kompil 3 blok 3
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 1/26
Bab I
Pendahuluan
SKENARIO
GENETIKA DAN HEMOPOEISIS
Sepasang calon pengantin datang ke dokter keluarga untuk melakukan
konsultasi kesehatan pranikah. Hasil pemeriksaan sebelumnya dinyatakan bahwa
autosomal-linked . Dokter yang memeriksa sebelumnya hanya menjelaskan bahwa
penyakit ini menyebabkan tidak efektifnya eritropoeisis, berkurangnya produksi
hemoglobin, dan terjadi hemolisis berlebihan. Kedua pasangan ini bingung apakah
mereka harus melanjutkan ke jenjang pernikahan atau harus berpisah karena
konsekuensi penyakit tersebut. Mereka juga ingin menanyakan informasi yang
mereka dengar bahwa kemajuan ilmu kedokteran telah menemukan terapi gen
untuk pengobatan penyakit ini.
Hasil pemeriksaan hapusan darah tepi didapatkan gambaran eritrosit
hipokrom mikrositer, anisophoikilositosis dengan didapatkan sel target, tear drop sel
dan eliptosit serta didapakan gambaran peningkatan sel polychromasia dan
normoblast.
Learning Objectie!
1. Menjelaskan genetika dasar
. Menjelaskan genetika populasi
!. Menjelaskan hemopoiesis
". Menguraikan jenis penyakit autosomal link
#. Menjelaskan thalasemia
$. Menjelaskan resistensi malaria%. Menjelaskan terapi gen
Bab II

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 2/26
ISI
"#$#Menjela!%an Learning Objectie!
"#$#$ Geneti%a Da!ar
&lmu 'enetika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk
gen sebagai unit dasar biologis yang mengontrol pewarisan sifat. Karena gen
memegang peran utama dalam kehidupan, menyebabkan ilmu genetika memiliki
banyak kaitan dengan cabang ilmu lain dalam bidang biologi. (ada dasarnya
genetika mempelajari dua aspek yang saling kontradiksi, yaitu kemiripan anak
dengan tetuanya dan perbedaan antara anak dengan tetuanya serta perbedaan
sesama anak. )adi genetika mempelajari tentang pewarisan dari kesamaan dan
*ariasi sifat antar indi*idu.
'enetika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam biologi. &lmu ini
mempelajari pewarisan sifat yang dimiliki suatu indi*idu ke indi*idu lainnya.
&stilah lain untuk ilmu ini adalah hereditas atau ilmu pewarisan. Secara umum
genetika berusaha menjelaskan material apa saja yang membawa informasi untuk
diwariskan +bahan genetik, bagaimana informasi itu diekspresikan +ekspresi
genetik, dan bagaimana informasi ditransmisikan dari suatu indi*idu ke indi*idu
lainnya +pewarisan genetik.
&lmu 'enetika dimulai dengan adanya konsep-konsep yang dikemukakan oleh
'regor Mendel +1-1" dalam tahun 1$#. Mendel merupakan orang yang
pertama kali dapat menerangkan bahwa persamaan dan perbedaan antara anak
dengan tetuanya dapat diterangkan dengan teori pewarisan gen. Mendel adalah
seorang biarawan dari /rno, 0ustria.
Mendel menemukan pertama kali bahwa pewarisan sifat pada tanaman +ia
menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri mengikuti sejumlah nisbah
matematika sederhana. Dari percobaan tersebut, ia berhasil menjelaskan
bagaimana nisbah-nisbah itu terjadi. Hal itu kemudian dikenal dengan Hukum

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 3/26
(ewarisan Mendel2. Karena itu 'regor Mendel dianggap sebagai /apak &lmu
'enetika moderen.
Hu%u& Mendel I 'Segregati(n () allelic gene!*
Hukum Mendel & disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah
pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. (embentukan gamet terjadi
secara meiosis, dimana pasangan 3 pasangan homolog saling berpisah dan tidak
berpasangan lagi4 terjadi pemisahan alel 3 alel suatu gen secara bebas dari diploid
menjadi haploid. Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen
dari alelnya
5enomena ini dapat diamati pada persilangan monohybrid, yaitu persilangan satu
karakter dengan dua sifat beda.
Per!ilangan M(n(hibrid
P$ 66 7 uu
+6ngu +(utih
G$ 6 7 u
+$ 6u
(ada waktu pembentukan gamet betina, 66 memisah menjadi 6 dan 6, sehingga
dalam sel gamet tanaman ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel ,#
Sebaliknya tanaman jantan berbunga putih homo8igot resesif dan genotipenya uu.
0lel ini memisah secara bebas menjadi u dan u, sehingga gamet 3 gamet j antan
tanaman putih hanya mempunyai satu macam alel , yaitu alel u# (roses
pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel &.
Hu%u& Mendel II 'Inde-endent A!!(rt&ent () Gene!*
Hukum Mendel && disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen 4
sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen 4 sifat lain. Hukum ini berlaku
ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.
Per!ilangan Dihibrid
P$ //KK 7 bbkk
+/iji bulat berwarna +/iji keriput Hijau

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 4/26
kuning
'1 /K 7 bk
51 /bKk
( /bKk 7 /bKk
' /K, /k, bK,bk /K, /k, bK,bk
(ada waktu pembentukan gamet parental ke-, terjadi penggabungan bebas +lebih
tepatnya kombinasi bebas antara / dan b dengan K dan k. 0sortasi bebas ini
menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu /K, /k, bK, bk. (roses
pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel &&.
POLA.POLA HEREDITAS
$# Pautan
Pautan/Tautan 'lin%age* adalah suatu keadaan
dimana terdapat ban0a% gen dala& !atu
%r(&(!(&. (engertian ini biasanya mengacu pada
kromosom tubuh +autosom. 0kibatnya bila
kromosom memisah dari kromosom homolognya,
gen-gen yang berpautan tersebut !elalu ber!a&a.
Semisal suatu genotif 0a/b mengalami pautan antar gen dominan dan antar gen
resesif, maka 0 dan / terdapat dalam satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat
pada kromosom homolognya. /ila terjadi pembelahan meiosis maka gamet yang
terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.
9iri (autan:
3 semisal pada 0a/b, gamet hanya macam
3 jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1
"# Pindah Silang 'cr(!!ing (er*

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 5/26
Pindah !ilang 'cr(!!ing (er* merupakan peristiwa pertukaran gen karena
kromosom homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan suatu genotif 0a/b
mengalami pindah silang saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak
empat macam, yaitu AB1 ab1 Ab1 dan aB.
• Dua yang pertama +homogamet disebut kombinasi parental +K( yang
&eru-a%an ha!il -eri!ti2a -autan, dan
• dua yang terakhir +heterogamet disebut kombinasi baru +K/ atau
rekombinan +;K yang &eru-a%an ha!il -eri!ti2a -indah!ilang.
(rosentase terbentuknya kombinasi baru saat terjadi pindah silang disebut <ilai
(indah Silang +<(S yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
9iri (indah silang:
3 semisal pada 0a/b, gamet " macam
3 jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1
3# Gen Lethal
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian indi*idu yang
memilikinya bila dala& %eadaan h(&(4ig(t. 0da dua jenis gen lethal, yaitu
lethal dominan dan lethal resesif.
Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 6/26
9ontoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya
p : tikus kuning 7 tikus kuning
Kk Kk
5 : KK : tikus kuning +lethal
Kk : tikus kuning
kk : normal
;asio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = : 1 karena tikus kuning
homo8igot dominan selalu lethal.
Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.
9ontoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya
p : jagung berdaun hijau 7 jagung berdaun hijau
Hh Hh
5 : HH : berdaun hijau
Hh : berdaun hijau
hh : berdaun pucat +albino 3 lethal
Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang
bergenotif HH dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat
membentuk klorofil.
"#$#" Geneti%a P(-ula!i
'enetika populasi ialah cabang dari genetika yang mempelajari gen-gen
dalam populasi, yang menguraikan secara matematik akibat dari
keturunan pada tingkat populasi. 0dapun populasi ialah suatu kelompok
dari satu macam organisme, dan dari situ dapat diambil cuplikan
+sampel. Semua makhluk merupakan suatu masyarakat sebagai hasil

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 7/26
perkawinan antar spesies dan mempunyai lengkang gen yang sama.
>engkang geng +gene pool ialah jumlah dari semua alel yang berlainan
atau keterangan genetik dalam anggota dari suatu populasi yang membiak
secara kawin. 'en-gen dalam lengkang mempunyai hubungan dinamis
dengan alel lainnya dan dengan lingkungan dimana makhluk-makhluk itu
berada. 5aktor-faktir lingkungan seperti seleksi, mempunyai
kecenderungan untuk merubah frekuensi gen dan dengan demikian akan
menyebabkan perubahan e*olusi dalam populasi.
Hu%u& Hard056einberg
Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu kondisi tertentu yang stabil,
frekuensi gen dan frekuensi genotif akan tetap konstan dari satu generasi
ke generasi dalam suatu populasi yang berbiak seksual, bila syarat berikut
dipenuhi:
• 'enotif yang ada memiliki *iabilitas +kemampuan hidup dan
fertilitas +kesuburan yang sama
• (erkawinan yang terjadi berlangsung secara acak
• ?idak ada mutasi gen
• ?idak terjadi migrasi
• ?idak terjadi seleksi
Hukum hardy-weinberg ini berfungsi sebagai parameter e*olusi dalam
suatu populasi. /ila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan
dari generasi ke generasi, maka populasi tersebut tida% mengalami
e*olusi. /ila salah satu saja syarat tidak dipenuhi maka frekuensi gen
berubah, artinya populasi tersebut telah dan sedang mengalami e*olusi.
?eori e*olusi + : hukum hardy3weinberg
/ila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol - dan alelnya
dengan simbol 7, maka secara matematis hukum tersebut dapat ditulis
sebagai berikut:

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 8/26
9ontoh penggunaan hukum ini adalah sebagai berikut:
1. /ila dalam suatu populasi masyarakat terdapat perasa kertas
(?9 $"@ sedangkan bukan perasa (?9 +tt !$@,
a. /erapa frekuensi gen perasa +? dan gen bukan perasa +t
dalam populasi tersebutA
b. /erapakah rasio genotifnyaA
"#$#3 He&(-(ie!i!
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari binatang
primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam
pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa
oksigen, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme
hemostasis.
Pe&bentu%an !el darah 'He&(-(e!i!/He&at(-(ie!i!*
Hemopoesis atau hematopoiesis ialah proses pembentukan darah. ?empat
hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur :
• )anin : umur B- bulan +kantung kuning telur
umur -% bulan +hati, limpa

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 9/26
umur #-C bulan +sumsum tulang
• /ayi : Sumsum tulang
• Dewasa. : *ertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan
pel*is, ujung proksimal femur.
(ada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada
sumsum tulang. 6ntuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)
Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel
darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam
sumsum tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif sebagai
pluripotent (totipotent) stem cell .
Sel induk pluripotent mempunyai sifat :
a. Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak
akan pernah habis meskipun terus membelah
b. Proliferatie : kemampuan membelah atau memperbanyak diri
c. !iferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel
dengan fungsi-fungsi tertentu.
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat
dibagi menjadi :
a. Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai yang
mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.
b. "ommitteed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet untuk
berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel
induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel
induk limfoid.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 10/26
c. #ligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi
hanya beberapa jenis sel. Misalnya 956-'M (colony forming unit-
granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel
granulosit dan sel-sel monosit.
d. $nipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang
menjadi satu jenis sel saja. 9ontoh 956-E (colony forming unit-
erythrocyte) hanya dapat menjadi eritrosit, 956-' (colony forming
unit-granulocyte) hanya mampu berkembang menjadi granulosit.
1. >ingkungan mikro (microenirontment) sumsum tulang
>ingkungan mikro sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan
sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingkungan mikro ini
meliputi :
a. Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
b. Sel-sel stroma : Sel endotel, Sel lemak, 5ibroblast, Makrofag, Sel
reticulumc. Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen, dan
proteoglikan.
>ingkungan mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi
untuk :
a. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh
peredaran darah mikro dalam sumsum tulang.
b. Komunikasi antar sel (cell to cell communication), terutama ditentukanoleh adanya adhesion molecule.
c. Menghasilkan 8at yang mengatur hemopoesis : hematopoietic growth
factor% cytokine% dan lain-lain.
!. /ahan-bahan pembentuk darah
/ahan-bahan yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah :

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 11/26
• 0sam folat dan *itamin /1 : merupakan bahan pokok pembentuk inti
sel.• /esi : sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.
• 9obalt, magnesium, 9u, Fn.
• 0sam amino.
• Gitamin lain : *itamin 9. *itamin / kompleks dan lain-lain
". Mekanisme regulasi
Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas
pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang
ke darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh
dengan tepat. (roduksi komponen darah yang berlebihan ataupun
kekurangan +defisiensi sama-sama menimbulkan penyakit. Fat-8at yang
berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :
a. 5aktor pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth factor) :
• &ranulocyte-macrophage colony stimulating factor (&'-"S)
• &ranulocyte colony stimulating factor (&-"S)
• 'acrophage-colony stimulating factor ('-"S)
• hrombopoietin
• *urst promoting actiity (*P+)
• Stem cell factor (kit ligand)
b. Sitokon ("ytokine) seperti misalnya &>-! +interleukin-!, &>-", &>-#,
&>-%, &>-, &>-C, &>-C, &>-1B.
&rowth factor dan sitokin sebagian besar dibentuk oleh sel-sel darah
sendiri, seperti limfosit, monosit, atau makrofag, serta sebagian oleh sel-
sel penunjang, seperti fibroblast dan endotil. Sitokin ada yang merangsang
pertumbuhan sel induk (stimulatory cytokine)% sebagian lagi menekan
pertumbuhan sel induk (inhibitory cytokine). Keseimbangan kedua jenis
sitokin ini sangat menentukan proses hemopoesis normal.
c. Hormon hemopoetik spesifik yaitu ,rythrpoietin : merupakan hormon
yang dibentuk diginjal khusus merangsang precursor eritroid.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 12/26
d. Hormon nonspesifik
/eberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah kecil untuk
hemopoesis, seperti:
• 0ndrogen : berfungsi menstimulasi eritropoesis.
• Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis.
• 'lukokortikoid.
• &rowth hormon
• Hormone tiroid
Dalam regulasi hemopoesis normal terdapat feed back mechanism :
suatu mekanisme umpan balik yang dapat merangsang hemopoesisjika
tubuh kekurangan komponen darah (positie loop) atau menekan
hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah tertentu (negatie loop).
$#$#8 Pen0a%it Aut(!(&al Lin%
1. (>&D0K?&>&• Kelainan diwariskan oleh gen autosomal dominan (
• ?empatnya ada yang di ibu jari4jari kelingking
• )adi polidaktili adalah kelainan berupa jari lebih dimana terdpat
tambahan jari pada satu atau kedua tangan atau kaki.
. KEM0M(60< ME<'E90( (HE<I>?H&90;/0M&D0 +(?9
• ?aster : orang yang merasakan pahit
• /uta kecap : orang yang tidak bisa merasakan pahit
• Disebabkanolehfaktor-faktor :
o Janita lebih sensiti*e daripada pria dalam mengecap (?9
o /ertambahnya umur terdapat penurunan kemampuan untuk
mengecap (?9
o Kemampuan mengecap itu herediter
!. ?H0>0SSEM&049>EIS 0<EM&0
• (enyakit darah keturunan yang menyebabkan eritrosit hemolysis
• /erkurangnya4tidak sama sekali sintesa rantai hemoglobin, sedikit
untukmengikat hemoglobin
• Macam-macam thalassemia :
a. ?halassemia

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 13/26
Kebanyakan adalah penduduk asia yang disebabkan adanya delesi gen
+derajat keparahan keadaan pasien
- Delesi 1 gen sedikit kelainan fungsi darah
- Delesi gen anemia ringan
- Delesi ! gen anemia berat
- Delesi " gen fatal pada bayi
b. ?halassemia L
?halassemia hetere8igot : anemia ringan tidak perlu pengobatan
?halasemia homo8igot :anemia berat perlu transfuse darah
c. ?halassemia L
(enekanan rantai pada thalassemia L. Keadaaan hetero8igot :hb0
sedikit, hb5 banyak. Keadaan homo8igot :hb5 banyak
". DE<?&<'E<ES&S &M(E;5E9?0 +'&'& (E>ES0<
• Dentin bewarna putih seperti air susu +opelesan penyebabnya gen
dominan D
• Herediter
• (erbedaan dengan gigi normal
o (utih seperti air susu
o Email normal tapi ruang-ruang pulpa dan saluran akar pada
kebanyakan gigi terhapus dengan dentin abnormal
o (enambahan perbatasan antara mahkota dan akar gigi molar
#. 0<<I9H&0Kuku dari beberapa jari tangan4kaki tidak ada atau tidak baik tumbuhnya.
$. ;E?&<0> 0(>0S&0
Kelainan pada mata yang menyebabkan orang lahir dalamkeadaan buta yang
disebakan oleh gen dominan ;a
%. K0?0;0K
(enyakit mata yang menyebabkan kebutaan yang disebabkan oleh gen
dominan K
. D06< ?E>&<'0 /E/0S
?idak tumbuh melekat ,berbentuk runcing dari pangkal tumbuhnya rambut di
dahi yang ditentukan oleh gen dominan autosom
C. 0K<D;(>0S&0
0kondroplasia disebabkan oleh tidak terbentuknya komponen tulang rawan
pada kerangka tubuh secara benar. &ndi*idu akondroplasia dewasa
mempunyai kaki dan lengan yang tidak normal +pendek dengan tinggi tubuh
kurang dari 1, meter. <amun intelejensi, ukuran kepala, dan ukuran tubuh
normal. &ndi*idu penderita akondroplasia mempunyai genotipe KK atau Kk.
Sedangkan indi*idu normal bergenotipe homo8igot resesif +kk.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 14/26
( : Iht 7
5 : Iht : laki-laki hypertrichosis
Iht : laki-laki hypertrichosis
1B. S5E;ES&?S&S HE;ED&?E;
Sel darah berbentuk lonjong tidak fleksibel, sel darah ini mengalami
kerusakan pada pembuat kerangka sel darah, karena protein-protein pembuat
kerangka ada gangguan, darah yang akan beredar keseluruh tubuh harus
masuk kedalam gensel biriot. (ada sel darah normal sangatlah mudah untuk
melewati gensel biriot karena bentuknya yang fleksibel, namun di sel darah
yang tidak normal ini, dia tidak bisa melewati di gensel biriot karena sel
darah merahnya yang tidak fleksibel, yang mengakibatkan akumulasi seldarah
merah dan membuat limfa membesar dan anemia
$#$#9 Thala!e&ia(enurunan kecepatan sintesis atau kemampuan produksi satu atau lebih
rantai globin dan , ataupun rantai globin lainnya , dapat menimbulkan
defisiensi produksi sebagian maupun menyeluruh rantai globin tersebut.
Pat(gene!i! Thala!e&ia
(ada thalasemia mutasi gen globin ini dapat menimbulkan perubahan
rantai globin dan ,berupa perubahan kecepatan sintesis atau kemampuan
produksi rantai globin tertentu, dengan akibat menurunnya atau tidak
diproduksinya rantai globin tersebut. (erubahan ini diakibatkan oleh adanya
mutasi gen globin pada clusters gen dan berupa bentuk delesi atau non delesi.
Thala!e&ia
Pat()i!i(l(gi
(ada thalasemia ini , dimana terdapat penurunan produksi rantai globin
, terjadi produksi berlebihan rantai . Dimana pasca kelahiran masih
tetap diproduksi rantai Hb5, tidak mencukupi untuk mengkompensasi

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 15/26
defisiensi Hb0. ;antai berlebihan merupakan ciri khas utama dari
thalasemia ini.
:eni!
1. halasemia mayor
'ambaran klinis : /iasanya ditemukan pada anak usia $ bulan 3
tahun anemia berat. )ika tidak diobati dengan hipertransfusi akan
terjadi peningkatan hepatosplenomegali, ikterus, perubahan sumsum
tulang mengalami ekspansi akibat hiperplasia ekstrim. 'ambar
laboratorium : kadar Hb ! atau " g@. Eritrosit hipokrom, sangat
poikilositosis, termasuk sel target, sel teardrop, dan eliptosit.
Eritropoiesis tidak efektif.
. halasemia minor
'ambaran klinis : normal
'ambaran laboratorium : anemia hemolitik ringan yang asimtomatik.
Kadar Hb 1B-1! g@ . Darah tepi menunjukkan gambaran mikrositik
hipokrom, poikilositosis, sel target, dan eliptosit. Eritropoiesis sedikittidak efektif.
. halasemia /ntermedia
'ambaran klinis : bisa dari anemia ringan sampai dengan sedang.
Muatan besi berlebih dijumpai. Eritropoiesis nyata meningkat namun
tidak efektif.
'ambaran laboratorium : morfologi eritrosit sama dengan yang
mayor
Thala!e&ia
Pat()i!i(l(gi
Hampir sama dengan patofisiologi thalasemia sebelumnya .
Kelainan dasar kedua thalasemia ini, yakni ketidakseimbangan sintesis
rantai globin. <amun ada perbedaan mendasar diantara keduanya yakni

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 16/26
karena rantai dimiliki bersama oleh hemoglobin fetus maupun dewasa
maka thalasemia bermanifestasi pada masa fetus.
:eni!
+. halasemia trait ( minor )
?erdapat macam :
1. Delesi 1 loki
. Delesi loki
'ambaran klinis : normal, anemia ringan
'ambaran laboratorium : eritrosit berbentuk mikrositikhipokrom.
*. 0b0 disease
Merupakan thalasemia yang terjadi akibat delesi ! loki.
'ambaran klinis : anemia hemolitik kronik ringan sampai
dengan sedang .
'ambaran laboratorium : kadar hemoglobin %-1Bg@. >impa
biasanya membesar, sumsum tulang menunjukkan hiperplasia
eritroid. Eritrosit menunjukkan mikrositik hipokromik dengan
poikilositosis yang nyata, termasuk sel target.
". 0b *arts
Merupakan thalasemia yang disebabkan tidak terbentuknya
rantai globin sama sekali. Iang terbentuk adalah tetramer
globin gamma , memiliki afinitias oksigen yang tinggi sehingga
oksigen tidak dapat masuk ke jaringan, menyebabkan gagal
jantung dan berujung pada kematian dalam uterus.
$#$#; Re!i!ten!i Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan
ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Secara global,
penyakit ini menyebabkan lebih dari satu juta kematian setiap tahunnya,
dan sangat marak di beberapa bagian 0frika dan 0sia. (arasit menginfeksi
sel darah merah +hemoglobin yang mengandung sel-sel yang membawa
oksigen ke seluruh tubuh dan membajak struktur pendukung dalam sel.
/eberapa orang diketahui secara alami resisten terhadap efek serius dari

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 17/26
malaria, dan selama beberapa dekade para ilmuwan abertanya-tanya
bagaimana persisnya fungsi resistensi mereka ini. Kini, penelitian terbaru
telah berhasil memecahkan misteri tersebut.
Selama puluhan tahun telah diketahui bahwa beberapa orang di 0frika
dan di tempat lainnya memiliki mutasi gen yang menyebabkan anemia sel
sabit juga memiliki ketahanan terhadap malaria karena sel-sel darah merah
mereka mengandung bentuk hemoglobin yang tidak biasa, yaitu
hemoglobin S, yang menghasilkan hemoglobin diagregasi dalam sel.
Memiliki hanya satu salinan mutasi hemoglobin S membuat orang
menjadi pembawa tanpa-gejala +asymptomatic carrier, sedangkan dua
salinan menghasilkan gejala anemia sel sabit. Dalam kedua kasus ini,
mutasi memberikan beberapa perlindungan terhadap malaria. Mutasi lain,
hemoglobin 9, menyebabkan anemia hemolitik ketika dua salinan mutasi
hadir, dan bentuk ini juga melindungi terhadap malaria.
Dalam makalah yang dipublikasikan dalam Science, peneliti Marek 9yrklaff, dari 6ni*ersitas Heidelberg di )erman, dan rekan-rekan di
)erman dan /urkina 5aso, melaporkan bahwa bentuk-bentuk hemoglobin
yang tidak biasa dalam sel darah merah ini mencegah parasit malaria,
(lasmodium falciparum, melakukan pembajakan filamen aktin yang
menyediakan perancah kerangka dalam sel. Mereka membandingkan sel-
sel darah merah sehat dan terinfeksi yang mengandung hemoglobin
NnormalO dengan sel-sel sehat dan terinfeksi yang mengandung hemoglobin
S atau hemoglobin 9.
Dengan menggunakan tomografi cryoelectron yang canggih, para
ilmuwan menemukan bahwa sel-sel sehat normal, filamen protein aktinnya
adalah pendek dan terletak di bawah sel luar membran, di mana mereka
menyediakan struktur pendukung untuk sel dan membuatnya kuat tapi
cukup lentur untuk melewati pembuluh darah terkecil.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 18/26
Dalam sel yang terinfeksi dengan hemoglobin normal, mereka
menemukan bahwa protein aktin berada pada filamen panjang, yang
digunakan parasit untuk membangun sitoskeleton, atau jembatan
intraseluler, di dalam sel untuk mengangkut protein yang diproduksi
sendiri, adhesin, ke permukaan sel. Efek dari adhesin, seperti namanya,
adalah untuk membuat sel-sel yang bersebelahan tetap bersama dan sel-sel
tetap pada dinding pembuluh darah, menyebabkan respon peradangan
karakteristik dari malaria. Dalam hemoglobin S dan sel-sel 9, jembatan ini
tidak bisa terselesaikan dan adhesin tidak bisa secara efektif terangkut ke
permukaan sel, sehingga mengurangi kelengketan sel.
Setelah penelitian lebih lanjut, para ilmuwan juga menemukan bahwa
hemoglobin 9 dan S lebih mudah teroksidasi daripada bentuk yang tidak
termutasi, dan ketika filamen aktin ditempatkan dengan hemoglobin,
bentuk 9 dan S menghasilkan filamen aktin pendek dibandingkan
hemoglobin normal, seperti yang dilakukan hemoglobin teroksidasi.
Malaria paling sering diobati dengan kina, tetapi uji klinis *aksinnya
sekarang sedang dilakukan di 0frika oleh 'la7oSmithKline, dan hasilnya
terlihat menjanjikan, dengan tingkat efekti*itas $#@. (enelitian baru
menunjukkan bahwa obat lebih lanjut pada akhirnya dapat dikembangkan
untuk mengganggu kemampuan parasit dalam menggunakan filamen aktin
untuk keperluannya sendiri.
$#$#< Tera-i gen
(erkembangan dalam bioteknologi telah membawa terapi gen
ke garis depan dari peneliatian medis. ?erapi gen ialah teknik eksperimental yang
menggunakan gen tertentu untuk mecegah ataupun mengobati suatu penyakit. Di
masa depan, teknik ini memungkinkan seorang dokter untuk mengobati suatu
penyakit dengan cara menyisipkan suatu gen ke pasien tanpa menggunakan obat
ataupun operasi. Saat ini peneliti sedang mempelajari beberapa cara menggunakan
terapi gen, diantaranya:

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 19/26
• Mengganti gen yang bermutasi dengan gen sehat yang tidak
menyebabkan penyakit• Menonaktifkan gen yang bermutasi agar tidak menyebabkan
penyakit
• Memasukkan gen baru untuk melawan penyakit tertentu
Menurut 5arida +BB%, terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-
gen yang cacat yang bertanggung jawab terhadap suatu penyakit. (endekatan
terapi gen yang berkembang adalah :
1. Menambahkan gen-gen normal ke dalam sel yang mengalami
ketidaknormal
. Melenyapkan gen abnormal dengan gen normal dengan melakukan
rekombinasi homolog.
!. Mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi balik selektif,
sedemikian rupa sehingga akan mengembalikan fungsi normal gen
tersebut.
". Mengendalikan regulasi ekspresi gen abnormal tersebut, lebih kea rah
gagasan mencegah diekspresikannya gen-gen yang jelek atau
abnormal, dikenal dengan istilah gene silencing. 'ene silencing adalah
satu proses membungkam ekspresi gen yang pada mulanya diketahui
melibatkan mekanisme pertahanan alami pada tanaman untuk melawan
*irus.
?erapi gen atau gen therapy merupakan modifikasi materi genetik +D<0
dari sel untuk tujuan pengobatan. /erbeda dengan pengobatan umumnya saatini, pengobatan ini dilakukan dengan cara mengubah struktur gen yang
kemudian disisipkan ke D<0 target +0nonima. B1B.
Target Tera-i Gen
• 0uman somatic cell +sel yang dapat berkembang biak : Modifikasi
gen yang tidak melewati keturunan , target sel stem, fibroblas dan sel
stem lainnya

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 20/26
• &erm-line : modifikasi gen yang mencakup sel reproduksi, target
sperma atau sel telur
Met(de Tera-i Gen
1. ?erapi 'en E7 *i*o
Sel dari sejumlah organ atau jaringan +seperti kulit, system
hemopoietik, hati atau jaringan tumor dapat diambil dari pasien dan
kemudian dibiakkan dalam laboratorium. Selama pembiakkan, sel itu
dimasuki suatu gen tertentu untuk terapi penyakit itu. Kemudian diikuti
dengan reinfusi atau reimplementasi dari sel tertransduksi itu ke pasien.
(enggunaan sel penderita untuk diperlakukan adalah untuk meyakinkan
tidak ada respon imun yang merugikan setelah infuse atau
transplantasi.?erapi gen e7 *i*o saat ini banyak digunakan pada uji klinis,
kebanyakan menggunakan *ector retro*irus untuk memasukkan suatu gen
ke dalam sel penerima.
. ?erapi 'en &n Gi*o
rgan seperti paru paru, otak, jantung tidak cocok untuk terapi gen
e7 *i*o, sebab pembiakan sel target dan retransplantasi tidak mungkin
dilakukan. leh karena itu terapi gen somatic, dilakukan dengan
pemindahan gen in *i*o. Dengan kata lain dengan memberikan gen
tertentu baik secara local maupun sistemik. (enggunaan *ector retro*irus
memerlukan kondisi sel target yang sedang membelah supaya dapat
terinfeksi. 0kan tetapi, banyak jaringan yang merupakan target terapi gen,
sebagian besar selnya dalam keadaan tidak membelah. 0kibatnya,
sejumlah strategi diperlukan baik penggunaan system *ector *irus maupun
non-*irus untuk menghantarkan gen terapetik ke sel target yang sangat
ber*ariasi seperti kulit, otot, usus, li*er dan sel darah. System penghantar
gen in *i*o yang ideal adalah efisiensi tinggi masuknya gen terapetik
dalam sel target. 'en itu dapat masuk ke inti sel dengan sedikit mungkin

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 21/26
terdegradasi, dan gen itu tetap terekspresi walaupun ada perubahan
kondisi.
=iru! 0ang Diguna%an dala& Tera-i Gen
1. ;etro*irus
'olongan *irus yang dapat membuat rantai ganda D<0 dari
genomnya dan disatukan dengan kromosom sel inangnya mis: H&G
+human defisiensi *irus. Dan jenis *irus ini juga penyerang sel-sel yang
membelah cepat, mungkin cocok sebagai agen pembawa gen terapeutik
untuk penyakit tumor.
. 0deno*irus
'olongan *irus dengan rantai D<0 gandanya dapat menyebabkan
infeksi pada saluran pernapasan, saluran pencenaan dan menimbulkan
kematian. Dan jenis *irus ini juga penyerang sel dinding paru-paru
mungkin cocok untuk mengirim duplikat gen cystic fibrosis yang
dibutuhkan dalam sistem pernapasan. Misal : *irus influen8a
!. 0deno-assosiated *irus.
Girusnya kecil mempunyai single strandid D<0 dan dapat
memasukan material genetik di tempat spesifik pada kromosom 1C.
". Herpes simpleks
'olongan *irus dengan rantai ganda D<0 yang menginfeksi
sebagian dari sel seperti sel neuron. Keuntungan penggunaan *irus dalam
terapi gen ialah dapat diandalkan dari segi efekti*itas dan kelemahannya
ialah pembiakkanya dalam skala besar memiliki potensi bahaya yang
serius berhubungan dengan kemampuan mutagenik dan karakteristik dari
*irus yang sulit diramalkan. Sistem kekebalan tubuh manusia terhadap
*irus juga mampu mengganggu proses terapi.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 22/26
Sekalipun terapi gen menjanjikan pengobatan bagi banyak penyakit +termasuk penyakit keturunan, beberapa tipe kanker, dan infeksi *irus tertentu, teknik ini
tetap dianggap berisiko dan masih dalam penelitian untuk memastikan
keamanannya. 6ntuk saat ini, percobaan terapi gen hanya digunakan sebagai
pilihan terakhir saat pengobatan yang lain tidak memberi hasil.
Me%ani!&e tera-i gen
?erapi gen didesain untuk memasukkan meteri genetik ke dalam sel untuk
menggantikan gen yang rusak atau membuat protein baru yang menguntungkan.
Girus tertentu digunakan sebagai *eltor karena *irus memiliki kemampuan untuk
memasukkan gen ke dalam sel. Girus ini terlebih dahulu dimodifikasi agar tidak
menyebabkan kerusakan pada sel targetnya. Gektor dapat dmasukkan langsung ke
tubuh pasien lewat suntikan intra*ena, di mana *ektor tersebut kemudian akan
menuju ke jaringan spesifik dan melakukan tugasnya. 0lternatif lain ialah
pengambilan sedikit sediaan jaringan dari pasien dan menginfeksinya dengan
*ektor yang disediakan di laboratorium, kemudian jaringan tersebut akan
dikembalikan ke tubuh pasien. 0pabila proses ini berhasil gen yang dimasukkan
melalui *ektor akan mulai diekspresikan dalam tubuh pasien.

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 23/26
Kea&anan Tera-i Gen
Sampai saat ini, terpi gen masih dalam penelitian untuk menilai keamanan
prosedurnya. /eberapa penelitian menunjukkan hal ini merupakan masalah yang
serius, karena beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi diantaranya
keracunan, reaksi inflamasi dan kanker. Karena teknik ini merupakan teknik yang
masih baru, beberapa risiko tersebut masih tidak bisa diprediksi. Meski begitu,
terapi gen telah potensi yang sangat menjanjikan untuk mengobati penyakittertentu.
Gambar 1: Gen baru disisipkan dalam vektor Adenovirus, dan dimasukkan ke
sel manusia. Jika berhasil, gen beru tersebut akan diekspresikan dalam sel
target untuk membuat protein fungsional

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 24/26
Tabel 1: Contoh percobaan klinis terapi gen ang telah disetu!ui
DA+TAR P,STAKA1. 9ampbell, <. 0., ). /. ;eece dan >.'. Mitchell. 1CCC. *iology% ifth
,dition. 0ddison Jesley >ongman, &nc. <ew Iork
. ;usfida. ?t. !asar isiologis Pewarisan Sifat .
http:44bunghatta.ac.id4artikel-1!%-dasar-fisologis-pewarisan-sifat.html

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 25/26
+diakses pada Selasa % Desember B1# pukul B.BB Suryo. 1C".
&enetka. 'adjah Mada 6ni*ersity (ress. Iogyakarta
!. "r. #uro $akultas %iologi &niversitas Gad!ah 'ada, Gad!ah
'ada &niversit (ress
". Malik 0., BB#, 23+ herapeutic% Pendekatan *aru dalam erapi
&en% 'a4alah /lmu 5efarmasian(//)% Departemen 5armasi 5M&(0-6&,
6ni*ersitas &ndonesia, Depok, #1-#$.
#. <o*alia, M., B11, Perhitungan energi bebas kompleks protein
argonautesi 23+ dan kompleks protein argonaute-siL3+, Skripsi
Sarjana, 6ni*ersitas Katolik Jidya Mandala, Surabaya.
$. (ande G. and <ilsson >., BB%, /nsight /nto Structure% !ynamics and
0ydration of Locked 3ucleic +cid (L3+) Strand-*ased !uple6es from
'olecular !ynamics Simulations, Department of /iosciences and
<utrition, Karolinska &nstitute, Sweden, 1#B-1#BC.
%. )urnal ?utu <uraini, SKp., M./iomed +DKKD 5&K-6&
. Ebook /uku 0jar &lmu (enyakit Dalam , #E +(0(D& +BBC 3 BC.
Hematologi
C. Marek 9yrklaff, 9ecilia (. Sanche8, <icole Kilian, 9yrille /isseye,)acPues Simpore, 5riedrich 5rischknecht, Michael >an8er.
0emoglobins S and " /nterfere with +ctin 2emodeling in Plasmodium
falciparum7/nfected ,rythrocytes. Science, 1B <o*ember B11. D&:
1B.11$4science.11!%%#
1B. <ational &nstitute of Health. B1#. 0andbook &ene herapy. 6nited
State. 6nited State <ational >ibrary of Medicine

7/23/2019 kompil 3 blok 3
http://slidepdf.com/reader/full/kompil-3-blok-3 26/26
11. Misra, Sanjukta. B1!. 0uman &ene heraoy 8 + *rief #eriew of
he &enetic 2eolution. &ndia. )ournal of ?he 0ssociation of
(hysicians of &ndia
1. Dube &D,9ournoyer D. 'ene therapy: here to stay. "an 'ed +ssoc 9
1CC#1#:1$B#-1$1!.
1!. 0rsal, 0. 5arida. BB%. /ioteknologi Modern. 6ni*ersitas <egeri
Makassar. Makassar.
1". Holmes, /. BB!. &ene therapy may switch off: 0untington:s.
<ewScientist.com