nur ratna mukti 21040110120022

Upload: nur-ratna-mukti

Post on 09-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    1/16

    Kota Mati

    Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    Disusun untuk memenuhi Tugas

    MKP Pesisir dan PulauPulau Kecil

    Oleh :

    Nur Ratna Mukti

    21040110120022

    Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

    Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

    Semarang

    2013

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    2/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~2~

    Pendahuluan

    Kota merupakan ruang yang mampu untuk mewadahi berbagai aktivitas

    masyarakat. Menurut Bintarto, dari segi geografis, kota diartikan sebagai suatu

    sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggidan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis

    atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-

    unsur alami dan non alami dengan gejala - gejala pemusatan penduduk yang

    cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis

    dibandingkan dengan daerah dibelakangnya. Sedangkan menurut Kamus Tata

    Ruang, kota merupakan permukiman yang mempunyai berpenduduk relatif

    besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, kepadatan

    penduduk relatif tinggi.

    Pada kondisi riil-nya, kota memang menampung aktivitas aktivitas

    masyarakatnya, sebagai akibat dari adanya aktivitas inti atau aktivitas utama di

    suatu kota tersebut. Sebagai contoh pada kota industri tidak hanya ditemukan

    bangunan bangunan perindustrian saja, namun banyaknya bangunan yang

    menjadi fasilitas pendukung kegiatan perindustrian. Seperti contohnya

    perumahan dan permukiman sebgaa tempat tinggal pegawai di industri tersebut,

    adanya fasilitas kesehatan, perdagangan dan jasa, pendidikan, dan sebagainya

    yang menampung aktivitas keluarga yang bekerja di industri tersebut. Dengan

    demikian, aktivitas yang ada di perkotaan cenderung heterogen.

    Menurut Lewis Mumford (1938), klasifikasi kota menurut tingkat

    perkembangannya, terbagi menjadi tahapantahapan seperti berikut :

    1. Tahap eopolisadalah tahap perkembangan desa yang sudah teraturdan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa

    ke arah kehidupan kota.

    2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknyamasih mencirikan sifat-sifat agraris.

    3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai olehpenduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector

    industri.

    4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri daribeberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk

    jalur perkotaan.

    5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanyakekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat

    kriminalitas tinggi.

    6. Tahap necropolis (kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkanpenduduknya.

    Dalam tulisan ini, pembahasan akan difokuskan pada kajian tentang kota

    mati, bagaimana bisa terbentuk kota mati dan studi kasus kota yang telah

    mengalami fase necreopolis ini.

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    3/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~3~

    Definisi Kota Mati

    Menurut McLeman (dalam Malina, 2013) saat ini, di tengah pertumbuhan

    populasi yang tinggi dan perubahan lingkungan secara global akan menghasilkan

    pengaruh pada suatu kota atau wilayah, seperti population displacements(pemindahan populasi), forced migrations (migrasi yang dipaksakan), serta

    adanya abandonment of settlements(permukiman yang ditinggalkan).

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kota berfungsi untuk

    menampung masyarakat beserta aktivitas aktivitasnya. Dengan demikian,

    penduduk dan aktivitas sebagai hal hal yang menjadi pembentuk kota. Jika

    suatu kota tidak terdapat penduduk dan aktivitas aktivitas di dalamnya, maka

    suatu kota tidak akan hidup, atau akan menjadi kota mati.

    Kota mati adalah suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.

    Beberapa referensi, kota mati dibahasakan dengan abandonment. Abandonment

    menggambarkan sebuah kota yang kosong dan yang tak seorang pun ingin

    menggunakan atau tinggal di wilayah tersebut.

    Menurut Malina (2013) beberapa penyebab sebuah kota ditinggalkan

    oleh penghuninya, antara lain :

    1. Faktor lingkunganYaitu seperti terjadinya bencana alam. Bencana alam ini terbagi

    menjadi dua, yaitu :

    Bencana alam yang dianggap tak dapat diprediksi, antara lain :o Gempa bumio Lereng yang tidak stabi (tanah longsor)

    Bencana alam yang dapat diprediksi secara jangka panjangakibat dari perubahan iklim, antara lain :

    o Banjiro Badai (Katrina)o Badai pantaio Erupsi gunung berapi

    2. Faktor ManusiaFaktor manusia dalam mempengaruhi terjadinya kota mati dibagi

    menjadi 2, yaitu karena faktor industrialisasi dan wilayah.

    IndustrialisasiFaktor industrialisasi seperti pemanfaatan sumber daya alam,

    pertambangan dan eksplotasi, penipisan sumber daya alam

    (contohnya batu bara) dan de-industrialisasi.

    WilayahSelain karena indsutrialisasi, faktor manusia dalam

    mempengaruhi terciptanya kota mati yaitu perang konflik yang

    menyebabkan kehancuran, pembangunan yang tidak

    berkelanjutan, dan naiknya harga perumahan.

    Adapun proses menuju kota mati atau proses abandonment, menurut

    Cameron, 1993 (dalam Malina, 2013) terbagi menjadi tiga tahap, yaitu adanya

    peningkatan kerusakan di kota, kemorostan populasi, dan tahap terakhir yaitu

    penduduk yang mulai meninggalkan kota.

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    4/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~4~

    Beberapa kota mati terkenal di dunia yaitu Hashima (Jepang), Chernobyl

    (Ukraina), Prypiat, Detroit (Amerika), SanZhi, Taipei (Taiwan), Birao (Republik

    Afrika Tengah).

    Sekilas tentang Kota Gunkanjima, Jepang

    Salah satu kota mati yang ada di dunia adalah Kota Gunkanjima yang ada

    di Jepang. Kota Gunkanjima merupakan sebuah proyek kota mandiri yang sudah

    lama sekali sejak 30 tahun yang lalu ditinggalkan oleh penduduknya dikarenakan

    suatu permasalahan perekonomian.

    Gunkanjima sebenarnya merupakan julukan. Dari berbagai sumber

    menyebutkan bahwa Gunkan berarti Kapal Perang dan Jima (Shima) berarti

    Pulau. Sehingga Kota Gunkanjima berarti Pulau Kapal Perangatau Battleship

    Island. Dinamakan demikian karena dari kejauhan pulau ini berbentuk seperti

    kapal perang, daripada seperti sebuah pulau, jika dilihat dari siluetnya. Nama asli

    Kota Gunkanjima ini adalah Pulau Hashima. Hashima berrati Pulau Perbatasan.

    Kota Gunkanjima merupakan sebuah kota pulau terpencil yang terletak di

    barat daya Nagasaki, Jepang. Kota Gunkanjima ini merupakan salah satu dari 505

    pulau yang tidak berpenghuni di daerah Prefektur Nagasai, sekitar 15 kilometer

    dari Kota Nagasaki. Pulau ini merupakan pulau yang sangat kecil, dengan panjang

    hanya sekitar 480 meter dan lebar 160 meter. Total panjang garis pantainya tidak

    lebih dari 1,2 kilometer (id.wikipedia.org).

    Gambar berikut adalah peta lokasi Kota Gunkanjima atau Pulau Hashima,

    beserta kenampakan pulau dari atas.

    Sumber: lebahganteng45.blogspot.com dan Google Earth

    Gambar 1

    Peta Lokasi Kota Gunkanjima (kiri) dan Kota Gunkanjima dari Atas (kanan)

    http://lebahganteng45.blogspot.com/2010/11/gunkanjima-kota-mati-yang-di-tinggal.htmlhttp://lebahganteng45.blogspot.com/2010/11/gunkanjima-kota-mati-yang-di-tinggal.html
  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    5/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~5~

    Sumber : Google earth dan unikboss.blogspot.com

    Gambar 2

    Kota Gunkanjima (Pulau Hashima) Dilihat Atas dan dari Samping

    yang Mirip dengan Kapal Perang

    Sumber : gakuran.com

    Gambar 3

    Denah Kota Gunkanjima (Pulau Hashima) yang Dipadati Bangunan

    Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Gunkanjima

    Sejarah Pulau Hashima seperti sebuah cerita kronologi dalam perubahan

    dalam kebijakan energi dari Zaman Meiji sampai zaman modern. Selama

    berabad-abad orang-orang yang hidup di Takashima, sebuah pulau besar di dekat

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    6/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~6~

    Hashima, dikatakan telah mengumpulkan batubara dari ladang terbuka dan

    digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Mereka menyebutnya goheita

    setelah pria dengan nama yang sama yang, menurut legenda lokal, tersandung

    pada sifat mudah terbakar batubara dengan sengaja menyalakan api unggun dibatu hitam.

    Ketika jaringan transportasi membaik pada abad 18 dan 19, rakyat

    Takashima mulai menjual batubara ke luar negeri, terutama pada pembuat

    garam di pantai Laut Pedalaman Seto. Salah satu industri Jepang yang paling

    penting pada saat itu, produksi garam, telah mengandalkan secara tradisional

    pada kayu pinus-resin yang kaya sebagai bahan bakar untuk merebus air laut,

    tetapi saat itu, terdapat penipisan hutan pinus yang berkelanjutan. Dengan

    demikia, batu bara dianggap alternatif yang ideal sebagai bahan substitusi untuk

    kayu pinus.

    Pada saat itu, Pulau Takashima merupakan bagian dari domain feodal

    dikelola oleh Keluarga Fukahori, sebuah cabang dari Nabeshima Clan dari Saga

    Prefecture.Melihat keuntungan yang diperoleh dari perdagangan batu bara,

    keluarga Fukohari merebut hak pengelolaan, peran subkontraktor dan tenaga

    kerja, serta keuntungan batubara ditetapkan sebagai salah satu pilar ekonomi

    lokal di Pulau Takashima tersebut.

    Sistem ini masih tetap berlangsung saat Jepang membuka pintunya bagi

    dunia di tahun 1850-an dan Nagasaki mendapat perhatian baru sebagai

    pelabuhan yang paling dekat dengan China dan persinggahan bagi kapal-kapal

    komersial asing dan kapal angkatan laut. Seiring berjalannya waktu, dan

    banyaknya permintaan dari luar negeri, Nabeshima Clan memperluas kapasitas

    produksi tambang di Takashima.

    Saat itu, metode pertambangan batu bara di Takashima masih primitif

    dengan menggali lubang yang dalam untuk memperoleh batu bara. Namun pada

    April 1869 terdapat impor peralatan pertambangan modern dari Inggris dan

    menyewa insinyur pertambangan Inggris untuk mengebor tambang di

    Takashima. Saat itu, tambang batu bara modern pertama di Jepang mulai

    berproduksi.

    Keberhasilan besar tambang batu bara Takashima tersebut mengisi pundi

    - pundi Nagasaki dengan mata uang asing dan memicu untuk mengembangkan

    tambang di sekitar pulau yang sebelumnya merupakan pulau yang tidak berguna,

    yaitu Pulau Hashima. Sejak saat itulah, Pulau Hashima dioperasikan sebagailokasi pertambangan batu bara.

    Pada tahun 1887, poros tambang dipasang pertama kali di Hashima oleh

    keluarha Fukahori, yang menghuni itu untuk pertama kalinya. Tiga tahun

    kemudia, Pulau Hashima dibeli oleh perusahaan Mitsubishi Coorperation dan

    proytek pertambangan batu bara berkembang pesat di Pulau Hashima.

    Tahun berikutnya, adanya lonjakan yang luar biasa dalam kapasitas

    industri Jepang. Di Hashima, Mitsubishi meluncurkan sebuah proyek untuk

    memanfaatkan sumber daya batubara di bawah dasar laut pada tahun 1898.

    Perusahaan Mitsubishi juga melaksanakan serangkaian reklamasi tanah, sehingga

    menciptakan ruang datar untuk fasilitas industri dan asrama. Akhir tahun 1907,

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    7/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~7~

    sea-wall yang tinggi memberikan kenampakan pulau seperti sebuah kapal perang

    yang berada di atas laut. Itulah mengapa Pulau Hishami ini diberi julukan sebagai

    Gunkanjima (Kapal Perang).

    Sejak saat itulah, Pulau Hashima ini menjadi pulau yang produktif sebagailokasi proyek pertambangan untuk mendapatkan batu bara dari dasar laut di

    sekitar Pulau Hashima tersebut, dan orang orang dari luar pun berdatangan

    untuk bekerja di Pulau Hashima ini. Hal tersebut membuat penduduk di Pulau

    Hashima ini mulai meningkat.

    Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan, ketika masih dihuni, Kota

    Gunkajima merupakan kota terpadat di dunia. Dimana kepadatan penduduknya

    mencapai 10 kali dari kepadatan ibu kota Jepang, Tokyo. Kota ini sempat dihuni

    selama 87 tahun, sejak tahun 1887 hingga tahun 1974 sebagai fasilitas

    penambanganbatu bara yang dikelola oleh Mitsubishi Coorperation.

    Pada tahun 1916, penduduk di Pulau Hashima telah mencapai 3000.

    Kemudian untuk menampung jumlah penduduk tersebut, Mitsubishi

    membangun beton bertulang yang pertama di pulau tersebut, yaitu sebuah blok

    apartemen dibangun untuk para pekerja untuk mengurangi kurangnya ruang

    untuk perumahan dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angintopan.

    Ini adalah bangunan beton pertama di Jepang dari berbagai ukuran yang

    signifikan.

    Apartemen yang dibangun berbentuk persegi, struktur enam lantai di tepi

    selatan Pulau Hashima. Bangunan ini diperuntukan bagi penambang dan

    keluarga mereka. Setiap apartemen memiliki ukuran yang sangat sempit, yaitu

    hanya berukuran 9,9 meter persegi dengan jendela, pintu, dan ruang depan yang

    kecil.

    Dua tahun kemudian, dibangun sebuah kompleks apartemen yang lebih

    besar pada batu miring di tengah pulau hingga lebih dari 30 bangunan

    berbeton. Bahkan selama Perang Dunia II, pembangunan blok apartemen tetap

    berlanjut di Pulau Hashima ini sebagai bagian dari upaya nasional untuk

    memenuhi kebutuhan perang yang sangat besar untuk batubara.

    Sumber : gakuran.comGambar 4

    Bangunan Bekas Apartemen

    http://id.wikipedia.org/wiki/1887http://id.wikipedia.org/wiki/1974http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_barahttp://id.wikipedia.org/wiki/Topanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Topanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_barahttp://id.wikipedia.org/wiki/1974http://id.wikipedia.org/wiki/1887
  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    8/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~8~

    Sumber : deeinform.blogspot.com

    Gambar 5

    Penduduk yang Padat di Hashima

    Masa Kejayaan Kota Gunkanjima

    Pada abad ke dua terakhir, pertumbuhan perkotaan telah meningkat

    dengan pesat, terutama didorong oleh adanya industrialisasi. Dengan adanyaindustrialisasi banyak kota kota di dunia yang bersaing membangun industri

    industri besar. Tak terkecuali Jepang.

    Seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, Pulau Hashima

    memiliki potensi pertambangan yang besar, yaitu pertambangan batu bara.

    Sehingga potensi inilah yang membentuk Pulau Hashima menjadi hidup. Pulau ini

    sejak awal sudah menjadi pulau untuk keperluan bisnis. Tidak ada hal lain yang

    diperuntukan dalam pembangunan Pulau Hashima ini.

    Akhir Perang Dunia II membawa perubahan yang radikal untuk Pulau

    Hashima. Pulau Hashima menjadi pulau yang sangat penting dan memiliki tujuan

    baru dalam pertambangan batu bara. Karena pada saat perang dunia, batu bara

    sangat dicari sebagai bahan bakar kapal perang dan meriam. Dengan demikian,

    banyak negara negara di sekitar Jepang yang mencari batu bara di Pulau

    Hashima ini. Termasuk saat adanya perang korea pada tahun 1950 sampai 1953,

    yang melambungkan harga batu bara dan hampir setiap industri di Jepang

    lainnya menjadikan adanya periode emas kemakmuran dan pertumbuhan

    ekonomi di Jepang. Adanya hal tersebut memulihkan Jepang dari jurang

    kehinaan akibat mengalami kekalahan di Perang Dunia ke-2.

    Di masa masa kejayaannya,

    aktivitas tambang di pulau ini meningkat

    dan menyebabkan kota ini memiliki

    penduduk yang sangat besar, yaitu terdiri

    dari para karyawan dan pekerja serta

    anggota keluarga yang dibawanya. Pada

    tahun 1959, jumlah penduduk Pulau

    Hashima meledak mencapai 10 kali lipat

    populasi penduduk di ibu kota Jepang,

    Tokyo, yaitu sebanyak 5.259 jiwa.

    Kepadatan penduduk waktu itu mencapai

    835 orang per hektare (83.500 orang per

    kilometer persegi atau 216.264 orang per

    mil persegi) untuk keseluruhan pulau(1.391 per hektare untuk daerah pusat

    pemukiman).

    Saat itu, setiap sudut dan sudut

    blok apartemen benar - benar telah

    dipenuhi oleh orang - orang. Pulau seluas

    15,6 hektar ini, 60 persennya atau sekitar

    6,3 hekater berupa bangunan bangunan berbatu dan beton. Sedangkan 40

    persennya adanya property apartemen yang direklamasi dari laut sebagai

    fasilitas pendukung kegiatan industri. Hal tersebut diklaim sebagai sebuah

    populasi penduduk yang terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia hingga

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    9/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~9~

    saat ini. Bahkan di Warabi, Tokyo, sebuah kota terpadat di Jepang pada masa

    modern kepadatan penduduknya hanya mencapai 141 jiwa per hektar.

    Karena penduduknya yang banyak hidup dan bekerja di kota ini yaitu

    mencapai ribuan, walaupun tidak luas, hanya seluas lapangan sepak bola, namunpulau ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup dan layanan yang

    diperlukan bagi karyawan tambangnya beserta keluarganya. Fasilitas tersebut

    mencakup asrama / apartemen, sekolah dasar, sekolah menengah, taman

    bermain, pasar, pemandian umum, rumah sakit, hotel, spa, bioskop, restoran,

    club, tempat peribadatan seperti Kuil Buddha, Kuil Shinto bahkan kuburan. Di

    Pulau Hashima tidak ditemukan adanya kendaraan bermotor, karena

    penduduknya dapat berjalan ke berbagai tempat fasilitas tersebut dengan waktu

    yang ditempuh tidak lama, karena letaknya yang berdekatan.

    Segala sesuatu yang diperlukan orang orang untuk hidup normal dapat

    ditemukan di pulau yang sangat kecil tersebut. Tidak ada yang menyangka di

    pulau sekecil itu, yang hanya berukuran seluas lapangan sepak bola, bisa

    memiliki berbagai fasilitas yang sangat lengkap seperti itu. Sebuah labirin koridor

    dan tanggatangga yang tersambung di semua blok apartemen sebagai sistem

    jalan raya pulau itu.

    Namun di Pulau Hashima ini terpadat kesenjangan sosial yang kaku di

    antara penduduknya. Penambang dan pekerja yang belum menikah dari

    perusahaan subkontrak diberikan tempat tinggal di apartemen yang lama dan

    hanya memiliki satu ruangan. Sedangkan pekerja dari perusahaan Mitsubishi dan

    keluarganya mendapatkan apartemen yang terdiri dari enam kamar, toeilet

    bersama, dapur dan kamar mandi. Personil kantor dengan jabatan yang tinggi

    dan guru guru mendapatkan apartemen yang mewah yang terdiri dari dua

    kamar tidur, dengan dapur dan toilet flush. Sementara itu, Manajer Perusahaan

    Mitsubishi tinggal di satu - satunya rumah pribadi dengan konstruksi kayu yang

    terletak spuncak batu asli dari Pulau Hashima.

    Memang, Perusahaan Mitsubishi memiliki pulau dan segala seuatu di

    atas. Sebagai hasil dari berbagai usaha keras perusahaan dan pekerja

    penambangnya, Pulau Hashima mampu memproduksi sekitar 150.000 ton

    batubara setiap tahunnya, bahkan pada tahun 1941 produksi batu bara tahunan

    Hashima mencapai puncak tertinggi, yaitu sebesar 410.000 ton. Namun hal

    tersebut merupakan prestasi yang memakan korban berat dan dialami manusia

    yang bekerja di sana. Karena dalam menjalankan proyek pertambangan,Mitsubishi semacam menjalankan kediktatoran. Dengan demikian rakyat

    Hashima semua di bawah sayap Perusahaan Mitsibishi dan semua membungkuk

    pada perintah perintah dan peraturan yang dibuat. Kediktatoran perusahaan

    terhadap pekerjanya akan dibahas di bagian selanjutnya.

    Berikut adalah foto saat Pulau Hashima masih aktif beberapa puluh tahun

    yang lalu.

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    10/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~10~

    Sumber : deeinform.blogspot.com

    Gambar 6

    Kota Gunkanjima saat Masih Berpenghuni

    Sumber : deeinform.blogspot.com

    Gambar 7Aktivitas yang Ada di Kota Gunkanjima saat Masih Berpenghuni

    Kematian Kota Gunkanjima

    Pada saat di dunia sedang ramai akan Perang Dunia kedua pada tahun

    1945, orang - orang Jepang menghilang dan menuju ke medan perang dari China,

    Asia Tenggara, dan Pasifik. Termasuk di Pulau Hashima, orang orang

    menghilang dari proyek pertambangan. Lalu untuk memenuhi kebutuhan sumbe

    daya manusia di proyek pertambangan batu bara, pemerintah Jepang secara

    paksa merekrut sejumlah besar orangorang dari negara tetangga seperti Korea

    dan Cina untuk mengisi tempat kosong di pabrik - pabrik dan tambang.

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    11/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~11~

    Bahwa telah disinggung sebelumnya, bahwa dalam menjalankan proyek

    pertambangan batu bara ini, ada unsur kediktatoran oleh perusahaan Mitsubishi.

    Banyak dari orang-orang ini tewas sebagai akibat dari kondisi yang keras. Karena

    kerasnya kondisi tak jarang pekerja yang memilih bunuh diri, seperti melompat diatas sea-wall dan mencoba berenang ke laut lepas. Selain itu karena kurangnya

    kemanan, banyak pula pekerja yang mengalami kecelakaan di bawah tanah.

    Empat atau lima pekerja bahkan meninggal setiap bulan dalam

    kecelakaan. Mayat-mayat yang dikremasi di Nakanoshima, pulau kecil di samping

    Hashima. Ditambah lagi saat Perang Dunia 1945, pada saat bom atom

    mengguncang di Pulau Hashima dan Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu

    pada bulan Agustus 1945, sekitar 1.300 buruh telah meninggal di pulau itu

    sebagai korban pengeboman.

    Selain itu banyak orang yang menderita kelaparan. Hal tersebut

    dikarenakan di Pulau Hashima ini tidak memiliki sumber bahan makanan, bahkan

    tanah subur pun tidak ada, sehingga masyarakat tidak dapat menanami tanah

    tanah dengan tumbuhan tumbuhan yang dapat membantu mereka sebagai

    bahan makanan di saat lapar. Pulau Hashima tidak lebih dari sebuat pulau batu

    dan beton yang gundul dan tidak ada vegetasi.

    Dengan demikian, masyarakat tergantung sepenuhnya pada dunia luar

    untuk dapat berbelanja makanan, pakaian dan kebutuhan pokok lainnya. Bahkan

    air minum harus dibawa ke Pulau Hashima dengan menggunakan pipa panjang di

    dasar laut yang menghubungkan ke waduk di daratan pada tahun 1957. Jika ada

    badai di laut, setiap pelayaran dicegah selama lebih dari satu hari, selain karena

    keselamatan juga untuk penghematan untuk Hashima.

    Pada tahun 1963, pernah ada Inisiasi kampanye penanaman pohon di

    Pulau Hasima. Hal ini menandakan kejenuhan masyarakat dan rasa ingin rekreasi.

    Mereka mengambil tanah dari daratan, dan membuat taman taman di atas

    atap, lalu ditumbuhinya sayur sayuran dan bunga bunga. Hanya dengan hal

    seperti itu, mereka cukup menikmati kesenangan yang belum pernah terjadi

    sebelumnya.

    Sumber : hotcaramel-s.blogspot.com

    Gambar 8

    Tampak Adanya Tumbuhan di Atap Bangunan Gedung

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    12/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~12~

    Namun optimisme dan kemakmuran ekonomi tidak berlangsung lama.

    Karena sumber daya alam berupa batu bara merupakan sumber daya alam yang

    terbatas dan tidak dapat diperbarui. Jika dieksploitasi secara berlebihan cepet

    atau lambat pasti akan mengalami penipisan jumlahnya dan bahkan mengalamipenghabisa.

    Begitu juga dengan apa yang terjadi di Hashima ini, sejak tahun 1960-an,

    batu bara mulai habis, tidak ada lagi batu bara yang dapat ditambang dari dasar

    laut sekitar Pulau Hashima. Hal itu pun seiring dengan tergesernya penggunaan

    batu bara dengan adanya bahan bakar minyak bumi sebagai pilar kebijakan

    energi nasional. Hal tersebut menyebabkan, aktivitas proyek pertambangan batu

    bara di Pulau Hashima ini mengalami penurunan. Tambang batubara di seluruh

    negeri mulai ditutup. Mitsubishi memangkas tenaga kerja di Hashima sedikit

    demi sedikit, melatih kembali pekerja dan mengirim mereka ke cabang jaringan

    perusahaan lain yang ada di luar Pulau Hashima. Lalu tepat pada tanggal 15

    Januari 1974, perusahaan Mitsubishi mengadakan upacara dan secara resmi

    mengumumkan penutupan tambang.

    Sumber : cabinetmagazine.org

    Gambar 9

    Tulisan Sayonara Hasima yang Dibentuk dari Barisan Anak Anak SD

    Penghuninya pun dipaksa kembali ke kampung halamannya masing-

    masing di berbagai penjuru Jepang. Perusahaan Mitsubishi memberitahukan

    orangorang di Gunkanjima bahwa mereka akan memiliki pekerjaan di daratan

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    13/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~13~

    Jepang yang sudah disediakan. Penduduk terakhir yang pergi dari Pulau Hashima

    tercatat pada tanggal 20 April 1974. Pulau ini dibiarkan kosong tak berpenghuni,

    dan tidak ada orang yang kembali ke pulau ini setelah kejadian itu. Dengan

    demikian, hingga hari ini pulau ini tidak ada yang menghuni, pulau ini taktersentuh sama sekali.

    Sampai saat ini, Pulau Hashima sangat sepi dan telah dilupakan bahkan

    oleh orang orang Jepang asli. Pulau Hashima menjaga pintu masuk ke

    Pelabuhan Nagasaki dengan aneh, mercusuarnya telah mati, menarik sedikit

    perhatian lebih dari kunjungan dari burung-burung camar yang lelah dan tatapan

    penasaran dari orang-orang di kapal yang lewat.

    Sumber : gakuran.com

    Gambar 10

    Sisa PuingPuing Bangunan di Pulau Hashima

    Saat ini, pulau yang menyedihkan ini menjadi pelajaran yang berharga

    bagi Jepang dan negara negara lain. Pelajaran tentang apa yang terjadi pada

    negara yang kehabisan sumber dayanya sendiri dan tergantung hanya pada

    perdagangan luar negeri. Hashima telah mengeksploitasi secara berlebihan dan

    tidka adanya unsur sustainable development (pembangunan berkelanjutan).

    Sebagai pelajaran, pemerintah Jepang saat itu, memasang foto foto di satu

    halaman penuh dari surat kabar nasional yang beredar, dan memasang iklan

    untuk konservasi energi.

    Selama 84 tahun di bawah kendali Perusahaan Mitsubishi, Pulau Hashima

    ini telah menghasilkan hingga 16,5 juta ton batu bara. Dalam hal ini, pulau mati

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    14/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~14~

    Hashima memberikan peringatan tentang pentingnya pandangan hidup dan

    perencanaan ke depan. Hal ini memberikan pemandangan hasil akhir dari

    "pembangunan" yang hanya mengejar keuntungan materi semata. Nasib

    masyarakat dipisahkan dari ibu pertiwi (mother earth) dan hidup denganmemutuskan suplai makanan dan air. Singkatnya Pulau Hashima seperti telah

    habis mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

    Kini, beberapa bangunan telah runtuh, namun beberapa bagian dari

    pulau tersebut dibuka untuk wisatawan sejak tahun 2009. Kota ini telah

    diusulkan untuk menjadi salah satu UNESCO World Heritage Site. Bahkan pada

    tahun 2003 pulau ini diambil sebagai setting film Battle Royale II: Requiem dan

    mengilhami sebuah permainan populer killer7. Pulau ini juga dipakai sebagai

    latar tempat dalam permainan video Forbidden Siren 2 dengan perubahan nama

    dan desain tempat. Dan yang paling terakhir yaitu sebagai setting film Skyfall

    pada tahun 2012.

    Sumber : gakuran.com

    Gambar 11

    Pengambilan Gambar di Film Skyfall

    Sumber : gakuran.com

    Gambar 12

    Wisatawan yang Berkunjung di Gunkanjima

  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    15/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~15~

    Kesimpulan

    Berdasarkan studi kasus di Pulau Hashima atau Kota Gunkanjima

    tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pulau Hashima menjadi kota mati karena

    faktor manusia. Yaitu adanya indsutrialisasi dan bisnis pertambangan batu barayang pada masanya, menjadi sumber keuntungan dan kemakmuran masyarakat

    di Pulau Hashima dan bahkan berdampak bagi negara Jepang pada umumnya.

    Karena potensi tambang batubara tersebut, Pulau Gunkanjima atau Pulau

    Hshima menjadi Kota Mandiri yang telah memiliki banyak fasilitas untuk

    melayani berbagai aktivitas penduduknya. Namun, karena batu bara merupakan

    sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan jumlahnya pun terbatas, dan

    seiring dengan eksploitasi yang berlebihan di Pulau Hashima membuat batu bara

    pun mengalami penipisan bahkan kehabisan.

    Sebenarnya tidak masalah ketika suatu kota menjadikan potensi sumber

    daya alam, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melakukan

    pembangunan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan ketiga aspek

    lingkungan, sosial dan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan

    agar tercipta keseimbangan lingkungan dan sumber daya dapat bertahan dan

    memiliki eksistensi di masa depan. Sehingga, kekurangan dari Pulau Hashima

    adalah pembangunan yang kurang memperhatikan perencaan di masa depan,

    dan pada akhirnya penduduk meninggalkan kotanya karena kota tersebut sudah

    tidak dapat menghidupi penduduk. Dan kini sudah tidak adalagi yang bisa

    disisakan di Pulau Hashima tersebut, sehingga Pulau Hashima kini benarbenar

    menjadi kota mati, kering, gersang, tanpa penghuni dan menyeramkan.

    Sumber

    Malina, Fransisca. 2013.Abandonment of Urban Settlement.

    Power, Anne dan Katharine Mumford. 1999. The Slow Death of Great Cities?

    Urban Abandonment or Urban Renaissance. New Tork: The Joseph

    Rowntree Foundation

    http://www.gaptekupdate.com/2012/03/gunkanjima-pulau-terlarang-di-jepang/

    diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://magnesiumagency.com. 2010. Gunkanjima Battleship. Diunduh pada

    Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://gakuran.com 2010. Gunkanjima: Ruins of a Forbidden Island. Diunduh

    pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://cabinetmagazine.org. 2002. Hashima: The Ghost Island. Diunduh pada

    Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://www.gaptekupdate.com/2012/03/gunkanjima-pulau-terlarang-di-jepang/http://www.gaptekupdate.com/2012/03/gunkanjima-pulau-terlarang-di-jepang/http://magnesiumagency.com/http://magnesiumagency.com/http://gakuran.com/http://gakuran.com/http://cabinetmagazine.org/http://cabinetmagazine.org/http://cabinetmagazine.org/http://gakuran.com/http://magnesiumagency.com/http://www.gaptekupdate.com/2012/03/gunkanjima-pulau-terlarang-di-jepang/
  • 7/22/2019 NUR RATNA MUKTI 21040110120022

    16/16

    Tugas MKP Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kota Mati Gunkanjima (Pulau Hashima) di Jepang

    ~16~

    http://hotcaramel-s.blogspot.com. 2012. Dampak Proyek Pembangunan

    Arsitektur yang Tidak Terpakai (Gunkanjima, Pula Hashima). Diunduh pada

    Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://www.futureofruins.org.uk.The Future of Ruins: Reclaiming Abandonment

    and Toxicity on Hashima Island. Diunduh pada Sabtu, 28 Desember 2013 pukul

    09.00

    http://pri.org. 2012. The History of Hashima, the Island Bond Filma Skyfall.

    Diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://deeinform.blogspot.com. 2012. Foto Kota Mati Terseram di Dunia

    Ternyata Ada di Jepang. Diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://id.wikipedia.orgPulau Hashima. Diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013

    pukul 19.00

    http://unikboss.blogspot.com Gunkanjima, Kota Mati yang Ditinggal Pergi

    Penduduknya. Diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://tahukahandablog.wordpress.com 2011. Pulau Gunkanjima: Pulau dan

    Kota Mati di Jepang. Diunduh pada Jumat, 27 Desember 2013 pukul 19.00

    http://hotcaramel-s.blogspot.com/http://hotcaramel-s.blogspot.com/http://www.futureofruins.org.uk/http://www.futureofruins.org.uk/http://pri.org/http://pri.org/http://deeinform.blogspot.com/http://deeinform.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/http://id.wikipedia.org/http://unikboss.blogspot.com/http://unikboss.blogspot.com/http://tahukahandablog.wordpress.com/http://tahukahandablog.wordpress.com/http://tahukahandablog.wordpress.com/http://unikboss.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/http://deeinform.blogspot.com/http://pri.org/http://www.futureofruins.org.uk/http://hotcaramel-s.blogspot.com/