ndt non distructive test

Upload: kurniawan-zebua

Post on 27-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    1/23

    P R A K T I K U M

    PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

    TAHUN AKADEMIK 2015/2016

    PBT 01

    NDT (NON DESTRUCTIVE TEST)

    Disusun oleh:

    Kelompok 33

    Muhammad Bagus H (14.04.211.00002)

    Syaiful Rizal (14.04.211.00045)

    Roisatun Nisa (14.04.211.00075)

    Muhtadin (14.04.211.00082)

    ASISTEN :

    Achmad Nabil

    13.04.211.00039

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

    2015

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    2/23

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    3/23

    RINGKASAN

    Bagus Harianto Muhammad, Rizal Syaiful, Nisa Roisatun, Muhtadin. Prodi

    Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, PBT 01 NDT,

    Juni 2015.

    NDT (Non Destructive Test) adalah pengujian atau inspeksi terhadap suatu

    benda untuk mengetahui adanya cacat, retak tanpa merusak benda yang kita uji.

    Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengujian NDT, diantaranya yaitu

    magnetic particle inspection, liquid penetrant testing, eddy current (pengujian

    eddy), acoustic emission, leak test (uji kebocoran), ultrasonic, proof test.

    Bahan yang digunakan dalam pratikum adalah benda uji Baja St

    37, liquid

    penetrant (cairan penetran), developer. Peralatan yang digunakan dalam

    praktikum ini adalah kertas gosok, kain lap halus, pembersih (cleaner), sikat,

    jangka sorong, kamera, mikrometer sekrup.

    Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian yaitu membersihkan

    permukaan benda yang akan diuji dengan kertas gosok dan cleaner, mengambil

    gambar permukaan benda uji, menyemprot cairan penetrant, kemudian diamkan

    5-10 menit dibawah sinar matahari, lalu diambil gambarnya, membersihkan bahan

    dari cairan penetrant, menyemprot cairan developer, lalu mengamati bercak

    merah pada bahan. Hasil yang didapat ketika pengujian adalah tidak menemukan

    bercak merah pada material. Sehingga dapatdikatakan material tidak mengalami

    kecacatan.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    4/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Pada proses pengelasan dalam sistem produksi, sering sekali dijumpai

    kecacatan pada material. Kecacatan tersebut terjadi bukan karena kebetulan, tetapi

    disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu sumber daya manusia yang

    kurang ahli, sarana dan prasarana yang kurang mendukung, dan kualitas elektroda

    yang buruk. Untuk mengetahui kecacatan yang terjadi pada material tersebut,

    maka metode yang sering digunakan adalah NDT (Non Distructive Test). NDT

    sendiri merupakan pengujian material tanpa merusak material tersebut.

    Dengan menggunakan metode NDT (Non Distructive Test) banyak manfaat

    yang didapat, diantaranya adalah biaya dan waktu. Hal itu disebabkan karena

    pengujian dengan metode NDT tidak merusak material yang diuji. Sehingga

    perusahaan yang melakukan pengujian tersebut tidak mengeluarkan biaya

    tambahan untuk mengganti material yang rusak. Selain itu, pengujian dengan

    metode ini tidak memerlukan banyak waktu. Sehingga kegiatan produksi akan

    semakin optimal.

    Alasan diadakan praktikum NDT ini adalah agar mengetahui tata cara dan

    prosedur pengujian material dengan metode NDT dengan baik dan benar. Metode

    yang digunakan pada praktikum ini adalah liquid penetrant inspection. Jadi

    dengan menggunakan metode ini kita bisa mengetahui proses pengujian dengan

    detail dan mengatahui kecacatankecacatan yang terdapat pada material yang kita

    uji tanpa merusak material tersebut.

    1.2Tujuan Praktikum

    Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:

    1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan

    memanfaatkan NDT menggunakan metode liquid penetrant inspection.

    2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode liquid

    penetrant inspection.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    5/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian NDT

    Metode Non Distructive Testing (NDT) adalah aktifitas test atau inspeksi

    terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau diskontinuitas

    lain tanpa merusak benda yang kita test atau inspeksi. Pada dasarnya, test ini

    dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan

    belum melewati damage tolerance(Naryono & Suharyadi, 2012).

    2.2 Macam

    Macam Metode Pengujian NDT

    Pada pengujian NDT terdapat beberapa metode, diantaranya adalah magnetic

    particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current, visual test,

    ultrasonic inspection, leak test, proof test, acaustic emission, dan radiographic

    inspection (Naryono & Suharyadi, 2012).

    2.2.1 Magnetic Particle I nspection

    Metode pengujian ini didasarkan atas prinsip bahwa garisgaris gaya medan

    magnet (magnetic flux) pada suatu objek atau material yang dimagnetisasi akan

    terdistorsi secara lokal karena adanya diskontinuitas pada material tersebut.

    Akibat dari penyimpangan ini, sebagian dari medan magnet daerah yang

    mengalami diskontinuitas akan meninggalkan daerah ini dan akan kembali pada

    daerah yang tidak mengalami diskontinuitas, sehingga akan terjadi kerusakan

    aliran garisgaris gaya (Ramdani dan Putra, 2011).

    Gambar 1.2.1Magnetic Particle Inspection(Yudo & Jokosisworo, 2007)

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    6/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 3

    Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah

    permukaan (subsurface) suatu komponen dalam bahan ferromagnetik dapat

    diketahui. Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material

    ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau

    memotong daerah retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi (Naryono

    & Suharyadi, 2012).

    2.2.2 L iqui d Penetrant Inspection

    Metode liquid penetrant testmerupakan metode NDT yang paling sederhana.

    Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka pada

    komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber.

    Melalui metode ini cacat pada material akan terlihat jelas. Caranya adalah dengan

    memberikan cairan berwarna terang (penetrant)pada permukaan yang diinspeksi.

    Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskositas yang rendah

    agar dapat masuk pada cacat di permukaan material. Selanjutnya penetrantyang

    tersisa di permukaan material akan disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika

    perbedaan warnapenetrantdengan latar belakang cukup kontras. Sesuai inspeksi,

    penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer (Naryono &

    Suharyadi, 2012).

    Uji menggunakan penetrant ini cocok digunakan untuk pengujian keretakan

    dan porositas. Diskontinuitas harus benarbenar dibersihkan dan harus terbuka

    pada permukaannya.

    Gambar 1.2.2Liquid Penetrant Inspection (Yudo & Jokosisworo, 2007)

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    7/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 4

    2.2.3 Eddy Current

    Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya arus listrik

    dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet di dalamnya. Jika

    medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan

    terbangkit arus eddy. Arus eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet.

    Medan magnet pada benda akan menginduksi medan magnet pada kumparan dan

    mengubah impedansi bila ada cacat. Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya

    dapat diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga

    diterapkan hanya pada bahan logam saja (Naryono & Suharyadi, 2012).

    Gambar 1.2.3Edi Current (Yudo & Jokosisworo, 2007)

    2.2.4 Visual Test

    Metode ini merupakan pemeriksaan material yang dilakukan tanpa alat bantu.

    Metode ini paling sering diambil dalam pengujian NDT. Metode ini bertujuan

    menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi. Dalam hal ini adalah retakyang dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan bantuan lensa pembesar

    ataupun boroskop (Naryono & Suharyadi, 2012).

    2.2.5 Ul trasonik Inspection

    Ultrasonik inspection adalah sebuah device yang mampu mengubah energi

    mekanik menjadi energi listrik dan juga sebaliknya yaitu mengubah energi listrik

    menjadi energi mekanik (Fathoni, Phirngadi & Rivai, 2013).

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    8/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 5

    Pengujian ultrasonik dapat dilakukan untuk hampir semua bahan,

    menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang tidak dapat

    didengar manusia. Menggunakan metodepulse echo technique, sebuah transduser

    mentransmisikan suara frekuensi tinggi melalui bahan, suara pantulan kemudian

    ditangkap dari diskonuitas. Gelombang suara yang dirambatkan pada spesimen uji

    dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan diinterpretasikan.

    Gelombang ultrasonik yang digunakan memiliki frekuensi 0.520 MHz.

    Gelombang suara yang terpengaruh jika ada void, retak atau delaminasi pada

    material (Naryono & Suharyadi, 2012)

    .

    Gambar 1.2.4 Ultrasonic Inspection (Yudo & Jokosisworo, 2007)

    Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah metode ultrasonik ini dapat

    digunakan untuk pengujian di permukaan maupun bagian dalam bahan.

    Sedangkan kelemahan dalm penggunaan metode ini adalah metode ini sulit

    diterapkan untuk bahan yang mempunyai ukuran butir yang besar (Yudo &

    Jokosisworo, 2007).

    2.2.6 Leak Test

    Leak test merupakan test untuk mengecek ada atau tidaknya kebocoran.

    Pengujian kebocoran ini dilakukan dengan mengisi air yang mengandung

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    9/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 6

    fluorocentsdi tempat yang diuji jika terjadi kebocoran akan terlihat berbinar pada

    bagian yang bocor (Yudo & Jokosisworo, 2007).

    Gambar 1.2.5Leak Test (Yudo & Jokosisworo, 2007)

    2.2.7 Proof Test

    Pengujian tekanan sekaligus kebocoran menggunakan tekanan hidrostatis.

    Perlu diperhatikan bahwa udara yang terperangkap harus dikeluarkan, karena bisa

    membahayakan (Yudo & Jokosisworo, 2007).

    2.2.8 Accaustic Emission

    Accaustic emission (AE) adalah salah satu teknik Non Destructive Testing

    (NDT) yang digunakan khusus untuk mendeteksi adanya emisi akustik yang

    berasal dari aktivitas keretakan/ deformasi pada material. Dengan prinsip yang

    sama teknik ini telah digunakan untuk mempelajari aktifitas kebocoran pada

    bejana bertekan, yaitu dengan memonitor aktifitas AE yang berasal dari lubang

    bocoran terhadap perubahan tekanan. Tekanan di dalam bejana dan signal AE

    yang berasal dari lubang bocoran direkam secara on-line dengan sistem AE-

    MISTRAS yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan korelasi diantara kedua

    parameter tersebut (Kathrina & Yunaningsih, 2002).

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    10/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 7

    2.2.9 Radiographic I nspection

    Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan

    menggunakn sinar X dan sinar gamma. Prinsip, sinar X dipancarkan menmbus

    material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan diserap

    sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudian direkam pada film

    yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam pada film

    tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film inilah yang akan memperlihatkan

    bagian material yang cacat (Naryono & Suharyadi, 2012).

    2.3Kelebihan dan Kekurangan Metode NDT

    Pengujian dengan menggunakan NDT ini banyak macam

    macam metodenya.

    Dalam setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Dari

    setiap kelebihan dan kekurangan setiap metode, bisa disimpulkan kelebihan dan

    kekurangan dalam penggunaan NDT.

    2.3.1 Kelebihan

    Menurut Yudo & Jokosisworo, 2007. Keuntungan terbesar jika kita

    menggunakan NDT (Non Distructive Test) adalah tidak memerlukan waktu yang

    lama dan juga biaya yang relatif tidak terlalu besar. Dan keuntungan yang lain

    sebagai berikut:

    1. Tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak.

    2. Bisa mengetahui cacat pada permukaan benda berpori dan juga kita bisa

    mengetahui letak kecacatan yang ada pada material.

    3. Peka terhadap kecacatan yang kecil.

    2.3.2 Kekurangan

    Selain memiliki berbagai kelebihan, metode NDT juga masih memilikikekurangan. Menurut Yudo & Jokosisworo, 2007. Kekurangan yang paling

    terlihat dari penggunaan NDT ini adalah :

    1. Pengujian hanya terbatas pada spesimen yang diuji.

    2.

    Membutuhkan tingkat kebersihan yang tinggi.

    3. Hanya terbatas menguji pada permukaan yang kasar atau berpori.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    11/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 8

    2.4Pengertian Baja ST 37

    Baja ST37 adalah baja yang mempunyai kekuatan tarik antara 37 Kg/mm2

    sampai 45 Kg/mm2. Kekuatan tarik ini adalah maksimum kemampuan sebelum

    material mengalami patah. Baja pada batas kemampuan yield merupakan titik

    awal dimana sifatnya mulai berubah dari elastis menjadi plastis. Perubahan sifat

    material baja tersebut pada kondisi tertentu sangat membahayakan fungsi

    konstruksi mesin. Kemungkinan terburuk konstruksi mesin akan mengalami

    kerusakan (Bambang, 2010).

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    12/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 9

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Bahan

    Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :

    1.

    Benda uji Baja St37.

    3.2 Peralatan

    Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

    1. Kertas gosok (ampelas).

    2.

    Kain lap halus.

    3. Pembersih (cleaner).

    4. Jangka sorong.

    5. Kamera.

    6.

    Liquid penetrant(cairan penetran).

    7. Developer.

    3.3

    Prosedur Pelaksanan Praktikum

    Berikut merupakan prosedur praktikum PBT modul 1 tentang NDT :

    1. Membersihkan permukaan benda kerja menggunakan kertas gosok atau

    ampelas sampai bagian yang mengalami korosi bersih.

    2. Membersihkan permukaan benda kerja menggunakan kain lap.

    3. Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner.

    4. Menghapus cleaner dengan kain lap pada permukaan benda kerja dan

    ditunggu sampai kering.5. Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan

    membiarkannya selama 510 menit. Kemudian menghapus penetrant dari

    permukaan benda kerja dengan kain.

    6.

    Menyemprotkan developerpada permukaan benda kerja dan membiarkannya

    beberapa saat.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    13/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 10

    7. Mengamati bercakbercak merah pada pemukaan benda, maka pada bercak-

    bercak tersebut terdapat keretakan pada pengelasa.

    8.

    Menggambarkan hasil pada lembar checksheet.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    14/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 11

    Proses pengumpulan data sebagai berikut :

    1. Pengukuran material.

    2.

    Membersihkan material.

    3. Menyemprotkan cairanpenetrant.

    4.

    Menghapus cairanpenetrant.

    5. Menyemprotkan cairan developer.

    6. Mengamati cacat/bercak merah pada spesimen.

    Analisa Hasil Kecacatan

    3.4 FlowchartProsedur Pelaksanaan Praktikum

    Berikut ini prosedur yang dilakukan pada praktikum modul 1 dalam bentuk

    flowchart:

    Gambar 1.3.6FlowchartProsedur Pelaksanaan Praktikum

    Mulai

    Baja ST-37

    Menetapkan tujuan

    Landasan teori

    Kesimpulan dan Saran

    Selesai

    Tahap Persiapan

    Tahap Penetapantujuan

    Tahap Pengujian

    Tahap Analisa

    Tahap Kesimpulan

    dan saran

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    15/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 12

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1

    Gambar Autocad 2D dan 3D specimen

    Pada praktikum ini digunakan baja ST 37 dengan dimensi sebagai berikut :

    Panjang = 101 mm

    Lebar = 81,8 mm

    Tebal = 5,90 mm

    Tinggi las = 8,2 mm

    Lebar las = 8,2 mm

    Berikut ini adalah gambar 2D dan 3D dari spesimen

    4.1.1Gambar Autocad 2D

    Untuk mempermudah mengamati dan menganalisisnya, spesimen digambar

    dalam bentuk 2D. proyeksi yang yang digunakan adalah model proyeksi amerika

    dengan menampakkan tiga pandangan, yaitu tampak depan, tampak samping dan

    tampak atas.

    Gambar 1.4.7 Spesimen Dalam Bentuk 2D

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    16/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 13

    4.1.2Gambar Autocad 3D spesimen

    Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, material atau benda uji dapat

    digambarkan dalam bentuk 3D beserta dengan spesimennya.

    Gambar 1.4.8 Gambar Specimen 3D

    4.2Proses Pengujian

    Berikut ini adalah proses pengujian dari spesimen material baja ST37 :

    1. Praktikum ini menggunakan material baja ST37 untuk dianalisis.

    Sebelumnya material dibersihkan dengan menggunaan ampelas untuk

    menghilangkan karat pada daerah sekitar pengelasan. Material digosok hingga

    benarbenar bersih.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    17/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 14

    Gambar 1.4.9 Material Sebelum Diampelas2. Setelah diampelas material dibersihkan dengan menyemprotkan cleaner ke

    permukaan material. Kemudian bersihkan cleaner menggunakan kain lap dan

    tunggu sampai kering.

    Gambar 1.4.10 Material Saat Disemprot Cleaner

    3.

    Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki yaitu daerahsekitar pengelasan. Lalu dijemur selama 510 menit sampai cairan penetrant

    kering.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    18/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 15

    Gambar 1.4.11 Material Saat DisemprotPenetrant

    4. Menghapus penetrant dengan menggunakan kain lap, kemudian

    menyemprotkan developerpada daerah pengelasan dan membiarkannya untuk

    beberapa saat. Setelah itu, mengamati bercakbercak merah yang ada pada

    material. Bercakbercak merah tersebut menunjukan kecacatan pada

    pengelasan, seperti keretakan, maupun kebocoran.

    Gambar 1.4.12 Material Siap Dianalisis

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    19/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 16

    4.3Analisa Kecacatan

    Praktikum NDT (Non Destructive Test) ini menggunakan metode liquid

    penetrant test dan bahan uji baja ST37. Area yang diamati adalah 1 centimeter

    dari kedua ujung sambungan las. 1 centimeter merupakan batas toleransi dari

    analisa. Berikut ini gambar spesimen setelah dilakukan pengujian:

    Gambar 1.4.13 Gambar Analisa Cacat

    Berdasarkan gambar hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa pada

    sambungan pengelasan dengan batas toleransi sebesar 1 cm tidak ditemukan

    adanya cacat pada pengelasan yang kurang baik indikasinya adalah terdapat warna

    merah pada sambungan las yang telah diberi penetrantdan developer. Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa pengelasan telah dilakukan dengan baik dan benda uji

    layak untuk digunakan untuk pembuatan produk yang dituntut memiliki ketelitian

    tinggi. Misalnya seperti pembuatan tabung gas LPG dan pembuatan badan kapallaut.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    20/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 17

    pembuatan kedua produk tersebut jika terdapat kecacatan sedikit maka sangat

    berbahaya sekali. Berbeda dengan pembuatan pagar yang terbuat dari baja. Pada

    pembuatan pagar, meskipun terjadi kecacatan sedikit tidak terlalu berpengaruh

    terhadap fungsi pagar tersebut.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    21/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 18

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1

    Kesimpulan

    Berdasarkan praktikum modul 1 tentang NDT yang telah dilakukan, dapat

    disimpulkan bahwa:

    1. Pengujian Non Distructive Testing (NDT) adalah pengujian yang dilakukan

    pada sebuah material tanpa merusak material tersebut. Pengujian NDT

    memiliki beberapa metode, yaitu : Magnetic particle inspection, liquid

    penetrant inspection, eddy current, visual test, ultrasonic inspection, leak test,

    Proof test, radiographic inspectiondan accaustic emission.

    2. Proses pengujian dengan metode NDT yaitu :

    a. Membersihkan material dari karat dengan ampelas, kemudian

    membersihkan kembali dengan cleaner.

    b.

    Menyemprotkan cairanpenetrant, kemudian dijemur selama 5-10 menit.

    c. Menghapus penetrant dengan menggunakan kain lap, kemudian

    menyemprotkan developer pada daerah penegelasan. Dan membiarkan

    beberapa saat.

    d. Mengamati bercak-bercak pada spesimen. Bercak-bercak tersebut

    menunjukkan kecacatan pada pengelasan.

    3. Dengan menggunakan metode Non Destructive Test, jika terjadi

    kecacatan/keretakan terhadap spesimen yang di uji, maka dapat terlihat

    bercakbercak merah yang terdapat pada sambungan las dari spesimen

    tersebut.

    4.

    Berdasarkan hasil pengujian kecacatan pada material bisa terjadi karenaadanya human errorpada proses pengelasan.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    22/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 19

    5.2Saran

    Agar praktikum berjalan lancar dan bermanfaat bagi praktikan maupun

    asisten praktikum, yang harus dilakukan adalah:

    1.

    Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam praktikum seharusnya lebih

    lengkapi sesuai kebutuhan.

    2.

    Sebaiknya keselamatan dan kesehatan lebih diutamakan. Agar tidak terjadi

    kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.

  • 7/25/2019 NDT Non Distructive Test

    23/23

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Bambang K., (2010). Perubahan Harga Tegangan Tarik Yield Material Baja

    Karbon Rendah Setelah Melalui Proses Pack Carburizing. Politeknik

    Negeri Semarang

    Fathoni, M. H., dkk, (2013). Perancangan, Pembuatan, dan Karakterisasi

    Tranduser Ultrasonik 3,5 MHz untuk Pengujian Bahan Padat, 2(1)

    Naryono, dan Suharyadi I., Analisa Pengelasan Dingin dengan Menggunakan

    Metode High Frequency Electrical Resistance Welding pada Proses

    Pembuatan Pipa Baja SKTM 13B. Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Putra, W. H. A., dan Ferdi R., (2006).Analisa Pengaruh Nonconductive Coating

    Terhadap Panjang Pendeteksian Cacat Permukaan dengan Menggunakan

    Metode Pemeriksaan Magnetik Partikel (MPI) pada Sambungan Las

    Crane di Kapal. Institut Negeri Sepuluh November Surabaya

    Yudo, H., dan Sarjito J., (2007).Proses Pengujian Tidak Merusak. KAPAL ,1(2).

    Yunaningsih, R., dan Titin K., (2002). Uji Kebocoran Pada Bejana Bertekanan

    denga Metode Accaustic Emission. Jurnal Fisika Himpunan Fisika

    Indonesia, 1(4) 1.