makalah drugs & abuse (lenta) kelompok 3b 2003

Upload: lenta-wantheaven-ii

Post on 24-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Napza memiliki manfaat bagi manusia akan tetapi sekalius juga dapat

    berakit buruk jika salah memanfaatkannya. Napza sudah dikenal manusia

    sejak lebih dari lima ribu tahun Sebelum Masehi (opium di Asia Kecil,

    ganja di hina, daun koka di Amerika Selatan, alkohol di Mesir dan

    !ersia". Napza sintetik dan semisintetik baru dikenal dalam sejarah

    sekitar satu sampai dua abad yang lalu (barbiturate, #$%&'

    benzodiazepine, #$)".

    *alam bidang kedokteran sebagian besar golongan napza masih

    bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan

    tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila

    disertai peredaran di jalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi

    indi+idu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda.adan ! -N, nternational *rug ontrol !rogram, menyatakan pada

    tahun /%%$ jumlah pemakai napza di seluruh dunia telah mencapai #0%

    juta orang dan setidaknya #%%.%%% diantara mereka meninggal setiap

    tahun. 1leh karena itu penyalahgunaan napza ini sudah menjadi masalah

    yang mengkha2atirkan bagi internasional.

    !enyalahgunaan napza ini bukan hanya menjadi masalah internasional

    melainkan juga telah menjadi masalah nasional. *i ndonesia

    penyalahgunaan napza telah mencapai situasi yang mengkha2atirkan,

    dimana ndonesia bukan hanya menjadi 3daerah transit4 tetapi telah

    menjadi 3daerah pemasaran4, bahkan telah menjadi 3daerah produsen4.

    5al ini sangat memprihatinkan kita karena korban penyalahgunaan napza

    di ndonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun, tidak hanya

    menyerang kaum muda saja tetapi juga golongan setengah baya maupun

    golongan usia tua, tidak hanya di kota besar tetapi sudah masuk kota6kota

    kecil dan merambah di kecamatan bahkan desa, tidak hanya oleh

    1

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    2/31

    kalangan tertentu saja, tetapi sudah memasuki berbagai profesi.

    erdasarkan adan Narkotika Nasional, pengguna narkoba tahun /%%06

    /%%$ jumlah pengguna narkoba tanah air mencapai &,/ juta ji2a atau

    sekitar #,7 dari seluruh jumlah penduduk. 8esiden yang baru diterapi

    hanya sekitar ).%%% orang terhitung sejak tahun #$0 9 /%%0 atau rata6

    rata &%% orang per tahun.

    erdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka perlunya peran serta

    tenaga kesehatan khususnya tenaga kepera2atan dalam membantu

    masyarakat yang sedang dira2at di rumah sakit untuk meningkatkan

    pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang pera2atan dan

    pencegahan kembali penyalahgunaan napza pada klien. -ntuk itu pera2at

    diharapkan berperan meningkatkan kemampuan mera2at klien dengan

    menggunakan pendekatan proses kepera2atan yaitu asuhan kepera2atan

    klien penyalahgunaan dan ketergantungan napza (sindroma putus zat".

    B. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

    #. ;ujuan -mum

    Mahasis2a memahami dan mampu melakukan asuhan

    kepera2atan terhadap pasien dengan penyalahgunaan napza.

    /. ;ujuan Khusus

    a. Mahasis2a memahapi konsep mengenai napza

    b. Mahasi2a mampu memaparkan farmakologi untuk adiksi

    penyalahgunaan napza

    c. Mahasis2a mampu memparkan manajemen nyeri pada

    penyalahgunaan napza

    d. Mahasis2a mampu memaparkan rencana tindakan

    kepera2atan untuk pasien dengan penyalahgunaan napza

    e. Mahasis2a mampu melakukan asuhan kepera2atan

    kepada pasien dengan penyalahgunaan napza.

    C. Manfaat Penulisan

    #. !enulis

    !enulis dapat lebih memahami apa itu napza, bagaimana

    farmakologinya untuk adiksi napza dan penatalaksaan asuhan

    kepera2atan napza pada manajemen nyeri penyalahgunaan napza.

    /. !embaca

    2

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    3/31

    Mengetahui dan memahami apa itu napza, bagaimana

    farmakologinya untuk adiksi napza dan penatalaksaan asuhan

    kepera2atan napza pada manajemen nyeri penyalahgunaan napza.

    D. Metode Penulisan

    Metode penulisan yang kelompok gunakan dalam penyusunan makalah

    ini adalah pola deskripsi, yakni menggambarkan, memaparkan serta

    menjelaskan kembali apa yang telah kelompok dapat dan telah kelompok

    pelajari sebelumnya dari berbagai sumber yang telah kelompok padukan

    menjadi satu rangkaian berdasarkan pemahaman kelompok, berdasarkan

    study literature dalam blok. Ada pula metode penulisan untuk bahan

    sumber yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:

    #. Mencari bahan di perpustakaan berdasarkan sumber yang sesuai

    dengan materi

    /. Mencari buku sumber yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan

    &. Mencari jurnal yang berhubungan dengan pembahasan

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    4/31

    BAB II

    TINJAUAN TE!I

    A. "onse# Na#$a

    #. *efinisi Napza dan Narkoba

    Menurut 5abib 8achmad (/%%$", Napza (Narkotika, !sikotropika dan

    =at Adiktif lain" adalah bahan>zat>obat yang bila masuk kedalam tubuh

    manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak>susunan saraf pusat,

    sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi

    sosialnya yang menimbulkan terjadinya kebiasaan, ketagihan (adiksi"

    serta ketergantungan (dependensi" terhadap napza. stilah napza

    umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik

    beratkan pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis,

    dan sosial. Napza sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat

    yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku,

    perasaan, dan pikiran. Narkoba adalah singkatan Narkotika dan 1bat >

    bahan berbahaya. stilah ini sangat populer di masyarakat termasuk

    media massa dan aparat penegak hukum yang sebetulnya mempunyai

    makna yang sama dengan napza.

    Napza adalah singkatan untuk narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat

    adiktif lain. Narkotika menurut farmakologi adalah zat yang dapat

    menghilangkan rasa nyeri dan membius (opiat". Narkotika menurut

    -- 8 no // tahun #$$) adalah opiat, ganja dan kokain.

    /. 8entang 8espon ?angguan !enggunaan Napza

    Menurut ra+en @ 8uth (/%%", rentang respon gangguan penggunaan

    NA!=A ini berfluktuasi dari kondisi yang ringan sampai yang berat,

    indikator rentang respon ini berdasarkan perilaku yang ditampakan

    oleh remaja dengan gangguan penggunaan zat adiktif sebagai berikut:

    a. 8espon adaptif

    b. 8espon maladapti+e

    c. ksperimental, 8ekreasional, Situasional, !enyalahgunaan dan

    Ketergantungan

    4

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    5/31

    #" ksperimental : Kondisi pengguna taraf a2al, yang disebabkan

    rasa ingin tahu dari remaja. Sesuai kebutuhan pada masa

    tumbuh kembangnya, ia biasanya ingin mencari pengalaman

    yang baru atau sering pula dikatakan taraf coba6coba.

    /" 8ekreasional : !enggunaan zat adiktif pada 2aktu berkumpul

    dengan dengan teman sebaya. Misalnya pada 2aktu pertemuan

    malam mingguan, acara ulang tahun, !enggunaan ini

    mempunyai tujuan rekreasi bersama teman6temannya.

    &" Situasional : Mempunyai tujuan secara indi+idual, sudah

    merupakan kebutuhan bagi dirinya sendiri. Seringkalipenggunaan ini merupakan cara untuk melarikan diri atau

    mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya indi+idu

    menggunakan zat pada saat sedang konflik stress dan frustasi.

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    6/31

    menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

    rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat

    menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan kedalam

    golongan6golongan :

    #" Narkotika ?olongan : Narkotika yang hanya dapat digunakan

    untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk

    terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan

    ketergantungan (ontoh : heroin>putau2, kokain, ganja".

    /" Narkotika ?olongan : Narkotika yang berkhasiat pengobatan

    digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalamterapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta

    mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

    (ontoh : morfin, petidin".

    &" Narkotika ?olongan : Narkotika yang berkhasiat

    pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan

    pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

    ringan mengakibatkan ketergantungan (ontoh : kodein".

    Narkotika yang sering disalahgunakan adalah ?olongan :

    #" 1piat : morfin, herion (putau2", petidin, candu, dll

    /" ?anja atau kanabis, marihuana, hashis

    &" Kokain, yaitu serbuk kokain, pasta kokain, daun koka.

    b. !sikotropika (Menurut -ndang6undang 8 No. tahun #$$)

    tentang !sikotropika" :

    !sikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis

    bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruhselektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan

    khas pada akti+itas mental dan perilaku. !sikotropika dibedakan

    dalam golongan6golongan sebagai berikut :

    #" !sikotropika golongan : !sikotropika yang hanya dapat

    digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak

    digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat

    mengakibatkan sindroma ketergantungan. (ontoh : ekstasi,

    shabu, BS*"

    6

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    7/31

    /" !sikotropika golongan : !sikotropika yang berkhasiat

    pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan>atau tujuan

    ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan

    sindroma ketergantungan . ( ontoh amfetamin, metilfenidat

    atau ritalin".

    &" !sikotropika golongan : !sikotropika yang berkhasiat

    pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan>atau untuk

    tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang

    mengakibatkan sindroma ketergantungan (ontoh :

    pentobarbital, Clunitrazepam".

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    8/31

    daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat

    terganggu. ?olongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.

    . Fenis Napza

    a. 5eroin : Serbuk putih seperti tepung yang bersifat opioid atau

    menekan nyeri dan juga depresan SS! (ra+en, 8uth /%%".

    b. Kokain : *i olah dari pohon oca yang punya sifat halusinogenik.

    c. !utau : ?olongan heroin, berbentuk bubuk. .

    d. ?anja : erisi zat kimia delta6$6tetra hidrokanbinol, berasal dari

    daun annabis yang dikeringka. Konsumsi dengan cara dihisap

    seperti rokok tetapi menggunakan hidung.

    e. Shabu6shabu: Kristal yang berisi methamphetamine, dikonsumsi

    dengan menggunakan alat khusus yang disebut ong kemudian

    dibakar.

    f. kstasi: MethylendioEy methamphetamine dalam bentuk tablet

    atau kapsul, mampu meningkatkan ketahanan seseorang

    (disalahgunakan untuk akti+itas seksual dan akti+itas hiburan

    dimalam hari".

    g. *iazepam, Nipam, Megadon : 1bat yang jika dikonsumsi secara

    berlebih menimbulkan efek halusinogenik.

    h. Alkohol : Minuman yang berisi produk fermentasi menghasilkan

    etanol, dengan kadar diatas

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    9/31

    #/" Menemukan benda6benda, seperti kertas pembungkus rokok,

    pipa hisap, gelas kecil, sisa6sisa serbuk maupun jarum suntik

    dan lain6lainnya yang mencurigakan.

    b. ;anda6tanda di sekolah atau di tempat kerja

    #" Sering tiba6tiba pingsan di sekolah>tempat kerja.

    /" Acapkali bolos masuk sekolah>kerja.

    &" Kehilangan minat dalam kegiatan belajar.

    otoritas.

    0" !erilaku yang buruk di setiap kegiatan sekolah>pekerjaan.

    $" !enurunan konsentrasi, perhatian dan memori.#%" ;idak pernah memberitahukan orang tua>2ali jika ada

    pemanggilan>pertemuan dengan guru.

    c. ;anda6tanda kelaian fisik dan emosional

    #" ;eman>kelompok sering berganti6ganti.

    /" !asangan>pacar yang juga sering berganti6ganti.

    &" ;ercium bau6bauan aneh seperti bau alkohol, mariyuana, dan

    rokok dari nafas atau badan.

    hiperaktif yang berlebihan.

    0" !enurunan>peningkatan berat badan yang drastis.

    $" Kadang tampak depresi, mudah sedih dan tertekan.

    #%" Seringkali menipu, berbohong atau kedapatan mencuri.

    ##" Mengaku memerlukan uang>sebaliknya merasa punya uang

    lebih.

    #/" -mumnya penampilannya kotor dan tidak terurus.

    #&" ?ejala yang timbul diantaranya : bicara cadel, gerakan tidakterkoordinir, kesadaran menurun, +ertigo, dilatasi pupil, jalan

    sempoyongan, konjungti+a merah, nafsu makan bertambah,

    mullut kering, denyut jantung cepat, panik, curiga, banyak

    keringat, mual muntah, halusinasi dan mengantuk. Fika putus

    zat maka gejala yang terjadi sebagai berikut gelisah,

    berkeringat, denyut jantung cepat, tremor ditangan, mual

    muntah, kejang otot, cemas, agresif, halusinasi, delirium,

    9

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    10/31

    insomnia, pupil melebar, murung, depresi berat dan ada

    tindakan bunuh diri.

    B. %ar&akologi Untuk Aduksi Pen'ala(gunaan Na#$a

    #. *efinisi

    !enyalahgunaan obat secara sekilas bukan merupakan penyakit tetapi

    merupakan penyakit yang berkaitan dengan psikis dan fisik. *efinisi

    penyalahgunaan substansi dalam arti luas meliputi penyalahgunaan

    obat obatan seperti alkohol, kokain, heroin, nikotin yang terdapat

    dalam tembakau, kafein yang terkandung dalam kopi, minuman

    ringan. Cranklin dan Crances (#$$$" mendefinisikan ketergantungan

    substansi bila seseorang tergantung secara psikologis pada substansi,

    membutuhkan lebih banyak lagi substansi untuk mendapatkan efek

    yang sama (toleransi" dan fisiknya akan merespons secara negatif

    ketika substansi tersebut tidak lagi digunakan (2ithdra2al".

    Adiksi ( Ketergantungan " adalah suatu kondisi patologis yang

    disebabkan karena penggunaan berulang suatu obat yang jika

    dihentikan akan menyebabkan gejala6gejala tertentu. ?angguan

    kekambuhan yang bersifat kronis, yang disebabkan oleh karena :

    #. *orongan untuk mencari dan menggunakan obat

    /. Kehilangan control terhadap pembatasan pengunaaan obat

    &. Munculnya emosi negati+e (dysphoria, anEiety, irritability" jika

    tidak mendapatkan obat, 2alaupun mengetahui efek buruk obat

    tersebut

    /. !enyalahgunaan 1bat (*rug Abuse"

    Adalah pengunaan obat yang berlebihan tanpa tujuan medis. *rug Mis

    -se yaitu salah pengunaan obat6obat dengan tujuan medis (misal: caraminum, cara memakai". Ada tiga golongan obat yang paling sering

    disalahgunakan, yaitu :

    #. ?olongan Analgesik 1piat > Narkotika

    Menurut -- 8 No // tahun #$$) Narkotika adalah zat atau obat

    yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis

    maupun semi sintesis yang dapaGt menyebabkan penurunan atau

    perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

    10

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    11/31

    menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

    ontohnya adalah codein, oEycodon, morfin.

    /. ?olongan depressan sistem saraf pusat untuk mengatasi kecemasan

    dan gangguan tidur.

    Menurut -- 8 No tahun #$$) !sikotropika adalah suatu zat

    atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan narkotika yang

    berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SS! yang

    menyebabkan perubahan khas pada akti+itas mental dan perilaku.

    ontohnya barbiturat (luminal" dan golongan benzodiazepin

    (diazepam>+alium, klordiazepoksid, klonazepam, alprazolam, dll".&. ?olongan stimulan sistem saraf pusat.

    1bat6obat ini bekerja pada sistem saraf, dan umumnya

    menyebabkan ketergantungan atau kecanduan.

    Selain itu, ada pula golongan obat lain yang digunakan dengan

    memanfaatkan efek sampingnya, bukan berdasarkan indikasi yang

    resmi dituliskan (Cranklin@Crances.#$$$". ontohnya

    dekstroamfetamin, amfetamin. eberapa contoh diantaranya

    adalah:

    #". !enggunaan misoprostol, suatu analog prostaglandin untuk

    mencegah tukak peptik>gangguan lambung, sering dipakai untuk

    menggugurkan kandungan karena bersifat memicu kontraksi

    rahim.

    /". !enggunaan !rofilas (ketotifen", suatu anti histamin yang

    diindikasikan untuk profilaksis asma, sering diresepkan untuk

    meningkatkan nafsu makan anak6anak

    &". !enggunaan Somadryl untuk 3obat kuat4 bagi 2anita pekerja

    seks komersial untuk mendukung pekerjaannya. 1bat ini berisi

    carisoprodol, suatu muscle relaEant, yang digunakan untuk

    melemaskan ketegangan otot.

    Fenis obat6obat psikotropika beserta dosis sedati+e dan dosis yang

    menyebabkan ketergantungan :

    11

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    12/31

    Mekanisme ;erjadinya Adiksi

    ;im 6M5N CK6- bekerjasama dengan I51 dan *irektorat

    Kepera2atan (/%%". -ntuk menjelaskan tentang adiksi, perlu dipahami

    dulu istilah system re2ard pada manusia. Manusia, umumnya akan suka

    mengulangi perilaku yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan.

    Sesuatu yang menyebabkan rasa menyenangkan tadi dikatakan memiliki

    efek reinforcement positif. 8e2ard bisa berasal secara alami, seperti

    makanan, air, seE, kasih sayang, yang membuat orang merasakan senang

    ketika makan, minum, disayang, dll. isa juga berasal dari obat6obatan.!engaturan perasaan dan perilaku ini ada pada jalur tertentu di otak, yang

    disebut re2ard path2ay. !erilaku6perilaku yang didorong oleh re2ard

    alami ini dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk sur+i+ed (mempertahankan

    kehidupan".

    agian penting dari re2ard path2ay adalah bagian otak yang disebut :

    +entral tegmental area (D;A", nucleus accumbens, dan prefrontal corteE.

    D;A terhubung dengan nucleus accumbens dan prefrontal corteE melalui

    jalur re2ard ini yang akan mengirim informasi melalui saraf. Saraf di D;A

    12

    Na&a Dosis sedatif

    )&g*

    Dosis ketergantungan dan

    +aktu

    untuk &eni&,ulkan

    ketergantungan

    *iazepam 9 #%

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    13/31

    mengandung neurotransmitter dopamin, yang akan dilepaskan menuju

    nucleus accumbens dan prefrontal corteE. Falur re2ard ini akan terakti+asi

    jika ada stimulus yang memicu pelepasan dopamin, yang kemudian akan

    bekerja pada system re2ard.

    1bat6obat yang dikenal menyebabkan adiksi>ketagihan seperti kokain,

    misalnya, bekerja menghambat re6uptake dopamin, sedangkan amfetamin,

    bekerja meningkatkan pelepasan dopamin dari saraf dan menghambat re6

    uptake6nya, sehingga menyebabkan kadar dopamin meningkat.

    !ada obat golongan opiat, reseptor opiat terdapat sekitar re2ard path2ay

    (D;A, nucleus accumbens dan corteE", dan juga pada pain path2ay (jalurnyeri" yang meliputi thalamus, brainstem, dan spinal cord. Ketika

    seseorang menggunakan obat6obat golongan opiat seperti morfin, heroin,

    kodein, dll, maka obat akan mengikat reseptornya di jalur re2ard, dan juga

    jalur nyeri. !ada jalur nyeri, obat6obat opiat akan memberikan efek

    analgesia, sedangkan pada jalur re2ard akan memberikan reinforcement

    positif (rasa senang, euphoria", yang menyebabkan orang ingin

    menggunakan lagi. 5al ini karena ikatan obat opiat dengan reseptornya di

    nucleus accumbens akan menyebabkan pelepasan dopamin yang terlibat

    dalam system re2ard.

    &. Alasan !enyalahgunaan 1bat

    Ada tiga kemungkinan seorang memulai penyalahgunaan obat, yaitu:

    #. Jang pertama, seseorang a2alnya memang sakit, misalnya nyeri

    kronis, kecemasan, insomnia, dll, yang memang membutuhkan

    obat, dan mereka mendapatkan obat secara legal dengan resep

    dokter. Namun selanjutnya, obat6obat tersebut menyebabkan

    toleransi, di mana pasien memerlukan dosis yang semakin

    meningkat untuk mendapatkan efek yang sama. Merekapun

    kemudian akan meningkatkan penggunaannya, mungkin tanpa

    berkonsultasi dengan dokter. Selanjutnya, mereka akan mengalami

    gejala putus obat jika pengobatan dihentikan, mereka akan menjadi

    kecanduan atau ketergantungan terhadap obat tersebut, sehingga

    mereka berusaha untuk memperoleh obat6obat tersebut dengan

    segala cara (Iahyu I, et.all /%%0".

    13

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    14/31

    /. Kemungkinan kedua, seseorang memulai penyalahgunaan obat

    memang untuk tujuan rekreasional. Artinya, sejak a2al

    penggunaan obat memang tanpa tujuan medis yang jelas, hanya

    untuk memperoleh efek6efek menyenangkan yang mungkin dapat

    diperoleh dari obat tersebut. Kejadian ini umumnya erat kaitannya

    dengan penyalahgunaan substance yang lain, termasuk yang bukan

    obat diresepkan, seperti kokain, heroin, ecstassy, alkohol, dll

    (Iahyu I, et.all /%%0".

    &. Jang ketiga, seseorang menyalahgunakan obat dengan

    memanfaatkan efek samping seperti yang telah disebutkan di atas.

    isa jadi penggunanya sendiri tidak tahu, hanya mengikuti saja apa

    yang diresepkan dokter. 1batnya bukan obat6obat yang dapat

    menyebabkan toleransi dan ketagihan. !enggunaannya juga

    mungkin tidak dalam jangka 2aktu lama yang menyebabkan

    ketergantungan (Iahyu I, et.all /%%0".

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    15/31

    mencurigakan, dapat berkomunikasi dengan dokter penulis resep

    yang tertera dalam resep tersebut untuk konfirmasi.

    &. Mengedepankan etika profesi dan mengutamakan keselamatan

    pasien dengan tidak memberikan kemudahan akses terhadap obat6

    obat yang mudah disalah gunakan.

    Kondisi yang perlu diatasi secara farmakoterapi pada keadaan

    ketergantungan obat ada dua, yaitu kondisi intoksikasi dan kejadian

    munculnya gejala putus obat (3saka24". *engan demikian, sasaran

    terapinya ber+ariasi tergantung tujuannya:

    #. ;erapi pada intoksikasi>o+er dosis tujuannya untuk mengeliminasi

    obat dari tubuh, menjaga fungsi +ital tubuh

    /. ;erapi pada gejala putus obat tujuannya untuk mencegah

    perkembangan gejala supaya tidak semakin parah, sehingga pasien

    tetap nyaman dalam menjalani program penghentian obat

    Masing6masing golongan obat memiliki cara penanganan yang

    berbeda, sesuai dengan gejala klinis yang terjadi. *i ba2ah ini

    disajikan tabel ringkasan terapi intoksikasi pada berbagai jenis obat

    yang sering disalahgunakan.

    ;abel #. 8ingkasan tentang terapi intoksikasi

    "las o,at Tera#i o,at Tera#i non-

    o,at

    "o&entar

    enzodiazepin Clumazenil %,/mg>min D,

    ulangi sampai

    maE & mg

    Supportfungsi +ital

    Kontraindikasi jikaada penggunaan

    ;A resiko

    kejang

    Alkohol,

    barbiturat,

    sedatif

    hipnotik non6

    benzodiazepin

    ;idak ada Support

    fungsi +ital

    15

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    16/31

    1piat NaloEone %,kg tid E )

    6 jika metadon

    gagal metadon

    maintanance

    program

    16

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    17/31

    hari,taperuntuk & hari

    berikutnya

    6 Klonidin

    menyebabkanhipotensi pantau

    !

    arbiturat ;est toleransi

    pentobarbital, gunakan

    dosis pada batas atas test,

    turunkan dosis #%% mg

    setiap /6& hari

    MiEed6substance Bakukan spt pada long

    acting =*

    Stimulan NS ;erapi supportif saja, bisa

    gunakan bromokriptin

    /, mg jika pasien benar6

    benar kecanduan,

    terutama pada kokain

    C. Manaje&en N'eri#. Stimulus

    Nyeri selalu dikaitkan dengan adanya stimulus (rangsang nyeri" dan

    reseptor. 8eseptor yang dimaksud adalah nosiseptor, yaitu ujung 9

    ujung saraf bebas kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat.

    Munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus tersebut dapat

    berupa biologis, zat kimia, panas, listrik serta mekanik (!rasetyo,

    /%#%".

    /. 8eseptor Nyeri

    8eseptor merupakan sel6sel khusus yang mendeteksi perubahan

    6perubahan partikular di sekitarnya, kaitannya dengan proses

    terjadinya nyeri maka resepto6reseptor inilah yang menangkap

    stimulus6stimulus nyeri (!rasetyo, /%#%".

    &. eberapa !enggolongan 8eseptor Sensori *alam !rasetyo (/%#%" :

    a. ;ermoreseptor: reseptor yang menerima sensasi suhu (panas atau

    dingin".

    b. Mekanoreseptor' reseptor yang menerima stimulus6stimulus

    mekanik.

    17

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    18/31

    c. Nosiseptor: reseptor yang menerima stimulus6stimulus nyeri.

    d. Kemoreseptor: reseptor yang menerima stimulus kimia2i.

    Menurut ;amsuri (/%%)", berdasarkan letaknya, nosiseptor dapat

    dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh, yaitu :

    #. Kulit (kutaneus"

    8eseptor jaringan kuit terbagi dalam dua komponen, yaitu: Serabut A

    delta merupakan serabut komponen cepat ( kecepatan transmisi H6

    &%m>det" yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam, yang akan cepat

    hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan. Serabut merupakankomponen lambat $kecepatan transmisi %,6/m>det" yang terdapat

    pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit

    dilokalisasi.

    /. Somatik *alam

    Stuktur reseptor nyeri somatic dalam meliputi reseptor nyeri yang

    terdapat pada tulang, pembuluh darah, saraf, otot, dan jaringan

    penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya kompleks, nyeri yang

    timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.&. Diseral

    8eseptor ini meliputi organ6organ +isceral seperti jantung, hati, usus,

    ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya

    difus (terus6menerus" dan sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia,

    dan inflamasi. Nyeri +isceral dapat menyebabkan nyeri alih, yaitu

    nyeri yang dapat timbul pada daerah yang berbeda>jauh dari organ asal

    stimulus nyeri tersebut. Nyeri pindah ini dapat terjadi karena adanya

    sinaps jaringan +isceral pada medulla spinalis dengan serabut yang

    berasal dari jaringan subkutan tubuh.

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    19/31

    serabut saraf A6*elta", sedangkanslow painbiasanya dicertuskan oleh

    serabut saraf . Serabut saraf A6*elta mempunyai karakteristik

    menghantarkan nyeri dengan cepat serta bermielinasi, dan serabut saraf

    yang tiidak bermielinasi, berukuran sangat kecil dan bersifat lambat

    dalam menghantarkkan nyeri. Serabut A mengirim sensasi yang tajam,

    terlokalisasi dan jelas dalam melokalisasi sumber nyeri dan mendeteksi

    intensitas nyeri. Serabut menyampaikan impuls yang tidak

    terlokalisasi, +iseral dan terus6menerus.

    ;ahap selanjutnya adalah tranmisi, dimana impuls nyeri kemudian

    ditranmisikanoleh serabut saraf efferen (A.6delta dan " ke medulla

    spinalis melalui dorsal horn, impuls akan bersinapsis di substansia

    gelatinosa. mpuls kemudian menyeberang ke atas mele2ati traktus

    sphinotalamus anterior dan lateral, kemudian diteruskkan langsung ke

    thalamus tanpa singgah di formatio retikularis memba2a impuls fast

    pain. *ibagian thalamus inilah indi+idu kemudian dapat

    mempersepsikan, menggambarkan, melokalisasi, mengintrepetasikandan mulai berespon terhadap nyeri.

    eberapa impuls nyeri ditranmisikan melalui traktus

    paleospinothalamus pada bagian tengah medulla spinalis. mpuls ini

    memasuki formation retikularis dan sistem limbik yang mengatur

    perilaku emosi dan kognitif, serta integrasi dari sistem otonom. Slo2

    pain yang terjadi akan membangkitkan emosi, sehinggatimbul respon

    terkejut, marah, cemas, tekanan darah meningkat, keluar keringat

    dingin dan jantung berdebar6debar.

    . Caktor6Caktor Jang Mempengaruhi Nyeri

    #. -sia

    !engaruh usia pada persepsi nyeri dan toleransi nyeri tidak

    diketahui secara luas. Anak6anak yang belum mempunyai kosakata

    yang banyak mempunyai kesulitan mendeskripsikan secara +erbal

    dan mengespresikan secara nyeri kepada orangtua atau pera2at.

    !ada masa orang de2asa kadang melaporkan nyeri jika sudah

    19

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    20/31

    patologis dan mengalami kerusakan fungsi (;amsuri, /%%)". !ada

    lansia, mereka lebih untuk tidak melaporkan nyeri karena persepsi

    nyeri yang harus mereka terima, menyangkal merasakan nyeri

    karena takut akan konsekuensi atau tindakan media yang dilakukan

    dan takut akan penyakit dan rasa nyeri itu (Smeltzer @ are,

    /%%/".

    /. Fenis Kelamin

    Secara umum pria dan 2anita tidak berbeda secara signifikan

    dalam berespon terhadap nyeri. ;oleransi nyeri sejak lama telah

    menjadi subjek penelitian yang melibatkan pria dan 2anita. Akantetapi, toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh factor6faktor

    biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap indi+idu, tanpa

    memperhatikan jenis kelamin (!otter @ !erry, /%%H".

    &. udaya

    udaya dan etniksitas mempunyai pengaruh pada bagaimana

    seseorang berespons terhadap nyeri (bagaimana nyeri diuraikan

    atau seseorang berperilaku dalam berespons terhadap nyeri". !asien

    dengan latar belakang budaya yang lain bisa berekspresi secara

    berbeda, seperti diam seribu bahasa ketimbang mengekspresikan

    nyeri klien dan bukan perilaku nyeri karena perilaku berbeda dari

    satu pasien ke pasien yang lain (Smeltzer @ are, /%%/".

    H. Makna Nyeri

    Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan

    cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Seorang 2anita yang

    merasakan nyeri saat bersalin akan mempersepsikan nyeri secara

    berbeda dengan 2anita lainnya yang nyeri karena dipukul oleh

    suaminya (!rasetyo, /%#%".

    #. !erhatian

    ;ingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mepengaruhi

    persepsi nyeri. !erhatian yang meningkat terhadap nyeri akan

    meningkatkan respon nyeri sedangkan upaya pengalihan(distraksi%

    dihubungkan dengan penurunan respon nyeri. Konsep inilah yang

    mendasari berbagai terapi untuk menghilangkan nyeri, seperti

    20

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    21/31

    relaksasi, tehnik imajinasi terbimbing, dan massase atau pijatan

    (!rasetyo, /%#%".

    /. !engalaman Sebelumnya

    ara seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak

    kejadian nyeri selama rentang kehidupannya. fek yang tidak

    diinginkan yang diakibatkan dari pengalaman sebelumnya

    menunjukkan pentingnya pera2at untuk 2aspada terhadap

    pengalaman masalalu pasien dengan nyeri. Fika nyerinya teratasi

    dengan tepat dan adekuat, indi+idu mungkin lebih sedikit

    ketakutan terhadap nyeri dimasa mendatang dan mampumentoleransi nyeri dengan baik (Smeltzer @ are, /%%/".

    &. Mekanisme Koping

    !engalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat

    seseorang menjadi kesepian. Apabila klien mengalami nyeri di

    keadaan pera2atan kesehatan, klien merasa tidak berdaya dengan

    rasa sepi itu. 5al yang sering terjadi adalah klien merasa

    kehilangan control terhadap lingkungan atau hasil akhir dari

    peristi2a6peristi2a yang terjadi. Mekanisme koping empengaruhi

    kemampuan indi+idu untuk mengatasi rasa nyeri (!otter @ !erry,

    /%%H".

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    22/31

    #. *istraksi

    *istraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu

    selain nyeri. Ada empat tipe distraksi, yaitu distraksi +isual,

    misalnya membaca atau menonton tele+isi, *istraksi auditory,

    misalnya mendengarkan musik, *istraksi taktil, misalnya menarik

    nafas dan massase, *istraksi kognitif, misalnya bermain puzzle.

    *istraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain

    sehingga dapat menurunkan ke2aspadaan terhadap nyeri, bahkan

    meningkatkan toleransi terhadap nyeri. ;eknik distraksi dapat

    mengatasi nyeri berdasarkan teori akti+asi retikuler, yaitumenghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan

    sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan

    terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak

    dirasakan oleh klien". Stimulus sensori yang menyenangkan akan

    merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang

    dirasakan oleh klien menjadi berkurang.

    Salah satu distraksi yang efektif adalah dengan Murottal

    (mendengarkan bacaan Al6urOan", yang dapat menurunkan

    hormon6hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,

    meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa

    takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga

    menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak

    jantung, denyut nadi, dan akti+itas gelombang otak. Baju

    pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik

    menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih

    dalam dan metabolisme yang lebih baik (5eru, /%%0".

    /. Stimulasi dan Massase kutaneus

    ;erapi stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan

    untuk menghilangkan nyeri massase, mandi air hangat, kompres

    panas atau dingin dan stimulasi saraf elektrik transkutan (;NS"

    merupakan langkah6langkah sederhana dalam upaya menurunkan

    persepsi nyeri. ara kerja khusus stimulasi kutaneus masih belum

    jelas. Salah satu pemikiran adalah cara ini menyebabkan pelepasan

    22

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    23/31

    endorfin, sehingga memblog transmisi stimulasi nyeri.;eori ?ate6

    kontrol mengatakan bah2a stimulasi kutaneus mengaktifkan

    transmisi tersebut saraf sensori A6 eta yang lebih besar dan lebih

    cepat. !roses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut dan

    delta6A berdiameterkecil. ?erbang sinaps menutup transmisi

    impuls nyeri. ah2a keuntungan stimulasi kutaneus adalah

    tindakan ini dapat dilakkan dirumah, sehingga memungkinkan

    klien dan keluarga melakukan upaya kontrol gejala nyeri dan

    penanganannya. !enggunaan yang benar dapat mengurangi

    persepsi nyeri dan membantu mengurangi ketegangan otot.

    Stimulasi kutaneus jangan digunakan secara langsung pada daerah

    kulit yang sensitif (Mander,/%%

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    24/31

    Nyeri juga dapat dicegah dengan mengantisipasi kejadian yang

    menyakitkan, misalnya seorang klien yang dibiarkan mengalami

    konstipasi akan menderita distensi dan kram abdomen. -paya ini

    hanya klien alami dan sedikit 2aktu ekstra dalam upaya

    menghindari situasi yang menenyebabkan nyeri (Mander, /%%&".

    . ;ehnik 8elaksasi

    8elaksasi pernafasan yang merupakan suatu bentuk asuhan

    kepera2atan, yang dalam hal ini pera2at mengajakan pada klien

    bagaimana cara melakukan pernafasan, nafas lambat (menahan

    inspirasi secara maksimal" dan bagaimana menghembuskan nafassecara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik

    relaksasi pernafasan juga dapat meningkatkan +entilasi paru dan

    meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer @ are/%%/".

    Menurut kegunaanya teknik relaksasi pernafasan dianggap mampu

    meredakan nyeri, prosesnya menarik nafas lambat melalui hidung

    (menahan inspirasi secara maksimal" dan menghembuskan nafas

    melalui mulut secara perlahan6lahan.

    D. Aske# Pada "lien Pen'ala(gunaan Na#$a

    Iahyu I, et.all (/%%0".Asuhan keperawtan pada klien dengan gangguan

    system persyarafan.;rans nfo Media : Fakarta.

    a. !engkajian

    #". Cisik

    Secara keseluruhan, efek masing6masing golongan NA!=A pada

    fungsi fisiologis memiliki banyak kesamaan. *ata yang mungkin

    ditemukan pada klien yang menggunakan NA!=A antara lain : nyeri,

    gangguan pola tidur, menurunnya selera makan, konstipasi, diare,

    perilaku seks melanggar norma, tidak mera2at diri, potensial

    komplikasi.

    ;ujuan : klien mampu untuk hidup teratur.

    /". mosional

    !erasaan gelisah (takut diketahui", tidak percaya diri, curiga dan tidak

    berdaya. !otensial mengalami gangguan mental dan perilaku. *engan

    tambahan gejala6gejala emosional yang terdapat pada masing6masing

    NA!=A.

    24

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    25/31

    ;ujuan : Klien dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya

    &". Sosial

    Bingkungan sosial yang biasa akrab dengan klien adalah teman

    pengguna zat, anggota keluarga lain, pengguna zat di lingkungan

    sekolah atau kampus.

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    26/31

    d. !anik berhubungan dengan putus zat alcohol

    /". ntoksinasi

    a. emas berhubungan dengan intoksikasi ganjab. Kerusakan komunikasi +erbal berhubungan dengan intoksikasi

    sedatif hipnotik, alcohol, opioda

    &". Iithdra2

    a. !erubahan proses piker: 2aham berhubungan dengan putus zat

    alcohol, sedatif, hipnotik

    b. Nyeri berhubungan dengan putus zat opioda, M*MA: eEtasy

    c. !erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan putus

    zat opioda

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    27/31

    ;ujuan: intoksikasi pada klien dapat diatasi, kecemasan

    berkurang>hilang

    8encana tindakan:

    a. Membentuk hubungan saling percaya

    b. Mengkaji tingkat kecemasan klien

    c. icaralah dengan bahasa yang sederhana, singkat mudah

    dimengerti

    d. *engarkan klien berbicara

    e. Sering gunakan komunikasi terapeutik

    f. 5indari sikap yang menimbulkan rasa curiga, tepatilah janji,

    memberi ja2aban nyata, tidak berbisik di depan klien, bersikap

    tegas, hangat dan bersahabat&. Kondisi Iithdra2

    a. 1bser+asi tanda6 tanda kejang

    b. erikan kompres hangat bila terdapat kejang pada perut

    c. Memberikan pera2atan pada klien 2aham, halusinasi: terutama

    untuk menuunkan perasaa yang disebabkan masalah ini: takut,

    curiga, cemas, gembira berlebihan, benarkan persepsi yang salah

    d. ekerja sama dengan dokter dalam memberikan obat anti nyeri

    e. Kondisi *etoksikasi

    f. Melatih konsentrasi: mengadakan kelompok diskusi pagi

    g. Memberikan konselin untuk merubah moral dan spiritual klien

    selama ini yang menyimpang, ditujukan agar klien menjadi

    manusia yang bertanggung ja2ab, sehat mental, rasa bersyukur,

    dan optimis

    h. Mempersiapkan klien untuk kembali ke masyarakat, dengan

    bekerja sama dengan pekerja social, psikolog.

    27

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    28/31

    BAB III

    ANALI/I/ JU!NAL

    Menurut analisis jurnal yang berjudul 3No+el drug6regulated transcriptional

    net2orks in brain re+eal pharmacological properties of psychotropic drugs4 oleh

    Michal Korostynski menjelaskan bah2a penggunaan obat akan lebih efektif bila

    dilakukan dengan mekanisme biologis dan menggunakan desain rasional terapi.

    !endekatan ioinformatika menyebabkan identifikasi dari tiga jaringan genomik

    obat 6 responsif utama dan menunjukkan jalur neurobiologis yang menengahi

    perubahan dalam transkripsi. *alam jurnal ini, lebih mengupas perbandingan gen

    perubahan dengan melihat ekspresi klien, ketika klien memakai obat6obatan

    senya2a psikoaktif yag berbeda. !enggunaan zat psikotropika mengatur seseorang

    dalam berekspresi,bertingkah laku dan bersikap. *alam jurnal ini mengupas

    tetntang mekanisme melalui antidepresan yang diberikan kepada klien.

    Sedangkan dalam jurnal 3!redictors of 8esolution of Aberrant *rug eha+ior in

    hronic !ain !atients ;reated in a Structured 1pioid 8isk Management !rogram4

    oleh Salimah. Furnal tersebut berisikan -ntuk mengidentifikasi prediktor

    demografi dan klinis dari resolusi menyimpang terkait obat perilaku ( A*8s "

    dalam kelompok pasien yang dirujuk ke Klinik !embaruan 1pioid ( 18 "

    dengan mereka penyedia layanan kesehatan primer ( !!s " . 18 adalah

    program yang mendukung penggunaan !!s P opioid untuk nyeri kronis pada

    pasien dianggap beresiko karena melanggar opioid. Analgesik 1pioid semakin

    banyak digunakan dalam pera2atan primer pengobatan nonkanker kronis. !!s

    digabungkan dengan cara pengobatan opioid yang aman kedalam praktek klinis.

    5asil yang di dapat di jurnal *ari

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    29/31

    untuk mendeteksi perbedaan sekitar %,< standar penyimpangan menggunakan t6

    test berpasangan, dengan 0%7 kekuasaan. -ntuk perbandingan persentase, ia

    menyediakan Kekuatan 0%7 untuk mendeteksi perbedaan pada urutan /7 +s

    #%7, atau %7 +s &%7.

    !enelitian ini juga menunjukkan hubungan langsung antara jumlah diagnosis rasa

    sakit dan kemungkinan yang tersisa dalam program dan menyelesaikan A*8s.

    ;emuan ini menunjukkan bah2a orang6orang dengan lebih diagnosa nyeri dapat

    termoti+asi untuk mematuhi struktur program untuk mendapatkan akses ke

    konsisten nyeri dan menjelaskan perilaku menyimpang dalam penggunaan obat

    dalam penelitian kami.

    5arapan dan cita6cita dimiliki oleh hampir semua partisipan, adalah menjadi

    pasien yang berhasil mengikuti setiap rehabilitasi dan penggunaan opioid

    sehingga mengungkapkan kebutuhan lebih lanjut ke aman dan efektif cara untuk

    mengatasi rasa sakit dalam subset kompleks terhadap penggunaan opioid untuk

    pengobatan.

    29

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    30/31

    BAB I0

    PENUTUP

    A. /iulan

    Napza (Narkotika, !sikotropika dan =at Adiktif lain" adalah

    bahan>zat>obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan

    mempengaruhi tubuh terutama otak>susunan saraf pusat,sehingga

    menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya

    karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi" serta ketergantungan

    (dependensi" terhadap napza. stilah napza umumnya digunakan oleh

    sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkan pada upaya

    penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial. napza

    sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada

    otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan

    pikiran.

    Ada beberapa tindakan pelaksanaan yang dapat dilakukan sebagai

    pemulihan dapi penggunaan napza diantaranya dengan farmakoterapi

    dan managemen nyeri untuk adiksi. Jang tentunya dilakukan secara

    kerjasama antara tenaga kesehatan dan keluarga agar asuhan

    kepera2atan yang komperhensif dapat berjalan dengan baik.

    B. /aran

    *emikianlah penyusunan makalah ini, kami sadar dalam penyusunan

    makalah masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan

    kami atau kurangnya referensi. Maka dari itu, kritik dan saran yang

    bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untukperbaikan makalah kami. Semoga makalah ini berguna bagi para

    pembacanya dan menambah ilmu pengetahuan kita.

    30

  • 7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003

    31/31

    DA%TA! PU/TA"A

    arpenito, B.F. (#$$". uku saku diagnosa kepera2atan. disi H. (terjemahan".

    Fakarta: !enerbit uku Kedokteran ?.

    http:>>pedulinapza.blogspot.com>/%%$>%/>pengertian6napza.html

    okingting, !.S., *arst,, dan *ancy, , #$$/, Mental 5ealth and !sichiatric

    Nursing, !hiladelpia, F..,Bippincott ompany, hapter 0

    Shults. J.M. #$H0,Manual of !sichiatric Nursing are !lans, oston, Bittle.ro2n

    and ompany, hapter /%,/#,//.

    Stuart, ?.I.,dan Sundeen, S.F., #$$#, !ocket ?uide to !sichyatric Nursing,

    (/nd,ed", St. Bouis Mosby Jear ook, hapter #).

    Stuart, ?ail I.,#$$0, uku Saku Kepera2atan Fi2a, Alih bahasa Jani, Achir,

    disi &, Fakarta, ?

    5a2ari, *adang.,/%%&, !enyalahgunaan dan ketergantungan NA=A,CK-,

    Fakarta, gaya baru

    http://pedulinapza.blogspot.com/2009/02/pengertian-napza.htmlhttp://pedulinapza.blogspot.com/2009/02/pengertian-napza.html