laporal modul 1 blok 2

Upload: nada-rania

Post on 03-Jun-2018

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    1/37

    LAPORAN TUTORIAL

    BLOK 2

    PENGANTAR KEDOKTERAN GIGI

    Ketua : Ayu Shafira

    Sekretaris 1 : Bernard M. Novriwan

    Sekretaris 2 : Nada Rania

    Anggota : Fitri Utami

    Husnatul Priyandini

    Muhammad Yusuf

    Muthia Lathiva

    Putri Nabilah

    Reno Warni Lidrawati

    Yanetry Adriani

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS ANDALAS

    TAHUN AJARAN 2013/2014

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    2/37

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    3/37

    I. Mencari Terminologi1. Anamnesa : Tanya - jawab dengan pasien atau keluarga terdekat pasien

    yang berupa wawancara untuk mengetahui keluhan dan riwayat penyakit

    pasien

    2. Homeostatis : Keadaan keseimbangan internal dimana sistem tubuh bekerjadengan tepat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahakan keseimbangan

    tubuh

    3. Fisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang fungsi, mekanisme, sel-sel,dan jaringan maupun organ tubuh

    4. Hemodinamik : Prinsip pertukaran energi secara terus-menerus pada tubuhmanusia

    5. Hipertensi : Kondisi medis kronis dimana tekanan darah di arterimeningkat

    II. Menetukan Masalah1. Mengapa upada bekas pencabutan gigi Pak Alipait belum berhenti berdarah?2. Seberapa Penting tindakan pemeriksaan tekanan darah dan anamnesa?3. Apa hubungan hemostatis dan hemodinamik pada tindakan pencabutan gigi?4. Apa saja prinsip hemodinamik?5. Mengapa drg. Hemawan merasa bersalah terhadap Pak Alipait?6. Resiko apa saja yang dapat terjadi pada pencabutan gigi pasien hipertensi?7. Perlukan dilakukan pendonoran darah pada Pak Alipait?

    III. Mengemukakan Hipotesis1. Karena Pak Alipait menderita penyakit hipertensi, tekanan darah di arteri

    meningkat, sehingga ketika dilakukan pencabutan, darah yang keluar banyak

    dan sulit dihentikan.

    - Karena tekanan darah Pak Alipait tidak stabil sehingga timbul gerakanatau gaya yang mendorong darah keluar.

    - Karena anastesi lokal yang biasa diberikan mengandung adrenalinsehingga tekanan darah Pak Alipait semakin tinggi.

    2. Sangat penting. Sebab anamnesa berfungsi untuk mengetahui riwayatpenyakit, tindakan yang akan dilakukan, serta efek sampingnya.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    4/37

    - Penting, karena anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah digunakandokter untuk mendiagnosa penyakit dan mengetahui tekanan darah pasien.

    3. Jika darah sedang tidak stabil, maka darah akan terus mengalir dan sulitdihentikan.

    - Kondisi tubuh yang tidak seimbang menimbulkan efek samping pascapencabutan gigi.

    - Heostatis berhubungan dengan tekanan pembuluh darah sehingga dapatmempengaruhi jumlah darah yang keluar setelah pencabutan gigi.

    4. Prinsip hemodinamik: integralitas (hubungan manusia dengan lingkungan),resonansi (pengaruh hidup manusia terhadap lingkungan), Helicy (proses

    interaksi manusia dengan lingkungan terjadi secara perlahan).

    - Kelainan hemodinamik dapat berupa gangguan pada tubuh, baik padaaliran darah maupun keseimbangan cairan elektrolit. Kelainan ini dapat

    menyebabkan edema, pendarahan, hiperemia, kongesti, emboli, dan infark.

    5. Karena drg. Hemawan telah melakukan kecerobohan dengan tidak melakukananamnesa dan pemeriksaan tekanan darah pasien.

    - Karena drg. Hemawan tidak melakukan pencabutan gigi sesuai prosedur.6. Tekanan darah tinggi

    - Bisa meninggal karena kehabisan darah- Obat pengencer darah yang dikonsumsi penderita hipertensi dapat

    menyebabkan darah merembes terus-menerus

    - Gagal ginjal, stroke, gagal jantung7. Tergantung seberapa banyak darah yang keluar.

    - Perlu, karena keadaan pasien sudah lemah dan pucat.- Perlu. Namun sebelumnya perlu dilakukan tindakan untuk mengatur

    tekanan darah agar stabil dengan menurunkan tingkat ekskresi dan

    meningkatkan kestabilan tubuh.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    5/37

    IV. Membuat Skema

    V. Menetukan Learning Object1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang fisiologi darah

    (komposisi dan golongan darah).2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami prinsip homeostatis.3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang anamnesa.4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami prinsip hemodinamik.5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang mikrosirkulasi.6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami penanganan pendarahan

    pasca pencabutan gigi.

    Pak Alipait

    Gigi

    Sudah

    Goyang

    Drg.

    Hemawan

    Pemeriksaan

    Anamnesa

    Pencabutan

    Gigi

    Pendarahan

    Mikrosir-

    kulasiPrinsip

    Homeo-

    statis

    Hemo-

    dinamik

    Penyebab PenangananDonor

    Darah

    Komposisi

    Darah

    Golongan

    Darah

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    6/37

    VI. Sintesa dan Uji Informasi Yang Telah Diperoleh

    1. Fisiologi Darah (Komposisi dan Golongan Darah)Fisiologi Darah

    Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecualitumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen

    yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan hasil

    kimia metabolisme, dan juga pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri.

    Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan

    karbondioksida didalamnya.

    Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalahmengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah

    juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, dan menyangkut zat-zat

    sisa metabolism.

    Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigendan merah tua apabila kekuranganoksigen. Warna merah pada darah

    disebabkan oleh Hb, protein pernafasan yang mengandung besi dalam besi

    dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul

    oksigen.

    Manusia memiliki system peredaran darah tertutup yang berarti darahmengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah

    dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa

    metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui

    pembuluh darah arteri pulmonalis., lalu dibawa kembali ke jantung

    melalui Vena Pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan keseluruh tubuh

    oleh saluran pembuluh darah Aorta. Darah mengedarkan oksigen

    keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh Darah

    Kapiler.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    7/37

    Komposisi Darah

    Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah (plasma)

    dan 45% sel-sel darah.Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah

    (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

    A. Plasma DarahSekitar 91% plasma darah terdiri atas air.Selebihnya adalah zat terlarut yang

    terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam

    mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas,

    dan hormon).Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan bahan penting

    untuk pembekuan darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah ini akan

    dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

    b. Sel-Sel Darah

    Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah

    putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel

    darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak

    99%.

    1) Sel darah merah (eritrosit)

    Sel darah merah

    Sel darah merah disebut juga eritrosit. Eritrosit sendiri berasal dari Bahasa

    Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. Sel darah

    http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/03/3d-sel-darah-merah.jpg
  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    8/37

    merah adalah jenis sel darah yang paling banyak.Bentuknya seperti cakram/

    bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm),

    tidak dapat bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).

    Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang

    disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak

    mengandung oksigen. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah

    biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen

    dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit

    melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna

    hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.Pada manusia, sel darah

    merah dibuat disumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.Di

    dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah akan aktif selama

    120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

    Fungsi Sel darah Merah

    1. Sel darah merah berfungsi mengedarkan O2 ke seluruh tubuh. Sel darahmerah akan mengikat oksigen dari paruparu untuk diedarkan ke seluruh

    jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk

    dikeluarkan melalui paruparu. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini

    dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang

    disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut

    dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di

    jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya.

    Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon

    dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang

    mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

    2. Berfungsi dalam penentuan golongan darah

    3. Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah

    merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin

    di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan

    menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.

    4. Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin

    terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    9/37

    melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang

    kekurangan oksigen.

    2) Sel darah putih (leukosit)

    Sel Darah Putih

    Sel darah putih disebut juga Leukosit merupakan unit sistem pertahanan tubuh

    yang bergerak aktif. Sel darah Putih (leukosit) sebagian dibentuk di sumsum tulang

    (granulosit, monosit, serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe

    (limfosit dan sel-sel plasma). setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah

    menuju ke bagian tubuh yang membutuhkannya.

    Fungsi utama dari sel darah putih (leukosit) secara khusus dikirim menuju

    daerah yang mengalami infeksi dan mengalami peradangan, dengan demikian sel

    darah putih dapat menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen

    infeksius.

    Darah putih sedang menyerang benda asing

    http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/Darah-putih-sedang-menyerang-benda-asing.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/sel-darah-putih.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/Darah-putih-sedang-menyerang-benda-asing.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/sel-darah-putih.jpg
  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    10/37

    Sel darah putih (Leukosit) jumlahnya lebih sedikit dalam darah daripada

    eritrosit. Sel ini dapat bermigrasi dengan bebas dari pembuluh darah ke jaringan dan

    kembali lagi ke pembuluh darah dengan gerakan amuboid. Jumlah rata-rata sel darah

    putih (leukosit) dalam sirkulasi berfluktuasi antara 5.000-10.000/mm3 darah.

    Eksudat dan fraksi protein dari kerusakan sel dan infeksi jaringan dapat

    menyebabkan peningkatan kecepatan produksi sel darah putih (leukosit).

    Jenis-Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)

    Bentuk-bentuk sel darah merah

    1. Polimorfonuclear Leukosit

    - Netrofil

    - Eosinofil

    - Basofil

    2. Mononuclear Leukosit

    - Monosit

    - Limfosit

    http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/bentuk2-sel-darah-merah.jpg
  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    11/37

    Polimorfonuclear leukosit memiliki struktur granular, karena alasan itu sel-sel

    tersebut disebut juga sebagai granulosit atau dalam terminologi klinis disebut poli

    karena memiliki inti yang multipel(banyak).Granulosit dan monosit melindungi

    tubuh dari organisme penyerang terutama dengan cara memakannya (fagositosis).

    Fungsi limfosit berhubungan dengan sistem imun tubuh.

    Masa Hidup Sel Darah Putih

    Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya

    adalah 4 sampai 8 jam dalam sirkulasi darah, dan 4 sampai 5 hari berikutnya berada

    dalam jaringan yang membutuhkan. Pada keadaaan infeksi yang berat, masa hidup

    keseluruhan sering kali berkurang sampai hanya beberapa jam, karena granulosit

    bekerja lebih cepatpada daerah yang terinfeksi dan lebih cepat pula mati akibat

    pertarungan dengan agen infeksi.

    Monosit juga memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam dalam darah,

    sebelum mengembara melalui membran kapiler menuju ke jaringan.Begitu masuk ke

    dalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai ukurannya besar sekali dan menjadi

    makrofag jaringan, dalam bentuk ini sel-sel tersebut dapat hidup berbulan-bulan

    kecuali bila sel-sel itu dimusnahkan saat melakukan fungsi fagositik.

    Limfosit memasuki sistem sirkulasi secara kontinu bersama dengan aliran

    limfe dari nodus limfe dan jaringan limfoid lainnya. Setelah beberapa jam, limfosit

    keluar dari darah dan kembali ke jaringan dengan cara diapedesis, dan selanjutnya

    memasuki limfe dan kembali ke darah lagi. Demikian seterusnya sehingga terjadi

    sirkulasi limfosit yang terus menerus di seluruh tubuh. Limfosit memiliki masa

    hidup berminggu-minggu atau berbulan-bulan bergantung pada kebutuhan tubuh

    akan sel tersebut.

    3) Keping darah (trombosit)

    Sel trombosit adalah sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang,

    yang berbentuk cakram dengan diameter 2-5 ?m. Trombosit dalam darah tersusun

    atas substansi fosfolipid yang berfungsi sebagai faktor pembeku darah dan

    hemostasis (menghentikan perdarahan). Jumlahnya dalam darah dalam keadaan

    normal sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml darah dan mempunyai masa

    hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    12/37

    Pembentukan trombosit berasal dari Multipotensial Stem Cell menjadiUnipotensial Stem Cell dibantu Trombopoitin. Sel yang paling muda yang

    dapat dilihat dengan mikroskop adalah Megakarioblas, Megakarioblas akan

    diubah menjadi megakariosit imatur kemudian menjadi megakariosit matur.

    Fungsi Trombosit bila tubuh mengalami luka maka trombosit akanberkumpul dan saling melekatkan diri sehingga akan menutup luka tersebut,

    trombosit juga akan mengeluarkan zat yang merangsang untuk terjadinya

    pengerutan luka sehingga ukuran luka menyempit dan karena mempunyai

    zat pembeku darah maka dapat menghentikan perdarahan.

    Umur Trombosit

    Umur trombosit didalam tubuh sangat pendek yaitu sekitar 8 sampai 10hari, berbeda dengan umur eritrosit sekitar 120 hari serta sangat mudah

    terjadi destruksi, apabila trombosit rusak maka akan segera dihancurkan

    didalam limpa.

    Tranfusi trombosit diperlukan pada kasus-kasus tertentu misalnya :1. Kelainan jumlah trombositJumlah trombosit kurang dari 50.000 / mm3

    disebut

    Trombositopenia, Hal ini bisa terjadi pada kasus-kasus penyakit misalnya

    demam

    berdarah (DBD), penyakit ini disebabkan oleh 4 virus dengue yaitu DN-1,

    Den-2,

    Den-3 dan Den-4 sebagai diagnosa awalnya adalah penurunan jumlah

    trombosit

    terutama pada hari ke3 dan ke4 dari serangan, Idiopathic Thrombocytopenia

    Purpura (ITP).

    2. Kelainan Fungsi TrombositKelainan ini terjadi bila Adenosin Difosfat (ADP) dalam trombosit berkurang sehingga agregasi trombosit berkurang.

    Hal ini terjadi pada penyakit Lupus Eritematosus (LE), Idiopatik

    Trombocytopenia Purpura (ITP), Lekemia limfositik kronik sehingga

    menyebabkan jumlah trombosit kurang dari 50.000/mm3 darah.

    Sel trombosit sangat mudah rusak apalagi bila berada diluar tubuh,trombosit akan kehilangan fungsinya bila disimpan lebih dari 24 jam

    dengan suhu penyimpanan yang tidak sesuai akan mempercepat proses

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    13/37

    kerusakan trombosit. Penyimpanan juga akan membentuk mikroagregat,

    Untuk itu tranfusi trombosit harus segera dilakukan sesegera mungkin dari

    proses pengambilan darah dan apabila disimpan maka harus tidak boleh

    lebih dari 3 hari dengan suhu 200c-240c.

    Keping darah berfungsi pada proses pembekuan darah. Saat terjadi luka,darah keluar melalui luka tersebut.

    Keping darah menyentuh permukaan luka, lalu pecah dan mengeluarkan

    trombokinase. Masih ingatkah kamu tentang plasma darah yang

    mengandung zat untuk proses pembekuan darah, yaitu protrombin dan

    fibrinogen? Trombokinase dibantu dengan ion kalsium akan mengubah

    protrombin menjadi trombin. Trombin diperlukan untuk mengubah

    fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Luka akan ditutup oleh benang

    fibrin yang berupa benang-benang halus, sehingga darah berhenti keluar.

    GOLONGAN DARAH

    Golongan Darah O-A-B

    Di Permukaan eritrosit terdapat antigen tipe A atau tipe B dalam proporsi yangbesar. Tergantung pada cara pewarisannya, maka manusia dapat memiliki kedua

    jenis antigen tersebut, salah satu saja, atau tidak sama sekali. Antibodi yang

    ditujukan secara spesifik terhadap antigen tersebut hampir selalu ditemukan pada

    plasma orang-orang yang tidak memiliki antigen yang dimaksud. Misalnya dalam

    plasma seseorang yang eritrositnya tidak memiliki antigen A, terdapat antibodi

    terhadap antigen A tersebut. Antibodi ini akan berikatan dengan antigen di

    permukaan sel darah merah, melekat pada eritrosit itu, dan menyebabkan aglutinasi

    eritrosit. Sehubungan dengan inti antigen-antigen tipe A dan B disebut aglutinogen,

    antibodi plasma yang menyebabkan aglutinasi disebut aglutinin. Untuk tujuan

    transfusi darah, golongan darah ditentukan berdasarkan pada ada tidaknya

    aglutinogen A dan B di dalam eritrosit.

    Dalam transfusi darah, darah donor dan resipien digolongkan atas empat

    golongan utama dalam sistem O-A-B, yaitu golongan darah O, A , B dan AB.

    Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen A atau B, golongan darah A memiliki

    aglutinogen A, golongan B memiliki aglutinogen B, dan AB memiliki keduanya.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    14/37

    Prevalensi golongan darah ini adalah 47% golongan O, 41% golongan A, 7%

    golongan B, dan 3% goongan AB.

    1. Antigen A dan B (Aglutinogen)

    Dua antigen -tipe A dan tipe B terdapat pada permukaan sel darah. Antigen-

    antigen inilah (yang disebut juga aglutinogen karena mereka seringkali

    menyebabkan aglutinasi sel darah) yang menyebabkan reaksi transfusi. Bila antigen-

    antigen ini diturunkan, seseorang dapat tidak mempunyai antigen tersebut di dalam

    selnya, atau hanya satu, atau sekaligus mempunyai keduanya

    2. Golongan Darah O-A-B yang Utama

    Pada transfusi darah, donor darah dan darah resipien normalnya

    diklasifikasikan ke dalam empat tipe O-A-B utama, bergantung pada ada atau

    tidaknya kedua aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B. Bila tidak terdapat

    aglutinogen A ataupun B, golongan darahnya adalah golongan O. Bila hanya

    terdapat aglutinogen tipe A, darahnya adalah golongan A. Bila hanya terdapataglutinogen tipe B, darahnya adalah golongan B. Dan bila terdapat aglutinogen A

    dan B, darahnya adalah golongan AB (Azmielvita, 2009).

    Jika aglutinogen A tidak terdapat di dalam eritrosit seseorang, maka di dalam

    plasmanya akan terdapat aglutinin anti-A, begitu pula sebaliknya. Aglutinin mulai

    dibentuk pada usia 2 sampai 8 bulan. Aglutinin adalah globulin plasma dan seperti

    antibodi lainnya, dibentuk oleh sel-sel plasma.

    Menurut Alrasyid (2010) golongan darah manusia ditentukan berdasarkan

    jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

    1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan

    antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap

    antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif

    hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-

    negatif.

    2.) Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

    darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    15/37

    darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima

    darah dari orang dengan golongan darah B negative atau O negatif.

    3.) Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

    antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

    Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari

    orang dengan golongan darah A-B-O apapun dan disebut resipien universal. Namun,

    orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali

    pada sesama AB-positif.

    4.) Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

    memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan

    darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah

    A-B-O apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah

    O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

    Golongan Darah Rhesus (Rh)

    Sama seperti sistem golongan darah O-A-B, sistem Rh juga penting dalam

    transfusi darah. Perbedaan utama antara sistem O-A-B dan sistem Rh adalah sebagai

    berikut: Pada sistem O-A-B, aglutinin bertanggung jawab atas timbulnya reaksi

    transfusi yang terjadi secara spontan, sedangkan pada sistem Rh, reaksi aglutinin

    spontan hampir tak penah terjadi.

    Sistem Rhesus merupakan suatu sistem yang sangat kompleks. Masih banyak

    perdebatan baik mengenai aspek genetika, nomenklatur maupun interaksi

    antigeniknya. Rhesus positif (rh positif) adalah seseorang yang mempunyai rh-

    antigen pada eritrositnya sedangkan Rhesus negatif (rh negatif) adalah seseorang

    yang tidak mempunyai rh-antigen pada eritrositnya. Antigen pada manusia tersebut

    dinamakan antigen-D, dan merupakan antigen yang berperan penting dalam

    transfusi. Tidak seperti pada A-B-O sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai

    antigen A/B akan mempunyai antibodi yang berlawanan dalam plasmanya, pada

    sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu terjadi apakah itu ketika

    transfusi atau kehamilan. Sistem golongan darah Rhesus merupakan antigen yang

    terkuat bila dibandingkan dengan system golongan darah lainnya.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    16/37

    Jika darah tercampur secara salah sehingga aglutinin anti-A atau anti-B

    bercampur dengan eritrosit yang mengandung aglutinogen A atau B, maka eritrosit

    mengalami aglutinasi melalu proses sebagai berikut : aglutinin mlekatkan diri ke sel

    darah merah, dan karena terdapat dua tempat perekatan (IgG) atau sepuluh (IgM),

    maka satu aglutinin dapat melekat pada dua eritrosit atau lebih pada waktu yang

    sama, dan eritrosit melekat satu sama lainnya. Perlekatan ini akan menyebabkan

    tersumbatnya pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi, dan dalam beberapa

    jam atau hari, sel-sel leukosit yang bersifat fagositik dan sistem retikulo-endotel

    akan menghancurkan sel-sel yang mengalami aglutinasi ini, dan hemoglobin

    dibebaskan ke dalam darah.

    Jenis golongan darah perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan

    transfusi darah, baik pendonor maupun resipien. Eritrosit dalam hal ini diencerkan

    dengan larutan garam, satu bagian dicampur dengan aglutinin Anti-A dan sebagian

    lagi dicampur dengan anti-B. Setelah beberapa menit, campuran ini dilihat dibawah

    mikroskop. Jika eritrosit menggumpal, maka telah terjadi reaksi antigen-antibodi.

    Darah golongan O tidak akan mengalami aglutinasi, golongan darah A akan

    menggumpal pada pemberian aglutinin anti-A, golongan darah B akan menggumpal

    pada aglutinin anti-B, dan golongan AB akan menggumpal di kedua jenis aglutinin.

    2. Prinsip HomeostatisPrinsip Homeostatissuatu mekanisme didalam tubuh suatu organisme yang

    dalam keadaan setimbang atau stabil.

    Konsep Homeostatis1. Eksternal- Plasma- Cairan- Ekstraselular

    2. Internal- Konsentrasi molekul gizi- Konsentrasi O2 dan CO2- Konsentrasi zat sisa- PH

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    17/37

    - Konsentrasi air dan garam- Suhu- Volume dan Tekanan

    2 jenis keadaan konstan dalam homeostatis- Sistem Tertutup Merupakan Keseimbangan StatisDimana keadaan tidak berubah- Sistem Terbuka Merupakan Keseimbangan Dinamik Dimana keadaan konstan

    walaupun system ini terus berubah

    Homeostatis adalah kemampuan sistem untuk mengatur lingkungan dalam

    mempertahankan kondisi konstan atau stabil. Pada homeostasis organ-organ seperti

    paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, pencernaan, hormon, dan syaraf

    bekerjasama melakukan fungsinya.

    Sistem-sistem yang terlibat :

    Transportasi Perolehan sumber nutrien Pembuangan sisa metabolisme Kontrol oleh syaraf dan hormon Reproduksi

    Homeostasismerujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan

    kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis

    merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi

    dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme.

    Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.

    Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis yaitu

    1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    18/37

    Dimana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.

    2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamikDimana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah

    contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.

    Organisme mempunyai 2 lingkungan yaitu:

    1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secarakeseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-

    organisme (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).

    2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yangterdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk

    badan.

    Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh

    komponen biosis ialah:

    Manusia Tumbuhan Hewan

    Abiotik ialah komponen mati seperti:

    Suhu Nilai pH Cahaya Kelembapan Topografi Iklim

    Sel tubuh mengambil nutrien dari larutan di sekitarnya misalnya plasma atau

    cairan ekstravaskuler lainnya. Batas konsentrasi bervariasi tergantung pada

    kebutuhan jaringan. Konsep pengaturan tersebut telah diajukan 100 tahun yang lalu

    oleh Claude Bernard dan oleh W.N. Cannon pada tahun 1920 dengan istilah

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    19/37

    homeostasis. Definisi homeostasis adalah proses pengaturan berbagai kondisi

    fisiologis yang membantu mempertahankan keadaan normal, jika kondisi tersebut

    terganggu.

    Biological Homeostasis

    Pemeliharaan homeostasis tentang kondisikondisi jasmani internal di dalam

    batas dapat di tolerir adalah satu karakteristik pokok makhluk hidup. Homeostasis

    tergantung pada interaksi dan tindakan yang dinamis sejumlah badan sistem. Faktor

    seperti temperatur, berkadar garam, kadar keasaman, bahan gizi lebih dan

    memboroskan ukuran semua mempengaruhi suatu kompleks kemampuan organisme

    untuk menopang hidup.

    Suatu keuntungan dari peraturan homeostasis adalah pengendalian suatu

    organisme untuk berfungsi secara efektif di suatu jangkauan luas dari kondisi

    kondisi lingkungan. Sebagai contoh, ectoterms cenderung untuk menjadi melunak

    pada temperatur rendah, sedang suatu endoterms co-located mungkin secara penuh

    aktif. Stabilitas yang berkenaan dengan panas itu datang sejak suatu pengatur

    otomatis sistem memerlukan energi tambahan. Satu alasan mengapa ular boleh

    makan hanya sekali seminggu adalah bahwa mereka menggunakan sangat sedikit

    energi untuk memelihara homeostasis.

    Kendali Mekanisme

    Semua mekanisme kendali homeostasis sedikitnya tiga komponen saling

    tergantung untuk variabel yang sedang diatur. Sel yang peka rangsangan menjadi

    komponen yang merasakan, yang memonitor dan bereaksi terhadap perubahan di

    lingkungan itu. Ketika sel yang peka rangsangan pikiran sehat adalah suatu stimulus,

    mengirimkan informasi kepada pusat kendali, komponen yang menetapkan cakupan

    dimana suatu variabel dirawat. Pusat kendali menentukan suatu tanggapan sesuai

    kepada stimulus itu. Hasil tanggapan itu memberi makan kepada sel yang peka

    rangsangan yang manapun penambahan itu dengan umpan balik positif atau

    penekanan dengan umpan balik negatif.

    Ketidakseimbangan Homeostasis

    Banyak penyakit diakibatkan oleh gangguan homeostasis, suatu kondisi

    mengenal sebagai ketidakseimbangan homeostasis. Seperti berbagai zaman, tiap tiap organisme akan kehilangan efisiensi dalam sistem kontrolnya. Pemborosan yang

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    20/37

    secara berangsurangsur mengakibatkan suatu lingkungan internal tidak stabil yang

    meningkatkan resiko untuk penyakit. Sebagai tambahan, ketidakseimbangan

    homeostasis adalah juga bertanggungjawab untuk perubahan fisik dihubungkan

    dengan mengeram. Lebih serius lagi dibanding penyakit dan karakteristik lain

    mengeram, apakah kematian. Kegagalan hati telah dilihat jika umpan balik negatif

    mekanisme nominal telah meliputi, dan umpan balik positif mekanisme bersifat

    merusak yang kemudian berlebih.

    Variasi Homeostasis

    Teori energi yang dinamis untuk anggaran oerganisasi yang berkenaan dengan

    metabolisme menggambarkan struktur satu atau lebih cadangan di dalam suatu

    organisme. Perumusannya didasarkan pada tiga format homeostasis:

    Homeostasis kuat adalah jika cadangan dan struktur tidak berubah didalam komposisi. Karena jumlah struktur dan cadangan dapat bertukar- tukar, ini

    mengizinkan perubahan dalam komposisi dari badan utuh sebagai diterangkan oleh

    teori anggaran energi yang dinamis.

    Homeostasis lemah adalah dimana perbandingan dari sejumlah strukturdan cadangan menjadi tetap sepanjang ketersediaan makanan tetap, bahkan ketika

    organisme tumbuh. Alat alat ini yang keseluruhan komposisi badan adalah tetap

    selama pertumbuhan di dalam lingkungan tetap.

    Homeostasis struktural berarti bahwa sub individu struktur tumbuhselaras dengan keseluruhan individu, proporsi sanak keluarga tetap.

    Homeostasis Reaktif

    Contoh penggunaan: homeostasis reaktif adalah suatu tanggapan segera bagi

    suatu tantangan homeostasis seperti predator. Bagaimanapun, dimanapun

    homeostasis mustahil tanpa reaksi, sebab homeostasis adalah reaksi umpan balik.

    Ungkapan homeostasis reaktifsecara singkat yaitu : reaksi timbal balik yang

    menjaga kestabilan homeostatis. Yaitu pendirian ulang suatu titik homeostatis yang

    tidak dikacaukan oleh suatu titik terpisah.

    Tekanan Homeostasis

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    21/37

    Para sosiolog dan psikolog boleh mengacu pada cara menekan homeostasis,

    kecenderungan suatu populasi atau perorangan untuk tinggal bertahan pada suatu

    tingkatan tekanan tertentu, sering membangkitkan tiruan menekankan jika yang

    dialami tingkatan tekanan bukanlah cukup.

    Jean Francois Lyotard, ahli teori modern telah menerapkan istilah ini ke

    masyarakat pusat kuasa bahwa ini jenis yang diatur oleh suatu prinsip

    homeostasis. Sebagai contoh hirarki yang ilmiah, yang kadang kadang

    mengabaikan suatu penemuan baru radikal yang bertahun tahun sebab itu

    masyarakat sebelumnya menerima normanorma.

    Sisa Homeostasis

    Andrew, pembuat barangbarang tembikar telah menggunakan istilah barang

    sisa pada homeostasis berhubungan dengan ketiadaan netto yang diperoleh dari

    teknologi penghematan energi.

    Tahun 2007, studi mengakui temuan yang menunjukkan secara klinis bersifat

    percakapan homeostasis dimana orangorang seperti pasangan memadatkan pidato

    atau suara mereka yang terbanyak bahwa mereka benar benar lebih buruk pada

    informasi roman yang berkomunikasi dibanding orang asing, selagi tidak sedang

    menyadari akan masalah ini.

    Metabolisme Homeostasis

    Beberapa obat herbal atau kedokteran relah mengenalkan berbagai fungsi

    sebagai pengatur berkenaan dengan metabolisme tidak beracun yang dapat

    tingkatkan berkenaan dengan metabolisme homeostasis selama stress.

    Homeostasis sudah cukup terkenal, namun terdapat berbagai homeostasis

    biokimia misalnya proses buffer cairan tubuh akibat adanya asam atau alkali, atau

    pengaturan konsentrasi glukosa plasma. Selama kondisi lingkungan sel normal,

    maka sel akan berfungsi sebagaimana mestinya. Karena alur metabolisme terdiri dari

    sejumlah reaksi yang dikatalisasi oleh enzim maka pengaturan metabolisme lebih

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    22/37

    menyangkut perubahan aktivitas enzim. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi

    jalannya metabolisme dalah tubuh adalah :

    a. Ketersediaan substratb. Pemindahan produkc. Ketersediaan kofaktord. Pengaturan umpan balik yang terkait dengan jumlah produk dan aktivitas

    enzim

    Homeostasis Fisiologis

    Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem

    endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat cara, yaitu :

    a. Pengaturan DiniSistem ini terjadi secara otomatis pad orang yang sehat. Contohnya : proses

    pengaturan fungsi organ tubuh

    b. KompensasiTubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi

    didalamnya. Misalnya apabila secara tibatiba lingkungan menjadi dingin,mak pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang

    pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya

    menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tubuh tetap

    stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi

    ancaman terhadap tubuh, dan peningkatan keringat untuk mengontrol

    kenaikan suhu tubuh.

    c. Umpan Balik NegatifProses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan

    abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik

    untuk menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi.

    d. Umpan Balik untuk Mengkoreksi Ketidakseimbangan FisiologisContoh : apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses

    peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup

    ke sel tubuh.

    Contoh homeostasis :

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    23/37

    - Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan

    keringat melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah kulit

    untuk mencegah suhu darah meningkat, pembuluh darah akan menembang

    untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, halini juga menyebabkan kulit

    bewarna merah.

    - Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah

    tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi

    glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk

    berkontraksi otot.

    3. Anamnesa

    Anamnesa merupakan tanya - jawab dengan pasien atau keluarga terdekat

    pasien yang berupa wawancara untuk mengetahui keluhan dan riwayat penyakit

    pasien.

    Anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien dengan dokter atau

    tenaga profesi kesehatan lainnya untuk memperoleh tentang keluhan-keluhan dan

    penyakit yang didertita oleh pasien.

    Tujuan dari Anamnesa

    Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedangdialami atau diderita oleh pasien

    Membangun hubungan yang baik antara dokter, perawat, dan pasien

    Jenis-jenis Anamnesa

    Auto AnamnesaAnamnesa langsung yang didapat dari keluhan pasien

    Allo AnamnesaAnamnesa yang didapat dari keterangan tidak langsung misalnya masihdibawah umur atau tidak sadarkan diri

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    24/37

    Persiapan Anamnesa

    Keterangan Proses

    Meliputi : Bagaimana cara berkomunikasi dengan pasien, menggali dan

    mendapatkan riwayat pasien, kemampuan verbal dan non verbal yang digunakan,

    dan cara menciptakan suatu hubungan dengan pasien

    Keterangan Isi

    Keterangan mengenai isi pokok dari pertanyaan atau respon yang diberikan

    kepada pasien

    Keterangan Perseptual

    Yakni apa yang dipikirkan dan yang dirasakan akan memperngaruhi

    pembuatan keputusan internal

    Untuk melakukan anamnesis yang baik dan mendapatkan riwayat penyakit

    yang lengkap, kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang

    memiliki tendensi perdarahan yang meliputi :

    Bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan Mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan

    hemostasis (pembekuan darah)

    Pernah dirawat di RS karena perdarahan Spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari

    penyebab kecil

    Riwayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan diatas, dihubungkan dengan riwayat penyakit dari pasien itu sendiri

    Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin Penyebab sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan herediter,misalnya

    von Willebrands syndrome dan hemofilia

    Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan

    apakah ada riwayat prolonged bleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting untuk

    kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigisebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    25/37

    menggigit tampon atau dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien tidak

    memiliki penyakit hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien sampai dirawat

    atau bahkan perlu mendapat transfusi maka kita perlu berhati-hati akan adanya

    penyakit hemoragik.

    Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,

    persendian atau kulit dapat kita curigai pasien memiliki defek pembekuan darah

    (clotting defect). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa mulut seperti

    perdarahan spontan dari gingiva, petechiae .

    Setelah mengetahui data-data pasien, seperti nama lengkap, jenis kelamin,

    umur, alamat, pekerjaan, perkawinan, agama, dan suku bangsa., terdapat beberapa

    tata cara yang dikenal dengan istilah secret seven and fundamental four.

    Secret seven :

    Onset : sejak kapan keluhan dirasakan Lokasi : dimana rasa sakit keluhan tersebut Kronologis : bagaimana cerita tentang sakit hingga bisa seperti ini Kualitas : rasa sakit dan keluhan pasien seperti apa Kuantitas : seberapa sering keluhan menyerang pasien Keluhan-keluhan lain Faktor modifikasi: faktor yang memperberat atau memperingan keluhan

    pasien. Juga dibagi menjadi faktor risiko dan faktor prognostik. Faktor

    risiko merupakan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan

    terjadinya suatu penyakit, sedangkan faktor prognostik adalah faktor-

    faktor yang mempengaruhi suatu penyakit atau hasil.

    Fundamental four :

    Present history : keluhan utama, yaitu alasan utaa yangmenyebabkan pasien memeriksakan diri atau dibawa keluarganya ke

    dokter atau rumah sakit. Keluhan utama merupakan titik tolak penelusuran

    informasi mengenai penyakit

    Past health history : keluhan seputa apakah dulu pernah mengalamisakit seperti ini, penyakit lain, operasi, ataupun jenis obat lain yang pernahdikonsumsi.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    26/37

    Family health history : apakah ada keluarga atau kerabat dekat yangpernah mengalami gangguan yang sama.

    Personal social history : pertanyaan mengenai tempat bekerja, polamakan, aktivitas, perokok atau tidak, dan pernah meminum minumandengan kadar alkohol tinggi atau tidak.

    4. Prinsip HemodinamikHemodinamik adalah ilmu yang mempelajari pergerakan darah dalam tubuh.

    Secara sederhana dapat diartikan bahwa hemodinamik adalah segala sesuatu yang

    berkaitan dengan volume, jantung dan pembuluh darah di dalam tubuh.

    Prinsip Hemodinamik

    1. Prinsip IntegralitasPrinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungannya yang

    tidak dapat dipisahkan dan saling menguntungkan. Perubahan proses ini terjadi

    secara terus menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang

    saling mempengaruhi

    2. Prinsip ResonansiPrinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya

    bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman berinteraksi dengan lingkungan

    3. Prinsip HelicyPrinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung

    perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

    Komponen hemodinamik meliputi tiga komponen utama, yaitu;

    1. Volume (darah dan cairan) sebagai isi

    2. Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler) sebagai pipa

    3. Jantung sebagai pompa

    Komponen kerja hemodinamik ini dapat diumpamakan seperti seperangkat

    pompa air karena sistem kerjanya sangat mirip. Selain sistem kerjanya, gangguannya

    pun tidak jauh berbeda. Gangguan pada komponen kerja hemodinamik ini terjadi

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    27/37

    ketika komponen hemodinamik tetap bekerja, namun tidak ada darah yang mengalir

    di dalamnya. Gangguan seperti ini dapat kita klasifikasikan sebagai Pulseless

    Electrical Activity dalam prinsip hemodinamika.

    PENILAIAN HEMODINAMIK

    Secara sederhana komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

    - Nadi

    Merupakan hasil dari cardiac output. Cardiac output dihasilkan dari

    mekanikal jantung, mekanikal jantung ditentukan oleh volume dan otot jantung,

    sehingga jika nadi tidak normal berarti akar permasalahannya berada pada volume

    atau pompanya. Cek dan koreksi cairannya serta perbaiki pompanya.

    Pada management pre-hospital, nilai tekanan darah dapat diprediksi hanya

    dengan nadi tanpa harus menggunakan tensi meter. Ketika anda dapat meraba nadi

    radialis pasien berarti tekanan sistolik berkisar diatas 90 mmHg, jika yang teraba

    hanya nadi karotisnya berarti tekanan sistoliknya hanya berkisar 80 mmHg. Pada

    nadi, kita dapat menilai ada tidaknya, normal atau abnormal, dan kuat atau lemahnya

    nadi

    - Tekanan darah

    Tekanan darah merupakan hasil dari cardiac output. Yang perlu diingat dan

    diperhatikan disini selain apakah tekanan darah masih dalam rentang normal atau

    tidak adalah berapa nilai tekanan nadinya, semakin menyempit atau melebar

    merupakan tanda awal dari kondisi pasien yang akan masuk pada kondisi syok. Satu

    lagi pada pengkajian ini adalah MAP (Mean Arterial Pressure atau disebut sebagai

    tekanan rata-rata arteri. Nilainya berkisar 70-100 mmHg).

    Hal ini juga sangat penting, penurunan atau peingkatan nilai MAP dari normal

    merupakan indikasi prognosis pasien yang kurang baik. MAP yang rendah dari 60

    mmHg menandakan perfusi organ/ jaringan yang menurun yang berdampak pada

    kondisi iskemik sedangkan yang lebih dari 100 mmHg mengarahkan pada tingginya

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    28/37

    tekanan pada jaringan atau organ, ini tentunya akan membawa dampak yang besar

    pula pada jaringan.

    - Heart Rate atau denyut jantung

    Heart rate merupakan hasil dari aktivitas listrik jantung yang dipengaruhi oleh

    sistem konduksi dan elektrolit. Normalnya adalah antara 60-100 kali/ menit pada

    dewasa. Rate dibawah 60 atau diatas 100 merupakan indicator penting adanya tanda

    dari gangguan hemodinamik.

    Pada gangguan hemodinamik awal umumnya dapat di deteksi dengan menilai

    heart rate, misalkan adanya kondisi kekurangan cairan / hipovolum maka

    mekanisme kompensasi tubuh dengan cara menaikkan heart rate yang juga

    berdampak pada meningkatnya denyut nadi. Selanjutnya nadi akan berkontriksi

    dengan harapan darah dimaksimalkan ke jantung, otak dan paru. Mekanisme ini

    dijelaskan pada Renin, Angiotension, Aldosterol System (RAA System).

    - Perfusi perifer; warna kulit, CRT, kelembaban dan suhu badan

    Hemodinamik sangat berkaitan erat dengan komponen sirkulasi. Pendekatan

    trauma Circullation berada pada urutan ketiga setelah airway dan Breathing

    sedangkan pada management henti jantung berada pada komponen pertama.

    Pada trauma misalnya, penilaian komponen C ini tidak hanya mengecek

    nadi dan perdarahan tapi juga mengecek CRT, warna kulit dan suhu tubuh. Hal ini

    dilakukan karena jika hemodinamik baik maka perfusi jaringan di perifer / kapiler

    juga baik dan demikian sebaliknya. Jika ditemukan CRT lebih dari 2 detik, warna

    kulit pucat serta suhu tubuh yang teraba pucat dan dingin menandakan adanya

    gangguan perfusi yang biasa disebut syok. Tanda ini biasanya mengarahkan pada

    adanya gangguan volume.

    - Pernapasan

    Walaupun hemodinamik identik dengan jantung, cairan dan pembuluh darah,

    bukan berarti kita melupakan organ vital lainnya seperti paru dan otak. Hal ini bisa

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    29/37

    dijelaskan secara sederhana bahwa darah yang dialirkan melaui sistem sirkulasi ke

    jaringan berisi oksigen sebagai kebutuhan vital sel.

    Gangguan pada distribusi cairan memberikan dampak pula pada jumlah

    oksigen yang disuplai ke sel dan jaringan, akibatnya dapat terjadi penimbunan CO2.

    Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu yang merangsang manusia untuk

    bernapas adalah tingginya kadar CO2 didalam darah. Pada pasien yang mengalami

    gangguan hemodinamik, akan terlihat takipnoe / pernapasan diatas 20x permenit

    pada dewasa, akan tetapi pada kondisi yang lanjut, dimana tubuh tidak mampu lagi

    berkompensasi pernapasan, lambat laun akan menurun hingga apnoe.

    - Produksi urine

    Sama halnya dengan paru dan organ lain, ginjal dapat mengekspresikan

    gangguan hemodinamik yang sedang terjadi. Produksi urine normal pada dewasa

    berkisar antara 0,5 1 cc /kgBB/jam, angka inilah yang merupakan salah satu

    indikator yang sangat penting saat menilai hemodinamik pasien. Pasien yang

    mengalami hipovolume akan memproduksi urine yang sangat sedikit hingga anuria.

    Mekanisme ini merupakan respon fisiologis tubuh pada RAAS, dimana terjadi

    peningkatan reabsorbsi natrium dan juga O di ginjal, di sisi lain juga karena

    terjadinya vasokontrik pembuluh darah di ginjal sehingga aliran darah menuju ginjal

    berkurang.

    - GCS

    Glasgow Coma Scale adalah indikator penting berikutnya. Walaupun pada

    gangguan hemodinamik awal, perubahan GCS biasanya tidak ditemukan. Adanyapenurunan nilai GCS mengindikasi bahwa kondisi gangguan hemodinamik sudah

    berlangsung lama atau bisa juga belum lama akan tetapi berlangsung secara drastis.

    Penurunan GCS yang drastis membutuhkan tindakan penanganan yang segera,

    terpadu dan terintegrasi.

    Indikator perubahan hemodinamik yang perlu segera ditangani yang disebut

    sebagai hemodinamik unstable, yaitu:

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    30/37

    - hipotensi

    - penurunan kesadaran

    - chest pain

    - sesak napas

    - adanya congestive heart failure

    5. MikrosirkulasiMikrosirkulasi dari setiap organ diatur secara khusus untuk melayani organ

    kebutuhan. Secara umum, masing-masing nutrisi organ arteri cabang memasuki

    enam hingga delapan kali sebelum arteri menjadi cukup kecil untuk dapat disebut

    arteriola, yang umumnya memiliki diameter internal hanya 10-15 micrometers. Lalu

    arteriola sendiri bercabang dua sampai lima kali, mencapai diameter 5-9 mikrometer

    pada tujuan dimana mana keduanya menyuplai darah ke kapiler. Arteriola sangat

    berotot, dan garis tengahnya dapat mengubah manyfold. Metarterioles (arteriola

    terminal) tidak memiliki mantel otot yang terus-menerus, namun mengelilingi serat

    otot polos pembuluh darah di intermiten poin. Pada titik di mana masing-masing

    kapiler sejati berasal dari metarteriole, yang halus serat otot biasanya mengelilingi

    kapiler. Ini disebut sfingter precapillary. Sfingter ini dapat membuka dan menutup

    pintu masuk ke kapiler. Pada venula lebih besar dari arteriola dan memiliki otot yang

    jauh lebih lemah mantel. Namun harus diingat bahwa tekanan dalam venula jauh

    kurang dari itu dalam arteriola, sehingga masih dapat kontrak venula cukup

    meskipun lemah otot. Ini susunan khas tempat tidur kapiler tidak ditemukan di

    semua bagian tubuh; Namun, beberapa pengaturan serupa melayani tujuan yang

    sama. Paling penting, metarterioles dan sfingter precapillary berada dalam hubungan

    dekat dengan jaringan mereka layani. Oleh karena itu, kondisi lokal dari jaringan-

    konsentrasi nutrisi, produk akhir dari metabolisme, ion hidrogen, dan sebagainya-

    dapat menyebabkan langsung efek pada pembuluh mengendalikan aliran darah lokal

    di setiap daerah jaringan kecil.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    31/37

    Empat Primer hidrostatik dan osmotik koloid ditentukan oleh gerakan fluida

    melalui membran kapiler. Kekuatan-kekuatan ini disebut "Kekuatan Starling" :

    1)Tekanan kapiler (Pc), yang cenderung memaksa cairan keluar melaluimembran kapiler.

    2)Tekanan fluida yang interstisial (PIF), yang cenderung untuk memaksacairan ke dalam melalui kapiler membran ketika pif positif tetapi keluar

    ketika Pif adalah negatif.

    3)Kapiler tekanan osmotik koloid plasma (Pp), yang cenderung menyebabkanosmosis cairan batin melalui membran kapiler.

    4)Fluida koloid interstisial tekanan osmotik (PIF), yang cenderungmenyebabkan fluida osmosis luar melalui membran kapiler.

    Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system

    transportasi tubuh.pembuluh darah mengangkut dan mendistribusiakan darah yang

    dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuhn akan O2 dan nutrient,

    menyingkirkan zat-zat sisa dan penyampaian sinyal hormone. Arteri yang sangat

    elastis mengangkut darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reservoir

    tekanan untuk terus mendorong darah ke depan sewaktu jantung sedang mengalami

    relaksasi dan pengisisan. Tekanan darah arteri rata-rata diatur secara ketat agar

    penyampaian darah ke jaringan adekuat. Jumlah darah yang mengalir melalui

    jaringan bergantung pada kaliber arteriol (pembuluh yang banyak mengandung otot)

    yang memperdarahi jaringan tersebut. Kaliber arteriol dapat diubah-ubah sehingga

    distribusi curah jantung dapat secara terus menerus disesuaikan untuk secara

    maksimum memenuhi kebutuhan tubuh setiap saat. Kapiler, yaitu pembuluh

    berdinding tipis dan berpori-pori, merupakan tempat sesungguhnya untuk pertukaran

    antara darah dan jaringan di sekitarnya. Vena yang sangat lentur mengembalikan

    darah ke jantung dan juga berfungsi sebagai reservoir darah.

    Semua darah yang dipompa oleh sisi kanan jantung mengalir ke paru untk

    menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang dipompa oleh sisi kiri jantung

    dibag-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui

    pembuluh-pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta. Susunan ini

    memastikan bahwa semua orga meneriman darah dengan komposisi yang sama yaitu

    sebuah organ tidak menerima darah sisa yang telah melintasi organ lain. Karena

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    32/37

    susunan paralel ini , aliran darah melalui setiap rgan sistemik dapat disesuaikan

    dengan independen tanpa secara langsung mempengaruhi aliran darah yang

    melewati organ lain.

    Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada gradien tekanan dan

    resistensi vaskuler. Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing terdiri dari system

    pembuluh yang tertutup.

    Mikrosirkulasi terdiri dari arteriola, kapiler, venula.

    Arteri dan Arteriol

    Dinding semua arteri terbuat dari lapisan luar jaringan ikat, adventitia; lapisan

    tengah daripada otot polos, media; dan lapisan dalam, intima terbuat dari

    endothelium dan didasari jaringan ikat. Dinding aorta dan arteri yang berdiameter

    besar relatif mengandung banyak jaringan elastik. Dinding ini diregang selama sistol

    dan mengalami recoil pada waktu diastol. Dinding arteriol mengandung lebih sedikit

    jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos. Otot dipersarafi oleh serat saraf

    adrenergik, yang merupakan vasokonstriktor dalam fungsinya dan pada beberapa

    keadaan oleh serat kolinergik yang mendilatasi pembuluh. Arteriol adalah tempat

    utama tahanan terhadap aliran darah dan sedikit perubahan pada garis tengahnyamembuat perubahan besar dalam tahanan perifer total.

    Kapiler

    Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil, kadang-kadang

    disebut metarteriol, dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler. Dalam beberapa

    lapisan vaskular yang telah dipelajari secara rinci, metarteriol dihubungkan langsung

    dengan venula oleh suatu pembuluh ramai kapiler (thoroughfare vessel) dan kapiler

    asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler

    asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Tidak jelas

    apakah metarteriol dipersarafi, dan tampaknya bahwa sfingter prekapiler tidak

    dipersarafi. Meskipun demikian, tentu saja mereka berespons terhadap bahan

    vasokontriktor baik lokal maupun yang beredar. Diameter kapiler asli pada ujung

    arteri kira-kira 5 mm dan 9 mm pada ujung vena. Bila sfringter berdilatasi, diameter

    kapiler cukup untuk dilalui sel darah umtuk diperas satu per satu. Ketika melalui

    kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    33/37

    mendorong pusat sel darah merah lebih ke depan dibandingkan pinggirnya.

    Konfigurasi ini muncul secara sederhana karena tekanan pada pusat pembuluh,

    terlepas dari apakah ada atau tidak ada ujung sel darah merah berkontak dengan

    dinding kapiler.

    Pada orang dewasa, luas total semua dinding kapiler dalam tubuh melebihi

    6300 mm3. Dinding, yang tebalnya sekitar 1 mikrometer, terbuat dari satu lapis sel

    endotel. Struktur dinding bervariasi dari satu organ ke organ lain.di banyak jaringan

    vaskular, termasuk jaringan otot rangka, jantung, dan otot polos, taut antara sel

    endotel memungkinkan lewatnya molekul yang berdiameter sampai 10 nanometer.

    Diperkirakan juga bahwa plasma dan protein yang larut di dalamnya diserap melalui

    endositosis, diangkut melalui sel endotel, dan dikeluarkan melalui eksositosis. Akan

    tetapi, proses ini hanya berlaku bagi sebagian kecil transportasi yang melintasi

    endotel. Di otak, kapiler menyerupai kapiler di otot, tetapi taut antara sel endotelnya

    lebih ketat dan transportasi melalui sel-sel ini umumnya sangat terbatas untuk

    molekul berukuran kecil. Di kebanyakan kelenjar endokrin, viliusus, dan sebagian

    dari ginjal, sitoplasma sel endotel menipis dan membentuk celah yang disebut

    fenestrasi. Fenestrasi (pori-pori) ini berdiameter 10-100 nm. Fenetrasi ini

    memungkinkan lewatnya molekul yang relatif besar dan membuat kapiler seperti

    berpori. Kecuali di kapiler glomerulus, kapiler tersebut tampak ditutupi oleh suatu

    membran tipis. Akan tetapi, disejumlah jaringan, dengan teknik rapid freeze-

    fracture (fraktur beku cepat) dapat dibuktikan bahwa membran ini bersifat

    discontinuous dan terdiri atas suatu bagian pusat yang dihubungkan oleh jari-jari

    membran ke tepi fenestrasi. Di hati, dengan sinusoid kapiler yang sangat berpori,

    endotel tidak bersifat continu dan terdapat celah besar antara sel endotel yang tidak

    ditutupi oleh membrane. Sebagian dari celah ini berdiameter 600 nm dan lainnya

    berdiameter 3000 nm. Permebilitas kapiler dalam berbagai bagian tubuh dinyatakan

    dalam bentuk konduktifitas hidroliknya.

    Kapiler dan venula pascakapiler memiliki perisit di luar sel endotel. Sel ini

    memiliki tonjolan panjang yang melapisi sekeliling pembuluh. Sel-sel ini bersifat

    kontraktil dan melepaskan bermacam zat vasiaktif. Sel-sel ini juga menyintesis dan

    melepaskan konstituen membran basal dan matriks ekstrasel. Salah satu fungsi faali

    parisit tampaknya adalah pengaturna aliran memlaui taut antar sel endotel, terutama

    pada saat peradangan terjadi. Prisit berhubungan erat dengan sel mesangium di

    glomerulus ginjal.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    34/37

    Venula dan Vena

    Dinding venula hanya sedikit lebih tebal dibandingkan dinding kapiler.dinding

    vena juga tipis dan mudah meregang. Dinding tersebut mengandung otot polos yang

    relative sedikit, tetapi berkonstriksi kuat bila mendapat rangsangan dari saraf

    noradrenergic vena dan vasokonstriktor darah seperti endotelin. Setiap orang yang

    mengalami kesukaranm untuk melakukan fungsi vena dapat melihat venosfasme

    local pada vena superficial lengan bawah akibat adanya cedera.variasi tonus vena

    penting dalam penyesuaian sirkulasi.

    Intima pembuluh vena anggota berat melipat pada jarakt tertentu untuk

    membuat katup vena yang mencegah aliran balik. Tidak terdapat katup pada vena

    yang sangat kecil, vena besar, atau vena di otak dan organ dalam.

    Kecil pertukaran pembuluh (10-50 ) yang terdiri dari sel endoteldikelilingi oleh membran basal (postcapillary terkecil venula) dan otot polos (venula

    lebih besar). Cairan dan makromolekuler terjadi pertukaran venular paling mencolok

    di persimpangan.

    Sympathetic persarafan yang lebih besar venular venula dapatmengubah nada yang berperan dalam mengatur tekanan hidrostatik kapiler. Terminal

    limfatik

    Composed dari celah interselular endotelium dengan dikelilingi oleh ruang bawah

    tanah sangat permeabel membran dan ukuran mirip venula - akhir limfatik terminal

    sebagai kantung buta.

    Besar limfatik juga memiliki sel-sel otot polos.

    Spontan dan diaktifkan stretch vasomotion hadir yang berfungsi untuk"pompa" limfe.

    Sympathetic saraf dapat memodulasi vasomotion dan menyebabkankontraksi.

    Satu-cara katup limfe langsung dari jaringan dan akhirnya kembali kesirkulasi sistemik melalui duktus toraks dan subklavia vena (2-4 liter / hari kembali).

    Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi

    utamanya adalah menghantarkanoksigen dannutrisi ke semuasel,serta mengangkut

    zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sirkulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sirkulasi
  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    35/37

    kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem

    pembuluh nadi, misalnyaarterosklerosis.

    6. Penanganan Pendarahan Pasca Pencabutan GigiMengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh

    faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan merupakan hal yang penting.

    Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik seperti kelainan

    darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah, dan apabila pasien

    mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan lain-lain.

    Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang

    dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip

    penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan

    melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan

    pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.

    Perdarahan pasca pencabutan gigi umumnya disebabkan oleh faktor lokal,

    seperti :

    trauma yang berlebihan pada jaringan lunak

    mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan

    menghisap-hisap

    kumur-kumur yang berlebihan memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi

    Faktor Sistemik

    Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh

    darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug (gumpalan

    darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi antara trombosit,

    faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain itu juga ada

    vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu clotting cascade

    dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin menjadi thrombin, dan

    akhirnya membentuk deposisi fibrin.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Infark_miokardiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arterosklerosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arterosklerosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infark_miokardium
  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    36/37

    Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi

    kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit hemoragik.

    Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan

    1. Penyakit kardiovaskuler

    Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah

    pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga

    terjadi perdarahan.

    2. Hipertensi

    Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh

    darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh darah

    kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita menggunakan anestesi

    lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah dapat tetap mengalir sehingga

    terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah

    dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti obat antihipertensi, obat-obat

    pengencer darah, dan obat-obatan lain karena juga dapat menyebabkan perdarahan.

    3. Hemofilli

    Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII.

    Pada hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada

    von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi penyakit ini

    jarang ditemukan

    4. Diabetes Mellitus

    Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga

    penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan menurun,

    diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia sehingga terjadi

    infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.

    5. Malfungsi Adrenal

    Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)

    sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.

  • 8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2

    37/37

    6. Pemakaian obat antikoagulan

    Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin)

    menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu

    dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum pencabutan gigi.

    Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi

    Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan

    panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan tidak

    perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca ekstraksi gigi.

    Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan langsung dengan

    tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan darah

    yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat diatasi.

    Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan dengan

    tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor

    (adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit tampon selama 10

    menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. Bila perlu, dapat

    ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan)

    yang diletakkan di alveolus serta lakukan penjahitan biasa.

    Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket

    gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan

    adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada tepi-tepi

    luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl 3.0, dan catgut

    3.0.

    Jika terjadi perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri,

    maka lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh

    darah dengan benang atau dengan kauterisasi.

    Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan

    siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam

    traneksamat secara intravena atau intra muskuler.