makalah family education

7/23/2019 Makalah Family Education

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-family-education 1/27

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Individu merupakan bagian terkecil dari keluarga, kesehatan individu

akan memengaruhi kesehatan dalam keluarga. Apabila ada salah satu individu

dalam anggota keluarga yang sakit akan memengaruhi anggota keluarga yang

lain. Kesehatan individu sendiri terdiri dari kesehatan fisik dan kesehatan

jiwa. Kesehatan jiwa sendiri adalah suatu kondisi emosional, psikologis, dan

sosial yang terlihat dari interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping

yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional (Videback,!!"#. Ini berarti kesehatan jiwa tidak hanya dapat dilihat dari satu unsur,

tetapi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik secara fisik, psikologis,

maupun sosial.

Keluarga merupakan salah satu sasaran dalam meningkatkan

kesehatan mental, karena merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang

berperan dalam meningkatkan kesehatan keluarganya untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal baik secara fisik maupun mental. Keluarga

didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan$ikatan

kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri mereka

sebagai bagian dari keluarga (%riedman, &''"#.

Kesehatan fisik dan mental tidak dapat dipisahkan karena saling

memengaruhi. Kesehatan mental keluarga, merupakan sebuah interaksi.

Kesehatan keluarga menunjukkan kepada keadaan dimana terjadi proses

internal atau dinamika, seperti hubungan interpersonal keluarga. %okusnya

terletak pada hubungan antara kelurga dan subsistem$subsistemnya, seperti

subsistem orangtua atau kelurga dan para anggotanya (%riedman, &''"#.

asalah kesehatan mental pada awalnya kurang mendapat perhatian

oleh karena tidak langsung terkait sebagai penyebab kematian. )erhatian

terhadap masalah kesehatan mental meningkat setelah World Health



2

Organization (*+# pada tahun &''- melakukan penelitian tentang beban

yang ditimbulkan akibat penyakit dengan mengukur banyaknya tahun suatu

penyakit dapat menimbulkan ketidakmampuan penyesuaian diri hidup

penderita ( Dissability Adjusted Life Years/A01s#. +asil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa ternyata gangguan mental mengakibatkan beban cukup

besar yaitu ",& persen dari global burden of disease (2/3# melebihi beban

yang diakibatkan oleh penyakit tuberkulosis dan kanker. /ari ",& persen 2/3

yang ditimbulkan oleh gangguan neuropsikiatris, gangguan depresi

memberikan beban terbesar yaitu &4,- persen, sedangkan gangguan psikosis

beban 5," persen (+ertanto, !!-#. 2angguan jiwa walaupun tidak langsung

menyebabkan kematian, namun akan menimbulkan penderitaan yangmendalam bagi individu dan beban berat bagi keluarga baik mental maupun

materi karena penderita tidak dapat lagi produktif.

6ebagian kasus psikiatri dikatakan mahal karena ganguannya bersifat

jangka panjang (Videback, !!"#. 3iaya berobat yang harus ditanggung

pasien tidak hanya mepliputi biaya yang langsung berkaitan dengan pelayanan

medik seperti harga obat, jasa konsultasi tetapi juga biaya spesifik lainnya

seperti transportasi ke rumah sakit dan biaya akomodasi lainnya (/jatmiko,

!!4#. 2angguan jiwa ringan dan berat sangat berpengaruh terhadap kualitas

hidup, bersifat kronik dengan tingkat kekambuhan yang dapat setiap saat

sehingga pada akhirnya menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. 6ejalan

dengan dampak ekonomi yang ditimbulkan berupa hilangnya hari produktif

untuk mencari nafkah bagi individu maupun keluarga yang harus merawat

serta tingginya biaya perawatan yang harus ditanggung maupun masyarakat.

)enyelesaian masalah saat merawat anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa dapat ditentukan dari faktor$faktor yang memengaruhi

kemampuan keluarga. enurut 2reen (&'"!, dalam 7otoadmodjo# perilaku

dipengaruhi oleh - faktor yaitu predisposing factor (faktor predisposisi yang

meliputi pengetahuan, sikap, sistem nilai, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi#, enabling factor (faktor yang meliputi sikap dan perilaku tokoh



3

masyarakat dan petugas kesehatan, undang$undang dan peraturan

pemerintah#. 3erdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

diipengaruhi oleh banyak faktor yang harus diketahui dan dimiliki oleh

keluarga sehingga dapat memberikan asuhan yang terus$menerus kepada

klien.

3ekerja sama dengan anggota keluarga merupakan bagian penting dari

proses perawatan klien gangguan jiwa (6tuart 8 0araia, !!9#. Kondisi di

banyak 7egara berkembang termasuk Indonesia, hanya lebih menguntungkan

dibandingkan 7egara maju, karena dukungan keluarga ( primary groups# yang

diperlukan dalam pengobatan gangguan jiwa berat lebih baik dibandingkan di 7egara maju. 6tigma terhadap gangguan jiwa berat ini tidak hanya

menimblkan konsekuensi negatif bagi penderitanya tetapi juga bagi anggota

keluarga, meliputi sikap$sikap penolakan, penyangkalan, dan diisolasi. Klien

gangguan jiwa mempunyai risiko tinggi terhadap pelanggaran hak asasi

(djatmiko, !!4#. 6alah satu bentuk pelanggaran hak asasi tersebut adalah

masih adanya praktik yang dilakukan keluarga jika ada salah satu anggota

keluarga yang mengidap gangguan jiwa. )adahal dengan cara itu, secara tidak

sadar keluarga telah memasung fisik dan hak asasi penderita, hingga

menambah beban mental dan penderitaannya.

)emasungan klien gangguan jiwa adalah tindakan masyarakat terhadap

klien gangguan jiwa (biasanya yang berat# dengan cara dikurung, dirantai,

kakinya dimasukkan ke dalam balok kayu dan lain$lain sehingga

kebebasannya menjadi hilang. Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak

keluarga, penyakit yang tidak kunjung sembuh, tidak adanya biaya

pengobatan, dan tindakan keluarga untuk mengamankan lingkungan

merupakan penyebab keluarga melakukan pemasungan (/epkes, !!9#.

:indakan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan ini sangat bertentangan

dengan prinsip hak asasi manusia bahkan untuk seorang klien gangguan jiwa

yang natabene seorang manusia dengan segala hak dasar yang dimilikinya.



4

;ntuk menghilangkan praktik yang masih banyak terjadi di

masyarakat perlu adanya kesadaran dari keluarga yang dapat diintervensi

dengan melakukan terapi keluarga. 6alah satu terapi keluarga yang dapat

dilakukan adalah psikoedukasi keluarga. :erapi keluarga ini dapat

memberikan support kepada anggota keluarga. Keluarga dapat

mengekspresikan beban yang dirasakan seperti masalah keuangan, social, dan

psikologis dalam memberikan perawatan yang lama untuk anggota

keluarganya. :ujuan umum dari psikoedukasi keluarga adalah menurunkan

intensitas emosi dalam keluarga sampai pada tingkatan yang rendah sehingga

dapat meningkatkan pencapaian pengetahuan keluarga tentang penyakit dan

mengajarkan keluarga tentang upaya membantu mereka melindungikeluarganya dengan mengetahui gejala$gejala perilaku serta mendukung

kekuatan keluarga (6tuart 8 0araia, !!9#.

B. Tujuan

6etelah mempelajari modul ini diharapkan perawat mampu<

&. elakukan psikoedukasi keluarga pada keluarga dengan salah satu

anggota yang mengalami tindakan pemasungan

. elakukan evaluasi psikoedukasi keluarga pada keluarga dengan salah

satu anggota yang mengalami tindakan pemasungan-. elakukan pendokumentasian



5

BAB II

PEDOMAN PELAKSANAAN PSIKOEDUKASI KELUARGA

(FAMIL PS!HOEDU!ATION" PADA KELUARGA DENGAN

(GANGGUAN #I$A"

A. Pengert%an

Konsep psikoedukasi pertama kali dikembangkan oleh ottaghipour

dan 3ickherton, seorang ahli kesehatan jiwa dewasa, bekerjasama dengan

Australia 7ational 6tandarts for ental +ealth 6evices, berupa kerangka

kebutuhan pelayanan keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami

gangguan mental, yang dikenal dengan )yramid of %amily =are. )iramid ini

dikembangkan berdasarkan hirarki kebutuhan aslow, yang terbagi menjadi 9

tingkatan sebagai berikut, tingkat dasar adalah connection and assessment,

tingkat kedua general education, tingkat ketiga psikoeducation, tingkat

keempat consultation dan tingkat teratas adalah family therapy.

%amily )sychoeducation therapy adalah salah satu elemen program

perawatan kesehatan jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan

edukasi melalui komunikasi yang terapeutik. )rogram psikoedukasi

merupakan pendekatan yang bersifat edukasi dan pragmatik (6tuart 8 0araia,

!!9#.

)sikoedukasi keluarga merupakan sebuah metode yang berdasarkan

pada penemuan klinik terhadap pelatihan keluarga yang bekerjasama dengan

tenaga keperawatan jiwa professional sebagai bagian dari keseluruhan

intervensi klinik untuk anggota keluarga yang mengalami gangguan. :erapi

ini menunjukkan adanya peningkatan outcomes pada klien dengan

schi>ophrenia dan gangguan jiwa berat lainnya (Anderson, &'"- dalam

0evine, !!#.

6edangkan menurut =arson (!!!#, psikoedukasi merupakan alat

terapi keluarga yang makin popular sebagai suatu strategi untuk menurunkan



6

factor ? factor resiko yang berhubungan dengan perkembangan gejala ? gejala

perilaku. @adi pada prinsipnya psikoedukasi dapat membantu anggota keluarga

dalam meningkatkan pengetahuan tentang penyakit melalui pemberian

informasi dan edukasi yang dapat mendukung pengobatan dan rehabilitasi

pasien dan meningkatkan dukungan bagi anggota keluarga itu sendiri.

B. Tujuan

&. :ujuan ;mum

:ujuan umum psikoedukasi keluarga adalah untuk berbagai

informasi tentang perawatan klien dengan gangguan jiwa pada anggotanya

(varcarolis, !!5#. 6edangkan menurut 0evine (!!#, 6tuart 8 0araia,

(!!9# tujuan psikoedukasi keluarga adalah untuk mengurangi

kekambuhan klien gangguan jiwa, meningkatkan fungsi klien dan

keluarga sehingga mempermudah klien kembali ke lingkungan keluarga

dan masyarakat dengan memberikan penghargaan terhadap fungsi social

dan okupasi klien gangguan jiwa. :ujuan lain dari program ini adalah

untuk memberi dukungan terhadap anggota keluarga yang lain dalam

mengurangi beban keluarga terutama beban fifik dan mental dalam

merawat klien gangguan jiwa untuk waktu yang lama.

. :ujuan Khusus

a# eningkatkan pengetahuan anggota keluarga tentang penyakit dan

pengobatan b# eningkatkan kemampuan keluarga dalam upaya menurunkan angka

kekambuhan

c# engurangi beban keluargad# elakukan penelitian yang berkelanjutan tentang perkembangan

keluarga

e# elatih keluarga untuk lebih bisa mengungkapkan perasaan, bertukar

pandangan antar anggota keluarga dan orang lain

!. In&%ka'% P'%ke&uka'% Keluarga



7

Indikasi dari terapi psikoedukasi keluarga adalah anggota keluarga

dengan aspek psikososial dan gangguan jiwa. enurut =arson (!!!#, situasi

yang tepat dari penerapan psikoedukasi keluarga adalah <

&. Informasi dan latihan tentang area khusus kehidupan keluarga, seperti

latihan keterampilan komunikasi atau latihan menjadi orang tua yang

efektif.

. Informasi dan dukungan terhadap kelompok keluarga khusus stress dan

krisis, seperti pada kelompok pendukung keluarga dengan penyakit

Al>heimer.

-. )encegahan dan peningkatan seperti konseling pranikah untuk keluarga

sebelum terjadinya krisis.

:erapi ini juga dapat diberikan kepada keluarga yang membutuhkan pembelajaran tentang mental, keluarga yang mempunyai anggota yang sakit

mental mengalami masalah kesehatan dan keluarga yang ingin

mempertahankan kesehatan mentalnya dengan training latihan keterampilan.

)sikoedukasi juga berfokus pada pendidikan pada individu dengan masalah

emosional agar mampu mengembangkan mekanisme koping yang positif.

Intervensi ini sangat sesuai untuk individu, kelompok, keluarga dan komunitas

yang didasarkan pada proses untuk mengkaji, pengaturan tujuan,

pengembangan aktivitas pembelajaran dan evaluasi untuk merubah

pengetahuan dan perilaku individu tersebut.

D. D%agn'a Ke)era*atan ang Terka%t

)rogram terapi psikoedukasi keluarga ( Family Psychoeducation#

dirancang terutama untuk pendidikan dan pendukung dalam upaya preventif

(pencegahan# timbulnya masalah kesehatan mental keluarga. Adapun

diagnose keperawatan yang dapat dimasukan dalam family psychoeducation

therapy adalah < perubahan penampilan peran, dan koping keluarga tidak

efektif.

E. Te+)at

%amily pschoeducation dapat dilakukan di rumah sakit baik rumah

sakit umum maupun rumah sakit jiwa dengan syarat ruangan harus kondusif.



8

/apat juga dilakukan di rumah keluarga sendiri. umah dapat memberikan

informasi kepada perawat tentang bagaimana gaya interaksi yang terjadi

dalam keluarga, nilai ? nilai yang dianut dalam keluarga dan bagaimana

pemahaman keluarga tentang kesehatan

F. Kr%ter%a Tera)%'

&. inimal lulus 6 Keperawatan @iwa

. 3erpengalaman dalam praktek keperawatan jiwa

-. keluarga mengetahui dan mampu melakukan manajemen stres keluargaB. keluarga mengetahui dan mampu melakukan manajemen beban keluarga.

9. keluarga mampu mengatasi hambatan dalam berhubungan dengan tenaga

kesehatan dan tersedianya dukungan untuk pembentukan elf Help

!roup"G. Met&e Tera)%

etode %amily )sychoeducation terapy dapat dilakukan dengan modifikasi

beberapa metode antara lain dengan diskusi atau :anya jawab, dinamika

kelompok atau demontrasi tergantung kebutuhan terapi

H. Alat Tera)%

Alat terapi tergantung metode yang dipakai. Antara lain alat tulis dan kertas,

leaflet, booklet, poster dan lain sebagainya. 7amun alat yang paling utama

adalah diri perawat sebagai terapis. sebagai terapis, perawat harus bisa

menjadi role model bagi keluarga,



9

I. E,alua'%

Cvaluasi yang dilakukan pada family psychoeducation therapy disesuaikan

dengan tujuan setiap sesi. +al yang diharapkan tersebut adalah <

&. Keluarga bersedia menyepakati kontrak, mengetahui tujuan, dapat

menggunakan masalah pribadi dan masalah yang dirasakan dalam

merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa khususnya dengan

dan dapat menyampaikan keinginan dan harapannya selama mengikuti

program psikoedukasi keluarga. Keluarga mengetahui informasi dan cara merawat gangguan jiwa yang

dialami oleh anggota keluarga khususnya dengan-. Keluarga mengetahui dan mampu melakukan manajemen stress

keluargaB. Keluarga mengetahui dan mampu melakukan manajemen beban

keluarga

5. Keluarga mampu mengatasi hambatan dalam berhubungan dengan

tenaga kesehatan dan tersedianya dukungan untuk pembentukan elf

Help !roup

#. Pr'e' Pelak'anaan

eski tidak ada satupun program bisa menjelaskan struktur umum

yang dapat dimodifikasi kebutuhan pertemuan individu keluarga, tetapi yang

paling penting dari program Family Psycoeducation adalah bertemu keluarga

berdasarkan pada kebutuhan, dan keluarga mendapatkan kesempatan untuk

bertanya, bertukar pandangan dan bersosialisasi dengan anggota yang lain dan

tenaga kesehatan jiwa professional.

Adapun proses kerja untuk melakukan psikoedukasi pada keluarga adalah<



1

&. )ersiapan

a. Identifikasi dan seleksi keluarga yang membutuhkan psikoedukasi

sesuai indikasi dan kriteria yang telah ditetapkan b. enjelaskan tujuan dilaksanakan psikoedukasi keluarga

c. embuat kontrak waktu, bahwa terapi akan dilaksanakan dalam

beberapa kali pertemuan dan anggota keluarga yang mengikuti

keseluruhan pertemuan adalah orang yang tinggal serumah dengan

klien.. )elaksanaan

6esi & < Identifikasi asalah Keluarga

6esi < =ara )erawatan Klien 2angguan @iwa6esi - < anajemen 6tres Keluarga

6esi B < anajemen 3eban Keluarga6esi 9 < )emberdayaan Komunitas embantu Keluarga



1

BAB III

PEDOMAN PELAKSANAAN TERAPI

FAMIL PS!HOEDU!ATION

SESI - PENGAKA#IAN MASALAH KELUARGA

A. TU#UAN SESI -

&. )eserta dapat menyepakati kontrak program psikoedukasi keluarga. )eserta mengetahui tujuan program psikoedukasi keluarga.

-. )eserta mampu menyampaikan pengalaman keluarga dalam merawata

anggota keluarga dengan gangguan jiwa (masalah pribadi yang dihadapi

oleh caregi#er dan masalah dalam merawata#.

B. )eserta mampu menyampaikan perubahan dalam keluarga dalam

merawata anggota keluarga dengan gangguan jiwa.

9. )eserta mampu menyampaikan keinginan dan harapannya selama

mengikuti program psikoedukasi keluarga.

B. SETTING

)eserta (keluarga# duduk berhadapan dengan terapi dalam posisi yang nyaman

!. ALAT DAN BAHAN

)apan tulis, modul, dan buku kerja keluarga (format evaluasi dan

dokumentasi#

D. METODE=urah pendapat, ceramah diskusi, dan :anya jawab.

E. LANGKAH/LANGKAH

&. )ersiapan

a. engingatkan keluarga hari sebelum pelaksanaan terapi

b. empersiapkan alat dan tempat pertemuan

. )elaksanaan

Fa'e Or%enta'%

a. 6alam terapeutik < salam dari terapis.

b. emperkenalkan nama dan panggilan terapis

c. enanyakan nama dan panggilan pesertad. Validasi

enanyakan bagaimana perasaan peserta dalam mengikuti program

psikoedukasi keluarga saat ini.

e. Kontak



1

enjelaskan tujuan pertemuan yaitu untuk bekerjasama dan

membantu keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan

gangguan jiwa.

f. :erapis mengingatkan langkah$langkah setiap sesi sebagai berikut<&# enyepakati pelaksanaan terapi selama 9 sesi

# 0ama kegiatan B9$5! menit

-# Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai dengan

anggota keluarga yang tidak berganti.

Fa'e kerja

a. enanyakan tentang apa yang dirasakan keluarga selama ini terkait

dengan gangguan jiwa yang dialami salah satu anggota keluarga.&# asalah pibadi yang dirasakan anggota keluarga sendiri.

# asalah dalam merawat anggota keluarga yang mengalamiganggguan jiwa.

-# Keluarga menuliskan masalahnya pada buku kerja keluarga.

B# :erapis menuliskan pada buku kerja sendiri

b. enanyakan perubahan$perubahan yang terjadi dalam keluarga

dengan adanya salah satu anggota keuarga yang menderita gangguan

jiwa.

&# 6etiap anggota keluarga diberi kesempatan untuk menyampaikan

perubahan$perubahan yang dialami dalam keluarga.

c. enggali penyebab keluarga melakukan terhadap anggota keluarga

yang menderita ganggguan jiwa.

d. enanyakan keinginan dan harapan keluarga selama mengikuti

psikoedukasi keluarga.e. emberikan kesempatan keluarga untuk mengajukan pertanyaan

dengan hasil yang sudah dilakuakn.

Fa'e Ter+%na'%

a. Cvaluasi<

&. enyimpulkan hasil diskusi sesi &

. enanyakan perasaan keluarga setelah selesai sesi &-. emberikan umpan balik positif atas kerjasama dan

kemampuandalam menyampaikan apa yang disarankan b. :indak 0anjut<

&. enganjurkan keluarga untuk menyampaikan dan mendiskusikan

pada anggota keluarga yang lain tentang masalah yang dihadapi



1

keluarga dan perubahan$perubahan yang terjadi pada keluarga

dengan gangguan jiwa

c. Kontrak<

&. enyepakati topic sesi yaitu menyampaikan tentang gangguan

jiwa khususnya terkait dengan gangguan yang dialami oleh klien.

. enyepakati waktu dan tempat untuk pertemuan selanjutnya.

F. E0ALUASI DAN DOKUMENTASI

&. Cvaluasi proses

Cvaluasi ketepatan waktu pelaksanaan terapi khususnya tahap

kerja keaktifan keluarga, keterlibatan keluarga dan proses pelaksanaan

kegiatan secaa keseluruhan

%ormat evaluasi6esi & )sikoedukasi Keluarga < )engkajian asalah Keluarga

Kode keluarga < :anggal <

7o KegiatanKeluarga

1a :idak

&. +adir dalam terapi

. enyepakati kontrak kegiatan

-.

enyampaikan masalah yang

dialami (masalah pribadi yang

dirasakan anggota keluarga dan

perubahan yang dialami dalam

keluarga#

B.

enggali penyebab keluarga

melakukan terhadap klien

gangguan jiwa di rumah

9.Keginginan dan harapan dalam

merawat klien gangguan jiwa

5. Aktif dalam diskusi

Keterangan <Isilah 1a D jika keluarga melakukan, :idak D jika keluarga tidak melakukan.

. /okumentasi Kemampuan



1

)ada dokumentasi dituliskan ungkapan secara singkat apa yang

telah disampaikan oleh keluarga yaitu masalah pribadi yangdirasakan

anggota keluarga dan masalah yang dialami selama merawat anggota

keluarga dengan gangguan jiwa, perubahan$perubahan yang terjadi dalam

keluarga dan penyebab keluarga melakukan pada anggota keluarga dengan

gangguan jiwa.

%ormat dokumentasi

6esi I )sikoedukasiKeluarga <pengkajianmasalahkeluarga

Kodekeluarga< :anggal<

7o 7ama keluarga )engalaman beban keluarga

)erubahanyang terjadi

pada keluarga

Keinginan danharapan

SESI IIPERA$ATAN KLIEN GANGGUAN #I$A

A. TU#UAN SESI II

&. Keluarga mengetahui tentang gangguan jiwa yang dialami oleh klien.. Keluarga mengetahui tentang pengertian, gejala etiologi, prognosis,

intervensi dan terapi yang tepat yang diberikan kepada kliengangguan

jiwa.

-. Keluarga mengetahui cara merawat klien dengan gangguan jiwa di

rumah.

B. Keluarga mampu memperagakan cara merawat klien dengan gangguan

jiwa di rumah.

B. SETTING

)eserta ( keluarga# duduk berhadapan dengan terapis dalam posisi yang aman.

!. ALAT


dokumentasi#



1

D. METODE

=eramah, diskusi, curah pendapat dan tanya jawab.

E. LANGKAH/LANGKAH&. )ersiapan

a. engingatkan keluarga minimal hari sebelumnya.

b. empersiapkan diri, tempat dan peserta.

. )elaksanaan .

Fa'e Or%enta'%

a. 6alam terapeutik <salam dari terapis.

b. Cvaluasi<

enanyakan perasaan keluarga hari ini dan menanyakan apakah

keluarga mempunyai pertanyaan dari pertemuan sebelumnya, misalnya

tentang masalah lain yang dialami oleh anggota keluarga (yang lain#.

c. Kontrak <menyepakati waktu dan lama sesi.

Fa'e kerja

a. endiskusikan tentang gangguan jiwa yang alami oleh salah satu

anggota keluarga (khususnya klien, misalnya< perilaku kekerasan,

halusinasi#.&# Anggota keluarga menyampaikan pengalamanya selama ini.

# emberi kesempatan anggot keluarga lain untuk member

pendapat. b. enyampaikan tentang konsep gangguan jiwa meliputi pengertian,

penyebab, tanda, prognosis, intervensi dan terapi.

&# Anggota keluarga menyampaikan pengalaman mereka.# emberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya.

c. endiskusikan cara merawat klien dengan gangguan jiwa yang

selama ini dilakukan olehk eluarga.d. endemonstrasikan cara merawat klien dengan gangguan jiwa,

misalnya klien dengan halusinasi atau perilaku kekerasan (sesuai

dengan masalah yang dihadapi oleh klien#.&# eminta keluarga untuk mendeminstrasikan kembali salah satu

cara merawat klien dengan gangguan jiwa misalnya halusinasi.# emberi masukan terhadap hal$hal yang perlu ditingkatkan oleh

keluarga.



1

-# emberi kesempatan anggota keluarga lain untuk memperagakan

cara merawat klien dengan gangguan jiwa di rumah.

Fa'e Ter+%na'%

&. Cvaluasi.

a. enanyakan perasaan keluarga setelah sesi II selesai. b. emberikan umpanbalik positif atas kerjasama peserta yang baik.

. :indak lanjut <menganjurkan keluarga untuk menyampaikan tentang

materi gangguanj iwa yang telah dijelaskan kepada anggota keluarga

yang lain.

-. Kontrak <menyepakati topic sesi berikutnya, waktu dan tempa tuntuk

pertemuan berikutnya.


&. CvaluasiCvaluasi ketepatan waktu pelaksanaan terapi khususnya tahap kerja,

keaktifan keluarga, ketertiban

Keluarga dan proses pelaksanaan secara keseluruhan.

%ormat Cvaluasi

6esi II )sikoedukasi Keluarga < )erawatan Klien 2angguan @iwa

7o Kegiatan keluarga

1a tidak

& +adir dalam terapi

enyebutkan pengertian gangguan jiwa

- enjelaskan gangguan jiwa yang

dialami anggota keluarga

B Aktif dalam diskusi

. /okumentasi)ada dokumentasi dituliskan ungkapan secara singkat apa yang telah

disampaikan oleh keluarga yaitu tentang gangguan jiwa yang dialami

oleh anggota keluarga.

%ormat /okumentasi



1

6esi II )sikoedukasi Keluarga < )erawatan Klien 2angguan @iwa

7o 7ama

anggotakeluarga

enyebutkan

pengertian,tanda gejala

gangguan jiwa

enjelaskan jenis

gangguan jiwayang dialami

anggota keluarga

enjelaskan

cara merawatklien dengan

gangguan

jiwa

+asil

&

-



1

SESI III MANA#EMEN STRES KELUARGA

A. TU#UAN SESI III

&. Keluarga mampu berbagi pengalaman dengan anggota keluarga lain

tentang stres yang dirasakan akibat salah satu anggota mengalamigangguan jiwa dalam keluarga.

. Keluarga mendapatkan informasi tentang cara mengatasi stres yang dialami

akibat salah satu anggota mengalami gangguan jiwa dalam keluarga.

-. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara$cara mengatasi stres.

B. Keluarga dapat mengatasi hambatan dalam mengurangi stres.

B. SETTING

)eserta (keluarga# duduk berhadapan dengan terapis dalam posisi yang

nyaman.

!. ALAT


dokumentasi#.

D. METODE

=eramah, diskusi, curah pendapat, $ole play (bermain peran# dan tanya jawab.

E. LANGKAH/LANGKAH

&. )ersiapan

a. engingatkan keluarga minimal hari sebelumnya

b. empersiapkan diri, tempat dan peserta. )elaksanaan

Fa'e r%enta'%

a. 6alam terapeutik < salam dari terapis. b. Validasi < menanyakan perasaan keluarga hari ini dan menanyakan

apakah keluarga mempunyai pertanyaan dari pertemuan sebelumnya,

yaitu tentang materi gangguan jiwa terkait dengan keadaan klien di

rumah.

c. Kontak < menyepakati lam waktu terapi (sesi# serta materi yang akan

disampaikan.

Fa'e kerja

a. enanyakan pada anggota keluarga terkait stres yang mereka alami

dengan adanya klien gangguan jiwa.&# Anggota keluarga menyampaikan pengalaman mereka.



1

# emberikan pujian atau penghargaan atas kemampuan anggota

keluarga menyampaikan pendapat atau perasaanya.

-# enjelaskan tentang stres yang dialami keluarga akibat salah satu

anggota mengalami gangguan jiwa dengan menggunakan leaflet.B# eminta anggota keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala serta

cara mengurangi stres sesuai penjelasan terapis.

b. Cvaluasi < menanyakan penerapan cara mengatasi stress yang sudah

dilakukan keluarga dirumah sesuai dengan yang diajarkan pada sesi

sebelumnya dan hasil yang dirasakan.

c. Kontrak < menyepakati kontrak waktu dan topik yang akan disampaikan

yaitu tentang beban keluarga

Fa'e kerja

a. enanyakan anggota keluarga tentang adanya beban yang dirasakan

keluarga akibat adanya anggota keluarga yang mengalami gangguannjiwa

( materi, emotional, dan sosial#.&# Anggota keluarga menyampaikan pengalaman mereka

# emberikan kesempatan anggota keluarga lain untuk memberi

tanggapan-# emberikan pujian dan penghargaan atas kemampuan anggota

keluarga menyampaikan pendapat perasaannya.B# endemonstrasikan cara mengurangi stres < relaksasi nafas dalam,

teknik lima jari, relaksasi progresif, thought stopping, affirmasi, dll.

9# eminta anggota keluarga untuk mendemonstrasikan kembali dan

mengurangi stres yang telah diajarkan sesuai dengan masalah yang

dialami.

Fa'e Ter+%na'%

a. Cvaluasi

&. enanyakan perasaan keluarga setelah sesi III selesai.. emberikan umpan balik positif atas kerjasama peserta yang baik.

b. :indak lanjut < menganjurkan keluarga untuk berlatih cara mengurangi

stres.



2

c. Kontrak < menyepakati topik sesi berikutnya, waktu dan tempat untyk

pertemuan berikutnya.


&. CvaluasiCvaluais ketepatan waktu pelaksanaan terpi khususnya tahap kerja, keaktifan

keluarga, keterlibatan keluarga dan proses pelaksanaan secara keseluruhan.

%ormat Cvaluasi

6esi III )sikoedukasi Keluarga < anajemen 6tres Keluarga

7o . KegiatanKeluarga

1a :idak

&. +adir dalam terapi

. enyebutka tanda$tanda stres yang

dialami keluarga

-. enyebutkan cara mengatasi stress

dalam merawat klien gangguan jiwa

(khususnya dengan#

B. emperagakan cara mengatasi stress

yang telah diajarkan

9. Aktif dalam diskusi

. /okumentasi)ada dokumentasi dituliskan ungkapan secara singkat apa yang telah

disampaikan oleh keluarga, yaitu cara mengatasi stres dalam merawat

anggota keluarga dengan gangguan jiwa.

%ormat /okumentasi

6esi III )sikoedukasi Keluarga < anajemen 6tres Keluarga

7o. 7ama

Keluarga

enyebutkan tanda$

tanda yang dialami

keluarga

enyebutkan cara

mengatasi stress

keluarga

hasil

&.

.

-.



2

6C6I IV < A7A@CC7 3C3A7 KC0;A2AA. :;@;A7 6C6I IV<

&. Keluarga mengenal beban yang dialami keluarga akibat adanya anggota

keluarga yang menderita gangguan jiwa (materi, emosional dan sosial#

. Keluarga mengetahui cara mengatasi beban yang dialami akibat adanya

anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa.

-. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara mengatasi beban yang telah

diajarkan oleh terpis.

3. 6C::I72

)eserta (kreluarga# duduk berhadapan dengan terapis dalam posisi yang

nyaman

=. A0A:

)apan tulis, modul, dan buku kerja keluarga (format evaluasi dandokumentasi#

/. C:/C

=eramah, diskusi, curah pendapat, $ole play (bermain peran# dan tanya

jawab.C. 0A72KA+$0A72KA+

&. )ersiapan

a. empersiapkan kembali hari sebelumnya b. empersiapkan diri, tempat dan peserta

. )elaksanaan

%ase rientasi

a. 6alam terapeutik < salam dari terapis.

b. enanyakan pendapat anggota keluarga tentang cara mengatsai beban

yang sudah dilakukan dengan adanya anggota keluarga yang

menderitagangguan jiwa.

c. enjelaskan tanda dan jenis beban yang dialami serta cara mengatasi

beban yang dialami keluarga karena adanya anggota keluarga yang

menderita gangguan jiwa dengan menggunakan leaflet.d. eminta anggota keluarga untuk mengulangi menyebutkan tanda$tanda

dan cara mengatasi beban yang dirasakan keluarga akibat adanya anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa yang sesuai dengan penjelasan

terapis.

e. :erapis mendemonstrasikan satu cara untuk mengatasi beban yang dipilih

oleh keluarga misalnya =:, Affirmasi, 0ogoterapi, dan A:.



2

f. emberi kesempatan anggota keluarga untuk mendemontrasikan ulang.g. emberikan pujian atas partisipasi anggota keluarga selama pelaksanaan

terapi.

Fa'e Ter+%na'%&. Cvaluasi

a. enanyakan perasaan keluarga setelah sesi IV selesai b. emberikan umpan balik positif atas kerjasama keluarga

. :indak lanjut

enganjurkan keluarga untuk melatih cara mengatasi beban yang telah

diajarkan, sesuai dengan masalah yang dihadapi.

-. Kontrak < menyepakati waktu, tempat, dan topik pertemuan berikutnya.


&. Cvaluasi )rosesCvaluasi ketepatan waktu pelaksanaan terapi khususnya tahap

kerja, keaktifan keluarga, keterlibatan keluarga dan proses pelaksanaan

secara keseluruhan.

%ormat Cvaluasi6esi IV psikoedukasi keluarga < manajemen beban keluarga

7o Kegiatan Keluarga

1a :idak & +adir dalam terapi

enyebutkan tanda$tanda dan

cara mengatasi beban dalam

merawat klien gangguan

jiwa( khususnya dengan#

- emperagakan cara untuk

mengatasi beban keluarga dalam

merawat klien dengan gangguan jiwa (khususnya dengan#

B Aktif dalam diskusi

. /okumentasi



2

)ada dokumentasi dituliskan ungkapan secara singkat apa

yang telah disampaikan oleh keluarga, yaitu cara mengatasi bebab

keluarga serta demonstrasi cara mengatasi beban keluarga.

%ormat /okumentasi

6esi IV psikoedukasi Keluarga < anajemen 3eban Keluarga

7o 7ama

Anggota

Keluarga

enyebutkan

beban yang di

alami

enyebutkan

cara mengatasi

beban

emperagakan

cara mengatasi

beban yang

dipilih keluarga

+A6I0

&

-

SESI 0 PEMBERDAAAN KOMUNITAS MEMBANTU KELUARGA

A. TU#UAN SESI 0

&. Keluarga dapat mengungkapkan hambatan dalam merawat klien

gangguan jiwa khususnya di rumah.. Keluarga dapat mengungkapkan hambatan dalam berhubungan dengan

tenaga kesehatan dan mengetahui cara mengatasi hambatan dalam berkolaborasi.

3. Keluarga dapat berdiskusi dengan tenaga kesehatan dari )uskesmas

tentang sistem rujukan, advokasi hak$hak klien gangguan jiwa dan

mencari dukungan untuk pembentukan kelompok pendukung dan elf

Help !roup.

B. SETTING

)eserta (keluarga#, terapis dan tenaga kesehatan dari )uskesmas duduk

berhadapan dengan posisi melingkar.

!. ALAT


dokumentasi#.



2

D. METODE

=eramah, diskusi, curah pendapat dan :anya jawab.

E. LANGKAH/LANGKAH

&. )ersiapana. engingatkan kembali hari sebelumnya.

b. empersiapkan diri, tempat dan peserta.

. )elaksanaan

Fa'e Or%enta'%

a. 6alam terapeutik< salam terapeutik dari terapisb. Cvaluasi< mengevaluasi hasil keluarga dalam menerapkan cara untuk

mengatasi beban pada keluarga dan melakukan latihan asertif.c. Kontrak< menyampaikan topik pada sesi ini yaitu tentang

pemberdayaan komunitas.Fa'e kerja

a. enanyakan hambatan yang dirasakan selama merawat klien

gangguan jiwa (khususnya# di rumah&. asing$masing keluarga diberi kesempatan untuk menyampaikan

pendapat.

. emberi kesempatan kepada keluarga lain untuk menanggapi. b. enanyakan hambatan dalam berhubungan dengan tenaga kesehatan

selama ini.

c. enjelaskan kepada keluarga bagaimana seharusnya hubungan

keluarga dengan tenaga kesehatan.

d. enjelaskan kepada keluarga bagaimana cara mengatasi hambatan

dalam berkolaborasi dengan tenaga kesehatan.

e. emberi kesempatan keluarga untuk berdiskusi dengan tenaga

kesehatan dari )uskesmas tentang sistem rujukan, advokasi hak$hak

klien gangguan jiwa dan mencari dukungan untuk pembentukan elf

Help !roup.

Fa'e ter+%nal

&. Cvaluasia. enanyakan kepada keluarga setelah sesi V selesai.

b. emberikan umpan balik positif atas kerja sama peserta yang

baik.



2

. :indak lanjuta. enganjurkan keluarga untuk tetap menerapkan apa yang telah

dilakukan selama terapi yaitu merawat klien gangguan jiwa

(khususnya# di rumah, menyarankan keluarga untuk memanfaatkan sistem rujukan yang telah ada, menjalankan

kelompok swabantu yang akan difasilitasi oleh pihak )uskesmas

dan disepakati oleh keluarga.

-. :erminasi akhir yaitu menyerahkan kelompok pada pihak )uskesmas.


&. Cvaluasi proses

Cvaluasi ketepatan waktu pelaksanaan terapi khususnya tahap kerja,

keaktifan keluarga, keterlibatan keluarga dan proses pelaksanaan secarakeseluruhan.

%ormat Cvaluasi

6esi V )sikoedukasi Keluarga < )emberdayaan Komunitas embantu Keluarga

7

o.

kegiatan Kode )eserta

& - B 9 5 4 " ' &

!

& +adir dalam terapi

enyampaikan

hambatan yang dialami

dalam merawat merawat

klien gangguan jiwa

(khususnya dengan #

- enyampaikan

hambatan yang dialami

dalam berhubungan

dengan tenaga kesehatanB enyebutkan cara

mengatasi hambatan

dalam merawat klien

gangguan



2

jiwa(khususnya dengan#

dan dalam berhubungan

dengan tenaga kesehatan

9 engetahui sistemrujukan

5 enyepakati adanya

elompook swabantu yang

akan difasilitasi oleh

puskesmas

4 Aktif dalam diskusi

. /okumentasi

)ada dokumentasi dituliskan ungkapan secara singkat apa yang telah disampaikan

oleh keluarga, yaitu hambatan yang dialami dalam merawat klien dan dalam

berhubungan dengan tenaga kesehatan, menyebutkan cara mengatasi hambatan

dan kesepakatan keluarga untuk pembentukan elf Help !roup yang akan

difasilitasi oleh )uskesmas.

%ormat /okumentasi

6esi V )sikoedukasi Keluarga < )emberdayaan Komunitas embantu Keluarga

7o. 7ama Keluarga

enyebutkan

hambatan dalam

merawat klien 8

dalam berhubungan

dengan tenaga

kesehatan

enyebutkan

cara mengatasi

hambatan

Kesepakatan

keluarga untuk

pembentukan

6+2

&

-

B

9

5

4



"

'

makalah family education

Documents