makalah penyuluhan kelompok iv

Upload: 12evandrilaode

Post on 08-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    1/9

    Tugas Penyuluhan

    PENYELAMATAN TERUMBU KARANG TERHADAP ILEGAL FISHING

    Oleh Kelompok IV

    Iin Simboka

    Sri Susanti Tumu

    Rivaldi Maarjan Ibrahim

    Yogi Pratama

    Zulfandi Karim

    Rahmat Sed

    Ervina Mahmud

    Ratna ?

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

    JURUSAN PERIKANAN

    FAKULTAS ILMUILMU PERTANIAN

    UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

    2014

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    2/9

    Kata Pengantar

    Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kesempaankepada penulis untuk dapat menyelasikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini

    penulis akan memaparkan materi tentang penyelamatan terumbukarang terhadap

    ilegal fishing.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penuyusunan makalah bi8ni

    tentunya memiliki kekurangan-kekurangan karena pada dasarnya maNUSIA

    TIDAK ADA YANG SEMPURNA. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan

    da sanran untuk menjadi acuan dala, melakukan penyuasunan malakah selanjut

    nya.

    Selebihnya penuolis berharap makalah ini fdapatv memberikan manfaat kepada

    pembac. Segala sesuatu yang baik itu datangnya dari Allah SWT sedangklan

    kesalahan-kesalahan mungkin dari saya pribadi.

    Gorontalo 1 juni 2014

    Penulis

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    3/9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangTerumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

    sejenis tumbuhan alga yang merupakan habitat hidup bagi banyak ikan di laut

    yang menjadi sumber kehidupan dan makanan juga bagi banyak ekosistem laut

    yang begitu beragam. Terumbu karang menjadi pusat perhatian mahluk hidup dan

    alam karena keindahan,fungsi dan juga keanekaragamannya yang sungguh

    memiliki berbagai fungsi dan sangat berguna dalam kehidupan,baik itu manusia

    maupun hewan.

    Terumbu karang di dunia diperkirakan mencapai 284,300 km2. Terumbu

    karang dan ekosistem lain yang terkait, seperti padang lamun, rumput laut dan

    mangove adalah ekosistem laut terkaya di dunia. Wilayah Indonesia mempunyai

    sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di

    dunia (lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 2500jenis ikan,590jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan).

    Terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi banyak spesies laut untuk

    melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan ,

    terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Banyaknya

    spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan

    ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Saat ini, peran terumbu

    karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber

    penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan

    farmasi.

    illegal fishing merupakan kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh

    nelayan tidak bertanggung jawab dan bertentangan oleh kode etik penangkapan

    bertanggung jawab Illegal fishing termasuk kegiatan mall praktek dalam

    pemanfaatan sumberdaya perikanan yang merupakan kegiatan pelanggaran

    http://www.goblue.or.id/clown-fish-lucunya-melebihi-baduthttp://www.goblue.or.id/clown-fish-lucunya-melebihi-badut
  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    4/9

    hukum. Kegiatan illegal fishing umumnya bersifat merugikan bagi sumberdaya

    perairan yang ada. Kegiatan ini semata-mata hanya akan memberikan dampak

    yang kurang baik baik ekosistem perairan akan tetapi memberikan keuntungan

    yang besar bagi nelayan. Dalam kegiatan panangkapan yang dilakukan nelayan

    dengan cara dan alat tangkap yang bersifat merusak yang dilakukan oleh nelayan

    khususnya nelayan traditional. Untuk menangkap sebanyak-banyaknya ikan-ikan

    karang yang banyak digolongkan kedalam kegiatan illegal fishing karena kegiatan

    penangkapan yang dilakukan semata-mata memberikan keuntungan hanya untuk

    nelayan tersebut dampak berdampak kerusakan untuk ekosistem karang. Kegiatan

    yang umumnya dilakukan nelayan dalam melakukan penangkapan dan termasuk

    kedalam kegiatan illegal fishing adalah penggunaan alat tangkap yang dapat

    merusak ekosistem seperti kegiatan penangkapan dengan pemboman,

    penangkapan dengan menggunakan racun serta penggunaan alat tangkap trawl

    pada daerah yang karang.

    Beberapa contoh kegiatan ilegal fishing

    Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak merupakan carayang sering digunakan oleh nelayan traditional didalam memanfaatkan

    sumberdaya perikanan khususnya didalam melakukan penangkapan ikan-

    ikan karang. Penangkapan ikan-ikan karang dengan menggunakan bahan

    peledak dapat memberikan akibat yang kurang baik baik bagi ikan-ikan

    yang akan ditangkap maupun untuk karang yang terdapat pada lokasi

    penangkapan. Penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan di

    sekitar daerah terumbu karang menimbulkan efek samping yang sangat

    besar. Selain rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi

    peledakan, juga dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan

    merupakan sasaran penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan

    peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas terhadap ekosistem

    terumbu karang.

    Selain penggunaan bahan peledak didalam penangkapan ikan diderahkarang, kegiatan yang marak dilakukan oleh nelayan adalah dengan

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    5/9

    menggunakan obat bius atau bahan beracun lainnya. Bahan beracun yang

    umum dipergunakan dalam penangkapan ikan dengan pembiusan seperti

    sodium atau potassium sianida. Seiring dengan meningkatnya permintaan

    konsumen terhadap ikan hias dan hidup memicu nelayan untuk melakukan

    kegiatan penangkapan yang merusak dengan menggunakan racun sianida.

    Kegiatan ini umum dilakukan oleh nelayan untuk memperoleh ikan hidup.

    Kegiatan lain yang termasuk kedalam kegiatan illegal fishing adalahpenggunaan alat tangkap trawl pada daerah karang. Kegiatan ini

    merupakan kegiatan penangkapan yang bersifat merusak dan tidak ramah

    lingkungan. Penggunaan alat tangkap trawl pada daerah karang dapat

    dilihat pada kasus yang terjadi di perairan Bagan Siapi-Api Provinsi

    Sumatera Utara dan di Selat Tiworo Provinsi Sulawesi Tenggara.

    Sebagaimana telah kita ketahui bersama, penggunaan alat tangkap ini

    sudah dilarang penggunaannya di Indonesia karena alat tangkap tersebut

    termasuk kedalam alat tangkap yang sangat tidak ramah lingkungan

    karena memiliki selektifitas alat tangkap yang sangat buruk. Nelayan di

    sulawesi Utara cendrung tidak memperdulikan hukum yang ada. Merekatetap melakukan proses penangkapan dengan menggunakan alat tangkap

    trawl. Alat yang umumnya digunakan oleh nelayan berupa jaring dengan

    ukuran yang sangat besar, memilki lubang jaring yang sangat rapat

    sehingga berbagai jenis ikan mulai dari ikan berukuran kecil sampai

    dengan ikan yang berukuran besar dapat tertangkap dengan menggunakan

    jaring tersebut.

    1.2TujuanAdapun tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk memberikan pengetahuan

    mengenai dampak dari kerusakan ekosistem karang terhadap ilegal fishing yang

    dilakukan oleh nelayan itu sendiri serta dampak lain dari ilegal fihing yang dapat

    merugikan banyak pihak. Selanjutnya tujuan lain dari penyuluhan ini adalah untuk

    memberitahukan bahwa telah ada aturan UU perikanan yang mengatur segala

    sesuatu yang menyangkut kegiatan perikanan. Tujuan. Dengan adanya tujuan ini

    bermaksud agar masyarakat dapat simpatik terhadap kegiatan penyelamatan

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    6/9

    lingkungan dan dapat membantu mensukseskan kegiatan tersebut. Meski

    demikian kegiatan penyuluhan harus dapat menumbuhkan rasa persaudaraan serta

    kedekatan yang balance untuk memudahkan penerapan dari konsep penyuluhan

    yang telah disampaikan.

    1.3SasaranBerdasarkan tujuan diatas tentunya memiliki sasaran. Adapun sasaran dari

    penyuluhan ini tentunya nelayan-nelayan pesisir yang berhubungan langsung

    dengan kegiatan penangkapan serta oknum-oknum yang terjkait didalamnya

    seperti pengumpul atupun yang memediasi kegiatan ilegal fishing. Nelayan-

    nelayan yang belum memahami tentang dampak dari ilegal fishing tersebut.

    Selain itu sasaran kami adalah pemerintah yang semestinya mengambil bagian

    dalam kegiatan ini. Suksesnya kegiatan ini apabila dilandasi oleh pemerintah yang

    mendukung. Dengan adanya perhatian dari pemerintah untuk program

    penyelamatan ini tentunya akan dapat menyalurkan langasung kepada masyarakat

    yang mungkin di tandai dengan aturan perda yang jelas serta penerapan secara

    dinamis.

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    7/9

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Metodologi

    Adapan metodologi dari kegiatan penyuluhan ini adalah dengan penyediaan

    materi yang praktis dan mudah untuk dimengerti dalam bentuk powerpoint

    dengan menggunakan infokus. Langkah ini diambil untuk mempermudah

    pemateri dan peserta penyuluhan dalam pemaparan dan pemahaman. Seluruh

    anggota penyuluhan yang mengambil posisi sebagai pemateri harus aktiv dalam

    hal pemaparan dan menguasai materi yang akan disampaikan. Pembagian tugasscara merata dalam hal penjelasan untuk peserta penrima materi.

    Selain itu pemateri dapat menciptakan suasana penyuluhan yang mendidik dan

    tidak menekan peserta penerima materi. Kegiatan penyuluhan yang kondusif

    adalah terciptanya suasana kelas namun tidak formal. Yang dimaksudkan diisni

    suasana kelas tetapi tidak formal adalah bahwa adakebebasan untuk peserta

    melkukan tanya jawab terhadap pemateri dan tidak mesti harus terikat dengan

    bahasa yang akademik atau bahasa baku dari bahasa Indonesia. Akan tetapi,

    peserta dapat menggunakan bahasa sehari-hari yang mungkin tidak akademis

    disesuaikan dengan kondisi dari peserta penyuluhan.

    Pematri yang baik adalah pemateri yang dapat dapat menciptakan suasana

    yang kondusif, bebas, namun terarah. Langkah ini diambil untuk bisa mengambil

    simpatik dari peserta penyuluhan.

    2.2 Pelaksanaan

    Pelaksanaan dari program ini segera dilakukan untuk mengetahui hasil

    dari program penyuluhan ini apakah sesuai dengan target. Dengan adanya

    perhatian pemerintah dalam hal mediasi pelaksaan tersebut maka akan angat

    memungkinkan penyuluhan tersebut iterima oleh masyarakat. Dalam pelaksanaan

    ini juga harus melibatkan masyarakat itu sendiri baik itu LSM, atau orang-orang

    yang berpengauh. Kegiatan pelaksanaan ini dipilih dalam kesempatan dimanan

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    8/9

    masyarakat dapat dangan leluasa datang disaat mereka lagi istirahat. Seluruh

    lapisan masyarakat dilibatkan baik sbagai panitia ataupun peserta. Pentingnya

    pelaksanaan ini demi menjaga ekosistem terumbu karang seta mempererat tali

    prsaudaraan baik itu antara sessama masyarakat dengan panitia penyuluhan serta

    pemerintah setempat. Untuk pelaksaan penyuluhan ini sebaiknya dilakukan pada

    waktu dimana masyarakat dapat dengan leluasa meluangkan waktunya untuk

    hadir dalam kegiatan ini. Pemilihan waktu dan tempat disesuaikan dengan kondisi

    dari mayarakat tersebut. Akan lebih efektif apabila memilih pada waktu yang

    luang dimana masyarakat sedang berhenti beraktivitas. Selain itu pelaksanaan dari

    penyuluhan ini agar tidak hanya melakukan pemaparan materi tetapi harus

    diselingi dengan kegiatan penghibur agar peserta penyuluhan tikdak meraa bosan

    terhadap pemaparan materi yang sedang berlangsung.

  • 7/22/2019 Makalah Penyuluhan Kelompok IV

    9/9

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    kesimpulan yang dapat ditarik dari materi ini adalah bahwa untuk melakukan

    penyuluhan mestinya dapat memperhatikan poin-poin penting yang berpengaruh

    terhadap kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan. Pemaparan mengenai

    penyelamatan terumbu karang ini akan sangat berjalajn dngan baik apabila

    mempehatikan berbagai faktor penting yang kemudian disimpulkan menjadi dua

    faktor sebagai berikut

    Faktor internal yaitu keispan dari pemateri dalam penyampaian ataupemaparan pada saat penyuluhan. Kesiapan pemateri mencakup mengenai

    peguasaan materi

    Faktor eksternal yang mnungki meliputi sarana prasarana dari penyuluhanini. Kondisi dari masyarakat setempat.