lap sken b

Upload: eginabila

Post on 07-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    1/65

    I. SKENARIO B BLOK XVI

    A 15 years old boy was taken by his mother to clinic at local general hospital. The chief 

    complain was sore throat since 2 days ago. There was a fever and foetor ex ore, but no cough,

    rhinorhea and pain in both ears.

    The chief complaint had been recur since 2 years ago and the last chief complaint recur month ago.Physical Examination:

    !ital sign"lood pressure # 12$%&$ mm'g(ulse # &$ x%min)espiratory rate # 2* x%min

    +ore Temperature # & o+-T xamination

    )ight ar eft ar  

    /toscopyar canal# within normal limit ar canal# within normal limitar drum# within normal limit ar drum# within normal limit

    )ight -ose eft -ose

    Anterior )hinoschopy

     -asal mocosa# within normal limit -asal mocosa# within normal limit0nferior turbinate# eutrofi 0nferior turbinate# eutrofi

     -asal septum no deviation -asal secret 3 -asal secret 3

    /ropharynxTonsil# TT, 'yperemis 43, etritus 43, 6idened +rypt 43(osterior 6all# 'yperemis 43, 7arnules 43, (ost nasal drip 43

    Laboratory Exmination:

    'b# 12,5 g8, 6"+# 1.$$$%mm, Trombosit# 25$.$$$ mm

    II. KLARIFIKASI ISILA!

    1. 9oetor ex ore%'alitosis # "au mulut

    2. )hinorhea # :eluarnya mukus dari hidung

    ./toscopy # (emeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop dengan

    melakukan inspeksi atau auskultasi pada telinga  *. Anterior rhinoscopy # (emeriksaan rongga hidung dari depan memaki spekulum hidung

    5. utrofi 0nferior turbinate # :onkha inferior yang masih dalam batas normal;. -T xamination # (emeriksaan T'T

    aporan Tutorial

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    2/65

    >. /ropharynx # "agian dari faring yang terletak posterior dari mulut berada

    membu?ur diatas nasofaring, antara palatum molle dan tepi atasepiglotis

    &. etritus # :umpulan dari leukosit, bakteri yang sudah mati, epitel yang

    terlepas akibat peradangan dan sisasisa makan yang tersangkut@. Tonsil# TT # Tonsil yang membesar mencapai ulbula atau garis tengah1$.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    3/65

    IV. A

    N

    A

    L

    I

    S

    I

    S

    #ASALA! :

    $. A $% y&ars ol' boy (as ta)&n by his moth&r to clinic at local *&n&ral hos+ital. h& chi&, 

    com+lain (as sor& throat sinc& - 'ays a*o.

    a. A+a &tiolo*i sa)it t&n**oro)an

    aporan Tutorial

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    4/65

    In,&)si

    Acute or chronic infectious stomatitis mouth3,

    tonsillopharyngitis tonsils, faring3,

    epiglotitis epiglottis3 and esophagitis esophagus3.

    "anyak pasien dengan infeksi pada mulut, faring hanya akan melaporkan odynophagia

    sebagai ge?ala utama pada infeksi kronis.

    0nfeksi ini dapat menyebabkan sores, ulcers, abscesses or diffuse inflammation. "eberapa

     penyebab B./ odynophagia meliputi#

    • /ral candidiasis

    • '0!

    • +ytomegalovirus +B!3

    • pstein"arr "!3

    • 'erpes simplex virus '

    B&n'a asin*

    "enda asing bersarang di lapisan faring, serta bendabenda sebagian atau seluruhnya

    menghalangi daerahdaerah tersebut, dapat menyebabkan odynophagia.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    5/65

    b. Ba*aimana +ato,isiolo*i sa)it t&n**oro)an

     -yeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan kerusakan

     ?aringan.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    6/65

    2. (roc. -asalis os frontal. (roc. 9rontalis os maksila

    Tulang rawan

    1.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    7/65

    /tototot ini mengerut diluar kehendak yang fungsinya sebagai pendorong makanan ke

    dalam esofagus.2. /tot longitudinal

    Terdiri dari # m.palatopharyngeus, m.stylopharyngeus, dan m.salpingopharyngeus

    "agian E bagian faring #

    1. -asofaring• 9ungsi # respiratorik 

    • Terletak di atas palatum mole dan merupakan lan?utan cavitas nasi ke belakang.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    8/65

    Aditus laryngis adalah penghubung antara laringofaring dan laring. +avum laryngis merupakan bagian yang membentang dari aditus laringis ke tepi kaudal

    kartilago cricoidea, lalu berlan?ut men?adi trakea. ibagi men?adi bagian #

    1. !estibulum laryngis2. !entriculus laryngis. +avitas infraglotica

    7lotis adalah ostium antara pita suara sala laring yang mencakup plica vocalis dan

     proc.vocalis serta rima glotidis. (ita suara adalah ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi

    suara dan melekat pada lumen laring.

    /tot E otot laring1. /tot ekstrinsik yang berfungsi menggerakkan laring secara keseluruhan2. /tot intrinsik yang letaknya di dalam laring, berfungsi untuk proteksi saluran napas dan

     pembentukan suara fonasi3 9ungsi otot laring #

    1. Bembuka rima glotis2. Benutup rima glotis dan vestibulum. Bengatur tegangan pita suara

    '. A+a ,a)tor r&si)o +&n'&rita sa)it t&n**oro)an

    9aktor resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, turunnya daya tahan tubuh yang

    disebabkan infeksi virus influenGa, konsumsi makanan yang kurang giGi, konsumsi

    alkohol yang berlebihan, ge?ala predormal dari penyakit scarlet fever, dan seseorang yang

    tinggal di lingkungan kita yang menderita sakit tenggorokan atau demam.

    &. A+a b&'anya 'is,a*i 2 o'ino,a*i

    /dinofagi adalah nyeri menelan, biasanya diakibatkan oleh ulserasi mukosa pada orofaring

    atau esofagus.isfagia adalah kesulitan menelan dan meneruskan makanan dari mulut ke hipofaring atau

    menu?u esofagus.

    ,. Ba*aimana tatala)sana sa)it t&n**oro)an

    a. Antibiotik

    iberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    9/65

    5$mg%kg"" dosis dibagi kali% hari selama 1$ hari dan pada dewasa x 5$$mg selama ;

    1$ hari atau aGythromisin 1x5$$mg%hari atau eritromisin *x5$$mg%hari.

     b. :ortikosteroid

    eksametason &1;mg,0B 1 kali. (ada anak $.$&$.mg%kg"",0B 1 kali.

    c. Analgetik antipiretik 

    d. :umur dengan air hangat atau obat kumur antiseptik 

    -. h&r& (as a ,&5&r an' ,o&tor &x or&/ b1t no co1*h/ rhinorh&a an' +ain in both &ars.

    a. A+a h1b1n*an *&6ala '&n*an )&l1han yan* 'i'&rita

    F&5&r: karena adanya peradangan yang disebabkan infeksi dari bakteri grup A streptococcus

    7A

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    10/65

    b. Ba*aimana h1b1n*an antara )&l1han7)&l1han +asi&n

    'ubungan sakit tenggorokan dengan demam

    Bikroorganisme menyebabkan demam emam merusak epitel sLuamous di tenggorokan

     sensorik nya terganggu

     menstimulasi sakit

     kornu dorsalis

     nyeri menelan sakittenggorokan3

    c. A+a ,a)tor r&si)o +asi&n '&n*an )&l1han 'i atas

    Beskipun seseorang dapat mengalami sakit tenggorokan, beberapa faktor risiko mambuat

    anda lebih mungkin mengalami sakit tenggorokan. 9aktor tersebut adalah#

    IsiaAnak dan rema?a paling banyak mengalami sakit tenggorokan. Anakanak palinh umum

    mengalami masalah tenggorokan terkait dengan infeksi bakteri. Ben?adi perokok aktif maupun perokok pasif 

    Asap tembakau, mengandung ratusan racun yang dapat mengiritasi lapisan tenggorokan. Alergi

    Kika anda memiliki alergi yang musiman pada debu, ?amur atau bulu binatang yang lebih

    mudah terkena tenggorokan sakit daripada orang yang tidak memilkinya. Terkena iritan kimia

    (artikel yang melayanglayang di udara dari asap pembakaran seperti hal nya kimia rumah

    lain.

    0nfeksi sinus kronis atau rutin(embasahan di hidung atau atau infeksi sinus dapat menyebabkan iritasi tenggorokan. Tinggal atau beker?a secara berdekatan

    0nfeksi dan bakteri dapat menyebar di tempat orang berkumpul. )endahnya kebersihan

    Bencuci tangan anda secara hatihati dan sering adalah ?alan terbaik untuk mencegah

     banyak infeksi virus dan ?amur.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    11/65

    Ba1 #1l1t

    "au mulut disebabkan karena adanya biofilm bakteri yang menumpuk di daerah oropharynx

    dan tonsil.0nfeksi penurunan imun pertambahan flora normal biofilm bakteri di mulut

    Ny&ri m&n&lan

    (enyebabnya adalah peradangan yang ter?adi akibat adanya infeksi kronis yang dipicu

    oleh Gat iritan rokok. -yeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat

     perbaikan kerusakan ?aringan.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    12/65

    &. #i)roor*anism& a+a sa6a yan* m&ny&bab)an )&l1han

    Farin*itis:

    1. !irus

    Adenovirus, virus epstein barr, herpes simpleks, virus parainfluenGa, enterovirus, v.

    tonsilitis yang ter?adi pada anak disebabkan oleh infeksi virus, dan begitu ?uga penyebab

    infeksi virus pada orang dewasa hampir @$8. (ada golongan anakanak hampir $8 bakteri

     penyebab dari penyakit ini adalah

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    13/65

    . h& chi&, com+laint ha' b&&n r&c1r sinc& - y&ars a*o an' th& last chi&, com+laint r&c1r

    month a*o.

    a. A+a +&ny&bab t&r1lan*nya ri(ayat - tah1n yan* lal1 '&n*an s&)aran*

    Ada 2 kemungkinan yang ter?adi pada anak ini.(ertama, penyakit pasien yang bulan lalu

    sudah benarbenar sembuh dan ter?adi infeksi oleh patogen baru, ?adi pasien masih dalam

    fase infeksi akut. :edua, keluhan yang muncul kembali akibat eksaserbasi dari keluhan yang

    dulu, hal ini bisa disebabkan oleh imunitas yang sedang menurun dan pengobatan yang tidak 

    adekuat sehingga masih ada patogen yang tersisa dalam tubuh walaupun tidak menimbulkan

    ge?ala yang mengganggu pasien,sehingga dianggap sembuh. -amun, patogen aktif dan berkembang biak kembali karena faktor yang sudah disebutkan di atas. 'al ini menandakan

    ter?adinya fase kronik.

    b. Ba*aimana sist&m im1n 'ari +asi&n

    Tonsil merupakan ?aringan limfoid yang mengandung sel limfosit. imfosit " membentuk 

    kirakira 5$;$8 dari limfosit tonsilar.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    14/65

    c. A+a)ah +&n*obatan 'ari - tah1n/ b1lan 'an - hari yan* lal1 s&m1anya sama

    Terapi antibiotik pada tonsilitis kronis sering gagal dalam mengurangi dan mencegah

    rekurensi infeksi, baik karena kegagalan penetrasi antibiotik ke dalam parenkim tonsil

    ataupun ketidaktepatan antibiotik. /leh sebab itu, penanganan yang efektif bergantung pada

    identifikasi bakteri penyebab dalam parenkim tonsil. (emeriksaan apus permukaan tonsil

    tidak dapat menun?ukkan bakteri pada parenkim tonsil, walaupun sering digunakan sebagai

    acuan terapi, sedangkan pemeriksaan aspirasi ?arum halus fine needle aspiration%9-A3

    merupakan tes diagnostik yang men?an?ikan :ote -oordhianta, Tonny " < dan ina

    asminingrum, 2$$@3.

    (enatalaksanaan yaitu dengan pemberian antibiotik sesuai kultur. (emberian antibiotika

    yang bermanfaat pada penderita tonsilitis kronis +ephaleksin ditambah BetronidaGole,

    klindamisin terutama ?ika disebabkan mononucleosis atau absees3, amoksisilin dengan asam

    clavulanat ?ika bukan disebabkan mononucleosis3.

    Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan

    serta kecurigaan neoplasma

    :riteria tonsilitis kronis yang memerlukan tindakan tonsilektomi, umumnya diambil

     berdasarkan frekuensi serangan tonsilitis akut dalam setahun yaitu tonsilitis akut berulang

    kali atau lebih dalam setahun atau sakit tenggorokan * E ; kali setahun tanpa memperhatikan

     ?umlah serangan tonsilitis akut. (erlu diketahui, pada tonsilitis kronik, pemberian antibiotik 

    akan menurunkan ?umlah kuman patogen yang ditemukan pada per mukaan tonsil tetapi

    ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan bagian dalam tonsil paska tonsilektomi, ditemukan

     ?enis kuman patogen yang sama bahkan lebih banyak dari hasil pemeriksaan di permukaan

    tonsil sebelum pemberian antibiotik Amarudin T, +hristanto A, 1@@@3.

    ;. Physical Exam:

    Vital si*n

    Bloo' +r&ss1r& : $-< mm!*

    P1ls& : >< x=min

    R&s+iratory rat& : -; x=min

    4or& &m+&rat1r& : >o

    4

    a. Ba*aimana int&r+r&tasi 5ital si*n

    P&m&ri)saan !asil Normal Int&r+r&tasi

    aporan Tutorial

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    15/65

    Tekanan darah 12$%&$ mm'g 12$%&$ mm'g -ormal

    enyut nadi &$ x%menit ;$12$ x%menit -ormal

    9rekuensi pernapasan 2* x%menit 1;2* x%menit -ormal

    ,2o+ Bild 9ever  

    b. Ba*aimana m&)anism& abnormalitas 5ital si*n

    S1h1 t1b1h m&nin*)at

    0nfeksi bakteri  pirogen eksogen diubah men?adi pirogen endogen 01, 0;,

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    16/65

    • :onka inferior eutrofi

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    17/65

    0nfeksi saluran pernapasan atas P kerusakan sel epitel lapisan mukosa P aktivasi sel

    mast P pelepasan mediator inflamasi histamine, leukotrien, prostaglandin3 P

    vasodilatasi pembuluh darah P hiperemis mukosa• "&trit1s 8?9

    0nfiltrasi bakteri pada epitel ?aringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang, sehingga

    keluarlah leukosit polimorfonuklear. :umplan dari leukosit yang tersisa, bakteri yang

    mati, dan epitel yang terlepas inilah yang disebut detritus. etritus ini biasanya tampak 

    sebagai bercak kuning pada korpus tonsil.

    • @i'&n&' 4ry+t 8?9

    :arena peradangan yang berulang akan menyebabkan epitel mukosa ?aringan limfoid

    terkikis, sehingga dalam proses penyembuhan ?aringan limfoid diganti dengan ?aringan

     parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta melebar.• "in'in* ,arin* *ran1la 8?9

    (ada kondisi 9aringitis dengan tipe hipertrofi ter?adi perubahan mukosa dinding posterior 

    faring. Tampak kelen?ar limfa di bawah mukosa faring dan lateral hiperplasi. (ada

     pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata, disebut granular.• Post nasal 'ri+ 8?9

    aporan Tutorial

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    18/65

    Bekanisme # 'ipersekresi mucus memenuhi cavum nasi dan gangguan pembersihan

    mucus akibat penurunan fungsi mucosiliar mucus mengalir ke belakang dari nas faring

    ke tenggorok.

    c. Ba*aimana +&m&ri)saan EN

    A. /toscopy

    Tu?uan otoskopi adalah untuk memeriksa kondisi kanalis auditorius eksterna dan

    membrane timpani. angkah yang dilakukan yaitu#• Kari kelingking kiri dan ?ari tengah kiri memgang bagian atas daun telinga lalu

    menariknya kea rah superoposterior.• alu tangan kanan memasukkan corong ke dalam kanalis auditorius eksterna

    sambil menarik tragus ke depan.• +orong kemudian dipegang dengan tangan kiri.

    • Amati keadaan kanalis auditorius eksterna dan membrane timpani.

    ". )hinoscopy

    Ada 5 alat yang biasa kita gunakan pada rinoskopia anterior, yaitu #

    +ermin rinoskopi posterior.

    (ipa penghisap.

    Aplikator.

    (inset angulair3 dan bayonet lucae3.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    19/65

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    20/65

    +. /ropharynx

    Tu?uan # untuk inspeksi+ara #Tangan kanan memegang spatel, tangan kiri memegang%menahan tengkuk%belakang

    kepala penderita.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    21/65

    "entuk tonsilitis akut 4 detritus yang ?elas disebut tonsilitis folikularis. "ila bercak

     bercak detritus ini men?adi satu, membentuk aluralur maka akan ter?adi tonsilitis

    lakunaris.

    2. Tonsilitis Bembranosa

    a. Tonsilitis difteri (enyebab # bakteri +oryne "acterium iphteriae.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    22/65

    5. T* # bila besarnya mencapai uvula atau lebih

    . Laboratory Exmination:

    !b: $-/% */ @B4: $.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    23/65

    a. A+a sa6a 'i,,&r&ntial 'ia*nosis onsilitis 'an Farin*itis

    :asus Tonsilopharingitis Tonsillitis diteri )hinotonsilopharingitisisfagia 4 4 4/dinofagia 4 4 4

    "atuk 4 4(ilek 4emam 4 subfebris 4(em.kelen?ar 4 4 4(harynx

    hiperemis

    4 4

    etritus 43 4 4 4Tonsil T%T 4 4 4:onka dema 4

    A:IT :)/-0<

    :

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    24/65

    d. 9aringitis kronik hiperplastik, mulamula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk yang

     berdahak.

    e. 9aringitis kronik atrofi, umumnya tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau.

    f. 9aringitis tuberkulosis, biasanya nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan

     pengobatan bakterial non spesifik.

    g. Apabila dicurigai faringitis gonorea atau faringitis luetika, ditanyakan riwayat hubungan

    seksual pasien.

    P&m&ri)saan Fisi)

    a. 9aringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis, eksudat virus

    influenGa, coxsachievirus, cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat3. (ada

    coxsachievirus dapat menimbulkan lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa

    maculopapular rash.

    b. 9aringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil

    hiperemis dan terdapat eksudat dipermukaannya. "eberapa hari kemudian timbul bercak 

     petechiae pada palatum dan faring. :adang ditemukan kelen?ar limfa leher anterior 

    membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.

    c. 9aringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan pangkal lidah,

    sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis

    '. 9aringitis kronik hiperplastik, pada pemeriksaan tampak kelen?ar limfa di bawah mukosa

    faring dan lateral hiperplasi. (ada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak 

    rata dan bergranular cobble stone3.

    &. 9aringitis kronik atrofi, pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang

    kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.

    ,. 9aringitis tuberkulosis, pada pemeriksaan tampak granuloma perki?uan pada mukosa

    faring dan laring.

    *. 9aringitis luetika tergantung stadium penyakit.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    25/65

    a. Tonsil dapat membesar bervariasi. b. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsilc. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai

    ke?ud. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, tanda ini

    merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil.(ada pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil biasanya membesar 

    hipertrofi3 terutama pada anak atau dapat ?uga mengecil atrofi3, terutama pada dewasa,

    kripte melebar detritus 43 bila tonsil ditekan dan pembesaran kelen?ar limfe angulus

    mandibula Aritomoyo , 1@&$ dalam 9arokah 2$$53.Thane N +ody membagi pembesaran tonsil dalam ukuran T1 E T* #- T1 # batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai R ?arak pilar anterior E uvula- T2 # batas medial tonsil melewati R ?arak pilar anterior uvula sampai S ?arak anterior E 

    uvula- T # batas medial tonsil melewati S ?arak pilar anterior E uvula sampai ?arak pilar 

    anterior E uvula- T* # batas medial tonsil melewati ?arak anterior E uvula sampai uvula atau lebih

    c. Ba*aimana &+i'&miolo*i onsilitis 'an Farin*itis

    Farin*itis

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    26/65

    Tonsilitis adalah penyakit yang umum ter?adi. 'ampir semua anak di Amerika

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    27/65

    o 0nfluenGa virus, (arainfluenGa virus, +oronavirus, +oxsackie viruses A dan ",

    +ytomegalovirus, Adenovirus dan pstein "arr !irus "!3. 0nfeksi 'uman

    0mmunodeficiency virus '0!3 ?uga dapat menyebabkan faringitis.• 9aringitis akut yang disebabkan oleh bakterio 7roup A "eta 'emolytic

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    28/65

    kerusakan katub ?antung.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    29/65

    a. emamdapat mencapai *$Z+3 b.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    30/65

    13 'iperemia tonsil dan faring dapat meluas ke palatum lunak dan uvula23 3.

    Terapi untuk faringitis bakterial diberikan antibiotik terutama bila diduga penyebab

    faringitis akut ini grup A

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    31/65

    kali%hari selama 1$ hari dan pada dewasa x 5$$mg selama ;1$ hari, ?ika pasien alergi

    terhadap penisilin maka diberikan eritromisin *x5$$ mg%hari. :umur dengan air hangat atau

    antiseptik beberapa kali sehari )usmar?ono, 2$$>3.

    9aringitis yang disebabkan +andida dapat diberikan -ystasin 1$$.$$ E *$$.$$$ 2

    kali%hari dan faringitis yang disebabkan 7onorea dapat diberikan 3

    onsilitis

    (engobatan tonsilitis meliputi medikamentosa dan pembedahan. Terapi medikamentosa

    ditu?ukan untuk mengatasi infeksi yang ter?adi baik pada tonsilitis akut maupun tonsilitis

    rekuren atau tonsilitis kronis eksaserbasi akut. Antibiotik ?enis penisilin merupakan antibiotik 

     pilihan pada sebagian besar kasus. (ada kasus yang berulang akan meningkatkan ter?adinya

     perubahan bakteriologi sehingga perlu diberikan antibiotik alternatif selain ?enis penisilin.

    (ada bakteri penghasil enGim O laktamase perlu antibiotik yang stabil terhadap enGim ini

    seperti amoksisilin clavulanat.0ndikasi tonsilektomi dahulu dan sekarang tidak berbeda, namun terdapat perbedaan

     prioritas relatif dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. ahulu tonsilektomi

    diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    32/65

    diragukan berikan antibiotik spektrum luas sebelum didapatkan hasil kultur tonsil kemudian

    lan?utkan dengan antibiotik sesuai kultur. "ila terdapat rekurensi dalam 1 tahun diindikasikan

    untuk tonsilektomi. "ila ditemukan ge?ala yang persisten yang nyata lebih dari 1 bulan

    dengan eritema peritonsil indikasi untuk tonsilektomi. "ila ge?ala dimaksud masih diragukan

     berikan antibiotik selama ; bulan sesuai kultur, ?ika ge?ala masih menetap indikasi

    tonsilektomi.

    i. A+a sa6a )om+li)asi 'ari onsilitis 'an Farin*itis

    Farin*itis

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    33/65

    • (ada pasien rhinitis alergi, terapi agresif terhadap oedem mukosa, yang dapat mengganggu

    aliran sinus dapat mencegah sinusitis sekunder 

    onsilitis

    "akteri dan virus penyebab tonsilitis dapat dengan mudah menyebar dari satu penderitake orang lain. )esiko penularan dapat diturunkan dengan mencegah terpapar dari penderita

    tonsilitis atau yang memiliki keluhan sakit menelan. 7elas minuman dan perkakas rumah

    tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan sebaiknya dicuci dengan menggunakan air 

     panas yang bersabun sebelum digunakan kembali.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    34/65

    :ompetensi :emampuan

    V. LEARNIN3 ISS0E

    $. Anatomi 'an Fisiolo*i Farin*-. Anatomi 'an Fisiolo*i onsil

    . onsilitis

    ;. Farin*itis

    VI. SINESIS

    $. Anatomi 'an Fisiolo*i Farin*

    9aring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar 

    di bagian atas dan sempit di bagian bawah. :antong ini mulai dari dasar tengkorak terus

    menyambung ke esofagus setinggi vertebra servikal ke;. :e atas, faring berhubungan dengan

    rongga hidung melalui koana, ke depan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring,

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    35/65

    sedangkan dengan laring di bawah melalui aditus laring dan ke bawah dengan esofagus.

    (an?ang dinding posterior faring pada dewasa berukuran 1* cm dan merupakan bagian

    terpan?ang. inding faring dibentuk oleh dari dalam ke luar3 selaput lendir, fasia

    faringobasiler, pembungkus otot, dan sebagian fasia bukofaringeal. 9aring terbagi atas

    nasofaring, orofaring, dan laringofaring hipofaring3. Insurunsur faring meliputi mukosa,

    mucous blanket, dan otot.

    #1)osa

    "entuk mukosa bervariasi tergantung letaknya. (ada nasofaring karena fungsinya untuk 

    respirasi, maka mukosanya bersilia, epitelnya toraks berlapis dan mengandung sel goblet. i

     bagian bawahnya, orofaring dan laringofaring karena fungsinya untuk saluran cerna maka

    epitelnya sLuamou sselapis dan tidak bersilia. i sepan?ang faring dapat ditemukan banyak 

     ?aringan limfoid yang terletak dalam rangkaian ?aringan ikat yang masuk dalam sistem

    retikuloendotelial. /leh karena itu, faring disebut ?uga daerah pertahanan tubuh terdepan.

    #1co1s blan)&t

    aerah nasofaring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap melalui hidung. i bagian

    atas, nasofaring ditutupi oleh mucous blanket yang terletak di atas silia dan bergerak sesuai

    dengan arah silia ke belakang. Bucous blanket ini berfungsi untuk menangkap partikel

    kotoran yang terbawa oleh udara yang diisap serta mengandung enGim lisoGyme yang penting

    untuk proteksi.

    Otot

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    36/65

    /tototot faring ada yang tersusun longitudinal dan sirkular. /tototot sirkular terdiri

    dari m.konstriktor faring superior, media, dan inferior. /tototot ini terletak sebelah luar,

     berbentuk kipas dengan tiap bagian bawahnya menutup sebagian otot bagian atasnya dari

     belakang. i sebelah depan, otototot ini bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu

    dengan ?aringan ikat yang disebut rafe faring. 9ungsi otototot ini adalah untuk mengecilkan

    lumen faring dan dipersarafi oleh nervus vagus -.C3

    /tototot longitudinal terletak sebelah dalam yang meliputi m.stilofaring dan

    m.palatofaring. B.stilofaring yang dipersarafi n.0C fungsinya untuk melebarkan faring dan

    menarik laring, sedangkan m.palatofaring yang dipersarafi oleh n.C mempertemukan ismus

    orofaring dan menaikkan bagian bawah faring dan laring. Kadi kedua otot ini beker?a sebagai

    elevator dan penting dalam proses menelan.

    (ada palatum mole terdapat 5 pasang otot yang di?adikan satu dalam satu sarung fasia

    dari mukosa yaitu m.levator veli palatini, m.tensor veli palatini, m.palatoglosus,

    m.palatofaring, dan m.aGigos uvula.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    37/65

    9aring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang tak beraturan. Jang utama

    dari a.karotis eksterna cabang faring ascendens dan cabang fausial3 serta dari cabang

    a.maksila interna yakni cabang palatina superior.

    P&rsara,an

    (ersarafan sensorik dan motorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang

    ekstensif. (leksus ini dibentuk oleh cabang faring dari n.vagus, cabang dari n.glosofaring, dan

    serabut simpatis. +abang faring n.vagus berisi serabut motorik. ari pleksus faring ekstensif 

    ini keluar cabang untuk otototot faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi langsung oleh

    nervus glosofaringeus.

    K&l&n6ar 3&tah B&nin*

    Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui saluran yakni superior, media, dan

    inferior.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    38/65

    "angunan pada nasopharynx #• /stium pharyngeum tuba auditiva eustachii, menghubungkan pharynx dengan cavum

    tymphani.• Adenoid tonsilla pharyngeal % tonsilla luscha3, merupakan kelen?ar limfe submucosa

    )esessus pharynx fossa rosenmulleri3, dibelakang torus tubarius.• 0sthus nasopharynx, batas antara nasopharynx dan oropharynx yang akan tertutup oleh

     pallatum molle saat proses deglutition.

    -. Oro,arin*

    "atas atasnya adalah palatum mole, batas bawahnya tepi atas epiglotis, batas

    depannya rongga mulut, dan batas belakangnya dengan vertebra servikal.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    39/65

    menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menu?u ke sinus

     piriformis dan ke esophagus.

    Fisiolo*i Farin*

    9ungsi faring yang terutama adalah ialah untuk respirasi, pada waktu menelan, resonansi

    suara dan artikulasi.

    1. 9ungsi Benelan

    (roses menelan dibagi men?adi fase, yaitu # fase oral, fase faringeal dan fase

    esophagus yang ter?adi secara berkesinambungan. (ada proses menelan akan ter?adi hal

    hal sebagai berikut#

    a. (embentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang baik 

     b. Ipaya sfingter mencegah terhamburnya bolus selama fase menelan

    c. Bempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi

    d. Bencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam nasofaring dan laring

    e. :er?asama yang baik dari otototot di rongga mulut untuk mendorong bolus makanan

    ke arah lambung

    f. Isaha untuk membersihkan kembali esofagus

    9ase oral ter?adi secara sadar. Bakanan yang telah dikunyah dan bercampur dengan

    air liur akan membentuk bolus makanan. "olus ini akan bergerak dari rongga mulut

    melalui dorsum lidah, terletak di tengah lidah akibat kontraksi otot intrinsic lidah.

    :ontraksi B.evator veli palatine mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lidah

    diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas dinding posterior faring (assavantFs

    ridge3 akan terangkat pula. "olus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas.

    "ersamaan dengan ini ter?adi penutupan nasofring sebagai akibat kontraksi B.evator veli

     palatine.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    40/65

    9ase faringeal ter?adi secara reflex pada akhir fase oral, yaitu perpindahan bolus

    makanan dari faring ke esophagus. 9aring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi

    B.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    41/65

     berpendapat bahwa ton?olan (assavant ini menetap pada periode fonasi tetapi ada pula

     pendapat yang mengatakan ton?olan ini timbul dan hilang secara cepat bersamaan dengan

    gerakan palatum.

    -. Anatomi 'an Fisiolo*i onsil

    Tonsil terdiri dari ?aringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. +incin 6aldeyer 

    merupakan ?aringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil

     palatina, tonsil faringeal adenoid3, tonsil lingual, dan tonsil tubal )uiG K6, 2$$@3.

    $. onsil PalatinaTonsil palatina adalah suatu massa ?aringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil

     pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior otot palatoglosus3 dan pilar 

     posterior otot palatofaringeus3. Tonsil berbentuk oval dengan pan?ang 25 cm, masing

    masing tonsil mempunyai 1$$ kriptus yang meluas ke dalam ?aringan tonsil. Tonsil tidak 

    selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa

    supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring. ibatasi oleh#• ateralE muskulus konstriktor faring superior 

    Anterior E muskulus palatoglosus• (osterior E muskulus palatofaringeus

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    42/65

    -. onsil Farin*&al 8A'&noi'9

    Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari ?aringan limfoid

    yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. obus atau segmen tersebut tersusun teratur 

    seperti suatu segmen terpisah dari sebuah ceruk dengan celah atau kantong diantaranya.

    obus ini tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah, dikenal sebagai

     bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus. Adenoid terletak di dinding belakang

    nasofaring. Karingan adenoid di nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan

     posterior, walaupun dapat meluas ke fosa )osenmuller dan orifisium tuba eustachius.

    Ikuran adenoid bervariasi pada masingmasing anak. (ada umumnya adenoid akan

    mencapai ukuran maksimal antara usia > tahun kemudian akan mengalami regresi.. onsil Lin*1al

    Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi men?adi dua oleh ligamentum

    glosoepiglotika. i garis tengah, di sebelah anterior massa ini terdapat foramen sekum

     pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkumvalata.

    Fosa onsil

    9osa tonsil dibatasi oleh otototot orofaring, yaitu batas anterior adalah otot

     palatoglosus, batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral atau dinding luarnya

    adalah otot konstriktor faring superior

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    43/65

    mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak 

    ada.

    c. (ersarafanTonsil bagian bawah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke 0C nervus

    glosofaringeal3 dan ?uga dari cabang desenden lesser palatine nerves.

    d. 0munologi TonsilTonsil merupakan ?aringan limfoid yang mengandung sel limfosit. imfosit "

    membentuk kirakira 5$;$8 dari limfosit tonsilar. 58#15 $8. (ada tonsil terdapat sistem imun kompleks yang terdiri

    atas sel B sel membran3, makrofag, sel dendrit dan antigen presenting cells3 yang berperan

    dalam proses transportasi antigen ke sel limfosit sehingga ter?adi A(+s sintesis

    immunoglobulin spesifik3. Kuga terdapat sel limfosit ", limfosit T, sel plasma dan sel

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    44/65

     pembawa 0g 7. Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi

    dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai dua fungsi utama yaitu

    menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif dan sebagai organ produksi

    antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik :artika, 2$$&3. Tonsil

    merupakan ?aringan kelen?ar limfa yang berbentuk oval yang terletak pada kedua sisi

     belakang tenggorokan. alam keadaan normal tonsil membantu mencegah ter?adinya infeksi.

    Tonsil bertindak seperti filter untuk memperangkap bakteri dan virus yang masuk ke tubuh

    melalui mulut dan sinus. Tonsil ?uga menstimulasi sistem imun untuk memproduksi antibodi

    untuk membantu melawan infeksi dgren, 2$$23. Tonsil berbentuk oval dengan pan?ang 25

    cm, masingmasing tonsil mempunyai 1$$ kriptus yang meluas ke dalam ?aringan tonsil.

    Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fossa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal

    sebagai fossa supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    45/65

    (ada pender]a Tonsilitis :ronis ?enis kuman yang sering adalah

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    46/65

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    47/65

    influenGa, coxasakie, echovirus, rhinovirus. ouglas seperti dikutip :ornbult

    menemukan bahwa kebanyakan tonsilitis virus ter?adi pada usia prasekolah sedangkan

    infeksi bakteri ter?adi pada anak yang lebih besar.

    2. Tonsilitis "akterialTonsilitis akut bakterial paling banyak disebabkan

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    48/65

     ?arang ditemukan adanya bakteri pada kripta, namun pada tonsilitis kronis bisa ditemukan

     bakteri yang berlipat ganda. "akteri yang menetap di dalam kripta tonsil men?adi sumber 

    infeksi yang berulang terhadap tonsil.

    7e?ala klinis tonsilitis kronis didahului ge?ala tonsilitis akut seperti nyeri tenggorok 

    yang tidak hilang sempurna. 'alitosis akibat debris yang tertahan di dalam kripta tonsil,

    yang kemudian dapat men?adi sumber infeksi berikutnya. (embesaran tonsil dapat

    mengakibatkan ter?adinya obstruksi sehingga timbul gangguan menelan, obstruksi sleep

    apnue dan gangguan suara. (ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tonsil yang membesar 

    dalam berbagai ukuran, dengan pembuluh darah yang dilatasi pada permukaan tonsil,

    arsitektur kripta yang rusak seperti sikatrik, eksudat pada kripta tonsil dan sikatrik pada

     pilar.

    isamping tonsilitis akut dan kronis "rodsky men?elaskan adanya tonsiltis akut

    rekuren yang didefinisikan sebagai tonsilitis akut yang berulang lebih dari * kali dalam

    satu tahun kalender, atau lebih dari > kali dalam 1 tahun, 5 kali setiap tahun selama 2

    tahun, atau kali setiap tahun selama tahun. alam catatan kebanyakan anak tidak 

    ditemukan adanya keluhan diantara episode, dengan gambaran maupun ukuran tonsil yang

    kembali normal. -amun demikian bagi dokter yang teliti dapat menemukan eritema

     peritonsil, meningkatnya debris pada kripta tonsil, dilatasi pembuluh darah tonsil, maupun

    ukuran tonsil yang sedikit berubah.

    . "akteriologi Tonsilitis"akteriologi Tonsilitis 9lora normal "akteri di dalam saluran tenggorok bayi akan

    mulai muncul se?ak pemberian makanan melalui mulut. "akteri tersebar di dinding faring

     permukaan tonsil maupun ke rongga mulut. "akteri di dalam tenggorok pada umumnya

    adalah flora normal. 9lora normal di tenggorok terdiri dari bakteri gram positif dan gram

    negatif baik yang aerob maupun anaerob. "akteri anaerob seperti Actinomyces, -ocardia,dan 9usobacterium mulai ditemukan pada usia ; sampai & bulan. "acteroides, eptotrichia,

    (ropioni bacterium, dan +andida muncul sebagai flora rongga mulut. (opulasi

    9usobacterium akan meningkat dengan terbentuknya gigi."akteri aerob termasukD

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    49/65

     pada tonsil yang sehat dengan tonsilitis akut. ari 15 pasien tonsilitis akut bakteri anaerob

    diisolasi pada @,>8 tonsil, dan pada tonsil sehat kontrol3 bakteri anaerob diisolasi

    sebanyak @28 tonsil. (ada tonsilitis kronis ?uga tidak ditemukan perbedaan bermakna

    antara bakteri anaerob di permukaan tonsil dengan di inti tonsil, masingmasing @*,;8 dan

    1$$8. -amun demikian "rook; melaporkan bahwa secara invitro ditemukan sinergi antara

     bakteri anaerob dengan pertumbuhan di tahun didapatkan

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    50/65

    data ukuran tonsil terbanyak yakni T1# 1.11@ ;283, T2# 5$> 2&,*83, T# 5& ,83, T*#

    2 $,183 Akcay, 2$$;3.2. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsil hingra, 2$$&3. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai

    ke?u hingra, 2$$&3.*. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, merupakan

    tanda penting untuk menegakkan infeksi kronis pada tonsil hingra, 2$$&3.

    ari hasil penelitian yang melihat hubungan antara tanda klinis dengan hasil

     pemeriksaan histopatologis dilaporkan bahwa tanda klinis pada Tonsilitis :ronis yang sering

    muncul adalah kripta yang melebar, pembesaran kelen?ar limfe submandibula dan tonsil

    yang mengalami perlengketan. Tanda klinis tidak harus ada seluruhnya, minimal ada kripta

    yang melebar dan pembesaran kelen?ar limfe submandibula (rimara, 1@@@3. isebutkan

    dalam penelitian lain bahwa adanya keluhan rasa tidak nyaman di tenggorokan, kurangnya

    nafsu makan, berat badan yang menurun, palpitasi mungkin dapat muncul. "ila keluhan

    keluhan ini disertai dengan adanya hiperemi pada plika anterior, pelebaran kripta tonsil

    dengan atau tanpa debris dan pembesaran kelen?ar limfe ?ugulodigastrik maka diagnosa

    Tonsilitis :ronis dapat ditegakkan ass, 1@&&3. Intuk menegakkan diagnosa penyakit

    Tonsilitis :ronis terutama didapatkan berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik 

    diagnostik yang didapatkan dari penderita :urien, 2$$$3.

    '. iagnosa dan (emeriksaan (enun?ang pada Tonsilitisari pemeriksaan dapat di?umpai #e. Tonsil dapat membesar bervariasi.f. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsilg. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai

    ke?uh. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, tanda ini

    merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil.

    (ada pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil biasanya membesar 

    hipertrofi3 terutama pada anak atau dapat ?uga mengecil atrofi3, terutama pada dewasa,

    kripte melebar detritus 43 bila tonsil ditekan dan pembesaran kelen?ar limfe angulus

    mandibula Aritomoyo , 1@&$ dalam 9arokah 2$$53.

    Thane N +ody membagi pembesaran tonsil dalam ukuran T1 E T* #- T1 # batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai R ?arak pilar anterior E uvula- T2 # batas medial tonsil melewati R ?arak pilar anterior uvula sampai S ?arak anterior E 

    uvula- T # batas medial tonsil melewati S ?arak pilar anterior E uvula sampai ?arak pilar 

    anterior E uvula

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    51/65

    - T* # batas medial tonsil melewati ?arak anterior E uvula sampai uvula atau lebih

    (emeriksaan penun?ang yang dapat dilakukan pada penderita Tonsilitis :ronis#

    P&m&ri)saan Ba)t&riolo*i

    (emeriksaan bakteriologi dari tonsil dapat dilakukan dengan pemeriksaan sediaanswab secara gram dengan pewarnaan _iehl-elson atau dengan pemeriksaan biakan dan u?i

    kepekaan. (emeriksaan ini dapat diambil dari swab permukaan tonsil maupun ?aringan inti

    tonsil.(emeriksaan bakteriologi dari tonsil dapat dilakukan dengan pemeriksaan sediaan

    swab secara gram dengan pewarnaan _iehl-elson atau dengan pemeriksaan biakan dan u?i

    kepekaan. (emeriksaan ini dapat diambil dari swab permukaan tonsil maupun ?aringan inti

    tonsil.

    (emeriksaan kultur dari inti tonsil dapat memberikan gambaran penyebab tonsilitis

    yang lebih akurat. "akteri yang menginfeksi tonsil adalah bakteri yang masuk ke parenkim

    tonsil. "akteri ini sering menumpuk di dalam kripta tersumbat.

    P&m&ri)saan s(ab +&rm1)aan tonsil 'an inti tonsil

    (emeriksaan swab dari permukaan tonsil dilakukan pada saat pasien telah dalam

    narkose. (ermukaan tonsil diswab dengan lidi kapas steril. $+, 58 +/2.

    7affney melakukan pemeriksaan bakteriologi inti tonsil dengan menggunakanaspirasi ?arum halus pada tonsil. Teknik pengambilan dengan aspirasi ?arum halus dilakukan

     pada orang dewasa dengan posisi duduk kemudian tonsil dianestesi lokal menggunakan

    silokain semprot. (ada anakanak dilakukan dalam narkose umum setelah pengangkatan

    tonsil.

    Pola Ba)t&ri

    "akteri penyebab tonsilitis dapat berasal dari flora normal di saluran nafas atas yang

     berubah men?adi patogen atau adanya invasi bakteri patogen baik secara inhalan maupun

    ingestan. "akteri penyebab terdiri dari bakteri aerob gram positif maupun gram negatif.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    52/65

    (enyebab terbanyak adalah

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    53/65

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    54/65

    0ndikasi tonsilektomi dahulu dan sekarang tidak berbeda, namun terdapat perbedaan

     prioritas relatif dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. ahulu tonsilektomi

    diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    55/65

    merupakan tes diagnostik yang men?an?ikan :ote -oordhianta, Tonny " < dan ina

    asminingrum, 2$$@3.(enatalaksanaan yaitu dengan pemberian antibiotik sesuai kultur. (emberian

    antibiotika yang bermanfaat pada penderita tonsilitis kronis +ephaleksin ditambah

    BetronidaGole, klindamisin terutama ?ika disebabkan mononucleosis atau absees3,

    amoksisilin dengan asam clavulanat ?ika bukan disebabkan mononucleosis3.Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan

    serta kecurigaan neoplasma:riteria tonsilitis kronis yang memerlukan tindakan tonsilektomi, umumnya diambil

     berdasarkan frekuensi serangan tonsilitis akut dalam setahun yaitu tonsilitis akut berulang

    kali atau lebih dalam setahun atau sakit tenggorokan * E ; kali setahun tanpa memperhatikan

     ?umlah serangan tonsilitis akut. (erlu diketahui, pada tonsilitis kronik, pemberian antibiotik 

    akan menurunkan ?umlah kuman patogen yang ditemukan pada per mukaan tonsil tetapi

    ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan bagian dalam tonsil paska tonsilektomi, ditemukan

     ?enis kuman patogen yang sama bahkan lebih banyak dari hasil pemeriksaan di permukaan

    tonsil sebelum pemberian antibiotik Amarudin T, +hristanto A, 1@@@3.

    K. :omplikasi Tonsilitis :ronik:omplikasi secara kontinuitatum kedaerah sekitar berupa rhinitis kronis, sinusitis dan

    otitis media. :omplikasi secara hematogen atau limfogen ke organ yang ?auh dari tonsil

    seperti endokarditis, arthiritis, miositis, uveitis, nefritis, dermatitis, urtikari, furunkolitis,dll

    Arif Bansyoer dkk, 2$$13.Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan

    serta kecurigaan neoplasma Arsyad 3.

    :. (rognosisTonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristirahat dan pengobatan

    suportif. Benangani ge?ala E ge?ala yang timbul dapat membuat penderita tonsilitis lebih

    nyaman. "ila antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi, antibiotika tersebut harusdikonsumsi sesuai arahan demi penatalaksanaan yang lengkap, bahkan bila penderita telah

    mengalami perbaikan dalam waktu yang singkat.7e?ala E ge?ala yang tetap ada dapat men?adi indikasi bahwa penderita mengalami

    infeksi saluran nafas lainnya, infeksi yang paling sering ter?adi yaitu infeksi pada telinga dan

    sinus. (ada kasus E kasus yang ?arang, tonsilitis dapat men?adi sumber dari infeksi serius

    seperti demam rematik atau pneumonia.

    . (ecegahan"akteri dan virus penyebab tonsilitis dapat dengan mudah menyebar dari satu

     penderita ke orang lain. )esiko penularan dapat diturunkan dengan mencegah terpapar dari

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    56/65

     penderita tonsilitis atau yang memiliki keluhan sakit menelan. 7elas minuman dan perkakas

    rumah tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan sebaiknya dicuci dengan

    menggunakan air panas yang bersabun sebelum digunakan kembali.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    57/65

    9aktor resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, turunnya daya tahan tubuh

    yang disebabkan infeksi virus influenGa, konsumsi makanan yang kurang giGi, konsumsi

    alkohol yang berlebihan, ge?ala predormal dari penyakit scarlet fever, dan seseorang yang

    tinggal di lingkungan kita yang menderita sakit tenggorokan atau demam.

    Etiolo*i

    9aringitis mempunyai karakteristik yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri telan,

    adenopati servikal, malaise dan mual. 9aring, palatum, tonsil berwarna kemerahan dan

    tampak adanya pembengkakan. ksudat yang purulen mungkin menyertai peradangan.

    7ambaran leukositosis dengan dominasi neutrofil akan di?umpai. :husus untuk faringitis

    oleh streptococcus ge?ala yang menyertai biasanya berupa demam yang disertai nyeri

    tenggorokan, tonsillitis eksudatif, adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri abdomen,

    muntah, malaise, anoreksia, dan rash atau urtikaria.9aringitis yang paling umum disebabkan oleh bakteri

    men?adi penyebab faringitis akut yang menyertai penyakit infeksi lain. 9aringitis oleh karena

    virus dapat merupakan bagian dari influenGa.

    Farin*itis Vir1s Farin*itis Ba)t&ri

    "iasanya tidak ditemukan nanah di

    tenggorokan

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    58/65

     9aringitis kronis bisa disebabkan karena induksi yang berulangulang faringitis akut

    atau karena iritasi faring akibat merokok berlebihan dan penyalahgunaan alkohol, sering

    konsumsi minuman ataupun makanan yang panas, dan batuk kronis karena alergi. 9aringitis

    kronis akibat gangguan pencernaan pada lambung ?uga mungkin ter?adi namun merupakan

     penyebab yang ?arang ditemukan. (enyebab lain yang tidak termasuk iritan adalah pemakaian

    suara berlebihan misalnya pada orator, sinusitis, rhinitis, inhalasi akibat uap yang merangsang

    mukosa faring, debu, serta kebiasaan bernafas melalui mulut karena hidung tersumbat.

    Pato,isiolo*i

    (enularan dapat ter?adi melalui droplet. :uman menginfiltrasi lapisan epitel,

    kemudian bila epitel terkikis maka ?aringan limfoid superfisial bereaksi, ter?adi

     pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. (ada stadium awal

    terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. ksudat mula2mula

    serosa tapi men?adi menebal dan kemudian cendrung men?adi kering dan dapat

    melekat pada dinding faring. engan hiperemi, pembuluh darah dinding faringmen?adi lebar. "entuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abuabu terdapat dalam

    folikel atau ?aringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan  bercak2bercak  pada

    dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, men?adi meradang dan

    membengkak.

    Pato*&n&sis

    (ada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secaralangsungmenginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. :uman

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    59/65

    menginfiltrasi lapisanepitel, kemudian bila epitel terkikis maka ?aringan limfoid superfisial

     bereaksi, ter?adi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklebar. (ada

    stadium awal terdapathiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat.ksudat mulamula serosa tapi men?adimenebal dan kemudian cendrung men?adi kering

    dan dapat melekat pada dinding faring. enganhiperemi, pembuluh darah dinding faring

    men?adi lebar. "entuk sumbatan yang berwarnakuning, putih atau abuabu terdapat dalam

    folikel atau ?aringan limfoid. Tampak bahwa folikellimfoid dan bercakbercak pada dinding

    faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, men?adimeradang dan membengkak. !irusvirus

    seperti )hinovirus dan +orona virusdapatmenyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring

    akibat sekresi nasal. 0nfeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan

     pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan ?aringan yang

    hebat karenafragmen B protein dari 7roup A streptococcus memiliki struktur yang sama

    dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan

    katub ?antung.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    60/65

    "atuk serta perasaan menggan?al di tenggorokan(emeriksaan fisik # (enebalan mukosa di dinding posterior faring 'ipertrofi kelen?ar limfe di bawah mukosa Bukosa dinding faring posterior tidak rata granuler3

    ateral band menebal(enatalaksanaan # icari dan diobati penyakit kronis di hidung dan sinus paranasal ocal dapat dilakukan kaustik dengan Gat kimia nitras argenti, albothyl3 atau

    dengan listrik elektrokauter3

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    61/65

    "ia*nosis

    Intuk menegakkan diagnosis faringitis dapat dimulai dari anamnesa yang cermat dan

    dilakukan pemeriksaan temperature tubuh dan evaluasi tenggorokan, sinus, telinga, hidung

    dan leher. (ada faringitis dapat di?umpai faring yang hiperemis, eksudat, tonsil yangmembesar dan hiperemis, pembesaran kelen?ar getah bening di leher.

    P&m&ri)saan P&n1n6an*

    Adapun pemeriksaan penun?ang yang dapat membantu dalam penegakkan diagnosa antara

    lain yaitu # (emeriksaan darah lengkap 7A"'< rapid antigen detection test bila dicurigai faringitis akibat infeksi bakteri

    streptococcusgroup A

    Throat culture -amun pada umumnya peran diagnostik pada laboratorium dan radiologi terbatas.

    P&natala)sanaan

    (ada viral faringitis pasien dian?urkan untuk istirahat, minum yang cukup dan berkumur 

    dengan air yang hangat. Analgetika diberikan ?ika perlu. Antivirus metisoprinol

    isoprenosine3diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis ;$1$$mg%kg"" dibagi

    dalam *;kali pemberian%hari pada orang dewasa dan pada anak Q5tahun diberikan

    5$mg%kg"b dibagi dalam *; kali pemberian%hari.(ada faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group

    Adiberikan antibiotik yaitu (enicillin 7 "enGatin 5$.$$$ I%kg""%0B dosis tunggal atau

    amoksisilin 5$mg%kg"" dosis dibagi kali%hari selama 1$ hari dan pada dewasa

    x5$$mgselama ;1$ hari atau eritromisin *x5$$mg%hari.

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    62/65

    Pro*nosis

    Imumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. (asien dengan faringitis

     biasanya sembuh dalam waktu 12 minggu.

    Kom+li)asi

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    63/65

    VII. KERAN3KA KONSEP

     Tidak disertai

    batuk

    Anak laki-

    laki

    15 tahun

    Inhalasi

    Droplet

    Bakteri

    masuk ke

    nasofaringBakteri masuk ke tonsil

    melalui kripta secara

    aerogen

    bstruksi !ripta

    tonsil

    "ultiplikasi bakteri patogen

    kecil di dalam kripta tonsil

    normal

    Antigen mudah

    masuk ke tonsil

    #erlawanan

    tubuh

    Bakteri anaerob pada

    tonsil

    menghasilkan beta

    laktamase#enurunan penetrasi

    penisilin

     terhadap bakteri

    patogen"elindungi organisme

    patogen

    dari antibiotik

    $okus

    infeksitonsilitis

    akut

     Tidak

    sembuh%embuh

    Bakteri patogen bersarang

    di tonsil

    &in'ltrasi bakteri ke (aringantonsil)

    *eaksi

    radangsumbatan

    pada kripta

    tonsil#irogen

    endogen peningkatan statis

    debris dan antigen

    di kripta

    Diubah

    men(adi

    pirogen

    eksogen integrasi

    epitel kripta

    halitos

    is#elepasan T+$-alpha,

     I-1,I-, dan I+$-

    gamma

    $oodbor

    n

    demam

    /asodilatasi

    pembuluh

    darah di

    tonsil

     Tonsil

    hiiperemis

    Detritu

    s

    !eluarn0a

    leukosit

    polimorfonuklea

    r

    infeksi tonsil

    tonsil

    obstruksi

    "enekan

    saraf

    bebas

    +0eri

    menelan

    aktiasi

    proteoptik

    hipothalamus

    aktiasi

    phospolipase

    A2

    #elepasan

    asam

    arachidonat

    %intesis

    prostalglandin

    A2 oleh en3im

    siklooksigenase

    #g42

    mengganggu

    set point

    hipothalamus

    BC

    bakteri masuk

    ke parenkim

    tonsil

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    64/65

    VIII. KESI#P0LAN

    Anak lakilaki 15 tahun menderita Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut et causa

  • 8/19/2019 Lap Sken B

    65/65

    https#%%www.crnbc.ca%12(ediatric(haryngotonsill

    itis