mukhtashar al harari

41
 www.darulfatwa.org.au 2 Bab I POKOK-POKOK AQIDAH (Pasal) Wajib bagi semua mukallaf untuk memeluk agama Islam, meyakininya untuk selamanya dan melaksanakan segala hukum-hukum yang diwajibkan atasnya. Di antara hal yang wajib diketahui dan diyakini secara mutlak, dan wajib diucapkan seketika  jika memang dia (mukallaf) kafir, atau jika tidak (ia bukan seorang kafir) maka wajib mengucapkannya dalam shalat, adalah dua kalimat syahadat: ! "# $ % & '  ! ( ) * $ +,- . *- / 01  $ 2 ! " # $ % & '  ! . 3 ) & 4 $ 5 6 7 8 ' $ 9 1 & : "; < = > 01  r Makna 01 *- +?,- * )!  '%?#! : aku mengetahui, meyakini dan mengakui (dengan ucapan) bahwa tidak ada yang disembah dengan hak (benar) kecuali Allah, yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, tidak terbagi-bagi, 2  tidak 2  Karena Dia bukan  jism; benda. Ini adalah makna Ahad  menurut sebagian ulama. bermula, tidak didahului dengan ketiadaan, Maha Hidup, tidak membutuhkan kepada yang lain, tidak berakhir, Maha Pencipta, Pemberi rizki, Maha mengetahui, Maha Kuasa, yang mudah bagi-Nya melakukan segala apa yang Ia kehendaki. Segala apa yang Ia kehendaki terjadi dan segala apa yang tidak Ia kehendaki tidak akan terjadi. Tidak ada daya untuk menjauhi perbuatan dosa kecuali dengan pemeliharaan-Nya, dan tidak ada kekuatan untuk berbuat ta'at kepada-Nya kecuali dengan pertolongan- Nya. Allah memiliki segala sifat kesempurnaan yang layak bagi-Nya dan Maha Suci dari segala kekurangan bagi-Nya. Allah tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya dan tidak ada sesuatupun dari makhluk- Nya yang menyerupai-Nya, Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. 3  Hanya Allah yang tidak memiliki permulaan (Qadim), segala sesuatu selain-Nya memiliki permulaan (Hadits-baharu). Dia-lah sang Pencipta, segala sesuatu selain-Nya adalah ciptaan-Nya (makhluk). Segala yang ada (masuk ke dalam wujud), benda 4  dan perbuatannya, mulai dari (benda yang terkecil) dzarrah hingga (benda terbesar) 'Arsy, segala 3  Pendengaran Allah tidak seperti pendengaran makhluk,  penglihatan Allah tidak seperti penglihata n makhluk. 4  Benda yang dimaksud di sini bukan benda padat, tetapi  A'yan atau Ajsam; segala sesuatu yang memiliki bentuk dan ukuran, termasuk manusia.

Upload: hendra-agus

Post on 21-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 1/41

 

www.darulfatwa.org.au  2

Bab I

POKOK-POKOK AQIDAH

(Pasal)

Wajib bagi semua mukallaf untuk memelukagama Islam, meyakininya untuk selamanya danmelaksanakan segala hukum-hukum yang diwajibkan

atasnya. Di antara hal yang wajib diketahui dandiyakini secara mutlak, dan wajib diucapkan seketika jika memang dia (mukallaf) kafir, atau jika tidak (iabukan seorang kafir) maka wajib mengucapkannyadalam shalat, adalah dua kalimat syahadat:

!"#$% &' !()*$+,-.*-/01 $2!"#$% &' !.3)&4$5 67 8' $9 1&:"; <=>01  r 

Makna 01 *- +?,- * )! '%?#! : aku mengetahui, meyakini

dan mengakui (dengan ucapan) bahwa tidak ada yang

disembah dengan hak (benar) kecuali Allah, yang Esa,tiada sekutu bagi-Nya, tidak terbagi-bagi,2  tidak

2  Karena Dia bukan  jism; benda. Ini adalah makna Ahad  

menurut sebagian ulama.

bermula, tidak didahului dengan ketiadaan, MahaHidup, tidak membutuhkan kepada yang lain, tidakberakhir, Maha Pencipta, Pemberi rizki, Mahamengetahui, Maha Kuasa, yang mudah bagi-Nyamelakukan segala apa yang Ia kehendaki. Segala apayang Ia kehendaki terjadi dan segala apa yang tidak Iakehendaki tidak akan terjadi. Tidak ada daya untukmenjauhi perbuatan dosa kecuali denganpemeliharaan-Nya, dan tidak ada kekuatan untukberbuat ta'at kepada-Nya kecuali dengan pertolongan-Nya. Allah memiliki segala sifat kesempurnaan yanglayak bagi-Nya dan Maha Suci dari segala kekuranganbagi-Nya.

Allah tidak menyerupai sesuatupun darimakhluk-Nya dan tidak ada sesuatupun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya, Dia Maha Mendengar danMaha Melihat.3  Hanya Allah yang tidak memilikipermulaan (Qadim), segala sesuatu selain-Nya memilikipermulaan (Hadits-baharu). Dia-lah sang Pencipta,segala sesuatu selain-Nya adalah ciptaan-Nya(makhluk). Segala yang ada (masuk ke dalam wujud),benda4  dan perbuatannya, mulai dari (benda yangterkecil) dzarrah hingga (benda terbesar) 'Arsy, segala

3  Pendengaran Allah tidak seperti pendengaran makhluk,

 penglihatan Allah tidak seperti penglihatan makhluk.4 Benda yang dimaksud di sini bukan benda padat, tetapi  A'yan

atau Ajsam; segala sesuatu yang memiliki bentuk dan ukuran, termasukmanusia.

Page 2: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 2/41

 

www.darulfatwa.org.au  3

gerakan manusia dan diamnya, niat dan lintasanfikirannya; semuanya itu (ada) dengan penciptaanAllah, tidak ada yang menciptakannya selain Allah,bukan thabi'ah  (yang menciptakannya) dan bukan

pula 'Illah.5 Akan tetapi segala sesuatu tersebut masukpada keberadaan (ada) dengan kehendak Allah dankekuasaan-Nya, dengan ketentuan dan ilmu-Nyayang azali  (yang tidak bermula), sebagaimana firmanAllah:

]@AB$# .C<D  $EF$G$2[ ))HIJK,1 L9;::2( 

Maknanya : "Dan Allah menciptakan segala sesuatu"(Q.S. al Furqan: 2) 

Artinya Allah mengadakannya dari tidak adamenjadi ada. Makna (Khalaqa) demikian ini tidak layakbagi siapapun kecuali hanya bagi Allah. Allahberfirman:

]01 &J"MN OEP,H$G "QP4 (C$R[ )JSHT L9;::3( 

Maknanya: "Tidak ada pencipta selain Allah" (Q.S.

Fathir: 3)An-Nasafi berkata: "Apabila seseorang

melempar kaca dengan batu hingga pecah, makalemparan, hantaman batu dan pecahnya kacasemuanya adalah ciptaan Allah. Jadi seorang hamba

5  Thabi'ah adalah 'adah ; kebiasaan. Kebiasaan api adalah

membakar. 'Illah adalah sebab. Api adalah sebab terjadinya pembakaran.

hanyalah melakukan kasb.6  Adapun penciptaan hanya

milik Allah, Allah berfirman:

]"U$V$W$X(D1 H$4 H$%"MF$Y$2 "U$V$WD  H$4 HZ[ )LJ[V,1 L9;::286( 

Maknanya: "Bagi setiap jiwa (balasan baik dari)  kebaikanyang ia lakukan dengan kasabnya  dan atas setiap jiwa(balasan buruk atas) keburukan yang ia lakukan" (Q.S. al

Baqarah: 286)Kalam Allah Qadim  (tidak bermula)7  seperti

seluruh sifat-sifat-Nya. Karena Allah tidak menyerupaisemua makhluk-Nya, baik pada Dzat-Nya, Sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Allah Maha Suci dari apayang dikatakan orang-orang zhalim (orang kafir)dengan kesucian yang agung.

Kesimpulan dari makna (syahadat pertama) iniadalah ketetapan adanya tiga belas sifat bagi Allah,yang sering terulang penyebutannya dalam al Qur'an,baik dengan lafazh  maupun maknanya saja. Yaitu: alWujud (Allah ada), al Wahdaniyyah (tidak ada sekutubagi-Nya pada dzat, sifat dan perbuatan-Nya), al Qidam (tidak bermula), al Baqa  (tidak berakhir), Qiyamuhu binafsihi  (tidak membutuhkan kepada yang lain dansegala sesuatu membutuhkan kepada-Nya), al Qudrah

6  Kasb   adalah apabila seorang hamba mengarahkan niat dankehendaknya untuk melakukan suatu perbuatan dan pada saat itulah Allahmenciptakan dan menampakkan perbuatan tersebut

.

7 Kalam Allah yang dimaksud di sini adalah Kalam Allah yang

merupakan sifat Dzat-Nya. Karena sifat kalam ini qadim  berarti pasti bukan huruf, suara dan bahasa karena semua itu baharu, makhluk.

Page 3: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 3/41

 

www.darulfatwa.org.au  4

(Maha Kuasa), al Iradah (berkehendak), al 'Ilm(mengetahui segala sesuatu), as-Sam'u (mendengarsegala sesuatu), al Bashar (melihat segala sesuatu), alHayat (yang maha hidup), al Kalam (berbicara dengan

kalam yang bukan huruf, suara dan bahasa),Tanazzuhuhu 'an al Musyabahah li al hadits (maha sucidari menyerupai segala yang baharu). Karena sifat-sifat ini banyak penyebutannya dalam teks-tekssyari'at, para ulama mengatakan: Wajib atas setiapMukallaf (Wajib 'Aini)  untuk mengetahuinya. Dankarena Dzat Allah adalah  Azali  (tidak bermula), makademikian pula sifat-sifat-Nya pasti (wajib) Azali, karenakebaharuan sifat suatu dzat mengharuskankebaharuan dzat tersebut.

Makna r  01 =;??:9 1'??\7] )! '%??#!2 : "Aku

mengetahui, meyakini dan mengakui (dengan ucapan)bahwa Muhammad ibn 'Abdullah ibn 'AbdulMuththalib ibn Hasyim ibn 'Abd Manaf al Qurasyi(dari kabilah Quraisy) shallallahu 'alayhi wasallamadalah hamba Allah dan utusan-Nya kepada segenap

makhluk. Dan bahwa Muhammad r  lahir dan diutus(menjadi seorang Nabi dan Rasul) di Makkah, hijrahke Madinah dan dimakamkan di sana".

Termasuk cakupan makna syahadat kedua ini,meyakini bahwa Nabi Muhammad jujur dalam segalaberita yang ia bawa dan sampaikan dari Allah. Diantaranya : (adanya) siksa dan nikmat kubur,

pertanyaan dua malaikat; Munkar dan Nakir, al Ba'ts(dibangkitkannya semua orang mati), al Hasyr (saatdikumpulkannya makhluk di suatu tempat), alQiyamah (hari kiamat), al Hisab (perhitungan atas segala

perbuatan), ats-Tsawab (balasan bagi seorang mukminyang membuatnya senang), al 'Adzab (balasan bagiseseorang yang membuatnya sedih dan merugi), al Mizan  (timbangan yang memiliki dua neraca; satuuntuk kebaikan dan lainnya untuk keburukan), an-Nar(neraka Jahannam), ash-Shirath (jembatan terbentang diatas neraka, satu ujungnya pada bumi yang telahdiganti – al Ardl al Mubaddalah- dan ujung lainnya disatu tempat menuju ke arah surga), al Haudl (telaga), asSyafa'ah (Syafa'at), al Jannah  (sorga), ar Ru'yah (melihatDzat Allah --di akhirat kelak-- dengan mata kepaladengan tanpa disifati dengan sifat-sifat makhluk, tanpabentuk, tanpa tempat dan tanpa arah, tidak sepertiterlihatnya makhluk), dan kekekalan di dalam surgadan neraka. Juga beriman dengan para malaikat Allah,para rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, ketentuan (al maqdur )-Nya yang baik dan buruk, dan bahwa NabiMuhammad adalah penutup para nabi dan pemimpinseluruh manusia (keturunan Adam). 

Wajib berkeyakinan juga bahwa setiap nabiAllah pasti (wajib) memiliki sifat jujur, dapat dipercaya( Amanah) dan cerdas. Mustahil bagi mereka sifatbohong, khianat, ar-Radzalah (terjatuh dalam perbuatanhina), bodoh dan dungu.

Page 4: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 4/41

 

www.darulfatwa.org.au  5

Mereka pasti (wajib)  terjaga dari kekufuran,

dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil yangmenandakan rendahnya jiwa pelakunya, baik sebelummereka menjadi nabi maupun sesudahnya. Mereka

mungkin ( ja-iz) saja melakukan dosa-dosa kecil (yangtidak menandakan rendahnya jiwa pelakunya),namun mereka diingatkan langsung untuk taubatsebelum dosa-dosa tersebut diikuti oleh orang lain.

Dari sini diketahui bahwa kenabian tidak sah(berlaku) bagi saudara-saudara nabi Yusuf yang telahmelakukan perbuatan-perbuatan keji itu, mereka ituadalah selain Binyamin. Sedangkan al Asbath  (kisahmereka disebutkan dalam al Quran) yangmendapatkan wahyu (diangkat menjadi Nabi) dariAllah, mereka adalah keturunan saudara-saudara nabiYusuf (bukan saudara-saudara nabi Yusuf tersebut) .

(Pasal)

Wajib atas setiap muslim memeliharaIslamnya dan menjaganya dari hal-hal yang merusakdan memutuskannya, yaitu riddah  (kufur; keluar dariIslam). An Nawawi dan lainnya berkata: "Riddah

adalah kekufuran yang paling keji"8. Pada masa ini

8  Makna pernyataannya: "Riddah  adalah kekufuran yang paling

keji" adalah dari sisi keburukannya, bukan berarti bahwa segala bentukmacam riddah lebih parah dari kufur yang asli, karena kufur yang paling

 parah adalah at-ta'thil ; menafikan adanya Allah, dan aqidah hulul ;

telah banyak sikap ceroboh (sembrono) dalamberbicara, hingga sebagian orang mengucapkan kata-kata yang mengeluarkan mereka dari Islam, sedangmereka tidak menganggap bahwa hal tersebut adalah

perbuatan dosa, terlebih melihatnya sebagaikekufuran. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah :

"HK̂"_J̀$G $Q"MPa"V$: 9̀H6b,1 c Hd "e;̀"%$_  H8:(f$g Hd hJ$_  * Pi7Fj,Hg &k.Fj$X$M, $'"V$a,1 .)-̀"

)\el4JX,1 m129( 

Maknanya: "Sungguh seorang hamba jika mengucapkan perkataan (yang melecehkan atau menghina Allah atausyari’at-Nya) yang tidak dianggapnya bahaya, padahal perkataan itulah yang menjerumuskannya ke (dasar) neraka(yang jarak tempuhnya) 70 tahun (dan tidak akan dihuni

kecuali oleh orang-orang kafir)"Artinya jarak tempuhnya dari atas ke bawah adalah 70tahun dan itulah dasar neraka jahanam; tempat yanghanya dihuni oleh orang-orang kafir. Hadits inidiriwayatkan oleh at Tirmidzi9  dan dishahihkannya.Semakna dengan hadits ini sebuah hadits yangdiriwayatkan oleh al Bukhari10 dan Muslim.11 

mereka yang meyakini bahwa Allah menempati atau menyatu pada alam,

artinya bahwa Allah adalah kesatuan alam dan alam bagian dari-Nya.9  Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam Sunan-nya: Kitab Zuhud,

 bab tentang orang yang berbicara dengan sebuah perkataan agarditertawakan oleh orang banyak.

10  Diriwayatkan oleh al Bukhari dalam Shahih-nya: kitab ar- 

Riqaq , bab menjaga lidah.

Page 5: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 5/41

 

www.darulfatwa.org.au  6

Hadits ini merupakan dalil bahwa ketikaseseorang telah nyata jatuh dalam kekufuran tidakdisyaratkan ia harus mengetahui hukumnya (bahwahal tersebut menyebabkannya jatuh dalam kekufuran),

dan tidak harus (dengan) lapang dada ketikamengatakannya, juga tidak harus meyakini maknalafazh itu sendiri seperti yang dikatakan kitab "Fiqh as-Sunnah". Begitu juga tidak disyaratkan bahwaseseorang yang jatuh dalam kekufuran tersebut tidaksedang dalam keadaan marah, sebagaimana hal initelah diisyaratkan oleh an-Nawawi. Ia berkata: "Bilaseseorang marah kepada anak atau budaknya, lalu iamemukulinya dengan pukulan yang keras, kemudianorang lain berkata kepadanya: (teganya engkaumelakukan ini !?) Bukankah engkau seorang muslim?,ia menjawab: "bukan !", ia ucapkan dengan sengaja,maka ia telah kafir". Hal ini juga diungkapkan olehselain an-Nawawi dari kalangan ulama madzhabHanafi dan madzhab lainnya (Sebagaimana dikutipdalam kitab al Fatawa al Hindiyyah).

Riddah (kufur)  ada tiga macam sebagaimanapembagian an-Nawawi dan lainnya dari kalanganulama madzhab Syafi'i, Hanafi dan lainnya:Keyakinan, Perbuatan  dan Ucapan. Setiap dari tigamacam ini memiliki cabang yang sangat banyak.

11 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya: kitab az Zuhd

wa a r Raqa-iq , bab tentang berbicara dengan kal imat yang menyebabkan jatuh ke dalam neraka.

Di antara bagian pertama (Kufur Keyakinan):Ragu perihal adanya Allah atau Rasulnya atau alQur'an atau hari akhir atau surga atau neraka ataupahala atau siksa dan hal-hal lainnya yang termasuk

perkara-perkara yang telah disepakati (ijma'), meyakinibahwa alam qadim  (tidak bermula) atau azali dengan jenis dan materinya atau meyakini alam qadim dengan jenisnya saja, atau menafikan salah satu sifat di antarasifat-sifat Allah yang wajib bagi-Nya dengan ijma'(konsensus para ulama) seperti bahwa Allah mahamengetahui, atau menisbatkan sesuatu yang Allahmaha suci (mustahil mempunyai sifat tersebut) darinyadengan ijma' seperti bentuk, atau menghalalkansesuatu yang haram secara ijma' yang sudah dikenaldengan pasti oleh semua orang Islam (hukum halalatau haramnya) serta termasuk hal-hal yang tidaksamar baginya seperti (haramnya) perbuatan zina,homo seks, membunuh, mencuri dan merampas, ataumengharamkan sesuatu yang jelas kehalalannya seperti jual beli dan nikah, atau menafikan kewajiban yangtelah disepakati dengan ijma' seperti shalat yang lima,atau sujud sebagai bagian darinya (shalat), zakat,puasa, haji dan wudlu, atau mewajibkan sesuatu yangtidak wajib secara ijma', atau menafikan sesuatu yangtelah disyari'atkannya dengan ijma', atau berniat untuk jatuh kepada kekufuran di masa mendatang, atauuntuk berbuat salah satu dari yang telah disebutkan diatas, atau ragu-ragu (antara melakukan atau tidak) hal-

Page 6: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 6/41

 

www.darulfatwa.org.au  7

hal tersebut; (bukan perkara yang terlintas dalamhatinya yang datang dengan tiba-tiba tanpa iakehendaki). Atau mengingkari status Abu Bakr asShiddiq --semoga Allah meridlainya-- sebagai sahabat

Rasulullah, atau kerasulan seseorang di antara rasul-rasul yang kerasulan mereka telah disepakati secaraijma', atau mengingkari satu huruf yang telah menjadiijma' sebagai bagian dari al Qur'an, atau menambahsatu huruf di dalam al Qur'an yang telah disepakatidengan ijma' atas ketiadaannya dengan keyakinanbahwa hal itu bagian darinya, atau mendustakanseorang rasul atau merendahkannya atau mengecilkannamanya (melakukan Tashghir )12  dengan tujuanmenghinanya, atau membolehkan kenabian (diangkatmenjadi nabi) bagi seseorang setelah nabi Muhammad.

Bagian kedua adalah perbuatan: Seperti sujudkepada berhala atau matahari atau makhluk lainnyadengan niat beribadah kepadanya.

Bagian ketiga adalah perkatan: Bagian inisangat banyak tidak terhitung. Di antaranya: Bilaseseorang memanggil orang muslim denganpanggilan: "wahai kafir!" atau "wahai yahudi!" atau"wahai nashrani!" atau "wahai orang yang tidakberagama (ateis)!" dengan bermaksud bahwa orangyang ia ajak bicara agamanya (yaitu Islam) dia anggapsebagai kekufuran atau agamanya disamakan dengan

12 Seperti nama nabi Musa dijadikan (ditashghir ) Muwaisa dengan

tujuan menghinanya, maka dia telah kafir.

agama yahudi atau nashrani atau tidakmenganggapnya sebagai agama; ia mengatakan inibukan dengan tujuan menyerupakan orang yangdipanggil dengan orang kafir atau yahudi dan lainnya

(mungkin dalam prilakunya). Menghina salah satunama Allah atau janji-Nya atau ancaman-Nya, hal inidilakukan oleh seseorang yang tidak samar baginyatentang penisbatan hal tersebut kepada Allah. Juga bilaseseorang berkata: "jika Allah memerintahkankudengan suatu perkara maka aku tidak akanmengerjakannya" atau "apabila kiblat berubah ke arahini maka aku tidak akan shalat ke arahnya" atau "jikaAllah memberiku surga maka aku tidak akanmemasukinya", ucapan-ucapan ini ia maksudkanuntuk merendahkan atau ‘inaad ( menolak).

 Juga seperti perkataan seseorang: "jika Allahmenyiksaku karena aku meninggalkan shalat dalamkeadaan sakitku maka Ia telah menzhalimiku" atauberkata tentang suatu perbuatan "ini terjadi bukandengan takdir Allah" atau "apabila para nabi, paramalaikat atau semua orang Islam bersaksi dihadapanku maka tidak akan aku terima" atau berkata"saya tidak akan mengerjakan hal itu sekalipunsunnah," dengan tujuan meremehkannya, atau bila iaberkata "jika si fulan seorang nabi, maka aku tidakakan beriman kepadanya" atau bila ia diberi fatwa olehseorang yang alim (ahli fatwa), kemudian berkata"syari'at macam apa ini!", dengan tujuan merendahkan

Page 7: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 7/41

 

www.darulfatwa.org.au  8

hukum syari'at, atau berkata "laknat Allah atas setiaporang alim", dengan tujuan ucapannya mencakupkeseluruhan orang alim, adapun apabila tidakdimaksudkan orang alim secara keseluruhan13  tapi

dengan tujuan melaknat para ulama yang hidup dimasanya dan ada qarinah  (indikator-petunjukpenentu) yang menunjukkan hal itu seperti sangkaanrusaknya perilaku mereka maka ia tidak dihukumikafir, namun begitu ia tetap tidak lepas dari dosakarena ucapannya ini. Atau bila berkata "saya bebas(tidak mengimani) dari Allah atau dari para malaikatatau dari nabi atau dari syari'at atau dari Islam" atauia berkata "saya tidak mengenal hukum", dengantujuan menghina hukum Allah. Atau ia berkata

setelah menuangkan air ke dalam bejana (  H?IHRn H:fD2)-Q.S. an Naba' :34-, atau berkata setelah

mengosongkan tempat minuman (  1J?: UoHjTHg ) -Q.S. an

Naba' :20-, atau saat mengukur dan menimbang ia

13  Orang yang mengatakan: "laknat Allah bagi setiap 'alim"

disertai adanya qarinah (indikator-petunjuk penentu) yang menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan keseluruhan ulama, seperti ia sebutkanatau orang lain yang menyebutkan beberapa ulama suuk   (tidak baik),kemudian ia mengatakan: "laknat Allah bagi setiap 'alim", maka yang

dimaksudkan dalam perkataannya adalah ulama dari golongan terakhirini dan ia tidak dihukumi kafir. Adapun apabila ia mengatakan perkataanini " laknat Allah bagi setiap 'alim" tanpa didahului qarinah  apapunmaka ia kafir. Sekedar niat di dalam hati tanpa disertai qarinah  tidakdapat menghindarkannya dari kekufuran dan orang yang tidakmengkafirkan hal ini maka ia juga kafir.

berkata ( kR;,HD  1p-2)2JWq kR;or2 2! ) -Q.S. al Muthaffifin :3-

, atau ketika melihat suatu kumpulan massa berkata

( 1'?s! k%?b4 9nH?to kFT kRHoJus2) -Q.S. al Kahf :47- dengan

tujuan merendahkan semua ayat-ayat ini, begitu pulapada setiap tempat (keadaan) yang membawa-bawa --ayat-ayat-- al Qur'an dengan tujuan merendahkan haltersebut. Adapun apabila tidak dengan tujuan itu makatidak menjadi kafir, akan tetapi as-Syaikh Ibn Hajarberkata: "tidak jauh (kemungkinan besar) daridihukumi sebagai perkara haram". Begitu puladihukumi kafir orang yang mencaci seorang nabi ataumalaikat atau berkata: "saya akan menjadi mucikari(jawa: germo) jika saya shalat", atau berkata: "saya

tidak mendapatkan kebaikan semenjak saya shalat",atau "shalat tidak baik bagi saya" dengan tujuanmenghina, atau ia berkata kepada seorang muslim:"saya adalah musuhmu dan musuh nabimu" ataukepada seorang keturunan Rasulullah: "Saya adalahmusuhmu dan musuh kakekmu" dengan maksud NabiMuhammad, atau mengucapkan kata-kata yangsemisal dengan lafazh-lafazh yang buruk dan keji ini.Para ulama, seperti seorang ahli fiqh madzhab Hanafi(al Faqih al Hanafi) Badr ar Rasyid dan al Qadli 'Iyadl al

Maliki, telah memberikan penjelasan dan contoh-contoh yang banyak dalam masalah --kufur ucapan--ini. Maka semestinya seseorang menelaah itu semua,

Page 8: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 8/41

 

www.darulfatwa.org.au  9

karena orang yang tidak mengetahui suatu keburukanakan terjatuh padanya.

(Kaidah) Sesungguhnya setiap keyakinan,

perbuatan atau ucapan yang menunjukkanpenghinaan terhadap Allah, kitab-kitab-Nya, pararasul-Nya, para malaikat-Nya, syi'ar-syi'ar-Nya,ajaran-ajaran agama-Nya, hukum-hukum-Nya, janji-Nya atau ancaman-Nya adalah kekufuran. Makahendaklah setiap orang untuk menjauhkan dirinyadengan segala upayanya dari ini semua dalamkeadaan apapun.

(Pasal)

Wajib atas orang yang jatuh dalam kekufuran(riddah) untuk kembali seketika itu juga kepada Islamdengan mengucapkan dua kalimat syahadat danmelepaskan diri dari apa yang menjadikannya jatuhdalam kekufuran tersebut. Dan wajib bagi dia untukmenyesal atas apa yang telah ia perbuat tersebut danbertekad untuk tidak kembali kepada kekufuran

semacam itu. Bila orang ini tidak mau kembali kepadaIslam dari kekufurannya dengan mengucapkan duakalimat syahadat maka wajib diperintahkan untukbertobat (dengan kembali masuk Islam) dan tidak

diterima darinya kecuali Islam, atau ia dibunuh yangakan dilaksanakan oleh khalifah, setelah ditawarkankembali kepadanya untuk masuk Islam. Dalam hal ini(pelaksanaan hukum bunuh) khalifah bertindak

berdasarkan (kesaksian) dua orang saksi yang adil ataupengakuan orang kafir tersebut atas kekufurannya. Halini (hukuman bunuh bagi orang yang murtad)

berdasarkan hadits al Bukhari: m;FXIHT +b_n ='g Q4  (Barang

siapa yang merubah agamanya (keluar dari Islam) makabunuhlah ia).

Kekufuran (riddah) ini membatalkan puasaseseorang, tayammumnya, nikahnya (baik sebelum iamenggauli istrinya atau setelah menggaulinya jika

dalam masa 'iddahnya ia (murtad) masih tidak kembalikepada Islam), tidak sah akad nikahnya atas seorangperempuan muslimah atau lainnya. Karena riddah juga,binatang sembelihan seseorang menjadi haramdimakan, ia juga tidak mendapat harta warisan (darikerabatnya yang meninggal), tidak juga mewariskanhartanya, tidak dishalatkan, tidak dimandikan, tidakdikafani, tidak boleh dikuburkan di pemakamanorang-orang Islam dan hartanya adalah  faei' (dilimpahkan ke bait maal). 

Page 9: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 9/41

 

www.darulfatwa.org.au  10

(Pasal)

Wajib atas setiap orang mukallafmelaksanakan seluruh apa yang diwajibkan Allah

atasnya. Ia wajib melaksanakannya sesuai perintahAllah dengan mengerjakan segala rukun-rukun dansyarat-syaratnya serta menjauhi segala hal yangmembatalkannya. Dan wajib atasnya bila melihatseseorang meninggalkan sesuatu di antara kewajibantersebut untuk memerintahnya agar melaksanakannyasesuai aturannya; mengerjakan segala syarat danrukunnya. Wajib atasnya untuk memaksa orangtersebut melakukan --sesuai tuntutannya-- ini jika iamampu memaksanya, dan bila tidak mampu

memaksa dan memerintahnya maka ia wajibmenginkarinya dalam hatinya, dan ini adalah batasminimal yang seharusnya dilakukan seseorang dalamkeadaan tidak mampu.

Dan diwajibkan atas seseorang untukmeninggalkan segala hal yang haram dan mencegahpelakunya secara paksa dari keharaman tersebut jikaia mampu memaksanya, atau apabila tidak mampumaka wajib atas dia mengingkarinya dalam hatinya.

Haram menurut syara' adalah sesuatu yang

diancam oleh Allah bagi pelakunya dengan siksa dandijanjikan bagi yang meninggalkannya (dengan niatmendapatkan ridla Allah) pahala. Kebalikan dariharam adalah wajib.

Page 10: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 10/41

 

www.darulfatwa.org.au  11

Bab II

BERSUCI (THAHARAH) DAN

 SHALAT

(Pasal)

Di antara kewajiban (terhadap mukallaf) adalahshalat lima waktu dalam sehari semalam:1.  Zhuhur : waktunya apabila matahari telah

tergelincir --ke arah barat-- hingga bayangan segalasesuatu menjadi sama --panjang-- denganbendanya, selain bayangan istiwa'14.

2.  'Ashar : waktunya dari setelah habis waktu zhuhurhingga terbenamnya matahari.

3.   Maghrib: waktunya dari terbenamnya mataharihingga hilangnya mega merah.

4.  'Isya': waktunya dari setelah waktu maghrib

hingga terbit fajar shadiq.5.  Shubuh: waktunya dari setelah waktu isya’ hingga

matahari terbit.

14  Bayangan istiwa adalah bayangan suatu benda ketika matahari

 berada tepat di tengah langit. Bayangan ini adalah bayangan yangterpendek dari benda tersebut.

Wajib atas setiap orang muslim yang telahbaligh, berakal dan suci (dari haid dan nifas) untukmelaksanakan kewajiban-kewajiban ini padawaktunya. Dan diharamkan untuk mendahulukannya

atas waktunya (melakukannya sebelum masuk waktu)dan mengakhirkannya dari waktunya dengan tanpaudzur. Apabila datang penghalang shalat seperti haidsetelah berlalu masa (waktu shalat) yangmemungkinkannya mengerjakan shalat dalam -- jenjang—masa tersebut, dan dengan ditambah masauntuk bersuci bagi yang memiliki semisal penyakitsalas (keluar air kencing terus menerus), maka orangtersebut harus mengqadla shalatnya itu. Atau apabilapenghalang shalat (haid, pingsan dan lainnya) telah

hilang, dan tersisa masa --antara waktu di mana iaberada dengan waktu shalat berikutnya-- dengan

seukuran bacaan takbir (v??D! 01) sekali maka iapun

wajib mengqadla  shalat --yang ada pada waktuhilangnya penghalang-- itu, begitu pula wajibmengerjakan shalat sebelumnya jika bisa di jama'dengan shalat tersebut. Seperti apabila penghalangtersebut berhenti pada akhir waktu shalat 'ashr  

sebelum terbenamnya matahari dengan seukuran

cukup mengucapkan takbir, maka ia wajibmengerjakan 'ashr   dan zhuhur . Juga wajib shalat 'isyadan magrib  jika penghalang tersebut berhenti sebelumterbitnya fajar dengan seukuran ucapan takbir.

Page 11: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 11/41

 

www.darulfatwa.org.au  12

(Pasal)

Wajib atas seorang wali (orang tua) anak, baikanak laki-laki maupun perempuan yang telah

mumayyiz,  memerintah keduanya untuk shalat,mengajari keduanya tentang hukum-hukum shalattersebut setelah si anak berumur tujuh tahun danmemukul keduanya bila meninggalkannya setelahberumur sepuluh tahun, begitu juga puasa apabilakeduanya mampu melakukannya. Juga wajib atas walitersebut mengajari keduanya tentang aqidah, hukum-hukum; hal ini wajib... hal itu haram...,disyari'atkannya bersiwak dan berjama'ah. Wajib bagipenguasa (khalifah) untuk membunuh orang yang

meninggalkan shalat karena malas, jika ia tidakbertaubat. Namun hukumnya ia tetap seorangmuslim. Kemudian juga wajib atas setiap muslimmenyuruh keluarganya untuk shalat, juga menyuruhsetiap orang yang ia kuasa untuk menyuruh mereka(selain keluarganya).

(Pasal)

Di antara syarat-syarat shalat adalah wudlu.Rukun-rukun wudlu ada 6:1.  Niat bersuci untuk shalat atau selain shalat -dari

niat-niat yang mencukupi- ketika membasuhmuka (dalam madzhab Syafi'i niat ini diucapkan

bersamaan dengan saat membasuh mukatersebut, sementara dalam madzhab Malik niattersebut dapat mencukupi walau diucapkan sesaatsebelum membasuh muka).

2.  Membasuh seluruh wajah, dari tempat tumbuhrambut (bagian atas) hingga ke dagu dan darianak telinga (kanan) nya hingga ke anak telinga(kiri) nya, baik kulit maupun rambutnya (yangada pada wajahnya), dan tidak (wajib) membasuhbagian dalam jenggot dan jambang yang lebat(sampai tidak terlihat kulitnya).

3.  Membasuh kedua tangan beserta kedua sikunyadan segala apa yang ada di atas keduanya.

4.  Mengusap kepala atau sebagiannya sekalipun

satu rambut yang berada di bagian kepalanya.5.  Membasuh dua kaki dan mata kakinya atau

mengusap khuffi  apabila telah sempurna syarat-syaratnya.

6.  Mengerjakannya dengan susunan di atas. 

(Pasal)

Hal-hal yang membatalkan wudlu :

1.  Sesuatu yang keluar melalui qubul dan duburselain mani (sperma).

2.  Menyentuh qubul manusia atau lubang duburdengan telapak tangan tanpa kain (penghalang).

Page 12: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 12/41

 

www.darulfatwa.org.au  13

3.  Menyentuh kulit wanita lain (wanita yang bolehdinikahi)

4.  Hilang akal, tidak termasuk tidur dalam keadaanduduk yang tetap di tempatnya.

ISTINJAK

(Pasal)

Wajib beristinjak dari sesuatu yang keluarmelalui qubul dan dubur dalam keadaan basah selainmani (sperma) dengan menggunakan air sampai sucitempat keluarnya atau (kalau tidak menggunakan air)

dengan menggosok tiga kali gosokan atau lebihsampai bersih tempat tersebut meskipun masih adabekasnya dengan menggunakan sesuatu yang bisamencongkel (kotoran) , suci, padat dan tidakterhormat seperti batu atau daun sekalipun ada air.Cara yang kedua ini bisa dipakai kalau memangkotoran yang keluar tidak berpindah dan belumkering. Jika kotoran berpindah dari tempatnya atausudah kering maka wajib menggunakan air untukberistinjak (tidak bisa lagi menggunakan batu atau

semacamnya).

(Pasal)

Di antara syarat shalat yaitu :

Suci dari hadats besar (dengan mandi atau tayammumbagi yang tidak mampu [karena ada ‘udzur] mandi).

Sedangkan yang mewajibkan mandi ada 5 perkara :

1.  Keluar mani (sperma)2.   Jima’ (bersetubuh)3.  Haidl4.  Nifas5.  Melahirkan.

Fardlu-fardlu mandi ada 2 :1. Niat menghilangkan hadats besar atau

semisalnya.2.  Meratakan air ke seluruh anggota badan, baik kulit

dan rambut (bulu) walaupun lebat.

(Pasal)

Syarat-syarat bersuci :1.  Islam.2.  Tamyiz (mencapai umur sekiranya bila ditanya

dapat menjawab dengan benar seperti ditanya ada

Page 13: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 13/41

 

www.darulfatwa.org.au  14

berapa kali shalat fardlu dalam sehari, berapa kalikita puasa dalam setahun dan lain-lain).

3.  Tidak ada yang menghalangi sampainya air keanggota tubuh yang dibasuh.

4.  Mengalir airnya (ke anggota tubuh yang dibasuh)5.  Air yang digunakan harus suci dan mensucikan,

yaitu air yang tidak tercabut namanya (dari statusair mutlak) disebabkan tercampur dengan bendasuci lain yang semestinya dapat dihindarkandarinya seperti : susu, tinta, dan yang serupadengan keduanya. Kalau air yang tercampur ituberubah sehingga tidak lagi disebut air mutlak(dengan adanya keterangan khusus di bagianbelakang seperti air susu misalnya) maka tidak sah

untuk bersuci. Adapun jika air berubah karenasesuatu yang tidak memungkinkan (sulit) untukdihindarkan darinya seperti berubahnya air karenasesuatu yang ada di tempat air tersebut atautempat mengalirnya atau yang semacamnya yangsulit menjauhkan air tersebut darinya maka tidakapa-apa (boleh digunakan) dan air tersebut tetapsuci. Disyaratkan juga air yang digunakan untukbersuci tidak berubah disebabkan najis walaupunperubahannya hanya sedikit. Jika kadar (volume)air tersebut kurang dari dua qullah, makadisyaratkan tidak terkena najis yang tidakdimaafkan, dan syarat kedua air tersebut tidak

musta’mal (telah digunakan) untuk mengangkat

hadats atau menghilangkan najis.

Orang yang tidak mendapatkan air ataumembahayakan dirinya jika menggunakannya makadia bisa bertayammum, dengan syarat:-  (bertayammumnya) setelah masuk waktu sholat- 

Hilangnya najis yang tidak dimaafkan-  Tayammum dilakukan dengan tanah yang murni

(tidak bercampur dengan abu misalnya) dan sucimensucikan yang diusapkan pada muka dan keduatangan secara berurutan dengan melakukan duatepukan (ke tanah) dengan niat supaya

diperbolehkan melaksanakan fardhu shalat. Niat inidilakukan bersamaan dengan memindahkan tanahdan ketika pertama kali mengusap wajah.

(Pasal)

Orang yang batal wudlunya haram baginyamelakukan shalat, thawaf, membawa mushaf danmenyentuhnya (dibolehkan membawa danmenyentuhnya bagi anak kecil dengan tujuan

mempelajarinya). Diharamkan pula bagi orang yang junub hal-hal yang telah disebut di atas dan membacaal-Qur’an serta berdiam diri di masjid. Begitu jugawanita yang haidl dan nifas tidak boleh melakukan

Page 14: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 14/41

 

www.darulfatwa.org.au  15

semua yang telah disebutkan di atas dan juga tidakboleh melakukan puasa sebelum haidlnya berhentidan bercumbu (melakukan istimta’) dengan suamiatau tuannya (jika perempuan tersebut budak/hamba

sahaya) pada bagian di antara pusar dan lututsebelum mandi (ada yang berpendapat tidakdiharamkan kecuali bersetubuh saja).

(Pasal)

Di antara syarat-syarat shalat yaitu suci dari najis(baik yang ada):-  di badan

pakaian- 

tempat-  dan sesuatu yang dibawa bersamanya (seperti

botol yang berada di sakunya). Jika seseorang terkena najis atau sesuatu yang

dibawanya terkena najis maka batal shalatnya kecuali jika ia lemparkan seketika itu dan najis tersebut padatatau termasuk najis yang dimaafkan seperti darah dariluka di tubuhnya.

Dan wajib bagi seseorang untuk

menghilangkan najis yang tidak dimaafkan denganmembersihkan bendanya (najis) ; rasa, warna danbaunya, dengan air yang suci dan mensucikan.

Cara mensucikan najis Hukmiyah adalah

dengan menyiramkan air pada benda yang terkenanajis. Najis hukmiyah  adalah najis yang sudah hilangwarna, rasa dan baunya.

Dan najis kalbiyyah  (karena jilatan anjing) caramenghilangkannya dengan mencuci sebanyak 7x salahsatunya dicampur dengan debu yang suci, danbasuhan air untuk menghilangkan najis yang ada padabendanya walaupun berkali-kali dianggap satu kali.

Dan disyaratkan (dalam menghilangkan najis) untukmengalirkan (bukan dengan meletakkan benda yang terkena

najis dalam bejana air) jika airnya sedikit (kurang dari duaqullah).

(Pasal)

Di antara syarat-syarat shalat yaitu :

1.  Menghadap kiblat2.  Masuknya waktu shalat3.  Islam4.  Tamyiz  (yaitu seorang anak telah sampai

pada umur tertentu dimana ia telah

mampu memahami pembicaraan sertamenjawab pertanyaan)

Page 15: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 15/41

 

www.darulfatwa.org.au  16

5.  Mengetahui kefardluan shalat tersebut(kewajibannya; jika shalat tersebuthukumnya wajib)

6.  Tidak meyakini salah satu dari rukun-

rukunnya sebagai perkara sunnah7.  Menutup aurat dengan sesuatu yang

dapat menutup warna kulit padaseluruh badan bagi perempuan yangmerdeka kecuali muka dan keduatelapak tangan dan sesuatu yangmenutupi bagian antara pusar danlutut bagi laki–laki dan budakperempuan dari semua sudut atau arahkecuali bawah.

 

(Pasal)

Yang membatalkan shalat :1.  Berbicara walaupun dengan dua huruf atau satu

huruf yang bisa difahami kecuali dalam keadaanlupa dan dengan kata-kata yang pendek.

2.  Gerakan yang banyak yaitu menurut sebagianfuqaha gerakan yang lamanya satu rakaat shalat.

Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksuddengan gerakan yang banyak adalah tiga kaligerakan anggota badan secara terus menerus, danpendapat yang pertama lebih kuat dalilnya.

3.  gerakan yang berlebihan.

4.  Menambah satu rukun fi'li.

5.  Satu kali gerakan dengan tujuan bergurau.6.  Makan dan minum kecuali dalam keadaan lupa

dan kadar makanannya sedikit.

7.  Berniat untuk memutuskan shalat.8.  Berniat memutuskan shalat dengan

menggantungkan niat (memutus) kepada sesuatuyang lain.

9.  Ragu–ragu untuk meneruskan atau memutuskanshalat.

10.  Berlalu satu rukun disertai keraguan pada niatsaat takbiratul ihram (sudah dilakukan atau belum)atau lamanya waktu keragu-raguan tersebut.

(Pasal)

Di samping syarat-syarat yang telah dijelaskandi atas, agar shalatnya diterima oleh Allah subhanahuwa ta'ala juga disyaratkan bahwa shalat yang dilakukan

hendaklah diniatkan hanya untuk mendapatkan ridlaAllah, dan hendaknya makanan, pakaian dan tempatshalatnya haruslah yang halal, juga disyaratkanhatinya dalam keadaan khusyuk ketika sedang shalat

walaupun hanya sebentar. Apabila syarat-syarattersebut tidak terpenuhi maka sah shalatnya tapi tanpapahala 

Page 16: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 16/41

 

www.darulfatwa.org.au  17

(Pasal)

Rukun – rukun shalat itu ada tujuh belas:1.  Berniat dalam hati untuk melakukan shalat dan

menjelaskan sebabnya atau waktunya (kalaumemang shalat tersebut memiliki sebab atauwaktu tertentu) dan diniatkan  fardliyahnya

(kewajibannya) pada shalat fardlu.2.  Mengucapkan  Allahu akbar   (takbiratul ihram)

sekiranya ia sendiri bisa mendengar suaranyasebagaimana hal ini juga dilakukan pada setiaprukun qauli .

3.  Berdiri dalam shalat fardlu bagi yang mampu.4.  Membaca al Fatihah dengan Basmalah dan semua

tasydid-tasydidnya dan disyaratkan muwalah (bersambungan; tidak terputus denganberhenti/diam yang lama misalnya) dan tartibserta mengeluarkan huruf sesuai makhrajnya dantidak melakukan kesalahan pada bacaan yangsampai merubah makna seperti mendlammahkan

huruf “TA” pada kalimat U7ao!, dan diharamkan

salah baca yang tidak merubah makna akantetapi hal tersebut tidak membatalkan shalat.

5.  Ruku' dengan membungkukkan badan sekiranyakedua telapak tangannya bagian dalam sampaipada kedua lututnya.

6.  Thuma'ninah ketika ruku' dengan kadar membaca

Subhanallah. Thuma'ninah adalah diamnya seluruh

persendian tulang (anggota badan) pada posisinyasekaligus (serentak).

7.  I’tidal yaitu berdiri tegak setelah ruku'.8.  Thuma'ninah ketika i'tidal.

9.  Sujud dua kali yaitu dengan meletakkan dahinyasemuanya atau sebagiannya pada tempatshalatnya dalam keadaan terbuka dan melakukanpenekanan padanya serta menjadikan bagianbawah (belakang) badannya lebih tinggi daribagian atas (depan)nya (at-Tankis), meletakkansebagian dari kedua lututnya dan bagian dalamkedua telapak tangannya dan bagian dalam jari – jari kedua kakinya. Sebagian ulama di luarmazhab Syafi'i mengatakan : "Tidak disyaratkan

dalam sujud at-Tankis, maka seandainyakepalanya lebih tinggi dari pada duburnya sahshalatnya menurut mereka”.

10.  Thuma'ninah dalam sujudnya.11.  Duduk di antara dua sujud.12.  Thuma'ninah ketika duduk.13.  Duduk untuk tasyahhud akhir dan bacaan

sesudahnya yaitu shalawat dan salam kepadaNabi.

14.  Tasyahhud akhir , yaitu membaca :

16X,P5 6M &wH (1<x$V $9H D $wH 6y,1F $; &w1.z,1{M $V &wH |>016W,} &~$YF "M $• !_ ?$% H 6b,1?V̀ ! $2$9"s$7 <i >01$2$g$J D &" H |&+ 16W,} &~$YF "M $b $2 H $YF PY B $V PnH >016y,1P,H P5 "M $Q !?"#$% &' !()*-̀$+,-.*/01$2!"#$% &' !.)&4$5 67 8' $9 1&:"; <=>01. 

Page 17: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 17/41

 

www.darulfatwa.org.au  18

Atau paling sedikitnya membaca:

16X,P5 6M &wH >0$:} #~$YF "M $• !_ $% H 6b,1V̀ ! $2$9"s$7 <i >01$2$g$J D &" H &+ ?$:} #~$YF "M ?$b H $2$YF PY B $V PnH >016y,1P,H P5 "M $Q !"#$% &' !()*-̀$+,-̀.*/01$2!?"#$% &' !.)&4$5 ?67 8' 1

$9&:"; <=>01. 

15.  Shalawat kepada Nabi Shalallahu 'alayhi wa sallam paling sedikit membaca:

6k&%3F,1$$%C $Y$BF &4$5 67 &'  

16.  Mengucapkan salam dan paling sedikit

membaca : 16W,} &~$YF "M <j "k   

17.  Tertib (berurutan). Dan jika dia sengajameninggalkannya (tertib) seperti melakukansujud sebelum ruku' maka batal shalatnya. Dan jika dia lupa maka hendaklah dia kembali keposisi yang ia lupa kecuali dia pada posisitersebut (tetapi dalam raka’at lain) atausetelahnya maka dia menyempurnakanraka'atnya dan raka'at di mana dia ada yang lupasalah satu gerakannya tidak dihitung (diabaikan),maka jika dia tidak ingat bahwa dia telahmeninggalkan ruku' kecuali setelah ia ruku' padaraka'at sesudahnya atau ketika sujud pada raka'atsesudahnya maka gerakan yang ia lakukan antarayang demikian itu diabaikan (tidak dihitung).

 

(Pasal)

Shalat jama'ah itu fardlu kifayah bagi laki–lakiyang merdeka, mukim, baligh dan yang tidak ada

udzur, dan pada shalat jum’at fardlu 'ain bagi mereka jika ada empat puluh orang yang mukallaf , mustawthin,bertempat tinggal pada bangunan permanen bukandalam kemah/tenda karena bagi mereka yang sedangberkemah tidak wajib untuk melakukan shalat jum’at.Dan wajib (melakukan sholat Jum’at) bagi orang yangberniat untuk menetap (di Balad al Jum’ah) selamaempat hari penuh (yaitu selain hari masuk dan harikeluar) dan juga wajib (melakukan sholat Jum’at) bagiorang yang mendengar suara adzan seorang

muadzdzin yang keras suaranya dari ujung daerahyang berdekatan dengan Balad al Jum’ah.

Dan syarat– syaratnya :1.  Waktu dzuhur2.  Dua kali khuthbah (di waktu Zhuhur) sebelum

sholat yang didengarkan oleh empat puluh.3.  Dilakukan dengan cara berjamaah dengan empat

puluh orang tersebut.4.  Tidak dilaksanakan shalat jum'at lain pada satu

daerah. (jika ternyata dilaksanakan dua shalat Jum’at) maka jika salah satu di antara keduanyamendahului yang lainnya dalam takbiratul ihramnyasholat Jum’at yang sah adalah yang lebih dahuluselesai takbiratul ihramnya dan yang belakangan

Page 18: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 18/41

 

www.darulfatwa.org.au  19

tidak sah, yang demikian ini jika memangmemungkinkan mereka berkumpul pada satutempat (masjid), akan tetapi jika sulit untukberkumpul pada satu masjid maka keduanya sah

yaitu yang lebih dahulu selesai takbiratul ihramnyadan yang belakangan.

Rukun– rukun dua khutbah:1.  Memuji Allah, dan shalawat kepada Nabi, dan

berwasiat untuk bertaqwa pada kedua khuthbah.2.  Membaca ayat yang bisa difahami pada salah satu

dari kedua khutbah.3.  Membaca doa untuk orang-orang mukmin pada

khutbah yang kedua.

Dan syarat-syarat dua khuthbah :1.  Suci dari dua hadats (besar dan kecil) dan dari

najis pada badan, pakaian dan sesuatu yangdibawa.

2.  Menutup aurat.3.  Berdiri.4.  Duduk di antara kedua khuthbah dan

bersambungan antara rukun-rukun keduanya.5.  Bersambungan antara kedua khutbah dengan

shalat.6.  Kedua khutbah (rukun-rukunnya) disampaikan

dalam bahasa Arab. 

(Pasal)

Wajib bagi setiap orang yang bermakmumbaik pada shalat jum’at dan selainnya :

1.  Tidak mendahului imam pada posisi berdirinya danketika mengucapkan takbiraktul ihram, bahkan batalkalau dia berbarengan pada waktu membacatakbiratul ihram dan membarengi imam pada selaintakbiratul ihram hukumnya makruh kecuali padabacaan amin.

2.  Diharamkan mendahului imam dengan satu rukun fi'li  dan batal shalatnya makmum apabilamendahului imam dengan dua rukun fi'li berturut–turut yang panjang atau satu panjang dan yang satu

lagi pendek tanpa udzur. Dan begitu juga tertinggaldari gerakan imam sebanyak dua rukun yangberturut-turut tersebut tanpa udzur, atau lebih daritiga rukun yang panjang walaupun karena udzur.Maka seandainya seseorang tertinggal karenamasih menyempurnakan bacaan al fatihah sehinggaimam selesai rukuk dan dua sujud lalu imamduduk untuk tasyahhud atau imam berdiri makamakmum harus segera meningalkan bacaan al fatihahnya dan menyesuaikan diri dengan posisi

imam dan makmum menambah satu raka'at setelahimam salam dan jika dia menyempurnakannya(bacaan al fatihah) sebelum demikian itu (dudukuntuk tasyahhud atau berdiri untuk rakaat

Page 19: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 19/41

 

www.darulfatwa.org.au  20

berikutnya) maka dia mengerjakan sendiri sesuaitertibnya.

3.  Mengetahui pergantian gerakan imam.

4.  Harus berkumpul dalam masjid atau jika tidakmaka pada jarak tiga ratus hasta (tangan).

5.  Tidak terhalang antara keduanya (imam danmakmum) oleh suatu penghalang yang tidak bisadilewati.

6.  Harus sama gerakan shalat keduanya, maka tidaksah orang yang melakukan shalat  fardlu(bermakmum) di belakang orang yang sedangshalat jenazah.

7.  Keduanya tidak berbeda pada gerakan sunnahyang perbedaan tersebut dianggap parah, sepertitasyahhud awal; antara melakukan danmeninggalkan yakni jika imam duduk (untuktasyahhud awal) maka makmum harus duduk dan jika imam berdiri (tidak melakukan tasyahhud awal karena lupa) maka makmum harus berdirimengikuti imam.

8.  Niat iqtida' (bermakmum) saat takbiratul ihram pada

shalat jum'at dan sebelum mengikuti (gerakanimam) dan menunggu dalam waktu yang lamapada selainnya. Yakni sebelum mengikutinyadengan sengaja, maka jika dia mengikuti imam(dengan sengaja) tanpa niat (bermakmum) maka

rusaklah shalatnya, dan demikian juga kalau diamenunggu sampai lama lalu mengikutinya.Adapun kalau dia mengikutinya karena kebetulangerakannya sama tanpa niat (bermakmum) maka

tidak batal shalatnya. Kesimpulannya, jika diamengikutinya dengan sengaja (tanpa niatbermakmum) maka shalatnya rusak baik denganmenunggu lama atau tidak, adapun jika diamenunggunya lama dan tidak mengikutinya padarukun fi'li (perbuatan) maka tidak batal shalatnya.

Dan wajib bagi imam untuk niat menjadi imampada shalat jum’at dan shalat mu'adah, adapun padaselain keduanya hal tersebut hanya disunnahkan. Yang

dimaksud dengan shalat mu'adah adalah shalat yangdikerjakan untuk kedua kalinya setelah dia shalatberjama'ah atau sendirian jika dia mendapatkanseseorang yang hendak shalat kemudian dia shalatbersamanya agar orang tersebut juga mendapatkanfadlilah shalat berjamaah.

 

(Pasal)

Memandikan mayat, mengkafaninya,menshalatinya, dan memakamkannya adalah  fardlukifayah  jika mayat tersebut muslim dan dilahirkandalam keadaan hidup, dan juga  fardlu kifayahmengkafani dan mengkebumikan mayit kafir dzimmi.

Page 20: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 20/41

 

www.darulfatwa.org.au  21

Adapun bayi yang lahir karena keguguran danmeninggal wajib dimandikan, dikafani, dikebumikan,keduanya (Dzimmi dan bayi yang meninggal karenakeguguran) tidak dishalatkan. 

Dan barangsiapa yang mati dalam peperanganmelawan orang kafir maka dia dikafankan denganpakaian yang ia kenakan, jika tidak cukup makaditambah dengan kain kafan lalu dikebumikan, tidakdimandikan dan tidak dishalatkan.

Cara memandikan sedikitnya adalah:menghilangkan najis dan meratakan air pada seluruhbadan dan rambut meskipun rambutnya lebat cukupsekali dengan air yang suci.

Cara mengkafani sedikitnya adalah : menutupisemua badan dan tiga lapis kain bagi orang yangmempunyai harta peninggalan yang lebih darihutangnya dan dia tidak berwasiat untuk tidakdikafani dengan tiga lapis kain.

Cara menshalatkannya sedikitnya adalah: niatmenshalatinya, niat  fardliyahnya, menentukanmayatnya (yang disholati) walaupun hanya dengan

isyarat dalam hati dan dengan mengucapkan : 1/0!(D ?$V &J   

dalam keadaan berdiri jika dia mampu, kemudian

membaca al Fatihah, kemudian membaca: &J??$V(D! /01 kemudian membaca: 

%C$$ 6k&%3F,1$Y$BF &4$5 67 &'   

kemudian membaca:

1/0!(D $V &J 13F,&% 6k (N1PK "J ,&+ $2"91$s"7 &+   kemudian membaca: !(D $V &J 16W,} &~$Y?F "M <j "k    10  . Dalam sholat

 jenazah ini harus juga dipenuhi semua syarat-syaratshalat dan ditinggalkan hal-hal yang membatalkannya.

Cara memakamkannya sedikitnya adalah:menggali lubang yang sekiranya dapatmenyembunyikan baunya dan menjaganya daribinatang buas. Disunnahkan mendalamkan lubangkuburan seukuran tinggi orang berdiri sambil

mengangkat tangannya ke atas dan meluaskannya.Dan wajib menghadapkannya ke arah kiblat dan tidakdibolehkan memakamkannya dalam Fisqiyyah (lacimayat) .

Page 21: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 21/41

 

www.darulfatwa.org.au  22

Bab III

Z!"  

(Pasal)

Hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnyaadalah:1. Unta2. Sapi3. Kambing4. Kurma5. Zabib (anggur kering)6. Tanaman pertanian yang dijadikan makanan pokok

dalam keadaan tidak terpaksa.7. Emas8. Perak9. Barang tambang10. Rikaz dari keduanya (emas dan

perak)

11. Harta dagangan .12. Zakat fitrah .

Awal nishab unta adalah lima ekor.-  Sapi adalah tiga puluh ekor.

-  Dan kambing adalah empat puluh ekor.Maka tidak wajib zakat sebelum sampai batasan

tersebut dan harus mencapai haul  (satu tahunkepemilikan) setelah mencapai pada batasan tersebut.

Disyaratkan juga harus digembala di padang rumputyang tidak ada pemiliknya yaitu digembala olehtuannya atau orang yang diberi izin untukmenggembalakannya di di padang rumput yang tidakada pemiliknya, dan bahwa binatang itu tidakdipergunakan untuk bekerja seperti dipergunakanuntuk membajak sawah, berarti binatang yangdipergunakan untuk bekerja tidak wajib dizakati.

Setiap lima ekor unta wajib dikeluarkanzakatnya berupa satu ekor kambing. Dan setiap

empat puluh ekor kambing dikeluarkan zakatnyaberupa satu ekor domba jantan umur satu tahun atausatu ekor kambing (kambing jawa) betina umur duatahun. Zakat dari tiga puluh ekor sapi adalah satu ekoranak sapi (jantan).

Kemudian apabila bertambah jumlah binatangtersebut, maka bertambah pula kewajiban zakatnya,maka seseorang wajib mempelajari ketentuan yangdiwajibkan oleh Allah Ta'ala.

Adapun kurma, anggur dan tanaman (yang

menjadi bahan makanan pokok), permulaan nishabnyaadalah lima  wasaq  atau tiga ratus sha’  (lebih kurangenam ratus kilo) dengan ukuran sha’nya Rasulullah,yang takarannya terdapat di Hijaz.

Page 22: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 22/41

 

www.darulfatwa.org.au  23

Dalam menghitung nishab  tanaman, hasil suatu

panen digabung (disempurnakan) dengan hasil padapanen yang lainnya dalam rentang waktu satu tahun(meskipun hasil masing-masing panen tidak mencapai

nishab namun jika hitungan digabung semuanyamencapai nishab maka wajib dikeluarkan zakatnya).Penggabungan ini disyaratkan terjadi pada tanamanyang sejenis (misalnya antara gandum dengangandum), bukan pada tanaman yang berlainan jenis(misalnya antara gandum dengan hinthah).

Zakat tanaman wajib dikeluarkan apabila telahnampak sudah dapat dimakan, oleh karenanya tidakada kewajiban zakat apabila tanaman tersebut belumdapat dimakan, misalnya anggur yang masih masam

atau kurma yang mentah. Dan disyaratkan bijitanaman sudah mengeras.

Zakat pada tanaman, bila dalam pengairannyatidak memakai biaya adalah sebesar sepuluh persen,namun bila memakai biaya irigasi sebesar lima persen. Jumlah zakat yang dikeluarkan akan bertambahapabila jumlah hasil panennya bertambah. Tanamanyang tidak mencapai satu nishab, tidak wajibdikeluarkan zakatnya kecuali apabila pemiliknyahendak bersedekah (sunnah).

Nishab emas adalah dua puluh mitsqal  (lebihkurang 84,8 grm emas murni/24 karat). Sedang nishabperak adalah 200 dirham (lebih kurang 594 grm perakmurni).

Zakat yang wajib dikeluarkan dari keduanyaadalah 2,5%, semakin bertambah beratnya makabertambah pula zakatnya. Keduanya wajib dizakatibila telah mencapai haul, kecuali pada hasil tambang

dan harta terpendam (Rikaz), wajib dikeluarkanzakatnya seketika itu juga (tanpa menunggu haul). Danzakat harta terpendam sebesar 20%.

Zakat harta perniagaan, nishabnya dihitungseperti nishab emas atau perak, demikian pulazakatnya dihitung seperti pada zakat emas dan perakyaitu 2,5%. Pada harta perniagaan nishab dihitung diakhir tahun perniagaan. Bila pada akhir tahun totalharta mencapai nishab maka wajib dizakati, bila diakhir tahun hartanya tidak mencapai nishab maka

tidak wajib dizakati.Harta perserikatan/kongsi (oleh dua orang atau

lebih), nishabnya ditentukan seperti pada harta milikpribadi (satu orang), dan zakatnya dikeluarkan jugaseperti pada harta pribadi. Ini bila perserikatantersebut memenuhi syarat-syarat perserikatan dalamsyara’.

Zakat fitrah wajib dikeluarkan apabila seseorangmendapatkan (hidup di) sebagian dari bulan ramadlandan sebagian dari bulan syawwal. Zakat fitrah ini

wajib dikeluarkan oleh setiap muslim untuk dirinyasendiri dan mereka yang menjadi tanggungan (nafkah)nya, bila mereka memang muslim. Besarnya zakatfitrah yang wajib dikeluarkan bagi tiap individu adalah

Page 23: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 23/41

 

www.darulfatwa.org.au  24

sebesar 1 sha’=lebih kurang 2 kg, dari bahan makanan

pokok daerahnya. Hal ini diwajibkan apabila seorangmuslim tersebut mempunyai harta yang lebih darikebutuhannya untuk membayar hutang, pakaian,

tempat tinggal serta kebutuhan pangan bagi dirinyadan orang yang menjadi tanggungannya pada hariraya dan malamnya.

Diwajibkan niat dalam keseluruhan jeniszakat, yaitu pada saat memisahkan kadar harta bendayang akan dijadikan sebagai zakat.

Zakat tersebut wajib dibagikan pada orangyang termasuk dalam delapan golongan berikut:1. Fakir2. Miskin

3.  Amil zakat4.  Mu’allaf  

5. Hamba (budak)6. Gharim, yaitu orang yang mempunyai hutang dan

tidak mampu membayarnya7. Sabilillah, yaitu orang yang berperang di jalan Allah

dan dia tidak digaji dari pekerjaannya itu (relawan jihad). Bukan yang dimaksud fi sabilillah dalam halini adalah setiap amal yang baik.

8. Ibnu sabil, yaitu musafir yang tidak mempunyai

bekal untuk sampai pada tujuannya.Tidak boleh dan tidak sah memberikan zakat

pada selain dari delapan golongan tersebut diatas. 

Bab IV

PUASA

(pasal)

Setiap muslim mukallaf wajib berpuasa dibulan Ramadlan. Adapun orang yang sedang haid ataunifas, puasanya tidak sah dan keduanya wajibmengqadla puasa yang mereka tinggalkan.

Bagi musafir (yang mengadakan perjalananyang mencapai jarak qashar ), dia boleh berbuka (tidakberpuasa) meskipun perjalanan tersebut tidakmemberatkannya, demikian pula bagi orang yangsakit, hamil atau menyusui yang merasa berat dan sulitapabila dia berpuasa, boleh berbuka tapi wajibmengqadla puasanya.

Diwajibkan bagi orang yang berpuasa supayaberniat setiap hari. Niat tersebut wajib dilakukan padamalam hari dan wajib dijelaskan niatnya. Orang yang

berpuasa wajib menahan dari:1.  Melakukan jima’.2.  Istimna’/onani (mengeluarkan mani dengan tangan

misalnya).

Page 24: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 24/41

 

www.darulfatwa.org.au  25

3.  Muntah dengan sengaja.4.  Murtad.5.  Memasukkan sesuatu sampai pada batas

kerongkongan kecuali air liur yang suci.

6.  Tidak gila, meskipun sebentar.7.  Tidak pingsan selama satu hari penuh.

Tidak sah puasa yang dilakukan pada duahari raya (Idul fitri dan idul adlha), hari tasyriq (11, 12,

13 Dzulhijjah), paruh terakhir dari bulan sya’ban, padahari syak  (30 sya’ban), kecuali apabila orang tersebutmenyambung puasa yang dia lakukan dengan hari-hari sebelumnya, atau karena puasa qadla, atau nadzar,atau puasa yang biasa dia lakukan (seperti puasa

senin– kamis)Orang yang membatalkan puasanya pada

bulan Ramadhan tanpa ada rukhshah (keringanan yangdiberikan dalam syar’) dengan melakukan jima’, makadia berdosa dan harus mengqadla puasa tersebutsegera setelah idul fitri serta diwajibkan baginyamembayar kaffarah (seperti kaffarah Zhihar ), yaitu:memerdekakan budak, apabila dia tidak mampumaka berpuasa dua bulan berturut–turut apabila diatidak mampu maka dia harus memberi makan 60

orang miskin, masing–masing sebanyak satu mud gandum atau makanan pokok daerah tersebut. Satumud adalah cakupan dua telapak tangan orang yangberbadan sedang 

Bab V

HAJI

(Pasal)

Kewajiban haji dan umrah adalah sekaliseumur hidup bagi seorang muslim, merdeka,mukallaf, yang memiliki harta yang cukup untuk

perjalanan ke sana dan kembali lagi ke tanah airnya,lebih dari kebutuhannya untuk membayar hutang,kebutuhan tempat tinggal, pakaian yang layak dannafkah bagi yang wajib dia nafkahi, selamakepergiannya sampai kepulangannya dari tanah suci.

Rukun haji ada enam:1.  Ihram, yaitu berniat dalam hati dengan mengatakan:

”Saya berniat (mulai) melaksanakan ibadah hajiatau umrah”.

2.  Wuquf   di Arafah, (waktunya adalah antaratergelincirnya matahari pada hari Arafah yaitu padatanggal 9 dzulhijjah sampai terbitnya fajar malamhari raya idul adlha).

Page 25: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 25/41

 

www.darulfatwa.org.au  26

3.  Thawaf di baitullah.

4.  Sa’i antara bukit Shofa dan bukit Marwa tujuh kalidari ‘aqd ke ‘aqd.

5.  Memotong sebagian atau seluruh rambut.

6.  Tertib dalam sebagian besar rukunnya.Adapun yang merupakan rukun ibadah umrah

adalah yang tersebut di atas kecuali wukuf di Arafah.Dan tiap-tiap rukun ini mempunyai tuntunan;kewajiban dan syarat-syarat tersendiri yang harusdipenuhi.

Dalam pelaksanaan thawaf disyaratkanmenempuh jarak yang di mulai dari hajar aswadmenuju kembali ke hajar aswad  sebanyak tujuh kaliputaran, dan disyaratkan pula untuk menutup aurat,

suci dari hadats besar dan hadats kecil, sertamenempatkan ka’bah di sebelah kiri kita, tidakmenghadap atau membelakanginya.

Diharamkan bagi orang yang sedang ihram:1.  Memakai wewangian.2.  Meminyaki rambut atau janggut dengan minyak,

lemak (yang sudah mencair) atau lilin yang berasaldari sarang lebah madu yang sudah cair.

3.  Memotong kuku atau rambut.

4.   Jima' (termasuk pula hal-hal yang merupakanpermulaan jima', seperti berciuman).

5.  Melakukan aqad nikah.

6.  Berburu binatang darat yang boleh dimakan danbuas.

7.  Bagi lelaki dilarang menutup kepalanya ataumemakai pakaian yang menutupi sepeti yang

dijahit atau sejenisnya.8.  Bagi wanita dilarang menutup muka dan memakai

sarung tangan.

Barang siapa mengerjakan salah satu dari hal-hal yang diharamkan ini maka dia berdosa dan harusmembayar fidyah. Adapun orang yang merusak ibadahhajinya dengan  jima', maka selain berdosa danmembayar fidyah hajinya rusak dan dia wajibmengqadla  sesegera mungkin dan menyempurnakan

(menuntaskan sampai selesai) ibadah hajinya (yangrusak tersebut). Jadi orang yang merusak hajinyadengan jima’ dia harus tetap meneruskan ibadahnya(tidak boleh memutuskannya) dan pada tahunberikutnya dia mempunyai kewajiban untukmengqadla’nya kembali.

 Wajib haji  adalah:1.  Ihram dari miqot; yaitu tempat yang telah

ditentukan oleh Rasulullah untuk memulai ihram,

seperti tempat yang bernama Dzul hulaifah  sebagaimiqat bagi penduduk Madinah dan orang–orangyang melewati daerah ini.

Page 26: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 26/41

 

www.darulfatwa.org.au  27

2.  Bermalam di Muzdalifah ketika haji menurut satupendapat, dalam pendapat yang lain tidak wajib.

3.  Bermalam di Mina menurut satu pendapat, dalampendapat yang lain tidak wajib.

4.  Melempar jumrah aqabah pada hari raya qurban(10 Dzulhijjah).

5.  Melempar tiga jumrah (Jumrah Ula, JumrahWustha dan Jumrah Aqabah) pada hari tasyriq (11,12, 13 Dzulhijjah).

6.  Thawaf wada’ menurut satu pendapat dalammadzhab Syafi'i.

Orang yang tidak melaksanakan keenamperkara ini (wajib haji), tidak rusak ibadah hajinya,

tetapi dia berdosa dan harus membayar  fidyah.Berbeda dengan rukun–rukun yang telah disebutkansebelumnya, orang yang tidak melaksanakannya(sekalipun satu rukun) maka hajinya tidak sah danorang yang meninggalkannya tidak bisamenggantinya dengan dam; denda berupamenyembelih kambing.

Diharamkan berburu binatang dan memotongpepohonan di dua tanah haram baik bagi orang yangsedang melaksanakan ibadah haji atau tidak. Jika hal

ini dilakukan di Mekah maka wajib membayar fidyah,berbeda jika dilakukan di Madinah maka tidak wajibmembayar fidyah. Tanah haram-nya Madinah adalahyang ada di antara bukit ‘ Ayr  dan bukit Tsawr .

Bab VI

 MU'AMALAT

(pasal) 

Diwajibkan bagi setiap muslim mukallaf (baligh,berakal dan telah sampai padanya dakwah Islam)

untuk tidak melakukan sesuatu apapun sebelummengetahui apa yang dihalalkan dan yang diharamkanAllah berkenaan dengan hal tersebut, karena Allahtelah membebankan kepada kita beberapa perkara,maka wajib bagi kita untuk memenuhi apa yang telahdibebankan kepada kita tersebut.

Allah telah menghalalkan jual beli (al Bay’) danmengharamkan riba. Jual beli yang dihalalkan olehSyari’at Islam (al Bay’) telah dibatasi dengan Al at-Ta’rif(al yang menjadikan suatu kata menjadi ma’rifah;definitif) ;  yang berarti jual beli tertentu  , karena(bentuk-bentuk) jual beli tidaklah sah seluruhnyakecuali jual beli yang memenuhi syarat-syarat dan

Page 27: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 27/41

 

www.darulfatwa.org.au  28

rukun-rukunnya, karena itulah wajib dipenuhituntunan tersebut.

Maka bagi orang yang hendak melakukantransaksi jual beli ia harus mempelajari ilmu tentang jual beli, karena jika tidak, maka mau tidak mau iaakan memakan riba. Rasulullah shallallahu ‘alayhiwasallam bersabda:

"A1'%?u,12 ' [_\'?y,12 ' MVb,1 ( 4 i4HM[,1 ~;_  Ju ) *2'y,1 J +HX,1 "!"#

 $%&'%(" )*+,-.! 

Maknanya: “Pedagang yang jujur kelak akan dikumpulkandi hari kiamat dengan para nabi, para Shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid”.

Kedudukan yang tinggi tersebut tidaklah iadapatkan melainkan karena kesungguhannya dalammengekang jiwa dan nafsunya untuk menjalankantransaksi-transaksi (akad) sesuai dengan aturansyara’. Karena jika tidak, nyatalah ancaman Allah bagimereka yang melampaui batas-batas (yang telahditetapkan oleh syari'at). Kemudian akad-akadlainnya seperti akad al-ijarah (sewa menyewa), al-qiradl(bagi hasil), al-rahn  (penggadaian), al-wakalah (perwakilan), al-wadi’ah  (titipan), al-‘ariyah  (pinjammeminjam), asy-syarikah (perserikatan; kongsi) dan al-musaqah (perburuhan dalam menyiram tanaman) jugaharus dipenuhi syarat-syarat dan rukun-rukunnya.

Akad nikah membutuhkan kehati-hatian danketelitian yang lebih agar terhindar dari akibat-akibat

hukum karena kecerobohan dalam hal tersebut. AlQur’an telah mengisyaratkan akan pentingnya haltersebut; Allah berfirman:

]L$9H?$, P-1$2 &.H?6b,1 H$R&n";<I$2 189H$o "k<j"MPF"R!$2 "k<j$W<K"o! 1";<I 1;&b$41/A $Q"_Pl3,1 H$%\_!H$_ [

)/,%-.!:6( 

Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman jagalahdirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu”. (Q.S. at-Tahrim: 6)

Al Imam ‘Atha’ -semoga Allah meridlainya-berkata (dalam penafsiran ayat di atas): “Yaitu denganBelajar tata cara mengerjakan shalat, puasa, jual beli,nikah dan thalaq”.15 

15  Diriwayatkan  oleh al Khathib al Baghdadi dalam kitabnya al

Faqih wa al Mutafaqqih (1/13).

Page 28: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 28/41

 

www.darulfatwa.org.au  29

Bab VII

RIBA

(Pasal)

Riba hukumnya haram, baik melakukannya,memakannya, mengambil (harta)nya, mencatatnyadan menjadi saksinya.

Riba adalah:v   Jual beli salah satu dari an-naqdayn  dengan yang

lain (emas dengan perak) dengan penundaanpenyerahan salah satunya. Yang dimaksud denganan-naqdayn adalah emas dan perak, baik yangberbentuk mata uang atau lempengan, atauperhiasan dan atau masih dalam bentuk aslinyaberupa butir-butir kecil (Tibr ).

v  Atau akad jual beli (emas dengan perak) dengantanpa serah terima pada saat yang sama. Artinya

dua orang yang bertransaksi (dalam jual beli emasatau perak tersebut) berpisah sebelum adanyaserah terima.

v  Atau melakukan akad jual beli antara jenis yangsama; emas dengan emas atau perak dengan perak,tapi dengan penundaan penyerahan dari salah satukeduanya (pihak penjual dan pembeli), atau dengan

adanya perpisahan antara penjual dan pembelisebelum saling menyerahterimakan dua barangtersebut.

v  Atau membuat akad dalam transaksi jual beli emasdengan emas atau perak dengan perak denganadanya tambahan timbangan pada salah satu darikeduanya.

v  Demikian juga riba berlaku dalam jual belimakanan, artinya haram jual beli makanan denganmakanan lain yang berlainan jenis; seperti jual beli

qamh dengan sya’ir kecuali jika memenuhi duasyarat; "yaitu tidak menyebutkan waktu penundaandalam penyerahan, dan antara pembeli dan penjualtidak berpisah sebelum saling serah terima". Jugaberlaku riba ini dalam jual beli makanan denganmakanan lain yang sama jenisnya; seperti jual beliburr   dengan burr   -dari jenis yang sama- kecualidengan dua syarat yang disebutkan di atas dan satusyarat lagi; sama dalam timbangannya. Karenaitulah haram jual beli sya'ir   dengan sya'ir , kecuali

apabila dengan: "takaran yang sama, tidak denganpenundaan penyerahan, dan saling serah terimasebelum berpisah".

Page 29: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 29/41

 

www.darulfatwa.org.au  30

v  Haram menjual barang yang belum dia terima(dalam kepemilikannya).

v  Atau menjual daging dengan hewan.v  Atau jual beli hutang dengan hutang; seperti

apabila si Zaid berhutang kepada seseorang,kemudian orang tersebut menjual hutang(hartanya yang berupa hutang di Zaid) tersebutkepada ‘Amr (karena ia berhutang kepada 'Amr)dengan harga yang bertempo sampai satu bulanmisalnya.

v  Atau menjual sesuatu yang bukan miliknya.artinya menjual sesuatu yang bukan miliknya atausesuatu yang tidak diwakilkan kepadanya untukmenjualnya.

v  Atau menjual sesuatu yang tidak terlihat. Dalamsatu pendapat imam Syafi’i menyatakan boleh jikadisebutkan sifat-sifatnya.

v  Tidak sah transaksi jual beli yang dilakukan olehorang yang tidak mukallaf . Maka tidak sah jual beliorang yang gila atau anak kecil. Dalam madzhabimam Ahmad; sah jual belinya anak kecil yangsudah mencapai tamyiz.

v  Atau jual beli barang yang tidak mampu untukdiserah terimakan.

v  Atau Jual beli sesuatu yang tidak ada manfa’atnya.v  Menurut sebagian ulama tidak sah jual beli dengan

tanpa menyebutkan shighat akad (ijab qabul),menurut sebagian ulama lainnya sah dengan taradli 

(saling ridla) walau dengan tanpa menyebut shighat 

akad.v  Jual beli sesuatu yang tidak masuk dalam

kepemilikannya; seperti memperjual belikan orang

merdeka dan tanah yang tidak bertuan.v  Jual beli benda majhul  (barang yang tidak

diketahui).v  Jual beli benda najis; seperti darah,v  Jual beli setiap benda yang memabukkan,v  Jual beli benda yang diharamkan; seperti thunbur  

(alat musik yang sejenis gitar),v  Juga haram jual beli benda yang halal dan suci

kepada orang yang diketahui akan menggunakanbenda tersebut untuk kemaksiatan; seperti menjual

anggur kepada orang yang akan membuat khamr ,atau menjual senjata kepada orang yang akanmenyakiti orang lain,

v  Jual beli benda-benda yang memabukkan,v  Menjual benda yang ada cacatnya dengan tanpa

memberitahukan cacatnya.

{Faedah}

Tidak sah membagi harta peninggalan mayitdan memperjual belikannya sebelum dilunasi hutang-hutang si mayit, dilaksanakan wasiatnya dandikeluarkan ongkos haji dan umrahnya jika si mayitmemiliki kewajiban untuk melaksanakannya, kecuali

Page 30: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 30/41

 

www.darulfatwa.org.au  31

apabila benda-benda peninggalannya dijual dengantujuan untuk menyelesaikan hal-hal tersebut di atas. Jadi harta peninggalan mayit itu seperti halnya hartayang digadaikan ( Marhun), artinya bahwa harta

tersebut tertahan oleh hal-hal tersebut dan belumboleh dibagi, seperti halnya seorang budak yangmencuri sekalipun senilai seper enam dirham, makabudak tersebut tidak boleh dijual (oleh tuannya)hingga dipenuhi tanggungannya (dengandikembalikan barang yang dicurinya) atau diperolehizin dari pemilik harta yang dicuri untuk dijual(budak tersebut).

Haram hukumnya bagi seseorang (si A)melemahkan minat beli seorang pembeli (si B) setelah

adanya kesepakatan harga antara dia (si B) denganpenjual, agar orang pertama (si A) dapat membelibarang tersebut. Atau melemahkan minat penjual saathendak menjual barangnya kepada si B dengan hargayang sudah disepakati mereka berdua, agar penjualmenjual barangnya tersebut kepada si A. Terlebih lagibila perbuatan "melemahkan minat" ini dilakukanpada saat telah terjadinya akad (dalam tempo khiyar )antara penjual dan pembeli.

 Juga haram membeli makanan pokok pada

waktu mahal harganya dan sangat dibutuhkanmasyarakat untuk ditimbun lalu dijual dengan hargayang lebih mahal, juga haram menambah hargabarang untuk menipu konsumen (an-Najsy). Haram

memisahkan budak perempuan dengan anaknya yangmasih belum tamyiz, menipu dan berkhianat (saat jualbeli) dalam membuat takaran, menimbang barang,mengukur dengan hasta dan menghitung dengan

bilangan, dan atau juga berbuat bohong. Diharamkan juga menjual kapas atau barang dagangan lainnyadengan harga lebih tinggi dengan sebab memberikanpinjaman hutang kepada pembeli (kapas) tersebut,atau juga memberikan hutang kepada penjahit ataupegawai buruh lainnya kemudian dipekerjakandengan gaji dibawah standar normal karena sebabhutang tersebut, artinya jika si pemberi hutangmensyaratkan hal tersebut (transaksi ini disebutdengan ar-Rabthah), atau memberikan hutang kepada

para petani sampai waktu panen datang, kemudianpara petani tersebut menjual hasil panennya itu kepadasi pemberi hutang dengan harga yang lebihrendah/murah sedikit karena hutang tersebut.(praktek seperti ini disebut dengan al-Maqdliyy).

Demikian pula bentuk-bentuk transaksi yangdilakukan orang-orang sekarang, kebanyakan tidakmengindahkan peraturan-peraturan syari’at.

Maka bagi orang yang mengharapkan ridlaAllah dan keselamatan agama dan dunianya

hendaklah ia mempelajari apa yang dihalalkan dan apayang diharamkan kepada orang yang 'Alim(mengetahui ilmu-ilmu agama), Wari’ (menjaga diridari hal-hal yang haram), Nashih (yang suka memberi

Page 31: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 31/41

 

www.darulfatwa.org.au  32

nasihat) dan syafiq (penyayang) kepada agamanya

karena sesungguhnya mencari harta yang halal adalahkewajiban setiap muslim.

 

(Pasal) 

Seseorang yang mampu (berkecukupan) wajibmemberi nafkah orang-orang tuanya yang tidakmampu (fakir), sekalipun orang-orang tuanya tersebutmampu bekerja. Juga wajib bagi orang tersebutmemberi nafkah anak turunannya (anak cucu) yangkesulitan dan tidak mampu mencari nafkah sendiri,baik karena mereka masih kecil atau karena penyakit

yang dideritanya yang menyebabkan mereka tiadakmampu bekerja.

Wajib atas seorang suami memberi nafkah danmahar (mas kawin) kepada istrinya, dan wajib atasnyamemberi mut’ah untuk istri yang ditalaknya. Mut’ah adalahharta yang diberikan kepada sang istri yang ditalak tanpasebab dari pihak istri.

Wajib atas pemilik hamba sahaya atau pemilikbinatang-binatang ternak untuk memberi nafkahmereka semua, dan tidak membebankan merekapekerjaan yang di luar kemampuan mereka, juga tidakboleh memukul mereka tanpa hak.

Wajib bagi seorang istri ta’at kepada suaminyaberkenaan dengan dirinya kecuali dalam hal yangtidak dihalalkan. Seorang istri tidak boleh melakukanpuasa sunnah dan tidak boleh keluar dari rumah suaminyatanpa seizin suaminya. 

Bab VIII

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN HATI

(Pasal)

Di antara kewajiban-kewajiban hati adalah; Imankepada Allah, dan iman kepada segala apa yangdatang dari Allah, iman kepada Rasulullah dan imankepada segala apa yang datang dari Rasulullah.

Dan ikhlas; artinya adalah berbuat ketaatanhanya karena Allah semata. Menyesal atas maksiatyang telah diperbuatnya. Tawakkal kepada Allah. Muraqabah lillah (merasa bahwa Allah selalumengetahui segala perbuatannya). Ridla atas taqdirAllah dalam arti berserah diri kepada-Nya dan tidakmembangkang (i’tiradl) kepada-Nya, mengagungkanajaran-ajaran-Nya, bersyukur atas nikmat yang telah

Page 32: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 32/41

 

www.darulfatwa.org.au  33

dikaruniakan Allah kepadanya (dalam pengertiantidak menggunakan pemberian Allah tersebut dalamkemaksiatan), Sabar dalam menjalankan perintah danmeninggalkan larangan (hal-hal yang diharamkan

oleh) Allah juga sabar terhadap musibah yangditimpakan oleh Allah kepadanya, membenci syetan,membenci perbuatan maksiat, mencintai Allah, al-Qur’an, Rasulullah, sahabat-sahabat rasulullah,beserta keluarganya dan orang-orang shaleh. 

MAKSIAT ANGGOTA BADAN

(Pasal)

Maksiat Hati 

Di antara maksiat hati adalah: riya' dalamberamal kebaikan, artinya berbuat kebaikan karenamanusia; agar dapat pujian dari manusia. Perbuatanriya ini dapat menghilangkan pahala kebaikan yangdilakukannya. 'Ujub dalam berbuat ketaatan; artinyamenganggap bahwa ibadah yang ia kerjakan adalah

murni hasil dari usahanya melupakan bahwa ituadalah karunia dari Allah. Ragu akan adanya Allah.Merasa aman dari siksaan dan ancaman Allah danatau putus asa dari rahmat Allah. Sombong kepada

manusia; artinya menolak kebenaran dari orang laindan memandang rendah manusia. Dengki (al-Hiqd),yaitu; menyimpan rasa permusuhan yang disertaidengan usaha untuk mewujudkannya serta ia sendiri

tidak membenci perasaan hatinya tersebut. Iri hati (al-Hasad), artinya; membenci kenikmatan yang diraiholeh seorang muslim dan merasa keberatan dengannyayang disertai dengan usaha untuk melenyapkankenikmatan tersebut darinya. Mengungkit-ungkitshadaqah yang ia berikan kepada orang lain, perbuatanini meleburkan pahala shadaqahnya; seperti ia berkatakepada orang yang telah menerima shadaqahnya:"Bukankah aku telah telah memberimu ini dan itupada hari demikian?". Terus-menerus dalam berbuat

dosa. Berburuk sangka kepada Allah dan hamba-hamba-Nya. Mendustakan (tidak mempercayaiadanya) ketentuan (qadar) Allah. Gembira denganmaksiat yang ia kerjakan atau yang dikerjakan oranglain. Berkhianat sekalipun kepada orang kafir; sepertiberjanji akan melindungi orang kafir tersebut tapikemudian justru ia membunuhnya. Melakukan makar(al-Makr), yaitu; mencelakakan orang muslim dengancara sembunyi-sembunyi atau tipu muslihat.Membenci sahabat-sahabat rasulullah, keluarganya

dan orang-orang shaleh. Pelit (al-Bukhl) dalam hal yangdiwajibkan Allah, Kikir (as-Syuhh)  (lebih parah daripelit) dan tamak (al-Hirsh). Meremehkan ataumenganggap kecil sesuatu yang diagungkan atau

Page 33: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 33/41

 

www.darulfatwa.org.au  34

digambarkan keburukan dan kepedihannya olehAllah; seperti perbuatan ta'at, perbuatan maksiat(seperti meremehkan ancaman yang dijanjikan olehbagi mereka yang berbuat maksiat), al Qur’an, ilmu

agama, surga dan neraka.

(Pasal)

Maksiat Perut 

Di antara maksiat perut adalah: Makan hartariba, menarik pajak,  ghasab (mengambil hak milikorang lain dengan paksa), mencuri (mengambil harta

orang dengan cara sembunyi-sembunyi), dan setiapharta yang dihasilkan dari transaksi yang diharamkanoleh syari’at.

Minum khamr (arak); pelakunya dihukumdengan dicambuk sebanyak 40 kali, jika pelakunyaadalah seorang yang merdeka, dan setengahnya (20kali cambuk) jika hamba sahaya. Dan boleh bagikhalifah menambah hukuman tersebut berdasarkankemaslahatan yang dilihatnya. Makan barang-barangyang memabukkan, barang najis dan mustaqdzar (tidak

najis tetapi menjijikkan seperti ingus, air ludah dansemacamnya). Makan harta anak yatim atau hartawakaf dengan menyalahi apa yang telah disyaratkanoleh orang yang mewakafkannya. Menerima

pemberian orang lain yang diberikan kepadanyakarena rasa malu dan tidak tulus dalammemberikannya.

(Pasal)

Maksiat Mata 

Di antara maksiat mata adalah: Melihatperempuan ajnabiyah (bukan mahramnya) ke muka dandua telapak tangannya dengan syahwat, atau melihatkepada selain muka dan dua telapak tangannyasekalipun tanpa syahwat. Demikian juga sebaliknya;perempuan melihat laki-laki yang bukan mahramnyakepada apa yang ada di antara pusar dan lututnya.Tidak haram bagi perempuan tersebut melihat kepadayang selain antara pusar dan lutut dengan tanpasyahwat. Haram juga melihat aurat (sekalipun sesama jenis). Haram bagi laki-laki dan perempuan membukadua aurat besarnya (Qubul dan Dubur) di tempat yangsepi dengan tanpa ada hajat. Boleh (Halal) bagiseseorang dengan mahramnya atau sesama jenismelihat kepada selain antara pusar dan lutut dengan

tanpa syahwat. Haram memandang hina atau rendahterhadap seorang muslim. Juga melihat isi rumahorang lain tanpa seizin tuan rumah, atau melihatsesuatu yang disembunyikannya.

Page 34: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 34/41

 

www.darulfatwa.org.au  35

(Pasal)

Maksiat Lidah 

Di antara maksiat lidah adalah: Ghibah, yaitu;apabila engkau menyebut–nyebut sesama saudaramuslim dengan sesuatu yang ia membencinya (untukdibicarakan terhadap orang) di antara apa yang adapada diri orang tersebut di belakangnya artinya tidakdi hadapannya. Namimah, yaitu; menyebarkan isu ataupropaganda permusuhan (provokasi). Tahrisy, yaitu;provokasi dengan tanpa ucapan, sekalipun antarabinatang. Berbohong (perkataan yang tidak sesuaidengan kenyataan). Sumpah palsu. Mengucapkan

kalimat-kalimat yang mengandung qadzaf ; kalimatqadzaf ini sangat banyak sekali, intinya tuduhankepada seseorang atau salah seorang kerabatnyadengan perbuatan zina, baik dengan kata-kata yangsharih (jelas) secara mutlak (dengan atau tanpa niat)atau dengan kata-kata kinayah (sindiran) yang disertaidengan niat tuduhan. Pelakunya (jika orang merdeka)dihukum dengan 80 kali cambukan dan setengahnyabila ia seorang hamba sahaya. Mencaci sahabatRasulullah. Bersaksi palsu. Menunda-nunda dalam

membayar hutang padahal dia mampu untukmembayarnya. Mencaci, melaknat dan menghinaseorang muslim dan setiap perkataan yangmenyakitinya. Berdusta kepada Allah dan rasul-Nya,

melakukan dakwa (mengakui hak milik orang lainsebagai miliknya) palsu, thalak bid’iy  (yaitu mentalakistri dalam keadaan haid atau dalam keadaan suci yangtelah ia setubuhi pada masa suci tersebut). Zhihar , yaitu

berkata kepada istri: “Punggungmu seperti punggungibuku”, artinya aku tidak lagi menggaulimu. Pelakuzhihar   dikenakan kifarat jika tidak mentalaknyaseketika itu. Kifaratnya adalah; memerdekakan budakmukmin yang normal (sehat dan tidak cacat), jika tidakmampu maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut, dan jika tidak mampu berpuasa maka harusmemberi makan 60 orang miskin dengan 60 mud (satumud  adalah satu cakupan dua tangan ukuran tanganorang yang sedang, tidak terlalu kecil atau terlalu

besar). Salah dalam membaca al-Qur’an dengan bacaanyang bisa merusak makna, atau bacaan yang merusaki’rab (harakat akhir kata) sekalipun tidak sampaimerusak makna. Meminta-minta (mengemis) bagiorang yang berkecukupan dengan harta ataupekerjaannya. Bernadzar dengan tujuan menggagalkanhak waris ahli warisnya. Tidak berwasiat tentanghutangnya atau suatu benda titipan yang ada padanya;yang keduanya tidak diketahui oleh orang lain.Menisbatkan diri kepada selain ayahnya atau kepada

selain tuannya yang telah memerdekakannya, sepertiberkata; "saya telah dimerdekakan oleh si fulan",dengan menyebutkan nama orang lain yang tidakmemerdekakannya. Melamar perempuan yang telah

Page 35: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 35/41

 

www.darulfatwa.org.au  36

dilamar muslim lainnya. Memberi fatwa tanpaberdasarkan ilmu. Belajar dan atau mengajarkan ilmuyang membahayakan tanpa ada sebab syar’i. Memakaihukum selain hukum Allah. Meratapi musibah

dengan menyebut-nyebut kebaikan dan ataumenjerit-jerit karena kematian seseorang. Setiapperkataan yang mendorong seseorang untuk berbuatkemaksiatan dan atau perkataan yang melemahkanseseorang dari melaksanakan pekerjaan wajib. Setiapperkataan yang mengandung hinaan terhadap agama,salah seorang nabi, ulama, al-Qur’an atau ajaran-ajaran Allah lainnya. Meniup seruling. Berdiam diridari amar ma’ruf dan nahi munkar tanpa ada udzursyar’i. Menyembunyikan ilmu yang wajib dipelajari

(tidak mengajarkannya) kepada orang yangmenuntutnya darinya. Mentertawakan orang karenakeluarnya angin darinya, atau mentertawakan seorangmuslim dengan tujuan menghinanya.Menyembunyikan persaksian dan tidak menjawabsalam yang wajib untuk dijawab. Haram bagi seorangyang sedang berihram haji atau umrah menciumsuami atau istri yang membangkitkan syahwat, jugabagi yang sedang menjalankan puasa fardlu apabiladikhawatirkan dapat menyebabkan keluarnya mani

dan ada pendapat yang mengatakan bahwa haltersebut hukumnya makruh, juga haram menciumorang yang haram untukcdicium.

(Pasal) 

Maksiat Telinga 

Di antara maksiat telinga adalah: Mendengarperkataan orang yang dirahasiakan darinya.Mendengar bunyi seruling, biola (alat musik yangmenyerupai gitar) dan suara-suara lain yangdiharamkan. Juga haram hukumnya mendengar ghibah,namimah  dan semacamnya. Berbeda halnya jikamendengar suara-suara tersebut tanpa disengaja dan iamembencinya, namun demikian dia harusmengingkarinya jika mampu.

(Pasal)

Maksiat Kedua Tangan

Di antara maksiat kedua tangan: Mengurangitakaran, timbangan atau ukuran (dengan hastamisalnya). Mencuri, dan pencuri barang yang senilaiseperempat dinar dari tempat biasanya barang tersebutdisimpan, akan dikenakan hukuman had  dengandipotong tangan kanannya kemudian jika diamengulanginya lagi maka dipotong kaki kirinya, jikadia mengulanginya kembali maka dipotong tangankirinya, kemudian kaki kirinya. Merampas hak oranglain secara terang-terangan dengan mengandalkan lari

Page 36: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 36/41

 

www.darulfatwa.org.au  37

(an-Nahb), Menguasai hak orang lain secara terang-terangan dengan mengandalkan kekuatan (Ghashb)dan mengambil pajak dan mengambil harta  ghanimah sebelum dibagikan secara syar’i. Dan membunuh,

kifaratnya secara mutlak yaitu memerdekakan hambasahaya yang sehat (tidak cacat), jika dia tidak mampumaka berpuasa dua bulan berturut–turut, dan kalaumembunuhnya dengan sengaja maka ia dikenakanhukuman qishash  kecuali dimaafkan oleh ahli warisdengan syarat membayar diyat atau dengan cuma-cuma (gratis). Sedangkan membunuh karena tersalah(Qatl al Khatha’) dan yang menyerupainya (Syibh alKhatha’) maka hukumnya wajib membayar diyat yaituseratus unta jika yang terbunuh adalah laki-laki

merdeka yang muslim dan separuhnya bagiperempuan merdeka yang muslimah, dan hukum diyat

itu disesuaikan dengan kasus pembunuhannya. Dan diantara maksiat tangan ialah memukul tanpa hak. Danmengambil suap dan menyuap. Dan membakar hewankecuali jika hewan itu menyakiti dan tidak ada jalanlain untuk menolak bahayanya, memotong-motongtubuh hewan. Bermain dadu dan semua yangmengandung perjudian hingga permainan anakdengan kaplek, dan memainkan alat musik yang

diharamkan seperti biola, robab, seruling dan gitar.Diharamkan bagi laki-laki menyentuh perempuanyang ajnabi  (bukan mahram) dengan sengaja tanpakain penghalang atau dengan menggunakan kain

penghalang tapi dengan syahwat walaupun dengansejenisnya atau mahramnya. Menggambar sesuatuyang bernyawa. Tidak membayar zakat atau hanyamengeluarkan sebagian saja padahal sudah tiba

waktunya dan ia mampu untuk membayarnya,mengeluarkan sesuatu yang tidak menjadikan sahzakatnya, membagikan zakatnya kepada mereka yangtidak berhak menerimanya, tidak membayar upahburuh. Tidak menolong orang yang sedang dalamDlarurah (kesulitan yang sangat berat) dengan sesuatuyang menyelamatkannya tanpa ada udzur syar’i, tidakmenolong orang yang sedang tenggelam padahal tidakada udzur syar’i. Menulis sesuatu yang haram untukdiucapkan. Khianat; yaitu kebalikan nasihat, hal ini

bisa terwujud dalam perkataan, perbuatan dankeadaan.

(Pasal)

Maksiat farji

Di antara maksiat farji adalah Zina (yaitumemasukkan kepala penis ke dalam qubul). Liwath 

(yaitu memasukkan kepala penis melalui dubur).Hukuman bagi orang yang berbuat zina atau liwath adalah Rajam; dilempar dengan batu sampaimeninggal, bagi laki – laki dan perempuan yang sudah

Page 37: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 37/41

 

www.darulfatwa.org.au  38

menikah atau dicambuk seratus kali dan diasingkanselama satu tahun bagi yang belum menikah dan bagiseorang budak setengah dari ketentuan tersebut.

Bersetubuh dengan hewan meskipun hewan

tersebut miliknya, onani dengan selain tangan istrinyadan tangan budaknya yang halal baginya, bersetubuhdi saat haidl, nifas, atau telah suci dari keduanya tapibelum mandi hadats besar atau setelah mandi wajibtapi tanpa disertai niat yang sah, atau disebabkantertinggalnya salah satu syarat dari syarat-syaratmandi wajib. Menampakkan sesuatu di hadapanorang yang haram melihatnya atau membukanyadalam keadaan sendirian tanpa tujuan apapun.Menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang

air kecil atau besar tanpa ada penghalang (penutup didepannya yang tingginya 2/3 hasta atau lebih). Atauada sesuatu yang menghalanginya akan tetapi jauhdarinya lebih dari tiga hasta atau penghalang tersebuttingginya kurang dari 2/3 hasta kecuali pada tempatyang memang dikhususkan untuk buang air (bolehmenghadap atau membelakangi kiblat bila berada ditempat yang khusus disediakan untuk buang hajatseperti WC dan kamar kecil). Buang air besar di ataskuburan, Buang air kecil di masjid di tempat yang

dimuliakan secara syariat meskipun kencingnyaditaruh di tempat semacam botol, Tidak khitanpadahal ia telah baligh, tapi menurut mazhab imamMalik hal ini dibolehkan.

(Pasal)Maksiat kaki 

Di antara maksiat kaki : Pergi untuk melakukan

perbuatan dosa seperti mencelakakan sesama muslimdengan menghasut seorang penguasa atau yanglainnya, atau untuk membunuhnya; yaitu berjalanuntuk membunuhnya atau melukainya tanpa hak.Kaburnya seorang hamba dari majikannya, istri darisuamiya, seseorang pelaku jinayah dari hukumanqihsash, lari dari hutang, lari dari tanggungjawabmemberi nafkah, lari dari kewajiban berbakti kepadakedua orang tua atau lari dari tanggungjawabmemelihara anak. Berjalan dengan sombong.

Melangkahi pundak orang lain kecuali untukmenempati tempat yang kosong. Berjalan di depanorang yang sedang shalat apabila syarat-syaratpembatasnya (Sutrah)  terpenuhi. Mengarahkan kaki(dengan selonjor misalnya) ke mushaf padahal mushafdalam posisi/tempat yang tidak tinggi. Dan setiapperjalanan untuk melakukan perkara yang haram danmeninggalkan kewajiban.

Page 38: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 38/41

 

www.darulfatwa.org.au  39

(Pasal)

Maksiat Badan

Di antara maksiat badan: Menyakiti (‘Uquq) 

kedua orang tua. Kabur dari peperangan; yaitu laridari barisan tentara Islam yang berperang di jalanAllah setelah sampai di medan peperangan.Memutuskan tali silaturrahmi. Menyakiti tetanggameskipun seorang kafir; yang telah mendapat jaminankeamanan. Menyemir rambut dengan warna hitam(sebagian ulama membolehkan apabila tidakbertujuan untuk menipu dan mengelabui). Laki–lakimenyerupai perempuan dan sebaliknya yakni dengansesuatu yang khusus bagi salah satu jenis dalam halberpakaian, sikap dan lain–lain. Isbal (melebihkanpakaian hingga ke bawah mata kaki) dengan niatpamer atau sombong. Memberi warna pada tangandan kaki dengan daun pacar bagi laki-laki tanpa adakebutuhan yang diperbolehkan syara’.

Membatalkan ibadah wajib (seperti shalat,puasa) tanpa udzur syar’i. Membatalkan ibadah hajidan umrah yang status keduanya adalah sunnah bagipelakunya. Meniru perbuatan orang mukmin dengan

tujuan menghinanya. Mencari-cari kejelekan orang.Memakai atau yang membuat tato. Tidak bertegursapa terhadap seorang muslim selama lebih dari tigahari kecuali ada alasan yang diperbolehkan syara’.

Duduk bersama dengan ahli bid’ah atau orang fasiqsehingga si fasiq tenggelam dalam kefasikannya.

Memakai emas, perak dan kain sutra atausesuatu yang kadar ketiganya lebih banyak bagi laki-

laki yang telah baligh kecuali cincin perak. Khalwahdengan  ajnabiyah  yaitu berduaan antara laki-laki danperempuan yang bukan mahramnya di tempat yangsunyi tanpa ada orang ketiga; laki-laki atau perempuanyang disegani. Perginya seorang wanita tanpamahram. Mempekerjakan orang lain yang merdekasecara paksa. Memusuhi wali. Menolong/membantudalam berbuat maksiat. Menyebarkan sesuatu yangpalsu. Memakai peralatan rumah (bejana-bejana) yangterbuat dari emas dan perak atau menyimpannya, dan

untuk perhiasan diperbolehkan bagi perempuan.Meninggalkan sesuatu yang fardlu, ataumelaksanakannya tapi dengan meninggalkan rukunatau syaratnya atau melakukan hal yangmembatalkannya. Meninggalkan shalat jum’at yanghukumnya wajib baginya meskipun dia melakukanshalat Zhuhur. Meninggalkan shalat berjama’ah bagiseluruh penduduk desa umpamanya. Mengakhirkanshalat fardlu sampai keluar dari waktunya tanpaudzur. Melempar binatang buruan dengan sesuatu

yang berat dan tumpul (dengan sesuatu yang dapatmembunuhnya karena sebab beratnya seperti batu).Menjadikan hewan sebagai sasaran latihan. Perempuanyang sedang dalam masa iddah keluar rumah tanpa

Page 39: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 39/41

 

www.darulfatwa.org.au  40

udzur. Tidak menjalankan ihdad atas meninggalnya

suami. Mengotori masjid dengan benda najis ataumeskipun dengan benda yang suci. Menunda-nundahaji bagi yang telah mampu sampai meninggal dunia.

Berhutang bagi orang yang tidak ada harapan secaralahiriyah dapat membayar hutangnya dan orang yangmenghutanginya tidak tahu akan hal tersebut. Tidakmemberikan tempo waktu yang lebih lama bagi orangyang tidak sanggup membayar hutang. Menggunakanharta untuk perbuatan maksiat. Merendahkan alQur’an dan ilmu syara’ dan membiarkan anak kecilyang sudah mumayyiz untuk melakukan itu.Memindahkan batasan tanah (memindahkan batasanantara tanah miliknya dengan tanah milik orang lain).

Memanfaatkan tanah jalan dengan sesuatu yang tidakdiperbolehkan. Menggunakan barang pinjaman tidakpada fungsinya, memakainya melebihi batas waktuyang telah ditentukan atau meminjamkannya kepadaorang lain.

Melarang orang mengunakan fasilitas umumseperti padang rumput untuk menggembala,melarang orang lain mencari kayu bakar di tanahyang tidak bertuan, melarang orang lain mencarigaram atau emas dan perak di lahan tambang milik

umum dan lainnya. Melarang orang lain mengambilair dari sumbernya. Mengunakan barang temuansebelum diumumkan ke publik/masyarakat sesuaidengan syarat-syaratnya. Duduk sambil melihat

kemunkaran kecuali ada udzur. Bertamu di suatuperayaan tanpa diundang atau yang mengadakanpesta mengizinkannya masuk karena merasa malu bilamengusirnya.

Membedakan antara istri–istri (oleh suami yangberpoligami) dalam hal nafkah dan bermalam,sedangkan kecondongan cinta dan sayang yang lebihpada salah satunya bukanlah maksiat. Keluarnyaseorang perempuan dari rumah untuk mencariperhatian atau menggoda laki–laki.

Melakukan sihir. Tidak taat padaImam/Khalifah; seperti mereka yang membangkangkepada sayyidina Ali dan bahkan memeranginya, alBayhaqi mengatakan bahwa seluruh orang yang

memerangi Ali adalah bughat  (pembangkang), begitupula fatwa Imam Syafi’i sebelumnya, meskipun diantara mereka ada yang tergolong sahabat pilihankarena seorang wali sekalipun tidak mustahil berbuatdosa sekalipun dosa besar. Mengurus anak yatim,masjid atau menjadi hakim padahal ia mengetahuibahwa dirinya tidak mampu menjalankan amanattersebut. Menyembunyikan dan melindungi orangyang zhalim dari orang yang ingin mengambil hakdarinya. Menakut-nakuti orang muslim. Membegal

dan pembegal ini dihukum sesuai dengan perbuatankriminalnya bisa didera, atau dipotong tangan dankakinya secara berlawanan apabila ia membegal tanpamembunuh korbannya atau dibunuh dan disalib

Page 40: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 40/41

 

www.darulfatwa.org.au  41

apabila ia membunuh korbannya. Tidakmelaksanakan apa yang telah dinadzarkan. Wishaldalam berpuasa ;  yaitu berpuasa dua hari atau lebihsecara berturut–turut tanpa makan apapun.

Menempati tempat duduk orang lain ataumendesaknya dan sampai menyakitinya ataumengambil giliran orang lain. 

Bab IX

 T #$"  

Wajib atas setiap mukallaf bertaubat dengansegera atas dosa–dosa yang dilakukannya; yaitudengan menyesali perbuatan dosanya,meninggalkannya dan bertekad untuk tidakmengulanginya kembali. Bila dosa yang ia lakukanadalah meninggalkan kewajiban maka segera iamengqadla kewajiban tersebut atau bila berkenaandengan hak sesama manusia maka segera iamengembalikannya atau meminta maaf dan direlakandarinya.

Page 41: Mukhtashar Al Harari

7/24/2019 Mukhtashar Al Harari

http://slidepdf.com/reader/full/mukhtashar-al-harari 41/41

 

www.darulfatwa.org.au  42

DAFTAR ISI

1.  Muqaddimah -1-2.  BAB I  POKOK-POKOK AQIDAH -3-3.  Makna Syahadat Pertama -3-4.  Makna Syahadat Kedua -7-5.  Wajib Memeluk Agama Islam -9-6.  Riddah dan Pembagiannya -11-7.  Kufur Keyakinan -12-8.  Kufur Perbuatan -13-9.  Kufur Perkataan -13-10.  Murtad dan Akibat Hukumnya -17-11.  Kewajiban Menjalankan Perintah dan Menjauhi Larangan -19

12. 

BAB II  BERSUCI (THAHARAH) DAN SHALAT -21-13.  Waktu-waktu Shalat -21-14.  Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak -23-15.  Rukun-rukun Wudlu -23-16.  Hal-hal yang Membatalkan Wudlu -24-17.  Istinjak -25-18.  Hadats Besar dan Cara Mensucikannya -26-19.  Syarat-syarat Bersuci -26-20.  Hal-hal yang Diharamkan Bagi Orang yang Tidak suci -28-21.  Syarat-syarat Shalat -29-22.  Hal-hal yang Membatalkan Shalat -31-23.  Syarat Diterimanya Shalat -32-

24.  Rukun-rukun Shalat -33-25.  Shalat Jama’ah dan Shalat Jum’at -36-26.  Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Shalat Berjama’ah -

38-27.  Hukum Merawat Jenazah -40-

28.  BAB III  ZAKAT -43-29.  Hal-hal yang Wajib Dizakati -43-30.  Zakat Fitrah -46-31.  Golongan yang Berhak Mendapatkan Zakat -47-32.  BAB IV  PUASA -48-

33.  Kewajiban Berpuasa -48-34.  Hari-hari yang Diharamkan Berpuasa -49-35.  Kifarat Bagi Orang yang Membatalkan Puasanya Dengan

 Jima’ -49-36.  BAB V  HAJI -50-37.  Kewajiban Haji dan Umrah -50-38.  Rukun-rukun Haji -50-39.  Hal-hal yang Diharamkan bagi Orang yang Sedang Ihram -51-40.  Wajib Haji -52-41.  BAB VI  MU’AMALAT -54-42.  Kewajiban Mengetahui Hukum-hukum Mu’amalat Bagi

Mereka yang Hendak Melakukannya -55-

43. 

BAB VII  RIBA -57-44.  Riba dan Macam-macamnya -57-45.  Kewajiban Memberi Nafkah -63-46.  BAB VIII KEWAJIBAN-KEWAJIBAN HATI -64-47.  Kewajiban-kewajiban Hati -64-48.  Maksiat Badan -65-49.  Maksiat Hati -65-50.  Maksiat Perut -67-51.  Maksiat Mata -68-52.  Maksiat Lidah -69-53.  Maksiat Telinga -72-54.  Maksiat Kedua Tangan -72-

55.  Maksiat Farji -74-56.  Maksiat Kaki -76-57.  Di antara Maksiat Badan -77-58.  BAB IX  TAUBAT -82-59.  Daftar Isi -83-