li sgd lbm 1 modul mp - aji wirapratama

54
STEP 7 1. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut ? Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60). Cara menyelesaikan masalah: a. Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah 1. Cara Coba Salah 2. Secara Kebetulan 3. Cara Kekuasaan atau Otoritas 4.Berdasarkan Pengalaman Pribadi 5. Cara Akal Sehat 6. Kebenaran Melalui Wahyu 7. Kebenaran Secara Intuitif 8. Melalui Jalan Pikiran 9. Induksi 10. Deduksi

Upload: aji-wira-pratama

Post on 07-Jul-2016

334 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

LI

TRANSCRIPT

Page 1: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

STEP 7

1. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut ?

Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60).

Cara menyelesaikan masalah:a. Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah

1. Cara Coba Salah2. Secara Kebetulan3. Cara Kekuasaan atau Otoritas4.Berdasarkan Pengalaman Pribadi5. Cara Akal Sehat6. Kebenaran Melalui Wahyu7. Kebenaran Secara Intuitif8. Melalui Jalan Pikiran9. Induksi10. Deduksi

b. Cara ilmiah dalam Memperoleh KebenaranMula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Dalam menentukan kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-

Page 2: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau generalisasi. (notoadmojo 2012)

2. Apa itu masalah kesehatan dan masalah penelitian ?, dan apa bedanya ?

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, di antaranya adalah pengetahuan dan sikap masyarakat dalam merespon suatu penyakit (notoadmojo 2012)

Masalah Penelitian:Secara umum (Notoadmojo)Suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta harapan dan kenyataan.

Menurut Henny Kartika suatu pertanyaan atau pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui penelitian, atau keputusan atau perlu didiskusikan. Secara lebih spesifik, masalah penelitian merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel penelitian. Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah merupakan kesenjangan antara situasi yang diharapkan dengan situasi yang ada. Dapat juga

Page 3: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

dikatakan sebagai kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan keterbatasan alat dan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.

Bagaimana kriteria masalah penelitian bisa menjadi suatu penelitian ?Berdasarkan Kriteria :

1. Berdasarkan fakta2. Bebas dari prasangka3. Menggunakan prinsip analisis4. Menggunakan hipotesis5. Menggunakan ukuran objektif6. Menggunakan tehnik kuantifikasi

(notoadmojo 2012)

3. Bagaimana cara berfikir yang sistematis dalam penelitian ?1. Memilih dan atau mengidentifikasi masalah2. Menetapkan tujuan penelitian3. Studi literatur 4. Merumuskan kerangka konsep penelitian5. Merumuskan hipotesis6. Merumuskan metode penelitian7. Pengumpulan data8. Mengolah dan menganalisis data9. Membuat laporan

(notoadmojo 2012)

4. Bagaimana cara menerapkan prinsip berfikir deduktif dan induktif dalam membuat penelitian ?

Page 4: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Prinsip berfikir deduktif adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

Prinsip berfikir deduktif adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Aristoles mengembangkan cara berfikir deduksi ke dalam suatu cara yang disebut silogisme. (notoadmojo 2012)

5. Apa saja jenis-jenis penelitian ? non ilmiah dan ilmiah ?Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan1. Penelitian EksplorasiPenelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan ilmu (pendidikan ) dan masalah masalah yang baru dalam bidang pendidikan.ilmu pendidikan dan masalah masalah yang diperlukan melalui penelitian pendidikan benar benar baru dan belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya,suatu penelitian telah menghasilkan profil atau kriteria kepemimpinan efektif dalam manejemen berbasis sekolah,atau penelitian tentang suatu metode atau prosedur baru dalam pembelajaran bahasa inggris yang menyenangkan peserta didik.2. Penelitian PengembanganPenelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah ada. Misalnya, penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya

Page 5: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

telah digunakan dalam pembelajaran IPA atau penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality asurance) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterapkan dalam organisasi bisnis atau perusahaan.3. Penelitian VerifikasiPenelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip, prosedur, dalil maupun praktek pendidikan itu sendiri. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau masalah-masalah ilmu pendidikan.Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan, atau penelitian yang dilakukan untuk menguji efektifitas model-model pembelajaran yang telah ada dalam mata pelajaran tertentu.C. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan1. Penelitian Kuantitatif (quantitative research)Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuraan yang cermat terhadap varaiabel-variabel tertentu, sehingga mengasilkan simpulan simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.Penelitian kuantitatif banyak digunakan terutama untuk mengembangkan teori dalam suatu disiplin ilmu. Penggunaan pengkuran disertai analisis secara statis di dalam penellitian mengimplikasikan bahwa penelitian ini

Page 6: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

menggunakan metode kuantitatif.2. Penelitian Kuliatatif (Qualitative Research)Penelitian kualitatif ini adalah penelitian untk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakuukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan pengamatan terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya dalam memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus terjun dalam lapangan dengan waktu yang cukup lama.3. Penelitian Perkembangan (Developmental Reseach)Penelitian perkembangan ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitiannya adalah perubahan atau kemajuan yang dicapai oleh individu, seperti peserta didik, guru, kepala sekolah, dan unit-unit pendidikan lainnya. Tujuan peelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan individu dalam kurun waktu tertentu.Penelitian perkembangan terdiri dari tiga jenis.a. Studi alur panjang (longitudinal)Studi ini mempelajari pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan individu yang sama, perkembangan yang berbeda dalam waktu yang cukup lama (jangka panjang)b. Studi silang-sekat (cross-selectional)

Page 7: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Studi ini mengkaji tentang pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada individu pada tingkat atau kelompok usia tertetu dengan waktu yang cukup singkat (jangka pendek). Peneliti tidak perlu mengamati individu teralu lama karena dapat diganti dengan subjek baru dari berbagai kelompok/tingkat usia. Untuk menarik simpulan, peneliti tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama. Misalnya, meneliti tentang kemampuan berbahasa Indonesia pada peserta didik di kelas satu saja atau di kelas dua saja, dan seterusnya. c. Studi kecenderungan (ternd) Studi ini bertujuan untuk menentukan bentuk perubahan di masa lampau agar dapat memprediksi bentuk perubahan di masa datang. Fungsi studi ini adalah memprediksi kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.D. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat1. Penelitian Kepustakaan (libarary research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di perpustakaan.2. Penelitian laboratrium (laboratory research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di laboratorium. Penelitian ini sering digunakan dalam penelitian eksperimen.3. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian ang dilaksanakan di suatu tempat, dan tempat itu diluar perpustakaan dan laboratorium.E. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsi1. Penelitian Dasar (basic/fundamental research)Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang digunakan

Page 8: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

untuk menemukan dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasidan teori baru. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip dan hukum-hukum ilmiah, meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah. Penelitian ini tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang dihasilkan dapat mendasari pemecahan masalah praktis.2. Penelitian Terapan (applied research)Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan masalah dan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Fungsi penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Tujuan penelitian terapan tidak semata-mata untuk mengembangkan wawaasan keilmuan, tetapi juga untuk pemecahan masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan.3. Penelitian Tindakan (action research)Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui tindakan nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan peahaman tentang praktik-praktik pendikan secara utuh, mengembangkan profesional, dan meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan penelitian ini menunjukkan implikasi yang harus diperhatikan. Pertama, penelitian tindakan harus dilakukan secara ilmiah sesuai konsep penelitian ilmiah. Kedua, harus meliatkan kelompok partsipan sehingga dapat dilakukan kolaborasi. Ketiga, harus dilakukan untuk

Page 9: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

memperbaiki praktik pendidikan seperti ketrampilan mengajar. Keempat, harus dilakukan untuk acuan melakukan refleksi diri. Aspek pokok penelitian tindakan ini ada tiga, yaitu:a) Untuk memperbaiki praktikb) Untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam arti mengembangkan pemahaman dan ketrampilan baru para praktisi dalam praktik yang dilaksanakanc) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi tersebut dilaksanakan.Inti dari penelitian tindakan ini adalah menekankan pada tindakan dalam praktik atau situasi nyata yang terbatas, sehingga diharapkan dari tindakan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran.4. Penelitian Penilaian (assessment research)Penelitian penilaian adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan perubahan atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan dengan waktu dan program tertentu. 5. Penelitian Evaluasi (evaluation research)Penelitian evaluasi merupakan bagian dari penelitian terapan, tetapi tujuannya dapat dibedakan dengan penelitian terapan. Penelitian evaluatif adalah penelitian yang digunakan untuk penilaian keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan, dan kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan suatu lembaga berdasarkan kreteri tertentu. Manfaat penelitian ini antara lain adalah dapat menambah waawasan tentang suatu kegiatan dan dapat

Page 10: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk melakukan kebijakan.Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana. Jadi bisa dikatakan juga penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.6. Penelitian KomparatifStudi komparatif (comparative study) atau studi kausal komparatif (causal comparative studi) merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu. Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, factor-faktor pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsure-unsur atau factor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.Jika suatu yang dibandingkan itu tentang situasi atau kejadian, maka unsure-unsur atau komponen yang dianalisis sedikit berbeda, seperti deskripsi situasi atau kronologis kejadian, kompleksitas situasi atau intensitas kejadian, factor-faktor penyebab dan akibat-akibatnya. Dari analisis

Page 11: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

tersebut juga akan dapat ditemukan factor-faktor dominan yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh suatu situasi atau kejadian.Penelitian komparatif dapat digunakan jika: (a) metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan, (b) penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi factor-faktor yang penting untuk mempelajari hubungan sebab-akibat secara langsung, (c) pengontrolan terhadap seluruh variable (kecuali variable bebas) sangat tidak realistis dan terlalu dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel-variabel lain yang berpengaruh, dan (d) pengontrolan di laboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan.7. Penelitian KorelasionalPenelitian ini mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamai koefisien korelasi. Penelitian korelasional dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antarvariabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien kolerasi (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel

Page 12: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

mana yang berkolerasi. Misalnya, peneliti ingin mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan kompetensi professional guru. Semua variabel yang ada kaitannya, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, mata pelajaran yang diampu, dan lain-lain diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kompetensi professional guru. Karakteristik penelitian korelasional yaitu:a. Adanya hubungan dua variabel atau lebihb. Adanya koefisien korelasi, yang menunjukkan tinggi rendahnya hubunganc. Tidak ada perlakuan (treatmean) khususd. Dan data yang diperoleh bersifat kuantitatif.Penelitian korelasional memiliki beberapa kelemahan, antara lain: (a) hanya mengidentifikasi hubungan antar variabel, bukan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, (b) kurang tertib dan ketat jika dibandingkan dengan metode eksperimental karena kurang melakukan control terhadap variabel-variabel bebasnya, (c) cenderung mengidentifikasi pola hubungan semu yang kurang reliable dan valid, (d) pola hubungan sering tidak menentu dan kabur, (e) sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang bulu dari sumber yang beragam dan memberikan interprestasi yang bermakna atau yang berguna.Penelitian korelasi dapat digunakan jika: (a) variabel-variabel yang diteliti cukup rumit, tidak dapat dimanipulasi dan/atau

Page 13: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

tak dapat diteliti dengan metode eksperimental, (b) ingin mengukur beberapa variabel yang saling berhubungan secara serentak dan realistic, (c) ingin mengetahui eratnya hubungan atau tinggi rendahnya hubungan antar variabel, dan (d) jumlah subjek tidak terlalu banyak.Kekuatan korelasi antara berbagai variabel penelitian ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang angkanya bervariasi antara -1 sampai +1. Koefisien korelasi diperoleh melalui perhitungan statistik berdasarkan kumpulan data hasil pengukuran dari setiap variabel. Koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan yang berbanding lurus atau kesejajaran, sedangkan koefisien korelasi negatif menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik atau ketidaksejajaran. Angka 0 (nol) untuk koefisien korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel. Semakin besar koefisien korelasi (positif ataupun negative), maka sekamin besar kekuatan hubungan antar-variabel.Terdapat tiga makna penting dari suatu variabel, yaitu:a. Kekuatan hubungan antar variabelb. Signifikansi statistic hubungan kedua variabel tersebut c. Dan arah korelasiKekuatan hubungan dapat dilihat dan besar kecilnya indeks korelasi.8. Penelitian Studi KasusStudi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu, kelompok atau lembaga yang dianggap memiliki atau mengalami kasus tertentu. Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk mempelajari secara mendalam dan

Page 14: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

sistematis dalam kurun waktu cukup lama tentang sesuatu kasus sehingga dapat dicari alternatif pemecahannya. Mendalam, artinya mengungkap dan menggali data secara mendalam dan menganalisis secara intensif factor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan itu? Apa yang dia lakukan setiap harinya? Bagaimana hubungan sosial dia dengan teman-temannya? Factor-faktor apa yang mempengaruhi tindakannya tersebut?Karakteristik penelitian studi kasus: (a) menyelidiki suatu kasus atau masalah secara mendalam dan sistematis, (b) menghasilkan suatu gambaran yang lengkap yang terorganisasi dengan baik, (c) lingkup masalah dapat mencakup keseluruhan aspek kehidupan atau hanya bagian-bagian tertentu dan factor-faktor yang spesifik saja, tergantung tujuan studi, (d) sekalipun studi ini hanya menganalisis unit-unit kecil dan spesifik tetapi dapat melibatkan variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar, (e) adanya suatu target, yaitu untuk memecahkan masalah, dan (f) pada umumnya menggunakan pendekatan longitudinal.Contoh isu-isu dalam suatu kasus yakni peserta didik jarang masuk sekolah, guru tidak disiplin dalam mengajar, peserta didik tidak naik kelas, peserta didik sering tidur didalam kelas, dan lain-lain. Disini, peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalaman subjek pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan factor-

Page 15: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

faktor penyebab munculnya kasus tersebut. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti teman, pimpinan (kepala sekolah), guru, orang tua, termasuk subjek itu sendiri. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, studi dokumentasi, tes, dan lain-lain tergantung pada kasus yang dipelajari. Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, jika perlu dibahas atau didiskusikan dengan peneliti lain sebelum menarik simpulan-simpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif.Keunggulan yaitu: (a) peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh, (b) hasil studi dapat dijadikan informasi awal untuk perencanaan penelitian yang lebih besar dan luas, (c) karena dilakukan secara intensif, studi ini memberikan penjelasan terhadap variabel-variabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian lebih intensif, (d) hasil studi kasus dapat melengkapi contoh-contoh yang berguna untuk mengilustrasikan penemuan-penemuan yang digeneralisasikan secara statistik.Kelemahan-kelemahan: (a) data yang diperoleh sifatnya subjektif, maksudnya hanya berlaku untuk individu yang bersangkutan, (b) hasil studi tidak dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain, (c) karena focus studi terbatas pada unit-unit yang kecil, studi-studi kasus dibatasi dalam keterwakilannya, (d) generalisasi informasi

Page 16: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

sangat terbatas penggunaannya, sehingga tidak berlaku terhadap populasi sampai ada penelitian lanjutan yang melengkapi studi tersebut, (e) pemilihan kasus itu sendiri lebih kepada sifat dramatiknya daripada sifat atau cirri kasus itu sendiri, atau dipilih karena cocok dengan konsep peneliti sebelumnya, (f) jika hanya menempatkan data pada satu konteks tertentu tanpa melihat konteks yang lain, maka penafsiran subjektif dari peneliti dapat mempengaruhi hasil studi, dan (g) studi kasus tidak dapat menguji hipotesis, tetapi dapat melahirkan hipotesis untuk penelitian lebih lanjut.9. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)Penelitian dan pengembangan adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran dikelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran dikelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain. Metode penelitian ini dianggap cukup ampuh untuk memperbaiki praktik.Penelitian pendidikan pada umumnya jarang diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk

Page 17: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif, evaluative, dan eksperimental.Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (a) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) produk yang akan dikembangkan, (b) kondisi pihak pengguna (dalam bidang pendidikan misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya), (c) kondisi factor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsure pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan pendidikan tempat produk tersebut akan diterapkan. Metode evaluative, digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan pada setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan (revisi model).Metode eksperimental, digunakan untuk menguji keampuhan produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap

Page 18: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

uji coba telah ada pengukuran, pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dan produk yang dihasilkan.

D. Jenis-jenis penelitian berdasarkan metode1. Penelitian sejarahPada dasarnya, penelitian sejarah merupaka expost facto research di bawah payung qualitative research. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana jenis-jenis penelitian di bawah payung quantative research. Penelitian sejarah memfokuskan kajiannya terhadap fenomena, peristiwa atau perkembangan yang terjadi pada masa lampau. Tujuannya yakni untuk : (a) mendeskripsikan dan merekontruksi fenomena masa lampau secara sistematis, obyektif dan rasional dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti secara faktual untuk memperoleh simpulan yang kuat.

Page 19: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

(b) meningkatkan pemahaman dan memperkaya wawasan kita tentang fenomena di masa lalu dan bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, serta kemungkinan-kemungkinan penerapannya pada masa yang akan datang.Sehubungan dengan penelitian sejarah, John W. Best (1997) menjelaskan sejarah merupakan “rekaman” prestasi manusia. Ia bukan semata-semata daftar rangkaian peristiwa secara kronologis, melainkan suatu deskripsi berbagai hubungan yang benar-benar manunggal antara manusia, peristiwa, waktu dan tempat. Tidak semmua orang bisa dijadikan subjek penelitian sejarah tanpa diperhitungkan juga interaksinya dengan gagasan-gagasan, gerakan-gerakan, atau instuisi-instuisi yang hidup pada jamannya. Dalam penelitian sejarah dapat juga diajukan hipotesis meskipun hipotesis tersebut tidak selalu dinyatakan secara eksplisit. Biasanya sejarahwan menyimpulkan bukti-bukti dan secara cermat menilai kepercayaannya. Jika buktinya ternyata cocok dengan hipotesisnya, maka hipotesis tersebut teruji. Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis yaitu : (a) sumber primer, (a.1) sumber yang diperoleh secara langsung dari objek peninggalan masa lampau, seperti : candi, istana, senjata, dsb. (a.2) cerita, penuturan, dan catatan dari para saksi mata ketika peristiwa tersebut terjadi, seperti : undang-undang, piagam, otobiografi, dsb.(b) Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui bahan-bahan/dokumen tertulis, seperti : ensiklopedia, buku, majalah, koran, dsb.

Page 20: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Sumber informasi dalam penelitian sejarah dapat dikelompokkan menjadi empat bagian : (a) dokumen, yaitu materi yang tertulis dalam bentuk buku, majalah, koran, dsb.(b) Rekaman yang bersifat numerik, yaitu rekaman yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk data numerik, misalnya skor tes, laporan sensus, dsb.(c) Pernnyataan lisan, yaitu melakukan wawancara dengan orang yang merupakan saksi saat peristiwa lalu terjadi. Ini merupakan bentuk khusus dari penelitian sejarah yang disebut oral history.(d) Relief, yaitu objek fisik atau karakteristik visual yang memberikan beberapa informasi tentang peristiwa masa lalu. Contohnya, monumen, peralatan, pakaian, dsb.Untuk menjamin kebenaran informasi yang ada, terutama dalam data sekunder perlu diadakan external critism maupun internal critism. Dalam external critism dikaji tentang siapa yang menulis dokumen, apa tujuan penulisan dokumen tersebut, kapan dan dimana dokumen itu dibuat, dalam kondisi yang bagaimana dokumen itu ditulis, apakah dokumen tersebut merupakan naskah asli, dan seterusnya. Untuk menetapkan umur satu dokumen, peneliti dapat meibatkan unsur-unsur penting, seperti pengujian tnda tangan, bentuk huruf, penggunaan bahasa dan termasuk juga uji fisik dan kimiawi atas tinta, cat, kertas, dsb. Dalam internal critism dikaji, misalnya apa yang dimaksudkan oleh pengarang dalam pernyataannya, apakah pernyataannya tersebut dapat dipercaya, apakah terlihat konsistensi antara

Page 21: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

pernyataan yang satu dengan yang lainnya, dsb. Peneliti sejarah harus benar-benar yakin bahwa datanya autentik dan akurat, sehingga dapat memandang data tersebut sebagai bukti sejarah yang berharga untuk ditelaah secara serius. Karakteristik penelitian sejarah, yaitu : (a) Menggunakan data sekunder, data yang diobservasi oleh orang lain.(b) Hanya mengumpulkan informasi, karena itu jika tidak dilakukan ekstra hati-hati, informasi tersebut kurang valid dan reliabel, berat sebelah dan bias.(a) Selain data sekunder, ada juga data primer yang dikumpulkan melalui pengamatan melalui pengamatan secara langsung. Diantara kedua data tersebut, data primer dianggap memiliki otoritas yang kuat sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.(b) Terdapat dua jenis kritik yang digunakan untuk menentukan nilai atau bobot data yakni: kritik eksternal dan kritik internal. (c) Dibandingkan dengan penelitian perpustakaan, pendekatan sejarah lebih tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas.Menurut Fraenkel dan Wallen (1990), ada empat langkah pokok dalam penelitian sejarah, yaitu merumuskan masalah, menemukan sumber-sumber informasi sejarah yang relevan, meringkas dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut, serta mempresentasikan dan menginterpretasikan informasi-informasi tersebut yang

Page 22: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

dihubungkan dengan masalah atau pertanyaan dalam penelitian. Langkah-langkah ini dapat diuraikan lagi menjadi beberapa tahap, dan setiap tahap terdiri atas langkah-langkah operasional sebagai berikut :Tahap pertama : persiapan penelitianPada tahap ini biasanya peneliti menyusun desain penelitian, yang meliputi: memilih dan merumuskan masalah, menetapkan tujuan penelitian, menjelaskan manfaat hasil penelitian, merumuskan asumsi, memilih pendekatan penelitian, menentukan langkah-langkah kegiatan penelitian, menyusun instrumen dan pedoman analisis data. Tahap kedua : pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian sejarah dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Heuristik (pengumpulan data)b. Kritik (verifikasi)c. Interpretasi (penafsiran)d. Histiriograf (penulisan sejarah)Tahap ketiga : penyusuna laporan hasil penelitian2. Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini. Pola-pola penelitian deskriptif ini antara lain : survey, studi kasus, causal-comparative, korelasional, dan pengembangan. Tujuannya adalah untuk (a) menjelaskan suatu fenomena, (b) mengumpulkan informasi yang bersifat

Page 23: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

aktual dan fuktual berdasarkan fenomena yang ada, (c) mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan praktik-praktik yang sedang berlangsung, (d) membuat perbandingan dan evaluasi, dan (e) mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat rencana dan keputusan di masa yang akan datang. 3. Penelitian eksperimenPenelitian ekperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Bentuk penelitian eksperimen menurut Tuckman (1982) ada 4 jenis, yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental. Berbeda dengan Tuckman, Sukmadinata (2009) dalam bukunya menyatakan bahwa penelitian eksperimen berdasarkan variasinya terdiri dari penelitian ekperimen murni (true experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental), eksperimen lemah (weak experimental) dan eksperimen subjek tunggal (single subject experimental).Eksperimen murni merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan karakteristiknya (dicari yang sama). Sedangkan pada eksperimen semu (quasi experimental) pengontrolan

Page 24: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

variabel hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.Eksperimen lemah merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen, tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya. Eksperimen jenis ke empat adalah eksperimen subjek tunggal. Eksperimen subjek tunggal merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi dan lemah belaku.

4. Penelitian surveyPenelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunaan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui kuisioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui

Page 25: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuisioner melalui surat. Wawancara dapat dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan dari survey ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunkan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara bertahap.Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan dating, penelitian operational dan pengembangan indikaor-indikator social.

5. Penelitian ekspos faktoPenelitian ekspos fakto (after the fact) merupakan penelitian yang dilakukan terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung. Jenis penelitian ini disebut juga sebagai restropective study karena meneusuri kembali terhadap suatu peristiwa dan kemudian menelusuri ke belakang untuk menyelidiki faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini dilakukan sesudah perbedaan-

Page 26: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami. Penelitian ini merupakan penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau tidak dlakukan pada saat penelitian berlangsung. Dalam beberapa hal penelitian ekspos fakto dapat dianggap sebagai kebalikan dari penelitian eksperimen atau sebagai pengganti dari pengambilan dua kelompok yang sama, kemudian diberi perlakuan yang berbeda.

Dahlan, Sopiyudin. 2010. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. CV Sagung Seto : Jakarta

6. Apa saja tujuan dari penelitian ?

1. Tujuan Umum

Terdapat dua pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan tujuan umum. Pendapat pertama, tujuan umum adalah tujuan yang melingkupi semua tujuan penelitian. Berdasarkan pendapat ini, peneliti harus memformulasikan sedemikian rupa agar semua tujuan penelitian terangkum dalam tujuan umum. Pendapat kedua, tujuan umum adalah tujuan yang lebih lias dari tujuan khusus, tetapi masih logis (tidak terlalu luas. Penulis cenderung kepada pendapat pertama.

Page 27: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

A B

Gambar AB : Dua definisi tujuan umum. Tujuan umum adalah tujuan yang lebih luas dari tujuan khusus akan tetapi tidak terlalu luas dan logis (A). Tujuan umum adalah tujuan yang merangkum tujuan khusus (B).

Perhatikan contoh berikut :

Suatu penelitian ingin mengetahui prevalensi diare di Kecamatan C pada taun 2005 serta faktor-faktor apa yang berhubungan dengan diare. Tujuan umum penelitian tersebut adalah “Diketahuinya prevalensi diare di Kecamatan C pada tahun 2005 serta faktor-faktor yang berhubungan dengan diare”.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus mengandung hal-hal lebih rinci yang ingin dicapai oleh peneliti. Merupakan uraian yang lebih detail dari tujuan umum. Tujuan khusus harus konsisten dengan pertanyaan penelitian. Jika pertanyaan penelitian ada lima maka tujuan khusus juga ada lima. Pertanyaan penelitian nomor satu harus konsisten dengan tujuan khusus penelitian nomor satu. Pertanyaan penelitian nomor dua harus konsisten dengan tujuan khusus penelitian nomor dua, begitu seterusnya.

Dahlan, Sopiyudin. 2010. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. CV Sagung Seto : Jakarta

7. Apa manfaat dari penelitian ?a. Manfaat praktis atau aplikatif

Manfaat penelitian dari aspek praktis atau aplikatif, yakni manfaat penelitian bagi program. Di bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat penelitiannya adalah bagi pembangunan kesehatan atau bagi pengembangan program kesehatan.

b. Manfaat teoritis atau akademisManfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. (notoadmojo 2012)

8. Apa saja syarat untuk melakukan penelitian ?

Page 28: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

1.      Tahap Penelitian secara Umum yang terdiri dari :A.    Tahap Pra-lapangan

Terdapat enam tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, ditambah dengan satu pertimbangan yaitu etika penelitian lapangan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1)      Menyusun rancangan penelitian

Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian[2]. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori.2)      Memilih lapangan penelitian.

Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substansif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya[3]. Dalam menentukan lapangan penelitian kita harus mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan lapangan penelitian.3)      Mengurus Perizinan

Yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah siapa saja pihak yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian dan juga persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan.4)      Menjajaki dan Menilai Lapangan

Pada tahapan ini, peneliti baru melakukan orientasi lapangan dan dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam supaya peneliti dapat mempersiapkan diri serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

5)      Memilih dan Memanfaatkan Lingkungan

Informan adalah penyelidik dan pemberi informasi dan data[4]. Seorang peneliti perlu memiliki seorang informan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian yang berguna bagi peneliti dalam mencari dan melengkapi informasi dari penelitiannya.6)      Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin sudah menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kancah penelitian.

7)      Persoalan etika Penelitian

Page 29: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, adat kebiasaan, nilai dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat yang menjadi latar penelitiannya.

B.     Tahap Pekerjaan Lapangan

Dalam tahapan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

1.      Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri.

a.       Pembatasan latar dan peneliti

Peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan tertutup[5]. Selain itu peneliti juga harus tahu bagaimana cara menempatkan diri sebagai peneliti yang dikenal atau tidak.b.      Penampilan

Dalam hal ini, peneliti harus menyesuaikan penampilan dengan latar penelitian, seperti pakaian dan tingkah laku.

c.       Pengenalan hubungan peneliti di lapangan

Hubungan akrab antara subjek dan peneliti alangkah baiknya harus dibina. Hal ini akan sangat berguna bagi peneliti dalam menggali informasi karena antara peneliti dan subjek penelitian dapat saling bekerja sama dengan saling bertukar informasi.

d.      Jumlah waktu studi

Seorang peneliti hendaknya perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan di lapangan dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

2.      Memasuki Lapangan

a.       Keakraban Hubungan

Dalam menjalin keakraban hubungan, sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport, yaitu hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah tidak ada lagi dinding pemisah di antara keduanya.

b.      Mempelajari bahasa

Page 30: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Selain mempelajari bahasa dari latar penelitiannya, peneliti juga harus mempelajari simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek penelitiannya.

c.       Peranan peneliti

Peneliti harus dapat berperan aktif di tempat penelitiannya bahkan kadang kala peneliti dipaksa berperan ketika mengahadapi masalah yang terjadi selama proses penelitian.

3.      Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data

a.       Pengarahan batas studi

Pada waktu menyusun usulan penelitian, peneliti harus dapat mengarahkan batas studi agar dapat memutuskan apakah mengikuti permulaan, sebagian,atau seluruh kegiatan suatu peristiwa sosial.

b.      Mencatat data

Proses penelitian, peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang kemudian dapat dilengkapi dan disempurnakan bahkan dikembangkan untuk menjadi bahan penelitian.

c.       Petunjuk tentang cara mengingat data

Peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sambil membuat catatan yang baik sambil melakukan pekerjaan lain. Untuk itu diperlukan trik-trik tersendiri dalam mengingat data.

d.      Kejenuhan, keletihan, dan istirahat

Ada masanya peneliti akan merasa jenuh dan letih dalam menjalani proses penelitian tersebut. Maka dari itu, peneliti memerlukan istirahat yang cukup untuk menyegarkan kembali pikirannya.

e.       Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan

Dalam menghadapi konflik, hendaknya peneliti bersikap netral, tidak memihak dan menengahi persoalan dan pertikaian yang sedang terjadi.

f.       Analisis di lapangan

Page 31: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Seorang peneliti, khususnya peneliti kualitatif mengenal adanya analisis data di lapangan walaupun analisis data secara intensif barulah dilakukan sesudah ia selesai melakukan penelitian di tempat tersebut.

2.      Tahap Penelitian secara SiklikalPada tahap ini tidak dibedakan antara proses penelitian, kegiatan pengumpulan datanya terlebih dahulu, namun menyatupadukan kegiatan pengumpulan data dengan analisis data. Jika peneliti mengikuti model seperti ini maka berturut-turut ia melaksanakan pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi, pengamatan terpilih, analisi komponen, dan analisi tema.

Dalam bukunya, Melliong menjelaskan analisis data sebagai berikut :

Analisis dan Interpretasi Data1.      Analisis Data

Analisis data dapat dilaksanakan langsung bersama-sama dengan pengumpulan data. Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan data yaitu:

a.       Analisis Domein

Analisis domein dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan berperanserta/ wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan lapangan.

b.      Analisis Taksonomi

Setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.

c.       Analisis Komponen

Selanjutnya dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan pertanyaan kontras.

d.      Analisis Tema

Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti.

Page 32: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

2.      Interpretasi Data

Intrepetasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

Sumber:

Bartanto dan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer.  Surabaya: ArkolaMelliong.2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:  Remaja Posda KaryaSubiyanto, Ibnu. 2000. Metode Penelitian Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

9. Bagaimana aplikasi landasan ilmu pada penelitian ?10. Apa saja yang dibahas dalam latar belakang ?

Latar belakang berisi: kebijakan umum/teori umum, penjelasan spesifik/teori spesifik, dampak bila permasalahan dibiarkan, data penelitian, data daerah lain, data lapangan/rasa keingin tahuan peneliti sebagai masalah, dan penegasan judul.

Pedoman penulisan proposal ilmiah dan karya tulis ilmiah Tri Cahyono 2009

11. Apa saja syarat dalam membuat rumusan masalah ? #1. Masalah Hendaknya dirumuskan dalam kalimat TanyaPada umumnya rumusan masalah ditulis dalam kalimat Tanya, karena permasalahan membutuhkan pastinya membutuhkan penjelasan atau pembahasan. Dengan ditulisnya rumusan masalah dengan kalimat tanya, akan memberika tingkat keingin tahuan penulis untuk menjawab dan mebahas permasalahan tersebut.

Page 33: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

#2. Rumusan Masalah hendaknya Padat dan JelasRumusan masalah yang padat dan jelas akan mudah untuk dipahami oleh para pembaca dan penulis itu sendiri akan mudah untuk membuat suatu karya ilmiah yang jelas. Jika rumusan masalah tidak jelas akan berdampak pada pembahasan yang tidak karuan dan juga berpengaruh terhadap kualitas karya ilmiah yang ditulisnya.

#3. Rumusan Masalah itu Hendaknya Memberi PetunjukPetunjuk yang hendaknya ada dalam rumusan masalah yaitu terkait tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah tersebut. Petunjuk yang dimaksud bisa berupa variabel, populasi, dan arah dalam pembahasan permasalahan.

#4. Rumusan masalah Hendaknya dapat Menjadi dasar membuat hipotesis.Pada karya ilmiah yang berupa skripsi, tesis, disertasi dan sejenisnya terkadang membutuhkan suatu hipotesis. Hipotesis merupkan dugaan sementara yang belum di uji kebenarannya. Dalam pembuatan hipotesis selalu di dasarkan pada rumusan masalah. Oleh karena itu, suatu rumusan masalah harus dapat di jadikan sebagai dasar pembuatan hipotesis.

#5. Rumusan Masalah Hendaknya bisa menjadi Dasar Bagi Judul Karya Ilmiah.

Page 34: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Kebanyakan para penulis salah persepsi terkait dengan komponen awal dan pokok dalam penulisan ilmiah. Terkadang para penulis menganggap judul adalah komponen penting yang harus di dahulukan, padahal tidak. Rumusan masalah lah yang merupakan komponen awal yang harus di bangun untuk memulai penulisan karya ilmiah. Karena, awal penulisan ilmiah bermula dari adanya masalah, bukan judul. Oleh sebab itu rumusan masalah hendaknya bisa menjadi dasar dalam penulisan judul penelitian.

Pedoman penulisan proposal ilmiah dan karya tulis ilmiah Tri Cahyono 2009

12. Apa isi dari BAB I pada KTI ? dan ada berapa banyak isi dari tiap bab dari KTI ?

Sistematika penulisan penelitianI. Judul

II. Penelitian1. Latar belakang2. Perumusan masalah3. Hipotesis/ dugaan sementara4. Tujuan5. Manfaat

III. Tinjauan pustakaKerangka konsep

IV. Metodologi Desain Tempat dan waktu Populasi dan sampel Kriteria inklusi dan eksklusi besar sample Cara kerja Identifikasi variabel Manajemen dan analisis data

Page 35: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

Defini operasional Masalah etik

V. Daftar pustakaVI. LampiranSumber: Sudigdo Sastroasmoro – Sofyan Ismael. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara

13. Bagaimana adab meneliti dalam islam ?

Etika Penelitian Pada Hewan Dalam Pandangan Islam1. Menghormati

2. Memperlakukan dengan baik

3. Tidak menyiksa

4. Mempercepat proses

SYARAT-SYARAT PENELITIAN PADA SUBJEK MANUSIA1.Memenuhi prinsip ilmiah yang telah diakui. Dilandasi studi kepustakaan yang memadai, berdasar penelitian pada subjek manusia atau hewan sebelumnya.2.Mempunyai usulan penelitian yg jelas tentang tujuan & alasan mengapa dilakukan pada manusia, seleksi sampel, dosis obat, efek samping, risiko, lama penelitian, metode, kriteria penghentian penelitian, kriteria DO.3.Rumusan rencana & pelaksanan prosedur jelas dalam suatu protokol penelitian yg diajukan pada KEPK (Kelayakan Etik Pengujian Klinik)

Page 36: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

4.Dilakukan oleh peneliti dengan kualitas dan pengalaman yang tinggi di bidang profesinya, atau pengawasan tenaga medis yg mempunyai kompetensi klinis5.Memiliki surat persetujuan atas dasar kesadaran (informed concent) dan memiliki rekomendasi ethical clearance dari komite etik penelitian6.Bila secara hukum tidak mampu memberikan ic, maka ic diperoleh dari wali yang sah secara hukum7.Dilakukan atas dasar h a m dan sukarela; subjek ikut dalam penelitian tanpa ada tekanan, dan setiap saat berhak menyatakan keluar dari penelitian tersebut8.Hak subjek untuk melindungi integritas fisik, mental dan kepribadiannya harus dihormati7.Dilaksanakan atas dasar risk-benefit (benefit > risk)9.Dilengkapi fasilitas yang memadai untuk mengatasi resiko selama dan sesudah penelitian10.Dilakukan secara bertanggung jawab11.Protokol riset harus selalu mencantumkan surat pernyataan tentang pertimbangan etik yang berhubungan dengan riset, dan menyatakan bahwa prinsip yang tertera pada deklarasi helsinki telah dipenuhi12.Dalam publikasi hasil riset, peneliti harus melaporkan hasil yang akurat. Laporan yang tidak sesuai dengan persyaratan dan deklarasi helsinki tidak dapat dipublikasikanhttp://dokumen.tips/download/link/adab-meneliti-pada-hewan-dan-manusiadrmasyhudi

14. Langkah –langkah memilih suatu penelitian ?

Page 37: LI SGD LBM 1 Modul MP - Aji WiraPratama

a. Memilih dan atau mengidentifikasi masalahb. Menetapkan tujuan penelitianc. Studi literaturd. Merumuskan kerangka konsep penelitiane. Merumuskan hipotesisf. Merumuskan metode penelitiang. Pengumpulan datah. Mengolah dan menganalisis datai. Membuat laporan

(notoadmojo 2012)