laporan magang pt pos indonesia - mpc bandung

Upload: kiyanadhira-abghiazka-aryienno

Post on 09-Oct-2015

896 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

Laporan Magang PT Pos Indonesia - Mail Processing Center Bandung 40400. Juni - Agustus 2014.

TRANSCRIPT

  • PT POS INDONESIA (Persero)

    MAIL PROCESSING CENTER BANDUNG 40400

    LAPORAN

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Magang

    Dosen Pembina:

    Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, S.E., M.Si.

    oleh:

    Kiyanadhira A. A.

    120310110127

    Program Studi S-1 Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Padjadjaran

    2014

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan rahmat

    dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul PT Pos Indonesia (Persero):

    Mail Processing Center Bandung 40400. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah

    Magang.

    Dalam penyusunan laporan ini, penulis menghadapai berbagai tantangan. Namun,

    dengan didukung oleh berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi. Maka dari itu, penulis

    ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, S.E., M.Si. selaku

    dosen pembina mata kuliah magang. Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis haturkan

    kepada Bapak Jeje Jubaedy, Bapak M. Hasanudin, Bapak M. Ganjar, Bapak Budhi R.

    Tresnayadi, serta Ibu Indri Mariana selaku pembimbing lapangan di MPC Bandung.

    Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

    penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar dapat menjadi bahan pembangun

    penyusunan laporan selanjutnya.

    Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan hal-hal positif lainnya untuk

    pembaca.

    Bandung, September 2014

    Penulis

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

    DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5

    1.1 Latar Belakang Magang .............................................................................................. 5

    1.2 Tujuan Magang ........................................................................................................... 5

    1.3 Manfaat Magang ......................................................................................................... 5

    BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN ................................................................................... 7

    2.1 PT Pos Indonesia (Persero) ......................................................................................... 7

    2.2 Mail Processing Center Bandung 40400 .................................................................... 7

    BAB III PELAKSANAAN MAGANG ..................................................................................... 9

    3.1 Laporan Kegiatan Mingguan dan Situasi yang Dihadapi............................................ 9

    3.1.1 Proses Incoming Surat Prioritas .............................................................................. 9

    3.1.2 Proses Outgoing Surat Prioritas ............................................................................. 11

    3.1.3 Pos Internasional.................................................................................................... 12

    3.1.4 Distribusi dan Transportasi .................................................................................... 12

    3.1.5 Kembali ke Pos Internasional Pagi, Incoming, Outgoing, dan Pos Internasional

    Malam . ..................................................................................................................... 13

    3.2 Tugas yang Berkesan selama Magang ...................................................................... 14

    3.4 Peran Pembimbing Lapangan.................................................................................... 14

    BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 15

    LAMPIRAN ............................................................................................................................. 16

    Dokumentasi......................................................................................................................... 16

    Laporan Kegiatan Harian ..................................................................................................... 19

    Penilaian Magang ................................................................. Error! Bookmark not defined.

    Identitas Pembimbing Lapangan .......................................................................................... 20

  • 4

    Informasi Tambahan Perusahaan ......................................................................................... 20

    Sejarah Pos Indonesia ....................................................................................................... 20

    Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................................. 21

    Produk ............................................................................................................................... 21

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Magang

    Mahasiswa sebagai sumber daya manusia harus siap pakai saat terjun ke dalam dunia

    kerja pada era globalisasi ini. Salah satu caranya, yaitu dengan mengenal langsung bagaimana

    cara kerja orang-orang di dalam perusahaan yang mumpuni agar mahasiswa dapat

    mengetahui secara langsung bagaimana pola kerja yang sesungguhnya.

    Magang merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menambah pengetahuan

    mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan beroperasi dengan cara

    langsung terjun ke dalam proses bisnis perusahaan tersebut.

    Karena dalam prakteknya diharapkan akan menjadi nilai tambah bagi mahasiswa sendiri,

    maka penulis merasa perlu untuk magang di PT Pos Indonesia, yaitu Mail Processing Center

    Bandung agar dapat mengetahui kegiatan operasional pengolahan surat yang merupakan inti

    bisnis perusahaan. MPC Bandung dipilih karena penulis ingin mendalami operasional

    perusahaan jasa yang sudah matang dan kebetulan terletak tidak terlalu jauh dari tempat

    tinggal penulis.

    1.2 Tujuan Magang

    Secara umum, tujuan dilaksanakannya kegiatan magang ini adalah:

    a. Memperluas wawasan, pengetahuan, dan keterampilan bagi mahasiswa sebagai

    bekal memasuki dunia kerja,

    b. Menambah pengalaman, pelatihan kerja, dan daya analisis mahasiswa dalam

    penerapan ilmu manajemen operasi/produksi, serta

    c. Menjalin hubungan kerja sama dengan instansi yang bersangkutan dalam bidang

    penelitian maupun ketenagakerjaan.

    1.3 Manfaat Magang

    Manfaat untuk mahasiswa:

    a. Menambah wawasan di dalam dunia kerja, khususnya pada bagian operasional

    perusahaan, sehingga mahasiswa memiliki keterampilan sesuai tuntutan lapangan

    kerja;

    b. Media penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja; serta

  • 6

    c. Media perluasan relasi.

    Manfaat untuk universitas:

    a. Terjalinnya hubungan baik dengan perusahaan tempat mahasiswa magang;

    b. Peningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman magang; serta

    c. Salah satu media penyaluran input dari perusahaan dalam hal relativitas kurikulum

    universitas dengan dunia kerja.

    Manfaat untuk perusahaan:

    a. Adanya bantuan tenaga dari mahasiswa-mahasiswa pelaksana magang;

    b. Terjalinnya hubungan baik dengan universitas; serta

    c. Sarana audit eksternal perusahaan tanpa pengeluaran biaya dengan adanya laporan-

    laporan magang yang diberikan kepada perusahaan.

  • 7

    BAB II

    GAMBARAN PERUSAHAAN

    2.1 PT Pos Indonesia (Persero)

    PT Pos Indonesia (Persero)

    merupakan Badan Usaha Milik

    Negara (BUMN) yang berperan

    dalam layanan kiriman pos di

    Indonesia. Seiring berjalannya

    waktu, Pos Indonesia telah

    memanfaatkan insfrastruktur

    jaringannya yang mencapai sekitar

    24 ribu titik layanan yang

    menjangkau 100 persen

    kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan, 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi

    transmigrasi terpencil di Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 kantor pos

    online, serta dilengkapi electronic mobile post di beberapa kota besar yang terintegrasi.

    2.2 Mail Processing Center Bandung 40400

    Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400 yang berlokasi di Jalan Soekarno-

    Hatta 558 merupakan salah satu unit kerja PT Pos Indonesia (Persero) yang memiliki fungsi

    utama melakukan pemrosesan seluruh kiriman pos, baik surat maupun paket, sejak diterima

    dari loket kantor pos agar dapat disampaikan ke bagian antaran atau Delivery Center untuk

    dikirimkan ke alamat tujuan. Terdapat beberapa unit kerja (divisi) di MPC Bandung, di

    antaranya:

    a. Proses Incoming Surat Prioritas

    Adalah bagian dari MPC Bandung yang memiliki peran untuk memroses kiriman pos

    prioritas, yaitu Pos Express dan Pos Kilat Khusus, yang berasal dari seluruh wilayah

    Indonesia dan ditujukan ke wilayah Bandung Raya, yaitu Kota dan Kabupaten Bandung,

    Sumedang, Lembang, Padalarang, Garut, serta Majalaya. Proses kerja meliputi penerimaan

  • 8

    kantong dari distribusi, penerimaan isi kantong, sortir, penutupan kantong, dan penyerahan

    kantong ke bagian distribusi.

    b. Proses Outgoing Surat Prioritas

    Adalah bagian dari MPC Bandung yang memiliki peran untuk memroses kiriman pos

    prioritas, yaitu Pos Express dan Pos Kilat Khusus, yang berasal dari wilayah Bandung Raya

    dan ditujukan ke seluruh wilayah Indonesia. Proses kerja meliputi penerimaan kantong dari

    distribusi, penerimaan kantong, penerimaan isi kantong, sortir kasar, sortir halus, penutupan

    kantong, dan penyerahan kantong ke bagian distribusi.

    c. Distribusi dan Transportasi

    Adalah unit kerja yang berperan dalam penerimaan kiriman pos dari kantor pos dan loket

    serta mengirimkannnya kembali ke kantor pos, Delivery Center (DC), atau MPC tujuan.

    Proses kerja meliputi penerimaan kantong dari transportasi, sortir kantong sesuai produk,

    penyerahan kantong ke divisi yang bertugas, dan penerimaan kantong kiriman dari divisi

    yang bertugas, serta penyerahan kantong ke transportasi.

    d. Pos Internasional

    Adalah unit kerja yang berperan dalam memroses kiriman pos dari Indonesia ke luar negeri

    maupun sebaliknya. Proses kerja meliputi penerimaan kantong dari distribusi, sortir kantong

    sesuai produk (LC/AO, Bungkusan, Registered, Paket Pos Luar Negeri, atau EMS),

    penerimaan isi kantong sekaligus pembuatan PP22A (bukti serah ke bea cukai), penyerahan

    item ke bea cukai, penerimaan item yang lolos dan sudah dibea, sortir sesuai DC/KP,

    penutupan kantong, dan penyerahan kantong ke bagian distribusi.

    Dua unit kerja di MPC Bandung, yaitu Proses Incoming Surat dan EMS dari Pos

    Internasional sudah meraih sertifikasi ISO 9001:2008.

    Alur proses kiriman pos di MPC Bandung:

    Distribusi & Transportasi

    Proses:

    Incoming, Internasional,

    Outgoing

    Distribusi & Transportasi

  • 9

    BAB III

    PELAKSANAAN MAGANG

    3.1 Laporan Kegiatan Mingguan dan Situasi yang Dihadapi

    3.1.1 Proses Incoming Surat Prioritas (23 s.d. 28 Juni 2014)

    Setelah mengajukan permohonan magang kepada Manajer Audit dan Mutu Operasi

    dua minggu sebelumnya, diputuskan bahwa penulis akan menjalankan magang selama enam

    minggu dengan sistem rolling pada divisi-divisi yang berperan dalam alur utama proses

    pengolahan kiriman pos, yaitu bagian distribusi, incoming surat, maupun outgoing surat agar

    penulis mengerti seluruh alur proses pengolahan kiriman pos di MPC Bandung.

    Pada hari pertama magang, penulis memutuskan untuk hadir setengah jam lebih awal

    dari jam kerja normal, yaitu pukul 07.00. Ternyata, rata-rata manajer baru hadir pukul 08.00,

    sehingga penulis langsung mengiyakan saat ditawarkan oleh salah seorang karyawan untuk

    masuk ke bagian Proses Incoming Surat Prioritas (selanjutnya disebut bagian Incoming) yang

    karyawannya sudah cukup banyak yang datang pada waktu tersebut. Belakangan, baru

    diketahui bahwa divisi terpagi yang mulai bekerja adalah divisi Distribusi dan Transportasi

    (selanjutnya disebut Distribusi saja) yang menerima antaran kiriman pos, dilanjutkan dengan

    divisi Incoming yang harus segera memroses kiriman Pos Express (waktu tempuh kiriman

    pos [WTKP] 1 hari) dan Pos Kilat Khusus (WTKP 4 hari). Sementara itu, bagian surat

    standar biasanya baru mulai terisi pukul 08.00 karena rentang waktu pengerjaannya yang jauh

    lebih longgar daripada kiriman prioritas (WTKP 14 hari).

    Setelah berkenalan dengan para staf yang semuanya berjenis kelamin pria, penulis

    dijelaskan secara singkat alur proses pengolahan kiriman pos di bagian Incoming seperti yang

    sudah dijelaskan pada bagian profil MPC Bandung. Pada hari pertama magang, penulis

    dibimbing oleh asisten manajer (asman), Pak Asnur, cara menerima isi kantong dengan scan,

    lalu memberikan singkatan kota-kota untuk ratusan manifest terima serta memasukkannya ke

    dalam booker (rekap manifest). Bagi masyarakat awam seperti penulis, hafal ratusan kode

    kota di Indonesia di luar kepala tentu merupakan hal yang hebat, dan hal ini juga merupakan

    kualifikasi yang diperlukan oleh pegawai pos. Penulis sampai harus mencatat kode-kode kota

    tersebut agar tidak terlalu sering bertanya ulang kepada Pak Asnur.

    Pada hari pertama ini, penulis melaksanakan magang sampai pukul 13.15, sudah

    termasuk istirahat shalat dzuhur. Menurut Pak Asnur, sebenarnya jam dinas dimulai pukul

    07.00 sampai 15.00, namun karena biasanya pukul 07.00 kiriman masih ada di Distribusi dan

  • 10

    pukul 13.30 pekerjaan sudah selesai, pegawai bisa pulang. Intinya, jam kerja tergantung

    banyaknya kiriman pos pada hari tersebut.

    Pada hari kedua, selain membantu meng-input isi kantong terima dan booker seperti

    hari sebelumnya, penulis belajar memproses item yang sudah disortir per Delivery Center

    (DC) dan per kantor pos (KP) untuk dikantongkan dan diserahkan ke bagian Distribusi.

    Penulis juga belajar meng-input neraca harian yang merupakan tanggung jawab asman. Pada

    neraca, tercantum berapa jumlah kantong, berat kantong, dan jumlah item yang diserahkan

    divisi kepada bagian Distribusi, di mana total berat dan jumlah item harus sama (balance)

    dengan data yang terdapat pada rekap manifest terima (booker). Neraca baru dapat diisi

    setelah penutupan kantong kiriman, sehingga biasanya asman dan manajer menjadi pegawai

    terakhir yang pulang kantor setelah para staf. Pada hari ketiga, penulis belajar mengecek

    neraca yang tidak balance dengan menelusuri kantong yang bermasalah pada lembar rekap

    manifest kantong serah (R7).

    Hari keempat cukup menghebohkan. Kiriman Kilat Khusus (selanjutnya disebut KH)

    yang seharusnya sudah sampai pukul 09.00, tidak datang-datang sampai pukul 13.00. Karena

    kiriman Pos Express sudah selesai diproses sebelum pukul 10, maka para staf menganggur

    karena tidak ada kiriman yang dapat diproses. Perlu diketahui bahwa biasanya jumlah

    kiriman Express hanya seperempat kiriman KH, maka sebagian besar jam dinas memang

    dihabiskan untuk memroses KH. Lucunya, bapak-bapak dan mas-mas di sana menggandrungi

    permainan Ocan sejenis Onet yang populer, sampai-sampai 8 komputer dari total 12

    komputer di ruangan divisi menampilkan permainan tersebut selama berjam-jam.

    Usut punya usut, ternyata truk dari MPC Jakarta tertahan karena ada truk terguling di

    Karawang KM 80. Akhirnya, hari itu berakhir tanpa pemrosesan kiriman KH.

    Hari Jumat dan Sabtu ya, MPC tidak libur di hari Sabtu- dihabiskan dengan

    melakukan rutinitas yang sama: input isi kantong, menutup kantong kiriman, serta input

    booker dan neraca, selain juga bertanya-tanya soal kegiatan divisi, MPC, dan PT Pos secara

    umum. Sebelumnya, penulis ingin mencoba satu hari magang di pos standar, namun manajer

    Pak Hasan- menyarankan tidak perlu mencoba bagian standar karena tugasnya jauh lebih

    mudah daripada bagian prioritas, hanya sortir surat saja.

    Hampir semua pekerjaan dari bagian Incoming penulis senangi karena semua

    dikerjakan dengan santai namun serius. Artinya, tetap dapat menyelesaikan tugas sesuai

    target waktu meski sambil mengobrol, bercanda, bahkan banyak di antara karyawan yang

    sambil merokok -untungnya, ruangan kerja sangat luas dan berlangit-langit tinggi sehingga

    tidak sesak dengan asap rokok. Karena semua anggota divisi adalah laki-laki, penulis

  • 11

    seringkali dibantu dengan diberi bagian pekerjaan yang tidak terlalu menghabiskan tenaga,

    misalnya diberi jatah menerima isi kantong yang tidak berat sementara para lelaki membuka

    kantong-kantong paket yang besar dan berat.

    Tugas dan tanggung jawab penulis secara umum di Incoming:

    - membantu menerima isi kantong (input kiriman terima)

    - membantu penyortiran kiriman

    - membantu menutup kantong kirim

    - input booker dan neraca harian

    3.1.2 Proses Outgoing Surat Prioritas (30 Juni s.d. 5 Juli 2014)

    Minggu kedua magang cukup membuat penulis berdebar-debar, karena divisi Proses

    Outgoing Surat Prioritas (selanjutnya disebut Outgoing saja) hanya ada shift malam, tidak

    seperti bagian Incoming yang menerapkan dua shift, pagi dan malam. Sebagai perempuan,

    tentu penulis merasa tidak nyaman keluar terlalu malam sebelumnya Manajer Audit dan

    Mutu Operasi menginformasikan bahwa shift malam biasanya efektif dimulai pukul 7 malam

    dan bisa selesai pukul 1 pagi.

    Karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka penulis memutuskan untuk

    berangkat ke kantor yang dapat ditempuh dengan waktu 20 menit dari rumah setelah selesai

    berbuka puasa dan shalat Maghrib. Setelah berkenalan dengan manajer Outgoing (Pak Yus)

    dan asisten manajernya (Pak Kiki Express dan Pak Ganjar KH), penulis langsung

    mencoba sortir kasar, yaitu menyortir kiriman yang masuk ke 10 area layanan Pos Indonesia.

    Intinya cukup sederhana, yaitu menyortir sesuai provinsi atau regional. Setelahnya, penulis

    juga menyortir halus ke setiap area. Misalnya, item yang sudah disortir kasar dan masuk ke

    area Jawa Tengah akan disortir lagi per MPC/UPO, misalnya UPO Solo yang meliputi

    Sukoharjo, Kartosuro, dan Boyolali. Setelahnya baru di-scan untuk dimasukkan ke kantong

    MPC/UPO tujuan.

    Alur kerja pada divisi di Incoming dan Outgoing sebenarnya sama, hanya saja

    terdapat sistem kerja yang berbeda karena di Incoming tidak ada perbedaan petugas yang

    memroses kiriman Express dan KH, sementara Outgoing menerapkan perbedaan petugas.

    Setiap akan pamit pulang, Pak Ganjar sebagai asman KH yang pernah bekerja di

    bagian Audit seringkali menyempatkan waktu mulai 15 menit sampai beberapa jam untuk

    bercerita mengenai kondisi dan fenomena unik di Pos sehingga selain menghibur, wawasan

    penulis mengenai Pos juga bertambah cukup banyak.

  • 12

    Tugas dan tanggung jawab penulis secara umum di Outgoing:

    - membantu sortir kasar dan halus

    - membantu menutup kantong kirim

    3.1.3 Pos Internasional (7 Juli s.d. 12 Juli 2014)

    Bagian Pos Internasional (selanjutnya disebut Posint) merupakan bagian yang paling

    ditunggu-tunggu oleh penulis. Bagaimana tidak? Penulis membayangkan melihat kiriman-

    kiriman dari berbagai negara yang akan masuk ke Indonesia. Selain itu, hanya Posint divisi

    pengolahan kiriman pos di MPC Bandung yang penulis ketahui memiliki karyawan

    perempuan di dalamnya bisa jadi karena manajernya pun perempuan. Namun, seperti yang

    sudah diduga sebelumnya, alur proses di Posint jauh lebih rumit daripada di kiriman lokal.

    Selain melibatkan bea cukai, produk di Posint pun lebih banyak daripada di bagian lokal.

    Terdapat lima klasifikasi produk: LC/AO untuk dokumen atau brosur yang tidak dibea dan

    tidak diperiksa bea cukai, Bungkusan yang berupa paket tanpa barcode untuk pelacakan

    internasional, Registered (Register Luar Negeri RLN) untuk dokumen dan paket di bawah

    berat tertentu yang dapat dilacak secara internasional, Paket Pos Luar Negeri (PPLN) untuk

    kiriman besar, serta Express Mail Service (EMS) sebagai kiriman ekspres internasional.

    Pada hari pertama di Posint, baru diketahui bahwa ternyata karyawan Posint baru

    efektif bekerja pukul 9 pagi karena truk dari MPC Jakarta/Tambun biasanya baru datang

    pukul 8. Perkecualian untuk karyawan EMS yang sudah mulai bekerja pukul tujuh karena

    truk dari Kantor Tukar Soekarno Hatta (KTSH) datang lebih pagi untuk mengejar target

    kiriman EMS yang cepat.

    Tugas dan tanggung jawab penulis secara umum di Pos Internasional:

    - membantu menomori item PPLN dan RLN

    - input PP22A PPLN dan RLN

    - membantu menutup kantong kiriman PPLN dan RLN

    - membantu membuat X13

    3.1.4 Distribusi dan Transportasi (14 s.d. 15 Juli 2014)

    Kontras dengan divisi Posint, bagian Distribusi dan Transportasi (selanjutnya penulis

    sebut Transdis) penulis jalani dengan setengah hati karena membayangkan pekerjaan yang

    hanya mendistribusikan kantong-kantong berat dari moda transportasi ke divisi terkait serta

  • 13

    mengangkutnya kembali ke moda transportasi jika sudah selesai diproses. Sembilan puluh

    persen pekerjaan fisik, benar-benar pekerjaan lelaki. Dan benar saja, karyawan sibuk selama

    kurang lebih satu jam setelah kendaraan angkut datang beberapa kali dalam satu shift, lalu

    menganggur sampai divisi-divisi lain selesai memroses kiriman untuk diangkut kembali.

    Satu-satunya pekerjaan berarti yang dapat penulis lakukan hanya membuka kantong

    gabungan yang biasanya selesai dalam waktu 30 menit saja setiap harinya (ternyata, semua

    perempuan yang pernah magang di divisi Transdis yang jumlahnya tidak banyak- hanya

    melakukan pekerjaan itu). Penulis lebih sering diminta mengamati saat proses pengangkutan

    karena karyawan tidak tega melihat perempuan mengangkut-angkut beban berat.

    Meski dikelilingi banyak karyawan yang baik, penulis gerah menjadi pengangguran

    terselubung. Pada hari kedua, setelah memohon maaf sebesar-besarnya, penulis memohon

    izin kepada manajer divisi untuk pindah kembali ke divisi Posint keesokan harinya agar

    dapat memberikan bantuan yang berarti, daripada hanya menyampah di divisi Transdis.

    Syukurlah, manajer memaklumi dan mengizinkan penulis untuk pindah divisi.

    Tugas dan tanggung jawab penulis secara umum di Distribusi:

    - membantu cek input kantong terima

    - membantu membuka kantong gabungan

    - membantu cek input kantong kirim

    3.1.5 Kembali ke Pos Internasional Pagi, Incoming, Outgoing, dan Pos Internasional

    Malam (16 Juli s.d. 9 Agustus 2014)

    Untuk memenuhi prasyarat jam kerja magang, diputuskan penulis masuk kembali ke

    divisi-divisi yang sudah pernah dimasuki sekaligus sebagai bantuan untuk menghadapi

    kiriman pos yang membludak pada musim lebaran. Di bagian Posint pagi, Incoming, dan

    Outgoing, penulis melakukan pekerjaan seperti sebelumnya dengan memperbanyak tanya

    jawab dengan karyawan mengenai pekerjaannya maupun Pos secara umum. Hal baru yang

    ditemui penulis muncul saat mencoba Posint malam. Berbeda dengan Posint pagi yang

    bertugas menerima kiriman dari luar negeri, Posint malam berperan mengirim kiriman dari

    Indonesia. Jumlah karyawan yang bertugas pun berbeda jauh; belasan karyawan shift pagi

    dengan hanya dua karyawan shift malam ditambah satu orang staf dari DHL sebagai mitra

    Posint.

  • 14

    3.2 Tugas yang Berkesan selama Magang

    Semua tugas yang dikerjakan penulis ada plus minusnya. Di Incoming, menerima dan

    menutup isi kantong sangat menyenangkan karena penulis dapat melihat barang-barang apa

    saja yang dikirimkan dari pelosok nusantara, di mana banyak dari kiriman tersebut yang

    membuat terheran-heran (seperti satu dus berisi pempek plus kuahnya yang bernilai jutaan

    Rupiah), tertawa (saat menemukan kiriman kartu lebaran dari teman kampus ke teman

    kampus lainnya), sampai terharu (paket di dalam dus bertuliskan dari Ayah di Sumatera

    Barat untuk Ananda di Soreang). namun jika terlalu banyak cukup membuat pegal. Input

    booker dan neraca tidak melelahkan namun monoton. Sortir cukup santai, namun karena

    penulis tidak hafal alamat-alamat di Bandung Raya, maka terkadang membuat frustrasi saat

    sudah terlalu banyak bertanya, Alamat ini masuk DC mana ya, Pak?

    Di Outgoing, penulis menghabiskan banyak waktu di bagian sortir halus karena selain

    memang bantuan sortir halus untuk kiriman memang mendominasi pekerjaan Outgoing,

    menyenangkan rasanya bisa menambah wawasan mengenai kota-kota/kabupaten-kabupaten

    yang ada di seluruh Indonesia, di mana beberapa di antaranya yang belum pernah penulis

    tahu letaknya, bahkan belum pernah dengar sebelumnya -misalnya Kotamobagu di Sulawesi.

    Sementara itu, proses input PP22A Pos Internasional dirasa penulis paling menyenangkan

    karena ringan dan hasil kerjanya langsung terlihat banyak karena dari ukuran paket yang

    besar-besar, yang di-input hanya bagian bukti terimanya saja.

    3.4 Peran Pembimbing Lapangan

    Yang dimaksud pembimbing lapangan adalah para manajer dan/atau asman yang

    membimbing penulis secara langsung di setiap divisinya. Sebagian pembimbing, seperti

    manajer Distribusi dan manajer Pos Internasional lebih fokus memberikan arahan terkait

    pekerjaan, namun beberapa lainnya seperti asman KH Outgoing dan asman Incoming juga

    senang bercerita mengenai kondisi dan fenomena di divisinya, di kantor MPC Bandung,

    maupun di Pos secara umum sehingga wawasan penulis mengenai Pos juga bertambah cukup

    banyak.

  • 15

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Aktivitas magang dilaksanakan utamanya untuk memperluas wawasan, pengetahuan,

    dan keterampilan bagi mahasiswa sebagai bekal memasuki dunia kerja. MPC Bandung milik

    PT Pos Indonesia (Persero) dipilih karena penulis ingin mendalami operasional perusahaan

    jasa yang sudah matang dan terletak tidak terlalu jauh dari tempat tinggal penulis. Magang

    dilaksanakan pada 23 Juni sampai dengan 9 Agustus 2014.

    Enam minggu pelaksanaan magang di empat divisi, penulis sangat terbantu dengan

    adanya para pembimbing lapangan yang mengayomi dan karyawan yang menerima dengan

    tangan terbuka. Selain keterampilan operasional, banyak hal penting yang dipelajari penulis

    dari kegiatan magang ini. salah satunya adalah bagaimana kekeluargaan tidak mengurangi

    profesionalisme kerja. Selain itu, penting untuk tidak meremehkan pekerjaan orang lain,

    terutama yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Seremeh apapun suatu pekerjaan,

    hasil yang dicapai dari pendidikan formal tetap akan berbeda dengan orang-orang yang

    belajar dari banyaknya pengalaman.

    Mungkin banyak yang mengira bahwa pamor Pos Indonesia sudah meredup. Mungkin

    banyak orang berpikir bahwa jasa pos sudah tidak lagi dibutuhkan karena teknologi informasi

    yang canggih dan jasa pengiriman paket dari swasta sudah menyingkirkan jasa pos sebagai

    pengantar surat dan paket. Ternyata tidak, terbukti dengan banyaknya kiriman dokumen dan

    paket yang diterima setiap harinya, yang jumlahnya semakin membludak saat menjelang hari

    raya. Banyaknya perantauan dari pelosok serta kultur orang Indonesia yang senang

    memberikan perhatian mampu membuat Pos Indonesia masih mampu bersaing.

  • 16

    LAMPIRAN

    Dokumentasi

    Input surat diterima

    Scan kantong masuk

    Proses sortir dokumen

    Input neraca harian

    Penurunan perlengkapan pos

    Pembongkaran paket masuk oleh bea cukai

  • 17

    Divisi Proses Incoming Surat Prioritas

    Divisi Proses Outgoing Surat Prioritas

  • 18

    Divisi Pos Internasional

    Divisi Distribusi dan Transportasi

  • 19

    Laporan Kegiatan Harian

    Tanggal Divisi Kegiatan

    23 Juni 2014 input kiriman terima, memasukkan kode-kode kota ke manifest terima, input booker

    24 Juni 2014 Proses input kiriman terima, memasukkan kode-kode kota ke manifest terima, input item kirim

    25 Juni 2014 Incoming input kiriman terima, input item kirim, input booker dan neraca, mempelajari pengecekan neraca harian

    26 Juni 2014 Surat input kiriman terima, input item kirim, input booker dan neraca

    27 Juni 2014 input kiriman terima, input item kirim, input booker dan neraca

    28 Juni 2014 input kiriman terima, input booker dan neraca

    30 Juni 2014 sortir kasar, sortir halus

    1 Juli 2014 Proses sortir kasar, sortir halus, menutup kantong kiriman

    2 Juli 2014 Outgoing sortir halus, menutup kantong kiriman

    3 Juli 2014 Surat sortir halus, menutup kantong kiriman

    4 Juli 2014 sortir halus, menutup kantong kiriman

    5 Juli 2014 sortir kasar, sortir halus, uji petik, menutup kantong kiriman

    7 Juli 2014 input PP22A PPLN dan RLN

    8 Juli 2014 Pos input PP22A RLN, menutup kantong kiriman RLN

    9 Juli 2014 Internasional PEMILU PRESIDEN

    10 Juli 2014 (Pagi) input PP22A RLN, menutup kantong kiriman PPLN dan RLN

    11 Juli 2014 input PP22A RLN, menutup kantong kiriman RLN, mengecek kiriman EMS

    12 Juli 2014 input PP22A RLN, menutup kantong kiriman RLN, menutup kantong EMS

    13 Juli 2014

    14 Juli 2014 Distribusi & cek input kantong terima, buka kantong gabungan

    15 Juli 2014 Transportasi cek input kantong terima, buka kantong gabungan, cek input kantong kirim

    16 Juli 2014 menomori item PPLN dan RLN, input PP22A PPLN, menutup kantong kiriman RLN, membuat X13

    17 Juli 2014 Pos menomori item PPLN, input PP22A PPLN, menutup kantong kiriman PPLN

    18 Juli 2014 Internasional menomori item PPLN, input PP22A RLN, membuat X13, mengamati pembeaan bea cukai

    19 Juli 2014 input PP22A PPLN, menutup kantong kiriman PPLN, mengamati pembongkaran barang bea cukai

    20 Juli 2014

    21 Juli 2014 Proses input kiriman terima, input item kirim, input booker dan neraca

    22 Juli 2014 Incoming input kiriman terima, input item kirim, input booker dan neraca

    23 Juli 2014 Surat input kiriman terima, sortir, input item kirim, input booker dan neraca

    24 Juli 2014 input kiriman terima, sortir, input booker dan neraca

    25 Juli 2014

    26 Juli 2014

    27 Juli 2014

    28 Juli 2014

    29 Juli 2014

    30 Juli 2014

    31 Juli 2014

    1 Agustus 2014

    2 Agustus 2014

    3 Agustus 2014

    4 Agustus 2014 Proses sortir halus, menutup kantong kiriman

    5 Agustus 2014 Outgoing sortir halus, menutup kantong kiriman

    6 Agustus 2014 Surat sortir halus, menutup kantong kiriman

    7 Agustus 2014 Pos input booker manual, menutup kantong kiriman PPLN-RLN-EMS, mengecek neraca

    8 Agustus 2014 Internasional input booker manual, input bukti serah item ke DHL, menutup kantong kiriman PPLN-RLN, mengecek neraca

    9 Agustus 2014 (Malam) input booker manual, input bukti serah item ke DHL, menutup kantong kiriman PPLN-RLN, mengecek neraca

    MUDIK LEBARAN

  • 20

    Identitas Pembimbing Lapangan

    1. Nama : Jeje Jubaedy W.P.*

    Jabatan : Manajer Audit dan Mutu Operasi

    No. Hp : 085295380303

    2. Nama : Mohamad Ganjar

    Jabatan : Asisten Manajer Proses Outgoing Surat

    No. Hp : 085314502345

    3. Nama : Endang Rahayu

    Jabatan : Asisten Manajer Pos Internasional

    No. Hp : 081220032042

    *Manajer Audit berperan sebagai penerima peserta magang, bukan pembimbing lapangan

    Informasi Tambahan Perusahaan

    Sejarah Pos Indonesia

    Kantor pos pertama didirikan di Batavia (Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron

    van Imhoff pada 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat

    penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi

    mereka yang datang dari dan pergi ke Belanda. Sejak itulah pelayanan pos berfungsi untuk

    memberikan pelayanan kepada publik. Empat tahun kemudian, didirikan kantor pos

    Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur di antara kedua tempat itu

    melalui rute Karawang, Cirebon, dan Pekalongan dan untuk mempercepat pengirimannya.

    Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan

    PTT (Post, Telegraph dan Telephone) yang tidak bersifat komersial, lebih diarahkan untuk

    mengadakan pelayanan publik, sampai statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan

    Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun 1965, berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan

    Giro (PN Pos dan Giro) karena sektor pos dan telekomunikasi sedang berkembang pesat.

    Pada tahun 1978, berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang ditegaskan sebagai badan usaha

  • 21

    tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos. Akhirnya, pada Juni 1995 berubah

    menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

    Sumber: Website resmi PT Pos Indonesia (Persero) http://www.posindonesia.co.id/

    Visi dan Misi Perusahaan

    Visi

    Menjadi perusahaan pos terpercaya

    Misi

    Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu

    dan nilai terbaik

    Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman,

    dan menghargai kontribusi

    Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang

    menguntungkan dan terus bertumbuh

    Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

    Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku

    kepentingan

    Produk

    Pos Indonesia memiliki banyak produk untuk melayani berbagai kebutuhan

    konsumen, di antaranya:

    POS EXPRESS adalah layanan untuk kota tujuan tertentu di Indonesia yang mengutamakan

    kecepatan, ketepatan, dan kemudahan pelacakan kiriman dengan dukungan sistem teknologi

  • 22

    informasi yang terintegrasi. Penyerahan kiriman POS EXPRESS dijamin maksimal sehari

    sampai ke alamat tujuan, serta terdapat jaminan ganti rugi atas ketepatan waktu penyerahan

    dan keamanan isi kiriman.

    POS KILAT KHUSUS adalah

    layanan pengiriman suratpos

    (dokumen dan bungkusan kecil)

    serta barang berharga yang

    mengandalkan kecepatan kiriman

    dan menjangkau ke seluruh

    kota/kabupaten di Indonesia. Penyerahan kiriman POSEXPRESS dijamin maksimal dua hari

    sampai ke alamat tujuan ibukota provinsi dan empat hari untuk tujuan ibukota kabupaten.

    Sama seperti POS EXPRESS, jaringan POS KILAT KHUSUS menggunakan sistem

    teknologi informasi terintegrasi untuk pelacakan status kiriman. juga terdapat jaminan ganti

    rugi atas ketepatan waktu penyerahan dan keamanan isi kiriman.

    SURAT POS STANDAR

    menggunakan prangko

    sesuai tarif yang berlaku.

    Keunggulan surat pos

    standar terletak pada

    jangkauannya yang sudah mencapai 100 persen kota/kabupaten di Indonesia dan biayanya

    yang lebih murah daripada produk pengiriman surat yang lainnya. Namun, karena tarif

    tersebut, surat standar memiliki jangka waktu toleransi pengiriman terlama (14 hari) serta

    tidak memiliki fasilitas pelacakan secara online.

    PAKET POS STANDAR

    merupakan layanan pos

    untuk pengiriman barang

  • 23

    dengan beragam jenis layanan, yaitu:

    a. Paket Pos Standar Dalam Negeri: Layanan pengiriman barang dalam negeri dengan tarif

    terjangkau namun memiliki waktu tempuh kiriman pos yang lebih lama dari pos prioritas

    (pos express dan kilat khusus) dan tanpa sistem pelacakan online.

    b. Paket Pos Standar Luar Negeri: Layanan pengiriman barang dari dan ke luar Indonesia

    dengan tarif terjangkau namun memiliki waktu tempuh kiriman pos yang lebih lama dari

    EMS dan tanpa sistem pelacakan online.

    c. Paket Pos Kilat Khusus: Layanan pengiriman barang dengan menggunakan produk Pos

    Kilat Khusus

    d. Paket Pos Perlakuan Khusus: Layanan pengiriman barang yang dapat disesuaikan

    dengan permintaan pelanggan, seperti permintaan Berita Terima, Reporting, Track and

    Trace, Pick Up Service, Inserting dan Pra Posting.

    EXPRESS MAIL SERVICE

    EXPRESS MAIL SERVICE (EMS) adalah layanan untuk kiriman dari dan ke lebih dari 230

    negara tujuan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan pelacakan kiriman

    dengan dukungan sistem teknologi informasi yang terintegrasi. Penyerahan kiriman POS

    EXPRESS dijamin maksimal lima hari -tidak termasuk waktu pemeriksaan bea cukai- sampai

    ke alamat tujuan, serta terdapat jaminan ganti rugi atas ketepatan waktu penyerahan dan

    keamanan isi kiriman sesuai ketentuan Universal Postal Union (Lembaga Pos Dunia).