laporan kasus dm t2
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 1/9
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas pasien
Nama : NYK
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Agama : Hindu
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Stroberi
Nomor rekam medis : 15027424
Tanggal Pemeriksaan : 19 Mei 2015 ( pk 18.38 WTA)
3.2 Anamnesis (25 Januari 2009)
Keluhan Utama
Lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD Interna RSUP Sanglah mengeluh lemas sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Lemas pada seluruh tubuh dikatakan
muncul perlahan dan dirasakan memberat sejak 1 hari SMRS. Lemas dikatakan
sampai membuat pasien mau pingsan dan dirasakan sepanjang hari sehingga
menyebabkan pasien tidak mampu beraktivitas sehari-hari. Lemas tidak
menghilang walaupun pasien sudah beristirahat.
Pasien juga mengeluhkan pandangan kabur yang hilang timbul sejak 1
hari SMRS setelah muncul keluhan lemas. Pandangan kabur dikatakan pada
kedua mata. Keluhan tidak disertai dengan nyeri kepala. Keluhan ini
menyebabkan pasien ingin jatuh jika berjalan.
Pasien juga mengeluh sering kencing sejak kurang lebih 3 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Frekuensi buang air kecil meningkat terutama pada malam
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 2/9
hari. Pada saat tidur malam, pasien mengatakan sering terbangun untuk buang
air kecil sebanyak 3 sampai 4 kali. Kencing dikatakan berwarna kuning dengan
volume kurang lebih ½ gelas untuk sekali buang air kecil. Tidak ada darah atau
rasa nyeri sebelum saat dan sesudah buang air kecil.Pasien juga mengeluh sering merasa haus sejak 3 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Dalam sehari pasien minum dikatakan mencapai kurang lebih 12
gelas. Pasien juga mengeluh nafsu makan yang meningkat sejak 4 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Dalam sehari pasien mampu makan sekitar 5
sampai 6 porsi dengan porsi setengah piring makan, padahal sebelum keluhan
ini muncul pasien hanya makan sebanyak 2 sampai 3 porsi dengan porsi
setengah piring makan. Pasien juga mengatakan suka mengkonsumsi makanan
manis. Namun nafsu makan yang meningkat ini tidak disertai dengan
peningkatan berat badan. Pasien justru merasa berat badannya turun sekitar 2
sampai 3 kilogram dalam 1 bulan terakhir.
Keluhan mual, muntah, kesemutan sebelum masuk rumah sakit disangkal
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengeluh keluhan lemas seperti ini sebelumnya.
Riwayat sakit jantung, hipertensi, sakit ginjal disangkal oleh pasien.
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan yang
sama. Ayah pasien memliki riwayat diabetes melitus. Riwayat sakit jantung,
hipertensi, sakit ginjal di keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat sosial
Pasien bekerja sebagai wiraswasta. Kegiatan sehari-hari hanyalah
mengurus toko di rumah dan jarang keluar rumah. Riwayat merokok dan minum
minuman beralkohol disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan gemar
mengkonsumsi makanan manis seperti kue. Pasien mengatakan jarang
berolahraga.
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 3/9
3.3 Pemeriksaan Fisik (25 Januari 2009)
Status Present
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 60 x/mnt
Respirasi : 18 x/mnt
Suhu aksila : 36,5 °C
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 165 cm
BMI : 19,8 kg/m2
Status General
Mata : kesan anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+ isokor,
edema palpebra -/-
THT :Telinga : sekret -/-
Hidung : sekret (-), mukosa nasalis intak/intak
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), papil atrofi (-)
Leher : JVP ± 0 cmH2O, pembesaran kelenjar (-) dan kaku kuduk (-)
Thorax : Simetris (+), retraksi (-)
Cor :
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas jantung ICS II kiri
Batas kanan jantung PSL kanan
Batas kiri jantung MCL kiri ICS IV + 1 cm
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo :
Inspeksi : Simetris statis dan dinamis
Palpasi : Vocal fremitus N/N
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
Abdomen :
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 4/9
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/lien tidak teraba,
Perkusi : Timpani, ascites (-),
Ekstremitas : Hangat +/+, edema - / -
+/+ - / -
1.4 Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik (18/5/2015)
Parameter Hasil Satuan Remarks Nilai Normal
HbA 1C 8,7 % Tinggi < 6,5
Gula Darah
sewaktu501 mg/dL
Tinggi70.0 – 140.0
Gula Darah (19/5/2015)
Parameter Hasil Satuan Remarks Nilai Normal
Gula Darah
sewaktu271 mg/dl Tinggi 70.0 – 140.0
Darah Lengkap (19/5/2015)
Parameter Hasil Satuan Remarks Nilai Normal
WBC 5,7 103 / µ L Normal 4,10-11,00
#Ne 4,66 103 / µ L Tinggi 2,50-7,50
#Ly 1,9 103 / µ L Normal 1,00-4,00
#Mo 0,4 103 / µ L Normal 0,10-1,20
#Eo 0,2 103 / µ L Normal 0,00-0,50
#Ba 0,0 103 / µ L Normal 0,00-0,10
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 5/9
%Ne 55,20 % Normal 47,0-80,0
%Ly 9,60 % Normal 13,0-40,0
%Mo 4,60 % Normal 2,0-11,0
%Eo 1,50 % Normal 0,0-5,0
%Ba 0,39 % Normal 0,0-2,0
RBC 4,7 106 / µ L Normal 4,50 – 5,90
HGB 13,3 g/dl Normal 13,50 – 17,50
HCT 44,5 % Normal 41,00 – 53,00
MCV 85,8 Fl Normal 80,00 – 100,00
MCH 27,9 Pg Normal 26,00 – 34,00
MCHC 32,5 g/dl Normal 31,00 – 36,00
RDW 14,0 % Normal 11,6-14,8
PLT 168 103 /ul Normal 150,00 – 440,00
MPV 7,73 Fl Normal 6,80-10,0
1.5 Diagnosis
Diabetes Melitus Tipe II dd/ Diabetes Melitus Tipe I
VI. PENATALAKSANAAN
Rencana Terapi:
- Rawat jalan
- Diet DM 1800 kalori
- Metformin 3x500 mg
- Glimepiride 1x2 mg
- KIE mengenai latihan jasmani, mengatur pola makan dan edukasi tanda
penurunan atau peningkatan gula darah
Rencana Diagnostik :
- DL, UL, Lipid Profile
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 6/9
Rencana Monitoring :
- Keluhan
- Tanda-tanda vital
- BS
BAB IV
PEMBAHASAN
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 7/9
4.1 Faktor Resiko Diabetes Melitus
Faktor resiko diabetes dibagi menjadi dua yaitu faktor resiko yang dapat
dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
antara lain faktor genetik, usia, diabetes gestaional. Pada pasien ini pasien
memiliki riwayat diabetes melitus dalam keluarga yaitu ayah pasien. Sehingga hal
ini meningkatan resiko terjadinya diabetes melitus dalam pasien ini.
Faktor yang dapat dimodifikasi antara lain obesitas, aktifitas jasmani, nutrisi,
faktor lain (berat badan lahir rendah, paparan terhadap lingkungan diabetes saat di
dalam rahim, beberapa komponen inflamasi). Pada pasien ini pasien mengatakan
dirinya jarang berolahraga dan cenderung lebih sering melakukan aktivitas di
rumah. Selain itu pola makan pasien yang sering mengkonsumsi makanan manis
dengan beban glikemik yang tinggi adalah faktor resiko lain untuk terjadinya
diabetes melitus pada pasien ini.
4.2 Manifestasi Klinis
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada diabetisi. Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti poliuria yaitu banyak kencing, polifagia yaitu banyak makan, polidipsia yaitu banyak minum, dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain dapat
berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi ereksi pada pria,
serta pruritus vulva pada wanita. Diagnosis DM ditegakkan melalui cara.
!ertama, jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa darah
sewaktu lebih dari atau sama dengan "## mg$d% sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis DM. Kedua, dengan tes toleransi glukosa oral &''()*. Meskipun
''() dengan beban + gram glukosa lebih sensitive dan spesifik disbanding
dengan pemeriksaan gula darah puasa, namun memiliki keterbatasan tersendiri.
''() sulit dilakukan berulang-ulang dan dalam praktik sangat jarang dilakukan.
Ketiga, dengan pemeriksaan gula darah puasa yang lebih mudah dilakukan,
mudah diterima oleh pasien serta murah sehingga pemeriksaan ini dianjurkan
untuk diagnosis DM.
!ada kasus ini didapatkan pasien mengeluh sering buang air kencing terutama saat
malam hari yang menunjukkan gejala polyuria. elain itu pasien juga mengatakan
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 8/9
mudah haus sehingga sering minum yang menunjukkan gejala poidipsia dan
pasien juga mengatakan nafsu makan yang belakangan ini semakin meningkat
menunjukkan gejala polifagia. elain itu pasien juga mengeluhkan penurunan
berat badan dari awalnya kilogram menjadi / kilogram dalam 0 bulan
terakhir. aat dilakukan pengecekan terhadap kadar gula darah sewaktu pasien,
didapatkan saat itu gula darah pasien mencapai #0 mg$dl. Dan kadar 1B203
pasien pun menunjukkan peningkatan sebesar 4,+5.
Dari keluhan yang ada pasien sudah mengalami keluhan klasik dari diabetes
mellitus, peningkatan kadar glukosa darah sewaktu diatas "##mg$dl serta kadar
1B203 diatas ,5. 1al ini menyatakan pasien terdiagnosa dengan diabetes
melitus.
4.3 Penatalaksanaan Diabetes Melitus
!enatalaksanan DM untuk jangka pendek bertujuan untuk menghilangkan keluhan
$ gejala DM dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat. 6ntuk jangka
panjangnya lebih jauh lagi, yaitu mencegah penyulit, baik makroangiopati,
mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas
dan mortalitas. !engelolaan DM dibagi menjadi pengelolaan non-farmakologisdan farmakologis.
!engelolaan DM dimulai dengan terapi gi7i medis dan latihan jasmani selama
beberapa waktu &"-/ minggu*. 2pabila kadar glukosa darah belum mencapai
sasaran, dilakukan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral &)1)*
dan atau suntikan insulin. !ada keadaan tertentu, )1) dapat segera diberikan
secara tunggal atau kombinasi, sesuai indikasi.
Berdasarkan pengelolaan DM tipe 88 oleh !erkeni dengan melihat kadar 1b20c 4-
95 diberikan kombinasi " obat. !ada pasien ini diberikan )1) yang berupa
kombinasi dua obat yang berbeda mekanisme kerjanya yaitu metformin dan
glimepiride. Metformin berperan untuk menghambat glukoneogenesis, sedangkan
glimepiride untuk merangsang sekresi insulin. Kombinasi kedua obat ini
diharapkan mampu bekerja lebih optimal dalam menurunkan gula darah.
Dalam hal edukasi terhadap pasien, pasien dengan diabetes diberikan edukasimengenai pola hidup sehat yang mencakup : pola makanan yang diatur dan
7/23/2019 Laporan Kasus DM T2
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-dm-t2 9/9
pelatihan jasmani yang cukup. !asien diharapkan mampu mengubah pola
hidupnya dimana yang awalnya jarang berolahraga kita sarankan untuk
berolahraga misalnya dengan jogging -/ kali seminggu selama # menit. Dan
mengatur pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan manis dan makanan
berlemak.