makalah teknologi sediaan solid.docx

Upload: puspita-anggie

Post on 09-Oct-2015

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

MAKALAH TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDMilling

Disusun Oleh:Rizca saputru rusfa(12330702)Septiana(12330706)

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONALJAKARTA2014DAFTAR ISI HalamanBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................B. Rumusan Masalah ..........................................................................C. Tujuan .............................................................................D. Manfaat ...........................................................................BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Definisi Milling serta proses dari mill.............................................B. klasifikasi dari alat-alat Milling ......................................................C. tipe-tipe milling (penggerusan/penggilingan) dan alatnya......D. Prinsip kerja dari alat milling .BAB III PENUTUtyP..................................................................................A. Kesimpulan ...................................................................................B. Saran .............................................................................................DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam dunia farmasi atau Industri farmasi pada pembuatan sediaan obat selalu memperhatikan hal-hal seperti keseragamanukuran danefek distribusiukuran partikelpada homogenitas pencampuran. Keseragaman zat aktif dan eksipien tidak sedikit yang menggunakan zat yang berada dalam ukuran optimum, sehingga selama pembuatan bentuk sediaan farmasi, zat-zat tersebut harus dilakukan penggerusan atau diperkecil ukurannya pada tahap-tahap tertentu agar tercapai keseragaman ukuran dan homogenitas.Milling (Penggerusan/penggilingan) merupakan proses untuk memperkecil ukuran zat padat. Teknik Milling (penggerusa/penggilingan) memerlukan teknik khusus karena harus sesuai dengan standar dan proses penggerusan (seperti kecepatan, ukuran ayakan, desain rotor dan beban). Pada intinya pada setiap proses penggerusan harus disesuaikan dengan produk atau hasil yang diinginkan, karena pada akhirnya teknik penggerusan menentukan kualitas dan efektivitas suatu obat.Penggerusan obat memerlukan alat-alat penggerus yang khusus. Alat-alat penggerus ini biasanya diklasifikasikan sebagai kasar, sedang, dan halus sesuai dengan ukuran hasil penggerusan. Sedangkan ukuran itu sendiri secara konvensional dinyatakan dengan satuanmesh(jumlah lubang pada tiap inci linear dari ayakan)

B. Rumusan Masalah :1. Apakah defenisi dari Milling serta proses dari milling ?2. Apa saja klasifikasi dari alat-alat Milling (penggerusan/penggilingan)?3. Apa saja tipe dalam penggerusan dan alatnya?4. Bagaimana prinsip kerja dari alat milling ?

C. Tujuan :1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori mengenai Milling yang didapat dari perkuliahan.2. Mahasiswa mendapat tambahan ilmu dan wawasan tentang teknologi sediaan solid terutama pemahaman mengenai Milling.

D. Manfaat PenulisanMahasiswa dapat memahami dengan baik serta dapat mengaplikasikan tentang ilmu teknologi sediaan solid mengenai milling.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Milling Milling (penggerusan/penggilingan) adalah merupakan proses untuk memperkecil ukuran zat padat. Tujuan penggerusan adalah untuk membentuk patahan yang tersebar ke seluruh partikel yang digerus pada bahan energi tegangan dan menghasilkan pecahan. Efisiensi proses penggerusan dipengaruhi oleh sifat gaya dan besarnya gaya tersebut. Laju penerapan gaya mempengaruhi penghalusan, karena terdapat hambatan waktu antara tercapainya gaya maksimum dan pemecahan. Makin tinggi laju, makin kurang efektif penggunaan energi dan makin tinggi jumlah bahan yang dihasilkan. Karena laju penggerusan naik, lebih banyak energi yang terbuang. Massa dan ukuran partikel dan lamanya waktu berada dalam penggerus akan mempengaruhi laju penggerusan.Proses penggerusan akan memungkinkan bahwa suatu partikel tertentu akan terpecah. Jika sebuah partikel dikenai benturan tiba-tiba dan terpecah, maka akan menghasilkan beberapa partikel yang relatif besar, beberapa partikel halus, serta beberapa partikel dengan ukuran sedang. Jika diberikan energi benturan yang lebih besar, maka partikel yang lebih banyak terbentuk adalah partikel yang berukuran kecil. Selain itu gaya penggerusan pun akan menghasilkan retakan kecil pada partikel. Suatu retakan akan menjadi kelemahan struktur yang dapat berkembang menjadi patahan dibawah tekanan. Kerja yang terpakai dalam penggerusan sebanding dengan panjang dari patahan baru yang dihasilkan.

B. Klasifikasi Milling (penggerusan/penggilingan)Alat-alat Milling (penggerus/penghalusan) ini biasanya diklasifikasikan sebagai kasar, sedang, dan halus sesuai dengan ukuran hasil penggerusan. Sedangkan ukuran itu sendiri secara konvensional dinyatakan dengan satuan mesh(jumlah lubang pada tiap inci linear dari ayakan). Adapun klasifikasi penggerusan berdasarkan hasilnya yaitu :1. Penggerusan kasar, menghasilkan partikel-partikel yang lebih besar dari 20mesh2. Penggerusan sedang, menghasilkan partikel-partikel berukuran antara 200 20mesh (74 840 mikron)3. Penggerusan halus, menghasilkan partikel-partikel yang lebih kecil dari 200meshAdapun untuk penggerus tertentu dapat bekerja dengan baik dalam lebih dari satu kelas misalnya penggerus palu dapat digunakan untuk pembuatan granulasi 16 mesh dan menggerus zat bentuk Kristal sampai serbuk 120meshSecara umum alat-alat penggerus memiliki komponen yang berbeda beda, akan tetapi memiliki 3 bagian dasar yang harus ada dalam setiap alat penggerus. Bagian dasar alat penggerus tersebut yaitu :1. Saluran pemasukan (feed chute) yang memudahkan bahan2. Mekanisme penggilingan, biasanya terdiri dari suatu rotor dan stator, dan3. Saluran pengeluaran (discharge chute)C. tipe dalam penggerusan serta alatnya1. Tipe-tipe milling (penggerusan/penggilingan/penghalusan) Setelah mengetahui klasifikasi dan bagian dasar dari penggerus, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tipe penggerus, karena tiap penggerus mempunyai karakteristik dan produk atau hasil yang berbeda.1.1 Tipe Penggiling digunakan untuk menghasilkan butiran kasar, halus dan sangat halus.a. Penggiling gaya sentrifugasiSebuah sumbu vertikal yang berputar bergantungan bola-bola baja, yang akan membentur dan menggerus bahan yang dihaluskan pada dinding penggiling berdasar prinsip gaya sentrifugal. Penggiling ini termasuk ke dalam penggiling cincin, oleh karena jalur penggilingnya menyerupai bentuk cincin. b. Penggiling silinder pejalBahan ditekan diantara dua atau lebih silinder pejal yang berputar berlawanan. Permukaan silinder pejal halus atau rata, dilengkapi dengan duri atau gigi gigi (silinder bergerigi). c. Penggiling cakram Pada penggiling ini, bahan yang digiling dihancurkan diantara dua piringan, dimana salah satunya diam sedang yang lain berputar dengan kecepatan tinggi. Permukaan kedua cakram dapat berupa tongkat, profil tertentu atau gigi gigi. Jarak antara kedua cakram dapat diatur, sesuai dengan besar kecilnya ukuran partikel yang dikehendaki.d. Penggiling pasak pemukul (penghancur)Penggiling ini terdiri dari dua piringan logam terpasang vertikal yang masingmasingnya dipasangi sejumlah pasak besar pemukul secara konsentris. Kedua piringan berputar ke arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu bahan yang digiling akan didesak kearah luar akibat adanya gaya sentrifugal, dan melintasi deretan tongkat yang ada sehingga akan mengalami perubahan arah berulang kali. Pada alat penggiling yang sejenis salah satu piringan terpasang diam, sedangkan yang kedua berputasr dengan kecepatan tinggi (3000 5000 putaran permenit). e. Penggiling lengan pemukul Penggiling ini penggiling universal, memiliki lengan pemukul yang dapat berputar cepat yang terdapat didalam ruang giling berbentuk cincin, lengkap dengan ayakan yang dapat diganti ganti.

2.1 Tipe Penggilingan yang menghasilkan butiran halus dimungkinkan dengan menggunakan mesin mesin berikut ini:a. Penggiling palang (pisau) pemukulPenggiling ini (misalnya, pirouette, piala pemukul) memiliki pisau pemukul atau pisang bersilang yang berputar dan tergantung dari cara pemakaiannya, dapat digunakan untuk menghaluskan bahan padat, terutama untuk penggilingan lanjutan atau juga untuk menghaluskan bahan yang mengandung air (bahan tumbuhan) atau untuk mencampurkan cairan (piala pencampur). Piala pemukul memiliki daya hancur lebih tinggi, sehingga daya penghalusannya pun lebih kuat.b. Penggiling angin kencang Didalam ruangan penggilingan dari penggiling ini, bahan bahan dipercepat gerakannya melalui ekspansi angin kencang ( - 0.7 Mpa, 7 atm ). Dengan demikian partikel bahan memperoleh kecepatan kira kira 300 meter per detik. Dimana proses penghalusan terjadi sebagai akibat dari tumbukan antar partikel partikel tersebut. Hasilnya adalah partikel berukuran 5 6 mikrometer. Efek pendinginan yang muncul sebagai akibat dari ekspansi udara memungkinkan proses penghalusan tanpa menimbulkan panas, sehingga kebutuhan akan energi yang tinggi dalam hal ini dapat dimanfaatkan untuk menghaluskan bahan termolabil sampai ketingkat kehalusan yang dikehendaki.c. Penggiling benturan Bahan yang digiling akan mencapai rotor yang terpasang horisontal dan berputar dengan kecepatan tinggi, dan selanjutnya dihancurkan oleh lempeng pembentur. Semakin tinggi kecepatan rotasinya dan semakin besar berat spesifik zat, semakin tinggi pula tingkat penghalusannya.d. Penggiling peluru (penggerus Bola)Penggiling ini terdiri dari sebuah tong silinder dan bola bola yang terbuat dari baja atau batu, yang dibiarkan bergulingan diatas silinder karet pejal yang berputar. Dengan demikian diperoleh serbuk yang sangat halus. Lama penggilingan dapat mencapai satuan jam sesuai dengan kekerasan material yang dihaluskan.e. Penggiling vibrator Wadah penggiking yang di dalamnya terdapat bahan sampel dan bola penggiling, digerakkan oleh getaran vertikal melalui gelombang elektromagnetik. Penghalusan berlangsung melalui getaran bola penggiling dan vibrasi bahan yang digiling. Energi dari getaran vertikal tersebut dapat diatur tanpa tahapan melalui sebuah tahanan. Sebuah jam pemutus akan menghentikan proses penghalusan setelah waktu penggilingan yang diinginkan berakhir. f. Penggiling koloidDengan penggiling ini akan dihasilkan ukuran partikel < 0,1 mikrometer. Namun didalam prakteknya hal tersebut tidak selamanya dimungkinkan. Pada dasarnya bahan yang akan dihaluskan disuspensikan dulu di dalam air. Didalam sebuah ruang, sebuah rotor kerucut bergerak dengan kecepatan tinggi (25 125 meter perdetik). Jarak antara rotor dengan dinding disekelilingnya dapat diatur sampai menghasilkan patahan berukuran milimeter. Tingginya daya penghalusan terletak pada kerja potong antara lapisan tipis cairan yang terbentuk diatas permukaan rotor yang berputar disatu pihak dengan bagian berlawanan yang diam dilain pihak. Jenis penggiling ini lainnya dilengkapi dengan lengan pemukul yang terpasang pada sebuah sumbu, yang berputar dengan kecepatan tinggi.

Daya guna mesin penggiling Mesin penggilingKemampuanProduk

Penggiling gaya sentrifugalPenggiling silinder pejal50 mm dan >50 5 mm

Penggiling cakramPenggiling pasak pemukul (penghancur)Penggiling lengan pemukulPenggiling palang pemukulPenggiling tumbukan 50 5 mm5 0,1 mm

Penggiling udara kencangPenggiling peluruPenggiling getar5 2 mm0,1 mm (100 m)

Penggiling koloid 0,2 mm0,001 mm (1 m) dan