laporan ikatan kimia

Upload: vaneshadewia

Post on 09-Oct-2015

419 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Laporan ini membuktikan adanya bermacam ikatan kimia

TRANSCRIPT

I. Judul Percobaan

IKATAN KIMIA

II. Hari / Tanggal Percobaan

Jumat, 18 November 2011

III. Selesai Percobaan

Jumat, 18 November 2011

IV.Tujuan Percobaan

Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ionik

Mengamati perubahan kimia unsure klor dalam suatu senyawa, dari yang berikatan kovalen menjadi ionik

V.Tinjauan Pustaka

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

A. Ikatan antar atom

1. Ikatan Ion = Heteropolar

Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan juga anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan ionik yang mempersatukan ion anion dan kation.

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polarb. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggic. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolitd. Keras, tetapi mudah patah

e. Penghantar panas yang baikf. Tidak larut dalam pelarut / senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Contoh :

Ikatan antara dengan dengan

Konfigurasi elektronnya : 11Na = 2, 8, 1

17Cl = 2, 8, 7

Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Na Na+ + e-

(2,8,1) (2,8)

Cl + e- Cl-

(2,8,7)(2,8,8)

Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)

Contoh : NaF, KI, CsFb) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : Na2S, Rb2S, Na2Oc) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : CaO, BaO, MgS

2. Ikatan Kovalen = Homopolar

Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari He (2 valensi) untuk mencapai tingkat kestabilannya. Selain itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri molekul.

Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom-atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.

Gambar Ikatan Kovalen pada metanaAda 3 jenis ikatan kovalen :a) Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh 1 :

Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2 Konfigurasi elektronnya :

1H = 1 Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He) Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus struktur= H - HRumus kimia

= H2b) Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Contoh :

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Konfigurasi elektronnya :

8O = 2, 6 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2 Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama

EMBED Equation.3 Rumus struktur: O = ORumus kimia

: O2

3. Ikatan Kovalen Koordinasi = Semipolar

Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh salah satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.

Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:

1.Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas

2.Atom yang lainnya memiliki orbital kosong

Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.

Contoh :

Terbentuknya senyawa BF3 NH3

atau

4. Ikatan Logam

Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Gambar Ikatan LogamElektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam. Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :a. Berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.

b. Dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.

c. Penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

B. Ikatan antar molekul

1. Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.

Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.

Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.

2. Ikatan Van Der Walls

Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.Dari bermacam-macam ikatan dapat disimpulkan sbb:

a). Senyawa dengan ikatan kovalen yang dominan, elektron dari ikatan berada pada atom yang membuat ikatan. Diantara molekul yang berbeda ada ikatan yang lemah yang disebut gaya van der Waals. Hal yang sama terjadi untuk senyawa dengan ikatan kovalen koordinat. Molekul yang berbeda membentuk satuan-satuan yang terpisah. Dalam molekul ini jarak antar atom dalam molekul lebih kecil dari jarak antara atom dan molekul didekatnya.

b). Senyawa dengan ikatan metalik dan ionik yang dominan, ikatan itu dibuat oleh elektron-elektron yang disaring. Dalam logam gaya tarik berasal dari delocalised electron, sedang dalam senyawa ionik berasal dari gaya tarik menarik antara ion positif dan negatif. Dalam senyawa ini, partikel-partikel bermuatan diposisikan pada jarak yg sama satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan untuk membedakan atau memisahkan molekul yang utuh (discrete). Dalam logam, setiap atom biasanya diposisikan pada jarak yang sama dari 6, 8 atau 12 atom yang lainnya yang menunjukkan bahwa ikatan dengan seluruh atom-atom yang berbeda ini memiliki kekuatan yang sama.Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen

NoSifatSenyawa IonSenyawa Kovalen

1Titik didihTinggiRendah

2Titik lelehTinggiRendah

3WujudPadat pada suhu kamarPadat,cair,gas pada suhu kamar

4Daya hantar listrikPadat = isolator

Lelehan = konduktor

Larutan = konduktorPadat = isolator

Lelehan = isolator

Larutan = ada yang konduktor

5Kelarutan dalam airUmumnya larutUmumnya tidak larut

6Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)Tidak larutLarut

VI.Cara Kerja1. Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion

Dimasukkan ke tabung reaksi 1-Dimasukkan ke tabung reaksi 2

Ditambahkan ke tabung reaksi 1 dan 2 Diamati perubahannya Dicatat waktu untuk terbentuknya reaksi2. Perubahan ikatan kimia suatu unsur dari ikatan kovalen menjadi ionik

- Dimasukkan ke tabung reaksi Pyrex

- Dipanaskan dengan api kecil hingga membentuk inti biru

- Dipanaskan selama 20 menit

- Tabung reaksi dipindah menjauhi api

- Dipanaskan lagi 3 menit

- Dipanaskan lagi 3 menit

- Didinginkan

- Dipanaskan hingga endapan larut dan gas yg terbetuk hilang

- Didinginkan

Diamati apa yang terjadi3.Reaksi pemanasan senyawa organik

VII.Hasil PengamatanPerc keAlur KerjaHasil PengamatanDugaan / ReaksiKesimpulan

1.Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion*

*

t pada tabung reaksi A adalah 015173 Terdapat endapan AgCl

Pada tabung reaksi B tidak terjadi reaksi Reaksi :a) NaCI(aq) + AgNO3(aq) NaNO3 (aq) + AgCI(s)b) CCL4(aq) + AgNO3 (aq)

Terbentuk endapan AgCl pada tabung reaksi A

Pada tabung reaksi B tidak terjadi reaksi acara NaCl merupakan ikatan ion karena mudah bereaksi CCl4 merupakan ikatan kovalen karena sukar / tidak bereaksi

Diamati apa yang terjadi CaO ditambah CCl4 menghasilkan endapan CaCO3 Saat ditambah HNO3 pekat menyebabkan padatan larut dan gas hilang

Saat ditambah AgNO3 menghasilkan endapan AgClReaksi : 3CaO(s) + CCI4(aq) 2CaCI(aq) + CaC3(s) CaCO3(s) + 2HNO3(aq) CO2(g) + H2O(l) + Ca(NO3)2(aq)

CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) 2AgCI(s) + Ca(NO3)2(aq)

CaO yang ditetesi CCl4 menghasilkan endapan AgCl

Saat ditambah HNO3 menyebabkan padatan larut dan gas hilang

Saat ditambah AgNO3 menghasilkan endapan AgCl

Ikatan kovalen diubah menjadi ion dengan cara mengganti salah satu atom

3.Reaksi pemanasan senyawa organik

Diisikan ke cawan porselen

Diletakkan di atas kaki tiga

Dipanaskan

Dicatat perubahan yang terjadi (bau, pembentukan kristal, dsb) Asam oksalat berbau menyengat

Membentuk kristal HCOOH

Menghasilkan gas CO2 Gula pasir berbau harum

Menjadi lelehan berwarna coklat kehitaman

Asam oksalat berbau menyengat Terdapat Kristal HCOOH

Reaksi :

(COOH)2(s) HCOOH(s) + 2CO2(g) + H2O(l)HCOOH(s) CO(g) + H2O(g) Gula pasir berbau harum

Lelehan gula berwarna coklat kehitaman

Reaksi karamelisasi :

C12H22O11(s) + O2(g) CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s) Gula pasir mengalami karamelisasi yaitu pencairan gula sehingga berubah warna menjadi coklat kehitaman Kristal oksalat dipanaskan akan membentuk kristal kembali

Diisikan ke cawan porselen

Diletakkan di atas kaki tiga

Dipanaskan

Dicatat perubahan yang terjadi (bau, pembentukan kristal, dsb)

Praktikum1. Percobaan Pertama

5 tetes NaCl + 20 tetes akuades

Setelah ditambah AgNO32.Percobaan Kedua

Memanaskan CaO 20 menit

Setelah diberi 2 tetes CCl4

Setelah diberi 3 tetes CCl4

Dipanaskan setelah diberi HNO3 pekat

Gas mulai hilang (menguap)

Setelah diberi 3 tetes AgNO3

3.Percobaan Ketiga

Memanaskan gula pasir

Hasil karamelisasi

Memanaskan asam oksalat

Hasil reaksi pembakaran

VIII.Analisis Data / Persamaan Reaksi yang Terlibat

Pada percobaan pertama, reaksi antara larutan NaCl dengan larutan AgNO3 dan akuades menghasilkan endapan AgCl dan larutan NaNO3. Untuk melakukan reaksi memerukan waktu 111,73 detik. Dengan persamaan reaksi:

NaCI(aq) + AgNO3(aq) NaNO3 (aq) + AgCI(s)

Sedangkan ketika larutan CCl4 direaksikan dengan larutan AgNO3, tidak terjadi reaksi karena tidak terbentuk senyawa baru dan tidak ada endapan. Dengan persamaan reaksi:

CCL4(aq) + AgNO3 (aq) Pada percobaan kedua, reaksi antara serbuk CaO dan larutan CCl4 menghasilkan endapan CaCO3 dan larutan CaCl2. Dengan persamaaan reaksi :

3CaO(s) + CCI4(aq) 2CaCI(aq) + CaC3(s)Reaksi antara endapan CaCO3 yang terbentuk dengan larutan HNO3 menghasilkan gas CO2, pelarut air, dan larutan Ca(NO3)2. Dengan persamaan reaksi :CaCO3(s) + 2HNO3(aq) CO2(g) + H2O(l) + Ca(NO3)2(aq)

Sedangkan reaksi antara larutan CaCl2 yang terbentuk dengan larutan AgNO3 menghasilkan endapan AgCl dan larutan Ca(NO3)2. Dengan persamaan reaksi:

CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) 2AgCI(s) + Ca(NO3)2(aq)

Pada percobaan ketiga yaitu memanaskan kristal (COOH)2 dalam cawan porselin. Beberapa saat kemudian berubah menjadi cair dan mermbentuk kristal dengan bau yang sangat menyengat. Dengan persamaan reaksi :

(COOH)2(s) HCOOH(s) + 2CO2(g) + H2O(l)HCOOH(s) CO(g) + H2O(g)Sedangkan reaksi pembakaran gula yang disebut reaksi karamelisasi beberapa saat kemudian menjadi cair dan berwarna coklat dengan bau yang harum dan tidak menyengat. Dengan persamaan reaksi :

C12H22O11(s) + O2(g) CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)IX.Pembahasan

Percobaan pertama pada tabung reaksi satu yaitu mencampurkan aquades dengan larutan NaCl dan larutan AgNO3. Na memiliki potensial ionisasi rendah dan berelektronegativitas rendah, sedangkan Cl memiliki afinitas elektron tinggi dan berelektronegativitas tinggi. Di dalam larutan ion ion tersebut dapat diikat oleh ion lain yang muatannya berlawanan, sehingga membentuk senyawa baru yang mudah dikenali, missal melalui pembentukan endapan. NaCl termasuk ikatan ion karena mudah larut dalam air. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

NaCl(aq) + AgNO3(aq) NaNO3(aq) + AgCl(s)

Pada tabung reaksi kedua, CCl4 direaksikan dengan AgNO3 tidak akan terjadi reaksi atau menghasilkan senyawa lain.

CCl4(aq) + AgNO3(aq) Pemanasan CaO bertujuan untuk memisahkan / melepas ikatan antara ion Ca dan ion O2-. Penambahan CCl4 (ikatan kovalen) bertujuan untuk menggantikan ion O2- dengan Cl- yang akan membentuk ikatan ion yaitu CaCl2. Persamaan reaksi sebagai berikut :

3CaO(s) + CCl4(aq) 2CaCl2(aq) + CaCO3(s)

Adanya endapan putih dari senyawa CaCO3CaCO3(s) + 2HNO3(aq) CO2(g) +H2O(l) + Ca(NO3)2(aq)

Penambahan AgNO3 pada ikatan ion CaCl2 menghasilkan endapan AgCl, penambahan AgNO3 bertujuan untuk membuktikan bahwa senyawa CaCl2 merupakan senyawa berikatan ion dengan terbentuknya endapan AgCl. Persamaan reaksi sebagai berikut :

CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)Pada percobaan ketiga yaitu reaksi pemanasan senyawa organik, pertama asam oksalat (C2H2O4) dipanaskan dengan menggunakan cawan porselin. Setelah dipanaskan, beberapa saat kemudian Kristal asam oksalat mencair dan akhirnya membentuk kristal kembali, proses ini dinamakan kristalisasi. Bau yang dihasilkan sangat menyengat, hal ini menunjukan bahwa terjadi reaksi dalam proses kristalisasi ini. Persamaan reaksi sebagai berikut :

(COOH)2(s) HCOOH(s) + 2CO2(g) + H2O(l)HCOOH(s) CO(g) + H2O(g)Kemudian gula pasir dipanaskan setelah dipanaskan beberapa saat kemudian gula pasir mencair dan berwarna coklat namun tidak mengeluarkan bau yang menyengat seperti asam oksalat, bau yang dihasilkan sangat enak. Proses dari pemanasan senyawa gula ini dinamakan karamelisasi. Warna coklat yang dihasilkan berasal dari karbon yang dihasilkan pada reaksi pemanasan tersebut. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

C12H22O11(s) + O2(g) CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)X.Kesimpulan

1. Percobaan 1

NaCl merupakan ikatan ion karena mudah bereaksi

CCl4 merupakan ikatan kovalen karena sukar / tidak bereaksi2. Percobaan 2

Ikatan kovalen diubah menjadi ikatan ionik dengan mengganti atom yang mengikat klor. Hal ini dibuktikan dengan adanya endapan AgCl dari reaksi antara CaCl2 dengan AgNO3.3. Percobaan 3

Terjadi perubahan kimia yaitu dengan adanya perubahan dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.XI.Jawaban Pertanyaan

1. Karena senyawa ionik terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb). Sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion, sehingga ikatan kovalen susah ber reaksi dan menghasilkan senyawa baru.2. Strukur Molekul Asam Oksalat (COOH)2Struktur Gula Pasir (C12H22O11)

3. NaCl + C2H5OH Sukar Larut

NaCl + NH3 Na + NH3 + HCl

Kelarutan NaCl dalam senyawa organik seperti C2H5OH lebih kecil bila dibandingkan dengan kelarutan NaCl dalam NH3.XII.Daftar Pustaka

Tim Kimia Dasar.2011.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1.Surabaya:UNESA Press

Purba, Michael.2006.Kimia untuk SMa Kelas X.Jakarta:Erlangga Svehla, G. 1979.Vogel.Jakarta:PT Kalman MediaI. 20 tetes akuades + 5 tetes NaCl

20 tetes CCl4

2 tetes AgNO3

t

Serbuk CaO

Ditambahkan 2 tetes CCl4

Ditambahkan 3 tetes CCl4

Ditambahkan 20 tetes HNO3 pekat

Ditambahkan 2 atau 3 tetesAgNO3

Kristal asam oksalat

Diisikan ke cawan porselen

Diletakkan di atas kaki tiga

Dipanaskan

Dicatat perubahan yang terjadi (bau, pembentukan kristal, dsb)

Gula Pasir

Diisikan ke cawan porselen

Diletakkan di atas kaki tiga

Dipanaskan

Dicatat perubahan yang terjadi (bau, pembentukan kristal, dsb)

Tabung Reaksi I

Dicatat waktu

20 tetes akuades + 5tetes larutan NaCl

2 tetes AgNO3

Tabung Reaksi II

20 tetes CCl4

2 tetes AgNO3

Dicatat waktu

Ditambahkan 3 tetes CCl4

Ditambahkan 2 tetes CCl4

Ditambahkan 20 tetes HNO3 pekat

Ditambahkan 2 atau 3 tetesAgNO3

Serbuk CaO

Gula Pasir

Kristal asam oksalat

1

_1252090306.unknown

_1252091325.unknown

_1252092323.unknown

_1383323387.unknown

_1252091438.unknown

_1252090308.unknown

_1252087581.unknown

_1252087589.unknown

_1252087087.unknown