matrikulasi kimia

Upload: abi-bibboys

Post on 17-Oct-2015

271 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bibboys

TRANSCRIPT

Hubungan ilmu kimia dengan paleontologi,toksikologi,farma

Ilmu kimia itu sendiri didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan materi. Mengingat semua yang ada di alam ini tersusun dari materi maka ilmua kimia banyak berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain.Contoh dengan paleontologi yang mempelari masa pra sejarah, ilmu kimia dapat berperan untuk mempelari pembentukan alam melalui kajian mineral-mineral yang terjadi, penentuan umur fosil menggunakan taksiran kalender radiografi, dll.Dengan ilmu toksikologi jdan farmakologi uga banyak berperan misal untuk penemuan dan pengembangan obat-obat baru yang kemudian perlu dikaji dengan uji toksikologi dan frmakologi sehingga dapat ditentukan dosis obat yang diperbolehkan melalui mengujian dosis in vitro atau in vivo (menggunakan hewan percobaan).http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120723014611AAfjMvpApa hubungan kimia dengan toksikologi?

Hubungannya adalah sebagai dua jenis sains yang digunakan dalam pendekatan multidisiplin.

Contohnya: Jika ingin mengetahui racun apa yang telah menyebabkan seseorang terbunuh, mungkin sekali diperlukan riset kimia sebab bisa saja racunnya adalah zat kimia pembasmi serangga.http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120723231105AAD9Kov

Toksikologi Bahan KimiaToksikologi Bahan KimiaKita pasti sudah sering mendengar katatoksikatau dalam bahasa yang umum adalah beracun, sementaratoksikologiadalah studi mengenai efek yang tidak diinginkan dari zat-zatkimiaterhadap organisme hidup. Klasifikasi bahan toksik dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya. Sebagai contoh pengklasifikasian dapat dilakukan berdasarkan: Organ targetnya : Hati, Ginjal, Sistem hermatopotik, dll. Penggunaanya: Pestisida, Pelarut, Aditif, dll. Sumbernya: Toksik tumbuhan dan binatang. Efeknya: Kanker, Mutasi, Kerusakkan hati, dll. Fisiknya: Gas, Debu, Cair, Aerosol. Sifatnya: Mudah meledak, Korosif, Iritasi, dll Kandungan kimianya: Amina aromatik, Hydrokarbon, Halogen, dll.Efek toksik dalam sistem biologis tidak akan terjadi jikabahan kimiatersebut tidak mencapai tempat yang sesuai didalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukupuntukmenghasilkan manifestasi toksik. Terjadi tidaknya respons toksik tergantung pada sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut, situasi paparan, dan kerentanan sistem biologis dari subjek. Oleh karena itu untuk mengetahui karakteristik lengkap tentangbahayapotensial dan toksisitas dari suatu bahan kimia tertentu, maka perlu diketahui tidak hanya efek-efek dan dosis yang diperlukan untuk mengahsilkan efek tersebut, tetapi juga informasi mengenai sifat bahan kimianya sendiri, pemaparannya, dan subjeknya. Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk (route of entry) kedalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan.Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebihberbahayaadalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.Karakteristik pemaparan dan spectrum efek secara bersamaan membentuk hubungan korelasi yang dikenal sebagai hubungan dosis-respons. Respons timbul karena adanya bahan kimia yang diberikan dan respons berhubungan dengan dosis. Dalam penggunaan dosis-respon harus ada metode kuantitatif untuk mengukur secara tepat toksisitas dari suatu bahan kimia. Dosis-respons dinyatakan dengan suatu indek Lethal Dosis (LD50) dan Lethal Concentration (LC50). LD50 adalah dosis tunggal dari suatu zat yang secara statistik diharapkan dapat menyebabkan kematian sebanyak 50% dari binatang percobaan selama 14 hari paparan. Sebagai contoh LD50 dari Acrylamid adalah 124 ppm, artinya pada konsentrasi 124 ppm 50% dari binatang percobaan mati selama masa percobaan 14 hari. Secara lebih spesifikOSHAmendefiniskan LD50 dan LC50 sebagai berikut: LD50 means lethal dose expressed in mg/kg body mass, which is likely to cause death within 14 days for 50% of the tested animals,administrated by mouth or bare skin. LC50 means the lethal concentration expressed in mg/L or mL/m3, which is likely to cause death within 14 days for 50% of the tested animals, administrated by inhalation of dusts or mists or vapour.Efek dari keracunan bisa bersifat akut dan kronik. Efek akut adalah efek yang segera muncul pada saat terpapar atau terkena bahan toksit, dan akan hilang setelah paparan bahan kimia beracun tersebut dihilangkan. Contoh bahan kimia yang dapat menimbulkan efek akut adalah Ammonia, apabila terhirup uap ammonia maka sekita kita akan merasa mual dan pusing, akan tetapi pada konsentrasi tinggi dapat merusak paru-paru. Bahan kimia yang bersifat kronik misalnya adalah asbestos, paparan terhadap debu asbes tidak segera menyebabkan kerusakan pada paru-paru, akan tetapi apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru. Karbon monoksida (CO) dapat mengakibatkan efek akut dan kronis, apabila terhirup gas CO maka kepala akan pusing dan terasa mual, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakkan pada paru-paru. Efek toksik juga bisa bersifat reversible atau ireversibel. Efek reversible artinya efek yang dapat hilang dengan sendirinya. Efek irreversible adalah efek yang akan menetap atau bertambah. Efek irreversible diantaranya adalah karsinoma, mutasi, kerusakan syaraf dan sirosis hati. Efek reversible terjadi apabila terpapar dengan konsentrasi yang rendah atau jangka waktu tidak lama, efek ireversibel bisa terjadi apabila terpapar dengan konsentrasi yang tinggi dan waktu yang lama.Untuk menghindari agar tidak keracunan adalah dengan tidak menggunakan bahan beracun atau tidak kontak dengan bahan beracun. Namun dalam duniaindustritentu saja hal itu sulit dilakukan, karena kita memerlukan bahan-bahan kimia didalam prosesproduksisehari-hari, artinya hampir setiap hari kita bergelut dengan bahan kimia yang sebagian besar beracun. Dalam situasi seperti ini, dimana kita tidak bisa menghindari menggunakan bahan-bahan kimia beracun, maka yang harus kita lakukan adalah:1. Mengenal bahan kimia yang kita gunakan dengan baik. Kenalilah sifat-sifat kimia terutama sifat toksik dari bahan yang kita gunakan sehingga kita tahu efek yang dapat ditimbulkannya.2. Mengetahui cara penanganan dan penggunaanya secara baik untuk menghindari paparan yang tidak perlu.3. Usahakan seminimal mungkin untuk kontak atau terpapar terhadap bahan kimia beracun tersebut. Hati-hati jika padabahan kimia cair yang mudah menguap, jangan berasumsi bahwa semua cairan tidak mengguap, salah satu indikator bahwa bahan kimia cair menguap adalah adanya bau yang ditimbulkan, namun tidak semua uap kimia berbau.4. Gunakanalat pelindung diri (APD)yang tepat dalam menangani bahan kimia beracun. Jika bekerja dengan bahan kimia cair maka gunakansafetyglove yang sesuai dan safety glases jika diperlukan. Jika bekerja dengan bahan kimia berupa gas atau uap maka gunakanrespiratoryang dapat melindungi dari uap atau gas kimia.5. Kenali cara penanganan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan kimia beracun tersebut.6. Pelajari tindakan pertolongan pertama (first aids) jika terjadikecelakaankeracunan pada saat bekerja.7. Konsultasikankesehatananda dengan Dokter jika ada gejala-gejala keracunan yang anda rasakan.Anda bisa mendapatkan semua informasi tersebut didalamMaterial Safety Data Sheet (MSDS)dari bahan kimia yang anda gunakan. Oleh sebab itu pastikan bahwa semua bahan kimia yang anda gunakan memilikiMSDSdan dikomunikasikan kepada semuapekerjayang menggunakan bahan kimia tersebut.http://healthsafetyprotection.com/toksikologi-bahan-kimia/Toksikologi

Toksikologiadalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Dari definisi di atas, jelas terlihat bahwa dalam toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistembiologiyang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agenkimiaataufisika yangmampu menimbulkanresponpada sistem biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini.Penggolongan agen-agen toksisZat-zat toksis digolongkan dengan cara-cara yang bermacam-macam tergantung pada minat dan kebutuhan dari yang menggolongkannya. Sebagai contoh, zat-zat toksis dibicarakan dalam kaitannya dengan organ-organ sasaran dan dikenal sebagai racunliver, racunginjalpenggunaannya dikenal sebagaipestisida,pelarut,bahan additifpada makanan dan lain-lain dan kalau dihubungkan ke sumbernya dikenal sebagai toksinbinatangdantumbuhankalau dikaitkan dengan efek-efek mereka dikenali sebagaikarsinogen,mutagendan seterusnya. Agent-agent toksis bisa juga digolongkan berdasarkan: Sifat fisik: gas, debu, logam-logam Kebutuhan pelabelan: mudah meledak, mudah terbakar, pengoksidir Kimia: turunan-turunan anilin,Hidrokarbondihalogenasi dan seterusnya Daya racunnya: sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lain-lain.Penggolongan agent-agent toksik atas dasar mekanisme kerja biokimianya (inhibitor-inhibitorsulfhidril, penghasil met Hb) biasanya lebih memberi penjelasan dibanding penggolongan oleh istilah-istilah umum seperti iritasi dankorosif, tetapi penggolongan-penggolongan yang lebih umum sepertipencemar udara, agen yang berhubungan dengan tempat kerja, danracunakut dan kronis dapat menyediakan satu sentral yang berguna atas satu masalah khusus.Dari uraian di atas telah terbukti bahwa tidak ada sistem penggolongan tunggal yang dapat diterapkan untuk keseluruhan agen toksik yang beraneka ragam itu dan gabungan dengan sistem-sistem penggolongan yang berdasarkan faktor-faktor lain boleh jadi diperlukan untuk menyediakan sistem perbandingan terbaik untuk satu tujuan tertentu. Meskipun demikian, system penggolongan yang didasarkan padasifat kimiadanbiologisdari agent-agent dan sifat-sifat pemaparan yang khusus sangat disukai untuk dipergunakan oleh pembuat undang-undang atau tujuan pengawasan dan pada umumnya untuk toksikologi.AditifAditifdapat mengacu kepada beberapa hal berikut: Fungsi aditif, yang mempertahankan adisi Inversi aditif, konsep aritmatika Kategori aditif,kategori praaditifdengandwiproduktentu Irama aditif, masa waktu besar yang tersusun dari yang kecil Sintesis aditif, teknik sintesis audio Warna aditif, berlawanan denganwarna subtraktif Aditivitas, dalambiokimia, jumlah efek sederhana akibat berbagai sebab Aditif makanan, zat yang ditambahkan ke makanan untuk mempercantik rupa atau menambah lezat rasa Aditif bahan bakar, zat yang digunakan untuk meningkatkan kerjabahan bakar,emisiyang lebih rendah atau membersihkan mesin Aditif minyak, zat yang digunakan untuk meningkatkan kerja pelumas Aditif lemah, kualitas rujukan dalam beberapa masalah logistikKarsinogenKarsinogenadalah zat yang menyebabkan penyakitkanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubahasam deoksiribonukleat(DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.Karsinogenikadalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.Pengobatannya yaitu dengan menghentikan konsumsi nikotin dan menggunakan obat tradisional.Karsinogen kimiawi yang pertama kali diidentifikasi adalah senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik.[1]MutasiMutasiadalah perubahan yang terjadi padabahan genetik(DNAmaupunRNA), baik pada taraf urutangen(disebutmutasi titik) maupun pada tarafkromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebutaberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnyaalelbaru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.Mutasi terjadi padafrekuensirendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasukkarsinogen),radiasisurya,radioaktif,sinar ultraviolet,sinar X, serta loncatan energilistriksepertipetir.Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebutmutan. Dalam kajiangenetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individutipe liaratau "wild type").PelarutPelarutadalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan.Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalahair. Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandungkarbon) yang juga disebutpelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap, meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar.TumbuhanDalambiologi,tumbuhanmerujuk padaorganismeyang termasuk ke dalamRegnumPlantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan,semak,terna, rerumputan,paku-pakuan,lumut, serta sejumlahalga hijau. Tercatat sekitar 350.000spesiesorganisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakantumbuhan berbungadan 18.000 jenistumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifatautotrof, dan mendapatkan energi langsung daricahayamataharimelalui prosesfotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalahViridiplantae("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalahMetaphytaKlasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semuaalgadanfungi(termasukjamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifatsaprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisabahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan miriphewan.Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkanklorofilsebagaipigmenpenangkap energi.Penggunaan teknik-teknikbiologi molekulerterhadapfilogenitumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatualga hijau.Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlahtumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memilikiflagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasimorfologitumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekalimetabolit sekundersebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat iniPada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dariselulosa,hemiselulosa, danpektinmenjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memilikiplastida; jugavakuolayang besar dan seringkali mendominasi volume sel.Kebanyakanalgasudah tidak lagi masuk kedalamKerajaanPlantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, masing-masing yang muncul secara independen dari leluhur yang non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalahrumput laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersamaalga hijau,merah, dancoklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenisorganismemikroskopik dan organisme uniseluler.HewanHewanatau disebut juga denganbinatangadalah kelompokorganismeyangdiklasifikasikandalamkerajaanAnimaliaataumetazoa, adalah salah satu dari berbagaimakhluk hidupdibumi. Sebutan lainnya adalahfaunadanmargasatwa(atausatwasaja).Hewan dalam pengertiansistematikamodern mencakup hanya kelompok berselbanyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut jugahistozoa. Semua binatangheterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.Dalambahasa Inggris, "hewan" disebutanimal, berasal daribahasa Latinyaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas".[1]Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia.[2]Kadang-kadang, kerabat dekat manusia sepertimamaliadanvertebratalainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal.[3]Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggotakingdomAnimalia, meliputi makhluk yang beragam sepertispons,ubur-ubur,seranggadanmanusia.[4]Ciri-Ciri hewanHewan mempunyai dayagerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukanmakananbentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik padahewan uniselularmaupun padahewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5]Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8]1. Hewan merupakan organismeeukariota,multiseluler,heterotrofik. Berbeda dengan nutrisiautotrofikpada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.2. Sel-selhewantidak memiliki dinding selyang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan ataujamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitujaringan sarafdanjaringan ototsehingga dapatbergerak secara aktif.4. Sebagian besar hewanbereproduksisecaraseksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas denganparu-parusepertikucing,insangsepertiikan,kulitseperticacing,trakeasepertiserangga.6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.7. Tidak mempunyai indra berpikir.8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).9. Kehidupan dapat berakhir (mati)Ginjaladalahorganekskresidalamvertebratayang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian darisistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutamaurea) daridarahdan membuangnya bersama denganairdalam bentukurin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebutnefrologi.Letak[sunting]Manusiamemiliki sepasang ginjal yang terletak di belakangperutatauabdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiritulang belakang, di bawahhatidanlimpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapatkelenjar adrenal(juga disebutkelenjar suprarenal).Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitarvertebraT12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untukhati.Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi olehigake sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.Hati(bahasa Yunani:, hpar) merupakankelenjarterbesar di dalamtubuh, terletak dalam ronggaperutsebelah kanan, tepatnya di bawahdiafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsiginjaldengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifatracundan menghasilkanamonia,urea, danasam uratdengan memanfaatkannitrogendariasam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut prosesdetoksifikasi.Lobushati terbentuk darisel parenkimaldansel non-parenkimal.[1]Sel parenkimal pada hati disebuthepatosit, menempati sekitar 80%volumehati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi olehjaringanmesenkimal secara terus-menerus pada saatembriohingga berkembang menjadi sel parenkimal.[2]Selama masa tersebut, terjadi peningkatantranskripsimRNAalbuminsebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.[3]Lumen lobus terbentuk dariSECdan ditempati oleh 3 jenis sel lain, sepertisel Kupffer,sel Ito,limfositintrahepatik sepertisel pit. Sel non-parenkimal menempati sekitar 6,5% volume hati dan memproduksi berbagai substansi yang mengendalikan banyak fungsi hepatosit.Filtrasi merupakan salah satu fungsi lumen lobus sinusoidal yang memisahkan permukaan hepatosit daridarah,SECmemiliki kapasitasendositosisyang sangat besar dengan berbagailigansepertiglikoprotein,kompleks imun,transferindanseruloplasmin. SEC juga berfungsi sebagai sel presenterantigenyang menyediakanekspresiMHC Idan MHC II bagisel T.Sekresiyang terjadi meliputi berbagaisitokina,eikosanoidsepertiprostanoiddanleukotriena,endotelin-1,nitrogen monoksidadan beberapa komponen ECM.Sel Itoberada pada jaringan perisinusoidal, merupakan sel dengan banyakvesikellemakdi dalamsitoplasmayang mengikat SEC sangat kuat hingga memberikan lapisan ganda pada lumen lobus sinusoidal. Saat hati berada pada kondisi normal, sel Ito menyimpanvitamin Aguna mengendalikan kelenturan matriks ekstraselular yang dibentuk dengan SEC, yang juga merupakan kelenturan dari lumen sinusoid.Sel Kupfferberada pada jaringan intrasinusoidal, merupakanmakrofagadengan kemampuanendositikdanfagositikyang mencengangkan. Sel Kupffer sehari-hari berinteraksi dengan material yang berasalsaluran pencernaanyang mengandunglarutanbakterial, dan mencegah aktivasi efek toksin senyawa tersebut ke dalam hati. Paparan larutan bakterial yang tinggi, terutama paparanLPS, membuat sel Kupffer melakukansekresiberbagaisitokinayang memicu prosesperadangandan dapat mengakibatkan cedera pada hati. Sekresi antara lain meliputispesi oksigen reaktif,eikosanoid,nitrogen monoksida,karbon monoksida,TNF-,IL-10, sebagai responkekebalan turunandalam faseinfeksiprimer.Sel pitmerupakanlimfositdengangranulabesar, sepertisel NKyang bermukim di hati. Sel pit dapat menginduksi kematian seketika padasel tumortanpa bergantung padaekspresiantigenpadakompleks histokompatibilitas utama. Aktivitas sel pit dapat ditingkatkan dengan stimulasiinterferon-.Pengaruh alkaloid[sunting]Kopi, salah satu komplekssenyawaalkaloiddari golonganpurinaxantinadenganasam klorogenatdanlignan,[63]pada studi epidemiologis, disimpulkan sebagai salah satu faktor penurun risiko terjadinyadiabetes mellitustipe 2,[64][65]penyakit Parkinson,sirosis hatidankarsinoma hepatoselular,[66]dan perbaikantoleransi glukosa.[63]Konsumsi kopi secara kronis terbukti tidak menyebabkantekanan darah tingginamun secara akut mengakibatkan peningkatantekanan darahsementara dalam selang waktu singkat,[67]danplasmahomosisteina[66]sehingga dapat menjadi ancaman bagi penderita gangguan kardiovaskular.[64]Konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan rasio enzimALTserta aktifitas enzimatik pada lintasan metabolisme hati,[68]yang sering disebabkan oleh[69]infeksi viral, induksi obat-obatan,keracunan, kondisi iskemik,steatosis(akibat alkohol, diabetes, obesitas), penyakit otoimun,[70]danresistansi insulin, sindrom metabolisme,[71]dan kelebihan zat besi.[72]Selain ALT, kopi juga menurunkan enzim hati yang lain, yaitugamma-GTdanalkalina fosfatase.[73]dan memberikan efek antioksidan dan detoksifikasi fase II oleh karena senyawaditerpena,kafestoldankahweol,[74]sehingga mencegah terjadinya proseskarsinogenesis.[75][76]Proses tersebut disertai dengan gamma-GT sebagai indikator utama.[77]Sifat fisikBelum DiperiksaSifat fisikadalah segala aspek dari suatuobjekatauzatyang dapatdiukurataudipersepsikantanpa mengubahidentitasnya. Sifat fisik dapat berupasifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung padaukurandan jumlahmateripada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupaisotropikjika nilainya tidak tergantung arah pengamatan atauanisotropikjika sebaliknya. beberapa sifat fisik zat yang berhubungan dengan duniapangandi antaranyaviskositasdantitik lelehHidrokarbonDalam bidangkimia,hidrokarbonadalah sebuah senyawa yang terdiri dariunsuratomkarbon(C) dan atomhidrogen(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian darihidrokarbon alifatik.Sebagai contoh,metana(gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4.Etanaadalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6.Propanamemiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).Inhibitoradalahzatyang menghambat atau menurunkanlajureaksi kimia. Sifat inhibitor berlawanan dengankatalis, yang mempercepat laju reaksi.Dalambiokimia, inhibitor umumnya terbatas padaenzim. Dalam hal ini, inhibitor berarti senyawa non-proteinyang menghambat kerja enzim.Dalam biokimia danfisiologi tumbuhan, inhibitor adalah sekelompok hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang bersifat menunda atau menghalangi prosespertumbuhanatauperkembangan.Asam absisatsering dikelompokkan sebagai inhibitor, bersama-sama dengan sejumlah senyawa sintentik yang berperan mirip.

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari efek merugikan dari bahan kimia terhadap organisme hidup. Potensi efek merugikan yang ditimbulkan oleh bahan kimia di lingkungan sangat beragam dan bervariasi sehingga ahlitoksikologimempunyai spesialis kerja bidang tertentu.Toksikologilingkungan adalah suatu studi yang mempelajari efek dari bahan polutan terhadap kehidupan dan pengaruhnya terhadap ekosistem yang digunakan untuk mengevaluasi kaitan antara manusia dengan polutan yang ada di lingkungan.Pencegahan keracunan memerlukan perhitungan dari :1. Toxicity : deskripsi dan kuantifikasi sifat-sifat toksis zat kimia2. Hazard : kemungkinan zat kimia untuk menimbulkan cidera3. Risk : besarnya kemungkinan zat kimia menimbulkan karacunan4. Safety : keamananB. Klasifikasi Bahan ToksikanBahan toksik dapat diklasifikasikan berdasarkan :1. Organ tujuan : ginjal, hati, system hematopoitik, dll2. Penggunaan : peptisida, pelarut, food additive, dll3. Sumber : tumbuhan dan hewan4. Efek yang ditimbulkan : kanker, mutasi, dll5. Bentuk fisik : gas, cair, debu, dll6. Label kegunaan : bahan peledak, oksidator, dll7. Susunan kimia : amino aromatis, halogen, hidrokarbon, dll8. Potensi racun : organofosfat, lebih toksik daripada karbamatUntuk dapat diterima dalam spektrum agen toksik, suatu bahan tidak hanya ditinjau dari satu macam klasifiksi saja, tetapi dapat pula ditinjau dari beberapa kombinasi dan beberapa faktor lain. Klasifikasi bahan toksik dapat dibagi secara kimiawi, biologi dan karakteristik paparan yang bermanfaat untuk pengobatan.C. Karakteristik PaparanEfek merugikan/ toksik pada sistem biologis dapat disebabkan oleh bahan kimia yang mengalami biotransformasi dan dosis serta susunannya cocok untuk menimbulkan keadaan toksikRespon terhadap bahan toksik tersebut antara lain tergantung kepada sifat fisik dan kimia, situasi paparan, kerentanan sistem biologis, sehingga bila ingin mengklasifiksikan toksisitas suatu bahan harus mengetahui macam efek yang timbul dan dosis yang dibutuhkan serta keterangan mengenai paparan dan sasarannya.Perbandingan dosis lethal suatu bahan polutan dan perbedaan jalan masuk dari paparan sangat bermanfaat berkaitan dengan absorbsinya. Suatu bahan polutan dapat diberikan dalam dosis yang sama tetapi cara masuknya berbeda. Misalnya bahan polutan pertama melalui intravena, sedangkan bahan lainnya melalui oral, maka dapat diperkirakan bahwa bahan polutan yang masuk melalui intravena memberi reaksi cepat dan segera. Sebaliknya bila dosis yang diberikan berbeda maka dapat diperkirakan absorbsinya berbeda pula, misalnya suatu bahan masukkulitdengan dosis lebih tinggi sedangkan lainnya melalui mulut dengan dosis yang lebih rendah maka, dapat diperkirakankulitlebih tahan terhadap racun sehingga suatu bahan polutan untuk dapat diserap melaluikulitdiperlukan dosis tinggi.Efek toksik didalam tubuh tergantung pada :1. Reaksi alergiAlergi adalah reaksi yang merugikan yang disebabkan oleh bahan kimia atau toksikan karena peka terhadap bahan tersebut. Kondisi alergi sering disebut sebagai hipersensitif , sedangkan reaksi alergi atau reaksi kepekaannya dapat dipakai untuk menjelaskan paparan bahan polutan yang menghasilkan efek toksik. Reaksi alergi timbul pada dosis yang rendah sehingga kurve dosis responnya jarang ditemukan.1. Reaksi ideosinkrasiMerupakan reaksi abnormal secara genetis akibat adanya bahan kimia atau bahan polutan.1. Toksisitas cepat dan lambatToksisitas cepat merupakan manifestasi yang segera timbul setelah pemberian bahan kimia atau polutan. Sedangkan toksisitas lambat merupakan manifestasi yang timbul akibat bahan kimia atau toksikan selang beberapa waktu dari waktu timbul pemberian.1. Toksisitas setempat dan sistemikPerbedaan efek toksik dapat didasarkan pada lokasi manifestasinya. Efek setempat didasarkan pada tempat terjadinya yaitu pada lokasi kontak yang pertama kali antara sistem biologi dan bahan toksikan. Efek sistemik terjadi pada jalan masuk toksikan kemudian bahan toksikan diserap, dan didistribusi hingga tiba pada beberapa tempat. Target utama efek toksisitas sistemik adalah sistem syaraf pusat kemudian sistem sirkulasi dan sistem hematopoitik, organ viseral dankulit, sedangkan otot dan tulang merupakan target yang paling belakangan.Respon toksik tergantung pada :1. Sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut2. Situasi pemaparan3. Kerentanan sistem biologis dari subyekFaktor utama yang mempengaruhi toksisitas adalah :1. Jalur masuk ke dalam tubuhJalur masuk ke dalam tubuh suatu polutan yang toksik, umumnya melalui saluran pencernaan makanan, saluran pernafasan,kulit, dan jalur lainnya. Jalur lain tersebut diantaranya daalah intra muskuler, intra dermal, dan sub kutan. Jalan masuk yang berbeda ini akan mempengaruhi toksisitas bahan polutan. Bahan paparan yang berasal dari industri biasanya masuk ke dalam tubuh melaluikulitdan terhirup, sedangkan kejadian keracunan biasanya melalui proses tertelan.1. Jangka waktu dan frekuensi paparan Akut : pemaparan bahan kimia selama kurang dari 24 jam Sub akut : pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia untuk jangka waktu 1 bulan atau kurang Subkronik : pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia untuk jangka waktu 3 bulan Kronik : pemaparan berulang terhadap bahan kimia untuk jangka waktu lebih dari 3 bulanPada beberapa bahan polutan, efek toksik yang timbul dari paparan pertama sangat berbeda bila dibandingkan dengan efek toksik yang dihasilkan oleh paparan ulangannya. Bahan polutan benzena pada peran pertama akan merusak sistem syaraf pusat sedangkan paparan ulangannya akan dapat menyebabkan leukemia.Penurunan dosis akan mengurangi efek yang timbul. Suatu bahan polutan apabila diberikan beberapa jam atau beberapa hari dengan dosis penuh akan menghasilkan beberapa efek. Apabila dosis yang diberikan hanya separohnya maka efek yang terjadi juga akan menurun setengahnya, terlebih lagi apabila dosis yang diberikan hanya sepersepuluhnya maka tidak akan menimbulkan efek. Efek toksik yang timbul tidak hanya tergantung pada frekuensi pemberian dengan dosis berbeda saja tetapi mungkun juga tergantung pada durasi paparannya. Efek kronis dapat terjadi apabila bahan kimia terakumulasi dalam sistem biologi. Efek toksik pada kondisi kronis bersifat irreversibel. Hal tersebut terjadi karena sistem biologi tidak mempunyai cukup waktu untuk pulih akibat paparan terus-menerus dari bahan toksD. Interaksi Bahan KimiaInteraksi bahan kimia terjadi melalui mekanisme :1). Perubahan dalam absorbsi Absorbsi toksikan dalam tubuh manusiaTempat penyerapan utama bagi toksikan adalah saluran pencernaan, paru dankulit. Dalam studitoksikologisering juga diberikan melalui jalur khusus yaitu melalui injeksi intraperitoneal, intramuskuler dan sub kutan. Absorbsi toksikan pada saluran pencernaanSaluran pencernaan merupakan jalur penting dalam absorbsi toksikan. Beberapa toksikan di lingkungan masuk melalui rantai makanan, kecuali zat yang kaustik atau nsangat iritan pada saluran pencernaan. Sebagian besar dari toksikan tidak menimbulkan efek toksik kecuali kalau mereka diserap. Absorbsi dapat terjadi di seluruh saluran pencernaan, mulut dan rectum umumnya tidak begitu penting bagi absorbsi toksikan di lingkungan.Lambung merupakan tempat penyerapan yang baik untuk asam lemah dengan bentuk non ion yang larut dalam lemak, sebaliknya basa lemah yang sangat mengion dan tidak larut dalam lemak tidak akan mudah diserap di lambung, umumnya akan diserap di usus. Akibatnya basa organik akan lebih banyak diserap di usus daripada di lambung. Absorbsi toksikan pada paruToksikan yang di absorbsi oleh paru biasanya berupa gas seperti : carbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida serta aerosol. Tempat penimbunan aerosol ditentukan ukuran partikelnya.Partikel ukuran 5 mm atau lebih besar biasanya ditimbun pada daerah nasopharyngeal. Partikel di daerah ini dapat dihilangkan saat pembersihan hidung atau saat bersin. Partikel yang larut akan dilarutkan dalam mucus dan dibawa ke pharynx taau diserap epitel masuk ke darah.Partikel dengan ukuran 2 s/d 5 mm ditimbun pada darah tracheabroncheoli paru, tempat ia akan dibersihkan oleh pergerakan cilia saluran pernafasan. Laju pergerakan cilia pada mucus bervariasi menurut bagian saluran pernafasan dan merupakan mekanisme penghilangan yang cepat dan efisien. Absorbsi toksikan padakulitUmumnyakulitrelatif impermeabel, karenanya merupakan pelindung yang baik untuk mempertahankan fungsikulitmanusia dari lingkungannya. Meskipun demikian beberapa zat kimia dapat diserap lewatkulitdalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Contoh : insektisida dapat menyebabkan kematian pada petani setelah diabsorbsi melaluikulit.2). Pengikatan protein Protein plasmaProtein plasma dapat mengikat senyawa asing dan beberapa komponen fisiologik normal dalam tubuh. Peningkatan bahan kimia pada protein plasma mempunyai arti penting dalamtoksikologikarena beberapa reaksi racun dapat dihasilkan jika agen dipindahkan dari protein plasma.3). Biotransformasi atau ekskresi dari zat toksikFase BiotransformasiReaksi enzym dalam biotransformasi ada 2 type yaitu reaksi phase I dan phase IIPhase I : Yang termasuk reaksi ini adalah oksidasi, reduksi dan hidrolisis.Umumnya reaksi phase I mengubah bahan yang masuk ke dalam selMenjadi lebih bersifat hidrophilik (mudah larut dalam air daripadaBahan asalnya)Phase II : Terdiri dari reaksi sintesi dan konjugasi.Reaksi phase II ini merupakan proses biosintesis yang mengubahBahan asing atau metabolit dari phase I membuat ikatan kovalenDengan molekul endogen menjadi konjugat.v Reaksi enzymatik phase Ia). Karakteristik enzym mikrosomal phase IPhase I merupakan jalur biotransformasi yang predominanb). Cytokrom P-450Sistem enzym yang paling penting pada phase I adalah cytokrom P-450 yang mengandung monooksigenasev Reaksi enzymatik phase IIReaksi biotransformasi pada phase II ini merupakan reaksi biosintesis sehingga membutuhkan energi, hal ini dilakukan dengan aktivasi kofaktor.a). GlukoronosyltransferaseGlukorodinasi merupakan salah satu dari proses konjugasi pada phase II, yang mengubah bahan eksogen dan endogen menjadi bahan yang lebih larut dalam air dan metabolitnya diekskresi lewat urine atau empedub). SulfotransferaseReaksi konjugasi yang penting untuk kelompok hydroksil adalah sulfasion dikatalisis oleh sulfotransferase, enzym ini ditemukan di liver, ginjal, usus, paru dan fungsi primernya mentransfer sulfat anorganik pada grup hydroksil pada phenol dan aliphatic alkhohol.c). MethylasiReaksi konjugasinya menurunkan kelarutan bahan kimia terhadap air dan atau memperbaiki kemampuan untuk berperan dalam reaksi konjugasi yang lain.d). Konjugasi asam aminoReaksi yang penting untuk xenobiotik yang mengandung asam karboxyl adalah konjugasi dengan asam amino membentuk ikatan amide (peptide) antara kelompok asam karboxylik dari xenobiotik dan kelompok asam amino.q Faktor faktor yang mempengaruhi biotransformasi dari bahan asing Faktor intrinsicFaktor penting yang mengontrol jalannya reaksi enzymatic dari bahan asing adalah konsentrasinya dalam pusat aktivitas dari enzym. Konsentrasi ini tergantung pada Lipophilicity, Protein binding, Doses, and Rouse administration. Lopophilicity penting karena dapat mengatur banyaknya absorbsi bahan xenobiotik dari jalan masuknya (kulit, usus, paru). Bahan kimia yang bersifat lipophilik lebih mudah di absorbsi dalam darah, sedangkan bahan yang larut dalam air kurang cepat diserap. Variable dari host yang mempengaruhi biotransformasi xenobiotikBeberapa kondisi fisiologi, pharmakologik dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi proses biotransformasi xenobiotik yaitu : species, strain, umur, sex time of day, enzym induksi, enzym penghambat, status gazi dan status penyakit. Induksi dari enzym-enzym biotransformasiProses induksi enzym adalah proses di mana terjadi peningkatan aktifitas yang diakibatkan peningkatan kecepatan sintesis dari enzym biotransformasi paparan bahan kimia tertentu dapat juga menginduksi enzym-enzym tersebut. Inhibisi (penghambatan) enzym biotransformasiPenghambat metabolisme xenobiotik adalah beberapa faktor yang didapat baik endogen dan eksogen yang menurunkan kemampuan enzym untuk metabolisme bahan asing. Variasi species, strain, geneticVariasi biotransformasi diantara species digolongkan menjadi perbedaan qualitatif dan quantitatif. Perbedaan kualitatif menyangkut rute metabolik yang diakibatkan oleh kelainan dari species atau adanya reaksi ginjal dari species.Yang termasuk pada perbedaan kualitatif adalah :1. a. Kelainan enzym pada species tertentub. Reaksi species yang unik1. c. Evolutionary2. Beberapa aspek geneticPerbedaan kualitatif ini predominan pada reaksi phase II.Sedangkan yang termasuk perbedaan kuantitatif adalah :a)Perbedaan konsentrasi enzymeb) Perbedaan isonzym cytokrom P-450c)Perbedaan reaksi region spesifikd) GenetikaPredominan pada reaksi phase I Perbedaan seks pada biotransformasiPerbedaan respontoksikologidan farmakologi antara tikus betina dan jantan pernah diteliti. Pada pemberian Phenobarbital dengan dosis yang sama, tikus betina tidur lebih lama daripada yang jantan. Efek umur pada biotransformasiFetus atau bayi yang baru lahir menunjukkan kemampuan yang terbatas untuk biotransformasixenobiotik sehingga kemungkinan terjadinya keracunan lebih meningkat pada binatang percobaan yang lebih muda. Efek dari diet terhadap biotransformasiStatus nutrisi penting dalam mempengaruhi biotransformasi. Defisiensi mineral misalnya Ca, Cu, Fe, Mg, dan Zn menurunkan reaksi oksidasi maupun reaksi dari cytokrom P-450. Efek kelainan hepar (hepatic injury) terhadap biotransformasiKarena hepar merupakan tempat utama dari biotransformasi xenobiotik maka penyakit-penyakit yang mempengaruhi fungsi normal dari hepar dapat pula mempengaruhi proses biotransformasi, begitu pul dengan bahan kimia yang menginduksi gangguan liver (hepar) akanmenurunkan biotransformasi. Interaksi farmakologi dantoksikologi:- Efek aditif : suatu situasi dimana efek gabungan dan 2 bahan kimia sama dengan jumlah dari efek masing-masing bahan bila diberikan sendiri-sendiri (2+3=5).- ek sinergistik : situasi dimana efek gabungan dari 2 bahan kimia jauh melampaui penjumlahan dari tiap 2 bahan kimia bila diberikan sendiri-sendiri (2+3=20)- Potensiasi : keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak mempunyai efek toksik terhadap sitem atau organ tertentu, namun bila ditambahkan ke bahan kimia lain akan membuat yang terakhir menjadi lebih toksik (0+2=10)- Antagonisme : situasi dimana 2 bahan kimia diberikan bersamaan efeknya saling mempengaruhi atau satu bahan kimia mempengaruhi bahan kimia yang lainnya (4+6=8)E. Distribusi dan Ekskresi Toksikan Distribusi toksikanSetelah toksikan memasuki darah didistribusi dengan cepat keseluruh tubuh maka laju distribusi diteruskan menuju ke setiap organ tubuh. Mudah tidaknya zat kimia melewati dinding kapiler dan membrane sel dari suatu jaringan ditentukan oleh aliran darah ke organ tersebut.Bagian tubuh yang berhubungan dengan distribusi toksikan :1. Hati dan ginjalKedua organ ini memiliki kapasitas yang lebih tinggi dalam mengikat bahan kimia, sehingga bahan kimia lebih banyak terkonsentrasi pada organ ini jika dibandingkan dengan organ lainnya. Hal ini berhubungan dengan fungsi kedua organ ini dalam mengeliminasi toksikan dalam tubuh. Ginjal dan hati mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan toksikan. Organ hati cukup tinggi kapasitasnya dalam proses biotransformasi toksikan.1. LemakJaringan lemak merupakan tempat penyimpanan yang baik bagi zat yang larut dalam lemak seperti chlordane, DDT, polychlorinated biphenyl dan polybrominated biphenyl. Zat ini disimpan dalam jaringan lemak dengan pelarut yang sederhana dalam lemak netral. Lemak netral ini kira-kira 50 % danberat badan pada orang yang gemuk dan 20 % dari orang yang kurus. Toksikan yang daya larutnya tinggi dalam lemak memungkinkan konsentrasinya rendah dalam target organ, sehingga dapat dianggap sebagai mekanisme perlindungan. Toksisitas zat tersebut pada orang yang gemuk menjadi lebih rendah jika disbanding dengan orang yang kurus.1. TulangTulang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk senyawa seperti Flouride, Pb dan strontium. Untuk beberapa toksikan tulang merupakan tempat penyimpanan utama, contohnya 90 % dari Pb tubuh ditemukan pada skeleton. Penyimpanan toksikan pada tulang dapat atau tidak ,mengakibatkan kerusakan. Contoh : Pb tidak toksik pada tulang, tetapi penyimpanan Fluoride dalam tulang dapat menunjukkan efek kronik (skeletal fluorosis). Ekskresi toksikanToksikan dapat dieliminasi dari tubuh melalui beberapa rute. Ginjal merupakan organ penting untuk mengeluarkan racun. Beberap xenobiotik diubah terlebih dahulu menjadi bahan yang larut dalam air sebelum dikeluarkan dalam tubuh.Rute lain yang menjadi lintasan utama untuk beberapa senyawa tertentu diantaranya : hati dan sistem empedu, penting dalam ekskresi seperti DDT dan Pb ; paru dalam ekskresi gas seperti CO. Toksikan yang dikeluarkan dari tubuh dapat ditemukan pada keringat, air mata dan air susu ibu (ASI).1. Ekskresi urineGinjal merupakan organ yang sangat efisien dalam mengeliminasi toksikan dari tubuh. Senyawa toksik dikeluarkan melalui urine oleh mekanisme yang sama seperti pada saat ginjal membuang hasil metabolit dari tubuh.1. Ekskresi empeduHati berperan penting dalam menghilangkan bahan toksik dari darah setelah diabsorbsi pada saluran pencernaan, sehingga akan dapat dicegah distribusi bahan toksik tersebut ke bagian lain dari tubuh.1. Rute ekskresi yang lainToksikan dapat juga dikeluarakan dari tubuh melalui paru, saluran pencernaan, cairan cerebrospinal, air susu, keringat dan air liur. Zat yang berbentuk gas pada kondisi suhu badan dan volatile liquids dapat diekskresi melalui paru. Jumlah cairan yang dapat dikeluarkan melalui paru berhubungan dengan tekanan uap air. Ekskresi toksikan melalui paru ini terjadi secara difusi sederhana. Gas yang kelarutannya rendah dalam darah dengan cepat diekskresi sebaliknya yang tinggi kelarutannya seperti chloroform akan sangat lambat diekskresi melalui paru.F.Dose Response Relationship (Hubungan Dosis Respon)Pengertian dose respons dalamtoksikologiadalah proporsi dari sebuahpopulasi yang terpapar dengan suatu bahan dan akan mengalami responspesifik pada dosis,interval,waktu dan pemaparan tertentu. Lethal dose 50 (LD 50)LD 50 merupakan dosis tunggal derivat suatu bahan tertentu pada ujitoksisitas yang pada kondisi tertentu pula dapat menyebabkankematian 50 % dari populasi uji (hewan percobaan). Aplikasi dosis responNilai ld 50 tidak ekuivalen dengan toksisitas tapi nilai ini dapat diInterpretasikan dalam nilai TD(toxic dose)Dan ED (effectife dose). oxic dose (TD)Adalah dosis dari suatu bahan yang dipaparkan pada suatusuatu populasi dan pada tingkat dosis tersebut sudah dapatmengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh hewan percobaan.Incoming search terms: klasifikasi bahan toksik klasifikasi toksikologi faktor yang mempengaruhi efek toksik jalur toksik faktor yang mempengaruhi toksisitas pengertian dosis respon tingkat respon tubuh terhadap toksikan pengertian dosis dan respon absorbsi toksikan kerja atau respon suatu toksikan di dalam tubuh contoh makalah klasifikasi bahan toksik faktor yg mempengaruhi pengujian toksikologi pd binataNg pengertian uji toksikologi pada bahan kimia faktor yang mempengaruhi pengujian toksi binatang percobaan FASE KERJA TOKSIKAN apa saja faktor yang mempengaruhi pengujian toksikologi pada binatang percobaan arti alergi dan reaksi toksik makalah klasifikasi toksik klasifikasi toksikan adalah pengertian dosis pemberian senyawa kimia toksik klasifikasi senyawa dan zat toksik klasifikasi senyawa dan bahan toksik perbedaan toksik dan toksikan pengertian endogen menurut agen kimiai klasifikasi toksikan berdasarkan jenis

Pembasmi hamaataupestisidaadalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal daripest("hama") yang diberi akhiran-cide("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, sepertiserangga,tikus,gulma,burung,mamalia,ikan, ataumikrobiayang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa insektisida(serangga) fungisida(fungi/jamur) rodensida(hewan pengerat/Rodentia) herbisida(gulma) akarisida(tungau) bakterisida(bakteri) larvasida(larva)Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusakekosistem. Dengan adanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. menurut depkes riau kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para petani sebagian besar menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 ada 446 orang meninggal akibat keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan saat menggunakan pestisida Karena petani kurang tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan, dan berdasarkan hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau akibat kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak menggunakanalat pelindung dirisaat pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang menggunakan APD (alat pelindung diri), 60% patani tidak tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. beliau juga mengatakan semakin rendah tingkat pendidikan petani semakin besar risiko terpajan penyakit akibat pestisida. Oleh karena itu, adalah hal yang bijak jika kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berguna lainnya. Usaha atau tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.3. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan menggunakannya.5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diperhatikan.6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.Penggolongan agen-agen toksis ==

Zat-zat toksis digolongkan dengan cara-cara yang bermacam-macam tergantung pada minat dan kebutuhan dari yang menggolongkannya. Sebagai contoh, zat-zat toksis dibicarakan dalam kaitannya dengan organ-organ sasaran dan dikenal sebagai racun [[liver]], racun [[ginjal]] penggunaannya dikenal sebagai [[pestisida]], [[pelarut]], [[Aditif|bahan additif]] pada makanan dan lain-lain dan kalau dihubungkan ke sumbernya dikenal sebagai toksin [[binatang]] dan [[tumbuhan]] kalau dikaitkan dengan efek-efek mereka dikenali sebagai [[karsinogen]], [[mutagen]] dan seterusnya.Agent-agent toksis bisa juga digolongkan berdasarkan:* [[Sifat fisik]] : gas, debu, logam-logam* Kebutuhan pelabelan : mudah meledak, mudah terbakar, pengoksidir* Kimia : turunan-turunan anilin, [[Hidrokarbon]] dihalogenasi dan seterusnya* Daya racunnya : sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lain-lain.

Penggolongan agent-agent toksik atas dasar mekanisme kerja biokimianya ([[Inhibitor|inhibitor-inhibitor]] sulfhidril, penghasil met Hb) biasanya lebih memberi penjelasan dibanding penggolongan oleh istilah-istilah umum seperti iritasi dan [[korosif]], tetapi penggolongan-penggolongan yang lebih umum seperti [[pencemar udara]], agen yang berhubungan dengan tempat kerja, dan [[racun]] akut dan kronis dapat menyediakan satu sentral yang berguna atas satu masalah khusus.

Dari uraian di atas telah terbukti bahwa tidak ada sistem penggolongan tunggal yang dapat diterapkan untuk keseluruhan agen toksik yang beraneka ragam itu dan gabungan dengan sistem-sistem penggolongan yang berdasarkan faktor-faktor lain boleh jadi diperlukan untuk menyediakan sistem perbandingan terbaik untuk satu tujuan tertentu. Meskipun demikian, system penggolongan yang didasarkan pada [[sifat kimia]] dan [[biologis]] dari agent-agent dan sifat-sifat pemaparan yang khusus sangat disukai untuk dipergunakan oleh pembuat undang-undang atau tujuan pengawasan dan pada umumnya untuk toksikologi.

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toksikologi&action=edit&section=1