konsensus dm why

Upload: robbyzayendra

Post on 26-Feb-2018

302 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    1/21

    KONSENSUSNASIONAL

    PENATALAKSAANDIABETESMELITUS1998

    Kata PengantarKata Sambutan

    Daftar Isi

    1. Pendahuluan

    2. Diagnosis

    1. Pemeriksaan penyaring

    2. Langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis

    3. Klasifikasi

    . Pengelolaan

    1. !u"uan

    2. #al-hal yang perlu dilakukan pada pengelolaan D$

    3. Pilar utama pengelolaan D$

    1. Penyuluhan

    2. Peren%anaan makan

    3. Latihan "asmani

    . &bat berkhasiat hipoglikemik

    '. Penyulit D$

    (. Pen%egahan D$

    ). Penyuluhan

    *. $asalah khusus

    1. D$ tipe-2 dan ibadah puasa

    2. D$ dan hipertensi

    3. Dislipidemia pada D$

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pendahuluanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#diagnosishttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#klasifikasihttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pengelolaanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyulithttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pencegahanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyuluhanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#mslh_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#diagnosishttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#klasifikasihttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pengelolaanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyulithttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pencegahanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyuluhanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#mslh_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pendahuluan
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    2/21

    . +spirin pada D$

    ,. Daftar singkatan

    Daftar nama penandatangan Konsensus

    !oP /oP

    1. Pendahuluan

    Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan pre0alensi diabetes mellitus

    D$ sebesar 1'-234 pada penduduk usia lebih dari 1' tahun bahkan pada suatu penelitianepidemiologis di $anado didapatkan pre0alensi D$ (14. Penelitian yang dilakukan di

    5akarta membuktikan adanya kenaikan pre0alensi. Pre0alensi D$ pada daerah urban di

    5akarta meningkat dari 1)4 pada thun 1,*2 men"adi ')4 pada tahun 1,,3.

    !oP /oP

    2. Diagnosis

    Diagnosis D$ harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah tidak dapat

    ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria sa"a. Dalam menentukan diagnosis D$ harusdiperhatikan asal bahan darah yang diambil dan %ara pemeriksaan yang dipakai. 6nutk

    diagnosis D$ pemeriksaan yang dian"urkan adalah pemeriksaan glukosa dengan %ara

    en7imatik dengan bahan darah plasma 0ena. 6ntuk memastikan diabnosis D$ pemeriksaan

    glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terper%aya yang melakukan

    program pemantapan kendali mutu se%ara teratur. 6ntuk memantau kadar glukosa darah

    dapat dipakai bahan darah kapiler.

    Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah %ara reagen kering yang

    umumnya sederhana dan mudah dipakai. #asil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai

    alat-alat tersebut dapat diper%aya se"auh kalibrasi dilakukan dengan baik dan %arapemeriksaan dilakukan sesuai dengan %ara standar yang dian"urkan teruama untuk memantau

    kadar glukosa darah. Se%ara berkala hasil pemantauan dengan %ara reagen kering peru

    dibandingkan dengan %ara kon0ensional.

    2.1. Pemeriksaan penyaring

    Pemeriksaan penyaring yang khusus ditu"ukan untuk D$ pada penduduk umumnya mass

    screening tidak dian"urkan karena di samping biaya yang mahal ren%ana tindak lan"ut bagi

    mereka yang positif belum ada. 8agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan

    penyaring bersama penyakit lain general check-up adanya pemeriksaan penyaring untukD$ dalam rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dian"urkan. Pemeriksaan penyaring

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_singkatanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_namahttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_singkatanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_namahttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    3/21

    berguna untuk men"aring pasien D$ !9! !oleransi 9lukosa !erganggu dan 9DP!

    9lukosa Darah Puasa !erganggu sehingga dapat ditentukan langkah yang tepat untuk

    mereka. Peran aktif para pengelola kesehatan sangat diperlukan agar deteksi D$ dapat

    ditegakkan sedini mungkin dan pen%egahan sekunder dapat segera diterapkan.

    Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu a!"o# #isi!oun"u! DM yaitu :

    Kelompok usia de;asa tua dl dan>atau trigliserida3 tetap !9! dan 1>3 lainnya kembali normal.

    !abel 1. Kadar glukosa darah se;aktuB dan puasaB sebagai patokan penyaring dan diagnosisD$ mg>dl

    8ukan D$ 8elum pasti D$ D$

    Kadar glukosa darah se;aktu mg>dlplasma 0ena

    darah kapiler

    @11=

    @ ,=

    11=-1,,

    ,=-1,,

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    4/21

    8. Langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis diabetes mellitus

    Diagnosis klinis D$ umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas D$ berupa poliuria

    polidipsia polifagia lemah dan penurunan berat badan yang tidak dapat di"elaskan

    sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan gatal matakabur dan impotensia pada pasien pria serta pruritus 0ul0ae pada pasien ;anita. 5ika keluhan

    khas pemeriksaan glukosa darah se;aktu dl sudah %ukup untuk menegakkan

    diagnosis D$. #asil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dl "uga digunakan

    untuk patokan diagnosis D$. 6ntuk kelompok tanpa keluhan khas D$ hasil pemeriksaan

    glukosa darah yang baru satu kali sa"a abnormal belum %ukup kuat untuk menegakkn

    diagnosis klinis D$. Diperlukan pemastian lebih lan"ut dengan mendapat sekali lagi angka

    abnormal baik kadar glukosa darah puasa dl kadar glukosa darah se;aktu dl pada hari yang lain atau dari hasil tes toleransi glukosa oral !!9& yang abnormal.

    Cara pelaksanaan !!9& #& 1,*' :

    3 tiga hari sebelumnya makan seperti biasa

    kegiatan "asmani se%ukupnya seperti yang biasa dilakukan

    puasa semalam selama 1=-12 "am

    kadar glukosa darah puasa diperiksa

    diberikan glukosa )' gram orang de;asa atau 1)' gram>kg88 anak-anak

    dilarutkan dalam 1air 2'= ml dan diminum selama>dalam ;aktu ' menit

    diperiksa kadar glukosa darah 1 satu "am dan 2 dua "am sesudah beban glukosaA

    selama pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.

    6ntuk kemudahan P/?K/EI hanya mengan"urkan pemeriksaan kadar glukkosa darah pada

    "am ke-2 sa"a. +lasan untuk kemudahan ini disarankan "uga oleh +meri%a Diabetes

    +sso%iation +D+ yang bahkan "uga memakai hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

    puasa dl untuk kriteria diagnosis.

    Kriteria diagnostik diabetes mellitusB

    1. Kadar glukosa darah se;aktu plasma 0ena dl

    a"au

    2. Kadar glukosa darah puasa plasma 0ena dl

    a"au

    3. Kadar glukosa plasma dl pada 2 "am sesudah beban glukosa )' gram pada

    !!9&BB

    B Kriteria diagnostik tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang lain ke%uali untukkeadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut seperti ketoasidosis berat

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    5/21

    badan yang menurun %epat.

    BB Cara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik. 6ntuk penelitian

    epidemiologis pada penduduk dian"urkan memakai kriteria diagnostik kadar glukosa darah

    puasa. 6ntuk D$ 9estasional "uga dian"urkan kriteria diagnostik yang sama Lihat: 8uku

    Konsensus Pengelolaan Diabetes $ellitus 9estasional.

    !oP /oP

    $. Klasii!asi

    Klasifikasi D$ yang dian"urkan oleh P/?K/EI adalah yang sesuai dengan an"uran

    kalisifikasi D$ +meri%an Diabetes +sso%iation +D+ 1,,).

    Klasifikasi Etiologis Diabetes Mellitus (ADA, 1997)

    1. Diabetes tipe 1 destruksi sel beta umumnya men"urus ke defisiensi insulin absolut: -

    autoimun - idiopatik

    2. Diabetes tipe 2 ber0ariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai

    defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insuln disertai resistensi

    insulin

    3. Diabetes tipe lain

    o Defek genetik fungsi sel beta

    o Defek genetik ker"a insulin

    $aturity &nset Diabetes of the Foung $&DF 123

    DE+ mitokondria

    o Penyakit eksokrin pankreas

    pankreatitis

    tumor ataupankreatektomi

    pankreatopati fibrokalkulus

    o /ndokrinopati

    akromegali

    sindroma Cushing

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    6/21

    feokhromositoma

    hipertiroidisme

    o Karena obat atau 7at kimia

    0a%or pentamidin asam nikotinat

    glukokortikoid hormon tiroid

    tia7id dilantin interferon-alfa dll

    o Infeksi

    rubela kongetnital 0irus sitomegalo C$G

    o Sebab imunologi yang "arang

    antibodi anti insulin

    o Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan D$

    sindrom Do;nSindrom Kleinefelter sindrom !urner dll

    . Diabetes mellitus gestasional D$9

    !oP /oP

    %. Pengelolaan

    1. !u"uan

    1. Jangka pendek: menghilangkan keluhan>ge"ala D$ dan mempertahankan rasa

    nyaman dan sehat.

    2. Jangka panjang: men%egah penyulit baik makroangiopati mikroangiopati maupun

    neuropati dengan tu"uan akhir menurunkan morbiditas dan mortilitas D$.

    3. Cara: menormalkan kadar glukosa lipid insulin.

    $engingat mekanisme dasar kelainan D$ tipe-2 adalah terdapatnya faktor genetik

    resistensi insulin dan insufisiensi sel beta pankreas maka %ara-%ara untuk

    memperbaiki kelainan dasar tersebut harus ter%ermin pada langkah pengelolaan.

    . Kegiatan: mengelola pasien se%ara holistik menga"arkan pera;atan mandiri.

    2. #al-hal yang perlu dilakukan pada pengelolaan pasien D$.

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    7/21

    1. Pada pertemuan pertama:

    o +namnesis keluhan dan ge"ala hiperglikemia maupun keluhan dan ge"ala

    komplikasi.

    o Pemeriksaan "asmani lengkap:

    !8 88 !D rabaan nadi kaki

    !anda neuropati di%ari

    Pemeriksaan keadaan kaki kulit kuku

    Pemeriksaan 0isus

    o Pemeriksaan penun"ang yang harus dilakukan tergantung fasilitas yangtersedia:

    #b hitung leukosit L/D hitung "enis leukosit

    9lukosa darah puasa dan sesudah makan

    6rinalisis rutin

    +lbumin serum

    Kreatinin

    S9P!

    Kolesterol total kolesterol #DL trigliserida

    +lbumin urin kuantitatif 2 "am atau mikroalbuminuria

    #b+1% opsional pada pertemuan pertama

    /K9

    Hoto paru

    Hunduskopi

    o Penyuluhan sepintas mengenai:

    +pakah penyakit D$ itu

    $akna dan perlunya pengendalian dan pemantauan D$

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    8/21

    Penyulit D$

    Peren%anaan makan

    Kegiatan "asmani

    &bat berkhasiat hipoglkemik dan hipoglikemia

    Pera;atan kaki

    2. Se%ara berkala $enurut kebutuhan: pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 "am

    sesudah makan.

    !iap tiga 3 bulan : #b+1%

    !iap tahun:

    o pemeriksaan "asmani lengkap

    o albumin urin sedimen urin

    o kreatinin

    o S9P!

    o kolesterol total kolesterol #DL trigliserida

    o /K9

    o Hunduskopi

    Idealnya semua psien D$ mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama pada

    semua tingkat pengelola kesehatan baik primer sekunder maupun tersier. Eamun

    mengingat keterbatasan yang ada pada berbagai tingkat pengelola kesehatan ma%am

    dan "umlah pemeriksaan penun"ang yang diperiksa disesuaikan dengan fasilitas yang

    ada. Demikian pula tingkat pelayanan yang diperiksa disesuaikan dengan kapasitas

    dan fasilitas yang ada. Penyuluhan dan pen%egahan primer dapat diker"akan pada

    semua tingkat pengelola kesehatan.

    3. Pilar utama pengelolaan D$

    1. Penyuluhan

    2. Peren%anaan makan

    3. Latihan "asmani

    . &bat berkhasial hipoglikemik

    Pada dasarnya pengelolaan D$ tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan

    pengaturan makan disertai dengan kegiatan "asmani yang %ukup selama beberapa

    ;aktu -* minggu. 8ila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat

    memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan baru diberikan obat

    hipoglikemik oral & atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    9/21

    keadaan dekompensasi metabolik misalnya ketoasidosis D$ dengan stres berat

    berat badan yang menurun dengan %epat insuln atau & dapat segera diberikan.

    Pemantauan kadar glukosa darah bila dimungkinkan dapat dilakukan sendiri di

    rumah setelah mendapat pelatihan khusus untuk itu.

    1. Penyuluhan /dukasi Diabetes

    Penyuluhan untuk ren%ana pengelolaan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang

    maksimal...

    2. Peren%anaan makan

    Standar yang dian"urkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal

    karbohidrat protein dan lemak sesuai dengan ke%ukupan gi7i baik sebagai berikut:

    Karbohidrat

    Protein

    Lemak

    (=-)=4

    1=-1'4

    2=-2'4

    5umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan status gi7i umur stres akut dan

    kegiatan "asmani untuk men%apai dan mempertahankan berat badan idaman.

    6ntuk penetuan status gi7i dipakai 8ody $ass Inde 8$I J Indeks $assa !ubuh

    I$!.

    8$I J 88kg>!8m2

    I$! normal ;anitaJ 1*'-22, kg>m2

    I$! normal pria J 2=-2, kg>msup

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    10/21

    kalori yang dibutuhkan menghadapi stres akut misalnya infeksi dsb. sesuai dengan

    kebutuhan. 6ntuk masa pertumbuhan anak dan de;asa muda serta ibu hamil

    diperlukan perhitungan tersendiri Lihat: Konsensus D$ tipe 1 dan Konsensus D$

    gestasional.

    $akanan se"umlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi dalam 3porsi besar untuk makan pagi 2=4 siang 3=4 dan sore 2'4 serta 2-3 porsi

    makanan ringan 1=-1'4 di antaranya. Pembagian porsi tersebut se"auh mungkin

    disesuaikan dengan kebiasaan pasien untuk kepatuhan pengaturan makanan yang

    baik. 6ntuk pasien D$ yang mengidap pula penyakit lain pola pengaturan makan

    disesuaikan dengan penyakit penyertanya. Perlu diingatkan bah;a pengaturan makan

    pasien D$ tidak berbeda dengan orang normal ke%uali "umlah kalori dan ;aktu

    makan yang ter"ad;al. 6ntuk kelompok sosial ekonomi rendah makanan dengan

    komposisi karbohidrat sampai )=-)'4 "uga memberikan hasil yang baik.

    5umlah kandungan kolesterol @3== mg>hari. Diusahakan lemak dari sumber asam

    lemak tidak "enuh dan menghindari asam lemak "enuh.

    5umlah kandungan serat 2' g>hari. Diutamakan serat larut soluble fibre.Pasien D$ dengan tekanan darah yang normal masih diperbolehkan mengkonsumsi

    garam seperti orang sehat ke%uali bila mengalami hipertensi harus mengurangi

    konsumsi garam.

    Pemanis buatan dapat dipakai se%ukupnya. 9ula sebagai bumbu masakan tetap

    dii7inkan. Pada keadaan kadar glukosa darah terkendali masih diperbolehkan untuk

    mengkonsumsi sukrosa gula pasir sampai '4 kalori.

    6ntuk mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik adanya

    pengetahuan mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien.

    3. Latihan "asmani

    Dian"urkan latihan "asmani se%ara teratur 3- kali seminggu selama kurang lebih 3=

    menit yang sifatnya sesuai C?IP/ %ontinousm rhythmi%al nter0al progressi0e

    enduran%e training. Sedapat mungkin men%apai 7ona sasaran )'-*'4 denyut nadi

    maksimal 22=-umur disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyakit

    penyerta. Sebagai %ontoh olahraga ringan adalah ber"alan kaki biasana selama 3=

    menit olahraga sedang adalah ber"alan %epat selama 2= menit dan olahraga berat

    adalahjogging.

    . &bat berkhasiat hipoglikemik

    5ika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan "asmani yang teratur

    namun pengendalian kadar glukosa daranhya belum ter%apai LihatSasaranpengendalian glukosa darah dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat

    hikoglikemik oral atau suntikan.

    .1. &bat hipoglikemik oral &

    Pada umumnya dalam menggunakan obat hipoglikemik oral baik golongan

    sulfonilurea metformin maupun inhibitor glukosidase alfa harus diperhatikan benar

    fungsi hati dan gin"al. !idak dian"urkan untuk memberikan obat-obat tersebut pada

    penderita dengan gangguan fungsi hati atau gin"al.

    o Sulfonilurea

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    11/21

    &bat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh

    sel beta pankreas. &leh sebab itu merupakan pilihan utama untuk pasien

    dengan berat badan normal dan kurang namun masih boleh diberikan kepada

    pasien dengan berat badan lebih. 6ntuk menghindari risiko hipoglikemia yang

    berkepan"angan pada sulfonilurea dengan ;aktu ker"a pan"ang sebaiknya

    dihindari.

    o 8iguanid

    &bat golongan ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati

    di samping "uga efek memperbaiki ambilan glukosa perifer. &bat golongan ini

    terutama dian"urkan dipakai sebagai obat tunggal pada pasien gemuk.

    8iguanid merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi

    gin"al dan hati serta pasien-pasien dengan ke%enderungan hipoksemia

    misalnya pasien dengan penyakit serebro0askular. &bat biguanid dapat

    memberikan efek samping mual. 6ntuk mengurangi keluhan tersebut dapat

    diberikan bersamaan atau sesudah makan.

    .2. Insulin

    Indikasi penggunaan insulin pada D$ tipe-2:

    o ketoasidosis koma hiperosmolar dan asidosis laktat

    o stres berat infeksi sistemik operasi besar

    o berat badan yang menurun dengan %epat

    o kehamilan>diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali dengan

    peren%anaan makan

    o tidak berhasil dikelola dengan & dosis maksimal atau ada indikasi kontra

    dengan &

    !abel 2. $ekanisme ker"a efek-samping utama dan pengaruh terhadap #b+1%.

    Cara ker"a utama /fek samping utamaPengaruh

    terhadap #b+1%

    Sulfonilurea $eningkatkan sekresi insulin88 naik

    hipoglikemia1'-2'4

    $etfomrin $enekan produksi glukosa hatiDiare dispepsia

    asidosis laktat1'-2'4

    Inhibitor glukosidase

    alfa$enghambat absorpsi glukosa

    Hlatulens tin"a

    lembek='-1=4

    Insulin

    $enekan produksi glukosa hati

    stimulasi pemanfaatan glukosa

    #ipoglikemia 88

    naik

    Potensial

    normal

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    12/21

    !abel 3. &bat hipoglikemik oral

    &bat Dosis a;al Dosis maks Dosis an"uran

    Golongan SulfonilureaB

    9libenklamid

    9liklasid

    9likuidon

    9lipisid

    9lipisid 9I!S

    9limepiridBB

    Klorpropamid

    2' mg

    *= mg

    3= mg

    ' mg

    ' mg

    1 mg

    '= mg

    1'-2= mg

    2= mg

    12= mg

    2= mg

    2= mg

    ( mg

    '== mg

    1-2 kali

    1-2 kali

    2-3 kali

    1-2 kali

    1 kali

    1 kali

    1 kali

    Golongan Biguanid

    $etforminBBB '== mg 2'== mg 1-3 kali

    Golongan inhibitor glukosidase alfa#

    +%arbose'= mg 3== mg 3 kali

    B

    BB

    BBB

    diberikan kurang lebih 3= menit sebelum makan

    dapat diberikan sesaat sebelum makan

    diberikan sebelum makan

    diberikan segera setelah makan

    !abel . 5enis dan lama ker"a insulin

    5enis +;itanB Pun%akB Lama ker"aB

    Insulin ker"a pendekInsulin ker"a menengah

    Insulin ker"a pan"ang

    Insulin %ampuran

    ='-11-2

    2

    ='-1

    2--12

    (-2=

    2- dan (-12

    '-**-2

    1*-3(

    *-2@br@ tdJMMbr@dl

    *=-1=,

    11=-1',

    11=-13,

    1(=-1,,

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    14/21

    sedang. #al ini dilakukan mengingat sifat-sifat khusus pasien usia lan"ut dan "uga

    untuk men%egah kemungkinan timbulnya efek samping dan interaksi obat.

    !oP /oP

    &. Pen'uli" DM

    Dalam per"alanan penyakit D$ dapat ter"adi penyulit akut dan menahun

    +. Penyulit akut:

    1. ketoasidosis diabetik

    2. hiperosmolar non ketotik

    3. hipoglikemia

    8. Penyulit menahun:

    1. makroangiopati:

    o pembuluh darah "antung penyakit "antung koroner

    o pembuluh darah tepi

    o pembuluh darah otak stroke

    2. mikroangiopati:

    o retinopati diabetik

    o nefropati diabetik

    3. neuropati

    . rentan infeksi misalnya tuberkulosis paru ginggi0itis dan infeksi saluran kemih

    '. Kaki diabetik gabungan sampai dengan

    6ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan ker"a sama dengan bidang>disiplin

    ilmu lain.

    #ipertensi dan dislipidemia merupakan faktor risiko penting penyulit makroangiopati oleh

    sebab itu hipertensi dan dislipidemia harus di%ari dan diobati dengan sebaik-baiknya

    Lihat8ab $asalah Khusus

    !oP /oP

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    15/21

    (. Pen)egahan DM

    +. Pen%egahan Primer

    Pen%egahan primer adalah upaya yang ditu"ukan pada orang-orang yang termasuk kelompokrisiko tinggi yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita D$

    LihatHaktor ?isiko. !entu sa"a untuk pen%egahan primer ini harus dikenal faktor-faktor

    yang berpengaruh terhadap timbulnya D$ dan upaya yang perlu dilakukan untuk

    menghilangkan faktor-faktor tersebut.

    Penyuluhan sangat penting perannya dalam upaya pen%egahan primer. $asyarakat luas

    melalui lembaga s;adaya masyarakat dan lembaga sosial lainnya harus diikutsertakan.

    Demikian pula pemerintah melalui semua "a"aran terkait seperti Departemen Kesehatan dan

    Departemen Pendidikan perlu memasukkan upaya pen%egahan primer D$ dalam program

    penyuluhan dan pendidikan kesehatan. Se"ak masa prasekolah hendaknya telah ditnamkan

    pengertian mengenai pentingnya kegiatan "asmani teratur pola dan "enis makanan yang sehatmen"aga badan agar tidak terlalu gemuk dan risiko merokok bagi kesehatan.

    8. Pen%egahan sekunder

    $aksud pen%egahan sekunder adalah upaya men%egah atau menghambat timbulnya penyulit

    dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan se"ak a;al penyakit. Deteksi dini

    dilakukan dengan pemeriksaan penyaring namun kegiatan tersebut memerlukan biaya besar.

    $emberikan pengobatan penyakit se"ak a;al sudah harus di;aspadai dan sedapat mungkin

    di%egah kemungkinan ter"adinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai D$ dan

    pengelolaannya memegang peranan penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien untuk

    berobat.

    Sistem ru"ukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang

    merupakan u"ung tombak pengelolaan D$. $elalui langkah-langkah yang disebutkan di atas

    diharapkan dapat diperoleh hasil yang optimal apalagi bila ditun"ang pula dengan adanya tata

    %ara pengaobatan baku yang akan men"adi pegangan bagi para pengelola.

    C. Pen%egahan tersier

    Kalau kemudian penyulit menahun D$ ternyata ter"adi "uga maka pengelola harus berusaha

    men%egah ter"adinya ke%a%atan lebih lan"ut dan merehabilitasi pasien sedini mungkinsebelum ke%a%atan tersebut menetap. Sebagai %ontoh aspirin dosis rendah *=-32' mg dapat

    dian"urkan untuk diberikan se%ara rutin bagi pasien D$ yang sudah mempunyai penyulit

    makroangiopati.

    Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan

    terutama di rumah sakit ru"ukan baik dengan para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli

    penyakit "antung dan gin"al maupun para ahli dari disiplin lain seperti dari bagian mata

    bedah ortopedi bedah 0askular radiologi rehabilitasi medis gi7i podiatri dan lain

    sebagainya.

    !oP /oP

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    16/21

    *. Pen'uluhan

    Penyuluhan bagi pasien D$ tidak hanya dilakukan oleh dokter yang mengobati tetapi "uga

    oleh segenap "a"aran terkait dengan pengelolaan D$ seperti pera;at penyuluh peker"a

    sosial ahli gi7i dan sebagainya sesuai dengan bidang keahlian masing- masing. !entu sa"apenataran>penyuluhan berkala bagi para penyuluh "uga sangat penting untuk setiap saat dapat

    menyegarkan dan memperbaiki materi penyuluhan yang mereka berikan kepada para pasien

    D$. Dalam men"alankan tugasnya tenaga kesehatan dalam bidang diabetes memerlukan

    suatu landasan empati yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh

    orang lain.

    Prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes adalah:

    berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari ter"adinya ke%emasan

    berikan informasi se%ara bertahap. "angan sekaligus

    mulailah dengan hal yang sederhana baru kemudian yang lebih sulit

    gunakan alat bantu dengar pandang

    lakukan pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukanlah simulasi

    berikan pengobatan sesederhana mungkin agar kepatuhan lebih baik

    lakukan kompromi dan negosiasi agar tu"uan pengobatan dapat diterima

    "angan memaksakan tu"uan pengobatan kita

    lakukan moti0asi. berikan penghargaan dan diskusikanlah hasil pemeriksaan

    laboratorium

    +. Penyuluhan untuk pen%egahan primer

    Penyuluhan untuk pen%egahan primer harus diberikan kepada:

    1. Kelompok masyarakat risiko tinggi:

    $asyarakat perlu ditingkatkan kepeduliannya bah;a D$ merupakan suatu problem

    kesehatan masyarakat dan dapat di%egah dengan mengendalikan kegemukan dan

    meningkatkan kegiatan "asmani terutama pada indi0idu dengan risiko tinggi.

    2. Peren%ana kebi"akan kesehatan :

    Peren%ana kebi"akan kesehatan perlu memahami dampak sosio - ekonomik penyakit

    ini dan betapa pentingnya peran penyuluhan dalam penatalaksanaan D$ sehingga

    kemudian dapat diambil langkah-Iangkah untuk meningkatkan fasilitas pelayanan

    kesehatan bagi pasien D$.

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    17/21

    $ateri penyuluhan :

    Haktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya D$ dan usaha untuk mengurangi faktor

    risiko tersebut.

    8. Penyuluhan untuk pen%egahan sekunder

    Fang disuluh adalah kelompok pasien D$ terutama yang baru. Penyuluhan dilakukan padapertemuan pertama dan perlu sering diulang serta ditekankan kembali pada setiap kesempatan

    pertemuan berikutnya. $ateri yang disuluhkan pada tingkat pertama adalah :

    Diabetes: apakah itu D$

    Penatalaksanaan D$ se%ara umum

    &bat-obat untuk menurunkan kadar glukosa darah tablet dan insulin

    Peren%anaan makan dengan menggunakan bahan makanan penukar D$ dan kegiatan

    "asmani

    $ateri penyuluhan pada tingkat lan"utan adalah :

    $engenal dan men%egah penyulit akut D$

    Pengetahuan mengenai penyulit menahun D$

    Penatalaksanaan D$ selama menderita penyakit lain

    $akan di luar rumah

    ?en%ana untuk kegiatan khusus

    Penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang D$

    Pemeliharaan kaki

    C. Penyuluhan untuk pen%egahan tersier

    Penyuluhan diberikan kepada pasien yang sudah mengidap penyulit menahun D$.

    $ateri yang disuluhkan:

    maksud tu"uan dan %ara pengobatan pada penyulit menahun D$.

    upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan kesabaran dan ketaN;aan untuk dapat

    menerima dan memanfaatkan keadaan hidup dengan penyulit menahun

    !oP /oP

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    18/21

    8. Masalah !husus

    +. D$ tipe-2 dan ibadah puasa

    Pasien yang %ukup terkendali dengan pengaturan makan sa"a tidak mengalamikesulitan kalau berpuasa.

    Pasien yang %ukup terkendali dengan & dosis tunggal "uga tidak mengalami

    kesulitan untuk berpuasa. & diberikan saat berbuka puasa.

    6ntuk yang terkendali dengan & dosis terbagi pengaturan dosis obat diberikan

    sedemikian sehingga dosis sebelum berbuka lebih besar dari pada dosis sahur.

    6ntuk pasien D$ tipe 2 yang menggunakan insulin dipakai insulin ker"a menengah

    yang diberikan saat berbuka sa"a. 6ntuk pasien yang harus menggunakan insulin dosismultipel dian"urkan untuk tidak berpuasa dalam bulan ?amadhan.

    8. D$ dan hipertensi

    Pengelolaan hipertensi pada D$ tipe 2.

    1. Indikasi pengobatan :

    8ila !D sistolik atau !D diastolik

  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    19/21

    2. Pengobatan farmakologis:

    #al-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih obat anti-hipertensi &+#:

    o pengaruh &+# terhadap profil lipid

    o pengaruh &+# terhadap resistensi insulin

    3. Daftar &+# lini pertama disusun menurut ab"ad:

    o +ntagonis kalsium

    o Diuretik

    o Inhibitor +C/

    o

    Penghambat alfa

    . Catatan

    Pada penderita dengan mikroalbuminuria dilaporkan inhibitor +C/ merupakan &+#

    lini pertama terpilih. +ntagonis kalsium golongan non-dihidropiridin dilaporkan "uga

    dapat mengurangi mikroalbuminuria.

    Diuretik dapat digunakan se%ara hati-hati dengan dosis rendah. Penggunaan diuretik

    dosis tinggi dapat memperburuk intoleransi glukosa.

    Pengobatan hipertensi harus diteruskan ;alaupun sasaran sudah ter%apai. 8ila tekanan

    darah dapat dikendalikan setelah satu tahun dosis dapat di%oba diturunkan se%ara

    bertahap.

    C. Dislipidemia pada D$

    Dislipidemia baru diobati kalau memang bukan sekunder akibat D$. Pemberian obat

    hipolipidemia dipertimbangkan bila kadar glukosa darah sudah normal namun kadar lipid

    darah masih tetap abnormal ;alaupun pasien sudah men"alani peren%anaan makan rendah

    lemak selama 3 -( bulan. 6ntuk pasien D$ yang disertai P5K tenggang ;aktu dapat lebih

    singkat bergantung pada penilaian klinis oleh dokter yang mengelolanya. Selan"utnya dapatdilihat pada buku Konsensus Pengelolaan Dislipidemia pada D$.

    D. +spirin pada D$

    +spirin dosis rendah *= -32' mg dapat dian"urkan untuk diberikan se%ara rutin bagi pasien

    D$ yang sudah mempunyai penyulit makro0askular. 6ntuk pen%egahan primer +spirin

    hanya diberikan pada pasien D$ yang mempunyai satu atau lebih faktor risiko ter"adinya

    penyulit makro0askular.

    !oP /oP

    9. Da"a# sing!a"an

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    20/21

    +D+

    88

    8$I

    D$

    /K9

    9DP!9DP

    9DS

    #DL

    IDH

    I$!

    LDL

    L/D

    &+D

    &+#

    &

    P5KP/?K/EI

    S9P!

    S!

    S!!

    !8

    !D

    !9!

    !!9&

    #&

    +meri%an Diabetes +sso%iation

    8erat 8adan

    8ody mass inde

    Diabetes mellitus

    /lektrokardiogram

    9lukosa Darah Puasa !erganggu9lukosa Darah Puasa

    9lukosa Darah Se;aktu

    High ensit! Lipoprotein

    "nternational iabetes ederation

    Indeks $assa !ubuh

    Lo$ ensit! Lipoprotein

    La"u /ndap Darah

    &bat +nti Diabetik

    &bat anti #ipertensi

    &bat #ipoglikemik &ral

    Penyakit 5antung KoronerPerkumpulan /ndokrinologi Indonesia

    Serum Glutamic %!ru&ic 'ransaminase

    Sasaran $etabolik !er%apai

    Sasaran $etabolik !idak !er%apai

    !inggi 8adan

    !ekanan Darah

    !oleransi 9lukosa !erganggu

    !es !oleransi 9lukosa &ral

    (orld Health )rgani*ation

    !oP /oP

    Da"a# na+a ,enanda"angan Konsensus

    Prof.Dr. Kadri $edan

    Dr. S"afii Piliang $edan

    Dr. Eur +s"iah $edan

    Prof.Dr. S"afril S"ahbuddin Padang

    Dr. +sman $anaf PadangDr.#.?. Surasmo P. Palembang

    Prof.Dr. 6toyo Sukaton 5akarta

    Prof.Dr. Supartondo 5akarta

    Prof.Dr. Slamet Suyono 5akarta

    Prof.D?.Dr. 8oedisantoso ?. 5akarta

    Dr. +inal Ikram 5akarta

    Dr. Pud"i ?ahard"o 5akarta

    Dr. iguno Prod"osud"adi PhD 5akarta

    $urni I.D. Prakoso SK$ $S% 5akarta

    Dr. $ar7uki Suryaatmad"a 5akarta

    Dr. 5ose ?.L. 8atubara 5akartaDr. Sar;ono aspad"i 5akarta

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP
  • 7/25/2019 Konsensus Dm Why

    21/21

    Dr. Sidarta;an Soegondo 5akarta

    Dr. Pradana Soe;ondo 5akarta

    Prof.D?.Dr. Sri #artini K.S. Kariadi 8andung

    Prof.D?.Dr. 5ohan S. $as"hur 8andung

    Dr. +gusta F.L. +rifin 8andung

    Dr. ?ully $.+. ?oesli 8andungProf.D?.Dr. ?.?.5. D"okomoel"anto Semarang

    D?.Dr. Darmono Semarang

    Prof.D?.Dr. Su"ono +s;in DI Fogyakarta

    Prof.Dr. #.+. #usain +sdie DI Fogyakarta

    Dr. Paulus iyono PhD DI Fogyakarta

    Dr. 8udi Santoso Surakarta

    Prof.D?.Dr. +skandar!"okropra;iro Surabaya

    Dr. #endromartono Surabaya

    D?.Dr. +ri Sut"ah"o Surabaya

    Dr. #ans !andra Surabaya

    Dr. D"oko ahono Soeatmad"i $alangDr. +hmad ?udianto $alang

    Dr. D;i Sutanegara 8ali

    Dr. Ketut Suastika 8ali

    Prof.Dr. 5ohn $.H. +dam 6"ung Pandang

    Dr. #arsinen Sanusi 6"ung Pandang

    Prof.Dr. +le ?obert Sumual $anado

    !oP /oP

    Da"a# ,e#usahaan a#+asi ,enun-ang

    1. +bbott Diagnosti%s > $edisense

    2. 8ayer Indonesia

    3. 8oehringer Ingelheim

    . 8oehringer $annheim > ?o%he Diagnosti%s

    '. /li Lilly

    (. /rbapharrna Intenational

    ). Hahrenheit Indonesia

    *. #oe%hst $arion ?oussell Indonesia

    ,. Ikapharrnindo Putramas

    1=. Lifes%an > 5ohnson O 5ohnson Company11. $er%k Indonesia

    12. Eo0o Eordisk > Dea $edi%a

    13. Pfi7er Indonesia

    1. Ser0ier Indonesia!oP/oP

    #omePublikasi

    Hor any problems Nuestions or suggestions please %onta%t the ebmaster.Last updated : Hebruary 2 2==1

    http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/index.htmlhttp://perkeni.freeservers.com/publikasi.htmlmailto:[email protected]://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/index.htmlhttp://perkeni.freeservers.com/publikasi.htmlmailto:[email protected]