laporan kunjungan pskw "sidoarum"

Download Laporan kunjungan PSKW "SIDOARUM"

If you can't read please download the document

Upload: vinda-astri-permatasari

Post on 16-Sep-2015

70 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Tugas kelompok untuk membuat laporan kunjungan

TRANSCRIPT

LAPORANKUNJUNGAN PANTI SOSIAL KARYA WANITA (PSKW) SIDOARUMGODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I

Disusun oleh:

Anggi WibisonoNIM.P07120112043Aprilia Rizky ArifianiNIM.P07120112047Ditta UtamiatiNIM.P07120112052Endang SunarniNIM.P07120112057Isnu SafitrianaNIM.P07120112062Normalasari Dwi NugraheniNIM.P07120112067Ratna Dewi PuspitasariNIM.P07120112072Tri Erawati LafranaNIM.P07120112078Utita AgustinaNIM.P07120112079Vinda Astri PermatasariNIM.P07120112080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATAN2015

BAB IPENDAHULUAN

Pengertian Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)Panti Sosial Karya Wanita Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Sosial Provinsi DIY sebagai lembaga pelayanan masyarakat (Public Service) yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial untuk membantu memulihkan sikap, perilaku psikologis dan fungsi sosial Wanita Rawan Sosial Psikologis.

Latar Belakang Didirikannya PSKW

Sejarah Didirikannya PSKWPada tahun 1981, Kanwil Depsos Provinsi DIY mendirikan tempat rehabilitasi wanita rawan sosial psikologis dengan nama Sasana Rehabilitasi Karya Wanita (SRKW). Tahun 1995 nama SRKW berubah menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Yogyakarta sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 22/HUK/1995. Kemudian pada tahun 2002, dengan dibubarkannya Departemen Sosial, dalam era otonomi daerah PSKW menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dengan Peraturan Daerah Provinsi DIY Jo SK Gubernur Nomor 160 Tahun 2002 tentang Uraian tugas dan tata kerja di UPTD di lingkungan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan sosial Provinsi DIY . selanjutnya pada tahun 2008 diterbitkan Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi DIY dan Peraturan Daerah Nomor : 36 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPTD Provinsi DIY.

Visi dan MisiVisi

Terwujudnya wanita yang bermanfaat, berguna, dan mandiri. Misi

Meningkatkan sumberdaya wanita melalaui pelatihan pelatihan sosial, mental, ketrampilan usaha untuk kemandirian Melindungi dan meningkatkan martabat wanita melalui rehabilitasi dan pelayanan sosial Meningkatkan peran wanita dalam pembangunan Mengembangkan teknologi pelayanan dan potensi pegawai melalui studi dan penelitian, sebagai laboratorium Menggali potensi masyarakat untuk dapat berpartisipasi melalui informasi dan kegiatan sosial kemasyarakatan PSKWMengembangkan jalinan kerja dan jaringan sosial untuk pengembangan PSKW

TujuanTujuan adanya PSKW yaitu untuk memulihkan kembali harga diri, kepercayaan diri, tanggungjawab sosial yang berkualitas serta kemauan dan kemampuan agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan dan penghidupan bermasyarakat yang normatif.

SasaranSasarannya meliputi Wanita Rawan Sosial Psikologis (WRSP) yaitu wanita usia 17 40 tahun dengan kondisi pribadi dan lingkungan mengalami disharmoni soaial, penyimpangan norma sehingga rawan terhadap gangguan psikologis. Jika tidak segera memperoleh penanganan maka yang bersangkutan dapat mengalami disfungsi sosial, meliputi :

Wanita dari keluarga broken home atau terlantarWanita putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan tidak bekerjaWanita korban kekerasan seksualWanita eks tuna susilaWanita korban KDRTWanita korban eksploitasi ekonomiWanita pekerja migran bermasalah sosialWanita korban traffickingWanita dengan kehamilan tidak dikehendaki

Sistem PelayananPelayanan di PSKW Yogyakarta merupakan pelayanan perlindungan dan rehabilitasi sosial yang diselenggarakan di dalam panti. Warga binaan wajib tinggal di asrama selama mengikuti pelayanan. Penerimaan warga binaan dilaksanakan secara buka tutup setiap bulan.

Waktu BimbinganProgram bimbingan PSKW dilaksanakan maksimal satu tahun pelayanan.

Struktur OrganisasiSecara keseluruhan, PSKW Yogyakarta memiliki 29 orang pegawai yang terdiri dari 19 orang PNS dan 10 orang honorer. Untuk struktur organisasi di PSKW sebagai berikut:

FUNGSIONALPEKERJA SOSIALKEPALA SEKSIPERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIALKEPALA SUB BAGIAN TATA USAHAKEPALA PANTI

Tahap PelayananTahap Sosialisasi Penyebarluasan informasi

Melakukan koordinasi dengan wilayah Kabupaten dan Kota se-DIY yang ditindaklanjuti dengan penyebaran informasi langsung pada masyarakat.Penjangkauan Rekrutmen klien

Rekrutmen klien berasal dari :Laporan masyarakat Rujukan dari tokoh masyarakat, PSM, Orsos atau LSM, PKK dan instansi terkait lainnya.Pendaftaran diri atau serah diri calon klien

Tahap Penerimaan Klien Pendekatan awal Orientasi dan konsultasi Identifikasi Motivasi Seleksi Registrasi

Pencatatan Memberian Nomor Registrasi Pengenalan Liningkungan Panti

Pengungkapan dan Penelaahan Masalah (Assessment)

Tes Psikologi Tes Bakat Minat

Penempatan dalam program pelayanan Tahap Rehabilitasi Sosial

Bimbingan fisik, mental dan sosial

Pemeliharaan kesehatan, olah raga dan sarana kebersihan Makan dan minum setiap hari Bimbingan Keagamaan Bimbingan Kedisiplinan Bimbingan Budi Pekerti Pendampingan Asrama Dinamika Kelompok Kerja bakti lingkungan Konseling Terapi Kelompok

Art Therapy

Muatan lokal

Bimbingan Ketrampilan

Jahit Tata Rias atau SalonOlahan Pangan Batik

Tahap Resosialisasi Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat

Melibatkan warga binaan dalam kegiatan kemasyarakatan sekitar.Koordinasi atau kerjasama dengan aparat desa setempat Koordinasi atau kerjasama dengan stakeholderBakti sosial jasa ketrampilan Kerja bakti Pentas seni

Bimbingan usaha atau kerja

Achievment Motivation Training (AMT)

Memberikan pengetahuan usaha dan mendorong agar klien dapat mengembangkan kemampuan usahanya setelah melalui tahapan pelayanan. Dilaksanakan selama tiga hari, satu kali dalam satu tahun dengan peserta 45 orang warga binaan.Praktek Belajar Kerja (PBK)

Penempatan klien pada suatu tempat usaha sesuai dengan bimbingan keterampilan yang diikuti dengan tujuan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di panti serta untuk membangun motivasi untuk bekerja atau mandiri. Peserta PBK Th. 2015 adalah 50 klien per tahun. PBK dilaksanakan selama 30 hari bekerjasama dengan tempat-tempat usaha di wilayah DIY. Kegiatan PBK dilanjutkan dengan Magang Kerja bagi klien yang berminat.Sertifikasi

Pendalaman ketrampilan bagi klien yang bertujuan untuk memberikan sertifikat ketrampilan. Diharapkan sertifikat tersebut dapat menjadi bekal usaha atau bekerja. Dilaksanakan selama 2 bulan. Bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK) di wilayah DIY. Klien yang lulus sertifikasi, memperoleh bantuan usaha sesuai dengan jenis ketrampilan. Penyaluran

Penempatan kerja Usaha Mandiri Pemberian bantuan sesuai sertifikasi

Tahap Bimbingan Lanjut Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat Bimbingan penempatan usaha Bantuan pengembangan usaha

Pelaksanaan Bimbingan Lanjut, yaitu dengan :Konseling Home visitTemu alumniRujukan sebagai upaya tindak lanjut untuk mencegah kerawanan Visit di tempat kerja Bantuan stimulan Evaluasi

Tahap Terminasi Penutupan pencatatan kasus klien Penutupan hubungan pelayanan

BAB IIPEMBAHASAN

Gambaran kondisi wisma Srikandi,keadaan kesehatan penghuni dan kegiatan yang dilakukan selama di panti.Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) terdiri dari 3 wisma,yaitu wisma Kunti,wisma Sembodro,dan wisma Srikandi. Wisma srikandi dihuni oleh 14 orang. Penghuni wisma Srikandi tersebut bernama Novi,Ika,Ina,Mia,Ambar,Emi ,Siti,Isya,Febri,Dewi,Rani ,Anif,Okta,Ningsih. Penghuni wisma tersebut berumur antara 15 sampai 33 tahun.Terdapat 1 orang yang berumur 15 tahun,2 orang beumur 16 tahun,3 orang berumur 17 tahun,1 orang berumur 18 tahun,1 orang berumur 19 tahun,3 orang berumur 20 tahun,1 orang berumur 21 tahun,1 orang berumur 23 tahun dan 1 orang berumur 33 tahun. Sebagian besar dari penghuni wisma srikandi berasal dari bantul, kemudian sleman,kulonprogo,gunung kidul,dan Kota Yogyakarta. wisma Srikandi mempunyai 1 pekerja sosial dan 3 Pramu Sosial.Pekerja sosial bertugas memberi motivasi penghuni wisma yang malas beraktivitas,mengawasi kegiatan penghuni wisma sedangkan pramu sosial bertugas menjaga ketertiban dan kedisiplinan wisma untuk menjaga kerapian dan kebersihan kamar wisma termasuk kebersihan WC.Wisma srikandi mempunyai struktur kepengurusan wisma.yaitu ada ketua wisma bernama Mia,Wakil ketua bernama Ika,Sekretaris bernama Febri,Bendahara bernama Sumarningsih dan tri anifah,seksi keamanan bernama Rani,seksi kebersihan bernama dewi dan oktaviana dan seksi kesehatan bernama sri rahayu dan inawati.Selain mempunyai struktur kepengurusan,wisma srikandi juga mempunyai daftar piket harian wisma.Untuk kebersihan kamar,beberapa penghuni mengatakan bahwa itu dilakukan dengan kesadaran sendiri,tidak ada piket harian kamar.Terdapat 7 ruangan di dalam wisma srikandi.4 ruangan digunakan sebagai kamar sedangkan 3 kamar lainnya digunakan untuk gudang,ruang tv dan ruang setrika. Setiap kamar penghuni terdiri dari 4-6 tempat tidur akan tetapi tidak semua tempat tidur tersebut ditempati.Kamar kamar penghuni secara keseluruhan tampak bersih dan rapi,terdapat ventilasi di setia kamar,terdapat jendela dan pintu pada setiap kamar.Akan tetapi ditemukan 2 kamar dengan kondisi jendela ditutup yaitu pada kamar dewi dan kamar mia.Pada kamar dewi,jendela tidak dibuka dengan alasan jika dibuka,udara yang dingin akan masuk,selain itu juga,jendela tersebut terhalang oleh lemari,sehingga penghuni mengalami kesulitan untuk membuka jendela,sedangkan pada kamar mia,jendela tidak dibuka dengan alasan jika jendela dibuka,bau dari septic tank yang berada di dekat jendela.Untuk pencaahayaan pada tiap kamar sudah baik yaitu dapat membaca pada siang hari tanpa bantuan lampu.Pada kamar dewi,ditemukan beberapa handuk yang bergelantungan pada sampiran di samping lemari,saat ditanya,beberapa teman kamar dewi mengatakan bahwa mereka menggantung handuk pada sampiran dikarenakan jemuran baju yang berada di luar kamar penuh.untuk pembuangan sampah,di wisma Srikandi sudah disediakan beberapa tempat sampah yang berada di dalam wisma,akan tetapi sampah tersebut belum dibedakan berdasarkan jenis sampah.Misalnya tempat sampah organik dan anorganik. Salah seorang karyawan TU mengatakan bahwa sampah yang sudah dikumpulkan penghuni tiap wisma di belakang gedung wisma sembrodo dibuang setiap hari oleh petugas kebersihan panti yang dibuang di TPA terdekat.Untuk drainasenya dibuang lewat selokan yang menuju sungai.4 penghuni wisma Srikandi mengatakan bahwa mempunyai masalah gigi yaitu karies gigi,namun hanya ada 1 penghuni yang yang mengeluhkan nyeri karena masalah gigi yang diderita.Selain masalah karies gigi,ada juga masalah kesehatan lainnya seperti flu.Ada 1 penghuni yang mengatakan sedang flu.Pekerja sosial wisma yaitu bu Desi mengatakan bahwa pennyakit yang banyak diderita selama ini batuk,flu,maag dan diare.Akan tetapi saat ini masalah kesehatan yang muncul yaitu flu dan karies gigi. Panti PSKW sebenarnya mempunyai ruang poliklinik,akan tetapi karena tidak ada tenaga kesehatan yang bekerja di panti tersebut,poliklinik tersebut jarang digunakan.Poliklinik tersebut digunakan jika pihak puskesmas atau dokter yang datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.Pihak puskesmas datang ke panti 1 bulan sekali setiap hari rabu pada minggu terakhir,sedangkan dokter datang 2 kali dalam 1 bulan yaitu pada minggu kedua dan keempat.Untuk kebersihan perorangannya,14 penghuni wisma mengatakan gosok gigi 2 kali sehari yaitu pada saat mandi.Penghuni wisma mengatakan mandi 2 kali,sebagian besar membilas rambut setiap 2 hari sekali. Wisma Srikandi mempunyai kamar mandi,kamar mandi yang pertama tampak bersih dan tidak bau sedangkan kamar mandi yang lainnya berbau pesing dan terlihat kotor.Untuk seragam penghuni wisma berbeda setiap harinya.untuk hari senin dan selasa memakai seragam hitam dan putih,hari rabu dan kamis memakai batik,hari jumat memakai baju olahraga,dan hari sabtu memakai pakaian bebas dan rapi. Salah seorang penghuni mengatakan bahwa untuk mencuci baju dilakukan setiap hari ada peraturan yang mengatakan bahwa penghuni tidak boleh merendam pakaian lebih dari 2 jam dan tidak boleh mencuci lebih dari jam 5.Penghuni wisma biasanya tidur mulai pukul 21.00 WIB dan bangun pada pukul 05.00 WIB.namun ada beberapa penghuni yang biasanya lembur untuk menyelesaikan tugas keterampilannya seperti menjahit.Pekerja sosial bu Desi mengatakan bahwa setelah pukul 21.00 WIB,penghuni wisma tidak boleh keluar dari wisma srikandi kecuali bagi yang lembur.Penghuni makan 3 kali sehari dengan menu yang berbeda setiap makannya.Setiap hari pasti disediakan lauk pauk berupa daging atau ikan.Setiap minggu,pihak gizi menyediakan susu dan buah.Tempat makan terpisah dari wisma,sehingga untuk makan,penghuni makan bersama-sama dengan penghuni wisma lainnya.Di ruang makan sudah terdapat tempat cuci tangan.salah satu karyawan TU mengatakan bahwa untuk cuci piring dan gelas setiap makan dilakukan secara mandiri oleh penghuni.Kegiatan penghuni sehari-hari berbeda beda setiap harinya.untuk hari senin,ada kelas bahasa inggris,hari selasa kegiatan keterampilan,hari rabu pelajaran agama,hari kamis pelajaran PKBI sedangkan hari jumat ada kegiatan rekreatif seperti menyanyi,menari dan karawitan.Untuk keterampilannya sendiri terdiri dari beberapa keterampilan yaitu keterampilan salon,batik,menjahit,dan olahan pangan.Untuk melakukan kegiatan keterampilan,para penghuni wisma bergabung sesuai dengan minat yang dipilih,tidak berdasarkan pengelompokan wisma.untuk keterampilan batik,hari senin sampai rabu melakukan batik tulis,sedangkan hari kamis dan sabtu,melakukan batik cap dan jumputan.Seorang guru pengampu batik mengatakan bahwa ada resiko dari kegiatan membatik,seperti kulit melepuh dikarenakan terkena HCl ataupun malam.akan tetapi sampai saat ini,belum ada penghuni yang mengalami hal tersebut.Selain membatik,juga ada keterampilan salon.Untuk hari senin dan sabtu terjadwal kegiatan tata rambut,hari selasa dan rabu kegiatan tata rias pengantin,dan hari kamis ada kegiatan spa.Untuk keterampilan jahit,hari senin kegiatan menjahit,selasa kegiatan desain,rabu kegiatan bordir,kamis kegiatan kerajinan tangan dan hari sabtu kegiatan menjahit.Keterampilan yang terakhir yaitu olahan pangan.hari senin membuat lauk pauk,hari selasa membuat makan oriental,hari rabu membuat lauk pauk nisantara,hari kamis membuat jajan pasar dan hari sabtu membuat kue.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanPanti Sosial Karya Wanita Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Sosial Provinsi DIY sebagai lembaga pelayanan masyarakat (Public Service) yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial untuk membantu memulihkan sikap, perilaku psikologis dan fungsi sosial Wanita Rawan Sosial Psikologis.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di wisma srikandi pada hari selasa,20 Januari 2015,didapatkan hasil yaitu ; wisma nampak bersih,namun masih ada handuk yang bergelantungan di sampiran.Selain itu,ditemukan 1 jendela tidak bisa dibuka karena terhalang oleh lemari yang berada di depan jendela,ada 1 WC berbau pesing.

SaranBagi mahasiswa :

Diharapkan mahasiswa dapat menggali lebih dalam masalah pada penghuni wisma secara individu, sehingga mahasiswa dapat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penghuni wisma

Bagi Penghuni WismaDiharapkan penguni wisma lebih terbuka kepada pihak lain, karena banyak pihak yang bertujuan untuk membantu para penghuni wisma. Dan pneghuni wisma dapat meningkatkan kesadarannya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan.

Bagi Pihak PSKWDiharapkan pihak PSKW lebih memperhatikan kebutuhan dan masalah tiap-tiap penghuni panti, sehingga tindakan yang dilakukan atau pendekatan yang diterapkan kepada tiap penghuni wisma dapat sesuai dengan kebutuhan dari tiap penghuni panti