laporan praktikum fisiologi 2

25
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK KARDIOVASKULAR Oleh : KELOMPOK A-7 Ketua : Hervico Dwi Cahya P. (1102008114) Sekretaris : Aldora Oktaviana (1102011019) Anggota : Airlangga Putra Husni (1102008012) Danu Ajimantara (1102009069) Inez Soraya (1102010130) Adeprita Pratiwi H. (1102011004) Athaya Marwah Vedita (1102011049) Dewi Arika Hapsari (1102011075) Dewi Rahmita Sari (1102011078)

Upload: aldora-oktaviana

Post on 26-Oct-2015

305 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

v d dvv

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

BLOK KARDIOVASKULAR

Oleh :

KELOMPOK A-7

Ketua : Hervico Dwi Cahya P. (1102008114)

Sekretaris : Aldora Oktaviana (1102011019)

Anggota : Airlangga Putra Husni (1102008012)

Danu Ajimantara (1102009069)

Inez Soraya (1102010130)

Adeprita Pratiwi H. (1102011004)

Athaya Marwah Vedita (1102011049)

Dewi Arika Hapsari (1102011075)

Dewi Rahmita Sari (1102011078)

Hoiriyah (1102011119)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2012 - 2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

DAFTAR ISI

I. Pengaruh Perangsangan N. Vagus pada Jantung Kura-Kura........................3

Pendahuluan...................................................................................................3

Pelaksanaan dan Hasil Praktikum..................................................................5

A. Tujuan Percobaan....................................................................................5

B. Alat Dan Bahan........................................................................................5

C. Tata Kerja.................................................................................................5

D. Hasil Praktikum......................................................................................10

E. Kesimpulan.............................................................................................11

II. Urutan Denyut Kerutan Berbagai Bagian Jantung dan Denyut

Ektopik pada Jantung Kura-Kura..................................................................12

Pendahuluan.................................................................................................12

Pelaksanaan dan Hasil Praktikum................................................................12

A. Tujuan Percobaan.........................................................................................12

B. Alat Dan Bahan......................................................................................13

C. Tata Kerja...............................................................................................13

D. Hasil Praktikum......................................................................................15

E. Kesimpulan.............................................................................................17

III. Daftar Pustaka..............................................................................................18

2

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

PENGARUH PERANGSANGAN N. VAGUS PADA JANTUNG KURA-KURA

I. PENDAHULUAN

Dasar Teori

Aktivitas Listrik Jantung

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:

a. 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel

sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.

b. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan

diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel

sel pekerja. Contohnya nodus sinoatrium,

c. Nodus atrioventrikel, berkas His dan serat purkinje.

Penyebaran Eksitasi Jantung

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium. Penyebaran

impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antaratrium dan jalur

antar nodus. Nodus AV adalah satu satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke

venrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat keseluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem

penghantar vetrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan serat purkinje.

Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan potensial aksi prematur

yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan potensial

aksi.

Proses Mekanis Pada Siklus Jantung

Siklus jantung tediri dari tiga kejadian penting:

1. Pembentukan aktifitas listrik sewaktu jantung secara otortmes mengalami depolarisasi dan

repolarisasi.

2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistle (kontraksi dan pengosongan) dan diastole

(relaksasi dan pengisian) berganti ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.

3. Arah aliran darah melintasi bilik bilik jantung yang ditentukan oleh pembukaan dan pentupan

katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

Frekuensi Jantung

Jantung dipersarafi oleh kedua divisi system saraf otonom,yang dapat memodifikasi kecepatan (serta

kekuatan) kontraksi,walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf.

Efek Sistem Saraf Otonom pada Jantung dan Struktur yang Mempengaruhi Jantung

Daerah yang Terpengaruh Efek Stimulasi Parasimpatis Efek stimulasi Simpatis

Nodus SA Penurunan kecepatan

depolarisasi ke ambang;

penurunan kecepatan denyut

jantung

Peningkatan kecepatan

depolariasasi ke ambang;

peningkatan kecepatan denyut

jantung

3

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

Nodus AV Penurunan eksitabilitas;

peningkatan perlambatan

nodus AV

Peningkatan eksitabilitas;

penurunan perlambatan nodus

AV

Jalur penghantar ventrikel Tidak ada efek Mrningkatkan eksitabilitas;

meningkatkan hantaran

melalui berkas his dan sel

purkinje

Otot atrium Penurunan

kontraktilitas;melemahkan

kontraksi

Meningkatkan kontraktilitas;

memperkuat kontraksi

Otot ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan kontraktilitas;

memperkuat kontraksi

Medula adrenal Tidak ada efek Mendorong sekresi

epinefrin,suatu hormone yang

memperkuat efek system saraf

simpatis pada jantung, oleh

medulla adrenal

Vena Tidak ada efek Meningkatkan aliran balik

vena, yang meningkatkan

kekuatan kontraksi jantung

mealui makanisme Frank-

Starling

 

Siklus Jantung

1. Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi dan relaksasi jantung sampai akhir sistole

dan diastole berikutnya.

a. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan

pembuluh utama yang mengaturpembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah

yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.

b. Walaupun sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventrikular yang berbeda,

sisi-sisi tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan serta secara serempak mengeluarkan

volume darah sama.

2. Peristiwa mekanik dalam siklus jantung.

a. Selama masa diastole atau relaksasi tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah,

tetapi tekanan atrium lebih tinggi dari ventrikel.

b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi, dan peningkatan

tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel.

c. Sistole ventrikular, aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi. Tekanan

dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup.

4

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

d. Ejeksi darah ventrikularke dalam arteri.

e. Diastole ventrikular :

1. Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun

dengan tiba-tiba sampai dibawah tekanan aorta dan trunkus pulmonar, sehingga katup

semiulnar menutup.

2. Terjadi peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semiulnar aorta.

3. Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena

katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100

mmHg sampai mendekati nol, jauh dibawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus

jantung dimulai kembali.

II. PELAKSANAAN & HASIL PRAKTIKUM

TUJUAN

Pada akhir praktikum ini mahasiswa harus dapat :

1. membebaskan N.vagus (N.X) kiri dan kanan.

2. membuktikan pengaruh kegiatan N.X. yang terus menerus (vagotonus) pada jantung.

3. mencatat dan menjelaskan pengaruh perangsangan lemah dan kuat N.X pada jantung dalam

hal :

a. masa laten

b. akibat ikutan (after effect)

c. frekuensi denyut

d. kekuatan kerutan

4. mendemostrasikan peristiwa lolos vagus (vagal escape).

Alat dan binatang percobaan yang diperlukan :

1. kura-kura + meja operasi kura + tali pengikat

2. kimograf rangkap + kertas + perekat + kipas kimograf + statif dan klem

3. 2 pencatat jantung + 2 penjepit jantung

4. 2 sinyal maknit : 1 untuk mencatat tanda waktu (waktu = 1 detik)

1 untuk mencatat tanda rangsang

5. stimulator induksi + elektroda perangsang + kawat-kawat

6. botol plastik berisi larutan ringer + pipet

7. benang + malam + kapas

Tata Kerja

Pengaruh kegiatan N.X. yang terus menerus pada jantung

1. Ikatlah keempat kaki kura – kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya pada

meja operasi.

2. Lepaskan perisai dada kura – kura yang telah dibor dari jaringan di bawahnya dengan

menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak pendarahan.5

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

3. Bukalah dengn gunting pericardium yang membungkus jantung secara hati – hati agar jangan

terjadi pendarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.

4. Bebaskan kedua N.X sesuai dengan petunjuk umum.

5. Buatlah 2 iakatan longgar ada setiap N.X.

6. Buktikanlah bahwa kedua saraf yang saudara bebaskan benar-benar N.X dengan cara

merangsangnya dengan arus faradic yang cukup kuat dan cukup lama untuk memperlihatkan

efek N.X terhadap jantung.

6.1.Apakah N.X. termasuk golongan saraf kolinergik ?

Iya, karena secara anatomi dan fisiologi sistem saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Saraf simpatis (adrenergic) yang berasal dari ganglion cervikalis. Saraf simpatis dibagi 2,

yaitu saraf simpatis preganglion untuk mengeluarkan neurotransmiter asetilkolin dan simpatis

postganglion untuk mengeluarkan norpinefrin.

2. Saraf parasimpatis (kolinergik) yang berasal dari nervus vagus. Saraf parasimpatis juga

dibagi 2 yaitu pre dan post ganglion yang sama-sama mengeluarkan neurotransmitter

asetilkolin.

6.2.Bagaimana pengaruh N.X. pada jantung berdasarkan pembagian saraf adrenergik

dan kolinergik ?

Pengaruh nervus vagus pada jantung dimana nervus vagus juga merupakan saraf kolinergik

adalah memperlemah kontraksi otot jantung daan vasokonstriksi pada arteri coronaria.

Sedangkan saraf adrenergenik berfungsi untuk memperkuat kontraksi otot jantung dan

vasodilatasi arteri coronaria.

6.3.Apa yang saudara harapkan dapat dilihat pada jantung kura-kura bila N.X.

dirangsang ?

Yang diharapkan adalah dapat terlihat melemahnya kontraksi otot jantung dan terlihat

gambaran berkurangnya frekuensi denyut jantung yang disertai fase bradikardi dan cardiac

arrest. Bila melemahnya kontraksi otot jantung maka dapat disimpulkan bahwa inotropik,

kemotropik dan denotropiknya bernilai negatif.

Gambaran sinus bradikardi

Sinus bradikardi bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan

intrakanial, atau infark miokard (MI). Sinus bradikardi juga dijumpai pada olahragawan berat.

• Frekuensi: 40 sampai 60 denyut per menit

• Gelombang P: mendahului kompleks QRS; interval PR normal

• Kompleks QRS: biasanya normal

6

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

• Irama: reguler

Karakteristik sinus bradikardi sama dengan irama sinus normal, kecuali frekuensinya. Bila

timbul perubahan hemodinamika yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop (pingsan)

atau angina maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi jantung. Bila

penurunan frekuensi jantung diakibatkan oleh stimulasi vagal seperti jongkok saat buang air

besar atau buang air kecil, penatalaksanaan harus diusahakan untuk mencegah stimulasi

vagal lebih lanjut. Bila pasien mengalami intoksikasi digitalis, maka digitalis harus dihentikan.

Obat pilihan untuk menangani bradikardi adalah atropine.

7. Hitunglah frekuensi denyut jantung.

8. Ikatlah kuat-kuat semua ikatan longgar tersebut di atas dan guntinglah kedua N.X diantara

dua ikatan.

9. Tunggulah 1 menit dan hitunglah kembali frekuensi denyut jantung.

9.1.Mengapa harus menunggu 1 menit sebelum menghitung kembali frekuensi denyut

jantung ?

Karena jantung tidak dapat terus menerus berkontraksi karena itu diperlukan waktu agar

jantung dapat beradaptasi dahulu untuk kembali ke kontraksi normal atau kontraksi setelah

nervus vagus dipotong

9.2.Perubahan apa yang saudara harapkan terjadi pada frekuensi denyut jantung

setelah pemotongan kedua N.X. ?

Perubahan yang diharapkan adalah perubahan frekuensi denyut jantung yang sebelumnya

melambat akibat rangsangan secara terus-menerus pada nervus vagus menjadi lebih cepat.

Di sini akan terlihat peningkatan denyut jantung dengan gambaran denyut yang rapat-rapat.

Gambaran sinus takikardi

Sinus takikardi (denyut jantung cepat) dapat disebabkan oleh demam, kehilangan darah akut,

anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan,

simpatomimetika atau pengobatan parasimpatolitik.

• Frekuensi : 100 sampai 180 denyut permenit.

• Gelombang P : Mendahului setiap kompleks QRS, dapat tenggelam dalam gelombang T

yang mendahuluinya; interval PR normal.

• Kompleks QRS : Biasanya mempunyai durasi normal.

• Hantaran : Biasanya normal.

• Irama : Reguler.

Sinus takikardi sama dengan irama sinus normal kecuali frekuensinya. Tekanan sinus karotis

pada satu sisi leher, mungkin memperlambat frekuensinya sehingga dapat membantu

menyingkirkan gangguan irama lainnya. Bila frekuensi jantung meningkat, maka waktu

pengisian diastolik menurun, mengakibatkan penurunan curah jantung dan dapat timbul

7

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

sinkop, hipotensi, dan edema paru akut. Penanganan berupa pemberian propranolol untuk

menurunkan frekuensi jantung secara cepat

Pengaruh perangsangan Nervus vagus pada atrium dan ventrikel

1. Pasanglah berbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat :

a. Mekanomiogram atrium

b. Mekanomiogram ventrikel

c. Tanda rangsang

d. Tanda waktu (1detik)

Usahakan supaya ke-empat pencatat di atas mempunyai titik sinkron yang sedapat-dapatnya

terletak pada 1 garis ventrikel.

2. Tanpa menjalankan tormol, rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang faradic

lemah, sehingga terlihat jelas timbulnya brakikardi.

3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai

kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsang

sub2 selama 5 detik. Hentikan tromol setelah terjadi pemulihan jantung yang sempurna.

Perhatikan : a. Masa laten

b. akibat ikutan (after effect)

c. Frekuensi denyut

d. Kekuatan kerutan

3.1.Apa yang dimaksud dengan masa laten dan akibat ikutan ?

Masa laten adalah masa mula perangsangan sampai timbul respon pertama. Pada

perangsangan di nervus vagus, repon pertamanya berupa bradikardi.

Sedangkan masa laten akibat ikutan adalah timbulnya respon pertama (bradikardi) setelah

rangsangan dihentikan (terjadi setelah fase cardiac arrest).

4. Tanpa menjalankan tromol rangsanglah N.X kanan bagian perifer dengan rangsang faradic

yang cukup kuat sehingga terlihat jelas timbulnya henti jantung.

5. Setelah menunggu 5 menit mengulangi percobaan sub3 dengan menggunakan rangsang

faradic sub4 sehingga terjadi henti jantung (cardiac arrest).

5.1.Bagaimana mekanisme terjadinya henti jantung ?

Henti jantung atau Cardiac arrest disebut juga cardiorespiratory arrest, cardiopulmonary

arrest, atau circulatory arrest, merupakan suatu keadaan darurat medis dengan tidak ada

atau tidak adekuatnya kontraksi ventrikel kiri jantung yang dengan seketika menyebabkan

kegagalan sirkulasi. Gejala dan tanda yang tampak, antara lain hilangnya kesadaran, napas

dangkal dan cepat bahkan bisa terjadi apnea (tidak bernafas), tekanan darah sangat rendah

(hipotensi) dengan tidak ada denyut nadi yang dapat terasa pada arteri, dan tidak denyut

jantung.

Penyebab cardiac arrest yang paling umum adalah gangguan listrik di dalam jantung.

Jantung memiliki sistem konduksi listrik yang mengontrol irama jantung tetap normal.

Masalah dengan sistem konduksi dapat menyebabkan irama jantung yang abnormal, disebut 8

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

aritmia. Terdapat banyak tipe

dari aritmia, jantung dapat

berdetak terlalu cepat, terlalu

lambat, atau bahkan dapat

berhenti berdetak. Ketika aritmia

terjadi, jantung memompa

sedikit atau bahkan tidak ada

darah ke dalam sirkulasi.

Aritmia dicetuskan oleh

beberapa faktor, diantaranya:

penyakit jantung koroner yang

menyebabkan infark miokard (serangan jantung), stress fisik (perdarahan yang banyak akibat

luka trauma atau perdarahan dalam, sengatan listrik, kekurangan oksigen akibat tersedak,

penjeratan, tenggelam ataupun serangan asma yang berat), kelainan bawaan yang

mempengaruhi jantung, perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung)

dan obat-obatan. Penyebab lain cardiac arrest adalah tamponade jantung dan tension

pneumothorax.

Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang mendasarinya. Namun, umumnya

mekanisme terjadinya kematian adalah sama. Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran

darah akan berhenti. Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua

organ tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai

oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan

korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal. Kerusakan otak mungkin terjadi

jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam

10 menit (Sudden cardiac death).

Lolos Vagus (Vagal Escape)

1. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai

kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang

faradic cukup kuat sehingga terjadi henti jantung. Teruskan perangsangan dan pencatatan

sehingga timbul lolos vagus. Bila perangsangan sudah berlangsung 30 detik tanpa terjadi

lolos vagus hentikan perangsangan.

1.1.Apa yang dimaksud dengan lolos vagus ?

Lolos vagus adalah denyut yang muncul setelah rangsangan nervus vagus tidak lagi

dilakukan.

1.2.Bagaimana mekanisme terjadinya lolos vagus ?

Mekanisme lolos vagus

Suatu kompleks lolos vagus ialah kompleks ektopik yang timbul karena terlambatnya impuls

yang datang dari arah atas. Kompleks lolos paling sering timbul di daerah penghubung AV 9

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

dan ventrikel, jarang di atria. Jelas bahwa mekanisme lolos ialah suatu mekanisme

penyelamatan system konduksi jantung agar jantung tetap berdenyut meskipun ada

gangguan datangnya impuls dari atas. Lolos vagus biasanya terjadi karena ada aliran balik

vena.

2. Bila pada usaha saudara yang pertama lolos vagus tidak terjadi, maka boleh dicoba 2x lagi

dengan waktu rangsang yang lebih lama, dan bila masih juga belum berhasil hentikanlah

percobaan saudara.

2.1. Faktor apa yang menghilangkan kemungkinan terjadinya lolos vagus ?

Faktor adanya aliran darah di jantung dan impuls listrik jantung yang kurang untuk

merangsang kontraksi, dan juga pemberian rangsangan yang tidak kontinyu.

HASIL PRAKTIKUM & ANALISA

A. Pengaruh Kegiatan N. X yang Terus-Menerus pada Jantung

Percobaan dilakukan dengan mengamati tayangan video mengenai topik terkait.

B. Pengaruh Perangsangan N. X pada Atrium dan Ventrikel

Percobaan dilakukan dengan mengamati tayangan video mengenai topik terkait.

C. Lolos Vagus (Vagal Escape)

Pada perangsangan parasimpatis multipel, jantung akan mengalami masa laten dan bradikardi pada

mulanya, kemudian cardiac arrest. Setelah beberapa saat, akan timbul suatu denyutan baru yang

tidak dipengaruhi oleh Nervus Vagus (padahal ketika itu, Nervus Vagus masih dirangsang). Denyutan

itu disebut sebagai Vagal Escape. Setelah terjadi vagal escape, terdapat denyutan bradikardi sebagai

akibat intervensi kembali Nervus Vagus. Hal tersebut disebut dengan after effect. Setelah itu, denyut

jantung kembali seperti semula.

10

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

KESIMPULAN

Nervus Vagus memiliki serabut parasimpatis yang berfungsi untuk memperlambat denyut jantung.

Jika Nervus Vagus dipotong, maka tidak ada lagi yang menstimulasi agar jantung memperlambat

kinerjanya sehingga kontraksi akan terus cepat dan frekuensi pun meningkat.

Cardiac arrest terjadi karena perangsangan faradic yang kuat, kemudian terjadi hiperpolarisasi yang

justru tidak menimbulkan potensial aksi.

Vagal escape dapat terjadi karena jantung memiliki sifat otoritmisitas, jantung akan memompa dirinya

sendiri tanpa stimulasi dari SA Node. Kontraksi jantung yang terjadi merupakan akibat dari venous

return yang terus terjadi sehingga volume end diastolic pun lebih besar dan merangsang jantung

untuk berdenyut.

11

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

URUTAN DENYUT KERUTAN BERBAGAI BAGIAN JANTUNG DAN DENYUT EKTOPIK PADA

JANTUNG KURA-KURA

I. PENDAHULUAN

Dasar Teori

Aktivitas Listrik Jantung

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :

a.     99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa.

Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.

b.     Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi

mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab

untuk kontraksi sel sel pekerja. Contohnya nodus sinoatrium,

c.     Nodus atrioventrikel, berkas His dan serat purkinje.

Penyebaran Eksitasi Jantung

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium. Penyebaran

impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antaratrium dan jalur

antar nodus. Nodus AV adalah satu satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke

venrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat keseluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem

penghantar vetrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan serat purkinje.

Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan potensial aksi prematur

yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan potensial

aksi.

Proses Mekanis Pada Siklus Jantung

Siklus jantung tediri dari tiga kejadian penting:

a. Pembentukan aktifitas listrik sewaktu jantung secara otortmes mengalami depolarisasi dan

repolarisasi.

b. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistle (kontraksi dan pengosongan) dan diastole

(relaksasi dan pengisian) berganti ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.

c. Arah aliran darah melintasi bilik bilik jantung yang ditentukan oleh pembukaan dan pentupan

katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

II. PELAKSANAAN & HASIL PRAKTIKUM

TUJUAN

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :

1. Membuat sediaan jantung kura sesuai dengan petunjuk umum.

2. Menetapkan urutan berbagai bagian jantung kura atas dasar pengamatan sendiri.

3. Mencatat mekanokardiogram atrium dan ventrikel kura.

4. Merangsang atrium dan ventrikel jantung dengan arus buka pada berbagai fase :

Sistole

Puncak sistole12

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

Diastole

Akhir diastole

5. Membedakan peka rangsangan atrium dan ventrikel jantung pada berbagai fase kontraksi

tersebut diatas.

6. Menerangkan terjadinya perbedaan kepekaan pada berbagai fase tersebut diatas.

Alat dan binatang percobaan yang diperlukan :

1. Kura-kura + meja operasi kura + tali pengikat

2. Kimograf rengkap + kapas kimograf + kertas + perekat

3. Statif + klem

4. Dua sinya maknit :

1 untuk mencatat waktu

1 untuk mencatat tanda

5. Kawat listrik

6. Stimulator induksi + elektroda perangsang

7. Dua pencatat jantung + penjepit jantung

8. Batang kuningan berbentuk huruf L

9. Benang + malam

10. Botol plastik berisi larutan Ringer + pipet

Urutan kerutan berbagai bagian jantung

TATA CARA

1. Ikatlah ke 4 kaki kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya, ada meja

operasi.

2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah dibor dari jaringan dibawahnya dengan

menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak perdarahan.

2.1.Bagaimana cara yang baik untuk menghindarkan perdarahan pada tindakan ini?    

Cara menghindari perdarahannya adalah dengan membor secara hati – hati perisai dada dari

kura – kura dan hindari jangan sampai jaringan dibawahnya terkena. Jaringan dibawah

dibuka menggunakan pinset dan skapel sehingga mengurangi pendarahan.

3. Bukalah dengan gunting pericardium yang membungkus jantung secara hati-hati agar jangan

terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.

3.1. Apa beda anatomi yang penting antara jantung kura-kura dengan jantung

mammalia ?

Beda jantung kura – kura dengan jantung mamalia adalah jantung kura – kura hanya memiliki

1 ventrikel sedangkan mamalia 2 ventrikel.

4. Pelajari anatomi jantung kura-kura dengan bantuan petunjuk umum. Untuk mempelajari

bagian dorsal angkatlah ventrikel keatas dengan benda tumpul.

4.1. Apa bahaya manipulasi yang terlalu sering dan kasar terhadap jantung ?

Jika terjadi manipulasi yang terlalu sering dan kasar maka mengakibatkan kerusakan jantung

sampai henti jantung.

13

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

Denyut ektopik atrium dan ventrikel

TATA CARA

1. Pasanglah pelbagi alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat :

a. Mekanokardiogram atrium

b. Mekanokardiogram ventrikel

c. Tanda rangsang

d. Tanda waktu

Usahakan supaya ke 4 pencatat itu mempunyai titik sinkron yang terletak pada satu garis

vertikal.

1.1. Apa yang dimaksud dengan titik sinkron ?

Titik sinkron adalah sejumlah titik akhir systole yang sejajar yang terjadi pada ambang batas

maksimum otot jantung dimana semua otot jantung telah berkontraksi.

2. Tanpa menjalankan tromol kimogrof, carilah kekuatan rangsang buka yang dapat

menimbulkan denyut etopik atrium.

Berlatihlah sebaik-baiknya dalam memberikan rangsang dalam arus buka pada :

a. Sistole atrium

b. Puncak sistole atrium

c. Diastolik atrium

d. Akhir diastolik atrium

2.1. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik atrium ?

Denyut ektopik adalah denyut yang timbul akibat ransangan pada otot – otot diluar SA Node

saat terjadi diastole.

2.2. Pasa saat apa sebaiknya perangsangan diberikan untuk menghasilkan denyut

ektopik ?

Untuk menghasilkan denyut ektopik, perangsangan sebaiknya diberikan pada saat 1/3

diastole sampai 2/3 diastole.

2.3. Apa yang dimaksud dengan interval AV ? dan bagaimana mengukurnya ?   

Interval AV adalah jarak waktu dibutuhkan atrium dan ventrikel untuk melakukan systole dan

diastole. Cara yang dilakukan dengan menggunakan mekanokardiogram atrium dan ventrikel.

3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat (lihat gambar) untuk mencatat 10 denyut

jantung sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah atrium dengan kekuatan

rangsang sub.2 pada :

a. Sistole atrium

b. Puncak sistole atrium

c. Diastole atrium

d. Akhir diastolik atrium

Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5 – 6 kali.

4. Tanpa menjalankan tromol carilah rangsang buka yang dapat menimbulkan denyut ektopik

ventrikel

14

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

4.1. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik ventrikel?

Denyut ektopik yang mucul pada fase diastolik ventrikel

4.2. Mengapa ventrikel tidak boleh dirangsang dengan rangsang faradic?

Karena rangsangannya akan berlebihan

4.3. Apakah denyut ektopik ventrikel diikuti oleh denyut ektopik atrium?

Tidak, denyut ektopik atrium mendahului ventrikel

4.4. Apa yang dimaksud dengan rehat kompensasi?

Rehat kompensasi adalah istirahat saraf setelah melakukan denyut ektopik untuk

menghindari rangsang berlebihan

4.5. Bila rehat kompensasi penuh dan tidak penuh?

Rehat kompensasi penuh adalah istirahat saraf setelah melakukan denyut ektopik sesuai

dengan waktu yang diperlukan, sedangkan yang tidak penuh adalah istirahat yang belum

sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.

5. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat.

6. Catat 10 denyut normal sebagai control. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah ventrikel

dengan kekuatan rangsang sub 4 pada :

a. Sistole ventrikel

b. Puncak systole ventrikel

c. Diastole ventrikel

d. Akhir diastole ventrikel

Setiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.

6.1. Apakah ada hubungan antara saat perangsangan dengan amplitudo denyut ektopik yang

dihasilkanya?

Iya. Amplitudo lebih tinggi pada saat dirangsang di pertengahan atau 2/3 diastol.

HASIL PRAKTIKUM & ANALISA

A. Urutan Kerutan Berbagai Bagian Jantung

Percobaan dilakukan dengan mengamati tayangan video mengenai topik terkait.

B. Denyut Ektopik Atrium dan Ventrikel

ATRIUM

Atrium sistole : Tidak ada denyut ektopik

Atrium puncak sistole : Tidak ada denyut sistole

Atrium diastole : Ada denyut ektopik pada kekuatan 7.5 mV

Atrium akhir diastole : Ada denyut ektopik

VENTRIKEL

Ventrikel sistole : Tidak ada denyut ektopik

Ventrikel puncak sistol : Tidak ada denyut ektopik

Ventrikel diastole : Ada denyut ektopik pada kekuatan 5mV

Ventrikel akhir diastole : Tidak ada denyut ektopik

15

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

Denyut ektopik : sistol maksimal dan ½ sistol

Denyut ektopik : ½ diastole

16

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

Denyut ektopik : sistol maksimum dan diastole maksimum

KESIMPULAN

Denyut ektopik merupakan kelainan denyut yang timbul di luar sistol dan diastol (denyut ekstra sistol).

Denyut tersebut dapat dirangsang pada masa di luar refrakter absolut. Hal ini dapat terjadi pada

manusia jika saraf simpatis dirangsang secara kontinu (dengan konsumsi kopi dan stress yang terus

menerus).

17

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 2

DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, L. 2004. Human physiology from cells to system 5 th ed. Thompson Learning-Brooksdale

Cole : New York

Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.Penerbit Buku

Kedokteran EGC : Jakarta

Ganong.2008.”Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”.Jakarta:EGC.

Cameron, J.R.et al. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta : EGC

18