laporan praktek beton pnl

Upload: syieh94

Post on 09-Oct-2015

282 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

laporan yang berisi tentang praktek pengerjaan beton

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG URAIAN

Dalam melaksanakan praktikum kerja beton, selain mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing, mahasiswa juga membutuhkan buku pedoman kerja. Hal ini dimaksudkan agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan mahasiswa lebih mudah memahami langkah kerja. Pekerjaan juga akan berjalan secara teratur dan tepat waktu. Sehingga tidak banyak waktu yang terbuang dan juga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Mahasiswa juga akan mendapatkan lebih banyak ilmu terapan tentang teori dasar mengenai beton yang sangat berguna sebagai bekal mahasiswa ketika nantinya akan terjun langsung ke lapangan

1.2 RUANG LINGKUPAdapun pembahasan dalam laporan ini meliputi : Pengetahuan tentang dasar teori praktek beton Mengenal alat-alat dan bahan pada praktek kerja beton Langkah pengerjaan beton Perhitungan volume beton dan volume material yang dibutuhkan

1.3 TUJUANPengetahuan mengenai praktek kerja beton ini wajib dimiliki oleh mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe karena disiplin ilmu ini berhubungan langsung dengan konstruksi bangunan gedung baik dalam teori maupun dalam praktek langsung di lapangan. Praktek kerja beton ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memperoleh pengalaman bagaimana cara merencanakan beton yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan merencanakan tulangan pada beton dengan baik dan benar disertai rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga ke depan mahasiswa mampu mengaplikasikannya di dalam lingkungan masyarakat.

1.4 KEGUNAAN PRAKTIKUMKegunaan dari praktek kerja beton ini diantaranya : Kepentingan akademis, diharapkan hasil dari praktek kerja beton ini dapat dijadikan bahan kajian selanjutnya. Kepentingan pelaksanaan di lapangan, diharapkan hasil dari praktek kerja beton ini dapat dijadikan bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pekerjaan di lapangan. Kepentingan penulis, hasil praktek kerja beton ini merupakan wahana untuk mengembangkan diri khasanah keilmuan. Khususnya ilmu konstruksi beton dalam bangunan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 MATERIAL PEMBENTUK BETON

A. PENGERTIAN BETON

Betonadalah campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen ditambah air dan bahan penambah atau tanpa bahan tambah bila diperlukan. Bahan-bahan tersebut dicampur sampai homogen dengan perbandingan tertentu.

Karena hidrasi oleh semen dengan air, maka semen dan air dapat melekatkan butiran-butiran agregat sehingga membentuk massa yang kuat (mengeras) seperti batu.Susunan bahan yang terdapat didalam beton umumnya terdiri dari :

1. 3% udara2. 8% air3. 15% semen4. 74% agregat

Beton yang telah mengeras mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan sebaliknya tidak mampu menahan gaya tarik, oleh sebab itu untuk mengatasi sifat beton yang tidak baik ini maka dipasang tulangan pada beton sehingga beton mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik. Penggabungan kedua bahan ini disebut juga sebagai beton bertulang.

Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang penting dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pembuatan bangunan, dewasa ini menggunakan beton sebagai struktur utamanya.

Pelaksanaan pembuatan suatu konstruksi beton diperlukan ketentuan sebagai berikut :1. Ketelitian pekerjaan pelaksanaannya2. Pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan teknologi betonKedua hal diatas bila kurang diperhatikan akan berakibat beton yang dihasilkan kurang baik seperti timbulnya retak-retak, beton tidak rapat air, kuat tekan yang rendah, bahkan yang lebih berbahaya dapat mengkibatkan runtuhnya bangunan yang sedang dikerjakan.

Bertolak dari hal penting Hal ini disebabkan dengan adanya pengujian bahan dapat ditentukan kekuatan dari beton yang diizinkan sehingga mampu memikul beban yang akan bekerja pada konstruksi tersebut. Dapat dipertimbangkan juga dari segi nilai ekonominya (dengan biaya yang ditekan sekecil mungkin tetapi masih dalam batas kekuatan yang diizinkan). Beton sangatlah bagus untuk menahan gaya tekan tetapi tidak mampu menahan gaya tarik. Oleh karena itu dipasang tulangan untuk menahan gaya tarik beberapa jenis beton yang didasarkan pada :

1. Berat Volume Beton berat : berat volume beton ini > 2,4 ton / m dan dipakai untuk konstruksi yang memiliki massa yang berat, beton ini tahan terhadap sinar gamma agregat yang dipakai adalah butir besi, baritu, magnetic dan lain sebagainya. Beton normal : berat volume beton ini antara 1,8 2,4 ton/m3dan dipakai untuk konstruksi tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu pasir, kerkil, koral, batu pecah dan lain sebagainya. Beton ringan : berat volume beton ini antara 0,6 1,8 ton/m3dan dipakai untuk pembuatan lapis penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah expended clay, batu apung, vermi culete dan lain sebagainya.

2. Teknik Pembuatan Beton biasa : beton ini dibuat dalam keadaan plastis. Misalnya beton siap pakai (ready mix concrete) dan beton yang dibuat dilapangan Beton free cast : beton ini dibuat dalam bentuk elemen-elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat Beton presstres : beton yang telah diberi tegangan dalam beton sebelum beton mendapat tegangan dari luar Beton segar : beton yang masih atau belum memiliki bentuk masih fleksibel Beton tumbuk : beton tanpa tulangan Beton bertulang : beton yang bahannya sama tetapi diberi tulangan Beton deking : beton untuk memberi jarak selimut beton Beton siklop : beton yang digunakan untuk pengisi pondasi

Hubungan antara beton dan besi pada pada beton bertulang : Beton dan besi berdaya lekat cukup kuat Beton mampu menahan gaya tekan dan besi mampu menahan gaya tarik Koefisien kedua bahan tersebut hampir sama Penulangan didalam beton tidak akan berkarat

Pada saat ini sebagian besar bangunan yang kiranya lebih baik murah dari pada baja, tidak memerlukan biaya perawatan seperti baja dan tahan lama, tidak busuk atau tidak berkarat. Pada umumnya masyarakat akan memilih beton. Beton merupakan bahan bangunan yang di hasilkan dari campuran semen portland, pasir, kerikil, dan air beton ini biasanya didalam praktek dipasang bersama batang baja, sehingga disebut beton bertulang. Akan tetapi beton yang sepertinya mudah dibuat, bila tidak dikerjakan atau direncanakan dengan teliti menghasilkan bahan yang kurang baik atau kurang kuat. Oleh karena itu cara cara membuat beton dipelajari dengan baik. Bahan dasar beton yaitu :

1. AirPengaruh air dalam adukan beton ialah pembentukan pasta semen yaitu mudah dalam pengerjaan (workability) adukan, kuat susut dan keawetan beton untuk waktu yang ditentukan. Perawatan beton untuk menjamin pengerasan yang sempurna. Air biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan beton jika air tersebut tidak boleh mengandung minyak asam, alkali, garam, bahan organik dan bahan bahan lain yang dapat merusak beton maupun tulanganya. Selain itu air tersebut juga harus yang bersih, tidak berbau, dan tidak keruh.

2. Semen portlandSemen portland merupakan semen hidrolik, artinya bahan yang mengeras bila bereaksi dengan air. Komponen utama semen portland yaitu batu kapur yang mengandung CaO, lempung yang mengandungS1O2(silika),Al2O3(alumina),Fe2O3(oksida besi). Jika semen portland di campur air akan terjadi dua periode reaksi. Pertama pengikatan yaitu penambahan kekuatan setelah pengikatan selesai.

Tipe atau jenis semen ada 5 yaitu : Jenis 1Jenis 1 disebut pula PC standar. Jenis semenini digunakan untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti beton yang dibuat pada lingkungan yang sangat korosif.

Jenis IIJenis ini digunakan untuk bangunan yang menggunakan pembetonan secara masal seperti dam dan pilar pilar jembatan. Panas hidrasi tertahan dalam bangunan untuk jangka waktu lama. Pada saat pendinginan timbul tegangan tegangan akibat perubahan panas yang dapat mengakibatkan retak retak pada bangunan.

Jenis IIIPC cepat mengeras, cocok digunakan untuk beton pada suhu rendah. Pada PVC ini mengandung kadarC3SdanC3Asangat tinggi.

Jenis IVPC ini menimbulkan panas hidrasi rendah prosentase maksimum untukC3S35%,C3A3% danC2Sminmum 40%.

Jenis VPC ini tahan terhadap serangan sulfat mengeluarkan panas.

3. AgregatAgregat merupakan mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dan mengurangi penyusutan beton. Agregat menempati 70% volume beton. Agregat batuan terdapat dua golongan, golongan pertama adalah pasir (agregat halus) dengan ukuran maksimum 4,96 mm (tertahan oleh saringan nomor 4). Pasir yang palin baik dalam pembuatan beton adalah pasir sungai (kandungan lumpurnya < 5% bisa dikatakan baik. Ciri ciri pasir laut yaitu pasir selalu basah dan pengembangan pada struktur beton. Semen portland dan air setelah bertemu akan bereaksi, butir butir semen portland bereaksi dengan air akan menjadi gel dalam beberapa hari menjadi keras dan saling melekat. Agregat (yaitu pasir dan krikil) tidak mengalami proses kimia melaikan hanya sebagai pengisi saja yaitu bahan yang diletakkan.

2.2 SIFAT BETONPada umumnya beton terdiri dari kurang lebih 15 % semen, 8 % air, 3 % udara, selebihnya pasir dan kerikil.campuran tersebut setelah mengeras mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung pada cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara mencampur, cara mengangkut, cara mencetak, cara memadatkan, cara merawat, dan sebagainya akan mempengaruhi sifat-sifat beton. Sifat-sifat beton yang kan diuraikan tidak selalu semua harus dimiliki oleh setiap konstruksi beton, dan sifat-sifat tersebut juga relatif ditinjau dari pemakian beton itu sendiri. Yang penting beton harus memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan tujuan pemakaian beton itu.

Sifat umum yang ada pada beton adalah sebagai berikut : Kemampuan Dikerjakan (workability)Yang dimaksud denganworkability, adalah bahwa bahan-bahan setelah diaduk bersama, menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah diangkut, dituang/dicetak,dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaanya tanpa terjadi perubahan yang menimbulkan kesukaran atau penurunan mutu. Sifat mampu dikerjakan atauworkabilitysangat bergantung pada sifat bahan, perbandingan campuran, dan cara pengadukan serta jumlah seluruh air bebas. Dengan kata lain sifat mudah dikerjakan suatu adukan beton dipengaruhi oleh:a) Konsistensi normal PCb) Mobilitas aliran dimulai (sebaliknya adalah sifat kekerasan perlawanan terhadap gerak)c) Kohesi atau perlawanan pemisahan terhadap bahan-bahan.d) Sifat saling lekat (ada hubungannya dengan kohesi), berarti bahan penyusunnya tidak akan terpisah-pisah sehingga memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.

Jadi sifat dapat dikerjakan pada beton ini adalah ukuran pada tingkat kemudahan untuk diaduk, diagkut, dituang/dicetak, dipadatkan. Perbandingan ataupun sifat bahan bahan itu secara bersama-sama mempengaruhi sifat dapat dikerjakan beton segar.

Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat dapat dikerjakan antara lain sebagai berikut :a) Banyaknya air yang dipakai dalam campuran aduk beton, makin banyak air yang digunakan makin mudah beton itu dikerjakan.b) Penambahan semen kedalam adukan beton. Hal ini juga menambah sifat dapat dikerjakan dalam beton, karena biasanya penambahan semen diikuti dengan penambahan air untuk memperoleh harga faktor air semen tetap.c) Gradasi campuran agregat kasar dan agregat halus, jika campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah disyaratkan oleh peraturan yang dipakai, aduk beton akan mudah dikerjakand) Pemakaian butir-butir agregat yang bulat akan mempermudah cara pengerjaanbeton. Pemakaian butir maksimum agregat kasar, akan berpengaruh terhdap kemudahan dikerjakan pada betone) Cara memadatkan beton atau tipe alat yang digunakan. Jika pemadatan beton dilakukan dengan alat getar misalnya, diperlukan tingkat kelecekan yang berbeda dibanding menggunakan alat yang lain.

Beberapa cara utnuk megukur derajatdapat dikerjakan/workability, anatara lain :a) V.B consistometer( terutama untuk adukan kental ), dancompacting factor, kedua cara pengukuran tersebut dipakai di Inggris.b) Meja getar (schud-table) dipakai di Jermanc) Flow tabledan bolakellydipakai di ASd) Alatslumpyang berbentuk kerucut terpancung ciptaan Abrams.

Dari tipe-tipe cara mengukur derajatmampu dikerjakantersebut, cara yang paling populer adalah mengukur dengan alat slump. Menurut Abrams, alat slump merupakan alat yang murah, mudah dibuat dan mudah dipakai untuk pengawasan dilapangan. Pengukuran dengan alat slump ini bertujuan untuk mengukur tinggi aduk beton setelah dilepas dari alat slump yang digunakan. Tinggi slump merupakan derajat mampu dikerjakan dari aduk yang diukur. Slump yang tinggi menunjukkan bahwa aduk beton terlalu cair (terlalu banyak air), dan sebaliknnya.Untuk mengkur tinggi slump digunakan alat yang dinamakan alat slump yang terdiri dari corong baja dan tongkat baja. Adukan beton yang enak dikerjakan atau dituang dan dapat dipadatkan dalam cetakan, biasanya mempunyai nilai slump antara 7-12 cm.

Sifat Tahan Lama (durability)Sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal antara lain, sebagai berikut:a) Sifat tahan terhadap cuacab) Sifat tahan terhadap kimiac) Sifat tahan terhadap erosid) Sifat Kedap Air

Untuk menjaga adanya kerusakan yang diakibatkan oleh sulfat, maka dianjurkan pakai semen portland tipe 2 atau tipe 5 yang terbukti tahan terhadap pengaruh sulfat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat kedap air pada beton :1. Mutu dan porositas agregat2. Umur beton3. Gradasi4. Perawatan5. Kekuatan Beton

Untuk mencapai kepadatan dan hidrasi sempurna ini, ada beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain sebagai berikut :a) Keadaan selama terjadinya pengerasanb) Karena pengerasan semen memakan waktu, maka perlu waktu yang cukup, minimal 4 minggu

Kekurangankekurangan yang perlu diperhitungakan dalam pemakaian beton adalah sebagai berikut :a) Kekuatan tarik rendahb) Rambatan suhuc) Penyusutan kering dan perubahan kadar aird) Rayapane) Kerapatan terhadap air

2.3 KEKUATAN BETONSifat paling penting dari beton pada umumnya ialah kuat tekan. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat sifat lain. Maksudnya bila kuat tekannya tinggi, sifat sifat yang lain akan baik. Pengukuran kuat tekan beton dilakukan dengan mambuat benda uji pada saat pengadukan beton berlangsung. Benda uji berupa silinder beton ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, benda uji ini kemudian ditekan sampai pecah. Beban takan maksimum yang memecahkan itu dibagi dengan luas penampang silinder dan diperoleh kuat tekan. Nilai kuat tekan dinyatakan dalam Mpa atau Kg/cm. selain faktor faktor yang lain tidak begitu besar, kuat tekan beton juga tergantung pada f.a.s (faktor air semen) umur beton dan sifat dari agregat.

A. Faktor Air Semen (f.a.s)Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air dan berat semen didalam campuran adukan beton. Kekuatan beton sangat dipengaruhi oleh f.a.s dan kekuatan beton. Untuk beton normal factor air semen yang digunakan adalah 0,7 dari volume semen Portland yang dibutuhkan.

B. Umur BetonKekuatan beton beretambah tinggi dengan bertambahnya umur. Kenaikan beton mula mula cepat, akan tetapi makin lama laju kenaikan beton itu makin lambat. Oleh karena itu, sebagai standar kekuatan sudah ditetapkan umur beton selama 28 hari. Bila karena suatu hal (misalnya tergesah gesah) ingin mengetahui beton pada umur kurang dari 28 hari, boleh dilakukan pengujian kuat tekan beton pada umur 7 hari misalny maka hasilnya dibagi dengan faktor tertentu untuk mendapatkan perkiraan kuat tekan beton pada umur 28 hari.

C. Pengaruh AgregatUmumnya kekuatan agregat lebih tinggi dari kekuatan pasta semennya kecuali pada beton dengan agregat ringan atau beton dengan kuat tekan tinggi. Jika dipakai ukuran agregat maksimum lebih besar maka luas permukaan butir lebih kecil, sehingga letakan antara pasta dan permukaan agregat lebih lemah, akibatnya kekuatan beton lebih rendah. Lagi pula butir agregat yang besar menyebabkan tertahanya proses susutan pada pastanya, yang berarti menimbulkan adanya tegangan internal dalam pasta, sehingga mengurangi kekuatan betonnya. Pada struktur betonnya yang ringan umunya dipakai ukuran agregat maksimum 40 mm, namun beton dengan mutu lebih tinggi dipakai ukuran maksimum 20 mm.

D. Kuat Tekan Beton Yang Di IsyaratkanKuat tekan beton pada umumnya merupakan faktor penting dalam hitungan rancangan kekuatan struktur. Misalnya untuk menghitung kekuatan balok jembatan terhadap beban kendaraan yang lewat. Kuat tekan beton yang diisyaratkan, misalnya fc 17 Mpa, 20 Mpa, 30 Mpa. Mengiatkan resiko yang terjadi jika syarat itu tidak dipenuhi, maka orang tidak akan berani membuat beton dengan kuat tekan yang diisyarakan. Menurut pengalaman, kuat tekan beton dalam suatu proyek bangunan berfariasi menurut distribusi normal sebagaimana terlihat pada gambar. Menurut ilmu statika, kurva distribusi normal tersebut menyebar dari titik nol sampai tak terhingga. Sehingga tidak ada nilai maksimum yang dapat ditetapkan.

E. Pengendalian KualitasUntuk memperoleh kualitas beton sesuai dengan kuat tekan yang diisyaratkan maka kita tidak akan dapat membuat beton yang kuat tekan rata rata sama dengan yang diisyaratkan. Walaupun menurut perhitungan tampaknya beton yang dibuat sudah ideal, artinya disatu sisi dapat memenuhi persyaratan dan disisi lain tidak terlalu mahal, namun kontrol terhadap kualitas beton yang benar benar dibuat di lapangan selama pekerjaan membuat beton berlangsung harus selalu dilakukan pengujian terhadap contoh beton yang diambil dari adukan beton yang dibuat sebelum dituang harus berbentuk ssilinder (diameter 150 mm dan tingi 300 mm), namun jika tidak ada cetakan silinder boleh dibuat dengan bentuk kubus sisi 150 mm.

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PADA BETON

A. Kelebihan dari beton antara lain: Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .

B. Kekurangan daripada beton antara lain: Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

Beton sebagai material konstruksi memiliki keuntungan dan kerugian dibandingkan material-material yang lain diantaranya adalah :

KeuntunganKerugian

Mudah dicetak Awet dan tahan lama Tahan api Ekonomis Dapat dicor di tempat Tegangan tarik rendah Duktilitas rendah Berat sendiri sangat besar Volume tidak stabil

BAB III PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

3.1 PENGENALAN ALATA. Alat yang digunakan1. Palu2. sekop3. ember4. kakak tua5. cangkul6. gergaji7. roskam besi8. roll meter9. pemotong tulangan10. jolang11. kereta sorong12. roskam plastik13. sendok spesi

3.2 kegunaan alat1. Palu Palu atau sering juga disebut orang martil adalah salah satu alat yang paling penting oleh tukang. Setiap tukang kayu harus memiliki minimal satu palu di kantong alat mereka. Meskipun tidak digunakan dalam hampirsetiap waktu tetapi alat ini harus tetap tersedia dalam suatuproses konstruksi.

2. SekopSekopadalah alat yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir. Alat sekop ini terbuat dari dalahlempengan drum bekas seperti halnya alat pertanian osrok. Sehingga alat ini tergolong ringan untuk dibawa. Alat ini banyak digunakan oleh para penambang pasir tradisional dan juga para pekerja bangunan untuk memudahkan kerja mereka dalam memindahkan pasir.

3. EmberEmber merupakan alat kedap air yang berbentuk silinder dan vertikal,dengan bagian atas terbuka dan bagian bawah yang datar.ember berfungsi sebagai wadah untuk memindahkan air maupun pasir.ember juga bisa digunakan untuk menghitung pebandingan pasir dan semen yang dibutuhkan dalam pembuatan beton.

4. Kakak tua Kakak tua kegunaannya untuk memotong kawat dan kabel.

4. CangkulUntuk pekerjaan beton cangkul digunakan untuk mengaduk adonan semen dan pasir.

5. GergajiGergaji digunakan untuk memotong kayu dan membelah kayu.

6. Roskam besi Roskam besi digunakan untuk meratakan semen.

7. Roll meter Roll meter digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan juga tinggi

8. Pemotong besi tulanganGunting pemotong besi tulangan ini dapat memudahkan memotong besi tulangan. Sehingga kita dapat mendapatkan tulangan besi dengan panjang yang sesuai dengan yang kita inginkan

9. JolangDigunakan untuk tempat pengadukan adonan beton 10. Kereta sorongAlat ini dapat memudahkan pekerja memindahkan material. Misalnya memindahkan pasir, kerikil, ke tempat jolang pengadukan.

11. Sendok spesiDigunakan untuk mengambil adukan beton, semen, dll

3.2PENGENALAN BAHAN1. SemenSemen merupakan bahan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan beton. Semen berfungsi sebagai pengikat material lainnya yaitu mengikat pasir, kerikil dan air2. PasirPada pembuatan beton, pasir berfungsi sebagai pengisi. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka sebaiknya pasir tidak boleh tercampur dengan tanah

3. Kerikilmaterial ini adalah material yang paling banyak dibutuhkan dalam pembuatan beton. Kerikil berfunsi sebagai penguat beton

4. AirAir berfungsi untuk melarutkan semen yang mulanya berbentuk bubuk sehingga terjadi reaksi pengikatan pada semen

BAB IVPROSEDUR PELAKSANAAN KERJA BETON

4.1 MEMBUAT BETON DEKING (TAHU BETON)

A. Tujuan UmumSetelah mengikuti praktek ini mahasiswa mampu diharapkan mampu membuat beton deking secara baik dan benar

B. Tujuan KhususSetelah Mengikuti Praktek Ini Mahasiswa Mampu :1. Membuat beton deking secara baik dan benar2. Menjelaskan fungsi dari beton deking

C. Dasar TeoriBeton decking adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak seperti tahu atau silinder. Pada saat membuatnya diisikan kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya digunakan dengan cara diikatkan pada tulangan. Beton ini berbeda dengan tahu beton yang digunakan untuk tes tekan dari segi ukurannya walaupun beberapa orang menggunakan istilah yang sama, tahu beton.Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Bisa dibilang berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar tulangan pada beton tidak berkarat (korosi).

D. Alat Dan Bahan Yang DiperlukanAlat-alat :1. Sendok spesi2. Cangkul3. Roskam plastic4. Sekrup5. Timba6. Palu7. Jolang8. Meteran9. Gergaji10. Kakak tuaBahan :1. Paku2. Papan3. Pasir4. Semen5. Air

E. Keselamatan kerja Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja Pakailah pelindung tubuh seperti pakaian praktek lengkap, sepatu safety, masker, helm dan pelindung telinga Tempatkan alat pada tempatnya (tool box) Gunakan peralatan sesuai fungsinya Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu Jangan bersenda gurau saat sedang bekerja Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi Gunakan peralatan yang masih sempurna Jangan menggunakan alat/mesin yang belum tahu cara penggunaaannya Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum tahu cara operasionalnya

F. Langkah kerja1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.2. Cari lokasi pekerjaan.3. Buat bekisting ukuran 60 x 60 x 4 cm menggunakan papan.4. Periksakan ukuran bekisting dan beri tanda pada bekisting., sesuai dengan ukuran beton deking.5. Letakkan bekisting diatas kertas semen atau plastic.6. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran 20 cm sebanyak 144 buah kawat. Bentuk kawat tersebut dengan memutir kedua ujung kawat.7. Lakukan pengayakan pasir.8. Campuran 1:2 (1 bagian semen dan 2 bagian pasir hingga homogen).9. Tuangkan semen, pasir dan air dengan perhitungan volume beton tahu (deking).10. Adukan yang telah siap, dihitungkan pada cetakan yang telah dibuat serta diberi alas kantong semen yang telah dibasahi.11. Beton dek ing yang akan dibuat mempunyai ukuran penampang 5 x 5 cm.

12. Ratakan permukaan beton dengan sendok semen.

13. Biarkan hingga genangan air tidak tampak di atas permukaan adukan.14. Bentuklah menjadi potongan-potongan 5 x 5 cm, berdasarkan tanda yang sudahdiberikan sebelumnya.

15. Masukan kawat kedalam adukan bagian tebal (panjang kawat yang telah di bentuk 20 cm )

16. Biarkan adukan mengeras ( 1hari), setelah itu buka bekisting secara perlahan. Pisahkan beton satu per satu.

Volume beton tahu (deking) :Dik :P = 60 cm.L = 60 cm.T = 2,5 cm.Fas (factor air semen) = 0,5Factor gembur = 1,85Penye :Volume acuan : p x l x t : 60 cm x 60 cm x 4 cm = 14400 cm3 = 14,4 liter.Perbandingan yang digunakan : 1 : 2.Maka, volume acuan x factor gembur.14,4 liter x 1,85 = 26,64 liter.Volume semen :Pc : 1/3 x 26,64 liter = 8,88 liter.Ps : 2/3 x 26,64 liter = 17,76 liter.Air :fas x volume semen.0,5 x 8,88 = 4,44 liter.Kontrol : 26,64 = pc + ps 26,64 = 8,88 + 17,76 26,64 = 26,64.

JOB IIMEMBUAT PELAT KEBUN A. Tujuan 1. Memahami bagaimana membuat pembesian sederhana dan pengecoran beton penyanggah.2. Dapat mengaduk beton secara manual.3. Dapat membuat jaringan tulangan sederhana.4. Dapat membuat blok beton penyanggah.

B. Peralatan yang digunakan

1.

1. Sekop2. Rol meter3. Jidar4. Pemadat5. Palu6. Paku7. Ruskam8. Gunting kawat9. Kakak tua10. Ember

C. Bahan yang digunakan1. 1. Semen 2. Pasir3. Air4. Plastik/kertas semen5. Kawat 1mm 6. Papan untuk membuat mal7. Besi tulangan8. Beton tahu

C. Keselamatan kerja Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja Pakailah pelindung tubuh seperti pakaian praktek lengkap, sepatu safety, masker, helm dan pelindung telinga Tempatkan alat pada tempatnya (tool box) Gunakan peralatan sesuai fungsinya Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu Jangan bersenda gurau saat sedang bekerja Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi Gunakan peralatan yang masih sempurna Jangan menggunakan alat/mesin yang belum tahu cara penggunaaannya Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum tahu cara operasionalnya

D. Langkah kerja 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.2. Cari lokasi pekerjaan.3. Buat bekisting ukuran 40 x 35 x 5 cm.4. Bekisting harus disiram air, sebelum dituangi adukan beton.5. Periksa keadaan bekisting dan letakkan bekisting diatas kertas semen / plastic.6. Buatlah jaringan tulangan sederhana.

7. Letakkan jaringan tulangan pada bekisting dan ikatan beton deking dibagian bawah jaringan tulangan. 8. Aduk beton hingga merata pencampuran bahannya. Homogenitas pencampuran bahan dapat dilihat dari warna adukan yang sama. 9. Masukkan beton kedalam bekisting dan padatkan dengan menggunakan kayu pemadat. 10. Ratakan permukaan beton dengan sendok semen atau ruskam. 11. Biarkan adukan mengeras sambil di siram beton menggunakan air.12. Saat beton mulai mengeras buka bagian beton tersebut dari bekisting.

Volume pelat kebun :Dk :P : 40 cm.L : 40 cm.T : 10 cm.Fas (factor air semen) = 0.7Factor gembur = 1.50.

Penye :Volume acuan : p x l x t : 40 cm x 40 cm x 10 cm = 16000 cm3 = 16 liter.Perbandingan yang digunakan : 1 : 2 : 3.Maka, volume acuan x factor gembur = 16 liter x 1.50 = 24.00 litervolume semen :pc : 1/6 x 24.00 liter = 4.00 literps: 2/6 x 24.00 liter = 8.00 literkr: 3/6 x 24.00 liter = 12.00 literair :fas x volume semen.0.7 x 4.00 = 2.80 liter.Kontrol :24.00 = pc + ps + pk.24.00 = 4.00 + 8.00 + 12.0024.0 24.00

JOB IIIPEMBESIAN TULANGAN KOLOM DAN BALOK A. Tujuan 1. Dapat membuat pembesian tulangan kolom dan balok.2. Dapat memasang tulangan kolom dengan benar.3. Dapat menghitung kebutuhan tulangan kolom dengan tepat.4. Dapat merangkai tulangan kolom dan balok.

B. Peralatan yang digunakan2. 1. Rol meter2. Kakak tua3. Gunting kawat4. Bending5. Tang

C. Bahan yang digunakan1. Besi 10 mm 2 btg2. Besi 6 mm 2 btg3. Kawat 1mm 4. Beton tahu

D. Keselamatan kerja Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja Pakailah pelindung tubuh seperti pakaian praktek lengkap, sepatu safety, masker, helm dan pelindung telinga Tempatkan alat pada tempatnya (tool box) Gunakan peralatan sesuai fungsinya Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu Jangan bersenda gurau saat sedang bekerja Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum tahu cara operasionalnya

E. Langkah kerja 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.2. Lakukan pemotongan dan pembengkokan sesuai ukuran yang telah ditentukan.3. Bengkokan tulangan yang telah dibuat dirangkai dengan meletakkan tulangan utama pada posisi horizontal.4. Kemudian masukkan begel pada tulangan pokok.

Atur begel dengan jarak 15 cm dan ikat dengan kawat 1 mm pada tulangan pokoknya, ikatkan pula beton tahu pada tulangan.

JOB IVPEMBESIAN PELAT LANTAI II A. Tujuan 1. Dapat menyusun jarak pembesian pelat lantai II dengan tepat dan benar. 2. Dapat merangkai jaringan tulangan pelat lantai II.3. Dapat menghitung kebutuhan tulangan pelat lantai II dengan tepat.

B. Peralatan yang digunakan3. 1. Rol meter2. Kakak tua3. Gunting kawat4. Bending5. Tang

C. Bahan yang digunakan2. 1. Besi 10 mm 2. Besi 8 mm 3. Kawat 1mm 4. Beton tahu5.Kapur tulis.

D. Keselamatan kerja Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja Pakailah pelindung tubuh seperti pakaian praktek lengkap, sepatu safety, masker, helm dan pelindung telinga Tempatkan alat pada tempatnya (tool box) Gunakan peralatan sesuai fungsinya Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu Jangan bersenda gurau saat sedang bekerja Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum tahu cara operasionalnya

E. Langkah kerja 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.2. Lakukan pemotongan dan pembengkokan sesuai ukuran yang telah ditentukan.3. Rangkailah tulangan seperti pada gambar job sheet dan ikatlah dengan kawat.4. Ikatkan beton tahu pada jaringan tulangan

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanPraktek pekerjaan beton merupakan pekerjaan penting dari bagian konstruksi rumah yang tidak dapat diabaikan karena merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh penghuni rumah atau gedung. Oleh karena itu butuh teknik khusus. Diantaranya yaitu harus mampu menentukan kemiringan sesuai pipa yang digunakan, mengenal jenis-jenis pipa yang cocok digunakan, mampu membuat galian sesua ukuran yang ditentukan, dllSetelah melakukan praktek selama 9 hari di bengkel, penulis menyimpulkan bahwa :1) Dengan adanya praktek Kerja Beton I ini, maka mahasiswa telah dapat mengetahui hal hal mengenai pekerjaan maupun teori teori dalam pekerjaan beton diantaranya adalah job job yang telah dilaksanakan praktek kerja beton dan dapat menghitung kebutuhan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan beton.2) Kita harus dapat membaca gambar kerja dengan teliti dimana gambar kerja itu akan dilaksanakan untuk pembuatan suatu konstruksi.

5.2 SaranUntuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pelaksanakan praktek ini, kita harus bekerja dengan serius dan harus mengerti terlebh dahulu langkah-langkah job sheet, kemudian kerjasama kelompok yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.

5.3 Daftar Pustaka Khamistan (2005) job sheet kerja beton www.tekniksipil.com www.ilmusipil.com www.google.com www.wikipedia.com

31