laporan kasus 2 dm

Upload: dhonat-flash

Post on 25-Feb-2018

369 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    1/43

    LAPORAN STUDI KASUS

    UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

    PADA PASIEN DENGANDIABETES MELITUS TIPE 2

    Oleh:

    Dedy Muriant !2"#$%2%$""2"&

    Pe'(i'(in):

    dr$ *arida Ru+nianah, M$Ke+$ !MARS&, Di-l$DK$

    KEPANITERAAN KLINIK MADYA

    *AKULTAS KEDOKTERAN UNI.ERSITAS ISLAM MALANG

    LABORATORIUM ILMU KESE/ATAN MASYARAKAT

    PUSKESMAS SUMBER PU0UNG KABUPATEN MALANG

    2"%1

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    2/43

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta

    inayah-Nya kepada penyusun sehingga Laporan Studi Kasus Ilmu Kesehatanasyarakat yang berjudul !"paya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Pasiendengan #iabetes elitus Tipe II$ ini dapat diselesaikan sesuai dengan ren%ana yangdiharapkan&

    Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai ujian kasus guna memenuhi tugaskepaniteraan klinik madya serta melatih keterampilan klinis dan komunikasi dalammenangani kasus kedokteran keluarga se%ara holistik dan komprehensi'&

    Kami mengu%apkan terima kasih kepada dosen pembimbing pada Laboratorium

    Ilmu Kesehatan asyarakat, dr& (j& )arida *usnianah, &Kes& +A*S, #iplK&sebagai pembimbing klinik dan dr&)irmina sebagai pembimbing lapangan, yangmemberikan bimbingan dalam menempuh pendidikan ini& Tak lupa pula kamimengu%apkan terima kasih kepada semua pihak sehingga dalam penyusunanlaporankasus ini dapat terselesaikan&

    Penyusun menyadari baha laporan makalah ini belumlah sempurna& "ntuk itu,saran dan kritik dari para dosen dan pemba%a sangat diharapkan demi perbaikanlaporan ini& Atas saran dan kritik dosen dan pemba%a, penyusun u%apkan terima kasih&

    Semoga Laporan Studi Kasus ini berman'aat bagi dosen, penyusun, pemba%a sertarekan-rekan lain yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kedokteran&

    Penyu+un

    Dedy Muriant, S$Ked$

    .

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    3/43

    DA*TAR ISI

    /udulKata Pengantar &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.#a'tar Isi &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&0

    1A1 I 2 PendahuluanLatar 1elakang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&3Tujuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&4an'aat&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&4

    1A1 II 2 Laporan KasusIdentitas Penderita&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&5Anamnesa&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&5Anamnesa Sistem&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&6Pemeriksaan )isik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&6Pemeriksaan Penunjang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&7*esume&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&7#iagnosis (olistik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.8Penatalaksanaan (olistik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.8Prognosis &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&..)ollo "p dan )lo Sheet&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.0

    1A1 III 2 Pembahasan Aspek Kedokteran KeluargaIdenti'ikasi Keluarga&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.3Identi'ikasi )aktor-)aktor yang empengaruhi Kesehatan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.9#a'tar asalah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&08

    1A1 I: 2 Tinjauan PustakaDiabetes Mellitus Tipe II&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&0.

    1A1 : 2 Pembahasan#asar Penegakan #iagnosa&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&06#asar *en%ana Penatalaksanaan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&07

    1A1 :I 2 Penutup

    Kesimpulan (olistik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&39

    .& #a'tar Pustaka&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&37

    0

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    4/43

    LAPORAN STUDI KASUS

    LABORATORIUM ILMU KESE/ATAN MASYARAKAT

    BAB I

    PENDA/ULUAN

    %$% LATAR BELAKANG

    #iabetes melitus merupakan masalah kesehatan global yang insidennya semakin

    meningkat& Sebanyak 34; juta orang di dunia menderita diabetes, dan diperkirakan

    men%apai 398 juta jia pada tahun 0805& #i Amerika Serikat, berdasarkan 2011

    National Diabetes Fact Sheet sebanyak 05,9 juta orang +9,3< dari populasi

    menderita diabetes& Kasus baru yang didiagnosis pada tahun 08.8 sebanyak .,7 jutakasus +A#A, 08..= W(>, 08..&

    Pada tahun .775 Indonesia menempati urutan tertinggi ke-tujuh untuk pre?alensi

    diabetes, sebagian besar merupakan diabetes tipe 0& enurut W(> tahun 0888,

    Indonesia menempati peringkat ke-empat negara dengan pre?alensi diabetes

    terbanyak di dunia setelah India, @ina, dan Amerika dengan jumlah penderita sebesar

    9,4 juta orang& /umlah ini diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun

    0838& enurut hasil *iset Kesehatan #asar +*iskesdas tahun 0886, diabetes di

    Indonesia menempati urutan ke-enam penyakit penyebab kematian +5,9

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    5/43

    bersi'at holistik, komprehensi', terpadu dan berkesinambungan terhadap penanganan

    pasien dengan permasalahan penyakit diabetes melitus tipe-0.

    %$2 TUUAN

    Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk melatih keterampilan klinis dan

    komunikasi dalam menangani kasus penyakit dalam terutama diabetes melitus tipe-0

    dengan upaya pendekatan kedokteran keluarga yang bersi'at holistik, komprehensi',

    terpadu dan berkesinambungan&

    %$3 MAN*AAT

    an'aat penyusunan laporan ini adalah sebagai media pembelajaran dan e?aluasi

    terhadap aspek kedokteran keluarga dalam penanganan serta pen%egahan kasus

    penyakit dalam khususnya diabetes melitus tipe-0&

    4

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    6/43

    LAPORAN STUDI KASUS

    LABORATORIUM ILMU KESE/ATAN MASYARAKAT

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2$% IDENTITAS PENDERITA

    Nama 2 Ny&B

    "sia 2 ;; tahunStatus 2 enikah

    Pekerjaan 2 Petani

    Pendidikan 2 S#

    Agama 2 Islam

    Suku 2 /aa

    Alamat 2 Sengreng *T&86 *W&83

    Nama suami 2 Tn&S

    "sia suami 2 ;9 tahun

    Pekerjaan suami 2 Petani

    Tanggal periksa 2 03-8.-08.;

    Nomor * 2 0034

    2$2 ANAMNESA !/eterana'ne+a&

    .& Keluhan utama 2 lemas, mudah lelah serta kaki dan tangan kadang kesemutan&

    (arapan 2 bisa sembuh dan penyakit tidak bertambah burukKekhaatiran 2 khaatir jika penyakitnya semakin parah*iayat penyakit sekarang 2

    Ny&B diantar ke Puskesmas Sumber pu%ung oleh suaminya untuk memeriksakan

    kesehatannya dan untuk kontrol penyakit ken%ing manis yang sebelumnya diderita

    Ny&B& Pasien datang dengan keluhan kaki dan tangan kadang dirasa kesemutan

    sejak . minggu yang lalu, hilang timbul, tidak membaik saat istirahat& Pasien juga

    kadang mengeluh badannya terasa lemas dan mudah lelah& Pasien mengatakan

    sudah kurang lebih 5 bulan yang lalu didiagnosa menderita sakit diabetes mellitus

    5

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    7/43

    oleh dokter di Puskesmas& >leh karena itu pasien datang ke Puskesmas untuk

    kontrol gula darah tetapi tidak rutin&

    Sejak . tahun yang lalu, pasien mengatakan sering merasa kehausan, lapar, dan

    sering buang air ke%il&Tetapi, Ny&B tidak menyadari baha dirinya berpotensimenderita penyakit # dan tidak menyadari adanya gejala-gejala yang khas

    tersebut sehingga Ny&B tidak memeriksakannya dan tidak mengontrol pola

    makannya& Ny& B tidak mengeluh pandangan kabur ataupun sering gatal-gatal pada

    kulit&

    0& *iayat penyakit #ahulu Pasien tidak pernah *S sebelumnya *iayat # diketahui sejak 5 bulan yang lalu saat periksa ke Puskesmas *iayat hipertensi dan sakit jantung disangkal *iayat alergi disangkal

    3& *iayat penyakit keluarga 2 # 2 C +saudara kandung Ny&B Sesak 2 - *iayat penyakit hipertensi 2 suami pasien

    4& *iayat kebiasaan2 *iayat merokok 2 suami Ny&T memiliki riayat merokok tetapi

    sudah berhenti sejak mengeluh sesak

    *iayat minum alkohol 2 disangkal *iayat olah raga 2 Ny&T dan keluarga jarang olah raga *iayat pengisian aktu luang 2 Ny&T dan keluarga jarang berekreasi dan

    berpergian5& *iayat Pengobatan2

    Pasien mengaku baru 5 bulan ini periksa dan mengonsumsi obat anti diabetes

    tetapi tidak rutin&;& *iayat Sosial konomi

    Pasien berusia ;; tahun, seorang ibu dengan empat orang anak& Penderita sehari-

    hari sebagai petani, suaminya juga seorang petani mpat anak lainnya sudahberumah tangga dan tinggal di tempat yang berbeda& Kebutuhan sehari-hari pasien

    ditanggung oleh suami dibantu dengan penghasilan pasien sebagai petani dan

    buruh tani&6& *iayat giDi

    Penderita makan sehari-hari biasanya 0-3 kali dengan nasi, sayur, dan lauk pauk

    tahu, tempe, terkadang dengan telur dan daging& 1uah kadang-kadang seperti

    pepaya, dan pisang& Kesan status giDi %ukup&

    9& Keadaan lingkungan

    ;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    8/43

    Lingkungan sekitar rumah Ny&B tergolong bersih, padat penduduk, karakter

    ekonomi menengah kebaah dan hubungan sosial antar tetangga %ukup baik&

    2$3 ANAMNESA SISTEM 4 Autana'ne+a

    %$ Kulit 2 kulit gatal +-, luka pada kulit yang sulit sembuh +-, pu%at +-2$ Kepala 2 rambut beruban, luka +-, benjolan +-, sakit kepala +-, pusing +-3$ ata 2 merah +-E-, penglihatan berkunang-kunang +-, penglihatan kabur

    +-5$ (idung 2 tersumbat +-E-, mimisan +-E-, sekretErhinorrea +-E-6$ Telinga 2 %airan +-E-, nyeri +-E-1$ ulut 2 sariaan +-, bibir pu%at +-#$ Tenggorokan2 Sakit menelan +-, serak +-7$ Perna'asan 2 Sesak na'as +-, batuk +-8$ Kardio?askuler 2 1erdebar-debar +-, nyeri dada +-

    %"$ Fastrointestinal 2 ual +-, muntah +-, 1A1 +normal, na9+u 'aan'enin)at !;&

    %%$ Fenitourinaria 2 1AK lan%ar, en

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    9/43

    Tensi 2 .38E98 mm(g Nadi 299 HEmenit, reguler, nadi kuat ** 2 00 HEmenit, tipe thorakoabdominal Suhu 2 3; o@

    4& *ambut 2 distribusi pertumbuhan rambut rata, beruban&5& Kepala dan ajah2 bentuk meso%ephal, ajah simetris, luka +-, pusing +-, sakit

    kepala +-

    ;& ata 2 %onjungti?a anemis +-E-, radang +-E-,re'lek %ahaya +CEC, arna kelopak

    +%oklat kehitaman, katarak +- E-

    6& (idung 2 rhinorrhea +-E-, epistaksis +-E-, de'ormitas hidung +-E-

    9& ulut 2 bibir pu%at +-E-, bibir kering +-E-

    7& Telinga 2 otorrhea +-E-, kedua %uping telinga normal.8& Leher 2 lesi kulit +-, pembesaran kelenjar tiroid +-, pembesaran KF1 +-

    ..&ThoraH 2 normo%hest, simetris

    Cor : Inspeksi 2 i%tus %ordis tidak tampakPalpasi 2 i%tus %ordis kuat angkatPerkusi 2 batas kiri atas 2 SI@ II LPSS

    1atas kanan atas 2 SI@ II LPS# 1atas kiri baah 2 SI@ : . %m lateral L@S 1atas kanan baah 2 SI@ I: LPS#

    1atas jantung kesantidak melebarAuskultasi 2 bunyi jantung I-II intensitas normal, regular

    Pulmo :

    Inspeksi 2 pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri

    Palpasi 2 'remitus taktil kiri sama dengan kanan

    Perkusi 2 sonor di seluruh lapang paru

    Auskultasi 2 C C - - -

    - suara dasar ?esikuler C heeDing - ronkhi -

    C C - - -

    -

    .0& Satus Lokalis +Abdomen 2

    Inspeksi 2 bentuk simetris, sejajar dinding dada

    Auskultasi 2 bising usus normal

    Palpasi 2 nyeri tekan +-, nyeri lepas +-

    Perkusi 2 timpani

    9

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    10/43

    .3& Sistem @ollumna :ertebralis 2

    Inspeksi 2 skoliosis +-, ki'osis +-, lordosis +-

    .4& kstremitas 2 palmar eritem +-, akral hangat +C, oedem +-, luka +-

    L 2 de'ormitas +-, luka +-

    ) 2 nyeri tekan +-, krepitasi +-

    2 normal

    2$6 PEMERIKSAAN PENUNANG

    o F#S darah kapiler 2 326 ')=dl+tanggal .7-;-08.5o F#S darah kapiler 2 277 ')=dl+tanggal 05-.-08.;o Saran pemeriksaan penunjang 2 /(A%besitas 2 pada 98< dari penderita NI## adalah obesitas atau kegemukan&

    00

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    24/43

    5& erokok 2 sebuah penelitian membuat suatu analisis 05 kajian yang

    menyelidiki hubungan antara merokok dan diabetes yang disiarkan antara

    .770 dan 088;, dengan sebanyak .,0 juta peserta yang ditelusuri selama 38

    tahun& ereka mendapati resiko bahkan lebih tinggi bagi perokok berat&

    ereka yang menghabiskan sedikitnya 08 batang rokok sehari memiliki resiko

    terserang diabetes ;0< lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak

    merokok& erokok dapat mengakibatkan kondisi yang tahan terhadap insulin,

    kata para peneliti tersebut& Itu berarti merokok dapat men%ampuri %ara tubuh

    meman'aatkan insulin& Kekebalan tubuh terhadap insulin biasanya mengaali

    terbentuknya diabetes tipe 0&

    ;& (ipertensi 2 pada orang #, hipertensi berhubungan dengan resistensi insulin

    dan abnormalitas pada sistem renin-angiotensin dan konsekuensi metabolik

    yang meningkatkan morbiditas& Abnormalitas metabolik berhubungan dengan

    peningkatan # pada kelainan 'ungsi tubuhEdis'ungsi endotelial& Sel

    endotelial mensintesis beberapa substansi bioakti' kuat yang mengatur struktur

    'ungsi pembuluh darah&5$%$5 Pat9i+il)i Dia(ete+ Mellitu+ Ti-e 2

    Pada sebagian orang kepekaan jaringan terhadap kerja insulin tetap dapat

    dipertahankan sedangkan pada sebagian orang lain sudah terjadi resistensi insulindalam beberapa tingkatan& Pada seorang penderita dapat terjadi respons metabolik

    terhadap kerja insulin tertentu tetap normal, sementara terhadap satu atau lebih kerja

    insulin yang lain sudah terjadi gangguan& *esistensi

    insulin merupakan sindrom yang heterogen, dengan

    'aktor genetik dan lingkungan berperan penting pada

    perkembangannya& Selain resistensi insulin berkaitan

    dengan kegemukan, terutama gemuk di perut,sindrom ini juga ternyata dapat terjadi pada orang

    yang tidak gemuk& )aktor lain seperti kurangnya

    akti'itas 'isik, makanan mengandung lemak, juga

    dinyatakan berkaitan dengan perkembangan

    terjadinya kegemukan dan resistensi insulin +Indrasari, 08.8&Pada # tipe 0, sekresi insulin di 'ase . +earl$ pea%&yang terjadi dalam 3-.8

    menit pertama setelah makan yaitu insulin yang disekresi pada 'ase ini adalah insulin

    yang disimpan dalam sel beta +siap pakai tidak dapat menurunkan glukosa darah

    03

    Ga'(ar 5$%$Pato'isiologi #T-0&

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    25/43

    sehingga merangsang 'ase 0 yaitu sekresi insulin dimulai 08 menit setelah stimulasi

    glukosa untuk menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu

    meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pada orang normal& Fangguan sekresi sel

    beta menyebabkan sekresi insulin pada 'ase . tertekan, kadar insulin dalam darah

    turun menyebabkan produksi glukosa oleh hati meningkat, sehingga kadar glukosa

    darah puasa meningkat& Se%ara berangsur-angsur kemampuan 'ase 0 untuk

    menghasilkan insulin akan menurunengan demikian perjalanan # tipe 0, dimulai dengan gangguan 'ase . yang

    menyebabkan hiperglikemi dan selanjutnya gangguan 'ase 0 di mana tidak terjadi

    hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta& Penelitian menunjukkan adanya

    hubungan antara kadar glukosa darah puasa dengan kadar insulin puasa& Pada kadar

    glukosa darah puasa 98-.48 mgEdl kadar insulin puasa meningkat tajam, akan tetapijika kadar glukosa darah puasa melebihi .48 mgEdl maka kadar insulin tidak mampu

    meningkat lebih tinggi lagi= pada tahap ini mulai terjadi kelelahan sel beta

    menyebabkan 'ungsinya menurun& Pada saat kadar insulin puasa dalam darah mulai

    menurun maka e'ek penekanan insulin terhadap produksi glukosa hati khususnya

    glukoneogenesis mulai berkurang sehingga produksi glukosa hati makin meningkat

    dan mengakibatkan hiperglikemi pada puasa&)aktor-'aktor yang dapat menurunkan 'ungsi sel beta diduga merupakan 'aktor

    yang didapat 'ac(uire)& antara lain menurunnya massa sel beta, malnutrisi masa

    kandungan dan bayi, adanya deposit amilyn dalam sel beta dan e'ek toksik glukosa

    '!lucose to*icit$&+S%hteingart, 0885 dikutip oleh Indrasari, 08.8&

    5$%$6 Ga'(aran Klini+

    1eberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian ialah +Agustina,

    08872Keluhan Kla+i :

    a& Penurunan berat badanPenurunan berat badan yang berlangsung dalam aktu relati' singkat harus

    menimbulkan ke%urigaan& (al ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk

    ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga&

    "ntuk kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari %adangan lain yaitu

    sel lemak dan otot& Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga

    menjadi kurus&

    04

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    26/43

    b& 1anyak ken%ing +poliuri

    Karena si'atnya, kadar glukosa darah yang

    tinggi akan menyebabkan banyak ken%ing&

    Ken%ing yang sering dan dalam jumlah banyak

    akan sangat mengganggu penderita, terutama pada

    aktu malam hari&

    %& 1anyak minum +polidipsi

    *asa haus sering dialami oleh penderita

    karena banyaknya %airan yang keluar melalui

    ken%ing& Keadaan ini sering disalah ta'sirkan&

    #ikira sebab rasa haus ialah udara yang

    panas atau beban kerja yang berat& "ntuk

    menghilangkan rasa haus itu penderita

    minum banyak&

    d& 1anyak makan +poliphagi

    Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisme menjadi glukosa dalam

    darah tidak seluruhnya dapat diman'aatkan, penderita selalu merasa lapar&

    Keluhan lain:

    a& Fangguan Sara' Tepi E KesemutanPenderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di aktu malam,

    sehingga mengganggu tidur& Fangguan penglihatan pada 'ase aal penyakit sering

    dijumpai sehingga pasien sering mengganti ka%amatanya agar tetap dapat melihat

    dengan baik&

    b& Fatal E 1isul

    Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah

    lipatan kulit seperti ketiak dan di baah payudara& Sering pula dikeluhkan timbulnyabisul dan luka yang lama sembuhnya& Luka ini dapat timbul akibat luka ringan seperti

    le%et atau tertusuk jarum&

    %& Fangguan reksi

    Fangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak se%ara terus

    terang dikemukakan penderita& (al ini terkait dengan budaya masyarakat yang masih

    merasa tabu membi%arakan masalah seksual&

    d& Keputihan

    05

    Ga'(ar 5$2$Perjalanan ejala klinis #T-0&

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    27/43

    Pada anita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan

    kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan&

    Ta(el 5$%$Perbedaan antaraInsulin Depen)ent Diabetes Mellitus+I##danNon Insulin Depen)ent Diabetes Mellitus+NI##

    5$%$1 K'-lia+i Dia(ete+ Mellitu+ Ti-e 2

    #iabetes mellitus bukan hanya berkaitan dengan kondisi hiperglikemi tetapi juga

    oleh insiden komplikasi yang terlambat 2- ikroangipati, dide'enisikan sebagai abnormalitas pada dinding pembuluh darah

    ke%il, yang si'at paling dominannya adalah penebalan membran basement&- *etinopati, dapat menimbulkan kebutaan karena pendarahaan dari pembuluh

    retina proli'erasi, dan makulapti sebagai akibat eksudasi dari pembuluh atau

    edema yang mempengaruhi makula&- Ne'ropati akan menimbulkan kegagalan ginjal& Pada tahap dini akan terjadi

    hiper'ungsi ginjal, sehubungan dengan kenaikan F)*, meningkatnya ukuran

    glomerular dan mikroalbuminuria& Pada tahap akhir, terjadi peningkatanproteinuria dan penurunan tajam 'ungsi ginjal yang menyebakan uremia&

    - Neuropati dapat terbukti sebagai diarhea, hipotensi postural, impotensi, kantong

    kemih neurogenik dan borok kaki neuropatik akibat mikroangiopati dari

    pembuluh darah sara' dan metabolisme glukosa dalam sel-sel darah&- akroangiopati +atau accelerate) atherosclerosis akan menimbulkan penyakit

    jantung koronari premature& ekanisme peningkatan kepekaan terhadap

    aterosklerosis pada diabetik, tidak diketahui, akan tetapi hiperlipidemia dan

    peningkatan glikasi protein dapat menjadi penyebab& (iperlipidemia yang umum

    0;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    28/43

    dalam diabetik adalah hipertrigliseridemia dengan peningkatan kolesterol :L#L

    plasma dan penurunan kolesterol (#L& Sekitar ;8< pasien diabetik meninggal

    karena penyakit ?askular dan 3< karena penyakit jantung koronari& Kebutaan 05

    kali lebih tinggi dan gagal ginjal kronis .6 kali lebih tinggi pada diabetik& Ada

    bukti yang semakin luas baha kontrol glikemik yang ketat akan menunda

    serangan penyakit ini&

    06

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    29/43

    LAPORAN STUDI KASUS

    LABORATORIUM ILMU KESE/ATAN MASYARAKAT

    BAB .

    PEMBA/ASAN

    %$% DASAR PENEGAKAN DIAGNOSA

    %$%$% Dia)n+a Dia(ete+ Melitu+ Ti-e 2

    #alam menegakkan diagnosis # harus diperhatikan asal bahan darah yang

    diambil dan %ara pemeriksaan yang dipakai +Shahab,088;&

    a$ Pe'eri+aan Penyarin)

    Perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu 'aktor risiko untuk #, yaitu2. Kelompok usia deasa tua + 45 tahun

    0 Kegemukan Q11 +kg .08< 11 idaman atau IT 06 +kgEm0R

    3 Tekanan darah tinggi + .48E78 mmhg

    4 *iayat keluarga #

    5 *iayat kehamilan dengan 11 lahir bayi 4888 gram

    ; *iayat # pada kehamilan

    6 #islipidemia +(#L 35 mgEdl dan atau trigliserida 058 mgEdl9 Pernah TFT +toleransi glukosa terganggu atau F#PT +glukosa darah puasa

    terganggu

    Ta(el 6$%2 Kadar glukosa darah seaktu dan puasa

    sebagai patokan penyaring dan diagnosis # +mgEdl +Perkeni, 088;

    Kadar )lu+a darah +e@atu

    Buan DM Belu' -a+ti DM DM

    Pla+'a .ena ..8 ..8 J .77 088

    Darah Ka-iler 78 78 - .77 088Kadar )lu+a darah -ua+aBuan DM Belu' -a+ti DM DM

    Pla+'a .ena ..8 ..8 J .05 .0;Darah Ka-iler

    78 78 - .87 ..8

    Keterangan2metode enDimatik

    ($ Lan)ah4lan)ah untu 'ene)aan dia)n+i+ Dia(ete+ Melitu+

    #iagnosis klinis # umumnya dilakukan bila ada keluhan khas # berupa

    poliuria, polidipsia, poli'agia, lemah, penurunan 11 yang tidak dapat dijelaskan

    sebabnya& Keluhan lain yang mungkin adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan

    09

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    30/43

    impotensia pada pasien pria, serta pruritus ?ul?ae pada pasien anita& /ika keluhan

    khas, pemeriksaan glukosa darah seaktu 088 mgEdl sudah %ukup untuk menegakkan

    diagnosis #& (asil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa .0; mgEdl juga

    digunakan untuk patokan diagnosis #&Pada kelompok tanpa keluhan khas #, hasil pemeriksaan glukosa darah yang

    baru satu kali saja abnormal, belum %ukup kuat untuk menegakkan diagnosis klinis

    #& #iperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka

    abnormal, baik kadar glukosa darah puasa .0; mgEdl, kadar glukosa darah seaktu

    088 mgEdl pada hari yang lain, atau dari hasil tes toleransi glukosa oral +TTF> yang

    abnormal&0ara -ela+anaan TTGO 'enurut ?/O %876:

    . Tiga hari sebelumnya makan seperti biasa0 Kegiatan jasmani se%ukupnya, seperti yang biasa dilakukan3 Puasa semalam, selama .8-.0 jam4 Kadar glukosa darah puasa diperiksa5 #iberikan glukosa 65 gram atau .,65 gramEkgbb, dilarutkan dalam air 058 ml dan

    diminum selamaEdalam aktu 5 menit; #iperiksa kadar glukosa darah 0 +dua jam sesudah beban glukosa= selama

    pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok&

    Kriteria dia)n+ti Dia(ete+ Melitu+C:

    . Kadar glukosa darah seaktu +plasma ?ena 088 mgEdl , atau0 Kadar glukosa darah puasa +plasma ?ena .0; mgEdl +Puasa berarti tidak ada

    masukan kalori sejak .8 jam terakhir atau3 Kadar glukosa plasma 088 mgEdl pada 0 jam sesudah beban glukosa 65 gram

    pada TTF>

    Kriteria diagnostik tersebut harus dikon'irmasi ulang pada hari yang lain, ke%uali

    untuk keadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut, seperti

    ketoa%idosis atau berat badan yang menurun %epat&

    @ara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin diklinik%$%$2 Kla+i9ia+i Dia(ete+ Mellitu+

    Klasi'ikasi # yang dianjurkan oleh P*KNI +Perkumpulan ndokrinologi

    Indonesia adalah yang sesuai dengan anjuran klasi'ikasi # menurut Ameri%an

    #iabetes Asso%iation +A#A .776, sbg berikut 2

    .& #iabetes elitus tipe . +destruksi sel beta, umumnya ke de'isiensi insulin

    absolut2 Autoimun

    Idiopatik +tidak diketahui penyebabnya

    07

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    31/43

    0& #T-0 +ber?ariasi mulai dari yang terutama dominan resistensi insulin disertai

    de'isiensi insulin relati' sampai yang terutama de'ek sekresi insulin disertai

    resistensi insulin3& #iabetes elitus tipe lain 2

    #e'ek genetik 'ungsi sel beta 2 aturity >nset #iabetes o' the Boung

    +>#B .,0,3& #NA mitokondria

    #e'ek genetik kerja insulin Penyakit endokrin pankreas 2

    Pankreatitis tumor pankreas Epankreatektomi pankreatopati 'ibrokalkulus

    ndokrinopati 2 Akromegali Sindrom @ushing )eokromositoma (ipertiroidisme

    Karena obatEDat kimia 2 ?a%or, pentamidin, asam nikotinat glukokortikoid, hormon tiroid tiaDid, dilantin, inter'eron al'a dan lain-lain

    In'eksi 2 *ubella kongenital, @ytomegalo?irus +@:

    Sebab imunologi yang jarang 2 antibodi anti insulin Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan # 2 sindrom #on, sindrom

    Klein'elter, sindrom Turner, dan lain-lain& #iabetes elitus Festasional +#F

    %$2 DASAR REN0ANA PENATALAKSANAAN

    %$2$% Strate)i Penan))ulan)an Dia(ete+ Mellitu+ Ti-e 2

    Adapun stategi penanggulangannnya sebagai berikut +oh /oeharno,08872A$Primordial Pre"ention

    +rimor)ial preventionmerupakan upaya untuk men%egah terjadinya risiko atau

    mempertahankan keadaan risiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit se%ara

    umum& Pada upaya penanggulangan #, upaya pen%egahan yang si'atnya primordial

    adalah 2a& Inter?ensi pola makan dengan tetap mempertahankan pola makan masyarakat

    yang masih tradisional dengan tidak membudayakan pola makan %epat saji

    tinggi lemakb& embudayakan kebiasaan puasa senin dan kamis%& Inter?ensi terhadap akti'itas 'isik dengan mempertahankan kegiatan-kegiatan

    masyarakat sehubungan dengan akti?itas 'isik berupa olahraga teratur +lebih

    38

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    32/43

    mengarahkan kepada masyarakat kerja dimana kegiatan-kegiatan masyarakat

    yang biasanya akti' se%ara 'isik seperti kebiasaan berkebun sekalipun dalam

    lingkup ke%il namun dapat berman'aat sebagai sarana olahraga 'isik&d& enanamkan kebiasaan berjalan kaki kepada masyarakat

    B$#ealth $romotion,ealth promotion sehubungan dengan pemberian in'ormasi pada masyarakat

    terkait masalah kesehatan dan pada upaya pen%egahan #, tindakan yang dapat

    dilakukan adalah 2a& Pemberian in'ormasi tentang man'aat pemberian ASI eksklusi' khususnya kaum

    perempuan untuk men%egah terjadinya pemberian susu 'ormula yang terlalu dinib& Pemberian in'ormasi akan pentingnya akti?itas olahraga rutin minimal .5 menit

    sehari0$%$esi!ic $rotection

    Spesi#ic protection dilakukan dalam upaya pemberian perlindungan se%ara dinikepada masyarakat sehubungan dengan masalah kesehatan& Pada beberapa penyakit

    biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian imunisasi namun untuk perkembangan

    sekarang, diabetes mellitus dapat dilakukan melalui 2a& Pemberian penetral radikal bebas seperti nikotinamid

    b& engistirahatkan sel-beta melalui pengobatan insulin se%ara dini%& Penghentian pemberian susu 'ormula pada masa neonatus dan bayi sejak dinid& Pemberian imunosupresi atau imunomodulasiD$&arly diagnosis and $rom$ treatment

    -arl$ )ia!nosis an) prompt treatmen dilakukan sehubungan dengan upayapendeteksian se%ara dini terhadap indi?idu yang nantinya mengalami # dimasa

    mendatang sehingga dapat dilakukan upaya penanggulangan sedini mungkin untuk

    men%egah semakin berkembangnya risiko terhadap timbulnya penyakit tersebut&

    "paya sehubungan dengan early diagnosis pada # adalah dengan melakukan 2a& elakukan skrining # di masyarakat

    b& Sur?ei pola konsumsi makanan di tingkat keluarga pada kelompok masyarakatE$'isability limitation

    Disabilit$ limitationadalah upaya-upaya yang dilakukan untuk men%egah dampak

    lebih besar yang diakibatkan oleh # yang ditujukan kepada seorang yang telah

    diangap sebagai penderita # karena risiko keterpaparan sangat tinggi& "paya yang

    dapat dilakukan adalah 2a& Pemberian insulin yang tepat aktu

    b& Penanganan se%ara komprehensi' oleh tenaga ahli medis di rumah sakit%& Perbaikan 'asilitas-'asilitas pelayanan yang lebih baik

    *$Rehabilitation

    ehabilitation ditujukan untuk mengadakan perbaikan kembali pada indi?idu

    yang telah mengalami sakit& Pada penderita #, upaya rehabilitasi yang dapat

    dilakukan adalah 2

    3.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    33/43

    a& Pengaturan diet makanan sehari-hari yang rendah lemak dan pengkonsumsian

    makanan karbohidrat tinggi yang alamib& Pemeriksaan kadar glukosa darah se%ara teratur dengan melaksanakan

    pemeriksaan laboratorium komplit minimal sekali sebulan

    %& Penghindaran atau penggunaan se%ara bijaksana terhadap obat-obat yangdiabetagonik

    %$2$2 Penbat hipoglikemik oral hanya digunakan untuk mengobati beberapa indi?idu

    dengan # tipe II& >bat ini menstimulasi pelapisan insulin dari sel beta

    pankreas atau pengambilan glukosa oleh jaringan peri'er&Ta(el 6$2$Akti?itas >bat (ipoglisemik >ral

    30

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    34/43

    >bat Lamanya jam #osis laDimEhariKlorpropamid +diabinise ;8 .FliDipid +glu%otrol .0-04 .-0Fliburid +diabeta, mi%ronase .;-04 .-0TolaDamid +tolinase .4-.; .-0Tolbutamid +orinase ;-.0 .-3

    Ada ; + enam golongan obat diabetes 2.& Sul'onylureas

    @ontoh2 Flimepiride, FlypiDide, Fliburide, Tolbuta-mide, TolaDamide,@hlorpropamide,Fliuidone&

    0& 1iguanides@ontoh 2 et'ormin

    3& ThiaDolidinediones +TU#s@ontoh 2 PioglitaDone *osiglitaDone

    4& eglitinides@ontoh 2 *epaglinide Nateglinide

    5& Alpha-Flu%osidase Inhibitors@ontoh 2 A%arbose iglitol

    ;& #ipeptidyl Peptidase Inhibitor + #PP 4inhibitor @ontoh2 Sitagliptin, :idagliptin

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    35/43

    menetap& Sebagai %ontoh aspirin dosis rendah +98-305 mgEhari dapat diberikan

    se%ara rutin bagi penyandang diabetes yang sudah mempunyai penyulit

    makroangiopati& Pada upaya pen%egahan tersier tetap dilakukan penyuluhan pada

    pasien dan keluarga& ateri penyuluhan termasuk upaya rehabilitasi yang dapat

    dilakukan untuk men%apai kualitas hidup yang optimal & Pen%egahan tersier

    memerlukan pelayanan kesehatan holistik dan terintegrasi antar disiplin yang

    terkait, terutama di rumah sakit rujukan& Kolaborasi yang baik antar para ahli di

    berbagai disiplin +jantung dan ginjal, mata, bedah ortopedi, bedah ?askular,

    radiologi, rehabilitasi medis, giDi, dll& sangat diperlukan dalam menunjang

    keberhasilan pen%egahan tersier +Konsensus,088;&Ga'(ar 6$%$Pen%egahan #iabetes ellitus Tipe 0

    %$2$3 Penan))ulan)an Dia(ete+ Mellitu+ Ti-e 2

    Pr)ra' -enan))ulan)an -enyait Dia(ete+ Mellitu+ di Indne+ia

    Tujuan program pengendalian # di Indonesia adalah terselenggaranyapengendalian 'aktor risiko untuk menurunkan angka kesakitan, ke%a%atan dan

    kematian yang disebabkan #& Pengendalian lebih diprioritaskan pada

    pen%egahan dini melalui upaya pen%egahan 'aktor risiko yaitu upaya promoti'

    dan pre?enti' dengan tidak mengabaikan upaya kurati' dan rehabilitati'

    +*a%hmadany,08.8& Program pen%egahan primer di Indonesia telah dilaksanakan

    oleh PT&er%k Indonesia Tbk bekerja sama dengan #epkes *I dan organisasi

    pro'esi seperti Kon'erensi Kerja Perkumpulan ndokrinologi Indonesia+P*KNI dan organisasi kemasyarakatan seperti Persatuan #iabetes Indonesia

    34

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    36/43

    +P*SA#I dan Perhimpunan dukator #iabetes Indonesia +P#I yaitu

    program bertajuk Pandu #iabetes& elakukan kegiatan-kegiatan antara lain

    memberikan in'ormasi dan edukasi mengenai # dan pemeriksaan kadar gula

    darah se%ara gratis bagi sejuta orang yang telah dilun%urkan oleh enkes pada .5

    aret 0883& engingat penderita #iabetes sangat rentan untuk terkena in'eksi,

    hal ini juga merupakan salah satu %ara untuk mengurangi amputasi kaki akibat

    penyakit # +*a%hmadany,08.8&Pilar Pengelolaan # yaitu !Perkeni ,088;2a$ Edua+i

    #iabetes tipe II umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku

    telah terbentuk dengan kokoh& Keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri

    membutuhkan partisipasi akti' pasien, keluarga, dan masyarakat& Tim

    kesehatan harus mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku&

    "ntuk men%apai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang

    komprehensi', pengembangan keterampilan dan moti?asi& dukasi tersebut

    meliputi pemahaman tentang2. Penyakit #&0 akna dan perlunya pengendalian dan pemantauan #&3 Penyulit #&4 Inter?ensi 'armakologis dan non 'armakologis&5 (ipoglikemia&; asalah khusus yang dihadapi&6 Peraatan kaki pada diabetes&9 @ara pengembangan sistem pendukung dan pengajaran keterampilan&7 @ara mempergunakan 'asilitas peraatan kesehatan&

    dukasi se%ara indi?idual atau pendekatan berdasarkan penyelesaian

    masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil& Perubahan Perilaku

    hampir sama dengan proses edukasi yang memerlukan penilaian, peren%anaan,

    implementasi, dokumentasi, dan e?aluasi&($ Peren

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    37/43

    penting daripada sumber atau ma%am karbohidratnya& Pada keadaan glukosa

    darah terkendali, masih diperbolehkan untuk mengkonsumsi sukrosa +gula

    pasir sampai 5 < kebutuhan kalori& Standar yang dianjurkan adalah makanan

    dengan komposisi2 karbohidrat 45 J ;5

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    38/43

    Prinsip latihan jasmani yang dilakukan2. ontinous3 harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa

    berhenti&0h$tmical3otot-otot berkontraksi dan relaksasi se%ara teratur&3Interval3latihan dilakukan selang-seling antar gerak %epat dan lambat&4+ro!resive3

    a Latihan dilakukan se%ara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas

    ringan sampi sedang selama men%apai 38 J ;8 menit&b Sasaran (* G 65 J 95 < dari maksimal (*&% aksimal (* G 008 J +umur&

    5& -n)urance3 latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan

    kardiorespirasi, seperti jalan jogging dan sebagainya& >lah raga yang teratur

    memainkan peran yang sangat penting dalam menangani diabetes, man'aat

    J man'aat utamanya sebagai berikut2a embakar kalori karena dapat mengurangi berat badan&b eningkatkan jumlah reseptor pada dinding sel tempat insulin melekat&% emperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung&d eningkatkan kadar kolesterol !baik$ dan mengurangi kolesterol

    !jahat$&e embantu melepaskan ke%emasan stress, dan ketegangan&

    Petunjuk 1erolah *aga "ntuk #iabetes Tidak 1ergantung Insulin2a Fula darah rendah jarang terjadi selama berola raga dan karena itu tidak

    perlu untuk memakan karbohidrat ekstrab >lah raga untuk menurunkan berat badan dengan pengurangan asupan

    kalori% >lah raga sedang setiap hari& >lah raga berat dapat dilakukan 3H

    seminggud Latihan ringan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah olah

    ragae Pilih olah raga yang sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup se%ara

    umum' an'aat olah raga akan hilang jika berhenti selama tiga hari berturut-

    turutg >lah raga bisa meningkatkan na'su makan dan asupan kalori

    bertambah& Penting untuk menghindari makan makanan ekstra setelahberolah raga&

    h #osis obat telan untuk diabetes perlu dikurangi selama olah raga teratur&d$ Interen+i *ar'al)i+

    Apabila pengendalian diabetesnya tidak berhasil dengan pengaturan diet

    dan gerak badan barulah diberikan obat hipoglikemik oral& #i Indonesia

    umumnya >(> yang dipakai ialah et'ormin 0 J 3 V 588 mg sehari& Pada

    pasien yang mempunyai berat badan sedang dipertimbangkan pemberian

    sul'onilurea&Pedoman pemberian sul'onilurea pada # usia lanjut 2

    36

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    39/43

    . Waspada timbulnya hipoglikemia, karena metabolisme sul'onilurea lebih

    lambat di usia lanjut, dan seringkali pasien kurang na'su makan, sering

    adanya gangguan 'ungsi ginjal dan hati serta pengaruh interaksi

    sul'onilurea dengan obat lain&0 Sebaiknya digunakan digunakan sul'onyl urea generasi II yang mempunyai

    aktu paruh pendek dan metabolisme lebih %epat&3 /angan gunakan klorpropamid karena aktu paruh sangat panjang serta

    sering ditemukan retensi air dan hiponatremi& 1ila ada komplikasi ginjal,

    klorpropamid tidak boleh diberikan karena ekskresi berkaitan dengan

    'ungsi ginjal&4 Sul'onilurea dengan kerja sedang +seperti glibenklamid, glikasid, biasanya

    dosis aal setengah tablet sehari, kalau perlu dapat dinaikkan . J 0 kali

    sehari&5 #osis oral bila dianggap perlu dapat dinaikkan tiap .J0 minggu& "ntuk

    men%egah hipoglikemia pada pasien tua lebih baik tidak memberikan dosis

    maksimum&; Kegagalan sekunder dapat terjadi setelah penggunan >(> beberapa lama,

    maka dapat di%oba kombinasi >(> dengan insulin atau langsung diberikan

    insulin saja&Pe'(erian In+ulin:

    Indikasi2

    Penurunan 11 yang %epat

    (iperglikemia berat yang disertai ketosis

    KA#, ((S

    Fagal dengan kombinasi >(> dosis hampir maksimal

    Stres berat +in'eksi sistemik, operasi besar, IA, stroke

    Kehamilan dengan #Ediabetes gestasional

    Fangguan 'ungsi hati ginjal yang berat

    Kontraindikasi atau alergi terhadap >(>

    /enis dan lama kerja insulin

    1erdasar lama kerja2

    .& Insulin kerja %epat +rapi) actin! insulinlispro +(umalog*, no?o rapid *, glulisine +Apidra*

    0& Insulin kerja pendek +short actin! insulin*egular +A%trapid*, (umulin* *

    3& Insulin kerja menengah +interme)iate actin! insulin

    NP( +Insulatard*, (umulin* N4& Insulin kerja panjang +lon! actin! insulin

    39

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    40/43

    glargine +lantus*, detemir + le?emir * 5& Insulin %ampuran tetap +premi4e) insulin

    68< NP(E38 < regular +iHtard*, (umulin* 38E68

    37

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    41/43

    LAPORAN STUDI KASUS

    LABORATORIUM ILMU KESE/ATAN MASYARAKAT

    BAB .I

    PENUTUP

    KESIMPULAN /OLISTIK

    Dia)n+i+ dari +e)i (il)i+ :

    #iabetes ellitus Tipe II

    Dia)n+i+ dari +e)i -+il)i+ :

    Ny&T saat ini masih merasa sedih dan berduka karena suaminya meninggal

    dunia dan harus meraat dan menjadi tulang punggung kaluarga khususnya

    untuk anaknya yang ketiga yang menderita keterbelakangan mental& Sebelumnya

    Ny&T juga kurang memperhatikan kondisi kesehatannya karena meraat

    suaminya yang sedang sakit& (al ini membuat Ny&T tidak rutin kontrol dan

    mengkonsumsi obat&

    Dia)n+i+ dari +e)i ++ial dan en'i :

    Aspek sosial dan ekonomi keluarga Ny&T masih dalam kondisi menengah

    kebaah& Ny&T dan suami sehari-hari sebagai petani dan buruh tani, tetapi

    suaminya telah meninggal 0 minggu setelah kunjungan rumah doker muda&

    Setelah suaminya meninggal, kebutuhan sehari-hari ditanggung sendiri oleh Ny&T

    dan sebagian dibantu oleh anaknya&

    48

  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    42/43

    DA*TAR PUSTAKA

    A#A +Ameri%an #iabetes Asso%iation& 08..& Stan)ar)s #or Me)ical are in DiabetesDiabetes are& 34+Suppl . 2 S..-S;.&

    Adhi , 1ayu&T., *odiyatul )& S& dan (ermansyah,08..&n -arl$ Detection Metho) o# T$pe52Diabetes Mellitus in +ublic ,ospital& Telkomnika, :ol&7, No&0, August 08.., pp&096074&

    Agustina, Tri ,0887&6ambaran Si%ap +asien Diabetes Melitus Di +oli +en$a%it Dalam su)Dr.Moear)i Sura%arta Terha)ap 7un8un!an /lan! 7onsultasi 6i9i& KTI #3& )akultasIlmu Kesehatan "ni?ersitas uhammadiyah Surakarta, Surakarta&

    Indrasari, Wii&08.8& ,ubun!an In)e%s 6li%emi% supan Ma%anan Den!an 7a)ar6lu%osa Darah +a)a +asien aat :alan Diabetes Mellitus Tipe52 Di sup Dr.

    ;ahi)in Su)irohuso)o& Skripsi Sarjana& Program Studi Ilmu FiDi , )akultas Kesehatanasyarakat, "ni?ersitas (asanuddin, akassar&

    Isniati, 0883, ,ubun!an Tin!%at +en!etahuan +en)erita Diabetes Militus Den!an7eter%en)alian 6ula Darah Di +oli%lini% s +er8an Dr. M. D8amil +a)an! Tahun./urnalKesehatan asyarakat, September 0886, I +0&

    Konsensus Pengelolaan dan Pen%egahan #iabetes elitus Tipe 0 di Indonesia 088; &088;&http2EEpenyakitdalam&'iles&ordpress&%omE0887E..Ekonsensus-pengelolaaln-dan-

    pen%egahan-diabets-melitus-tipe-0-di-indonesia-088;&pd'

    ohjuarno&0887& Ma%alah 7ontenporer 7onsentrasi -pi)emiolo!i +asca Sar8ana3+enan!!ulan!an Diabetes Melitus.akassar 2"ni?ersitas (asanuddin&

    urray, *obert K& (arpers bio%hemistry, d& 05, Appleton and Lange, 08882;83- ;87& AllanFra, et&al, linical 5200=& #epartment >' Publi% (ealth And@ommunity edi%ine, edi%al )a%ulty, Sriijaya "ni?ersity, Palembang 38.0;,

    Indonesia&Ma%ara 7esehatan "ol. 11 No. 2 Desember 200=3 ?@5>0 ,al [email protected], Sarono dkk&, 0887&+e)oman Diet Diabetes Melitus& /akarta2 )K"I&

    4.

    http://penyakitdalam.files.wordpress.com/2009/11/konsensus-pengelolaaln-dan-pencegahan-diabets-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.pdfhttp://penyakitdalam.files.wordpress.com/2009/11/konsensus-pengelolaaln-dan-pencegahan-diabets-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.pdfhttp://www.smallcrab.com/http://penyakitdalam.files.wordpress.com/2009/11/konsensus-pengelolaaln-dan-pencegahan-diabets-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.pdfhttp://penyakitdalam.files.wordpress.com/2009/11/konsensus-pengelolaaln-dan-pencegahan-diabets-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.pdfhttp://www.smallcrab.com/
  • 7/25/2019 Laporan Kasus 2 Dm

    43/43

    W(>, .777& De#enition Dia!nosis an) lassi#ication o# Diabetes Melitus an) Itsomplication&

    World (ealth >rganiDation, 08..& Diabetes Mellitus. A?ailable 'rom2http2EE&ho&intEmedia%entreE'a%tsheetsE's3.0EenEindeH&html XA%%esed 09 Aug 08.5Y