media dan kultivasii

Upload: dyah-mastika-f

Post on 09-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    1/55

    NUTRISI DAN KULTIVASI

    MIKROORGANISME

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    2/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    3/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    4/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    5/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    6/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    7/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    8/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    9/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    10/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    11/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    12/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    13/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    14/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    15/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    16/55

    MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

    Proses isolasi bakteri dari alam (udara, air, tanah, organisme) ke

    dalam laboratorium membutuhkan media biakan yang sesuai.

    Tujuan pemilihan dan penentuan media adalah untuk menjaminketersedian nutrien (unsur hara) yang diperlukan oleh bakteri

    untuk aktivitas perkembangbiakan dan pertumbuhannya.

    Pengelompokan Media Biakan bakteri :

    1. Berdasarkan Karakteristik Fungsinya2. Berdasarkan Bentuknya

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    17/55

    1. MEDIA DEFERENSIAL

    Digunakan untuk membedakan berbagai kelompokbakteri berdasarkan sifat tertentu terhadap media

    Contoh : Media Agar Darah (Sifat Lisis Eritrosit bakteri)

    2. MEDIA SELEKTIF

    Selektif dalam komposisi nutrien, digunakan untuk

    menumbuhkan bakteri tertentu dan menghambat bakterilain (Isolasi Bakteri)

    Contoh : Media TCBS untuk Vibrio harveyi

    BERDASARKANKARAKTERISTIK

    FUNGSINYA

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    18/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    19/55

    3. MEDIA SELEKTIF DAN DEFERENSIAL

    Bersifat selektif terhadap bakteri tertentu dan mampumemberikan respon tertentu terhadap pertumbuhan

    bakteri tertentu.

    Biasanya digunakan dalam kegiatan identifikasi bakteri.

    4. MEDIA DIPERKAYA (Enr ichment Medium)Diperkaya dengan kandungan nutrien tertentu dalam

    rangka mengoptimasi pertumbuhan bakteri tertentu.

    Selain nutrien, bisa juga ditambahkan :

    1) Bahan Penghambat Bakteri lain

    2) Indikator Selektivitas

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    20/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    21/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    22/55

    1. MEDIA CAIR

    = Media Broth (kaldu)

    Media Pembiakan bakteri dalam bentuk cair (kaldu)

    BERDASARKANBENTUKNYA

    Broth Medium

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    23/55

    2. MEDIA PADAT

    = Media AgarMedia Pembiakan bakteri dalam bentuk padat (kental)

    dengan penambahan bahan pemadat berupa gelatin

    atau agar.

    Serbuk Agar

    Plate Agar Medium

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    24/55

    BAHAN-BAHAN YANG DITAMBAHKAN DALAM MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

    ZAT HARA BENTUK BAHAN

    Nitrogen NH4Cl, NaNO3 (Anorganik),

    Pepton (Organik)

    Karbon Gula (laktosa, sukrosa, maltosa), Pati

    dan Glikogen

    Vitamin dan Faktor Pertumbuhan Thiamine, Riboflavin, Biotin,

    Beta alanine, Purin dan Pirimidin

    Garam Mineral Sulfur (NH4SO4), Posphat (K2HPO4),

    Kalium, Magnesium, Mangaan,Ferum, dan Calsium

    Air Aqua Destilata (Aquades)

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    25/55

    PERSIAPAN PEMBIAKAN BAKTERI

    Sterilisasi merupakan proses mematikan semua mikroorganisme

    yang hidup.

    Dalam proses pembiakan bakteri, sterilisasi mutlak diperlukan

    untuk menghindari kontaminasi bakteri non-target atau

    mikroorganisme lain (jamur atau virus)

    Secara Umum meliputi :

    1. Sterilisasi Media

    2. Sterilisasi Alat

    STERILISASI

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    26/55

    1. Sterilisasi Media

    Meliputi :

    2. Sterilisasi Alat

    Sterilisasi Kering menggunakan oven pada temperatur

    160-170 0C selama 2-3 jam.

    Tyndal l isasi

    Mendidihkan medium dengan uap selama beberapa menit,

    kemudian didiamkan selama 1 hari, kemudian didihkan lagi

    hingga 3 kali ulangan.

    Autoclaving

    Menggunakan Autoclave (Tangki Sterilisasi), selama 15-20

    menit pada suhu 121 0C, tekanan 1 atm/ cm2 (15 lb/ inchi2).

    Filtrasi

    Menggunakan saringan porselain atau tanah diatom dengan

    pore tertentu.

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    27/55

    Autoclave

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    28/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    29/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    30/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    31/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    32/55

    Secara umum Teknik Penanaman (Inokulasi) Bakteri dapat

    dilakukan dengan metode :

    1. Biakan Agar Lempeng (Plate Agar Culture)

    2. Biakan Agar Miring

    3. Biakan Tusukan

    4. Biakan Adukan (Pour Plate Culture)

    TEKNIKINOKULASI

    BAKTERI

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    33/55

    Menggunakan lempeng agar untuk membiakan bakteri melalui

    metode gores, oles atau spray

    1

    BIAKAN AGAR LEMPENG (PLATE AGAR CULTURE)

    Metode Gores Metode Oles/ Spray

    Plate Agar Cultur e

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    34/55

    Menggunakan medium agar yang diletakkan miring pada tabung

    biakan

    2

    BIAKAN AGAR MIRING

    Biakan Agar Miring

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    35/55

    Diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat yang membawa

    bakteri lurus ke dalam medium melalui tengah-tengah medium.

    Bakteri aerob akan tumbuh di dekat permukaan medium.

    3

    BIAKAN TUSUKAN

    Biakan Tusukan

    Bakteri Aerob

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    36/55

    Meletakkan biakan bakteri di tengah cawan petri kemudian

    dituangkan gelatin atau agar yang belum memadat.

    4

    BIAKAN ADUKAN (POUR PLATE CULTURE)

    Pour Plate Culture

    BACK TO MENU

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    37/55

    Biakan Campuran (Mixed Culture)

    Biakan yang masih terdiri lebih dari satu spesies bakteri,

    biasanya didapatkan pada awal penanaman (inokulasi)

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    38/55

    Biakan Murni (Pure Culture)

    Biakan yang sudah terdiri dari satu spesies bakteri saja,

    yang didapatkan dari pemurnian Biakan Campuran

    (Mixed Culture)

    Mixed Culture

    Primary Culture

    Sub-cultureBACK TO MENU

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    39/55

    TEKNIK PEMBIAKAN MURNI

    Teknik Pemisahan koloni murni dari koloni campuran,

    secara umum dapat dilakukan dengan 3 metode :

    1. Pengenceran

    2. Penuangan

    3. Penggesekan

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    40/55

    PENGENCERAN

    Pertama kali diperkenalkan oleh Lister (1865)

    Dengan cara melakukan pengenceran berseri koloni awal(campuran)

    10 -1

    10 -2

    10 -3

    MIXED CULTURE

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    41/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    42/55

    PENUANGAN

    Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Koch (1843-1905)

    Menggunakan metode Biakan Adukan

    PENGGESEKAN

    Menggunakan Metode Agar Lempeng dengan Teknik Gores

    BACK TO MENU

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    43/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    44/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    45/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    46/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    47/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    48/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    49/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    50/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    51/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    52/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    53/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    54/55

  • 7/22/2019 Media Dan Kultivasii

    55/55

    TERIMA KASIH