landasan theory

Upload: evanrahman

Post on 04-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    1/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam suatu proses produksi selalu ada proses yang berhubungan dengan penanganan bahan,

    pengendalian kualitas, pengelolaan persediaan maupun juga pengemasan barang !alah satu hal yang

    sangat penting di dalam suatu proses produksi adalah pengelolaan persediaan Dalam mengelola

    persediaan, dibutuhkan suatu teknik atau "ara untuk mengelola persediaan tersebut !alah satu teknik

    yang digunakan untuk mengelola persediaan ini adalah #aterial $e%uirement Planning $P'

    #aterial $e%uirement Planning ini merupakan suatu tekinik atau "ara yang digunakan untuk mengelolapersediaan dalam suatu proses manu(aktur Dengan menggunakan #$P, kita dapat melakukan

    pembatalan pesanan, pemesanan ulang, ataupun penjad)alan ulang atas jad)al yang sudah diren"anakan

    !elain itu, dapat pula menentukan kebutuhan material ataupun kebutuhan minimal setiap item melalui

    sistem penjad)alan #$P ini akan memudahkan proses manu(aktur dalam mengelola persediaan

    perusahaannya menjadi lebih baik lagi

    1.2 Perumusan Masalah

    -Apa dan bagaimana "ara menghitung #$P*

    -Apa dan bagaimana "ara menghitung Planned +rder $elase*

    -Apa dan bagaimana #enentukan Aailable -apa"ity Pada -$P*

    1.3 Tujuan Penelitian

    -#engetahui apa dan bagaimana "ara membuat #$P

    -#engetahui apa dan bagaimana "ara membuat -$P

    BAB II

    LANDA!AN .E+$I

    Perancangan Teknik Industri Page 1

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    2/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    2.1 MRP (Material Requierment Planning)

    2.1.1 Latar Belakang

    Sebelum tahun 1960 tidak satupun terdapat metode ang memuaskan dalam

    proses pengendalian persediaan terhadap item permintaan ang saling

    bergantungan! Sistem persediaan "ormal dalam suatu perusahaan masih didasarkan

    pada sistem order point dengan menerapkan metode tradisional ang tidak "ormal

    dan simpang siur khususna dalam menangani material ang si"atna saling

    bergantungan!

    Sekitar tahun 1960 komputer mulai dipakai dalam bidang mana#emen

    persediaan! $engan demikian maka komputerisasi pengendalian persediaan telah

    menga%ali bidang mana#emen persediaan ang lebih baik dan e&sien! 'esulitan(

    kesulitan ang biasana ter#adi dalam pelaksanaan mana#emen persediaan

    tradisional telah teratasi dengan dikenalna suatu pendekatan sistem persediaan

    ang terperinci dan lebih baik) ang dikenal dengan Material Requirment Planning

    *MRP+) ,ang ditemukan oleh -oseph .rlick dari -!I /ase /ompan! Sistem MRP telah

    memiliki popularitas dalam bidang Industri ang meman"aatkan kemampuan

    komputer melaksanakan perencanaan dan pengendalian persediaan dengan

    memperhatikan hubungan antara item persediaan) sehingga pengelolahanna

    dapat lebih e&sien dalam menentukan kebutuhan material secara cepat dan tepat!

    'omputerisasi MRP mula(mula dikembangkan dilingkungan PI/S *merican

    Production and Inentor Sstem Societ+ dalam suatu pengembangan program

    ang pro"esional!

    Mana#emen pengendalian bahan pada dasarna adalah merupakan suatu

    masalah ang penting dalam komunikasi indiustri! 'erumitan ang sering timbul

    dalam proses pengendalian bahan ini berbanding langsung dengan #umlah barang

    dalam persediaan dan dengan #umlah transaksi ang harus dicatat untuk mengikuti

    gerakan bahan *tetap men#aga dera#at pengendalian ang dibutuhkan untuk

    memenuhi sasaran+! Sistem persediaan dalam suatu operasi atau lingkungan

    manu"aktur memiliki beberapa karakteristik tertentu ang sangat mempengaruhi

    Perancangan Teknik Industri Page 2

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    3/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    terhadap kebi#aksanaan dalam perencanaan material! Pertanaan mendasar ang

    sering timbul dalam situasi kebi#aksanaan persediaan tersebut adalah berapa

    #umlah dan kapan dilakukan pemesanan) untuk memenuhi produksi ang diinginkan

    sesuai dengan perencanaan dalam MPS! -a%aban pertanaan tersebut tergantung

    dari si"at demand dari persediaan! Suatu demand dikatakan independent apabila

    sesuai dengan pengalaman) dimana demand terhadap permintaan barang tersebut

    tidak bergantungan dengan barang(barang lain! $emikian sebalikna suatu demand

    dikatakan dependent apabila barang tersebut merupakan bagian ang terpadu dari

    barang ang lain *ada hubungan &sik+!

    Sistem MRP diproses untuk memenuhi akan kebutuhan ang si"atna

    dependent! 3erdasarkan uraian diatas) maka #elaslah bah%a MRP dapat lebih

    banak digunakan dilingkungan manu"aktur ang melibatkan suatu proses

    assembling) dimana kebanakan permintaan terhadap barang bersi"at

    bergantungan) sehingga tidak diperlukan peramalan pada tingkat barang

    *komponen+ ini! Pertanaan ang pertama dari hal diatas dapat terpenuhi #ika kita

    mengetahui saat kebutuhan hari terpenuhi sesuai dengan MPS dan 4eadTime!

    Sedangkan pertanaan kedua dipenuhi dengan teknik lot ang sesuai dengan

    kondisi ang diproses dalam perhitungan MRP! Secara global hasil in"ormasi ang

    diperoleh dalam proses MRP sangat menun#ang dalam perencanaan /RP */apacit

    Requirment Planning+ untuk tercapaina suatu sistem pengendalian akti&tas

    produksi ang lebih baik!

    2.1.2 Pengertian dan Perkembangan MRP

    MRP selalu berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi

    dan tuntutan terhadap sistem perusahaan maka sampai saat ini MRP dibagi men#adi

    5 bagian dan tidak tertutup kemungkinan untuk masa ang akan datang! 'eempat

    bagian tersebut adalah

    / #aterial $e%uirment Planning $P' dapat dide(enisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur

    yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta )aktu dalam proses pengendalian kebutuhan

    Perancangan Teknik Industri Page 7

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    4/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    bahan terhadap komponen0komponen permintaan yang saling bergantungan &Dependent demand

    items'

    1 #aterial $e%uirment Planning II $PII', +lier 2ight dan 3eorge Plossl, partner konsultan,

    diakui oleh orang yang melakukan perluasan konsep #$P atas area manu(a"tur, sehingga #$Pdapat men"akup area0area perusahaan lain Hasil perluasan konsep tersebut dinamakan #$P II,

    dan arti dari singkatan tersebut berubah menjadi #anu(a"turing resour"e planning &Peren"anaan

    !umber #anu(a"tur'

    4 #aterial $e%uirment Planning III $PIII', proses ini diperluas didalam tingkat akurasi

    peramalan permintaan, penggunaan se"ara tepat dan baik peramalan permintaan &(ore"ast

    Demand', akan dapat se"ara otomatis dan tepat melakukan perubahan terhadap #aster Produ"tion

    !"hedule Dan apabila juga #aster Produ"tion !"hedule telah penuh atau tidak dapat lagi

    melakukan 2ork +rder maka system #$PIII ini dapat melakukan rekomendasi terhadap

    permintaan

    5 #aterial $e%uirment Planning 6777 $P6777', #$P6777 sudah merupakan ta)aran yang

    benar0benar merupakan system yang lengkap dan terintegrasi dengan system management

    manu(a"turing 8emampuan sistem #$P6777 didalam manu(a"turing, termasuk juga Inentory,

    penjualan, peren"anaan, Pembuatan, dan Pembelian dengan mengunakan 3eneral Ledger, dan

    sebuah Administrasi, dan E9e"utie In(ormation !ystem &EI!' se"ara graphi"al dalam membuat

    sebuah keputusan untuk permasalahan manu(a"ture

    2.1.3 Tujuan MRP

    Secara umum dapat dikatakan bah%a tu#uan dari MRP adalah menghasilkan

    in"ormasi persediaan ang mampu digunakan untuk mendukung melakukan

    tindakan secara tepat dalam berproduksi! Sehingga sistem MRP pada dasarna

    bertu#uan untuk merancang suatu sistem ang mampu menghasilkan in"ormasi

    untuk mendukung aksi ang tepat baik berupa pembatalan pesanan) pesan ulang)

    atau pen#ad%alan ulang! ksi ini sekaligus merupakan suatu pegangan untuk

    melakukan pembelian dan8 atau produksi!

    Ada 5 ma"am yang menjadi "iri utama #$P, yaitu:

    Perancangan Teknik Industri Page 5

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    5/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    / #ampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan suatu pekerjaan akan selesai

    &material harus tersedia' untuk memenuhi permintaan produk yang dijad)alkan berdasarkan

    #P! yang diren"anakan

    1 #enentukan kebutuhan minimal setiap item, dengan menentukan se"ara tepat sistempenjad)alan

    4 #enentukan pelaksanaan ren"ana pemesanan, dengan memberikan indikasi kapan pemesanan

    atau pembatalan suatu pesanan harus dilakukan

    5 #enentukan penjad)alan ulang atau pembatalan atas suatu jad)al yang sudah diren"anakan

    Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang dijad)alkan pada )aktu yang

    dikehendaki, maka #$P dapat memberikan indikasi untuk melaksanakan ren"ana penjad)alan

    ulang &jika mungkin' dengan menentukan prioritas pesanan yang realistis !eandaniya

    penjad)alan ulang ini masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan , maka pembatalan

    terhadap suatu pesanan harus dilakukan

    2.1.4 Input MRP

    Ada 4 Input yang dibutuhkan dalam konsep #$P yaitu :

    ;ad)al Induk Produksi aster produ"tion s"hedule'

    !truktur Produk &Produ"t stru"ture $e"ord < Bill o( #aterial'

    !tatus Persediaan &Inentory #aster =ile atau Inentory !tatus $e"ord'

    ;ad)al Induk Produksi P!'

    Merupakan suatu rencana produksi ang menggambarkan hubungan antara

    kuantitas setiap #enis produk akhir ang diinginkan dengan %aktu penediaanna!

    Secara garis besar pembuatan suatu MPS biasana dilakukan atas tahapan(tahapan

    sebagai berikut

    Perancangan Teknik Industri Page

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    6/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    a Identi(ikasi sumber permintaan dan jumlahnya, sehingga dapat diketahui besarnya

    permintaan produk akhir setiap periodanya

    b #enentukan besarnya kapasitas produksi dan ke"epatan operasi yang diperlukan untuk

    memenuhi permintaan yang telah diidenti(ikasikan, peren"anaan ini biasanya dilakukan padatingkat agregat, sehingga masih merupakan peren"anaan global

    " #enyusun ren"ana rin"i dari setiap produk akhir yang akan dibuat .ahap ini merupakan

    penjabaran dari ren"ana agregat &global' sehingga akan didapat ren"ana produksi setiap

    produk akhir yang dibuat dan perioda )aktu pembuatannya

    a Hal penting yang diperhatikan dalam menyusun #P! adalah menentukan panjang horison

    )aktu peren"anaan &Planning Horison' , yaitu banyaknya perioda )aktu yang ingin diliput

    dalam penjad)alan

    -ontoh :

    .abel ;ad)al Induk Produksi

    !tatus Persediaan

    Menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material ang ada dalam

    persediaan) ang berkaitan dengan

    0 ;umlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode &on hand inentory '

    0 ;umlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang &on order

    Inentory '

    0 2aktu an"ang > an"ang & lead time ' dari setiap bahan

    Perancangan Teknik Industri Page 6

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    7/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    !tatus persediaan ini harus diketahui untuk setiap bahan atau item dan diperbaharui setiap terjadi

    perubahan untuk menghindari adanya kekeliruan dalam peren"anaan

    -ontoh :

    .abel !tatus Persediaan

    !truktur Produk

    Merupakan kaitan antara produk dengan komponen penusunna! In"ormasi

    ang dilengkapi untuk setiap komponen ini meliputi

    ? ;enis komponen

    ? ;umlah yang dibutuhkan

    ? .ingkat penyusunannya

    -ontoh :

    Perancangan Teknik Industri Page :

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    8/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    2.1.5 Proses MRP

    Langkah 0 Langkah Dasar dalam penyusunan Proses #$P

    Netting &kebutuhan bersih' : Proses perhitungan kebutuhan bersih untuk setiap perioda selama

    horison peren"anaan

    Lotting &kuantitas pesanan' : Proses penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan yang optimal

    untuk sebuah item, berdasarkan kebutuhan bersih yan dihasilkan

    +((setting &ren"ana pemesanan' : Bertujuan untuk menentukan kuantitas pesanan yang

    dihasilakan proses lotting Penentuan ren"ana saat pemesanan ini diperoleh dengan "ara

    mengurangkan saat kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan )aktu an"ang0an"ang &Lead

    .ime'

    E9ploding : #erupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat &leel' yang lebih

    ba)ah dalam suatu struktur produk, serta didasarkan atas ren"ana pemesanan

    2.1.6 Output MRP

    8eluaran #$P sekaligus juga men"erminkan kemampuan dan "iri dari #$P, yaitu :

    / Planned +rder !"hedule &;ad)al Pesanan .eren"ana' adalah penentuan jumlah kebutuhan

    meterial serta )aktu pemesanannya untuk masa yang akan datang

    Perancangan Teknik Industri Page ;

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    9/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    1 +rder $elease $eport &Laporan Pengeluaran Pesanan' berguna bagi pembeli yang akan

    digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok, dan berguna juga bagi #anajer manu(aktur, yang

    akan digunakan untuk mengontrol proses produksi

    4 -hanges to planning +rders &Perubahan terhadap pesanan yang telah diren"anakan' adalah yangmere(leksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan, pengubahan jumlah pesanan

    5 Per(orman"e $eport &Laporan Penampilan' suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana

    sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan sto"k dan ukuran yang lain

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    10/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    tingkat yang lebih ba)ah perlu membutuhkan teknik yang sangat sulit &multi leel lot siing

    te"ni%ue'

    1 Lot !iing

    Dalam suatu proses #$P, terdapat berbagai ma"am penentuan teknik lot siing yang diterapkan,

    sebab proses lotting ini merupakan salah satu (undamen yang penting dalam suatu sistem ren"ana

    kebutuhan bahan Pemakaian serta pemilihan teknik0teknik lot siing yang tepat sesuai dengan

    situasi perusahaan akan sangat membantu dan mempengaruhi kee(ekti(an dari ren"ana kebutuhan

    bahan sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih memuaskan Hingga kini telah banyak

    dikembangkan oleh para ahli mengenai teknik0teknik penetapan ukuran lot !ampai saat ini

    teknik ukuran lot dapat dibagi menjadi 5 bagian besar, yaitu :

    / .eknik ukuran lot untuk satu tingkat dengan kapasitas tak terbatas

    1 .eknik ukuran lot satu tingkat dengan kapasitas terbatas

    4 .eknik ukuran lot banyak tingkat dengan kapasitas tak terbatas

    5 .eknik ukuran lot banyak tingkat dengan kapasitas terbatas

    Dilihat dari "ara pendekatan peme"ahan masalah, juga terdapat dua aliran, yaitu pendekatan leel

    by leel dan period by period Nampak jelas dalam hal ini bah)a teknik lot siing masih dalam

    tehap perkembangan, khususnya untuk kasus multi leel

    4 Lead .ime

    !uatu proses perakitan tidak dapat dilakukan apabila item0item yang diperlukan dalam proses

    perakitan tersebut tidak tersedia dilokasi perakitan pada saat diperlukan Dalam proses tersebut

    perlu diperhitungkan masalah net)orknya yang dilakukan berdasarkan lintasan kritis, saat paling

    a)al, atau saat paling lambat, atau suatu item dapat selesai Persoalan yang penting dari masalah

    ini bukan hanya penentuan ukuran lot sie pada setiap leel akan tetapi perlu mempertimbangkan

    masalah lead time serta net)orknya yang ada

    5 8ebutuhan yang Berubah

    Perancangan Teknik Industri Page 10

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    11/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    !alah satu keunggulan #$P dibanding dengan teknik laiinya adalah mampu meran"ang suatu

    sistem yang peka terhadap perubahan0perubhan, baik yang datangnya dari luar maupun dari

    dalam perusahaan itu sendiri 8epekaan ini bukan tidak akan menimbulkan masalah Adanya

    perubahaan kebutuhan akan produk akhir tidak hanya mempengaruhi kebutuhan akan jumlah

    penentuan jumlah kebutuhan yang diinginkan, akan tetapi juga tempo pemesanan yang ada

    @ 8omponen Umum

    8omponen umum yang dimaksudkan dalam hal ini adalah komponen yang dibutuhkan oleh lebih

    dari satu induknya 8omponen umum tersebut dapat menimbulkan suatu kesulitan dalam proses

    peren"anaan kebutuhan bahan khususnya dalam proses netting dan lot siing 8esulitan0kesulitan

    tersebut akan semakin terasa apabila komponen umum tersebut ada pada leel yang berbeda

    2.1. !euntungan-keuntungan "igunakann#a MRP

    beberapa keuntungan digunakannya #$P yang diungkapkan oleh Drs Pangestu !ubagyo,

    anajemen +perasi,1777:/@7', antara lain sebagai berikut :

    / #engurangi kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan barang, karena kebutuhan barang

    didasarkan atas ren"ana jumlah produksi

    1 #enyajikan in(ormasi untuk peren"anaan kapasitas pabrik

    4 Dengan sendirinya akan selalu memperbaiki jumlahpersediaan dan jumlah pemesanan material

    2.2 Pengertian Peran$angan %istem

    Pengertian peran"angan sistem se"ara umum adalah penentuan proses, data dan in(ormasi yang

    diperlukan oleh sistem baru, sedangkan pengertian peran"angan sistem se"ara rin"i merupakan

    penggambaran, peren"anaan dan pembuatan sketsa atau penyatuan dari beberapa elemen yang terpisah

    kedalam satu kesatuan yang utuh dan ber(ungsi Peran"angan sistem se"ara umum dapat pula diartikan

    Perancangan Teknik Industri Page 11

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    12/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    sebagai kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan0masukan, kumpulan data, (ile,

    metode, prosedur dan keluaran dalam pemrosesan suatu data untuk men"apai tujuan suatu organisasi

    .ahap peran"angan dilakukan setelah tahap analisis sistem yang bertujuan untuk meran"ang

    sistem baru Adapun de(inisi peran"angan sistem menurut 3eorge # !"ott &/6C:@/' :

    Peran"angan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tugasnya termasuk

    mengkon(igurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dari

    suatu sistem akan benar0benar memuaskan ran"ang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap

    analisis sitem

    .ujuan dari peran"angan sistem ada dua ma"am, yaitu :

    / untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

    1 #emberikan gambaran yang jelas dan ran"ang bangun yang lengkap terhadap pemrogram

    komputer dan ahli0ahli teknik lainnya yang terlibat

    =aktor0(aktor yang harus diperhatikan dalam meran"ang suatu sistem yaitu kehandalan,

    ketersediaan, dan juga kelu)esan dari suatu sistem, begitu juga pemeliharaan dalam suatu sistem

    Langkah0langkah yang dilakukan dalam tahap peran"angan sistem adalah :

    / #ende(inisikan alternati( kon(igurasi peralatan sistem

    1 #emilih kon(igurasi sistem terbaik

    4 #eran"ang deskripsi input, (ile0(ile program dan output berdasarkan hasil analisa

    5 #embuat dokumentasi sistem

    Alat yang dapat digunkan dalam peran"angan sistem diantaranya adalah sebagai berikut :

    / Diagram alir &(lo)"ahart' merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan se"ara

    keseluruhan dari sistem baik proses manual maupun proses yang dilakukan oleh komputer Bagan

    ini berguna untuk mengidenti(ikasikan proses yang dianggap tidak e(isien

    Perancangan Teknik Industri Page 12

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    13/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    1 Diagram Alir Data &Data =lo) Diagram' merupakan dokumentasi dalam bentuk gra(ik dengan

    menggunakan simbol0simbol untuk menggambarkan aliran data antara proses0proses yang saling

    berkaitan

    4 8amus Data &data di"tionary' adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang ada dalamdatabase sehingga pengguna dan analis sistem akan memiliki pengertian yang sama untuk

    masukan, keluaran, komponen penyimpanan data dan perhitungannya 8amus data diperoleh

    berdasarkan hasil peran"angan diagram aliran data

    2.3 &rti "an Peranan Pengen"alian Perse"iaan Pro"uksi

    Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk

    memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau suku

    "adang dari suatu peralatan atau mesin &Herjanto, /666' Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan

    pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku "adang Pengendalian persediaan produksi

    dapat diartikan sebagai semua aktiitas ataupun langkah0langkah yang digunakan untuk menentukan

    jumlah yang tepat untuk persediaan suatu item Pengendalian persediaan juga merupakan serangkaian

    kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus tersedia, kapan menambah

    persediaan, dan berapa besar pesanan yang harus diadakan

    Pengendalian persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan

    masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu akti(itas

    perusahaan -iri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya di(okuskan untuk menjamin

    persediaan dengan biaya yang serendah0rendahnya

    Dalam suatu sistem persediaan, apabila jumlah persediaan lebih besar dibanding permintaan, hal ini

    dapat menimbulkan dana besar yang tertanam dalam persediaan, menambah biaya penyimpanan, dan

    resiko kerusakan barang yang lebih besar Namun, jika persediaan lebih sedikit dibanding permintaan,

    akan menyebabkan kekurangan persediaan &sto"k out' yang berakibat proses produksi berhenti, bahkan

    dapat berakibat berkurangnya pelanggan Persoalan yang demikian sering timbul dalam persediaan,

    sehingga setiap kali ada permintaan, permintaan tersebut dapat segera dilayani dengan jumlah biaya

    minimum

    Perancangan Teknik Industri Page 17

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    14/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    2.' enis enis Perse"iaan

    Handoko, &/65' menjelaskan bah)a setiap jenis persediaan mempunyai karakteristik khusus tersendiri

    dan "ara pengelolaan yang berbeda #enurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas:

    a Persediaan bahan mentah &ra) materials', yaitu persediaan barang0barang ber)ujud seperti baja,

    kayu, dan komponen0komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi Bahan mentah

    dapat diperoleh dari sumber0sumber alam atau dibeli dari supplier atau dibuat sendiri oleh

    perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya

    b Persediaan komponen0komponen rakitan &pur"hased parts"omponents', yaitu persediaan barang0

    barang yang terdiri dari komponen0komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana

    se"ara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk

    " Persediaan bahan pembantu atau penolong &supplies', yaitu persediaan barang0barang yang

    diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi

    d Persediaan barang dalam proses &)ork in pro"ess', yaitu persediaan barang0barang yang

    merupakan keluaran dari tiap0tiap bagian dalam proses produksi

    e Persediaan barang jadi &(inished goods', yaitu persediaan barang0barang yang telah selesai

    diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan

    Persediaan dapat dikategorikan berdasarkan (ungsinya ke dalam empat jenis sebagai berikut &Herjanto,

    /666':

    a =lu"tuation sto"k

    #erupakan persediaan untuk menjaga terjadinya (luktuasi permintaan yang tidak diperkirakan

    sebelumnya dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan penyimpangan dalam prakiraan penjualan, )aktu

    produksi, atau pengiriman barang

    b Anti"ipation sto"k

    #erupakan jenis persediaan untuk mengahadapi permintaan yang dapat diramalkan, misalnya: pada

    musim permintaan tinggi tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan

    Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga

    tidak mengakibatkan terhentinya produksi Baroto &1771', menjelaskan bah)a seringkali perusahaan

    mengalami kenaikan permintaan dilakukan program promosi Untuk memenuhi hal itu, maka diperlukan

    persediaan produk jadi agar tak terjadi sto"k out 8eadaan yang lain adalah bila suatu ketika diperkirakan

    pasokan bahan baku akan terjadi kekurangan ;adi, tindakan menimbun persediaan bahan baku terlebih

    dahulu adalah merupakan tindakan rasioanal Disamping itu, Handoko &/65' menyatakan bah)a

    Perancangan Teknik Industri Page 15

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    15/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka )aktu pengiriman dan permintaan akan

    barang0barang selama periode pemesanan kembali sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra atau

    sa(ety inentories

    " Lot0sie inentory

    #erupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu

    -ara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang &potongan kuantitas' karena

    pembelian dalam jumlah &lot0sie' yang besar atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya

    pengangkutan per unit yang lebih rendah

    d Pipeline inentory

    #erupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat di mana barang

    itu digunakan #isalnya: barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan yang dapat memakan

    )aktu beberapa hari atau beberapa minggu

    2.5 !om*onen-kom*onen Bia#a Perse"iaan

    #asalah utama yang ingin di"apai oleh pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya operasi

    total perusahaan Berbagai ma"am biaya yang perlu diperhitungkan disaat mengealuasi masalah

    persediaan Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan membeli barang Besarnya biaya pembelian

    ini tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang Biaya pembelian menjadi (aktor

    penting ketika harga barang yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian !ituasi ini akan diistilahkan

    sebagai %uantity dis"ount atau pri"e break di mana harga barang per unit akan turun bila jumlah barang

    yang dibeli meningkat Dalam kebanyakan teori persediaan, komponen biaya pembelian tidak

    dimasukkan ke dalam biaya total sistem persediaan karena diasumsikan bah)a harga barang per unit tidak

    dipengaruhi oleh jumlah barang yang dibeli sehingga komponen biaya pembelian untuk periode )aktu

    tertentu &misalnya satu tahun' konstan dan hal ini tidak akan mempengaruhi ja)aban optimal tentang

    berapa banyak barang yang harus dipesan

    Biaya0biaya persediaan dapat dikelompokan atas biaya pengadaan &ordering "ost dan pro"urement "ost',

    biaya penyimpanan &holding "ost atau "arrying "ost', biaya kekurangan &shortage "ost'

    Perancangan Teknik Industri Page 1

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    16/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    2.5.1 Bia#a Penga"aan (or"ering $ost "an *ro$urement $ost)

    +rdering dan Pro"urement "ost merupakan total biaya pemesanan dan pengadaan bahan sehingga siap

    untuk dipergunakan atau diproses lebih lanjut Biaya pemesanan ini adalah biaya yang dikeluarkan

    sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan barang, sejak dari penempatan pemesanan sampaitersedianya barang di gudang Dengan kata lain, biaya ini men"akup biaya0biaya pengangkutan dan

    bongkar muat, pengumpulan, penyusunan dan penempatan di gudang, sampai kepada biaya0biaya yang

    berhubungan dengan pemesanan sampai penempatan bahanbarang di gudang Biaya pemesanan tidak

    tergantung dari jumlah yang dipesan, tetapi tergantung dari berapa kali pesanan dilakukan Dalam proses

    produksi, biaya ini sering disebut sebagai set0up "ost, yaitu biaya yang dikeluarkan atau diperlukan untuk

    menyiapkan mesin0mesin atau proses manu(aktur dari suatu ren"ana produksi

    Untuk membedakan se"ara tegas antara kedua ma"am biaya ini dapat dilihat dari si(at (i9ed0ariable

    biaya0biaya yang dikeluarkan pada )aktu pemesanan !ering kali total kedua biaya ini berariasi menurut

    jumlah barang yang dipesan, misalnya apabila harga barang ditetapkan dengan %uantity dis"ount Dalam

    hal ini total biaya pemesanan dapat dibedakan atas kelompok biaya pesanan yang bersi(at (i9ed, yang

    tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan dan kelompok bidang pemesanan yang bersi(at

    ariable, yang tergantung pada jumlah barang yang dipesan Bagian yang bersi(at (i9ed disebut ordering

    "ost dan yang bersi(at ariable disebut pro"urement "ost

    2.5.2. Bia#a Pen#im*anan (hol"ing $ost+$arr#ing $ost)

    Holding "ost atau "arrying "ost timbul karena perusahaan menyimpan persediaan Biaya ini sebagian

    besar merupakan biaya penyimpanan &se"ara (isik' disamping pajak dan asuransi barang yang disimpan

    Biaya ini juga termasuk biaya modal yang tertanam dalam persediaan, se)a gudang, ongkos bongkar

    muat, harga penyusutan, harga kerusakan, dan penurunan harga

    Biaya modal merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik itu berupa biaya bunga kalau

    modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri Dana yang

    tertanam dalam persediaan di dalam persediaan merupakan proporsi yang besar karena memungkinkan

    lebih

    menguntungkan bila ditanamkandigunakan pada keperluan lain Biasanya biaya ini sebanding dengan

    jumlah persediaan di dalam stok Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu sebagai

    persentase dari nilai rata0rata persediaan per tahun dan dalam bentuk rupiah per tahun per unit barang

    2.5.3. Bia#a kekurangan stok (shortage $ost)

    Perancangan Teknik Industri Page 16

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    17/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    !hortage "ost ini timbul akibat tidak terpenuhinya permintaan akan kebutuhan pelanggan Biaya ini

    timbul apabila permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia di gudang Biaya

    kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya riil, melainkan biaya kehilangan kesempatan

    .ermasuk dalam biaya ini, antara lain semua biaya kesempatan yang timbul karena terhentinya proses

    produksi sebagai akibat tidak adanya bahan diproses, biaya administrasi tambahan, biaya tertundanya

    penerimaan keuntungan, bahkan biaya kehilangan pelanggan

    Untuk barang0barang tertentu, langganan dapat diminta untuk menunda pembeliannya atau dengan kata

    lain pelanggan diminta untuk menunggu 8alau langganan mau menunggu, maka biaya terdiri dari

    ongkos produksi yang terburu0buru .etapi kalau langganan tidak bersedia menunggu, maka biaya terdiri

    dari kehilangan untung dan lebih0lebih lagi kehilangan keper"ayaan Dalam perusahaan dagang, terdapat

    tiga alternatie yang dapat terjadi karena kekurangan persediaan, yaitu tertundanya penjualan, kehilangan

    penjualan, dan kehilangan pelanggan

    Pelanggan loyal &setia' terhadap suatu jenis barang atau merek, akan menolak membelimenggunakan

    barang atau merk pengganti dan menunggu sampai barang itu tersedia Dalam hal ini, keuntungan yang

    seharusnya diperoleh perusahaan menjadi tertunda sampai barangnya tersedia dan terjadi penjualan

    Pelanggan yang membeli barang subtitusi lain karena sangat membutuhkan, tetapi pada kesempatan

    pembelian berikutnya pelanggan kembali membeli produk atau merek semula Di sini keuntungan,

    sebesar pro(it margin kali unit yang seharusnya terjual, menjadi hilang Biaya dari jenis ini umumnya

    mendapat perhatian yang sunguh0sungguh karena akibatnya tidak segera terasa dan si(atnya merusak dan

    berlangsung se"ara lambat0laun .indakan yang tepat sangat dibutuhkan dalam megatasi biaya

    kekurangan ini

    2., uungan antara tingkat *erse"iaan "an total ia#a

    !alah satu tujuan pengendalian persediaan adalah bagaimana meminimumkan biaya persediaan Hal ini

    berhubungan dengan jumlah barang yang akan dipesan dan kapan pemesanan akan dilakukan

    Dalam menentukan jumlah persediaan menyangkut keputusan dua kepentingan pihak yang menyimpan

    dan pihak yang memerlukan barang 8eputusan ini dapat diketegorikan menjadi dua yaitu:

    a ;umlah barang yang dipesan ditentukan dan pada saat )aktu pemesanan barang masuk konstan

    b ;umlah barang yang dipesan dan )aktu pesanan harus ditentukan

    !alah satu pendekatan terhadap kedua keputusan ini adalah memesan dalam jumlah yang sebesar0

    besarnya untuk meminimumkan biaya pemesanan -ara lainnya adalah memesan dalam jumlah seke"il0

    Perancangan Teknik Industri Page 1:

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    18/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    ke"ilnya untuk meminimumkan biaya pemesanan .indakan yang paling baik akan diperoleh dengan

    mempertemukan kedua titik ekstrim tersebut &!upranto, /6'

    #odel persediaan dapat dibedakan atas karakteristik permintaan dan periode kedatangan pesanan yaitu

    persediaan dengan model deterministik dan probabilistik

    2.,.1 Mo"el /eterministik

    #odel deterministik adalah model persediaan yang ditandai oleh karakteristik permintaan dan periode

    kedatangan pesanan yang dapat diketahui se"ara pasti sebelumnya #odel ini menganggap nilai

    parameter sudah diketahui dengan pasti #odel deterministik dapat dibedakan atas:

    a Deterministik !tatis

    Untuk model deterministik statis, diketahui total permintaan bersi(at konstan, di mana laju permintaan

    adalah sama untuk tiap periode

    b Deterministik Dinamik

    Pada model ini total permintaan setiap unit barang untuk tiap periode diketahui dan bersi(at konstan,

    tetapi laju permintaan dapat berariasi dari satu periode ke periode lainnya

    2.,.2 Mo"el *roailistik

    #odel probabilistik adalah model persediaan yang ditandai oleh karakteristik permintaan dan periode

    kedatangan pesanan yang tidak dapat diketahui sebelumnya #odel ini menganggap bah)a nilai0nilai

    parameter merupakan nilai0nilai yang tidak pasti, di mana nilai parameter tersebut merupakan ariabel

    random #odel probabilistik dibedakan menjadi dua yaitu:

    a Probabilistik !tatis

    Pada model ini ariabel permintaan bersi(at random dan distribusi probabilistik dipengaruhi oleh )aktu

    setiap periode

    b Probabilistik Dinamik

    Pada model ini ariabel permintaan bersi(at random, di mana distribusi probabilistik dipengaruhi oleh

    )aktu setiap periode dan dapat berariasi dari satu periode ke periode lainnya

    Perancangan Teknik Industri Page 1;

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    19/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    BAB III

    PEN3+LAHAN DA.A

    3.1Material Requirment Planning

    .abel 4// #$P Lemari

    Perancangan Teknik Industri Page 19

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    20/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    .abel 4/1 #$P $angka

    .abel 4/4 #$P Pintu

    .abel 4/5 #$P Ukiran Lemari

    Perancangan Teknik Industri Page 20

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    21/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    .abel 4/@ #$P 8ayu #eranti

    .abel 4/C #$P Double .eak)ood

    .abel 4/F #$P Engsel

    Perancangan Teknik Industri Page 21

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    22/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    .abel 4/ #$P 8un"i

    .abel 4/6 #$P Handle Pintu

    .abel 4//7 #$P Paku

    .abel 4/// #$P !ekrup

    Perancangan Teknik Industri Page 22

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    23/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    .abel 4//1 #$P -at

    .abel 4//4 #$P Lem

    .abel 4//5 #$P HGL

    .abel 4//@ #$P Plastik

    3.2Bill Of Material

    Perancangan Teknik Industri Page 27

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    24/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    Data #P! diatas dibuat berdasarkan diagram bill o( material tree seperti bambar diba)ah ini

    3ambar 41 B+# .ree

    3.3 %etu* &n" Run Time

    .abel 44/ !et Up .ime

    Perancangan Teknik Industri Page 25

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    25/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    .abel 441 $un .ime

    Perancangan Teknik Industri Page 2

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    26/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    3.'Planned Order Release

    Perancangan Teknik Industri Page 26

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    27/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    Dari data set up time dan run time dapat dihasilkan planned order release dengan perhitungan tabel )ork

    "enter seperti diba)ah ini

    .abel 45 Planned +rder $elease

    3.5 Operation

    Perancangan Teknik Industri Page 2:

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    28/31

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    29/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    3., 0RP (Capacity Requirment Planning)

    Perhitungan -$P adalah mengalikan nilai yang dihasilkan dari tabel Planned order release dengan tabel

    operation dan total )aktu tersebut dibandingkan dengan nilai aailable "apa"ity dengan logika I=, apabila

    nilai aailable "apa"ity lebih besar dari nilai rata rata )ork "enter maka kapasitas yang dihasilkan alid

    dan begitu sebaliknya

    .abel 4C/ -$P &Capacity Requirment Planning'

    3ra(ik 4C1 -$P &Capacity Requirment Planning'

    Perancangan Teknik Industri Page 29

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    30/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    B&B

    &&L%%

    '.1 Analisis

    -$P (Capacity Requirment Planning)untuk menentukan, mengukur, dan menyesuaikan tingkat kapasitas

    atau proses untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan sumber daya mesin yang diperlukan untuk

    melaksanakan produksi

    / -$P merupakan teknik perhitungan kapasitas rin"i yang dibutuhkan oleh #$PI

    1 -$P memeri(ikasi apakah kapasitas yang tersedia men"ukupi peren"anaan

    Hasil Analisis (Capacity Requirment Planning)2ork -enter / sampai dengan )ork "enter menyatakan

    bah)a semua alid Artinya kapasitas tersebut dapat di produksi se"ara keseluruhan oleh stasiun kerja

    Perancangan Teknik Industri Page 70

  • 7/21/2019 Landasan Theory

    31/31

    Modul 6 Material Requierment Planning

    B&B

    !4%MPL&

    5.1 !esim*ulan

    #etode Perhitungan #$P & #aterial $e%uirment Planning' adalah dengan "ara menentukan lot sie

    &jumlah terke"il pembelian' dan lead time & )aktu tunggu' dan se"ara keseluruhan dapat dihitung

    berdasarkan peren"anaan produksi setiap bulanya #enetukan net re%uirement berdasarkan gross

    re%uirement dikurangi dengan on hand inentory !erta menentukan plan order release berdasarkan lead

    time sebelum hari produksi

    menghitung Planned order relase dengan "ara menjumlahkan seluruh )aktu setup dan run time pada

    setiap )ork "enter yang di sajikan berupa table Dan hasil dari planned order release akan digunakan

    untuk memalidasi -apa"ity $e%uirment Planning dengan menjumlahkan planned order release dengan

    operation

    #enghitung aailable "apa"ity pada -$P dapat dilakukan dengan menggunakan jumlah hari kerja

    setiap periode dikalikan dengan )aktu kerja setiap hari & ;am' dan dikali dengan C7 #enit setiap

    jamnya #aka dihasilkan total Aailable -apa"ity !etiap 2ork !tation

    /&6T&R P%T&!&

    / +st)ald < #uno, Manufacturing Processes and Systems, 6th Edition, ;ohn 2iley