lapsus bobby

Upload: bobby-faisyal-rakhman

Post on 20-Feb-2018

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    1/30

    Laboratorium Ilmu Kedokteran Jiwa Laporan Kasus

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    Gangguan Anxietas Menyeluruh

    Oleh

    Bobby Faisyal Rakhman

    1010015045

    Pembimbing

    dr !enny " Rotinsulu #$ %"

    !iba&akan !alam Rangka 'ugas %e$aniteraan %linik

    (aboratorium )lmu %edokteran "i&a

    Fakultas %edokteran

    *ni+ersitas Mula&arman

    ,015

    1

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    2/30

    Laboratorium Ilmu KedokteranJiwa Laporan Kasus

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    Gangguan Anxietas Menyeluruh

    Oleh

    Bobby Faisyal Rakhman - 1010015045

    !i$ersentasikan $ada tanggal 1. /o+ember ,015

    Mengetahui

    Pembimbing

    dr !enny " Rotinsulu #$ %"

    2

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    3/30

    %A#*#

    Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poli psikiatri RSJD Atma Husada

    Mahakam Samarinda pada tanggal 9 November 20!"

    1 R)A2A' P#)%)A'R)

    A" #dentitas

    Nama $ %n" AD

    Jenis &elamin $ 'aki-laki

    (sia $ 20 tahun

    Agama $ #slam

    )endidikan $ S

    )eker*aan $ Mahasis+a

    Alamat $ Jl" 'oa ,akung Samarinda

    ," &eluhan (tama

    )asien demam se*ak hari .ang lalu

    /" Ri+a.at )en.akit Sekarang

    Autoanamnesis

    hari sebelum ke poli psikiatri pasien demam demam naik turun turun

    *ika pasien bangun tidur dan kembali naik *ika pasien beraktivitas pasien

    mengaku sebelum demam pasien sedang kelelahan oleh karena itu pasien

    han.a mengira karena kelelahan tetapi pasien merasa demam tidak

    kun*ung sembuh +alaupun telah diberi obat" #bu pasien mengan*urkan

    pasien untuk berobat ke psikiatri karena ibu pasien *uga pernah

    mengalami hal .ang sama dan sembuh setelah ke psikiatri" Selain demam

    pasien *uga mengeluh sulit tidur se*ak 2 bulan .ang lalu" )asien mengaku

    sering merasa mual muntah dan *antung berdebar apabila pasien sedang

    ban.ak tugas kuliah dan saat akan u*ian" )asien mulai mengalami keluhan

    ini se*ak kelas 2 SMA selama ini untuk mengatasi keluhan .ang mun1ul

    pasien mengkonsumsi obat-obatan seperti antasida"

    Ri+a.at pen.alahgunaan obat -3 ri+a.at alkohol -3 ri+a.at merokok -3

    3

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    4/30

    Heteroanamnesis

    A.ah pasien mengatakan bah+a pasien sering merasakan mual muntah

    *ika pasien sedang ban.ak tugas kuliah ataupun saat akan u*ian" Apabilapasien sedang mengalami stres tingkah laku pasien di rumah berubah

    men*adi *utek pemarah hingga melempar barang di rumah"

    D" Ri+a.at Medis dan )sikiatrik .ang lain

    4angguan mental dan emosi

    )asien labil dan mudah marah

    4angguan psikosomatik

    Mual muntah *antung berdebar pola pikir tidak teratur

    &ondisi medis

    %idak pernah ada gangguan pada kondisi medis pasien

    4angguan neurologi

    %idak ditemukann.a ri+a.at gangguan neurologis sebelumn.a"

    5" Ri+a.at &eluarga"

    Ri+a.at keluarga"

    #bu pasien pernah mengalami keluhan .ang serupa dan pernah di ra+at

    *alan di RSJD Atma Husada

    4enogram"

    4

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    5/30

    6" Ri+a.at )ribadi

    " Masa anak-anak a+al 0-7 tahun3

    a" Ri+a.at prenatal kehamilan ibu dan kelahiran

    #bu sakit-sakitan pada saat hamil dan sesudah melahirkan pasien

    lahir pervaginam 1ukup bulan dan persalinan ditolong oleh dokter"

    b" &ebiasaan makan dan minum

    )asien tidak mendapatkan AS#

    1" )erkembangan a+al

    )erkembangan pasien baik

    d" 4e*ala-ge*ala dari masalah perilaku

    %idak ada masalah pada perilaku pasien pada usia 0-7 tahun

    e" &epribadian dan temperamen sebagai anak

    )asien merupakan anak .ang man*a dan penakut

    8" Mimpi-mimpi a+al dan 8antasi

    %idak ada

    2" Masa kanak-kanak pertengahan 7- tahun3

    )asien merupakan anak .ang man*a penakut dan pemalu

    7" Masa kanak-kanak akhir pubertas sampai rema*a3

    a" Hubungan dengan teman seba.a

    )asien merupakan orang .ang humoris

    b" Ri+a.at sekolah

    Disekolah prestasi pasien 1ukup baik

    1" )erkembangan kogniti8 dan motorik

    ,aik

    d" Masalah-masalah 8isik dan emosi rema*a .ang utama)asien tidak pernah memiliki masalah 8isik dan emosi saat rema*a

    *auh dari masalah

    e" Ri+a.at psikoseksual

    )asien tidak memiliki pa1ar sebelumn.a

    8" 'atar belakang agama

    )asien beragama islam ra*in menunaikan shalat ! +aktu

    5

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    6/30

    " Masa de+asa

    a" Ri+a.at peker*aan

    )asien belum beker*a

    b" Akti8itas sosial

    Akti8itas sosial pasien terbatas

    1" Ri+a.at milliter

    )asien tidak pernah masuk pen*ara atau berurusan dengan pihak

    ber+a*ib sebelumn.a

    d" Sistem penghargaan: nilai

    )asien mampu menghargai orang lain

    , #'A'*# M3/'A(

    A" )enampilan

    #denti8ikasi pribadi

    Rapi kooperati8

    )erilaku dan akti8itas psikomotor

    )sikomotor dalam batas normal

    4ambaran umum

    )asien berpakaian rapi dan sopan men.apa petugas poli psikiatri

    dengan ramah men*a+ab pertan.aan .ang dia*ukan dengan baik dan

    kooperati8

    ," ,i1ara

    ,i1ara normal

    /" Mood dan A8ek

    Mood stabil a8ek sesuai

    D" )ikiran dan )ersepsi

    ,entuk pikiran

    4angguan bahasa -3 la*u berpikir 1epat koheren

    #si pikiran

    #ndikasi sui1ide -3

    4angguan berpikir

    6

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    7/30

    ;aham -3 8light o8 ideas -3

    4angguan persepsi

    Halusinasi auditorik -3 visual -3 ilusi -3

    Mimpi dan 8antasi

    %idak ada

    5" Sensori

    &esadaran $ Atensi 3

    )enilaian $

    )enampilan seseorang $ pasien tidak terlalu peduli terhadap orang

    lain

    P3M3R)%#AA/ !)AG/O#)# (3B) (A/"*'

    A" )emeriksaan 6isik

    &eadaan umum $ Rapi dan kooperati8

    %ekanan darah $ 0:0 mmHg

    Nadi $ ?0@:menit

    &eadaan gii $ 1ukup

    &ulit $ normal

    &epala $ tidak ada kelainan

    Mata $ anemis -:- 3 ikterik -:- 3

    7

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    8/30

    Hidung $ tidak ada sekret berlebih

    %elinga $ tidak ada kelainan tidak ada 1airan atau sekret .ang keluar

    Mulut B tenggorokan $ tidak ada kelainan

    'eher $ normal

    %horaks $ normal

    Abdomen $ datar dalam batas normal

    5kstremitas $ akral hangat

    ," )emeriksaan Neurologi

    %idak dilakukan

    /" ;a+an1ara Diagnostik )sikiatrik %ambahan

    )engukuran dera*at ke1emasan Hamilton An@iet. Rating S1ales3

    Skor HARS

    No" Aspek-Aspek HARS N#'A#

    "

    2"

    7"

    "

    !"

    >""

    ?"

    9"

    0"

    "

    2"

    7"

    "

    )erasaan An@ietas

    &etegangan

    &etakutan

    4angguan %idur

    4angguan &e1erdasan

    )erasaan Depresi4e*ala Somatik otot3

    4e*ala Somatik sensorik3

    4e*ala &ardiovaskuler

    4e*ala Respiratori

    4e*ala 4astrointestinal

    4e*ala (rogenital

    4e*ala =tonom

    %ingkah laku pada +a+an1ara

    7

    7

    0

    7

    2

    2

    2

    7

    0

    %=%A' 29

    #nterpretasi total nilai HARS $

    2?- C &e1emasan berat

    D" )emeriksaan )sikologi Neurologi dan 'aboratorium

    %idak dilakukan

    4 R)/G%A#A/ P3/3M*A/

    A" )emeriksaan 8isik dalam batas normal

    ," )emeriksaan psikis

    Roman muka $ tenang

    8

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    9/30

    &ontak $ verbal

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    10/30

    tidak ada +aham" Halusinasi auditorik halusinasi visual -3" #ntelegensia

    baik pasien lulusan S"Activity Daily Life mandiri psikomotor normal"

    )ada pemeriksaan 8isik tidak ditemukan adan.a kelainan pada pasien"

    &eluhan pasien memenuhi kriteria diagnosis pada gangguan ke1emasan

    men.eluruh menurut DSM #-%R $

    a" &e1emasan atau kekha+atiran .ang berlebihan .ang timbul hampir setiap

    hari sepan*ang hari ter*adi selama sekurangn.a > bulan tentang se*umlah

    aktivitas atau ke*adian seperti peker*aan atau aktivitas sekolah3

    b" )enderita merasa sulit mengendalikan kekha+atirann.a

    1" &e1emasan atau kekha+atiran disertai tiga atau lebih dari enam ge*ala berikut

    ini dengan sekurangn.a beberapa ge*ala lebih ban.ak ter*adi dibandingkan

    tidak ter*adi selama enam bulan terakhir3" /atatan $ han.a satu nomor .ang

    diperlukan pada anak $

    " &egelisahan

    2" Merasa mudah lelah

    7" Sulit berkonsentrasi atau pikiran men*adi kosong

    " #ritabilitas

    !" &etegangan otot

    >" 4angguan tidur sulit tertidur atau tetap tidur atau tidur gelisah dan

    tidakmemuaskan3

    d" 6okus ke1emasan dan kekha+atiran tidak terbatas pada gangguan aksis #

    misaln.a ke1emasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu

    serangan panik seperti pada gangguan panik3 merasa malu pada situasi

    umum seperti pada 8obia sosial3 terkontaminasi seperti pada gangguan

    obsesi8 kompulsi83 merasa *auh dari rumah atau sanak saudara dekat seperti

    gangguan an@ietas perpisahan3 penambahan berat badan seperti pada

    anoreksia nervosa3 menderita keluhan 8isik berganda seperti pada gangguan

    somatisasi3 atau menderita pen.akit serius seperti pada hipokondriasis3 serta

    10

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    11/30

    ke1emasan dan kekha+atiran tidak ter*adi semata-mata selama gangguan

    stres pas1a trauma"

    e" &e1emasan kekha+atiran atau ge*ala 8isik men.ebabkan penderitaan .angbermakna se1ara klinis atau gangguan pada 8ungsi sosial peker*aan atau

    8ungsi penting lain"

    8" 4angguan .ang ter*adi adalah bukan karena e8ek 8isiologis langsung dari

    suatu at misaln.a pen.alahgunaan at medikasi3 atau kondisi medis umum

    misaln.a hipertiroidisme3 dan tidak ter*adi semata-mata selama suatu gangguan

    mood gangguan psikotik atau gangguan perkembangan pervasi8"

    . !)AG/O#)#

    A" A@is # $ 6"" 4angguan ke1emasan men.eluruh

    ," A@is ## $ %idak ditemukan diagnosis pada a@is ini

    /" A@is ### $ %idak ditemukan diagnosis pada a@is ini

    D" A@is # $ %idak ditemukan diagnosis pada a@is ini

    5" A@is $ 4A6 ?0- ge*ala sementara dan dapat diatasi disabilitas ringan

    dalam sosial peker*aan sekolah dll3

    6 PROG/O#)#

    Dubia ad bonam

    7 R3/8A/A '3RAP) M3/23(*R*

    6armakoterapi $

    ,enodiaepine Alpraolam3 0! mg - - Sertraline Eolo8t3 2! mg -0-0

    )sikoterapi $ -

    ')/"A*A/ P*#'A%A

    !3F)/)#)

    11

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    12/30

    4angguan an@ietas men.eluruh 4eneralied An@iet. Disorder 4AD3

    merupakan kondisi gangguan .ang ditandai dengan ke1emasan dan kekha+atiran

    .ang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap

    berbagai peristi+a kehidupan sehari-hari" &ondisi ini dialami hampir sepan*ang

    hari berlangsung sekurang-kurangn.a selama > bulan" &e1emasan .ang dirasakan

    sulit untuk dikendalikan dan berhubungan dengan ge*ala-ge*ala somatik seperti

    ketegangan otot iritabilitas kesulitan tidur dan kegelisahan sehingga

    men.ebabkan penderitaan .ang *elas dan gangguan .ang bermakna dalam 8ungsi

    sosial dan peker*aan"

    4AD ditandai dengan ke1emasan .ang berlebihan dan kha+atir .ang

    berlebihan tentang peristi+a-peristi+a kehidupan sehari-harin.a tanpa alasan .ang

    *elas untuk kha+atir" &e1emasan ini tidak dapat dikontrol sehingga dapat

    men.ebabkan timbuln.a stres dan mengganggu aktivitas sehari-hari peker*aan

    dan kehidupan sosial"

    )asien dengan 4AD biasan.a mempun.ai rasa risau dan 1emas .ang

    berlan*ut dengan ketegangan motorik kegiatan autonomik .ang berlebihan dan

    selalu dalam keadaan siaga" ,eberapa pasien mengalami serangan panik dan

    depresi"2

    3P)!3M)O(OG)

    Angka prevalensi untuk gangguan an@ietas men.eluruh 7-?F dengan

    prevalensi pada +anita G 0 tahun sekitar 0F" Rasio antara perempuan dan laki-

    laki sekitar 2$" =nset pen.akit biasan.a mun1ul pada usia pertengahan hingga

    de+asa akhir dengan insidens .ang 1ukup tinggi pada usia 7!-! tahun" 4AD

    merupakan gangguan ke1emasan .ang paling sering ditemukan pada usia tua"

    3')O(OG)

    %erdapat beberapa teori .ang men*elaskan 8aktor .ang diduga

    men.ebabkan ter*adin.a gangguan an@ietas men.eluruh" %eori-teori tersebut

    antara lain $

    12

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    13/30

    Kontribusi Ilmu Psikologi

    %iga teori utama psikologis .aitu psikoanalitik perilaku dan eksistensial telah

    memberikan kontribusi teori tentang pen.ebab ke1emasan" %eori masing-masingmemiliki kegunaan baik konseptual dan praktis dalam mengobati gangguan

    ke1emasan"

    " %eori psikoanalitik

    Meskipun 6reud a+aln.a di.akini bah+a ke1emasan berasal dari

    penumpukan 8isiologis libido ia akhirn.a merumuskan kembali

    ke1emasan sebagai sin.al adan.a baha.a di ba+ah sadar" Menanggapi

    sin.al ini ego digunakan sebagai mekanisme pertahanan untuk men1egah

    pikiran dan perasaan .ang tidak dapat diterima .ang mun1ul ke dalam

    kesadaran" Dari perspekti8 psikodinamik tu*uan terapi tidak diperlukan

    untuk menghilangkan ke1emasan tapi untuk meningkatkan toleransi

    ke1emasan .aitu kemampuan untuk mengalami ke1emasan dan

    menggunakann.a sebagai sin.al untuk men.elidiki kon8lik .ang

    mendasari .ang telah men1iptakann.a" &e1emasan mun1ul sebagai respon

    terhadap berbagai situasi selama siklus hidup"

    Sumber lain dari ke1emasan melibatkan anak .ang takut

    kehilangan 1inta atau persetu*uan orang tua" Seringkali sebuah +a+an1ara

    psikodinamik dapat men*elaskan tingkat ke1emasan .ang dialami seorang

    pasien" ,eberapa ke1emasan *elas berkaitan dengan kon8lik pada beberapa

    tingkat perkembangan .ang bervariasi"

    2" %eori )erilaku

    %eori-teori perilaku adalah respon terkondisi terhadap rangsangan

    lingkungan tertentu" Dalam model pengkondisian klasik seorang gadis

    dibesarkan oleh seorang a.ah .ang kasar misaln.a dapat men*adi 1emas

    segera setelah ia melihat a.ahn.a .ang kasar" Dalam model pembela*aran

    sosial seorang anak dapat mengembangkan respon ke1emasan dengan

    meniru ke1emasan di lingkungan seperti orang tua 1emas"

    13

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    14/30

    7" %eori eksistensial

    %eori ke1emasan eksistensial men.ediakan model untuk

    ke1emasan umum di mana tidak ada stimulus khusus .ang diidenti8ikasiuntuk rasa 1emas .ang si8atn.a kronis" &ekha+atiran eksistensial tersebut

    dapat meningkat se*ak pengembangan sen*ata nuklir dan bioterorisme"

    Teori kognitifperilaku

    )enderita 4AD berespon se1ara salah dan tidak tepat terhadap an1aman

    disebabkan oleh perhatian .ang selekti8 terhadap hal-hal .ang negative pada

    lingkungan adan.a distorsi pada pemrosesan in8ormasi dan pandangan .ang

    sangat negative terhadap kemampuan diri untuk menghadapi an1aman"

    Teori !enetik

    )ada sebuah studi didapatkan bah+a terdapat hubungan genetik pasien

    4AD dan gangguan Depresi Ma.or pada pasien +anita" Sekitar 2!F dari keluarga

    tingkat pertama penderita 4AD *uga menderita gangguan .ang sama" Sedangkan

    penelitian pada pasangan kembar didapatkan angka !0F pada kembar

    monoigotik dan !F pada kembar diigotik

    Kontribusi Ilmu "iologi

    " Sistem sara8 otonom

    Stimulasi sistem sara8 otonom men.ebabkan ge*ala tertentu 1ontoh

    pada sistem kardiovaskular misaln.a takikardia3 otot misaln.a sakit

    kepala3 pen1ernaan misaln.a diare3 dan pernapasan misaln.a

    takipnea3"

    2" Neurotransmitter

    %iga neurotransmitter utama .ang terkait dengan ke1emasan

    dengan dasar dari studi he+an dan tanggapan terhadap terapi obat adalah

    14

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    15/30

    norepine8rin N53 serotonin dan gama-ainobut.ri1 a1id 4A,A3" Salah

    satu eksperimen untuk mempela*ari ke1emasan adalah tes kon8lik di

    mana he+an se1ara bersamaan disa*ikan dengan rangsangan .ang positi8

    misaln.a makanan3 dan negati8 misaln.a sengatan listrik3" [email protected]

    narkoba misaln.a benodiaepin3 1enderung mem8asilitasi adaptasi

    he+an untuk situasi ini sedangkan obat lain misaln.a am8etamin3 lebih

    lan*ut mengganggu respon perilaku he+an"

    7" Norepine8rin

    4e*ala kronis .ang dialami oleh pasien dengan gangguan

    ke1emasan seperti serangan panik insomnia terke*ut dan h.perarousal

    otonom merupakan karakteristik 8ungsi noradrenergik .ang meningkat"

    #tu teori umum tentang peranan norepine8rin pada gangguan ke1emasan

    dimana pasien .ang terkena mungkin memiliki sistem noradrenergik .ang

    buruk" ,adan sel dari sistem noradrenergik terutama terlokalisasi pada

    lokus seruleus di pons rostral dan mereka mempro.eksikan akson mereka

    ke korteks otak sistem limbik batang otak dan sumsum tulang belakang"

    )er1obaan pada primata telah menun*ukkan bah+a stimulasi dari lokus

    seruleus menghasilkan respon ketakutan pada he+an dan bah+a ablasi dari

    daerah .ang sama atau sama sekali menghambat menghambat kemampuan

    he+an untuk membentuk respon ketakutan"

    Studi pada manusia telah menemukan bah+a pada pasien dengan

    gangguan panik agonis reseptor adrenergik misaln.a isoproterenol

    #suprelI3 dan adrenergik antagonis reseptor misaln.a .ohimbine

    o1onI3 dapat memi1u serangan panik .ang sering dan 1ukup parah"

    Sebalikn.a 1lonidine /atapres3 sebuah beta 2-reseptor agonis

    mengurangi ge*ala ke1emasan dalam beberapa situasi eksperimental dan

    terapeutik" %emuan .ang kurang konsisten adalah bah+a pasien dengan

    gangguan ke1emasan terutama gangguan panik memiliki 1airan

    serebrospinal tinggi /S63 atau tingkat urin metabolit noradrenergik 7-

    [email protected] MH)43"

    15

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    16/30

    " Serotonin

    #denti8ikasi *enis reseptor serotonin telah mendorong pen1arian

    untuk peran serotonin dalam patogenesis gangguan ke1emasan" ,erbagai

    hasil test pada stres akut menun*ukkan omset !-hidroksitriptamin !-H%3

    .ang meningkat pada korteks pre8rontal amigdala dan hipotalamus

    lateral" &epentingan dalam hubungan ini pada a+aln.a didorong oleh

    pengamatan bah+a antidepresan serotonergik memiliki e8ek terapi dalam

    beberapa gangguan ke1emasan misaln.a 1lomipramine Ana8ranil3 di

    =/D" 58ektivitas buspirone ,uSpar3 suatu serotonin !-H%A agonis

    reseptor dalam pengobatan gangguan ke1emasan *uga menun*ukkan

    kemungkinan adan.a hubungan antara serotonin dan ke1emasan" ,adan

    sel neuron serotonergik keban.akan terletak di inti raphe di batang otak

    dan sel K sel .ang menu*u ke korteks sistem limbik khususn.a amigdala

    dan hippo1ampus3 dan hipotalamus" ,eberapa laporan menun*ukkan

    bah+a meta-1hlorophen.lpiperaine M/))3 obat serotonergik dan

    8en8luramine )ondimin3 .ang men.ebabkan pelepasan serotonin

    men.ebabkan ke1emasan meningkat pada pasien dengan gangguan

    ke1emasan dan ban.ak laporan menun*ukkan bah+a serotonergik

    halusinogen dan stimulansia misaln.a asam dieth.lamide l.sergi1 'SD3

    dan [email protected] MDMA3 terkait dengan

    perkembangan gangguan ke1emasan akut dan kronis pada orang .ang

    menggunakan obat ini"

    !" 4A,A

    )eran 4A,A pada gangguan ke1emasan sebagai 1ontoh

    penggunaan golongan benodiaepin .ang meningkatkan aktivitas 4A,A

    pada *enis reseptor 4A,A A 4A,AA3 dalam pengobatan beberapa *enis

    gangguan ke1emasan" Meskipun potensin.a rendah benodiaepin adalah

    obat .ang paling e8ekti8 untuk mengatasi ge*ala dari gangguan ke1emasan

    umum potensi tinggi obat K obat golongan benodiaepin seperti

    alpraolam Lana@3 dan 1lonaepam e8ekti8 dalam pengobatan gangguan

    panik" Sebuah antagonis benodiaepin 8lumaenil Romai1on3

    men.ebabkan serangan panik sering berat pada pasien dengan gangguan

    16

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    17/30

    panik" Data ini telah memba+a para peneliti berhipotesis bah+a beberapa

    pasien dengan gangguan ke1emasan memiliki 8ungsi abnormal dari

    reseptor 4A,AA mereka meskipun hubungan ini belum terbukti se1ara

    langsung"

    >" Hipotalamus-hipo8isis-adrenal A@is

    ,ukti .ang konsisten menun*ukkan bah+a ban.ak bentuk stres

    psikologis meningkatkan sintesis dan pelepasan kortisol" &ortisol

    ber8ungsi untuk memobilisasi dan untuk melengkapi pen.impanan energi

    dan kontribusi untuk gairah meningkat ke+aspadaan perhatian ter8okus

    dan pembentukan memori penghambatan pertumbuhan dan sistem

    reproduksi dan penahanan dari respon kekebalan" Sekresi kortisol .ang

    berlebihan dan berkelan*utan dapat memiliki e8ek samping .ang serius

    termasuk hipertensi osteoporosis imunosupresi resistensi insulin

    dislipidemia d.s1oagulation dan akhirn.a aterosklerosis dan pen.akit

    kardiovaskular"7

    " /orti1otropin-releasing hormone /RH3

    Salah satu mediator .ang paling penting dari respon stres /RH

    mengkoordinasikan perubahan perilaku dan 8isiologis adapti8 .ang ter*adi

    selama stres"%ingkat /RH di hipotalamus meningkat pada orang dengan

    stres mengakibatkan aktivasi dari sumbu H)A dan meningkatkan

    pelepasan kortisol dan deh.droepiandrosterone DH5A3" /RH *uga

    menghambat berbagai 8ungsi neurovegetative seperti asupan makanan

    aktivitas seksual dan program endokrin untuk pertumbuhan dan

    reproduksi"

    ?" Apl.sia

    Sebuah model neurotransmitter untuk gangguan ke1emasan

    berdasarkan pada studi Apl.sia di 1ali8orni1a .ang dilakukan oleh

    pemenang Hadiah Nobel 5ri1 &andel" Apl.sia adalah siput laut .ang

    bereaksi terhadap baha.a dengan menghindar menarik diri ke dalam

    1angkangn.a" )erilaku ini dapat dikondisikan se1ara klasik sehingga siput

    merespon stimulus netral seolah-olah itu stimulus berbaha.a" Siput *uga

    17

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    18/30

    bisa men*adi peka dengan gun1angan a1ak sehingga menun*ukkan respon

    +alaupun dengan tidak adan.a baha.a n.ata" Apl.sia klasik dikondisikan

    menun*ukkan perubahan terukur dalam 8asilitasi pres.napti1 sehingga

    ter*adi peningkatan pelepasan *umlah neurotransmitter" Meskipun siput

    laut adalah he+an sederhana kar.a ini menun*ukkan pendekatan

    eksperimental untuk proses neurokimia kompleks .ang berpotensi terlibat

    dalam gangguan ke1emasan pada manusia"

    9" Neuropeptida

    Neuropeptide N)3 adalah asam amino peptida .ang

    merupakan salah satu peptida .ang paling berlimpah ditemukan di otak

    mamalia",ukti .ang menun*ukkan keterlibatan amigdala dalam e8ek

    ansiolitik N) .ang kuat dan mungkin ter*adi melalui reseptor N)-"

    N) memiliki e8ek regulasi 1ounter pada sistem /RH dan '/-N5 di

    lokasi otak .ang penting dalam ekspresi ke1emasan ketakutan dan

    depresi"

    0" 4alanin

    4alanin adalah polipeptida .ang pada manusia ditemukan

    mengandung 70 asam amino" 4alanin telah terbukti terlibat dalam

    se*umlah 8ungsi 8isiologis dan perilaku termasuk bela*ar dan memori

    mengontrol rasa sakit asupan makanan kontrol neuroendokrin regulasi

    kardiovaskular dan terakhir ke1emasan" Sebuah galanin immunorea1tive

    padat serat sistem .ang berasal dari '/ innervasi otak depan dan struktur

    otak tengah termasuk hippo1ampus hipotalamus amigdala dan korteks

    pre8rontal"

    GAMBARA/ %()/)#

    4ambaran klinis dinilai dari 2 hal .aitu ge*ala somatik dan ge*ala psikologik"

    " 4e*ala somatik

    4emetar

    N.eri punggung dan n.eri kepala

    18

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    19/30

    &etegangan otot

    Napas pendek hiperventilasi

    Mudah lelah sering kaget

    Hiperaktivitas otonomik +a*ah merah dan pu1at takikardia palpitasi

    tangan rasa dingin diare mulut kering sering ken1ing3

    )arestesia

    Sulit menelan

    2" 4e*ala psikologik

    Rasa takut .ang berlebihan dan sulit untuk dikontrol

    Sulit konsentrasi

    #nsomnia

    'ibido menurun

    Rasa mual di perut

    Hipervigilan1e siaga berlebih3

    4angguan an@ietas men.eluruh *uga memiliki pengaruh terhadap tekanan

    darah" Ada dua 8aktor .ang paling berpengaruh pada tekanan darah .aitu 1urah

    *antung 1ardia1 output3 dan tahanan peri8er peripheral resistan1e3" An@ietas akan

    merangsang respon hormonal dari hipotalamus .ang akan mengsekresi /R6

    /ortiso1oprin- Releasing 6a1tor3 .ang men.ebabkan sekresi hormon-hormon

    hipo8ise" Salah satu dari hormon tersebut adalah A/%H Adreno- /orti1otropin

    Hormon3" Hormon tersebut akan merangsang korteks adrenal untuk mengsekresi

    kortisol ke dalam sirkulasi darah" )eningkatan kadar kortisol dalam darah akan

    mengakibatkan peningkatan renin plasma angiotensin ## dan peningkatan

    kepekaan pembuluh darah terhadap katekolamin sehingga ter*adi peningkatan

    tekanan darah dan sebagai pusat dari s.stem sara8 otonom" Sistem ini terbagi atas

    sistem simpatis dan sistem parasimpatis" )ada an@ietas ter*adi sekresi adrenalin

    19

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    20/30

    berlebihan .ang men.ebabkan peningkatan tekanan darah sedanngkan pada

    an@ietas .ang sangat berat dapat ter*adi reaksi .ang dipengaruhi oleh komponen

    parasimpatis sehingga akan mengakibatkan penurunan tekanan darah dan

    8rekuensi den.ut *antung" )ada ke1emasan .ang kronis kadar adrenalin terus

    meninggi sehingga kepekaan terhadap rangsangan .ang lain berkurang dan akan

    terlihat tekanan darah meninggi" )ada gangguan an@ietas men.eluruh .ang

    terutama berperan adalah neurotransmiter serotonin" )ada saat ini telah

    diidenti8ikasi tiga reseptor serotonin .aitu $ !-hidroksitriptamin !-H%3 !-H%2

    dan !-H%7" Menurut &abo reseptor !-H% bersi8at sebagai inhibitor sedangkan

    reseptor !-H%2 dan reseptor !-H%7 bersi8at sebagai eksitator" Menurut 4othert

    aktivasi reseptor !-H% akan mengurangi ke1emasan sedangkan aktivasi reseptor

    !-H%2 akan meningkatkan tekanan darah"

    !)AG/O#)#

    &riteria diagnostik gangguan an@ietas men.eluruh menurut DSM #-%R $

    a" &e1emasan atau kekha+atiran .ang berlebihan .ang timbul hampir setiap

    hari sepan*anghari ter*adi selama sekurangn.a > bulan tentang se*umlah

    aktivitas atau ke*adian seperti peker*aan atau aktivitas sekolah3

    b" )enderita merasa sulit mengendalikan kekha+atirann.a

    1" &e1emasan atau kekha+atiran disertai tiga atau lebih dari enam ge*ala berikut

    ini dengan sekurangn.a beberapa ge*ala lebih ban.ak ter*adi dibandingkan

    tidak ter*adi selama enam bulan terakhir3" /atatan $ han.a satu nomor .ang

    diperlukan pada anak $

    " &egelisahan

    2" Merasa mudah lelah

    7" Sulit berkonsentrasi atau pikiran men*adi kosong

    " #ritabilitas

    !" &etegangan otot

    20

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    21/30

    >" 4angguan tidur sulit tertidur atau tetap tidur atau tidur gelisah dan

    tidakmemuaskan3

    d" 6okus ke1emasan dan kekha+atiran tidak terbatas pada gangguan aksis #misaln.a ke1emasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu

    serangan panik seperti pada gangguan panik3 merasa malu pada situasi

    umum seperti pada 8obia sosial3 terkontaminasi seperti pada gangguan

    obsesi8 kompulsi83 merasa *auh dari rumah atau sanak saudara dekat seperti

    gangguan an@ietas perpisahan3 penambahan berat badan seperti pada

    anoreksia nervosa3 menderita keluhan 8isik berganda seperti pada gangguan

    somatisasi3 atau menderita pen.akit serius seperti pada hipokondriasis3 serta

    ke1emasan dan kekha+atiran tidak ter*adi semata-mata selama gangguan

    stres pas1a trauma"

    e" &e1emasan kekha+atiran atau ge*ala 8isik men.ebabkan penderitaan .ang

    bermakna se1ara klinis atau gangguan pada 8ungsi sosial peker*aan atau

    8ungsi penting lain"

    8" 4angguan .ang ter*adi adalah bukan karena e8ek 8isiologis langsung dari

    suatu at misaln.a pen.alahgunaan at medikasi3 atau kondisi medis umum

    misaln.a hipertiroidisme3 dan tidak ter*adi semata-mata selama suatu

    gangguan mood gangguan psikotik atau gangguan perkembangan pervasi8"

    )enegakan diagnosis gangguan an@ietas men.eluruh berdasarkan ))D4J-###

    sebagai berikut$2

    )asien harus menun*ukkan an@ietas sebagai ge*ala primer .ang berlangsung

    hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan .ang tidak

    terbatas atau han.a menon*ol pada keadaan situasi khusus tertentu sa*a

    si8atn.a O8ree 8loatingP atau OmengambangP3

    4e*ala-ge*ala tersebut biasan.a men1akup unsur-unsur berikut $

    a3 &e1emasan kha+atir akan nasib buruk merasa seperti di u*ung tanduk

    sulit konsentrasi dan sebagain.a3

    21

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    22/30

    b3 &etegangan motorik gelisah sakit kepala gemetaran tidak dapat santai3

    dan

    13 =veraktivitas otonomik kepala terasa ringan berkeringat *antungberdebar-debar sesak napas keluhan lambung pusing kepala mulut kering

    dan sebagain.a3"

    )ada anak-anak sering terlihat adan.a kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan

    reassuran1e3 serta keluhan-keluhan somati1 berulang .ang menon*ol"

    Adan.a ge*ala-ge*ala lain .ang si8atn.a sementara untuk beberapa hari3

    khususn.a depresi tidak membatalkan diagnosis utama 4angguan An@ietas

    Men.eluruh selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode

    depresi8 672"-3 gangguan an@ietas 8obik 60"-3 gangguan panik 6"03 atau

    gangguan obsesi8-kompulsi8 62"-3"

    !)AG/O#)# BA/!)/G

    4angguan an@ietas men.eluruh perlu dibedakan dari ke1emasan akibat

    kondisi medis umum maupun gangguan .ang berhubungan dengan penggunaan

    at"Diperlukan pemeriksaan medis termasuk tes kimia darah elektrokardiogra8i

    dan tes 8ungsi tiroid" &linisi harus men.ingkirkan adan.a intoksikasi ka8ein

    pen.alahgunaan stimulansia kondisi putus at atau obat seperti alkohol hipnotik-

    sedati8 dan an@iolitik"

    &elainan neurologis endokrin metabolik dan e8ek samping pengobatan

    pada gangguan panik harus dapat dibedakan dengan kelainan .ang ter*adi pada

    gangguan an@ietas men.eluruh" Selain itu gangguan an@ietas men.eluruh *uga

    dapat didiagnosis banding dengan 8obia gangguan obsesi8-kompulsi8

    hipokondriasis gangguan somatisasi dan gangguan stres post-trauma"

    6obia

    )ada 8obia ke1emasan ter*adi terhadap ob*ek:hal tertentu .ang *elas dari luar

    individu itu sendiri3 .ang sebenarn.a tidak membaha.akann.a" Sebagai

    22

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    23/30

    akibat ob.ek atau situasi tersebut akan dihindarin.a atau dihadapi dengan

    rasa teran1am"

    4angguan obsesi8 kompulsi8

    =bsesi8 adalah gagasan ba.angan dan impuls .ang timbul di dalam pikiran

    se1ara berulang sangat mengganggu dan pasien tidak mampu untuk

    menghentikann.a" )ikiran .ang mun1ul ini biasan.a tidak dikehendaki

    menimbulkan penderitaan menakutkan atau membaha.akan" )ada gangguan

    obsesi8 kompulsi8 pasien melakukan tindakan berulang-ulang kompulsi3

    untuk menghilangkan ke1emasann.a"

    Hipokondriasis

    )ada hipokondriasis maupun somatisasi pasien merasa 1emas terhadap

    pen.akit serius ataupun ge*ala-ge*ala 8isik .ang menurut pasien dirasakann.a

    dan berusaha datang ke dokter untuk mengobatin.a sedangkan pada 4AD

    pasien merasakan ge*ala-ge*ala hiperaktivitas otonomik sebagai akibat dari

    ke1emasan .ang dirasakann.a"

    4angguan stres pas1a trauma

    )ada gangguan stres pas1a trauma ke1emasan berhubungan dengan suatu

    peristi+a ataupun trauma .ang sebelumn.a dialami oleh pasien sedangkan

    pada 4AD ke1emasan berlebihan berhubungan dengan aktivitas sehari-hari"

    P3/A'A(A%#A/AA/

    " 6armakoterapi

    a" ,enodiaepin

    Merupakan pilihan obat pertama" )emberian benodiaepine dimulai

    dengan dosis terendah dan ditingkatkan sampai men1apai respons terapi"

    )engguanaan sediaan dengan +aktu paruh menengah dan dosis terbagi

    dapat men1egah ter*adin.a e8ek .ang tidak diinginkan" 'ama pengobatan

    rata-rata 2-> minggu dilan*utkan dengan masa tapering o88 selama -2

    23

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    24/30

    minggu" Spektrum klinis ,enodiaepin meliputi e8ek anti-an@ietas

    antikonvulsan anti-insomnia dan premedikasi tindakan operati8" Adapun

    obat-obat .ang termasuk dalam golongan ,enodiaepin antara lain $7

    Diaepam dosis an*uran oral C 2-7 @ 2-! mg:hari in*eksi C !-0 mg

    im:iv3 broadspe1trum

    /hlordiaepo@ide dosis an*uran 2-7@ !-0 mg:hari broadspe1trum

    'oraepam dosis an*uran 2-7@ mg:hari dosis anti-an@ietas dan

    anti-insomnia" 'ebih e8ekti8 sebagai anti-an@ietas untuk pasien-pasien

    dengan kelainan hati dan gin*al"

    /lobaam dosis an*uran 2-7 @ 0 mg:hari dosis anti-an@ietas dan

    anti-insomnia ber*auhan dose-related3 lebih e8ekti8 sebagai anti-

    an@ietas ps.1homotor per8orman1e paling kurang terpengaruh untuk

    pasien de+asa dan usia lan*ut .ang masih ingin tetap akti8"

    ,romaepam dosis an*uran 7@ ! mg:hari dosis anti-an@ietas dan

    anti-insomnia ber*auhan dose-related3 lebih e8ekti8 sebagai anti-

    an@ietas"

    Alpraolam dosis an*uran 7 @ 02! K 0! mg:hari e8ekti8 untuk

    an@ietas tipe antisipatorik Oonset o8 a1tionP lebih 1epat dan mempun.ai

    komponen e8ek anti-depresi"

    b" ,uspiron

    ,uspiron e8ekti8 pada >0-?0F penderita 4AD" ,uspiron lebih e8ekti8

    dalam memperbaiki ge*ala kogniti8 disbanding ge*ala somatik" %idak

    men.ebabkan +ithdra+al" Dosis an*uran 2-7@ 0 mg:hari"

    &ekurangann.a adalah e8ek klinisn.a baru terasa setelah 2-7 minggu"

    %erdapat bukti bah+a penderita 4AD .ang sudah menggunakan

    ,enodiaepin tidak akan memberikan respon .ang baik dengan

    ,uspiron" Dapat dilakukan penggunaan bersama antara ,enodiaepin

    24

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    25/30

    dengan ,uspiron kemudian dilakukan tapering ,enodiaepin setelah 2-7

    minggu disaat e8ek terapi ,uspiron sudah men1apai maksimal"7

    1" enla8aksin

    enla8aksin e8ekti8 untuk mengobati insomnia konsentrasi .ang buruk

    kegelisahan iritabilitas dan ketegangan otot .ang berlebihan akibat

    gangguan an@ietas"

    e" Sele1tive Serotonin Reuptake #nhibitors

    SSR# dapat e8ekti8 terutama untuk pasien dengan komorbid depresi"

    &erugian SSR# .ang menon*ol terutama 8luo@etine adalah bah+a obat ini

    meningkatkan an@ietas se1ara sementara" =leh sebab itu SSR# sertralin

    atau paroksetin adalah pilihan .ang lebih baik" Sangat beralasan untuk

    memulai terapi dengan sertralin atau paroksetin ditambah benodiaepine

    kemudian menurunkan dosis benodiaepine setelah 2-7 minggu" Studi

    terkontrol diperlukan untuk menentukan apakah SSR# sama e8ekti8n.a

    untuk gangguan an@ietas men.eluruh karena SSR# digunakan *uga untuk

    gangguan panik dan gangguan obsesi8 kompulsi8"

    2" )sikoterapi

    a" %erapi kogniti8 perilaku

    %eori /ognitive ,ehavior pada dasarn.a me.akini bah+a pola pemikiran

    manusia terbentuk melalui proses rangkaian stimulus-kognisi-respon

    dimana proses kognisi akan men*adi 8aktor penentu dalam men*elaskan

    bagaimana manusia berpikir merasa dan bertindak" %erapi kogniti8

    perilaku diarahkan kepada modi8ikasi 8ungsi berpikir merasa dan

    bertindak dengan menekankan peran otak dalam menganalisa

    memutuskan bertan.a berbuat dan memutuskan kembali" Dengan

    mengubah arus pikiran dan perasaan klien diharapkan dapat mengubah

    tingkah lakun.a dari negati8 men*adi positi8" %u*uan terapi kogniti8

    perilaku ini adalah untuk menga*ak pasien menentang pikiran dan

    emosi3 .ang salah dengan menampilkan bukti-bukti .ang bertentangan

    25

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    26/30

    dengan ke.akinan mereka tentang masalah .ang dihadapi" )endekatan

    kogniti8 menga*ak pasien se1ara kangsung mengenali distorsi kogniti8

    dan pendekatan perilaku mengenali ge*ala somatik se1ara langsung"

    %eknik utama .ang digunakan pada pendekatan behavioral adalah

    relaksasi dan bio8eedba1k"

    b" %erapi suporti8

    )asien diberikan re-assuran1e dan ken.amanan digali potensi-potensi

    .ang ada dan belum tampak didukung egon.a agar lebih bisa

    beradaptasi optimal dalam 8ungsi sosial dan peker*aann.a"

    1" )sikoterapi ,erorientasi %ilikan

    %erapi ini menga*ak pasien ini untuk men1apai pen.ingkapan kon8lik

    ba+ah sadar menilik egostrength relasi ob*ek serta keutuhan sel8

    pasien" Dari pemahaman akan komponen-komponen tersebut kita

    sebagai terapis dapat memperkirakan se*auh mana pasien dapat diubah

    untuk men*adi lebih matur bila tidak ter1apai minimal kita mem8asilitasi

    agar pasien dapat beradaptasi dalam 8ungsi sosial dan peker*aann.a"

    PROG/O#)#

    4angguan an@ietas men.eluruh merupakan suatu keadaan kronis .ang

    mungkin berlangsung seumur hidup" )rognosis dipengaruhi oleh usia onset

    durasi ge*ala dan perkembangan komorbiditas gangguan 1emas dan depresi"

    %er*adin.a beberapa peristi+a negati8 dalam kehidupan dapat meningkatkan

    kemungkinan ter*adin.a gangguan 1emas men.eluruh" Menurut de8inisin.a

    gangguan ke1emasan umum adalah suatu keadaan kronis .ang mungkin seumur

    hidup" Seban.ak 2!F penderita akhirn.a mengalami gangguan panik *uga dapat

    mengalami gangguan depresi ma.or"

    Dalam menentukan prognosis dari gangguan 1emas men.eluruh perlu

    diingat bah+a ban.ak segi .ang harus dipertimbangkan" Hal ini berhubung

    dengan dinamika ter*adin.a gangguan 1emas serta terapin.a .ang begitu

    kompleks"&eadaan penderita lingkungan penderita dan dokter .ang

    26

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    27/30

    mengobatin.a ikut mengambil peran dalam menentukan prognosis gangguan

    1emas men.eluruh"

    Ditin*au dari kepribadian premorbid *ika penderita sebelumn.a telahmenun*ukkan kepribadian .ang baik di sekolah di tempat ker*a atau dalam

    interaksi sosialn.a maka prognosisn.a lebih baik daripada penderita .ang

    sebelumn.a ban.ak menemui kesulitan dalam pergaulan kurang per1a.a diri dan

    mempun.ai si8at tergantung pada orang lain" &ematangan kepribadian *uga dapat

    dilihat dari kemampuan seseorang dalam menanggapi ken.ataan pengendalian

    diri dalam memadukan keinginan-keinginan pribadi dengan tuntutan mas.arakat

    kemampuan men.esuaikan diri dengan lingkungan" Semakin matang kepribadian

    premorbidn.a maka prognosis gangguan 1emas men.eluruh semakin baik"

    Mengenai hubungan dengan terapi semakin 1epat dilakukan terapi pada

    gangguan ke1emasan men.eluruh maka prognosisn.a men*adi lebih baik"

    Demikian pula dengan situasi tempat pengobatan semakin pasien merasa n.aman

    dan 1o1ok dengan situasin.a maka hasiln.a akan lebih baik dan akan

    mempengaruhi prognosisn.a" )engobatan sebaikn.a dilakukan sebelum ge*ala-

    ge*ala men*adi alat untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan sampingan

    misaln.a untuk mendapatkan simpati perhatian uang dan peringanan dari

    tanggung *a+abn.a" Jika ge*ala-ge*ala sudah merupakan alat untuk mendapatkan

    keuntungan-keuntungan tersebut maka kemauan pasien untuk sembuh berkurang

    dan prognosis akan men*adi lebih *elek"

    6aktor stres *uga ikut menentukan prognosis dari gangguan 1emas men.eluruh"

    Jika stres .ang men*adi pen.ebab timbuln.a gangguan 1emas men.eluruh relati8

    ringan maka prognosis akan lebih baik karena penderita akan lebih mampu

    mengatasin.a" &alau dilihat dari lingkungan hidup penderita sikap orang-orang di

    sekitarn.a *uga berpengaruh terhadap prognosis" Sikap .ang menge*ek akan

    memperberat pen.akitn.a sedangkan sikap .ang membangun akan meringankan

    penderita" Demikian *uga peristi+a atau masalah .ang menimpa penderita

    misaln.a kehilangan orang .ang di1intai rumah tangga .ang ka1au kemunduran

    8inansial .ang besar akan memper*elek prognosisn.a"

    27

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    28/30

    28

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    29/30

    P3MBAA#A/

    ,erdasarkan hasil anamnesis .ang dilakukan pada pasien ini didapatkan

    bah+a dikeluarga pasien ibu dan saudara ibun.a mengalami keluhan .ang samadengan pasien" Hal ini sesuai dengan teori .ang mengatakan bah+a suatu

    komponen genetika berperan terhadap perkembangan gangguan ke1emasan"

    (ntuk gangguan ke1emasan kira-kira 2!F dari sanak saudara dera*at pertama

    dari pasien dengan gangguan ke1emasan umum *uga terkena gangguan"

    Dalam penegakkan diagnosis berdasarkan DSM #-%R pasien ini

    didiagnosis dengan gangguan ke1emasan men.eluruh karena adan.a ge*ala .aitu

    ke1emsan atau kekha+atiran .ang berlebihan selama setiap hari .ang menetap

    berminggu-minggu atau berbulan-bulan akibat peristi+a atau aktivitas disertai

    dengan kegelisahan sulit berkonsentrasi iritabilitas gangguan tidur ke1emasan

    kekha+atiran dan ge*ala 8isik men.ebabkan penderitaan .ang bermakna se1ara

    klinis dalam hal ini pasien mengeluhkan mual muntah dan demam .ang dialami

    selama hari ini sehingga mengganggu dari 8ungsi sosial peker*aan atau

    aktivitas lain gangguan .ang dialami pasien bukan karena e8ek 8isiologis dari

    suatu at atau kondisi medis umum"

    %erapi .ang diberikan pada pasien ini adalah 8armako terapi .aitu kal@etin

    dan alpraolam" Eola8t merupakan obat .ang mengandung Sertralin H/l .ang

    ber8ungsi untuk menghambat re-uptake serotonin [email protected] !-H%3

    pada 1elah sinap pada SS) indikasi pemberian untuk pasien depresi dan obsesi8

    kompulsi8 sedangkan apraolam merupakan obat golongan benodiaepine

    8ungsin.a untuk menurunkan ker*a kimia otak sehingga menurunkan a@ietas

    aproolam digunakan untuk mengobati gangguan 1emas:an@ietas gangguan

    panik serta gangguan 1emas akibat depresi" )emberian apraolam sesuai karena

    benodiaepine merupakan obat pilihan untuk gangguan ke1emasan umum selain

    itu golongan benodiaepine sebagai obat anti 1emas memiliki rasio terapeutik

    .ang tinggi dan lebih kurang menimbulkan adiksi dengan toksisitas .ang rendah

    sedangkan ola8t diberikan untuk mengatasi depresi pada pasien karena kadang-

    kadang pasien merasa depresi akibat ban.ak tugas dan padatn.a aktivitas pasien"

    29

  • 7/24/2019 Lapsus Bobby

    30/30

    !AF'AR P*#'A%A

    " &aplan Sado1k 4rebb" ,uku A*ar )sikiatri &linis 5disi 2" Jakarta$ 54/

    200"

    2" Maslim Rusdi" 2007"Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III.

    Jakarta $ ,agian #lmu &edokteran Ji+a 6akultas &edokteran (nika

    Atma*a.a"

    7" Maslim Rusdi" 200"Penggunaan Klinis Obat Psikoto!ik. Jakarta$

    ,agian #lmu &edokteran Ji+a 6akultas &edokteran (nika Atma*a.a"

    4. Maramis ;"6" /atatan lmu kedokteran *i+a" Airlangga universiti )ress"

    Suraba.a" !-?9?0"