makalah p i p ke ii aliran aliran baru dalam pendidikan di ina docx(2)[1]

7/23/2019 MAkalah P I P Ke II ALiran Aliran Baru Dalam Pendidikan Di INA Docx(2)[1]

1/18

oleh

Eli Turniati 1301411044

Dian Fatmawati 1301412010

Ali Husin Nasution 1301412012

Raras Ambarani 1301412013

Bekti Sri Mulyani 1301412014

ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN


2/18

Aliran Klasik1. Aliran Empiris

Dimotori oleh seorang filosof berkebangsaaninggris yang rasionalis bernama John Loke ( 1632 1704 )

Pokok pikiran : menyatakan bahwa pengalaman adalah sumberpengetahuan, sedangkan pembawaan yang berupa bakat tidak diakuinya


3/18

2. Aliran nativisme

Di pelopori oleh J.J Rousseau (1712

1778 )

Semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anakmenjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia ( masyarakat )

Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajibanmemberi kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.


4/18

3. Aliran konvergensi

Dipelopori oleh William Stern ( 1871

1938 )

Inti dari aliran konvergensi adalah bahwa bakat, pembawaan danlingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi

seseorang.


5/18

Gerakan gerakan baru

dalam pendidikan

1. Pembelajaran alam sekitar

Dasar pemikiran yang terkandung di dalampengajaran alam sekitar adalah bahwa peserta didikakan mendapat kecakapan dan kesanggupan baru

dalam menghadapi dunia kenyataan

Pendidikan alam sekitar ini mudah dilaksanakan di segalajenjang pendidikan

Semua sumber daya yang tersedia dapatdimanfaatkan untuk meningkatakan kegiatan belajar.


6/18

2. Pengajaran pusat perhatian

Penemunya adalah Ovide Declory ( 1871 1923 )

Declory mencari dan menyelidiki naluri anak dalampertumbuhanya ( secara intrinsik ). Naluri yang perlu

didapatkan adalah naluri untuk mempertahankan diri,untuk makan, bermain, bekerja, dari meniru

Berangkat dari naluri tersebut selanjutnya disusun pusatperhatian seperti :1. Untuk makan

2. Untuk berlindung3. Mempertahankan diri terhadap musuh4. Untuk bekerja.


7/18

3. Sekolah kerja

Tokohnya adalah George Kerschensteiner( 1854 1932)

Pusat pengajaran adalah kerja untukmenetap masa mendatang.

Kerschenteiner telah menciptakan lebih adri 50 macampekerjaan disekolah yang dibagi menjadi 3 golongan besaryaitu :1. Sekolah untuk perindustrian terbuka bagi calon masinis2. Tukang gunting tukang pangkas dan sebagainya3. Sekolah perdagangan.


8/18

4. Pengajaran proyek

konsep pemikiran WH Kilpatrick

Proyek pengajaran berarti kegiatan, sedangkanbelajar mengandung arti kesempatan untukmemilih, merancang, berlatih memimpin dan

sebagainya. Dalam hal ini penting bahwa pesertadidik telah aktiv memecahkan masalah persoalan,

maka wataknya akan terbentuk


9/18

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

2. Ruang Pendidikan INS di Kayutanam

Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia


10/18

Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

Pendiri: Raden Mas Soewardi Soeryaningrat (Ki HajarDewantara)


11/18

1. Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri.

2. Asas kebudayaan dalam hal ini kebudayaan

Indonesia sendiri.3. Asas kerakyatan, pendidikan dan pengajaran harus

diberikan kepada seluruh rakyat.

4. Asas kekuatan sendiri(berdirikari) Taman siswa

menolak bantuan yang mungkin dapatmengikatnya baik secara lahir maupun batin.

5. Asas berhamba kepada anak

Pendidikan Taman Siswa memilikiasas asas sebagai berikut:


12/18

Ki Hajar Dewantara menentukan semboyan bagi kaum

pendidik, antara lain: ing ngarso sung tulodo, artinya jikapendidik berada di muka dia berkewajiban memberi teladankepada peserta didiknya. Ing madya mangun karso artinya:

jika di tengah membangun semangat, berswakarya danberkreasi peserta didik. Tut wuri handayani artinya jika

dibelakang pendidik mengikuti dan mengarahkan peserta

didik agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggungjawab.


13/18

Ruang Pendidikan INS di

Kayutanam

Sebuah sekolah lain timbul sebagai reaksi terhadap sekolah-sekolah

pemerintah Hindia Belanda yaitu INS(Indonesiche Nederlansce School)Di Kayutanam, yaitu suatu kota kecil di dekat Padang Panjang SumateraBarat


14/18

Pendiri: Mohammad Syafei


15/18

M. Syafei dengan sekolahnya ingin membentuk pemuda-pemuda Indonesia yang berani tegak sendiri, berusaha sendiri

hidup bebas dan tidak bergantung buat seumur hidupnya padapemerintah sebagai pegawainya.


16/18

1. Percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menentang intelektualisme, aktif, giat, an punya daya

cipta serta dinamis. Siswa dididik suka bekerja dengantangannya dan mengutamakan pelajaran ekspresisebagai alat. Sebagai contoh ekspresi dengan bahasa,pertunjuk dan lain-lain

3. Memperhatikan bakat dan lingkungan siswa yaitu tiapsekolah hendak berorientasi pada lingkungan tempatsekolah yang bersangkutan.

4. Berfikir secara rasional, bukan secara mistik.

Dasar pemikiran INS adalah:


17/18

1. Mendidik rakyat kearah kemerdekaan

2. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Menjadikan manusia yang selaras denganperkembangan jasmani dan rohaninya

4. Memberikan pendidikan yang sesuai dengankebutuhan masyarakat

5. Menanamkan rasa percaya diri, berkemauan kerasdan berani bertanggung jawab,

6. Harus dapat membiayaidiri sendiri dengansemboyan cari sendiri dan kerjakan sendiri.

Tujuan pendidikan INS yaitu:


18/18

makalah p i p ke ii aliran aliran baru dalam pendidikan di ina docx(2)[1]

Documents