laporan pkl ( editan )

Upload: agustrisardi

Post on 10-Feb-2018

360 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    1/28

    LAPORAN KERJA PERAKTEK

    PROSES PEMBUATAN THIOGLYCOLATE ACID ( TGA )

    Di susun oleh :

    DIDI HARYADI

    432181020509004

    PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI FATAHILAH CILEGON BANTEN

    2012

    YAYASANPEN

    DIDIKANFATAH

    ILLAH

    SEKOLAH

    TINGGI

    TEKNOLO

    GIF

    A

    TAHILLA

    H

    CIL E G ON

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    2/28

    LEMBAR PENGESAHAN

    PROSES PEMBUATAN THIOGLYCOLATE ACID ( TGA )

    Laporan Kerja Praktek

    Oleh :

    DIDI HARYADI

    432181020509004

    Telah di Periksa oleh :

    Pembimbing I

    Arian Reza Suwondo

    NIP : 21004201

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    3/28

    LEMBAR PERSETUJUAN

    PROSES PEMBUATAN THIOGLYCOLATE ACID ( TGA )

    Laporan Kerja Praktek

    Oleh :

    DIDI HARYADI

    432181020509004

    Telah di periksa dan di setujui :

    Pembimbing

    ( Restu Raharjo, S.T )

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Teknik Kimia

    SST Fatahillah Cilegon

    ( Ir. H. R. Eddy Nugroho, MM )

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    4/28

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur tak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

    nikmat dan karunianya sehingga laporan kerja pratek ini berhasil di

    selesaikan.Laporn kerja praktek ini berdasarkan hasil praktik yang telah di

    lakukan penulis di PT. TIMAH INDUSTRI terhitung sejak tanggal 1 Juni 30

    Juni 2012.

    Terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah

    membantu penyelesaian laporan ini, antara lain :

    1. Bapak Ir. R. Eddy Nugroho, MM selaku Ketua Kejuruan Tehnik Kimia,Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah

    2. Bapak Restu Raharjo, ST selaku pembimbing akademik yang telahmeluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, sran, dan nasehat

    selama penyusunan laporan ini.3. Bapak Nono Budi Priyono selaku Manager Plant yang telah memberikan

    persetujuan untuk melaksanakan kerja praktek di PT. TIMAH INDUSTRI.

    4. Bapak Arian Reza Suwondo selaku kepala produksi yang telahmemberikan bimbingan selama praktek kerja berlangsung di PT. TIMAH

    INDUSTRI.

    5. Seluruh staf dan karyawan PT. TIMAH INDUSTRI atas bantuan yang diberikan.

    6. Pihak pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atasbantuannya selama Kerja Praktek dan penyusunan laporan ini.

    Penulis banar benar menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata

    sempurna, mengingat penulis masih dalam tahap belajar sehingga terdapat

    keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis

    mengharapkan adanya saran dan kritikan yang bersifat membangun dari

    pembaca agar laporan ini dapat di sempurnakan dan di lengkapi.

    Cilegon.. 2012

    Penulis

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    5/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Kerja PraktekPada era gobalisasi dan perkembangan zaman yang semakin ketat, membawa

    dampak tersendiri bagi dunia pendidikan khususnya yang terjadi di negara

    Indonesia.Dimana system pendidikan harus di tunjang sarana dan prasarana yang

    membantu mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.

    Adapun salah satu cara yang dapat di lakukan untuk menciptakan sumber daya

    manusia yang handal, terampil, dan cekatan di antaranya dengan mengadkan

    program system pendidikan ganda yaitu dengan cara di selenggarakannya Kerja

    Peraktek Lapangan ( KPL ).

    Kerja praktek merupakan suatu system pendidikan keahlian professional yangmemadukan antara pendidikan di kampus dengan program pengusaha keahlian,

    yang di peroleh melalui kegiatanbekerja langsung di dunia usaha dan industry,

    untuk mencapai suatu tingkat keahlian tertentu.

    Adapun alas an penulis melakukan Kerja Praktek di PT. TIMAH INDUSTRI,

    di karenakan PT. TIMAH INDUSTRI merupakan salah satu industry yang

    berkompeten di bidangnya, di mana system kerjanya berstandarkan nasional dan

    internasional dan merupakan tempat saya bekerja sehingga akan lebih mudah

    dalam memahami dan mendalami tentang system oprasi yang ada di pabrik ini.

    Maksud dan Tujuan Kerja PraktekKerja praktek merupakan salah satu mata kuliah dengan bobot 2 SKS diSekolah Tinggi Teknologi Fatahillah yang wajib di ikuti oleh setiap mahasiswa

    tingkat semester VIVIII.Program ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja

    yanghandal dan siap menghadapi persaingan kerja di dunia industri.

    Dalam program ini kami berkesempatan untuk melaksanakan Kerja

    Praktek selama kurang lebih 1 bulan yaitu mulai tanggal 1 Juni30 Juni 2012 di

    Unit system produksi PT. TIMAH INDUSTRICilegon yang berada di Jl. Eropa

    II kav b3 Kawasan Industri Estate Cilegon ( KIEC ), Cilegon, Banten.

    Adapun maksud dan tujuan dari program Kerja Praktek ini adalah :

    Menghasilkan tenaga yang memiliki keahlian professional dengan tngkatpengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai tuntutan lapangan

    kerja.

    Memperoleh Link and match antara almamater dengan dunia kerjaatauinstitusi pasangan.

    Meningkatkan kesempatan kepada peserta kerja berkualitas danprofessional.

    Memberikan kesempatan kepada para peserta Kerja Praktek untukbersosialisasi dengan dunia kerja.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    6/28

    Institusi Tempat Kerja Praktek ( PT. TIMAH INDUSTRI )

    Sejarah dan perkembanganPT Timah Industri

    Merupakan anak perusahaan dari PT Timah (Persero) Tbk yang bergerakdi bidang perdagangan dan jasa manufaktur, teknik, dan industri.

    Perusahaan yang didirikan pada tahun 1998 ini mengembangkan lingkup

    usahanya ke bidang jasa konstruksi dan fabrikasi suku cadang alat-alat

    pertambangan. Kini PT Timah Industri tidak hanya melayani keperluan PT

    Tambang Timah sebagai klien utamanya, akan tetapi juga melayani

    sejumlah perusahaan eksternal.

    Untuk menunjang usahanya, PT Timah Industri memiliki fasilitasperbengkelan atau yang disebut dengan Balai Karya yang mempunyaiusaha di bidang mesin, las dan konstruksi, listrik, pengecoran, dan pabrik

    zat asam.

    Pada tahun 1998, Balai Karya PT Timah Industri memperoleh sertifikasiISO-14001 dari Aspects Moody Certification Ltd, London, untuk Sistem

    Manajemen Lingkungan. Kemudian, awal tahun 1999 kembali mendapat

    sertifikat ISO 9001 oleh institusi yang sama.

    PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan milik negara (BUMN) yangbergerak dibidang pertambangan timah. Sekitar 35% dari kepemilikannya

    dimiliki oleh publik yang menjadikan perseroan inigo public. Hal inisejalan dengan tujuan pemerintah untuk membuat perusahaan ini mandiri

    dan transparan dalam pengoperasiannya. Sebagai perusahaan

    penambangan timah terbesar di Indonesia dan juga sekaligus eksportir

    timah terbesar dunia, PT Timah (Persero) Tbk menguasai hak

    penambangan timah seluas 513.042 hektar dengan 117 Izin Usaha

    Pertambangan (IUP) baik di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore)

    dengan wilayah operasi yang meliputi provinsi Bangka Belitung dan

    Provinsi Kepulauan Riau yang dikenal sebagaiIndonesian Tin Belt.

    PT Timah (Persero) Tbk pun melakukan reorganisasi dengan membentuklima anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah

    (Persero) Tbk sebagai perusahaan induk (holding company) dan

    memperluas cakupan usahanya di bidang pertambangan, industri, teknik,

    dan perdagangan. Hal ini menciptakan keunikan tersendiri yaitu pelayanan

    satu atap, namun dengan tetap menawarkan produk dan layanan

    berkualitas tinggi.

    Selain itu, PT Timah (Persero) Tbk bertindak sebagai lembaga perumusandan pengendalian korporat, menentukan strategi pemasaran, membuat anggaran

    dan pengadaan modal, mengelola keuangan korporat dan anak perusahaan,

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    7/28

    merumuskan nilai, norma, dan sikap dasar korporat, menentukan pengembangan

    usaha, baik akuisisi maupun aliansi oleh anak perusahaan.

    KIPRAH DAN TONGGAKSEJARAH PERUSAHAAN

    1953

    1958Tiga perusahaan tambang timah,yaitu Banka Tin Winning Bedrijf (

    BWT )Gemeenschappelijke Mijnbouwmaatschappij Billiton (GMB) dan

    NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM)

    dinasionalisasikan menjadi PN Tambang Timah Bangka, PN Tambang

    Timah Belitung, dan PN Tambang Timah.

    1961

    Dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambangtambang Timah

    Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengoordinasikan ketiga

    perusahaan tersebut.

    1968

    Ketiga perusahaan tersebut dikonsolidasikan menjadi sebuah badan usaha

    yang diberi nama Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

    1976

    Status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah

    menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya

    dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan berubah nama menjadi PT

    Tambang Timah (Persero).

    1995

    PT Tambang Timah (Persero) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

    Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan London Stock Exchange, dan berubah

    nama menjadi PT Timah (Persero) Tbk.

    1998

    Pemisahan operasi PT Timah (Persero) Tbk ke dalam 3 (tiga) anak

    perusahaan, yaitu PT Timah Eksplomin, PT Tambang Timah, dan PT

    Timah Industri.

    2003

    Perusahaan meluncurkan produk barunya, rounded tin shot, ke pasar

    internasional.

    2004

    Perusahaan melakukan penyertaan modal sebesar 100% pada PT Tanjung

    Alam Jaya, sebuah perusahaan yang telah menandatangani Perjanjian

    Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) dan telah beroperasi secara

    komersial.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    8/28

    2005

    Perusahaan melakukan ekspor perdana 6.500 metrik ton logam timah

    produksi smelter baru di Kundur, dihadiri 4 Menteri Kabinet Indonesia

    Bersatu.

    2006

    Reklamasi lahan bekas tambang yang sejak tahun 2001 terhenti akibat

    maraknya penambangan timah ilegal dimulai kembali.

    2007

    Perusahaan menerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting

    Award (ISRA) 2007 untuk kategori Commendation for Sustainability

    Reporting, First Time Sustainability Report 2006, yang diberikan oleh

    Ikatan Akuntan IndonesiaKompartemen Akuntan.

    2009Perusahaan melakukan pengembangan industri hilir logam timah dengan

    membangun pabrik pengolahan tin solderdi Kundur dan tin chemical di

    Cilegon serta memasarkan kedua produk tersebut.

    2010

    Perusahaan mulai melakukan intensifikasi penambangan timah di laut

    untuk meningkatkan produktivitas, menangani isu penambangan liar

    dengan lebih intens, dan meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya

    manusia.

    VISI

    Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia demi kehidupan yang lebih

    berkualitas"

    MISI

    Mengoptimalkan nilai Perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham, dan

    tanggung jawab sosial.

    Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang kompeten, kreatif dan Professional

    Mewujudkan harmonisasi hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder)

    dan Lingkungan global

    Nilai

    Integritas, yaitu Memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsistenterhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan

    Komitmen, yaitu Mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuhtanggung jawab

    Terbuka, yaitu Mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diriterhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi.

    Rasional, yaitu Mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur danpenuh pertimbangan serta perhitungan yang matang.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    9/28

    Visioner, yaitu Kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpadibatasi ruang dan waktu.

    Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

    Tin Chemical TIN STABILIZER Tin Stabilizer telah digunakan dengan aman

    untuk lebih dari lima puluh tahun sebagai stabilisator panas dalam teknologi

    pengolahan PVC. Pemasok dan pengguna timah stabilizer melanjutkan upaya

    pengawasan produk mereka untuk mempromosikan dan mendorong penanganan

    jawab bahan pada pabrik pengolahan PVC serta perbaikan produk lanjutan.

    Pengalaman industri yang cukup besar dan penelitian yang signifikan mendukung

    penggunaan yang aman terus organotins sebagai PVC stabilizer.

    BANKASTAB MT-620 File Attached

    Contact us

    ) MARKETING OFFICEPT Timah (Persero) Tbk

    Jl Jenderal Soedirman No 51

    Pangkalpinang - Bangka

    Indonesia

    Telp : 0717-4258000

    Fax : 0717-4258080

    2) Jakarta Representative Office

    Jl Medan Merdeka Timur NO 15 Jakarta

    Telp : +6221-23528000Fax : +6221-23528080

    3). PLANT

    PT Timah Industri

    Jl Eropa 1 Kav A3 Kawasan KIEC

    Cilegon 42435

    Banten

    Telp : +6221 - 23528000

    Fax : +62 254311550

    Tata Kelola PerusahaanSebagai perusahaan publik Indonesia, struktur dan proses tata kelola perseroan

    mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas dan pasar

    modal yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, serta pedoman Tata

    Kelola Perusahaan yang baik sebagaimana disarankan oleh Komite Nasional

    tentang Tata Kelola Perusahaan.

    Proses dan struktur yang digunakan oleh organ Perusahaan dalam mengelola

    Perusahaan berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang

    meliputi:

    Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi

    http://www.timah.com/data/uploaded/web%20TIMAH.pdfhttp://www.timah.com/data/uploaded/web%20TIMAH.pdfhttp://www.timah.com/data/uploaded/web%20TIMAH.pdf
  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    10/28

    materiil dan relevan mengenai Perseroan;

    Kemandirian, yaitu suatu keadaaan dimana Perseroan dikelola secaraprofesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak

    manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

    Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan danpertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan perusahaan

    terlaksana secara efektif.

    Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan Perseroanterhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

    korporasi yang sehat.

    Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hakpemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    Penerapan Good Corporate GovernanceUntuk membangkitkan kesadaran seluruh karyawan dalam penerapan GCG, maka

    DireksiPerusahaan melalui Komite GCG harus melakukan: Internalisasi,

    Implementasi, dan Evaluasi atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan secara

    berkelanjutan.

    INTERNALISASIKegiatan internalisasi antara lain mencakup:

    1. Sosialisasi Panduan GCG Setiap karyawan PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan

    Anak wajib memiliki Buku Panduan GCG.

    Buku Panduan GCG ini perlu dibuat dalam bentuk yangmudah dibawa dan dipelajari oleh setiap karyawan

    Perusahaan dan Perusahaan anak.

    Penyebar-luasan informasi, melalui majalah Perusahaanatauemailatau sarana lain yang tersedia di Perusahaan,

    mengenai pentingnya penerapan GCG untuk memelihara

    kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.

    2. Pemahaman Panduan GCG merupakan materi wajib yang dimasukkan

    dalam silabus pelatihan di lingkungan internal Perusahaan

    atauInhouse Training, sesuai tingkat kepentingannya. Seluruh karyawan Perusahaan perlu memberikan

    pemahaman kepada pihak-pihak berkepentingan

    (stakeholders) mengenai penerapan GCG di PT Timah

    (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan.

    3. GCG sebagai Acuan Kebijakan Direksi Perusahaan perlu mengkaji ulang kesesuaian

    kebijakan Perusahaan terhadap Panduan GCG ini, dan

    menetapkan kebijakan baru yang mendukung penerapan

    prinsip-prinsip GCG.

    Direksi PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan Anak

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    11/28

    wajib menyampaikan kebijakan dalam kegiatan operasional

    terhadap prinsip-prinsip GCG.

    IMPLEMENTASIo Membentuk Komite GCG yang dipimpin oleh seorang pejabat

    senior dengan anggota terdiri dari:Corporate Secretary, Corporate

    Lawyer, Satuan Pengawasan Intern, Pengamanan, dan Sumber

    Daya Manusia.

    o Komite GCG bertugas menyampaikan laporan berkala mengenaiPelaksanaan Penerapan GCG dan menata seluruh dokumen terkait.

    EVALUASI

    o Perusahaan akan melakukan evaluasi secara berkala terhadappanduan dan pelaksanaannya, agar pedoman dan penerapan tata

    kelola Perusahaan selalu selaras dengan perubahan ketentuan

    perundang-undangan dan praktik-praktik terbaik penerapan tata

    kelola perusahaan.o Evaluasi dapat dilakukan secaraself assessmentmaupun oleh

    auditor independen. Hasil evaluasi disajikan secara kuantitatif

    dengan skor, sehingga hasil evaluasi dapat diperbandingkan dalam

    beberapa evaluasi dan dapat diketahui arah perkembangannya.

    Fasilitas Pendukung ( utility ) & Laboratorium

    1. Fasilitas Pendukung ( Utility Sistem )Fasilitas pendukung ( utility ) dalam suatu industry pabrik sangat penting,

    karna selain factor pendukung dan juga di butuhkan untuk oprasional berbagai

    macam alatalat proses dalam suatu pabrik industry.

    Sarana fasilitas alat pendukung yang berada dalam lingkungan PT.TIMAH

    INDUSTRIPlant Cilegon, antara lain :

    1. Unit system pembangkit listrik di dukung suplai PLN dan KDL2. Boiler fire tube ( Unit oprasional untuk proses penghasil steam )3. Cooler ( Unit Oprational untuk proses pendinginan )4. Compressor5. Supplay konsumsi Air kebutuhan oprasional pabrik ( proses ) di dukung

    dari PT.KTI ( Krakatau Tirta Industri ).

    2. LaboratoriumLaboratorium yang ada di PT.TIMAH INDUSTRI Plant Cilegon, di

    lengkapidengan berbagai macam peralatan analisis baik konvensional

    maupun yang instrumental, di sesuaikan dengan kebutuhan untuk Quality

    Control dan Analytical produck and Service.

    KEBIJAKAN K3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    12/28

    PT. TIMAH ( Persero ) Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

    pertambangan timah menyadari sepenuhnya resiko dan dampak yang di

    timbulkan dari aktifitas pertambangan terhadap pekerja, karyawan dan

    masyarakat, para pemaku danlingkungan sekitar.

    Seluruhnya jajaran menejemen dan karyawan PT. Timah ( Persero ) Tbk,

    sepakat dan bertekad untuk mengoptimalkan dampak positif

    meminimalkan resiko serta dampak negative dengan menerapkan Good

    Mining Practice atau praktek penambangan yang baik dengan cara :

    1. Mentaati peraturan perundang serta norma norma keselamatankesehatan kerja dan pengelolahan lingkungan hidup.

    2. Mencegah sedini mungkin terjadinya pencemaran, kecelakaan kerjadan penyakit akibat kerja.

    3. Meningkatkan keterampilan karyawan dalam pemeliharaankeselamatan dan kesehatan kerja serta pengendalian damak

    lingkungan.

    4. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah keselamatan dankesehatan kerja serta lingkungan hidup.

    5. Melakukan perbaikan sacara terus menerus dalam bidang keselamatandan kesehatan kerja serta lingkungan hidup.

    Kebijakan ini berlaku untuk karyawan dan para pemangku kepentingan di

    lingkungan PT. Timah ( Persero ) Tbk, dan akan di dokumentasikan di pelihara

    dan di tunjau secara terbuka untuk umum.

    PT Timah Industri Raih Zero Accident Award 2 12Berdasarkan Peraturan Menteri Tanaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER-01/

    MEN / I / 2007, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan

    penghargaan Zero Accident Award 2012 kepada 739 Perusahaan. Dari 739

    Perusahaan tersebut, salah satunya diberikan kepada PT Timah Industri di

    Cilegon atas prestasinya melaksanakan program keselamatan dan kesehatan

    kerja yang mencapai 216.150 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja. Selain

    Zero Accident Award, diberikan juga penghargaan Sistem Manajemen

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 2012 kepada 15 Gubernur dan 21

    Bupati / Walikota dari seluruh Indonesia. penghargaan diserahkan oleh Menteri

    Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, Rabu (25/4), kepada Kabid

    K3 PT Timah Tbk, Rohadi di Convention Hall Smesco Convention Center, Jakarta

    Selatan.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    13/28

    TUGAS KHUSUS

    PERANCANGAN REAKTOR

    A. LATAR BELAKANGReaktor merupakan alat utama pada industri yang digunakan untuk

    proses kimia yaitu untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Reaktor

    dapat diklasifikasikan atas dasar cara operasi, fase maupun geometrinya.

    Berdasarkan cara operasinya dikenal reaktor batch, semi batch, dan kontinyu.

    Berdasarkan fase reaksi yang terjadi didalamnya reaktor diklasifikasikan

    menjadi reaktor homogen dan reaktor heterogen, sedangkan ditinjau dari

    geometrinya dibedakan reaktor tangki berpengaduk, reaktor kolom, reaktor

    fluidisasi dan lain lain.

    Dari berbagai macam reaktor yang digunakan untuk kontak fase gas-

    cair, diantaranya dikenal reaktor kolom gelembung (bubble column reaktor)

    dan reaktor air-lift. Reaktor jenis ini banyak digunakan pada proses industri

    kimia dengan reaksi yang sangat lambat, proses produksi yang menggunakan

    mikroba (biorektor) dan juga pada unit pengolahan limbah secara biologis

    menggunakan lumpur aktif.

    Pada perancangan reaktor, fenomena hidrodinamika yang meliputi

    hold up gas dan cairan, laju sirkulasi merupakan faktor yang penting yang

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    14/28

    berkaitan dengan laju perpindahan massa. Pada percobaan ini akan

    mempelajari hidrodinamika pada reaktor kolom gelembung dan reaktor air-

    lift, terutama berkaitan dengan pengaruh laju alir udara, viskositas dan

    densitas terhadap hold up dan laju sirkulasi pada sistem sequencial batch.

    B. Tujuan percobaanSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu menjelaskan mengenai

    beberapa hal berikut :

    1. Pengaruh Variabel berubah terhadap hold-up gas ().2. Pengaruh Variabel Berubah terhadap laju sirkulasi (VL).3. Koefisien transfer massa gas-cair (KLa)

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Reaktor Kolom Gelembung dan Air-LiftReaktor adalah suatu alat tempat terjadinya suatu reaksi kimia untuk

    mengubah suatu bahan menjadi bahan lain yang mempunyai nilai ekonomis

    lebih tinggi. Rector air lift yang berbentuk kolom dengan sirkulasi aliran

    merupakan kolom yang berisi cairan atau slurry yang terbagi menjadi dua

    bagian dan pada salah satu dari kedua daerah tersebut selalu disemprotkan

    lagi. Perbedaan hold up gas () pada daerah yang dialiri gas maupun tidak

    dialiri gas merupakan akibat dari perbedaan viskositas fluida pada kedua

    daerah tersebut.Perbedaan itu mengakibatkan terjadinya sirkulasi fluida pada

    reaktor.Bagian reaktor yang mengandung cairan dengan aliran ke atas disebut

    zona riser dan bagian reaktor yang mengandung aliran fluida turun adalah

    zona downcomer. Pada zona downcomer atau riser memungkinkan terdapat

    plate penyaringan dan baffle pada dinding. Jadi banyak sekali kemungkinan

    bentuk reaktor dengan keuntungan penggunaan dan tujuan yang berbeda-

    beda.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    15/28

    Secara teoritis reaktot air lift digunakan untuk beberapa proses kontak gas-

    cairan atau slurry. Reaktor ini sering digunakan untuk beberapa fermentasi

    aerob, pengolahan limbah, dan operasi-operasi sejenis. Secara umum reaktor

    air lift dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaktor air lift dengan internal loop

    dan eksternal loop (Christi. 1988., William. 2002). Ractor air lift dengan

    internal loop merupakan kolom bergelemubung yang dibagi menjadi dua

    bagian, riser dan downcomer dengan internal baffle. Reaktor air lift dengan

    eksternal loop merupakan kolom bergelembung dimana riser dan downcomer

    merupakan dua tabung yang terpisah dan dihubungkan secara horizontal

    antara bagian atas dan bawah reaktor. Selain itu reaktor air lift juga

    dikelompokkan berdasarkan sparger yang dipakai, yaitu statis dan dinamis.

    Pada reaktor air lift dengan sparger dinamis, sparger ditempatkan padariser

    dan atau downcomer yang dapat diubah-ubah letaknya.

    Parameter yang penting dalam perancangan reaktor air lift adalah hold up gas.

    Hold up gas pada bagian riser dan downcomer yang besarnya dipengaruhi

    oleh laju sirkulasi cairan dan koefisien disperse cairan dalam berbagai dareah.

    Dalam aplikasi reaktor air lift terdapat dua hal yang mendasari mekanisme

    kerja dari reaktor tersebut, yaitu hidrodinamika dan transfer gas-cair.

    Hidrodinamika reaktor mempelajari perubahan dinamika cairan dalam reaktor

    sebagai akibat laju alir yang masuk reaktor dan karakterisik cairannya.

    Hidrodinamika reaktor meliputi hold up gas (rasio volume gas terhadap

    volume gas cairan dalam reaktor) dan laju sirkulasi cairan disperse dalam fase

    tersebut.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    16/28

    Internal Loop Eksternal Loop

    Gambar 2.1 Tipe reaktor air lift

    Keuntungan penggunaan reaktor air lift disbanding reaktor konvensional

    lainnya, diantaranya:

    1. Perancangannya sederhana, tanpa ada bagian yang bergerak.2. Aliran dan pengadukan mudah dikendalikan.3. Wakti tinggal dalam reaktor seragam.4. Kontak area lebih luas dengan energy input yang rendah.5. Meningkatkan perpindahan massa.6. Memungkinkan tangki yang besar sehingga meningkatkan produk.

    Kelemahan rekator air lift antara lain:

    1. Biaya investasi awal mahal terutama skala besar.2. Membutuhkan tekanan tinggi untuk skala proses yang besar.3. Efisiensi kompresi gas rendah.4. Pemisahan gas dan cairan tidak efisien ketika timbul busa (foaming)

    B. Hidrodinamika ReaktorDi dalam perancangan bioreaktor, faktor yang sangat berpengaruh

    adalah hidrodinamika reaktor, transfer massa gas-cair, rheologi proses dan

    morfologi produktifitas organisme. Hidrodinamika reaktor meliputi hold up

    gas (fraksi gas saat penghaburan) dan laju sirkulasi cairan. Kecepatan

    sirkulasi cairan dikontrol oleh hold up gas, sedangkan hold up gas

    dipengaruhi oleh kecepatan kenaikan gelembung. Sirkulasi jugamempengaruhi turbulensi, koefisien perpindahan massa dan panas serta

    tenaga yang dihasilkan.

    Hold up gas atau fraksi kekosongan gas adalah fraksi volume fase gas pada

    disperse gas-cair atau slurry. Hold up gas keseluruhan ().

    ....(1)

    Dimana = hold up gas

    V =volume gas

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    17/28

    VL = volume cairan

    Hold up gas digunakan untuk menentukan waktu tinggal gas dalam cairan.

    Hold up gas dan ukuran gelembung mempengaruhi luas permukaan gas cair

    yang dierlukan untuk perpindahan massa. Hold up gas tergantung pada

    kecepatan kenaikan gelembung, luas gelembung dan pola aliran, inverted

    manometer adalah manometer yang digunakan untuk mengetahui beda tinggi

    cairan akibat aliran gas, yang selanjutnya dipakai pada perhitungan hold up

    gas () pada riser dan downcomer. Besarnya hold up gas pada riser dan

    downcomer dapat dihitung dengan perdamaan :

    ....(2)

    ....(3)

    ....(4)

    Dimana : = hol up gas

    r = hold up gas riser

    d = hol up gas downcomer

    L = densitas cairan (kg/m3)

    = densitas gas (kg/m3)

    = perbedaan tinggi manometer riser

    = perbedaan tinggi manometer downcomer

    Z =perbedaan antara taps tekanan (m)

    Hold up gas total dalam reaktor dapat dihitung dari keadaan tinggi dispersi

    pada saat aliran gas masuk reaktor sudah mencapai keadaan tunak (steady

    state). Persamaan untuk menghitung hol up gas total adalah sebagai berikut:

    ....(5)

    Dimana = hold up gas

    ho = tinggi campuran gas setelah kondisi tunak (m)

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    18/28

    hi =tinggi cairan mula-mula dalam reaktor (m)

    Hubungan antara hol up gas riser (r) dan donwcomer (d)dapat dinyatakan

    dengan persamaan 6 :

    ....(6)Dimana : Ar = luas bidang zona riser (m2)

    Ad = luas bidang zona downcomer (m2)

    Sirkulasi cairan dalam reaktorair lift disebabkan oleh perbedaan bulk densitas

    fluida, riser dan downcomer. Sirkulasi fluida ini dapat dilihat dari perubahan

    fluida, yaitu naiknya aliran fluida pada riser dan menurunnya aliran pada

    downcomer. Besarnya laju sirkulasi cairan (Uld) diberikan oleh Blanke, 1979

    dengan persamaan 7:

    ....(7)Dimana : ULd = laju sirkulasi cairan downcomer (m/jam)

    Lc = panjang lintasan dalam reaktor

    tc = waktu (jam)

    Laju sirkulasi tidak dihitung pada semua bagian, rata-rata laju sirkulasi cairan

    dihitung hanya pada satu daerah. Sedang hubungan antara laju aliran cairan

    pada riser dan downcomer ditunjukan oleh Coulson and Richardson, 1997 :

    ULr.Ar = ULd.Ad ....(8)

    Dimana : ULr = laju sirkulasi cairan riser (m/jam)

    ULd = laju sirkulasi cairan downcomer (m/jam)

    Ar = luas bidang zona riser (m2)

    Ad = luas bidang zona downcomer (m2

    )

    Kecepatan permukaan harus dibedakan dari kecepatan linear cairan yang

    sesungguhnya dengan kecepatan interstifial sebab dalam kenyataannya cairan

    hanya menempati sebagian aliran air, sedangkan lainnya ditempati oleh gas.

    Hubungan kecepatan interstafial (VL) dan kecepatan permukaan (UL) dapat

    ditunjukan pada persamaan 9 dan 10 :

    ....(9)

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    19/28

    ....(10)Dimana : VLr = kecepatan intersial cairan riser ( m/jam)

    VLd = kecepatan intersial cairan downcomer (m/jam)

    C. Perpindahan MassaPerpindahan massa antar fasa gas-cair terjadi karena adanya beda konsentrasi

    antara kedua fasa. Perpindahan massa yang terjadi yaitu oksigen dari fase gas

    ke fase cair. Kecepatan perpindahan massa ini dapat ditentukan dengan

    koefisien perpindahan massa.

    Koefisien perpindahan masssa volumetric (kLa) adalah kecepatan spesifik

    dari perpindahan massa (gas teradsobsi per unit waktu, per unit luas kontak,

    per beda konsentrasi). kLa tergantung pada sifat fisik dari system dan

    dinamika fluida. Terdapat dua istilah tentang koefisien transfer massa

    volumetric, yaitu:

    1. Koefisien transfer massa kL, dimana tergantung pada sifat fisik dancairan dari dinamika fluida yang dekat dengan permukaan cairan.

    2. Luas dari gelembung per unit volum dari reaktorKetergantungan kL pada energy masuk adalah kecil, dimana luas kontak

    adalah fungsi dari sifat fisik desain geometrid an hidrodinamika.

    Luas kontak adalah parameter gelembung dan tidak bias ditetapkan. Di sisi

    lain koefisien transfer massa pada kenyataannya merupakan faktor yang

    proposional antara fluks massa dan substrat (atau bahan kimia yang

    ditransfer), Ns, dan gradient ynag mempengaruhi fenomena beda konsentrasi.

    Hal ini dapat dirumuskan dengan persamaan 11:

    N = kL (C1-C2) ....(11)

    Dimana : N = fluks massa

    kLa = koefisien transfer massa gas-cair

    C1 = konsentrasi O2masuk (mol/L)

    C2 = konsentasi O2keluar (mol/L)

    Untuk perpindahan massa oksigen ke dalam cairan dapat dirumuskan sebagai

    kinetika proses, seperti di dalam persamaan10 :

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    20/28

    ....(12)

    Dimana: C = konsentrasi udara (gr/L)

    Koefisien perpindahan massa dinyatakan sebagai bilangan Sherwood

    mengikuti persamaan 13:

    ....(13)Dimana : Nsh = bilangan Sherwood

    Sc = bilangan schmid

    Reg = bilangan Reynold

    Fr = bilangan Frandh

    Bo = bilangan Bodenstein

    Propovic dan Robinson (1989) memperoleh hubungan kLa setelah melakukan

    penelitian dalam bioreaktor air lift dengan eksernal loop dengan larutan CMC

    (Carboxyl Methyl Cellulosa) seperti disajikan dalam persamaan 14:

    ....(14)

    Dimana : Jg = laju alir udara atau kecepatan superficial gas (m/jam)

    = viskosotasKoefisien perpindahan gas-cair merupakan fungsi ddari laju alir udara atau

    kecepatan superficial gas, viskositas, dan luas area riser dan

    downcomer/geometric alat.

    Pengukuran konstanta perpindahan massa gas-cair dapat dlakukan dengan

    metode sebagai berikut:

    1. Metode OTR-CdDasar dari metode ini adalah persamaan perpindahan massa

    (persamaan 12) semua variable kecuali koA dapat terukur. Ini berarti

    bahwa dapat digunakan dalam system kebutuhan oksigen, konsentrasi

    oksigen, konsentrasi oksigen dari fase gas yang masuk dan meninggalkan

    bioreaktor dapat dianalisa. Dengan data ini OTR (oxygen transfer rate)

    dapat dihitung dengan neraca bioreaktor:

    Vi OTR = Fg (CogiCogo) = Vi koi A (mol s-1) ....(15)

    Dimana : OTR = laju perpindahan oksigen (mol/m3s)

    Vi = koefisien transfer massa

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    21/28

    Fg = laju alir volumetric fluida gas (m3/s)

    koi = konstanta transfer massa oksigen

    A = luas perpindahan massa (m2)

    Coi = konsentrasi oksigen masuk (mol/m3)

    Cogo = konsentrasi oksigen udara keluar (mol/m3)

    2. Metode DinamikMetode ini berdasarkan pengukuran Coi dari cairan, deoksigenasi

    sebagai fungsi waktu, setelah aliran udara masuk.Deoksigenasi dapat

    diperoleh dengan mengalirkan oksogen melaluibcairan atau menghentikan

    aliran udara, dalam hal ini kebutuhan oksigen dalam fermentasi. Hal ini

    dapat dilihat dari neraca massa dibawah ini:

    (

    ) ....(16)Dimana: C*oi = konsentrasi oksigen sisa fungsi t

    koi =konstanta transfer massa oksigen

    OUR = laju perpindahan oksigen (mol/m3s)

    t = waktu (jam)

    Dengan asumsi bahwa koi A dan Coi konstan, tidak terpengaruh waktu.

    Hal ini juga berlaku :

    Coi (= konsentrasi keseimbangan pada kondisi tetap.OUR = koi A (CoiCoi ( ....(17)

    Persamaan 16 dan 17 dapat dikombinasikan menjadi persamaan18.

    *+

    ....(18)

    Dimana : t1 = waktu

    t2 = waktu

    Persamaan ini dapat diaplikasikan dalam model system tanpa konsumsi

    oksogen dimana

    Coi (= Coi (OUR=0) sama baiknya dengan konsumsi oksogen padafermentasi.

    3. Metode Serapan KimiaMetode ini berdasarkan reaksi kimia dari absorpsi gas (O2, CO2)

    dengan penambahan bahan kimia pada fase cair (Na2SO3, KOH). Reaksi

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    22/28

    ini sering digunakan pada reaksi bagian dimana konsentrasi bulk cairan

    dalam komponen gas sama dengan nol dan absorpsi dapat mempertinggi

    perpindahan kimia.

    4. Metode Kimia OTR-CoiMetode ini pada dasarnya sama dengan metode OTR-Cd. Namun,

    seperti diketahui beberapa sulfit secara terus-menerus ditambahkan pada

    cairan selama kondisi reaksi tetap dijaga pada daerah dimana nilai Coi

    dapat dideteksi. Coi dapat diukur dikalkulasi dari penambahan sulfit. Juga

    reaksi konsumsi oksigen yang lain dapat digunakan.

    5. Metode SulfitMetode ini berdasarkan pada reaksi reduksi natrium sulfit.

    Mekanisme reaksi yang terjadi :

    Reaksi dalam reaktor :

    Na2SO3+ 0,5 O2Na2SO4+ Na2SO3(sisa)

    Reaksi saat analisa :

    Na2SO3(sisa) + KI + KIO3Na2SO4+ 2KIO2+ I2(sisa)

    I2(sisa) + 2 Na2S2O3Na2S4O6+ 2NaI

    Perubahan konsentrasi Na2SO3 dengan waktu + menit = ror mmol/L

    O2yang bereaksi = (ro-rn) mmol/L

    = 13 mmol/L

    O2yang masuk reaktor = 13 mmol/L x 32 gr O21 mol (gr/L.s)

    Data kelarutan pada t tertentu (henry) = 1 t =

    Dengan PO2= tekanan parsial oksigen

    Kelarutan O2 = C* . q =

    =

    = C*q

    kLa =

    = E s-1

    =

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    23/28

    BAB III

    PELAKSANAANPERCOBAAN

    A. Bahan dan Alat yang Digunakanan1. Bahan yang digunakana. Na2S2O3.5H2O 0,05 N

    b. KI 0,1 Nc. Na

    2SO

    30,2 N

    d. Larutan amylume. Zat Warnaf. Aquadest2. Alat yang digunakan

    a. Statif dan klemb. Beaker glassc. Buretd. Kompresore. Pipet tetesf. Gelas ukurg. Sendok reagenh. Gelas arloji

    i. Rotameterj. Inverted manometerk. Erlenmeyerl. Spargerm. Tangki cairann. Reaktoro. Picnometer

    B. Gambar Alat

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    24/28

    Gambar 3.1 Rangkaian Alat Hidrodinamika Reaktor

    Keterangan :

    A. KompresorB. SpargerC. RotameterD. Tangki CairanE. PompaF. ReaktorG. Inverted manometer daerah riserH. Inverted manometer daerah downcomer

    C. Variabel Operasia. Variabel tetap

    .

    b. Variabel berubah

    D. Respon Uji Hasil1. Tinggi riser dan down comer2. Volume titran Na2S2O3.5H2O3. Densitas cairan4. Kecepatan Sirkulasi

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    25/28

    E. Prosedur percobaan1. Menetukan hold-up pada riser dan downcomer

    a. Merangkai alatMenghubungkan reaktor dengan kompresor melalui

    venturimeter dan manometer yang telah berisi air raksa seperti

    yang digunakan pada saat kalibras laju alir udara. Memasang

    inverted manometer pada riser dan downcomer yang

    dihubungkan dengan perbedaan tinggi bagian bawah dan atas

    dari inverted manometer.

    b. Mengisi reaktor dengan cairanc. Melihat ketinggian inverted manometerd. Menghidupkan kompresor kemudian menambahkan Na2SO3e. menghitung besarnya hold-up

    2. Menentukan konstanta perpindahan massa cair-gasa. mengambil sampel sebanyak 10 mL

    b. menambah KI sebanyak 5 mL ke dalam sampelc. menitrasi dengan Na2S2O3.5H2O sampai terjadi perubahan

    warna dari coklat tua menjadi kuning jernih

    d. menambahkan 3 tetes amilume. menitrasi sampel kembali dengan larutan Na2S2O3.5H2Of. TAT didapat setelah warna biru hampir hilangg. mencatat kebutuhan titranh. ulangi sampai volume titran tiap 5 menit konstani. hitung densitas setelah 3 akali konstan

    3.

    Menentukan kecepatan sirkulasia. merangkai alat yang digunakan

    b. mengisi reaktor dengan air dan Na2SO3c. menghidupkan kompresord. memasukkan zat warna pada reaktor downcomere. mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan dengan indikator

    zat warna tertentu untuk mencapai lintasan yang telah digunakan

    f. Menghitung besarnya kecepatan sirkulasi

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    26/28

    BAB IV

    HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    Laporkan hasil percobaan Anda (bisa dalam bentuk grafik atau tabel) dan bahas

    dengan bantuan pustaka untuk menajamkan pembahasan Anda, yaitu:

    1. Profil konsentrasi CO32- dan jumlah CO2 yang terserap sebagai fungsiwaktu, pengaruh variabel yang dikaji terhadap waktu untuk mencapai

    keadaan steady.

    2. Profil nilai klaterhadap variabel yang dikaji3. Profil nilai kGaterhadap variabel yang dikaji4. profil nilai k2terhadap variabel yang dikaji5. Pembandingan antara nilai kga teroritik dan empirik

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    27/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Christi, M.Y. 1989. Air Lift Bioreactor. El Sevier Applied Science, London.

    Christi, M.Y., and Mooyoung, M. 1988. Prediction of Liquid Circulation Velocity in Air-Lift

    Reactor with Biological Media. J. Chem. Technol Biotechnol.

    Christi, M.Y., and Mooyoung, M. 1988. Relationship Between Riser and Downcommer Gas

    Hold Up in Internal Loop Air-Lift reactor with Gas-Liquid separators. Chem. Eng.

    Wilson, J.M., and Richardson, J.F. 1997. Chemical Engineering. 3rd ed. Pergamon Press :

    Oxford.

    Ground, G.A., Schumple, and W.D. Decker. 1992. Gas-Liquid Mass Transfer in Bubble

    Column with Organic Liquids. Chemical Engineering Science page 3509-3516.

    Pergamon Press Ltd.

    Martinov, M., And S.D. Vlaev. 2002. Increasing Gas-Liquid Mass Transfer Instirred Power

    Law Fluids by Using a New Energy Saving Impeller. Chemical Biochemical

    Engineering.

    Merchuk, U.C., and S. Ben Zui (yona). 1992. A Novel Approach to the Corelation of Mass

    Transfer Rates in Bubble Column with Non Newtonian Liquids. Chemical Engineering

    Science page 3517-3523. Pergamon Press Ltd.

    Daftar pustaka bisa bertambah , disesuaikan dengan kebutuhan, terutama pustaka-pustaka yang

    mendukung ketika Anda membahas hasil percobaan.

  • 7/22/2019 Laporan PKL ( Editan )

    28/28