makalah analisis kualitatif kation dan anion (ira&japer)

Upload: fajar-yusya-ramadhan

Post on 17-Oct-2015

2.788 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Analisis kualitatif kation dan anion

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDi sekitar kita dapat ditemukan banyak ion-ion terlarut seperti pada sungai, limbah, air laut, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur nonlogam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan kimi analitik kualitatif?2. Bagaimana cara menganalisis kation?3. Bagaimana cara menganalisis anion?1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui kimia analitik kualitatif secara keseluruhan beserta penjelasannya.2. Memahami dan dapat menganalisis kation secara tepat.3. Memahami dan dapat menganalisis anion secara tepat.1.4 Manfaat PenulisanHasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam bidang kimia analitik kualitatif mengenai analisis kation dan anion sehingga dapat menganalisis atau mengidentifikasi kation dan anion dengan tepat sesuai metode yang disajikan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kimia Analitik KualitatifAnalisis Kualitatifmerupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat yang dapat diamati dengan pancaindera dan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat diamati dengan pancaindera adalah wujud/rupa, warna, bau, rasa, tekstur, terbentuknya gelembung gas, dan terbentuknya endapan, sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat antara lain bobot jenis, indeks bias, titik didih, dan titik leleh/beku.2.2 Analisis Kation1. Klasifikasi KationKation-kation dikelompokkan dalam lima golongan yang bertujuan untuk analisis kualitatif sistematik. Kation-kation digolongkan berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan yang biasanya digunakan untuk klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan pada kemampuan suatu kation untuk bereaksi dengan reagensia-reagensia dengan membentuk endapan atau tidak.

Ciri-ciri khas kelima golongan ini adalah:a. Golongan IKation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.b. Golongan IIKation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III)(IV).c. Golongan IIIKation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium, zink, dan mangan (II).d. Golongan IVKation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation pada golongan IV membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah: kalsium, strontium, dan barium.e. Golongan VKation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia pada golongan sebelumnya. Kation ini merupakan golongan kation yang terakhir yaitu ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.

2. Golongan Kation I: Timbel (II), Merkurium (I), dan Perak (I)Kation pada golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut. Tetapi timbel klorida sedikit larut dalam air sehingga tidak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer pada suatu cuplikan; ion timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam bersama kation golongan kedua.a. Timbel (Pb)Timbel merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan sebesar 11,48 g/ml pada suhu kamar. Timbel mudah larut dalam asam nitrat dengan tingkat kepekatan sedang (8M), dan terbentuk nitrogen oksida:3Pb + 8HNO3 3Pb2 + 6NO3- + 2NO + 4H2O

Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna bila tercampur dengan udara akan teroksidasi menjadi nitrogen dioksida berwarna merah:2NO (tidak berwarna) + O2 2NO2 (merah)

Dengan asam nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung berupa timbel nitrat pada permukaan logam yang mencegah pelarutan lebih lanjut.

Reaksi-reaksi dari ion timbel (II)1. Asam klorida encer2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam timbel sulfida3. Larutan amonia4. Natrium hidroksidab. Merkurium atau Raksa (Hg)Merkurium adalah logam cair berwarna putih keperakan pada suhu biasa dengan rapatan 13,534 g/ml pada 25oC. Merkurium mudah bereaksi dengan asam nitrat, namun tidak dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M).Reaksi-reaksi dari ion merkurium (I)1. Asam klorida encer atau klorida-klorida yang larut: endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel)2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer: endapan hitam, yang merupakan campuran dari merkurium (II) sulfida dan logam merkurium3. Larutan amonia: endapan hitam yang merupakan campuran logam merkurium dan merkurium (II) amidonitrat basa.4. Natrium hidroksida: endapan hitam merkurium (I) oksidac. Perak, AgPerak adalah logam berwarna yang putih, dapat ditempa, liat dengan rapatan 10,5 g/ml dan melebur pada 960,5oC. Perak tidak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Dalam larutan asam nitrat yang lebih pekat (8M) atau dalam asam pekat panas, perak melarut:6Ag + 8 HNO3 6Ag+ + 2NO + 6NO3- +4H2O2Ag + 2H2SO4 2Ag+ + SO42- + SO2 + 2H2OReaksi-reaksi ion perak (I):1. Asam klorida encer (atau klorida-klorida yang larut): endapan putih perak klorida2. Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh) dalam suasana netral atau asam: endapan hitam perak sulfida3. Larutan amonia: endapan coklat perak oksida4. Natrium hidroksida: endapan coklat perak oksida

Tabulasi reaksi-reaksi kation Golongan IPereaksiPb2+Hg+Ag+

HCl+ NH3+ air panasPutih, PbCl2Tdk ada prubahanLarutPutih, Hg2Cl2Hitam, Hg +HgNH2Tdk ada perubahanPutih, AgCl2Larut, [ Ag(NH3)2]2+Tdk ada prubahan

H2S (+ HCl)+cc. NHO3DidihkanNH3sedikit+ berlebihanHitam, PbS Putih, PbSO4Putih, Pb(OH)2Tdk ada perubahanHitam, Hg + HgS Putih, Hg2(NO3)2S Hitam, Hg+HgO, HgNH2NO3Tdk ada perubahanHitam, Ag2SLarut, Ag+Coklat, Ag2O Larut, [ Ag(NH3)2]+

NaOH, sedikitberlebihputih, Pb(OH)2Larut, [Pb(OH4)]2-Hitam, Hg+HgO2, HgNH2NO3Tdk ada perubahan coklat, Ag2OTdk ada perubahan

KI sedikit+ berlebihan kuning PbI2Tdk ada perubahan hijau HgI abu-abu Hg+[HgI4]2- kuning HgITdk ada perubahan

K2CrO4+ NH3 kuning PbCrO4Tdk ada perubahan merah Hg2CrO4 hitam Hg+HgNH2NO3 merah Ag2CrO4Larut,[Ag(NH3)]+

KCN, sedikit+ berlebihan Putih Pb(CN)2Tdk ada perubahan Hitam Hg + Hg(CN)2Tdk ada perubahan Putih AgCNLarut, [Ag(CN)2]-

Na2CO3+ mendidih Putih PbO, PbCO3Tdk ada perubahan Putih kekuningan Hg2CO3 Hitam Hg + HgO Putih kekuningan Ag2CO3 Coklat Ag2O

Na2HPO4 Putih Pb3(PO4)2 Putih Hg2HPO4 Kuning Ag3PO4

Reaksi spesifikBenzidina (+Br2)Warna biruDifenil karbazidaWarna ungup-dimetilamino-benzilidena rodamina (+HNO3)Warna lembayung

3. Golongan kation II: Merkurium (II), Timbel (II), Bismut (III), Tembaga (II), Kadmium (II), Arsenik (III) dan (V), Stibium (III) dan (V), dan Timah (II) dan (IV).a. Merkurium (Raksa), Hg- Merkurium (II)Rekasi-reaksi ion merkurium (II):1. Hidrogen Sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan putih merkurium (II) klorosulfida terbentuk karena adanya asam klorida encer. Bila ditambahkan hidrogen sulfida lebih lanjut akan terbentuk endapan hitam merkurium (II) sulfida.2. Larutan amonia: endapan putih dengan komposisi tercampur, pada dasarnya dari merkurium (II) oksida dan merkurium (II) amidonitrat:2Hg2+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 + 3NH4+3. Natrium hidroksida bila ditambahkan dalam jumlah sedikit: endapan merah-kecoklatan dengan komposisi berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium (II) oksida:Hg2+ + 2OH- HgO + H2O4. Kalium sianida (RACUN): tidak terdapat perubahan apapun dalam larutan encer (perbedaan dari ion-ion lain dari sub-golongan tembaga)5. Lembaran atau mata uang tembaga mereduksi ion merkurium (II) menjadi logamnya:Cu + Hg2+ Cu2+ + Hgb. Bismut, BiBismut adalah logam yang putih-kemerahan, kristalin, getas, dan mempunyai titik lebur 271,5oC. Bismut tidak larut dalam asam klorida namun dapat larut dalam asam pengoksid seperti asam nitrat pekat, air raja, atau asam sulfat pekat.Reaksi-reaksi ion bismut (III)1. Hidrogen sulfida (gas larutan air jenuh): endapan hitam bismut sulfida2. Larutan amonia: garam basa putih dengan berbagai komposisi.3. Natrium hidroksida: endapan putih bismut (III) hidroksida4. Kalium sianida (RACUN): endapan putih, bismut hidroksida. Reaksi ini adalah suatu hidrolisis:Bi3+ + 3H2O + 3CN- Bi(OH)3 + 3HCNc. Tembaga, CuTembaga adalah logam berwarna merah muda, lunak, dapat ditempa, dan liat. Tembaga mempunyai titik lebur 1038oC. Tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, namun dapat sedikit larut dengan adanya oksigen.Reaksi-reaksi ion tembaga (II):1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh): endapan hitam, tembaga(II) sulfida2. Larutan amonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit: endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa).3. Natrium hidroksida dalam larutan dingin: endapan biru tembaga (II) hidroksida.4. Kalium iodida: mengendapkan tembaga (I) iodida yang putih, tetapi larutannya berwarna coklat tua karena terbentuknya ion-ion tri-iodida (iod).5. Kalium sianida (RACUN): terbentuk endapan kuning tembaga(II) sianida apabila ditambahkan dengan sedikit sekali.d. Kadmium, CdKadmium adalah logam putih keperakan yang dapat ditempa dan liat. Kadmium mempunyai titik lebut pada 321oC dan melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen.Cd + 2H+ Cd2+ + H2Rekasi-reaksi ion kadmium (II):1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh): endapan kuning kadmium sulfida2. Larutan amonia bila ditambahkan tetes demi tetes: endapan putih kadmium (II) hidroksida3. Natrium hidroksida: endapan putih kadmium(II) hidroksida4. Kalium sianida (RACUN): endapan putih kadmium sianida5. Kalium tiosianat: tidak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga)6. Kalium iodida: tidak membentuk endapan (perbedaan dari tembaga)e. Arsenik, As-Arsenik (III)Arsenik merupakan zat padat berwarna abu-abu seperti baja, getas, dan berkilap seperti logam. Arsenik bersublimasi dan timbul bau seperti bawang putih apabila dipanaskan.Reaksi-reaksi ion arsenik (III)1. Hidrogen sulfida: endapan kuning arsenik(III) sulfida2. Perak nitrat: endapan kuning perak arsenit dalam larutan netral (perbedaan dari arsenat)3. Larutan tembaga sulfat: endapan hijau tembaga arsenit (hijau Scheele)4. Kalium tri-iodida (larutan iod dalam kalium iodida): mengoksidasikan ion arsenit sambil kehilangan warnaf. Arsenik, As-Arsenik (V)Reaksi-reaksi ion arsenat:1. Hidrogen sulfida: tidak terjadi endapan segera dengan adanya asam klorida encer.2. Larutan perak nitrat: endapan merah kecoklatan, perak arsenat Ag3AsO4 dari larutan netral. Endapan larut dalam asam dan dalam larutan amonia tetapi tidak larut dalam asam asetat.g. Uji-uji Khusus untuk Arsenik yang Berjumlah Sedikit1. Uji Marsh2. Uji Gutzeit3. Uji Fleitzmann4. Uji Reinsch5. Uji Keringh. Stibium, Sb-Stibium (III)Stibium adalah logam putih keperakan mengkilap yang memiliki titik lebur 630oC. Stibium tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer. Senyawa-senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat, SbO43-. Ciri-ciri khasnya serupa dengan senyawa-senyawa arsenik padanannya.i. Timah, Sn-Timah (II)

Tabulasi reaksi-reaksi kation Golongan IIA

PereaksiHg2+Sn2+Bi3+Cu2+Cd2+

H2S

Putih Hg3S2Cl2 Hitam HgS

Coklat

SnS larut Hitam Bi2Sr3 Hitam CuS Kuning CdS

NH3, sedikit Putih HgO.Hg(NH)2NO3Bi(OH)2NO3Biru Cu(OH)2CuSO4 Putih Cd(OH)2

NaOH, sedikit+ berlebih Merah kecoklatan

LarutPutih

Sn(OH)2 Putih Bi(OH)3Sedikit larut Biru Cu(OH)2

Tidak larut Putih Cd(OH)2Tidak larut

KI+ Berlebih Merah HgI2

Larut Putih

Larut, (BrI)2-Putih, CuI2

KCN

+ BerlebihTdk ada perubahan

Tdk ada perubahan Putih Bi(OH)3

Tdk larutKuning, Cu(CN)2

Larut Putih Cd(CN)2

Larut [Cd(CN)4]2-

SnCl2+ Berlebih

Putih HgCl2

Hitam Hg

Air Putih BrO(NO)2

Reaksi spesifikUji kobalt (II)Tiosianat biru tuaKalium iodida endapan merah jinggaAsam tionat hitamDinitro-P depensi warbadida (0,1%) dari coklat berubah menjadi kehijauan

Uji nyalaBiru abu-abuHijau kebiran

Tabulasi Kation-kation golongan II B

PereaksiAs3+As5+Sb3+Sb5+Sn4+

H2S

+ HCl pelarut, dididihkanSuasana asam kuning (As2S3)Tidak larutKuningAs2S5

Tidak larutMerah jinggaSb2S3LarutCoklatSb5S2

LarutKuningSnS2

Larut, SnS2

AgNO3 + HNO3/NH4OHKuning Ag3AsO3Larut, [Ag(NH3)2]+Merah coklatAgAsO4Larut

SnCl2+ 2 mL HCl pekat0,5 mL SnCl2 Coklat tua

NH4-molibolatKristalin putihMgNH4SO4

KI+ HCl pekat, ungu, I2 +CCl4Gelatin, kuning mudaMerah (SbI)3-

AirPutih, SbOClPutih SbO4

NaOH/NH4OHPutih, SbO3Putih Sb(OH)2Putih, Sn(OH)4

Zink Hitam, Sb Hitam SbMereduksi ion Sn4+ menjadi Sn2+

HgCl2, sedikit berlebihPutih, HgCl2Abu-abu HgTdk ada endapan

Reaksi spesifik kuning mudaBarutan utanil asetat: kuning mudaReagensia rodamin-BWarna biruReagensia Rodamin-B

4. Golongan kation III: Besi (II) dan (III), Aluminium, Kromium (III) dan (VI), Nikel, Kobalt, Mangan (II) dan (VII), dan Zink.Reagensia golongan: hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh) dengan adanya amonia dan amonium klorida, atau larutan amonium sulfida.Reaksi golongan: endapan-endapan dengan berbagai warna: besi (II) sulfida(hitam), aluminium hidroksida (putih), kromium (III) hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida (hitam), mangan (II) sulfida (merah jambu), dan zink sulfida (putih).a. Besi, Fe-Besi (II)Besi murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Besi memiliki titik lebur pada 1535oC. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit.b. Besi, Fe-Besi (III)c. Aluminium AlAluminium adalah logam berwarna putih yang liat dan dapat ditempa. Aluminium melebur pada suhu 659oC. Aluminium dapat teroksidasi pada permukaannya apabila terkena udara. Oksida dari aluminium melindungi objek oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dapat melarutkan logam ini dengan mudah.d. Kromium, Cr Kromium (II)Kromium adalah logam kristalin berwarna putih, tidak begitu liat, dan tidak dapat ditempa. Logam kromium memiliki titik lebur 1765oC.logam ini larut dalam asam klorida encer maupun pekat.e. Oksoanion Logam-Logam Golongan III: Kromat dan PermanganatOksoanion logam-logam golongan III seperti kromat (CrO42-) dan dikromat (Cr2O72-), dan permanganat (MnO4-) direduksi oleh hidrogen sulfida dalam suasana asam klorida menjadi masing-masing ion-ion kromium (III) dan mangan (II). Dalam pengerjaan analisis, suatu cuplikan yang tidak diketahui, anion-anion ini sudah diubah menjadi kation-kation Golongan III ketika proses pemisahan mencapai tahap ini.f. Kobalt, CoKobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja yang bersifat sedikit magnetis. Kobalt melebur pada 1490oC dan dapat melarut dalam asam-asam mineral encer.g. Nikel Nikel adalah logam berwarna putih perak dengan sifat material yang keras, kukuh, bersifat liat, dan dapat ditempa. Logam nikel memiliki titik lebur pada 1455oC dan sedikit magnetis.h. Mangan, Mn- Mangan (II)Mangan adalah logam berwarna putih abu-abu seperti besi tuang. Mangan melebur pada suhu 1250oC. Mangan bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen.i. Zink, ZnZink adalah logam yang berwarna putih kebiruan, mudah ditempa dan liat pada suhu 110-150oC. Zink mempunyai titik lebur pada 410oC dan titik didih pada 906oC.

Tabulasi Kation Golongan IIIANoPereaksiFe2+Fe3+Al3+Cr3+/ Cr4+

1.NaOH, tanpa O2+ berlebih+H2O2Endapan putih, Fe(OH)2Tak larutCoklat keemasan, Fe(OH)3Endapan coklat kmerahan, Fe(OH)2Tak larut-Endapan putih, Al(OH)3Larut-Endpn abu2 hijau biru gelatin, Cr(OH)2LarutEndapan kuning

2.NH3+ berlebihEndapan putih, Fe(OH)2Tak larutEndapan coklat merah, Fe(OH)2Tak larutEndapan putih, Al(OH)3Sedikit larutEndapan abu2 hijau biru gelatin, Cr(OH)2

3.H2S+CH3OONaTak ada perubahanEndapan hitam, FeSEndapan putih susu, S

4.(NH4)2S+ O2+ HClEndapan hitam, FeSEndapan coklat, Fe2O(SO4)2Endapan hitam, FeSEndapan larut, warna putihEndapan putih, Al(OH)3--Endpn abu2 hijau biru gelatin, Cr(OH)2

5.KCN+ berlebihEndapan coklat kekuningan, Fe(CN)2larutEndapan coklat kemerahan, Fe(CN)3larut--

6.K4[Fe(CN)6]2tanpa O2+ O2Endapan putih, K2Fe[Fe(CN)6]Endapan biru mudaEndapan coklat kemerahan, Fe3[Fe(CN)6]3+NaOH endapan merah-

7.K3[Fe(CN)6]+ H2O2Endapan biru tua-Warna coklat, Fe3[Fe(CN)6]Endapan biru prusia

8.(NH4)2CNSTak ada perubahanWarna merah tua

9.Na2HPO4+ NaOH--Endapan putih kekuningan, FePO4Endapan putih, AlPO4Endapan larutEndapan hijau, CrPO4

10.CH3COONa+ encerkan & panaskan+ berlebih & panaskan--Warna coklat kemerahan,Endapan coklat kemerahan,Tak ada perubahanTak ada perubahanTak ada perubahan

11.Na2CO3+ berlebih--Endapan putih, Al(OH)3larutEndapan abu2 hijau biru gelatin, Cr(OH)2

Tabulasi kation golongan III BNoPereaksiCo2+Ni2+Mn2+,Mn7+Zn2+

1.NaOH+berlebih+H2O2Endapan basa biru,Co(OH)NO3Tak larutEndapan hitam kecoklatan, Co(OH)3Endapan hijau,NI(OH)2Tak larutEndapan putih,Mn(OH)2LarutEndapan coklat,Mn(OH)2Endapan putih gelatin, Zn(OH)2larut

2.NH3+berlebihEndapan basa biru,Co(OH)NO3larutEndapan hijau,NI(OH)2larutEndapan putih,Mn(OH)2larutEndapan putih,Zn(OH)2larut

3.(NH4)2S+ HNO3+ HCl+ berlebih+ CHOOHEndapan hitam, CoSLarutEndapan putih, SEndapan hitam,NiS--Lar.Koloidcoklat tuaEndapan merah jambu, MnSlarutEndapan putih,ZnSTak larut

4.KCN+ berlebihEndapan coklatkemerahan, Co(CN2)larutEndapan hijau,Ni(CN2)larut

5.K4[Fe(CN)6]2+NaOHEndapan putih,K2Zn3[Fe(CN)6]2larut

6.Na2HPO4+NH4Endapan merah jambu,Mn(NH4)PO4Endapan putih,Zn(PO4)2

larut

7.KNOEndapan kuning,K3[Co(NO2)6]

5. Golongan kation IV: Barium, Strontium, dan KalsiumReagensia golongan adalah larutan amonium karbonat 1M. Reagensia tidak berwarna dan memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis.a. Barium, BaBarium adalah logam putih perak yang dapat ditempa, liat, dan stabil dalam udara kering.b. Strontium, SrStrontium adalah logam berwarna putih perak yang dapat ditempa dan liat. Strontium memiliki titik lebur 771oC. Strontium memiliki sifat-sifat seperti barium.c. Kalsium, CaKalsium adalah logam putih perak dengan struktur sedikit lunak dan mempunyai titik lebur 845oC.

Tabulasi Kation Golongan IVPereaksiBa2+Sr2+Ca2+

NH3+berlebihtidak ada perubahanKeruhtidak ada endapantidak ada endapan

(NH4)2CO3+di didihkan+CH3COOHendapan putih BaCO3sedikit larutendapan larutendapan putih SrCO3sedikit larutendapan amorf putih CaCO3

(NH4)2C2O4+CH3COOHendapan putih Ba2C2SO4endapan larutendapan putih Sr2C2SO4endapan putih Ca2C2SO4

H2SO4+H2SO4pekat panasendapan putih BaSO4endapan putih SrSO4endapan putih CaSO4endapan larut

CaSO4endapan putih BaSO4endapan putih SrCO4tidak ada endapan

K4[Fe(CN)6]2endapan putih K2Ca[Fe(CN6]

K2CrO4+CH3COOHendapan kuning BaCrO4endapan jingga kemerahanEndapan kuning SrCrO4endapan laruttidak ada endapan

6. Golongan kation V: Magnesium, Natrium, Kalium, dan Amonium.Pada golongan ini tidak terdapat reagensia golongan umum untuk kation-kation. Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida atau dengan amonium karbonat. Hal yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi ion-ion ini adalah dengan uji nyala atau reaksi khusus.a. Magnesium, MgMagnesium adalah logam putih yang dapat ditempa, liat, memiliki titik lebur pada 650oC. Logam magnesium dapat terbakar dalam oksigen dengan mudah, mengeluarkan cahaya putih dan membentuk oksida MgO dan nitrida Mg3N2.b. Kalium, KKalium adalah logam berwarna putih perak, lunak, memiliki titik lebur pada 63,5oC. Kalium tidak berubah pada udara kering namun dapat teroksidasi dengan cepat pada udara lembab. Logam kalium menguraikan air dengan dahsyat menghasilkan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung.c. Natrium, NaNatrium adalah logam berwarna putih perak berteskstur lunak dan memiliki titik lebur 97,5oC. Dalam udara lembab, natrium dapat teroksidasi dengan cepat sehingga harus disimpan dalam pelarut nafta atau silena. Logam natrium dapat bereaksi hebat dengan air membentuk natrium oksida dan hidrogen.d. Ion Amonium, NH4+Ciri-ciri khas ion amonium serupa dengan ciri-ciri khas ion logam-logam alkali. Garam-garam amonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air dengan membentuk larutan yang tidak berwarna.

Tabulasi Kation Golongan VPereaksiMg2+Na2+K+NH4+

NaOH+ airNaOH+ berlebih putih gelatinLarut sedikit putih

NH3,bau uapPutih

NH4CO3 putih

Na2CO3+ asam putihLarut

Na2HPO4+ CH3COOHKuning titan kristalin putihLarut merah tua

Na3CO(NO2)6+CH3COOH kuning kuning

H2C4H4O6+ Na-asetat

HClO4 kristal putih

Uji nyalaMeah tuaKuning intensiflembayung

Nessler coklat tua, kuning

PemijaranMenguap, tidak ada sisa

2.3 Analisis AnionAnion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah electron. Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Analisis anion tidak sesistematis analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.

Analisis anion dapat dilakukan dengan tiga cara: Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen dengan cara menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd, dan garam perak.Cara vogel yaitu menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Analisis anion umumnya menggunakan cara vogel. Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan utama yaitu:a. Golongan Sulfat : SO42-, SO32- , PO43- , Cr2O42- , BO2- , CO32- , C2O42- , AsO4-b. Golongan Halida : Cl- , Br- , I- , S2-c. Golongan Nitrat : NO3- , NO2- , C2H3O2-

Uji anion dalam larutan1. Uji Sulfat

Garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4, Ba3(AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion lainnya mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk golongan sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih.

2. Uji untuk zat pereduksi3. Uji untuk zat pengoksid

Uji regensia mangan(II)klorida, Zat ini dalam asam klorida pekat akan diubah oleh zat zat pengoksidasi yang lemah sekalipun menjadi garam(III)mangan yang berwarna coklat tua. Memungkinkan adanya ion ion kompleks

4. Uji dengan larutan perak nitrat

Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr(kuning), AgI(kuning muda), Ag2S (hitam).

5. Uji dengan larutan kalsium klorida

Dalam uji ini dibutuhkan ekstrak soda yang bersifat netral, ambil 10ml ekstrak soda dan jadikan sedikit asam dengan asam nitrat lalu didihkan. Tambah ammonia encer sampai basa, tambahkan CaCl2 dan diamkan, endapan putih menunjukan fluoride, oksalat, fosfat, arsenat dan tartrat

6. Uji dengan larutan besi(III) kloridaEndapan kuning sampai coklatBenzoat,suksinat

Endapan biruHeksasianoferat(II)

Coklat kemerahanAsetat,Format

Merah-darah dihilangkan oleh HgCl2Tiosianat

Ungu-kemerahanTiosulfat

Coklatdan Endapan BiruHeksasianoferat(III)

LembayungSalisilat

Hitam-kehijauanGalat

Hitam-kebiruanTanat

7. Uji Kromat

Perhatikan filltrat pada uji sulfat, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan pada filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada.

8. Uji Asetat

Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika tercium bau buah maka asetat ada.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDalam analisa kualitatif yang dilakukan berdasarkan metode H2S kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi yang paling umum dipakai adalah HCl, H2S, amonium sulfida dan amonium karbonat. Cara identifikasi anion tidak begitu spesifik seperti pada identifikasi kation. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal, dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tida mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.

3.2 Daftar Pustaka Svehla, G. (Setiono & Pudjaatmaka, alih bahasa). 1985. Vogel Analsis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi 5 Bagian I dan Bagian II. Jakarta: Kalman Media Pusaka http://wanibesak.files.com/2011/06/analisis-kation-dan-anion.pdf https://docs.google.com/file/d/0B_7lFpil7ZYOZWRBdy1RMEZwdFU/edit?pli=1

Kimia Analitik Kualitatif Kation dan Anion 1