makalah mikrobiologi industri fix

Upload: boci-loph-pink

Post on 11-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    1/13

    MAKALAH MIKROBIOLOGI INDUSTRI

    PEMBUATAN YOGHURT

    Oleh :

    Rico Pramana Sugiarto (0808505032)

    Arry Andi Yastawa (0808505034)

    Pande Nyoman Handayai (0908505052)

    Sagung Tri Diah Purwani (0908505067)

    Ni Made Asih Wiradewi (0908505068)

    Ni Made Oka Dwicandra (0908505071)

    A.A.Kt.Sri Trisna Dewi Widhiani (0908505072)

    Charli Chanjaya (0908505073)

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA2012

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    2/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Saat ini banyak dilakukan kultur komersial dari bakteri prebiotik seperti Lactobacillus dan

    Bifidobacterium yang memiliki habitat pada usus manusia karena kehadiran bakteri ini dapat

    memberikan efek yang unik dan bermanfaat bagi kesehatan manusia. Bakteri tersebut diduga

    dapat memberikan manfaat sebagai modulasi kesehatan usus dan sistem imun seperti memberikan

    efek anti-carcinogenic, antidiarrhoeal and hypocholesterolaemic. Bakteri ini dapat digunakan

    dalam pembuatan yoghurt (Haddadin et al, 2004).

    Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu yang paling tua dan cukup

    populer di seluruh dunia. Bentuknya mirip bubur atau es krim tetap dengan rasa agak asam. Kata

    "yoghurt" berasal dari bahasa Turki, yaitu "jugurt" yang berarti susu asam. Itulah sebabnya

    sampai saat ini yoghurt sering juga disebut sebagai "susu asam". Sejak zaman dahulu, yoghurt

    telah dikenal luas di seluruh dunia, terbukti dari adanya berbagai nama yang digunakan untuk

    menyebut produk ini (Widodo, 2002). Namun nama produk ini sangat bervariasi di beberapa

    negara, antara lain "leben" di Mesir, "lebeny" di Syria, "dadhi" di India dan "mazum" di

    Amerika (Sirait, 1984).Konsumsi yoghurt pertama kali pada abad ke-13 di Timur Tengah pada masa

    Conqueror Genghis Khan yang digunakan oleh tentara sebagai makanan sehat. Yoghurt dan

    produk susu fermentasi telah menjadi makanan pokok masyarakat Timur Tengah, Asia,

    Rusia, dan Negara Eropa Timur seperti Bulgaria. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Elie

    Metchnikoff tentang manfaat kesehatan dari bakteri penghasil asam laktat menunjukkan

    bahwa umur panjang yang dimiliki oleh masyarakat tertentu dipengaruhi oleh tingginya

    konsumsi yoghurt dan produk susu fermentasi oleh masyarakat tersebut. Sampai saat ini

    yoghurt memiliki peranan penting dalam berbagai masakan dan makanan di dunia termasuk

    Turkim Yunani, India, dan Negara-negara di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Asia (World

    Healthiest Food, tt).

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    1.2.1. Apa saja yang diperlukan dalam pembuatan yoghurt?

    1.2.2. Bagaimana cara membuat yoghurt yang baik dan benar?

    1.2.3. Bakteri apa saja yang dapat digunakan dalam pembuatan yoghurt?

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    3/13

    1.3 TUJUAN

    1.3.1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt.

    1.3.2. Untuk mengetahui cara membuat yoghurt yang baik dan benar.

    1.3.3. Untuk mengetahui bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt.

    1.4 MANFAAT

    1.4.1. Dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt.

    1.4.2. Dapat mengetahui cara pembuatan yoghurt yang baik dan benar.

    1.4.2 Dapat mengetahui bakteri apa saja yang menjadi parameter pembuatan yoghurt.

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    4/13

    BAB II

    ISI

    2.1 YOGHURT

    Salah satu cara pengawetan susu yang tertua adalah dengan jalan mengasamkan

    melalui proses fermentasi, diantaranya adalah pembuatan yoghurt. Prinsip pembuatan

    yoghurt adalah : susu difermentasi dengan menggunakan biakan campuran Lactobacillus

    bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, sehingga menghasilkan konsistensi menyerupai

    "pudding". Kata yoghurt berasal dari "yugurt" dalam bahasa Turki. Namun nama produk ini

    sangat bervariasi di beberapa negara, antara lain "leben" di Mesir, "lebeny" di Syria, "dadhi"

    di India dan "mazum" di Amerika. Yoghurt merupakan makanan dan minuman tradisional

    yang penting di negara-negara Balkan dan Timur Tengah dan juga sudah lama dikenal di

    Eropa Selatan, Asia Selatan, Mesir dan di sekitar Mediteran. Yoghurt bermanfaat bagi orang

    yang tidak tahan terhadap gula susu (lactose), yang dikenal sebagai penderita "lactose

    intolerance". Karena pada proses pembuatan yoghurt dapat menurunkan seperempat kadar

    gula susu yang ada, maka bagi orang yang menderita "lactos intolerance", dapat

    mengonsumsi yoghurt sebagai sumber bahan makanan yang bergizi (Sirait, 1984).

    Yoghurt merupakan produk hasil fermentasi susu. Starter atau bibit yang digunakan

    adalah bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaris dan Streptococcus thermophillus dengan

    perbandingan yang sama. Karena digunakan bakteri laktat yang mampu memproduksi asam

    laktat, maka produk yang terbentuk berupa susu yang menggumpal dengan rasa asam dengan

    mempunyai cita-cita yang khas (Anonim, tt).

    Berdasarkan komposisinya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt berkadar lemak

    penuh dengan kandungan lemak di atas 3%, yoghurt berkadar lemak medium kandungan

    lemaknya 0,5 sampai 3%, dan yoghurt berkadar lemak rendah bila kandungan lemaknyakurang dari 0,5% (Anonim, tt).

    Berdasarkan metode pembuatannya, jenis yoghurt dibagi menjadi dua, yaitu set

    yoghurt dan stirred yoghurt. Bila fermentasi atau inkubasi susu dilakukan dalam kemasan

    kecil sehingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah sewaktu akan

    didinginkan atau sampai siap konsumsi, maka produk tersebut disebut set yoghurt.

    Sedangkanstirred yoghurtfermentasinya dalam wadah yang benar setelah selesai fermentasi,

    produk dikemas dalam kemasan kecil, sehingga gumpalan susu dapat berubah atau pecah

    sebelum pengemasan dan pendinginan selesai (Anonim, tt).

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    5/13

    Berdasarkan cita rasanya yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami atau sederhana

    dan yoghurt buah. Yoghurt alami yaitu yoghurt yang tidak ditambah cita rasa atau flavor

    yang lain sehingga asamnya tajam. Sedangkan yoghurt buah adalah yoghurt yang ditambah

    dengan komponen cita rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah, flavor sintetik dan zat

    pewarna. Jenis-jenis yoghurt yang telah dimodifikasi atau diolah lebih lanjut setelah

    fermentasi diantaranya yoghurt pasteurisasi untuk memperpanjang masa simpannya, yoghurt

    beku yaitu yoghurt yang dibekukan dan disimpan pada suhu beku, biasanya pada suhu

    -88,20C. Yoghurt konsentrat (pekat) yaitu yoghurt yang dipekatkan sampai kandungan bahan

    keringnya 24%. Sedangkan yoghurt kering (powder) yaitu yoghurt pekat yang dikeringkan

    sampai kandungan bahan keringnya mencapai 90-94% (Anonim, tt).

    2.2 BAHAN YANG DIPERLUKAN

    Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt terdiri dari bahan baku,

    bahan tambahan dan bibit atau starter. Bahan baku berupa susu murni, susu krim, susu bubuk

    tanpa lemak, susu yang sebagian lemaknya telah dihilangkan atau campuran dari beberapa

    jenis susu tersebut. Sebelum digunakan biasanya susu ini dipekatkan dulu dengan cara

    pemanasan atau ditambahkan susu krim bubuk (Anonim, tt).

    Bahan tambahan yang umum digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah pemanis,

    penstabil dan buah-buahan atau sari buah sebagai sumber cita rasa. Sebagai pemanis biasa

    digunakan sukrosa atau gula pasir, madu ataupun sirup. Jumlah gula dalam yoghurt akan

    menentukan jumlah asam cita rasa yang diproduksi oleh bibit yoghurt. Gula yang

    ditambahkan bisa dalam bentuk kristal bubuk ataupun sirup. Umumnya gula yang

    ditambahkan ke dalam yoghurt pada awal fermentasi sekitar 5-7% (Anonim, tt).

    Bahan penstabil digunakan dalam yoghurt untuk memperlembut tekstur, membuat

    struktur gel yang mengurangi atau mencegah pemisahan cairan dari yoghurt. Bahan penstabil

    yang sesuai untuk yoghurt adalah gelatin, karboksimetil selulosa (CMC), alginat dan

    karagenan. Sedangkan jumlah penggunaannya sebesar 0,5-0,7% (Anonim, tt).

    Buah-buahan yang digunakan untuk menambah cita rasa yoghurt tergantung kesukaan

    konsumen. Jumlah penambahan buah biasanya sebanyak 20-25% dari total produk. Buah-

    buahan yang sering digunakan adalah buah yang telah diawetkan, buah yang telah dibekukan

    dan sari buah (Anonim, tt).

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    6/13

    2.3 FUNGSI BIAKAN (STARTER)

    Biakan (starter) yang digunakan dalam pembuatan yoghurt berfungsi antara lain

    sebagai bahan pengawet (preservative). Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi

    laktose, menyebabkan pertumbuhan beberapa spesies bakteri tercegah, khususnya bakteri

    putrefaktif, karena bakteri ini kurang toleran terhadap asam. Komponen susu yang paling

    berperan dalam pembuatan yoghurt adalah laktose dan kasein. Laktose digunakan sebagai

    sumber energi dan karbon selama pertumbuhan biakan yoghurt dan pada prosesnya

    menghasilkan asam laktat. Dengan terbentuknya asam laktat ini, keasaman susu akan

    meningkat atau pH menurun. Kasein yang merupakan bagian protein yang terbanyak

    dalam susu mempunyai sifat sangat peka terhadap perubahan keasaman/pH, sehingga

    dengan menurunnya pH susu sampai t 4,6, akan menyebabkan kasein tidak stabil dan

    terkoagulasi dan padatan tersebutlah yang disebut yoghurt. Pada gambar 1, dapat dilihat

    skema pembentukan asam laktat dari laktose . Laktose mula-mula dihidrolisis oleh biakan

    menjadi glukose dan galaktose atau galaktose-6-fosfat. Selanjutnya melalui rantai

    glikolisis, glukose diubah menjadi asam laktat (Sirait, 1984).

    Gambar 1. Skema pembuatan asam laktat dari laktose oleh biakan Yoghurt.

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    7/13

    2.4 PERSIAPAN BIBIT ATAU STARTER YOGHURT

    Bibit atau starter yoghurt terdiri dari biakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

    biakan Streptococcus thermophillus. Pembuatan bibit untuk yoghurt dilakukan secara

    bertahap. Pertama Lactobacillus bulgaricus maupun thermophillus masing-masing dibiakkan

    dalam susu secara terpisah. Kemudian biakan dicampur bila telah siap digunakan. Bila

    inokulum dicampurkan langsung, salah satu bibit sering dominan dan menekan pertumbuhan

    bibit lainnya. Untuk mempertahankan atau persediaan bibit masing-masing biakan atau kultur

    tersebut harus dipindahkan ke dalam medium (susu) yang baru secara berkala atau kultur

    tersebut dicampur susu dan dikeringbekukan. Perbandingan yang sesuai antara jumlah

    Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus yang sesuai adalah 1 : 1 (Anonim,

    tt).

    2.5 CARA PEMBUATAN YOGHURT

    Pembuatan yoghurt terdiri dari persiapan bahan, persiapan bibit, inokulasi susu

    dengan bibit, fermentasi (inkubasi) dan pendinginan. Persiapan bahan meliputi pengaturan

    kandungan bahan padatan atau bahan kering, kandungan lemak susu dan pasteurisasi.

    Kandungan bahan padatan atau bahan kering, yaitu bahan kering susu maupun pemanis tidaklebih dari 22% karena konsentrasi lebih tinggi akan menghambat aktivitas bibit (Anonim, tt).

    Pemanasan susu sebelum ditambahkan bibit merupakan suatu tahap yang penting.

    Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu 850C selama 30 menit. Tujuan pemanasan tersebut

    diantaranya agar tidak banyak bakteri yang hidup dalam susu yang dapat mengalahkan bibit

    dan untuk menguapkan sebagian air agar kekentalan media (susu) sesuai untuk pertumbuhan

    bibit laktat. Dalam persiapan pembuatan kultur bibit, mikroorganisme Lactobacillus

    bulgaricus dan Streptococcus thermophillus masing-masing dibiakan dalam susu atau whey

    secara terpisah. Agar aktivitas mikroorganisme tersebut tidak menurun sebaliknya kultur atau

    bibit dipindahkan secara berkala ke dalam medium (susu) yang baru. Pada umumnya kultur

    cair seperti ini mengandung 109 mikroba tiap ml kultur starter (Anonim, tt).

    Untuk menghindari kehilangan sifat-sifat khusus kultur akibat transfer berulang-

    ulang, kultur dikeringbekukan atau diliofilisasi. Kultur kering ini perlu diaktifkan dan

    pencairan kembali sebelum digunakan. Jumlah pemberian bibit campuran (yaitu

    Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dalam jumlah yang sama)

    biasanya 2-5% dari susu yang digunakan (Anonim, tt).

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    8/13

    Inkubasi atau fermentasi yoghurt bisa dilakukan pada suhu kamar ataupun suhu 45 0C.

    Pada suhu lebih tinggi aktivitas mikroba akan semakin tinggi juga. Inkubasi pada suhu ruang

    memerlukan waktu 14-16 jam, pada suhu 320C waktu sekitar 11 jam, sedangkan inkubasi

    pada suhu 450C hanya memerlukan waktu sekitar 4-6 jam. Selama inkubasi, susu mengalami

    penggumpalan yang disebabkan menurunnya pH hingga 5,0 sampai 5,5 selanjutnya pH

    menurun hingga 3,8 sampi 4,5 karena aktivitas Lactobacillus. Selain itu, selama inkubasi

    akan terbentuk flavor karena terbentuknya aasam laktat, asetaldehid, asam asetat dan diasetil

    (Anonim, tt).

    Selama penyimpanan setelah inkubasi, yoghurt mengalami penurunan pH secara terus

    menerus. Penyimpanan pada suhu yang lebih tinggi akan mempercepat penurunan pH

    yoghurt. Yoghurt yang disimpan pada suhu 40C selama 6 hari akan mengalami penurunan pH

    dari 4,68 menjadi 4,15. Oleh karena itu, untuk mempertahankan cita rasa dan aroma, yoghurt

    hasil fermentasi harus disimpan di tempat dingin atau dapat juga dipasteurisasi untuk

    menghambat aktivitas mikroba dalam yoghurt (Anonim, tt).

    Proses pembuatan yoghurt dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Siapkan wadah gelas, kemudian diisi dengan setengah liter susu segar gula 40 gram, sirup

    jagung 10 gram dan gelatin 1 gram. Masing-masing bahan diaduk sampai larutan merata

    (homogen).

    2. Susu dipanaskan di atas api kecil sambil diaduk sampai volumenya kira-kira tinggal 2/3

    dari volumenya dari volume sebelum pemanasan. Kemudian didinginkan hingga suhu

    450C.

    3. Siapkan bibit atau starterLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

    4. Setelah susu mencapai suhu 450C, pipet dan inokulasikan 10 ml starterLactobacillus dan

    10 ml Streptococcus ke dalam susu yang telah disiapkan.

    5. Inkubasikan dalam inkubator dengan suhu 450C selama 4 sampai 5 jam, atau pada suhu

    kamar selama 12-16 jam.

    6. Yoghurt hasil inkubasi didinginkan hingga mencapai suhu ruang.

    7. Penilaian mutu yoghurt dapat meliputi pH, tekstur, rasa dan bau dengan cara dicicip dan

    dibau.

    (Anonim, tt).

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    9/13

    2.6 CARA PEMBUATAN YOGHURT

    Pembuatan yoghurt terdiri dari persiapan bahan, persiapan bibit, inokulasi susu

    dengan bibit, fermentasi (inkubasi) dan pendinginan. Persiapan bahan meliputi pengaturan

    kandungan bahan padatan atau bahan kering, kandungan lemak susu dan pasteurisasi.

    Kandungan bahan padatan atau bahan kering, yaitu bahan kering susu maupun pemanis tidak

    lebih dari 22% karena konsentrasi lebih tinggi akan menghambat aktivitas bibit (Anonim, tt).

    Pemanasan susu sebelum ditambahkan bibit merupakan suatu tahap yang penting.

    Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu 850C selama 30 menit. Tujuan pemanasan tersebut

    diantaranya agar tidak banyak bakteri yang hidup dalam susu yang dapat mengalahkan bibit

    dan untuk menguapkan sebagian air agar kekentalan media (susu) sesuai untuk pertumbuhan

    bibit laktat. Dalam persiapan pembuatan kultur bibit, mikroorganisme Lactobacillus

    bulgaricus dan Streptococcus thermophillus masing-masing dibiakan dalam susu atau whey

    secara terpisah. Agar aktivitas mikroorganisme tersebut tidak menurun sebaliknya kultur atau

    bibit dipindahkan secara berkala ke dalam medium (susu) yang baru. Pada umumnya kultur

    cair seperti ini mengandung 109 mikroba tiap ml kultur starter (Anonim, tt).

    Untuk menghindari kehilangan sifat-sifat khusus kultur akibat transfer berulang-

    ulang, kultur dikeringbekukan atau diliofilisasi. Kultur kering ini perlu diaktifkan dan

    pencairan kembali sebelum digunakan. Jumlah pemberian bibit campuran (yaitu

    Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dalam jumlah yang sama)

    biasanya 2-5% dari susu yang digunakan (Anonim, tt).

    Inkubasi atau fermentasi yoghurt bisa dilakukan pada suhu kamar ataupun suhu 45 0C.

    Pada suhu lebih tinggi aktivitas mikroba akan semakin tinggi juga. Inkubasi pada suhu ruang

    memerlukan waktu 14-16 jam, pada suhu 320C waktu sekitar 11 jam, sedangkan inkubasi

    pada suhu 450C hanya memerlukan waktu sekitar 4-6 jam. Selama inkubasi, susu mengalami

    penggumpalan yang disebabkan menurunnya pH hingga 5,0 sampai 5,5 selanjutnya pH

    menurun hingga 3,8 sampi 4,5 karena aktivitas Lactobacillus. Selain itu, selama inkubasi

    akan terbentuk flavor karena terbentuknya aasam laktat, asetaldehid, asam asetat dan diasetil

    (Anonim, tt).

    Selama penyimpanan setelah inkubasi, yoghurt mengalami penurunan pH secara terus

    menerus. Penyimpanan pada suhu yang lebih tinggi akan mempercepat penurunan pH

    yoghurt. Yoghurt yang disimpan pada suhu 40

    C selama 6 hari akan mengalami penurunan pH

    dari 4,68 menjadi 4,15. Oleh karena itu, untuk mempertahankan cita rasa dan aroma, yoghurt

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    10/13

    hasil fermentasi harus disimpan di tempat dingin atau dapat juga dipasteurisasi untuk

    menghambat aktivitas mikroba dalam yoghurt (Anonim, tt).

    Proses pembuatan yoghurt dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Siapkan wadah gelas, kemudian diisi dengan setengah liter susu segar gula 40 gram,

    sirup jagung 10 gram dan gelatin 1 gram. Masing-masing bahan diaduk sampai larutan

    merata (homogen).

    2. Susu dipanaskan di atas api kecil sambil diaduk sampai volumenya kira-kira tinggal 2/3

    dari volumenya dari volume sebelum pemanasan. Kemudian didinginkan hingga suhu

    450C.

    3. Siapkan bibit atau starterLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

    4. Setelah susu mencapai suhu 450C, pipet dan inokulasikan 10 ml starterLactobacillus

    dan 10 ml Streptococcus ke dalam susu yang telah disiapkan.

    5. Inkubasikan dalam inkubator dengan suhu 450C selama 4 sampai 5 jam, atau pada suhu

    kamar selama 12-16 jam.

    6. Yoghurt hasil inkubasi didinginkan hingga mencapai suhu ruang.

    7. Penilaian mutu yoghurt dapat meliputi pH, tekstur, rasa dan bau dengan cara dicicip

    dan dibau. (Anonim, tt).

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    11/13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    3.1.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah bahan baku (susu

    murni, susu krim, susu bubuk tanpa lemak), bahan tambahan (pemanis, penstabil

    dan buah-buahan atau sari buah) dan bibit atau starter serta bahan penstabil (gelatin,

    karboksimetil selulosa (CMC), alginat dan karagenan).

    3.1.2 Pembuatan yoghurt yang baik dan benar adalah dengan cara mempersiapkan alat-

    alat dan bahan, mempersiapkan bibit, inokulasi susu dengan bibit, fermentasi

    (inkubasi) dan pendinginan.

    3.1.3 Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah biakan Lactobacillus

    bulgaricus dan biakan Streptococcus thermophillus.

    3.2 SARAN

    Setelah melakukan praktikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat

    mengembangkan kompetensi/kemampuannya untuk memproduksi yogurt dan dapat

    membuat yogurt dengan hasil yang baik.

  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    12/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Andayani, Ratna. 2007. Yoghurt Untuk Kesehatan. (cited 2012 Mei. 8). Available from:

    http://www.andayani-ratna.com/yoghurt-untuk-kesehatan.html.

    Anonim. tt. Karamel Susu, Yoghurt, Olahan Tepung Ubi Jalar, Ebi (Udang Kering), Keju.

    Bandung: Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB.

    Budiansyah, Agus. 2004. Pemanfaatan Probiotika Dalam Meningkatkan Penampilan

    Produksi Ternak Unggas. Bogor: Makalah Falsafah Sains Program Pasca sarjana

    IPB.

    Haddadin, M.S.Y., S.S. Awaisheh, and R.K. Robinson. 2004. The Production of Yoghurt

    with Prebiotic Bacteria Isolated from Infants in Jordan.Pakistan Journal of Nutrition

    Vol. 3(5): 290-293.

    Handayani, Faras. 2006. Susu Fermentasi: Aneka Kahasiat Yoghurt. (cited 2012 Mei. 8).

    Available from: http://www.mail-archive.com/[email protected]

    majalah.com/.

    Hariyadi, Puriwiyatno. 2005. Minum Yoghurt, Balita Sehat. (cited 2012 Mei. 8) Availablefrom: http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_yoghurt.php

    Hassan, Zahirotul Hikmah. 2006. Isolasi Lactobacillus, Bakteri Asam Laktat dari Feses dan

    Organ Saluran Pencernaan Ayam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

    Kalimantan Selatan: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

    Sirait, Celly H. 1984. Proses Pengolahan Susu Menjadi Yoghurt. WARTAZOA Vol. 1 No. 4,

    Juli 1984.

    Sumantri, Indro. 2004. Pemanfaatan Mangga Lewat Masak Menjadi Fruitghurt dengan

    Mikroorganisma Lactobacillus bulgaricus. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

    UNDIP: Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses.

    Widowati, Sri. 2003. Efektivitas Bakteri Asam Laktat (BAL) dalam Pembuatan Produk

    Fermentasi Berbasis Protein/ Susu Nabati. Balai Penelitian Bioteknologi dan

    Sumberdaya Genetika Pertanian.

    Widodo, W. 2002.Bioteknologi Fermentasi Susu, (cited 2012 May, 07). Available at:

    http://wahyuwidodo.staff.umm.ac.id/files/2010/01/FERMENTASI_SUSU.pdf

    http://www.andayani-ratna.com/yoghurt-untuk-kesehatan.htmlhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/http://www.mail-archive.com/[email protected]/http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_yoghurt.phphttp://wahyuwidodo.staff.umm.ac.id/files/2010/01/FERMENTASI_SUSU.pdfhttp://www.andayani-ratna.com/yoghurt-untuk-kesehatan.htmlhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/http://www.mail-archive.com/[email protected]/http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_yoghurt.phphttp://wahyuwidodo.staff.umm.ac.id/files/2010/01/FERMENTASI_SUSU.pdf
  • 7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Industri Fix

    13/13

    World Healthies Foods. tt. Yoghurt.

    Available at: http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=124

    Cited : 07 Mei 2012.

    http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=124http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=124