makalah kelompok 2

Upload: bintang-utami

Post on 15-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MIKROORGANISME AIR TERCEMAR

OLEH KELOMPOK 21. Ni Kadek Destari Dwi WiantariP 071340110062. Luh Gede Yoni Asta SuriP 071340110073. Madya Mas Cista HwardaniP 071340110084. Ni Wayan Febi SuantariP 071340110095. Komang JatmikaP 07134011010

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN DIII ANALIS KESEHATAN2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAir merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Air yang terdapat di alam tidak ada yang betul-betul murni selalu ada zat-zat yang terlarut maupun tidak terlarut di dalamnya. Selain mengandung zat-zat tertentu, di dalam air pun sering terlarut gas-gas yang ada di udara (seperti oksigen, karbon dioksida, dan lain-lain). Air juga mampu melarutkan garam-garam alkali, garam transisi, dan beberapa senyawa karbon yang ada di tanah sehingga air merupakan pelarut yang baik (pelarut universal). Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat di gunakan untuk tujuan penggunaannya. Yang dimaksud dengan air tercemar air adalah air yang telah di masuki makhluk hidup (mikroorganisme), zat atau energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebababkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organisme lainnya. Bahan penyebab pencemaran disebut bahan pencemar atau polutan. Sumber pencemaran yang paking utama di negara kita adalah limbah rumah tangga.Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti: pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara. Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah : Diare, Demam berdarah, Disentri, Hepatitis A, Kolera, Tiphus, Malaria, Cacingan.1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan air tercemar?2. Apa saja yang dapat menjadi sumber pencemar pada air?3. Bagaimana penggolongan air tercemar?4. Mikroorganisme apa saja yang terdapat pada air tercemar?5. Bagaimana dampak air tercemar terhadap kesehatan?1.3 Tujuan1. Untuk dapat mengetahui pengertian air tercemar2. Untuk dapat mengetahui sumber sumber pencemar air3. Untuk dapat mengetahui penggolongan air tercemar4. Untuk dapat mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada air tercemar5. Untuk dapat mengetahui dampak air tercemar terhadap kesehatan.1.4 MetodeMetode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode Studi Pustaka

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Air Tercemar Air tercemar adalah air yang telah dimasuki makhluk hidup (mikroorganisme), zat atau energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukkannya (Zuhra, 2010).Air tercemar adalah air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan. Sumber air kotor menurut lokasi pencemaran maka air tercemar ini digolongakan dalam dua lokasi yaitu (Gabriel, 2001) :1. Air tercemar di pedesaan dimana sumber pencemarnya adalah hasil sampah rumah tangga, hasil kotoran hewan, hasil industri kecil.2. Air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil, industri besar, hotel, restauran, dan tempat keramaian. Sedangkan dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada praktiknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku atau penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air (Achmadi, 2001).Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi (Effendi, 2003):1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa.2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH.3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri patogen.

2.2 Sumber PencemarBanyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam (Pencemaran Ling. Online, 2003).Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat ditunjukkan secara skematik sebagai berikut : Bagan Pengaruh Beberapa Jenis Bahan

Sumber pencemaranGas-gas pencemarBahan pencemar terlarutBahan pencemar partikulatAtmosfirBiota akuatikBiota terestialBadan airTanahKesehatan manusiaKomponen LingkunganSumber PencemaranKesehatan ManusiaPencemar terhadap Lingkungan PerairanMenurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:1. Padat2. Organik dan olahan bahan makanan3. Anorganik4. Cairan berminyak5. Berupa panas6. Zat kimia

2.2.1 Bahan Buangan PadatYang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme dalam air juga terganggu.Terjadinya endapan di dasar perairan akan sangat mengganggu kehidupan organisme dalam air, karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga tidak dapat menetas. Selain itu, endapan juga dapat menghalangi sumber makanan ikan dalam air serta menghalangi datangnya sinar matahari.Pembentukan koloidal terjadi bila buangan tersebut berbentuk halus, sehingga sebagian ada yang larut dan sebagian lagi ada yang melayang-layang sehingga air menjadi keruh. Kekeruhan ini juga menghalangi penetrasi sinar matahari, sehingga menghambat fotosintesa dan berkurangnya kadar oksigen dalam air.2.2.2 Bahan Buangan Organik dan Olahan Bahan MakananBahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga bahan buangan organik yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3). 2.2.3 Bahan Buangan AnorganikBahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg).Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan.Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.2.2.4 Bahan Buangan Cairan BerminyakBahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu. Selain itu, burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak. 2.2.5 Bahan Buangan Berupa Panas (Polusi Thermal)Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.2.2.6 Bahan Buangan Zat KimiaBahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),b. Bahan pemberantas hama (insektisida),c. Zat warna kimia,d. Zat radioaktif

2.3 Penggolongan Air TercemarMenurut WHO, ditetapkan empat tahapan pencemaran :1. Pencemaran tingkat pertamaPencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan2. Pencemaran tingkat keduaPencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada pancaindera dan alat vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya3. Pencemaran tingkat ketigaPencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis4. Pencemaran tingkat keempatPencemaran yang telah menimbulkan dan mengakibatkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemar terlalu tinggiAir secara bakteriologis dapat dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah bakteri coliform yang terkandung dalam 100 cc sampel air/MPN. Golongan-golongan air tersebut antara lain (Chandra,2007) :1. Air tanpa pengotoran ; mata air (artesis) bebas dari kontaminasi bakteri coliform dan patogen atau zat kimia beracun2. Air yang sudah mengalami proses desinfeksi ; MPN250.000/100 cc.MPN disini mewakili Most Probable Number (jumlah terkaan terdekat dari bakteri coliform dalam 100cc air).

2.4 Mikroorganisme yang Terdapat pada Air TercemarBeberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen penyebab pencemaran air adalah bakteri, virus, dan protozoa. Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat patogen antara lain sebagai berikut :2.4.1 Salmonella

Kingdom : BacteriaPhilum: ProteobacteriaKelas : GammaproteobacteriaOrdo : EnterobacteriaFamili : EnterobactericeaeGenus : SalmonellaSpesies :Salmonella typhiSalmonella adalah enterobactericeae yang terdistribusi secara luas di dalam lingkungan dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteri patogen paling utama yang terdapat di air limbah yang dapat menyebabkan demam typus dan paratypus dan gastroenteristis (radang lambung / perut). Konsentrasi Salmonella di dalam air limbah berkisar dari beberapa sel samapi mencapai 8000 organisme per 100 ml air limbah. Diperkirakan bahwa hampir 0.1% penduduk mengeluarkan Salmonella di dalam tinja. Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama disebabkan oleh kontaminasi pada makanan, tetapi pada kontaminasi air minum juga masih menjadi perhatian yang utama (Krisno,2012).2.4.2 Shigella

Kingdom : BacteriaPhilum: ProteobacteriaKelas : GammaproteobacteriaOrdo : EnterobacteriaFamili : EnterobactericeaeGenus : ShigellaSpesies :Shigella dysenteriae

Shigella secara sepintas adalah agen disentri bacillus, yaitu suatu penyakit diare yang menyebabkan berak darah sebagai akibat dari peradangan dan pendarahan selaput dinding usus. Ada empat spesies shigella yang bersifat patogen, yaituShigella flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii,danShigella sonnei.Keempat Shigella patogen tersebut dapat berpindah secara kontak langsung dengan penderita yang telah terinfeksi, dimana orang yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam tinjanya (Krisno,2012). Meskipun perpindahan atau penularan Shigella melalui kontak antar orang adalah cara penularan yang utama, tetapi melalui air juga perlu diperhatikan. Contohnya, seperti yang terjadi di Florida, penggunaan air tanah mempunyai andil terhadap Shigellosis yang telah menginfeksi sekitar 1200 orang (Krisno,2012).2.4.3 Vibrio Cholerae

Kingdom : BacteriaPhilum: ProteobacteriaKelas : GammaproteobacteriaOrdo : VibrionalesFamili : VibrionaceaeGenus : VibrioSpesies :V. choleraeVibrio choleraeadalah bakteri gram-negative yang berentuk batang melengkung. Bakteri ini dapat berpindah melalui air.Vibrio choleraemengeluarkan suatu enterotoksin yang menyebabkan diare, mulai dari ringan sampai hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat.Vibrio choleraesering muncul sebagai endemik di banyak wilayah Asia. Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan pencemaran air dengan konsentrasi sebesar 10 10.000 organismpe per 100 ml air pada saat terjadi endemik. Ledakan endemik Kolera pernah terjadi di Peru dan Chilli yang diakibatkan mengonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi oleh air yang telah tercemar olehVibrio Cholerae (Krisno,2012).2.4.4 Bakteri ColiformColiform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indicator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk produk susu. Adanya bakteri koliform di dalam makanan/minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan (Widyanti dan Ristiani, 2004). Coliform adalah kelompok bakteri gram negatif berbentuk batang yang pada umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Gas ini merupakan ekskret yang dihasilkan Coliform. . Sifat-sifat Coliform Bacteria yang penting adalah (Suriawaria, 1996) :a. Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagai sumber energi dan beberapa komponen nitrogen sederhana sebagai sumber nitrogen.b. Mempunyai sifat dapat mensistesa vitamin.c. Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,50C.d. Mampu menghasilkan asam dan gas gula.e. Dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan.Bakteri coliform berdasarkan asal dan sifatnya dibagi menjadi dua golongan (GAUSE, G. F. 1946) :a. Coliform fecal, seperti Escherichia coli yang betul-betul berasal dari tinja manusia dan hewan berdarah panas.b. Coliform non fecal, seperti aerobacter dan klebsiella yang bukan berasal dari tinja manusia dan hewan berdarah panas tetapi biasanya berasal dari hewan berdarah dingin atau tanaman yang telah mati.Bakteri Coliform ini merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air. Terdapatnya bakteri Coliform dalam air dapat menjadi indikasi kemungkinan besar adanya organisme patogen lainnya. Keberadaan E.coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E.coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan (GAUSE, G. F. 1946):a. E.coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi.b. E.coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar.c. Bila dalam air tersebut ditemukan E.coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik. Oleh karena itu pada air minum tidak diperbolehkan sama sekali adanya bakteri coliform.d. Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E.coli dalam air tersebut. Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia Coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh.

Penentuan Coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Semakin sedikit kandungan bakteri Coliform dalam air maka semakin bersih air tersebut. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Meskipun pada kenyataannya bakteri Coliform ini memiliki beberapa kelemahan untuk dijadikan indikator yakni (Dad, 2000) :a. Ia tidak sepenuhnya pathogen. Beberapa tipe dapat menyebabkan disentri pada bayi. Jenis E.coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan.b. Tidak semua bakteri Coliform berasal dari usus manusia, ia dapat juga berasal dari hewan danbahkan ada yang hidup bebas. Oleh karenanya, dalam dunia laboratorium, ada tes lanjutan yang memeriksa Escheria coli yang pasti berasal dari tinja.c. Tidak sepenuhnya dapat mewakili virus karena Coliform musnah lebih dahulu oleh chlor sedangkan virus tidak. Kista amoeba dan telur cacing juga tahan lebih lama di dalam saluran air bersih dibanding dengan bakteri Coliform.d. Bakteri Coliform dapat berkembang biak dalam air meskipun dalam kemampuan yang terbatas. Persyaratan kualitas air minum (air yang aman untuk dikonsumsi langsung), termasuk AMDIU, diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002. Air minum itu selain harus memenuhi persyaratan fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan mikrobiologis. Air minum harus bebas dari bakteri patogen.Bakteri Escherichia coli yang merupakan salah satu coliform fecal merupakan kuman dari kelompok gram negatif, berbentuk batang dari pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek, tidak membentuk spora maupun kapsula, berdiameter 1,1 1,5 x 2,0 6,0 m, dapat bertahan hidup di medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas, kandungan G+C DNA ialah 50 sampai 51 mol % (Pelczar dan Chan, 1988:949).Adapun pengelompokan Escherichia coli , antara lain : 1. Enteropathogenic E. Coli ( EPEC )Strain E. coli tipe ini memproduksi racun dan sifat sifat pathogennya tidak jelas. Pemeriksaan terkahir untuk tipe ini dilakukan dengan slide agglutinasi menggunkan diagnostika (Sumarno,1987).2. Enterotoxigenic E. Coli ( ETEC )Strain E. coli dari tipe ini dapat memproduksi racun, stable dan atau labile toxin. Stable toxin yaitu racun yang tahan panas, sedangkan labile toxin yaitu racun yang tidak tahan panas. Racun racun itu dapat menimbulkan diare. Stable toxin ( ST ) dapat diperiksa dengan percobaan biologis menggunakan infant mice umur maksimum 4 hari. Sedangkan labile toxin ( LT ) dapat diperiksa dengan ELISA test (Sumarno,1987).3. Enteroinvasive E. Coli ( EIEC )Strain bakteri E.coli tipe ini dapat menimubulkan penyakit diare. Identifikasi bakteri ini dapat dilakukan dengan Sereny test yaitu dengan meneteskan suspense pekat bakteri ini pada mata marmot (Sumarno,1987).4. Enterohaemorrhagic E. Coli ( EHEC )E. coli serotype 0157 ini dapat memproduksi Vero Cytotoxin yang dapat menimbulkan diare berdarah atau haemorrhagic colitis ( HC ) dan Haemolytic Ureamic Syndrome ( HUS ). Identifikasi bakteri ini dapat dilakukan dengan reagen kit E.coli 1057 latex test (Sumarno,1987).

2.5 Dampak Air Tercemar Terhadap KesehatanPeran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain : Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri Air sebagai media untuk hidup vector penyakitAda beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan AgennyaAgenPenyakit

Virus

RotavirusDiare pada anak

Virus Hepatitis AHepatitis A

Virus PoliomyelitisPolio (myelitis anterior acuta)

Bakteri

Vibrio choleraCholera

Escherichia ColiDiare/Dysenterie

Enteropatogenik

Salmonella typhiTyphus abdominalis

Salmonella paratyphiParatyphus

Shigella dysenteriaeDysenterie

Protozoa

Entamuba histolyticaDysentrie amoeba

Balantidia coliBalantidiasis

Giarda lambliaGiardiasis

Metazoa

Ascaris lumbricoidesAscariasis

Clonorchis sinensisClonorchiasis

Diphyllobothrium latumDiphylobothriasis

Taenia saginata/soliumTaeniasis

SchistosomaSchistosomiasis

Sumber : KLH, 2004

Penyakit yang biasanya berhubungan dengan pencemaran air akibat mikroorganisme antara lain adalah :

a. KoleraKolera merupakan penyakit yang sudah langka di negara-negara perindustrian dalam seratus tahun belakangan ini, tetapi penyakit ini masih sering terdapat di beberapa bagian dunia termasuk sub-benua India dan bagian benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara (sub-Sahara). Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteriaVibrio cholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah. Kurang lebih 1 dari setiap 20 penderita mengalami sakit yang berat dengan gejala diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan kram di kaki. Bagi mereka ini, kehilangan cairan tubuh secara cepat ini dapat mengakibatkan dehidrasi dan shock atau reaksi fisiologik hebat terhadap trauma tubuh. Kalau tidak diatasi, kematian dapat terjadi dalam beberapa jam. Sumber utama penularan penyakit ini adalah air minum atau makanan yang tercemar (terkontaminasi) oleh kotoran atau muntahan penderita yang mengandung bakteri kholera ataupun tercemar oleh inang atau pembawa bakteri kholera (Krisno, 2012).

b. DisentriDisentriberasal daribahasa Yunani, yaitudys(=gangguan) danenteron(=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah.Disentri adalah peradangan usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar. Buang air besar ini berulang-ulang yang menyebabkan penderita kehilangan banyak cairan dan darah. Penyebab umumnya adalah infeksi parasitEntamoeba histolyticayang menyebabkan disentri amuba dan infeksi golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler. Penderita perlu segera mendapatkan perawatan medis, jika tidak dapat mengancam jiwa (Krisno, 2012).

c. Demam Thipoid (Typhus)Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteriSalmonella enterica, khususnya turunannya yaituSalmonella typhiterutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Di Indonesia, diperkirakan antara 800 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun. Sumber penularan yang utama adalah penderita itu sendiri atau karier, dan penularan dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteria yang ada di dalam tinja penderita yang akan mengontaminasi air, air minum, makanan, ataupun kontak langsung (Krisno, 2012).

d. DiareDiare adalah sebuahpenyakitdi mana penderita mengalami rangsanganbuang air besaryang terus-menerus dantinjaatau feses yang masih memiliki kandunganairberlebihan. DiDunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Yang paling banyak terserang penyakit ini umumnya adalah anak-anak dan balita, dan bila keadaannya parah seringkali mengakibatkan dehidrasi, yang apabila tidak segera ditangani dapat berujung pada kematian. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ini berasal dari tinja dan masuk ke tubuh manusia melalui mulut, makanan, minuman atau melalui kontak perorangan. Seringkali organisme penyebab infeksi entrik tersebut diakibatkan oleh kondisi lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat. Hal terebut juga dikarenakan oleh pencucian tangan yang kurang bersih pada waktu buang kotoran, ataupun melalui lalat. Banyak juga kasus yang terjadi akibat mengonsumsi air yang telah tercemar oleh bakteri patogen penyebab diare tersebut (Krisno, 2012).

BAB IIISIMPULAN

3.1 Kesimpulan1. Air tercemar adalah air yang telah dimasuki makhluk hidup (mikroorganisme), zat atau energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.2. Sumber pencemar air terdiri dari sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.3. Penggolongan air tercemar, menurut WHO dibagi menjadi penggolongan tingkat pertama, kedua, ketiga dan keempat sedangkan berdasarkan jumlah bakteri coliform yang terkandung dalam 100 cc sampel air/MPN, dibagi menjadi: Air tanpa pengotoran Air yang sudah mengalami proses desinfeksi Air dengan penjernihan lengkap Air dengan penjerniahan tidak lengkap Air dengan penjernihan khusus (water purification)4. Mikroorganisme yang terdapat pada air pencemar antara lain bakteri Vibrio cholera, Salmonella sp., Shigella, dan Coliform.5. Dampak air tercemar terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan water-borne disease.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2008.Pentingnya Air Bersih Bagi Kesehatan.http://keslamsel.wordpress.com/2008/08/21/pentingnya-air-bersih-bagi-kesehatan-kita-lingkungan/. Diakses 19 Maret 2013Anonim.2010.Air Tercemar.http://pakpakstudent.wordpress.com/2010/08/08/makalah-air-tercemar/. Diakses 19 Maret 2013Chandra,dr Suryanata. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGCDedi. 2013. Dampak Polusi Air bagi Kesehatan. http://dedi-smk.blogspot.com/2013/02/dampak-polusi-air-bagi-kesehatan.html.Diakses 19 Maret 2013Fatimah.2010.Ciri-ciri Air Tercemar.http://cupacupa91.blogspot.com/2010/03/ciri-ciri-air-tercemar.html . Diakses 19 Maret 2013Krisno, Agus.2012. Pencemaran Air oleh Mikroba Patogen dan Penyakit yang Ditimbulkannya.http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/3184/. Diakses 19 Maret 2013Suriawiria.2012.Kandungan Bakteriologis Air Bersih.http://www.indonesian-publichealth.com/2012/06/kandungan-bakteriologis-air-bersih.html.Diakses 19 Maret 2013Yuli.2012.Dampak Polusi Air bagi Kesehatan.http://yuli-ipasmkn1kaligondang.blogspot.com/2012/02/dampak-polusi-air-bagi-kesehatan.html. Diakses 19 Maret 2013Zam-zam. 2009. Dampak Pencemaran Air Bagi Manusia dan Lingkunganhttp://www.airminumisiulang.com. Diakses 19 Maret 2013

21