lp+lk dm koe 1

Upload: merchilliea-esonavy-gyana

Post on 19-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    1/45

    LAPORAN PENDAHULUAN

    A. Konsep Dasar

    1. Definisi

    Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

    herediter, demham tanda tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai

    dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat

    dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak

    pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan

    metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).

    angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya

    jaringan mati atau nekrosis, namun se!ara mikrobiologis adalah proses

    nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. (Askandar, 200" ).

    angren #aki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam$

    hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah

    sedang atau besar di tungkai. ( Askandar, 200").

    2. Anatomi Fisiologi%ankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira kira

    "& !m, lebar & !m, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata

    rata '0 0 gram. erbentang pada *ertebrata lumbalis " dan 2 di

    belakang lambung.

    %ankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam

    tubuh baik he+an maupun manusia. agian depan ( kepala ) kelenjar

    pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian

    pilorus dari lambung. agian badan yang merupakan bagian utama dari

    organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau

    terletak pada alat ini. Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar

    pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang

    membentuk usus.

    %ankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu -

    ("). Asini sekresi getah pen!ernaan ke dalam duodenum.

    (2). %ulau angerhans yang tidak tidak mengeluarkan sekretnya keluar,

    tetapi menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.

    %ulau pulau angerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari

    pamkreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya " / dari berat

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    2/45

    total pankreas. %ulau langerhans berbentuk o*oid dengan besar masing$

    masing pulau berbeda. esar pulau langerhans yang terke!il adalah &0 ,

    sedangkan yang terbesar /00 , terbanyak adalah yang besarnya "00 22&

    . 1umlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara " 2

    juta.

    %ulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu -

    ("). el sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 30 4 memproduksi

    glikagon yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang

    mempunyai 5 anti insulin like a!ti*ity 5.

    (2). el sel ( betha ), jumlahnya sekitar '0 60 , membuat insulin.

    (/). el sel D ( delta ), jumlahnya sekitar & "& , membuat somatostatin.

    Masing masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan

    sifat pe+arnaan. Di ba+ah mikroskop pulau$pulau langerhans ini nampak

    ber+arna pu!at dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. %ada

    penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta yang

    normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pe+arnaan untuk insulin

    sehingga dianggap tidak berfungsi.

    7nsulin merupakan protein ke!il dengan berat molekul &606 untuk insulinmanusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama, yaitu

    rantai A dan . #edua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan ( perangkai ), yang

    terdiri dari disulfida. 8antai A terdiri dari 2" asam amino dan rantai terdiri dari /0

    asam amino. 7nsulin dapat larut pada p9 3 : dengan titik isoelektrik pada &,/.

    ebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang

    besar di dalam membrana sel.

    7nsulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam butiran

    berselaput yang berasal dari kompleks olgi. %engaturan sekresi insulin dipengaruhi

    efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. ila kadar glukosa darah

    meningkat diatas "00 mg;"00ml darah, sekresi insulin meningkat !epat. ila kadar

    glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.

    elain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan

    hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda$beda.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    3/45

    3. Etiologi

    a. Diabetes Melitus

    DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi

    dapat menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik

    biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    4/45

    2. %eningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang

    menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai

    dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.

    /. erkurangnya protein dalam jaringan tubuh.

    %asien pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat

    mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi

    sesudah makan. %ada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang

    ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar "'0 "60 mg;"00 ml ),

    akan timbul glikosuria karena tubulus tubulus renalis tidak dapat

    menyerap kembali semua glukosa. lukosuria ini akan mengakibatkan

    diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium,klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi

    dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka

    pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan

    menurun serta !enderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia

    atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi !epat telah dan

    mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein

    tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.

    9iperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis,

    penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. 7ni akan

    memudahkan terjadinya gangren.

    b. Gangren Kaki Diabetik

    Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM

    akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.

    1. Teori Sorbitol

    9iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa

    pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa

    insulin. lukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis

    se!ara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan

    en?im aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. orbitol akan

    tertumpuk dalam sel ; jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan

    dan perubahan fungsi.

    2. Teori Glikosilasi

    Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi

    pada semua protein, terutama yang mengandung senya+a lisin.

    erjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal dapat

    menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro *askular.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    5/45

    erjadinya #aki Diabetik (#D) sendiri disebabkan oleh faktor

    faktor disebutkan dalam etiologi.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    6/45

    Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya

    makroangiopati ( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai,

    terutama di daerah betis.

    ambaran klinis #D7 -

    - %enderita mengeluh nyeri +aktu istirahat.

    - %ada perabaan terasa dingin.

    - %ulsasi pembuluh darah kurang kuat.

    - Didapatkan ulkus sampai gangren.

    2. #aki Diabetik akibat =europati ( #D= )

    erjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada

    gangguan dari sirkulasi. #linis di jumpai kaki yang kering, hangat,kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki

    teraba baik.

    6. Dampak masalah

    Adanya penyakit gangren kaki diabetik akan mempengaruhi kehidupan

    indi*idu dan keluarga. Adapun dampak masalah yang bisa terjadi meliputi -

    a. %ada 7ndi*idu

    %ola dan gaya hidup penderita akan berubah dengan adanya

    penyakit ini, ordon telah mengembangkan "" pola fungsi kesehatan

    yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan tersebut.

    ". %ola persepsi dan tata laksana hidup sehat

    %ada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi

    dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang

    dampak gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi

    yang negatif terhadap dirinya dan ke!enderungan untuk tidak

    mematuhi prosedur pengobatan dan pera+atan yang lama, oleh

    karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah

    dimengerti pasien.

    2. %ola nutrisi dan metabolisme

    Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi

    insulin maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga

    menimbulkan keluhan sering ken!ing, banyak makan, banyak

    minum, berat badan menurun dan mudah lelah. #eadaan tersebut

    dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme

    yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.

    /. %ola eliminasi

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    7/45

    Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis

    osmotik yang menyebabkan pasien sering ken!ing (poliuri) dan

    pengeluaran glukosa pada urine ( glukosuria ). %ada eliminasi al*i

    relatif tidak ada gangguan.

    3. %ola tidur dan istirahat

    Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah

    sakit yang ramai akan mempengaruhi +aktu tidur dan istirahat

    penderita, sehingga pola tidur dan +aktu tidur penderita mengalami

    perubahan.

    &. %ola akti*itas dan latihan

    Adanya luka gangren dan kelemahan otot otot pada tungkaiba+ah menyebabkan penderita tidak mampu melaksanakan

    akti*itas sehari$hari se!ara maksimal, penderita mudah mengalami

    kelelahan.

    '. %ola hubungan dan peran

    uka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan

    penderita malu dan menarik diri dari pergaulan.

    :. %ola sensori dan kognitif

    %asien dengan gangren !enderung mengalami neuropati ;

    mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.

    6. %ola persepsi dan konsep diri

    Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan

    menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri.

    uka yang sukar sembuh, lamanya pera+atan, banyaknya biaya

    pera+atan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami

    ke!emasan dan gangguan peran pada keluarga ( self esteem ).

    . %ola seksual dan reproduksi

    Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ

    reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan

    kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses

    ejakulasi serta orgasme.

    "0. %ola mekanisme stres dan koping

    amanya +aktu pera+atan, perjalanan penyakit yang kronik,

    perasaan tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi

    psikologis yang negatif berupa marah, ke!emasan, mudah

    tersinggung dan lain lain, dapat menyebabkan penderita tidak

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    8/45

    mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif ;

    adaptif.

    "". %ola tata nilai dan keper!ayaan

    Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi

    tubuh serta luka pada kaki tidak menghambat penderita dalam

    melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi pola ibadah penderita.

    b. Dampak pada keluarga

    Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang sakit dan dira+at

    di rumah sakit akan mun!ul berma!am ma!am reaksi psikologis dari

    kelurga, karena masalah kesehatan yang dialami oleh seorang anggota

    keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. @aktupera+atan yang lama dan biaya yang banyak akan mempengaruhi

    keadaan ekonomi keluarga dan perubahan peran pada keluarga karena

    salah satu anggota keluarga tidak dapat menjalankan perannya.

    . Asuhan kepera+atan

    Dalam memberikan asuhan kepera+atan pada pasien gangren kaki diabetik

    hendaknya dilakukan se!ara komperhensif dengan menggunakan proses

    kepera+atan.

    %roses kepera+atan adalah suatu metode sistematik untuk mengkaji respon

    manusia terhadap masalah$masalah dan membuat ren!ana kepera+atan yang

    bertujuan untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Masalah$masalah

    kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga juga orang terdekat atau

    masyarakat. %roses kepera+atan mendokumentasikan kontribusi pera+at dalam

    mengurangi ; mengatasi masalah$masalah kesehatan.

    %roses kepera+atan terdiri dari lima tahapan, yaitu - pengkajian, diagnosa

    kepera+atan, peren!anaan, pelaksanaan, dan e*aluasi.

    ". %engkajian

    %engkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses kepera+atan

    yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu -

    a. %engumpulan data

    %engumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu

    dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,

    mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt

    diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan

    laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.

    ". Anamnese

    a. 7dentitas penderita

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    9/45

    Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,

    pekerjaan, alamat, status perka+inan, suku bangsa, nomor

    register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.

    b. #eluhan tama

    Adanya rasa kesemutan pada kaki ; tungkai ba+ah, rasa raba

    yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh sembuh dan

    berbau, adanya nyeri pada luka.

    !. 8i+ayat kesehatan sekarang

    erisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka

    serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk

    mengatasinya.d. 8i+ayat kesehatan dahulu

    Adanya ri+ayat penyakit DM atau penyakit penyakit lain

    yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya

    penyakit pankreas. Adanya ri+ayat penyakit jantung, obesitas,

    maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat

    maupun obat$obatan yang biasa digunakan oleh penderita.

    e. 8i+ayat kesehatan keluarga

    Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota

    keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan

    yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal

    hipertensi, jantung.

    f. 8i+ayat psikososial

    Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang

    dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta

    tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.

    2. %emeriksaan fisik

    a. tatus kesehatan umum

    Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bi!ara, tinggi

    badan, berat badan dan tanda tanda *ital.

    b. #epala dan leher

    #aji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada

    leher, telinga kadang$kadang berdenging, adakah gangguan

    pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih

    kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,

    apakah penglihatan kabur ; ganda, diplopia, lensa mata keruh.

    !. istem integumen

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    10/45

    urgor kulit menurun, adanya luka atau +arna kehitaman

    bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus

    dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut

    dan kuku.

    d. istem pernafasan

    Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. %ada penderita

    DM mudah terjadi infeksi.

    e. istem kardio*askuler

    %erfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,

    takikardi;bradikardi, hipertensi;hipotensi, aritmia,

    kardiomegalis.f. istem gastrointestinal

    erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,

    dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar

    abdomen, obesitas.

    g. istem urinary

    %oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau

    sakit saat berkemih.

    h. istem muskuloskeletal

    %enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi

    badan, !epat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di

    ekstrimitas.

    i. istem neurologis

    erjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,

    mengantuk, reflek lambat, ka!au mental, disorientasi.

    /. %emeriksaan laboratorium

    %emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah -

    a. %emeriksaan darah

    %emeriksaan darah meliputi - D C 200 mg;dl, gula darah

    puasa C"20 mg;dl dan dua jam post prandial C 200 mg;dl.

    b. rine

    %emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.

    %emeriksaan dilakukan dengan !ara enedi!t ( reduksi ). 9asil

    dapat dilihat melalui perubahan +arna pada urine - hijau ( ),

    kuning ( ), merah ( ), dan merah bata ( ).

    !. #ultur pus

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    11/45

    Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik

    yang sesuai dengan jenis kuman.

    b. Analisa Data

    Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokan dan

    dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokan data

    dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada

    teori Abraham Maslo+ yang terdiri dari -

    ". #ebutuhan dasar atau fisiologis

    2. #ebutuhan rasa aman

    /. #ebutuhan !inta dan kasih sayang

    3. #ebutuhan harga diri&. #ebutuhan aktualisasi diri

    Data yang telah dikelompokkan tadi di analisa sehingga dapat

    diambil kesimpulan tentang masalah kepera+atan dan kemungkinan

    penyebab, yang dapat dirumuskan dalam bentuk diagnosa kepera+atan

    meliputi aktual, potensial, dan kemungkinan.

    2. Diagnosa kepera+atan

    Diagnosa kepera+atan adalah penilaian klinis tentang respon indi*idu,

    keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan; masalah kesehatan. Aktual atau

    potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan kepera+atan untuk

    meme!ahkan masalah tersebut.

    Adapun diagnosa kepera+atan yang mun!ul pada pasien gangren kaki diabetik

    adalah sebagai berikut -

    ". angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya ;

    menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi

    pembuluh darah.

    2. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada

    ekstrimitas.

    /. angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.

    3. #eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.

    &. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake makanan yang kurang.

    '. %otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan

    tingginya kadar gula darah.

    :. Eemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

    penyakitnya.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    12/45

    6. #urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera+atan dan

    pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

    . angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah

    satu anggota tubuh.

    "0. anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.

    /. %eren!anaan

    etelah merumuskan diagnosa kepera+atan, maka inter*ensi dan akti*itas

    kepera+atan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan men!egah

    masalah kepera+atan penderita. ahapan ini disebut peren!anaan kepera+atan yang

    meliputi penentuan prioritas, diagnosa kepera+atan, menetapkan sasaran dan tujuan,

    menetapkan kriteria e*aluasi dan merumuskan inter*ensi dan akti*itas kepera+atan.a. Diagnosa no. 1

    Gangguan perfusiberhubungan dengan melemahnya;menurunnya aliran

    darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

    ujuan - mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.

    #riteria 9asil - $ Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler

    $ @arna kulit sekitar luka tidak pu!at;sianosis

    $ #ulit sekitar luka teraba hangat.

    $ >edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.

    $ ensorik dan motorik membaik

    8en!ana tindakan -

    ". Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi

    8asional - dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.

    2. Ajarkan tentang faktor$faktor yang dapat meningkatkan aliran darah -

    inggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi ele*asi

    pada +aktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan

    ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.

    8asional - meningkatkan melan!arkan aliran darah balik sehingga

    tidak terjadi oedema.

    /. Ajarkan tentang modifikasi faktor$faktor resiko berupa -

    9indari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan

    kebiasaan merokok, dan penggunaan obat *asokontriksi.

    8asional - kolestrol tinggi dapat memper!epat terjadinya

    arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan terjadinya

    *asokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek dari

    stres.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    13/45

    3. #erja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian *asodilator,

    pemeriksaan gula darah se!ara rutin dan terapi oksigen ( 9> ).

    8asional - pemberian *asodilator akan meningkatkan dilatasi

    pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki,

    sedangkan pemeriksaan gula darah se!ara rutin dapat mengetahui

    perkembangan dan keadaan pasien, 9> untuk memperbaiki

    oksigenasi daerah ulkus;gangren.

    b. Diagnosa no. 2

    Ganguan integritas jaringanberhubungan dengan adanya gangren pada

    ekstrimitas.

    ujuan - er!apainya proses penyembuhan luka.#riteria hasil - ".erkurangnya oedema sekitar luka.

    2. pus dan jaringan berkurang

    /. Adanya jaringan granulasi.

    3. au busuk luka berkurang.

    8en!ana tindakan -

    ". #aji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.

    8asional - %engkajian yang tepat terhadap luka dan proses

    penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan

    selanjutnya.

    2. 8a+at luka dengan baik dan benar - membersihkan luka se!ara

    abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa

    balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang

    mati.

    8asional - mera+at luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga

    kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan

    granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat

    menghambat proses granulasi.

    /. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan

    kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.

    8asional - insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan

    kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat

    untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui

    perkembangan penyakit.

    c. Diagnosa no. 3

    Ganguan rasa nyaman ( nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan.

    ujuan - rasa nyeri hilang;berkurang

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    14/45

    #riteria hasil - ".%enderita se!ara *erbal mengatakan nyeri

    berkurang;hilang .

    2. %enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk

    mengatasi atau mengurangi nyeri .

    /. %ergerakan penderita bertambah luas.

    3. idak ada keringat dingin, tanda *ital dalam batas

    normal.( - /' /:,& 0E, =- '0 60 F ;menit, - "00

    "/0 mm9g, 88 - "6 20 F ;menit ).

    8en!ana tindakan -

    ". #aji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.

    8asional - untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.2. 1elaskan pada pasien tentang sebab$sebab timbulnya nyeri.

    8asional - pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi

    akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk

    diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.

    /. Eiptakan lingkungan yang tenang.

    8asional - 8angasanga yang berlebihan dari lingkungan akan

    memperberat rasa nyeri.

    3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.

    8asional - eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri

    yang dirasakan pasien.

    &. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.

    8asional - %osisi yang nyaman akan membantu memberikan

    kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.

    '. akukan massage dan kompres luka dengan @E saat ra+at luka.

    8asional - massage dapat meningkatkan *askulerisasi dan

    pengeluaran pus sedangkan @E sebagai desinfektan yang dapat

    memberikan rasa nyaman.

    :. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.

    8asional - >bat obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri

    pasien.

    !. Diagnosa no. "

    Keterbatasan mobilitas fisikberhubungan dengan rasa nyeri pada luka

    di kaki.

    ujuan - %asien dapat men!apai tingkat kemampuan akti*itas yang

    optimal.

    #riteria 9asil - ". %ergerakan paien bertambah luas

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    15/45

    2. %asien dapat melaksanakan akti*itas sesuai dengan

    kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ).

    /. 8asa nyeri berkurang.

    3. %asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri se!ara

    bertahap sesuai dengan kemampuan.

    8en!ana tindakan -

    ". #aji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.

    8asional - ntuk mengetahui derajat kekuatan otot$otot kaki

    pasien.

    2. eri penjelasan tentang pentingnya melakukan akti*itas untuk

    menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal.8asional - %asien mengerti pentingnya akti*itas sehingga dapat

    kooperatif dalam tindakan kepera+atan.

    /. Anjurkan pasien untuk menggerakkan;mengangkat ekstrimitas

    ba+ah sesui kemampuan.

    8asional - ntuk melatih otot otot kaki sehingg berfungsi dengan

    baik.

    3. antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.

    8asional - Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.

    &. #erja sama dengan tim kesehatan lain - dokter ( pemberian

    analgesik ) dan tenaga fisioterapi.

    8asional - Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri,

    fisioterapi untuk melatih pasien melakukan akti*itas se!ara

    bertahap dan benar.

    e. Diagnosa no. #

    Gangguan pemenu$an nutrisi ( kurang !ari kebutu$an tubu$

    berhubungan dengan intake makanan yang kurang.

    ujuan - #ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

    #riteria hasil - ". erat badan dan tinggi badan ideal.

    2. %asien mematuhi dietnya.

    /. #adar gula darah dalam batas normal.

    3. idak ada tanda$tanda hiperglikemia;hipoglikemia.

    8en!ana indakan -

    ". #aji status nutrisi dan kebiasaan makan.

    8asional - ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan

    nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan

    diet yang adekuat.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    16/45

    2. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

    8asional - #epatuhan terhadap diet dapat men!egah komplikasi

    terjadinya hipoglikemia;hiperglikemia.

    /. imbang berat badan setiap seminggu sekali.

    8asional - Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat

    badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ).

    3. 7dentifikasi perubahan pola makan.

    8asional - Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program

    diet yang ditetapkan.

    &. #erja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan

    diet diabetik.8asional - %emberian insulin akan meningkatkan pemasukan

    glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian

    diet yang sesuai dapat memper!epat penurunan gula darah dan

    men!egah komplikasi.

    f. Diagnosa no. %

    &otensial terja!inya penyebaran infeksi ( sepsisberhubungan dengan

    tinggi kadar gula darah.

    ujuan - idak terjadi penyebaran infeksi (sepsis).

    #riteria 9asil - ". anda$tanda infeksi tidak ada.

    2. anda$tanda *ital dalam batas normal ( - /' /:,&

    0E )

    /. #eadaan luka baik dan kadar gula darah normal.

    8en!ana tindakan -

    ". #aji adanya tanda$tanda penyebaran infeksi pada luka.

    8asional - %engkajian yang tepat tentang tanda$tanda penyebaran

    infeksi dapat membantu menentukan tindakan selanjutnya.

    2. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga

    kebersihan diri selama pera+atan.

    8asional - #ebersihan diri yang baik merupakan salah satu !ara

    untuk men!egah infeksi kuman.

    /. akukan pera+atan luka se!ara aseptik.

    8asional - untuk men!egah kontaminasi luka dan penyebaran

    infeksi.

    3. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan

    yang ditetapkan.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    17/45

    8asional - Diet yang tepat, latihan fisik yang !ukup dapat

    meningkatkan daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat,

    memper!epat penyembuhan sehingga memperke!il kemungkinan

    terjadi penyebaran infeksi.

    &. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.

    8asional - Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin

    akan menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses

    penyembuhan.

    g. Diagnosa no. '

    emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

    penyakitnya.ujuan - rasa !emas berkurang;hilang.

    #riteria 9asil - ". %asien dapat mengidentifikasikan sebab ke!emasan.

    2. Gmosi stabil., pasien tenang.

    /. 7stirahat !ukup.

    8en!ana tindakan -

    ". #aji tingkat ke!emasan yang dialami oleh pasien.

    8asional - ntuk menentukan tingkat ke!emasan yang dialami pasien

    sehingga pera+at bisa memberikan inter*ensi yang !epat dan tepat.

    2. eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa !emasnya.

    8asional - Dapat meringankan beban pikiran pasien.

    /. unakan komunikasi terapeutik.

    8asional - Agar terbina rasa saling per!aya antar pera+at$pasien

    sehingga pasien kooperatif dalam tindakan kepera+atan.

    3. eri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan

    pasien untuk ikut serta dalam tindakan kepera+atan.

    8asional - 7nformasi yang akurat tentang penyakitnya dan

    keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi

    beban pikiran pasien.

    &. erikan keyakinan pada pasien bah+a pera+at, dokter, dan tim

    kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik

    dan seoptimal mungkin.

    8asional - ikap positif dari timkesehatan akan membantu

    menurunkan ke!emasan yang dirasakan pasien.

    '. erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien se!ara

    bergantian.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    18/45

    8asional - %asien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga

    yang menunggu.

    :. Eiptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.

    8asional - lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu

    mengurangi rasa !emas pasien.

    $. Diagnosa no. )

    Kurangnya pengeta$uan tentang proses penyakit* !iet* pera+atan* !an

    pengobatanberhubungan dengan kurangnya informasi.

    ujuan - %asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang

    penyakitnya.

    #riteria 9asil - ". %asien mengetahui tentang proses penyakit, diet,pera+atan dan pengobatannya dan dapat

    menjelaskan kembali bila ditanya.

    2. %asien dapat melakukan pera+atan diri sendiri

    berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.

    8en!ana indakan -

    ". #aji tingkat pengetahuan pasien;keluarga tentang penyakit DM dan

    gangren.

    8asional - ntuk memberikan informasi pada pasien;keluarga,

    pera+at perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan

    yang diketahui pasien;keluarga.

    2. #aji latar belakang pendidikan pasien.

    8asional - Agar pera+at dapat memberikan penjelasan dengan

    menggunakan kata$kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien

    sesuai tingkat pendidikan pasien.

    /. 1elaskan tentang proses penyakit, diet, pera+atan dan pengobatan

    pada pasien dengan bahasa dan kata$kata yang mudah dimengerti.

    8asional - Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat

    sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

    3. 1elasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan

    libatkan pasien didalamnya.

    8asional - Dengan penjelasdan yang ada dan ikut se!ra langsung

    dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan

    !emasnya berkurang.

    &. unakan gambar$gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada ;

    memungkinkan).

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    19/45

    8asional - gambar$gambar dapat membantu mengingat penjelasan

    yang telah diberikan.

    i. Diagnosa no. ,

    Gangguan gambaran !iriberhubungan dengan perubahan bentuk salah

    satu anggota tubuh.

    ujuan - %asien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota

    tubuhnya se!ar positif.

    #riteria 9asil - $ %asien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan

    lingkungan. anpa rasa malu dan rendah diri.

    $ %asien yakin akan kemampuan yang dimiliki.

    8en!ana tindakan -". #aji perasaan;persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri

    berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang

    berfungsi se!ara normal.

    8asional - Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya.

    2. akukan pendekatan dan bina hubungan saling per!aya dengan pasien.

    8asional - Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien.

    /. unjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.

    8asional - %asien akan merasa dirinya di hargai.

    3. antu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.

    8asional - dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan

    hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi.

    &. eri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan

    kehilangan.

    8asional - ntuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung

    yang normal.

    '. eri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam pera+atan diri dan

    hargai peme!ahan masalah yang konstruktif dari pasien.

    8asional - ntuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.

    j. Diagnosa no.1-

    Gangguan pola ti!urberhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.

    ujuan - angguan pola tidur pasien akan teratasi.

    #riteria hasil - ". %asien mudah tidur dalam +aktu /0 30 menit.

    2. %asien tenang dan +ajah segar.

    /. %asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan

    !ukup.

    8en!ana tindakan -

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    20/45

    ". Eiptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.

    8asional - ingkungan yang nyaman dapat membantu

    meningkatkan tidur;istirahat.

    2. #aji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.

    8asional - mengetahui perubahan dari hal$hal yang merupakan

    kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.

    /. #aji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti

    !emas, efek obat$obatan dan suasana ramai.

    8asional - Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang

    lain dialami dan dirasakan pasien.

    3. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknikrelaksasi .

    8asional - %engantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh

    dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa

    nyeri.

    &. #aji tanda$tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.

    8asional - ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan

    tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil

    tindakan yang tepat.

    ". &elaksanaan

    %elaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap ren!ana tindakan

    kepera+atan yang telah ditetapkan untuk pera+at bersama pasien.

    7mplementasi dilaksanakan sesuai dengan ren!ana setelah dilakukan *alidasi,

    disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal

    yang dilakukan dengan !ermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan

    selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. etelah selesai

    implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi inter*ensi yang sudah

    dilakukan dan bagaimana respon pasien.

    #. /aluasi

    G*aluasi merupakan tahap terakhir dari proses kepera+atan. #egiatan

    e*aluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah di!apai setelah

    implementasi kepera+atan dengan tujuan yang diharapkan dalam

    peren!anaan.

    %era+at mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana

    tujuan ter!apai-

    ". erhasil - prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam +aktu atau

    tanggal yang ditetapkan di tujuan.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    21/45

    2. er!apai sebagian - pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang

    ditentukan dalam pernyataan tujuan.

    /. elum ter!apai. - pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku

    yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    22/45

    Daftar Pustaa

    Earpenito, .1., ("). Ren!ana Asu"an # Doumentasi $e%era&atan. Gd. 2

    1akarta - GE

    (2000). Diagnosa $e%era&atan. Gd. 6. 1akarta - GE

    Doengoes, ("). Peren!anaan Asu"an $e%era&atan. 1akarta - GE

    Makalah #uliah . idak diterbitkan.

    Mansjoer, Arif., et all. ("). $a%ita 'eleta $e(oteran.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    23/45

    PEN)$A*+AN

    anggal masuk - ""$"" $2002 1am masuk - 2/.20

    @7

    8uang - 7nterna aki 7 =o. 8eg -

    "02":':/

    %engkajian - "6$""$2002

    A. +(entitas

    =ama %asien - n. 8

    mur - &/ tahunuku;angsa - 1a+a;7ndonesia

    Agama - 7slam

    %endidikan - M%

    %ekerjaan - @iras+asta

    Alamat - Manukan #esuma, urabaya

    ,. R+-AA/ $EPERA-A/AN

    1. Riwayat Masuk Rumah Sakit

    #lien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah mengalami kelemahan dan

    merasa pusing. #lien merasa badannya terasa berat. #lien memiliki ri+ayat

    penyakit ken!ing manis.

    9al yang paling dirasakan saat ini adalah sesak nafas. esak dialami oleh klien

    dirasakan sejak tanggal "' 1anuari 2002 dan dirasakan semakin berat bila klien

    duduk di tempat tidur. esak nafas dirasakan berkurang bila klien berbaring di

    tempat tidur, namun sesak tidak hilang. esak dirasakan hingga membuat klien

    tidak mampu untuk berdiri atau berjalan dari tempat tidur. esak dirasakan pada

    seluruh lapang dada namun tidak mengalami nyei pada saat bernafas.

    !. Riwayat Penyakit Dahulu

    #eluarga klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, gondok,

    =amun klien menderita sakit ken!ing manis dan diketahi sejak umur 30 tahun

    (sepuluh tahun yang lalu) dan biasa berobat (kontrol) di %uskesmas. #lien juga

    mengalami gangren sejak sekitar 3 tahun yang lalu. akit yang bisa dialami klien

    hanyalah demam biasa atau pilek yang biasanya sembuh dengan membeli obat

    dari +arung

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    24/45

    ". Riwayat Penyakit Keluarga

    #eluarga menyangkal adanya penyakit #en!ing Manis yang diderita oleh

    keluarga klien, penyakit jantung.

    enogram -

    %ria

    @anita

    #lien

    #. Kebutuhan Dasar Khusus

    a. reath (pernafasan)

    ubyektif - $

    >byektif -

    %ernafasan /' H;menit, #usmaull, 9idung bersih sebelah kanan terpasang

    =, dis!art ($), pernafasan !uping hidung ($). uara nafas tidak ada stridor,

    *esikuler pada lapang paru.

    b. lood (#ardio*askuler)

    ubyektif - $

    >byektif -

    =adi ""6 H;mnt, reguler kuat4D - "30;0 mm9g, uara 1antung "2tanpa

    suara tambahan, mur$mur;split ($), #ulit %u!at, E8 2 menit.

    !. rain (%ersyarafan)

    ubyektif - $

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    25/45

    >byektif -

    E / (M "B "G "), 8efleks pupil () isokhor, gelisah, koordinasi gerak tidak

    terkaji.

    d. o+el (%en!ernaan)

    ubyektif - $

    >byektif -

    Mulut kotor,bibir kering, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis, nafas

    bau aseton, pembesaran kel leher ($). Abdomen supel simetris, masa ($)

    skibala tidak teraba, pembesaran hati ($) limpha ($) as!ites ($). ising usus ()

    tidak meningkat. b.a.b belum sejak dua hari yang lalu.

    e. ladder (%erkemihan)

    ubyektif - $

    >byektif -

    Distensi kandung kemih ($), %roduksi urine "300 !!;23 jam, +arna kuning

    jernih. erpasang kateter

    f. one (Muskuloskeletal)

    ubyektif - $

    >byektif -

    #ekuatan otot tidak terkaji, atropi otot tidak ditemukan, deformitas

    ekstremitas tidak ditemukan, #emampuan bergerak tidak beraturan kuat.

    g. kin (7ntegumen)

    ubyektif - $

    >byektif -

    saat masuk &/ kg, "3 Em. @arna kulit pu!at, !yanosis ($) 7!terus ($),

    spider ne*i;perdarahan kulit ($) lesi ($) oedema ($)

    Data aboratorium

    anggal "0 1uli 200"

    9b - "&, ' mg

    %EB - 0,36 ( 0,/6 0,32)

    eukosit - 3.&000 (I "00.000)

    rombosit - /6:

    lukosa - '&" mmol

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    26/45

    > - /"

    #reatinin - ",&'

    Analisa Darah

    p9 - :,32 (:,/& :,&3)

    pE>2 - "6, mmol (2& 3& mmol)

    p>2 - "0,6 mmol ( 60 "03 mmol)

    9E>/ - "2,2 mmol (2" 2& mmol)

    >2sat - 6,/

    Glektrolit -# - ',3& mGJ (/,6 &,0 mGJ)

    =a - ""& mGJ ("/' "33 mGJ)

    El - "0& mGJ ("0& "20 mGJ)

    rinalisis

    Gritrosit / 3, eukosit & ', Gpitel "", #ristal $ , #uman ()

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    27/45

    Analisa Data

    Data Gtiologi Masalah

    D - $

    D> -%ernafasan kusmaull,

    88 /' H;mnt

    E / (M" B" G")

    9E>/ "2,2 mmol

    %enurunan insulin;reseptor insulin

    %eningkatan katabolisme tubuh

    (glukolisis, glukoneolisis)

    %eningkatan produk keton dan

    peningkatan keasaman darah

    #ompensasi melalui pernafasan

    dengan peningkatan 88 dan pola

    %ernafasan

    D - $

    D> -

    DA - '&"

    %EB 3,6

    =a ""& mGJ

    ibir kering

    %eningkatan kadar glukosa darah

    9iperosmolaritas organ

    Dehidrasi jaringan (sel)

    #eseimbangan

    !airan dan

    elektrolit

    D - $

    D> -

    elisah

    E / (M" B" G")

    9iperosmolaritas %eningkatan

    keton

    irkulasi otak I #era!unan

    otak

    %enurunan kesadaran

    elisah

    #eamanan;

    keselamatan

    D - $

    D> -

    #esadaran menurun

    E / (M" B" G")

    #emampuan makan ($)

    erpasang =

    %enurunan 7nsulin;ggn reseptor

    ptake sel II

    8angsang #atabolisme CC

    %emakaian simpanan energi CC

    Gnergi CC

    =utrisi

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    28/45

    Diagnosa #epera+atan -

    %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik

    angguan keseimbangan !airan dan elektolit berhubungan dengan peningkatan

    osmolaritas sekundr terhadap hiperglikemia

    =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme, intake

    yang kurang

    8esiko tinggi !edera berhubungan dengan penurunan kesadaran

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    29/45

    8en!ana %era+atan

    %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik

    ujuan - %ola nafas teratur, normopnea

    7nter*ensi 8asional

    #aji pola nafas tiap hari %ola dan ke!epatan pernafasan dipengaruhi oleh

    status asam basa, status hidrasi, status

    !ardiopulmonal dan sistem persyarafan. #eseluruhan

    faktor harus dapat diidentifikasi untuk menentukan

    faktor mana yang berpengaruh;paling berpengaruh

    #aji kemungkinan adanyase!ret yang mungkin

    timbul

    %enurunan kesadaran mampu merangsangpengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek

    parasimpatik dan atau penurunan kemampuan

    menelan

    #aji pernafasan kusmaul

    atau pernafasan keton

    %aru$paru mengeluarkan asam karbonat melalui

    pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis

    respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis.

    %ernafasn yang berbau keton berhubungan dengan

    peme!ahan asam ketoasetat dan harus berkurang bila

    ketosis harus terkoreksi

    %astikan jalan nafas tidak

    tersumbat

    %engaturan posisi ekstensi kepala memfasilitasi

    terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya lidah

    dan meminimalkan penutupan jalan nafas oleh sekret

    yang munkin terjadi

    erikan bantuan oksigen %ernafasan musmaull sebagai kompensasi keasaman

    memberikan respon penurunan E>2 dan >2,

    %emberian oksigen sungkup dalam jumlah yang

    minimal diharapkan dapat mempertahankan le*el

    E>2

    #aji #adar AD setiap

    hari

    G*aluasi rutin konsentrasi 9E>/, E>2 dan >2

    merupakan bentuk e*aluasi objektif terhadap

    keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen

    angguan keseimbangan !airan dan elektolit berhubungan dengan peningkatan

    osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia

    ujuan - #eseimbangan !airan dan elektrolit ter!apai dengan nilai laboratorium

    dalam batas normal.

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    30/45

    7nter*ensi 8asional

    #aji ri+ayat pengeluaran

    berlebih - poliuri, muntah,

    diare

    Memperkirakan *olume !airan yang hilang. Adanya

    proses infeksi mengakibatkan demam yang

    meningkatkan kehilangan !airan 7@%antau tanda *ital 9ipo*olemia dapat dimani*estasikan dengan

    hipotensi dan takikardi. %erkiraan berat ringannya

    hipo*olemia dapat dibuat ketika tekanan darah

    sistolik pasien turun lebih dari "0 mm9g dari posisi

    berbaring ke posisi duduk;berdiri

    #aji nadi perifer,

    pengisian kapiler, turgor

    kulit dan membranamukosa

    7ndikator tingkat hidrasi atau *olume !airan yang

    adekuat

    kur tiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari

    status !airan yang sedang berlangsung dan

    selanjtunya dalam pemberian !airan pengganti

    %antau masukan dan

    pengeluaran, !atat 1

    rine

    Memberikan perkiraan kebutuhan akan !airan

    pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi yang

    diberikan

    erikan !airan paling

    sedikit 2&00 !!;hr

    Mempertahankan hidrasi dan *olume sirkulasi

    Eatat hal$hal seperti mual,

    nyeri abdomen , muntah,

    distensi lambung

    #ekurangan !airan dan elektrolit mengubah motilitas

    lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah

    dan se!ara potensial akan menimbulkan kekurangan

    !airan atau elektrolit

    #olaborasi

    erikan =aEl, K =aEl,

    dengan atau tanpa

    dekstrose

    ipe dan jumlah !airan tergantung pada derajad

    kekurangan !airan dan respon pasien indi*idual

    erikan %lasma, albumin %lasma ekspander kadang dibutuhkan jika

    kekuranggan tersebut mengan!am kehidupan atau

    tekanan darah sudah tidak dapat kembali normal

    dengan usaha rehidrasi yang telah dilakukan

    %antau pemeriksaan

    laboraorium - 9t,

    =;Ereatinin, =a, #

    =a menurun men!erminkan perpindahan !airan dari

    intrasel (diuresis osmotik). =a tinggi men!erminkan

    dehidrasi berat atau reabsorbsi =a akibat sekresi

    aldosteron.

    9iperkalemia sebagai repon asidosis dan selanjutnya

    kalium hilang melalui urine. #adar #alium absolut

    tubuh kurang

    erikan #alium atau #alium untuk men!egah hipokalemia harus

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    31/45

    elektrolit 7B;>ral ditambahkan 7B. #alium fosfat dapat diberikan untuk

    menngurangi beban El berlebih dari !airan lain

    erikan ikarbonat Diberikan dengan hati$hati untuk memperbaiki

    asidosis%asang selang = dan

    lakukan penghisapan

    Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan

    muntah

    =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme,

    intake yang kurang

    ujuan - erat badan stabil dan tingkat kekuatan energi tetap

    7nter*ensi 8asional

    imbang tiap hari Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat

    termasuk absorbsi dan utilisasinya

    entukan program diet dan pola

    makan pasien dan bandingkan

    dengan makanan yang dapat

    dihabiskan pasien

    Mengidentifikasi kekurangan dan

    penyimpangan dari kebutuhan teraupetik

    Auskultasi bising usus, !atat

    adanya nyeri abdomen, perut

    kembung, mual, muntahan

    makanan yang belum sempat

    di!erna, pertahankan keadaan

    puasa sesuai indikasi

    9iperglikemia dan gangguan keseimbangan

    !airan dan elektrolit dapat menurunkan

    motilitas;fungsi lambung (distensi dan ileus

    paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan

    inter*ensi

    erikan makanan !air yang

    mengandung ?at makanan dan

    elektrolit dengan segera jika

    pasien sudah dapat mentoleransi

    melalui oral

    %emberian makanan peroral lebih baik jika

    pasien sadar dan fungsi gastrointestinal baik

    ibatkan keluarga;pasien dalam

    peren!anaan makanan

    Meningkatkan rasa keterliatan keluarga4

    memeberikan informasi pda keluarga untuk

    memahami kebutuhan nutrisi klien

    >bser*asi tanda hipoglikemia -

    penurunan kesadaran, kulit

    lembab;dingin, nadi !epat, lapar,

    sakit kepala, peka rangsang

    #arena metabolisme karbohidrat mulai

    terjadi (gula darah akan berkurang, dan

    sementara tetap diberikan insulin maka

    hipoglikemia mungkin terjadi tanpa

    memperhatikan perubahan tingkat kesadaran.

    7ni harus ditangani dengan !epat dan

    ditangani melalui protokol yang

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    32/45

    diren!anakan

    #olaborasi

    akukan pemeriksaan gula darah

    denggan menggunakan finger

    sti!k

    Analisa di tempat tidur terhadap gula darah

    lebih akurat dibandingkan dengan reduksi

    urine

    %antau pemeriksaan laboratorium

    seperti glikosa darah, aseton, p9

    dan 9E>/

    ula darah akan menurun perlahan dengan

    pengantian !airan dan terapi insulin

    terkontrol. Dengan pemberian insulin

    optimal, glukosa akan masuk dalam sel dan

    digunakan untuk sumber kalori. 1ika hal ini

    terjadi kadar aseton akan menurun dan

    asidosis dapat dikoreksierikan pengobatan insulin se!ara

    teratur dengan 7B intermiten;

    kontinyu (& "0 7;jam) sampai

    glukosa darah 2&0 mg;dl

    7nsulin reguler memiliki a+itan !epat

    karenanya dengan !epat pula membantu

    memindahkann glukosa dalam sel. %emberian

    melalui 7B merupakan rute pilihan utama

    karena absorbsi jaringan subkutan tidak

    menentu;lambat.

    akukan konsultasi dengan ahli

    diet

    ermanfaat dalam perhitungan dan

    penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhannutrisi pasien, menja+ab pertanyaan dan

    dapat pula membantu pasien atau orang

    terdekat untuk mengembangkan ren!ana

    makanan

    8esiko tingi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran

    ujuan - idak terjadi !idera

    7nter*ensi 8asional

    #aji tingkat kesadaran klien %erubahan;dinamika derajad kesadaran

    dipengaruhi oleh le*el dehidrasi, ra!un keton

    dan keseimbangan asam$basa sebagai

    akumulasi gejala penyakit

    diabetik(hiperosmolar)

    #aji faktor$faktor resiko yang

    mungkin timbul

    8esiko jatuh, resiko terluka dan resiko

    kerusakan jaringan kulit merupakan hal yang

    perlu diperhatikan

    %asang restrain #egelisahan dan adanya gerak yang tidak

    terkontrol perlu dibatasi dengan baik dengan

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    33/45

    pemasangan restrain

    #aji tanda$tanda *ital anda *ital merupakan patokan umum

    kondisi dan keparahan penyakit yang munkin

    mun!ulerikan lingkungan yang nyaman,

    bersih dan kering

    8esiko !idera dapat diakibatkan benda$benda

    tajam dan berbahaya, adanya tempat tidur

    yang basah atau kotor serta tidak rapi serta

    pengaman yang kurang kuat

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    34/45

    7M%GMG=A7 L GBAA7

    anggal "0 1uli 200"

    Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis

    metabolik

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00

    06.03

    06."0

    06."2

    "0.00

    "2.00

    "2./0

    Mengkaji pernafasan

    88- /3 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala ekstensi

    #epala posisi ekstensi

    Memonitor kepatenan sistem

    oksigen

    >ksigen masuk 3 ;mnt, jalur

    oksigen bo!or

    Menutup;memperbaiki sistem

    oksigen

    elang oksigen tidak bo!or, >ksigen

    2 ;mnt

    Mengkaji pernafasan

    88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - /' H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)Mengatur posisi kepala

    %osisi kepala ekstensi

    - $

    > -

    88 /3 H;mnt,

    %ernafasan #usmaull,

    %E9 ($) 8on!hii ($)

    @hee?ing ($)

    9E>/ belum diketahui

    pE>2 belum diketahui

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "0 1uli 200"

    Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan

    peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0.00 Mengkaji D dan nadi

    D- "'0;0 =- "20 H;mnt -

    /6,2>E

    - $

    > -

    D - "&0;0 mm9g,

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    35/45

    0."0

    0./0

    ""."0

    "2.20

    "2.&0

    "/.&0

    E8 " detik, #ulit %u!at

    Menentukan 7ntake dan >utput

    Eairan harian

    7 - 2/00 !! > - "600 !!

    Memonitor kelan!aran dan

    kepatenan infus

    7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0

    tts;mnt

    Mengkaji D dan =adi

    D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt

    - /6,0 >EMemberikan Eairan #El 2& !!;23

    jam

    Eairan #El diberikan perinfus

    Memberikan A!trapid %ersonde,

    Memberikan Eairan peroral "&0

    !!,muntah ($)

    Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""2 H;mnt

    - /6,0 >E

    = - ""2 H;mnt - /6.0

    >E

    %EB - belum diketahui

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    36/45

    anggal "0 1uli 200"

    Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

    katabolisme, penurunan intake

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:./0

    0:./3

    0:./&

    06.20

    0.20

    "0.&0

    Mengkaji tanda kurang nutrisi

    tidak dapat ditimbang setiap

    hari, mulut kering dan kotor,

    Mengkaji faktor resiko peningkatan

    kebutuhan nutrisi - demam, kondisi

    infeksi, kemampuan energi

    - /6,0 >E, >tot kuat, kekuatan tak

    terkaji

    Memperbaiki kloting yringe

    %ump - A!trapid 2 ;jam

    #ondisi %ump stabil

    Memberikan makanan personde

    #lien tidak muntah

    Menentukan reduksi !airan lambung

    Eairan keluar dari selang sonde &0

    !!

    Membantu pengukuran kadar gula

    darah A!ak dengan -

    DA /&6, #esadaran

    menurun, E --";";"

    Makanan personde ' H

    "&0 !!, klien tidak

    mutah

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "0 1uli 200"

    Diagnosa 7B - 8esiko tinggi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:./0

    "0.3&

    "0.&0

    Mengkaji derajad kesadaran

    E - ";";", pasien gelisah

    Memasang 8estrain pada kaki dan

    tangan

    8estrain terpasangMemperbaiki posisi #lien,

    merapikan tempat tidur

    %osisi klien terlentang, tempat tidur

    rapi

    "0;0:;0"4 "3.00 @7

    -$

    > -

    erpasang restrain

    %osisi terlentang#ondisi daerah restrain

    tidak tertekan;rusak

    kulit

    A - Masalah teratasi

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    37/45

    "/.3& Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain

    idak terdapat kerusakan

    kulit;distensi !airan

    sebagian

    % - %engkajian

    resiko;dampak

    pemasangan restrain

    anggal "" 1uli 200"

    Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis

    metabolik

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:./0

    0:./&

    0:./&

    0:.3&

    "0.00

    "2.00

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji pernafasan

    88- /2 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala ekstensi

    #epala posisi ekstensi

    Memonitor kepatenan sistem

    oksigen

    >ksigen masuk 3 ;mnt, jalur

    oksigen bo!orMengkaji pernafasan

    88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala

    %osisi kepala ekstensi

    Mengkaji pernafasan

    88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    "";0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    88 /3 H;mnt,

    %ernafasan #usmaull,

    %E9 ($) 8on!hii ($)

    @hee?ing ($)

    9E>/ belum diketahui

    pE>2 belum diketahuiA - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "" 1uli 200"

    Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan

    peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    38/45

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00

    06."0

    06./0

    "0."0

    "/.20

    "2.&0

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji D dan nadi

    D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -/6,2>E

    E8 " detik, #ulit %u!at

    Menentukan 7ntake dan >utput

    Eairan harian

    7 - /000 !! > - 2600 !!

    Memonitor kelan!aran dan

    kepatenan infus

    7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0

    tts;mnt

    Mengkaji D dan =adi

    D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt

    - /6,0 >E

    Memberikan Eairan #El 2& !!;23

    jam

    Eairan #El diberikan perinfus

    Memberikan makanan !air %ersonde

    Memberikan Eairan peroral "&0

    !!,muntah ($)

    Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,2 >E

    Mengukur D dan =adiD - "&0;0 mm9g = - "20 H;mnt

    - /6,0 >E

    "";0:;0"4 "3.00 @7

    - $> -

    D - "&0;0 mm9g,

    = - "20 H;mnt - /6.0

    >E,

    7- /000 > - 2600 !!

    7nfus lan!ar

    %EB - belum diketahui

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "" 1uli 200"

    Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

    katabolisme, penurunan intake

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:.20 Mengkaji faktor resiko peningkatan

    kebutuhan nutrisi - demam, kondisi

    infeksi, kemampuan energi

    - /6,0 >E, >tot kuat, kekuatan tak

    "";0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    DA /2, #esadaran

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    39/45

    06.00

    06./&

    06.20

    0.&0

    "2./0

    "2.00

    terkaji

    Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    Memberikan makanan personde

    #lien tidak muntah

    Menentukan reduksi !airan lambung

    Eairan keluar dari selang sonde &0

    !!

    Membantu pengukuran kadar gula

    darah A!ak dengan

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    40/45

    - /6,2 >E

    Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain, mengatur posisi,

    membersihkan tempat tidur

    anggal "2 1uli 200"

    Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis

    metabolik

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:./0

    0:./&

    0:./&

    0:.3&

    "0.00

    "2.00

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji pernafasan

    88-/2 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala ekstensi

    #epala posisi ekstensi

    Memonitor kepatenan sistem

    oksigen

    >ksigen masuk 3 ;mnt, jaluroksigen bo!or

    Mengkaji pernafasan

    88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - 26 H;mnt,a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala

    %osisi kepala ekstensi

    Mengkaji pernafasan

    88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    "2;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    88 26 H;mnt,

    %ernafasan a!hipnea,

    %E9 ($) 8on!hii ($)

    @hee?ing ($)

    A - Masalah belumteratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    41/45

    anggal "2 1uli 200"

    Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan

    peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00

    06.20

    06.20

    "0.00

    "/.20

    "2.&0

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji D dan nadi

    D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -

    /6,0>E

    E8 " detik, #ulit %u!at

    Menentukan 7ntake dan >utput

    Eairan harian

    7 - /000 !! > - /000 !!

    Memonitor kelan!aran dan

    kepatenan infus

    7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0

    tts;mnt

    Mengkaji D dan =adi

    D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt

    - /6,0 >E

    Memberikan makanan !air %ersonde

    Memberikan Eairan peroral "&0

    !!,muntah ($)

    Mengukur D dan =adi

    D - "'0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >EMengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    "2;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    D - "&0;0 mm9g,

    = - ""0 H;mnt - /6.0

    >E,

    7- 2300 > - 2200 !!

    7nfus lan!ar

    %EB - belum diketahui

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "2 1uli 200"

    Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

    katabolisme, penurunan intake

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00 Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    "2;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    42/45

    06./&

    06.20

    0.&0

    "2./0

    "2.00

    Memberikan makanan personde

    #lien tidak muntah

    Menentukan reduksi !airan lambung

    Eairan keluar dari selang sonde &0

    !!

    Membantu pengukuran kadar gula

    darah A!ak dengan E

    Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain, mengatur posisi,

    membersihkan tempat tidur

    "";0:;0"4 "3.00 @7

    -$

    > -E - ";";", #lien

    gelisah

    erpasang restrain

    %osisi terlentang

    #ondisi daerah restrain

    tidak tertekan;rusak

    kulit

    A - Masalah teratasi

    sebagian

    % - %engkajian

    resiko;dampak

    pemasangan restrain

    anggal "/ 1uli 200"

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    43/45

    Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis

    metabolik

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0:./0

    0:./&

    0:./&

    0:.3&

    "0.00

    "2.00

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji pernafasan

    88-/0 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala ekstensi

    #epala posisi ekstensi

    Memonitor kepatenan sistem

    oksigen

    >ksigen masuk 3 ;mnt, jalur

    oksigen bo!or

    Mengkaji pernafasan

    88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - 26 H;mnt,a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengatur posisi kepala

    %osisi kepala ekstensi

    Mengkaji pernafasan

    88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)

    8on!hii ($) @hee?ing ($)

    Mengkaji pernafasan

    88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)8on!hii ($) @hee?ing ($)

    "/;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    88 /0 H;mnt,

    %ernafasan a!hipnea,

    %E9 ($) 8on!hii ($)

    @hee?ing ($)

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "/ 1uli 200"

    Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan

    peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00

    06.20

    Mengkaji D dan nadi

    D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -

    /6,0>E

    E8 " detik, #ulit %u!at

    "/;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    D - "&0;0 mm9g,

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    44/45

    06.20

    "0.00

    "/.20

    "2.&0

    "2.00

    Menentukan 7ntake dan >utput

    Eairan harian

    7 - 200 !! > - 2600 !!

    Memonitor kelan!aran dan

    kepatenan infus

    7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0

    tts;mnt

    Mengkaji D dan =adi

    D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt

    - /6,0 >E

    Memberikan makanan !air %ersondeMemberikan Eairan peroral "&0

    !!,muntah ($)

    Mengukur D dan =adi

    D - "'0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    = - ""0 H;mnt - /6.0

    >E,

    7- 2300 > - 2200 !!

    7nfus lan!ar

    %EB - belum diketahui

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

    anggal "/ 1uli 200"

    Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

    katabolisme, penurunan intake

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    06.00

    06./0

    0.00

    "2./0

    "2.00

    Mengukur D dan =adi

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,0 >E

    Memberikan makanan personde

    #lien tidak muntah

    Menentukan reduksi !airan lambung

    Eairan keluar dari selang sonde &0

    !!

    Memberikan makanan personde

    #lien tidak muntah

    Memberika injeksi 7nsulin 3 E

    8eaksi 9ipoglikemia ($)

    "/;0:;0"4 "3.00 @7

    - $

    > -

    DA /&2, #esadaran

    menurun, E --";";"

    Makanan personde ' H

    "&0 !!, klien tidak

    muntah

    A - Masalah belum

    teratasi

    % - 7nter*ensi

    diteruskan

  • 7/23/2019 LP+LK DM Koe 1

    45/45

    anggal "/ 1uli 200"

    Diagnosa 7B - 8esiko tinggi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran

    1am 7M%GMG=A7 .anga

    n

    GBAA7

    0./0

    0.3&

    "0./0

    "2.00

    "2.00

    "3.00

    Mengkaji derajad kesadaran

    E - 2;/;/, pasien gelisah

    Memperbaiki posisi #lien,

    merapikan tempat tidur

    %osisi klien terlentang, tempat tidur

    rapi

    Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain

    idak terdapat kerusakan

    kulit;distensi !airan

    Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain

    idak terdapat tanda komplikasi

    pemasangan

    Mengkaji tanda *ital

    D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt

    - /6,2 >E

    Mengkaji lokasi pemasangan

    restrain, mengatur posisi,

    membersihkan tempat tidur

    "/;0:;0"4 "3.00 @7

    -$

    > -

    E - 2;/;/, #lien

    gelisah

    erpasang restrain

    %osisi terlentang

    #ondisi daerah restrain

    tidak tertekan;rusak

    kulit

    A - Masalah teratasi

    sebagian

    % - %engkajian

    resiko;dampak

    pemasangan restrain