makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "sungai"

Upload: karinie-punk-luph

Post on 20-Feb-2018

434 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    1/31

    ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS AKIBAT

    PEMBUANGAN LIMBAH DOMESTIK

    Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Tata Lingkungan

    yang dibina oleh Bapak Prof. Ir. Marsoedi Ph, D.

    Oleh Kelompok 1:

    Imam Rosidi 1!"#"!""111"1$

    M% Bimo Sa&i'a(&o 1!"#"!""111")

    *+(i Se&'a(i(,-+m .i/a'a(&i 1!"#"!""111"#

    Ha(i0ah Di Rahmaa&i 1!"#"!""111"2

    Ro-' Se-a A'+d'a 1!"#"!""111"3"

    4AKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNI5ERSITAS BRA.I6A*A

    MALANG

    )"1!

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah !T, karena hanya berkat

    rahmat dan hidayah"#ya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

    $Analisis %ualitas Air ungai Brantas Akibat Pembuangan Limbah Domestik&.

    Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas matakuliah Manajemen Tata

    Lingkungan di program studi Budidaya Perairan, 'akultas Perikanan dan Ilmu

    %elautan, (ni)ersitas Bra*ijaya Malang.

    Pada kesempatan kali ini penulis mengu+apkan terima kasih yang

    sebesarbesarnya kepada Bapak Prof. Ir. Marsoedi Ph, D. selaku dosen

    pembimbing matakuliah Manajemen Tata Lingkungan. Tidak lupa pihak"pihak

    yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

    Penulis menyadari ketidaksempurnaan penulisan makalah ini. ehingga

    kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami

    harapkan sehingga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat. Akhir kata,

    besar harapan kami terhadap karya ke+il ini agar dapat bermanfaat bagi

    semuanya.

    Malang, ktober -/0

    Penulis

    2

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    3/31

    DA4TAR ISI

    1ALAMA# 2(D(L............................................................................................. /%ATA P3#4A#TA5.............................................................................................-

    DA'TA5 II.........................................................................................................6

    /. P3#DA1(L(A#........................................................................................... 7

    /./ Latar Belakang.......................................................................................7

    /.- 5umusan Masalah..................................................................................0

    /.6 Tujuan.................................................................................................... 0

    -. TI#2A(A# P(TA%A....................................................................................8

    -./ ungai.................................................................................................... 8

    -././ 9onasi ungai..............................................................................:

    -./.- Bagian"bagian ungai dan ;iri"+irinya.........................................:

    -.- Pemanfaatan ungai untuk %egiatan Budidaya......................................at tersuspensi dalam air

    berkurang sehingga air sungai menjadi lebih jernih dan kualitasnya

    membaik. Pada proses pengendapan selain >at tersuspensi yang

    mengendap biasa juga diikuti dengan proses pengendapan bahan

    pen+emar lain seperti bahan pen+emar organik, logam berat, dan bahan

    pen+emar lainnya.b. Proses reaerasi merupakan proses merupakan masuknya oksigen dari

    udara ke medium air. Proses reaerasi dapat terjadi melalui terjunan air dan

    juga melalui aliran air sungai, terutama aliran yang bergejolak. Proses

    reaerasi dapat menyebabkan kadar oksigen dalam air sungai sangat

    berpengaruh terhadap perbaikan kualitas air karena oksigen dapat

    menyebabkan terjadinya proses dekomposisi bahan pen+emar, terutamaterjadi pada bahan pen+emarorganik. Terdapatnya unsur oksigen dalam air

    juga memungkinkan terjadinya proses oksidasi dan reaksi"reaksi tertentu

    tersebut antara lainC bahan pen+emar organik, ammonia, nitrit dan

    sebagainya.+. Pada proses penyaringan,selain kadar >at tersuspensinya berkurang kadar

    bahan pen+emar lainnya umumnya juga ikut berkurang karena bahan

    pen+emar ini dapat terserap oleh medium filternya. Proses penyerapan

    bahan pen+emar pada sistem filtrasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

    misalnya jenis bahan pen+emarnya, jenis bahan filternya, diameter butiran

    filternya serta lamanya kontak antara bahan pen+emar dengan medium

    filternya. Pada proses filtrasi kemungkinan juga terjadinya proses

    penyerapan atau penguraian bahan pen+emar oleh mikroorganisme yang

    tumbuh dalam medium filternya.Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ofia et al. ?-/@, menunjukkan

    bah*a sistem saluran reaerasi tipe dinding penghalang merupakan sistem yang

    paling baik dibandingkan dengan sistem bak pengendap dan sistem filtrasi.

    Dengan efisiensi pengelohannya yakni oksigen terlarut mengalami kenaikan rata"

    rata 6J, bahan pen+emar organik ?nilai %mn7@ turun rata"rata sebesar //J,

    bahan pen+emar organik ?BD@ mengalami rata"rata penurunan sebesar -J,

    bahan pen+emar organik ?;D@ mengalami rata"rata penurunan sebesar /-J,

    >at tersuspensi mengalami penurunan sebesar 66J, kekeruhan mengalami

    penurunan sebesar 6J, dan kadar amonia total mengalami penurunan rata"rata

    sebesar 66J.elain itu pengelolaan air sungai dapat dilakukan se+ara kimia untuk

    menghilangkan partikel"partikel yang tidak mudah mengendap ?koloid@, logam"

    22

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    23/31

    logam berat, senya*a fosfor, dan >at organik bera+unF dengan membubuhkan

    bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan"bahan tersebut pada

    prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan"bahan tersebut, yaitu dari

    tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan ?flokulasi"koagulasi@, baik

    dengan atau tanpa reaksi oksidasi"reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil

    reaksi oksidasi.Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan

    membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berla*anan dengan

    muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga

    akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senya*a fosfor

    dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali ?air kapur misalnya@ sehingga

    terbentuk endapan hidroksida logam"logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.3ndapan logam tersebut akan lebih stabil jika p1 air G /,0 dan untuk

    hidroksiapatit pada p1 G =,0.Menurut 3+kenfelder ?/=

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    24/31

    karakteristik tersebut ka*asan tepi sungai mempunyai karakteristik khusus yang

    harus diakomodasikan dalam pengaturan >onasi seperti adanya >onaka*asan

    banjir, fungsi na)igasi, orientasi bangunan dan pelestarian ka*asan yang

    memerlukan kriteria khusus untuk mengatur tata guna dan kegiatan pada

    ka*asan tepi sungai. Pada umumnya karakteristik tersebut tidak terjaga dan

    tidak difungsikan dengan baik. Pengendalian ka*asan tepian sungai diperlukan

    untuk mengendalikan pemanfaatan ruang baik dari segi fungsi dan akti)itas

    kegiatan dari ka*asan tersebut, maupun pelestarian karakter dan fungsi sungai.

    Pengelolaan sumber daya air se+ara menyeluruh, terpadu dan

    ber*a*asan lingkungan hidup dan melibatkan semua pihak, baik sebagai

    pengguna, pemanfaat maupun pengelola, memerlukan manajemen pengelolaan

    dengan pendekatan one river basin, one plan and one integrated management.

    Integrated ater !esourches "anagement dapat di+apai melalui peningkatan

    koordinasi, pemberdayaan masyarakat dan membangun net*orking.

    Maka dari itu dalam rangka untuk mendapatkan manfaat yang optimal,

    pengembangan DA Brantas dilakukan se+ara menyeluruh dari hulu sampai ke

    hilir, terpadu, seimbang, berkelanjutan serta ber*a*asan lingkungan. %onsep

    dasar pembangunan adalah $satu sungai, satu ren+ana, satu manajemen

    terkoordinasi& melaluiC sistim perijinan penggunaan air, alokasi air yang tepat dan

    adil untuk pemanfaatan air yang efisien, pengelolaan terpadu atas sumberdaya

    air dan sumberdaya alam lainnya, penerapan prinsip"prinsip ekonomi O dalam

    pengelolaan, peningkatan peranserta s*asta ?kemitraan@, peningkatan

    koordinasi antar pemanfaat air untuk menghindari konflik

    %ondisi ideal sungai Brantas ter+ermin pada Perda %ota Malang #omor

    /: Tahun -/ tentang konser)asi air. Dalam peraturan daerah tersebut,

    disebutkan bah*a segala jenis kegiatan yang menimbulkan limbah ?+air maupun

    padat@ harus memiliki instalasi pengolahan air limbah ?minimal pengolahan

    sederhana seperti sumur resapan@ ?Perda %ota Malang #omor /: Tahun -/,

    -/-@. 1al ini dilakukan agar kualitas air sungai Brantas tetap terjaga. #amun,

    peraturan dan kenyataan di lapangan sangatlah tidak sesuai. %etidaksesuaian ini

    mendasari pentingnya pengukuran kualitas air sungai Brantas se+ara berkala

    agar dapat diketahui kondisi terkini air sungai Brantas. Pengukuran kualitas air

    dapat dilakukan dengan menggunakan banyak indikator yaitu fisik, kimia, dan

    biologi.

    24

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    25/31

    %ualitas fisik"kimia dapat diukur dengan mengukur kuantitas dan kualitas

    parameter"parameternya. Pengukuran fisik dilakukan dengan mengukur kondisi

    fisik sungai yang ditunjukkan oleh parameter kekeruhan, suhu, dan p1.

    edangkan kualitas se+ara kimia dapat diukur dengan menggunakan parameter

    BD ?#iochemical O$ygen %emand@, oksigen terlarut atau D ?%issolved

    O$ygen@, kandungan fosfat, dan kandungan amonium. Pemilihan parameter"

    parameter ini didasarkan pada analisis kondisi sungai Brantas. Banyaknya

    limbah domestik dan industri rumah tangga yang dibuang ke sungai Brantas

    menjadi pertimbangan dalam pemilihan tersebut.

    Parameter fisik ?kekeruhan, p1, dan suhu@ diukur sebagai dasar analisis

    pen+emaran se+ara fisik yang diakibatkan oleh >at pen+emar ?baik dari aktifitas

    industri maupun rumah tangga@ yang masuk ke dalam air. Parameter kimia

    ?BD, D, fosfat, dan amonium@ dipilih berdasarkan aktifitas pembuangan

    limbah yang sebagian besar karena limbah domestik, pertanian, maupun industri

    rumah tangga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    26/31

    Makroin)ertebrata lebih banyak digunakan karena keanekaragaman

    makroin)ertebrata akan dapat merepresentasikan kualitas air suatu tempat

    dengan lebih spesifik, dimana tiap spesiesnya akan memiliki sensitifitas yang

    berbeda pada perubahan lingkungan. elain itu, makroin)ertebrata juga menetap

    pada lingkungan tersebut ?mobilisasi rendah@, sehingga sangat dapat me*akili

    imbas perubahan lingkungan se+ara ekologis ?Burden et al., --@.

    %egiatan pengelolaan men+akup seluruh aspek sumberdaya alam, yakniC

    pengelolaan daerah tangkapan hujan, pengelolaan kuantitas dan kualitas air,

    pengendalian banjir, dan pengelolaan lingkungan sungai. Adapun konsep

    kebijakan operasional pada aspek konser)asi DA di ungai Brantas yakni

    Melakukan penghijauan yang dilakukan di a*al musim hujan

    Memberikan sangsi bagi pelanggar konser)asi Mengikutsertakan masyarakat dalam konser)asi, menjalin koordinasi

    antar lembagainstansi pengelola DA dalam pengelolaan DA serta

    meningkatkan peran serta masyarakat dalam usaha konser)asi

    Memberi penyuluhan kepada masyarakat dan industri tentang pentingnya

    konser)asi, pemakaian pupuk yang sesuai dengan aturan, serta tata +ara

    pengolahan tanah yang tidak mengganggu konser)asi .

    Memberikan IMB ?Ijin Mendirikan Bangunan@ serta memberi fasilitas

    pelayanan umum lainnya lebih selektif .

    osialisasi akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap baik melalui

    berbagai media.

    Memantau kualitas air se+ara rutin, mengembangkan sistem peri>inan

    pembuangan limbah, meningkatkan komunal.

    Menebar bibit ikan setiap a*al musim kemarau ?predator@ pada *aduk

    dan sungai yang mengalami eutrofikasi.

    Mengeruk dan mengambil sampah se+ara rutin serta melarang

    pembuangan limbahsampah dan memberi sangsi bagi yang melanggar

    !% PENUTUP

    !%1 Kesimp+la(

    Dari uraian di atas, maka didapat kesimpulan sebagai berikutC

    ungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari

    tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air ta*ar menuju ke

    laut, danau, ra*a, atau ke sungai yang lain.

    26

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    27/31

    Masuknya bahan pen+emar baik dari limbah rumah tangga, pertanian,

    perikanan, danatau industri ke dalam perairan dapat mempengaruhi

    kualitas perairan.

    %ualitas air sungai diketahui berdasarkan faktor kimia yakniC p1, D, BDdan ;D.

    %elompok organisme yang umum digunakan dalam pendugaan kualitas air

    adalah plankton, benthos, dan nekton ?ikan@. %elompok tersebut digunakan

    sebagai parameter kualitas air karena dapat men+erminkan pengaruh

    perubahan kondisi fisik dan kimia yang terjadi diperairan dalam selang

    *aktu tertentu.

    Bahan pen+emar di perairan dapat berasal dari sumber buangan yang

    dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik ?point source discharge@ dan

    sumber menyebar ?diffuse source@.

    umber titik adalah sumber pen+emaran terpusat seperti yang berasal dari

    air buangan industri maupun domestik dan saluran drainase.

    %egiatan pengelolaan men+akup seluruh aspek sumberdaya alam, yakniC

    pengelolaan daerah tangkapan hujan, pengelolaan kuantitas dan kualitas

    air, pengendalian banjir, dan pengelolaan lingkungan sungai.

    umber menyebar polutan yang masuk ke perairan seperti run off atau

    limpasan dari permukaan tanah permukiman atau pertanian.

    #ilai ke+enderungan meningkatnya nilai parameter BD, ;D, dan T

    yang hampir merata pada tiap segmen, dengan kenaikan BD, ;D, dan

    T rata"rata 0":J.

    27

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    28/31

    !%) Sa-a(

    ebaiknya *arga sekitar sungai Brantas lebih bisa memelihara ekosistem

    sungai Brantas agar sungai Brantas tingkat pen+emarannya dapat berkurang.

    Dan juga *arga sekitar yang tinggal di sekitar sungai lebih meminimkan

    pembuangan limbah sisa rumah tangga ke sungai. Ada penanganan +epat dari

    masyarakat dan pemerintah untuk bersama"sama meningkatkan atau

    memulihkan sungai yang ter+emar serta pemberian sanksi dan denda kepada

    pihak industri, pabrik, maupun masyarakat apabila limbah yang dibuang ke

    ungai Brantas belum memenuhi standart. Dengan demikian diharapkan kualitas

    air sungai Brantas dapat dipertahankan serta dapat dimanfaatkan se+ara

    langsung untuk kegiatan perikanan budidaya.

    28

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    29/31

    DA4TAR PUSTAKA

    Aprisanti, 5., Mulyadi, A., Dan iregar. -/6. truktur %omunitas Diatom 3pilitik

    Perairan ungai enapelan Dan ungai ail, %ota Pekanbaru. 6+-(al Ilm+Li(,k+(,a(. :?-@C -7/"-0-.

    Arisandi, P. -/7. ikat Pelaku Pen+emaran %ali Brantas. P-ess Release%%oordinator Lapangan Aksi I%AT B5A#TA -/7. !ringinanomC 4resik2a*a Timur

    Barus, A.D.1. -7. .ila'ah Ko(se-i, Ahmad, #. -/0. tudy %omparatif Benga*an olo dan ungai Brantasdalam Perkembangan 3konomi Abad %e"/ M "/0M di 2a*a Timur.

    A

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    30/31

    iahaan, 5., A. Indra*an., D. oedharman Dan Lilik B. P. -//. %ualitas Airungai ;isadane, 2a*a Barat"Banten. 6+-(al Ilmiah Sai(s%// ?-@ C-8

  • 7/24/2019 makalah manajemen tata lingkungan perikanan budidaya "Sungai"

    31/31

    LAMPIRAN

    Lampi-a( 1% Tabel /. Data pengukuran 7 senya*a kimia yang bersifat

    mutagenik ?menyebabkan mutasi@, karsinogenik ?menyebabkan kanker@.

    Pa-ame&e- U/i S+m9e- Dampak Ko(se(&-asi

    BPA ?Bisfenol A@ ;oating agent Diabetes,

    osteoporosis,

    obesitas

    ,/ " ,66

    mgkg

    P3 ?Ptalat 3ster@ Defoaming

    agent

    Testikel turun,

    hipospadia ?uretra

    berada di bagian

    ba*ah penis@,

    penurunan

    testosteron,penundaan

    pubertas dan

    malformasi pada

    janin

    ,/"-,-00

    mgkg

    P;B ?Poly+hlorinated

    bisphenyl@

    ;arbonless

    +opy paper

    %anker, iritasi paru

    dan hidung, IK

    rendah, lemah

    kontrol motori+

    /,