manajemen dan intervensi

Upload: ovilia-mutiara-santika

Post on 10-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

MANAJ

TRANSCRIPT

LAPORAN MANAJEMEN DAN INTERVENSIMASALAH KESEHATAN DI DESA KARANGANOMKECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :1. Ardian Pratama Saputra097110852. Nuril Ekasa Rizki087111873. Umi Hasanah Anggarani097111474. Triana Amalia077110055. Ovilia Mutiara Santika09711113

KEPANITRAAN KLINIKILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAPERIODE 26 JUNI 16 AGUSTUS 2014

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN MANAJEMEN DAN INTERVENSIMASALAH KESEHATAN DI DESA KARANGANOMKECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Islam IndonesiaPuskesmas Sukodono

Oleh:1. Ardian Pratama Saputra097110852. Nuril Ekasa Rizki087111873. Umi Hasanah Anggarani097111474. Triana Amalia077110055. Ovilia Mutiara Santika09711113

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Dokter Pembimbing Fakultas

dr. Titik Kuntari, MPHKepala Puskesmas

dr. Nofi Kusumanngrum

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya, kami dapat menyelesaikan penugasan manajemen dan intervensi ini.Alhamdulillah, salah satu penugasan selama kepaniteraan kilnik Ilmu Kesehatan Masyarakat ini dapat terselesaikan dengan baik dan selama kegiatan tersebut berlangsung kami merasa tidak menemukan hambatan yang berarti. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik bagi pihak Puskesmas maupun bagi pihak Desa Karanganom, Sukodono, Sragen , yang merupakan daerah kerja dari Dokter Muda selama melakukan kegiatan kepanitraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.Kami menyadari dalam proses pengerjaan laporan ini terdapat banyak kekurangan, tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :1. dr. Nofi Kusumaningrum, selaku kepala Puskesmas Sukodono, yang telah memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sukodono.2. dr. Yeni Rahmawati, selaku Dokter Pembimbing Lapangan yang membimbing kami selama di Puskesmas Sukodono.3. dr. Titik Kuntari, MPH, selaku Dokter Pembimbing Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing kami4. Para staf Puskesmas Sukodono yang mendukung dan ikut membantu terlaksananya kegiatan promkes.5. Para tokoh masyarakat, ibu-ibu kader, dan bidan Desa Karang Anom yang sudah membantu terlaksananya kegiatan ini.6. Orang tua kami yang telah banyak memberikan doa dan dukungan selama kami menjalani kegiatan kepanitraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat ini.

Oleh karena berbagai keterbatasan yang kami miliki kami sadar masih banyak sekali kekurangan dalam pengerjaan laporan ini, karena itu dengan segala kerendahan hati kami menerima segala kritik dan masukan yang membangun untuk menjadi koreksi dan perbaikan di masa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Karanganom, 18 Juli 2014

Dokter Muda FKUII

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangAda beberapa visi yang telah dirumuskan oleh Departemen Kesehatan dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.Indonesia mencanangkan suatu program yang bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki prilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).Adapun slogan program tersebut adalah Indonesia sehat 2010.Tetapi karena indikator-indikatornya belum terpenuhi, maka program tersebut diperbaharui dengan selogan baru berupa Indonesia Sehat 2015 (Depkes RI, 2010).Sehat memiliki banyak definisi, Badan kesehatan dunia WHO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia sendiri memiliki definisi mengenai sehat. Defini sehat menurut WHO tidak mengalami perubahan sejak tahun 1947 hingga sekarang, sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik maupun mental serta social serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut Depkes RI diatur dalam undang-undang No. 23 Tahun 1992, sehat merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial serta ekonomi, artinya kesehatan harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh yang meliputi unsur fisik, mental dan sosial yang didalamnya juga termaksud kesehatan jiwa.Di Negara Indonesia kebijakan kesehatan yang disebut kebijakan Indonesia sehat 2010 yang memiliki 3 pilar utama yaitu lingkungan sehat, prilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2010 pemberintah juga menetapkan Sistem kesehatan Nasional (SKN) dengan keputusan Mentri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu subsistem pemberdayaan masyarakat. Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan prilaku sehat ditetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk melaksanakan program Prmosi Kesehatan di Daerah telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah dengan keputusan Mentri Kesehatan RI No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Depkes RI, 2008).Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan sangat banyak baik kesehatan pada individu, maupun kesehatan suatu masyarakat, sebagaimana dijelaskan oleh Hendrik L. Bloem bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah keturunan atau kependudukan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan yang terakhir adalah prilaku dari individu tersebut (Hartoyo, 2007). Keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi langsung terhadap status kesehatan.Apabila status kesehatan ingin maksimal, maka keempat faktor tersebut harus dapat terpenuhi secara optimal.Begitupun sebaliknya, jika keempat faktor tersebut tidak dijalani secara maksimal atau tidak terpenhi salah satunya maka dikatakan bahwa status kesehatan menjadi terganggu, sehingga dapat dikatakan tidak optimal dan kondisi menjadi bergeser (Notoatmodjo, 2003).Untuk mengendalikan empat faktor tersebut, salah stu program pemberintah yang diselenggarakan oleh PBB yaitu Millenium Development Goals (MDGs) dengan delapan targetnya antara lain menurunkan kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu, serta memerangi HIV AIDS, Malaria maupun penyakit lainnya.WHO bekerjasama dengan pemberintah Indonesia menetapkan indicator-indikator yang harus dicapai untuk mencapai sasaran pembangunan millennium (millennium development goals/ MDGs). MDGs merupakan suatu program yang mempunyai target dan batas waktu yang dirumaskan untuk mengatasi kelaparan, kemiskinan, diskriminasi perempuan, pendidikan, perbaikan kualitas lingkungan kesehatan ibu dan anak (KIA), serta pengendalian penyakit (Kemenkes, 2010). Pada September 2000 ditetapkan Deklarasi Millenium PBB berisi tentang :a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan. Target tahun 2015, mengurangi setengah dari penduduk dunia yang penghasilannya dibawah 1 US dolar per hari dan yang mengalami kelaparanb. Pendidikan dasar yang merata. Target tahun 2015, setiap anak laki-laki dan permpuan di pastikan menyelesaikan pendidikan tahap dasar.c. Pemberdayaan perempuan dan penyetaraan gender. Target tahun 2015, mengurangi diskriminasi gender.d. Mengurangi angka kematian anak. Target tahun 2015, mengurangi sebanyak 2/3 angka kematian anak dibawah 5 tahun.e. Mengurangi angka kematian ibu. Target tahun 2015, mengurangi sebanyak 2/3 angka kematian ibu dalam persalinan.f. Pemberantasan HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain. Target tahun 2015, menanggulangi dan mencegah penyebaran HIV, malaria dan penyakit lainnya.g. Menjamin lingkungan hidup yang berkualitas.Beberapa sasaran yang dicapai dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015, antara lain :a. Prilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)b. Lingkungan sehatc. Upaya kesehatand. Manajemen pembangunan kesehatane. Derajat kesehatanPHBS meliputi banyak aspek, misalnya tentang Gizi, tentang kesehatan lingkungan kesehatan ibu dan anak dan sebagainya.PHBS juga memiliki indicator untuk rumah tangga untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan yang ada di masyarakat. Berikut 10 indikator PHBS di rumah tangga :1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan2. Memberi ASI ekslusif3. Menimbang bayi dan balita4. Menggunakan air bersih5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun6. Menggunakan jamban sehat7. Memberantas jentik nyamuk di rumah8. Makan buah dan sayur setiap hari9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari10. Tidak merokok di dalam rumahUpaya untuk menerapkan PHBS kepada masyarakat tentu tidak semudah teori yang ada, untuk itu guna terwujudnya Indonesia Sehat 2015 prilaku tersebut harus dimulai dari tingkatan paling dasar yaitu tingkat keluarga, RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga Negara. Untuk tingkat keluarga hingga desa bisa dilakukan dengan mewujudkan desa siaga.Desa siaga merupann suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruuratan kesehatan secara mandiri.

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana gambaran prilaku kesehatan, dan lingkungan masyarakat Desa Karanganom?2. Bagaimana dan apa saja masalah kesehatan masyarakat di Desa Karanganom?

BAB II. METODE PENGAMBILAN DATA

2.1 Tahapan KegiatanBerikut adalah tahap tahap kegiatan yang dilakukan:2.1.1 Pra SMDPra SMD adalah tahapan kegiatan yang akan dilakukan sebelum SMD atau Survey Mawas Diri dan MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa , kegiatan ini berupa pertemuan dengan para pejabat dan perangkat desa termasuk bidan desa yang intinya adalah untuk memperkenalkan diri sebagai Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan di desa oleh para DM FK UII. Setelah perkenalan dan memberitahukan maksud dan tujuan kemudian diizinkan oleh pihak desa maka akan dilakukan selanjutnya adalah pengambilan data berupa kuisioner yang akan disebarkan keseluruh penjuru desa. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk bahan SMD maka digunakan perhitungan menurut rumus slovin1. Metode SamplingRumus slovin yang digunakan :Keterangan :N = jumlah populasi yang diketahuie = presisi/tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 10 %Sehingga : n = = 98Sesuai dengan tekhnik pengambilan sampling maka terdapat effect design sebanyak 1,5 kali lipat dari hasil penghitungan sampel sehingga sampel yang kami gunakan menjadi 147 sampel kemudian kami genapkan menjadi 150 sampel.2. Tekhnik Pengambilan SamplingMetode pengambilan sampling yang akan digunakan adalah metode cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengac pada kelompok bukan pada individu.Kebetulan saja sehingga diambil lah sampelDi desa Kranganom terdapat 3 kebayanan yang kemudian dipisah lagi menjadi per RT dan kuisioner diberikan per RT yang sudah terpilih ketika dilakukan pengocokan tersebut yang disebarkan ke setiap rumah warga

2.1.2 Survey Mawas Diri (SMD)Survey Mawas Diri atau dikenal dengan SMD adalah ajang atau kegiatan perkenalan DM FK UII yang akan melaksanakan kegiatan di desa selama beberapa minggu. Kegiatan SMD ini berupa penyebaran atau pembagian kuisioner yang telah disediakan oleh Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, pembagian kuisioner ini dibagikan menurut RT yang ada di desa Karanganom, Sukodono, Sragen dan terpilih secara acak dari pengocokan, yaitu RT 2, 4, 8, 14, 18 dan 20. Terdapat 3 Kebayanan yang di dalamnya terdiri dari 20 RT, kuisioner dibagikan oleh DM FK UII ke setiap rumah.SMD ini dilakukan setelah tahap Pra SMD dimana SMD ini mempunyai tujuan yaitu :3. Untuk mengetahui masalah kesehatan utama yang ada didesa Karanganom Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Jawa Tengah4. Mendeteksi potensi potensi yang ada di desa sehingga kelak dapat dikembangkan menjadi lebih maju lagi5. Mengetahui keadaan kesehatan dan keadaan lingkungan di desa Karanganom kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Jawa Tengah.Pada pelaksanaan SMD ini, DM FK UII dibantu oleh bidan bidan desa Karanganom yang menunjukan jalan serta memperkenalkan diri terhadap perangkat desa dan kader kader posyandu balita ataupun lansia. Kuisioner yang dibagikan kepada segenap warga desa Karanganom adalah berisi beberapa daftar pertanyaan yang meliputi beberapa aspek, aspek aspek yang ditanyakan adalah ;1. Identitas Keluarga yang mencakup mulai dari anggota keluarga, pekerjaan, dan penghasilan sehari hari .1. Aspek Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan gizi1. Aspek Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan1. Aspek Rumah dan Lingkungan1. Aspek Surveilans dan Penyakit1. Aspek Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)1. Prioritas MasalahSetelah mendapatkan hasil dari Survey Mawas Diri dalam bentuk jawaban jawaban di kuisioner maka kemudian data dikumpulkan dan dikumpulkan untuk menentukan prioritas masalah dari semua msaalah yang muncul.Cara menentukan dan memprioritaskan masalah di desa Karanganom kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen adalah dengan menggunakan PAHO atau Pan American Health Organisation. PAHO ini sendiri adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur prioritas masalah dengan tolak ukur prevalensi, keinginan masyarakat untuk menunjukan besarnya masalah, keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diselesaikan daan tekhnologi yang tersedia dimana penentuan bobot dari tiap tiap masalah yang ditemukan ditentukan oleh orang yang ahli di dalam bidangnya seperti contohnya dokter puskesmas, bidan desa, dokter muda dan sebagainya. (Sutedja, 2005).1. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)MMD dilakukan setelah SMD selesai. MMD ini untuk menginformasikan kepada seluruh masyarakat desa Karanganom tentang hasil dari SMD dan dilakukan dengan cara mengumpulkan perangkat dan pejabat desa serta bidan bidan desa dan dokter-dokter puskesmas dengan tujuan untuk memecahkan masalah secara bersama. Beberapa tujuan penting dari MMD ini adalah :1. Ajang silahturahmi antara Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dengan dokter Puskesmas Sukodono dan pejabat desa Karanganom serta perangkat desa Karanganom.1. Menginformasikan kepada masyarakat desa Karanganom mengenai hasil dari survei berupa kuisioner1. Bekerja sama dan berdikusi untuk mencari jalan keluar dari masalah masalah yang ditemukan berdasarkan hasil survei mawas diri (SMD).1. Merumuskan bersama penyebab masalah yang terjadi sehingga bisa dicari cara untuk pencegahannya.1. Menyusun rencana kegiatan dari jalan keluar yang telah di sepakati bersama.1. Identifikasi MasalahMasalah pasti ditemukan disetiap kegiatan yang hendak dilakukan, sehingga dibutuhkan alur untuk memecahkan masalah tersebut dan mencari jalan keluarnya, terdapat alur pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk setiap masalah yaitu:

Alur Pemecahan Masalah

Data yang didapatkan dari hasil SMD oleh Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia beserta bidan desa dilakukan pada tanggal 1-5 Juli 2014 di Desa Karanganom Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen dengan cara menyebarkan kuisioner kepada seluruh masyarakat desa Karanganom yang terdiri dari 20 RT.

2.1.3 IntervensiSetelah data terkumpul kemudian dilakukan MMD dibalai desa Karanganom, disusun pula rancangan kegiatan untuk menyelesaikan masalah tersebut atau biasa disebut dengan plan of action (POA) yang kemudian dilakukan oleh Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia untuk seluruh masyarakat Desa Karanganom Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah.

BAB III. HASIL SURVEY MAWAS DIRIPada kegiatan SMD dilakukan wawancara dan pemeriksaan di rumah warga yang berpedoman berdasarkan kuisioner Hasil survei tersebut kemudian di rekap dan diolah, berikut hasil survei yang telah direkapitulasi:3.1. Profil Desa0. Keadaan GeografisKecamatan Sukodono adalah salah satu kecamatan yang berada di kota Sragen, yang satu kecamatannya terdiri dari 9 kelurahan dan wilayahnya berbatasan dengan:1. Sebelah Utara:Kabupaten Grobogan1. Sebalah Selatan :Kecamatan Sidoharjo 1. Sebelah Barat:Kecamatan Mondokan1. Sebelah Timur:Kecamatan GesiSalah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Sukodono adalah kelurahan Karanganom yang terdiri dari 15 pedukuhan, 3 kebayanan dan 22 RT.Letak Wilayah Jarak Pusat Pemerintahan Desa dengan : Pemerintah Kecamatan: 2 KM Ibukota Kabupaten: 30 KM Desa Karanganom dengan batas: Sebelah Utara: Desa Baleharjo Sebelah Timur: Desa Gebang Sebelah Selatan: Desa Majenang Sebelah Barat: Desa Kedawung

DemografiKepadatan penduduk kelurahan Karanganom adalah sebagai berikut:JumlahPenduduk: 4.559 jiwaLaki-laki: 2.066 jiwaPerempuan: 2.493 jiwaJumlahKK: 1.190 KKJumlah kebayanan : 3 KebayananJumlahRW: - RW JumlahRT: 20 RT0. Luas WilayahLuas Wilayah Desa Karanganom adalah 552 Ha dengan rincian sebagai berikut :Sawah: 113,8675 HaTegalan: 258,9485 HaPekarangan: 165,2045 HaKuburan: 3,0000 HaLain-lain: 11,5000 Ha

0. Mata PencaharianSebagian besar masyarakat desa Karanganom bermata pencaharian sebagai petani, dengan jumlah penduduk kurang lebih 4000 jiwa, 80% nya atau sekitar 3200 jiwa adalah petani, dengan sisanya terbagi dalam beberapa mata pencaharian seperti pedagang, buruh bangunan/buruh serabutan, bidan, perawat, pegawai negeri sipil (PNS), dan guru.0. Tingkat PendidikanSebagian besar masyarakat Karanganom merupakan lulusan SMP, SMA dengan lulusan perguruan tinggi setara sarjana masih sangat minim.0. Kondisi sosialMasyarakat desa Karanganom mayoritas beragama Islam, dengan banyaknya agama ini maka terdapat beberapa tempat ibadah pula, terdapat satu masjid besar yang terletak tidak jauh dari balai desa dan beberapa mushola kecil pada setiap pedukuhan, minimal terdapat satu mushola pada satu dukuh dengan kegiatan pengajian rutin yang diadakan minimal seminggu sekali di setiap pedukuhan. Sedangkan agama lain seperti Katolik/Kristen tidak diketahui berapa jumlahnya akan tetapi ada beberapa masyarakat yang menganut keyakinan tersebut tetapi tidak ada tempat ibadah seperti gereja di desa Plosokerep. Sedangkan tidak terdapat masyarakat yang beragama Hindu/Budha di desa ini.0. Sarana Dan Prasarana PendidikanTerdapat 3 SD di desa Karanganom dengan jumlah guru 9 guru, dan tidak terdapat SMP dan SMA0. Bidang Kesehatan1. PosyanduURAIANBalitaLansia

JumlahPosyandu93

Jumlah Kader2510

1. Sarana dan prasanaURAIANJUMLAH

Jumlah RS (Negeri/Swasta)-

Jumlah RSB / RB-

Puskesmas1

PuskesmasPembantu-

Poliklinik (Negeri/Swasta)2

Polindes / PKD1

Posyandu9

Dokter/Bidan/MantriPraktek2

Apotik / TokoObat1

25. Poin Pada Kuisioner0. Akses Pelayanan Dan Pembiayaan KesehatanDesa Karanganom dari 20 RT, dengan jumlah responden 93 KK1. Berobat jika sakitTempat BerobatJumlahPresentase

Tenaga Kesehatan147 KK100%

Tradisional0 KK0%

Diobati sendiri0 KK0%

Lainnya0 KK0%

Total147 KK100%

2. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatanJarak Rumah- Fasilitas KesehatanJumlahPresentase

< 1 Km1710 %

1-5 Km 10071,4 %

6-10 Km3018,6 %

>10 Km00 %

Total 147100 %

3. Sarana transportasiSarana TransportasiJumlahPresentase

Jalan Kaki147,8 %

Kendaraan Pribadi9769,2 %

Angkutan Umum3623 %

Total147100 %

4.Apakah keluarga anda adalah peserta asuransi kesehatanPeserta AsuransiJumlahPresentase

Jamkesmas1810,8 %

Iuran Dana Sehat-0 %

Askes125,7%

Tabulin-0 %

Tidak Punya11783,5 %

Total147100%

0. KIA, KB dan ImunisasiNo.PertanyaanJawabanJumlahPersentase

1.Mempunyai balita atau ibu hamilYaTidak845660%40%

2.Bila ada ibu hamil dimana rencana tempat melahirkanRumah sakitBidanDukunRumah sendiri084000%100%0%0%

3.Siapa rencana penolong persalinannyaDokterBidanDukunSendiri21630025%75%0%0%

4.Berapa kali periksa kehamilanTidak pernah1-34 atau lebih5430064%35,7%0%

5.Gangguan saat hamilYaTidak661878,6%21,4%

6.Penolong persalinan anak terakhirDokterBidanDukunSendiri13710015,4%84,6%0%0%

7.Pernah terjadi kematian (1 tahun terakhir)42,8%

8.Pernah ada bayi BBLRYaTidak97510,7%89,3%

9.Imunisasi lengkapYaTidak78692,8%7,2%

10.Berapa kali anak ditimbang di posyandu (dalam 1 tahun)1-7 kali8 kali atau lebih246028,6%83,4%

11.Ada balita gizi kurang /BGM /burukYaTidak3411323%77%

12.Diberikan ASI eksklusifYaTidak449631,4%68,6%

13.Apakah menggunakan alat kontrasepsiYaTidak1023872,9%27,1%

14.Keluarga terbiasa sarapanYaTidak1211986,4%13,6%

15.Menu seimbangYaTidak875362,1%37,9%

16.Menggunakan garam beryodiumYaTidak1261490%10%

0. SurveilansDalam 3 bulan terakhirNo.Masalah KesehatanJumlahPresentase

1.Batuk Pilek10070,7%

2.Malaria00%

3.Demam Berdarah32,1%

4.TBC00%

5.Demam Tifoid00%

6.Gatal-gatal2115%

7.Sesak Nafas105%

8.Diare177,2%

9.Campak00%

10.Varicella00%

11.Hepatitis00%

12.Flu Burung00%

Total147100%

0. Lingkungan1. Rumah tersedia jambanRumah Dengan JambanJumlahPresentase

Ada, memenuhi Syarat13995 %

Ada, tidak Memenuhi Syarat85 %

Tidak ada jamban00 %

Total147100%

1. Jarak pembuangan kotoran dengan sumber air bersihJarakJumlahPresentase

10 meter13190%

Total 147100%

3. Penyediaan air bersih Penyediaan air bersihJumlahPresentase

Sumur8054,5 %

PDAM4524,5 %

Sungai2221%

Total147100%

27. Kualitas air bersihKualitasJumlahPresentase

Bebas dari pencemaran147100 %

Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna00 %

Tidak berasa, berbau, keruh00%

Total147100%

1. Kamar MandiKamar MandiJumlahPresentase

Di luar187,9 %

Di dalam12992,1 %

Total 147100%

1. Jenis Kamar MandiJenis Kamar MandiJumlahPresentase

Terbuka95 %

Tertutup13895 %

Total 147100%

1. Lantai kamar mandi Lantai kamar mandiJumlahPresentase

Tanah4826,4 %

Semen6465,7 %

Keramik357,9%

Total147100%

1. Limbah Kamar MandiLimbah Kamar MandiJumlahPresentase

Tergenang di pekarangan6143,6%

Sawah/Kebun139,3%

Selokan/Sungai6647,1%

SPAL00%

Total 147100%

1. Sampah rumah tangga Tempat Sampah RTJumlahPresentase

Tertutup95 %

Terbuka126,4 %

Tidak Tersedia12688,6 %

Total147100%

1. Pembuangan air limbah dapurLimbah dapurJumlahPresentase

Tersedia9462,1%

Tidak Tersedia5337,9%

Total147100%

1. JendelaJendelaJumlahPresentase

Ada diseluruh ruangan115%

Ada hanya pada sebagian ruang13695%

Tidak ada00%

Total147100%

1. Ventilasi rumahVentilasi rumahJumlahPresentase

Ada jendela, ada lubang angin13097,9%

Ada jendela, tidak ada lubang angin172,1%

Tidak ada00%

Total140100%

1. Ventilasi dapurVentilasi dapurJumlahPresentase

Ada jendela, ada lubang angin11077,1%

Ada jendela, tidak ada lubang angin2815%

Tidak ada97,9%

Total147100%

1. Lantai rumah Lantai rumahJumlahPresentase

Tanah105,7 %

Semen pada sebagian rumah, sebagian tanah8657,9 %

Semen pada seluruh ruangan1913,6

Keramik pada sebagian ruang2618,6%

Keramik pada seluruh ruangan64,2%

Total147100%

1. Ruang tidurRuang tidurJumlahPresentase

Terang dan tidak lembab12888,6%

Ada, tidak terang dan lembab1911,4%

Tidak ada ruang tidur00

Total147100%

1. Atap rumahAtap rumahJumlahPresentase

Seng/genting147100%

Anyaman ijuk/daun kelapa00%

Total147100%

1. Langit-langit RumahLangit-langitJumlahPresentase

Asbes2415,7%

Triplex3624,3%

Anyaman Bambu52,9%

Tidak Ada8257,1%

Total147100 %

1. Kandang TernakKandang TernakJumlahPresentase

Terpisah Rumah4227,1 %

Menjadi satu106,4 %

Tidak ada9566,5 %

Total147100 %

1. Jenis hewan ternakJenis hewan ternakJumlahPresentase

Unggas2012,1%

Hewan berkaki empat3221,4%

Ikan00%

Tidak ada9566,5%

Total147100%

1. TOGAMemiliki TOGAJumlahPersentase

Ya, minimal 3 jenis3120,7%

Ya, kurang dari 3 jenis5437,1%

Tidak6242,2%

Total140100%

1. Cahaya matahari yang masuk kedalam rumahCahaya matahariJumlahPresentase

Ya, minimal3019,3%

Ya, cukup11780,7%

Total147100%

1. Kepadatan hunianKepadatan hunianJumlahPresentase

Padat4832,9%

Cukup7048,6%

Tidak padat2918,5%

Total147100%

0. Perilaku KesehatanNo.PertanyaanJawabanJumlahPresentase

1.Apakah ada anggota keluarga anda yg merokok?YaTidak1054272%28%

2.Apakah anggota keluarga anda terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan?YaTidak1371092,1%7,9%

3.Apakah anggota keluarga anda biasa menggosok gigi 2 kali sehari?YaTidak1301788,6%11,4%

4.Apakah ada anggota keluarga anda yg minum miras/narkobaYaTidak41432,9%97,1%

5.Apakah anggota keluarga anda melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu sekali?YaTidak1173080,7%19,3%

6.Apakah anggota keluarga anda melakukan aktifitas fisik/olah raga?YaTidak659244,2%62,8%

7.Apakah keluarga anda terbiasa mandi 2 kali sehari?YaTidak1242386,4%13,6%

8.Apakah keluarga anda mempunyai tanaman obat keluarga?YaTidak866157,9%42,1%

9.Apakah keluarga anda biasa minum dengan air yg dimasak lebih dahulu?YaTidak1470100%0%

10.Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban?YaTidak1470100%0%

11.Apakah keluarga anda biasa mencuci tangan dengan sabun setelah BAB?YaTidak1212682,9%17,1%

12.Apakah keluarga anda membuang sampah pada tempatnya?YaTidak1173076,4%23,6%

13.Apakah keluarga anda biasa makan 3 kali sehari?YaTidak1004770,7%29,3%

Dari hasil pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan, didapatkan enam masalah kesehatan terbanyak di masyarakatyaitu:1. BPJS dan Pembiayaan kesehatan1. Merokok1. Pengelolaan sampah1. Demam berdarah1. Gizi1. Zat berbahaya dalam makananPelaksanaan penentuan prioritas masalah pada Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilakukan pada tanggal 17 Juli 2014 di Desa Karanganom. Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah adalah metode Hanlon dimana masing-masing masalah diberikan nilai sesuai 4 kriteria yang telah ditentukan dengan nilai 1-10. Kriteria yang dinilai adalah magnitude (kepentingan masalah), severity (keparahan), vulnerability (kemudahan ditangani), dan community concern (minat masyarakat). Hasil analisis yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :MSVCTotal

Pengelolaan Sampah99784536

Demam Berdarah99773969

Merokok98693888

BPJS+Pelayanan Kesehatan88662304

Gizi dan Zat berbahaya dalam makanan97662268

36

BAB IV. Plan of action (POA) Prioritas Masalah FisikMasalah AlasanRencana ActionRencana WaktuTempatSasaranAlat Biaya

Pengelolan Sampah- belum ada pengelolaan sampah terpadu- sebagian warga masih membakar sampah- belum ada TPA dan Truk pengangkut sampahPembuatan media kompos di satu rumah warga sebagai percontohanMinggu ke 7Rumah WargaWarga Desa Karang Anom- 2 Sekop-10 Kayu batangan-1 Cat Putih-1 Cat Merah

Pemberian penyuluhan dan penjelasan terkait pengelolaan sampah sederhanaMinggu ke 5Kantor KelurahanWarga Kecamatan Sukodono, Kader dan Tokoh Masyarakat- Proyektor- Laptop- Mic + Speaker

Kerja sama dengan tukang pengangkut sampah yang bisa di daur ulangMinggu ke 7Desa Karang AnomTukang Rongsok atau Pengumpul barang bekas-

Demam Berdarah- Adanya 1 kematian akibat BD sehingga menjadikan KLB- Kurangnya kesadaran untuk mengurangi faktor risiko (3M+)PSNMinggu ke 4Desa Jatitengah dan Desa Karang AnomWarga Desa Jatitengah dan Desa Karang Anom- Senter

PenyuluhanMinggu ke 5Balai DesaWarga Desa Karang Anom, Kader dan para tokoh masyarakat- Proyektor- Laptop- Mic + Speaker

Merokok- Tidak sesuai dengan PHBS- Angka perokok dalam rumah masih tinggiPenyuluhanMinggu ke 5Dan Minggu ke 7Balai DesaDan SMP PGRI 5 SukodonoWarga Sukodono, Kader, para tokoh masyarakat dan Siswa SMP PGRI 5 Sukodono- Proyektor- Laptop- Mic + Speaker

Pemberian PosterMinggu ke 7SMP PGRI 5 SukodonoSiswa SMP PGRI 5 Sukodono- 4 lembar poster

BPJS + Pelayanan Kesehatan- Pengetahuan masyarakat masih minin- BPJS diwajibkan mulai 2015PenyuluhanMinggu ke 5Balai DesaWarga Desa Karang Anom, kader dan para tokoh masyarakat- Proyektor- Laptop- Mic + Speaker

Gizi dan Zat berbahaya dalam makanan- pola asuh tidak sesuai gizi- warga tanpa disadari masih menggunakan zat berbahayaPenyuluhanMinggu ke 5 dan Minggu ke 7Balai Desa dan PuskesmasWarga Desa Karang Anom, Kader dan para Tokoh Masyarakat- Proyektor- Laptop- Mic + Speaker

Pemberian Poster dan flipchartMinggu ke 7PuskesamasKader- 30 Poster-3 Flipchart

BAB V. PELAKSANAAN INTERVENSI

5.1.Pengelolaan SampahProgram pengeloaan sampah meliputi 3 tahapan, yaitu penyuluhan, pembuatan tempat sampah organik dan memberikan percontohan pemilahan sampah organik dan anorganik serta contoh pembuatan kompos dari sampah organik5.1.1.PenyuluhanPenyuluhan mengenai pengelolaan sampah dilakukan 21 Juli 2014 pukul 10.00 WIB bertempat di balai Desa Karanganom. Penyuluhan dilaksanakan oleh dokter muda. Acara dihadiri oleh para perangkat desa, bidan desa dan para warga Karanganom. Materi penyuluhan yang disampaikan antara lain penjelasan mengenai jenis-jenis sampah rumah tangga, cara memilah antara sampah organik dan anorganik, dan pemanfaatan sampah dalam hal ini sampah organik dijadikan kompos.5.1.2.Pengelolaan SampahPembuatan tempat sampah dilakukan tanggal 5 Agustus 2014. Kami membuat tempat sampah untuk pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan menggali lubang sedalam 1 meter, panjang 1 meter dan lebar 1 meter sebanyak 1 unit di depan tempat praktik bidan desa Karanganom. Karena atas pertimbangan kami tempat praktik bidan ini merupakan sarana promosi paling baik karena merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bisa dijadikan contoh ,selalu ramai dengan pasien yang berobat sehingga banyak orang yang melihat dan lokasi strategis karena berada di pinggir jalan. Tempat sampah ini kami beri tanda sebagai contoh pengelolaan tempat sampah organik yang bisa menghasilkan kompos beserta keterangan untuk membuat tempat sampah organik bisa menjadi kompos. Dan diharapkan masyarakat dapat melihat dan mempraktekkannya di rumah masing-masing. 5.1.4.DemonstrasiDemonstrasi pengelolaan sampah organik dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2014 pukul 09.00 WIB di tempat prakitk bidan desa Karanganom yang diikuti oleh Bapak Kepala Desa dan stafnya, dokter Kepala Puskesmas, bidan desa dan dokter muda FK UII. 5.2.Penanggulangan Demam BerdarahProgram penanggulangan demam berdarah meliputi 2 tahapan yaitu program pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dan penyuluhan pencegahan demam berdarah dengan 3 M plus.5.2.1.Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )Program PSN dilakukan tanggal 15, 16 dan 17 Juli 2014 dengan cara door to door ke rumah warga desa Karanganom,dengan melihat bak mandi dan tempat penampungan airnya. Jika terdapat jentik jentik nyamuk kami menghimbau untuk di kuras. Dan jika terdapat tempat yang bisa untuk menampung air kami meminta kepada warga untuk menutupnya agar tidak berkembang menjadi sarang nyamuk5.2.2.Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah Penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah dilaksanakan di balai desa Karanganom yang dihadiri oleh perangkat desa, para kader desa, bidan desa dan warga Karanganom. Materi penyuluhan menjelaskan tentang pencegahan demam berdarah dengan metode 3 M plus.

5.3.Penyuluhan Bahaya MerokokPenyuluhan tentang bahaya merokok dilaksanakan 2 kali, yaitu pada saat pelaksanaan MMD dan pada saat kegiatan promosi kesehatan yang diadakan di SMP PGRI 5. Selain dilakukan penyuluhan tentang bahaya rokok juga dibagikan leaflet dan poster tentang bahaya rokok di SMP dan Puskesmas. Hal ini dilakukan agar warga semakin sadar tentang bahaya rokok dan menghentikan kebiasaan merokok.5.4.Penyuluhan BPJSPenyuluhan BPJS dilakukan pada saat pelaksanaan MMD, yang dihadiri oleh perangkat desa, dokter puskesmas, bidan desa dan para kader. Penyuluhan ini bersifat sosialisasi tentang program BPJS, diharapkan setelah penyuluhan ini para kader semakin tau tentang program BPJS dan menyebarluaskan kepada para warga.5.5.Penyuluhan Gizi dan Zat Berbahaya yang terkandung dalam MakananPenyuluhan gizi dan zat berbahaya dalam makanan dilaksanankan pada saat pelaksanaan MMD dan di puskesmas.

BAB VI. EVALUASI1. Pengelolahan SampahKendala yang dialami terkait masalah pengelolaan sampah adalah kecilnya animo masyarakat untuk membentuk bank sampah yang merupakan salah satu solusi yang dapat diaplikasikan terhadap daerah tersebut sehingga bank sampah tidak dapat terbentuk. Selain tidak dapat terbentuknya bank sampah, kesadaran warga juga kurang tinggi untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri seperti memilah sampah organik dan anorganik kemudian mengolahnya menjadi kompos bagi sampah organik serta menjadikan bahan kerajinan ataupun menjual ke tukang loak sampah anorganik, kebanyakan warga lebih memilih untuk membakar sampah.2. Demam berdarahKurangnya antusiasme warga saat dilakukan kunjungan sekaligus mengajarkan cara pemberantasan sarang nyamuk menjadi salah satu kendala keberhasilan intervensi ini sulit dicapai disamping kurang nya SDM untuk terjun langsung kelapangan melakukan kunjungan pemberantasan sarang nyamuk menyebabkan kurang luas nya daerah jangkauan intervensi3. MerokokKendala yang dialami saat melakukan intervensi terkait masalah merokok yaitu penyuluhan terhadap siswa siswi SMP adalah kurangnya minat siswa siswi untuk memahami isi penyuluhan serta menganggap merokok sebagai hal yang wajar. Meskipun media promosi yang dibagikan dikemas dengan sajian yang cukup menarik, masih ditemukan beberapa media promosi yang di buang begitu saja. 4. BPJS dan Pelayanan KesehatanMasyarakat kurang tertarik untuk mengikuti penyuluhan terkait BPJS dan pelayanan kesehatan karena waktu penyuluhan yang bertepatan dengan bulan ramadhan sehingga cukup banyak kegiatan lain yang lebih dijadikan prioritas serta cukup rumitnya sistim BPJS sehingga meskipun berulang kali disampaikan cukup sulit dipahami oleh warga.5. Gizi dan Zat Berbahaya pada MakananKebiasaan masyarakat dalam mengolah makanan menggunakan zat berbahaya seperti bleng (boraks) sulit untuk diubah meskipun telah diberikan pemahaman tentang dampak buruk dari penggunaan zat zat berbaya pada pengolahan makanan, hal ini dikarenakan penggunaan zat zat berbahaya tersebut sudah menjadi tradisi turun menurun.

2. SaranSaran terkait manajemen dan intervensi yang dilakukan di Desa Karanganom adalah :1. Kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membakar sampah perlu ditingkatkan agar masyarakat termotivasi untuk mengelola sampah sesuai dengan langkah langkah yang telah di informasikan. Disamping itu perlu juga dibentuk Bank Sampah agar sampah rumah tangga dapat terkelola dengan baik serta dapat menjadi salah satu cara meningkatkan perekonomian masyarakat.2. Mencari metode baru dalam penanggulangan demam berdarah selain pemberantasan sarang nyamuk. 3. Diharapkan masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan terkait sistim BPJS agar dapat segera memiliki sistim jaminan tersebut4. Masyarakat diharapkan untuk lebih terbuka untuk menerima suatu informasi dan bersedia untuk merubah tradisi turun menurun dalam penggunaan zat berbahaya saat mengolah makanan.

DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI, 2010. Petunjuk Teknis Perhitungan Biaya Pengembangan Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif. Pusat Promosi Kesehatan: Jakarta.

Hartoyo. 2011. Handout: Manajemen Pelayanan/Manajemen Program di Puskesmas, Kalangan TerbatasHartoyo. 2011. Handout: Pemecahan Masalah, Kalangan Terbatas.Kementrian Kesehatan RI, 2010. Pedoman Umum Pengembangan Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif. Pusat Promosi Kesehatan: Jakarta Selatan.Sutedja. 2005. Manajemen Kesehatan Masyarakat. Bandung: Program Pascasarjana Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran.

LAMPIRAN DOKUMENTASIPelaksanaan MMD

Tempat Sampah Organik pengahasil kompos