makalah drugs & abuse (lenta) kelompok 3b 2003
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Napza memiliki manfaat bagi manusia akan tetapi sekalius juga dapat
berakit buruk jika salah memanfaatkannya. Napza sudah dikenal manusia
sejak lebih dari lima ribu tahun Sebelum Masehi (opium di Asia Kecil,
ganja di hina, daun koka di Amerika Selatan, alkohol di Mesir dan
!ersia". Napza sintetik dan semisintetik baru dikenal dalam sejarah
sekitar satu sampai dua abad yang lalu (barbiturate, #$%&'
benzodiazepine, #$)".
*alam bidang kedokteran sebagian besar golongan napza masih
bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan
tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila
disertai peredaran di jalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi
indi+idu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda.adan ! -N, nternational *rug ontrol !rogram, menyatakan pada
tahun /%%$ jumlah pemakai napza di seluruh dunia telah mencapai #0%
juta orang dan setidaknya #%%.%%% diantara mereka meninggal setiap
tahun. 1leh karena itu penyalahgunaan napza ini sudah menjadi masalah
yang mengkha2atirkan bagi internasional.
!enyalahgunaan napza ini bukan hanya menjadi masalah internasional
melainkan juga telah menjadi masalah nasional. *i ndonesia
penyalahgunaan napza telah mencapai situasi yang mengkha2atirkan,
dimana ndonesia bukan hanya menjadi 3daerah transit4 tetapi telah
menjadi 3daerah pemasaran4, bahkan telah menjadi 3daerah produsen4.
5al ini sangat memprihatinkan kita karena korban penyalahgunaan napza
di ndonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun, tidak hanya
menyerang kaum muda saja tetapi juga golongan setengah baya maupun
golongan usia tua, tidak hanya di kota besar tetapi sudah masuk kota6kota
kecil dan merambah di kecamatan bahkan desa, tidak hanya oleh
1
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
2/31
kalangan tertentu saja, tetapi sudah memasuki berbagai profesi.
erdasarkan adan Narkotika Nasional, pengguna narkoba tahun /%%06
/%%$ jumlah pengguna narkoba tanah air mencapai &,/ juta ji2a atau
sekitar #,7 dari seluruh jumlah penduduk. 8esiden yang baru diterapi
hanya sekitar ).%%% orang terhitung sejak tahun #$0 9 /%%0 atau rata6
rata &%% orang per tahun.
erdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka perlunya peran serta
tenaga kesehatan khususnya tenaga kepera2atan dalam membantu
masyarakat yang sedang dira2at di rumah sakit untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang pera2atan dan
pencegahan kembali penyalahgunaan napza pada klien. -ntuk itu pera2at
diharapkan berperan meningkatkan kemampuan mera2at klien dengan
menggunakan pendekatan proses kepera2atan yaitu asuhan kepera2atan
klien penyalahgunaan dan ketergantungan napza (sindroma putus zat".
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
#. ;ujuan -mum
Mahasis2a memahami dan mampu melakukan asuhan
kepera2atan terhadap pasien dengan penyalahgunaan napza.
/. ;ujuan Khusus
a. Mahasis2a memahapi konsep mengenai napza
b. Mahasi2a mampu memaparkan farmakologi untuk adiksi
penyalahgunaan napza
c. Mahasis2a mampu memparkan manajemen nyeri pada
penyalahgunaan napza
d. Mahasis2a mampu memaparkan rencana tindakan
kepera2atan untuk pasien dengan penyalahgunaan napza
e. Mahasis2a mampu melakukan asuhan kepera2atan
kepada pasien dengan penyalahgunaan napza.
C. Manfaat Penulisan
#. !enulis
!enulis dapat lebih memahami apa itu napza, bagaimana
farmakologinya untuk adiksi napza dan penatalaksaan asuhan
kepera2atan napza pada manajemen nyeri penyalahgunaan napza.
/. !embaca
2
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
3/31
Mengetahui dan memahami apa itu napza, bagaimana
farmakologinya untuk adiksi napza dan penatalaksaan asuhan
kepera2atan napza pada manajemen nyeri penyalahgunaan napza.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang kelompok gunakan dalam penyusunan makalah
ini adalah pola deskripsi, yakni menggambarkan, memaparkan serta
menjelaskan kembali apa yang telah kelompok dapat dan telah kelompok
pelajari sebelumnya dari berbagai sumber yang telah kelompok padukan
menjadi satu rangkaian berdasarkan pemahaman kelompok, berdasarkan
study literature dalam blok. Ada pula metode penulisan untuk bahan
sumber yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:
#. Mencari bahan di perpustakaan berdasarkan sumber yang sesuai
dengan materi
/. Mencari buku sumber yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan
&. Mencari jurnal yang berhubungan dengan pembahasan
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
4/31
BAB II
TINJAUAN TE!I
A. "onse# Na#$a
#. *efinisi Napza dan Narkoba
Menurut 5abib 8achmad (/%%$", Napza (Narkotika, !sikotropika dan
=at Adiktif lain" adalah bahan>zat>obat yang bila masuk kedalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak>susunan saraf pusat,
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya yang menimbulkan terjadinya kebiasaan, ketagihan (adiksi"
serta ketergantungan (dependensi" terhadap napza. stilah napza
umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik
beratkan pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis,
dan sosial. Napza sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat
yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, dan pikiran. Narkoba adalah singkatan Narkotika dan 1bat >
bahan berbahaya. stilah ini sangat populer di masyarakat termasuk
media massa dan aparat penegak hukum yang sebetulnya mempunyai
makna yang sama dengan napza.
Napza adalah singkatan untuk narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lain. Narkotika menurut farmakologi adalah zat yang dapat
menghilangkan rasa nyeri dan membius (opiat". Narkotika menurut
-- 8 no // tahun #$$) adalah opiat, ganja dan kokain.
/. 8entang 8espon ?angguan !enggunaan Napza
Menurut ra+en @ 8uth (/%%", rentang respon gangguan penggunaan
NA!=A ini berfluktuasi dari kondisi yang ringan sampai yang berat,
indikator rentang respon ini berdasarkan perilaku yang ditampakan
oleh remaja dengan gangguan penggunaan zat adiktif sebagai berikut:
a. 8espon adaptif
b. 8espon maladapti+e
c. ksperimental, 8ekreasional, Situasional, !enyalahgunaan dan
Ketergantungan
4
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
5/31
#" ksperimental : Kondisi pengguna taraf a2al, yang disebabkan
rasa ingin tahu dari remaja. Sesuai kebutuhan pada masa
tumbuh kembangnya, ia biasanya ingin mencari pengalaman
yang baru atau sering pula dikatakan taraf coba6coba.
/" 8ekreasional : !enggunaan zat adiktif pada 2aktu berkumpul
dengan dengan teman sebaya. Misalnya pada 2aktu pertemuan
malam mingguan, acara ulang tahun, !enggunaan ini
mempunyai tujuan rekreasi bersama teman6temannya.
&" Situasional : Mempunyai tujuan secara indi+idual, sudah
merupakan kebutuhan bagi dirinya sendiri. Seringkalipenggunaan ini merupakan cara untuk melarikan diri atau
mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya indi+idu
menggunakan zat pada saat sedang konflik stress dan frustasi.
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
6/31
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan kedalam
golongan6golongan :
#" Narkotika ?olongan : Narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk
terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan (ontoh : heroin>putau2, kokain, ganja".
/" Narkotika ?olongan : Narkotika yang berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalamterapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
(ontoh : morfin, petidin".
&" Narkotika ?olongan : Narkotika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan (ontoh : kodein".
Narkotika yang sering disalahgunakan adalah ?olongan :
#" 1piat : morfin, herion (putau2", petidin, candu, dll
/" ?anja atau kanabis, marihuana, hashis
&" Kokain, yaitu serbuk kokain, pasta kokain, daun koka.
b. !sikotropika (Menurut -ndang6undang 8 No. tahun #$$)
tentang !sikotropika" :
!sikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruhselektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada akti+itas mental dan perilaku. !sikotropika dibedakan
dalam golongan6golongan sebagai berikut :
#" !sikotropika golongan : !sikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. (ontoh : ekstasi,
shabu, BS*"
6
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
7/31
/" !sikotropika golongan : !sikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan>atau tujuan
ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan . ( ontoh amfetamin, metilfenidat
atau ritalin".
&" !sikotropika golongan : !sikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan>atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan (ontoh :
pentobarbital, Clunitrazepam".
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
8/31
daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat
terganggu. ?olongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
. Fenis Napza
a. 5eroin : Serbuk putih seperti tepung yang bersifat opioid atau
menekan nyeri dan juga depresan SS! (ra+en, 8uth /%%".
b. Kokain : *i olah dari pohon oca yang punya sifat halusinogenik.
c. !utau : ?olongan heroin, berbentuk bubuk. .
d. ?anja : erisi zat kimia delta6$6tetra hidrokanbinol, berasal dari
daun annabis yang dikeringka. Konsumsi dengan cara dihisap
seperti rokok tetapi menggunakan hidung.
e. Shabu6shabu: Kristal yang berisi methamphetamine, dikonsumsi
dengan menggunakan alat khusus yang disebut ong kemudian
dibakar.
f. kstasi: MethylendioEy methamphetamine dalam bentuk tablet
atau kapsul, mampu meningkatkan ketahanan seseorang
(disalahgunakan untuk akti+itas seksual dan akti+itas hiburan
dimalam hari".
g. *iazepam, Nipam, Megadon : 1bat yang jika dikonsumsi secara
berlebih menimbulkan efek halusinogenik.
h. Alkohol : Minuman yang berisi produk fermentasi menghasilkan
etanol, dengan kadar diatas
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
9/31
#/" Menemukan benda6benda, seperti kertas pembungkus rokok,
pipa hisap, gelas kecil, sisa6sisa serbuk maupun jarum suntik
dan lain6lainnya yang mencurigakan.
b. ;anda6tanda di sekolah atau di tempat kerja
#" Sering tiba6tiba pingsan di sekolah>tempat kerja.
/" Acapkali bolos masuk sekolah>kerja.
&" Kehilangan minat dalam kegiatan belajar.
otoritas.
0" !erilaku yang buruk di setiap kegiatan sekolah>pekerjaan.
$" !enurunan konsentrasi, perhatian dan memori.#%" ;idak pernah memberitahukan orang tua>2ali jika ada
pemanggilan>pertemuan dengan guru.
c. ;anda6tanda kelaian fisik dan emosional
#" ;eman>kelompok sering berganti6ganti.
/" !asangan>pacar yang juga sering berganti6ganti.
&" ;ercium bau6bauan aneh seperti bau alkohol, mariyuana, dan
rokok dari nafas atau badan.
hiperaktif yang berlebihan.
0" !enurunan>peningkatan berat badan yang drastis.
$" Kadang tampak depresi, mudah sedih dan tertekan.
#%" Seringkali menipu, berbohong atau kedapatan mencuri.
##" Mengaku memerlukan uang>sebaliknya merasa punya uang
lebih.
#/" -mumnya penampilannya kotor dan tidak terurus.
#&" ?ejala yang timbul diantaranya : bicara cadel, gerakan tidakterkoordinir, kesadaran menurun, +ertigo, dilatasi pupil, jalan
sempoyongan, konjungti+a merah, nafsu makan bertambah,
mullut kering, denyut jantung cepat, panik, curiga, banyak
keringat, mual muntah, halusinasi dan mengantuk. Fika putus
zat maka gejala yang terjadi sebagai berikut gelisah,
berkeringat, denyut jantung cepat, tremor ditangan, mual
muntah, kejang otot, cemas, agresif, halusinasi, delirium,
9
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
10/31
insomnia, pupil melebar, murung, depresi berat dan ada
tindakan bunuh diri.
B. %ar&akologi Untuk Aduksi Pen'ala(gunaan Na#$a
#. *efinisi
!enyalahgunaan obat secara sekilas bukan merupakan penyakit tetapi
merupakan penyakit yang berkaitan dengan psikis dan fisik. *efinisi
penyalahgunaan substansi dalam arti luas meliputi penyalahgunaan
obat obatan seperti alkohol, kokain, heroin, nikotin yang terdapat
dalam tembakau, kafein yang terkandung dalam kopi, minuman
ringan. Cranklin dan Crances (#$$$" mendefinisikan ketergantungan
substansi bila seseorang tergantung secara psikologis pada substansi,
membutuhkan lebih banyak lagi substansi untuk mendapatkan efek
yang sama (toleransi" dan fisiknya akan merespons secara negatif
ketika substansi tersebut tidak lagi digunakan (2ithdra2al".
Adiksi ( Ketergantungan " adalah suatu kondisi patologis yang
disebabkan karena penggunaan berulang suatu obat yang jika
dihentikan akan menyebabkan gejala6gejala tertentu. ?angguan
kekambuhan yang bersifat kronis, yang disebabkan oleh karena :
#. *orongan untuk mencari dan menggunakan obat
/. Kehilangan control terhadap pembatasan pengunaaan obat
&. Munculnya emosi negati+e (dysphoria, anEiety, irritability" jika
tidak mendapatkan obat, 2alaupun mengetahui efek buruk obat
tersebut
/. !enyalahgunaan 1bat (*rug Abuse"
Adalah pengunaan obat yang berlebihan tanpa tujuan medis. *rug Mis
-se yaitu salah pengunaan obat6obat dengan tujuan medis (misal: caraminum, cara memakai". Ada tiga golongan obat yang paling sering
disalahgunakan, yaitu :
#. ?olongan Analgesik 1piat > Narkotika
Menurut -- 8 No // tahun #$$) Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapaGt menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
10
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
11/31
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
ontohnya adalah codein, oEycodon, morfin.
/. ?olongan depressan sistem saraf pusat untuk mengatasi kecemasan
dan gangguan tidur.
Menurut -- 8 No tahun #$$) !sikotropika adalah suatu zat
atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SS! yang
menyebabkan perubahan khas pada akti+itas mental dan perilaku.
ontohnya barbiturat (luminal" dan golongan benzodiazepin
(diazepam>+alium, klordiazepoksid, klonazepam, alprazolam, dll".&. ?olongan stimulan sistem saraf pusat.
1bat6obat ini bekerja pada sistem saraf, dan umumnya
menyebabkan ketergantungan atau kecanduan.
Selain itu, ada pula golongan obat lain yang digunakan dengan
memanfaatkan efek sampingnya, bukan berdasarkan indikasi yang
resmi dituliskan (Cranklin@Crances.#$$$". ontohnya
dekstroamfetamin, amfetamin. eberapa contoh diantaranya
adalah:
#". !enggunaan misoprostol, suatu analog prostaglandin untuk
mencegah tukak peptik>gangguan lambung, sering dipakai untuk
menggugurkan kandungan karena bersifat memicu kontraksi
rahim.
/". !enggunaan !rofilas (ketotifen", suatu anti histamin yang
diindikasikan untuk profilaksis asma, sering diresepkan untuk
meningkatkan nafsu makan anak6anak
&". !enggunaan Somadryl untuk 3obat kuat4 bagi 2anita pekerja
seks komersial untuk mendukung pekerjaannya. 1bat ini berisi
carisoprodol, suatu muscle relaEant, yang digunakan untuk
melemaskan ketegangan otot.
Fenis obat6obat psikotropika beserta dosis sedati+e dan dosis yang
menyebabkan ketergantungan :
11
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
12/31
Mekanisme ;erjadinya Adiksi
;im 6M5N CK6- bekerjasama dengan I51 dan *irektorat
Kepera2atan (/%%". -ntuk menjelaskan tentang adiksi, perlu dipahami
dulu istilah system re2ard pada manusia. Manusia, umumnya akan suka
mengulangi perilaku yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan.
Sesuatu yang menyebabkan rasa menyenangkan tadi dikatakan memiliki
efek reinforcement positif. 8e2ard bisa berasal secara alami, seperti
makanan, air, seE, kasih sayang, yang membuat orang merasakan senang
ketika makan, minum, disayang, dll. isa juga berasal dari obat6obatan.!engaturan perasaan dan perilaku ini ada pada jalur tertentu di otak, yang
disebut re2ard path2ay. !erilaku6perilaku yang didorong oleh re2ard
alami ini dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk sur+i+ed (mempertahankan
kehidupan".
agian penting dari re2ard path2ay adalah bagian otak yang disebut :
+entral tegmental area (D;A", nucleus accumbens, dan prefrontal corteE.
D;A terhubung dengan nucleus accumbens dan prefrontal corteE melalui
jalur re2ard ini yang akan mengirim informasi melalui saraf. Saraf di D;A
12
Na&a Dosis sedatif
)&g*
Dosis ketergantungan dan
+aktu
untuk &eni&,ulkan
ketergantungan
*iazepam 9 #%
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
13/31
mengandung neurotransmitter dopamin, yang akan dilepaskan menuju
nucleus accumbens dan prefrontal corteE. Falur re2ard ini akan terakti+asi
jika ada stimulus yang memicu pelepasan dopamin, yang kemudian akan
bekerja pada system re2ard.
1bat6obat yang dikenal menyebabkan adiksi>ketagihan seperti kokain,
misalnya, bekerja menghambat re6uptake dopamin, sedangkan amfetamin,
bekerja meningkatkan pelepasan dopamin dari saraf dan menghambat re6
uptake6nya, sehingga menyebabkan kadar dopamin meningkat.
!ada obat golongan opiat, reseptor opiat terdapat sekitar re2ard path2ay
(D;A, nucleus accumbens dan corteE", dan juga pada pain path2ay (jalurnyeri" yang meliputi thalamus, brainstem, dan spinal cord. Ketika
seseorang menggunakan obat6obat golongan opiat seperti morfin, heroin,
kodein, dll, maka obat akan mengikat reseptornya di jalur re2ard, dan juga
jalur nyeri. !ada jalur nyeri, obat6obat opiat akan memberikan efek
analgesia, sedangkan pada jalur re2ard akan memberikan reinforcement
positif (rasa senang, euphoria", yang menyebabkan orang ingin
menggunakan lagi. 5al ini karena ikatan obat opiat dengan reseptornya di
nucleus accumbens akan menyebabkan pelepasan dopamin yang terlibat
dalam system re2ard.
&. Alasan !enyalahgunaan 1bat
Ada tiga kemungkinan seorang memulai penyalahgunaan obat, yaitu:
#. Jang pertama, seseorang a2alnya memang sakit, misalnya nyeri
kronis, kecemasan, insomnia, dll, yang memang membutuhkan
obat, dan mereka mendapatkan obat secara legal dengan resep
dokter. Namun selanjutnya, obat6obat tersebut menyebabkan
toleransi, di mana pasien memerlukan dosis yang semakin
meningkat untuk mendapatkan efek yang sama. Merekapun
kemudian akan meningkatkan penggunaannya, mungkin tanpa
berkonsultasi dengan dokter. Selanjutnya, mereka akan mengalami
gejala putus obat jika pengobatan dihentikan, mereka akan menjadi
kecanduan atau ketergantungan terhadap obat tersebut, sehingga
mereka berusaha untuk memperoleh obat6obat tersebut dengan
segala cara (Iahyu I, et.all /%%0".
13
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
14/31
/. Kemungkinan kedua, seseorang memulai penyalahgunaan obat
memang untuk tujuan rekreasional. Artinya, sejak a2al
penggunaan obat memang tanpa tujuan medis yang jelas, hanya
untuk memperoleh efek6efek menyenangkan yang mungkin dapat
diperoleh dari obat tersebut. Kejadian ini umumnya erat kaitannya
dengan penyalahgunaan substance yang lain, termasuk yang bukan
obat diresepkan, seperti kokain, heroin, ecstassy, alkohol, dll
(Iahyu I, et.all /%%0".
&. Jang ketiga, seseorang menyalahgunakan obat dengan
memanfaatkan efek samping seperti yang telah disebutkan di atas.
isa jadi penggunanya sendiri tidak tahu, hanya mengikuti saja apa
yang diresepkan dokter. 1batnya bukan obat6obat yang dapat
menyebabkan toleransi dan ketagihan. !enggunaannya juga
mungkin tidak dalam jangka 2aktu lama yang menyebabkan
ketergantungan (Iahyu I, et.all /%%0".
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
15/31
mencurigakan, dapat berkomunikasi dengan dokter penulis resep
yang tertera dalam resep tersebut untuk konfirmasi.
&. Mengedepankan etika profesi dan mengutamakan keselamatan
pasien dengan tidak memberikan kemudahan akses terhadap obat6
obat yang mudah disalah gunakan.
Kondisi yang perlu diatasi secara farmakoterapi pada keadaan
ketergantungan obat ada dua, yaitu kondisi intoksikasi dan kejadian
munculnya gejala putus obat (3saka24". *engan demikian, sasaran
terapinya ber+ariasi tergantung tujuannya:
#. ;erapi pada intoksikasi>o+er dosis tujuannya untuk mengeliminasi
obat dari tubuh, menjaga fungsi +ital tubuh
/. ;erapi pada gejala putus obat tujuannya untuk mencegah
perkembangan gejala supaya tidak semakin parah, sehingga pasien
tetap nyaman dalam menjalani program penghentian obat
Masing6masing golongan obat memiliki cara penanganan yang
berbeda, sesuai dengan gejala klinis yang terjadi. *i ba2ah ini
disajikan tabel ringkasan terapi intoksikasi pada berbagai jenis obat
yang sering disalahgunakan.
;abel #. 8ingkasan tentang terapi intoksikasi
"las o,at Tera#i o,at Tera#i non-
o,at
"o&entar
enzodiazepin Clumazenil %,/mg>min D,
ulangi sampai
maE & mg
Supportfungsi +ital
Kontraindikasi jikaada penggunaan
;A resiko
kejang
Alkohol,
barbiturat,
sedatif
hipnotik non6
benzodiazepin
;idak ada Support
fungsi +ital
15
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
16/31
1piat NaloEone %,kg tid E )
6 jika metadon
gagal metadon
maintanance
program
16
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
17/31
hari,taperuntuk & hari
berikutnya
6 Klonidin
menyebabkanhipotensi pantau
!
arbiturat ;est toleransi
pentobarbital, gunakan
dosis pada batas atas test,
turunkan dosis #%% mg
setiap /6& hari
MiEed6substance Bakukan spt pada long
acting =*
Stimulan NS ;erapi supportif saja, bisa
gunakan bromokriptin
/, mg jika pasien benar6
benar kecanduan,
terutama pada kokain
C. Manaje&en N'eri#. Stimulus
Nyeri selalu dikaitkan dengan adanya stimulus (rangsang nyeri" dan
reseptor. 8eseptor yang dimaksud adalah nosiseptor, yaitu ujung 9
ujung saraf bebas kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat.
Munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus tersebut dapat
berupa biologis, zat kimia, panas, listrik serta mekanik (!rasetyo,
/%#%".
/. 8eseptor Nyeri
8eseptor merupakan sel6sel khusus yang mendeteksi perubahan
6perubahan partikular di sekitarnya, kaitannya dengan proses
terjadinya nyeri maka resepto6reseptor inilah yang menangkap
stimulus6stimulus nyeri (!rasetyo, /%#%".
&. eberapa !enggolongan 8eseptor Sensori *alam !rasetyo (/%#%" :
a. ;ermoreseptor: reseptor yang menerima sensasi suhu (panas atau
dingin".
b. Mekanoreseptor' reseptor yang menerima stimulus6stimulus
mekanik.
17
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
18/31
c. Nosiseptor: reseptor yang menerima stimulus6stimulus nyeri.
d. Kemoreseptor: reseptor yang menerima stimulus kimia2i.
Menurut ;amsuri (/%%)", berdasarkan letaknya, nosiseptor dapat
dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh, yaitu :
#. Kulit (kutaneus"
8eseptor jaringan kuit terbagi dalam dua komponen, yaitu: Serabut A
delta merupakan serabut komponen cepat ( kecepatan transmisi H6
&%m>det" yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam, yang akan cepat
hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan. Serabut merupakankomponen lambat $kecepatan transmisi %,6/m>det" yang terdapat
pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit
dilokalisasi.
/. Somatik *alam
Stuktur reseptor nyeri somatic dalam meliputi reseptor nyeri yang
terdapat pada tulang, pembuluh darah, saraf, otot, dan jaringan
penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya kompleks, nyeri yang
timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.&. Diseral
8eseptor ini meliputi organ6organ +isceral seperti jantung, hati, usus,
ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya
difus (terus6menerus" dan sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia,
dan inflamasi. Nyeri +isceral dapat menyebabkan nyeri alih, yaitu
nyeri yang dapat timbul pada daerah yang berbeda>jauh dari organ asal
stimulus nyeri tersebut. Nyeri pindah ini dapat terjadi karena adanya
sinaps jaringan +isceral pada medulla spinalis dengan serabut yang
berasal dari jaringan subkutan tubuh.
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
19/31
serabut saraf A6*elta", sedangkanslow painbiasanya dicertuskan oleh
serabut saraf . Serabut saraf A6*elta mempunyai karakteristik
menghantarkan nyeri dengan cepat serta bermielinasi, dan serabut saraf
yang tiidak bermielinasi, berukuran sangat kecil dan bersifat lambat
dalam menghantarkkan nyeri. Serabut A mengirim sensasi yang tajam,
terlokalisasi dan jelas dalam melokalisasi sumber nyeri dan mendeteksi
intensitas nyeri. Serabut menyampaikan impuls yang tidak
terlokalisasi, +iseral dan terus6menerus.
;ahap selanjutnya adalah tranmisi, dimana impuls nyeri kemudian
ditranmisikanoleh serabut saraf efferen (A.6delta dan " ke medulla
spinalis melalui dorsal horn, impuls akan bersinapsis di substansia
gelatinosa. mpuls kemudian menyeberang ke atas mele2ati traktus
sphinotalamus anterior dan lateral, kemudian diteruskkan langsung ke
thalamus tanpa singgah di formatio retikularis memba2a impuls fast
pain. *ibagian thalamus inilah indi+idu kemudian dapat
mempersepsikan, menggambarkan, melokalisasi, mengintrepetasikandan mulai berespon terhadap nyeri.
eberapa impuls nyeri ditranmisikan melalui traktus
paleospinothalamus pada bagian tengah medulla spinalis. mpuls ini
memasuki formation retikularis dan sistem limbik yang mengatur
perilaku emosi dan kognitif, serta integrasi dari sistem otonom. Slo2
pain yang terjadi akan membangkitkan emosi, sehinggatimbul respon
terkejut, marah, cemas, tekanan darah meningkat, keluar keringat
dingin dan jantung berdebar6debar.
. Caktor6Caktor Jang Mempengaruhi Nyeri
#. -sia
!engaruh usia pada persepsi nyeri dan toleransi nyeri tidak
diketahui secara luas. Anak6anak yang belum mempunyai kosakata
yang banyak mempunyai kesulitan mendeskripsikan secara +erbal
dan mengespresikan secara nyeri kepada orangtua atau pera2at.
!ada masa orang de2asa kadang melaporkan nyeri jika sudah
19
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
20/31
patologis dan mengalami kerusakan fungsi (;amsuri, /%%)". !ada
lansia, mereka lebih untuk tidak melaporkan nyeri karena persepsi
nyeri yang harus mereka terima, menyangkal merasakan nyeri
karena takut akan konsekuensi atau tindakan media yang dilakukan
dan takut akan penyakit dan rasa nyeri itu (Smeltzer @ are,
/%%/".
/. Fenis Kelamin
Secara umum pria dan 2anita tidak berbeda secara signifikan
dalam berespon terhadap nyeri. ;oleransi nyeri sejak lama telah
menjadi subjek penelitian yang melibatkan pria dan 2anita. Akantetapi, toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh factor6faktor
biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap indi+idu, tanpa
memperhatikan jenis kelamin (!otter @ !erry, /%%H".
&. udaya
udaya dan etniksitas mempunyai pengaruh pada bagaimana
seseorang berespons terhadap nyeri (bagaimana nyeri diuraikan
atau seseorang berperilaku dalam berespons terhadap nyeri". !asien
dengan latar belakang budaya yang lain bisa berekspresi secara
berbeda, seperti diam seribu bahasa ketimbang mengekspresikan
nyeri klien dan bukan perilaku nyeri karena perilaku berbeda dari
satu pasien ke pasien yang lain (Smeltzer @ are, /%%/".
H. Makna Nyeri
Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan
cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Seorang 2anita yang
merasakan nyeri saat bersalin akan mempersepsikan nyeri secara
berbeda dengan 2anita lainnya yang nyeri karena dipukul oleh
suaminya (!rasetyo, /%#%".
#. !erhatian
;ingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mepengaruhi
persepsi nyeri. !erhatian yang meningkat terhadap nyeri akan
meningkatkan respon nyeri sedangkan upaya pengalihan(distraksi%
dihubungkan dengan penurunan respon nyeri. Konsep inilah yang
mendasari berbagai terapi untuk menghilangkan nyeri, seperti
20
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
21/31
relaksasi, tehnik imajinasi terbimbing, dan massase atau pijatan
(!rasetyo, /%#%".
/. !engalaman Sebelumnya
ara seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak
kejadian nyeri selama rentang kehidupannya. fek yang tidak
diinginkan yang diakibatkan dari pengalaman sebelumnya
menunjukkan pentingnya pera2at untuk 2aspada terhadap
pengalaman masalalu pasien dengan nyeri. Fika nyerinya teratasi
dengan tepat dan adekuat, indi+idu mungkin lebih sedikit
ketakutan terhadap nyeri dimasa mendatang dan mampumentoleransi nyeri dengan baik (Smeltzer @ are, /%%/".
&. Mekanisme Koping
!engalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat
seseorang menjadi kesepian. Apabila klien mengalami nyeri di
keadaan pera2atan kesehatan, klien merasa tidak berdaya dengan
rasa sepi itu. 5al yang sering terjadi adalah klien merasa
kehilangan control terhadap lingkungan atau hasil akhir dari
peristi2a6peristi2a yang terjadi. Mekanisme koping empengaruhi
kemampuan indi+idu untuk mengatasi rasa nyeri (!otter @ !erry,
/%%H".
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
22/31
#. *istraksi
*istraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu
selain nyeri. Ada empat tipe distraksi, yaitu distraksi +isual,
misalnya membaca atau menonton tele+isi, *istraksi auditory,
misalnya mendengarkan musik, *istraksi taktil, misalnya menarik
nafas dan massase, *istraksi kognitif, misalnya bermain puzzle.
*istraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain
sehingga dapat menurunkan ke2aspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri. ;eknik distraksi dapat
mengatasi nyeri berdasarkan teori akti+asi retikuler, yaitumenghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan
sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak
dirasakan oleh klien". Stimulus sensori yang menyenangkan akan
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang
dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Salah satu distraksi yang efektif adalah dengan Murottal
(mendengarkan bacaan Al6urOan", yang dapat menurunkan
hormon6hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami,
meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan akti+itas gelombang otak. Baju
pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik
menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih
dalam dan metabolisme yang lebih baik (5eru, /%%0".
/. Stimulasi dan Massase kutaneus
;erapi stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan
untuk menghilangkan nyeri massase, mandi air hangat, kompres
panas atau dingin dan stimulasi saraf elektrik transkutan (;NS"
merupakan langkah6langkah sederhana dalam upaya menurunkan
persepsi nyeri. ara kerja khusus stimulasi kutaneus masih belum
jelas. Salah satu pemikiran adalah cara ini menyebabkan pelepasan
22
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
23/31
endorfin, sehingga memblog transmisi stimulasi nyeri.;eori ?ate6
kontrol mengatakan bah2a stimulasi kutaneus mengaktifkan
transmisi tersebut saraf sensori A6 eta yang lebih besar dan lebih
cepat. !roses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut dan
delta6A berdiameterkecil. ?erbang sinaps menutup transmisi
impuls nyeri. ah2a keuntungan stimulasi kutaneus adalah
tindakan ini dapat dilakkan dirumah, sehingga memungkinkan
klien dan keluarga melakukan upaya kontrol gejala nyeri dan
penanganannya. !enggunaan yang benar dapat mengurangi
persepsi nyeri dan membantu mengurangi ketegangan otot.
Stimulasi kutaneus jangan digunakan secara langsung pada daerah
kulit yang sensitif (Mander,/%%
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
24/31
Nyeri juga dapat dicegah dengan mengantisipasi kejadian yang
menyakitkan, misalnya seorang klien yang dibiarkan mengalami
konstipasi akan menderita distensi dan kram abdomen. -paya ini
hanya klien alami dan sedikit 2aktu ekstra dalam upaya
menghindari situasi yang menenyebabkan nyeri (Mander, /%%&".
. ;ehnik 8elaksasi
8elaksasi pernafasan yang merupakan suatu bentuk asuhan
kepera2atan, yang dalam hal ini pera2at mengajakan pada klien
bagaimana cara melakukan pernafasan, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal" dan bagaimana menghembuskan nafassecara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi pernafasan juga dapat meningkatkan +entilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer @ are/%%/".
Menurut kegunaanya teknik relaksasi pernafasan dianggap mampu
meredakan nyeri, prosesnya menarik nafas lambat melalui hidung
(menahan inspirasi secara maksimal" dan menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan6lahan.
D. Aske# Pada "lien Pen'ala(gunaan Na#$a
Iahyu I, et.all (/%%0".Asuhan keperawtan pada klien dengan gangguan
system persyarafan.;rans nfo Media : Fakarta.
a. !engkajian
#". Cisik
Secara keseluruhan, efek masing6masing golongan NA!=A pada
fungsi fisiologis memiliki banyak kesamaan. *ata yang mungkin
ditemukan pada klien yang menggunakan NA!=A antara lain : nyeri,
gangguan pola tidur, menurunnya selera makan, konstipasi, diare,
perilaku seks melanggar norma, tidak mera2at diri, potensial
komplikasi.
;ujuan : klien mampu untuk hidup teratur.
/". mosional
!erasaan gelisah (takut diketahui", tidak percaya diri, curiga dan tidak
berdaya. !otensial mengalami gangguan mental dan perilaku. *engan
tambahan gejala6gejala emosional yang terdapat pada masing6masing
NA!=A.
24
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
25/31
;ujuan : Klien dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya
&". Sosial
Bingkungan sosial yang biasa akrab dengan klien adalah teman
pengguna zat, anggota keluarga lain, pengguna zat di lingkungan
sekolah atau kampus.
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
26/31
d. !anik berhubungan dengan putus zat alcohol
/". ntoksinasi
a. emas berhubungan dengan intoksikasi ganjab. Kerusakan komunikasi +erbal berhubungan dengan intoksikasi
sedatif hipnotik, alcohol, opioda
&". Iithdra2
a. !erubahan proses piker: 2aham berhubungan dengan putus zat
alcohol, sedatif, hipnotik
b. Nyeri berhubungan dengan putus zat opioda, M*MA: eEtasy
c. !erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan putus
zat opioda
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
27/31
;ujuan: intoksikasi pada klien dapat diatasi, kecemasan
berkurang>hilang
8encana tindakan:
a. Membentuk hubungan saling percaya
b. Mengkaji tingkat kecemasan klien
c. icaralah dengan bahasa yang sederhana, singkat mudah
dimengerti
d. *engarkan klien berbicara
e. Sering gunakan komunikasi terapeutik
f. 5indari sikap yang menimbulkan rasa curiga, tepatilah janji,
memberi ja2aban nyata, tidak berbisik di depan klien, bersikap
tegas, hangat dan bersahabat&. Kondisi Iithdra2
a. 1bser+asi tanda6 tanda kejang
b. erikan kompres hangat bila terdapat kejang pada perut
c. Memberikan pera2atan pada klien 2aham, halusinasi: terutama
untuk menuunkan perasaa yang disebabkan masalah ini: takut,
curiga, cemas, gembira berlebihan, benarkan persepsi yang salah
d. ekerja sama dengan dokter dalam memberikan obat anti nyeri
e. Kondisi *etoksikasi
f. Melatih konsentrasi: mengadakan kelompok diskusi pagi
g. Memberikan konselin untuk merubah moral dan spiritual klien
selama ini yang menyimpang, ditujukan agar klien menjadi
manusia yang bertanggung ja2ab, sehat mental, rasa bersyukur,
dan optimis
h. Mempersiapkan klien untuk kembali ke masyarakat, dengan
bekerja sama dengan pekerja social, psikolog.
27
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
28/31
BAB III
ANALI/I/ JU!NAL
Menurut analisis jurnal yang berjudul 3No+el drug6regulated transcriptional
net2orks in brain re+eal pharmacological properties of psychotropic drugs4 oleh
Michal Korostynski menjelaskan bah2a penggunaan obat akan lebih efektif bila
dilakukan dengan mekanisme biologis dan menggunakan desain rasional terapi.
!endekatan ioinformatika menyebabkan identifikasi dari tiga jaringan genomik
obat 6 responsif utama dan menunjukkan jalur neurobiologis yang menengahi
perubahan dalam transkripsi. *alam jurnal ini, lebih mengupas perbandingan gen
perubahan dengan melihat ekspresi klien, ketika klien memakai obat6obatan
senya2a psikoaktif yag berbeda. !enggunaan zat psikotropika mengatur seseorang
dalam berekspresi,bertingkah laku dan bersikap. *alam jurnal ini mengupas
tetntang mekanisme melalui antidepresan yang diberikan kepada klien.
Sedangkan dalam jurnal 3!redictors of 8esolution of Aberrant *rug eha+ior in
hronic !ain !atients ;reated in a Structured 1pioid 8isk Management !rogram4
oleh Salimah. Furnal tersebut berisikan -ntuk mengidentifikasi prediktor
demografi dan klinis dari resolusi menyimpang terkait obat perilaku ( A*8s "
dalam kelompok pasien yang dirujuk ke Klinik !embaruan 1pioid ( 18 "
dengan mereka penyedia layanan kesehatan primer ( !!s " . 18 adalah
program yang mendukung penggunaan !!s P opioid untuk nyeri kronis pada
pasien dianggap beresiko karena melanggar opioid. Analgesik 1pioid semakin
banyak digunakan dalam pera2atan primer pengobatan nonkanker kronis. !!s
digabungkan dengan cara pengobatan opioid yang aman kedalam praktek klinis.
5asil yang di dapat di jurnal *ari
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
29/31
untuk mendeteksi perbedaan sekitar %,< standar penyimpangan menggunakan t6
test berpasangan, dengan 0%7 kekuasaan. -ntuk perbandingan persentase, ia
menyediakan Kekuatan 0%7 untuk mendeteksi perbedaan pada urutan /7 +s
#%7, atau %7 +s &%7.
!enelitian ini juga menunjukkan hubungan langsung antara jumlah diagnosis rasa
sakit dan kemungkinan yang tersisa dalam program dan menyelesaikan A*8s.
;emuan ini menunjukkan bah2a orang6orang dengan lebih diagnosa nyeri dapat
termoti+asi untuk mematuhi struktur program untuk mendapatkan akses ke
konsisten nyeri dan menjelaskan perilaku menyimpang dalam penggunaan obat
dalam penelitian kami.
5arapan dan cita6cita dimiliki oleh hampir semua partisipan, adalah menjadi
pasien yang berhasil mengikuti setiap rehabilitasi dan penggunaan opioid
sehingga mengungkapkan kebutuhan lebih lanjut ke aman dan efektif cara untuk
mengatasi rasa sakit dalam subset kompleks terhadap penggunaan opioid untuk
pengobatan.
29
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
30/31
BAB I0
PENUTUP
A. /iulan
Napza (Narkotika, !sikotropika dan =at Adiktif lain" adalah
bahan>zat>obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan
mempengaruhi tubuh terutama otak>susunan saraf pusat,sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya
karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi" serta ketergantungan
(dependensi" terhadap napza. stilah napza umumnya digunakan oleh
sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkan pada upaya
penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial. napza
sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada
otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan
pikiran.
Ada beberapa tindakan pelaksanaan yang dapat dilakukan sebagai
pemulihan dapi penggunaan napza diantaranya dengan farmakoterapi
dan managemen nyeri untuk adiksi. Jang tentunya dilakukan secara
kerjasama antara tenaga kesehatan dan keluarga agar asuhan
kepera2atan yang komperhensif dapat berjalan dengan baik.
B. /aran
*emikianlah penyusunan makalah ini, kami sadar dalam penyusunan
makalah masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan
kami atau kurangnya referensi. Maka dari itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untukperbaikan makalah kami. Semoga makalah ini berguna bagi para
pembacanya dan menambah ilmu pengetahuan kita.
30
-
7/25/2019 Makalah Drugs & Abuse (Lenta) Kelompok 3b 2003
31/31
DA%TA! PU/TA"A
arpenito, B.F. (#$$". uku saku diagnosa kepera2atan. disi H. (terjemahan".
Fakarta: !enerbit uku Kedokteran ?.
http:>>pedulinapza.blogspot.com>/%%$>%/>pengertian6napza.html
okingting, !.S., *arst,, dan *ancy, , #$$/, Mental 5ealth and !sichiatric
Nursing, !hiladelpia, F..,Bippincott ompany, hapter 0
Shults. J.M. #$H0,Manual of !sichiatric Nursing are !lans, oston, Bittle.ro2n
and ompany, hapter /%,/#,//.
Stuart, ?.I.,dan Sundeen, S.F., #$$#, !ocket ?uide to !sichyatric Nursing,
(/nd,ed", St. Bouis Mosby Jear ook, hapter #).
Stuart, ?ail I.,#$$0, uku Saku Kepera2atan Fi2a, Alih bahasa Jani, Achir,
disi &, Fakarta, ?
5a2ari, *adang.,/%%&, !enyalahgunaan dan ketergantungan NA=A,CK-,
Fakarta, gaya baru
http://pedulinapza.blogspot.com/2009/02/pengertian-napza.htmlhttp://pedulinapza.blogspot.com/2009/02/pengertian-napza.html