lap kkl sawahlunto 2014

Upload: adi-sutrisno

Post on 09-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangSeiring dengan perkembangan ilmu teknik Pertambangan yang semakin pesat, maka pengetahuan tentang keadaan lapangan industri pertambangan sebenarnya sangat diperlukan seorang mahasiswa Teknik Pertambangan agar dapat menganalisa dan mendeskripsikan setiap tahapan dalam proses pertambangan itu sendiri.Berbagai disiplin ilmu yang didapat diperkuliahan juga diharapkan agar bias diaplikasikan langsung dan disesuaikan dengan keadaan lapangan sebenarnya agar pengetahuan teori yang dimiliki seorang mahasiswa Teknik Pertambangan dapat diimbangi dengan kemampuan praktik yang memadai.Dengan mengenali berbagai keadaan lapangan sebenarnya dan bagaimana teknik menjalankan setiap ntahapan p[ertambangan berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki maka diharapkan setiap teori yang sudah dikuasai oleh mahasiswa Teknik Pertambangan dapat diaplikasikan dengan baik didalam pekerjaan sebenarnya.

1.2Maksud dan Tujuan1.2.1MaksudMaksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.

1.2.2TujuanAdapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah : Agar dapat mengetahui keadaan lapangan sebenarnya seputar dunia pertambangan. Agar dapat mempraktikan langsung teori yang didapat saat perkuliahan. Menambah wawasan tentang dunia pertambangan sebenarnya.BAB IILAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan selama 10 hari terhitung dari tanggal 5-14 September 2014. Rute tang diambil adalah jalur darat dengan menggunakan bis rombongan sebanyak 3 bis yang menempuh waktu perjalanan hingga 3 hari 2 malam. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah yang berada di Swahlunto, Padang, Sumatera Barat. Balai Diklat ini berada langsung di bawah Kementrian ESDM sehingga Balai Diklat ini sudah menjadi acuan berskala nasional. Selain itu juga Balai Diklat ini memiliki ikatan kerjasama dengan JICA yang berasal dari Jepang. Kerjasama ini terikat dibawah MoU yang sudah disepakati bersama hingga tahun 2012 kemarin. Namun menurut informasi yang penulis dapat meskipun MoU tersebut telah habis kedua pihak saat ini sedang memperbaharui lagi Mou yang alam agar dapat diperpanjang lebih lama lagi. Selain itu Balai Diklat ini juga memiliki sistem pengajaran dan peralatan yang sangat canggih serta tenaga pengajar yang profesional di bidangnya sehingga menjadikan kondisi saat proses belajar mengajar menjadi efektif, up to date serta dapat dipertanggungjawabkan karena seluruh alat-alatnya didatangkan langsung dari Jepang dan setiap peserta Diklat yang telah mengikuti Diklat ini diberi sertifikasi sebagai tanda telah mengkuti Diklat ini. Karena beberapa alas an inilah maka Prodi teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung memilih Balai Diklat ini sebagai tempat untuk melangsungkan kegiatan KKL 2014.

2.1Kegiatan Kuliah Kerja LapanganKegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 4 hari terhitung sejak tanggal 8-11 September 2014. Kegiatan ini berisi tentang pembekalan bagi tiap peserta baik seputar teori maupun praktek langsung dengan alat dan keadaan yang dirancang sebagai simulasi keadaan lapangan sebenarnya. Beberapa kegiatan tersebut anatra lain : First Aid dan CPR Kunjungan ke PT. Bukit Asam UPO Pengeboran Penyanggaan Kunjungan ke PT. Semen Padang2.1.1First Aid dan CPRKegiatan First Aid dan CPR dilakukan pada hari Senin tanggal 8 September 2014 dari pukul 09.00-16.30 WIB bertempat di ruangan kelas lingkungan komplek Balai Diklat Sawahlunto. First Aid dan CPR itu sendiri merupakan kegiatan dalam ilmu keselamatan dalam dunia pertambangan. First Aid merupakan kegiatan apa apa saja yang bias dilakukan seorang petugas keselamatan ataupun rekan kerja sesame pekerja dalam kegiatan industri pertambangan untuk dapat melakukan langkah-langkah sebagai pertolongan pertama kepada korban yang mengalami kecelakaan kerja agar bias meminimalisir hal-hal buruk yang bias terjadi dalam kecelakaan seperti hilang kesadaran, luka parah bahkan kematian. Salah satu hal yang bias dilakukan adalah CPR. CPR itu sendiri merupakan langkah penyelamatan yang paling sering digunakan dalam keselamatan pertama dimana langkah yang dilakukannya yaitu memberikan rangsangan pada korban agar dapat bernafas dengan normal lagi dengan cara memberikan rangsangan berupa tekanan pada jantung dan memberikan bantuan pernafasan pada korban secara langsung dengan cara memberikan udara lewat mulut korban agar paru-parunya dapat menerima rangsangan sehingga diharapkan dapat berfungsi lagi. Tetapi sebelum menuju proses CPR ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : D, yaitu Danger (memperhatikan kondisi sekitar sebelum menolong) R, yaitu Respon (meberi rangsang terhadap korban berupa suara) S, yaitu Sent for help (meminta pertolongan kepada pekerja lain) A, yaitu Airway (menjaga jalan nafas korban) B, yaitu Breathing (memeriksa jalan nafas korban) C, yaitu CPR (melakukan rangsangan ke jantung dan paru-paru korban) D, yaitu Deviblirasi (memakai alat kejut jantung untuk menyadarkan korban)Hal-hal tersebut diatas merupakan langkah-langkah dalam melakukan pertolongan pertama pada korban. Jika hal-hal terbeut dilksanakan sesuai dengan urutan dan metoda yang benar maka menurut teorinya 87% korban akan terselamatkan.2.1.2Kunjungan ke PT. Bukit Asam UPOKunjungan ke PT. Bukit Asam UPO dilakukan pada hari Selasa tanggal 9 September 2014 dari pukul 09.00-15.30 WIB bertempat di Sawahlunto. Kunjungan ini merupakan kegioatan kunjungan untuk melihat secara langsung bagaimana keadaan sebenarnya tambang bawah tanah batubara itu sendiri. Banyak sekali hal yang bias diamati secara langsung dilingkungan tambang batubara PT. Bukit Asam ini. Beberapa informasi yang didpat penulis antara lain : Metoda yang digunakan dalam menambangnya menggunakan metode long wall Jumlah lapisan batubara yang ada berjumlah 3 lapisan dengan Dipping 66 Standar spasi penyangga yang digunakan berjarak 1,2 meter karena komposisi batuannya massive Besi penyangganya berjenis Archis dan alat penyangganya berjenis Hidrolik pop dengan beberapa tambahan Rock bolt sebagai tambahan agar lebih kuat dan dipasang jarring kawat agar menghindari jatuhan batuan kecil. Dalam mengambil batubaranya perusahaan ioni memakai sistem peledakan perharinya berjarak 2,5 meter. Setiap peledakan membuat 20 lubang dengan dip lubangnya sekitar 4. Setiap 1 blok peledakan tersebut menggunakan 20 detonator dan 42 powergel dimana jumlah powergel yang terdapat pada lubang disisi samping lebih banyak daripada bagian tengah dengan perbanding 1:2 dan 1:3 yaitu pada bagian tengah 1 detonator dan 2 powergel sedangkan pada bagian samping-sampingnya menggunakan 1 detonator dan 3 powergel. Jarak seorang blaster itu sendiri yaitu 90 meter. Dalam proses produksinya perusahaan ini menggunakan belt conveyor dan lori. Sumber listrik yang didapat adalah dari mesin trafo bermuatan 5500/6000 Volt. Karena perusahaan ini telah beroperasi lama maka banyak terdapat lubang bukaan lama yang sudah tidak terpakai. Treatment yang dilakukan pada lubang lama selain ditutup atau dibuat DAM tetapi juga dipasang pipa-pipa yang memiliki sendor terhadap berapa banyak unsure gas yang masih berda pada lubang terbeut agar dapat menghindari ledakan gas Metan. Selain itu untuk menghindari ledakan bveberapa wilayah yang rawan lapisan batubaranya dilapisi kapur agar dapat terhindar dari gesekan langsung dengan udara yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan.2.1.3PengeboranKegiatan pengeboran dilakukan pada hari Rabu tanggal 10 September 2014 dari pukul 08.30-16.30 WIB bertempat dilingkungan Balai Diklat Sawahlunto. Pemboran itu sendiri dilakukan dengan sistem perorangan mencoba mebuat lubang bor lurus sebesar 2,5 meter dengan 2x percobaan. Media yang dibor adalah blok semen yang terdiri dari berbegai macam fragmen batuan. Alat bor yang digunakan sebanyak 2 jenis yaitu :1. Jack Leg Drill (rotary and percusive)2. Coal Pick (percusive)Sumber daya yang dimiliki oleh Jack Leg Drill meliputi : Hidrolik, yang didapat dari mesin kompresor yang dihubungkan dengan selang besar agar dapat menggerakan kaki alat tersebut. Piston, dalam rangka body mesin sebagai penggerak mata bor agar dapat memukul dan berputar. Oli, sebagai pelumas mesin agar tiodak terjadi keausan Air, yang didapat dari keran air yang dihubungkan dengan selang besar agar dapat membersihkan mata bor dan lubang bor saat proses pemboran (flushing).2.1.4PenyanggaanKegiatan penyanggaan dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 September 2014 dari pukul 08.30-16.30 WIB bertempat dilingkungan Balai Diklat Sawahlunto. Sistem penyanggaan merupakan disiplin ilmu yang digunakan sebagai metoda untuk menahan suatu blok batuan dalam proses penambangan bawah tanah agar tidak runtuh. Salah satu contoh dan metoda penyanggaan yang ada adalah seperti yang ada ditambang bawah tanah PT. BA UPO yaitu menggunakan besi berjenis Archis dan alat penyangga berjenis Hidrolik pop serta penambahan kekuatan dengan memasang Rock bolt pada beberapa bagian dengan menambahkan jarring kawat untuk menutupi blok batuan tersebut agar terhindar dari runtuhan kecil. Beberapa metode penyanggan yaitu : Cribbing Three set Five setNamun dari beberapa metode tersebut yang paling sering digunakan adalah Five set karena dapat membentuk dimensi lubang yang lebih luas.Langkah penyangganb itu sendiri yaitu : Membuat penyangga awal ditengah yang telah ditandai spasinya dengan kayu contohnya jika pada batuan massive jaraknya adalah 1,2 meter. Lalu merekatkan dengan penyangga sampingnya menggunakan besi yang diberi baut pengencang Lalu setelah ketiga besi penopang utama terpasanga kokoh selanjutnya melakukan stuffing pengencangan penytangga dengan cara mesasang penyangga kayu berpola Scribbing pada setluruh dinding lubang bukaan dan p[ada seluruh bagian atap lubang bukaan sebanyak mungkin dengan jumlah yang genap. Hal ini dilakukan agar distribusi gaya yang menekan penyangga dapat dibagi kesegala arah sehingga sistem penyanggan akan menjadi lebih kuat dan tahan lama.Beberapa bahan yang digunakan untuk penyanggan seperti :a. Kayub. Besic. BetonNamun pemilihan bahan penyanggan ini tergantung dari kebutuhan dan dana yang ingin dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang akan membuka tambang bawah tanah.

2.1.5Kunjungan ke PT. Semen Padang