lapsus apendicitis irna

Upload: van-satrio

Post on 14-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    1/31

    TUGAS LAPORAN KASUS

    DOKTER INTERNSIP

    APPENDISITIS AKUT

    Oleh:

    dr. Irna Farah Nadiansyah

    Pembimbing:

    dr. Eddy S!."

    RU#A$ SAKIT U#U# DOKTER SOEROTO

    NGA%I

    &'()

    1

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    2/31

    "A" I

    PENDA$ULUAN

    Apendicitis merupakan kasus gawat bedah abdomen yang tersering dan

    memerlukan tindakan bedah segera untuk menghindari komplikasi yang serius.

    Apendicitis akut yang terlambat ditangani akan meningkatkan morbiditas dan

    mortalitas penderita. Untuk itu ketepatan diagnosa sangat dibutuhkan dalam

    pengambilan keputusan tindakan. Ketepatan diagnosis tergantung dari

    kemampuan dokter melakukan analisis pada data anamnesis, pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan laboratorium.

    Insiden apendicitis akut di Indonesia dilaporkan menempati urutan

    tertinggi diantara kasus-kasus kegawatan darurat, seperti juga halnya dinegara

    barat. Walaupun begitu diagnosis serta keputusan bedah masih cukup sulit

    ditegakkan. ada beberapa keadaan apendicitis akut agak sulit didiagnosis,

    misalnya pada fase awal dari apendisits akut gejala dan tandanya masih sangat

    samar apalagi bila sudah diberi antibiotika. !engan pemeriksaan yang cermat dan

    teliti resiko kesalahan diagnosis pada apendicitis akut sekitar "#-$%&. 'ahkan

    pada wanita kesalahan diagnosis ini mencapai (#-#%&. )al ini dapat disadari

    mengingat wanita terutama yang masih sangat muda sering timbul gangguan yang

    mirip apendicitis akut.

    Upaya mempertajam diagnosis sudah banyak dilakukan, antara lain

    dengan menggunakan sarana diagnosis penunjang seperti* +oto olos Abdomen,

    emeriksaan 'arium nema, aparoskopi dan Ultrasonografi.

    engingat masalah diatas maka perlu diketahui tanda, gejala, pemeriksaan

    laboratorium sederhana mana yang berperan secara bermakna dalam

    mendiagnosis apendicitis akut, serta berapa akurasi, sensitifitas dan spesifitas dari

    tanda, gejala dan pemeriksaan laboratorium sederhana tersebut dan untuk

    memudahkan dokter dalam mengambil keputusan.

    2

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    3/31

    "A" II

    TIN*AUAN PUSTAKA

    A. Ana+,mi Dan Fisi,l,gi A!!endi-s

    Apendiks /appendiks 0ermiformis1 merupakan organ yang berbentuk

    tabung panjang dan sempit. anjangnya kira-kira "%cm /kisaran 2-"#cm1 dan

    berpangkal di caecum. ada posisi yang la3im, apendiks terletak pada regio

    abdomen kanan bawah di titik McBurney. 4itik McBurney dicari dengan

    menarik garis dari spina iliaca anterior superior /5IA51 kanan ke umbilicus.

    4itik sepertiga lateral garis ini merupakan tempat pangkal apendiks. !asar

    apendiks muncul dari sisi posteromedial caecum dimana tiga taenia coli

    bertemu."

    enurut )elmut /"6771 osisi apendiks sangat ber0ariasi, sehingga

    kemungkinan sulit untuk menentukan posisi normal apendiks.acam 8

    macam posisi apendiks *

    ". osisi retrocecal kira-kira 9#&.

    $. osisi pel0icapendiks tergantung menyilang linea terminal masuk

    kepel0is minor, tipe desenden 2" &.

    2. osisi paracolicaapendiks terletak hori3ontal di belakang sekum $&.

    (. osisi preilealapendiks didepan ujung akir ileum "&.

    #. osisi post ilealappendiks dibelakang ujung akir ileum "&.

    :ambar $." * posisi appendiks /)elmut eonhardt "6771

    3

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    4/31

    ada 9#& kasus, apendiks terletak intraperitoneal. Kedudukan itu

    memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada

    panjang mesoapendiks penggantungnya. ada kasus selebihnya apendiks

    terletak retroperitoneal, yaitu dibelakang sekum, dibelakang colon ascenden

    atau ditepi lateral colon ascenden. :ejala apendiks tergantung dari letak

    apendiksnya."

    Gambar (. Ana+,mi A!!endi-s &

    1

    Appendiks dipersarafi oleh persarafan parasimpatis yang berasal dari

    cabang ;.

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    5/31

    )ambatan aliran lendir di muara appendiks tampakya berperan dalam

    terjadinya appendicitis.(

    Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh :A4 /:ut Associated

    ymphoid 4issue1 di sepanjang saluran cerna termasuk appendiks adalah IgA,

    yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.(

    ". De/inisi Dan E!idemi,l,gi A!!endi0i+is

    Appendicitis adalah peradangan dari appendiks 0ermiformis dan

    merupakan kegawatdaruratan bedah abdomen yang paling sering ditemukan.

    Appendicitis menyerang >-6& dari keseluruhan populasi di Amerika 5erikat

    dan paling sering ditemukan pada umur "%-"6 tahun walaupun secara jelas

    dapat juga terlihat baik pada pasien yang lebih muda maupun yang lebih tua.

    Insiden appendicitis di Amerika 5erikat sekitar "," kasus setiap "%%% orang

    per tahun. 4erdapat faktor predisposisi dari keluarga. Insiden dari appendicitis

    adalah lebih rendah pada negara dengan budaya konsumsi makanan tinggi

    serat. 5erat makanan dianggap mengurangi kekentalan feses, mengurangi

    bowel transit time dan mengurangi pembentukan fekalit, yang dapat

    menyebabkan obstruksi lumen apendiks.(

    5ecara umum insiden dari appendicitis sekitar ",( kali lebih besar pada

    laki-laki dibandingkan perempuan. Insiden dari appendektomi primer

    diperkirakan sama besar pada kedua jenis kelamin ini. Insiden dari

    appendicitis meningkat bertahap sesuai pertambahan umur, puncaknya pada

    akhir usia belasan tahun, dan secara bertahap menurun pada usia tua. ;ilai

    median pada usia saat appendektomi adalah $$ tahun. Walaupun jarang,

    appendicitis pada neonatus dan bahkan pada prenatal tetap ditemukan.(

    Keseluruhan angka kematian dari appendicitis yang berkisar antara %,$-

    %,7& lebih banyak diakibatkan oleh komplikasi dari penyakit itu sendiri

    daripada inter0ensi bedah. Angka kematian meningkat diatas $%& pada

    pasien yang usianya lebih dari >% tahun, biasanya disebabkan keterlambatan

    diagnosis dan terapi. Angka perforasi lebih tinggi pada pasien kurang dari "7

    tahun dan lebih dari #% tahun, kemungkinan akibat dari keterlambatan

    5

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    6/31

    diagnosis. erforasi dari apendiks berhubungan dengan peningkatan yang

    mencolok pada angka kematian dan kesakitan akibat appendicitis.(

    1. E+i,l,gi A!!endi0i+is

    a.eranan ingkungandiet dan higiene

    enelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan

    makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya

    appendicitis. Konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat

    sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan flora

    normal kolon. 5emuanya ini akan mempermudah timbulnya appendicitis.

    !iet memainkan peran utama pada pembentukan sifat feses, yang mana

    penting pada pembentukan fekalit. Kejadian appendicitis jarang di negara

    yang sedang berkembang, dimana diet dengan tinggi serat dan konsistensi

    feses lebih lembek. Kolitis, di0ertikulitis dan karsinoma kolon adalah

    penyakit yang sering terjadi di daerah dengan diet rendah serat dan

    menghasilkan feses dengan konsistensi keras.9

    b. eranan ?bstruksi

    ?bstruksi lumen merupakan faktor penyebab dominan dalam

    appendicitis akut. +ekalit merupakan penyebab terjadinya obstruksi lumen

    apendiks pada $%& anak-anak dengan appendicitis, terjadinya fekalit

    berhubungan dengan diet rendah serat. +rekuensi obstruksi meningkat

    sesuai dengan derajat proses inflamasi. +ekalit ditemukan (%& pada kasus

    appendicitis sederhana /simpel1, sedangkan pada appendicitis akut dengan

    gangren tanpa ruptur terdapat 9#& dan appendicitis akut dengan gangren

    disertai ruptur terdapat 6%& .9

    @aringan limfoid yang terdapat di submukosa apendiks akan

    mengalami edema dan hipertrofi sebagai respon terhadap infeksi 0irus di

    sistem gastrointestinal atau sistem respiratorius, yang akan menyebabkan

    obstruksi lumen apendiks. egakolon kongenital terjadi obstruksi pada

    kolon bagian distal yang diteruskan ke dalam lumen apendiks dan hal ini

    merupakan salah satu alasan terjadinya appendicitis pada neonatus.9

    enyebab lain yang diduga dapat menimbulkan appendicitis adalah

    erosi mukosa apendiks karena parasit seperti Entamoeba hystolityca dan

    6

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    7/31

    benda asing mungkin tersangkut di apendiks untuk jangka waktu yang

    lama tanpa menimbulkan gejala, namun cukup untuk menimbulkan risiko

    terjadinya perforasi.9

    5ecara patogenesis faktor terpenting terjadinya appendicitis adalah

    adanya obstruksi lumen apendiks yang biasanya disebabkan oleh fekalit.

    5ekresi mukosa yang terkumpul selama adanya obstruksi lumen apendiks

    menyebabkan distensi lumen akut sehingga akan terjadi kenaikkan tekanan

    intraluminer dan sebagai akibatnya terjadi obstruksi arterial serta iskemia.

    Akibat dari keadaan tersebut akan terjadi ulserasi mukosa sampai

    kerusakan seluruh lapisan dinding apendiks, lebih lanjut akan terjadi

    perpindahan kuman dari lumen masuk kedalam submukosa. !enganadanya kuman dalam submukosa maka tubuh akan bereaksi berupa

    peradangan supurati0a yang menghasilkan pus, keluarnya pus dari dinding

    yang masuk ke dalam lumen apendiks akan mengakibatkan tekanan

    intraluminer akan semakin meningkat, sehingga desakan pada dinding

    apendiks akan bertambah besar menyebabkan gangguan pada sistem 0asa

    dinding apendiks. ula-mula akan terjadi penekanan pada 0asa limfatika,

    kemudian 0ena dan terakhir adalah arteri, akibatnya akan terjadi edema

    dan iskemia dari apendiks, infark seterusnya melanjut menjadi gangren.

    Keadaan ini akan terus berlanjut dimana dinding apendiks akan mengalami

    perforasi, sehingga pus akan tercurah kedalam rongga peritoneum dengan

    akibat terjadinya peradangan pada peritoneum parietale. )asil akhir dari

    proses peradangan tersebut sangat tergantung dari kemampuan organ dan

    omentum untuk mengatasi infeksi tersebut, jika infeksi tersebut tidak bisa

    diatasi akan terjadi peritonitis umum. ada anak-anak omentum belum

    berkembang dengan sempurna, sehingga kurang efektif untuk mengatasi

    infeksi, hal ini akan mengakibatkan apendiks cepat mengalami

    komplikasi.9

    c. eranan +lora 'akterial

    +lora bakteri pada apendiks sama dengan di kolon, dengan ditemukannya

    beragam bakteri aerobik dan anaerobik sehingga bakteri yang terlibat

    dalam appendicitis sama dengan penyakit kolon lainnya. enemuan kultur

    dari cairan peritoneal biasanya negatif pada tahap appendicitis sederhana.

    7

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    8/31

    ada tahap appendicitis supurati0a, bakteri aerobik terutama scherichia

    coli banyak ditemukan, ketika gejala memberat banyak organisme,

    termasuk roteus, Klebsiella, 5treptococcus dan seudomonas dapat

    ditemukan. 'akteri aerobik yang paling banyak dijumpai adalah . coli.

    5ebagian besar penderita apendicitis gangrenosa atau appendicitis

    perforasi banyak ditemukan bakteri anaerobik terutama 'acteroides

    fragilis.9

    D. Pa+,genesis Dan Kri+eria #a-r,s-,!i- A!!endi0i+is

    !alam patogenesisnya, terdapat dua faktor yang memegang peranan

    penting yaitu obstruksi dan infeksi. 5etelah terjadi obstruksi lumen

    apendiks 0ermiformis akan terbendung. 5ekret yang terus menerus

    dikeluarkan ini akan menyebabkan apendiks 0ermiformis teregang. Akibat

    regangan tersebut terjadi tekanan terhadap pembuluh darah sehingga

    dinding apendiks 0ermiformis menjadi edema. Karena edema ini resistensi

    selaput lendir berkurang, terjadi ulserasi juga terjadi in0asi dan

    multiplikasi bakteri pada dinding apendiks 0ermiformis. 'akteri ini akan

    menembus mukosa, submukosa dan muskularis yang akan menimbulkan

    edema, gangguan 0askular dan hiperplasia dari folikel limfoid. ada

    akhirnya dapat terjadi trombosis pada aliran 0ena dengan nekrosis dan

    perforasi.

    ada fase-fase awal dari apendicitis akut, apendiks 0ermiformis tampak

    edema yang terjadi selain karena tekanan terhadap pembuluh-pembuluh

    juga karena banyak terdapatnya cairan yang meninggalkan kapiler dan

    masuk kedalam jaringan. )al ini terjadi karena permeabilitas kapiler yang

    meningkat. airan dari kapiler ini mengandung molekul-molekul protein

    seperti albumin, globulin, dan fibrinogen. 5elain edema, apendiks

    0ermiformis tampak tegang dan terdapat eksudasi netrofil pada mukosa,

    submukosa. 'iasanya keterlibatan mukosa yang paling menonjol. ada

    tahap ini pembuluh darah subserosa menjadi kongesti dan mengandung

    netrofil matang. Kongesti ini terjadi karena 0askular-mikro jaringan

    melebar yang berisi darah terbendung. ;etrofil tersebut kemudian akan

    migrasi ke peri0askular. Beaksi ini akan mengubah serosa yang mengkilat

    8

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    9/31

    menjadi suram dan tampak hiperemi. enampakan makroskopik ini

    dikenal sebagai apendicitis akut tahap awal /apendicitis akut mukosa1

    ada fase awal dari apendicitis dapat terjadi penyembuhan, apendiks

    0ermiformis jarang sekali kembali pada keadaan semula. 'iasanya timbul

    jaringan fibrotik terutama pada daerah mukosa. Besiko terjadinya serangan

    ulangan kurang lebih "%& dalam waktu 9 bulan dan kurang lebih #%&

    dalam # tahun. 'eberapa kasus sembuh secara inkomplit, sel

    polimorfonuklear diganti dengan mononuklear dan juga terdapat fibrosis

    pada dinding apendiks 0ermiformis, terjadilah apendicitis kronis.

    ada tahap selanjutnya eksudasi netrofil pada dinding apendiks

    0ermiformis semakin banyak terutama lekosit polimorfonuklear sampai

    pada lapisan muskularis. Keadaan ini disebut apendicitis akut flegmonosa.

    ada apendicitis akut flegmonosa bisa terdapat fokus-fokus purulen dan

    nekrosis pada mukosa yang disebut sebagai apendicitis akut nekrotikans.

    !engan bertambah buruknya reaksi inflamasi akan terbentuk abses pada

    dinding, pus dalam lumen serta terjadi ulserasi. ada tahap ini lapisan

    serosa biasanya dilapisi oleh eksudat fibrin purulen dan tahap ini disebut

    apendicitis akut purulenta.

    Kelanjutan dari reaksi ini adalah apendiks 0ermiformis tampak lebih

    merah akibat hiperemi yang berlebihan dan edema dengan tanda-tanda

    perdarahan dibawah lapisan serosa. !ari luar juga tampak eksudat

    bercampur fibrin dan mesoapendiks yang membengkak. Bongga apendiks

    0ermiformis juga mengandung pus berwarna merah karena perdarahan.

    'ersamaan dengan itu terjadi gangren yang berwarna kehitaman karena

    nekrosis sepanjang dinding sampai lapisan serosa. 4ahap ini disebut

    apendicitis akut gangrenosa dan merupakan keadaan yang dapat berlanjut

    menjadi ruptur pada apendiks 0ermiformis.

    ada tahap selanjutnya terjadi apendicitis perforata bila apendiks

    0ermiformis telah ruptur dan pus yang terdapat didalam lumen apendiks

    0ermiformis dapat keluar menyebar ke organ-organ lain maupun di dalam

    fossa apendiks 0ermiformis yang dapat mengakibatkan peritonitis.

    E. Ge2ala Klinis A!endi0i+is

    9

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    10/31

    :ejala awal yang merupakan gejala klasik apendicitis adalah nyeri

    samar-samar dan tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau

    periumbilikus. Keluhan ini sering disertai rasa mual dan kadang ada muntah.

    ada umumnya nafsu makan menurun. Kemudian dalam beberapa jam, nyeri

    akan berpindah ke kuadran kanan bawah, ke titikMc Burney. !i titik ini nyeri

    terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri somatik

    setempat. ;amun terkadang tidak dirasakan nyeri di daerah epigastrium,

    tetapi terdapat konstipasi sehingga penderita merasa memerlukan obat

    pencahar. 4indakan ini dianggap berbahaya karena bisa mempermudah

    terjadinya perforasi. 'ila terdapat rangsangan peritoneum, biasanya penderita

    mengeluh sakit perut bila berjalan atau batuk. Appendicitis juga dapat disertai

    dengan demam ringan, dengan suhu sekitar 2>,# -27,#o . ",2

    4imbulnya gejala peradangan apendiks tergantung dari letak

    apendiksnya. 'ila letak apendiks retrosekal retroperitoneal, yaitu di belakang

    sekum /terlindung oleh caecum1, tanda nyeri perut kanan bawah tidak begitu

    jelas dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal. Basa nyeri lebih kearah perut

    kanan atau nyeri timbul pada saat melakukan gerakan seperti berjalan,

    bernapas dalam, batuk, dan mengedan. ;yeri ini timbul karena adanya

    kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal. 'ila apendiks terletak di

    rongga pel0is dan terletak di dekat atau menempel pada rektum, akan timbul

    gejala dan rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis meningkat,

    pengosongan rektum akan menjadi lebih cepat dan berulang-ulang. @ika

    apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi

    peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangan dindingnya.",2

    ada beberapa keadaan, appendicitis agak sulit didiagnosis sehingga

    tidak ditangani tepat pada waktunya dan terjadi komplikasi. isalnya pada

    orang berusia lanjut yang gejalanya sering samar-samar saja sehingga sering

    baru dapat didiagnosis setelah perforasi. ada wanita hamil dengan usia

    kehamilan trimester pertama, gejala apendicitis berupa nyeri perut, mual, dan

    muntah, dikacaukan dengan gejala serupa yang biasa timbul pada kehamilan

    usia ini. 5edangkan pada kehamilan lanjut, sekum dan apendiks terdorong ke

    10

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    11/31

    kraniolateral, sehingga keluhan tidak dirasakan di perut kanan bawah tetapi

    lebih ke regio lumbal kanan.",2

    F. Diagn,sis A!!endi0i+is

    !iagnosis klinis dapat ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa dan

    pemeriksaan fisik /inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi1. 'ila diperlukandapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,

    +oto polos abdomen, U5: ataupun 4-5can, dan sebagainya. ",>

    Pemeri-saan Fisi-

    Ins!e-si* ada appendicitis akut biasanya ditemukan distensi perut. Pal!asi * pada regio iliaka kanan /pada titik c 'urney1 apabila ditekan

    akan terasa nyeri /nyeri tekan c 'urney1 dan bila tekanan dilepas juga

    akan terasa nyeri /nyeri lepas c 'urney1. Defans muscular

    menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. ;yeri tekan perut

    kanan bawah /;yeri tekan merupakan kunci diagnosis dari appendicitis1.

    ada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan

    bawah yang disebut tanda Bo0sing /Rovsing Sign1. !an apabila tekanan

    di perut kiri bawah dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan

    bawah yang disebut tanda 'lumberg /Blumberg Sign1. Khusus untuk

    appendicitis kronis tipeReccurent/Interval Appendicitis terdapat nyeri di

    titik c 'urney tetapi tidak ada defans muscular sedangkan untuk yang

    tipeReccurent Appendicular olic ditemukannyeri tekan di apendiks.",>

    Pemeri-saan 32i !s,as dan 32i ,b+3ra+,r * pemeriksaan ini dilakukan

    untuk mengetahui letak apendiks yang meradang. Uji psoas dilakukan

    dengan rangsangan otot psoas lewat hiperektensi sendi panggul kanan

    atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. 'ila

    11

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    12/31

    appendiks yang meradang menempel di m. psoas mayor, maka tindakan

    tersebut akan menimbulkan nyeri. ",>

    Uji obturator digunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang,

    kontak dengan m.obturator internus yang merupakan dinding panggul

    kecil. :erakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang

    akan menimbulkan nyeri pada apendicitis pel0ika. ",>

    Pemeri-saan 0,l,- d3b3r * @ika daerah infeksi dapat dicapai saat

    dilakukan pemeriksaan ini, akan memberikan rasa nyeri pada arah jam 6

    sampai jam "$. aka kemungkinan apendiks yang meradang terletak

    didaerah pel0is. ada appendicitis pel0ika kunci diagnosis adalah nyeri

    terbatas pada saat dilakukan colok dubur.",>

    eskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti, diagnosis

    klinis appendicitis masih mungkin salah pada sekitar "#-$%& kasus.

    Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.

    )al ini dapat disadari mengingat pada perempuan terutama yang masih muda

    sering mengalami gangguan yang mirip appendicitis. Keluhan itu berasal dari

    genitalia interna karena o0ulasi, menstruasi, radang di pel0is, atau penyakit

    12

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    13/31

    ginekologik lain.Untuk menurunkan angka kesalahan diagnosis appendicitis

    meragukan, sebaiknya dilakukan obser0asi penderita di rumah sakit dengan

    pengamatan setiap "-$ jam. +oto barium kurang dapat dipercaya.

    Ultrasonografi dan laparoskopi bisa meningkatkan akurasi diagnosis pada

    kasus yang meragukan.9,>

    Pemeri-saan Pen3n2ang

    ". aboratorium

    emeriksaan laboratorium masih merupakan bagian penting untuk

    menilai awal keluhan nyeri kuadran kanan bawah dalam menegakkan

    diagnosis apenddicitis akut. ada pasien dengan apendicitis akut, >%-

    6%& hasil laboratorium nilai leukosit dan neutrofil akan meningkat,

    walaupun hal ini bukan hasil yang karakteristik. enyakit infeksi pada

    pel0is terutama pada wanita akan memberikan gambaran laborotorium

    yang terkadang sulit dibedakan dengan appendicitis akut emeriksaan

    laboratorium merupakan alat bantu diagnosis. ada dasarnya inflamasi

    merupakan reaksi lokal dari jaringan hidup terhadap suatu jejas. Beaksi

    tersebut meliputi reaksi 0askuler, neurologik, humoral dan seluler. ada

    anak dengan keluhan dan pemeriksaan fisik yang karakteristik

    apenddicitis akut, akan ditemukan pada pemeriksaan darah adanya

    lekositosis "".%%%-"(.%%%Cmm2, dengan pemeriksaan hitung jenis

    menunjukkan pergeseran kekiri hampir >#&. @ika jumlah lekosit lebih

    dari "7.%%%Cmm2 maka umumnya sudah terjadi perforasi dan peritonitis.

    ada metode lain dikatakan penderita appendicitis akut bila ditemukan

    jumlah lekosit antara "$.%%%-$%.%%%Cmm2 dan bila terjadi perforasi atau

    peritonitis jumlah lekosit antara $%.%%%-2%.%%%Cmm2. Ada juga metode

    yang menyatakan bahwa kombinasi antara kenaikan angka lekosit dan

    granulosit adalah yang dipakai untuk pedoman menentukan diagnosa

    appendicitis akut.9,>

    4es laboratorium untuk appendicitis bersifat kurang spesifik,

    sehingga hasilnya juga kurang dapat dipakai sebagai konfirmasi

    penegakkan diagnosa. @umlah lekosit untuk appendisitis akut adalah

    D"%.%%%Cmm

    2

    dengan pergeseran kekiri pada hemogramnya /D>%&

    13

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    14/31

    netrofil1. 5ehingga gambaran lekositosis dengan peningkatan granulosit

    dipakai sebagai pedoman untuk appendicitis akut. Kontro0ersinya

    adalah beberapa penderita dengan appendicitis acut, memiliki jumlah

    lekosit dan granulosit tetap normal.2,9,>

    arker inflamasi lain yang dapat digunakan dalam diagnosis

    apenddicitis akut adalah -reacti0e protein /B1. etanda respon

    inflamasi akut /acute phase response1 dengan menggunakan B telah

    secara luas digunakan di negara maju. ada appendicitis ditemukan

    kadar B yang meningkat yaitu D " mgCdl. ;ilai senstifitas dan

    spesifisits B cukup tinggi, yaitu 7%-6%& dan lebih dari 6%&.

    emeriksaan B mudah untuk setiap Bumah 5akit didaerah, tidakmemerlukan waktu yang lama /# -"% menit1, dan murah. 2,9

    emeriksaan urinalisa dapat digunakan sebagai konfirmasi dan

    menyingkirkan kelainan urologi yang menyebabkan nyeri abdomen.

    Urinalisa sangat penting pada anak dengan keluhan nyeri abdomen

    untuk menentukan atau menyingkirkan kemungkinan infeksi saluran

    kencing. Apendiks yang mengalami inflamasi akut dan menempel pada

    ureter atau 0esika urinaria, pada pemeriksaan urinalisis ditemukan

    jumlah sel lekosit "%-"# selClapangan pandang.9

    $. +oto olos abdomen

    ada apendicitis akut, pemeriksaan foto polos abdomen tidak banyak

    membantu. ungkin terlihat adanya fekalit pada abdomen sebelah

    kanan bawah yang sesuai dengan lokasi apendiks, gambaran ini

    ditemukan pada $%& kasus. Kalau peradangan lebih luas dan

    membentuk infiltrat maka usus pada bagian kanan bawah akan kolaps.!inding usus edematosa, keadaan seperti ini akan tampak pada daerah

    kanan bawah abdomen kosong dari udara. :ambaran udara seakan-

    akan terdorong ke pihak lain. roses peradangan pada fossa iliaka

    kanan akan menyebabkan kontraksi otot sehingga timbul skoliosis ke

    kanan. :ambaran ini tampak pada penderita appendicitis akut. 'ila

    sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak akan tampak

    udara bebas di bawah diafragma. Kadang-kadang udara begitu sedikit

    14

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    15/31

    sehingga perlu foto khusus untuk melihatnya. Untuk appendicitis

    kronis dapat dilakukan apendikogram, dimana hasil positif bisa berupa

    !illing defect" #on !illing defect" $arsial" Irreguler" mouse tail%9

    Kalau sudah terjadi peritonitis yang biasanya disertai dengan

    kantong-kantong pus, maka akan tampak udara yang tersebar tidak

    merata dan usus-usus yang sebagian distensi dan mungkin tampak

    cairan bebas, gambaran lemak preperitoneal menghilang, pengkaburan

    psoas shadow. Walaupun terjadi ileus paralitik tetapi mungkin terlihat

    pada beberapa tempat adanya permukaan cairan udara /air-fluid le0el1

    yang menunjukkan adanya obstruksi. +oto E-ray abdomen dapat

    mendeteksi adanya fecalith /kotoran yang mengeras dan terkalsifikasi,berukuran sebesar kacang polong yang menyumbat pembukaan

    apendiks1 yang dapat menyebabkan appendicitis. Ini biasanya terjadi

    pada anak-anak. +oto polos abdomen supine pada abses appendik

    kadang-kadang memberi pola bercak udara dan air fluid le0el pada

    posisi berdiriC! /decubitus1, kalsifikasi bercak rim-like /melingkar1

    sekitar perifer mukokel yang asalnya dari apendiks. ada appendicitis

    akut, kuadran kanan bawah perlu diperiksa untuk mencari

    appendikolit* kalsifikasi bulat lonjong, sering berlapis. 9

    emeriksaan radiologi dengan kontras barium enema hanya

    digunakan pada kasus-kasus menahun. emeriksaan radiologi dengan

    barium enema dapat menentukan penyakit lain yang menyertai

    appendicitis. 'arium enema adalah suatu pemeriksaan E-ray dimana

    barium cair dimasukkan ke kolon dari anus untuk memenuhi kolon.

    4es ini dapat seketika menggambarkan keadaan kolon di sekitar

    apendiks dimana peradangan yang terjadi juga didapatkan pada kolon.

    Impresi ireguler pada basis sekum karena edema /infiltrasi sehubungan

    dengan gagalnya barium memasuki apendiks /$%& tak terisi1.

    4erisinya sebagian dengan distorsi bentuk kalibernya tanda

    appendicitis akut, terutama bila ada impresi sekum. 5ebaliknya lumen

    apendiks yang paten menyingkirkan diagnosa appendicitis akut. 'ila

    barium mengisi ujung apendiks yang bundar dan ada kompresi dari

    luar yang besar di basis sekum yang berhubungan dengan tak terisinya

    15

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    16/31

    apendiks tanda abses apendiks. 'arium enema juga dapat

    menyingkirkan masalah-masalah intestinal lainnya yang menyerupai

    apendiks, misalnya penyakit hron, in0erted appendicel stump,

    intususepsi, neoplasma benignaCmaligna. 2,9

    2. Ultrasonografi

    Ultrasonografi telah banyak digunakan untuk diagnosis

    appendicitis akut maupun appendicitis dengan abses. Untuk dapat

    mendiagnosis appendicitis akut diperlukan keahlian, ketelitian, dan

    sedikit penekanan transduser pada abdomen. Apendiks yang normal

    jarang tampak dengan pemeriksaan ini. Apendiks yang meradang

    tampak sebagai lumen tubuler, diameter lebih dari 9 mm, tidak ada

    peristaltik pada penampakan longitudinal, dan gambaran target pada

    penampakan trans0ersal. Keadaan awal appendicitis akut ditandai

    dengan perbedaan densitas pada lapisan apendiks, lumen yang utuh,

    dan diameter 6 8 "" mm. Keadaan apendiks supurasi atau gangren

    ditandai dengan distensi lumen oleh cairan, penebalan dinding

    apendiks dengan atau tanpa apendikolit. Keadaan apendiks perforasi

    ditandai dengan tebal dinding apendiks yang asimetris, cairan bebas

    intraperitonial, dan abses tunggal atau multipel. 9

    Akurasi ultrasonografi sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan

    kemampuan pemeriksa. ada beberapa penelitian, akurasi antara 6% 8

    6(&, dengan nilai sensiti0itas dan spesifisitas yaitu 7# dan 6$&.

    emeriksaan dengan Ultrasonografi /U5:1 pada appendicitis akut,

    ditemukan adanya fekalit, udara intralumen, diameter apendiks lebih

    dari 9 mm, penebalan dinding apendiks lebih dari $ mm dan

    pengumpulan cairan perisekal. Apabila apendiks mengalami ruptur

    atau perforasi maka akan sulit untuk dinilai, hanya apabila cukup udara

    maka abses apendiks dapat diidentifikasi. 9

    U5: dapat mengidentifikasi appendik yang membesar atau abses.

    Walaupun begitu, appendik hanya dapat dilihat pada #%& pasien

    selama terjadinya appendicitis. ?leh karena itu, dengan tidak

    terlihatnya apendiks selama U5: tidak menyingkirkan adanya

    appendicitis. U5: juga berguna pada wanita sebab dapat

    16

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    17/31

    menyingkirkan adanya kondisi yang melibatkan organ o0arium, tuba

    falopi dan uterus yang gejalanya menyerupai appendicitis. )asil U5:

    dapat dikatagorikan menjadi normal, non spesifik, kemungkinan

    penyakit kelainan lain, atau kemungkinan appendik. )asil U5: yang

    tidak spesifik meliputi adanya dilatasi usus, udara bebas, atau ileus.

    )asil U5: dikatakan kemungkinan appaendik jika ada pernyataan

    curiga atau jika ditemukan dilatasi appendik di daerah fossa iliaka

    kanan, atau dimana U5: di konfirmasikan dengan gejala klinik

    dimana kecurigaan appendicitis. 9,>

    FUltrasonogram showing longitudinal section /arrows1 of

    inflamed appendiEG

    (. omputed 4omography 5canning /4-5can1

    ada keadaan normal apendiks, jarang ter0isualisasi dengan

    pemeriksaan ini. :ambaran penebalan dinding apendiks dengan

    jaringan lunak sekitar yang melekat, mendukung keadaan apendiks

    yang meradang. 4-5can mempunyai sensiti0itas dan spesifisitas yang

    tinggi yaitu 6%8"%%& dan 6986>&, serta akurasi 6(8"%%&. 4-5can

    sangat baik untuk mendeteksi apendiks dengan abses atau flegmon.

    ada pasien yang tidak hamil, 4-scan pada daerah appendik sangat

    berguna untuk mendiagnosis appendicitis dan abses periappendikular

    sekaligus menyingkirkan adanya penyakit lain dalam rongga perut dan

    pel0is yang menyerupai appendicitis.9,>

    17

    CT-Scan showing enlarged andinfamed appendi !"# e$ending

    CT- scan showing cross-sec$ion o%

    infamed appendi!"# wi$h

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    18/31

    #. aparoskopi /aparoscopy1

    eskipun laparoskopi mulai ada sejak awal abad $%, namun

    penggunaanya untuk kelainan intraabdominal baru berkembang sejak

    tahun "6>%-an. !ibidang bedah, laparoskopi dapat berfungsi sebagai

    alat diagnostik dan terapi. !isamping dapat mendiagnosis apendicitis

    secara langsung, laparoskopi juga dapat digunakan untuk melihat

    keadaan organ intraabdomen lainnya. )al ini sangat bermanfaat

    terutama pada pasien wanita. ada appendicitis akut laparoskopi

    diagnostik biasanya dilanjutkan dengan apendektomi laparoskopi.9,>

    9. )istopatologi

    emeriksaan histopatologi adalah standar emas /gold standard1

    untuk diagnosis appendicitis akut. Ada beberapa perbedaan pendapat

    mengenai gambaran histopatologi appendicitis akut. erbedaan ini

    didasarkan pada kenyataan bahwa belum adanya kriteria gambaran

    histopatologi appendicitis akut secara uni0ersal dan tidak ada

    gambaran histopatologi apendicitis akut pada orang yang tidak

    dilakukan operasi. !ari hasil penelitian 0ariasi diagnosis histopatologi

    appendisitis akut diperoleh kesimpulan bahwa diperlukan adanya

    komunikasi antara ahli patologi dan antara ahli patologi dengan ahli

    bedahnya. 9

    !efinisi histopatologi appendicitis akut*

    ".5el granulosit pada mukosa dengan ulserasi fokal atau difus di

    lapisan epitel.

    $. Abses pada kripte dengan sel granulosit di lapisan epitel.

    2.5el granulosit dalam lumen apendiks dengan infiltrasi ke dalam

    lapisan epitel.

    (.5el granulosit di atas lapisan serosa apendiks dengan abses

    apendikuler, dengan atau tanpa terlibatnya lapisan mukusa.

    #.5el granulosit pada lapisan serosa atau muskuler tanpa abses

    mukosa dan keterlibatan lapisan mukosa, bukan appendicitis akut

    tetapi periappendicitis.

    Sis+em s-,r Al4arad,

    18

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    19/31

    !iagnosis apendisitis akut pada anak tidak mudah ditegakkan hanya

    berdasarkan gambaran klinis, hal ini disebabkan sulitnya komunikasi

    antara anak, orang tua dan dokter. Anak belum mampu untuk

    mendiskripsikan keluhan yang dialami, suatu hal yang relatif lebih mudah

    pada umur dewasa. Keadaan ini menghasilkan angka apendektomi negatif

    sebesar $%& dan angka perforasi sebesar $%-2%& /Bamachandran, "6691.

    5alah satu upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis

    ialah membuat diagnosis yang tepat. 4elah banyak dikemukakan cara

    untuk menurunkan insidensi apendektomi negatif, salah satunya adalah

    dengan instrumen skor Al0arado. 5kor Al0arado adalah sistem skoring

    sederhana yang bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan kurang in0asif

    /5eleemH Amri dan 'ermansyah, "66>1. Alfredo Al0arado tahun "679

    membuat sistem skor yang didasarkan pada tiga gejala , tiga tanda dan dua

    temuan laboratorium. Klasifikasi ini berdasarkan pada temuan pra operasi

    dan untuk menilai derajat keparahan apendisitis. !alam sistem skor

    Al0arado ini menggunakan faktor risiko meliputi migrasi nyeri, anoreksia,

    nausea dan atau 0omitus, nyeri tekan di abdomen kuadran kanan bawah,

    nyeri lepas tekan, temperatur lebih dari 2>,$%

    , lekositosis dan netrofil

    lebih dari >#&. ;yeri tekan kuadran kanan bawah dan lekositosis

    mempunyai nilai $ dan keenam sisanya masing-masing mempunyai nilai

    ", sehingga kedelapan faktor ini memberikan jumlah skor "% /Al0arado,

    "679H Bice, "6661.

    S-,r Al4arad,

    Fa-+,r Risi-, S-,ring

    migrasi nyeri "

    nausea dan 0omitus "

    anoreksia "

    Tanda

    nyeri kuadran kanan bawah $

    19

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    20/31

    nyeri lepas tekan "

    temperatur D 2>,$% "

    Lab,ra+,ri3m

    angka lekosit D "%.%%% $

    persentase netrofil D >#& "

    T,+al S-,r "%

    Nilai *

    < 4

    kronis4 7 ragu-observasi

    > 7 akut

    enelitian yang dilakukan oleh Amri dan 'ermansyah /"66>1

    mengenai skor Al0arado pada diagnosis apendisitis akut dengan skor

    pembatas /cut off point1 9, didapatkan sensiti0itas* 6%,6%& dan

    spesifisitas* >#,>#& dengan akurasi diagnostik* 72,22&, 4ranggono

    /$%%%1 melaporkan dengan memakai skor pembatas /cut off point1 >

    didapatkan sensiti0itas* >",(2& dan spesifisitas* 96,%6& dengan akurasi

    diagnostik 96,>(&. 5edangkan +enyo melaporkan sensiti0itas* 6%,$%&

    dan spesifisitas* 6",(%&. 'erdasarkan skoring terhadap faktor risiko yang

    digunakan dalam sistem skor Al0arado seperti tertulis di atas maka dapat

    diasumsikan bahwa semakin lengkap gejala, tanda dan pemeriksaan

    laboratorium yang muncul atau keberadaannya positif maka skor Al0arado

    akan semakin tinggi, mendekati "%, ini mengarahkan kepada apendisitisakut atau apendisitis perforasi. !emikian pula sebaliknya jika semakin

    tidak lengkap maka skor Al0arado semakin rendah, mendekati ", ini

    mengarahkan kepada apendisitis kronis atau bukan apendisitis. 5kor

    Al0arado adalah sistem skoring yang didasarkan pada gejala dan tanda

    klinis apendisitis akut, telah banyak dipergunakan. ada tulisan aslinya,

    Al0arado merekomendasikan untuk melakukan operasi pada semua pasien

    20

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    21/31

    dengan skor > atau lebih dan melakukan obser0asi untuk pasien dengan

    skor # atau 9.

    Andersson, dalam studi meta-analisis gejala klinis dan laboratorium

    mendapatkan hasil bahwa riwayat nyeri berpindah /migration pain1 dari

    umbilikus dan reaksi peritoneal /nyeri tekan kanan bawah, nyeri

    lepasCBeboundJs sign, Bo0singJs sign1 adalah informasi diagnostik

    apendisitis akut yang penting /Andersson, $%%(1

    G. DIAGNOSIS "ANDING APPENDI1ITIS

    'eberapa penyakit mempunyai tanda dan gejala yang menyerupai apendicitis

    akut dan perlu dipertimbangkan sebagai diagnosa banding. enyakit-penyakit

    itu adalah*

    ". :astroenteritis

    ada penyakit ini ditemukan mual, muntah dan diare, gejala yang sama

    akan ditunjukkan pada peradangan apendiks yang terletak pel0ikal. ada

    anamnesis akan ditemukan mual muntah mendahului rasa sakit

    /berlawanan dengan apendicitis akut1 juga pada gastroenteritis sakit perut

    lebih ringan. anas dan lekositosis kurang menonjol jika dibandingkan

    apendicitis akut. ada pemeriksaan colok dubur apendicitis akut letak

    pel0ikal akan memberikan rasa nyeri, sedangkan gastroenteritis tidak.

    $. !emam dengue

    !apat dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis, disini didapatkan hasil

    tes positip untuk Bumpel eede, trombositopeni dan hematokrit yang

    meningkat.

    2. imfadenitis mesenterika

    !itandai dengan rasa nyeri perut terutama kanan, disertai mual dan nyeri

    tekan perut yang samar. ada anamnesa akan ditemukan mual dan muntah

    yang mendahului rasa sakit /pada apendicitis akut mual dan muntah

    timbul setelah rasa sakit1

    (. :angguan genitalia wanita

    ?0ulasi dari o0arium kanan dapat memberikan rasa sakit yang mirip

    dengan apendicitis akut. ada anamnesa akan ditemukan keluhan nyeri

    yang sama sebelumnya dan rasa nyeri akan berlangsung saat o0ulasi

    terjadi, yaitu sekitar "$-"( hari setelah haid pertama haid terakhir. ada

    21

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    22/31

    o0ulasi tanda radang tidak ada, dan nyeri biasanya menghilang kurang dari

    dua hari.

    #. Infeksi panggul

    5alpingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendicitis akut.

    4emperatur biasanya lebih tinggi, dan nyeri lebih difus. ada wanita

    biasanya disertai dengan keputihan.

    9. Kehamilan ektopik

    ada apendicitis tidak ditemukan tumor dan nyeri pada gerakan ser0ik

    uteri tidak seberapa nyata seperti yang ditemukan pada kehamilan

    ektopik. ;yeri perut bagian bawah pada apendicitis terletak pada titik

    c'urney.

    >. Kista o0arium yang terpuntir

    ;yeri timbul mendadak dengan intensitas yang tinggi serta teraba massa

    dalam rongga pel0is, tidak ada demam.

    7. ndometriosis eksterna

    ;yeri didapatkan ditempat endometriosis berlangsung, nyeri pada saat

    menstruasi karena darah tidak dapat keluar.

    6. :angguan traktus urinarius

    Adanya riwayat kolik dari pinggang ke perut menjalar ke inguinal kanan

    merupakan gambaran yang khas pada batu ureter atau batu ginjal kanan,

    juga ditemukan eritrosuria. ada pielonefritis sering disertai demam tinggi

    menggigil, nyeri kosto0ertebral disebelah kanan dan piuria.

    "%. enyakit lain

    enyakit lain yang perlu dipikirkan adalah peradangan diperut seperti

    di0ertikulitis eckel, perforasi tukak duodenum atau lambung,

    kolesistisis akut, pankreatitis, di0ertikulitis kolon, obstruksi usus awal,

    perforasi kolon, demam tifoid abdominalis

    22

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    23/31

    $. Tera!i A!!endi0i+is

    'ila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah

    apendektomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik. enundaan

    apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau

    perforasi. Insidensi apendiks normal yang dilakukan pembedahan sekitar

    $%&. ada apendicitis akut tanpa komplikasi tidak banyak masalah.

    Appendektomi /aparoskopi appendektomi dan open appendektomi1

    o itoakut, abses perforasi

    o lektifkronik Konser0atif kemudian operasi elektif /Infiltrat1 biasanya setelah 2

    bulan konser0atif baru dilakukan operasi 'ed rest total posisi +owler /anti 4randelenburg1 !iet rendah serat Antibiotika spektrum luas etronida3ol onitorInfiltrat, tanda$ peritonitis /perforasi1, suhu tiap 9 jam, !,

    bila baik mobilisasi pulang. 9,>

    enderita anak perlu cairan intra0ena untuk mengoreksi dehidrasi ringan.

    ipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan untuk

    mengurangi bahaya muntah pada waktu induksi anestesi. ada appendicitis

    akut dengan komplikasi berupa peritonitis karena perforasi menuntut tindakan

    yang lebih intensif, karena biasanya keadaan anak sudah sakit berat. 4imbul

    dehidrasi yang terjadi karena muntah, sekuestrasi cairan dalam rongga

    abdomen dan febris. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-

    kurangnya (-9 jam sebelum dilakukan pembedahan. ipa nasogastrik

    dipasang untuk mengosongkan lambung agar mengurangi distensi abdomendan mencegah muntah. Kalau anak dalam keadaan syok hipo0olemik maka

    diberikan cairan ringer laktat $% mlCkg'' dalam larutan glukosa #& secara

    intra0ena, kemudian diikuti dengan pemberian plasma atau darah sesuai

    indikasi. 5etelah pemberian cairan intra0ena sebaiknya die0aluasi kembali

    kebutuhan dan kekurangan cairan. 5ebelum pembedahan, anak harus

    memiliki urin output sebanyak " mlCkg''Cjam. Untuk menurunkan demam

    diberikan acetaminophen suppositoria /9%mgCtahun umur1. @ika suhu di atas

    23

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    24/31

    27% pada saat masuk rumah sakit, kompres alkohol dan sedasi diindikasikan

    untuk mengontrol demam. 9

    Antibiotika sebelum pembedahan diberikan pada semua anak dengan

    appendicitis, antibiotika profilaksis mengurangi insidensi komplikasi infeksi

    appendicitis. emberian antibiotika dihentikan setelah $( jam selesai

    pembedahan. Antibiotika berspektrum luas diberikan secepatnya sebelum ada

    biakan kuman. emberian antibiotika untuk infeksi anaerob sangat berguna

    untuk kasus-kasus perforasi appendicitis. Antibiotika diberikan selama # hari

    setelah pembedahan atau melihat kondisi klinis penderita. Kombinasi

    antibiotika yang efektif melawan bakteri aerob dan anaerob spektrum luas

    diberikan sebelum dan sesudah pembedahan. Kombinasi ampisilin

    /"%%mgCkg1, gentamisin />,#mgCkg1 dan klindamisin /(%mgCkg1 dalam dosis

    terbagi selama $( jam cukup efektif untuk mengontrol sepsis dan

    menghilangkan komplikasi appendicitis perforasi. etronida3ol aktif

    terhadap bakteri gram negatif dan didistribusikan dengan baik ke cairan tubuh

    dan jaringan. ?bat ini lebih murah dan dapat dijadikan pengganti

    klindamisin.9

    ?pen appendektomi ini merupakan prosedur yang sudah lama menjadi

    standar untuk operasi apendicitis. ada metode ini, ahli bedah melakukan

    tindakan operasi dengan melakukan insisi pada perut kanan bawah, dengan

    panjang luka kurang lebih # cm. 'elakangan ini metode open appendektomi

    yang menggunakan insisi c 'urney ini sudah banyak ditinggalkan karena

    luasnya insisi sehingga akan menimbulkan jaringan parut yang cukup luas

    penyembuhan luka yang lama sehingga tidak baik untuk kosmetik. ada

    teknik laparoskopi appendektomi beberapa incisi kecil dibuat di abdomen/biasanya 2 irisan1. ada salah satu incisi, laparoskopi dimasukkan.

    aparoskopi mempunyai lensa kecil /sebagai kamera1 yang berhubungan

    dengan monitor 4

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    25/31

    inflamed appendiE remo0al by open surgery

    5kema Appendektomi aparoskopi. 2,#,9,>

    I. K,m!li-asi A!!endi0i+is

    uka infeksi ?bstruksi saluran cerna

    Abses abdominalCpel0is

    5tump appendicitis walaupun jarang terjadi, namun ada sekitar 29

    kasus appendicitis yang dilaporkan berasal dari jaringan apendiks sisa

    operasi appendektomi sebelumnya.

    eritonitis

    Kematian /namun jarang1. 9,6

    25

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    26/31

    *. Pr,gn,sis A!!endi0i+is

    !engan diagnosis dan pembedahan yang cepat, tingkat mortalitas dan

    morbiditas penyakit ini sangat kecil. Angka kematian lebih tinggi pada anak

    dan orang tua. Apabila appendiks tidak diangkat, dapat terjadi serangan

    berulang.#,6

    26

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    27/31

    KASUS

    (. IDENTITAS

    ;ama * An. LI

    @enis kelamin * aki-laki

    Umur * > tahun

    Alamat * ;guwin, angunharjo

    ekerjaan * elajar

    5uku * @awa

    Agama * Islam

    ;o. B * $%#"$%

    4anggal ke poli * "( Agustus $%"#

    &. KELU$AN UTA#A

    ;yeri perut kanan bawah.

    . ANA#NESIS 5$ETEROANA#NESIS6

    Biwayat enyakit 5ekarang*

    asien mengeluh nyeri perut kanan bawah dirasakan sejak 2 hari

    yang lalu. ;yeri dirasakan awalnya hilang timbul namun sekarang menjadi

    semakin sering. ;yeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan panas. asien

    mengaku nyeri perut bertambah berat jika berjalan sehingga harus

    membungkuk jika berjalan. asien mengaku nyeri perut dari awal hanya

    dirasakan dikanan bawah, nyeri ulu hati /-1. asien juga mengaku badanya

    sumer-sumer sejak 2 hari yang lalu. asien juga mengeluh mual /M1 namun

    tidak muntah. ;afsu makan menurun /M1. 4idak ada keluhan pada 'AK

    dan 'A'. 'A' terakhir " hari yang lalu, kentut /M1. ;yeri kepala /-1,

    batuk /-1, pilek /-1. 4idak ada keluhan lain.

    Biwayat enyakit !ahulu*

    'elum pernah sakit

    Biwayat enyakit Keluarga

    27

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    28/31

    Biwayat darah tinggi, asma dan kencing manis pada keluarga

    disangkal. Biwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu pada keluarga

    disangkal. 4idak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama.

    Biwayat 5osial

    7. PE#ERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum

    Kondisi pasien * emah

    Kesadaran * ompos mentis

    4ek.darah * "%%C>% mm)g

    ;adi * 6$ kali per menit

    ernafasan * $% kali per menit

    5uhu aEiler * 2>, 7N /aEiler1

    Kepala eher

    Anemia -, Ikterus -, yanosis -, !yspnea -

    4horaE

    'entuk * normal

    aru

    Inspeksi * 5imetris, retraksi sela iga 8

    alpasi * 5imetris

    erkusi * 5onor MCM

    Auskultasi*

  • 7/23/2019 Lapsus Apendicitis Irna

    29/31

    erkusi 4impani

    alpasi !efence muscular /M1, nyeri tekan c'urney /M1, nyeri

    tekan lepas /M1, ro0sing sign /M1, psoas sign /M1

    )epar* tidak teraba

    ien* 4idak terabaB4 /-1 pasien menolak

    kstremitas

    Atas Akral hangat

    4idak didapat deformitas

    5endi* tidak didapatkan nyeri sendi

    dema* tidak didapatkan

    'awah Akral hangat

    !eformitas /M1 pada ankle !

    5endi* kaku pada ankle !dema* tidak didapatkan

    ). Pemeri-saan Pen3n2ang

    8 Darah Leng-a!:

    o Le3-,si+ : 9(''L

    o $b : ((' gdl

    o $1T : 7;>276#-o0er0iew

    #. 'runicardi, +.., et al. $%%>. Schwart*+s $rinciple of Surgery. U5A * 4he c

    :raw )ill ompany.

    9. 'edah !igestif. $%%7. Apendicitis a&ut. Betrie0ed ay $$, $%"%, from Ilmu

    'edah U:* http*CCbedahugm.netC'edah-!igestiCApendicitis-akut.html

    >. )ardin, ike. "666. Acute Appendicitis Review and ,pdate. Betrie0ed ay

    $$, $%%6, from American Academy of +amily hysicians.*

    http*CCwww.aafp.orgCafpC66""%"apC$%$>.htm

    7. raig, 5andy. $%%7. Appendicitis" AcutDifferential Diagnoses - .or&up%

    Betrie0ed ay $$, $%"%, from eedicine *

    http*CCemedicine.medscape.comCarticleC>>276#-diagnosis

    6. raig, 5andy. $%%7.Appendicitis" Acut - !ollow(up% Betrie0ed ay $$, $%"%,

    from eedicine * http*CCemedicine.medscape.comCarticleC>>276#-followup

    http://knol.google.com/k/dr-david-hackam/appendicitis/RNKGbbtd/Z1o0Yghttp://knol.google.com/k/dr-david-hackam/appendicitis/RNKGbbtd/Z1o0Yghttp://emedicine.medscape.com/article/773895-overviewhttp://bedahugm.net/Bedah-Digesti/Apendisitis-akut.htmlhttp://www.aafp.org/afp/991101ap/2027.htmhttp://knol.google.com/k/dr-david-hackam/appendicitis/RNKGbbtd/Z1o0Yghttp://knol.google.com/k/dr-david-hackam/appendicitis/RNKGbbtd/Z1o0Yghttp://emedicine.medscape.com/article/773895-overviewhttp://bedahugm.net/Bedah-Digesti/Apendisitis-akut.htmlhttp://www.aafp.org/afp/991101ap/2027.htm