laporan tutorial s1b15 gad

Upload: syarah-mutia-dewi

Post on 17-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    1/69

    SKENARIO

    Seorang wanita 36 tahun datang ke dokter keluarga dengan keluhan utama sakit

    kepala. Sejak tiga bulan lalu, pasien sering merasa sakit kepala dan menjadi lebih

    baik setelah mengambil obat dari toko tetapi hanya untuk sementara waktu. Keluhan

    lain yang kesulitan dalam tidur , sering palpitasi jantung dan dingin keringat. Pasien

    tidak mengeluh tentang mual, muntah , atau demam. Keluhan merasa hampir setiap

    hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari pasien . selama beberapa waktu

    pasien tidak datang untuk bekerja.

    Akhir-akhir ini, pasien sering khawatir tentang putri pertamanya mengalami

    keterbelakangan mental . Saat ini putrinya adalah remaja, sudah menstruasi dandilanjutkan kekhawatiran tentang banyak hal.

    Pemeriksaan ital sign! " # $$%&'% mm(g , ) # '' bpm , * # +% & menit , " # 36,

    o

    Pemeriksaan /isik dan pemeriksaan neurologis dalam batas normal.

    0. K1A*020KAS0 0S"01A(

    $. *etaradasi mental adalah penurunan /ungsi intelektual yang

    menyeluruh seara bermakna dan seara langsung menyebabkan

    gangguan adaptasi sosial dan bermani/estasi selama masa

    perkembangan 4Kaplan, +%$%5.+. Anietas adalah pengalaman yang bersi/at subjekti/, tidak

    menyenangkan, tidak menentu, menakutkan dan mengkhawatirkan

    akan adanya kemungkinan bahaya atau anaman bahaya, dan

    seringkali disertai oleh gejala-gejala atau reaksi /isik tertentu akibat

    peningkatan akti/itas otonomik 40brahim, $5.

    00. 078)"020KAS0 9ASA1A(

    $. 9engapa pasien mengeluh sakit kepala kemudian hilang ketika minum

    obat, mengalami kesulitan tidur, palpitasi jantung dan keringat dingin:

    1

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    2/69

    +. Apakah ada hubungan dengan penyakit anaknya dengan keluhan:3. Apa artinya tidak ada mual muntah dan demam dalam kasus:

    ;. odia>epin 5b. 2aktor presipitasi

    Stressor presipitasi keemasan dikelompokkan menjadi dua

    bagian, yaitu !

    Anaman terhadap integritas /isik, meliputi !

    2

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    3/69

    o Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme

    /isiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh,

    perubahan biologis normal 4mis ! hamil5.

    o

    Sumber eksternal, meliputi paparan terhadapin/eksi virus dan bakteri, polutan lingkungan,

    keelakaan, kekurangan nutrisi, tidak

    adekuatnya tempat tinggal.

    Anaman terhadap harga diri meliputi !

    o Sumber internal ! kesulitan dalam

    berhubungan interpersonal di rumah dan tempat

    kerja, penyesuaian terhadap peran baru.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    4/69

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    5/69

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    6/69

    Crang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang

    bergerak

    Ctot-otot dalam keadaan santai penuh

    "anda-tanda vital menurun tapi tetap teratur

    "ahap berakhir $ hingga 3% menit

    ;5 "ahap ; )*89

    "ahap ; merupakan tahap tidur terdalam

    Sangat sulit untuk membangunkan orang yang

    tidur

    Crang yang kurang tidur akan menghabiskan

    porsi malam yang seimbang pada tahap ini

    "anda-tanda vital menurun seara bermakna

    disbanding selama jam terjaga

    "ahap berakhir kurang lebih $ hingga 3% menit

    "idur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi

    4b5 "idur *89. "idur *89 biasanya terjadi setiap % menit dan

    berlangsung selama -3% menit. "idur *89 tidak senyenyak

    tidur )*89, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini.

    Selama tidur *89,otak enderung akti/ dan metabolismenya

    meninggkat hingga +%D. Pada tahap individu menjadi sulit

    untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba,

    tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan /rekuensi

    jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur 4"arwoto,

    +%$%5.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    7/69

    )arkolepsi, gerakan anggota gerak periodik, sindroma kaki

    gelisah, obstruksi saluran na/as, hipoventilasi, post traumatik

    kepala, tidur berlebihan 4hipersomnia5, idiopatik.

    b5 =angguan tidur ekstrisik

    "idur yang tidak sehat, lingkungan, perubahan posisi tidur,

    toksik, ketergantungan alkohol, obat hipnotik atau stimulant.

    5 =angguan tidur irama sirkadian

    @et-lag sindroma, perubahan jadwal kerja, sindroma /ase

    terlambat tidur, sindroma /ase tidur belum waktunya, bangun tidur

    tidak teratur, tidak tidur selama +; jam.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    8/69

    /. at

    kimiawi dalam otak yang kemudian dalam memiu sakit

    kepala

    b. Stress

    Penyebabnya adalah hormone yang telah akti/ untuk melawan

    stress tiba E tiba turun kemudian memiu pembuluh darah

    melebar selain itu stres dapat menyebabkan ketegangan di

    daerah leher, bahu, dan otot kepala

    . (ormone

    (ormone yang munul pada saat mens, biasa karena penurunan

    esterogen saat mens

    d. 7iet

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    9/69

    karena anaknya retardasi mental akan beranjak dewasa dan menglami

    gangguan mental , banyak mikir sehingga mempengaruhi dari

    predisposisi keluhan pasien.

    (al ini termasuk /aktor psikososial, dua bidang pikiran utamatentang /aktor psikososial yang menyebabkan perkembangan

    gangguan emas menyeluruh adalah bidang kogniti/ perilaku dan

    bidang psikoanalitik.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    10/69

    terjadi muntah dan presepsi mual yang munul. Perubahan >at kimia

    diotak 4Serotonin, 8ndorpin5. Proses perubahn biokimia diotak akan

    mengaktivkan jalur nyeri terhadap otak dan mengganggu kemampuan

    otak untuk menekan nyeri 4Sadok @

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    11/69

    42?%-?5 4tidak ada diagnosis G F%3.+, diagnosis tertunda G

    *;6.'5

    Aksis 000

    Kondisi 9edik Hmum

    Aksis 0

    9asalah Psikososial dan 1ingkungan 4keluarga, lingkungan

    soial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses

    pelayanan kesehatan, hukum, psikososial5

    Aksis

    Penilaian 2ungsi Seara =lobal 4=lobal Assesment o/

    2untioning # =A2 Sale5. ed Aniety 7isorder5

    Aksis II !

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    12/69

    0. SK89A

    12

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    13/69

    Perempuanusia 36 tahun

    KeluhanHtama!)yeriKepala

    =ejalaPenyerta

    Palpitasi Keringat7inginSulit"idur

    Sekunder Primer

    Psikogenik

    IISimpatis

    emas

    aktorPresipitasi !Anak*etardasi 9ental yang sudahtumbuhremaja

    7i//erential 7iagnose

    =A7 4=enerali>ed Aniety 7isorder5

    Panik2obia

    9A7 49ied Aniety 7isorder5

    Penatalaksanaan

    Anamnesis, P2

    7iagnosis 9ultiaial!

    Ais 0 ! =A7Ais 00 !belumdiketahui

    Ais 000! belumdiketahui

    Ais 0! anak*etardasi 9entalAis ! =A2 sale ?%-6$

    13

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    14/69

    . "H@HA) P89

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    15/69

    7S9-000. Perkiraan yang diterima untuk prevalensi gangguan

    keemasan umum satu tahun terentang dari 3 sampai ' persen.

    =angguan keemasan umum kemungkinan merupakan

    gangguan yang paling sering ditemukan dengan gangguan

    mental penyerta, biasanya gangguan keemasan atau gangguan

    mood lainnya. Kemungkinan %D dengan gangguan keemasn

    umum memiliki gangguan mental lainnya.

    *asio wanita dan laki-laki adalah kira-kira +!$, tetapi

    rasio wanita berbanding laki-laki yang mendapatkan perawatan

    rawat inap untuk gangguan tersebut kira-kira adalah $!$. Hsia

    onset adalah sukar untuk ditentukan, karena sebagian besar

    pasien melaporkan bahwa mereka mengalami keemasan

    selama yang dapat mereka ingat. Pasien biasanya datang untuk

    mendapatkan perawatan dokter pada usia +% tahunan,

    walaupun kontak pertama dengan klinisi dapat terjadi pada

    hampir setiap usia. hanya sepertiga pasien yang menderita

    gangguan keemasan umum menari pengobatan psikiatrik.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    16/69

    $5 Fakto !iologis9an/aat terapeutik ben>odia>epin dan a>apirone

    sebagai ontohm buspirone telah memusatkan usaha

    penelitian biologis pada sistem neurotrannsmitergamma-aminobutyri aid 4=A

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    17/69

    oleh penumpulan pelepasan hormon pertumbuhan

    setelah in/us lonidine 4atapres5. (anya sejumlah

    terbatas penelitian penitraan otak pada pasien dengan

    gangguan keemasan umum telah dilakukan. Satu

    penelitian tomogra/i emisi positron 4P8"!positron

    emissoion tomography5 melaporkan suatu penurunan

    keepatan metabolik diganglia basalis dan substansia

    putih pada pasien gangguan keemasan umum

    dibandingkan kontrol normal. Sejumlah penelitian

    genetik telah juga dilakukan dalam bidang ini. Satu

    penelitian menemukan bahwa hubungan genetikamungkin terjadi antara gangguan keemasan umum dan

    gangguan depresi/ berat pada wanita. Penelitian lain

    menemukan adanya komponen genetik yang terpisah

    tetapi sulit untuk ditentukan pada gangguan keemasan

    umum. Kira-kira +D sanak saudara derajat pertama

    dari pasien dengan gangguan keemasan umum juga

    terkena gangguan. Sanak saudara laki-laki lebih sering

    menderita suatu gangguan penggunaan alkohol.

    igotik dan $D pada kembar di>igotik.

    49aramis, +%%;5.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    18/69

    7ua bidang pikiran utama tentang /aktor

    psikososial yang menyebabkan perkembangan

    gangguan keemasan umum dalah bidang kogniti/

    perilaku dan bidang psikoanalitik.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    19/69

    oedipal dari perkembangan dan dianggap merupakan

    satu tingkat tertinggi dari keemasan. Keemasan

    superego, ketakutan mengeewakan gagasan dan nilai

    sendiri 4didapatkan dari orangtua yang

    diinternalisasikan5, adalah bentuk keemasan yang

    paling matur 4*edayani, +%$%5.

    Sehubungan dengan /aktor-/aktor psikolgik

    yang berperan dalam terjadinya anietas ada tiga teori

    yang berhubungan dengan hal ini, yaitu ! teori

    psikoanalitik, teori behavorial, dan teori eksistensial.

    9enurut teori psiko-analitik terjadinya anietas ini

    adalah akibat dari kon/lik unonsious yang tidak

    terselesaikan. "eori behavior beranggapan bahwa

    terjadinya anietas ini adalah akibat tanggapan yang

    salah dan tidak teliti terhadap bahaya. Ketidaktelitian

    ini sebagai akibat dari perhatian mereka yang selekti/

    pada detil-detil negative dalam kehidupan,

    penyimpangan dalam proses in/ormasi, dan pandangan

    yang negative terhadap kemampuan pengendalian

    dirinya . "eori eksistensial bependapat bahwa terjadinya

    anietas adalah akibat tidakadanya rangsang yang dapat

    diidenti/ikasi seara spesi/ik. Ketiadaan ini membuat

    orang menjadi sadar akan kehampaannya di dalam

    kehidupan ini. 4*edayani, +%$%5

    d. #am!aan Klinis

    Anietas berlebihan sehingga mempengaruhi berbagai aspek

    kehidupan pasien. Ketegangan motorik seperti sakit kepala, kelelahan, dan

    bergetar.

    19

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    20/69

    (iperaktivitas autonom seperti berkeringat, palpitasi,

    perna/asan pendek, disertai gejala saluran penernaan 48lvira,

    +%$;5.

    Kewaspadaan kogniti/ seperti iritabilitas dan mudahnya pasien

    merasa terkejut 4Kaplan, +%$%5.

    e. Kiteia Diagnosis

    $a% 9enurut PP7=@-000(arus menunjukan anietas sebagai gejala primer yang

    berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa bulan,

    tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi

    tertentu saja 4si/atnya L/ree /loatingM atau

    LmengambangM5.

    =ejala-gejala menakup !

    Keemasan 4khawatir akan nasib buruk, merasa

    seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi dan

    sebagainya5

    Ketegangan motorik 4gelisah, sakit kepala,

    gemetaran, tidak dapat santai5 dan

    Cveraktivitas otonomik 4kepala terasa ringan,

    berkeringat, jantung berdebar, sesak napas, keluhan

    lambung, pusing kepala, mulut kering, dan

    sebagainya5

    Pada anak-anak telihat kebutuhan berlebihan untuk

    ditenangkan 4reassurane5 dan keluhan somatik

    berulang yang menonjol.

    =ejala lain bersi/at sementara khususnya depresi

    tidak membatalkan diagnosis utama selama tidak

    memenuhi kriteria lengkapdari epidode depresi

    49aslim, +%%$5.4b5 9enurut 7S9 0-"*

    Keemasan berlebihan setiap hari selama

    sekurangnya 6 bulan tentang aktivitas atau

    pekerjaan.

    20

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    21/69

    Sulit mengendalikan kekhwatirannya.

    Keemasan disertai tiga atau lebih dari enam

    gejala. atatan ! pada anak hanya diperluakan

    satu nomor.$5 Kegelisahan

    +5 9udah lelah

    35 Sulit konsentrasi atau pikiran kosong

    ;5 0ritabilitas5 Ketegangan otot

    65 =angguan tidur.

    2okus keemasan tidak terbatas pada gangguan

    aksis 0.

    Keemasan membuat penderitaan seara klinis atau

    /ungsi penting lain. =angguan yang terjadi bukan e/ek dari suatu >at

    atau kondisi medis 4hipertiroidisme5 48lvira, +%$;5.

    f. &eapi

    2armakoterapi

    $a% odi>epin

    9erupakan pilihan obat pertama. 7imulai

    dengan dosis terendah dan tingkatkan menapai respon

    terapi. Hntuk menegah e/ek yang tidak diinginkandengan penggunaan sediaan waktu peruh menengah

    dan dosis terbagi. 1ama pengobatan + sampai 6

    minggu, selanjutnya tapering off selama $ sampai +

    minggu 48lvira, +%$;5.

    $!%

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    22/69

    $'% enlan/aksin8/ekti/ untuk mengobati insomnia, konsentrasi yang

    buruk, kegelisahan, iritabilitas dan dan ketegangan otot

    yang berlebihan akibat gangguan anietas menyeluruh4Kaplan, +%$%5

    $d% SS*0 4Selective Serotonin Re-uptake nhibitor5Sertraline dan paroetin merupakan pilihan yang lebih

    baik dari /luoetin. 2luoetin dapat meningkatkan

    anietas sesaat. SS*0 selekti/ terutama pada =A7

    dengan riwayat depresi 48lvira, +%$;5.

    $e% Cbat lain. Cbat trisiklik dan tetrasiklik.

    Antagonis N-adrenergik mengurangi mani/estasisomatik anietas tapi tidak keadaan mendasari

    dan penggunaannya terbatas pada anietas

    situasional seperti ansietas penampilan. )e/a>odon 4Ser>one5 mengurangi ansietas dan

    menegah gangguan panik 4Kaplan, +%$%5

    Psikoterapi Pendekatan Kogniti dan Perilaku

    Pedekatan kogniti/ seara langsung ditunjukan pada

    distorsi kogniti/ pasien yang didalilkan dan pendekatan

    perilaku ditunjukan pada gejala somatik 4relaksasi dan

    biofeedback5. "erapi suporti/

    9enawarkan pasien keamanan dan kenyamanan

    4Kaplan, +%$%5

    g. "ognosis

    9erupakan keadaan kronis yang mungkin berlangsung

    seumur hidup. +D penderita mengalami gangguan panik, juga

    mengalami gangguan depresi mayor 48lvira, +%$;5.

    +. =angguan pania. 8pidemiologi

    22

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    23/69

    Prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik pada

    seseorang adalah $,- D dan untuk serangan panik

    adalah 3 E .6 D.

    Sebanyak 3-6 juta orang Amerika menderita gangguan

    pani

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    24/69

    7apat disertai gejala depresi 4beresiko terhadap

    keinginan bunuh diri5

    Serangan pertama si/atnya spontan, tidak diperkirakan

    atau tidak memiliki tanda 47S9-05 "anda

    "anda 2isik gangguan otonom ! takikardia, palpitasi,

    sesak napas, berkeringat

    Pemeriksaan 9ini 9ental Status tidak spesi/ik.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    25/69

    membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan

    akan terjadi5

    e. Penatalaksanaan2armakoterapi obat antiemas dan depresi !

    $5 =olongan trisiklik+5 9onoamin oksidase inhibitor

    35 SS*0 4jika disertai depresi5

    "erapi kogniti/ dan perilaku ! instruksi tentang kesalahan

    keperayaan terjadap sesuatu, serangan panik yang tidak

    menganam kehidupan, mengonsentrasikan diri mengatasi

    gejala ansietas. 1atihan /isik

    3. =angguan /obia

    2obia adalah suatu ketakutan irasional yang jelas, menetap dan

    berlebihan terhadap suatu objek spesi/ik, keadaan atau situasi.

    8tiologi$5 2aktor biologis

    Ada + hipotesis neurokimiawi tentang jenis /obia penggunaan

    antagonis reseptor beta adrenergik.+5 2aktor geneti

    Agora/obia

    7ipiu oleh gangguan panik dengan agora/obia adalahbentuk parah dari gangguan panik. 9ono>igotik II

    di>igotik 2obia spesi/ik

    +&3 sampai 3&; pasien mempunyai sekurangnya satu

    sanak keluarga derajat pertama dengan /obia spesi/ik

    dari tipe yang sama.

    2obia sosial

    9ono>igotik II di>igotik

    2aktor psikososial2obia memiliki tempramen inhibisi perilaku

    terhadap yang tidak dikenal dengan stress lingkungan

    yang kronik.ontoh ! perpisahan orang tua, kkerasan dalam rumah

    tangga

    25

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    26/69

    "e(alanan pen)akit

    Agoafo!ia Fo!ia spesifik Fo!ia sosial

    Di'et*skan ole+gangg*an panik.

    ,ila gangg*an

    panik dio!ati maka

    agoafo!ian)a akan

    mem!aik.

    Agoafo!ia tanpa

    i-a)at panik

    seing men(adi

    konis adan)a

    gangg*an depesi

    dan ketegant*ngan

    alko+ol

    mempe!eat

    pe(alanan

    agoafo!ia

    A-itan pen)akit padamasa anak/anak

    )at* *nt*k tipe

    +e-an lingk*ngan

    alam daa+/l*ka.

    "ada de-asa m*da

    adala+ *nt*k fo!ia

    lain sepeti fo!ia

    sit*asional.

    A-itan pen)akit *sia anakata* a-al *sia ema(a

    dan 'ende*ng men(ad

    konik penelitian

    men*n(*kkan gangg*an

    tese!*t !elangs*ng

    lama menggangg*

    aktiitas se+ai/+ai.

    &anda dan #e(ala

    Agoafo!ia Fo!ia spesifik Fo!ia sosial

    26

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    27/69

    - eng+indai

    sit*asi s*lit

    *nt*k

    mendapatkan

    !ant*an

    - 2e!i+ s*ka

    ditemani teman

    ata* anggota

    kel*aga

    ditempat/

    tempat tetent*

    - Ketak*tan

    )ang (elas dan

    menetap dan

    tidak !ealasan

    te!atas pada

    o!(ek ata*

    sit*asi )ang

    spesifk

    - &ipe : +e-an

    lingk*ngan

    alam daa+/

    l*ka dan

    sit*asional.

    - Adan)a ketak*tan

    te+adap sit*asi soaial

    ata* tampil di depan

    oang )ang !el*m dikenal

    ata* sit*asi )ang

    mem*ngkinkan ia dinilai

    oang lain ata* men(ad

    p*sat pe+atian

    - easa tak*t !a+-a ia

    akan !epeilak*

    memal*kan3

    menampakkan

    ke'emasan3 !esikap )ang

    dapat meenda+kan

    diin)a

    - 13 dai fo!ia sosial

    gangg*an depesi !eat

    - "emeiksaan mental

    didapati adan)a

    ketak*tan )ang iasional

    dan kondisi ego t+d

    sit*asi.

    "EDOAN DIA#NOSIS FO,IA

    en**t Diagnosti' and Statisti'al an*al of ental

    Disodes IV $DS/IV/&R%

    $. $obia Spesifik

    27

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    28/69

    *evisi keempat dari"iagnostic and Statistical #anual

    of #ental "isorders 4 7S9-0-"* 5, menggunakan

    istilah /obia spesi/ik untuk diookkan dengan hasil

    revisi kesepuluh dari nternational Statistical

    %lassification of "iseases and Related &ealth

    'roblems4 07-$% 5.

    DS/IV/&R 00.56 FO,IA S"ESIFIK

    A. Ketak*tan )ang (elas dan menetap )ang !ele!i+an ata* tidak

    !ealasan ditandai ole+ adan)a ata* antisipasi dai s*at* o!)ek ata*

    sit*asi spesifik $misaln)a naik pesa-at te!ang ketinggian !inatang

    mendapat s*ntikkan meli+at daa+%.

    ,. "emapaan stim*l*s fo!ik +ampi selal* men'et*skan espon

    ke'emasan segea dapat !e*pa seangan panik )ang !e+*!*ngan

    dengan sit*asi ata* pedisposisi ole+ sit*asi.

    7atatan : pada anak/anak ke'emasan dapat diekspesikan dengan

    menangis tant*m diam mem!ek* ata* melekat eat menggendong.

    7. Oang men)adai !a+-a ketak*tan adala+ !ele!i+an ata* tidak

    !ealasan .

    7atatan : pada anak/anak gam!aan ini m*ngkin tidak ditem*kan

    D. Sit*asi fo!ik di+indai ata* kala* di+adapi adala+ dengan

    ke'emasan ata* dengan pendeitaan )ang (elas.

    E. "eng+indaan ke'emasan antisipasi ata* pendeitaan dalam sit*asi

    )ang ditak*ti se'aa !emakna menggangg* *tinitas nomal f*ngsi

    peke(aan $ata* akademik% ata* aktiitas sosial ata* +*!*ngan dengan

    oang lain ata* tedapat pendeitaan )ang (elas kaena mendeita fo!ia.

    F. "ada indiid* )ang !e*sia di!a-a+ 18 ta+*n d*asi paling sedikit9 !*lan.

    #. Ke'emasan seangan panik ata* peng+indaan fo!ik di+*!*ngkan

    dengan o!(ek ata* sit*asi spesifik tidak le!i+ !aik di(elaskan ole+

    gangg*an mental lain sepeti #angg*an O!sesif/Komp*lsif

    28

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    29/69

    $misaln)aseseoang tak*t kotoan dengan o!sesi tentang kontaminasi%

    #angg*an Stes pas'ata*ma $misaln)apeng+indaan stim*l*s )ang

    !e+*!*ngan dengan steso )ang !eat0 #angg*an 7emas "episa+an

    $misaln)ameng+indai sekola+% Fo!ia Sosial $misaln)ameng+indai

    sit*asi sosial kaena tak*t measa mal*% #angg*an "anik dengan

    Agoafo!ia ata* Agoafo!ia &anpa Ri-a)at #angg*an "anik.

    Se!*tkan tipe :

    &ipe ,inatang

    &ipe 2ingk*ngan Alam $misalan)a ketinggan !adai ai%

    &ipe Daa+ In(eksi 7edea

    &ipe Sit*asional $misaln)a pesa-at *daa eleato tempat

    tet*t*p%

    &ipe 2ainn)a $misaln)a ketak*tan tesedak m*nta+ ata*

    mengidap pen)akit pada anak/anak ketak*tan pada s*aa keas ata*

    kaakte !etopeng%.7alam tabel ini, kriteria A dan < telah disebutkan

    didalam 7S9-0-"* untuk memberikan kemungkinan

    jika suatu pajanan terhadap stimuli /obia dapat

    menetuskan serangan panik. Kontras dengan

    gangguan serangan panik, serangan panik pada /obia

    spesi/ik sangat terikat dengan stimuli penyebabnya.

    2obia darah-suntikan-sakit dibedakan dari /obia yang

    lain karena didapatkan respon yang berbeda dari /obia

    tersebut, yaitu hipotensi yang disusul dengan

    bradikardi. Penegakan diagnosa /obia spesi/ik juga

    harus di/okuskan pada benda yang menjadi stimulus

    29

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    30/69

    /obia.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    31/69

    dipedisposisi ole+ sit*asi.

    7atatan : pada anak/anak ke'emasan dapat diekspesikan dengan menangis

    tant*mm diam mem!ek* ata* !esem!*n)i dai sit*asi sosial dengan oang asing.

    7. Oang men)adai !a+-a ketak*tan adala+ !ele!i+an ata* tidak !ealasan.

    7atatan : pada anak/anak gam!aan ini m*ngkin tidak ditem*kan

    D. Sit*asi sosial ata* mempeli+atkan peilak* di+indai ata* kala* di+adapi adal

    dengan ke'emasan ata* dengan pendeitaan )ang (elas

    E. "eng+indaan ke'emasan antisipasi ata* pendeitaan dalam sit*asi )ang ditak*

    se'aa !emakna menggangg* *tinitas nomal f*ngsi peke(aan $ata* akademik

    ata* aktiitas sosial ata* +*!*ngan dengan oang lain ata* tedapat pendeitaan )an

    (elas kaena mendeita fo!ia.F. "ada indiid* )ang !e*sia di!a-a+ 18 ta+*n d*asi paling sedikit 9 !*lan.

    #. Ke'emasan ata* peng+indaan fo!ik !*kan kaena efek fisiologis langs*ng da

    >at $misaln)a pen)ala+g*naan >at pengo!atan% ata* s*at* kondisi medis *m*m d

    tidak le!i+ !aik di(elaskan ole+ gangg*an mental lain $ misaln)a #angg*an "an

    Dengan ata* &anpa Agoafo!ia #angg*an 7emas "episa+an #angg*an Dismof

    &*!*+ #angg*an "ekem!angan "easif ata* #angg*an Kepi!adian Ski>oid%.

    ;. ?ika tedapat s*at* kondisi medis *m*m ata* gangg*an mental dengann

    misaln)a tak*t adala+ !*kan gagap gemeta pada pen)akit "akinson at

    mempeli+atkan peilak* makan a!nomal pada Anoeksia Neosa ata* ,*lim

    Neosa.

    Se!*tkan ?ika :

    en)el**+ : (ika ketak*tan temas*k sit*asi )ang paling sosial $(*ga petim!angka

    diagnosis tam!a+an #angg*an Kepi!adian eng+inda%

    en**t "edoman "enggolongan dan Diagnosis #angg*an

    ?i-a III $""D#?%

    $. Agorafobia

    Semua kriteria ini harus dipenuhi untuk !

    31

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    32/69

    =ejala psikologis&otonomik yang timbul harus

    merupakan mani/estasi primer dari anietas dan bukan

    merupakan gejala lain yang sekunder seperti waham

    atau pikiran obsesi/. Anietas yang timbul harus terutama terjadi dalam

    sekurang-kurangnya dua dari situasi berikut !

    o

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    33/69

    "erdapat beberapa maam bentuk terapi, yakni terapi perilaku,

    psikoterapi dan berbagai modalitas terapi lainnya.

    4a5 Terapi Perilaku

    Salah satu terapi yang paling sering digunakan dan dipelajariadalah terapi perilaku. Kesuksesan terapi ini bergantung pada !

    komitmen pasien dengan terapi

    permasalahan dan tujuan terapi yang jelas

    berbagai strategi yang dapat digunakan untuk

    menangani masalah.

    "erapi perilaku yang sering digunakan adalah desensitisasi

    sistematis, dimana pasien dipajankan dengan stimuli yang berkekuatan

    menimbulkan emas yang paling rendah hingga yang paling kuat.

    7engan penggunaan obat-obat antianietas, hipnosis, dan instruksi

    relaksasi otot, pasien diajarkan untuk membentuk suatu mekanisme

    respon yang baru terhadap stimuli tersebut. Selain itu, terdapat terapi

    perilaku yang lain yakni image flooding, dimana pasien dipajankan

    dengan gambar-gambar stimulus emas sampai pada masa dimana

    pasien tidak merasakan emas lagi.

    4b5 Psikoterapi7ahulu psikiater-psikiater peraya bahwa psikoterapi

    merupakan terapi yang terutama, namun dengan seiring

    berjalannya waktu, psikiater dihadapkan pada kenyataan

    bahwa psikoterapi tidak mengurangi keemasan yang timbul

    dari respon pasien terhadap stimulus tersebut. Kemudian para

    psikiater berinisiati/ untuk menghimbau pasien menghadapi

    sumber-sumber keemasannya.

    45 Terapi Lainnya(ipnosis, terapi suporti/, dan terapi keluarga berguna

    pada terapi gangguan /obia. (ipnosis digunakan untuk

    meningkatkan sugesti dari terapis bahwa objek /obik tidaklah

    berbahaya, dan teknik hipnosis diri diajarkan pada pasien

    33

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    34/69

    sebagai metode relaksasi jika berhadapan dengan objek /obik.

    Psikoterapi suporti/ dan terapi keluarga berguna dalam

    membantu pasien seara akti/ menghadapi objek /obik selama

    pengobatan. Cbat-obatan seperti antagonis reseptor O-+

    adrenergik dapat berguna pada pasien dengan /obia spesi/ik,

    ben>odia>epine, psikoterapi, atau terapi kombinasi dapat

    digunakan pada kasus /obia spesi/ik. Pasien dengan /obia

    sosial, psikoterapi dan /armakoterapi berguna untuk menangani

    gangguan /obia sosial. 9enggabungkan kedua bentuk terapi

    diduga meningkatkan e/ektivitas terapi. Cbat-obatan yang

    dapat digunakan pada /obia sosial berupa !o Seletive Serotonin *euptake 0nhibitor

    o odia>epine

    o enla/aine

    o

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    35/69

    anhedonia, kelelahan, rasa putus asa, tak berdaya dan gagasan

    bunuh diri 4"om, +%%%5.

    b. Epidemiologi

    Keberadaan ganggguan depresi/ berat dan gangguan

    panik seara bersamaan la>im ditemukan. 7ua pertiga pasien

    dengan gejala depresi/ memiliki gejala ansietas yang menonjol,

    dan dua pertiganya dapat memenuhi kriteria diagnostik

    ganguan panik. Peneliti telah melaporkan bahwa +% sampai %

    persen pasien dengan ganggguan panik memiliki episode

    gangguan depresi/ berat. 7ata ini mengesankan bahwa

    keberadaan gejala depresi/ dan ansietas seara bersamaan,

    tidak ada di antaranya yang memenuhi kriteria diagnostik

    gangguan depresi/ atau ansietas lain dapat la>im ditemukan.

    9eskipun demikian, sejunlah klinisi dan peneliti

    memperkirakan bahwa pravelensi gangguan ini pada populasi

    umum adalah $% persen dan di klinik pelayanan primer sampai

    tertinggi % persen, walaupun perkiraan konservati/

    mengesankanpravelensi sekitar $ persen pada populasi umum

    4"om, +%%%5.

    . Etiologi8mpat garis bukti penting mengesankan bahwa gejala

    ansietas dan gejala depresi/ terkait seara kausal pada sejumlah

    pasien yang mengalamigejala ini. Pertama , sejumlah peneliti

    melaporkan temuan neuroendokrin yang serupa pada gangguan

    depresi/ dan ansietas, terutama gangguan panik, termasuk

    menumpulnya respons kortisol terhadap hormon adenokort,

    kotropik, respon hormon pertumbuhan yang tumpul terhadap

    klonidin 4 atapres5, dan respon "S( 4thyroid stimulating

    hormone5 serta prolaktin yang tumpulterhadap "*(

    4thyrotropin-relasing hormone5. Kedua, sejumlah peneliti

    melaporkan data yang menunjukkan bahwa hiperkati/itas

    35

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    36/69

    sistem noradrenergik sebagai penyebab relevan pada sejumlah

    pasien dengan gangguan depresi/ dan gangguan ansietas.

    Seara rini, studi ini telah menemukan adanya konsentrasi

    metabolit norepne/rin 3-methoy-;-hydroyphenylglyol

    49(P=5 yang meningkat didalam urin, plasma, atau airan

    serebro spinal 41S5 pada pasien dengan serangan panik.

    Seperti pada gangguan ansietas dan gangguan depresi/ lain,

    serotonin dan asam -aminobutirat 4=Aa5 dan lomipramine4Ana/ranil5, berguna dalam terapi gangguan depresi/ dan

    ansietas. Keempat, sejumlah studi keluarga melaporkan data

    yang menunjukkanbahwa gejala ansietas dan depresi/

    berhubungan pada seara genetik sedikitnya pada beberapa

    keluarga 49aslim, +%%$5.

    d. anifestasi Klinis=ambaran klinis bervariasi, diagnosis =angguan

    Anietas 9enyeluruh ditegakkan apabila dijumpai gejala-

    gejala antara lain keluhan emas, khawatir, was-was, ragu

    untuk bertindak, perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada

    hal-hal yang sepele dan tidak utama yang mana perasaan

    tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga

    pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh.

    Selain itu spesi/ik untuk =angguan Anietas 9enyeluruh

    adalah keemasanya terjadi kronis seara terus-menerus

    menakup situasi hidup 4emas akan terjadi keelakaan,

    kesulitan /inansial5, emas akan terjadinya bahaya, emas

    kehilangan kontrol, emas akanQmendapatkan serangan

    jantung. Sering penderita tidak sabar, mudah marah, sulit tidur

    49aslim, +%%$5.

    36

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    37/69

    Hntuk lebih jelasnya gejala-gejala umum ansietas dapat dilihat

    pada tabel di bawah!

    Ketegangan 9otorik $. Kedutan otot& rasa gemetar

    +. Ctot tegang&kaku&pegal

    3. "idak bisa diam

    ;. 9udah menjadi lelah

    (iperaktivitas Ctonomik . )a/as pendek&terasa berat

    6. @antung berdebar-debar

    ?. "elapak tangan basah&dingin

    '. 9ulut kering

    . Kepala pusing&rasa melayang

    $%. 9ual, menret, perut tak enak

    $$. 9uka panas& badan menggigil

    $+.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    38/69

    Kewaspadaan berlebihan dan

    Penangkapan berkurang

    $3. Perasaan jadi peka&mudah ngilu

    $;. 9udah terkejut&kaget

    $. Sulit konsentrasi pikiran

    $6. Sukar tidur

    $?. 9udah tersinggung

    Sedangkan untuk gangguan depresi/ ditandai dengan suatu

    mood depresi/, kehilangan minat dan kegembiraan serta

    berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan

    mudah lelah 4rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja5

    dan menurunnya aktivitas merupakan tiga gejala utama

    depresi!

    =ejala utama !

    $5 A/ek depresi

    +5 Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

    35

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    39/69

    somatik, seperti tremor, palpitasi, mulut kering, dan rasa perut

    yang bergejolak. Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan

    bahwa sensitivitas dokter umum untuk sindrom gangguan

    ampuran ansietas depresi masih rendah walaupun kurangnya

    pengenalan ini dapat menerminkan kurangnya label

    diagnostik yang sesuai bagi pasien 4Kaplan, +%$%5.

    Kiteia DS/IV/&R #angg*an 7amp*an Ansietas

    Depesif

    9ood dis/orik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya $ bulan

    9ood dis/orik disertai empat 4atau lebih5 gejala berikut selama sedikitnya $ bulan !

    $. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong

    +. =angguan tidur 4sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisahm tidur tidak

    puas5

    3. 1elah atau energi rendah

    ;. 0ritabilitas

    . Khawatir

    6. 9udah nangis

    ?. (ipervigilane

    '. Antisipasi hal terburuk. "idak ada harapan 4pesimis yang menetap akan masa depan5

    $%. (arga diri yang rendah atau rasa tidak berharga

    =ejala menimbulkan penderitaan yang seara klinis bermakna atau hendaya dalam area

    /ungsi sosial, pekerjaan atau area /ungsi penting lain.

    =ejala tidak disebabkan e/ek /isiologis langsung suatu >at 4th. Penyalahguanaan obat atau

    pengobatan5 atau keadaan medis umum

    Semua hal berikut ini !

    $. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresi/ berat, gangguan distimik

    gangguan panik, atau gangguan ansietas menyeluruh

    +. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain 4termasuk

    gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial5

    3. =ejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain.

    "edoman diagnostik men**t ""D#?/III

    39

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    40/69

    $5 "erdapat gejala-gejala anietas maupun depresi, dimana

    masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala

    yang ukup berat untuk menegakkan diagnosis

    tersendiri. Hntuk anietas, beberapa gejala otonomik

    harus ditemukan walaupun tidak terus-menerus,

    disamping rasa emas atau kekhawatiran berlebihan.

    +5

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    41/69

    lama, diperlukan dukungan keluarga untuk memantau

    agar pasien melaksanakan pengobatan dengan benar,

    termasuk minum obat setiap hari.

    +5 0ntervensi Psikososial 1akukan penentraman 4reassurane5 dalam

    komunikasi terapeutik, dorong pasien untuk

    mengekspresikan pikiran perasaan tentang

    gejala dan riwayat gejala.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    42/69

    hipotensi ortostastik 4dimulai dengan dosis minimal

    e/ekti/5.

    +5 Pada pasien dengan gejala keemasan yang lebih

    dominan dan atau dengan gejala insomnia dapatdiberikan kombinasi 2luoksetin atau sertralin dengan

    antianietas ben>odia>epin. Cbat obatan antianietas

    jenis ben>odia>epin yaitu! dia>epam $ +- mg atau

    lora>epam $-+ %,-$ mg atau kloba>am + -$% mg

    atau alpra>olam + %,+-%, mg. Setelah kira-kira +-;

    minggu ben>odia>epin ditappering-o// perlahan,

    sementara antidepresan diteruskan hingga ;-6 bulan

    sebelum di tappering-o//.

    g. "ognosis

    Pada umumnya prognosis gangguan ini adalah bonam.

    . =angguan P"S7a. Definisi

    P"S7 atau 'ost raumatic Stress "isorder adalah

    =angguan kejiwaan pada seseorang yang dialami dan

    berkembang setelah pengalaman traumatik, atau menyaksikan

    suatu kejadian yang menganam jiwa, menederai luka, atau

    anaman terhadap integritas dari tubuh, biasanya diiringi

    dengan ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi.

    Pengertian lain dari P"S7 4'ost raumatic Stress "isorder5

    adalah keemasan patologis yang umumnya terjadi setelah

    seseorang mengalami atau menyaksikan trauma berat yang

    menganam seara /isik dan jiwa orang tersebut. Pengalaman

    traumatik ini dapat berupa!

    $5 "rauma yang disebabkan oleh benana seperti benana

    alam 4gempa bumi, banjir, topan5, keelakan,

    kebakaran, menyaksikan keelakaan atau bunuh diri,

    kematian anggota keluarga atau sahabat seara

    mendadak.

    42

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    43/69

    +5 "rauma yang disebabkan individu menjadi korban dari

    interperpersonal attak seperti! korban dari

    penyimpangan atau peleehan seksual, penyerangan

    atau penyiksaan /isik, peristiwa kriminal 4perampokan

    dengan kekerasan5, penulikan, menyaksikan perisiwa

    penembakan atau tertembak oleh orang lain.

    35 "rauma yang terjadi akibat perang atau kon/lik

    bersenjata seperti! tentara yang mengalami kondisi

    perang, warga sipil yang menjadi korban perang atau

    yang diserang, korban terorisme atau pengeboman,

    korban penyiksaan 4tawanan perang5, sandera, orang

    yang menyaksikan atau mengalami kekerasan.

    ;5 "rauma yang disebabkan oleh penyakit berat yang

    diderita individu seperti kanker, rheumatoid arthritis,

    jantung, diabetes, renal /ailure, multiple slerosis, A07S

    dan penyakit lain yang menganam jiwa penderitanya

    4(ibbert, +%%5.b. Fakto Resiko "&SD

    $5 @enis kelamin perempuan, + hingga ; kali lipat

    dibandingkan pada laki-laki meskipun laki-laki lebih

    enderung mengalami kejadian traumatik.

    +5 =angguan jiwa sebelumnya 4pree*isting an*iety

    disorder atau pree*isting ma+or depression5 beresiko +

    kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mengalami

    gangguan jiwa.35 Adanya gangguan psikiatrik sebelum trauma baik pada

    individu yang bersangkutaan maupun keluarganya.;5 Adanya trauma masa kanak, seperti kekerasan /isik

    maupun seksual.

    5 iri kepribadian ambang, paranoid, dependent, atau

    antisosial.

    65 9empunyai karakter yang bersi/at introvertatau isolasi

    sosial adanya problem menyesuaikan diri.

    43

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    44/69

    ?5 Adanya kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi

    seara bermakna.

    '5 "erpapar oleh kejadian-kejadian dalam kehidupan yang

    luar biasa sebelumnya baik tunggal maupun ganda dandirasakan seara subjekti/ oleh suatu kondisi atau

    peristiwa yang menimbulkan penderitaan bagi dirinya

    4(ibbert, +%%5.

    '. Epidemiologi

    Pada Studi community-based yang dilakukan di AS

    mendokumentasikan prevalensi seumur hidup pada P"S7

    sekitar 'D dari populasi orang dewasa. 9enurut ,ational

    %omorbidity Survey Replication gambaran ini sekitar 6,' D.Kejadian P"S7 munul paling tinggi terutama pada orang

    yang mengalami trauma 4munul pada $&3 hingga R dari

    mereka yang mengalami pemerkosaan, perang, penulikan,

    pengasingan dengan alasan politik, dan genosida.

    Studi epidemiologi menunjukkan P"S7 seringkali

    kronik, dengan jumlah orang yang seara signi/ikan bergejala

    beberapa tahun setelah kejadian awal. Hntuk menegaskan

    pandangan ini, data epidemiologis menunjukkan /rekuensi.

    Sebagai ontohnya,studi dari the ,ational ietnam eterans

    Read+ustment menemukkan pre/alensi seumur hidup, 3%,D

    hingga $,+ D pada pria dan +6,D hingga ',D pada

    perempuan. Pada populasi korban perkosaan, illpatrik dan

    colleagues menemukan prevalensi seumur hidup ?,'D dan

    prevalensi 3,;D. Pada studi oleh Pynoosand associatespada

    anak-anak menunjukkan tingkat prevalensi ',;D pada anak-

    anak yang mendapat serangan sniperdi AS dan ?%,+D pada

    mereka yang terkena gempa bumi di Armenia. Kessler and

    colleagues mendokumentasikan $&3 dari mereka yang

    44

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    45/69

    terdiagnosis P"S7 gagal sembuh setelah beberapa tahun

    4(ibbert, +%%5.

    8pidemiologi dari P"S7 berdasarkan studi

    ommunity-based epidemiologial menunjukkan ?%D dariindividu yang mengalami trauma, yang dipengaruhi oleh

    kejadian traumatik, /aktor predisposisi dan /aktor lingkungan

    peritraumatik dalam memahami etiologi dari P"S7, terutama

    pada gangguan interaksi dari 3 grup /aktor. Perkembangan dari

    P"S7 berhubungan dengan kejadian yang dialami pasien, yang

    seara konsisten memiliki keterkaitan erat dengan stress yang

    dialami dan resiko perkembangan P"S7. Keterkaitan ini

    terdapat pada populasi orang yang mengalami trauma.

    *espon kogniti/ dan a/ekti/ juga penting dalam

    menentukkan P"S7 yang dikembangkan. Kejadian traumatik

    dide/inisikan dengan kejadian yang melibatkan pengalaman

    atau menyaksikan kejadian nyata yang menganam jiwa,

    edera berat, atau mengatahui kematian yang mengenaskan

    yang melibatkan ketakutan yang mendalam, ketidakberdayaan,

    atau kejadian mengerikan.

    $5 Psikodinamika8go klien telah mengalami trauma berat, sering

    dirasakan sebagai anaman terhadap integritas /isik

    atau konsep diri. (al ini menyebabkan ansietas berat

    yang tidak dapat dikendalikan oleh ego dan

    dimani/estasikan dalam bentuk perilaku simtomatik.

    Karena ego menjadi rentan, superego dapat

    menghukum dan menyebabkan individu merasa

    bersalah terhadap kejadian traumatik tersebut. dapat

    menjadi dominan, menyebabkan perilaku impulsi/ tidak

    terkendali.

    +5

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    46/69

    =ejala-gejala gangguan stress pasa trauma

    timbul sebagai akibat dari respons biologik dan juga

    psikologik seseorang individu. Kondisi ini terjadi oleh

    karena aktivitasi dari beberapa sistem di otak yang

    berkaitan dengan timbulnya perasaan takut pada

    seseorang. "erpaparnya seseorang oleh peristiwa yang

    traumatik akan menimbulkan respons takut sehingga

    otak dengan sendirinya akan menilai kondisi

    keberbahayaan peristiwa yang dialami, serta

    mengorganisasi suatu respons perilaku yang sesuai.

    7alam hal ini, Amigdala merupakan bagian otak yangsangat berperan besar. Amigdala akan mengaktivasi

    beberapa neurotransmitter serta bahan-bahan

    neurokimiawi di otak jika seseorang menghadapi

    peristiwa traumatik yang menganam nyawa sebagai

    respons tubuh untuk mengahdapi peristiwa tersebut.

    7alamwaktu beberapa milidetik setelah mengalami

    peristiwa tersebut, amigdala dengan segera akan

    bereaksi dengan memberikan stimulus berupa tanda

    darurat kepada! Sistem sara/ simpatis 4katekolamin5

    Sistem sara/ parasimpatis

    Aksis hipotalamus-hipo/isis-kelenjar adrenal 4aksis

    (PA5

    Akibat dari perangsangan pada sistem sara/ simpatis

    segera setelah mengalami peristiwa traumatik, maka akan

    terjadi peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Kondisi

    ini disebutTflight or fight reactionT. *eaksi ini juga akan

    meningkatkan aliran darah dan jumlah glukosa pada otot-otot

    skletal sehingga membuat seseorang sanggup untuk

    berhadapan dengan peristiwa tersebut atau jika mungkin

    46

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    47/69

    memberikan reaksi interakti/ terhadap anaman yang optimal.

    *eaksi sistem sara/ simpatis pada beberapa jaringan tubuh,

    namun respons ini bekerja seara bebas dan tidak berkaitan

    dengan respons yang berkaitan oleh sistem sara/ simpatis.

    Aksis (PA juga akan terstimulasi oleh beberapa neuropeptida

    otak pada waktu orang berhadapan dengan peristiwa traumatik.

    (ipotalamus akan mengeluarkan %ortico-Releasing $actor

    42*5 dan beberapa neuropeptida regulator lainnya, sehingga

    kelenjar hipo/isis akan terangsang dan mensekresi pengeluaran

    adenocorticotropic hormone 4A"(5 yang akhirnya

    menstimulasi pengeluaran hormon kortisol dari kelenjaradrenal 4(ibbert, +%%5.

    @ika seseorang mengalami tekanan maka tubuh seara

    alamiah akan meningkatkan pengeluaran katekolamin dan

    hormon kortisol pengeluaran ke dua >at ini tergantung pada

    derajat tekanan yang dialami oleh individu. Katekolamin

    berperan dalam menyediakan energi yang ukup dari beberapa

    organ vital tubuh dalam bereaksi terhadap tekanan tersebut.

    (ormon kortisol berperan dalam menghentikan aktivasi sistem

    sara/ simpatik dan beberapa sistem tubuh yang bersi/at

    de/ensi/ tadi yang timbul akibat dari peristiwa traumatik yang

    dialami oleh individu tersebut. 7engan kata lain, hormon

    kortisol berperan dalam proses terminasi dari respons tubuh

    dalam menghadapi tekanan. Peningkatan hormon kortisol akan

    menimbulkan e/ek umpan balik negati/ pada aksis (PA

    tersebut.

    Pitman 4$'5 menghipotesiskan bahwa pada individu

    yang enderung untuk mengalami gangguan dalam regulasi

    neuropeptida dan juga katekolamin di otak pada waktu

    menghadapi peristiwa traumatik. Katekolamin yang meningkat

    47

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    48/69

    ini akan membuat individu tetap berada dalam kondisi siaga

    terus menerus. @ika hormon kortisol gagal menghentikan

    proses ini, maka aktivasi katekolamin akan tetap tinggi dan

    kondisi ini dikaitkan dengan terjadinya Ukonsolidasi

    berlebihanT dari ingatan-ingatan peristiwa traumatik yang

    dialami 4(ibbert, +%%5.

    7ari hasil penelitian, abnormalitas dalam penyimpanan,

    pelepasan, dan eliminasi katekolamin yang memengaruhi

    /ungsi otak di daerah lokus seruleus, amigdala dan

    hipokampus. (ipersensitivitas pada lokus seruleus dapat

    menyebabkan seseorang tidak dapat belajar. Amigdala sebagaipenyimpan memori. (ipokampus menimbulkan koheren

    narati/ serta lokasi waktu dan ruang. (iperaktivitas dalam

    amigdala dapat menghambat otak membuat hubungan perasaan

    dalam memorinya sehingga menyebabkan memori disimpan

    dalam bentuk mimpi buruk, kilas balik, dan gejala-gejala /isik

    lain 4(ibbert, +%%5.

    d. Etiologi

    $5 2aktor

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    49/69

    anterior paralimbic region ke stimulus yang

    berhubungan dengan trauma. 9aka, sebagai respon

    yang beerhubungan dengan trauma, terjadi penurunan

    reakti/itas dari anterior cingulate dan orbitofontal

    areas. Perubahan biologis ini menunjukkan gejala

    neuroanatomical substrateuntuk gejala yang termasuk

    karakteristik dari P"S7 4intrusive recollections dan

    gangguan kogniti/ lainnya5.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    50/69

    membentuk P"S7 pada masing-masing variasi

    individu dibandingkan dengan individu lain, maka

    individu yang mengalami kejadian traumatik lebih

    sering mengalami P"S7 4(ibbert, +%%5."erdapat dis/ungsi otak pada individu dengan

    P"S7, dimana terdapat pembangkitan potensial yang

    abnormal. Pada 8*P dapat menggagaskan pasien

    dengan P"S7 mengalami penghambatan kortikal pada

    stimulus dengan intensitas tinggi, gangguan pada

    memori dan konsentrasi, de/isit auditorik dan

    peningkatan perhatian pada stimulus yang berkaitan

    dengan trauma 4(ibbert, +%%5.

    *espon psychophsiological pada pemaparan

    trauma yang akut dapat memprediksi perkembangan

    P"S7, individu yang selamat setelah kejadian

    traumatik mengalami peningkatan nadi selama $

    minggi 4(ibbert, +%%5.+5 2aktor )euroendokrin

    Pada individu yang mengalami P"S7 terjadi

    upaya untuk mempertahankan homeostasis, terjadi

    perubahan endogen, stress-responsive neurohormon,

    seperti cortisol epinephrine norepinephrine

    vasopressin o*ytocin, pada stress awal terjadi

    perubahan he hypothalamic-pituitary-adrenal yaitu

    hypothalamic dan e*trahypothalamic corticotropin-

    releasing hormon monoaminergic, dan gamma-

    amniobutyric acid/ benzodiazepine systems, stress juga

    menunjukkan perubahan struktural dan /ungsional pada

    otak seperti depresi, dari data terlihat kelainan terutama

    pada he hypothalamic-pituitary-adrenal 4(PA5 a*is

    seara ekstensi/ dipelajari dalam sistem neuroendokrin

    50

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    51/69

    pada pasien dengan P"S7. Penemuan penting yaitu!

    berkurangnya ekskresi cortisol urin +; jam,

    supersuppresion pada cortisol setelah pemberian lo!-

    dose de*amethasone, menumpulnya respon

    corticotropinpada corticotropin releasing-hormonedan

    peningkatan reseptor glukokortikoid, hal ini

    menunjukkan P"S7 kronis diikuti oleh

    supersuppresion pada emergency (PA response pada

    stress akut. (al ini dapat terjadi karena proteksi diri

    individu pada toksisitas tingginya ortiosteroid yang

    munul pada pemaparan berulang stress yangmengingatkannya terhadap trauma. Selain itu

    perubahan aksis (PA terhadap perubahan reseptor

    glukokortikoid berkaitan dengan beratnya gejala P"S7,

    tetapi tidak dengan less specific an*ietydan depressive

    symptoms, pada penelitian dengan sampel veteran AS

    perang vietnam yang bertarung langsung yang

    mengalami P"S7 memiliki cortisolyang lebih rendah

    dibandingkan veteran AS perang ietnam yang tidak

    bertarung langsung yang mengalami P"S7.

    @adi /aktor neuroendokrin pada P"S7

    menunjukkan abnormalitas yang spesi/ik, dibandingkan

    gangguan jiwa lainnya, pada pasien dengan P"S7

    menunjukkan negative feedback inhibiton dengan

    berlebihannya respon ortisol terhadap de*amethasone,

    disertai peningkatan reseptor glukokortikoid dan

    cortisol basal, penemuan ini kontras terhadap pasien

    dengan depresi mayor yaitu wanita dengan childhood

    abuse dengan didiagnosis current ma+or depression

    menunjukkan 6 kali lipat respon adrenocorticotropic

    51

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    52/69

    hormone terhadap stress terjadi penumpulan respon

    ortisol terhadap de*amethasone disertai pengurangan

    jumlah reseptor glukokortikoid dan cortisol basalpada

    studi biologi longitudinal terdapat penurunan kortisol

    $ Vg&d1 hingga ke 3% Vg&d1, selain itu e/ek ini juga

    dipengaruhifight-or-flight reactions 49ansjoer, +%%'5.

    35 2aktor Struktural dan 2ungsional Pada Ctak

    Pada pemeriksaan 9*0 bila ditemukan !hite

    matter lesion dan penurunan volume hippoampal,

    abnormalitas ini menunjukkan kerentanan pretrauma

    untuk berkembang menjadi P"S7 bila mendapat

    pengalaman traumatik, pada P8" scan bila terlihat

    peningkatan aktivitas metabolik hanya di bagian

    hemis/er kanan saja, yang seara spesi/ik, pada area

    emosi yaitu! amygdala insula dan lobus temporal

    medial, selama pemaparan kejadian traumatik terjadi

    juga penurunan aktivasi area /rontal in/erior-

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    53/69

    mengalami kerusakan hippoamus, enderung

    menunjukkan perubahan perilaku yang tidak sesuai

    konteks. Pada individu dengan P"S7 terjadi penurunan

    kemampuan aktivasi Anterior %ingulate %orte*

    sehingga terjadi penurunan kemampuan mengerjakan

    tugas kogniti/ dan penguasaan emosi, pada inidividu

    dengan P"S7 dapat terjadi penurunan aliran darah ke

    otak sehingga terjadi perubahan struktur pada left

    inferior prefrontal corte* atau

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    54/69

    tingkat cortisol diasosiasikan dengan kerusakan

    hippocampusdan mengubah /ungsi hippocampusyang

    berperan dalam gejala P"S7. Pada 4gambar +.5 dapat

    dilihat peranan serotonin pada respon fight or flight

    melalui komunikasi seara langsung dengan limbik dan

    struktur kortikal terjadi peningkatan cortisol, tingginya

    tingkat cortisol diasosiasikan dengan kerusakan

    hippocampusdan mengubah /ungsi hippocampusyang

    berperan dalam gejala P"S7, kejadian trauma dapat

    menyebabkan otak gagal memproses in/ormasi,

    memori episodik menetap di sistem limbik, yangmenghasilkan gambaran kejadian traumati 49ansjoer,

    +%%'5.

    #am!a 1. Sirkuit dari noradrenergic pada respon

    trauma, respon akut! Lfight or flightM, rasa takut,

    konsolidasi memori, gejala AS7& P"S7!

    54

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    55/69

    hypervigilience arousal fear startle flashback

    intrusive recollection

    1ous oeruleus! pigmented area pada regio

    rostrolateral pontine dari fourth ventricle floor danmemanjang hingga mesencephalonpada lateral portion

    dari peria0ueductal gray substance cell dari nukleus

    yang mengandung melanin.

    #am!a 5. @alur serotonergi pada traumatic stress

    response. *espon akut! Lfight or flightM, kemarahan,

    melemahkan rasa takut, AS7& P"S7 yang berkaitan

    dengan gejala aggression/violence anger impulsivity

    an*iety depression 49ansjoer, +%%'5.

    e. #e(ala

    Klien dengan P"S7 dapat saja tidak menunjukkan

    gejala-gejala khas P"S7 seara kontinu dan dalam kurun

    waktu yang tentu. =ejala dapat timbul sewaktu-waktu

    bergantung pada stimuli yang diterima klien. =ejala P"S7,

    meskipun tidak spesi/ik, meliputi indikasi yang khas. "erdapat

    tiga tipe gejala, flight fight dan freeze. Ansietas dan

    55

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    56/69

    penghindaran merupakan gejala flight. 9eningkatnya amarah

    dan perilaku kekerasan merupakan gelaja /ight, sedangkan

    kekebasan, disasosiasi, dan alterasi dalam persepsi diri

    merupakan karakteristik freeze4APA, +%%%5. "iga tipe gejala

    yang sering terjadi pada P"S7 adalah!

    1. Pengulangan pengalaman trauma, ditunjukkan dengan! selalu teringat akan peristiwa yang

    menyedihkan yang telah dialami flashback 4merasa seolah-olah peristiwa yang

    menyedihkan terulang kembali5 nightmares 4mimpi buruk tentang kejadian-

    kejadian yang membuatnya sedih5

    reaksi emosional dan /isik yang berlebihan

    karena dipiu oleh kenangan akan peristiwa

    yang menyedihkan.

    5. Penghindaran dan emosional yang dangkal, ditunjukkan

    dengan! menghindari aktivitas, tempat, berpikir,

    merasakan, atau perakapan yang berhubungan

    dengan trauma.

    kehilangan minat terhadap semua hal perasaan terasing dari orang lain

    emosi yang dangkal.

    . Sensiti/itas yang meningkat, ditunjukkan dengan! susah tidur

    mudah marah&tidak dapat mengendalikan marah

    susah berkonsentrasi

    kewaspadaan yang berlebih

    respon yang berlebihan atas segala sesuatu

    /. Aki!at=angguan stress pasatraumatik ternyata dapat mengakibatkan

    sejumlah gangguan fisik kognitifemosibehavior

    (perilaku)dan sosial.

    $. =ejala gangguan /isik! Pusing

    56

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    57/69

    gangguan penernaan

    sesak napas

    tidak bisa tidur

    kehilangan selera makan,

    impotensi, dan sejenisnya 49aslim, +%%$5.+. =angguan kogniti/!

    gangguan pikiran seperti disorientasi,

    mengingkari kenyataan,

    linglung, melamun berkepanjangan, lupa,

    terus menerus dibayangi ingatan yang tak

    diinginkan,

    tidak /okus dan tidak konsentrasi

    tidak mampu menganalisa dan merenanakan

    hal-hal yang sederhana,

    tidak mampu mengambil keputusan 49aslim,

    +%%$5.

    3. =angguan emosi ! halusinasi dan depresi 4suatu keadaan yang

    menekan, berbahaya, dan memerlukan

    perawatan akti/ yang dini5, mimpi buruk,

    marah,

    merasa bersalah, malu, kesedihan yang berlarut-

    larut,

    keemasan dan ketakutan 49aslim, +%%$5.

    ;. =angguan perilaku ! menurunnya aktivitas /isik, seperti gerakan

    tubuh yang minimal. ontoh, duduk berjam-jam

    dan perilaku repetiti/ 4berulang-ulang5 49aslim,

    +%%$5.

    . =angguan sosial! memisahkan diri dari lingkungan,

    menyepi,

    agresi/, prasangka,

    kon/lik dengan lingkungan, merasa ditolak atau

    sebaliknya sangat dominan 49aslim, +%%$5.

    g. Kiteia Diagnosis

    Pedoman diagnostik menurut PP7=@ 000!

    57

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    58/69

    =angguan ini tidak boleh seara umum didiagnosis keuali ada

    bukti bahwa timbulnya dalam waktu 6 bulan dari suatu

    peristiwa traumatik yang luar biasa berat. Kemungkinan

    diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu

    antara terjadinya peristiwa dan onset melebihi waktu lebih dari

    6 bulan, asalkan mani/estasi klinisnya khas dan disertai bukti

    adanya trauma yang selalu ada dalam ingatan, bayangan atau

    mimpi mengenai peristiwa tersebut seara berulang-ulang,

    seringkali terjadi penarikan diri seara emosional, penumpulan

    perasaan, dan penghindaran terhadap stimulus yang mungkin

    akan mengingatkan kembali akan traumanya, gangguanotonomik, gangguan suasana perasaan dan kelainan perilaku

    semuanya.

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    59/69

    orang yang sanagt muda atau sangat tua lebih mengalami

    kesulitan. Prognosis yang baik dapat diapai bila kondisi

    gangguan stres pasa traumatik munul dalam waktu singkat,

    durasinya singkat, /ungsi premorbid yang baik, dukungan

    sosial yang baikdan tidak ada kondisi penyalahgunaan >at.

    "ingkat pemulihan tertinggi pada $+ bulan setelah gejala, 33-

    %D menjadi chrnoic psychiatric disorder49aslim, +%%$5.

    i. "enatalaksanaan

    Psikoterapi ada dua tipe yaitu psikoterapi utama yang

    dapat digunakan adalah terapi paparan, pasien dihadapkan

    pada keadaan traumatik seara perlahan- lahan dan bergradasi

    untuk menapai desentisasi. Kedua yaitu manajemen stres

    dengan ara mengajari pasien ara menangani stres termasuk

    teknik relaksai, seperti dengan teknik-teknik mengatur

    perna/asan serta mengontrol pikiran-pikiran. Pendekatan

    kogniti/ untuk mengatasi masalah. "erapi kelompok dan terapi

    keluarga, serta modi/ikasi pola hidup, seperti diet yang sehat

    mengatur konsumsi ka/ein, alkohol, rokok dan obat-obatan

    lainnya 49aslim, +%%$5.

    2armakoterapi dengan seletive serotonin reuptake

    inhibitors 4SS*05, seperti sertralin dan paroetin, karena ukup

    e/ekti/, dan aman. SS*0 mengurangi semua gejala pada

    gangguan stres pasa traumatik berupa gejala keemasan dan

    depresi. =olongan buspirone juga dapat digunakan seperti

    imipramin dan amitriptilin. 7osis yang digunakkan sama

    seperti pada pasien depresi. Cbat-obat lain yang digunakkan

    seperti monoamine oidaseinhibitors 49AC0S5, tra>odone dan

    antionvulsan. (aloperidol dapat digunakan pada kondisi

    agitasi atau psikotik akut 49aslim, +%%$5.

    59

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    60/69

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    61/69

    ini adalah repetitive e*posure to trauma-relevant fear

    stimuli unuk mengurangi an*iety, terapi ini

    menekankan pada intensive e*posure namun tidak

    diikuti pengaturan pada fear-antagonistic state,

    penatalaksaan ini dilakukan pada in vivo kembali ke

    lokasi kejadian traumatik, atau berimajinasi, sehingga

    an*ietyteratasi dan hilang potensinya 49aslim, +%%$5.

    % $looding echni0uesPada penatalaksanaan ini dilakukan e*posure,

    desensitizationatau teknik e*posureterarah, terapi ini

    dapat mengatasi gejala intrusive dan hyperarousal,

    kelemahan terapi ini adalah tidak dapat menatalaksana

    avoidance symptom, dan dapat memperberat gejalanya

    49aslim, +%%$5.

    4% raining in %oping SkillsPada penatalaksaan ini dilakukan untuk

    meningkatkanself-control symptom dan meningkatkan

    adaptive responepada an*iety, yang terbagi menjadi +

    /ase yaitu! /ase edukasi dan /ase coping skill, /ase

    edukasi, memberikan pemahaman yang rasional untuk

    menjaga keperayaan diri, sedangkan pada /ase coping

    skill, diajarkan ara melakukan relaksasi diri, untuk

    menghambat negative ruminationdan mempertahankan

    rasa peraya diri, penatalaksaan ini e/ekti/ mengurangi

    ree*periencing, intrusive, dan avoidance symptompada

    korban pemerkosaan 49aslim, +%%$5.

    @% 1ye #ovement "esensitization Reprocessing4897*5

    Pada terapi ini dilakukan e*posure pada

    kejadian traumatik dengan mata terbuka, selama

    verbalisasi kognisi dan emosi yang berkaitan dengan

    trauma, diikuti dengan visual saccadic eye movements

    agar menghasilkan fear-antagonistic state sehingga

    61

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    62/69

    menghasilkan relaksasi dan systemic desensitization

    49aslim, +%%$5.

    6. =angguan stress akut

    a5 Definisi=angguan Stres Akut 4Acute Stress "isorder/AS75

    adalah sebuah kondisi psikologis yang timbul sebagai

    tanggapan terhadap peristiwa yang mengerikan, hasil dari

    sebuah peristiwa traumatis di mana seseorang mengalami atau

    saksi suatu peristiwa yang menyebabkan korban&saksi untuk

    mengalami ekstrim, mengganggu atau tidak terduga takut,

    stres, 4dan kadang-kadang rasa sakit5 dan yang melibatkan atau

    menganam serius, dirasakan edera serius 4biasanya kepada

    orang lain5, atau kematian. =angguan stres akut adalah variasi

    dari'ost-raumatic Stress "isorder 4P"S75 dan adalah pikiran

    dan tubuh terhadap perasaan 4baik yang dirasakan dan nyata5

    yang intens ketidakberdayaan 49aslim, +%%$5.

    a. EpidemiologiSeara umum, prevalensi seumur hidup gangguan stress

    akut sebesar 'D sementara -$D mengalami bentuk

    subklinis. Pada kelompok yang pernah mengalami trauma

    sebelumnya, prevalensinya antara -?D. Banita memiliki

    risiko yang lebih tinggi 4$%-$+D5 dibandingkan pria 4-6D5

    pada kelompok usia dewasa muda 49aslim, +%%$5.

    b. Etiologi

    Stresor atau peristiwa traumatis di mana seseorang

    mengalami atau saksi suatu peristiwa yang menyebabkan

    korban&saksi untuk mengalami ekstrim, mengganggu atau tidak

    terduga takut, stres, 4dan kadang-kadang rasa sakit5 dan yang

    melibatkan atau menganam, edera serius, atau kematian

    49aslim, +%%$5.

    Balaupun stresor diperlukan, namun stresor tidak

    ukup untuk menyebabkan gangguan. 2aktor-/aktor yang harus

    62

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    63/69

    ikut dipertimbangkan adalah /aktor biologis individual, /aktor

    psikososial sebelumnya dan peristiwa yang terjadi setelah

    trauma. 2aktor kerentanan yang merupakan predisposisi

    tampaknya memainkan peranan penting dalam menentukan

    apakah gangguan akan berkembang, yaitu !

    4$5 Adanya trauma masa anak-anak4+5 Si/at gangguan kepribadian ambang, paranoid,

    dependen, atau anti sosial

    435 Sistem pendukung yang tidak adekuat4;5 Kerentanan konstitusional genetika pada penyakit

    psikiatrik45 Perubahan hidup penuh stress yang baru terjadi

    465 Persepsi lokus kontrol eksternal4?5 Penggunaan alkohol, walaupun belum sampai tara/

    ketergantungan

    @ika trauma terjadi pada masa anak-anak maka akan

    terjadi penghentian perkembangan emosional,

    sedangkan jika terjadi pada masa dewasa akan terjadi

    regresi emosional 49aslim, +%%$5.

    !% anifestasi Klinis

    =ejala menunjukkan variasi yang besar, tetapi biasanya

    mereka menyertakan sebuah keadaan awal dari WlinglungW,

    dengan beberapa penyempitan bidang kesadaran dan

    penyempitan perhatian, ketidakmampuan untuk memahami

    rangsangan, dan disorientasi. Keadaan ini dapat diikuti baik

    oleh penarikan lebih lanjut dari situasi sekitarnya, atau dengan

    agitasi dan overeakti/itas. "anda-tanda panik otonom

    keemasan 4takikardia, berkeringat, kemerahan5 yang

    umumnya hadir. =ejala biasanya munul dalam beberapa menit

    dari dampak dari stres rangsangan atau aktivitas, dan

    menghilang dalam waktu +-3 hari 4seringkali dalam beberapa

    jam5. Amnesia sebagian atau lengkap untuk episode mungkin

    ada 49aslim, +%%$5.

    63

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    64/69

    Seseorang dengan =angguan Stress akut dapat

    mengalami kesulitan berkonsentrasi, merasa terlepas dari tubuh

    mereka, pengalaman dunia sebagai tidak nyata atau mimpi,

    atau mengalami kenaikan kesulitan mengingat detail spesi/ik

    dari peristiwa traumatik 4amnesia disosiati/5. Peristiwa

    traumatik yang dialami kembali terus-menerus dalam

    setidaknya salah satu dari ara berikut! berulang, pikiran,

    mimpi, ilusi, episode kilas balik, atau rasa menghidupkan

    kembali pengalaman atau penderitaan pemaparan pada

    pengingat dari peristiwa traumatik 49aslim, +%%$5

    '% Diagnosis

    Kriteria diagnostik untuk gangguan stress akut menurut

    PP7=@ 000 adalah sebagai berikut !$5 (arus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara

    terjadinya pengalaman stresor luar biasa 4/isik atau

    mental5 dengan onset dari gejala, biasanya setelah

    beberapa menit atau segera setelah kejadian.

    +5 Selain itu ditemukan gejala-gejala ! "erdapat gambaran gejala ampuran yang

    biasanya berubah-ubah selain gejala permulaanberupa keadaan terpaku 4daze5, semua hal

    berikut dapat terlihat ! depresi, ansietas,

    kemarahan, keewa, overakti/, dan penarikan

    diri. Akan tetapi tidak satupun dari gejala

    tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya

    untuk waktu yang lama. Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari

    lingkup stresornya, gejala dapat menghilang

    dengan epat 4dalam beberapa jam5 dalam hal

    di mana stres menjadi berkelanjutan atau tidak

    dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru

    64

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    65/69

    mereda setelah +;-;' jam dan biasanya hampir

    menghilang setelah 3 hari 49aslim, +%%$5.

    35 7iagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan

    kambuhan mendadak dari gejala-gejala pada individuyang sudah menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya

    49aslim, +%%$5.;5 Kerentanan individual dan kemampuan menyesuaikan

    diri memegang peranan dalam terjadinya atau beratnya

    suatu gangguan stres akut 49aslim, +%%$5.

    d% "ognosis

    Prognosis untuk gangguan ini sangat baik. @ika berkembang ke

    gangguan lain 4biasanya P"S75, tingkat keberhasilan dapat

    bervariasi sesuai dengan spesi/ikasi yang terjadi pada

    gangguan 49aslim, +%%$5.

    65

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    66/69

    KESI"2AN

    Pada skenario tutorial kali ini seorang wanita 36 tahun datang

    ke dokter keluarga dengan keluhan utama sakit kepala, keluhan lain

    sulit tidur, palpitasi jantung dan keringat dingin, keluhan hampir setiap

    hari sehingga mengganggu akti/itas sehari-hari dalam hal ini pasien

    juga khawatir akan anaknya yang mengalami retardasi mental.

    Pemeriksaan tanda-anda vital dan pemeriksaan neurologi dalam batas

    normal. Ada beberapa penyebab yang mungkin terjadi pada pasien ini,

    namun pada skenario kali ini gangguan pasien bukan termasuk

    penyakit yang mendasari karena pada skenario dijelaskan pemeriksaan

    /isik dalam batas normal, gangguan pasien ini termasuk gangguan

    emas karena /aktor penetus dari anaknya yang mengalami retardasi

    mental.

    2enerelized An*iety "isorder 4=A75 merupakan kondisi

    gangguan yang ditandai dengan keemasan dan kekhawatiran yang

    berlebihan, kondisi ini berlangsung hampir setiap hari. Keemasan

    yang dirasakan sulit untuk dikendalikan dan berhubungan dengan

    gejala-gejala somatik seperti palpitasi, kesulitan tidur, keringat dingin,

    kegelisahan sehingga menyebabkan penderita yang jelas dan gangguan

    yang bermakna dalam /ungsi sosial dan pekerjaan. Penyebab

    terjadinya =A7 dapat dijelaskan melalui beberapa teori, antara lain

    teori biologi, teori genetik, teori psikoanalitik dan teori kogniti/-

    perilaku. =ambaran klinis yang dapat munul antara lain anietas

    berlebihan, ketegangan motorik bermani/estasi sebagai bergetar,

    kelelahan, sakit kepala, hiperaktivitas otonom timbuldalam bentuk

    napas pendek, berkeringat, palpitasi. Hntuk pedoman diagnosis dengan

    PP7=@ 000 2;$.$ ataupun 7S9-;, 7S9- untuk menegakkan

    diagnosis 2enerelized An*iety "isorder pada skenario kali ini.

    Penatalaksanaan =A7 meliputi /arnakoterapi, golongan ben>odia>epin

    merupakan drug of choice sebab mempunyai e/ek anti-anietas,

    66

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    67/69

    spesi/itas, potensi dan keamanan yang paling baik. Selain itu, pasien

    juga diberikan psikoterapi, berupa terapi kogniti/-perilaku 4

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    68/69

    SARAN

    ;am!atan

    $ 9ahasiswa kurang mempersiapkan log book.

    + 9ahasiswa kurang kritis sehingga kurang mendapatkan in/ormasi lebihlengkap dan terperini.

    3 9ahasiswa masih kurang menguasai materi, hanya membaa dan kurang

    dapat menyampaikan kembali maksud pernyataannya.

    ;aapan

    $ 9ahasiswa mempersiapkan log book terlebih dahulu dengan baik.

    + 9ahasiswa berusaha lebih kritis lagi dalam kegiatan tutorial.3 9ahasiswa dapat lebih menguasai materi dan dapat menyampaikan materi

    dengan lanar.

    ; 9engetahui dan memahami semua 1earning Cbjeti/ yang diberikan dan akan

    dipresentasikan.

    68

  • 7/23/2019 Laporan Tutorial s1b15 GAD

    69/69

    DAF&AR "S&AKA

    8lvira, S.7., (adisukanto, =. +%$%. Buku A+ar 'sikiatri $akultas edokteran

    3niversitas ndonesia. @akarta!