kti demam tifoid bab 1-6
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
1/50
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini
termasuk penyakit menular yang tercantum dalam undang-undang no.6 tahun
1962 tentang wabah. elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang
mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan
wabah.1
!e"auh ini imunopatogenesis demam tifoid belum sepenuhnya dipahami
sehingga kadang kala penatalaksanaanya belum optimal. #al tersebut antara lain
karena beberapa akibat antara lain kerentanan indi$idu% luasnya manifestasi klinis%
lambatnya menegakkan diagnosis% terapi yang kurang adekuat% malnutrisi serta
akibat timbulnya multidrug resisten &'D() strain Salmonella typhi yang
mempengaruhi dera"at beratnya penyakit% timbulnya komplikasi bahkan
mendorong kearah kematian.2
Dalam empat dekade terakhir% demam tifoid telah men"adi masalah kesehatan
global bagi masyarakat dunia. Diperkirakan angka ke"adian penyakit ini mencapai
1*-1+ "uta kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 6,,.,,, "iwa
per tahun. Daerah endemik demam tifoid tersebar di berbagai benua% mulai dari
sia% frika% merika !elatan% aribia% hingga ceania. !ebagain besar kasus
&/,0) ditemukan di negara-negara berkembang% seperti angladesh% aos% 3epal%
Pakistan% India% 4ietnam% dan termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu
wilayah endemis demam tifoid dengan mayoritas angka ke"adian ter"adi pada
kelompok umur *-19 tahun &910 kasus).*
1
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
2/50
!ur$eilens Departemen esehatan (I% f rekuensi ke"adian demam tifoid di
Indonesia pada tahun 2,1, merupakan permasalahan kesehatan penting dibanyak
negara berkembang secara global% diperkirakan 1+ "uta orang mengidap penyakit
ini tiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan insiden demam tifoid adalah *,,-
/1, kasus per 1,,.,,, penduduk per tahun dengan angka kematian20. emudian
Case Fatality Rate&5() demam tifoid pada tahun 2,1, sebesar 1%,20 dari
seluruh kematian di Indonesia.7
!ur$eilans Dinas esehatan !ulawesi !elatan tahun 2,,9% tahun 2,,+ tercatat
"umlah penderita demam tifoid sebanyak 16.882 dengan kematian sebanyak 8
orang &5(,%,* 0) dengan sebaran kasus tertinggi di ab.:owa%
ab.;nrekang% dan ota 'akassar. Penyakit typhus berdasarkan (iskesdas tahun
2,,+ secara nasional di !ulawesi !elatan% penyakit typhus tersebar di semua umur
dan cenderung lebih tinggi pada umur dewasa. Pre$alensi klinis banyak
ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1%90% terendah pada bayi yaitu
,%/0.8
Dari data program tahun 2,,/ penyakit typhus tercatat "umlah penderita
sebanyak 2,.,// dengan kematian sebanyak * orang% masing-masing ab. :owa
&1 orang) dan arru &2 orang) atau 5( ,%,1 0. Insiden (ate &I(,.2/0) yaitu
tertinggi di ab.:owa yaitu 2.*91 kasus dan terendah di ab. uwu yaitu 97
kasus% tertinggi pada umur 18-77 tahun sebanyak 18.212 kasus.8
erdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas% maka perlu dilakukan
penelitian terhadap karakteristik penderita demam tifoid% di mana sampel
penelitiannya adalah penderita demam tifoid di instalasi rawat inap rumah sakit
Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
3/50
erdasarkan latar belakang di atas% maka penulis merumuskan masalah
penelitian tentang bagaimana karakteristik penderita demam tifoid di instalasi
rawat inap rumah sakit Ibnu !ina 'akassar.
1.3. Tujuan Peneltan
1. Tujuan Umum
>ntuk mendapatkan informasi tentang karakteristik penderita demam tifoid
yang dirawat inap di rumah sakit Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
4/50
BAB II
TIN$AUAN PU%TA!A
2.1. Tnjauan Umum tentang Demam T#&'
1.De#ns
Demam tifoid &tifus abdominalis% enteric fever ) adalah penyakit infeksi akut
yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan ge"ala demam yang lebih
dari + hari% gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran.6
2. Ins'ens
Dalam empat dekade terakhir% demam tifoid telah men"adi masalah kesehatan
global bagi masyarakat dunia. Diperkirakan angka ke"adian penyakit ini mencapai
4
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
5/50
1*-1+ "uta kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 6,,.,,, "iwa
per tahun. Daerah endemik demam tifoid tersebar di berbagai benua% mulai dari
sia% frika% merika !elatan% aribia% hingga ceania. !ebagain besar kasus
&/,0) ditemukan di negara-negara berkembang% seperti angladesh% aos% 3epal%
Pakistan% India% 4ietnam% dan termasuk Indonesia. Di Indonesia penderita demam
tifoid cukup banyak diperkirakan /,, @1,,.,,, penduduk per tahun dan tersebar
di mana-mana. Ditemukan hampir sepan"ang tahun% tetapi terutama pada musim
panas. Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur% tetapipaling sering pada
anak besar%umur 8- 9 tahun dan laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan
perbandingan 2-* ? 1.6%+%/
Di Indonesia% tifoid "arang di"umpai secara epidemis tetapi bersifat endemis
dan banyak di"umpai di kota = kota besar. Aidak ada perbedaan yang nyata insiden
tifoid pada pria dengan wanita. Insiden tertinggi didapatkan pada rema"a dan
dewasa muda. Demikian "uga dari telaah kasus demam tifoid di rumah sakit besar
Indonesia menun"ukkan angka kesakitan cenderung meningkat setiap tahun
dengan rata = rata 8,,@1,,.,,, penduduk. ngka kematian diperkirakan sekitar
,%6-80 sebagai akibat dari keterlambatan mendapat pengobatan serta tingginya
biaya pengobatan.9
Di negara yang telah ma"u% tifoid masih ada terutama sehubungan dengan
kegiatan wisata ke negara = negara yang sedang berkembang. !ecara umum
insiden tifoid dilaporkan +80 didapatkan pada umur kurang dari *, tahun. Pada
anak = anak biasanya di atas 1 tahun dan terbanyak di atas 8 tahun dan manifestasi
klinik ringan.9
5
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
6/50
3. Et&l&g
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi merupakan basil gram negatif%
bersifat aerobik% bergerak dengan rambut getar dan bersifat tidak berspora. akteri
ini mempunyai * macam antigen.2
eterangan antigen?2
a. ntigen &somatik)% terletak pada lapisan luar yang mempunyai komponen
protein% lipopolisakarida &P!) dan lipid. !ering disebut endotoksin.
b. ntigen # &flagella)% terdapat pada flagella% fimbriae dan pili dari bakteri%
berstruktur kimia protein.
c. ntigen 4i &antigen permukaan)% pada selaput dinding bakteri untuk
melindungi fagositosis dan berstruktur kimia protein.
". (am)aran !lns
:e"ala klinis yang sering ter"adi merupakan dampak dari sitokin proinflomatori
serta berbagai mediator kimia% maka muncul panas yang berkepan"angan lebih
dari 1 minggu% tipe panas stepladder yang mencapai *9-7, % kemudian panasnya
berlangsung persiten% kontinu atau tipe remitten. ersamaan dengan munculnya
ge"ala panas sering disertai dengan keluhan saluran cerna seperti mual muntah%
nyeri abdominal% diare% dan konstipasi. akteremia kedua ter"adi setelah beberapa
hari timbul ge"ala% lalu diperburuk dengan timbulnya panas dingin atau anoreksia.
:e"ala ini disebut dengan demam tifoid akut dan antibodi spesifik yang terbentuk
adalah antibodi Ig' yang bertahan yang selan"utnya digantikan dengan antibody
Ig:. Pada kondisi ini dapat ter"adi sepsis dan syok septik yang menyebabkan
6
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
7/50
kematian "ika tidak diobati &180)% kekambuhan &1,0)% ter"adi pada penderita
yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat% men"adi karier pada 1-70.2
:e"ala yang tidak spesifik seperti malaise% menggigil% sakit kepala% mialgia%
dan batuk yang muncul pada awal per"alanan penyakit. patis dan delirium ter"adi
pada 1,-780% bradikardia relatif% lidah kotor% bercak ros yang muncul pada awal
penyakit namun lebih sering ditemukan pada orang kulit putih . #epatomegali
lebih sering daripada splenomegali biasanya muncul pada akhir minggu pertama
atau awal minggu kedua. Pada pemeriksaan abdomen di dapatkan rasa nyeri lokal%
maupun difus% terkadang "uga disertai dengan penurunan bising usus.2
!embuh dari demam tifoid adalah hilangnya ge"ala demam dan ge"ala-ge"ala
lain setelah pemberian obat% tidak ada komplikasi% dan tidak terdapat relaps pada
pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan sembuh ini diberikan oleh dokter kepada
pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan
untuk pulang.1,%11
'embaik dari demam tifoid adalah hilangnya sebagian ge"ala setelah
pemberian obat. Pernyataan membaik ini diberikan oleh dokter kepada pasien
yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan untuk
pulang dan berobat "alan atau permintaan pasien untuk pulang sendiri disebabkan
biaya pengobatan yang mahal.1,%11
elum sembuh dari demam tifoid adalah belum hilangnya ge"ala demam
dan ge"ala-ge"ala lain setelah pemberian obat% ada atau tidak ada komplikasi% dan
terdapat relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan belum sembuh ini
diberikan oleh dokter kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan belum adanya
7
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
8/50
perbaikan klinis% kemudian pasien diiBinkan untuk pulang atas permintaan sendiri
disebabkan biaya pengobatan yang mahal.1,%11
Aabel 2.1 keluhan dan ge"ala demam tifoid
!eluhan 'an gejala Demam t#&'
Per&'e Pen*akt !eluhan (ejala Pat&l&g
'inggu Pertama Panas berlangsung
insidious% tipe
panas stepladder%
menggigil% nyeri
kepala
:angguan
saluran cerna
akteremia
'ingu edua (ash% nyeriabdomen% diare%
konstipasi
(ose spots%splenomegali%
hepatomegali
4askulitis%hiperplasia pada
peyer patches%
nodul tifoid pada
limpa dan hati
'inggu etiga omplikasi ?
perdarahan saluran
cerna% perforasi%
syok
'elena% ileus >lserasi pada
peyer patches%
peritonitis
'inggu keempat
dst
eluhan menurun%
relaps% penurun
Aampak sakit
berat
5arrier kronik
8
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
9/50
berat badan
Dikutip dari kepustakaan 2
+. Pat&geness
Demam tifoid disebabkan bakteri Salmonella typhi atau Salmonella para typhi.
Penularan ke manusia melalui makanan dan atau minuman yang tercemar dengan
feses manusia. !etelah melewati lambung bakteri mencapai usus halus dan in$asi
ke "aringan limfoid &plak peyer) yang merupakan tempat predileksi untuk
berkembang biak. 'elalui saluran limfe mesenteric bakteri masuk aliran darah
sistemik &bakterimia I) dan mencapai sel = sel retikuloendothelial dari hati dan
limpa. ase ini dianggap masa inkubasi &+-17 hari). emudian dari "aringan ini
bakteri dilepas ke sirkulasi sistemik &bakterimia II) melalui duktus torasikus dan
mencapai organ = organ tubuh terutama limpa% usus halus dan kandung empedu.9
akteri Salmonella typhi menghasilkan endotoksin yang merupakan kompleks
lipopolisakarida dan dianggap berperan penting pada patogenesis demam tifoid.
;ndotoksin bersifat pirogenik serta memperbesar reaksi peradangan di mana
bakteri Salmonella berkembang biak. Di samping itu merupakan stimulator yang
kuat untuk memproduksi sitokin oleh sel = sel makrofag dan sel lekosit di "aringan
yang meradang. !itokin ini merupakan mediator = mediator untuk timbulnya
demam dan ge"ala toksemia & proinflamatory). leh karena basil Salmonella
bersifat intraseluler maka hampir semua bagian tubuh dapat terserang dan kadang
= kadang pada "aringan yang terin$asi dapat timbul fokal = fokal infeksi.9
elainan patologis yang utama terdapat di usus halus terutama di ileum bagian
distal di mana terdapat kelen"ar plak peyer. Pada minggu pertama% pada plek peyer
ter"adi hiperplasia berlan"ut men"adi nekrosis pada minggu ke 2 dan ulserasi pada
9
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
10/50
minggu ke *% akhirnya terbentuk ulkus. >lkus ini mudah menimbulkan perdarahan
dan perforasi yang merupakan komplikasi yang berbahaya. #ati membesar karena
infiltrasi sel = sel limfosit dan sel mononuklear lainnya serta nekrosis fokal.
Demikian "uga proses ini ter"adi pada "aringan retikuloendotelial lain seperti limpa
dan kelen"ar mesenterika. elainan = kelainan patologis yang sama "uga dapat
ditemukan pada organ tubuh lain seperti tulang% usus% paru% gin"al% "antung% dan
selaput otak. Pada pemeriksaan klinis% sering ditemukan proses radang dan abses
= abses pada banyak organ% sehingga ditemukan bronchitis% arthritis septik%
pielonefritis% meningitis% dan lain = lain. andung empedu merupakan tempat
yang disenangi basil Salmonella. ila penyembuhan tidak sempurna% basil tetap
tahan di kandung empedu ini% mengalir ke dalam usus% sehingga men"adi karier
intestinal.9
Demikian "uga gin"al dapat mengandung basil dalam waktu lama sehingga "uga
men"adi karier &urinary carier ). dapun tempat = tempat yang menyimpan basil
ini memungkinkan penderita mengalami kekambuhan &relaps).9
:ambar 2.1 patofisiologi demam tifoid
dikutip dari kepustakaan 1
,. Langkah - Langkah Penegakan Dagn&ss
10
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
11/50
Diagnosis tifoid dapat ditegakkan berdasarkan ge"ala klinis% pemeriksaan fisis
atau "asmani% pemeriksaan bakteriologi atau pemeriksaan laboratorium. Diagnosis
demam tifoid dapat dibuat dari anamnesis berupa demam% gangguan
gastrointestinal dan mungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran. Pada
pemeriksaan fisik% dapat ditemukan adanya lidah kotor &tampak putih di bagian
tengah dan kemerahan di tepi dan u"ung)% hepatomegali% splenomegali% distensi
abdominal% tenderness% bradikardia relatif% hingga ruam makulopapular berwarna
merah muda% berdiameter 2-* mm yang disebut dengan rose spot. >ntuk
memastikan diagnosis demam tifoid maka perlu dilakukan pemeriksaan sebagai
berikut ?1%6%/%12
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan (utin
Calaupun pada pemeriksaan darah perifer lengkap sering ditemukan
leukopenia% dapat pula ter"adi leukosit normal atau leukositosis. eukositosis
dapat ter"adi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. !elain itu pula dapat
ditemukan anemia ringan dan trombositopenia. a"u endap darah pada demam
tifoid dapat meningkat.1
2) >"i widal
>"i widal dilakukan untuk deteksi antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.
Pada u"i widal ter"adi suatu reaksi aglutinasi antara antigen bakteri Salmonella
typhidengan antibodi yang disebut agglutinin. ntigen yang digunakan pada u"i
widal adalah suspense Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di
laboratrium. 'aksud u"i widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam
11
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
12/50
serum penderita tersangka demam tifoid yaitu? glutinin &dari tubuh bakteri)%
glutinin #&flagel bakteri)% glutinin 4i &simpai bakteri).1
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin dan # yang digunakan untuk
diagnosis demam tifoid. !emakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan
terinfeksi bakteri ini. #asil dari tes widal dapat diinterpretasikan sebagai berikut?1*
a) Aiter E yang tinggi atau kenaikan titer &1?16, atau lebih) menun"ukkan
adanya infeksi aktif%
b) Aiter #E yang tinggi &1?16, atau lebih ) menun"ukka bahwa penderita pernah
di$aksinasi atau pernah terkena infeksi% dan
c) Aiter 4iE yang tinggi terdapat pada carrier.
Pembentukan agglutinin mulai ter"adi pada akhir minggu pertama demam%
kemudian meningkat secara cepat pada minggu keempat % dan tetap tinggi selama
beberapa minggu. Pada fase akut mula-mula timbul agglutinin % kemudian
diikuti dengan agglutinin #. Pada orang yang telah sembuh% agglutinin masih
tetap di "umpai setelah 7 = 6 bulan% sedangkan agglutinin # menetap lebih lama
antara 9 = 12 bulan. leh karena itu u"i widal bukan untuk menentukan
kesembuhan penyakit.1*
danya beberapa faktor yang mempengaruhi u"i widal yaitu?1*
a) Pengobatan dini dengan antibiotik% b) :angguan pembentukan antibodi% dan pemberian kortikosteroid%
c) Caktu pengambilan darah%
d) Daerah endemik atau non endemik%
e) (iwayat $aksinasi%
f) (eaksi anamnestik%
peningkatan titer aglutinin pada infeksi bukan demam tifoid akibat infeksi demam
tifoid masa lalu atau $aksinasi% dan
g) aktor teknik pemeriksaan antara laboratorium%
12
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
13/50
akibat aglutinasi silang% dan strain salmonella yang digunakan untuk suspense
antigen.
!aat ini belum ada kesamaan pendapat mengenai titer aglitinin yang bermakna
diagnostik untuk demam tifoid. atas titer yang sering dipakai hanya kesepakatan
sa"a% hanya berlaku setempat dan batas ini bahkan dapat berbeda di berbagai
laboratorium setempat.17
*) >"i Ayphidot
>"i tyhphidot dapat mendeteksi antibodi Ig' dan Ig: yang terdapat pada
protein membran luar Salmonella typhi. #asil positif pada u"i typhidot didapatkan
2-* hari setelah infeksi dan dapat mengidentifikasi secara spesifik antibodi Ig'
dan Ig: terhadap antigen s.typhi seberat 8, kD% yang terdapat pada strip
nitroselulosa.1
Didapatkan sensiti$itas u"i ini sebesar 9/0% spesifitas sebesar +6%60 dan
efisiensi u"i sebesar /70 pada penelitian yang dilakukan oleh :opalakhrisnan dkk
yang dilakukan pada 177 kasus demam tifoid. Pada penelitian lain yang dilakukan
oleh lsen dkk% didapatkan sensitifitas dan spesifitas u"i ini hampir sama dengan
u"i tubeF yaitu +90 dan /90 dengan +/0 dan /90.1
Pada kasus reinfeksi% respons imun sekunder &Ig:) terin$eksi secara berlebihan
sehingga Ig' sulit terdeteksi. Ig: dapat bertahan sampai 2 tahun sehingga
pendeteksian Ig: sa"a tidak dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi
akut dengan kasus reinfeksi atau kon$alesen pada kasus infeksi primer. >ntuk
mengatasi masalah tersebut% u"i ini kemudian dimodifikasi dengan menginakti$asi
total Ig: pada sampel serum. >"i ini% yang dikenal dengan nama u"i Ayphidot-'%
13
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
14/50
memungkinkan ikatan antara antigen dengan Ig' spesifik yang ada pada serum
pasien. !tudi e$aluasi yang dilakukan oleh hoo ; dkk pada tahun 199+
terhadap u"i Ayphidot-' menun"ukkan bahwa u"i ini bahkan lebih sensitif
&sensiti$itas mencapai 1,,0) dan lebih cepat &*"am) dilakukan bila dibandingkan
dengan kultur.1
7) >"i AubeFG
>"i tubeFG merupakan u"i semi-kuantitatif kolometrik yang cepat &beberapa
menit) dan mudah untuk diker"akan. >"i ini mendeteksi antibodi anti-S.typhi 9
pada serum pasien% dengan cara menghambat ikatan antara Ig' anti-9 yang
terkon"ugasi pada partikel lateF yang berwarna dengan lipopolisakarida S.typhi
yang terkon"ugasi pada partikel magnetiklateF. #asil positif u"i tubeF ini
menun"ukkan terdapat infeksi Salmonella serogroup D walau tidak secara spesifik
menun"uk pada S.typhi. Infeksi oleh S.paratyphi akan memberikan hasil negatif.1
!ecara imunologi% antigen 9 bersifat imunodominan sehingga dapat
merangsang respon imun secara independen terhadap timus dan merangsang
mitosis sel tanpa bantuan dari sel A. arena sifat-sifat tersebut% respon terhadap
antigen 9 berlangsung cepat sehingga deteksi terhadap anti-9 dapat dilakukan
lebih dini% yaitu pada hari ke 7 = 8 untuk infeksi primer dan hari * = 2 untuk
infeksi sekunder. Perlu diketahui bahwa u"i tubeF hanya dapat mendeteksi Ig'
dan tidak dapat mendeteksi Ig: sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai
modalitas untuk mendeteksi infeksi lampau.1
14
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
15/50
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan * macam komponen%
meliputi? 1)Aabung berbentuk 4% yang "uga berfungsi untuk meningkatkan
sensiti$itas% 2)(eagen % yang mengandung partikel magnetik yang diselubungi
dengan antigen S.typhi 9% *)(eagen yang mengandung partikel lateks
berwarna biru yang mengandung partikel lateks berwarna biru yang diselubungi
dengan antibodi monoklonal spesifik untuk antigen 9. >ntuk melakuakan
prosedur pemeriksaan ini% satu tetes serum &28 H) dicampurkan ke dalam tabung
dengan satu tetes &28 H) reagen . setelah itu reagen &8, H) ditambahkan
kedalam tabung. #al tersebut dilakukan pada kelima tabung lainnya. Aabung-
tabung tersebut kemudian diletakkan pada rak tabung yang mengandung magnet
dan di putar selama 2 menit dengan kecepatan 28, rpm. Interpretasi hasil
dilakukan berdasarkan warna larutan campuran yang dapat ber$ariasi dari
kemerahan hingga kebiruan. erdasarkan warna larutan campuran yang dapat
ber$ariasi dari kemerahan hingga kebiruan. erdasarkan warna inilah ditentukan
skor% yang interpretasinya dapat dilihat pada tabel berikut?1
15
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
16/50
Aabel 2.2Interpretasi hasil u"i tubeF
%k&r Interretas/2 3egatif Aidak menun"uk infeksi tifoid aktif
3 orderline Pengukuran tidak dapat disimpulkan. >langi
pengu"ian% apabila masih meragukan lakukan
pengulangan beberapa hari kemudian.
"0+ Positif 'enun"ukkan infeksi tifoid aktif
, Positif Indikasi kuat infeksi tifoid
Dikutip dari kepustakaan 1
onsep pemeriksaan ini dapat diterangkan sebagai berikut.
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
17/50
mulai dengan inkubasi strip pada larutan campuran reagen deteksi dan serum%
selama * "am pada suhu kamar. !etelah inkubasi% strip dibilas dengan air mengalir
dan dikeringkan. !ecara semi kuantitatif% diberikan penilaian terhadap garis u"i
dengan membandingkannya dengan reference stri. :aris kontrol harus terwarna
dengan baik.1
#ouse dkk% 2,,1 dan :asem '# dkk% 2,,2 meneliti mengenai penggunaan u"i
ini dibandingkan dengan pemeriksaan kultur darah di Indonesia dan melaporkan
sensiti$itas sebesar 68-++0 dan spesifisitas sebesar 98-1,,0. Pemeriksaan ini
mudah dan cepat &dalam 1 hari) dilakukan tanpa peralatan khusus apapun% namun
akurasi hasil didapatkan bila pemeriksaan dilakukan 1 minggu setelah timbulnya
ge"ala.1
6) ultur darah
#asil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid% akan tetapi hasil
negatif tidak menyingkirkan demam tifoid% karena mungkin disebabkan beberapa
hal sebagai berikut?1
a) Aelah mendapat terapi antibiotik.
ila pasien sebelum dilakukan kultur darah telah mendapat antibiotik%
pertumbuhan bakteri dalam media biakan terhambat dan hasil mungkin negatif%
b) 4olume darah yang kurang &diperlukan kurang lebih 8 cc darah).
ila darah yang dibiakkan terlalu sedikit hasil biakan bisa negatif. Darah yang
diambil sebaiknya secara bedside langsung dimasukkan kedalam media cair
empedu &oFgall) untuk pertumbuhan bakteri%
c) (iwayat $aksinisasi.
17
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
18/50
4aksinisasi di masa yang lampau menimbulkan antibodi dalam darah pasien.
ntibodi &aglutinin) ini dapat menekan bakteremia hingga biakan darah dapat
negatif% dan
d) !aat pengambilan darah setelah minggu pertama% pada saat agglutinin semakin
meningkat.
. !&mlkas
omplikasi yang dapat ter"adi pada demam tifoid dapat terbagi atas dua bagian
yaitu komplikasi pada usus halus &intestinal) dan komplikasi di luar usus halus
&ekstra = intesitinal).1
omplikasi intestinal terdiri dari?J1
a. Perdarahan usus
bila sedikit hanya ditemukan "ika dilakukan pemeriksaan tin"a dengan benBidin.
ila perdarahan banyak ter"adi melena dan bila berat dapat disertai perasaan nyeri
perut dengan tanda = tanda ren"atan.
b. Perforasi usus
timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan ter"adi pada bagian
distal ileum. Penderita demam tifoid dengan perforasi mengeluh nyeri perut yang
hebat terutama di daerah kuadran kanan bawah yang kemudian menyebar ke
seluruh perut dan disertai dengan tanda = tanda ileus. Aanda = tanda lainnya
adalah nadi cepat% tekanan darah turun% dan bahkan dapat syok.
c. Peritonitis
18
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
19/50
biasanya menyertai perforasi tetapi dapat ter"adi tanpa perforasi usus.
Ditemukan ge"ala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat% dinding abdomen
tegang dan nyeri pada tekanan.
omplikasi ekstraintestinal terdiri dari?1
a. omplikasi kardio$askuler
egagalan sirkulasi perifer% miokarditis% trombosis% dan tromboflebitis.
b. omplikasi darah
nemia hemolitik% trombositopenia% dan sindrom uremia hemolitik.
c. omplikasi paru
Pneumonia% bronchitis empiema% dan pleuritis.d. omplikasi hepar dan kandung empedu
#epatitis dan kolesistitis.
e. omplikasi gin"al
:lomerulonefritis% pielonefritis% dan perinefritis.
f. omplikasi tulang
steomielitis% periostitis% spondilitis% dan artritis.
g. omplikasi neuropsikiatrik
Delirium% meningismus% meningitis% polineuritis perifer% sindrom guillain barre%
psikosis% dan sindrom katatonia.
Aerdapat perbedaan lama rawatan rata-rata penderita demam tifoid berdasarkan
komplikasi dimana penderita dengan komplikasi lebih lama dirawat dari pada
penderita tanpa komplikasi. Aidak ada perbedaan komplikasi penderita demam
tifoid berdasarkan keadaan sewaktu pulang.18%16
. Penatalaksanaan
!ampai saat ini masih dianut trilogy penatalaksanaan demam tifoid yaitu? 1
a. Istirahat dan perawatan
Dengan tu"uan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Airah
baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat seperti makan% minum% mandi%
dan akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalam
19
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
20/50
perawatan perlu di"aga kebersihan tempat tidur% pakaian% dan perlengkapan yang
dipakai. Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah decubitus dan pneumonia
ortostatik serta hegiene perorangan.1
'obilisasi pada pasien tifoid adalah sebagai berikut?1
1) #ari 1 è duduk 2 F 18 menit
2) #ari 2 è duduk 2 F *, menit
*) #ari * è "alan
7) #ari 7 è pulang
b. Diet dan terapi penun"ang
Dengan tu"uan mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara
optimal. Diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan
penyakit demam tifoid% karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan
umum dan giBi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan men"adi
lama. Di masa lampau penderita tifoid diberi diet bubur saring% kemudian
ditingkatkan men"adi bubur kasar dan akhirnya diberikan nasi% yang perubahan
diet tersebut disesuaikan dengan tingkat kesembuhan pasien. Pemberian bubur
saring tersebut ditu"ukan untuk menghindari perdarahan saluran cerna atau
perforasi usus.1
c. Pemberian ntibiotik
Dengan tu"uan menghentikan dan mencegah penyebaran bakteri. bat = obat
anti mikroba yang sering digunakan untuk mengobati tifoid antara lain adalah
sebagai berikut?1
1) loramfenikol
20
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
21/50
Di Indonesia kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama untuk
memgobati demam tifoid dengan dosis yang diberikan adalah 7F8,,mg secara per
oral atau I4. Diberikan sampai dengan + hari bebas panas.
2) Aiamfenikol
Dosis dan efekti$itas dari tiamfenikol pada demam tifoid hampir sama dengan
kloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologinya lebih rendah% dosis
tiamfenikol adalah 7F8,,mg.
*) otrimoksaBol
;fekti$itas obat ini dilaporkan sama dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang
dewasa adalah 2 F 2 tablet & 1 tablet mengandung sulfametoksaBol 7,,mg dan /,
mg trimethoprim) diberikan selama 2 minggu.
7) mpisilin dan amoksisilin
emampuan obat ini untuk menurunkan demam lebih rendah dibandingkan
dengan kloramfenikol dosis yang dian"urkan adalah 8,-18,mg@kg digunakan
selama 2 minggu.
8) !efalosporin generasi ketiga
#ingga saat ini golongan sefalosporin generasi ketiga yang terbukti efektif
untuk demam tifoid adalah seftriakson% dosis yang dian"urkan adalah *-7 gr dalam
dekstrosa 1,,cc diberikan selama K "am perinfus sekali sehari diberikan selama *
= 8 hari.
21
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
22/50
!elain memberikan terapi dengan antibiotik kita "uga perlu memperhatikan
tuntutan tubuh lainnya yaitu?1
1) ondisi hipermetabolik selama infeksi
Dengan pemenuhan nutrisi yang adekuat% tinggi kalori dan protein serta
memperhatikan keseimbangan elektrolit.
2) Pemberian !uplemen
!uplemen yang mengandung beta karoten% $itamin 5% ; serta trace elemen
&misal Ln) guna mendongkrak kiner"a seperoksidase dismutase &!D)% katalase%
dan gluthatione & :!# ) di sitosol dan meredam peran A3 sehingga dapat
menghadang la"u proses kematian sel patologis dipercepat akibat dampak negatif
dari (!. (! dapat mencetuskan timbulnya krisis scavenger enzyme akibat
defisit berbagai komponen mikronutrien seperti e%Ln% selenium% $itamin 5%
$itamin 6% $itamin ; atau ketidakseimbangan beberapa Bat makanan% seperti
asam amino esensial dapat pula menyebabkan rusaknya komponen sistem
kekebalan tubuh.
4. Pen5egahan
Pencegahan demam tifoid melalui gerakan nasional sangat diperlukan karena
akan berdampak cukup besar terhadap penurunan kesakitan dan kematian akibat
demam tifoid% menurunkan anggaran pengobatan pribadi maupun negara%
mendatangkan de$isa negara yang berasal dari wisatawan mancanegara karena
telah hilangnya predikat negara endemik dan hiperendemik sehingga mereka tidak
takut lagi terserang tifoid saat berada di daerah kun"ungan wisata. 1
22
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
23/50
Aindakan pre$entif sebagai upaya penularan dan peledakan kasus luar biasa
&) demam tifoid mencakup banyak aspek% mulai dari segi bakteri Salmonella
typhi sebagai agen penyakit dan faktor pen"amu &host) serta lingkungan.1
!ecara garis besar ada * strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid
yaitu?1
a. Identifikasi dan eredikasi Salmonella typhi baik pada kasus demam tifoid
maupun kasus karier tifoid%
b. pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi S.typhi akut maupun
karier% dan
c. Proteksi pada orang yang berisiko terinfeksi.
Identifikasi dan eradikasi S.typhi pada pasien tifoid asimtomatik% karier dan
akut. Aindakan identifikasi atau penyaringan pengidap bakteri S.typhi ini cukup
sulit dan memerlukan biaya yang cukup besar baik ditin"au dari pribadi maupun
skala nasional. 5ara pelaksanaanya dapat secara aktif yaitu mendatangi sasaran
maupun pasif menunggu bila ada penerimaan pegawai di suatu instasi atau swasta.
!asaran aktif lebih diutamakan pada populasi =populasi tertentu seperti pengelola
sarana makanan = minuman baik tingkat usaha rumah tangga% restoran% hotel
sampai pabrik serta distributornya. !asaran lainnya adalah yang terkait dengan
pelayanan = pelayanan masyarakat yaitu petugas kesehatan% guru% petugas
kebersihan% pengelola sarana umum lainnya.1
Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S.typhi akut maupun
karier dapat dilakukan di rumah sakit% klinik maupun di rumah dan lingkungan
sekita orang yang telah diketahui mengidap bakteri S. typhi.1
23
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
24/50
Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi. !arana proteksi
pada populasi ini dilakukan dengan cara $aksinasi tifoid di daerah endemik
maupun hiperendemik. !asaran $aksinasi tergantung daerahnya endemis atau non
endemis% tingkat resiko tertularnya yaitu berdasarkan tingkat hubungan
perorangan dan "umlah frekuensinya% serta golongan indi$idu beresiko yaitu
golongan imunokompromais maupun golongan rentan.1
Aindakan pre$entif berdasarkan lokasi daerah% yaitu?1
a. Daerah non endemik. Aanpa ada ke"adian outbreak atau epidemik
1) !anitasi air dan kebersihan lingkungan%
2) Penyaringan pengelola pembuatan@ distributor@ pen"ual makanan = minuman%
*) Pencarian dan pengobatan kasus tifoid karier.
b. ila ada ke"adian epidemik tifoid
1) Pencarian dan eliminasi sumber penularan%
2) Pemeriksaan air minum dan mandi cuci kakus% dan
*) Penyuluhan higiene dan sanitasi pada populasi umum daerah tersebut.
c. Daerah endemik
1) 'emasyarkatkan pengelolaan bahan makanan dan minuman yang memenuhi
standar prosedur kesehatan% dan
2) Pengun"ung kedaerah ini harus minum air yang telah melalui pendidihan%
men"auhi makanan segar.
24
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
25/50
2.2.!erangka Te&r
25
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
26/50
2.3.Bagan !erangka !&nse
26
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
27/50
2.".De#ns 6eras&nal 'an !rtera 6)jekt#
27
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
28/50
1. Usa
>mur penderita demam tifoid sesuai dengan yang tertulis pada kartu status.
>ntuk analisis statistik% kategori umur yang digunakan adalah?
a. 8-17 tahun
b. 18-27 tahun
c. 28-77 tahun
d. 78-67 tahun
1. $ens !elamn
5iri khas tertentu yang dimiliki penderita demam tifoid sesuai dengan yang
tercatat dalam kartu status% dikategorikan atas?
a. aki = laki
b. perempuan2. (ejala %u)jekt#
eadaan penderita demam tifoid saat masuk ke rumah sakit yang merupakan
manifestasi dari infeksi Salmonella typhi sesuai dengan yang tertulis di kartu
status% yaitu?
a. Demam
b. !akit kepala
c. !akit perut
d. noreksia
e. 'ual
f. 'untah
g. onstipasi
h. Diare
i. idah kotor
". adan lesu
k. 3yeri ulu hati
3. (ejala 6)jekt#
l. :e"ala yang tampak pada penderita demam tifoid berdasarkan hasil
pemeriksaan dokter dan laboratorium yang dikategorikan men"adi?
a. #asil pemeriksaan hematologi? leukopeni% leukositosis% anemia%
trombositopenia% ;D meningkat. b. #asil pemeriksaan serologi? u"i widal &M)% u"i widal &-)
m. #asil dari tes widal dapat diinterpretasikan sebagai berikut?1*
1) Aiter E yang tinggi atau kenaikan titer &1?16, atau lebih) menun"ukkan
adanya infeksi aktif%
2) Aiter #E yang tinggi &1?16, atau lebih ) menun"ukka bahwa penderita pernah
di$aksinasi atau pernah terkena infeksi.
". $ens !&mlkas
28
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
29/50
n. danya penyakit lainnya yang bersifat memperberat penyakit demam
tifoid sesuai dengan yang tertulis di kartu status yang dikategorikan men"adi?a. omplikasi intestinal
b. omplikasi ekstraintestinal
+. Lama Ra7atan
o. amanya penderita men"alani perawatan di rumah sakit% dihitung se"ak
tanggal mulai dirawat dengan tanggal keluar seperti tercatat di kartu status yang
dapat dikategorikan?
a. N+hari
b. O +hari
p.,. !ea'aan se7aktu Pulang
. eadaan penderita demam tifoid sesuai dengan yang tercatat di kartu
status yang dapat dikategorikan?
a. sembuh
b. 'embaik
c. elum sembuh
d. 'eninggal N 7/ "am
e. 'eninggal O 7/ "am
29
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
30/50
f. !embuh dari demam tifoid adalah hilangnya ge"ala demam dan ge"ala-
ge"ala lain setelah pemberian obat% tidak ada komplikasi% dan tidak terdapat
relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut. Pernyataan sembuh ini diberikan oleh
dokter kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis%
kemudian pasien diiBinkan untuk pulang.1,%11
g. 'embaik dari demam tifoid adalah hilangnya sebagian ge"ala
setelah pemberian obat. Pernyataan membaik ini diberikan oleh dokter
kepada pasien yang dirawat inap berdasarkan perbaikan klinis% kemudian
pasien diiBinkan untuk pulang dan berobat "alan atau permintaan pasien
untuk pulang sendiri disebabkan biaya pengobatan yang mahal.1,%11
h. elum sembuh dari demam tifoid adalah belum hilangnya ge"ala
demam dan ge"ala-ge"ala lain setelah pemberian obat% ada atau tidak ada
komplikasi% dan terdapat relaps pada pemeriksaan tindak lan"ut.
Pernyataan belum sembuh ini diberikan oleh dokter kepada pasien yang
dirawat inap berdasarkan belum adanya perbaikan klinis% kemudian pasien
diiBinkan untuk pulang atas permintaan sendiri disebabkan biaya
pengobatan yang mahal.1,%11
. BAB III
j. MET6DE PENELITIAN
k. 3.1.$ens Peneltan
l. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang
dimaksudkan untuk menggambarkan atau memaparkan karakteristik
penderita demam tifoid berdasarkan data sekunder yang tercatat dalam
rekam medis.
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
31/50
m. 3.2.L&kas Peneltan
n. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Ibnu !ina 'akassar.
Pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan bahwa di (! Ibnu !ina
'akassar tersedia data penderita demam tifoid yang dibutuhkan.
&. 3.3.P&ulas 'an %amel Peneltan
. 1. P&ulas
. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita demam tifoid di
instalasi rawat inap (! Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
32/50
af. Pengumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder yang
diperoleh dari rekam medis penderita demam tifoid di instalasi rawat inap (!
Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
33/50
a*. (AMBARAN UMUM L6!A%I PENELITIAN
az.
ba. :ambar 7.1. (umah !akit Ibnu !ina 'akassar
bb. Dikutip dari kepustakaan 1+
)5. ".1. Prl Rumah %akt I)nu %na)'. (umah !akit Ibnu !ina adalah (umah !akit !wasta milik Qayasan
adan Cakaf >'I. !ebelumnya bernama (umah !akit 78E milik
Qayasan ndi !ose yang didirikan berdasarkan keputusan :ubernur
epala Daerah Aingkat I !ulawesi !elatan 3o. 6+/*@D-I
tanggal 8 oktober 19// dan pada hari !enin tanggal 16 'I% yang ditandatangan oleh ketua Qayasan ndi
!ose yaitu Dr. #. ndi !ose dan ketua Qayasan badan Cakaf >'I bapak
Prof. Dr. bdurrahman . asalamah !;.% '.!i. erdasarkan atas hak
kepemilikan tersebut% maka (umah !akit Ibnu !inaE kemudian
direno$asi dan dioperasionalkan.1+
be. erdasarkan surat permohonan dan etua Qayasan badan Cakaf
>'I% epala Dinas esehatan Propinsi !ulawesi !elatan menerbitkan
surat IBin penyelenggaraan (umah !akit 3o. 6+,*@D-I4@PA!-
A"i
5oba penyelenggaraan (umah !akit Ibnu !inaE yang terletak di"alan
etnan rip !umohar"o m.8 3o.267 'akassar.1+
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
34/50
bf. erhubung karena !urat IBin >"i 5oba penyelenggaraan (umah
sakit dan dinas esehatan propinsi !ulawesi !elatan hanya berlaku 1
tahun% maka berdasarkan surat pemohonan QC >'I% menteri kesehatan
(I menerbitkan !urat IBin penyelenggaraan (umah !akit% tanggal 26
!eptember 2,,6.1+
bg. 3omor Q'.,2.,7.*.8.71/+ tentang pemberian iBin
penyelenggaraan kepada QC >'I 3o.7* tanggal akte notaris +
no$ember 1997 dengan alamat "alan akatua no. 2+ 'akassar untuk
menyelenggarakan (umah sakit Ibnu !inaE dengan alamat "alan >rip
!umohar"o m.8 'akassar% berlaku selama 8 tahun% terhitung tanggal 26
september 2,,8 s@d 26 !eptember 2,1,.1+
)h. ".2. ;s 'an ms Rumah sakt
). 1. ;s
)j. 'en"adi (umah !akit Pendidikan dengan pelayanan
esehatan yang Islami ekselen dan terkemuka di Indonesia.E1+
)k.2. Ms1+
1. 'elaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang
men"un"ung tinggi moral dan etika & 'isi Pelayanan esehatan )%
2. 'elaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan professional
kesehatan lainnya &'isi pendidikan)%
*. 'elangsungkan pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual kepada penderita
dan pengelolaan (umah !akit & 'isi dakawah )%
7. 'engupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan (umah !akit & 'isi
inansial )% dan
8. 'eningkatkan kese"ahteraan pegawai & 'isi kese"ahteraan ).
)l. 3. Nla1+
1. manah & "u"ur% berdedikasi dan bertanggung "awab )%
2. Professional & kompetensi dab etika )% dan
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
35/50
*. khlaul arimah & men"aga silaturrahmi% saling menghargai dan kepedulian
yang tinggi )
)m. ".3 %arana 'an Prasarana Rumah %akt
)n.1. (e'ung
bo. (!. Ibnu !ina mempunyai luas tanah 1/.,,/ m dengan luas gedung
12.,28m yang terdiri atas ?1+
a. :edung >:D% I5>% I55>% kamar operasi & 2 lantai )
b. :edung perawatan dan administrasi & 8 lantai )
c. :edung poliklinik >mum% Poliklinik !pesialis dan linik !pesialis onsultan
& 2 lantai)
). 2. !etenagaan1+
a. Aenaga Aetap ? 26* orang
b. Aenaga 'agang ? / orang
c. #arian lepas 6/ orang
3. %arana !esehatan1+
b. a. asilitas
1) Instalasi (awat darurat
2) Instalasi rawat Intensif
*) Instalasi radiologi
7) Instalasi aboratorium
8) Instalasi armasi
6) Instalasi giBi
+) Instalasi rehabilitasi 'edik
/) Instalasi pemulasaran "enaBah
9) Instalasi pemelthraraan sarana (umah !akit
b. (awat "alan
br. Instalasi rawat "alan adalah unit pelayanan yang menyediakan
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat "alan dan terdiri
dari poliklinik umum% dan beberapa poliklinik spesialis dalam berbagai
bidang disiplin ilmu kedokteran klinis.
1) Poliklinik Penyakit Dalam
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
36/50
bs.Pelayanan pada polilinik penyakit dalam meliputi pelayanan
ru"ukan penyakit dalam dan poliklinik umum% gawat darurat maupun
ru"ukan dan uar rumah !akit Ibnu !ina. Aermasuk penyakit ardiologi%
penyakit paru = paru dan lain = lain.
2) Poliklinik edah
bt. Poliklinik bedah memberikan pelayanan berbagai bedah meliputi
bedah umum% bedah digestif% bedah tumor% bedah saraf% bedah orthopedi%
bedah urologi% dan bedah plastik.
*) Poliklinik Penyakit nak
bu.
7) Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan
8) Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan memberikan pelayanan pada
ibu hamil% keluarga berencana dan penyakit kandungan lainnya.
6) Poliklinik Penyakit saraf
+) Poliklinik Penyakit A#A
/) Poliklinik Penyakit mata
9) Poliklinik Penyakit kulit dan elamin serta Pelayanan kosmetik
1,) Poliklinik Penyakit :igi dan 'ulut
11) Poliklinik onsultasi giBi
12) Poliklinik umum
c. (awat Inap
1) (uang Perawatan 3ifas
2) (uang perawatan bayi
*) (uang Perawatan >mum
b$. bw.
bF.
by.
bB.
ca.
cb.
cc.
cd.
5e. BAB ;
5#. HA%IL PENELITIAN DAN PEMBAHA%AN
5g. +.1. Hasl Peneltan
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
37/50
ch.Penelitian dilakukan pada tanggal *-9 ebruari 2,1* di (umah
!akit Ibnu !ina 'akassar. Data yang diambil merupakan pasien demam
tifoid yang dirawat inap di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
38/50
sebanyak *1 orang &7*%10) dan terendah pada kategori usia 78 = 87 tahun
sebanyak 1, orang &1*%90). !edangkan pada umur 28 = 77 tahun terdapat
19 orang &26%70) dan pada kategori umur 8 = 17 tahun terdapat 12 orang
&16%+0).
'. Ta)el +.2. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas
ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar -
Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
39/50
perut
fg. noreksia
fh. noreksia
fi. Aidak
anoreksia
f".
fk. *
fl. 69
fm.
fn. 7%2
fo. 98%/
fp. 'ual
f. 'ual
fr. Aidak mual
fs.
ft. 7,
fu. *2
f$.
fw. 88%6
fF. 77%7
fy. 'untah
fB. 'untah
ga. Aidak
muntah
gb.
gc. 21
gd. 81
ge.
gf. 29%2
gg. +,%/
gh. onstipasigi. onstipasi
g". Aidak
konstipasi
gk.gl. 7
gm.6/
gn.go. 8%6
gp. 97%7
g. Diare
gr. Diare
gs. Aidak diare
gt.
gu. 11
g$. 61
gw.
gF. 18%*
gy. /7%+
gB. idah kotor
ha. idah kotor
hb. Aidak lidah
kotor
hc.
hd. 2
he. +,
hf.
hg. 2%/
hh. 9+%2
hi. 3yeri ulu hati
h". 3yeri ulu
hati
hk. Aidak nyeri
ulu hati
hl.
hm.18
hn. 8+
ho.
hp. 2,%/
h. +9%2
hr. Aotal hs. +2 ht. 1,,
hu. Sumber: Rekam medik Rumah Sakit bnu Sina !akassar
h$. Dari tabel di atas% menun"ukkan bahwa semua penderita
demam tifoid di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
40/50
sebanyak 18 orang &2,%/0)% diare sebanyak 11 orang &18%*0)% sakit perut
sebanyak 9 orang &12%80)% dan konstipasi sebanyak 7 orang &8%60).h7. Ta)el +.". !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas
ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar -
Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
41/50
dan leukositosis 9 kasus &12%80)% leukopenia 8 kasus &6%90)% dan anemia
1 kasus &1%70).k5.
k'.
ke.
k#.
kg.
kh.
k. Ta)el +.+. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' nstalas
ra7at na Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar -
Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
42/50
l. eadaan pulang lr. rekuensi ls. Persentase &0)
lt. !embuh
lu. membaik
l$. elum sembuh
lw. 1
lF. 86
ly. 18
lB. 1%7
ma.++%/
mb. 2,%/
mc.Aotal md. +2 me.1,,
mf. Sumber: Rekam medik Rumah Sakit bnu Sina !akassar
mg. Dari tabel di atas% menun"ukkan bahwa penderita demam
tifoid yang dirawat inap di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
43/50
sering melakukan akti$itas di luar rumah% seperti mengkonsumsi makanan
atau minuman yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi.18mm. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang
dilakukan !iska Ishaliani di (umah !akit !ri Pamela PAP3 * Aebing
Ainggi !umatera >tara &2,1,) dari 2*1 penderita demam tifoid 7+%20
adalah kelompok umur 12 = *, tahun.18
mn. +.2.2. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na
Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
44/50
Desember 2,1* yang mengalami ge"ala sub"ektif berupa demam &1,,0).
:e"ala sub"ektif terendah yaitu lidah kotor sebanyak 2%/0 dan anoreksia
sebanyak 7%20. !elebihnya masuk rumah sakit dengan ge"ala ob"ektif
mual sebanyak 88%60% sakit kepala sebanyak *,%60% muntah sebanyak 21
orang 29%20% nyeri ulu hati sebanyak 2,%/0% diare sebanyak 18%*0% sakit
perut sebanyak 12%80% dan konstipasi sebanyak 8%60.
ms. :e"ala demam merupakan ge"ala utama demam tifoid yang
ter"adi karena Salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis
dan pelepasan Bat pirogen oleh leukosit pada "aringan yang meradang. #al
ini menun"ukkan bahwa sensiti$itas ge"ala klinik penderita demam tifoid
adalah demam% sedangkan spesifisitas ge"ala klinis penderita demam tifoid
adalah lidah kotor. kan tetapi ge"ala demam "uga bisa ditemukan pada
penyakit infeksi lain.18
mt. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang
dilakukan !iska Ishaliani di (umah !akit !ri Pamela PAP3 * Aebing
Ainggi !umatera >tara &2,1,)) dari 2*1 penderita demam tifoid semua
mengalami ge"ala demam 1,,0 dan ge"ala paling sedikit yaitu lidah kotor
sebanyak 2%20.18
mu. +.2.". !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na
Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
45/50
sebanyak 2,%/0% trombositopenia dan leukositosis 12%80% leukopenia
6%90% dan anemia 1%70.mw. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang
dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1
Pematang !iantar !umatera >tara&2,1,) bahwa ge"ala ob"ektif terbanyak
yaitu u"i widal &M) sebanyak 8*%+0.16
mF. !ampai saat ini u"i widal merupakan reaksi serologi yang
digunakan untuk membantu diagnosis demam tifoid. >"i widal mempunyai
kelemahan baik sensiti$itas dan spesifitasnya yang rendah maupun
interpretasinya yang sulit dilakukan. 3amun% u"i widal &M) akan
memperkuat dugaan pada penderita demam tifoid. !edangkan u"i widal &-)
pada penderita tifoid dapat ter"adi karena faktor = faktor yang
berhubungan dengan penderita seperti pengambilan serum terlalu dini%
pengobatan antibiotik sebelumnya% adanya gangguan imunologi% serta
antigen yang ber$ariasi.16
my. Pemeriksaan darah tepi pada penderita demam tifoid dapat
ditemukan leukopenia% trombositopenia% anemia% ;D meningkat. Pada
hasil pemeriksaan darah tepi adanya leukopenia men"adi dugaan kuat
diagnosis demam tifoid.1%16
m=. +.2.+. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na
Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
46/50
sebanyak +1%70. !edangkan penderita demam tifoid yang dirawat inap O
+hari di (umah !akit Ibnu !ina 'akassar tanpa komplikasi sebanyak
9%20 lebih banyak dirawat dibandingkan penderita dengan komplikasi
sebanyak 2/%60. #al ini berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara
lama rawatan penderita demam tifoid berdasarkan status komplikasi.
nb. !ebagai informasi tambahan% selain komplikasi "uga
terdapat diagnosis sekunder pada penderita demam tifoid yang di instalasi
rawat inap (umah !akit Ibnu !ina 'akassar yaitu epigastric pain
syndrome% bronchitis% pneumonia% bronchopneumonia% A paru
antreatment% dan #epatitis .nc. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang
dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1
Pematang !iantar &2,1,) bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna
antara lama rawatan penderita demam tifoid berdasarkan status
komplikasi.18
nd.
ne. +.2.,. !arakterstk en'erta 'emam t#&' ' Instalas ra7at na
Rumah %akt I)nu %na Makassar er&'e $anuar - Desem)er 2
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
47/50
sembuh harus tetap melakukan pemeriksaan bakteriologis sebulan sekali
untuk mengetahui keberadaan Salmonella typhi dalam tubuh.16nh. #asil penelitian ini se"alan dengan penelitian yang
dilakukan (ani 3. . 3ainggolan di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1
Pematang !iantar &2,1,) bahwa keadaan penderita sewaktu pulang
terbanyak yaitu dalam keadaan membaik dan memilih berobat "alan
sebanyak 7/%*0.16
n.
nj.nk.
nl.
nm.
nn.
n&.
n.BAB ;I
n8.PENUTUP
nr. ,.1. !esmulan
ns.!etelah melakukan penelitian mengenai karakteristik penderita
demam tifoid di instalasi rawat inap (umah !akit Ibnu !ina 'akassar
periode
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
48/50
penderita demam tifoid yaitu hasil pemeriksaan hematologi% hasil pemeriksaan
serologi% ge"ala sub"ektif% dan status komplikasi.2. epada pemerintah dan petugas medis diharapkan memberikan pendidikan
kesehatan khususnya tentang higiene perorangan dan sanitasi lingkungan pada
masyarakat
*. >ntuk peneliti selan"utnya% kiranya mencari $ariabel = $ariabel lain sehingga
hal = hal yang berhubungan dengan demam tifoid dapat terbuka secara
keseluruhan.
nu. DA>TAR PU%TA!A
1. ru C. !udoyo. et. al. % editor. 2,,9. uku "ar Ilmu Penyakit Dalam
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
49/50
+. 5ammie . esser% !amuel I. 'iller% editor. 2,,8. !almonellosis. #errisonUs
Principles of Internal 'edicine &16 th ed)% #al. /9+-9,,.
/. Ikatan Dokter nak Indonesia% editor. 2,,/. uku "ar Infeksi dan Pediatri
tropis &2nd ed).
-
8/17/2019 KTI Demam Tifoid BAB 1-6
50/50
&online)% &http?@@repository.usu.ac.id@handle@12*786+/9@176/+Vmode full%
diakses 2,1* 'ei 22).16. (ani 3. . 3ainggolan. 2,1,. arakteristik Penderita Demam Aifoid (awat
Inap Di (umah !akit Aentara A-I4 ,1.,+.,1 Pematang !iantar Aahun 2,,/.
&online)%&http?@@repository.usu.ac.id@bitstream@12*786+/9@1766*@1@1,;,,218
pdf % diakses 2,17 ebruari 9)
1+. >ni$ersitas 'uslim Indonesia. 2,1*. (umah !akit Ibnu !ina. &online)%
&http?@@www.umi.ac.id@sarana-kampus-uni$ersitas-muslim-indonesia@rumah-
sakit-ibnu-sina@% diakses 2,17 ebruari 11)
n$.
nw.
nF.
ny.
nB.
oa.
ob.
oc.
od.
oe.
of.
og.
oh.
oi.
o".
ok.
ol.
om.
on.
oo.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14687?mode=%20fullhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14663/1/10E00215%20pdfhttp://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/http://www.umi.ac.id/sarana-kampus-universitas-muslim-indonesia/rumah-sakit-ibnu-sina/