laporan praktikum rtk ntrip puji amar bondan ali oki trias

Upload: puji-nurhidayah

Post on 20-Feb-2018

472 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    1/26

    1

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SURVEI GNSS TERAPAN

    Pengukuran GPS Dengan Metode Real Time Kinematik (RTK) NTRIP

    DISUSUN OLEH:

    KELOMPOK 3

    1. TRIAS SUGENG PRAYOGA (11/319267/TK/38397)

    2.

    OKKY NUR ADITYA (11/319024/TK/38162)

    3. MUAMAR MUJAB (12/330042/TK/39234)

    4. PUJI NURHIDAYAH (12/330456/TK/39598)

    5. BONDAN GALIH D (12/332934/TK/39648)

    6. PRADITYA MUKTI A (12/333279/TK/39692)

    JURUSAN TEKNIK GEODESI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

    DAFTAR ISI

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    2/26

    2

    HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... .....1

    DAFTAR ISI................................................................................................................... .2

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1Materi.......................................................................................................................3

    1.2Tujuan..... .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .3

    1.3Waktu dan Lokasi Pelaksanaan......................................................................................3

    1.4Alat dan Bahan...............................................................................3

    1.5Landasan Teori....................................................................................3

    BAB 2 PELAKSANAAN

    2.1Langkah Kerja di Laboratorium...........................................................................9

    2.2

    Langkah Kerja di Lapangan.....................................................................................9

    BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

    3.1Hasil Pengukuran....................................................................21

    BAB 4 PENUTUP

    4.1Kesimpulan..................................................................................................................25

    DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    3/26

    3

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1Materi

    Pengukuran GPS dengan metode Real Time Kinematik (RTK) NTRIP

    1.2Tujuan

    Mahasiswa dapat melakukan pengukuran dengan metode Real Time Kinematik

    (RTK) NTRIP

    Mahasiswa dapat melakukan pengolahan data hasil dari pengukuran, sehingga

    menghasilkan peta detil situasi

    1.3Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

    Hari, Tanggal : Selasa, 17 - 27 Maret 2015

    Waktu : 13.00 - 15.30 WIB dan 07.0009.30 WIB

    Tempat : KPFT Universitas Gadjah Mada

    1.4Alat dan Bahan

    Receiver GNSS merk Leica (1 unit/seperangkat)

    Poll (1 unit)

    1.5Landasan Teori

    a. Pengertian GPS

    GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yag merupakan sistem untuk

    menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. Sistem yang

    pertama kali dikembangkan oleh Departemen pertanahan Amerika ini digunakan untuk

    kepentingan militer maupun sipil untuk survey dan pemetaan. Minimal satelit yang terekam

    untuk mendapatkan data X,Y, dan Z nya adalah 4 buah.

    b. Pengertian Metode RTK

    Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum

    digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial menggunakan data

    fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun referensi harus mengirimkan data

    fase dan psedorange-nya ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi data

    tertentu. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan

    penerima data.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    4/26

    4

    Ketelitian tipikal posisi yang diberikan oleh sistem RTK adalah sekitar 1-5 cm,

    dengan asumsi bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar. Untuk mencapai tingkat

    ketelitian tersebut, sistem RTK harus dapat menentukan ambiguitas fase dengan

    menggunakan jumlah data yang terbatas dan juga selagi receiver bergerak. Mekanisme

    penentuan ambiguitas fase yang kerap dinamakan on the fly ambiguity ini bukanlah hal yang

    mudah dilaksanakan. Dalam hal ini untuk dapat menentukan ambiguitas secara cepat dan

    benar umumnya diperlukan penggunaan data fase dan pseudorange dua frekuensi, geometri

    satelit yang relatif baik, algoritma perhitungan yang relatif handal dan mekanisme eliminasi

    kesalahan dan bias yang relatif baik dan tepat.

    Sistem RTK dapat digunakan untuk penentuan posisi obyek-obyek yang diam

    maupun bergerak, sehingga sistem RTK tidak hanya dapat merealisasikan survei GPS real

    time, tetapi juga navigasi berketelitan tinggi. Aplikasi-aplikasi yang dapat dilayani oleh

    sistem ini cukup beragam, antara lain staking out, penentuan dan rekonstruksi batas persil

    tanah, survei pertambangan, survei rekayasa dam utilitas, serta aplikasi-aplkasi lainnya yang

    memerlukan informasi posisi horisontal secara cepat (real-time) dengan ketelitian yang relatif

    tinggi dalam orde beberapa cm.

    c. RTK dengan Metode Network Real Time Kinematic (NRTK)

    MetodeNetwork Real Time Kinematic (NRTK) merupakan sebuah metode penentuan

    posisi secara relatif dari pengamatan GNSS. NRTK merupakan pengembangan dari metode

    single base RTK (Martin & Herring, 2009).

    Prinsip kerja Network real time kinematic (NRTK) secara umum adalah sebagai

    berikut. Stasiun referensistasiun referensi merekam data dari satelit GNSS secara kontinu

    yang kemudian disimpan dan atau dikirim ke server Network RTK melalui jaringan internet

    secara serempak.

    Data yang dikirimkan oleh stasiun referensistasiun referensi adalah data dalam

    format Raw data atau data mentah yang kemudian oleh server Network RTK digunakan

    sebagai bahan untuk melakukan koreksi data yang dapat digunakan oleh pengguna (rover).

    Data dalam format Raw tersebut dikirimkan secara kontinu dalam interval tertentu kepada

    server Network RTK melalui jaringan internet. Oleh server, data tersebut diolah dan

    disimpan dalam bentuk RINEX yang dapat digunakan untuk post processing, maupun dalam

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    5/26

    5

    bentuk RTCM yang dikirimkan kepada rover yang membutuhkan koreksi data dari stasiun

    referensi.

    Rover berkomunikasi dengan server Network RTK menggunakan jaringan

    GSM/GPRS/CDMA, sehingga dapat memperoleh data koreksi hasil hitungan dengan metodeArea Correction Parameter (ACP/FKP) atauMaster Auxiliary Concept (MAC) atau Virtual

    Reference Station (VRS) atau metodemetode lainnya, melalui jaringan internet (Euler,

    2008).

    Pada saat ini, NRTK dianggap lebih memberikan banyak keuntungan dalam dunia

    penent,uan posisi menggunakan GNSS, dibandingkan dengan penggunaan metode single

    base RTK (Rizos & Han, 2002a). Hal ini dikarenakan pada single base RTK hanya terdapat

    satu master referensi sehingga kendala jarak antara rover dan stasiun referensi (base station)menjadi masalah utama. Jarak akan mempengaruhi ketelitian posisi yang dihasilkan.

    Semakin jauh jarak antara rover dan stasiun referensi (base station), maka kualitas posisi pun

    akan menurun. Faktor jarak yang jauh ini, menjadi kendala dalam pemecahan ambiguity

    resolution, begitu juga dengan jangkauan radio komunikasi yang jauh sehingga

    memungkinkan terjadinya data loss dalam penyampaian informasi data dari stasiun referensi

    (base station) ke rover.

    d.

    Pengertian CORS (Continuously Operati ng Reference Station)

    CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis

    GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya

    dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang

    beroperasi secara penuh dan kontinyu selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu dengan

    mengumpukan, merekam, mengirim data, dan memungkinkan para pengguna (users)

    memanfaatkan data dalam penentuan posisi, baik secarapost processing maupun secara real

    time (sumber: Gudelines for New and Existing CORS).

    Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP) merupakan sebuah sistem jaringan

    stasiun referensi yang bekerja secara kontinu selama 24 jam nonstop. JRSP merupakan

    pengembangan teknologi Continuously Operating Reference Station (CORS) atau teknologi

    untuk menentukan posisi secara global menggunakan system satellite positioning. Global

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    6/26

    6

    Navigation Satellite System (GNSS) dapat disebut sebagai sistem navigasi dan penentuan

    posisi menggunakan satelit. GNSS didesain untuk memberikan informasi waktu dan posisi

    secara kontinu di seluruh dunia. GNSS merupakan metode pengukuran ekstraterestris, yaitu

    penentuan posisi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap

    satelit atau benda angkasa lainnya.

    JRSP merupakan suatu teknologi berbasis Global Navigation Satellite System

    (GNSS) yang berwujud sebagai stasiun referensistasiun referensi yang pada setiap titiknya

    dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelitsatelit GNSS yang

    beroperasi secara kontinu 24 jam per hari, 7 hari per minggu. Stasiun referensistasiun

    referensi tersebut melakukan pengumpulan, perekaman, dan pengiriman data yang

    memungkinkan para pengguna memanfaatkan data untuk penentuan posisi yang disajikan

    oleh JRSP, baik secara network realtime kinematics, network differential GNSS, maupun

    postprocessing.

    Stasiun referensistasiun referensi JRSP dibangun secara permanen pada lokasi yang

    stabil di beberapa kantorkantor pertanahan yang ada di Indonesia dengan jarak antar stasiun

    referensi sekitar 30 70 km (Millner et al, 2007; Rizos & Han, 2002a; dan Gordini et al,

    2006). Stasiun referensi tersebut digunakan oleh pengguna (user) atau rover sebagai referensi

    dalam penentuan posisi atau koordinat suatu titik atau kumpulan titik pada suatu cakupan

    atau area secara real time menggunakan receiver GNSS geodetik.

    Receiver GNSS geodetik yang digunakan adalah rover receiver GNSS yang

    mempunyai tipe dual frequency, sehingga dalam pengamatannya dapat menerima data

    pengamatan satelitsatelit GNSS berupa data code dan dataphase. Selain itu, rover receiver

    GNSS yang digunakan tersebut juga harus memiliki teknologi komunikasi, dapat

    menggunakan teknologi radio/ GSM/ GPRS/ CDMA, sehingga dapat berhubungan dengan

    stasiun referensi atau pusat kontrol JRSP untuk mengirimkan dan atau menerima koreksi data

    koordinat posisi. Dengan adanya stasiun referensistasiun referensi yang bekerja di bawah

    kendali server JRSP, maka dapat diperoleh koordinat atau posisi suatu titik dengan ketelitian

    yang sangat tinggi (akurasi 15cm) (Millner et al, 2007 dan Gordini et al, 2006).

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    7/26

    7

    JRSP merupakan titik acuan yang telah diketahui koordinatnya, sedangkan receiver

    GNSS rover bergerak dari satu titik batas bidang tanah ke titik batas bidang tanah lainnya.

    Penentuan posisi ditentukan secara diferensial dengan data fase. Pengamatan di titik acuan

    dilakukan sesuai dengan interval waktu yang diatur oleh server administrator JRSP,

    sedangkan interval waktu pengamatan pada roverberikut penerimaan data koreksinya, diatur

    oleh operator alat (surveyor) atau juru ukur.

    Posisi yang dihasilkan dari pengukuran dengan JRSP memiliki akurasi yang dapat

    mencapai level cm (Gordini et al, 2006), selama persyaratan teknis pengukuran dipenuhi.

    Untuk menghasilkan data pengukuran yang akurat, pengukuran yang dilakukan harus

    memenuhi syaratsyarat, yaitu lokasi pengukuran harus memiliki ruang pandang yang

    terbuka ke langit agar sinyal satelit GNSS yang mencapai receiver dapat diterima secara baik

    atau tidak ada obstruksi (halangan) ; serta lokasi pengukuran harus jauh dari obyek atau

    benda yang mudah memantulkan sinyal dari satelit GNSS untuk meminimalkan efek

    multipath.

    Dengan dibangunnya JRSP yang menerapkan metode NRTK, berarti bahwa di

    manapun dan kapanpun pengukuran dengan receiver GNSS rover dilakukan di dalam

    cakupan JRSP,surveyor dapat menerima koreksi NRTK tanpa harus memasang base station

    atau stasiun referensi sendiri. Dari hal tersebut diketahui bahwa keuntungan dari NRTK

    adalah mengurangi jumlah alat receiver GNSS geodetik yang digunakan pada saat

    pengukuran. Selain itu, dengan JRSP dapat mempercepat kerja pengukuran, menambah

    jumlah atau volume pekerjaan pengukuran, dan tentu saja dapat mengurangi biaya

    operasional yang dikeluarkan (Adiyanto & Nugroho, 2008).

    Untuk dapat mengakses GNSS-CORS, receiver klien harus dilengkapi dengan

    sambungan internet sebagai komunikasi data dari stasiun GNSS-CORS ke receiver klien.

    Dalam hal ini data GNSS-CORS tersedia melalui web dalam format RINEX (Receiver

    Independent Exchange) maupun Streaming NTRIP (Network Transport RTCM via Internet

    Protocol).

    NTRIP adalah sebuah metode untuk mengirim koreksi data GPS/GLONASS (dalam

    format RTCM) melalui internet. RTCM sendiri adalah kependekan dari Radio Technical

    Commission for Maritime Services , yang merupakan komite khusus yang menentukan

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    8/26

    8

    standard radio navigasi dan radio komunikasi maritim internasional. Data format RINEX

    disediakan untuk pengolahan data secara post-processing , sedangkan data NTRIP untuk

    pengamatan posisi secara real-time.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    9/26

    9

    BAB 2

    PELAKSANAAN

    1.1Langkah Kerja Laboratorium

    1. Melakukan briefing mengenai materi dan prkatikum yang akan dilaksanakana

    2. Pengenalan alat receiver GNSS merk Leica NTRIP berbasis koneksi internet dan

    pengambilan gambar bagian-bagian alat

    3. Mengecek kelengkapan alat yang akan dipinjam

    4. Mengecek baterai receiver

    5. Menuju ke lokasi pengukuran

    1.2Langkah Kerja Praktikum di lapangan

    1.

    Menuju titik-titik yang akan diukur yang memiliki obstruksi minimum

    2. Memasang receiver pada pole

    3. menekan tombol power untuk memfungsikan receiverGNSS

    4. Memasang bracket pada pole sebagai tempat meletakkan controller sehingga

    mempermudah dalam melakukan pengukuran nantinya.

    5. Memasang baterai dansimcard pada controller, pastikan SIM Card terisi pulsa dan

    sudah terhubung dengan internet, karena pengukuran RTK NTRIP menggunakan

    koneksi internet

    6. Memasang controllerpada bracket dan pastikan sudah terpasang dengan sempurna

    7. Menyalakan controller dengan cara menekan tombol power pada controller dan

    menggunakan pen untuk menekan layar pada controller.

    8. Masuk pada program Viva Leica (berwarna merah) pada display controller.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    10/26

    10

    9. Memilih menu menggunakan pen stylus : Smartworx StartUp Wizard Use GPS

    Only masuk ke menu instrument pilih connections GS Connection wizard

    memilih Bluetooth yang sesuai dengan receiver yang akan digunakan

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    11/26

    11

    10.Pilih Next memilih menuJob & Datauntuk membuat Job baru dengan klik New

    Jobmengisi nama Job (kami menggunakan nama gnss3)mengisi kelengkapan

    lainnya seperti Coordinate System (menggunakan WGS 84) pilih Store untuk

    menyimpan.

    11.Langkah selanjutnya yaitu memilih menu instrument lagi GPS setting

    memilih RTK wizard untuk membuat profile baru maka memilih Create New

    dan beri nama kemudian pilih Store untuk menyimpannextmemilih NTRIP

    (internet). Konfirmasi untuk menunjukkan bahwa koneksi ke receiver dibutuhkan

    akan muncul lalu pilih next Internet 3.5G Modem Next. Kosongkan pada

    bagian kode PIN/ PUK kemudian next.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    12/26

    12

    12.Langkah selanjutnya yaitu pilih pada Using GSM / CDMA Connection next.

    Karena saat praktikum menggunkan SIM Card dari operator maka APN harus diisi,

    dalam praktikum kali ini menggunakan operator Telkomsel next. Untuk

    additional optional tidak perlu diisi sehingga dilanjutkan dengan memilih next.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    13/26

    13

    13.Pada display akan muncul connecting to internet.. please wait kemudian pilih

    Select a server karena server sudah ada sebelumnya, dilanjutkan dengan memilih

    server yaitu RTK serving : Jog2 dengan kode 139.17.3.112 port 2101 dan NTRIP

    user ID : aris. dilanjutkan dengan pilih next. Untuk mountpoint pilih next lalu pilih

    mountpoint JOG20 kemudian pilih next.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    14/26

    14

    14.Pilih next kemudian pilih RCTM V3. Selanjutnya pilih Yes, tes my connection.

    Pilih next sampai display menunjukkan beberapa data selesai dicheck list. Tunggu

    beberapa saat sampai semua list tercentang semua. Kemudian pilih NextFinish.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    15/26

    15

    15.Langkah selanjutnya yaitu akuisisi data : membawa rover dan receiver dengan

    pole ke tempat yang akan diambil datanya dan akan dipetakan

    16.

    Masuk ke menu Go to WorkSurvey.

    17.Display bagian atas akan menunjukkan kekuatan sinyal seperti :

    Standing Alone, menandakan pengukuran tidak

    terkoreksi oleh server / base. Hanya pengukuran di titiktersebut, tanpa ada koreksi.

    FLOAT, menandakan bahwa banyak obstruksi

    sehingga akan menghasilkan 3D CQ (RMS Error) yang

    besar pada hasil pengukuran nanti.

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    16/26

    16

    FIX, menunjukkan pengukuran sudah fix sehingga akan

    menghasilkan 3D CQ (RMS Error) yang kecil pada

    hasil pengukuran nanti.

    18.Jika pada display menunjukkan sinyal float, segera pindahkan receiver dan pole ke

    tempat yang bebas obstruksi atau obstruksi minimal sehingga data hasil pengukuran

    bisa bagus.

    19.Sebelum melakukan pengukuran, beri nama detil yang akan diukur dan isi tinggi

    pole. Perhatikan nilai 3DCQ, nilai 3DCQ yang baik berkisar 1-5cm untuk

    pengukuran RTK NTRIP. Untuk memulai pengukuran, pilih Meas

    20.Jika akan melihat hasil dan letak pole dapat digunakan menu Goto Work Survey

    Map akan terlihat daerah mana saja yang sudah diukur atau diambil datanya.

    21.Jika akan mendownload data dapat dengan menu Job & Data pilih Export Data.

    Pilih format data yang akan dilakukan download yaitu .txt atau .dxf. sehingga bisa

    dibuka dengan aplikasi Autocad. Jika akan diolh dengan software surpac dan ingin

    mengedit data terlebih dahulu maka yang digunakan data hasil pengukuran dalam

    ekstensi .txt yang kemudian dipindah ke ms.excel

    22.Pada Ms. Excel diatur dulu kolom-kolom seperti nomor string, nilai X, Y, Z, dan

    deskripsi titik

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    17/26

    17

    Data yang sudah diolah kemudian di save dalam format .csv

    Membuka software Surpac kemudian memasukkan data yang sudah dalam bentuk

    .csv

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    18/26

    18

    23.Akan tetapi data tersebut belum sempurna, maka dari itu perlu dilakukan pengolahan

    24.Agar lebih rapi maka dibuat boundary terlebih dahulu untuk membuat kontur

    Langkah membuat kontur yaitu sebagai berikut :

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    19/26

    19

    a. Pilih surfaceDTM file functioncreate DTM from string file

    b. Kemudian untuk membuat konturnya sendiri pilih surfacecontouring

    contour DTM file

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    20/26

    20

    Hasil sebagai berikut :

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    21/26

    21

    BAB 3

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil pengukuran :

    Bagian-bagian alat GNSS tipe geodetic merk Leica SR369:

    a. Hardcase untuk menyimpan alat

    b. Bagian receiver GNSS tipe Geodetik merk Leica SR369

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    22/26

    22

    c. Bagian controller Leica SR369

    Sekrup untuk

    menghubungkan

    receiver dengan

    pole.Port

    penghubung

    Tombol power

    untuk

    menyalakan

    receiver

    Display Monitor

    (touch screen) untuk

    meilih menu pada

    controller

    Tombol-tombol seperti

    tombol power, tombol

    navigasi (atas, bawah,kiri,

    kanan), angka, dll

    Bagian atas

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    23/26

    23

    Fungsi dari Slot memory external adalah sebagai tembah memasukkan memory

    external yang berupa microSD card

    Fungsi dari Slot SIM Card adalah untuk memasukkan kartu SIM untuk

    menghubungkan controller ke internet.

    d.

    Bracket

    Bracket berfungsi sebagai alat bantu untuk menempatkan controller pada pole.

    e. Baterai

    Baterai berfungsi sebagai sumberdaya untuk controller.

    f. Pen

    Slot MicroSD

    (Memory External)

    Slot SIM Card

    Bagian samping

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    24/26

    24

    Pen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengoperasikan controller.

    PEMBAHASAN

    Dalam pengukuran menggunakan metode RTK-NTRIP memerlukan base berupa

    receiver GNSS yang berfungsi untuk mengirimkan koreksi diferensial kepada

    rover. Base CORS yang kami gunakan adalah JOG2 yang berada di lantai 3Teknik Geodesi UGM.

    Dalam pengukuran RTK-NTRIP pengikatan terhadap base CORS untuk koreksi

    menggunakan media internet. Dalam rover yang digunakan (Leica SR369)

    terdapat slot SIM Card yang bisa diisi SIM Card dari provider yang memiliki

    jaringan kuat untuk daerah tersebut agar pengiriman koreksi dapat berjalan

    dengan baik. Selain itu koneksi internet yang baik akan mengurangi terjadinya

    float (tanpa adanya koreksi diferensial)

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    25/26

    25

    BAB 4

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Pengukuran RTK NTRIP menggunakan koreksi menggunakan jaringan

    internet yaitu CORS

    Pengukuran RTK NTRIP menggunakan GPS Leica CS10/CS15 memiliki

    kelebihan berupa adanya map untuk mengecek plot data hasil pengukuran.

    Pada saat pengambilan data dilapangan tidak semua menghasilkan data yang

    baik, karena beberapa tempat mempunyai obstruksi yang tinggi

    Data yang diambil dan diolah akan menghasilkan Peta Situasi skala 1:250

  • 7/24/2019 Laporan Praktikum Rtk Ntrip Puji Amar Bondan Ali Oki Trias

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Direktorat Pengukuran Dasar Deputi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan Badan Pertanahan

    Nasional Republik Indonesia. 2011. On The Job Training PENGENALAN CORS

    (Continuously Operating Reference Station). Jakarta