makalah kelmpok ob 5

Upload: raseptianasavitriz

Post on 12-Feb-2018

285 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    1/44

    MAKALAH ORAL BIOLOGI 5

    Patogenesis Kelainan Kelenjar Saliva

    Dosen Pembimbing:

    drg S!ant" #!airani$ MSi

    drg Siti R%sdiana P%s&a De'i$ MKes

    Disusun Oleh :

    K(LOMPOK )

    M%!ammad Hida"at *)*+,,-,+.**./

    Ratri A"% S!int"a *)*+,.-,+.***+

    RA Se&tiana S 0 *)*+,.-,+.**,*

    12I3(RSI4AS SRII6A7A

    8AK1L4AS K(DOK4(RA2

    PROGRAM S41DI P(2DIDIKA2 DOK4(R GIGI

    I2DRALA7A

    .*,5

    1

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    2/44

    PA4OG(2(SIS K(LAI2A2 K(L(26AR SALI3A

    Kelenjar Saliva adalah organ yang mensekresikan zat air yang sangat penting untuk

    beberapa fungsi fisiologis, mulai dari perlindungan gigi dan jaringan lunak disekitar sampai

    melumasi cavitas oral, yang mana penting untuk berbicara dan persepsi dari organ perasa.

    ongga mulut manusia memiliki tiga pasang kelenjar ludah. Semua kelenjar ludah

    mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret

    yang disebut !saliva" #ludah atau air liur$. Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan

    tidak ber%arna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar #mayor$ dan kecil

    #minor$ yang ada pada mukosa oral. &embentukan kelenjar ludah dimulai pada a%al

    kehidupan fetus #' ( )* minggu$ sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke

    dalam duktus dan jaringan asinar.

    Kelenjar ini juga tidak terlepas dari penyakit. &enyakit yang banyak mengenai kelenjar

    ludah disebabkan oleh infeksi, inflamasi, trauma, kondisi imun, serta tumor. +ntuk

    menegakkan diagnosa penyakit pada kelenjar air ludah, perlu dilakukan anamnesa,

    pemeriksaan obyektif, serta pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan

    diagnosa. Selain itu, perlu diketahui juga macammacam kelainan pada kelenjar saliva serta

    etiologi dan patogenesisnya agar dapat diambil tindakan yang paling sesuai untuk

    penanganan penyakit pada glandula salivarius.

    A Pembagian Kelenjar Saliva

    Secara anatomis dan letak kelenjarnya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua kelompok

    besar yaitu: kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.

    ,9 Kelenjar Saliva Ma"or

    Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar penghasil saliva terbanyak dan ditemui

    berpasangpasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat

    panjang.

    -enurut struktur anatomis dan letaknya kelenjar saliva mayor dapat dibagi

    atas tiga tipe yaitu: parotis, submandibularis, dan sublingual.

    a9 Kelenjar Saliva Parotis

    erletak dibagian ba%ah telinga dibelakang ramus mandibula #antara prossesus

    mastoideus dan ramus mandibula$, meluas ke lengkung zygomaticum di depan

    telinga dan mencapai dasar dari musculus masseter.

    -engandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam,

    aldolase, dan kolinesterase.

    2

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    3/44

    -erupakan kelenjar serous pada manusia de%asa, kaya akan air #sekresi encer$.

    &ada anakanak masih mengandung kelenjar mucous. Saliva terdiri dari */0

    sekresi kelenjar parotis.

    -erupakan kelenjar terbesar dibandingkan dengan kelenjar saliva lainnya dengan

    berat *121 gram, panjang duktus 2/'1 mm, dengan diameter 2 mm.

    Duktus parotis yakni duktus Stensen yang berjalan menyilang permukaan otot

    masseter. Duktus kelenjar ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada

    vestibulum oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapan molar * atas.

    Gambar ,. -uara kelenjar parotis

    b9 Kelenjar Saliva S%bmandib%laris

    -erupakan tubuloasiner bercabang ganda dan memproduksi air liur terbanyak. Dapat dijumpai di dasar mulut di ba%ah ramus mandibula dan meluas ke sisi

    leher melalui bagian tepi ba%ah mandibula. Kelenjar ini terletak di permukaan

    muskulus mylohyoid.

    -erupakan kelenjar saliva terbesar ke dua, berat 3)1 gram.

    4entuk oval seperti kacang, terletak di trigonum submandibular

    Duktus submandibular disebut duktus 5harton. Duktus muncul dari permukaan

    bagian dalam kelenjar dan berjalan sampai mencapai dasar mulut, kemudian

    bermuara pada caruncula sublingualis di dekat frenulum lidah. &anjang duktus'1/1 mm, diameter lebih kecil dari kelenjar parotis

    Kelenjar submandibula 6/0 bersifat serous dan */0 mucous.

    3

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    4/44

    Gambar .-uara kelenjar submandibularis

    9 Kelenjar Saliva S%bling%al

    erletak antara dasar mulut dan muskulus mylyhyoid, diba%ah lidah dan diba%ah

    membran mukosa mulut.

    Kelenjar sublingual memanjang secara lateral sejauh mandibular dan secara

    medial sampai ke genioglosus. 4eberapa kelenjar submandibular minor memiliki

    duktus pendek yang terbuka sepanjang lipatan sublingual langsung sampai ke

    cavitas oral.

    Sebagian besar asinusnya bersifat mukus, dan beberapa diantaranya mengandung

    sel bulan sabit #demiluna$ serus.

    -erupakan kelenjar terkecil dari kelenjar saliva mayor.

    Kelenjar ini bentuknya memanjang dengan berat *2 gram.

    Duktus kelenjar ini yaitu duktus 4artholin, yang terletak berdekatan dengan

    duktus mandibular dan duktus ivinus yang berjumlah 3*1 buah.

    Kelenjar sublingual hampir seluruhnya mucous dengan sedikit serous.

    Gambar + -uara kelenjar sublingual

    4

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    5/44

    .9 Kelenjar Saliva Minor

    Kelenjar saliva minor terletak dalam mukosa atau submukosa. Kelenjar minor

    hanya menyumbangkan /0 dari sekresi lidah dalam *' jam. Kelenjar saliva minor

    dapat ditemui pada hampir seluruh epitel didalam rongga mulut. Kelenjar saliva minor

    tidak memiliki kapsul yang jelas seperti kelenjar mayor.

    Kelenjar labial #glandula labialis$ terdapat pada bibir atas dan bibir ba%ah dengan

    asinusasinus seromukus. 4anyak ditemui pada midline dan mempunyai banyak

    duktus.

    Kelenjar bukal #glandula bukalis$ terdapat pada mukosa pipi, dengan asinusasinus

    seromukus.

    Kelenjar 4ladin7uhn #8landula lingualis anterior$ terletak pada bagian ba%ah

    ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan asinusasinus seromukus.

    Kelenjar 9on bner #8ustatory 8land ; albuminous gland$ terletak pada pangkal

    lidah, dnegan asinusasinus murni serus.

    Kelenjar 5eber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinusasinus

    mukus . Kelenjar 9on bner dan 5eber disebut juga glandula lingualis posterior.

    Kelenjar palatinal dengan asinus mukus. erdapat di sepertiga posterior palatal dan

    di palatum molle . dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous

    yang padat.

    B Klasi;i

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    6/44

    '. >nfection and reactive lession #7ecrotizing

    -etaplasia, 9iral infection, 4acterial

    >nfections,

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    7/44

    -ulut kering yang diindikasikan sebagai penurunan produksi saliva pada umumnya

    disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

    a (;e< sam&ing obat

    Aerostomia atau mulut kering adalah reduksi saliva abnormal sebagai efeksamping dari pengobatan tertentu. 4eberapa obat tertentu seperti antidepresan

    trisiklik, antipsikotik, benzodiazepin, atropinics, blocker, dan antihistamin

    mempunyai efek samping Berostomia.

    b Radiasi

    erapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk pera%atan kanker telah

    terbukti dapat mengakibatkan rusaknya struktur kelenjar saliva dengan berbagai

    derajat kerusakan pada kelenjar saliva yang terkena radioterapi. Cumlah kerusakan

    kelenjar saliva tergantung dari jumlah dosis radiasi yang diberikan selama terapi

    radiasi.

    adiasi dapat menyebabkan kerusakan pada D7< seperti perubahan pada

    struktur basa nitrogen, putusnya ikatan hydrogen antar basa. Ketika kerusakan

    D7< terjadi, maka kerusakan D7< akan mengeluarkan molekul sensornya yaitu

    ataxia-telangiectasia mutated #

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    8/44

    berperan dalam mengontrol proliferasi dan menentukan apakah kerusakan D7I*, >I',>I@, >I)a, dan 7a.

    Sitokin merubah fungsi sel epitel dalam mempresentasikan protein merangsang

    apoptosis sel epitel kelenjar. >nfiltrasi limfosit yang mengganti sel epitel kelenjareksokrin menyebabkan keluhan mulut dan mata kering. Keradangan pada kelenjar

    eksokrin dijumpai pembesaran kelenjar. aktor genetik, infeksi, hormonal serta

    psikologis berperan terhadap patogenesis sehingga sistem imun teraktivasi.

    Selain infiltrasi sel dan 4 pada kelenjar eksokrin, ada hipotesa mengenai

    sindrom sjorgen berkaitan dengan proses autoantigenautoantibodi di permukaan

    sel dendritik. 7Q. Sitokin mengaktivasi sel

    dendritik, sel dan dengan bantuan helper, sel 4 juga teraktivasi serta

    25

    Gambar .*a.%ye sorenessdan b. Aerostomia pada penderita

    Sindrom Sjogren

    a b

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    26/44

    menghasilkan autoantibodi. &roliferasi sel 4 yang berlebihan memproduksi auto

    antibodi antinuklear yang berlebihan pula. Kompleks imun yang menumpuk

    disuatu jaringan, akan menyebabkan kerusakan jaringan tersebut. &ada sindrom

    sjogren targetnya adalah kelenjar eksokrin, sehingga penumpukan antibodi

    antinuklear di kelenjar eksokrin akan menurunkan fungsi kelenjar eksokrin.

    Dalam hal ini yang terkena adalah kelenjar air liur, sehingga terjadi penurunan

    produksi air liur.

    - 4%mor Kelenjar Saliva

    Sel kanker sebenarnya sudah ada pada tubuh manusia dan tidak berbahaya.

    Ealhal yang memicu ketidaknormalannya yang membuat sel ini menjadi patogen.Secara patologi anatomi, tumor identik dengan neoplasma #kumpulan sel

    26

    Gambar .,. Kemungkinan keterlibatan sel dendritik dalam patogenesis sindrom Sjgren.

    Sebagai tanggapan terhadap infeksi virus maupun self7< yang mengandung kompleks

    imun, plasmacytoid DM #&DM$ yang direkrut dalam darah pada kelenjarkelenjar ludah

    menghasilkan >7Q. &ada peradangan lanjut, akan ada monositoit DM #-DM$, monosit,

    sel dan 4. &erlu diketahui, dengan adanya >7Q, maka tersebut dapat mengakibatkanpematangan autoantigen-DM pada individu.

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    27/44

    abnormal yang terbentuk oleh selsel dan tumbuh terus menerus secara tidak

    terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi

    tubuh$, sedangkan dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua

    tonjolan yang diartikan pembengkakkan.

    Klasi;istilah

    tumor banigna mengacu pada selsel neoplastik yang tidak menginvasi jaringan

    sekitar dan tidak bermetastatis. -etastatis sendiri adalah kemampuan sel kanker

    untuk menyusup dan membangun pertumbuhan pada daerah tubuh lain yang jauh

    dari asalanya. Sedangkan istilah tumor maligna mengacu pada selsel neoplastik

    yang tumbuh dan menginvasi jaringan sekitar dan mampu bermetasatis pada

    jaringan reseptif.

    8a

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    28/44

    Gambar ..8ambaran klinis penderita

    -enurut 7ational Mancer >nstitute, tandatanda kanker kelenjar ludah antara lain:

    4enjolan #biasanya tanpa rasa sakit dan nyeri tekan$, keras, dan berupa massa di

    daerah telinga, pipi, rahang, bibir atau di dalam mulut

    Mairan mengalir dari telinga

    Kesulitan menelan atau membuka mulut secara luas

    -ati rasa atau kelemahan fungsi pada %ajah

    7yeri pada %ajah yang tidak hilang

    @ Sialorr!ea

    Sialorrhea didefinisikan sebagai sekresi saliva berlebihan atau hipersalivasi.

    (tiologi

    Sialorrhea sering terjadi karena disfungsi neuromuskular. Sialorrhea juga

    dapat disebabkan oleh kondisi inflamasi, seperti infeksi kavitas oral, efek sampingdari obat, aliran gastroesophageal, terpapar racun, dan rabies. Sialorrhea juga

    dapat terjadi ketika disfungsi sensory menurunkan kemampuan seseorang untuk

    mengenali pengeluaran air liur atau disfungsi motor menghalangi seseorang untuk

    mengatur sekresi saliva normal

    Patogenesis

    Sialorrhea dapat disebabkan karena peningkatan produksi saliva atau terkait

    dengan kegagalan mekanisme membersihkan dan membuang saliva. 8angguan

    dalam koordinasi dari orofasial dan palatumlingual adalah salah satu mekanisme

    yang dapat mengakibatkan penumpukan saliva pada bagian anterior mulut. Otot

    otot yang tidak berkoordinasi menghambat inisiasi dari refleB menelan. Oleh

    karena itu selanjutnya megganggu aliran saliva dari mulut ke oropharing

    28

    Gangguan

    koordinasi otot-

    otot orofasial dan

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    29/44

    Gambaran Klinis

    &enyumbatan saluran napas, produksi aspirasi kandungan oral dan kemungkinan

    aspirasi pneumonia.

    Eipersalivasi juga menyebabkan iritasi perioral dan traumatis ulserasi yang

    dapat menjadi infeksi sekunder oleh jamur atau organisme bakteri

    Diagnosa

    Karena ada banyak penyebab etiologi dari hipersalivasi, sehingga penting untuk

    etiologi yang tepat dari hipersalivasi dan medical record yang lengkap.

    valuasi gejala oral harus dilakukan, berfokus pada pembesaran kelenjar saliva,

    ulserasi mulut, kepala ? leher ? massa oral, fungsi neuromuskuler, dan kondisi

    dari protesa introral harus dilepas.

    Karena sebagian besar kasus hipersalivasi berkaitan sekresi clearance, proses

    menelan maka diagnosa diperlihatkan dengan mengetahui kondisi pasien dalamberbicara dan menelan.

    29

    Menghambat

    inisiasi dari reek

    Mengganggu aliran

    saliva dari mulut

    Penumpukan Saliva

    Hipersalivasi

    Sialorrhea

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    30/44

    Iaju aliran saliva harus diperoleh. tingkat normal output saliva tanpa distimulasi

    dari seluruh kelenjar adalah sekitar *,1 sampai 2,/ ml per / menit.

    ,* 2erotiCing Sialometa&lasia-erupakan kondisi inflamasi yang jarang terjadi karena tidak tuntasnya suatu

    etiologi yang berefek ke kelenjar saliva palatal minor.

    (tiologi

    7ecrotizing Sialometaplasia merupakan peradangan reaktif dari jaringan

    kelenjar ludah yang bersifat benigna. Eal ini mungkin hasil dari iskemik lokal dan

    nekrosis kelenjar. Secara klinis, lesi ini terlihat seperti lesi maligna, sehingga

    mengakibatkan kesalahan identifikasi dan penanganan. Iesi ini dapat juga terjadi

    setelah prosedur bedah atau karena anastesi lokal dengan tempo %aktu dapat

    bermingguminggu setelah prosedur tersebut.7ecrotizing Sialometaplasia terjadi

    pada kelenjar saliva minor. aktor predisposisi penyakit ini yaitu trauma, rokok,

    kebanyakan minum alcohol, dan muntah terus menerus.

    Patogenesis

    &atogenesis 7S ini belum jelas$ -enurut nfarction mengakibatkan seuestrasi dari neckrotik acini lalu terjadilah ulserasi.

    &seudoepitheliomatous hyperplasia dapat berkembang selama proses

    penyembuhan ulserasi.

    30

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    31/44

    Gambaran dan Gejala Klinis

    7ekrosis yang diikuti pembengkakan yang sakit dan ulserasi sering muncul.

    +mumnya lesi berada di palatum durum bagian posterolateral, bagaimanapun

    dapat menyerang semua tempat dimana terdapat jaringan kelenjar minor, kecuali

    bibir. Iesi a%alnya muncul sebagai nodul eritematosa lunak. Kemudian setelah

    lapisan mukosa pecah, segera timbul ulser yang dalam dengan dasar ber%arna

    kekuningan. 5alaupun ulser terlihat dalam dan lebar, bisanya pasien hanya

    mendeskripsikan rasa sakitnya sebagai rasa sakit yang tumpul dan sedang. Iesi ini

    dapat terasa sakit dan dapat juga asimtomatik, beberapa pasien sering merasakan

    demam, malaise, atau paraesthesia pada daerahnya.

    Diagnosa

    +ntuk menentukan diagnosa dibutuhkan biopsi, karena kadang gambaran dari

    histopatologinya sering dikira bentuk dari karsinoma. Oleh karena itu pemeriksaan

    histopatologi akan memperlihatkan hasil bah%a tidak ditemukannya sel maligna

    dalam lesi ini.

    31

    7ekrosis Kelenjar

    acini

    Seuestrasi dari

    necrosis acini

    ulserasi

    eaktif fibrosis

    4erkembangya

    &seudoepitheliomatous

    hyperplasia

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    32/44

    4era&i

    Dapat dilakukan debridement dan pembilasan dengan larutan salin untuk

    mempercepat proses penyembuhan idak ada terapi spesifik, biasanya akan sembuh sendiri dalam periode %aktu

    beberapa minggu #biasanya @ minggu$. ekurensi atau keadaan yang tidak dapat

    disembuhnkan jarang terjadi.

    Gambar .+7ecrotizing Sialometaplasia pada palatum durum disertai perdarahan,

    ulserasi dan nekrosis jaringan lunak

    32

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    33/44

    Mengel%ar

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    34/44

    Mengin;e

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    35/44

    35

    T!a"a -(#a- =

    #a$i# 'ada d"#*"s

    -a$d"-a sa-ia i$(!

    D"#*"s

    -a$d"-asa-ia i$(!

    !"sa#

    Sa-ia #-"a!

    $"" -a'isa$

    s"b "#(sa

    :ai!a$ "+"s

    *!d(!($ da$

    s#!si$a *!*aa$

    i$;aa

    si

    T!adi

    '$"ba*a$

    'ada da!a

    *!sb"*

    M%KOKE

    nflamasi

    &engobatanDehidrasiIanjut usia

    #penuaan$

    adiasi

    #taphylococcu

    s aureusR

    Sekresi mukus

    Sekresi purulen %arnaputih susu dan kental

    ibrosis

    interstitial

    -ealtime Syndrom

    Selera makan ,

    sekresi saliva

    terangsang

    >nflamasi

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    39/44

    39

    S

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    40/44

    40

    PATOGENESISSINDROM

    S?ORGEN

    .a#*(! G$*i#

    da$

    $ bab

    M"*asi

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    41/44

    tid

    mu

    41

    =erostomia M%m&s M%

  • 7/23/2019 MAKALAH KELMPOK OB 5

    42/44

    S"ndrome Sjorgen 4%mor Sialorr!ea 2erotiCing Sialometa&lasia

    Gambara

    n Klinis

    mulut kering dan matakering, jika sekunder

    ditambah dengan

    rheumteoid arthritis.

    4enjolan keras, dan berupa

    massa di daerah telinga, pipi,

    rahang, bibir atau di dalam

    mulut

    Mairan mengalir dari telinga

    &enyumbatan saluran napas,

    produksi aspirasi kandungan

    oral dan kemungkinan

    aspirasi pneumonia.

    Eipersalivasi juga

    menyebabkan iritasi perioral

    dan traumatis ulserasi yang

    dapat menjadi infeksi

    sekunder oleh jamur atau

    organisme bakteri

    7ekrosis yang diikuti

    pembengkakan yang sakit dan

    ulserasi sering muncul.

    (tiologi Keterlibatan penyakitimunitas dimana suatu

    sistem imunitas tubuh

    menyerang danmenghancurkan selselpenyusun kelenjar saliva,

    kelenjar air mata dan

    kelenjar eksokrin tubuh

    lainnya

    -utasi gen akibat gen perusakD7