lapsus tu mammae

Upload: dian-putri-lestari

Post on 10-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    1/21

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    I.1 NeoplasmaNeoplasma diartikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal,khususnya suatu

    pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan bersifat progresifDitinjau darisegi klinis, neoplasma dibedakan menjadi:

    a. Malignant Neoplasm (Tumor Ganas)Malignansi di sini dapat berarti:

    Resisten terhadap perawatan; terjadi dalam wujud yang parah dan biasanya fatal; cenderungsemakin parah dan mengarah ke kematian.

    Dalam kaitannya dengan neoplasma, memiliki pertumbuhan dan metastasis yang bersifatinvasif dan merusak.

    b. Benign Neoplasm (Tumor Jinak)Jinak di sini dapat menunjukkan sifat yang ringan dari suatu penyakit atau sifat non-

    malignan dari neoplasma.Ditinjau darisegi histologi, neoplasma dibedakan menjadi:

    a. Epithelial Neoplasm (Carcinoma)Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epithelial yang cenderung

    berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis.b. Mesenchimal Neoplasm (Sarcoma)

    Tumor yang terbentuk dari bahan yang mirip jaringan penyambung embrional;

    jaringan yang tersusun atas sel-sel yang terkumpul padat dan diikat oleh jaringan fibrilar atau

    homogen.

    I.2 Anatomi, Histologi, Fisiologi Mammae

    Mammae merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai iga

    enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria

    dan wanita. Namun, pada masa pubertas, payudara wanita lambat laun akan membesar hingga

    membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi

    akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    2/21

    2

    Secara umum, mammae terdiri atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan

    jaringan stromal (penopang). Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan salurannya

    (ductus). Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat. Selain itu,

    payudara juga memiliki aliran limfe. Aliran limfe mammae sering dikaitkan dengan timbulnya

    kanker maupun penyebaran (metastase) karsinoma mammae.

    Mammae terdiri atas 15-20 lobus yang tersusun radier dan berpusat pada papilla

    mammae. Saluran utama tiap lobus memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya

    yang bermuara ke papilla. Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap

    yang disebut areola mammae. Pada areola mammae, terdapat tonjolan-tonjolan halus yang

    merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya.

    Jika dilakukan perabaan pada mammae, akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan. Pada

    bagian lateral atas (dekat aksila), cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Pada bagian

    bawah, akan terasa seperti pasir atau kerikil. Sedangkan bagian di bawah papilla mammae,

    akan terasa seperti kumpulan biji yang besar. Namun, perabaan ini dapat berbeda pada orang

    yang berbeda.

    Mammae dibagi menjadi lima regio, yaitu :

    1. Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)

    2. Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)

    3. Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)

    4. Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)

    5. Regio puting susu (nipple)

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    3/21

    3

    I.3. Tumor Mammae

    I.3.1. Definisi Tumor Mammae

    Tumor mammae adalah benjolan tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terjadi

    secara terus menerus. Dalam klinik, istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan

    diartikan sebagai pembengkakan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh

    radang, atau perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan

    disebabkan oleh neoplasma.

    I.3.2 Etiologi dan Faktor Resiko

    Sampai saat ini, penyebab pasti tumor mammae belum diketahui. Namun, ada

    beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi, yaitu :

    a. Jenis kelamin

    Wanita lebih beresiko menderita tumor mammae dibandingkan dengan pria. Prevalensi tumormammae pada pria hanya 1% dari seluruh tumor mammae.

    b. Riwayat keluarga

    Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor mammae beresiko tiga kali lebih

    besar untuk menderita tumor mammae.

    c. Faktor genetik

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    4/21

    4

    Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat meningkatkan

    resiko tumor mammae sampai 85%. Selain itu, gen p53, BARD1, BRCA3, dan noey2 juga

    diduga meningkatkan resiko terjadinya karsinoma mammae

    d. Faktor usia

    Resiko tumor mammae meningkat seiring dengan pertambahan usia.

    e. Faktor hormonal

    Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak diselingi oleh

    perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor mammae.

    f. Usia saat kehamilan pertama

    Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada

    usia kurang dari 20 tahun.

    g. Terpapar radiasi

    h. Intake alkohol

    i. Pemakaian kontrasepsi oral

    Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor mammae. Penggunaan pada usia

    kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia lebih

    tua.

    I.3.3 Klasifikasi Tumor Mammae

    Berdasarkan WHO tahun 2003, Klasifikasi histologik Tumor Payudara Sebagai Berikut :

    Tabel 1. Klasifikasi histologik Tumor Mammae

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    5/21

    5

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    6/21

    6

    I.3.4. Diagnosis

    Diagnosis tumor mammae dapat ditegakkan dengan berdasarkan anamnesis yang baik,

    pemeriksaan fisik dasar dan pemeriksaan penunjang. Sedangkan diagnosis pasti adalah

    pemeriksaan histopatologi anatomi.

    1. Anamnesa meliputi: riwayat timbulnya tumor, adanya faktor resiko untuk terjadinya tumor

    payudara dan adanya tanda-tanda penyebaran tumor.

    2. Pemeriksaan fisik dari tumor mammae. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

    Deteksi dini biasanya dilakukan pada orang-orang yang kelihatannya sehat, asimptomatik,

    atau pada orang yang beresiko tinggi menderita tumor. Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya

    melakukan SADARI sebulan sekali, yaitu 7-10 hari setelah menstruasi. Pada saat itu,

    pengaruh hormon ovarium telah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti

    menjelang menstruasi. Untuk wanita yang telah menopause, SADARI sebaiknya dilakukan

    setiap tanggal 1 setiap bulan agar lebih mudah diingat.

    Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

    a.Melihat payudara

    b.Memijat payudara

    c.Meraba payudara

    Jika ditemukan benjolan maka yang akan dilakukan:

    1) Lokasi tumor

    2) Deskripsi tumor

    - Klinis jinak memberikan gambaran :

    a. Bentuk bulat, teratur atau lonjong.

    b. Permukaan rata

    c. Konsistensi kenyal, lunak

    d. Mudah digerakkan terhadap sekitar

    e. Tidak nyeri tekan.

    - Klinis ganas memberikan gambaran :

    a. Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol

    b. Tepi tidak rata

    c. Bentuk tidak teratur

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    7/21

    7

    d. Konsistensi keras, padat

    e. Batas tidak tegas

    f. Sulit digerakkan terhadap jaringan sekitar

    g. Kadang nyerti tekan

    3. Pemeriksaan penunjang

    a. Mammography

    b. Ultrasound (USG)

    c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

    d. Biopsi

    - Terbuka : dilakukan dengan operasi seperti biasa dapat berupa pengangkatan seluruh benjolannya

    (eksisi) atau sebagian saja (insisi).

    - Tertutup : biopsi aspirasi jarum halus (Fine Needle Aspiration)

    I.4.4 Klasifikasi Tumor Jinak Mammae1. Fibroadenoma Mammae

    DefinisiFibroadenoma mammae adalah tumor neoplasma jinak mammae yang terdiri dari

    campuran elemen kelenjar (glandular) dan elemen stroma (mesenkhimal), yang terbanyak

    adalah komponen jaringan fibrous.Neoplasma jinak ini paling sering terjadi pada wanita muda, umumnya 20 tahun

    pertama setelah pubertas. Tumor ini ternyata lebih sering terjadi pada wanita kulit hitam dan

    terjadi pada umur yang lebih muda. Tumor multiple ditemukan pada 10-15% pasien.Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang memperlihatkan adanya proses hiperplasia

    atau proliferatif pada satu unit ductus terminalis. perkembangannya dianggap suatu kelainan

    dari perkembangan normal. Penyebab tumor ini tidak diketahui. Sekitar 10% fibroadenoma

    menghilang mendadak tiap tahunnya dan kebanyakan berhenti bertumbuh setelah mencapai

    ukuran 2-3 cm.Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, mobile,

    dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

    Diagnosis klinis pada pasien muda biasanya tidak sulit ditegakkan. Pada wanita diatas umur

    30 tahun, tumor fibrocystic dan karsinoma mammae perlu dipertimbangkan. Kista dapat

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    8/21

    8

    diidentifikasi dengan aspirasi atau ultrasonografi. Fibroadenoma tidak normal terjadi setelah

    menopause namun mungkin dapat muncul setelah pemberian terapi sulih hormon.Gejala klinis

    Usia biasanya muda dekade II-III atau bahkan lebih muda Benjolan yang lambat membesar Lebih sering tidak disertai rasa nyeri, hubungan dengan siklus menstruasi sangat variatif Benjolan padat-kenyal, sangat mobile dan batas tegas Dapat single atau multiple, pada satu payudara atau kedua payudara

    Pemeriksaan Dan DiagnosisAnamnesis:

    Merasa ada benjolan di payudara yang sudah cukup lama diketahui Benjolan sering tidak disertai rasa nyeri dan sering tak ada hubungan dengan menstruasi,

    benjolan terasa mobile Usia muda (15-30 tahun)

    Pemeriksaan Fisik: Biasanya benjolan tidak terlalu besar Dapat tunggal atau multiple Pada palpasi: teraba tumor padat-kenyal, berbatas tegas, permukaan halus, sangat mobile,

    tidak nyeri tekan, dapat tunggal atau multiple dan tidak teraba pembesaran kelenjar getah

    bening aksila ipsilateral.Pencitraan:

    Pada USG payudara akan terlihat massa yang homogen, berbatas tegas dengan halo

    sign, dengan internal echo yang normo atau hiper. Pada pemeriksaan mammogram,

    fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin terlihat seperti suatu massa bundar atau oval

    dengan batas yang kurang tegas dengan ukuran 4 hingga 100 mm. Biasanya tumor

    mengandung kalsifikasi yang kasar yang menandakan adanya infark atau involusi. Kalsifikasi

    berguna untuk mendiagnosis massaini, namun biasanya, kalsifikasi ini menyerupai suatu

    keganasan mikrokalsifikasi.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    9/21

    9

    DiagnosisCukup dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pencitraan (USG) diperlukan pada

    keadaan kecurigaan pada tumor kistik atau pada keadaan jumlah lebih dari 1 (multiple).Penatalaksanaan Terapi

    Eksisi dan pemeriksaan histopatologis atas spesimen operasi. Tindak Lanjut penting

    untuk mengetahui diagnosis patologis dan kemungkinan terjadinya kekambuhan atau

    tumbuhnya tumor baru.Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui biopsi

    jarum halus atau pemeriksaan sitologik. Eksisi atau membuang tumor dengan vacuum-assisted

    core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti. Pada suatu penelitian di tahun 2005,

    cryoablasi, atau pembekuan fibroadenoma, sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi

    dipastikan merupakan fibroadenoma dari hasil gambaran histologi sebelum cryoablasi

    dilakukan. Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat

    besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti. Setelah pengamatan, keuntungan

    cryoablasi masih belum jelas. Biasanya tidak dapat dibedakan antara fibroadenoma yang besar

    dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsi.

    2. Tumor PhyllodesDefinisi

    Tumor Phyllodes merupakan tumor mirip dengan fibroadenoma dengan stroma seluler

    yang bertumbuh dengan cepat. Dapat mencapai ukuran yang besar dan jika tidak dieksisi total

    dapat terjadi rekurensi. Lesi dapat jinak atau ganas. Jika jinak, tumor phylloides dapat diatasi

    dengan eksisi lokal dengan batas jaringan mammae sekitar. Penanganan tumor phyllode ganas

    masih kontroversial, namun pembuangan tumor sempurna dengan sedikit area normal

    disekitar tumor dapat mencegah rekurensi. Karena tumor ini dapat membesar, mastektomi

    biasanya penting dilakukan. Diseksi limfe nodus tidak dilakukan, karena bagian sarcomatos

    dari tumor bermetastasi ke paru-paru dan bukan ke limfe nodus.Gejala Klinis

    Merupakan 2-4% dari angka kejadian FAM Biasanya timbul pada usia yang lebih tua dari fibroadenoma mamma (dekade III atau lebih) Benjolan dapat tumbuh lambat tetapi akhirnya tumbuh lebih cepat

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    10/21

    10

    Benjolan dapat sangat besar (5 cm40 cm), kejadian bilateral hanya sekitar kurang dari 30%

    baik tipe jinak maupun ganas. Benjolan biasanya tidak nyeri, dapat disertai dengan ulkus Tidak ditemukan pembesaran KGB (Kelenjar Getah Bening) aksila ipsilateral walau tumor

    sudah sangat besar disertai ulkus.Pemeriksaan Dan DiagnosisAnamnesis:

    Usia 30 tahun atau lebih Benjolan sudah diderita lama dan dapat sangat besar tanpa disertai nyeri, kadang kadang ada

    anamnesis cepat membesar terakhir ini, dan disertai ulkus.Pemeriksaan Fisik

    Benjolan besar atau sangat besar (5 cm-40 cm) Kulit di atas tumor mengkilat, ada phleboectasi kadang-kadang didapatkan ulkus. Konsistensi heterogen, ada bagian yang padat dan banyak bagian yang kistik. Meskipun besar benjolan masih mobile dari jaringan sekitar atau dengan kulit dan

    dasar/dinding torak Tidak didapatkan pembesaran KGB aksila ipsilateral walaupun benjolan sudah sangat besar

    dan terdapat ulkus.Pencitraan

    Tidak khas dengan USG atau mammografi, sukar dibedakan dengan fibroadenoma

    mammae. Dengan gambaran klasik dari tumor phyllodes, diagnosis dapat ditegakkan secara klinis. Bila masih ragu dilakukan pemeriksaan histopatologis dengan biopsi

    Diagnosis Banding FAM Ca-mammae

    Penatalaksanaan Terapi Prinsip adalah eksisi luas, karena bila dilakukan eksisi seperti FAM maka angka kekambuhan

    akan sangat besar Mastektomi sederhana dikerjakan pada keadaan:

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    11/21

    11

    a) Benjolan yang sudah menempati hampir seluruh payudara sehingga hanya tersisa sedikit

    jaringan payudara yang sehatb) Benjolan residif dan terbukti histopatologis barupa lesi yang malignac) Benjolan residif pada usia tua Pada tumor phyllodes yang maligna prinsip terapi juga sama dengan yang benigna kecuali

    pada yang residif, langsung dikerjakan mastektomi sederhana. Pembersihan KGB aksila hanya

    bila didapatkan metastase pada KGB aksila. Radioterapi dan kemoterapi kurang berperanan.

    Prognosis

    Tingkat kesembuhan penderita tumor Phyllodes setelah operasi pengangkatan sangat

    bagus. Jika berusia 45 tahun atau lebih ada kemungkinan tumor muncul kembali, meskipun

    sangat kecil. Untuk pasien yang terdiagnosis dengan tumor ganas, tingkat kesembuhannya

    sangat bervariasi.

    Tumor ganas memiliki peluang untuk menjadi kanker, bahkan setelah menjalani

    operasi. Jika ada sel yang tertinggal, akan menjadi ganas dan menyebar. Tumor ganas

    berpeluang muncul kembali, meski telah diobati dan dapat menyebar ke paru, tulang, hati, dan

    dinding dada. Pada beberapa kasus, kelenjar limfe ikut berperan dalam penyebaran sel tumor.

    3. Fibrocystic DiseasePenyakit fibrokistik merupakan kelainan yang paling sering ditemukan pada wanita

    dan biasanya didapatkan pada wanita pada usia dekade 3-4. Penyakit fibrokistik lebih tepat

    disebut kelainan fibrokistik. Pasien biasanya datang dengan keluhan pembesaran multipel dan

    sering kali rasa nyeri payudara bilateral terutama menjelang menstruasi. Ukuran dapat berubah

    yaitu menjelang menstruasi terasa lebih besar dan penuh serta rasa sakit bertambah, bila

    setelah menstruasi maka sakit hilang/berkurang dan tumor pun mengecil. Kelainan fibrokistik

    ini disebut juga mastitis kronis kistik, hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia payudara

    dan banyak nama lainnya. Istilah yang bermacam-macam ini menunjukkan proses epitelial

    jinak yang terjadi amat beragam dengan gambaran histopatologis maupun klinis yang

    bermacam- macam pula. Beberapa bentuk kelainan fibrokistik mengandung risiko untuk

    berkembang menjadi karsinoma mammae, tetapi umumnya tidak. Bila ada keraguan terutama

    bila konsistensinya berbeda, perlu dilakukan biopsi. Nyeri yang hebat dan berulang atau

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    12/21

    12

    pasien yang khawatir dapat pula menjadi indikasi eksisi. Tumor jenis kelainan fibrokistik ini

    umumnya tidak berbatas tegas, kecuali kista soliter. Konsistensi padat kenyal dan dapat pula

    kistik. Jenis yang padat, kadang-kadang sukar dibedakan dengan kanker payudara dini.

    Kelainan ini dapat juga dijumpai pada massa tumor yang nyata, hingga jaringan payudara

    teraba padat, permukaan granular. Kelainan ini dipengaruhi oleh gangguan keseimbangan

    hormonal.Penyakit fibrokistik payudara biasanya mengenai wanita pada usia reproduktif dan

    merupakan penyakit yang tersering pada wanita. Biasanya lesi ini bersifat multipel dan

    bilateral, tetapi sangat jarang sekali yang berukuran sangat besar dan memberikan penderitaan

    rasa sakit yang sangat hebat.

    Penatalaksanaan pada kelainan fibrokistik ada 2 macam yakni:

    1. Medis

    Pemberian obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri yang ringan sampai sedang.

    Pemberian diuretik serta pembatasan pemberian cairan dan garam. Di Perancis dicoba

    pemberian progesteron untuk kelainan fibrokistik karena dianggap terdapat ketidakmampuan

    fungsi corpus luteum sebagai penyebab nyeri dan timbulnya nodul, tetapi hal ini disangkal dari

    penelitian double blind yang menggunakan plasebo dimana tidak didapatkan perbedaan yang

    bermakna.

    2. Bedah (mammoplasti)

    Penatalaksanaan secara pembedahan dilakukan bila :

    Pengobatan medis tidak memberikan perbaikan.

    Ditemukan pada usia pertengahan sampai tua.

    Nyeri hebat dan berulang.

    Kecemasan yang berlebihan dari pasien.

    4. Papiloma intraduktus

    Papiloma intraduktus adalah pertumbuhan tumor neoplastik di dalam suatu saluran air

    susu (duktus laktiferus) dan 75% tumbuh di bawah areola payudara. Sebagian besar lesi

    bersifat soliter, ditemukan di dalam sinus atau duktus laktiferosa utama. Lesi ini

    menimbulkan gejala klinis berupa keluarnya discharge serosa atau berdarah dari papilla

    mammae.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    13/21

    13

    5. Adenosis sklerosis

    Secara klinis, tumor ini teraba seperti kelainan fibrokistik tetapi secara histopatologi

    tampak proliferasi jinak.

    6. Mastitis sel plasma

    Tumor ini merupakan radang subakut yang didapat pada sistem saluran di bawah

    areola payudara. Gambarannya sulit dibedakan dengan tumor ganas yaitu berkonsistensi

    keras, bisa melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat pembentukan

    jaringan ikat (fibrosis) sekitar saluran dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening

    ketiak.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    14/21

    14

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. Identitas pasienNama : Nn. P

    Jenis kelamin : Perempuan

    Usia : 59 tahun

    Alamat : Kebon Agung 2/3 Jatirunggo Pringapus Kab Semarang

    Status perkawinan : Menikah

    Pekerjaan : Penjual kapuk

    Tanggal masuk : 28 Agustus 2013

    No CM : 017950-2012

    II. Keluhan utamaBenjolan pada payudara kanan

    III. AnamnesisRiwayat penyakit sekarang

    1 tahun yang lalu pasien memiliki benjolan sebesar bakso di payudara kanan bagian

    samping atas. Benjolan tersebut permukannya halus, batas tegas, warna sama dengan

    kulit sekitar, tidak merah, tidak panas, tidak mengkerut, dan dapat digerakan. Dari puting

    pasien tidak keluar cairan dan puting tidak tertarik ke dalam. Pasien juga merasakan

    nyeri pada benjolan terutama jika ditekan. Benjolan tersebut telah diangkat di RSUD

    Karyadi Semarang.

    3 bulan yang lalu muncul benjolan lagi di payudara kanan bagian samping bawah.

    Benjolan tersebut sama dengan benjolan sebelumnya yang telah diangkat. Ukuran

    sebesar bakso, permukaan halus, batas tegas, warna sama dengan kulit sekitar, tidak

    merah, tidak panas, tidak mengkerut, dapat digerakan, dan nyeri di sekitar benjolan

    terutama jika ditekan. Pasien juga merasa agak sesak dan berat badan turun sejak operasi

    yang pertama. Dari puting pasien tidak keluar cairan dan puting tidak tertarik ke dalam.

    Riwayat datang bulan pertama kali sekitar umur 13 tahun. Riwayat datang bulan

    dirasakan teratur setiap bulannya. Riwayat kontrasepsi suntik setiap 3 bulan sekali

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    15/21

    15

    selama 11 tahun. Pasien telah berhenti datang bulan sejak berusia 40 tahun. Pasien jarang

    mengkonsumsi makanan yang diasinkan, dibakar, dan berlemak. Pasien juga jarang

    mengkonsumsi sayur dan buah. Riwayat konsumsi alkohol disangkal. Riwayat merokok

    disangkal tetapi pasien sering menghirup asap rokok.

    Riwayat penyakit dahulu

    Riwayat penyakit serupa (+)

    Riwayat hipertensi (-)

    Riwayat DM disangkal

    Riwayat asma disangkal

    Riwayat bersin pada pagi hari disangkal

    Riwayat penyakit jantung disangkal

    Riwayat penyakit ginjal disangkal

    Riwayat batuk lama disangkal

    Riwayat penyakit keluarga

    Riwayat penyakit serupa disangkal

    Riwayat hipertensi disangkal

    Riwayat DM disangkal

    Riwayat asma disangkal

    Riwayat penyakit jantung disangkal

    Riwayat penyakit ginjal disangkal

    Riwayat alergi

    Pasein mengaku tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu ataupun makanan

    Riwayat pribadi dan sosial

    Pasien sudah menikah dan tinggal bersama anaknya. Pasien bekerja sebagai penjual

    kapuk.

    IV. Pemeriksaan Fisik General Tanda vital

    Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    TD : 130/80 mmHg

    Nadi : 84 x/menit

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    16/21

    16

    Respirasi : 22x/menit

    Suhu aksila : 36,3C

    Pemeriksaan fisik umumKepalaLeher

    Kepala : Mesochepali, deformitas (-)

    Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), pupil isokor, refleks

    pupil (+/+)

    THT : Rhonirea (-), polip (-), othorea (-)

    Leher : Massa (-), pembesaran KGB (-)

    Thoraks

    Paru

    Inspeksi : bentuk simetris, ukuran normal, pergerakan dinding dada simetris,

    pelebaran sela iga (-), retraksi sela iga (-), penggunaan otot bantu nafas (-)

    Palpasi : pergerakan dan fremitus raba simetris

    Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

    Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

    Jantung

    Inspeksi : tak tampak iktus kordis

    Palpasi : iktus kordis teraba

    Perkusi :- batas kanan jantung : SIC II linea parasternal dekstra

    - batas kiri jantung : SIC V linea midklavikula sinistra

    Auskultasi : S1S2 reguler, tunggal, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen

    Inspeksi : kulit tampak normal, distensi (-), luka operasi (-)

    Auskultasi : bising usus (+) normal

    Perkusi : timpani pada semua lapang abdomen

    Palpasi : nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba

    Extremitas

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    17/21

    17

    Ekstremitas atas: akral hangat (+/+), edema (-/-), atrofi (-/-), deformitas (-/-)

    Ekstremitas bawah: hangat (+/+), edema (-/-),atrofi (-/-), deformitas (-/-)

    Pemeriksaan fisik lokalPemeriksaan/regio Mammae dekstra Mammae sinistraInspeksi Warna kulit mammae sama seperti warna kulit sekitar, penebalan

    kulit mamae tidak ada, kedua mammae tampak simetris, tak

    tampak adanya massa, cekungan atau dimpling mamae tidak ada,

    retraksi atau cekungan papilla mammae tidak ada, arah papilla

    mammae menunjuk, pengeluaran discharge secara spontan tidak

    ada.

    Palpasi Teraba sebuah massa pada

    kuadran lateral bawah, bentuk

    bulat lonjong, ukuran 3x2 cm,

    permukaannya halus

    konsistensi lunak kenyal,

    mobile, berbatas jelas, nyeri

    tekan (+),

    Papilla mamae elastis,

    pengeluaran discharge tidak

    ada.

    Pembesaran KGB aksila (-)

    Tidak teraba massa.

    Papilla mamae elastis,

    pengeluaran discharge tidak ada.

    Pembesaran KGB aksila (-)

    V. ResumeNy. P 59 tahun, mengeluh terdapat benjolan pada payudara kanan bagian samping kanan

    atas yang dirasakan 3 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan tidak cepat membesar, nyeri

    (+) terutama jika ditekan. Pasien juga merasa agak sesak dan berat badannya turun sejak

    operasi yang pertama. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan adanya sebuah massa pada

    payudara kanan. Massa terletak pada kuadran superolateral, dengan bentuk bulat

    lonjong, ukuran 3x2 cm, permukaan licin, konsistensi lunak kenyal, mobile, berbatas

    jelas, nyeri tekan (-). Papilla mamae normal, Pembesaran KGB aksila tidak ada.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    18/21

    18

    VI. DiagnosisTumor mammae dextra suspect jinak

    VII. Diferensial diagnosisFibroadenoma mammae, tumor phyloides, fibrocystic disease, papiloma intraductus,

    Mastitis

    VIII.Usulan pemeriksaanFNA (Fine Needle Aspiration)

    IX. Rencana terapi- Pre op : Injeksi Cefotaxim 1 gram

    - Eksisi biopsi dan PA

    - Post op :Injeksi RL 20 tpm

    Injeksi Cefotaxim 2x1 gr

    Injeksi Ketorolac 3x30 mg

    Injeksi Ranitidin 3x1 gr

    X. PrognosisDubia

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    19/21

    19

    BAB III

    ANALISA KASUS

    Analisa kasus berdasarkan SOAP

    III.1 S (Subjektif)

    Muncul benjolan di payudara kanan bagian samping bawah. Benjolan tersebut sama

    dengan benjolan sebelumnya yang telah diangkat. Ukuran sebesar bakso, permukaan halus,

    batas tegas, warna sama dengan kulit sekitar, tidak merah, tidak panas, tidak mengkerut,

    dapat digerakan, dan nyeri di sekitar benjolan terutama jika ditekan. Dari puting pasien

    tidak keluar cairan dan puting tidak tertarik ke dalam. Dari anamnesa yang dilakukan

    kepada pasien benjolan di payudara kanan pasien diduga jinak. Namun untuk

    memastikannya harus dilakukan biopsi PA lebih lanjut.

    III.2 O (Objektif)

    Pemeriksaan/regio Mammae dekstra Mammae sinistra

    Inspeksi Warna kulit mammae sama seperti warna kulit sekitar, penebalan

    kulit mamae tidak ada, kedua mammae tampak simetris, tak

    tampak adanya massa, cekungan atau dimpling mamae tidak ada,

    retraksi atau cekungan papilla mammae tidak ada, arah papilla

    mammae menunjuk, pengeluaran discharge secara spontan tidak

    ada.

    Palpasi Teraba sebuah massa pada

    kuadran lateral bawah, bentuk

    bulat lonjong, ukuran 3x3

    cm, permukaannya halus

    konsistensi lunak kenyal,

    mobile, berbatas jelas, nyeri

    tekan (+),

    Papilla mamae elastis,

    pengeluaran discharge tidak

    ada.

    Pembesaran KGB aksila (-)

    Tidak teraba massa.

    Papilla mamae elastis,

    pengeluaran discharge tidak ada.

    Pembesaran KGB aksila (-)

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    20/21

    20

    III.3 A (Assesment)

    Berdasarkan gejala klinis dan temuan klinis yang ditemukan dari hasil anamnesa dan

    pemeriksaan fisik pada pasien dapat ditegakan diagnosis Ny. P adalah tumor mammae dextra

    suspect jinak.

    III.4 P (Planning)

    1. Infus RL 20 tpm

    Terapi cairan diberikan pada pasien peritonitis untuk perbaikan perfusi cairan dan

    nutrisi.

    2. Injeksi Ketolorac 3 x 30 mg

    Merupakan analgetik yang digunakan untuk mengurangi nyeri jangka pemdek yang

    sifatnya sedang sampai berat. Dosis awal yang diberikan adalah 10 mg yang dapat

    dialnjutkan 10-30 mg tiap 4-6 jam, dengan dosis maksimal 90 mg/hari.

    3. Injeksi Cefotaxim 2 x 1 g

    Pemberian antibiotik diberikan untuk pencegahan infeksi post operasi. Antibiotik

    spektrum luas dapat diberikan kepada pasien selama hasil kultur bakteri belum

    didapat. Cefotaxim merupakan antibiotik golongan sefalosporin. Dosis maksimal

    pemberian cefotaxim adalah 12 gram.

    4. Injeksi Ranitidin 3 x 10 mg

    Ranitidin merupakan antihistamin 2 yang berfungsi sebagai gastroprotektor dan

    menghambat pelepasan histamine dari lumen usus sehingga menurunkan sekresi asam

    lambung.

  • 7/22/2019 Lapsus Tu Mammae

    21/21

    21

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Jong, W. D & Sjamsuhidayat, R.Buku Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta : 2005

    2. Farmakologi dan Terapi. Ed. 5. FKUI. Jakarta : 20123. Robin, Kumar, Cotran. 2005.Patologi Anatomi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta4. Snell, Richard S. Ed 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 2012