materi geodinamika

Upload: rizky-qyru-noor

Post on 23-Feb-2018

339 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    1/89

    1

    BAB 1

    SEJARAH TEORI LEMPENG TEKTONIK

    1.1Pendahuluan

    Apakah geodinamika itu, Geodinamika adalah studi tentang proses-proses dasar fisika

    untuk memahami lempeng tektonik dan berbagai fenomena geologi (Turcotte dan Schubert,

    2002). Melalui pendekana-pendekatan di dalam geodinamika, dapat diketahui segala aspek

    yang berkaitan dengan proses dinamis pada lapisan lapisan bumi. Terutama menyangkut

    tentang lempeng litosfer. Proses-proses yang berkaitan dengan lempeng litosfer sangat penting

    untuk diketahui agar teori-teori mengenai proses dinamis pada kerak bumi dapat selaras dan

    dengan pendekatan-pendekatan yang ada, dapat pula dipahami tentang proses pembentukan

    berbagai bentuk topografi di kerak bumi.

    Lempeng tektonik menjadi pembahasan yang cukup masif di dalam geodinamika.

    Lempeng tektonik merupakan suatu medel dimana kulit luar dari bumi dibagi menjadi beberapa

    lempeng tipis dan rigid yang bergerak relatif antara satu dan yang lain. Pergerakan relatif ini

    memiliki kecepatan dengan derajat puluhan milimeter per tahun.

    1.2Teori Lempeng Tektonik

    Kata tektonik berasal dari bahasa Yunani tektonikos yang berarti bangunan atau

    konstruksi. Teori lempeng tektonik adalah teori yang menjelaskan struktur kerak bumi sebagai

    hasil pemisahan litosfer ke dalam beberapa lempeng semi-tegar (semi-rigid), yang bergerak

    didorong oleh arus konveksi di dalam astenosfer.

    Gerakan lempeng litosfer ini mengakibatkan proses geodinamik, misalnya : terjadinya

    gempabumi, pembentukan pegunungan, proses metamorfosis batuan dan aktivitas vulkanik.

    Definisi dari teori lempeng tektonik menurut Microsoft Encarta adalah teori tentang

    gerakan hipotesis lempeng kerak bumi, suatu teori yang menjelaskan pergeseran benua,

    aktivitas seismik dan vulkanik, pembentukan jalur pegunungan hingga gerakan lempeng kerak

    bumi di atas bantuan mantel yang kurang rigid. Sedangkan lempeng tektonik merupakan suatu

    medel dimana kulit luar dari bumi dibagi menjadi beberapa lempeng tipis dan rigid yang

    bergerak relatif antara satu dan yang lain. Pergerakan relatif ini memiliki kecepatan dengan

    derajat puluhan milimeter per tahun. (Turcotte dan Schubert, 2002).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    2/89

    2

    Lempeng tektonik terdiri dari batuan dingin dan memiliki ketebalan rata-rata sekitar

    100 km. Lempeng tektonik secara terus menerus terbentuk dan didaur ulang. Pada punggung

    samudra, lempeng yang bersebelahan terpisah satu sama lain dalam sebuah proses yang

    dinamakanseafloor spreading. Pada zona inilah bagianmantel yang terangkat dan mendingin

    akan membentuk bagian baru dari lempeng samudra.

    Lapisan paling luar dari bumi yang mencakup kerak dan sebagian mantel sering disebut

    sebagai litosfer. Litosfer merupakan bagian terluar lapisan bumi yang bersifat tegar (rigid)

    dalam interval waktu geologi. Karena suhunya yang rendah, batuan litosfer dapat bertahan

    terhadap deformasi hingga stu miliar tahun. Lapisan batuan dibawah litosfer (yang disebut

    astenosfer) cukup panas sehingga dapat mengalami rayapan (creeping) jika dikenai suatu gaya.

    Dalam merespon gaya, rayapan tersebut mirip gerakan fluida namun dalam skala waktu

    geologi.

    Batas bawah dari litosfer dapat didefinisikan sebagai sebuah isotermal (permukaan

    temperatur konstan). Dengan suhu diperkirakan mencapai 1600 K. Batuan yang berada di atas

    daerah isotermal ini cukup dingin untuk bersifat rigid, sedangkan batuan dibawah daerah

    isotermal cukup panas untuk dapat terdeformasi. Litosfer memiliki ketebalan sekitar 100 km

    dibawah cekungna samudra dan 200 km dibawah kerak benua. Ketebalan litosfer hanya 2-4 %

    dari radius bumi, maka dari itu litosfer merupakan kerak yang tipis. Kerak ini dapat dibagi

    menjadi beberapa bagian dan miliki kecepatan relatif satu sama lain. Rigiditas dari litosfer

    menjadikan interior lempeng tidak terdeformasi secara signifikan.

    Gambar 1.1 Ilustrasi struktur lapisan luar bumi yang mencakup litosfer dan astenosfer

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    3/89

    3

    1.3Sejarah Teori Lempeng Tektonik

    Teori lempeng tektonik diawali oleh hipotesa pengapungan benua (continental drift)

    yang sudah diusulkan sejak tahun 1915. Namun pada waktu itu masih banyak yang meragukan

    kebenaran dari teori pengapungan benua. Salah satu penyebabnya adalah bahwa ketika itu

    semua bukti u=yang mendukung hipotesa pengapungan benua hanya berasal dari data daratan

    saja. Padahal, di kemudian hari terbukti bahwa sumber penggerak utama pergeseran benua

    berada di dasar samudra.

    Secara komprehensif teori pergeseran benua pertama kali disampaikan oleh Alfred

    Wegener, seorang ahli meteorologi bangsa Jerman, dalam bukunya tahun 1915 : The Origin of

    Continents and Ocean ( Asal-usul Benua dan Samudera). Wegener mendasarkan teorinya tidak

    hanya pada bentuk benua, tetapi juga pada bukti geologi, misalnya kemiripan fosil-fosil yang

    ditemukan di Brazil dan Afrika. Wegener menggambar sejumlah peta yang memperlihatkan

    tahapan-tahapan proses pergeseran benua. Diawali dengan sebuah massa daratan yang sangat

    besar, yang disebutnya Pangea ( artinya samudera daratan ). Diyakininya bahwa benua-benua

    yang terdiri atas batuan granit yang relatif ringan mengapung di atas batuan dasar samudera

    (basalt) yang lebih berat.

    Dalam buku Our Wondering Continents, Du Toit (1937) menyatakan bahwa asal-usul

    super benua bukan satu, melainkan dua : Laurasia di bagian utara dan Gondwanaland di bagian

    selatan. Kedua benua tersebut dipisahkan oleh samudera Tethys. Herry Hess (1962) membuat

    hipotesa bahwa dasar samudera terbentuk pada poros punggung samudera dan bergerak

    menjauhi poros tersebut untuk membentuk suatu dasar samudera baru dalam proses yang

    disebut pemekaran dasar samudera ( sea floor spreading).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    4/89

    4

    Gambar 1.2 Rekaan yg dibuat Wegener ttg rekonstruksi perge-seran benua sejak 225 juta tahun yg

    lalu hingga saat ini (Sumber: www.usgs.org)

    Teori lempeng tektonik baru berkembang setelah 1960-an, ketika survei oseanografi

    telah cukup banyak memiliki data untuk membuat peta topografi regional dasar samudera. Data

    ini menunjukkan bahwa dasar samudera itu tidak datar, juga tidak mirip dengan permukaan

    daratan. Di dasar samudera ada suatu sistem retakan di sepanjang punggung samudera, dan ada

    sistem palung laut dalam di sepanjang pinggiran batas samudera. Kedua bentuk struktur ini

    merupakan daerah yang aktifitas seismiknya paling tinggi di dunia. T.J. Wilson pada 1965

    menemukan gagasan baru dari transform faultyang melengkapi jenis patahan yang dibutuhkan

    untuk menjelaskan mobilitas dari lempeng tektonik. Setahun setelah itu, T.J. Wilson

    mempublikasikan pemutakhiran mengenai teori lempeng tektoniknya serta mengenalkan

    konsepnya mengenai siklus lempeng tektonik yang dikenal sebagai siklus wilson.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    5/89

    5

    1.4Bukti-bukti Pendukung Hipotesa Pergeseran Benua

    Untuk membuktikan kebenaran dari teori pergeseran benua, maka juga diperlukan

    untuk menyusun teori mengenai rekronstruksi dari benua yang bergeser itu sendiri. Agar dapat

    merekronstruksi secara akurat dan logis, diperlukan suatu model matematis yang dapat

    diterapkan dalam menjelaskan pergerakan dari lempeng tektonik. Hal ini dapat dipenuhi

    dengan menerapkan teorema Euler, yang dapat menjelaskan pergerakan suatu bidang pada

    permukaan bola. Setelah didapatkan suatu pendekatan dari rekronstruksi suatu benua, maka

    perlu dibuktikan bahwa mekanisme pergerakan benua memang benar-benar terjadi dan sesuai

    dengan teori-teori yang ada. Beberapa cakupan yang dapat memberikan bukti dari hipotesa

    pergeseran benua antara lain :

    1. Paleontologi

    2. Struktur dan jenis batuan

    3. Paleoglasiasi

    4. Paleoklimatik

    1.4.1 Bukti Paleontologi

    Pergeseran benua telah memberikan dampak pada distribusi dari binatang dan

    tanaman purba (Briggs, 1987) dengan membuat batas untuk memisahkan antar populasi. Salah

    satu contoh yang jelas adalah pertumbuhan pemekaran antara dua pecahan superkontinen yang

    mencegah migrasi antara kedua sisi kontinen yang terpisah. Distribusi masa lampau dari

    tetrapoda menandakan bahwa ada suatu hubungan antara Gondwana dan Laurasia. Sisa dari

    reptil Mesosaurus ditemukan di Brazil dan Afrika selatan. Walaupun hewan ini dapat

    beradaptasi dengan berenang, namun sangat tidak mungkin Mesosaurus dapat menjelajahi

    samudera Atlantik untuk dapat bermigrasi dari selatan Afrika menuju Brazil atau sebaliknya.

    Tentu saja hal ini dapat terjadi dan sangat mudah untuk dijelaskan jika kedua bagian tersebut

    dulunya merupakan satu kesatuan.

    Contoh lain adalah reptil mirip mamalia yg termasuk dlm genus Lystrosaurus yang

    hanya dapat hidup di daratan. Ternyata fosilnya ditemukan dlm jumlah besar di Afrika Selatan,

    Amerika Selatan dan Asia, serta pd tahun 1969 tim ekspedisi Amerika Serikat menemukannya

    juga di Antartika. Jadi genus tersebut menghuni semua benua bagian selatan.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    6/89

    6

    Ada pendapat yang menyatakan kemungkinan dulu ada daratan yang menjadi jembatan

    penghubung benua-benua tersebut sehingga memungkinkan penyebaran Lystrosaurus di

    berbagai bagian dunia yang berjauhan. Pendapat ini terbantah oleh kenyataan bahwa survei

    dasar samudera menunjuk-kan tidak pernah ada bekas jembatan daratan yang telah tenggelam.

    Paleobotani juga menunjukkan pola yang mirip dari pemisahan benua. Fosil biji-bijian

    pakis Glossopteris telah ditemukan dlm batuan-batuan yg berumur sama di Amerika Selatan,

    Afrika Selatan, Australia dan India, serta di Antartika sekitar 480 km dari Kutub Selatan. Biji-

    bijian matang tanaman pakis tersebut berdiameter beberapa milimeter, terlalu besar untuk dapat

    disebarluaskan oleh angin menyeberangi samudera Atlantik.

    Sedikit bukti yang jelas lainnya adalah keterkaitan suatu populasi makhluk hidup

    dengan iklim. Sebagai dampak dari pergeseran benua secara latitudinal akan menyebabkan

    kondisi iklim yang tidak sesuai untuk organisme tertentu. Dan juga proses dari lempeng

    tektonik dapat menyebabkan perubahan topografi dan merubah habitat yang tersedia untuk

    organisme tertentu.

    1.4.2 Struktur dan Jenis Batuan

    Rekronstruksi dari benua yang terpisah berdasarkan pada kecocokan geometri pada

    pinggir dangkalan benua. Jika hal tersebut sesuai dengan keadaan masa lampau, maka sangat

    mungkin untuk menelusuri jejak-jejak geologi yang sesuai sepanjang jalur pemisah antara

    bentuk geometri yang cocok. Namun tidak semua lokasi dapat ditelusuri dengan baik. Jejak-

    jejak geologi yang diperkirakan akan muncul akibat pergeseran benua dapat menghilang atau

    tidak ditemukan akibat adanya proses gelogi yang juga mempengaruhi struktur batuan di suatu

    tempat. Beberapa contoh yang dapat ditelusuri antara lain :

    1. Jalur lipatan, lipatan Appalacian di Amerika Utara yang berkesinambungan dengan lipatan

    Caledonian di Eropa utara. Dalam endapan sedimen pada jalur lipatan, terdapat bukti-bukti

    pergeseran benua. Ukuran butiran, komposisi, serta penyebaran umur mineral dalam

    sedimen dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber dari sedimen tersebut. Sumber

    dari sedimen Caledonian di Utara Eropa berada di sebelah Barat di lokasi yang sekarang

    ditempati samudera Atlantik, menandakan bahwa pada masa lampau lokasi tersebut

    ditempati oleh lempeng benua. (Rainbird et al, 2001; Cawood et al., 2003).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    7/89

    7

    2. Umur batuan. Hubungan pola umur batuan sepanjang selatan Atlantik menandakan adanya

    kecocokan struktur pada bagian barat Afrika dengan bagian Timur Amerika Selatan

    (Hallam, 1975).

    Gambar 1.3kesamaan struktur umur usia batuan

    3. Irisan stratigrafi. Jalur stratigrafi khusus juga dapat dikorelasikan dengan pergeseran benua.

    Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini menunjukkan irisan stratigrafi pada benua

    Gondwana. Adanya kesamaan pada fosil yang terdapat di lapisan batuan menunjukkan

    bahwa batuan tersebut dulunya merupakan satu bagian.

    Gambar 1.4 Stratigrafi benua Gondwana (redrawn from Hurley, 1968, the Confi rmation of Continental

    Drift. Copyright 1968 by Scientifi c American, Inc. All rights reserved.)

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    8/89

    8

    4. Struktur metalogenic. Wilayah yang memiliki material seperti magnese, besi, dan emas,

    dan perak memiliki kemiripan sepanjang jalur pantai dari rekronstruksi benua sebelum

    terjadinya pemisahan. (Evans, 1987).

    1.4.3 Paleoglasiasi

    Gambar 1.5Rekronstruksi benua berdasarkan paleoglasiasi

    Selama akhir era Paleozoikum (~300 juta tahun lalu), lapisan es menutup sebagian

    besar benua-benua di bumi bagian selatan. Endapan yang ditinggalkan oleh lapisan es purba

    ini masih dapat dikenali, alur-alur dan lekuk-lekuk batuan yang ada di bawahnya menunjukkan

    arah pergerakan lapisan es purba tersebut. Kecuali Antartika, semua benua di bumi bagian

    selatan sekarang terletak di dekat ekuator.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    9/89

    9

    Gambar 1.6Bukti aliran es purba sesuai dengan rekonstruksi yang diusulkan Wegener

    Sebaliknya, benua-benua di bumi bagian utara tidak menunjukkan bekas-bekas jejak

    glasiasi purba tersebut. Justru sebaliknya, fosil-fosil tanaman di tempat tersebut menunjukkan

    adanya sisa-sisa tanaman iklim tropis. Padahal, wilayah iklim ditentukan oleh garis lintang

    setempat. Hail ini merupakan indikasi bahwa benua-benua di bumi bagian utara dahulu berada

    di dekat ekuator, sesuai dengan bukti-bukti paleoklimatik.

    Yang lebih sulit dijelaskna adalah arah aliran es purba tersebut. Pemetaan regional alur-

    alur dan lekuk-lekuk glasisai menunjukkan bahwa di Amerika Selatan, India dan Australia,

    aliran es mengarah ke daratan dari lautan. Arah aliran seperti ini tidakmungkin terjadi, kecuali

    dahulu ada daratan di tempat-tempat yang sekarang berwujud lautan. Jika benua-benua

    digabungkan seperti yang diusulkan Wegener, wilayah glasiasi akan menyatu dengan rapi di

    dekat Kutub Selata, dan arah aliran es purba dapat dijelaskan dengan mudah.

    Pola glasisai purba dipertimbangkan sebagai bukti kuat pergeseran benua, dan para ahli

    geologi yang bekerja di bumi bagian selatan sangat mendukung teori pergeseran benua. Karena

    mereka dapat melihat buktinyalangsung dengan mata sendiri.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    10/89

    10

    1.4.4 Paleoklimatik

    Distribusi wilayah klimatik pada permukaan bumi dipengaruhi oleh interaksi kompleks

    dari beberapa fenomena, seperti penyinaran matahari, arah angin, arus samudera, ketinggian ,

    dan batas topografi. Sebagian besar fenomena ini hanya sedikit yang diketahui dalam rekaman

    geologi. Secara umum, posisi lintang merupakan faktor yang paling dominan untuk

    mempengaruhi kondisi iklim di suatu wilayah, dengan mengabaikan wilayah mikro klimatik

    yang bergantung pada kombinasi fenomena lain yang langka, sehingga studi mengenai iklim

    purba dapat menjadikan indikator dimana dulunya batuan purba berada. Maka dari itu,

    paleoklimatik, yang merupakan studi mengenai iklim dimasa lampau (Frakes, 1979), dapat

    digunakan untuk menyelidiki bahwa benua mengalami pergeseran setidaknya dalam arah utara

    selatan.

    Bukti-bukti tentang perubahan iklim yang mecolok, mendukung teori pergeseran

    benua. Endapan batu bara yang sangat besar di Antartika menunjukkan bahwa dahuu daerah

    ini ditumbuhi oleh tanaman berkayu dari daerah tropis, dan sekarang sebagian besar tertutup

    es. Di benua-benua lain, endapan garam, formasi batuan pasir (sandstone) dan terumbu karang,

    memberikan putunjuk tambahan yang memungkinkan untuk merekronstruksi zona iklim purba.

    Pola iklim purba sangat mengherankan jika diandang dari posisi benua-benua saat ini,

    tetapi bila benua-benua tersebut dikelompokkan seperti sebelum terjadinya pergeseran, maka

    pola iklim tersebutdapat dijelaskan dengan mudah.

    Gambar 1.7Rekronstruksi benua berdasarkan fosil iklim purba

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    11/89

    11

    Contoh lainnya adalah endapan karbonat dan terumbu karang yang dibatasi pada

    perariran hangat (sekitar 300 c) dari ekuator, saat ini temperatur berada di batas yang lebih luas

    antar 25-300 c. Evaporite yang terbentuk dalam kondisi yang panas dan kering pada region

    dimana evaporasi melewati arus air laut dan/atau presipitasi, dan biasanya berada pada

    cekungan yang berbatasan dengan laut, saat ini tidak terbentuk di dekat ekuator, tetapi lebih ke

    daerah subtropis yang kering dengan tekanan yang tinggi dimana kondisi yang seharusnya

    berlaku. Diyakini bahwa fosil evaporite terbentuk pada wilayah dengna garis lintang yang

    serupa (Windley, 1984).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    12/89

    12

    BAB 2

    PERKEMBANGAN TEORI LEMPENGAN TEKTONIK

    2.1Landasan Teori Lempeng Tektonik

    Menurut Cox (1972) dlm buku Plate tectonics and geomagnetic reversals, teori Lempeng

    Tektonik berlandaskan empat himpunan data independent:

    1. Peta topografi dasar samudera

    2. Peta magnetik batuan dasar samudera

    3. Hasil pengukuran umur batuan magnetik dasar samudera

    4. Pemetaan rinci episenter gempabumi global

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    13/89

    13

    2.1.1 Topografi dan Geologi Dasar Samudera

    (a) (b)

    (c) (d)

    Gambar 2.1Pemetaan topografi dasar samudera

    Pada antara tahun 19501960-an, dikembangkan peralatan echo-soundingbaru sehingga

    para ahli geologi dan geofisika kelautan dapat memetakan topografi dasar samudera dengan

    sangat rinci, dan terungkap bahwa :

    1. cekungan samudera terbagi oleh barisan punggung samudera yang panjangnya mencapai

    84.000 km dan lebarnya sekitar 1.500 km. Pada puncak terdapat lembah ditengah atau lembah

    retakan (rift valley) dengan kedalaman 1-3 km yang mengembang ke dua arah terpisah ke

    samping karena adanya tarikan.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    14/89

    14

    2. Kerak samudera yang utamanya tersusun dari basalt memiliki komposisi yang sama sekali

    berbeda dengan kerak benua dan jauh lebih tipis

    3. Kerak samudra tidak mengalami deformasi menjadi struktur pegunungan lipatan dan tidak

    mengalami gaya kompresi yang kuat

    Pada tahun 1960, Harry Hammond Hess mengembangkan hipotesisnya yaitu dasar

    samudera mengalami pemekaran ke samping, didorong oleh arus konveksi di dalam mantel

    bumi, dan bergerak secara simetris menjauhi punggung samudera. Menurut teori ini pemekaran

    yang kontinyu tersebut menghasilkan rekahan-rekahan dalam lembah retakan (rift valley),

    sehingga magma dari mantel bumi menerobos melalui rekahan-rekahan tersebut untuk

    membentuk kerak samudera yang baru. Arus konveksi dari mantel bumi ini membawa kerak

    samudera tersebut menjauhi punggung samudera dan menuju ke palung samudera (oceanictrench). Di zona subduksi, kerak samudera menunjam ke dalam mantel bumi bersama dengan

    arus konveksi yang mengalir ke bawah, dan ditelan kembali oleh mantel bumi. Keseluruhan

    dasar samudera mengalami regenerasi selengkapnya dalam waktu sekitar 200 - 300 juta tahun.

    (a) (b)

    Gambar 2.2Pemetaan Topografi dasar samudera

    1.

    Penelitian Geologi Sedimen di Dasar Samudera

    Bukti yang paling meyakinkan untuk teori lempeng tektonik ialah pengeboran yang

    dilakukan pada sedimen di dasar samudera menggunakan kapal khusus Glomar Challenger.

    Pengeboran laut tersebut menarik kesimpulan bahwa sedimen yang termuda terdapat didekat

    punggung samudera tempat terbentuknya kerak bumi yang baru. Semakin jauh dari punggung

    samudera, sedimen yang diendapkan langsung diatas basalt semakin tua, sedimen yang tertua

    terletak didekat perbatasan benua.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    15/89

    15

    Pengukuran laju pengendapan sedimen di laut terbuka menunjukkan bahwa antara 0,9

    1,2 cm lempung merah dan lumpur organik berakumulasi setiap 1000 tahun. Jika cekungan

    samudera terbentuk pada masa Cambrium (540 juta tahun yang lalu), maka ketebalan sedimen

    minimal 5 km, tetapi pada kenyataannya ketebalan maksimum sedimen laut dalam yang terukur

    saat ini hanya 300 m. Hal ini menunjukkan bahwa cekungan samudera adalah struktur geologi

    yang masih muda. Sedimen tertua yang ditemukan di dasar samudera hanya berumur 200 juta

    tahun. Sedangkan batuan metamorf pada blok benua umurnya ada yang sudah mencapai 3,8

    milyar tahun.

    Gambar 2.3Periode Geologi

    Beberapa hal yang mengindikasi pemekaran dasar samudera yaitu : ketebalan dan umur

    sedimen yang semakin bertambah dengan bertambahnya jarak dari punggung samudera;

    plankton yang berkembang di zona ekuatorial pasifik, setelah plankton itu mati lalu membentuk

    lapisan lunak kapur didasar laut. Namun dengan Glomar Challanger menunjukkan bahwa jalur

    kapur di [asifik memanjang ke utara dari ekuator saat ini yang berarti dasar samudera pasifik

    sudah bermigrasi kearah utara sekurang-kurangnya sejak 100 juta tahun yang lalu.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    16/89

    16

    Gambar 2.4 (A) Tanpa pemekaran dasar samudera, keseluruhan dasar samudera akan tertutup oleh tumpukan

    lapisan tebal sedimen laut. Masing-masing lapisan menunjukkan polari-tas yang berselang-seling. (B) Dg

    pemekaran dasar samudera, tumpukan sedimen laut menipis ke arah punggung samudera.

    2.1.2 Batuan sebagai Fosil Kemagnetan Purba

    Studi kemagnetan batuan yang dikembangkan selama tahun 1950-an telah dilakukan

    dengan menggunakan magnetometer baru yang sudah disempurnakan sehingga sangat peka.

    Batuan tertentu, misalnya basalt, agak banyak mengandung besi sehingga termagnetisasi oleh

    medan magnetik bumi pada saat batuan basalt tersebut membeku.

    Butiran-butiran mineral dalam batuan tersebut menjadi fosil magnetik, yang terorientasi oleh

    medan magnet bumi pada saat batuan tersebut terbentuk, sehingga dapat mengabadikan

    rekaman paleomagnetik (kemagnetan purba).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    17/89

    17

    1. Sumber Geomagnetik

    Medan magnetik bumi mirip medan magnetik yang ditimbulkan oleh magnet batang

    dipole dengan sumbunya membentuk sudut simpangan sekitar 11,5 terhadap sumbu geografis

    (sumbu rotasi bumi). Karena mantel bumi dan inti bumi terlalu panas untuk mempertahankan

    medan magnetik permanen, maka medan kemagnetan bumi pasti dibangkitkan secara

    elektromagnetik. Teori elektromagnetik / teori dinamo mendalilkan bahwa inti luar bumi yang

    berupa besi cair berotasi lambat terhadap mantel di sekitarnya. Gerakan ini membangkitkan

    arus listrik kuat sehingga timbul medan magnetik bumi.

    Gambar 2.5 Orientasi Kutub Geomagnetik

    Sumbu dipole geomagnetik membentuk sudut 11.5 terhadap sumbu rotasi bumi

    2. Proses Magnetohidrodinamik

    Medan magnetik bumi diyakini berasal dari proses magnetohidrodinamik pada fluida

    di dalam inti luar bumi. Magnetohidrodinamik adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari

    interaksi gerakan fluida dengan medan elektromagnetik. Proses magnetohidrodinamik

    mensyaratkan bahwa bumi berotasi dan sebagian atau seluruhnya terdiri atas fluida yang

    bergerak dan merupakan penghantar listrik yang baik.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    18/89

    18

    Arus turbulen atau konveksi fluida tersebut merupakan dinamo maka Jika fluida

    tersebut bergerak dalam medan magnetik maka akan membangkitkan arus listrik maka arus

    listrik ini juga akan membangkitkan medan magnetik. Sekali terjadi eksitasi, maka dinamo

    tersebut berswadaya menghidupkan-diri terus-menerus (self-perpetuating), selama ada sumber

    energi primer untuk mempertahankan arus konveksi. Arus konveksi di dalam inti luar ini

    digerakkan oleh proses termal atau gravitasional (Jacobs, 1975).

    Gambar 2.6Inti dalam yang padat berputar dengan kecepatan pertahun 0.2 busur lebih cepat daripada rotasi

    bumi yang melingkupinya

    Inti dalam dikelilingi oleh inti luar (outer core) yang ketebalannya 1,8 kali radius inti

    dalam. Medan magnetik bumi berasal dari inti luar yang berupa cairan logam besi penghantar

    listrik, yang selalu dalam keadaan bergerak. Akibat pemanasan oleh inti dalam, cairan inti luar

    selalu bergolak, seperti air dalam panci yang dipanaskan dengan kompor. Cairan inti luar

    mengalami turbulensi oleh gaya Coriolis akibat rotasi bumi. Gerakan yang kompleks tersebut

    membangkitkan medan magnetik bumi melalui proses efek dinamo (dynamo effect).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    19/89

    19

    Gambar 2.7 Proses magnetohidrodinamik

    Arus konveksi dalam model laboratorium inti luar. Bola yang berotasi berisi sel-sel

    cairan konsentris dan sebuah bola padat (inti dalam).Konveksi termal dalam fluida terjadi

    karena adanya beda suhu inti dalam dan luar. Sel-sel konveksi tersebut berputar lambat dalam

    cairan inti luar yang bersifat listrik konduktif, menghasilkan polaritas yang berlawanan di BBU

    dan BBS. Ini menghasilkan medan magnetik dipole bumi.

    3. Pembalikan Kutub Geomagnetik

    Berdasarkan persamaan magnetohidrodinamik, dapat dibuat model interior bumi

    dengan menggunakan superkomputer. Dari permodelan ini dapat diketahui bahwa, medan

    magnetik bumi menguat dan melemah secara bergantian, bahkan kadang-kadang berbalik

    arah sama sekali. Proses pembalikan arah kutub magnetik bumi tersebut berlangsung

    beberapa ribu tahun. Selama proses pembalikan arah tersebut, medan magnetik bumi tidak

    lenyap, melainkan terjadi komplikasi, terpuntir dan terlipat. Medan magnetik bumi tetap ada,

    melindungi bumi dari bahaya radiasi angkasa luar dan badai matahari

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    20/89

    20

    (a) (b)

    Gambar 2.8 Pembalikan kutub geomagnetic

    Medan magnetik bumi selama periode normal (kiri a dan kiri b) dan selama periode pembalikan arau reversal

    (kanan a dan kanan b)

    4. Pengembaraan Kutub (Polar Wanderi ng)

    Studi paleomagnetik pada batuan di Eropa dari umur-umur yang sangat berbeda

    menunjukkan bahwa kutub utara magnetik bumi terus-menerus berpindah posisi dari waktu ke

    waktu. Titik kutub ternyata sudah bermigrasi pelan-pelan ke arah utara dan ke arah barat

    menuju posisinya yang sekarang. Perubahan posisi tersebut terjadi secara sistematik, tidak acak

    (random).

    (a) (b)

    Gambar 2.9 Studi paleomagnetik pada berbagai batuan yang berbeda umumnya menunjukkan bahwa kutub utara

    magnetic telah berubah posisinya secara terus menerus dan sistematik (a) Migrasi kutub utara magnetic (b) kutub

    magnetik bersama untuk rekonstruksi benua sebelum pergeseran

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    21/89

    21

    Migrasi kutub magnetik dengan pola sejenis juga diperoleh dari hasil studi

    paleomagnetik di Amerika Utara, meskipun lintasan migrasinya secara sistematis berbeda,

    perpindahannya sejajar dengan yang terjadi di Eropa. Pengamatan ini dapat dijelaskan dengan

    baik bila didasarkan pada pergeseran benua, sehingga para peneliti paleo-magnetik menjadi

    pendukung terdepan teori continental drift (pengapungan benua). Ternyata bahwa telah terjadi

    juga perubahan posisi kutub magnetik selatan bumi dari waktu ke waktu, tetapi dengan lintasan

    yang berbeda untuk benua-benua yang berbeda.

    Gambar 2.10Pola pengembaraan kutub magnetic purba. Lintasan pengembaraan yang terlacak saat ini

    (A). Lintasan pengembaraan jika benus-benua dikelompokkan seperti pada posisi sebelum pergeseran

    Tidak mungkin ada banyak kutub magnetik bumi yang bermigrasi secara sistematis dan

    akhirnya menyatu.

    Alasan yang paling logis ialah bahwa hanya ada satu kutub magnetik bumi yang selalu

    tetap posisinya, sedangkan benua-benua bergerak terhadap titik kutub tersebut. Hasil-hasil

    studi paleomagnetik bisa masuk akal jika benua-benua tersebut dulunya mengelompok seperti

    pada gambar diatas dan kemudian bergeser ke posisi sekarang.

    5. Periode Pembalikan Kutub Geomagnetik

    Penemuan ini memperbarui pemahaman terhadap teori pergeseran benua dan

    mendukung kesimpulan bahwa Samudera Atlantik terbuka relatif belum lama. Studi tentang

    sifat magnetik pada sejumlah besar sampel batuan basalt diberbagai tempat di bumi

    menunjukkan bahwa medan magnetic bumi sudah berbalik arah berkali-kali sejak 7080 juta

    tahun yang lalu.

    Zaman polaritas normal (seperti saat ini), sudah berlangsung 13 juta tahun, diikuti

    dengan periode serupa tetapi kutub utara dan selatan magnetik bumi saling berbalikan. Minimaltelah terjadi 9 kali pembalikan kutub magnetik selama 4,5 juta tahun yang lalu. Polaritas normal

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    22/89

    22

    pada periode saat ini dimulai kurang-lebih 700.000 tahun yang lalu. Ini didahului oleh periode

    dengan polaritas terbalik, yang dimulai 2,5 juta tahun yang lalu dan berlangsung selama

    kurang-lebih 2 juta tahun. Periode dengan polaritas terbalik tersebut berisi dua periode pendek

    dengan polaritas normal.

    Gambar 2.11 Pembalikan garis gaya medan magnetic terdokuntasikan oleh studi kemagnetan purba

    pada berbagai sampel batuan basalt di dasar samudera

    Interval utama dari polaritas bolak-balik tersebut ( sekitar 1 juta tahun terpisah) disebut

    epoch polaritas, dan interval-interval yang lebih pendek durasinya disebut event polaritas.

    Pola pergantian polaritas sudah ditentukan secara jelas, dan bukti-bukti terjadinya epoch

    polaritas sudah ditemukan di berbagai tempat di permukaan bumi. Dari deretan anomali

    magnetik dan umur radiometriknya, pembalikan magnetik dengan kronologi yang handal

    sudah tersusun minimal hingga 4 juta tahun. Jika diekstrapolasi ke belakang hingga 76 juta

    tahun, maka deretan pembalikan magnetik telah terjadi minimal 171 kali.

    6.

    Pola Pita Magnetik Batuan Dasar Samudera

    Pada tahun 1963, Fred Vine dan D.H. Matthews melihat suatu cara untuk menguji

    gagasan pemekaran dasar samudera yang dikemukakan oleh Hess. Jika pemekaran dasar

    samudera memang telah terjadi, maka seharusnya terekam pada kemagnetan basalt di kerak

    samudera. Jika medan kemagnetan bumi mengalami pembalikan secara berkala, basalt baru

    yang terbentuk pada puncak punggung samudera akan termagnetisasi menurut polaritas

    magnetik pada saat batuan tersebut mendingin/membeku.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    23/89

    23

    Ketika dasar samudera mengalami pemekaran, suatu deretan simetris pita magnetik

    dengan polaritas bergantian antara normal dan terbalik akan terabadikan pada kerak bumi

    sepanjang kedua sisi punggung samudera. Investigasi lebih lanjut telah membuktikan teori ini,

    sebagaimana diusulkan oleh Vine dan Matthewsdan oleh Morley. Untuk dapat memahami

    dengan lebih baik asal-usul pola magnetik tersebut, ditinjau bagaimana dasar samudera telah

    mengalami evolusi dalam beberapa juta tahun yang lalu.

    Gambar 2.12 Pola kemagnetan yang terekam pada batuan kerak samudera yang baru terbentuk dan ditemukan

    di dekat punggung samudera

    Gambar tersebut menunjukkan dasar samudera pada 2,75 juta tahun yang lalu, selama

    epoch polaritas normal Gauss (sesuai dengan nama ahli matematika dari Jerman Karl Friedrich

    Gauss). Basalt yang mengisi retakan pada punggung samudera, membentuk dikes, atau

    dikeluarkan pada dasar samudera sebagai aliran submarine. Ketika membeku, basalt tersebut

    termagnetisasi sesuai dengan arah medan magnet yang ada saat itu (normal), jadi basalt yang

    keluar melalui celah punggung samudera membentuk zona kerak bumi baru dengan polaritas

    magnetik normal.

    Pada saat terjadi pemekaran dasar samudera, zona kerak bumi baru tersebut terbelah

    dua, dan masing-masing bermigrasi menjauhi punggung samudera tetapi dalam posisi tetapsejajar dengan punggung samudera. Kurang-lebih 2,5 juta tahun yang lalu, polaritas medan

    magetik bumi berbalik arah. Kerak bumi baru yang muncul pada punggung samudera

    termagnetisasi pada arah yang berlawanan (Gambar kanan), dan menghasilkan zona kerak

    bumi dengan polaritas terbalik. Ketika polaritas kembali normal, material kerak bumi yang

    terbaru termagnetisasi pada arah normal. Dengan demikian, urutan pembalikan polaritas akan

    meninggalkan jejak sebagai pita magnetik pada batuan dasar kerak samudera.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    24/89

    24

    Gambar 2.13 Pola perode medan magnet normal dan terbalik

    Salah satu manfaat pola pembalikan ini ialah untuk menentukan kecepatan gerakan

    lempeng. Pembalikan polaritas magnetik pada urutan batuan di benua telah ditentukan

    umurnya secara radiometrik. Studi ini menunjukkan bahwa polaritas normal saat ini sudah ada

    sejak 700.000 tahun yang lalu, dan didahului dengan pola seperti yang ditunjukkan pada

    Gambar kanan. Pola yang sama juga terdapat pada kerak samudera, maka dapat digunakan

    untuk menentukan umur relative anomaly magnetic dasar samudera.

    Gambar 2.14 Pola pita magnetic dasar samudera

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    25/89

    25

    Gambar 2.15 Sesar disekitar Mid Oceanic Ridge

    Dengan survey-servei magnetik sudah berhasil ditentukan pola pembalikan magnetik

    pada sebagian besar dasar samudera, dan dari pola-pola tersebut, umur berbagai segmen dasar

    samudera sudah dipetakan (lihat Gambar). Studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar dasar

    samudera yang dalam terbentuk pada masa Cenozoikum ( sekitar 65 juta tahun yang lalu).

    Sangat kecil kemungkinannya cekungan samudera yang ada saat ini terbtk sblm masa Jurasik

    (sekitar 200 juta tahun yang lalu). Dari pola pembalikan magnetik, dapat ditentukan kecepatan

    pemekaran dasar samudera kurang-lebih 116 cm per tahun.

    Gambar 2.16 Pola magnetic dasar samudera adalah simetris terhadap punggung samudera. Kerak

    benua termuda adalah yang terdekat dengan pungung samudera tersebut

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    26/89

    26

    7. Pulau Eslandia (Punggung Samudera yang Muncul di Daratan)

    Pulau Eslandia di Inggris merupakan sebuah pulau dengan struktur tektonik yang

    khusus. Pulau Eslandia merupakan satu-satunya daratan besar tempat munculnya punggung

    samudera Atlantik. Di pulau ini dapat dilakukan studi fisik secara rinci mengenai mekanisme

    pemekaran dasar samudera.

    Gambar 2.17 Pulau Eslandia

    Studi geologi di pulau Eslandia menunjukkan bahwa pulau ini sedang mengalami

    tarikan akibat pemekaran dasar samudera di bawahnya. Adanya tegangan tarik menyebabkan

    terjadinya sesar dan celah retakan yang sejajar dengan poros punggung samudera. Erupsi

    vulkanik terjadi pada celah retakan tersebut dan diinjeksikan ke dalam celah retakan sejalan

    dengan pemekaran kerak bumi.

    Gambar 2.18 Pulau Eslandia

    Peta geologi pulau Eslandia menunjukkan bahwa batuan yang tertua berada pada ujung

    paling timur dan barat pulau tersebut. Semakin dekat dengan pusat pulau, umur batuan

    semakin muda. Di pusat pulau tersebut sekarang banyak terjadi celah retakan dan aktivitas

    vulkanik.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    27/89

    27

    (a) (b)

    Gambar 2.19 (a) foto udara sekitar daerah Thingvellir, Eslandia, menunjukkan zona retakan (tertutup baying-

    bayang) marupakan singkapan punggung Samudera Atlantik yang mincul di daratan. Sebelah kanan retakan

    adalah lempeng Amerika Utara yang tertarik kea rah Barat menjauhi lempeng Eurasia (sebelah kiri retakan) (b)

    Batuan di Thingvellir, Eslandia, terbelahakibat gerakan dua lempeng yang saling menjauh. Pecahan batuan juga

    disebabkan oleh mekanisme membeku dan mencairnya es yang berulang-ulang.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    28/89

    28

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    29/89

    29

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    30/89

    30

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    31/89

    31

    BAB III

    DINAMIKA PERBATASAN LEMPENG TEKTONIK

    3.1Proses Pada Perbatasan Lempengan Tektonik

    Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa

    lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung

    diatas astenosfer yang cair dan panas.Lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan

    tipis dan keras. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling

    berinteraksi satu sama lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta

    hingga sekarang.Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori

    ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan

    meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan

    samudra.

    Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak

    samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earths mantle).Kerak

    benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer.Kepadatan

    material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua.Demikian

    pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen

    pada kerak benua (felsik).

    Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang

    memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan

    pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori

    sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra

    (Sea Floor Spreading).

    Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan

    lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    32/89

    32

    Gambar 3.1 Perbatasan antara lempeng tektonik

    3.1.1 Batas Divergen

    1 Pengertian

    Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah

    lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada

    lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading).

    Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift

    valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang

    Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling

    terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua

    Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

    Gambar 3.2 Batas divergen tektonik lempeng

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    33/89

    33

    2 Proses pada perbatasan divergen

    Batas divergen adalah jalur kerak samudera yg paling muda, semakin jauh dr batas tsb semakin

    tua umurnya. Perbatasan lempeng divergen ditandai oleh tegangan tarik yg mengakibatkan

    terjadinya blok sesar, retakan, dan terbukanya celah di sepanjang pinggir lempeng yg saling

    berpisah. Magma basaltik yg berasal dari sebagian batuan mantel yg melebur diinjeksikan ke

    dlm retakan2 tsb atau muncul sbg erupsi pd celah yg terbuka di sepanjang pinggir lempeng.

    Kemudian lava mendingin dan menjadi bagian dari lempeng yg bergerak. Perbatasan lempeng

    divergen merupakan bagian daerah vulkanik aktif di bumi, umumnya ditandai dg erupsi tenang,

    sebagian besar tersembunyi di bwh dasar laut.

    Gambar 3.3 Proses perbatasan divergen

    3.1.2 Batas Konvergen

    2.1 Pengertian

    Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang

    mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).

    Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng

    samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering

    terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches)

    juga terbentuk di wilayah ini.

    Zona konvergensi ant dua lempeng adalah zona deformasi, pembentukan pegunungan, dan

    aktivitas metamorfose. Jika lempeng penahan berupa kerak benua, proses kompresi

    mengakibatkan perbatasan lempeng meng- alami deformasi menjadi jalur pegunungan lipatan

    dan akar pegunungan yg dlm mengalami proses metamor- fose. Zona konvergensi biasanya

    ditandai oleh palung laut dalam dan gerakan penunjaman (subduksi) lempeng shg

    membangkitkan aktivitas seismik yg tinggi.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    34/89

    34

    Gambar 3.4 Batas konvergen tektonik lempeng

    Ditinjau dari lempeng-lempeng yang saling berhadapan, ada tiga jenis perbatasan konvergen,

    yaitu:

    1 Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak samudera,

    2 Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak benua,

    3 Perbatasan konvergen antara kerak benua dengan kerak benua.

    2.2 Proses pada perbatasan konvergen

    1) Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak samudera

    Jika kedua lempeng lithosfer pada perbatasan konvergen berupa kerak samudera, maka salah

    satu kerak samudera menunjam ke bawah perbatasan kerak samudera yg lain, proses ini disebut

    subduksi. Lempeng subduksi menunjam ke bawah dan masuk ke dalam asthenosfer. Di sinilempeng tersebut dipanaskan akhirnya diserap oleh mantel. Sedangkan di atasnya pada dasar

    samudera terbentuk busur kepulauan.

    Gambar 3.5 Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak samudera

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    35/89

    35

    2) Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak benua

    Salah satu sifat penting material granitik benua ialah bahwa material ini tidak dapat menunjam

    ke dlm mantel yg densitasnya lebih tinggi. Bila salah satu lempeng berupa kerak benua, maka

    kerak benua yg lebih ringan ini selalu menjadi lempeng penahan (overriding plate). Proses

    subduksi tetap berlangsung shg terbetuk jalur pegunungan atau busur gunung api pd pinggiran

    kerak benua yg menjadi lempeng penahan tersebut.

    Gambar 3.6 Perbatasan konvergen antara kerak samudera dengan kerak benua

    3) Perbatasan konvergen antara kerak benua dengan kerak benua

    Bila kedua lempeng yg konvergen berupa kerak benua, tidak ada satu pun yg menunjam ke

    dlm mantel, masing-masing lempeng saling menahan dlm jarak pendek kemudian terjadi

    tumbukan benua. Kedua massa benua akan saling menekan, dan benua-benua tersebut akhirnya

    menyatu, tersambung menjadi satu blok, dg barisan pegunungan terbentuk pada garis

    sambungan.

    Gambar 3.7 Perbatasan konvergen antara kerak benua dengan kerak benua

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    36/89

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    37/89

    37

    Gambar 3.9 Proses perbatasan divergen

    3.2 Gerakan Relatif Lempengan Tektonik

    Gerakan relatif suatu lempeng tegar terhadap lempeng di sebelahnya pada permukaan bola

    bumi = gerakan lempeng tsb jika lempeng di sebelahnya dianggap diam (atau sebaliknya).

    Gerakan tersebut dapat bersifat kompleks, masing-masing lempeng bergerak sebagai unit yang

    bebas, dalam arah dan kecepatan yang berbeda. Lempeng-lempeng tersebut seperti sepotong

    kulit bola yg bergerak di atas permukaan bola. Karena kelengkungan bola, bagian-bagian yang

    berbeda pada lempeng tersebut bergerak dengan kecepatan yang berbeda

    Geometri tentang lempeng lengkung yang bergerak pada permukaan bola telah dipelajari oleh

    ahli matematika Swiss, Leonhard Euler (1707 1773). Lihat Gambar: gerakan lempeng 1

    terhadap lempeng 2 adalah gerakan rotasi mengelilingi sumbu AR yang disebut sumbu

    pemekaran atau sumbu rotasi lempeng. Salah satu titik kutubnya P => disebut titik kutub

    pemekaran atau kutub rotasi lempeng atau kutub Euler.

    Gambar 3.10 Gerakan lempengan pada permukaan bola bumi

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    38/89

    38

    Cara termudah utk memahami gerakan lempeng mengitari poros rotasi lempeng => pilih

    lempeng yg sangat besar shg mencakup bola bumi (BBU atau BBS). Jika lempeng tsb

    melakukan gerak rotasi di permkn bumi tentu akan mengelilingi sumbu AR dg titk kutub rotasi

    lempeng P. Kutub rotasi lempeng P tsb independen thd kutub rotasi bumi dan tidak ada

    hubungannya dg kutub magnetik bumi.

    Utk menjelaskan gerakan relatif suatu lempeng pd permukaan bola bumi => teorema Euler ttg

    Titik Tetap (Fixed Point Theorem). Teorema Euler ttg Titik Tetap: Pergeseran yg paling umum

    suatu benda tegar thd sebuah titik tetap adalah ekivalen dg gerakan rotasi mengelilingi suatu

    sumbu yg melalui titik tetap tsb. Jika diasumsikan bhw lempeng tektonik = benda tegar, dan

    pusat bumi = titik tetap tsb, maka teorema Euler dpt dinyatakan sbg:

    Setiap pergeseran dari satu posisi ke posisi lain pd permukaan bumi dpt dianggap sbg

    gerakan rotasi mengelilingi suatu sumbu yg melalui pusat bumi.

    Sumbu terpilih yg melalui pusat bumi tsb adalah sumbu rotasi lempeng dan titik potong sumbu

    ini dg permukaan bumi disebut kutub rotasi lempeng.

    Gambar 3.11 Gerakan relatif lempengan pada permukaan bola bumi

    Besarnya kecepatan sudut rotasi lempeng () menentukan besarnya kecepatan relatif ant dua

    lempeng. positif jika searah jarum jam dilihat dari pusat bumi (berlawanan arah jarum jam

    jika dilihat dari luar bumi). Satu kutub rotasi positif dan kutub lainnya negatif. Kecepatan relatif

    ant dua lempeng permukaan bumi diukur pd suatu titik X tertentu ialah

    v = w.R.sinq

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    39/89

    39

    = jarak (busur) ant kutub rotasi P dan titik X

    R = radius bumi.

    Karena faktor sin ada, mk kecepatan relatif ant 2 lempeng yg bersebelahan berubah harganya

    sepanjang perbatasan lempeng. Kecepatan relatif = nol di titik kutub P ( = 0) dan kecepatan

    = maks di titik T pd ekuator rotasi lempeng ( = 90). Bila perbatasan ant dua lempeng melalui

    kutub rotasi lempeng, maka sifat perbatasan lempeng akan berubah (konvergen menjadi

    divergen atau sebaliknya). Tempat kedudukan titik2 dg kecepatan konstan ( = konstan) adalah

    garis-garis lintang atau lingkaran-kecil di sekitar kutub rotasi lempeng.

    Gambar 3.12 Penampang lintang melalui pusat bumi O. P dan N adalah kutub rotasi positif dan negatif,sedangkan X adalah titik di perbatasan lempeng.

    3.2.1 Penentuan Kutub Rotasi Lempeng dan Vektor Rotasi Lempeng

    1. Berdasarkan arah jurus sesar transform yang aktif

    Sesar transform pd punggung samudera lebih mudah diidentifikasi, maka metode ini utamanya

    digunakan utk menentukan posisi kutub rotasi lempeng dari gerakan2 di sekitar punggung

    samudera. Arah gerakan relatif di sepanjang sesar transform // arah jurus sesar (kecepatannya

    konstan sepanjang sesar). Kutub rotasi lempeng terletak pd suatu titik di busur lingkaran besar

    yg tegak lurus thd lingkaran kecil yg melalui sesar transform tsb.

    Gambar 3.13Penentuan kutub rotasi lempeng

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    40/89

    40

    Sesar transform pd perbatasan lempeng A dan B (Gambar 13) merupakan lingkaran kecil thd

    kutub rotasi lempeng. Sesar transform dpt digunakan utk menentukan lokasi kutub rotasi

    lempeng. Berdasarkan survei pd dua atau lebih sesar transform, maka titik potong kedua

    lingkaran besar yg diperoleh menunjukkan posisi kutub rotasi lempeng. Contoh: posisi kutub

    rotasi lempeng dpt ditentukan dg mengukur orientasi sesar-sesar transform yg ada di punggung

    samudera Atlantik bagian selatan yg terletak ant 20 N5 S dan 55 W5 W. Ternyata posisi

    kutub rotasi lempeng tsb berada pd koordinat 58 N, 36 W, di Samudera Atlantik bagian utara,

    di selatan Tanah Hijau (Greenland).

    Gambar 3.14 Penentuan kutub rotasi lempeng punggung samudera Atlantik

    3.2.2 Berdasarkan solusi bidang sesar gempa-gempa yg terjadi di sepanjang perbatasan

    lempeng

    Gempa-gempa yg terjadi pd sesar transform ant lempeng A dan B (Gambar 14)

    mengindikasikan adanya gerakan menganan (dextral) di perbatasan lempeng tsb. Dari hasil

    analisis data gempa tsb, lokasi kutub rotasi lempeng dan arah gerakan lempeng dpt ditentukan,

    (tetapi besarnya kecepatan gerakan lempeng tidak dpt diukur tetap hrs di gunakan metode

    magnetik).

    Gambar 3.15 Penentuan kutub rotasi berdasarkan solusi bidang sesar gempa

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    41/89

    41

    3.2.3 Berdasarkan pengukuran presisi di daratan

    Bila perbatasan lempeng melintasi daratan, maka dpt dilakukan survei pengukuran pergeseran

    lempeng dlm rentang wkt yg lama dan rentang jarak yg jauh, utk menetukan gerakan relatif

    lempeng setempat. Fenomena umum yg tampak didaratan misalnya: pipa saluran uap atau gas

    atau rel kereta api yg membengkok, titik-dasar pengukuran medan atau bangunan yg bergeser.

    Metode pengukuran presisi gerakan lempeng yg teliti dg penginderaan jauh:

    1) Metode SLR

    Menggunakan suatu jaringan global stasiun pengamatan yg mengukur wkt tempuh bolak-balik

    pulsa sinar ultra-pendek ke satelit yg dilengkapi dg retroreflektor. SLR dpt memberikan hasil

    pengukuran pergeseran lempeng tektonik sampai ketelitian mm/tahun dlm skala global dg

    kerangka acuan geosentris.

    Gambar 3.16 Metode SLR

    2) Metode VLBI

    Menggunakan quasar sbg sumber sinyal dan teleskop radio terestrial sbg penerima sinyal

    (receiver). Jarak ant dua teleskop di permukaan bumi diukur terus-menerus selama bertahun-

    tahun.Di seluruh dunia, pengukuran gerakan lempeng dg VLBI dan SLR memberikan hasil yg

    sesuai dg penentuan secara geologi (tingkat penyimpangan hanya 2%).

    3)

    Metode GPS

    Metode ini dikembangkan utk menentukan posisi navigasi secara real-time dg menggunakan

    satelit. Suatu jaringan internasional stasiun penerima GPS dg presisi yg sesuai utk geodinamika

    telah dibangun (ketelitian posisi 1 cm dan estimasi posisi kutub < 10-3sekon busur). Jaringan

    stasiun penerima GPS presisi tinggi tsb dinamakan IGS (International GPS Services) utk

    geodinamika, mrpk suatu jaringan stasiun penerima global permanen. Analisis data GPS

    selama kurun wkt 1991 1996 menunjukkan kecocokan ant hasil pengukuran GPS dan hasil

    pengukuran geologi, shg disimpulkan bhw lempeng2 tektonik dlm keadaan selalu bergerak.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    42/89

    42

    BAB IV

    MIGRASI PERBATASAN LEMPENG TEKTONIK

    PENDAHULUAN

    Secara individual, lempeng-lempeng tektonik bukanlah bentuk yang permanen (tetap),

    melainkan selalu bergerak dan selalu berubah bentuk atau ukurannya. Ternyata bukan hanya

    lempengan-lempengan tektonik yang bergerak, melainkan perbatasan antar lempengan tersebut

    bergerak. Perbatasan lempengan bukanlah suatu bentuk yang permanen, tetapi dapat bergeser

    dan bermigrasi ke posisi-posisi yang berbeda. Jika suatu perbatasan lempengan bergerak, maka

    bentuk dan konfigurasi lempengan juga berubah.

    Gambar 4.1 Diagram Pokok Bahasan Modul 4

    Migrasi perbatasan lempengan tektonik terjadi baik dalam skala global maupun skala

    lokal. Migrasi secara global menyangkut gerakan global lempeng-lempeng tektonik utama dan

    sub lempeng yang berbatasan dengan lempeng utama tersebutSedangkan migrasi skala lokal

    merupakan bagian kecil dari migrasi skala global. Pembahasan tentang migrasi skala lokal

    Migrasi Perbatasan

    Lem en Tektonik

    Skala

    LokalGlobal

    Gerakan global lemp.

    utama dan sub-lemp.

    dekat lemp. utama

    Daerah tertentu

    Triple Junction

    10 Jenis 16 Jenis

    Perbatasan lempeng

    Trench (T) Ridge (R) Fault (F)

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    43/89

    43

    biasanya lebih rinci, tetapi hanya ditunjukkan pada daerah tertentu di sekitar titik pertemuan

    tiga buah lempeng tektonik. Titik tersebut dinamakan sebagai triple junction.

    Pembahasan triple junctionini utamanya mengenai pengujian kestabilan triple junction

    dan pentingnya peranan triple junction. Berdasarkan sifat migrasinya, triple junctiondibagi

    menjadi dua golongan, yaitu stabil dan tidak stabil. Suatu triple junctiondikatakan stabil jika

    kecepatan gerakan relatif antar lempeng dan azimut batas-batas lempeng adalah sedemikian

    rupa sehingga konfigurasinya tidak berubah terhadap waktu, meskipun posisi triple junction

    itu sendiri dapat bermigrasi di sepanjang salah satu perbatasan lempeng tersebut. Oleh karena

    itu, eksistensi triple junctionyang tidak stabil, hanya temporer dalam skala waktu geologi.

    4.1MIGRASI PERBATASAN LEMPENG TEKTONIK GLOBAL

    Secara individual, lempeng-lempeng tektonik bukanlah bentuk yang permanen (tetap),

    melainkan selalu bergerak dan selalu berubah bentuk atau ukurannya. Namun, ternyata bukan

    lempeng tektoniknya yang bergerak melainkan perbatasan lempengnya yang bergerak. Istilah

    ini dinamakan migrasi. Migrasi perbatasan lempeng tektonik dapat berupa, pergeseran batas

    lempeng, perubahan panjang batas lempeng, perubahan bentuk atau jenis batas

    lempengan, dan bahkan pemusnahan suatu batas lempengkarena dua lempengan tektonik

    bergabung menjadi satu.

    Gambar 4.2 Perbatasan Lempeng Tektonik Global

    Lempeng Pasifik secara umum bergerak ke arah barat laut dari sistem punggung

    Samudera Pasifik yang ada di bagian Timur lempengan menuju ke arah sistem palung

    samudera (zona subduksi) yang ada di bagian barat lempengan. Lempeng Amerika secara

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    44/89

    44

    umum bergerak ke arah Barat dari sistem punggung Samudera Atlantik yang ada di bagian

    Timur lempengan, sehingga terjadi konvergensi dengan lempengan Pasifik, Cocos, dan Nazca.

    Lempengan Indo-Australia secara umum bergerak ke arah Utara dari sistem punggung

    samudera Antartika yang ada di bagian Selatan, sehingga terjadi konvergensi dengan

    lempengan Pasifik dan Eurasia. Sedangkan Lempengan Afrika dan lempengan Antartika

    memperlihatkan situasi yang berbeda dimana keduanya dilingkungi hampir seluruhnya oleh

    punggung samudera.

    Jika dua buah perbatasan lempeng divergen tidak dipisahkan oleh sebuah zona

    subduksi, maka selalu ada lithosfer baru yang terbentuk pada punggung samudera. Jadi,

    lempengan diantara kedua pusat pemekaran tersebut selalu meluas. Ini berarti pusat-pusat

    pemekaran tersebut bergerak saling menjauh. Sedangkan yang terjadi pada perbatasan

    konvergen (zona subduksi) adalah zona subduksi tersebut dapat musnah dan zona subduksi

    baru dapat terbentuk pada posisi yang lain.

    Perubahan penting lain yang dapat terjadi ialah perubahan panjang perbatan

    lempengan. Sebuah punggung samudera pada dasarnya ialah sebuah rekahan lithosfer. Struktur

    ini disamping dapat mengakibatkan meluasnya lempengan, juga dapat mengakibatkan

    memanjangnya perbatasan lempengan. Contoh yang jelas ialah pusat pemekaran pada

    punggung samudera Atlantik

    4.2MIGRASI PERBATASAN LEMPENG TEKTONIK LOKAL

    Untuk memudahkan pemahaman tentang perubahan migrasi lempeng tektonik skala

    lokal, akan diberikan dua contoh kasus-kasus yang pertama mengenai palung samudera dan

    kasus kedua

    punggung samudera.Simbol standar untuk penggambaran batas-batas lempeng tektonik adalah

    seperti pada gambar berikut ini.

    Punggung samudera (Pusat pemekaran )

    Sesar transform (Sesar mendatar )

    Palung Samudera (Zona subduksi, bagian yang bergerigi adalah

    lempengan penahan).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    45/89

    45

    1. Migrasi Palung Samudera

    Pada skala lokal perubahan dan migrasi perbatasan lempengan tektonik yang berupa

    palung samudera dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram pada gambar 3. Antara

    lempengan A dan B ada perbatasan konvergen (zona subduksi) yang digambar dengan garis

    mendatar bergerigi. Bagian yang polos yaitu lempeng A adalah lempengan yang menunjam,

    dan bagian yang bergerigi, yaitu lempengan B adalah lempengan penahan. Perbatasan antar

    lempeng A dan C serta lempengan B dan C adalah sesar mendatar

    Berdasarkan pandangan pengamat yang berada di lempeng C, bagian perbatasan

    lempeng yg ditandai dengan ellips akan berubah terhadap waktu. Perbatasannya dengan

    lempeng yang bersebelahan akan berganti, dari lempeng A menjadi lempeng B. Secara fisik,

    bentuk perbatasannya tetap sesar mendatar menganan (dekstral), tetapi kecepatan relatifnya

    berubah, dari 2 cm/thn menjadi 6 cm/thn.

    2. Migrasi Punggung Samudera

    Contoh tentang perubahan dan migrasi perbatasan lempeng yang berbentuk punggung

    samudera dapat dijelaskan dengan diagram pada Gambar 4di bawah ini.

    Perbatasan antara lempengan A dan C adalah sesar mendatar, perbatasan antara

    lempengan A dan B adalah punggung samudera (pusat pemekaran) yang digambar dengan dua

    buah garis lurus sejajar, sedangkan perbatasan antara lempengan B dan C adalah palung

    Gambar 4.3 Migrasi perbatasan

    lempengan tektonik yang berupa

    palung samudera

    Gambar 4.4 Migrasi perbatasanlempengan tektonik yang berupa

    punggung samudera

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    46/89

    46

    samudera (zona subduksi). Diagram ruang kecepatan diperlihatkan di sebelah kanan, dengan

    penjelasan sebagai berikut:

    BVA=kecepatan lempeng A relatif terhadap B

    CVB=kecepatan lempeng B relatif terhadap C

    AVC=kecepatan lempeng C relatif terhadap A

    Karena gerakan relatif tersebut selalu menyangkut perbandingan gerak antara dua

    lempengan yang bersebelahan, maka:

    BVA= -AVB

    CVB= -BVC

    AVC= -CVA

    Karena ketiga lempeng bertemu di satu titik, maka:

    BVA+ CVB+ AVC= 0

    Pergerakan lempengan sedemikian rupa sehingga punggung samudera bermigrasi ke

    arah selatan relatif terhadap lempeng C sebagian yang ditandai dengan ellips pada perbatasan

    antara B dan C akan berubah terhadap waktu dari zona subduksi menjadi sesar mendatar.

    4.3MIGRASI TRIPLE JUNCTION

    Triple junctionadalah titik pertemuan 3 buah lempeng tektonik. Karena ada 3 macam

    perbatasan lempeng tektonik, yaitu palung samudera atau oceanic trench (disingkat dengan

    simbol T), punggung samudera atau oceanic ridge (disingkat dengan simbol R), sesar

    transform/mendatar atau transcurrent fault (disingkat dengan simbol F), maka dasar penulisan

    jenis-jenis triple junctionn dibuat dengan kombinasi antara tiga huruf tersebut, yaitu: RRR,

    TTT, FFF, RRT, RRF, TTR, TTF, FFR, FFT, dan RTF . Jadi, pada dasarnya ada 10 jenis

    triple junction, namun jika arah penunjaman pada zona subduksi juga diperhitungkan, maka

    ada 14 kemungkinan jenis triple junction.

    Syarat adanya triple junction: ketiga vektor kecepatan yang menentukan arah gerakan

    relatif lempeng-lempeng yang bersebelahan harus membentuk segitiga tertutup. Suatu triple

    junction dikatakan stabil, jika gerakan relatif ketiga lempeng dan azimut batas-batas

    lempengnya sedemikian rupa sehingga konfigurasinya tidak berubah terhadap waktu. Jika

    suatu triple junction tidak stabil, maka geometri perbatasan lempengnya akan berubah terhadap

    waktu sehingga eksistensinya hanya bersifat temporer (dalam skala waktu geologi).

    Kestabilan suatu triple junctiondapat diuji dengan menggambarkannya pada diagramruang kecepatan. Apabila ketiga garis lokus (tempat kedudukan titik-titik triple junctionyang

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    47/89

    47

    dapat bergerak bebas sepanjang perbatasan antara dua lempeng. Jika ada garis lokus tersebut

    bertemu pada satu titik, maka triple junctiontersebut adalah stabil.

    1. Pengujian Kestabilan Triple Junction

    Untuk memudahkan pemahaman tentang pengujian kestabilan triple junction, akan

    dibahas dua buah contoh dengan jenis dan kasus yang berbeda, yaitu : 1.triple junctionjenis

    RTF, 2.triple junctionjenis TTT. Selain diuji kestabilannya, apabila terbukti tidak stabil atau

    stabil bersyarat, maka akan dibahas peluang-peluangnya agar menjadi stabil.

    a). Pengujian Kestabilan Triple Junction RTF

    Contoh triple junctionjenis RTF. Agar sistem ini stabil, lokus (tempat kedudukan) triplejunction harus dapat bermigrasi di sepanjang perbatasan antara pasangan-pasangan lempeng,

    yaitu perbatasan antara lempeng A dan B, B dan C, serta C dan A.

    Untuk memudahkan visualisai kondisi kestabilan triple junction, masing-masing

    fenomena yang terjadi pada perbatasan setiap pasangan dua lempeng dianalisis secara terpisah.

    Gambar memperlihatkan palung samudera (zona subduksi) yang merupakan perbatsan antara

    lempengan A dan B. Dalam hal ini lempengan A menunjam ke bawah lempengan B pada arah

    Timur Laut.

    Gambar 4.5Triple Junction RTF

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.6 Diagram fisik dan ruang kecepatan pada perbatasan palung samudera

    (lempeng A dan B)

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    48/89

    48

    Diagram di sebelah kiri diagram fisik, memperlihatkan fisik geometri triple junction di

    lapangan. Diagram di sebelah kanan, memperlihatkan kecepatan gerakan relatif antara lempeng

    A dan B di dalam ruang kecepatan. Arah garis AB menunjukkan arah vektor kecepatan gerakan

    relatif antara lempeng A dan B, sedangkan panjang garis AB sebanding dengan besarnya

    kecepatan relatif antara lempeng A dan B.

    Garis putus-putus abmenunjukkan lokus (tempat kedudukan) titik-titik yang bergerak di

    sepanjang zona subduksi. Jadi, garis ab adalah lokus triple junction yang stabil, maka titik B

    harus terletak pada garis ab karena lempeng B bersifat menahan sehingga relatif tidak ada

    gerakan. Fenomena yg terjadi pd perbatasan sesar mendatar antara lempeng B dan C

    diperlihatkan pada gambar

    Lempeng B bergeseran secara mendatar sepanjang sesar transform pada arah Barat

    LautTenggara. Garis BC adalah vektor kecepatan gerakan relatif antara lempeng B dan C.

    Lokus atau tempat kedudukan titik-titik yang bergerak bebas di sepanjang perbatasan sesar

    mendatar digambarkan sebagai garis putus-putus bc. Jadi, garis bc adalah tempat kedudukan

    triple junction yang stabil. Garis lokus bchrs berhimpit dengan vektor BC karena arah gerakan

    relatif antara lempeng B dan C adalah sepanjang perbatasan sesar mendatar tersebut.

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.7 Diagram fisik dan ruang kecepatan pada perbatasan palung samudera (lempeng

    B dan C)

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.8 Diagram fisik dan ruang keceppatan pada perbatasan palung samudera

    (lempeng A dan C)

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    49/89

    49

    Untuk perbatasan punggung samudera, vektor kecepatan relatif AC adalah tegak lurus

    terhadap perbatasan lempeng A dan C. Garis putus-putus ac yang sejajar punggung samudera

    adalah lokus (tempat kedudukan) titik-titik yang bergerak di sepanjang punggung samudera.

    Puncak punggung samudera harus melalui pertengahan vektor kecepatan CA karena proses

    pemekaran punggung samudera simetris, lempeng A dan C masing-masing bergerak dengan

    kecepatan setengah kecepatan relatif pemekaran. Penggambaran garis lokus dan vektor

    kecepatan relatif untuk setiap jenis perbatasan lempeng tektonik sebagai berikut:

    Tabel 1. Perbandingan Diagram Ruang Kecepatan Setiap Jenis Perbatasan Lempengan

    Tektonik

    Untuk mengetahui kestabilan triple junction jenis RTF tersebut, maka tiga diagram

    ruang kecepatan tersebut dikombinasikan. Bila garis-garis lokus tersebut berpotongan pada

    satu titik, maka triple junctionnya stabil. Pada kasus triple junctionjenis RTF tersebut (lihat

    gambar), kestabilannya tercapai jika garis ab berhimpit dengan garis bc(zona subduksi dan

    sesar mendatar berada pada satu garis lurus). Jadi triple junction jenis RTF termasuk dalam

    kategori stabil bersyarat.

    Secara umum triple junctionjenis RTF adalah tidak stabil (lihat gambar di bawah ini)

    garis lokus ab, ac dan bc tidak bertemu pada satu titik.

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.9 Triple Junction RTF stabil bersyarat, yaitu jika palung samudera dan sesar transform

    segaris

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    50/89

    50

    Cara lain untuk memperoleh kestabilan triple junction RTF yaitu menggeser secara

    translasi garis ac sehingga melalui titik B. Kecepatan pemekaran samudera berkurang dan

    kecepatan penunjaman lempeng A ke lempeng B berubah arah dan besarnya (vektor BVA

    berubah). Konfigurasi diagram fisik triple junction tidak berubah yang berubah adalah vektor-

    vektor kecepatan gerakan relatif lempeng. Diagram fisik dan diagram kecepatan triple junction

    jenis RTF yang stabil bersyarat:

    b). Pengujian Kestabilan Triple Junction TTT

    Dari diagram fisik triple junction jenis TTT (Gambar kiri) dapat diperoleh diagram

    ruang kecepatan (Gambar kanan). Tampak bahwa triple junction TTT tersebut tidak stabil

    karena garis lokus ab, ac dan bc tidak bertemu pada satu titik.

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.10 Triple Junction RTF tidak stabil. Garis lokus ab, ac,bc tidak bertemu pada satu titik

    Diagram Fisik Diagram Ruang

    Kece atan

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.12 Triple Junction TTT yang diuji kestabilannya

    Gambar 4.11 Triple Junction RTF stabil bersyarat garis lokus melewati titik B

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    51/89

    51

    Ada dua cara agar triple junctionjenis TTT tsb menjadi stabil.Cara pertama:garis

    lokus ab dan ac dibuat menjadi satu garis lurus. Ini berarti diagram fisik triple junction tersebut

    berubah sedemikian rupa sehingga perbatasan antara lempeng A terhadap lempeng B dan C

    menjadi sepenuhnya lurus. Diagram fisik dan ruang kecepatan untuk triple junction TTT yang

    stabil bersyarat tsb:

    Cara kedua, jika arah kecepatan relatif lempeng C terhadap A (AVC) sejajar dengan

    perbatasan antara lempeng B dan C. Dalam hal ini hanya ada perubahan vektor kecepatan gerak

    relatif lempeng C terhadap A, tidak ada perubahan fisik konfigurasi triple junction.

    2. Eksistensi dan Peranan Triple Junction

    Pada masa gerakan lempengan tektonik di bumi saat ini ada 7 jenis triple junction yang

    sudah terbukti eksistensinya dari hasil survei lapangan. Ketujuh jenis triple juction tersebut

    adalah:

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.13 Triple Junction TTT stabil dengan syarat perbatasan antara lempeng A dan B

    segaris dengan perbatasan lempeng A dan C

    Diagram Fisik Diagram Ruang Kecepatan

    Gambar 4.14 Triple Junction TTT stabil dengan syarat kecepatan lempeng C terhadap A sejajar

    dengan perbatasan lempeng B dan C

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    52/89

    52

    1. RRR : Terletak di samudera Atlantik Selatan, di samudera India, dan di sebelah barat

    kepulauan Galapagos di samudera Pasifik

    2. TTT : Kepulauan Jepang bagian tengah

    3. TTF : Lepas pantai Chile pada palung samudera Peru-Chile

    4. TTR : Lepas pantai pulau Moresby, dan di bagian Barat Amerika Utara

    5. RTF : Ujung Selatan teluk California

    6. FFR : Padajunctionantara zona patahan Owen dengan punggung samudera Carlsberg.

    7. FFT : Pada junctionantara sesar San Andreas dan zona patahan Mendocino di lepas

    pantai barat Amerika Serikat

    Pentingnya peranan triple junction terungkap dari hasil penelitian terhadap triple

    junction Mendocino. Triple junction yang terletak di ujung utara sesar San Andreas ini

    merupakan titik pertemuan lempeng-lempeng Juan de Fuca, Pasifik dan Amerika Utara (lihat

    gambar). Triple junction ini adalah jenis FFT yg melibatkan sesar San Andreas, sesar transform

    Mendocino, dan zona sub-duksi Cascade. Triple junction ini stabil dengan syarat sesar San

    Andreas dan zona subduksi Cascade terletak pada satu garis lurus. Pada kenyataannya kedua

    perbatasan lempeng ini tidak berada pada satu garis lurus. Jadi triple junction Mendocino

    adalah tidak stabil.

    Ketidakstabilan tersebut mengakibatkan triple junction Mendocino bermigrasi ke arah

    Utara dan terjadi deformasi internal pada kerak benua di bagian Barat Amerika sepanjang zona

    pelemahan sebelumnya. Hal ini menjelaskan berbagai fenomena geologi yang terjadi,

    misalnya: rotasi searah jarum jam pada blok Sierra Nevada, perluasan regional dan gerakan ke

    Timur sesar San Andreas. Geometri rinci tentang triple junction tersebut sangat penting

    Gambar 4.15Triple Junction FFTMendocino yang tidak stabil yang

    mempengaruhi dinamika geologi didaratan Amerika

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    53/89

    53

    peranannya dalam memahami evolusi regional Amerika Serikat bagian Barat. Banyak data

    historis geologis di wilayah tersebut sekitar 30 juta tahun yang lalu dan berhubungan dengan

    proses migrasi triple junction. Pengetahuan rinci tentang gerakan lempeng merupakan latar

    belakang penting untuk menjelaskan struktur tersier di wilayah tersebut. Gerakan lempeng di

    lepas pantai dapat mengakibatkan perubahan besar struktur geologi di daratan benua.

    Contoh lain, yaitu sesar laut Mati. Sistem sesar ini mirip dengan San Andreas dimana

    sesar ini merupakan perbatasan lempeng intrakontinental. Sesar ini merupakan perbatasan

    antara lempeng Arabia dan Afrika memanjang ke arah Utara dari laut Merah sampai Anatolia

    Timur. Sesar tersebut merupakan sesar mendatar sinistral dengan kecepatan slip rata-rata

    sekitar 5 mm/tahun. Perbatasan lempeng yang berbentuk sesar mendatar tersebut terletak di

    pinggiran benua, tetapi masih di dalam benua. Hal itu disebabkan karena tempat tersebut

    merupakan bagian lempeng yang paling lemah.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    54/89

    54

    BAB 5

    KEMAGNETAN PURBA DAN SIKLUS LEMPENG TEKTONIK

    2.1Pendahuluan

    Kemagnetan purba (paleomagnetism) adalah studi tentang medan magnetik

    bumi pada masa lampau berdasarkan rekaman kemagnetan yang terdapat dalam batuan

    yang mengalami magnetisasi. Batuan kerak yang berasal dari proses pembekuan

    magma basaltik merekam orientasi medan magnetik yang ada pada saat proses

    pembekuan batuan tersebut berlangsung. Dengan melakukan survey pengukuran

    medan magnetik didalam batuan kerak samudera diberbagai tempat dan dengan

    berbagai umur sampel batuan, maka dapat diketahui posisi kutub kemagnetan purba

    pada berbagai tempat dan pada berbagai umur geologi. Dengan demikian, hasil survey

    kemagnetan purba tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan lintasan

    pengembaraan kutub kemagnetan purba dan mengukur kecepatan gerakan relatif

    lempeng tektonik pada masa lampau.

    Hasil penelitian kemagnetan purba

    juga menujukkan adanya pola

    magnetik pada batuan dasar samudera

    berupa pita-pita anomali yang

    berselang-seling antara positif dan

    negatif atau beganti-ganti antara

    polaritas normal dan polaritas reversal

    (terbalik). Dengan mengukur jarak

    pita-pita anomali tersebut dari pusat pemekaran lantai samudera dan menentukan umur

    batuan di tempat anomali yang bersangkutan, maka kecepatan gerakan pemekaran

    samudera dapat dihitung.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    55/89

    55

    Dinamika lempeng tektonik yang meliputi proses pembentukan dasar samudera

    baru, pemusnahan lempengan tua dan pergeseran mendatar antar lempengan merupakan

    suatu siklus yang dikenal sebagai siklus Wilson yang terdiri dari enam tahap dan periode

    ulangnya sekitar 500 juta tahun.

    2.2Penentuan Posisi Kutub Kemagnetan Purba

    Mineral silikat yang merupakan bagian terbesar pembentuk batuan kerak bumi

    terdiri atas mineral paramagnetik (olicivine, pyroxene, gamet, amphibole) atau diamgnetik

    (quatrz, feldspar) adalah bersifat tidak dapat memperoleh kemagnetan permanen. Namun

    demikian, batuan yang sedikit mengandung mineral ferromagnetik (misalnya magnetite)

    atau ferrimagnetik (misalnya hematite) atau besi-sulfida dapat memperoleh kemagnetan

    permanen pada saat pembentukannya. Fosil kemagnetan didalam batuan disebut

    kemagnetan remanen alami (natural remanent magnetis = NRM).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    56/89

    56

    Bila suatu mineral dipanaskan hingga mencapai suhu diatas titik Curie-nya maka

    akan kehilangan semua kemagnetannya. Bila batuan yang mengandung mineral magnetit

    didinginkan hingga dibawah titik Curie-nya dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh

    medan magnetik, maka batuan tersebut akan memperoleh kemagnetan remanen termo

    (TRM).

    Setelah yakin bahwa kemagnetan yang ada dalam batuan adalah kemagnetan

    remanen yang diperoleh selama proses pembekuannya, maka dapat dilakukan pengukuran

    arah atau orientasi medan magnetik remanennya. Biasanya hasil pengukuran dinyatakan

    dalam deklinasi (D) dan inklinasi (I). Deklinasi atau azimut magnetik adalah sudut antara

    utara geografis dengan arah medan magnetik yang terekam dalam batuan tersebut. Inklinasi

    adalah sudut antara arah horizontal dan arah medan magnetik (positif ke bawah).

    Satuan kuat medan magnetik B dalam satuan internasional (SI) adalah tesla atau

    weber/. Kuat medan magnetik komponen horizontal () dan vertikal () ialah := .= .sin

    Selanjutnya komponen horizontal pada arah utara-selatan ()dan timur-barat () = . cos . cos = . cos . sin

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    57/89

    57

    Gambar 1. Orientasi vektor medan magnet bumi

    dalam sistem koordinat kartesian (Y=utara,

    X=timur, Z=bawah) sudut D=deklinasi dan sudut

    I=inklinasi.

    Secara pendekatan, medan magnetik bumi

    dapat diasumsikan sebagai medan magnetik

    dipole. Jika bumi diasumsikan berbentuk bola

    dengan radius a, maka komponen horizontal dan

    vertikal medan geomagnetik dipole dan padapermukaan bumi, dapat dinyatakan sebagai berikut :

    = . 4.. sin= . 2.. cos

    = permeabilitas magnetik udara = 4.107tesla.m/A= momen dipole (A.)= komplemen lintang geomagnetik

    = 90-

    dimana

    = lintang geomagnetik dititik yang diukur kuat medannya

    Dikutub utara geomagnetik (= 0, = 90) maka := 0

    = ... (arah medan geomagnetik menuju ke dalam bumi)Di ekuator geomagnetik (= 90, = 0), maka :

    = 0= . 4..

    Sudut inklinasi medan geomagnetik dipole :

    tan =Kuat medan magnetik total :

    =+ Dengan mensubtitusi dan diperoleh :

    = . 4.. 1 + 3

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    58/89

    58

    = . 4.. 1 + 3Saat ini sumbu geomagnetik tersebut membentuk sudut 11,5 terhadap sumbu

    geografis bumi (sumbu rotasi bumi). Kutub geomagnetik adalah titik potong antara sumbu

    dipole tersebut dengan permukaan bumi. Kutub geomagnetik utara terletak pada posisi

    (79N,71W) dan kutub geomagnetik selatan terletak pada posisi (79N,109E).

    2.3Anomali Magnetik dan Gerakan Lempengan Tektonik

    Agar dapat memanfaatkan pengukuran medan magnetik untuk memperoleh

    informasi tentang magnetisasi kerak samudera, hasil yang diperoleh dari hasil pengukuran

    tersebut harus dikurangi dengan harga medan magnetik regional (misalnya IGRF). Sisanya

    adalah anomali magnetik.

    Peta anomali magnetik rinci yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1961

    menunjukkan adanya pita-pita anomali magnetik yang berganti-ganti antara positif dan

    negatif di sepanjang lepas pantai barat Amerika Utara. Pita-pita tersebut tidak pernah

    dijumpai pada hasil survey di daratan. Dalam survey geomagnetik kelautan diperoleh hasil

    pita-pita anomali magnetik yang memanjang sejajar dan simetris di kanan-kiri punggung

    samudera serta tampak bergeser pada zona rekahan (facture zone). Lebar pita anomali

    magnetik tersebut beberapa puluh kilometer dan harga kuat medannya 500 nT. Lebar pita

    anomali magnetik ditentukan oleh kecepatan pemekaran dasar samudera dan lamanya

    interval waktu pembalikan kutub magnetik bumi. Jadi pada saat medan magnetik bumi

    berada pada polaritas normal (seperti saat ini), suatu blok batuan lempengan samudera akan

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    59/89

    59

    terbentuk dengan polaritas normal. Pada saat medan magnetik bumi berbalik polaritasnya,

    maka akan terbentuk blok batuan baru dengan polaritas terbalik. Demikian seterusnya.

    Untuk menentukan gerakan lempengan pada masa lampau, dibutuhkan data

    kemagnetan purba dalam jumlah besar. Karena lithosfer samudera tertua adalah berasal

    dari periode jurasik (sekitar 160 jua tahun yang lalu), maka anomali geomagnetik hanya

    dapat digunakan untuk melacak gerakan lempengan lithosfer pada waktu tersebut. Data

    magnetik benua dan data geologi lainnya dapat memberikan bukti gerakan lempengan

    tektonik sebelum periode jurasik, tetapi data-data tersebut kurang lengkap dan lebih sulit

    dijelaskan

    2.4

    Siklus Lempengan Tektonik

    Berdasarkan hasil penelitian tentang gerakan lepengan tektonik hingga sekitar 250

    juta tahun yang lalu, Wilson (1966) mengusulkan teorema bahwa pergerakan benua

    merupakan suatu siklus, samudera mengalami proses pembukaan dan penutupan secra

    periodik. Konsep ini dinamakan siklus Wilson, dan utamanya didasarkan atas pengamatan

    proses pembukaan dan penutupan samudera Atlantik.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    60/89

    60

    a. Tahap Pertama

    Siklus Wilson dimulai dengan retaknya suatu bagian benua yang lemah sehingga

    menghasilkan zona retakan (continental drift). Ketika bagian benua ini terbelah akibat

    adanya tegangan tarik, maka lembah retakan terbentuk (rift valley) mulai terbentuk.

    Blok tengah lembah retakan yang disebut graben bergerak turun, sedangkan blok-blok

    di samping kiri dan kanan graben adalah sesar normal. Pergeseran pada sesar normal

    tersebut mengakibatkan perluasan horizontal ke samping kiri dan kanan graben.

    Contoh lembah retakan yang yang dapat disaksikan saat ini adalah lembah retakan Rio

    Grande di Afrika timur.

    b. Tahap Kedua

    Tahap ini adalah pembentukan punggung samudera atau pusat pemekaran dasarsamudera. Sesar normal yang menjadi batas-batas lembah retakan membentuk dasar

    samudera baru. Proses ini terjadi karena batuan mantel panas yang sebagian besar

    meleleh mengalir ke atas menembus lembah retakan kemudian membeku dan

    membentuk kerak samudera baru. Contoh lautan saat ini yang berada pada tahap awal

    pemekaran samudera baru adalah laut Merah.

    c. Tahap Ketiga

    Tahap ini terjadi ketika dasar samudera pada pinggiran benua tumbuh semakin tua.

    Lempengan lithosfer ditempat itu semakin tebal dan semakin padat. Akhirnya lithosfer

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    61/89

    61

    menjadi tidak stabil sedemikian rupa sehingga bagian ini tenggelam dan terbentuklah

    palung samudera serta proses subduksi mulai terjadi.

    d. Tahap Keempat

    Proses tumbukan palung samudera semakin mendekasi salah satu pinggiran benua,

    yaitu dekat kerak samudera yang paling tua, paling dingin dan tidak stabil. Ketika

    cekungan samudera di dekat benua semakin tua, bagian ini terus menunjam ke bawah

    benua. Proses penunjaman ini tidak merata sehingga ada diferensiasi penunjaman yang

    mengakibatkan terjadinya sesar normal pada perbatasan benua. Sesar normal ini terjadi

    pada zona-zona yang lemah sehingga berperanan dalam pembentukan palung samudera

    yang baru.

    e. Tahap Kelima

    Tahap ini terjadi jika kecepatan penunjaman lebih besar daripada kecepatan dasar

    samudera sehingga ukuran samudera semakin berkurang. Akhirnya punggung

    samudera itu sendiri mengalami penunjaman. Contoh yang terjadi saat ini adalah

    penunjaman punggung samudera di Pantai barat Amerika Utara. Sisa-sisa punggung

    samudera Juan de Fuca dan lempengan Pasifik. Bagian utara punggung samudera

    tersebut menunjam ke bawah palung samudera Aleutian.

    f. Tahap Keenam

    Setelah proses penunjaman punggung samudera berakhir maka lempengan samudera

    yang tersisa juga akan menunjam. Sehingga akhirnya terjadi tumbukan antar lempeng

    benua. Ini merupakan mekanisme utama terjadinya pembentukan pegunungan lipatan.

    Saat ini proses tumbukan benua terjadi pada sebagian besar perbatasan bagian selatan

    lempengan Eurasia. Proses pembentukan pegunungan yang disebabkan oleh tumbukan

    benua disebut proses orogenesis. Contoh hasil proses orogenesis yang terkenal adalah

    pegunungan Alpen (tumbukan antara lempengan benua Eurasia dan Afrika) dan

    pegunungan Himalaya (tumbukan antara lempengan benua Eurasia dan India).

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    62/89

    62

    BAB 6

    GERAKAN ABSOLUT DAN GAYAGAYA PADA LEMPENGAN TEKTONIK

    6.1Gerakan Absolut Lempeng Tektonik

    Gerakan absolut suatu lempeng sebenarnya adalah suatu gerakan relatif terhadap

    sebuah titik tetap imajiner. Mengacu kepada gerakan mantel bawah bumi yang jauh lebih

    lambat daripada gerakan lempeng tektonik dalam hal ini ialah hotspot Hotspot adalah salah

    satu bentuk aktivitas vulkanik intra- lempengan. Komposisi kimiawi material yang dierupsikan

    berbeda dengan yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik pada perbatasan lempeng. Deretan

    pulau - pulau vulkanik biasanya membentuk suatu garis lurus atau lengkung yang disebut

    sebagai rantai pulau pulau vulkanik. Rantai pulau pulau tersebut terbentuk pada saat

    lempeng lithosfer bergerak diatas hotspot.Hotspot diyakini sebagai mantle plume (semacam

    cerobong magma dari inti luar bumi yang menembus mantel bumi dan lithosfer) terlihat pada

    Gambar berikut ini.

    Gambar 6.1Berbagai permodelan mantle plume: A sebagai sumber pusat pemekaran (spreading center), B dan

    C sebagaisumber hotspot (Sumber:www.nature.com)

    http://www.nature.com/http://www.nature.com/
  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    63/89

    63

    Gambar 6.2Rantai pulau vulkanik: HawaiiEmperor (Sumber: uhh.hawaii.edu)

    Lempeng pasifik yang bergerak relatif terhadap hotspot Hawaii-Emperor menjadi

    lempeng acuan terhadap pergerakan lempeng disekitarnya. Hal ini dikarenakan gerakan relatif

    antar lempeng yang berdekatan lebih akurat dari pada gerakan lempeng terhadap hotspot. Hal

    tersebut disebabkan karena lebar jejak hotspot >100 km. Sedangkan lebar rata2sesar transform

    aktif

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    64/89

    64

    Tabel 6.1Namanama hotspot

    Dalam kerangka acuan hotspot, gerakan lempeng adalah relatif thd hotspotyg

    diasumsikan sbg titik tetap di dlm mantel bawah.Jejak hotspottsb berupa rantai lurus

    pulau2vulkanik atau gunung laut. Ini mrpk jejak lintasan hotspotthd lempeng lithosfer yg

    melintas di atasnya. Sedangkan lintasan gerakan lempeng samudera thd hotspotdisebut grs

    aliran (flow line). Akan tetapi grs aliran ini tidak meninggalkan jejak- jejak fisik yg dpt ditemui

    di lapangan.

    Gambar 4. menunjukkan perbedaan antara jejak hotspot dan garis aliran. Agar dapat

    memanfaatkan jejak hotspot untuk menelusuri gerakan lempeng tektonik pd masa lampau,

    perlu diketahui umur rantai pulau - pulau samudera dan rantai gununggunung laut seperti

    yang telah diteliti di Hawaii.

    Gambar 6.4Pergeseran lempeng tektonik relatif terhadap hotspot di daerah Hawaii-Emperor

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    65/89

    65

    Lempeng benua umumnya bergerak lebih lambat dari pada lempeng samudera.

    lempeng yang lebih dari seperempat kelilingnya menunjam ke dalam zona subduksi, cenderung

    bergerak lebih cepat dari pada lempeng yang hanya sebagian kecil menunjam ke dalam zona

    subduksi.

    Sumber ketidak-pastian dalam penentuan gerakan absolut lempeng adalah penentuan

    gerakan jejak hotspot, asumsi tentang dinamika mantel dan gaya gaya penggerak lempeng.

    Penelitian tentang gerakan absolut lempeng dapat tetap dikembangkan, meskipun ada beberapa

    ketidak-pastian.

    Lempeng Pasifik dan India bergerak cepat,

    Lempeng Amerika Utara dan Selatan bergerak lambat,Lempeng Eurasia bergerak lebih lambat.

    Secara keseluruhan, ukuran dimensi dan kecepatan absolut berbagai lempeng

    tektonikdirangkum dlm Tabel 2. Sedangkan peta gerakan relatif global dapat dilihat pada

    gambar 5.

    Tabel 6.2 Ukuran Dimensidan Kecepatan Absolut Lempeng Tektonik

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    66/89

    66

    Gambar 6.5 Peta gerakan relatif lempenglempeng dunia

    6.2GayaGaya Pada Lempengan Tektonik

    Gaya yang searah dengan arah gerakan lempeng disebut gaya penggerak (bisa berupa

    gaya dorong, gaya tarik atau gaya hisap) dan diberi simbol F (force). Sedangkan Gaya yang

    berlawanan arah dengan gerakan lempeng dinamakan hambatan atau penghambat dan diberi

    simbol R (resistance).

    Gambar 6.6Gayagaya yang bekerja pada lempeng lithosfer.F= gaya penggerak,R= gaya penghambat

    (Sumber: openlearn.open.ac.uk).

    6.2.1 Gayagaya yang bekerja di bawah Lempeng Lithosfer

    1. Gaya penggerak samudera (ocean driving force= FDO) adalah gaya yang mengakibatkan

    lempeng lithosfer bergerak terbawa oleh gerakan asthenosfer yang lebih cepat. Gaya

    penggerak samudera ini memfasilitasi bergeraknya lempeng samudera tersebut.

  • 7/24/2019 MATERI GEODINAMIKA

    67/89

    67

    2. Hambatan geser samudera (ocean drag resistance= RDO) adalah gaya hambat pada

    permukaan bawah lempeng samudera, yang terjadi karena asthenosfer bergerak lebih

    lambat dari atau berlawanan dengan gerakan lithosfer. Gaya hambatan geser samudera ini

    menghambat gerakan lempeng samudera tersebut.3. Hambatan geser benua (continental drag resistance= RDC) adalah gaya penghambat pada

    batas bawah lempengan benua adalah jumlah dari hambatan geser samudera dan hambatan

    geser benua (RDO+RDC). Hambatan terhadap gerakan di bawah lempengan benua adalah

    lebih besar dari pada yang di bawah lempengan samudera.

    6.2.2 GayaGaya yang Bekerja pada Perbatasan Lempeng

    1. Hambatan sesar transform (transform fault resistance= RTF).RTF adalah gayagaya di

    sekitar punggung samudera, pada sesar transform tempat lempeng lempeng saling

    bergesekan mendatar satu terhadap yang lain. Gaya tersebut merupakan penghambat

    gerakan sehingga menghasilkan gempa-gempa dengan ukuran relatif kecil.

    6.2.3 GayaGaya yang Bekerja pada Perbatasan Divergen

    1. Gayadorong punggung samudera (ridgepush force= FRP) adalah gayagaya yang bekerja

    di sekitar punggung samudera, tempat lempeng samudera mengalami gaya yang arahnya

    menjauhi punggung samudera. Material panas yang bergerak ke atas (upwelling)

    menimbulkan suatu efek apungan yang menghasilkan punggung samudera sehingga

    menonjol dengan ketinggian 23 km dar