macam-macam luka dan penanganan

Upload: asip-hussin

Post on 16-Oct-2015

207 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

presentation

TRANSCRIPT

  • Macam-Macam Luka dan Penanganan

  • Definisi LukaLuka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, di mana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang

  • Kedalaman Dan Luas LukaStadium I: Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit

    Stadium II: Luka "Partial Thickness". Hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal

  • Stadium III: Luka "Full Thickness". Hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

    Stadium IV: Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.

  • Vulnus excoriasi (Luka lecet)Terkelupasnya permukaan kulit akibat pergesekan dengan benda keras dan kasar

    TindakanBersihkan luka dengan antisepticTutup luka dengan kasa sterilBalutBeri antibiotik, ATS

  • Vulnus punctum (Luka tusuk)Luka yang ditimbulkan oleh tusukan benda berujung runcing

    TindakanBersihkan luka dengan antisepticBila luka dalam bersihkan dengan H2O2Tutup luka dengan kasa sterilBalutBeri antibiotik, ATS

  • Vulnus contussum (luka memar)Kerusakan jaringan di bawah kulit akibat pukulan benda tumpul, tanpa kerusakan yang berarti di permukaan kulit

    Tindakankompres dengan air dingin, karena akan mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga memampatkan pembuluh-pembuluh darah yang robek

  • Vulnus laceratum (luka robek)Luka robek disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari.

  • Vulnus Schissum (Luka sayat)Luka yang ditimbulkan oleh irisan benda yang bertepi tajam

    TindakanBersihkan luka dengan air/ antisepticPada luka iris yang pendek dan dangkal, tempelkan plaster (plaster kupu kupu)Luka dalam/panjang, dijahitDibalut/tutup dengan kasaATS/TT

  • Vulnus schlopetorum (luka tembak)Disebabkan karena peluru tembakan

    Penanganan berbeda tergantung lokasi luka tembak, jenis senjata dan peluru, jarak tembakan

  • Yang terpenting adalah diagnosis yang tepatPemberian anti-tetanus dan antibiotikPengelolaan jalan nafas, kompres untuk henti perdarahan, bersihkan luka dengan H2O2, desinfektan dan tutup luka. Biarkan luka selama setidaknya seminggu baru pasien dibawa ke ruang operasi untuk dikeluarkan pelurunya. Diharapkan dalam waktu seminggu posisi peluru sudah mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk jaringan disekitar peluru

  • Vulnus Morsum (Luka gigitan)Luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti serangga, ular, dan binatang buas lainnyaMacam-macam luka gigitan:Ular (vulnus morsum serpentis)Anjing (vulnus morsum canis)Kucing (vulnus morsum felis )Monyet (vulnus morsum macacus)Manusia (vulnus morsum sapiens)

  • Ular (vulnus morsum serpentis)Primary survey (ABCD)Pasang torniquetInsisi silang ditempat gigitanIsap (jangan dihisap dengan mulut, usahakan dengan vacuum, atau suction atau spuit)Cuci luka dengan diguyur NaCl 0,9 % sebanyak-banyaknya, dilanjutkan dengan H2O2 kemudian povidon iodine dan terakhir dengan NaCl 0.9 %Pemberian serum anti bisa ular.Antibiotik profilaksisAnti tetanus (penggunaan tetanus toksoid dan atau anti tetanus serum tergantung status imunisasinya)Analgetik

  • Kucing, Anjing, MonyetTindakan terpenting adalah pembersihan lukaJika penderita yang belum pernah mendapatkanimunisasidengan vaksin rabies diberikan suntikan immunoglobulin rabies, dimana separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan.Jika belum pernah mendapatkan imunisasi, maka suntikan vaksin rabies diberikan pada saat digigit hewan rabies dan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28

  • Penanganan LukaWound CleansingLakukan tindakan asepsis dan antisepticAnestesi localMechanical Scrubbing, menggosok luka dengan kassa steril, memakai larutan antiseptikDilusi dan irrigasi 500-2000 cc atau 50-100 cc/panjang luka, tergantung dari luas dan kotornya luka.Larutan yang digunakan adalah NSDilanjutkan dengan klorheksidin atau betadinKembali irigasi dan dilusi sampai benar-banar bersih

  • 2. DebridemenPembersihan luka dan debridemen diawali pada lapisan superfisial jaringan sampai ke lapisan terdalam.Perhatikan tanda-tanda jaringan avital/mati, yaitu warna lebih pucat, lebih rapuh dan tidak berdarahBuang jaringan avital dengan pisau atau gunting, perhatikan anatomi daerah tersebut, jangan mencederai vascular atau nervusLakukan debridement sampai jaringan yang normal terlihat, biasanya terlihat adanya perdarahan dari jaringan yang dipotong

  • 3. Penutupan LukaJika luka bersih dan jaringan kulit dapat menutup, maka lakukan jahitan primer. Jika luka bersih namun diperkirakan produktif, misalnya kemungkinan seroma atau infeksi, maka pansanglah drain. Jika luka kotor, maka lakukan perawatan luka terbuka untuk selanjutnya dilakukan hekting sekunder.

  • 4. MedikamentosaAntibiotikTujuan pemberian atibiotik adalah untuk profilaksisTopikal/larutan/SalepMengurangi pembentukan krusta yang dapat menghambat epitaelisasiMencegah kassa melekat pada lukaMengurangi tingkat infeksiSistemik berupa sediaan oral ataupun parenteral.

  • 5. Pemberian Anti TetanusPemberian tetanus toksoid dilakukan jika belum atau lama tidak mendapatkan booster TT. Jika telah mendapat booster sebelumnya, cukup diberikan anti tetanus serum yang terlebih dahulu dilakukan skin test