nirmana dwi matra

8

Click here to load reader

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 15-Jan-2017

90 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nirmana Dwi matra

NIRMANA DWI MATRA

DISUSUN OLEH ZAINUL ARIFIN, S. KOM

SMK NEGERI 1 PUNGGING - MOJOKERTO

Page 2: Nirmana Dwi matra

PENGERTIAN DWIMATRA Istilah dwimatra berasal dari dua kata yaitu dwi atau dua dan matra. Kata matra secara

umum dapat diartikan dimensi atau ukuran seperti panjang, lebar, dan tinggi. Akan tetapi kata matra lebih sering digunakan dalam bidang seni seperti musik dan sastra untuk menunjukkan ukuran seperti ukuran tekanan irama dan ukuran (meliputi jumlah, panjang, dan tekanan) suku kata.

Dwi matra / dua Dimensi adalah panjang dan lebar dalam suatu bidang papar/datar, tidak memiliki kedalaman atau ketebalan.  Dalam bidang tersebut akan terdapat kesan ruang, volume, dimensi yang bersifat optis, khayali dan ilusif, kedalaman tidak teraba, namun terasa oleh mata. Cara pandang 2 dimensi adalah satu arah, yaitu dari muka atau depan.

Page 3: Nirmana Dwi matra

PERANCANGAN DWI MATRA Merancang

Mencipta rupa untuk maksud tertentu. Karya rancang memenuhi kebutuhan praktis. Untuk membuatnya dengan tepat dan efektif, seorang perancang harus mencari cara terbaik  agar ‘sesuatu’ itu dapat dibentuk, dibuat, disebarkan, digunakan, dan dikaitkan dengan lingkungan. Ciptaan seorang perancang bukan saja harus indah, melainkan harus pula memiliki fungsi praktis, tapi mencerminkan atau memadu dengan selera zaman.

Unsur Rancang

Dalam kenyataannya semua unsur saling berkaitan, sehingga mata kita pada umumnya tidak mudah untuk merekonstruksi wujud secara keseluruhan. Keseluruahan dari wujud dari unsur-unsur yang berkaitan tadi menentukan wajah dan isi dari sebuah karya rancang.

Bahasa Rupa

Meliputi asas, kaidah dan konsep rupa. Untuk menafsirkan bahasa rupa banyak caranya. Bahasa rupa tidak memiliki kaidah seperti bahasa lisan atau tulis yang kaidah

gramatikanya mapan. Karena itu, setiap ahli teori marancang mungkin saja memiliki pendapat yang berlainan.

Page 4: Nirmana Dwi matra

UNSUR PERANCANGAN DWIMATRA1. UNSUR KONSEPa. TITIK

Sebuah titik menandai sebuah tempat. Titik tidak memiliki panjang dan lebar, tak mengambil ruang, merupakan pangkal dari ujung garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan dua garis.

b. GARIS

Jika sebuah titik bergerak maka jalan yang dilaluinya memnbentuk sebuah garis. Garis mempunyai panjang dan lebar, mempunyai kedudukan dan arah. Kedua ujungnya berupa titik. Garis merupakan batas sebuah bidang.

c. BIDANG

Sebuah bidang mempunyai panjang dan lebar, tanpa tebal, mempunyai kedudukan dan arah, dibatasi oleh garis dan menentukan batas terluar sebuah gempal.

d. GEMPAL

Gempal mengambil tempat dalam ruang dan terbungkus oleh bidang. Pada karya dwimatra, gempal merupakan wujud maya.

Page 5: Nirmana Dwi matra

UNSUR PERANCANGAN DWIMATRA2. UNSUR RUPAa. RAUT

Setiap benda yang dapat dilihat memiliki raut sebagai penampilan diri yang paling utama dari benda itu.

b. UKURAN

Semua raut memiliki ukuran. Ukuran itu nisbi jika berbicara tentang besar dan kecil, tetapi dapat juga diukur dengan pasti.

c. WARNA

Sebuah raut yang ada dalam ruang  dibedakan dari sekelilingnya oleh warnanya. Warna di sini digunakan dalam arti yang luas, tidak hanya meliputi semua spektrum, tetapi mencakup juga warna netral (hitam, putih, dan deret kelabu), dan segala ragam nada dan rona nya.

d. BARIK

Keadaan menurut sifatnya, sifat yang asli) permukaan raut. Permukaan dapat polos atau berkurai, licin, atau kasap, dan dapat memukau indera raba dan mata.

Page 6: Nirmana Dwi matra

UNSUR PERANCANGAN DWIMATRA3. UNSUR PERTALIANa. ARAH

Arah sebuah raut bergantung pada pertaliannya dengan pelihat, dengan bingkai yang mewadahinya, atau dengan raut lain di dekatnya.

b. KEDUDUKAN

Kedudukan raut ditentukan oleh pertaliannya dengan bingkai atau racana rancang.

c. RUANG

Betapapun kecilnya, raut tetap menempati ruang. Sebab itu ruang dapat terisi atau kosong. Dapat pula tampak papar atau sekan-akan jeluk.

d. GAYA BERAT

Kesan berat bukan masalah penglihatan, tetapi masalah batin. Karena kita sendiri ditarik oleh gaya berat bumi, kita menganggap bahwa setiap atau sekumpulan raut itu pun mempunyai sifat berat atau ringan, mantap atau limbung.

Page 7: Nirmana Dwi matra

TEKSTUR

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata maupun semu, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur dapat  dibedakan menjadi dua, yaitu:

Tekstur nyata, yaitu tekstur yang jika diraba maupun dilihat secara fisik terasa kasar dan halusnya.

Tekstur semu, yaitu tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara yang dilihat dan diraba. Tekstur semu terjadi karena kesan perspektif dan gelap terang.

Page 8: Nirmana Dwi matra

KOMPOSISI KOMPLEK

Komposisi Kompleks Dengan Berbagai Unsur PerancanganBerbagai unsur dapat disusun dengan berjajar, berjauhan, berdekatan, bersinggungan, bertumpukan, transparan, bertusukan, dan lain-lain. Bentuk susunan berjauhan antara berbagai unsur bias berkesan tidak ada kesatuan dan susunan yang saling berdekatan memiliki kesan menyatu.

Susunan bersinggungan terasa menyatu tetapi berkesan keras atau ada kles. Susunan bertumpukan lebih mengesankan keruangan. Susunan transparan berkesan terdapat ruang terbuat dari kaca. Susunan bertusukan berkesan keruangan dan membentuk komposisi baru.