membedakan sesak nafas akibat gangguan kardiovaskular dan bukan

Upload: richa-purwanty

Post on 23-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular Dan Bukan

    1/5

    Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular dan Bukan

    Dyspnea mengacu pada sensasi sulit bernapas atau tidak nyaman dalam bernafas. Hal

    tersebut merupakan pengalaman subyektif yang dirasakan dan dilaporkan ole pasien yang

    terkena. Dyspnea arus dibedakan dari takipnea! iperventilasi! dan iperpnea! yang meru"uk

    pada variasi pernapasan terlepas dari sensasi subyektif pasien. #akipnea adala peningkatan

    la"u pernafasan di atas normal$ iperventilasi merupakan peningkatan ventilasi relatif

    teradap kebutuan metabolisme! dan iperpnea adala peningkatan yang tidak seimbang

    dalam ventilasi relatif teradap peningkatan tingkat metabolisme. Kondisi ini mungkin tidak

    selalu berkaitan dengan dyspnea. %

    Dua "enis yang tidak umum dari sesak napas yang trepopnea dan platypnea. #repopnea adala

    dyspnea yang ter"adi dalam satu posisi dekubitus lateral dibandingkan dengan yang lain.

    &latypnea mengacu pada sesak napas yang ter"adi dalam posisi tegak dan lega pada posis

    berbaring.

    Dyspnea on e'ertion tidak berarti selalu indikasi penyakit. (rang normal mungkin merasa

    dyspneic dengan latian berat. #ingkat aktivitas ditoleransi ole setiap individu tergantung

    pada variabel seperti umur! "enis kelamin! berat badan! kondisi fisik! sikap! dan motivasi

    emosional. Dyspnea on e'ertion dianggap indikasi penyakit bila ter"adi pada tingkat aktivitas

    yang semestinya dapat ditoleransi dengan baik. Kita perlu menanyakan apaka ia tela

    meliat keterbatasan baru yang progresif mengenai kemampuannya untuk melakukan tugas)

    tugas tertentu yang ia mampu lakukan tanpa kesulitan di masa lalu *misalnya! ber"alan! naik

    tangga! melakukan peker"aan ruma tangga+. #ingkat gangguan fungsional dapat dinilai

    dengan cara ini.

    Seorang pasien dengan dispnea mungkin berkata! ,Saya merasa- sesak napas! mengalami

    kesulitan bernapas! tidak bisa bernapas! seperti tercekik. Karena merupakan fenomena

    subyektif! persepsi dan interpretasi dyspnea bervariasi dari pasien ke pasien. Kita dapat

    memulai dengan sebua pertanyaan terbuka berupa! ,Apaka Anda memiliki kesulitan

    bernapas/ 0ika respon berupa afirmatif dan dyspnea dianggap men"adi masala! kita perlu

    mengetaui detail kapan onsetnya ter"adi! apaka onset tiba)tiba atau bertaap! faktor

    pemberat dan yang memperingan serta frekuensi dan durasi serangan. Kondisi)kondisi di

    mana dispnea ter"adi arus dipastikan di antaranya adala respon teradap aktivitas! kondisi

  • 7/24/2019 Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular Dan Bukan

    2/5

    emosional! dan perubaan posisi tubu arus diperatikan #anyakan "uga tentang ge"ala)

    ge"ala yang terkait seperti nyeri dada! palpitasi! mengi! atau batuk Kadang)kadang batuk tidak

    produktif dapat muncul setara dengan dyspnea. 1i2ayat pasien "uga arus diketaui

    mengenai masala medis signifikan yang dimiliki pasien! obat apa yang dia tela minum

    serta berapa banyak dia merokok/ 0uga mengenai ri2ayat asma! gangguan paru! alergi dan

    demam tinggi perlu dipertimbangkan. %! 3

    &ertanyaan tambaan arus ditu"ukan untuk memastikan apaka pasien memiliki ortopnea

    atau dispnea nokturnal paroksismal. Menanyakan tentang "umla bantal ia yang ia gunakan di

    ba2a kepalanya pada malam ari dan apaka ia perna arus tidur dengan posisi duduk.

    Apaka dia mengalami batuk atau mengi pada posisi berbaring/ Apaka ia perna terbangun

    di malam ari dengan sesak napas/ Berapa lama setela berbaring melakukan episode ter"adi!

    dan apa yang dia lakukan untuk meringankan penderitaannya tersebut/ %! 4

    &ada ke"adian dispnea! kita bisa mengklasifikasikan penyebabnya men"adi 5 kategori utama!

    yaitu kardiak! pulmonari! campuran kardiak dan pulmonari serta bukan keduanya. 1adiografi

    dada! elektrokardiograf dan skrining spirometry dapat memberikan informasi yang berarga

    untuk memastikannya. &ada kasus yang belum dapat dipastikan serta membutukan

    klarifikasi! tes fungsi paru! pengukuran gas dara arteri! ekokardiograf dan tes standard

    e'ercise treadmill atau tes complete cardiopulmonary e'ercise dapat dilakukan.3

    Sesak nafas atau dyspnea biasanya merupakan keluan paling a2al dan signifikan pada

    pasien dengan keluan gagal "antung kiri. 0uga! seringkali disertai dengan batuk karena ada

    transudat cairan ke dalam rongga udara. Kerusakan yang lebi lan"ut dapat menyebabkan

    pasien mengalami dyspnea saat berbaring yang "uga disebut ortopnea. Hal tersebut dapat

    ter"adi karena ter"adi peningkatan pengembalian dara vena dari ekstremitas ba2a dan

    elevasi diafragma saat berada dalam posisi supinasi. Karena itu "uga! pasien akan merasa

    lebi baik saat duduk maupun berdiri atau dengan menggan"al bagian atas tubu dengan

    bantal yang tinggi seingga rongga dada cenderung naik ke atas. &asien dapat pula

    mengalami paro'ymal nocturnal dyspnea! berupa tiba)tiba terbangun saat sedang tidur karena

    tidak bisa bernafas. 5! 6

    &ada gagal ventrikel kiri a2al! output "antung tidak meningkat dengan cukup sebagai respon

    teradap olaraga ringan sedang seingga asidosis "aringan dan otak ter"adi! dan pasien

    mengalami dyspnea on e'ertion. Sesak napas dapat disertai dengan kelelaan atau sensasi

  • 7/24/2019 Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular Dan Bukan

    3/5

    mencekik atau kompresi sternum. &ada taap selan"utnya dari kegagalan ventrikel kiri!

    sirkulasi paru)paru tetap mengalami kongesti! dan dispnea dapat ter"adi dengan tenaga yang

    lebi ringan.

    Selain itu! pasien dapat mengalami ortopnea atau paro'ymal nocturnal dyspnea. 7dema paru

    akut adala manifestasi paling dramatis dari kelebian overload vena paru)paru dan dapat

    ter"adi pada infark miokard baru atau pada taap terakir dari kegagalan ventrikel kiri kronis.

    Kardiovaskular penyebab dispnea di antaranya adala penyakit katup *stenosis mitral dan

    insufisiensi terutama aorta+! arrytmia paroksismal *seperti atrial fibrilasi+! efusi perikardial

    dengan tamponade! ipertensi sistemik atau paru)paru! kardiomiopati! dan

    miokarditis.Asupan atau administrasi cairan pada pasien dengan gagal gin"al oliguri "uga

    kemungkinan dapat berperan pada ter"adinya kongesti paru dan dyspnea.

    Sementara itu! penyakit paru yang merupakan kategori utama lain penyebab ter"adinya

    dyspnea ! di antaranya adala asma bronkial! penyakit paru obstruktif kronik! emboli paru!

    pneumonia! efusi pleura! pneumotoraks! pneumonitis alergi! dan fibrosis interstisial. Selain

    itu! dyspnea mungkin ter"adi pada demam dan kondisi ipoksia serta berubungan dengan

    beberapa kondisi ke"i2aan seperti kecemasan dan gangguan panik. Diabetic ketoacidosis

    "arang menyebabkan dypsnea namun pada umumnya menyebabkan pernafasan lambat dan

    dalam *pernafasan Kussmaul. 8esi serebral atau perdaraan intrakranial mungkin terkait

    dengan iperventilasi kuat dan kadang)kadang napas tidak teratur periodik disebut pernafasan

    Biot. Hipoperfusi cerebral dari sebab apapun "uga dapat mengakibatkan periode

    iperventilasi dan apnea disebut respirasi 9eyne)Stokes! meskipun mungkin tidak ada

    kesulitan bernapas dirasakan ole pasien.

    &ada emfisema! sesak nafas "uga merupakan tanda pertama dari ge"alanya. 7mfisema

    merupakan penyakit sumbatan "alan nafas kronik yang ditandai dengan pembesaran

    permanen pada "alan nafas bagian distal ke terminal bronkiolus. A2alnya tampak diam)diam

    tetapi progresif. &ada pasien yang memang memiliki bronkitis atau asma bronkitis kronik!

    batuk dan mengi mungkin men"adi penanda a2al. Gambaran klasik pada pasien yang tidak

    memiliki komponen bronkitis adala mengalami barrel)cest dan dispnea dengan e'pirasi

    yang lebi lama! duduk ke depan pada posisi membungkuk!berusaa menekan udara keluar

    paru)paru dengan e'piratory effort. &ada pasien tersebut! rongga udaranya membesar dan

    kapasitas difusinya turun. Dispnea dan iperventilasi sangat mencolok seingga sampai

    penyakit taap akir! pertukaran gas masi adekuat dan nilai gas dara masi relatif normal.

  • 7/24/2019 Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular Dan Bukan

    4/5

    &asien emfisema lain yang ekstrem serta memiliki bronkitis kronik dan ri2ayat infeksi

    berulang dengan sputum purulen biasanya memiliki dyspnea yang kurang mencolok serta

    dorongan nafas. Hal tersebut menyebabkan mereka akan menaan karbon dioksida seingga

    ipoksia dan seringkali sianosis. 5

    :ntuk bisa mengerucutkan pada suatu diagnosis penyebab sesak nafas! perlu dilakukan

    pemeriksaan fisik lengkap seingga tidak perlu melakukan pemeriksaan laboratorium.

    &atologi orofaringeal atau nasofaring dapat ditemukan dengan mengidentifikasi kelainan

    obstruktif kasar dari bagian idung atau tenggorokan. &alpasi leer dapat mengungkapkan

    massa! seperti di tyromegaly! yang dapat berkontribusi untuk obstruksi saluran napas. Bruits

    leer adala indikasi penyakit makrovaskuler dan mengarakan pada penyakit arteri koroner!

    terutama "ika pasien memiliki ri2ayat diabetes! ipertensi atau merokok.

    &emeriksaan tora' dapat menun"ukan peningkatan diameter anteroposterior! tingkat

    pernapasan tinggi! kelainan bentuk tulang belakang seperti kyposis atau scoliosis! bukti

    trauma dan penggunaan otot aksesori untuk bernapas. Kyposis dan scoliosis bisa

    menyebabkan pembatasan paru. Auskultasi paru)paru memberikan informasi mengenai

    karakter dan simetri nafas suara seperti rales! ronki! suara tumpul atau mengi. 1ales atau

    mengi dapat mengindikasikan gagal "antung kongestif! dan ekspirasi mengi sa"a dapat

    mengindikasikan penyakit paru)paru obstruktif.

    &emeriksaan kardiovaskular dapat menun"ukan murmur! suara "antung tambaan! kelainan

    dari detak atau irama "antung. Sebua murmur sistolik dapat menun"ukkan stenosis aorta atau

    insufisiensi mitral! sebua suara "antung ketiga dapat mengindikasikan gagal "antung

    kongestif dan ritme yang tidak teratur bisa menun"ukkan fibrilasi atrial. &erfusi perifer

    ekstremitas arus dievaluasi dengan menilai pulsasinya! kapillari refill! edema dan pola

    pertumbuan rambut.

    &emeriksaan psikiatrik dapat mengungkapkan kecemasan disertai dengan gemetar!

    berkeringat atau yperventilation.3

  • 7/24/2019 Membedakan Sesak Nafas Akibat Gangguan Kardiovaskular Dan Bukan

    5/5

    Pada umumnya sulit membedakan. Karena pada tahap awal, biasanya semua

    sama alias mirip. Seperti nafas yang tidak tuntas, rasa tertekan di dada, rasa

    nafas pendek, nafas berbunyi, batuk (khusus jantung dan paru ya) dll.

    Yang bisa dibedakan adalah :

    1. Kalau karena penyakit jantung : biasanya disertai bengkak pada tungkai, bunyi

    nafas khas (hanya dkter dengan stetskpnya yang tahu), tekanan darah

    meningkat, bisa juga turun, denyut jantung tak teratur, !epat.

    ". Kalau karena penyakit pada paru#paru : biasanya tidak ada bengkak tungkai,

    bunyi nafas khas (dng stetskp), kalau asma ada whee$ing (bunyi ngik pada

    saat kita buang nafas), tekanan darah biasanya nrmal sih, nadi yang lebih !epat

    tapi masih teratur.

    %. Kalau karena sakit maag : biasanya disertai sakit pada ulu hati, atau rasa

    begah, rasa penuh, rasa kembung, bisa juga ada gangguan ke belakang.

    Sebenarnya pada sakit maag, nafasnya tidak sesak, tapi rasa tidak tuntas.

    Yang penting harus diingat, gejala tersebut di atas akan ber&ariasi pada tiap

    indi&u, karena setiap rang itu unik. Sampai#sampai 'dam mendirikan *stitute

    f +uman *ndi&iduality yang pakar#pakarnya selalu ketemu dan mendiskusikan

    keunikan ini di ampa ri$na (-S).