ok revisi penuntun praktikum v patologi anatomi blok 13 tanggal 11 november 2015

Upload: ditaandini

Post on 20-Feb-2018

288 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    1/10

    REVISI PENUNTUN PRAKTIKUM V PATOLOGI ANATOMI

    BLOK 13

    TANGGAL 11 NOVEMBER 2015

    V. Tumor-tumor ganas (2)

    1. Karsinoma PayudaraHampir semua karsinoma payudayara adalah adenokarsinoma (95%) , hanya 5% jenis

    keganasan yang lain (karsinoma sel skuamosa, tumor filoides, sarkoma dan limfoma)

    Kasinoma dibagi 2 yaitu karsinoma in situ dan karsinoma invasif

    A. Karsinoma in situ (DCI S/Ductal carcinoma in situ)

    DCIS adalah proliferasi neoplasia sel epitel dari unit sistem duktal-lobular payudarayang masih dibatasi oleh membrana basalis. Biasanya timbul dari duktus lobular

    terminalis. DCISdibagi menjadi 5 polapertumbuhan yaitu: komedokarsinoma, solid

    (padat), kribriformis, papiler dan mikropapiler.

    B. Karsinoma duktal invasif no special type (I nvasive ductal carcinoma no special

    type)

    Karsinoma duktal invasif adalah neoplasia sel epitel dari unit sistem duktal-lobular

    payudara yang telah menembus membrana basalis masuk ke dalam stroma.

    Karsinoma jenis ini merupakan karsinoma terbanyak 70-80%.

    Tumor ini sering menghasilkan respon berupa jaringan ikat fibrokolagen desmoplastik

    yang menggantikan jaringan lemak normal pada payudara, yang terasa keras pada

    saat perabaan . Kadang terlihatpeau de orange, dan jika massa tumor menempel pada

    muskulus pektoralis atau fasia dinding dada bagian dalam dapat menimbulkan retraksi

    atau dimpling.

    Makroskopis:

    Massa tumor sering berupa massa putih, padat dengan tepi iregular diantara jaringan

    lemak.

    Mikroskopik :

    Pada preparat berupa karsinoma duktal invasif dengan komponenDCIS.Pada karsinoma invasif sel-sel tersusun membentuk pulau-pulau dan kelenjar yang

    invasi/ menyusup ke stroma jaringan ikat desmoplastik yang diinfiltrasi sel radang

    limfosit dan sel plasma. Sel dengan inti pleomorfik, kromatin kasar (clumping),

    sebagian vesikuler , anak inti menonjol, dapat dijumpai mitosis atipik/ abnormal ,

    sitoplasma eosinofilik, netrofil.

    Komponen DCIS membentuk pola komedokarsinoma/komedonekrosis, tampak

    duktus dilapisi sel neoplasia dengan zona nekrosis di sentral

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    2/10

    2. Teratoma Immatur

    Teratoma imatur adalah suatu teratoma ( tumor yang berasal dari 2 atau 3 lapisan sel

    geminal yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm) yang disertai dengan sejumlah

    jaringan imatur biasanya berupa neuroektodermal embrionik/ neuroektodermal primitif

    (komponen jaringannya menyerupai yang ada pada fetus atau embrio).

    Tumor ini jarang. Biasa pada usia muda prepubertas dan wanita muda (usia rata-rata 18

    tahun)

    Makroskopik :

    Ukuran tumor besar dengan permukaan luarnya licin. Pada potongan tampak struktur

    solid, area nekrosis dan perdarahan, dapat juga dijumpai rambut,kartilago, tulang dan

    kalsifikasi.

    Mikroskopik :

    Terdapat bermacam-macam jaringan yang dari komponen ektoderm (epitel skuamosa

    kompleks, folikel rambut, syaraf/jaringan otak, komponen okuli/mata), komponen

    mesoderm( kartilago, tulang, otot, jaringan lemak) dan komponen endoderm ( kelenjar

    seromukosa, pelapis epitel respiratori/pseudostratified bersilia, pelapis epitel intestinal),

    Komponen karsinoma in situ dengan

    komedonekrosis di sentral

    Komponen karsinoma in situ dengan

    komedonekrosis di sentral, membrana basalis

    mash utuh intak

    Karsinoma duktal invasif, sel-sel tumor telah

    menembus membrana basalis invasi ke

    stroma

    Sel tumor dengan inti pleomorfik, anak inti

    mencolok, sitoplasma eosinofilik

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    3/10

    dan dijumpai fokus-fokus komponen neuroektodermal embrionik/ neuroektodermal

    primitif

    Tumor memiliki resiko penyebaran ke ekstraovarium dan dibagi menjadi derajat

    (grading) histologi 1-3 berdasarkan atas jumlah dari komponen neuroektodermal.

    Komponen neuroektodermal diantara

    jaringan otak

    Komponen neuroektodermal membentuk

    struktur pseudorossete

    Jaringan tulang rawan, epitel skuamosa,

    dan kelenjar

    Kelenjar seromukosa

    Epitel pseudostratified bersilia Jaringan otak

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    4/10

    3.Osteosarkoma (Osteogeni c sarcoma)

    Osteosarkoma adalah tumor ganas primer dari tulang (jaringan mesenkimal) yang sel-sel

    neoplasianya menghasilkan osteoid.

    Lokasi tersering adalah : metafisis dari distal femur, proksimal tibia, dan humerus. Banyak

    mengenai anak usia 10-20 tahun.

    Gambaran radiologi (rontgent foto) menunjukkan adanya elevasi periosteum dengan

    permukaan yang meliputi tulang sehingga menimbulkan gambaran Codman triangle.

    Mikroskopik :

    Ciri khasnya adalah adanya osteoid yang dihasilkan oleh sel-sel tumor. Sel tumor

    mesenkimal ini berbentuk spindle, uniform, agak pleomorfik, dengan inti bizzare,

    hiperkromatik, banyak mitosis serta giant cell. Tampak juga pulau-pulau trabekula tulang

    primitif diantara pinggiran osteoblast ganas.

    Varian histologi osteosarkoma ada 6 yaitu :

    Osteoblastik

    Kondroblastik

    Fibroblastik

    Folikel rambut Epitel skuamosa komplek berkeratin

    Jaringan lemak matur dan jaringan ikat

    fibrokolagen serta kelenjar

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    5/10

    Telangiektatik

    sel kecil (small cell)

    sel raksasa (Giant cell)

    4. Seminoma

    Seminoma adaah tumor/neoplasia ganas yang berasal dari sel germinal tersering (50%).

    Terdiri dari 2 jenis : seminoma klasik (lebih banyak, insiden rata-rata pada usia 30 an)

    dan seminoma spermatositik ( pada usia tua > 65 tahun)

    Seminoma klasik merupakan neoplasia dari sel germinal pada testis, yang pada ovarium

    identik dengan dysgerminoma.

    Makroskopik :

    berupa massa tumor yang besar, lunak, batas tegas biasanya homogen, warna putih

    keabuan, berlobus-lobus, biasanya jarang mengalami nekrosis dan perdarahan. Ukuran

    tumor dapat sampai 10 kali ukuran testis normal. Tumor dapat meluas sampai ke

    epididimis, korda spermatika dan kantong skrotum. Tunika albuginea pada testis

    biasanya intak/utuh jarang di penetrasi tumor.

    Mikroskopik :massa tumor terdiri dari sel-sel uniformis tersusun membentuk lembaran yang terbagi

    menjadi lobulus-lobulus dibatasi jaringan ikat yang diinfiltrasi sel radang limfosit

    (lymphocyte band).

    Sel berukuran besar bentuk bulat sampai polihedral, dengan membran sel jelas, inti

    besar di tenngah dengan anak inti (nukleolus) yang mencolok sitoplasma jernih yang

    kaya dengan glikogen.

    Sel-sel tumor yang mengasilkan osteoid Sel-sel tumor yang mengasilkan osteoid

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    6/10

    5.

    Karsinoma urotelial/Karsinoma Transisional (Urothelial carcinoma)

    Karsinoma urotelial adalah tumor terbanyak pada vesika urinaria(80%) terutama di area

    trigonum. Sangat jarang terjadi pada usia dewasa muda. Terdapat dua lesi prekursor yaitu

    papiloma papiler dan karsinoma in situ. Tumor ini sering rekuren dan berimplantasi pada

    dinding abdomen.

    Karsinoma urotelial dibagi menjadi dua derajat keganasan:a. Karsinoma urotelial derajat rendah: Sel membentuk struktur papiler. Sel-selnya

    tersebar dengan polaritas dan kohesifitas masih baik, tapi tampak atipia inti minimal

    berupa hiperkromasia inti, ukuran dan bentuk inti yang bervariasi ringan dan sedikit

    gambaran mitosis.

    b.

    Karsinima urotelial derajat tinggi: Sel membentuk struktur papiler .Sel-sel tumor

    tersusun diskohesif, acak/tidak beraturan inti/nukleus besar, hiperkromatik, dan

    sebagian sel menunjukkan anaplasia yang nyata. Tingkat memiliki progresifitas

    tinggi, sering menginvasi lapisan otot dan metastasia.

    Sel tumor membentuk struktur lobulus

    dibatasi septa jaringan ikat

    Sel tumor germinal dengan limfosit band

    Sel tumor germinal berukuran besar, inti

    bulat, sitoplasma jenih tampak limfosit band

    Sel tumor germinal berukuran besar, inti

    bulat, sitoplasma jenih tampak limfosit band

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    7/10

    6. Karsinoma Papiler Tiroid (Papil lary adenocarcinoma thyroid)

    Karsinoma papiler tiroid adalah tumor ganas yang sering (75-85%) dijumpai pada tiroid.

    Dapat terjadi pada semua usia, sering pada usia dewasa muda (20-40 tahun) ,wanita lebih

    sering dari laki-laki. Penyebab tersering terjadi akibat paparan radiasi pengion

    sebelumnya.

    Makroskopik :

    tumor tumbuh soliter atau multifokal, batas tegas bahkan berkapsul. Namun tumor dapat

    juga menginfiltrasi ke parenkim disekitarnya dengan tepi yang tidak jelas. Lesi mungkin

    berisi area fibrosis, kalsifikasi dan sering kistik.

    Mikroskopik :

    Sel tumor tersusun papiler bercabang dengan tangkai fibrovaskular (fibrovascular core)

    dapat berlapis-lapis (multilayer) sel kuboid, uniformis yang teratur. Inti sel bulat dengankromatin halus yang tersebar sehingga memberikan gambaran kosong/jernih secara optis

    Sel tumor membentuk struktur papiler

    Sel urothelial neoplasia lebih dari 6 lapis

    sel, dengan inti atipia bervariasi ukuran

    Sel urothelial neoplasia lebih dari 6 lapis

    sel

    Sel tumor dengan tangkai fibrovaskular /

    fibrovascular core

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    8/10

    yang disebut ground glass atau orphan annie nuclei. Ditambah adanya invaginasi

    sitoplasma pada cross section sehingga menimbulkan gambaran pseudointranuklear

    inklusi (pseudo-inclusion) dan nuclear groove. Kadang dijumpaipsammoma bodies.

    7.

    Karsinoma nasofaring

    Karsinoma nasofaring dipengaruhi 3 hal yaitu faktor herediter, usia dan berkaitan

    dengan infeksi EBV.Tumor ini mempunyai 3 varian /bentuk yaitu:

    1)

    Karsinoma sel skuamosa yang berkeratin.

    2)

    Karsinoma tidak berkeratin yang terbagi menjadi 2 subtipe yaitu karsinoma tidak

    berkeratin yang berdiferensiasi dan yang tidak berdiferensiasi.

    3)

    Karsinoma skuamosa basaloid.

    Mikroskopik :

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin berdiferensiasi terdiri dari sel-sel tersusun

    membentuk pulau-pulau yang menginvasi stroma dengan inti bulat-oval, anak inti

    mencolok, batas atar sel jelas, sitoplasma eosinofilik.

    Sel tumor membentuk struktur papiler Sel tumor membentuk struktur papiler

    gambaran pseudointranuklear inklusi

    (pseudo-inclusion) dannuclear groove.

    ground glassatau orphan annie

    nuclei

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    9/10

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak berdiferensiasi sel-sel tersusun sinsitial

    (syncytial growth) menginvasi stroma dengan batas sel tidak tegas dan anak inti

    eosinofilik dan mencolok dikelilingi oleh infiltrasi sel radang limfosit.

    8. Adenokarsinoma prostat

    Kanker tersering pada pria. Usia >50 tahun. Lokasi tersering (70-80%) timbul pada

    bagian perifer kelenjar prostat. Pada pemeriksaan colok dubur teraba nodul yangireguler.

    Makroskopik :

    nodul fokus karsinoma teraba kenyal, warna abu-putih sampai kuning,

    menginfiltrasi kelenjar yang berdekatan dengan batas tepi tidak tegas.

    Mikroskopik :

    massa terdiri dari kelenjar-kelenjar berukuran mengecil, bertumpuk, ireguler, back

    to back tersusun membentuk struktur papiler/kribriform, dibatasi oleh sel-sel

    kuboid selapis dengan inti bulat-oval sebagian pleomorfik, anak inti mencolok,

    dijumpai mitosis abnormal, sitoplasma eosinofilik. Tidak dijumpai lagi sel basal.

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak

    berdiferensiasi . Sel tumor tersusun sintitial

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin

    berdiferensiasi Sel tumor membentuk pulau-

    pulau

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin tidak

    berdiferensiasi .Sel spindel dengan batas

    sel tidak elas

    Karsinoma nasofaring tidak berkeratin

    berdiferensiasi Sel tumor membentuk pulau-

    pulau

  • 7/24/2019 Ok Revisi Penuntun Praktikum v Patologi Anatomi Blok 13 Tanggal 11 November 2015

    10/10

    Sel tumor tersusun solid

    Sel tumor berinti bulat, kromatin kasar,

    anak inti mencolok, sitoplasma eosinofilk

    pucat sebagian jernih

    Sel tumor tersusun membentuk kelenjar

    kecil-kecil back to back