lomba bukan hanya untuk siswa pinter saja

3
Lomba Bukan Hanya untuk Siswa Pinter Saja Oleh Erik Hilaluddin Seperti biasa, kedatangan anak-anak disambut senyuman hangat beberapa guru yang berbaris rapi di gerbang sekolah. Dengan ikhlas, mereka mengulurkan tangan penuh doa kebaikan untuk dijabat anak-anak. Prosesi penyambutan ini bagian dari tradisi SDHT sebagai simbol ucapan selamat datang kepada anak-anak. Eh, iya, hari itu aku sudah mesti menyerahkan rencana pelaksanaan pembelajaran (PP! dan buku "etatalaksanaan "elas ke kepala sekolah. Sayangnya tugas itu sama sekali belum kujamah. Padahal menurut sebagian temanku pelaksanaan tugas itu sebagai konsekuensi dari pro#esiku sebagai guru. $nehnya, aku acap kali lalai terhadap tugas-tugas adminstrati# itu. Dalam hati, aku sering bertanya, apakah tugas-tugas adminstrati# tersebut punya pengaruh yang begitu besar terhadap peningkatan kompetensi seorang guru dalam mengajar% $pakah tugas-tugas tersebut punya andil besar dalam membuat perubahan positi# pada anak didik% $tau justru tugas-tugas itu malah membuat guru keh ila nga n kreati&itas karena 'a ktuny a ban yak dihabiskan unt uk membuat hal-hal yan g menurutku sangat tidak penting% $h, mungkin pertanyaan-pertanyaan apologietik itu muncul hanya untuk menutupi kesalahanku saja, pikirku. onceng mengeluarkan bunyi akibat pukulan salah seorang guru. )unyi yang keluar sebagai tanda bah'a aku harus masuk kelas. *$ssalamu+alaikum,  Pak% teg ur sal ah se ora ng muridku sambil meraih dan menempelkan ta ngan ku di ke ni ngnya. i tu al ha ri an ya ng bi asa di la kuka n an ak-ana k se be lum masu k kela s. -a+alaikum salam 'arahmatullahi 'abarakatuh,  ja'abku hangat sambil kuusap kepalanya. $nak-anak lain yang berbaris di belakangnya mengikuti apa yang dilkukan oleh anak tadi. $da kebanggaan yang luar biasa ketika aku diperlakukan seperti itu. Perlakuan biasa memang, bahkan beberapa orang menganggap apa yang dilakukan oleh anak-anakku sama sekali tidak istime'a. Hal yang biasa dilakuk an oleh seorang murid kepada guru nya. Tapi, aku mengangg apnya seba gai sesu atu yang luar biasa, karen a apa yang mere ka lakukan didasa ri atas ketulusa n, kejujura n, dan nyaris tanpa tendensi. $palagi kebiasaan seperti itu tidak pernah kulakukan semasa kecilku, baik kepada orangtua maupun guru. "alaupun sesekali kulakukan, hanya agar guru dan orangtuaku senang. Tidak atas dasar rasa hormatku kepada mereka ('aktu itu!. Setelah selesai salat Duha, anak-anak mengingatkanku untuk segera menentukan sis'a yang akan me'akili kelas pada kegiatan lomba yang diadakan sekolah dalam rangka peringatan salah satu hari besar slam. Seperti biasa, teriakan, *saya, Pak/ membuat kelas menjadi gaduh. Setiap sis'a mengangkat tangannya berharap dapat kepercayaan menjadi peserta lomba. Pemandangan yang sangat menggembirakan, pikirku. Di tempat lain, tidak mudah mendapatkan situasi di mana anak berebut menjadi peserta lomba. 0uru harus bermulut licin mengeluarkan bujuk rayu bahkan intimidasi agar sis'a mau berpartisipasi.

Upload: dinata-toeslan

Post on 23-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lomba Bukan Hanya Untuk Siswa Pinter Saja

7/24/2019 Lomba Bukan Hanya Untuk Siswa Pinter Saja

http://slidepdf.com/reader/full/lomba-bukan-hanya-untuk-siswa-pinter-saja 1/2

Lomba Bukan Hanya untuk Siswa Pinter Saja

Oleh Erik Hilaluddin

Seperti biasa, kedatangan anak-anak disambut senyuman hangat beberapa guru yang berbaris

rapi di gerbang sekolah. Dengan ikhlas, mereka mengulurkan tangan penuh doa kebaikan untuk dijabatanak-anak. Prosesi penyambutan ini bagian dari tradisi SDHT sebagai simbol ucapan selamat datang

kepada anak-anak.

Eh, iya, hari itu aku sudah mesti menyerahkan rencana pelaksanaan pembelajaran (PP! dan

buku "etatalaksanaan "elas ke kepala sekolah. Sayangnya tugas itu sama sekali belum kujamah.

Padahal menurut sebagian temanku pelaksanaan tugas itu sebagai konsekuensi dari pro#esiku sebagai

guru. $nehnya, aku acap kali lalai terhadap tugas-tugas adminstrati# itu. Dalam hati, aku sering

bertanya, apakah tugas-tugas adminstrati# tersebut punya pengaruh yang begitu besar terhadap

peningkatan kompetensi seorang guru dalam mengajar% $pakah tugas-tugas tersebut punya andil

besar dalam membuat perubahan positi# pada anak didik% $tau justru tugas-tugas itu malah membuat

guru kehilangan kreati&itas karena 'aktunya banyak dihabiskan untuk membuat hal-hal yang

menurutku sangat tidak penting% $h, mungkin pertanyaan-pertanyaan apologietik itu muncul hanya

untuk menutupi kesalahanku saja, pikirku.

onceng mengeluarkan bunyi akibat pukulan salah seorang guru. )unyi yang keluar sebagai

tanda bah'a aku harus masuk kelas.

*$ssalamu+alaikum,  Pak% tegur salah seorang muridku sambil meraih dan menempelkan

tanganku di keningnya. itual harian yang biasa dilakukan anak-anak sebelum masuk kelas.

-a+alaikum salam 'arahmatullahi 'abarakatuh,  ja'abku hangat sambil kuusap kepalanya. $nak-anak

lain yang berbaris di belakangnya mengikuti apa yang dilkukan oleh anak tadi.

$da kebanggaan yang luar biasa ketika aku diperlakukan seperti itu. Perlakuan biasa memang,

bahkan beberapa orang menganggap apa yang dilakukan oleh anak-anakku sama sekali tidak istime'a.

Hal yang biasa dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya. Tapi, aku menganggapnya sebagai

sesuatu yang luar biasa, karena apa yang mereka lakukan didasari atas ketulusan, kejujuran, dan

nyaris tanpa tendensi. $palagi kebiasaan seperti itu tidak pernah kulakukan semasa kecilku, baik

kepada orangtua maupun guru. "alaupun sesekali kulakukan, hanya agar guru dan orangtuaku senang.

Tidak atas dasar rasa hormatku kepada mereka ('aktu itu!.

Setelah selesai salat Duha, anak-anak mengingatkanku untuk segera menentukan sis'a yang

akan me'akili kelas pada kegiatan lomba yang diadakan sekolah dalam rangka peringatan salah satu

hari besar slam. Seperti biasa, teriakan, *saya, Pak/ membuat kelas menjadi gaduh. Setiap sis'a

mengangkat tangannya berharap dapat kepercayaan menjadi peserta lomba. Pemandangan yang sangat

menggembirakan, pikirku. Di tempat lain, tidak mudah mendapatkan situasi di mana anak berebut

menjadi peserta lomba. 0uru harus bermulut licin mengeluarkan bujuk rayu bahkan intimidasi agar

sis'a mau berpartisipasi.

Page 2: Lomba Bukan Hanya Untuk Siswa Pinter Saja

7/24/2019 Lomba Bukan Hanya Untuk Siswa Pinter Saja

http://slidepdf.com/reader/full/lomba-bukan-hanya-untuk-siswa-pinter-saja 2/2

Pada saat itu aku sebenarnya sedang diuji untuk memilh salah satu dari dua pilihan1 memilih

anak-anak cerdas dan berbakat yang sudah terbiasa mengecap nikmatnya suasana lomba, atau

menunjuk anak-anak underachie&er  yang jarang mendapatkan kesempatan menikmati asyiknya

berkompetisi. Setiap pilihan punya konsekuensi, pikirku. 2emilih kelompok sis'a yang pertama

berarti membuka lebih lebar peluang untuk menang. "onsekuensinya anak-anak underachie&er   akan

merasa tidak pernah dihargai sebagai sis'a yang mestinya mempunyai hak mendapatkan layanan

pendidikan yang sama. Sedangkan kalau pilihanku jatuh pada kelompok kedua, kesempatan untuk

menang lomba menjadi sangat sempit. )ahkan tertutup sama sekali. Tapi kalau itu dilakukan

sebenarnya aku sedang memberikan pengalaman belajar mahal yang akan mereka ingat sepanjang

hidup. 3ntuk mendinginkan suasana yang semakin tak terkenadali, aku meminta mereka untuk diam.

Setelah sedikit berbasa-basi, akhirnya aku menyebut beberapa nama anak yang tidak tidak biasa

berpartisipasi dalam lomba. Salah satunya adalah $#an4, salah satu anak berkebutuhan khusus. "ami

biasa menyebutnya dengan sebutan anak istime'a.

2endengar keputusan tersebut situasi kelas menjadi ramai. Sebagian besar sis'a

meresponnya dengan positi#. Teriakan *$aaa#an... $aaa#an... $aaa#an/*  yang mendadak menggema di

seantero kelas merupakan 'ujud dukungan terhadap keputusanku dan anak yang kupilih.

espon yang sungguh di luar dugaan. Sebelumnya aku mengira bah'a keputusanku akan

ditentang habis-habisan. Terutama oleh beberapa sis'a yang memang secara akademis layak untuk

berpartisipasi.*"enapa harus saya, Pak% Saya kan tidak bisa apa-apa. Di kelas ini kan  banyak yang pinter-

pinter/ )egitulah kira-kira celoteh $#an ketika saya memintanya untuk berpartisipasi dalam lomba.

Dengan mata yang berbinar-binar penuh kebahagiaan, perntanyaan itu terus ia utarakan berulang-

ulang bahkan ketika sudah keluar dari kelas.

$da maksud lain yang coba kutangkap di balik pertanyaannya yang berulang-ulang. a

sebenarnya tidak sedang mencari tahu alasan yang melatarbelakngi penunujukan dirinya untuk

mengikuti lomba. ebih dari itu, ia membutuhkan peneguhan, dukungan, dan pengukuhan bah'a ia bisa

melakukan apa yang bisa dilakukan oleh teman-temannya.

1 5ama anak sengaja disamarkan untuk menjaga pri&asi anak bersangkutan.