kti demam tifoid bab 1-6

Upload: nini-afyat-basyarahil

Post on 06-Jul-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    1/50

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini

    termasuk penyakit menular yang tercantum dalam undang-undang no.6 tahun

    1962 tentang wabah. elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang

    mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan

    wabah.1

    !e"auh ini imunopatogenesis demam tifoid belum sepenuhnya dipahami

    sehingga kadang kala penatalaksanaanya belum optimal. #al tersebut antara lain

    karena beberapa akibat antara lain kerentanan indi$idu% luasnya manifestasi klinis%

    lambatnya menegakkan diagnosis% terapi yang kurang adekuat% malnutrisi serta

    akibat timbulnya multidrug resisten  &'D() strain Salmonella typhi  yang

    mempengaruhi dera"at beratnya penyakit% timbulnya komplikasi bahkan

    mendorong kearah kematian.2

    Dalam empat dekade terakhir% demam tifoid telah men"adi masalah kesehatan

    global bagi masyarakat dunia. Diperkirakan angka ke"adian penyakit ini mencapai

    1*-1+ "uta kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 6,,.,,, "iwa

     per tahun. Daerah endemik demam tifoid tersebar di berbagai benua% mulai dari

    sia% frika% merika !elatan% aribia% hingga ceania. !ebagain besar kasus

    &/,0) ditemukan di negara-negara berkembang% seperti angladesh% aos% 3epal%

    Pakistan% India% 4ietnam% dan termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu

    wilayah endemis demam tifoid dengan mayoritas angka ke"adian ter"adi pada

    kelompok umur *-19 tahun &910 kasus).*

    1

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    2/50

    !ur$eilens Departemen esehatan (I% f rekuensi ke"adian demam tifoid di

    Indonesia pada tahun 2,1, merupakan permasalahan kesehatan penting dibanyak 

    negara berkembang secara global% diperkirakan 1+ "uta orang mengidap penyakit

    ini tiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan insiden demam tifoid adalah *,,-

    /1, kasus per 1,,.,,, penduduk per tahun dengan angka kematian20. emudian

    Case Fatality Rate&5() demam tifoid pada tahun 2,1, sebesar 1%,20 dari

    seluruh kematian di Indonesia.7

    !ur$eilans Dinas esehatan !ulawesi !elatan tahun 2,,9% tahun 2,,+ tercatat

     "umlah penderita demam tifoid sebanyak 16.882 dengan kematian sebanyak 8

    orang &5(,%,* 0) dengan sebaran kasus tertinggi di ab.:owa%

    ab.;nrekang% dan ota 'akassar. Penyakit typhus berdasarkan (iskesdas tahun

    2,,+ secara nasional di !ulawesi !elatan% penyakit typhus tersebar di semua umur 

    dan cenderung lebih tinggi pada umur dewasa. Pre$alensi klinis banyak 

    ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1%90% terendah pada bayi yaitu

    ,%/0.8

    Dari data program tahun 2,,/ penyakit typhus tercatat "umlah penderita

    sebanyak 2,.,// dengan kematian sebanyak * orang% masing-masing ab. :owa

    &1 orang) dan arru &2 orang) atau 5( ,%,1 0. Insiden (ate &I(,.2/0) yaitu

    tertinggi di ab.:owa yaitu 2.*91 kasus dan terendah di ab. uwu yaitu 97

    kasus% tertinggi pada umur 18-77 tahun sebanyak 18.212 kasus.8

    erdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas% maka perlu dilakukan

     penelitian terhadap karakteristik penderita demam tifoid% di mana sampel

     penelitiannya adalah penderita demam tifoid di instalasi rawat inap rumah sakit

    Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    3/50

    erdasarkan latar belakang di atas% maka penulis merumuskan masalah

     penelitian tentang bagaimana karakteristik penderita demam tifoid di instalasi

    rawat inap rumah sakit Ibnu !ina 'akassar.

    1.3. Tujuan Peneltan

    1. Tujuan Umum

    >ntuk mendapatkan informasi tentang karakteristik penderita demam tifoid

    yang dirawat inap di rumah sakit Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    4/50

    BAB II

    TIN$AUAN PU%TA!A

    2.1. Tnjauan Umum tentang Demam T#&'

    1.De#ns

    Demam tifoid &tifus abdominalis% enteric fever ) adalah penyakit infeksi akut

    yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan ge"ala demam yang lebih

    dari + hari% gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan

    kesadaran.6

    2. Ins'ens

    Dalam empat dekade terakhir% demam tifoid telah men"adi masalah kesehatan

    global bagi masyarakat dunia. Diperkirakan angka ke"adian penyakit ini mencapai

    4

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    5/50

    1*-1+ "uta kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 6,,.,,, "iwa

     per tahun. Daerah endemik demam tifoid tersebar di berbagai benua% mulai dari

    sia% frika% merika !elatan% aribia% hingga ceania. !ebagain besar kasus

    &/,0) ditemukan di negara-negara berkembang% seperti angladesh% aos% 3epal%

    Pakistan% India% 4ietnam% dan termasuk Indonesia. Di Indonesia penderita demam

    tifoid cukup banyak diperkirakan /,, @1,,.,,, penduduk per tahun dan tersebar 

    di mana-mana. Ditemukan hampir sepan"ang tahun% tetapi terutama pada musim

     panas. Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur% tetapipaling sering pada

    anak besar%umur 8- 9 tahun dan laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan

     perbandingan 2-* ? 1.6%+%/

    Di Indonesia% tifoid "arang di"umpai secara epidemis tetapi bersifat endemis

    dan banyak di"umpai di kota = kota besar. Aidak ada perbedaan yang nyata insiden

    tifoid pada pria dengan wanita. Insiden tertinggi didapatkan pada rema"a dan

    dewasa muda. Demikian "uga dari telaah kasus demam tifoid di rumah sakit besar 

    Indonesia menun"ukkan angka kesakitan cenderung meningkat setiap tahun

    dengan rata = rata 8,,@1,,.,,, penduduk. ngka kematian diperkirakan sekitar 

    ,%6-80 sebagai akibat dari keterlambatan mendapat pengobatan serta tingginya

     biaya pengobatan.9

    Di negara yang telah ma"u% tifoid masih ada terutama sehubungan dengan

    kegiatan wisata ke negara = negara yang sedang berkembang. !ecara umum

    insiden tifoid dilaporkan +80 didapatkan pada umur kurang dari *, tahun. Pada

    anak = anak biasanya di atas 1 tahun dan terbanyak di atas 8 tahun dan manifestasi

    klinik ringan.9

    5

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    6/50

    3. Et&l&g

    Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi merupakan basil gram negatif%

     bersifat aerobik% bergerak dengan rambut getar dan bersifat tidak berspora. akteri

    ini mempunyai * macam antigen.2

    eterangan antigen?2

    a. ntigen &somatik)% terletak pada lapisan luar yang mempunyai komponen

     protein% lipopolisakarida &P!) dan lipid. !ering disebut endotoksin.

     b. ntigen # &flagella)% terdapat pada flagella% fimbriae dan pili dari bakteri%

     berstruktur kimia protein.

    c. ntigen 4i &antigen permukaan)% pada selaput dinding bakteri untuk 

    melindungi fagositosis dan berstruktur kimia protein.

    ". (am)aran !lns

    :e"ala klinis yang sering ter"adi merupakan dampak dari sitokin proinflomatori

    serta berbagai mediator kimia% maka muncul panas yang berkepan"angan lebih

    dari 1 minggu% tipe panas stepladder  yang mencapai *9-7, % kemudian panasnya

     berlangsung persiten% kontinu atau tipe remitten. ersamaan dengan munculnya

    ge"ala panas sering disertai dengan keluhan saluran cerna seperti mual muntah%

    nyeri abdominal% diare% dan konstipasi. akteremia kedua ter"adi setelah beberapa

    hari timbul ge"ala% lalu diperburuk dengan timbulnya panas dingin atau anoreksia.

    :e"ala ini disebut dengan demam tifoid akut dan antibodi spesifik yang terbentuk 

    adalah antibodi Ig' yang bertahan yang selan"utnya digantikan dengan antibody

    Ig:. Pada kondisi ini dapat ter"adi sepsis dan syok septik yang menyebabkan

    6

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    7/50

    kematian "ika tidak diobati &180)% kekambuhan &1,0)% ter"adi pada penderita

    yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat% men"adi karier pada 1-70.2

    :e"ala yang tidak spesifik seperti malaise% menggigil% sakit kepala% mialgia%

    dan batuk yang muncul pada awal per"alanan penyakit. patis dan delirium ter"adi

     pada 1,-780% bradikardia relatif% lidah kotor% bercak ros yang muncul pada awal

     penyakit namun lebih sering ditemukan pada orang kulit putih . #epatomegali

    lebih sering daripada splenomegali biasanya muncul pada akhir minggu pertama

    atau awal minggu kedua. Pada pemeriksaan abdomen di dapatkan rasa nyeri lokal%

    maupun difus% terkadang "uga disertai dengan penurunan bising usus.2

    !embuh dari demam tifoid adalah hilangnya ge"ala demam dan ge"ala-ge"ala

    lain setelah pemberian obat% tidak ada komplikasi% dan tidak terdapat relaps pada

     pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan sembuh ini diberikan oleh dokter kepada

     pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan

    untuk pulang.1,%11

    'embaik dari demam tifoid adalah hilangnya sebagian ge"ala setelah

     pemberian obat. Pernyataan membaik ini diberikan oleh dokter kepada pasien

    yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan untuk 

     pulang dan berobat "alan atau permintaan pasien untuk pulang sendiri disebabkan

     biaya pengobatan yang mahal.1,%11

    elum sembuh dari demam tifoid adalah belum hilangnya ge"ala demam

    dan ge"ala-ge"ala lain setelah pemberian obat% ada atau tidak ada komplikasi% dan

    terdapat relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan belum sembuh ini

    diberikan oleh dokter kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan belum adanya

    7

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    8/50

     perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan untuk pulang atas permintaan sendiri

    disebabkan biaya pengobatan yang mahal.1,%11

    Aabel 2.1 keluhan dan ge"ala demam tifoid

    !eluhan 'an gejala Demam t#&'

    Per&'e Pen*akt !eluhan (ejala Pat&l&g

    'inggu Pertama Panas berlangsung

    insidious% tipe

     panas stepladder%

    menggigil% nyeri

    kepala

    :angguan

    saluran cerna

    akteremia

    'ingu edua (ash% nyeriabdomen% diare%

    konstipasi

    (ose spots%splenomegali%

    hepatomegali

    4askulitis%hiperplasia pada

     peyer patches%

    nodul tifoid pada

    limpa dan hati

    'inggu etiga omplikasi ?

     perdarahan saluran

    cerna% perforasi%

    syok

    'elena% ileus >lserasi pada

     peyer patches%

     peritonitis

    'inggu keempat

    dst

    eluhan menurun%

    relaps% penurun

    Aampak sakit

     berat

    5arrier kronik

    8

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    9/50

     berat badan

    Dikutip dari kepustakaan 2

    +. Pat&geness

    Demam tifoid disebabkan bakteri Salmonella typhi atau Salmonella para typhi.

    Penularan ke manusia melalui makanan dan atau minuman yang tercemar dengan

    feses manusia. !etelah melewati lambung bakteri mencapai usus halus dan in$asi

    ke "aringan limfoid &plak peyer) yang merupakan tempat predileksi untuk 

     berkembang biak. 'elalui saluran limfe mesenteric bakteri masuk aliran darah

    sistemik &bakterimia I) dan mencapai sel = sel retikuloendothelial dari hati dan

    limpa. ase ini dianggap masa inkubasi &+-17 hari). emudian dari "aringan ini

     bakteri dilepas ke sirkulasi sistemik &bakterimia II) melalui duktus torasikus dan

    mencapai organ = organ tubuh terutama limpa% usus halus dan kandung empedu.9

    akteri Salmonella typhi menghasilkan endotoksin yang merupakan kompleks

    lipopolisakarida dan dianggap berperan penting pada patogenesis demam tifoid.

    ;ndotoksin bersifat pirogenik serta memperbesar reaksi peradangan di mana

     bakteri Salmonella berkembang biak. Di samping itu merupakan stimulator yang

    kuat untuk memproduksi sitokin oleh sel = sel makrofag dan sel lekosit di "aringan

    yang meradang. !itokin ini merupakan mediator = mediator untuk timbulnya

    demam dan ge"ala toksemia & proinflamatory). leh karena basil Salmonella

     bersifat intraseluler maka hampir semua bagian tubuh dapat terserang dan kadang

     = kadang pada "aringan yang terin$asi dapat timbul fokal = fokal infeksi.9

    elainan patologis yang utama terdapat di usus halus terutama di ileum bagian

    distal di mana terdapat kelen"ar plak peyer. Pada minggu pertama% pada plek peyer 

    ter"adi hiperplasia berlan"ut men"adi nekrosis pada minggu ke 2 dan ulserasi pada

    9

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    10/50

    minggu ke *% akhirnya terbentuk ulkus. >lkus ini mudah menimbulkan perdarahan

    dan perforasi yang merupakan komplikasi yang berbahaya. #ati membesar karena

    infiltrasi sel = sel limfosit dan sel mononuklear lainnya serta nekrosis fokal.

    Demikian "uga proses ini ter"adi pada "aringan retikuloendotelial lain seperti limpa

    dan kelen"ar mesenterika. elainan = kelainan patologis yang sama "uga dapat

    ditemukan pada organ tubuh lain seperti tulang% usus% paru% gin"al% "antung% dan

    selaput otak. Pada pemeriksaan klinis% sering ditemukan proses radang dan abses

     = abses pada banyak organ% sehingga ditemukan bronchitis% arthritis septik%

     pielonefritis% meningitis% dan lain = lain. andung empedu merupakan tempat

    yang disenangi basil Salmonella. ila penyembuhan tidak sempurna% basil tetap

    tahan di kandung empedu ini% mengalir ke dalam usus% sehingga men"adi karier 

    intestinal.9

    Demikian "uga gin"al dapat mengandung basil dalam waktu lama sehingga "uga

    men"adi karier &urinary carier ). dapun tempat = tempat yang menyimpan basil

    ini memungkinkan penderita mengalami kekambuhan &relaps).9

    :ambar 2.1 patofisiologi demam tifoid

    dikutip dari kepustakaan 1

    ,. Langkah - Langkah Penegakan Dagn&ss

    10

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    11/50

    Diagnosis tifoid dapat ditegakkan berdasarkan ge"ala klinis% pemeriksaan fisis

    atau "asmani% pemeriksaan bakteriologi atau pemeriksaan laboratorium. Diagnosis

    demam tifoid dapat dibuat dari anamnesis berupa demam% gangguan

    gastrointestinal dan mungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran. Pada

     pemeriksaan fisik% dapat ditemukan adanya lidah kotor &tampak putih di bagian

    tengah dan kemerahan di tepi dan u"ung)% hepatomegali% splenomegali% distensi

    abdominal% tenderness% bradikardia relatif% hingga ruam makulopapular berwarna

    merah muda% berdiameter 2-* mm yang disebut dengan rose spot. >ntuk 

    memastikan diagnosis demam tifoid maka perlu dilakukan pemeriksaan sebagai

     berikut ?1%6%/%12

    a. Pemeriksaan laboratorium

    1) Pemeriksaan (utin

    Calaupun pada pemeriksaan darah perifer lengkap sering ditemukan

    leukopenia% dapat pula ter"adi leukosit normal atau leukositosis. eukositosis

    dapat ter"adi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. !elain itu pula dapat

    ditemukan anemia ringan dan trombositopenia. a"u endap darah pada demam

    tifoid dapat meningkat.1

    2) >"i widal

    >"i widal dilakukan untuk deteksi antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.

    Pada u"i widal ter"adi suatu reaksi aglutinasi antara antigen bakteri Salmonella

    typhidengan antibodi yang disebut agglutinin. ntigen yang digunakan pada u"i

    widal adalah suspense Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di

    laboratrium. 'aksud u"i widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam

    11

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    12/50

    serum penderita tersangka demam tifoid yaitu? glutinin &dari tubuh bakteri)%

    glutinin #&flagel bakteri)% glutinin 4i &simpai bakteri).1

    Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin dan # yang digunakan untuk 

    diagnosis demam tifoid. !emakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan

    terinfeksi bakteri ini. #asil dari tes widal dapat diinterpretasikan sebagai berikut?1*

    a) Aiter E yang tinggi atau kenaikan titer &1?16, atau lebih) menun"ukkan

    adanya infeksi aktif%

     b) Aiter #E yang tinggi &1?16, atau lebih ) menun"ukka bahwa penderita pernah

    di$aksinasi atau pernah terkena infeksi% dan

    c) Aiter 4iE yang tinggi terdapat pada carrier.

    Pembentukan agglutinin mulai ter"adi pada akhir minggu pertama demam%

    kemudian meningkat secara cepat pada minggu keempat % dan tetap tinggi selama

     beberapa minggu. Pada fase akut mula-mula timbul agglutinin % kemudian

    diikuti dengan agglutinin #. Pada orang yang telah sembuh% agglutinin masih

    tetap di "umpai setelah 7 = 6 bulan% sedangkan agglutinin # menetap lebih lama

    antara 9 = 12 bulan. leh karena itu u"i widal bukan untuk menentukan

    kesembuhan penyakit.1*

    danya beberapa faktor yang mempengaruhi u"i widal yaitu?1*

    a) Pengobatan dini dengan antibiotik% b) :angguan pembentukan antibodi% dan pemberian kortikosteroid%

    c) Caktu pengambilan darah%

    d) Daerah endemik atau non endemik%

    e) (iwayat $aksinasi%

    f) (eaksi anamnestik%

     peningkatan titer aglutinin pada infeksi bukan demam tifoid akibat infeksi demam

    tifoid masa lalu atau $aksinasi% dan

    g) aktor teknik pemeriksaan antara laboratorium%

    12

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    13/50

    akibat aglutinasi silang% dan strain  salmonella yang digunakan untuk suspense

    antigen.

    !aat ini belum ada kesamaan pendapat mengenai titer aglitinin yang bermakna

    diagnostik untuk demam tifoid. atas titer yang sering dipakai hanya kesepakatan

    sa"a% hanya berlaku setempat dan batas ini bahkan dapat berbeda di berbagai

    laboratorium setempat.17

    *) >"i Ayphidot

    >"i tyhphidot dapat mendeteksi antibodi Ig' dan Ig: yang terdapat pada

     protein membran luar Salmonella typhi. #asil positif pada u"i typhidot didapatkan

    2-* hari setelah infeksi dan dapat mengidentifikasi secara spesifik antibodi Ig'

    dan Ig: terhadap antigen  s.typhi  seberat 8, kD% yang terdapat pada strip

    nitroselulosa.1

    Didapatkan sensiti$itas u"i ini sebesar 9/0% spesifitas sebesar +6%60 dan

    efisiensi u"i sebesar /70 pada penelitian yang dilakukan oleh :opalakhrisnan dkk 

    yang dilakukan pada 177 kasus demam tifoid. Pada penelitian lain yang dilakukan

    oleh lsen dkk% didapatkan sensitifitas dan spesifitas u"i ini hampir sama dengan

    u"i tubeF yaitu +90 dan /90 dengan +/0 dan /90.1

    Pada kasus reinfeksi% respons imun sekunder &Ig:) terin$eksi secara berlebihan

    sehingga Ig' sulit terdeteksi. Ig: dapat bertahan sampai 2 tahun sehingga

     pendeteksian Ig: sa"a tidak dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi

    akut dengan kasus reinfeksi atau kon$alesen pada kasus infeksi primer. >ntuk 

    mengatasi masalah tersebut% u"i ini kemudian dimodifikasi dengan menginakti$asi

    total Ig: pada sampel serum. >"i ini% yang dikenal dengan nama u"i Ayphidot-'%

    13

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    14/50

    memungkinkan ikatan antara antigen dengan Ig' spesifik yang ada pada serum

     pasien. !tudi e$aluasi yang dilakukan oleh hoo ; dkk pada tahun 199+

    terhadap u"i Ayphidot-' menun"ukkan bahwa u"i ini bahkan lebih sensitif 

    &sensiti$itas mencapai 1,,0) dan lebih cepat &*"am) dilakukan bila dibandingkan

    dengan kultur.1

    7) >"i AubeFG

    >"i tubeFG merupakan u"i semi-kuantitatif kolometrik yang cepat &beberapa

    menit) dan mudah untuk diker"akan. >"i ini mendeteksi antibodi anti-S.typhi 9

     pada serum pasien% dengan cara menghambat ikatan antara Ig' anti-9 yang

    terkon"ugasi pada partikel lateF yang berwarna dengan lipopolisakarida S.typhi

    yang terkon"ugasi pada partikel magnetiklateF. #asil positif u"i tubeF ini

    menun"ukkan terdapat infeksi Salmonella serogroup D walau tidak secara spesifik 

    menun"uk pada S.typhi. Infeksi oleh S.paratyphi akan memberikan hasil negatif.1

    !ecara imunologi% antigen 9 bersifat imunodominan sehingga dapat

    merangsang respon imun secara independen terhadap timus dan merangsang

    mitosis sel tanpa bantuan dari sel A. arena sifat-sifat tersebut% respon terhadap

    antigen 9 berlangsung cepat sehingga deteksi terhadap anti-9 dapat dilakukan

    lebih dini% yaitu pada hari ke 7 = 8 untuk infeksi primer dan hari * = 2 untuk 

    infeksi sekunder. Perlu diketahui bahwa u"i tubeF hanya dapat mendeteksi Ig'

    dan tidak dapat mendeteksi Ig: sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai

    modalitas untuk mendeteksi infeksi lampau.1

    14

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    15/50

    Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan * macam komponen%

    meliputi? 1)Aabung berbentuk 4% yang "uga berfungsi untuk meningkatkan

    sensiti$itas% 2)(eagen % yang mengandung partikel magnetik yang diselubungi

    dengan antigen S.typhi  9% *)(eagen yang mengandung partikel lateks

     berwarna biru yang mengandung partikel lateks berwarna biru yang diselubungi

    dengan antibodi monoklonal spesifik untuk antigen 9. >ntuk melakuakan

     prosedur pemeriksaan ini% satu tetes serum &28 H) dicampurkan ke dalam tabung

    dengan satu tetes &28 H) reagen . setelah itu reagen &8, H) ditambahkan

    kedalam tabung. #al tersebut dilakukan pada kelima tabung lainnya. Aabung-

    tabung tersebut kemudian diletakkan pada rak tabung yang mengandung magnet

    dan di putar selama 2 menit dengan kecepatan 28, rpm. Interpretasi hasil

    dilakukan berdasarkan warna larutan campuran yang dapat ber$ariasi dari

    kemerahan hingga kebiruan. erdasarkan warna larutan campuran yang dapat

     ber$ariasi dari kemerahan hingga kebiruan. erdasarkan warna inilah ditentukan

    skor% yang interpretasinya dapat dilihat pada tabel berikut?1

    15

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    16/50

    Aabel 2.2Interpretasi hasil u"i tubeF

    %k&r Interretas/2  3egatif  Aidak menun"uk infeksi tifoid aktif 

    3 orderline Pengukuran tidak dapat disimpulkan. >langi

     pengu"ian% apabila masih meragukan lakukan

     pengulangan beberapa hari kemudian.

    "0+ Positif 'enun"ukkan infeksi tifoid aktif  

    , Positif Indikasi kuat infeksi tifoid

    Dikutip dari kepustakaan 1

     onsep pemeriksaan ini dapat diterangkan sebagai berikut.

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    17/50

    mulai dengan inkubasi strip pada larutan campuran reagen deteksi dan serum%

    selama * "am pada suhu kamar. !etelah inkubasi% strip dibilas dengan air mengalir 

    dan dikeringkan. !ecara semi kuantitatif% diberikan penilaian terhadap garis u"i

    dengan membandingkannya dengan reference stri. :aris kontrol harus terwarna

    dengan baik.1

    #ouse dkk% 2,,1 dan :asem '# dkk% 2,,2 meneliti mengenai penggunaan u"i

    ini dibandingkan dengan pemeriksaan kultur darah di Indonesia dan melaporkan

    sensiti$itas sebesar 68-++0 dan spesifisitas sebesar 98-1,,0. Pemeriksaan ini

    mudah dan cepat &dalam 1 hari) dilakukan tanpa peralatan khusus apapun% namun

    akurasi hasil didapatkan bila pemeriksaan dilakukan 1 minggu setelah timbulnya

    ge"ala.1

    6) ultur darah

    #asil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid% akan tetapi hasil

    negatif tidak menyingkirkan demam tifoid% karena mungkin disebabkan beberapa

    hal sebagai berikut?1

    a) Aelah mendapat terapi antibiotik.

    ila pasien sebelum dilakukan kultur darah telah mendapat antibiotik%

     pertumbuhan bakteri dalam media biakan terhambat dan hasil mungkin negatif%

     b) 4olume darah yang kurang &diperlukan kurang lebih 8 cc darah).

    ila darah yang dibiakkan terlalu sedikit hasil biakan bisa negatif. Darah yang

    diambil sebaiknya secara bedside  langsung dimasukkan kedalam media cair 

    empedu &oFgall) untuk pertumbuhan bakteri%

    c) (iwayat $aksinisasi.

    17

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    18/50

    4aksinisasi di masa yang lampau menimbulkan antibodi dalam darah pasien.

    ntibodi &aglutinin) ini dapat menekan bakteremia hingga biakan darah dapat

    negatif% dan

    d) !aat pengambilan darah setelah minggu pertama% pada saat agglutinin semakin

    meningkat.

    . !&mlkas

    omplikasi yang dapat ter"adi pada demam tifoid dapat terbagi atas dua bagian

    yaitu komplikasi pada usus halus &intestinal) dan komplikasi di luar usus halus

    &ekstra = intesitinal).1

    omplikasi intestinal terdiri dari?J1

    a. Perdarahan usus

     bila sedikit hanya ditemukan "ika dilakukan pemeriksaan tin"a dengan benBidin.

    ila perdarahan banyak ter"adi melena dan bila berat dapat disertai perasaan nyeri

     perut dengan tanda = tanda ren"atan.

     b. Perforasi usus

    timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan ter"adi pada bagian

    distal ileum. Penderita demam tifoid dengan perforasi mengeluh nyeri perut yang

    hebat terutama di daerah kuadran kanan bawah yang kemudian menyebar ke

    seluruh perut dan disertai dengan tanda = tanda ileus. Aanda = tanda lainnya

    adalah nadi cepat% tekanan darah turun% dan bahkan dapat syok.

    c. Peritonitis

    18

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    19/50

     biasanya menyertai perforasi tetapi dapat ter"adi tanpa perforasi usus.

    Ditemukan ge"ala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat% dinding abdomen

    tegang dan nyeri pada tekanan.

    omplikasi ekstraintestinal terdiri dari?1

    a. omplikasi kardio$askuler 

    egagalan sirkulasi perifer% miokarditis% trombosis% dan tromboflebitis.

     b. omplikasi darah

    nemia hemolitik% trombositopenia% dan sindrom uremia hemolitik.

    c. omplikasi paru

    Pneumonia% bronchitis empiema% dan pleuritis.d. omplikasi hepar dan kandung empedu

    #epatitis dan kolesistitis.

    e. omplikasi gin"al

    :lomerulonefritis% pielonefritis% dan perinefritis.

    f. omplikasi tulang

    steomielitis% periostitis% spondilitis% dan artritis.

    g. omplikasi neuropsikiatrik 

    Delirium% meningismus% meningitis% polineuritis perifer% sindrom guillain barre%

     psikosis% dan sindrom katatonia.

    Aerdapat perbedaan lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid berdasarkan

    komplikasi dimana penderita dengan komplikasi lebih lama dirawat dari pada

     penderita tanpa komplikasi. Aidak ada perbedaan komplikasi penderita demam

    tifoid berdasarkan keadaan sewaktu pulang.18%16

    . Penatalaksanaan

    !ampai saat ini masih dianut trilogy penatalaksanaan demam tifoid yaitu? 1

    a. Istirahat dan perawatan

    Dengan tu"uan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Airah

     baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat seperti makan% minum% mandi%

    dan akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalam

    19

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    20/50

     perawatan perlu di"aga kebersihan tempat tidur% pakaian% dan perlengkapan yang

    dipakai. Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah decubitus dan pneumonia

    ortostatik serta hegiene perorangan.1

    'obilisasi pada pasien tifoid adalah sebagai berikut?1

    1) #ari 1 è duduk 2 F 18 menit

    2) #ari 2 è duduk 2 F *, menit

    *) #ari * è "alan

    7) #ari 7 è pulang

     b. Diet dan terapi penun"ang

    Dengan tu"uan mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara

    optimal. Diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan

     penyakit demam tifoid% karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan

    umum dan giBi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan men"adi

    lama. Di masa lampau penderita tifoid diberi diet bubur saring% kemudian

    ditingkatkan men"adi bubur kasar dan akhirnya diberikan nasi% yang perubahan

    diet tersebut disesuaikan dengan tingkat kesembuhan pasien. Pemberian bubur 

    saring tersebut ditu"ukan untuk menghindari perdarahan saluran cerna atau

     perforasi usus.1

    c. Pemberian ntibiotik 

    Dengan tu"uan menghentikan dan mencegah penyebaran bakteri. bat = obat

    anti mikroba yang sering digunakan untuk mengobati tifoid antara lain adalah

    sebagai berikut?1

    1) loramfenikol

    20

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    21/50

    Di Indonesia kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama untuk 

    memgobati demam tifoid dengan dosis yang diberikan adalah 7F8,,mg secara per 

    oral atau I4. Diberikan sampai dengan + hari bebas panas.

    2) Aiamfenikol

    Dosis dan efekti$itas dari tiamfenikol pada demam tifoid hampir sama dengan

    kloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologinya lebih rendah% dosis

    tiamfenikol adalah 7F8,,mg.

    *) otrimoksaBol

    ;fekti$itas obat ini dilaporkan sama dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang

    dewasa adalah 2 F 2 tablet & 1 tablet mengandung sulfametoksaBol 7,,mg dan /,

    mg trimethoprim) diberikan selama 2 minggu.

    7) mpisilin dan amoksisilin

    emampuan obat ini untuk menurunkan demam lebih rendah dibandingkan

    dengan kloramfenikol dosis yang dian"urkan adalah 8,-18,mg@kg digunakan

    selama 2 minggu.

    8) !efalosporin generasi ketiga

    #ingga saat ini golongan sefalosporin generasi ketiga yang terbukti efektif 

    untuk demam tifoid adalah seftriakson% dosis yang dian"urkan adalah *-7 gr dalam

    dekstrosa 1,,cc diberikan selama K "am perinfus sekali sehari diberikan selama *

     = 8 hari.

    21

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    22/50

    !elain memberikan terapi dengan antibiotik kita "uga perlu memperhatikan

    tuntutan tubuh lainnya yaitu?1

    1) ondisi hipermetabolik selama infeksi

    Dengan pemenuhan nutrisi yang adekuat% tinggi kalori dan protein serta

    memperhatikan keseimbangan elektrolit.

    2) Pemberian !uplemen

    !uplemen yang mengandung beta karoten% $itamin 5% ; serta trace elemen

    &misal Ln) guna mendongkrak kiner"a seperoksidase dismutase &!D)% katalase%

    dan gluthatione & :!# ) di sitosol dan meredam peran A3 sehingga dapat

    menghadang la"u proses kematian sel patologis dipercepat akibat dampak negatif 

    dari (!. (! dapat mencetuskan timbulnya krisis  scavenger enzyme  akibat

    defisit berbagai komponen mikronutrien seperti e%Ln% selenium% $itamin 5%

    $itamin 6% $itamin ; atau ketidakseimbangan beberapa Bat makanan% seperti

    asam amino esensial dapat pula menyebabkan rusaknya komponen sistem

    kekebalan tubuh.

    4. Pen5egahan

    Pencegahan demam tifoid melalui gerakan nasional sangat diperlukan karena

    akan berdampak cukup besar terhadap penurunan kesakitan dan kematian akibat

    demam tifoid% menurunkan anggaran pengobatan pribadi maupun negara%

    mendatangkan de$isa negara yang berasal dari wisatawan mancanegara karena

    telah hilangnya predikat negara endemik dan hiperendemik sehingga mereka tidak 

    takut lagi terserang tifoid saat berada di daerah kun"ungan wisata. 1

    22

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    23/50

    Aindakan pre$entif sebagai upaya penularan dan peledakan kasus luar biasa

    &) demam tifoid mencakup banyak aspek% mulai dari segi bakteri Salmonella

    typhi sebagai agen penyakit dan faktor pen"amu &host) serta lingkungan.1

    !ecara garis besar ada * strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid

    yaitu?1

    a. Identifikasi dan eredikasi Salmonella typhi  baik pada kasus demam tifoid

    maupun kasus karier tifoid%

     b. pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi S.typhi  akut maupun

    karier% dan

    c. Proteksi pada orang yang berisiko terinfeksi.

    Identifikasi dan eradikasi S.typhi pada pasien tifoid asimtomatik% karier dan

    akut. Aindakan identifikasi atau penyaringan pengidap bakteri S.typhi ini cukup

    sulit dan memerlukan biaya yang cukup besar baik ditin"au dari pribadi maupun

    skala nasional. 5ara pelaksanaanya dapat secara aktif yaitu mendatangi sasaran

    maupun pasif menunggu bila ada penerimaan pegawai di suatu instasi atau swasta.

    !asaran aktif lebih diutamakan pada populasi =populasi tertentu seperti pengelola

    sarana makanan = minuman baik tingkat usaha rumah tangga% restoran% hotel

    sampai pabrik serta distributornya. !asaran lainnya adalah yang terkait dengan

     pelayanan = pelayanan masyarakat yaitu petugas kesehatan% guru% petugas

    kebersihan% pengelola sarana umum lainnya.1

    Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S.typhi  akut maupun

    karier dapat dilakukan di rumah sakit% klinik maupun di rumah dan lingkungan

    sekita orang yang telah diketahui mengidap bakteri S. typhi.1

    23

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    24/50

    Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi. !arana proteksi

     pada populasi ini dilakukan dengan cara $aksinasi tifoid di daerah endemik 

    maupun hiperendemik. !asaran $aksinasi tergantung daerahnya endemis atau non

    endemis% tingkat resiko tertularnya yaitu berdasarkan tingkat hubungan

     perorangan dan "umlah frekuensinya% serta golongan indi$idu beresiko yaitu

    golongan imunokompromais maupun golongan rentan.1

    Aindakan pre$entif berdasarkan lokasi daerah% yaitu?1

    a. Daerah non endemik. Aanpa ada ke"adian outbreak atau epidemik 

    1) !anitasi air dan kebersihan lingkungan%

    2) Penyaringan pengelola pembuatan@ distributor@ pen"ual makanan = minuman%

    *) Pencarian dan pengobatan kasus tifoid karier.

     b. ila ada ke"adian epidemik tifoid

    1) Pencarian dan eliminasi sumber penularan%

    2) Pemeriksaan air minum dan mandi cuci kakus% dan

    *) Penyuluhan higiene dan sanitasi pada populasi umum daerah tersebut.

    c. Daerah endemik 

    1) 'emasyarkatkan pengelolaan bahan makanan dan minuman yang memenuhi

    standar prosedur kesehatan% dan

    2) Pengun"ung kedaerah ini harus minum air yang telah melalui pendidihan%

    men"auhi makanan segar.

    24

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    25/50

    2.2.!erangka Te&r

    25

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    26/50

    2.3.Bagan !erangka !&nse

    26

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    27/50

    2.".De#ns 6eras&nal 'an !rtera 6)jekt# 

    27

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    28/50

    1. Usa

    >mur penderita demam tifoid sesuai dengan yang tertulis pada kartu status.

    >ntuk analisis statistik% kategori umur yang digunakan adalah?

    a. 8-17 tahun

     b. 18-27 tahun

    c. 28-77 tahun

    d. 78-67 tahun

    1. $ens !elamn

    5iri khas tertentu yang dimiliki penderita demam tifoid sesuai dengan yang

    tercatat dalam kartu status% dikategorikan atas?

    a. aki = laki

     b. perempuan2. (ejala %u)jekt# 

    eadaan penderita demam tifoid saat masuk ke rumah sakit yang merupakan

    manifestasi dari infeksi Salmonella typhi  sesuai dengan yang tertulis di kartu

    status% yaitu?

    a. Demam

     b. !akit kepala

    c. !akit perut

    d. noreksia

    e. 'ual

    f. 'untah

    g. onstipasi

    h. Diare

    i. idah kotor 

     ". adan lesu

    k. 3yeri ulu hati

    3. (ejala 6)jekt# 

    l. :e"ala yang tampak pada penderita demam tifoid berdasarkan hasil

     pemeriksaan dokter dan laboratorium yang dikategorikan men"adi?

    a. #asil pemeriksaan hematologi? leukopeni% leukositosis% anemia%

    trombositopenia% ;D meningkat. b. #asil pemeriksaan serologi? u"i widal &M)% u"i widal &-)

    m. #asil dari tes widal dapat diinterpretasikan sebagai berikut?1*

    1) Aiter E yang tinggi atau kenaikan titer &1?16, atau lebih) menun"ukkan

    adanya infeksi aktif%

    2) Aiter #E yang tinggi &1?16, atau lebih ) menun"ukka bahwa penderita pernah

    di$aksinasi atau pernah terkena infeksi.

    ". $ens !&mlkas

    28

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    29/50

    n. danya penyakit lainnya yang bersifat memperberat penyakit demam

    tifoid sesuai dengan yang tertulis di kartu status yang dikategorikan men"adi?a. omplikasi intestinal

     b. omplikasi ekstraintestinal

    +. Lama Ra7atan

    o. amanya penderita men"alani perawatan di rumah sakit% dihitung se"ak 

    tanggal mulai dirawat dengan tanggal keluar seperti tercatat di kartu status yang

    dapat dikategorikan?

    a. N+hari

     b. O +hari

     p.,. !ea'aan se7aktu Pulang

    . eadaan penderita demam tifoid sesuai dengan yang tercatat di kartu

    status yang dapat dikategorikan?

    a. sembuh

     b. 'embaik 

    c. elum sembuh

    d. 'eninggal N 7/ "am

    e. 'eninggal O 7/ "am

    29

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    30/50

    f. !embuh dari demam tifoid adalah hilangnya ge"ala demam dan ge"ala-

    ge"ala lain setelah pemberian obat% tidak ada komplikasi% dan tidak terdapat

    relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan sembuh ini diberikan oleh

    dokter kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis%

    kemudian pasien diiBinkan untuk pulang.1,%11

    g. 'embaik dari demam tifoid adalah hilangnya sebagian ge"ala

    setelah pemberian obat. Pernyataan membaik ini diberikan oleh dokter 

    kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian

     pasien diiBinkan untuk pulang dan berobat "alan atau permintaan pasien

    untuk pulang sendiri disebabkan biaya pengobatan yang mahal.1,%11

    h. elum sembuh dari demam tifoid adalah belum hilangnya ge"ala

    demam dan ge"ala-ge"ala lain setelah pemberian obat% ada atau tidak ada

    komplikasi% dan terdapat relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut.

    Pernyataan belum sembuh ini diberikan oleh dokter kepada pasien yang

    dirawat inap berdasarkan belum adanya perbaikan klinis% kemudian pasien

    diiBinkan untuk pulang atas permintaan sendiri disebabkan biaya

     pengobatan yang mahal.1,%11

    . BAB III

     j. MET6DE PENELITIAN

    k. 3.1.$ens Peneltan

    l. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang

    dimaksudkan untuk menggambarkan atau memaparkan karakteristik 

     penderita demam tifoid berdasarkan data sekunder yang tercatat dalam

    rekam medis.

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    31/50

    m. 3.2.L&kas Peneltan

    n. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Ibnu !ina 'akassar.

    Pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan bahwa di (! Ibnu !ina

    'akassar tersedia data penderita demam tifoid yang dibutuhkan.

    &. 3.3.P&ulas 'an %amel Peneltan

    . 1. P&ulas

    . Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita demam tifoid di

    instalasi rawat inap (! Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    32/50

    af. Pengumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder yang

    diperoleh dari rekam medis penderita demam tifoid di instalasi rawat inap (!

    Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    33/50

    a*. (AMBARAN UMUM L6!A%I PENELITIAN

    az.

     ba. :ambar 7.1. (umah !akit Ibnu !ina 'akassar 

     bb. Dikutip dari kepustakaan 1+

    )5. ".1. Prl Rumah %akt I)nu %na)'. (umah !akit Ibnu !ina adalah (umah !akit !wasta milik Qayasan

    adan Cakaf >'I. !ebelumnya bernama (umah !akit 78E milik 

    Qayasan ndi !ose yang didirikan berdasarkan keputusan :ubernur 

    epala Daerah Aingkat I !ulawesi !elatan 3o. 6+/*@D-I

    tanggal 8 oktober 19// dan pada hari !enin tanggal 16 'I% yang ditandatangan oleh ketua Qayasan ndi

    !ose yaitu Dr. #. ndi !ose dan ketua Qayasan badan Cakaf >'I bapak 

    Prof. Dr. bdurrahman . asalamah !;.% '.!i. erdasarkan atas hak 

    kepemilikan tersebut% maka (umah !akit Ibnu !inaE kemudian

    direno$asi dan dioperasionalkan.1+

     be. erdasarkan surat permohonan dan etua Qayasan badan Cakaf 

    >'I% epala Dinas esehatan Propinsi !ulawesi !elatan menerbitkan

    surat IBin penyelenggaraan (umah !akit 3o. 6+,*@D-I4@PA!-

    A"i

    5oba penyelenggaraan (umah !akit Ibnu !inaE yang terletak di"alan

    etnan rip !umohar"o m.8 3o.267 'akassar.1+

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    34/50

     bf. erhubung karena !urat IBin >"i 5oba penyelenggaraan (umah

    sakit dan dinas esehatan propinsi !ulawesi !elatan hanya berlaku 1

    tahun% maka berdasarkan surat pemohonan QC >'I% menteri kesehatan

    (I menerbitkan !urat IBin penyelenggaraan (umah !akit% tanggal 26

    !eptember 2,,6.1+

     bg. 3omor Q'.,2.,7.*.8.71/+ tentang pemberian iBin

     penyelenggaraan kepada QC >'I 3o.7* tanggal akte notaris +

    no$ember 1997 dengan alamat "alan akatua no. 2+ 'akassar untuk 

    menyelenggarakan (umah sakit Ibnu !inaE dengan alamat "alan >rip

    !umohar"o m.8 'akassar% berlaku selama 8 tahun% terhitung tanggal 26

    september 2,,8 s@d 26 !eptember 2,1,.1+

    )h. ".2. ;s 'an ms Rumah sakt

    ). 1. ;s

    )j. 'en"adi (umah !akit Pendidikan dengan pelayanan

    esehatan yang Islami ekselen dan terkemuka di Indonesia.E1+

    )k.2. Ms1+

    1. 'elaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang

    men"un"ung tinggi moral dan etika & 'isi Pelayanan esehatan )%

    2. 'elaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan professional

    kesehatan lainnya &'isi pendidikan)%

    *. 'elangsungkan pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual kepada penderita

    dan pengelolaan (umah !akit & 'isi dakawah )%

    7. 'engupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan (umah !akit & 'isi

    inansial )% dan

    8. 'eningkatkan kese"ahteraan pegawai & 'isi kese"ahteraan ).

    )l. 3. Nla1+

    1. manah & "u"ur% berdedikasi dan bertanggung "awab )%

    2. Professional & kompetensi dab etika )% dan

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    35/50

    *. khlaul arimah & men"aga silaturrahmi% saling menghargai dan kepedulian

    yang tinggi )

    )m. ".3 %arana 'an Prasarana Rumah %akt

    )n.1. (e'ung

     bo. (!. Ibnu !ina mempunyai luas tanah 1/.,,/ m dengan luas gedung

    12.,28m yang terdiri atas ?1+

    a. :edung >:D% I5>% I55>% kamar operasi & 2 lantai )

     b. :edung perawatan dan administrasi & 8 lantai )

    c. :edung poliklinik >mum% Poliklinik !pesialis dan linik !pesialis onsultan

    & 2 lantai)

    ). 2. !etenagaan1+

    a. Aenaga Aetap ? 26* orang

     b. Aenaga 'agang ? / orang

    c. #arian lepas 6/ orang

    3. %arana !esehatan1+

     b. a. asilitas

    1) Instalasi (awat darurat

    2) Instalasi rawat Intensif 

    *) Instalasi radiologi

    7) Instalasi aboratorium

    8) Instalasi armasi

    6) Instalasi giBi

    +) Instalasi rehabilitasi 'edik 

    /) Instalasi pemulasaran "enaBah

    9) Instalasi pemelthraraan sarana (umah !akit

     b. (awat "alan

     br. Instalasi rawat "alan adalah unit pelayanan yang menyediakan

    fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat "alan dan terdiri

    dari poliklinik umum% dan beberapa poliklinik spesialis dalam berbagai

     bidang disiplin ilmu kedokteran klinis.

    1) Poliklinik Penyakit Dalam

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    36/50

     bs.Pelayanan pada polilinik penyakit dalam meliputi pelayanan

    ru"ukan penyakit dalam dan poliklinik umum% gawat darurat maupun

    ru"ukan dan uar rumah !akit Ibnu !ina. Aermasuk penyakit ardiologi%

     penyakit paru = paru dan lain = lain.

    2) Poliklinik edah

     bt. Poliklinik bedah memberikan pelayanan berbagai bedah meliputi

     bedah umum% bedah digestif% bedah tumor% bedah saraf% bedah orthopedi%

     bedah urologi% dan bedah plastik.

    *) Poliklinik Penyakit nak 

     bu.

    7) Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan

    8) Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan memberikan pelayanan pada

    ibu hamil% keluarga berencana dan penyakit kandungan lainnya.

    6) Poliklinik Penyakit saraf 

    +) Poliklinik Penyakit A#A

    /) Poliklinik Penyakit mata

    9) Poliklinik Penyakit kulit dan elamin serta Pelayanan kosmetik 

    1,) Poliklinik Penyakit :igi dan 'ulut

    11) Poliklinik onsultasi giBi

    12) Poliklinik umum

    c. (awat Inap

    1) (uang Perawatan 3ifas

    2) (uang perawatan bayi

    *) (uang Perawatan >mum

     b$. bw.

     bF.

     by.

     bB.

    ca.

    cb.

    cc.

    cd.

    5e. BAB ;

    5#. HA%IL PENELITIAN DAN PEMBAHA%AN

    5g. +.1. Hasl Peneltan

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    37/50

    ch.Penelitian dilakukan pada tanggal *-9 ebruari 2,1* di (umah

    !akit Ibnu !ina 'akassar. Data yang diambil merupakan pasien demam

    tifoid yang dirawat inap di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    38/50

    sebanyak *1 orang &7*%10) dan terendah pada kategori usia 78 = 87 tahun

    sebanyak 1, orang &1*%90). !edangkan pada umur 28 = 77 tahun terdapat

    19 orang &26%70) dan pada kategori umur 8 = 17 tahun terdapat 12 orang

    &16%+0).

    '. Ta)el +.2. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas

    ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - 

    Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    39/50

     perut

    fg. noreksia

    fh. noreksia

    fi. Aidak  

    anoreksia

    f".

    fk. *

    fl. 69

    fm.

    fn. 7%2

    fo. 98%/

    fp. 'ual

    f. 'ual

    fr. Aidak mual

    fs.

    ft. 7,

    fu. *2

    f$.

    fw. 88%6

    fF. 77%7

    fy. 'untah

    fB. 'untah

    ga. Aidak 

    muntah

    gb.

    gc. 21

    gd. 81

    ge.

    gf. 29%2

    gg. +,%/

    gh. onstipasigi. onstipasi

    g". Aidak  

    konstipasi

    gk.gl. 7

    gm.6/

    gn.go. 8%6

    gp. 97%7

    g. Diare

    gr. Diare

    gs. Aidak diare

    gt.

    gu. 11

    g$. 61

    gw.

    gF. 18%*

    gy. /7%+

    gB. idah kotor 

    ha. idah kotor 

    hb. Aidak lidah

    kotor 

    hc.

    hd. 2

    he. +,

    hf.

    hg. 2%/

    hh. 9+%2

    hi. 3yeri ulu hati

    h". 3yeri ulu

    hati

    hk. Aidak nyeri

    ulu hati

    hl.

    hm.18

    hn. 8+

    ho.

    hp. 2,%/

    h. +9%2

    hr. Aotal hs. +2 ht. 1,,

    hu. Sumber: Rekam medik Rumah Sakit bnu Sina !akassar 

    h$. Dari tabel di atas% menun"ukkan bahwa semua penderita

    demam tifoid di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    40/50

    sebanyak 18 orang &2,%/0)% diare sebanyak 11 orang &18%*0)% sakit perut

    sebanyak 9 orang &12%80)% dan konstipasi sebanyak 7 orang &8%60).h7. Ta)el +.". !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas

    ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - 

    Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    41/50

    dan leukositosis 9 kasus &12%80)% leukopenia 8 kasus &6%90)% dan anemia

    1 kasus &1%70).k5.

    k'.

    ke.

    k#.

    kg.

    kh.

    k. Ta)el +.+. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas

    ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - 

    Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    42/50

    l. eadaan pulang lr. rekuensi ls. Persentase &0)

    lt. !embuh

    lu. membaik 

    l$. elum sembuh

    lw. 1

    lF. 86

    ly. 18

    lB. 1%7

    ma.++%/

    mb. 2,%/

    mc.Aotal md. +2 me.1,,

    mf. Sumber: Rekam medik Rumah Sakit bnu Sina !akassar 

    mg. Dari tabel di atas% menun"ukkan bahwa penderita demam

    tifoid yang dirawat inap di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    43/50

    sering melakukan akti$itas di luar rumah% seperti mengkonsumsi makanan

    atau minuman yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi.18mm. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang

    dilakukan !iska Ishaliani di (umah !akit !ri Pamela PAP3 * Aebing

    Ainggi !umatera >tara &2,1,) dari 2*1 penderita demam tifoid 7+%20

    adalah kelompok umur 12 = *, tahun.18

    mn. +.2.2. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na

    Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    44/50

    Desember 2,1* yang mengalami ge"ala sub"ektif berupa demam &1,,0).

    :e"ala sub"ektif terendah yaitu lidah kotor sebanyak 2%/0 dan anoreksia

    sebanyak 7%20. !elebihnya masuk rumah sakit dengan ge"ala ob"ektif 

    mual sebanyak 88%60% sakit kepala sebanyak *,%60% muntah sebanyak 21

    orang 29%20% nyeri ulu hati sebanyak 2,%/0% diare sebanyak 18%*0% sakit

     perut sebanyak 12%80% dan konstipasi sebanyak 8%60.

    ms. :e"ala demam merupakan ge"ala utama demam tifoid yang

    ter"adi karena Salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis

    dan pelepasan Bat pirogen oleh leukosit pada "aringan yang meradang. #al

    ini menun"ukkan bahwa sensiti$itas ge"ala klinik penderita demam tifoid

    adalah demam% sedangkan spesifisitas ge"ala klinis penderita demam tifoid

    adalah lidah kotor. kan tetapi ge"ala demam "uga bisa ditemukan pada

     penyakit infeksi lain.18

    mt. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang

    dilakukan !iska Ishaliani di (umah !akit !ri Pamela PAP3 * Aebing

    Ainggi !umatera >tara &2,1,)) dari 2*1 penderita demam tifoid semua

    mengalami ge"ala demam 1,,0 dan ge"ala paling sedikit yaitu lidah kotor 

    sebanyak 2%20.18

    mu. +.2.". !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na

    Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    45/50

    sebanyak 2,%/0% trombositopenia dan leukositosis 12%80% leukopenia

    6%90% dan anemia 1%70.mw. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang

    dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1

    Pematang !iantar !umatera >tara&2,1,) bahwa ge"ala ob"ektif terbanyak 

    yaitu u"i widal &M) sebanyak 8*%+0.16

    mF. !ampai saat ini u"i widal merupakan reaksi serologi yang

    digunakan untuk membantu diagnosis demam tifoid. >"i widal mempunyai

    kelemahan baik sensiti$itas dan spesifitasnya yang rendah maupun

    interpretasinya yang sulit dilakukan. 3amun% u"i widal &M) akan

    memperkuat dugaan pada penderita demam tifoid. !edangkan u"i widal &-)

     pada penderita tifoid dapat ter"adi karena faktor = faktor yang

     berhubungan dengan penderita seperti pengambilan serum terlalu dini%

     pengobatan antibiotik sebelumnya% adanya gangguan imunologi% serta

    antigen yang ber$ariasi.16

    my. Pemeriksaan darah tepi pada penderita demam tifoid dapat

    ditemukan leukopenia% trombositopenia% anemia% ;D meningkat. Pada

    hasil pemeriksaan darah tepi adanya leukopenia men"adi dugaan kuat

    diagnosis demam tifoid.1%16

    m=. +.2.+. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na

    Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    46/50

    sebanyak +1%70. !edangkan penderita demam tifoid yang dirawat inap O

    +hari di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar tanpa komplikasi sebanyak 

    9%20 lebih banyak dirawat dibandingkan penderita dengan komplikasi

    sebanyak 2/%60. #al ini berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara

    lama rawatan penderita demam tifoid berdasarkan status komplikasi.

    nb. !ebagai informasi tambahan% selain komplikasi "uga

    terdapat diagnosis sekunder pada penderita demam tifoid yang di instalasi

    rawat inap (umah !akit Ibnu !ina 'akassar yaitu epigastric pain

     syndrome% bronchitis% pneumonia% bronchopneumonia% A paru

    antreatment% dan #epatitis .nc. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang

    dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1

    Pematang !iantar &2,1,) bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna

    antara lama rawatan penderita demam tifoid berdasarkan status

    komplikasi.18

    nd.

    ne. +.2.,. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na

    Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    47/50

    sembuh harus tetap melakukan pemeriksaan bakteriologis sebulan sekali

    untuk mengetahui keberadaan Salmonella typhi dalam tubuh.16nh. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang

    dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1

    Pematang !iantar &2,1,) bahwa keadaan penderita sewaktu pulang

    terbanyak yaitu dalam keadaan membaik dan memilih berobat "alan

    sebanyak 7/%*0.16

    n.

    nj.nk.

    nl.

    nm.

    nn.

    n&.

    n.BAB ;I

    n8.PENUTUP

    nr. ,.1. !esmulan

    ns.!etelah melakukan penelitian mengenai karakteristik penderita

    demam tifoid di instalasi rawat inap (umah !akit Ibnu !ina 'akassar 

     periode

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    48/50

     penderita demam tifoid yaitu hasil pemeriksaan hematologi% hasil pemeriksaan

    serologi% ge"ala sub"ektif% dan status komplikasi.2. epada pemerintah dan petugas medis diharapkan memberikan pendidikan

    kesehatan khususnya tentang higiene perorangan dan sanitasi lingkungan pada

    masyarakat

    *. >ntuk peneliti selan"utnya% kiranya mencari $ariabel = $ariabel lain sehingga

    hal = hal yang berhubungan dengan demam tifoid dapat terbuka secara

    keseluruhan.

    nu. DA>TAR PU%TA!A

    1. ru C. !udoyo. et. al. % editor. 2,,9. uku "ar Ilmu Penyakit Dalam

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    49/50

    +. 5ammie . esser% !amuel I. 'iller% editor. 2,,8. !almonellosis. #errisonUs

    Principles of Internal 'edicine &16 th ed)% #al. /9+-9,,.

    /. Ikatan Dokter nak Indonesia% editor. 2,,/. uku "ar Infeksi dan Pediatri

    tropis &2nd ed).

  • 8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6

    50/50

    &online)% &http?@@repository.usu.ac.id@handle@12*786+/9@176/+Vmode full%

    diakses 2,1* 'ei 22).16. (ani 3. . 3ainggolan. 2,1,. arakteristik Penderita Demam Aifoid (awat

    Inap Di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1 Pematang !iantar Aahun 2,,/.

    &online)%&http?@@repository.usu.ac.id@bitstream@12*786+/9@1766*@1@1,;,,218

     pdf % diakses 2,17 ebruari 9)

    1+. >ni$ersitas 'uslim Indonesia. 2,1*. (umah !akit Ibnu !ina. &online)%

    &http?@@www.umi.ac.id@sarana-kampus-uni$ersitas-muslim-indonesia@rumah-

    sakit-ibnu-sina@% diakses 2,17 ebruari 11)

    n$.

    nw.

    nF.

    ny.

    nB.

    oa.

    ob.

    oc.

    od.

    oe.

    of.

    og.

    oh.

    oi.

    o".

    ok.

    ol.

    om.

    on.

    oo.

    http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/