lp+lk dm koe 1
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
1/45
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, demham tanda tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai
dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat
dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak
pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan
metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).
angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya
jaringan mati atau nekrosis, namun se!ara mikrobiologis adalah proses
nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. (Askandar, 200" ).
angren #aki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam$
hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah
sedang atau besar di tungkai. ( Askandar, 200").
2. Anatomi Fisiologi%ankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira kira
"& !m, lebar & !m, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata
rata '0 0 gram. erbentang pada *ertebrata lumbalis " dan 2 di
belakang lambung.
%ankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam
tubuh baik he+an maupun manusia. agian depan ( kepala ) kelenjar
pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian
pilorus dari lambung. agian badan yang merupakan bagian utama dari
organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau
terletak pada alat ini. Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar
pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang
membentuk usus.
%ankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu -
("). Asini sekresi getah pen!ernaan ke dalam duodenum.
(2). %ulau angerhans yang tidak tidak mengeluarkan sekretnya keluar,
tetapi menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.
%ulau pulau angerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari
pamkreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya " / dari berat
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
2/45
total pankreas. %ulau langerhans berbentuk o*oid dengan besar masing$
masing pulau berbeda. esar pulau langerhans yang terke!il adalah &0 ,
sedangkan yang terbesar /00 , terbanyak adalah yang besarnya "00 22&
. 1umlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara " 2
juta.
%ulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu -
("). el sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 30 4 memproduksi
glikagon yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang
mempunyai 5 anti insulin like a!ti*ity 5.
(2). el sel ( betha ), jumlahnya sekitar '0 60 , membuat insulin.
(/). el sel D ( delta ), jumlahnya sekitar & "& , membuat somatostatin.
Masing masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan
sifat pe+arnaan. Di ba+ah mikroskop pulau$pulau langerhans ini nampak
ber+arna pu!at dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. %ada
penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta yang
normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pe+arnaan untuk insulin
sehingga dianggap tidak berfungsi.
7nsulin merupakan protein ke!il dengan berat molekul &606 untuk insulinmanusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama, yaitu
rantai A dan . #edua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan ( perangkai ), yang
terdiri dari disulfida. 8antai A terdiri dari 2" asam amino dan rantai terdiri dari /0
asam amino. 7nsulin dapat larut pada p9 3 : dengan titik isoelektrik pada &,/.
ebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang
besar di dalam membrana sel.
7nsulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam butiran
berselaput yang berasal dari kompleks olgi. %engaturan sekresi insulin dipengaruhi
efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. ila kadar glukosa darah
meningkat diatas "00 mg;"00ml darah, sekresi insulin meningkat !epat. ila kadar
glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.
elain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan
hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda$beda.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
3/45
3. Etiologi
a. Diabetes Melitus
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi
dapat menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik
biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
4/45
2. %eningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai
dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
/. erkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
%asien pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat
mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi
sesudah makan. %ada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang
ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar "'0 "60 mg;"00 ml ),
akan timbul glikosuria karena tubulus tubulus renalis tidak dapat
menyerap kembali semua glukosa. lukosuria ini akan mengakibatkan
diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium,klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi
dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka
pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan
menurun serta !enderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia
atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi !epat telah dan
mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein
tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.
9iperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis,
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. 7ni akan
memudahkan terjadinya gangren.
b. Gangren Kaki Diabetik
Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM
akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.
1. Teori Sorbitol
9iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa
pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa
insulin. lukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis
se!ara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan
en?im aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. orbitol akan
tertumpuk dalam sel ; jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan
dan perubahan fungsi.
2. Teori Glikosilasi
Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi
pada semua protein, terutama yang mengandung senya+a lisin.
erjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal dapat
menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro *askular.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
5/45
erjadinya #aki Diabetik (#D) sendiri disebabkan oleh faktor
faktor disebutkan dalam etiologi.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
6/45
Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya
makroangiopati ( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai,
terutama di daerah betis.
ambaran klinis #D7 -
- %enderita mengeluh nyeri +aktu istirahat.
- %ada perabaan terasa dingin.
- %ulsasi pembuluh darah kurang kuat.
- Didapatkan ulkus sampai gangren.
2. #aki Diabetik akibat =europati ( #D= )
erjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada
gangguan dari sirkulasi. #linis di jumpai kaki yang kering, hangat,kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki
teraba baik.
6. Dampak masalah
Adanya penyakit gangren kaki diabetik akan mempengaruhi kehidupan
indi*idu dan keluarga. Adapun dampak masalah yang bisa terjadi meliputi -
a. %ada 7ndi*idu
%ola dan gaya hidup penderita akan berubah dengan adanya
penyakit ini, ordon telah mengembangkan "" pola fungsi kesehatan
yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan tersebut.
". %ola persepsi dan tata laksana hidup sehat
%ada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi
dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang
dampak gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi
yang negatif terhadap dirinya dan ke!enderungan untuk tidak
mematuhi prosedur pengobatan dan pera+atan yang lama, oleh
karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah
dimengerti pasien.
2. %ola nutrisi dan metabolisme
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi
insulin maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga
menimbulkan keluhan sering ken!ing, banyak makan, banyak
minum, berat badan menurun dan mudah lelah. #eadaan tersebut
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme
yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.
/. %ola eliminasi
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
7/45
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis
osmotik yang menyebabkan pasien sering ken!ing (poliuri) dan
pengeluaran glukosa pada urine ( glukosuria ). %ada eliminasi al*i
relatif tidak ada gangguan.
3. %ola tidur dan istirahat
Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah
sakit yang ramai akan mempengaruhi +aktu tidur dan istirahat
penderita, sehingga pola tidur dan +aktu tidur penderita mengalami
perubahan.
&. %ola akti*itas dan latihan
Adanya luka gangren dan kelemahan otot otot pada tungkaiba+ah menyebabkan penderita tidak mampu melaksanakan
akti*itas sehari$hari se!ara maksimal, penderita mudah mengalami
kelelahan.
'. %ola hubungan dan peran
uka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan
penderita malu dan menarik diri dari pergaulan.
:. %ola sensori dan kognitif
%asien dengan gangren !enderung mengalami neuropati ;
mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.
6. %ola persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan
menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri.
uka yang sukar sembuh, lamanya pera+atan, banyaknya biaya
pera+atan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami
ke!emasan dan gangguan peran pada keluarga ( self esteem ).
. %ola seksual dan reproduksi
Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ
reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan
kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses
ejakulasi serta orgasme.
"0. %ola mekanisme stres dan koping
amanya +aktu pera+atan, perjalanan penyakit yang kronik,
perasaan tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi
psikologis yang negatif berupa marah, ke!emasan, mudah
tersinggung dan lain lain, dapat menyebabkan penderita tidak
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
8/45
mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif ;
adaptif.
"". %ola tata nilai dan keper!ayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi
tubuh serta luka pada kaki tidak menghambat penderita dalam
melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi pola ibadah penderita.
b. Dampak pada keluarga
Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang sakit dan dira+at
di rumah sakit akan mun!ul berma!am ma!am reaksi psikologis dari
kelurga, karena masalah kesehatan yang dialami oleh seorang anggota
keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. @aktupera+atan yang lama dan biaya yang banyak akan mempengaruhi
keadaan ekonomi keluarga dan perubahan peran pada keluarga karena
salah satu anggota keluarga tidak dapat menjalankan perannya.
. Asuhan kepera+atan
Dalam memberikan asuhan kepera+atan pada pasien gangren kaki diabetik
hendaknya dilakukan se!ara komperhensif dengan menggunakan proses
kepera+atan.
%roses kepera+atan adalah suatu metode sistematik untuk mengkaji respon
manusia terhadap masalah$masalah dan membuat ren!ana kepera+atan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Masalah$masalah
kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga juga orang terdekat atau
masyarakat. %roses kepera+atan mendokumentasikan kontribusi pera+at dalam
mengurangi ; mengatasi masalah$masalah kesehatan.
%roses kepera+atan terdiri dari lima tahapan, yaitu - pengkajian, diagnosa
kepera+atan, peren!anaan, pelaksanaan, dan e*aluasi.
". %engkajian
%engkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses kepera+atan
yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu -
a. %engumpulan data
%engumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu
dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt
diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan
laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
". Anamnese
a. 7dentitas penderita
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
9/45
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status perka+inan, suku bangsa, nomor
register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
b. #eluhan tama
Adanya rasa kesemutan pada kaki ; tungkai ba+ah, rasa raba
yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh sembuh dan
berbau, adanya nyeri pada luka.
!. 8i+ayat kesehatan sekarang
erisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka
serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasinya.d. 8i+ayat kesehatan dahulu
Adanya ri+ayat penyakit DM atau penyakit penyakit lain
yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya
penyakit pankreas. Adanya ri+ayat penyakit jantung, obesitas,
maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat
maupun obat$obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
e. 8i+ayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota
keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan
yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal
hipertensi, jantung.
f. 8i+ayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang
dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta
tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
2. %emeriksaan fisik
a. tatus kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bi!ara, tinggi
badan, berat badan dan tanda tanda *ital.
b. #epala dan leher
#aji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada
leher, telinga kadang$kadang berdenging, adakah gangguan
pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih
kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,
apakah penglihatan kabur ; ganda, diplopia, lensa mata keruh.
!. istem integumen
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
10/45
urgor kulit menurun, adanya luka atau +arna kehitaman
bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus
dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut
dan kuku.
d. istem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. %ada penderita
DM mudah terjadi infeksi.
e. istem kardio*askuler
%erfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi;bradikardi, hipertensi;hipotensi, aritmia,
kardiomegalis.f. istem gastrointestinal
erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar
abdomen, obesitas.
g. istem urinary
%oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau
sakit saat berkemih.
h. istem muskuloskeletal
%enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi
badan, !epat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di
ekstrimitas.
i. istem neurologis
erjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, ka!au mental, disorientasi.
/. %emeriksaan laboratorium
%emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah -
a. %emeriksaan darah
%emeriksaan darah meliputi - D C 200 mg;dl, gula darah
puasa C"20 mg;dl dan dua jam post prandial C 200 mg;dl.
b. rine
%emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.
%emeriksaan dilakukan dengan !ara enedi!t ( reduksi ). 9asil
dapat dilihat melalui perubahan +arna pada urine - hijau ( ),
kuning ( ), merah ( ), dan merah bata ( ).
!. #ultur pus
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
11/45
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik
yang sesuai dengan jenis kuman.
b. Analisa Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokan dan
dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokan data
dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada
teori Abraham Maslo+ yang terdiri dari -
". #ebutuhan dasar atau fisiologis
2. #ebutuhan rasa aman
/. #ebutuhan !inta dan kasih sayang
3. #ebutuhan harga diri&. #ebutuhan aktualisasi diri
Data yang telah dikelompokkan tadi di analisa sehingga dapat
diambil kesimpulan tentang masalah kepera+atan dan kemungkinan
penyebab, yang dapat dirumuskan dalam bentuk diagnosa kepera+atan
meliputi aktual, potensial, dan kemungkinan.
2. Diagnosa kepera+atan
Diagnosa kepera+atan adalah penilaian klinis tentang respon indi*idu,
keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan; masalah kesehatan. Aktual atau
potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan kepera+atan untuk
meme!ahkan masalah tersebut.
Adapun diagnosa kepera+atan yang mun!ul pada pasien gangren kaki diabetik
adalah sebagai berikut -
". angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya ;
menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi
pembuluh darah.
2. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
/. angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
3. #eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
&. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan yang kurang.
'. %otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan
tingginya kadar gula darah.
:. Eemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
12/45
6. #urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera+atan dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
. angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah
satu anggota tubuh.
"0. anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
/. %eren!anaan
etelah merumuskan diagnosa kepera+atan, maka inter*ensi dan akti*itas
kepera+atan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan men!egah
masalah kepera+atan penderita. ahapan ini disebut peren!anaan kepera+atan yang
meliputi penentuan prioritas, diagnosa kepera+atan, menetapkan sasaran dan tujuan,
menetapkan kriteria e*aluasi dan merumuskan inter*ensi dan akti*itas kepera+atan.a. Diagnosa no. 1
Gangguan perfusiberhubungan dengan melemahnya;menurunnya aliran
darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
ujuan - mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
#riteria 9asil - $ Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler
$ @arna kulit sekitar luka tidak pu!at;sianosis
$ #ulit sekitar luka teraba hangat.
$ >edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.
$ ensorik dan motorik membaik
8en!ana tindakan -
". Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
8asional - dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2. Ajarkan tentang faktor$faktor yang dapat meningkatkan aliran darah -
inggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi ele*asi
pada +aktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan
ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
8asional - meningkatkan melan!arkan aliran darah balik sehingga
tidak terjadi oedema.
/. Ajarkan tentang modifikasi faktor$faktor resiko berupa -
9indari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan
kebiasaan merokok, dan penggunaan obat *asokontriksi.
8asional - kolestrol tinggi dapat memper!epat terjadinya
arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan terjadinya
*asokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek dari
stres.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
13/45
3. #erja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian *asodilator,
pemeriksaan gula darah se!ara rutin dan terapi oksigen ( 9> ).
8asional - pemberian *asodilator akan meningkatkan dilatasi
pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki,
sedangkan pemeriksaan gula darah se!ara rutin dapat mengetahui
perkembangan dan keadaan pasien, 9> untuk memperbaiki
oksigenasi daerah ulkus;gangren.
b. Diagnosa no. 2
Ganguan integritas jaringanberhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
ujuan - er!apainya proses penyembuhan luka.#riteria hasil - ".erkurangnya oedema sekitar luka.
2. pus dan jaringan berkurang
/. Adanya jaringan granulasi.
3. au busuk luka berkurang.
8en!ana tindakan -
". #aji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
8asional - %engkajian yang tepat terhadap luka dan proses
penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan
selanjutnya.
2. 8a+at luka dengan baik dan benar - membersihkan luka se!ara
abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa
balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang
mati.
8asional - mera+at luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga
kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan
granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat
menghambat proses granulasi.
/. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan
kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
8asional - insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan
kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat
untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui
perkembangan penyakit.
c. Diagnosa no. 3
Ganguan rasa nyaman ( nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan.
ujuan - rasa nyeri hilang;berkurang
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
14/45
#riteria hasil - ".%enderita se!ara *erbal mengatakan nyeri
berkurang;hilang .
2. %enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk
mengatasi atau mengurangi nyeri .
/. %ergerakan penderita bertambah luas.
3. idak ada keringat dingin, tanda *ital dalam batas
normal.( - /' /:,& 0E, =- '0 60 F ;menit, - "00
"/0 mm9g, 88 - "6 20 F ;menit ).
8en!ana tindakan -
". #aji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
8asional - untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.2. 1elaskan pada pasien tentang sebab$sebab timbulnya nyeri.
8asional - pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi
akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk
diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.
/. Eiptakan lingkungan yang tenang.
8asional - 8angasanga yang berlebihan dari lingkungan akan
memperberat rasa nyeri.
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
8asional - eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan pasien.
&. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
8asional - %osisi yang nyaman akan membantu memberikan
kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
'. akukan massage dan kompres luka dengan @E saat ra+at luka.
8asional - massage dapat meningkatkan *askulerisasi dan
pengeluaran pus sedangkan @E sebagai desinfektan yang dapat
memberikan rasa nyaman.
:. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
8asional - >bat obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri
pasien.
!. Diagnosa no. "
Keterbatasan mobilitas fisikberhubungan dengan rasa nyeri pada luka
di kaki.
ujuan - %asien dapat men!apai tingkat kemampuan akti*itas yang
optimal.
#riteria 9asil - ". %ergerakan paien bertambah luas
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
15/45
2. %asien dapat melaksanakan akti*itas sesuai dengan
kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ).
/. 8asa nyeri berkurang.
3. %asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri se!ara
bertahap sesuai dengan kemampuan.
8en!ana tindakan -
". #aji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.
8asional - ntuk mengetahui derajat kekuatan otot$otot kaki
pasien.
2. eri penjelasan tentang pentingnya melakukan akti*itas untuk
menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal.8asional - %asien mengerti pentingnya akti*itas sehingga dapat
kooperatif dalam tindakan kepera+atan.
/. Anjurkan pasien untuk menggerakkan;mengangkat ekstrimitas
ba+ah sesui kemampuan.
8asional - ntuk melatih otot otot kaki sehingg berfungsi dengan
baik.
3. antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
8asional - Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
&. #erja sama dengan tim kesehatan lain - dokter ( pemberian
analgesik ) dan tenaga fisioterapi.
8asional - Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri,
fisioterapi untuk melatih pasien melakukan akti*itas se!ara
bertahap dan benar.
e. Diagnosa no. #
Gangguan pemenu$an nutrisi ( kurang !ari kebutu$an tubu$
berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
ujuan - #ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
#riteria hasil - ". erat badan dan tinggi badan ideal.
2. %asien mematuhi dietnya.
/. #adar gula darah dalam batas normal.
3. idak ada tanda$tanda hiperglikemia;hipoglikemia.
8en!ana indakan -
". #aji status nutrisi dan kebiasaan makan.
8asional - ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan
nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan
diet yang adekuat.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
16/45
2. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
8asional - #epatuhan terhadap diet dapat men!egah komplikasi
terjadinya hipoglikemia;hiperglikemia.
/. imbang berat badan setiap seminggu sekali.
8asional - Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat
badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ).
3. 7dentifikasi perubahan pola makan.
8asional - Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program
diet yang ditetapkan.
&. #erja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan
diet diabetik.8asional - %emberian insulin akan meningkatkan pemasukan
glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian
diet yang sesuai dapat memper!epat penurunan gula darah dan
men!egah komplikasi.
f. Diagnosa no. %
&otensial terja!inya penyebaran infeksi ( sepsisberhubungan dengan
tinggi kadar gula darah.
ujuan - idak terjadi penyebaran infeksi (sepsis).
#riteria 9asil - ". anda$tanda infeksi tidak ada.
2. anda$tanda *ital dalam batas normal ( - /' /:,&
0E )
/. #eadaan luka baik dan kadar gula darah normal.
8en!ana tindakan -
". #aji adanya tanda$tanda penyebaran infeksi pada luka.
8asional - %engkajian yang tepat tentang tanda$tanda penyebaran
infeksi dapat membantu menentukan tindakan selanjutnya.
2. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga
kebersihan diri selama pera+atan.
8asional - #ebersihan diri yang baik merupakan salah satu !ara
untuk men!egah infeksi kuman.
/. akukan pera+atan luka se!ara aseptik.
8asional - untuk men!egah kontaminasi luka dan penyebaran
infeksi.
3. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan
yang ditetapkan.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
17/45
8asional - Diet yang tepat, latihan fisik yang !ukup dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat,
memper!epat penyembuhan sehingga memperke!il kemungkinan
terjadi penyebaran infeksi.
&. #olaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.
8asional - Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin
akan menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses
penyembuhan.
g. Diagnosa no. '
emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.ujuan - rasa !emas berkurang;hilang.
#riteria 9asil - ". %asien dapat mengidentifikasikan sebab ke!emasan.
2. Gmosi stabil., pasien tenang.
/. 7stirahat !ukup.
8en!ana tindakan -
". #aji tingkat ke!emasan yang dialami oleh pasien.
8asional - ntuk menentukan tingkat ke!emasan yang dialami pasien
sehingga pera+at bisa memberikan inter*ensi yang !epat dan tepat.
2. eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa !emasnya.
8asional - Dapat meringankan beban pikiran pasien.
/. unakan komunikasi terapeutik.
8asional - Agar terbina rasa saling per!aya antar pera+at$pasien
sehingga pasien kooperatif dalam tindakan kepera+atan.
3. eri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan
pasien untuk ikut serta dalam tindakan kepera+atan.
8asional - 7nformasi yang akurat tentang penyakitnya dan
keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi
beban pikiran pasien.
&. erikan keyakinan pada pasien bah+a pera+at, dokter, dan tim
kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik
dan seoptimal mungkin.
8asional - ikap positif dari timkesehatan akan membantu
menurunkan ke!emasan yang dirasakan pasien.
'. erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien se!ara
bergantian.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
18/45
8asional - %asien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga
yang menunggu.
:. Eiptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
8asional - lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu
mengurangi rasa !emas pasien.
$. Diagnosa no. )
Kurangnya pengeta$uan tentang proses penyakit* !iet* pera+atan* !an
pengobatanberhubungan dengan kurangnya informasi.
ujuan - %asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang
penyakitnya.
#riteria 9asil - ". %asien mengetahui tentang proses penyakit, diet,pera+atan dan pengobatannya dan dapat
menjelaskan kembali bila ditanya.
2. %asien dapat melakukan pera+atan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
8en!ana indakan -
". #aji tingkat pengetahuan pasien;keluarga tentang penyakit DM dan
gangren.
8asional - ntuk memberikan informasi pada pasien;keluarga,
pera+at perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan
yang diketahui pasien;keluarga.
2. #aji latar belakang pendidikan pasien.
8asional - Agar pera+at dapat memberikan penjelasan dengan
menggunakan kata$kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien
sesuai tingkat pendidikan pasien.
/. 1elaskan tentang proses penyakit, diet, pera+atan dan pengobatan
pada pasien dengan bahasa dan kata$kata yang mudah dimengerti.
8asional - Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
3. 1elasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan
libatkan pasien didalamnya.
8asional - Dengan penjelasdan yang ada dan ikut se!ra langsung
dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan
!emasnya berkurang.
&. unakan gambar$gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada ;
memungkinkan).
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
19/45
8asional - gambar$gambar dapat membantu mengingat penjelasan
yang telah diberikan.
i. Diagnosa no. ,
Gangguan gambaran !iriberhubungan dengan perubahan bentuk salah
satu anggota tubuh.
ujuan - %asien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota
tubuhnya se!ar positif.
#riteria 9asil - $ %asien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan. anpa rasa malu dan rendah diri.
$ %asien yakin akan kemampuan yang dimiliki.
8en!ana tindakan -". #aji perasaan;persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri
berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang
berfungsi se!ara normal.
8asional - Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya.
2. akukan pendekatan dan bina hubungan saling per!aya dengan pasien.
8asional - Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien.
/. unjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.
8asional - %asien akan merasa dirinya di hargai.
3. antu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.
8asional - dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan
hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi.
&. eri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan
kehilangan.
8asional - ntuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung
yang normal.
'. eri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam pera+atan diri dan
hargai peme!ahan masalah yang konstruktif dari pasien.
8asional - ntuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.
j. Diagnosa no.1-
Gangguan pola ti!urberhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
ujuan - angguan pola tidur pasien akan teratasi.
#riteria hasil - ". %asien mudah tidur dalam +aktu /0 30 menit.
2. %asien tenang dan +ajah segar.
/. %asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan
!ukup.
8en!ana tindakan -
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
20/45
". Eiptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
8asional - ingkungan yang nyaman dapat membantu
meningkatkan tidur;istirahat.
2. #aji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.
8asional - mengetahui perubahan dari hal$hal yang merupakan
kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.
/. #aji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti
!emas, efek obat$obatan dan suasana ramai.
8asional - Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang
lain dialami dan dirasakan pasien.
3. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknikrelaksasi .
8asional - %engantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh
dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa
nyeri.
&. #aji tanda$tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.
8asional - ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil
tindakan yang tepat.
". &elaksanaan
%elaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap ren!ana tindakan
kepera+atan yang telah ditetapkan untuk pera+at bersama pasien.
7mplementasi dilaksanakan sesuai dengan ren!ana setelah dilakukan *alidasi,
disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal
yang dilakukan dengan !ermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan
selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. etelah selesai
implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi inter*ensi yang sudah
dilakukan dan bagaimana respon pasien.
#. /aluasi
G*aluasi merupakan tahap terakhir dari proses kepera+atan. #egiatan
e*aluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah di!apai setelah
implementasi kepera+atan dengan tujuan yang diharapkan dalam
peren!anaan.
%era+at mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana
tujuan ter!apai-
". erhasil - prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam +aktu atau
tanggal yang ditetapkan di tujuan.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
21/45
2. er!apai sebagian - pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang
ditentukan dalam pernyataan tujuan.
/. elum ter!apai. - pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku
yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
22/45
Daftar Pustaa
Earpenito, .1., ("). Ren!ana Asu"an # Doumentasi $e%era&atan. Gd. 2
1akarta - GE
(2000). Diagnosa $e%era&atan. Gd. 6. 1akarta - GE
Doengoes, ("). Peren!anaan Asu"an $e%era&atan. 1akarta - GE
Makalah #uliah . idak diterbitkan.
Mansjoer, Arif., et all. ("). $a%ita 'eleta $e(oteran.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
23/45
PEN)$A*+AN
anggal masuk - ""$"" $2002 1am masuk - 2/.20
@7
8uang - 7nterna aki 7 =o. 8eg -
"02":':/
%engkajian - "6$""$2002
A. +(entitas
=ama %asien - n. 8
mur - &/ tahunuku;angsa - 1a+a;7ndonesia
Agama - 7slam
%endidikan - M%
%ekerjaan - @iras+asta
Alamat - Manukan #esuma, urabaya
,. R+-AA/ $EPERA-A/AN
1. Riwayat Masuk Rumah Sakit
#lien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah mengalami kelemahan dan
merasa pusing. #lien merasa badannya terasa berat. #lien memiliki ri+ayat
penyakit ken!ing manis.
9al yang paling dirasakan saat ini adalah sesak nafas. esak dialami oleh klien
dirasakan sejak tanggal "' 1anuari 2002 dan dirasakan semakin berat bila klien
duduk di tempat tidur. esak nafas dirasakan berkurang bila klien berbaring di
tempat tidur, namun sesak tidak hilang. esak dirasakan hingga membuat klien
tidak mampu untuk berdiri atau berjalan dari tempat tidur. esak dirasakan pada
seluruh lapang dada namun tidak mengalami nyei pada saat bernafas.
!. Riwayat Penyakit Dahulu
#eluarga klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, gondok,
=amun klien menderita sakit ken!ing manis dan diketahi sejak umur 30 tahun
(sepuluh tahun yang lalu) dan biasa berobat (kontrol) di %uskesmas. #lien juga
mengalami gangren sejak sekitar 3 tahun yang lalu. akit yang bisa dialami klien
hanyalah demam biasa atau pilek yang biasanya sembuh dengan membeli obat
dari +arung
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
24/45
". Riwayat Penyakit Keluarga
#eluarga menyangkal adanya penyakit #en!ing Manis yang diderita oleh
keluarga klien, penyakit jantung.
enogram -
%ria
@anita
#lien
#. Kebutuhan Dasar Khusus
a. reath (pernafasan)
ubyektif - $
>byektif -
%ernafasan /' H;menit, #usmaull, 9idung bersih sebelah kanan terpasang
=, dis!art ($), pernafasan !uping hidung ($). uara nafas tidak ada stridor,
*esikuler pada lapang paru.
b. lood (#ardio*askuler)
ubyektif - $
>byektif -
=adi ""6 H;mnt, reguler kuat4D - "30;0 mm9g, uara 1antung "2tanpa
suara tambahan, mur$mur;split ($), #ulit %u!at, E8 2 menit.
!. rain (%ersyarafan)
ubyektif - $
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
25/45
>byektif -
E / (M "B "G "), 8efleks pupil () isokhor, gelisah, koordinasi gerak tidak
terkaji.
d. o+el (%en!ernaan)
ubyektif - $
>byektif -
Mulut kotor,bibir kering, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis, nafas
bau aseton, pembesaran kel leher ($). Abdomen supel simetris, masa ($)
skibala tidak teraba, pembesaran hati ($) limpha ($) as!ites ($). ising usus ()
tidak meningkat. b.a.b belum sejak dua hari yang lalu.
e. ladder (%erkemihan)
ubyektif - $
>byektif -
Distensi kandung kemih ($), %roduksi urine "300 !!;23 jam, +arna kuning
jernih. erpasang kateter
f. one (Muskuloskeletal)
ubyektif - $
>byektif -
#ekuatan otot tidak terkaji, atropi otot tidak ditemukan, deformitas
ekstremitas tidak ditemukan, #emampuan bergerak tidak beraturan kuat.
g. kin (7ntegumen)
ubyektif - $
>byektif -
saat masuk &/ kg, "3 Em. @arna kulit pu!at, !yanosis ($) 7!terus ($),
spider ne*i;perdarahan kulit ($) lesi ($) oedema ($)
Data aboratorium
anggal "0 1uli 200"
9b - "&, ' mg
%EB - 0,36 ( 0,/6 0,32)
eukosit - 3.&000 (I "00.000)
rombosit - /6:
lukosa - '&" mmol
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
26/45
> - /"
#reatinin - ",&'
Analisa Darah
p9 - :,32 (:,/& :,&3)
pE>2 - "6, mmol (2& 3& mmol)
p>2 - "0,6 mmol ( 60 "03 mmol)
9E>/ - "2,2 mmol (2" 2& mmol)
>2sat - 6,/
Glektrolit -# - ',3& mGJ (/,6 &,0 mGJ)
=a - ""& mGJ ("/' "33 mGJ)
El - "0& mGJ ("0& "20 mGJ)
rinalisis
Gritrosit / 3, eukosit & ', Gpitel "", #ristal $ , #uman ()
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
27/45
Analisa Data
Data Gtiologi Masalah
D - $
D> -%ernafasan kusmaull,
88 /' H;mnt
E / (M" B" G")
9E>/ "2,2 mmol
%enurunan insulin;reseptor insulin
%eningkatan katabolisme tubuh
(glukolisis, glukoneolisis)
%eningkatan produk keton dan
peningkatan keasaman darah
#ompensasi melalui pernafasan
dengan peningkatan 88 dan pola
%ernafasan
D - $
D> -
DA - '&"
%EB 3,6
=a ""& mGJ
ibir kering
%eningkatan kadar glukosa darah
9iperosmolaritas organ
Dehidrasi jaringan (sel)
#eseimbangan
!airan dan
elektrolit
D - $
D> -
elisah
E / (M" B" G")
9iperosmolaritas %eningkatan
keton
irkulasi otak I #era!unan
otak
%enurunan kesadaran
elisah
#eamanan;
keselamatan
D - $
D> -
#esadaran menurun
E / (M" B" G")
#emampuan makan ($)
erpasang =
%enurunan 7nsulin;ggn reseptor
ptake sel II
8angsang #atabolisme CC
%emakaian simpanan energi CC
Gnergi CC
=utrisi
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
28/45
Diagnosa #epera+atan -
%ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
angguan keseimbangan !airan dan elektolit berhubungan dengan peningkatan
osmolaritas sekundr terhadap hiperglikemia
=utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme, intake
yang kurang
8esiko tinggi !edera berhubungan dengan penurunan kesadaran
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
29/45
8en!ana %era+atan
%ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
ujuan - %ola nafas teratur, normopnea
7nter*ensi 8asional
#aji pola nafas tiap hari %ola dan ke!epatan pernafasan dipengaruhi oleh
status asam basa, status hidrasi, status
!ardiopulmonal dan sistem persyarafan. #eseluruhan
faktor harus dapat diidentifikasi untuk menentukan
faktor mana yang berpengaruh;paling berpengaruh
#aji kemungkinan adanyase!ret yang mungkin
timbul
%enurunan kesadaran mampu merangsangpengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek
parasimpatik dan atau penurunan kemampuan
menelan
#aji pernafasan kusmaul
atau pernafasan keton
%aru$paru mengeluarkan asam karbonat melalui
pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis
respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis.
%ernafasn yang berbau keton berhubungan dengan
peme!ahan asam ketoasetat dan harus berkurang bila
ketosis harus terkoreksi
%astikan jalan nafas tidak
tersumbat
%engaturan posisi ekstensi kepala memfasilitasi
terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya lidah
dan meminimalkan penutupan jalan nafas oleh sekret
yang munkin terjadi
erikan bantuan oksigen %ernafasan musmaull sebagai kompensasi keasaman
memberikan respon penurunan E>2 dan >2,
%emberian oksigen sungkup dalam jumlah yang
minimal diharapkan dapat mempertahankan le*el
E>2
#aji #adar AD setiap
hari
G*aluasi rutin konsentrasi 9E>/, E>2 dan >2
merupakan bentuk e*aluasi objektif terhadap
keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen
angguan keseimbangan !airan dan elektolit berhubungan dengan peningkatan
osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
ujuan - #eseimbangan !airan dan elektrolit ter!apai dengan nilai laboratorium
dalam batas normal.
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
30/45
7nter*ensi 8asional
#aji ri+ayat pengeluaran
berlebih - poliuri, muntah,
diare
Memperkirakan *olume !airan yang hilang. Adanya
proses infeksi mengakibatkan demam yang
meningkatkan kehilangan !airan 7@%antau tanda *ital 9ipo*olemia dapat dimani*estasikan dengan
hipotensi dan takikardi. %erkiraan berat ringannya
hipo*olemia dapat dibuat ketika tekanan darah
sistolik pasien turun lebih dari "0 mm9g dari posisi
berbaring ke posisi duduk;berdiri
#aji nadi perifer,
pengisian kapiler, turgor
kulit dan membranamukosa
7ndikator tingkat hidrasi atau *olume !airan yang
adekuat
kur tiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status !airan yang sedang berlangsung dan
selanjtunya dalam pemberian !airan pengganti
%antau masukan dan
pengeluaran, !atat 1
rine
Memberikan perkiraan kebutuhan akan !airan
pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi yang
diberikan
erikan !airan paling
sedikit 2&00 !!;hr
Mempertahankan hidrasi dan *olume sirkulasi
Eatat hal$hal seperti mual,
nyeri abdomen , muntah,
distensi lambung
#ekurangan !airan dan elektrolit mengubah motilitas
lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah
dan se!ara potensial akan menimbulkan kekurangan
!airan atau elektrolit
#olaborasi
erikan =aEl, K =aEl,
dengan atau tanpa
dekstrose
ipe dan jumlah !airan tergantung pada derajad
kekurangan !airan dan respon pasien indi*idual
erikan %lasma, albumin %lasma ekspander kadang dibutuhkan jika
kekuranggan tersebut mengan!am kehidupan atau
tekanan darah sudah tidak dapat kembali normal
dengan usaha rehidrasi yang telah dilakukan
%antau pemeriksaan
laboraorium - 9t,
=;Ereatinin, =a, #
=a menurun men!erminkan perpindahan !airan dari
intrasel (diuresis osmotik). =a tinggi men!erminkan
dehidrasi berat atau reabsorbsi =a akibat sekresi
aldosteron.
9iperkalemia sebagai repon asidosis dan selanjutnya
kalium hilang melalui urine. #adar #alium absolut
tubuh kurang
erikan #alium atau #alium untuk men!egah hipokalemia harus
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
31/45
elektrolit 7B;>ral ditambahkan 7B. #alium fosfat dapat diberikan untuk
menngurangi beban El berlebih dari !airan lain
erikan ikarbonat Diberikan dengan hati$hati untuk memperbaiki
asidosis%asang selang = dan
lakukan penghisapan
Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan
muntah
=utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme,
intake yang kurang
ujuan - erat badan stabil dan tingkat kekuatan energi tetap
7nter*ensi 8asional
imbang tiap hari Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat
termasuk absorbsi dan utilisasinya
entukan program diet dan pola
makan pasien dan bandingkan
dengan makanan yang dapat
dihabiskan pasien
Mengidentifikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
Auskultasi bising usus, !atat
adanya nyeri abdomen, perut
kembung, mual, muntahan
makanan yang belum sempat
di!erna, pertahankan keadaan
puasa sesuai indikasi
9iperglikemia dan gangguan keseimbangan
!airan dan elektrolit dapat menurunkan
motilitas;fungsi lambung (distensi dan ileus
paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan
inter*ensi
erikan makanan !air yang
mengandung ?at makanan dan
elektrolit dengan segera jika
pasien sudah dapat mentoleransi
melalui oral
%emberian makanan peroral lebih baik jika
pasien sadar dan fungsi gastrointestinal baik
ibatkan keluarga;pasien dalam
peren!anaan makanan
Meningkatkan rasa keterliatan keluarga4
memeberikan informasi pda keluarga untuk
memahami kebutuhan nutrisi klien
>bser*asi tanda hipoglikemia -
penurunan kesadaran, kulit
lembab;dingin, nadi !epat, lapar,
sakit kepala, peka rangsang
#arena metabolisme karbohidrat mulai
terjadi (gula darah akan berkurang, dan
sementara tetap diberikan insulin maka
hipoglikemia mungkin terjadi tanpa
memperhatikan perubahan tingkat kesadaran.
7ni harus ditangani dengan !epat dan
ditangani melalui protokol yang
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
32/45
diren!anakan
#olaborasi
akukan pemeriksaan gula darah
denggan menggunakan finger
sti!k
Analisa di tempat tidur terhadap gula darah
lebih akurat dibandingkan dengan reduksi
urine
%antau pemeriksaan laboratorium
seperti glikosa darah, aseton, p9
dan 9E>/
ula darah akan menurun perlahan dengan
pengantian !airan dan terapi insulin
terkontrol. Dengan pemberian insulin
optimal, glukosa akan masuk dalam sel dan
digunakan untuk sumber kalori. 1ika hal ini
terjadi kadar aseton akan menurun dan
asidosis dapat dikoreksierikan pengobatan insulin se!ara
teratur dengan 7B intermiten;
kontinyu (& "0 7;jam) sampai
glukosa darah 2&0 mg;dl
7nsulin reguler memiliki a+itan !epat
karenanya dengan !epat pula membantu
memindahkann glukosa dalam sel. %emberian
melalui 7B merupakan rute pilihan utama
karena absorbsi jaringan subkutan tidak
menentu;lambat.
akukan konsultasi dengan ahli
diet
ermanfaat dalam perhitungan dan
penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhannutrisi pasien, menja+ab pertanyaan dan
dapat pula membantu pasien atau orang
terdekat untuk mengembangkan ren!ana
makanan
8esiko tingi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran
ujuan - idak terjadi !idera
7nter*ensi 8asional
#aji tingkat kesadaran klien %erubahan;dinamika derajad kesadaran
dipengaruhi oleh le*el dehidrasi, ra!un keton
dan keseimbangan asam$basa sebagai
akumulasi gejala penyakit
diabetik(hiperosmolar)
#aji faktor$faktor resiko yang
mungkin timbul
8esiko jatuh, resiko terluka dan resiko
kerusakan jaringan kulit merupakan hal yang
perlu diperhatikan
%asang restrain #egelisahan dan adanya gerak yang tidak
terkontrol perlu dibatasi dengan baik dengan
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
33/45
pemasangan restrain
#aji tanda$tanda *ital anda *ital merupakan patokan umum
kondisi dan keparahan penyakit yang munkin
mun!ulerikan lingkungan yang nyaman,
bersih dan kering
8esiko !idera dapat diakibatkan benda$benda
tajam dan berbahaya, adanya tempat tidur
yang basah atau kotor serta tidak rapi serta
pengaman yang kurang kuat
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
34/45
7M%GMG=A7 L GBAA7
anggal "0 1uli 200"
Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00
06.03
06."0
06."2
"0.00
"2.00
"2./0
Mengkaji pernafasan
88- /3 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala ekstensi
#epala posisi ekstensi
Memonitor kepatenan sistem
oksigen
>ksigen masuk 3 ;mnt, jalur
oksigen bo!or
Menutup;memperbaiki sistem
oksigen
elang oksigen tidak bo!or, >ksigen
2 ;mnt
Mengkaji pernafasan
88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - /' H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)Mengatur posisi kepala
%osisi kepala ekstensi
- $
> -
88 /3 H;mnt,
%ernafasan #usmaull,
%E9 ($) 8on!hii ($)
@hee?ing ($)
9E>/ belum diketahui
pE>2 belum diketahui
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "0 1uli 200"
Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan
peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0.00 Mengkaji D dan nadi
D- "'0;0 =- "20 H;mnt -
/6,2>E
- $
> -
D - "&0;0 mm9g,
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
35/45
0."0
0./0
""."0
"2.20
"2.&0
"/.&0
E8 " detik, #ulit %u!at
Menentukan 7ntake dan >utput
Eairan harian
7 - 2/00 !! > - "600 !!
Memonitor kelan!aran dan
kepatenan infus
7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0
tts;mnt
Mengkaji D dan =adi
D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt
- /6,0 >EMemberikan Eairan #El 2& !!;23
jam
Eairan #El diberikan perinfus
Memberikan A!trapid %ersonde,
Memberikan Eairan peroral "&0
!!,muntah ($)
Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""2 H;mnt
- /6,0 >E
= - ""2 H;mnt - /6.0
>E
%EB - belum diketahui
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
36/45
anggal "0 1uli 200"
Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
katabolisme, penurunan intake
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:./0
0:./3
0:./&
06.20
0.20
"0.&0
Mengkaji tanda kurang nutrisi
tidak dapat ditimbang setiap
hari, mulut kering dan kotor,
Mengkaji faktor resiko peningkatan
kebutuhan nutrisi - demam, kondisi
infeksi, kemampuan energi
- /6,0 >E, >tot kuat, kekuatan tak
terkaji
Memperbaiki kloting yringe
%ump - A!trapid 2 ;jam
#ondisi %ump stabil
Memberikan makanan personde
#lien tidak muntah
Menentukan reduksi !airan lambung
Eairan keluar dari selang sonde &0
!!
Membantu pengukuran kadar gula
darah A!ak dengan -
DA /&6, #esadaran
menurun, E --";";"
Makanan personde ' H
"&0 !!, klien tidak
mutah
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "0 1uli 200"
Diagnosa 7B - 8esiko tinggi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:./0
"0.3&
"0.&0
Mengkaji derajad kesadaran
E - ";";", pasien gelisah
Memasang 8estrain pada kaki dan
tangan
8estrain terpasangMemperbaiki posisi #lien,
merapikan tempat tidur
%osisi klien terlentang, tempat tidur
rapi
"0;0:;0"4 "3.00 @7
-$
> -
erpasang restrain
%osisi terlentang#ondisi daerah restrain
tidak tertekan;rusak
kulit
A - Masalah teratasi
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
37/45
"/.3& Mengkaji lokasi pemasangan
restrain
idak terdapat kerusakan
kulit;distensi !airan
sebagian
% - %engkajian
resiko;dampak
pemasangan restrain
anggal "" 1uli 200"
Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:./0
0:./&
0:./&
0:.3&
"0.00
"2.00
"2.00
"3.00
Mengkaji pernafasan
88- /2 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala ekstensi
#epala posisi ekstensi
Memonitor kepatenan sistem
oksigen
>ksigen masuk 3 ;mnt, jalur
oksigen bo!orMengkaji pernafasan
88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala
%osisi kepala ekstensi
Mengkaji pernafasan
88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - /3 H;mnt, #ussmaull, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
"";0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
88 /3 H;mnt,
%ernafasan #usmaull,
%E9 ($) 8on!hii ($)
@hee?ing ($)
9E>/ belum diketahui
pE>2 belum diketahuiA - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "" 1uli 200"
Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan
peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
38/45
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00
06."0
06./0
"0."0
"/.20
"2.&0
"2.00
"3.00
Mengkaji D dan nadi
D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -/6,2>E
E8 " detik, #ulit %u!at
Menentukan 7ntake dan >utput
Eairan harian
7 - /000 !! > - 2600 !!
Memonitor kelan!aran dan
kepatenan infus
7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0
tts;mnt
Mengkaji D dan =adi
D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt
- /6,0 >E
Memberikan Eairan #El 2& !!;23
jam
Eairan #El diberikan perinfus
Memberikan makanan !air %ersonde
Memberikan Eairan peroral "&0
!!,muntah ($)
Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,2 >E
Mengukur D dan =adiD - "&0;0 mm9g = - "20 H;mnt
- /6,0 >E
"";0:;0"4 "3.00 @7
- $> -
D - "&0;0 mm9g,
= - "20 H;mnt - /6.0
>E,
7- /000 > - 2600 !!
7nfus lan!ar
%EB - belum diketahui
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "" 1uli 200"
Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
katabolisme, penurunan intake
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:.20 Mengkaji faktor resiko peningkatan
kebutuhan nutrisi - demam, kondisi
infeksi, kemampuan energi
- /6,0 >E, >tot kuat, kekuatan tak
"";0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
DA /2, #esadaran
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
39/45
06.00
06./&
06.20
0.&0
"2./0
"2.00
terkaji
Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
Memberikan makanan personde
#lien tidak muntah
Menentukan reduksi !airan lambung
Eairan keluar dari selang sonde &0
!!
Membantu pengukuran kadar gula
darah A!ak dengan
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
40/45
- /6,2 >E
Mengkaji lokasi pemasangan
restrain, mengatur posisi,
membersihkan tempat tidur
anggal "2 1uli 200"
Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:./0
0:./&
0:./&
0:.3&
"0.00
"2.00
"2.00
"3.00
Mengkaji pernafasan
88-/2 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala ekstensi
#epala posisi ekstensi
Memonitor kepatenan sistem
oksigen
>ksigen masuk 3 ;mnt, jaluroksigen bo!or
Mengkaji pernafasan
88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - 26 H;mnt,a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala
%osisi kepala ekstensi
Mengkaji pernafasan
88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
"2;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
88 26 H;mnt,
%ernafasan a!hipnea,
%E9 ($) 8on!hii ($)
@hee?ing ($)
A - Masalah belumteratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
41/45
anggal "2 1uli 200"
Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan
peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00
06.20
06.20
"0.00
"/.20
"2.&0
"2.00
"3.00
Mengkaji D dan nadi
D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -
/6,0>E
E8 " detik, #ulit %u!at
Menentukan 7ntake dan >utput
Eairan harian
7 - /000 !! > - /000 !!
Memonitor kelan!aran dan
kepatenan infus
7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0
tts;mnt
Mengkaji D dan =adi
D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt
- /6,0 >E
Memberikan makanan !air %ersonde
Memberikan Eairan peroral "&0
!!,muntah ($)
Mengukur D dan =adi
D - "'0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >EMengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
"2;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
D - "&0;0 mm9g,
= - ""0 H;mnt - /6.0
>E,
7- 2300 > - 2200 !!
7nfus lan!ar
%EB - belum diketahui
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "2 1uli 200"
Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
katabolisme, penurunan intake
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00 Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
"2;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
42/45
06./&
06.20
0.&0
"2./0
"2.00
Memberikan makanan personde
#lien tidak muntah
Menentukan reduksi !airan lambung
Eairan keluar dari selang sonde &0
!!
Membantu pengukuran kadar gula
darah A!ak dengan E
Mengkaji lokasi pemasangan
restrain, mengatur posisi,
membersihkan tempat tidur
"";0:;0"4 "3.00 @7
-$
> -E - ";";", #lien
gelisah
erpasang restrain
%osisi terlentang
#ondisi daerah restrain
tidak tertekan;rusak
kulit
A - Masalah teratasi
sebagian
% - %engkajian
resiko;dampak
pemasangan restrain
anggal "/ 1uli 200"
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
43/45
Diagnosa 7 - %ola =afas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0:./0
0:./&
0:./&
0:.3&
"0.00
"2.00
"2.00
"3.00
Mengkaji pernafasan
88-/0 H;mnt, #ussmaull,%E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala ekstensi
#epala posisi ekstensi
Memonitor kepatenan sistem
oksigen
>ksigen masuk 3 ;mnt, jalur
oksigen bo!or
Mengkaji pernafasan
88 - 26 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - 26 H;mnt,a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengatur posisi kepala
%osisi kepala ekstensi
Mengkaji pernafasan
88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)
8on!hii ($) @hee?ing ($)
Mengkaji pernafasan
88 - /0 H;mnt, a!hipnea, %E9 ($)8on!hii ($) @hee?ing ($)
"/;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
88 /0 H;mnt,
%ernafasan a!hipnea,
%E9 ($) 8on!hii ($)
@hee?ing ($)
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "/ 1uli 200"
Diagnosa 77 - angguan #eseimbangan Eairan dan Glektrolit berhubungan dengan
peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00
06.20
Mengkaji D dan nadi
D- "&0;0 =- ""0 H;mnt -
/6,0>E
E8 " detik, #ulit %u!at
"/;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
D - "&0;0 mm9g,
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
44/45
06.20
"0.00
"/.20
"2.&0
"2.00
Menentukan 7ntake dan >utput
Eairan harian
7 - 200 !! > - 2600 !!
Memonitor kelan!aran dan
kepatenan infus
7nfus lan!ar, jumlah tetesan /0
tts;mnt
Mengkaji D dan =adi
D- "&0;0 mm9g = - ""' H;mnt
- /6,0 >E
Memberikan makanan !air %ersondeMemberikan Eairan peroral "&0
!!,muntah ($)
Mengukur D dan =adi
D - "'0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
= - ""0 H;mnt - /6.0
>E,
7- 2300 > - 2200 !!
7nfus lan!ar
%EB - belum diketahui
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
anggal "/ 1uli 200"
Diagnosa 777 - =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
katabolisme, penurunan intake
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
06.00
06./0
0.00
"2./0
"2.00
Mengukur D dan =adi
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,0 >E
Memberikan makanan personde
#lien tidak muntah
Menentukan reduksi !airan lambung
Eairan keluar dari selang sonde &0
!!
Memberikan makanan personde
#lien tidak muntah
Memberika injeksi 7nsulin 3 E
8eaksi 9ipoglikemia ($)
"/;0:;0"4 "3.00 @7
- $
> -
DA /&2, #esadaran
menurun, E --";";"
Makanan personde ' H
"&0 !!, klien tidak
muntah
A - Masalah belum
teratasi
% - 7nter*ensi
diteruskan
-
7/23/2019 LP+LK DM Koe 1
45/45
anggal "/ 1uli 200"
Diagnosa 7B - 8esiko tinggi !idera berhubungan dengan penurunan kesadaran
1am 7M%GMG=A7 .anga
n
GBAA7
0./0
0.3&
"0./0
"2.00
"2.00
"3.00
Mengkaji derajad kesadaran
E - 2;/;/, pasien gelisah
Memperbaiki posisi #lien,
merapikan tempat tidur
%osisi klien terlentang, tempat tidur
rapi
Mengkaji lokasi pemasangan
restrain
idak terdapat kerusakan
kulit;distensi !airan
Mengkaji lokasi pemasangan
restrain
idak terdapat tanda komplikasi
pemasangan
Mengkaji tanda *ital
D - "&0;0 mm9g = - ""0 H;mnt
- /6,2 >E
Mengkaji lokasi pemasangan
restrain, mengatur posisi,
membersihkan tempat tidur
"/;0:;0"4 "3.00 @7
-$
> -
E - 2;/;/, #lien
gelisah
erpasang restrain
%osisi terlentang
#ondisi daerah restrain
tidak tertekan;rusak
kulit
A - Masalah teratasi
sebagian
% - %engkajian
resiko;dampak
pemasangan restrain