osteoarthtritis word

7/24/2019 Osteoarthtritis Word

1/29

1

BAB I

PENDAHULUAN

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit persendian yang kasusnya

paling umum dijumpai secara global. Berdasarkan data WHO tahun 2!"

diketahui bah#a OA diderita oleh 1$1 juta ji#a di seluruh dunia dan

mencapai

2! juta ji#a di ka#asan Asia %enggara. &i 'ndonesia" OA merupakan

penyakit reumatik yang paling banyak ditemui dibandingkan kasus penyakit

reumatik lainnya. Berdasarkan data Badan esehatan &unia (WHO)"

penduduk yang mengalami gangguan OA di 'ndonesia tercatat "1* dari total

penduduk.1"2

Osteoartritis umumnya menyerang penderita berusia lanjut pada sendi+

sendi penopang berat badan" terutama sendi lutut" panggul (koksa)" lumbal

dan ser,ikal. &ari sekian banyak sendi yang dapat terserang OA" lutut

merupakan sendi yang paling sering dijumpai terserang OA. Osteoartritis lutut

merupakan penyebab utama rasa sakit dan ketidakmampuan dibandingkan OA

pada bagian sendi lainnya. Berdasarkan data WHO" !* penduduk dunia

yang berusia lebih dari - tahun mengalami OA lutut. re,alensi OA lutut

pada pasien #anita berumur -$ tahun ke atas dapat mencapai /$* dari jumlah

kasus yang ada. &iperkirakan juga bah#a satu sampai dua juta lanjut usia di

'ndonesia menjadi cacat karena OA.1"2

Osteoartritis adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara pasti

penyebabnya. enyakit ini ditandai dengan kehilangan tulang ra#an sendi

secara bertingkat. %erdapat dua jenis penyakit OA berdasarkan 0aktor yang

mendasarinya yaitu OA primer dan OA sekunder. ada sebagian kasus"

penyakit OA muncul tanpa 0aktor predisposisi yang jelas sehingga disebut OA

primer. edangkan pada OA sekunder terdapat 0aktor penyakit yang

mendasarinya terutama penyakit metabolik. Adapun beberapa 0aktor resiko

yang berhubungan dengan timbulnya OA yaitu umur" jenis kelamin" ras"

keturunan" metabolik" ri#ayat trauma" obesitas" pekerjaan dan kepadatan

tulang.1"2


2/29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Osteoartritis

2.1.1 Definisi Osteoartritis

Osteoartritis lutut adalah penyakit sendi degenerati0 non in0lamasi

yang ditandai dengan degenerasi tulang ra#an sendi" hipertropi tulang pada

tepiannya" dan perubahan membran sino,ial" disertai dengan nyeri dan

kekakuan lutut. Akan tetapi" proses penyakitnya tidak hanya mengenai

tulang ra#an sendi namun juga mengenai seluruh sendi" termasuk tulang

subkondral" ligamentum" kapsul dan jaringan syno,ial serta jaringan

periartikular lutut.1"/

2.1.2 Epidemioo!i

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit persendian yang kasusnya

paling umum dijumpai secara global. &iketahui bah#a OA diderita oleh 1$1

juta ji#a di seluruh dunia dan mencapai 2! juta ji#a di ka#asan Asia

%enggara. Osteoartritis umumnya menyerang penderita berusia lanjut pada

sendi+sendi penopang berat badan" terutama sendi lutut" panggul (koksa)"

lumbal dan ser,ikal. &ari sekian banyak sendi yang dapat terserang OA"

lutut merupakan sendi yang paling sering dijumpai terserang OA

Osteoartritis lutut merupakan penyebab utama rasa sakit dan

ketidakmampuan dibandingkan OA pada bagian sendi lainnya.

Berdasarkan data WHO" !* penduduk dunia yang berusia lebih dari -

tahun mengalami OA lutut. re,alensi OA lutut pada pasien #anita berumur

-$ tahun ke atas dapat mencapai /$* dari jumlah kasus yang ada.

re,alensi OA lutut berdasar diagnosis radiologis di 'ndonesia cukup tinggi"

yaitu mencapai 1$"$* pada pria dan 12"-* pada #anita. &iperkirakan juga

bah#a satu sampai dua juta lanjut usia di 'ndonesia menjadi cacat karena

OA.1"2


3/29

2.1." Kasifi#asi Osteoartritis

2.1./.1 Osteoartritis primer (idiopatik)

erupakan osteoartritis yang tidak diketahui penyebabnya dan

tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun perubahan

lokal pada sendinya" dapat mengenai satu atau beberapa sendi.

Osteoartritis jenis ini terutama ditemukan pada #anita kulit putih" usia

pertengahan dan umumnya bersi0ar poliartikuler dengan nyeri yang akut

disertai rasa panas pada bagian distal inter0alang yang selanjutnya terjadi

pembengkakan tulang yang disebut nodus heberden.!

2.1./.2 Osteoartritis sekunder

erupakan osteoartritis yang disebabkan oleh penyakit yang

menyebabkan kerusakan pada syno,ial sendi sehingga menimbulkan

osteoartritis sekunder.!

eperti telah dijelaskan di atas OA dapat terjadi secara orier (idiopatik)

maupun sekunder" seperti yang tercantum di ba#ah ini3

'&'OA%' 456&47

S e te m pat

%angan3

+ nodusHeberden danBouchard (nodal)

+ artritis erosi0 inter0alang

+ karpal+metakarpal '

aki3

+ haluks ,algus

+ haluks rigidus

+ jari kontraktur (hammer/cock-up toes)

+ talona,ikulare

8o9a

+ eksentrik (superior)

%rauma

: akut

: kronik (okupasional" port)

ongenital atau

de,elopmental3

;angguan setempat3

: enyakitLeg-Calve-Perthes

: &islokasi koksa kongenital

: lipped epiphysis


4/29

+ konsentrik (aksial" medial)

+ di0us (koksa senilis)

>ertebra

+ sendi apo0iseal

+ sendi inter,ertebral

+ spondilosis (osteo0it)

+ ligamentum (hiperostosis" penyakit

Forestier, diffuse idiopathic skeletal

hperostosis!"#SH$

%empat lainnya3

+ glenohumeral

+ akromiokla,ikular

+ tibiotalar

+ sakroiliaka

+ temporomandibular

%eneluruh&

eliputi / atau lebih daerah yang tersebut

diatas ('ellgren-%oore)

etabolik

: Okronosis (alkaptonuria)

: Hemokromatosis

: enyakit (ilson

: enyakit )aucher

4ndokrin

: Akromegali

: Hiperparatiroidisme

: &iabetes melitus

: Obesitas

: Hipotiroidisme

enyakit &eposit

alsium

: deposit kalsium piro0os0at

dihidrat

: artropati hidroksiapatit

enyakit %ulang dan

endi lainnya

etempat3

:


5/29

2.1.$ Etioo!i Osteoartritis dan %a#tor &esi#o

2.1.$.1 Etioo!i Osteoat'ritis

1. %rauma

OA sekunder terutama terjadi akibat 0raktur pada daerah sendi" setelah

mineksektomi" adanya hipermobilitas dan instabilisasi sendi dan

ketidakserasian permukaan sendi.

2.


6/29

1.


7/29

lebih besar dibandingkan ras aukasia. enduduk Asia juga memiliki

risiko menderita OA lutut lebih tinggi dibandingkan aukasia.!"

uatu studi lain menyimpulkan bah#a populasi kulit ber#arna lebih

banyak terserang OA dibandingkan kulit putih.1"-"

d.


8/29

bah#a #anita yang obesitas akan tiga kali beresiko terkena

osteoartritis dari pada #anita yang mempunyai postur tubuh yang

kurus.1

2.


9/29

tinggi nya OA pada orang gemuk dan pelari dan kaitan negati0 antara

osteoporosis dan OA.1

2.1.( Pato!enesis Osteoartritis

enyakit osteoartritis sangatlah berhubungan dengan tulang ra#an"

dimana tulang ra#an itu merupakan sasaran perubahan utama degenerati0

pada osteoartritis. OA itu juga dipandang sebagai akibat dari proses penuaan

yang tidak dapat dihindari. %ulang ra#an sendi memiliki letak strategis"

yaitu di ujung+ujung tulang untuk melakukan dua 0ungsi3 (1) menjamin

gerakan yang hampir tanpa gesekan di dalam sendi" berkat adanya cairan

sino,iumD dan (2) sendi adalah penerima beban" menebarkan beban ke

seluruh permukaan sendi sedemikian sehingga tulang di ba#ahnya dapat

menerima benturan dan berat tanpa mengalami kerusakan. edua 0ungsi ini

mengharuskan tulang ra#an elastin dan memiliki daya regang yang tinggi.

edua ciri ini dihasilkan oleh dua komponen utama tulang ra#an3 suatu tipe

khusus kolagen (tipe '') dan proteoglikan dan keduannya dikeluarkan oleh

kondrosit.1"2"/

ara pakar yang meneliti tentang penyakit ini berpendapat bah#a

OA ternyata merupakan penyakit gangguan homeostatis dari metabolisme

kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui (Woodhead31).

eperti


10/29

pada tulang ra#an orang de#asa" tulang ra#an sendi tidak statisD tulang ini

mengalami pertukaranD komponen matriks tulang tersebut menjadi EausF

diuraikan dan diganti. ondrosit disini berguna untuk mempertahankan

keseimbangan yang tidak saja mensintesis matriks" tetapi juga mengeluarkan

enGim (kolagenase dan proteoglikanase) untuk menguraikan matriks. Oleh

karena ini kesehatan kondrosit dan kemampuan sel ini memelihara si0at

esensial matriks tulang ra#an untuk menentukan integritas sendi. ada

osteoartritis" proses ini terganggu oloeh beragam sebab.1"2"/

@ejas kimia#i dan mekanis yang terjadi pada sendi yang disebabkan

oleh banyak 0aktor merupakan 0aktor penting yang merangsang terbentuknya

molekul abnormal dan produksi degenerasi kartilago di dalam cairan

sino,ial sendi yang dapat mengakibatkan terjadinya in0lamasi sendi"

kerusakan sendi dan nyeri.

Beberapa penelitian membuktikan bah#a sendi ternyata dapat

melakukan perbaikan sendiri dimana kondrosit akan mengalami replikasi

dan memproduksi matriks baru. roses perbaikan ini dipengaruhi oleh 0aktor

pertumbuhan suatu polipeptida yang mengontrol proli0erasi sel dan

membantu komunikasi antar sel.


11/29

kartilago adalah testoteron" I+estradiol" latelet &eri,ate ;ro#th


12/29

%ahap+tahap kerusakan sendi pada osteoartritis3

;ambar 2.1 ;ambaran sendi normal

;ambar 2.2 roses a#al osteoartritis


13/29

;ambar 2./ roses lanjutan osteoartritis

;ambar 2.! roses lanjutan osteoartritis


14/29

;ambar 2.$ roses akhir osteoartritis

2.1.) *anifestasi Kinis Osteoartritis

Osteoartritis biasanya mengenai satu sendi atau beberapa sendi.

;ejala+gejala klinis yang terjadi berhubungan dengan 0ase in0lamasi

sino,ial" penggunaan sendi serta in0lamasi dan degenerasi yang terjadi

sekitar sendi. ada tahap a#al" gejala+gejalanya hanya berupa gejala ringan

atau bahkan tidak ada gejala. Akan tetapi gejala+gejala akan makin nampak

dan dikeluhkan seiring dengan progresi,itas penyakit. ;ejala+gejala yang

terjadi antara lain3

a. 6yeri sendi

eluhan ini adalah keluhan utama yang membuat pasien

konsultasi ke dokter. 6yeri biasanya terjadi pada sendi+sendi yang

menerima beban tubuh seperti sendi panggul dan lutut. 6yeri biasanyabertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.

6yeri yang terjadi berhubungan dengan3

'n0lamasi yang luas

ontraktur kapsul sendi

eningkatan tekanan intra+artikuler akibat kongesti ,ascular atau

adanya in0lamasi pada daerah sekitar sendi seperti pada bursa"

ligamentum atau otot.


15/29

b. Hambatan gerakan sendi

;angguan ini akan semakin bertambah dengan pelan+pelan

sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri" adanya osteo0it atau akibat

penenbalan kapsul tulang.

c. ekakuan

ekakuan yang sering dikemukakan berupa kesukaran untuk

bergerak setelah duduk. ekakukan pada sendi yang besar

menyebabkan gangguan pada akti,itas sehari+hari. ekakuan ini

kebanyakan terjadi saat pagi hari setelah bangun tidur dan biasanya

berlangsung 1$+/ menit.

d. repitasi

7asa gemeretak pada sendi yang sakit.

e. embengkakan

embengkakan terutama ditemukan di lutut dan siku.

embengkakan dapat disebabkan oleh cairan dalam sendi pada stadium

akut atau oleh karena pembengkakan pada tulang yang disebut osteo0it.

@uga bisa terjadi karena adanya pembengkakan dan penebalan pada

sino,ia yang berupa kista.

0. &e0ormitas

asien mungkin menunjukkan bah#a salah atau sendinya secara

pelan+pelan membesar. elain itu juga bisa terjadi karena adanya

kontraktur kapsul serta instabilitas sendi karena kerusakan pada tulang

dan tulang ra#an.

g. erubahan gaya berjalan

;ejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien. Hampir

semua pasien OA pergelangan kaki" tumit lutut atau panggul

berkembang menjadi pincang.1"$"1


16/29

2.1.+ Pemeri#saan %isi#

emeriksaan 0isik merupakan hal yang juga penting dilakukan

dalam membantu penegakkan diagnosa osteoartritis. Ada beberapa hal

yang akan ditemukan dokter saat melakukan pemeriksaan 0isik.1

Hal+hal yang akan ditemukan tersebut antara lain3

1. Hambatan gerak

2. repitasi

/. embengkakkan sendi yang asimetris

!. %anda+tanda peradangan

$. &e0ormitas sendi yang permanen

?. erubahan gaya berjalan

-. engecilan otot

2.1., Pemeri#saan Pen-nan! Osteoartritis

emeriksaan yang bisa dilakukan utnuk mendukung diagnosa dari

osteoartritis adalah pemeriksaan laboratorium dan radiologi. ada tahap

a#al" radiogra0i mungkin masih normal" tetapi seiring dengan

berkurangnya kartilago sendi tampak penyempitan ruang sendi. %emuan

radiologi yang lainnya adalah sklerosis tulang subkondral" dan adanya

osteo0it marginalis. &apat dijumpai perubahan perubahan kontur sendi"

akibat remodeling tulang.!"1$

%idak ada pemeriksaan laboratorium yang diagnostik untuk OA"

tetapi pemeriksaan laboratorium spesi0ik dapat mengetahui penyakit yang

mendasari OA sekunder. arena OA primer bukan sistemik" laju endapdarah" penentuan kimia serum" hitung darah" dan urinalisis memberi hasil

normal.1"1?

a/ Pemeri#saan &adioo!i

&iagnosis OA selain dari gambaran klinis" juga dapat ditegakkan dengan

gambaran radiologis.

;ambaran radiogra0i sendi yang menyokong diagnosis OA" ialah3


17/29

enyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada daerah

yang menanggung beban)

eningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral

ista tulang

Osteo0it pada pinggir sendi

erubahan struktur anatomi sendi

Berdasarkan perubahan+perubahan radiologis diatas" secara radiogra0i

OA dapat digradasi menjadi ringan sampai beratD yaitu menurut ellgren dan

a#rence. Harus diingat bah#a pada a#al penyakit" seringkali radiogra0i sendi

masih normal. (ilne dkk" 2-)


18/29

0/ Pemeri#saan La0oratori-m

Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA" biasanya tidak banyak

berguna. emeriksaan laboratorium akan membantu dalam mengidenti0ikasi

penyebab pokok pada OA sekunder. &arah tepi (hemoglobin" leukosit" laju

endap darah) dalam batas normal kecuali OA generalisata yang harus

dibedakan dengan arthritis peradangan. emeriksaan imunologi (A6A" 0aktor

rhematoid dan komplemen) juga normal. ada OA yang disertai peradangan"

mungkin didapatkan penurunan ,iskositas" pleositosis ringan sampai sedang"

peningkatan ringan sel peradangan (J=m) dan peningkatan protein.

(oeroso" 2)

/ Pemeri#saan *ar#er

&estruksi ra#an sendi pada OA melibatkan proses degradasi matriks

molekul yang akan dilepaskan kedalam cairan tubuh" seperti dalam cairan

sendi" darah" dan urin. Beberapa marker molekuler dari ra#an sendi dapat

digunakan dalam diagnosis" prognostik dan monitor penyakit sendi seperti 7A

dan OA dan dapat digunakan pula mengidenti0ikasi mekanisme penyakit pada

tingkat molekuler.

arker yang dapat digunakan sebagai uji diagnostik pada OA antara

lain3 eratan sul0at" onsentrasi 0ragmen agrekan" 0ragmen 8O (cartilage

alogometric matri* protein$" metaloproteinase matriks dan inhibitornya dalam

cairan sendi. eratan sul0at dalam serum dapat digunakan untuk uji diagnostik

pada OA generalisata. arker sering pula digunakan untuk menentukan

beratnya penyakit" yaitu dalam menentukan derajat penyakit.

elain sebagai uji diagnostik marker dapat digunakan pula sebagai

marker prognostik untuk membuat prediksi kemungkinan memburuknya

penyakit. ada OA maka hialuronan serum dapat digunakan untuk membuat

prediksi pada pasien OA lutut akan terjadinya progresi,itas OA dalam $ tahun.

eningkatan 8O serum dapat membuat prediksi terhadap progresi,itas

penggunaan untuk petanda lainnya maka marker untuk prognostik ini masih

diteliti lagi secara prospekti0 dan longitudinal dengan jumlah pasien yang lebihbesar.


19/29

arker dapat digunakan pula untuk membuat prediksi terhadap respons

pengobatan. ada OA maka analisa dari 0ragmen matriks ra#an sendi yang

dilepaskan dan yang masih tertinggal dalam ra#an sendi mungkin dapat

memberikan in0ormasi penting dari perangai proses metabolik atau peranan dari

protease. ebagai contoh maka 0ragmen agrekan yang dilepaskan dalam cairan

tubuh dan yang masih tertinggal dalam matriks" sangatlah konsisten dengan

akti,itas 2 enGim proteolitik yang berbeda 0ungsinya terhadap matriks ra#an

sendi pada OA. 4nGim tersebut ialah strolielisin dan agrekanase. enelitian

penggunaan marker ini sedang dikembangkan.

2.1. Penataa#sanaan

%ujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalah3

1. eredakan nyeri

2. engoptimalkan 0ungsi sendi

/. engurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas

hidup

!. enghambat progresi,itas penyakit

$. encegah terjadinya komplikasi

enatalaksanaan OA pada pasien berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang

terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena. engelolaannya terdiri dari / hal3

T er a p i n o n 3 f a r m a # oo! is 4

4dukasi 3 memberitahukan tetang penyakitnya" bagaimana menjaganya

agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat

dipakai

enurunkan berat badan 3 Berat badan berlebih merupakan 0aktor resiko

dan 0aktor yang akan memperberat penyakit OA. Oleh karenanya berat

badan harus selalu dijaga agar tidak berlebihan. Apabila berat badan

berlebihan" maka harus diusahakan penurunan berat badan" bila mungkin

mendekati berat badan ideal.

%erapi 0isik dan 7ehabilitasi medik=0isioterapi


20/29

o %erapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat

dipakai dan melatih pasien untuk melindungu sendi yang sakit.

o


21/29

sintesis proteoglikan dan asam hialuronat pada kultur tulang ra#an

sendi. ada penelitian 7ejholec tahun 1- pemakaian ;A;

selama

$ tahun dapat memberikan perbaikan dalam rasa sakit pada lutut"

naik tangga" kehilangan jam kerja (mangkir)" yang secara statistik

bermakna.

ondroitin sul0at" merupakan komponen penting pada jaringan

kelompok ,ertebra" dan terutama terdapat pada matriks

ekstraseluler sekeliling sel. enurut penelitian 7onca dkk (1)"

e0ekti,itas kondroitin sul0at pada pasien OA mungkin melalui /

mekanisme utama" yaitu 3 1. Anti in0lamasi 2. 40ek metabolik

terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan. /. Anti degenerati0

melalui hambatan enGim proteolitik dan menghambat oksigen

reakti0.

>itamin 8" dalam penelitian ternyata dapat menghambat akti,itas

enGim lisoGim dan berman0aat dalam terapi OA

upero9ide &ismutase" dapat diumpai pada setiap sel mamalia dam

mempunyai kemampuan untuk menghilangkan supero9ide dan

hydro9yl radicals. ecara in ,itro" radikal supero9ide mampu

merusak asam hialuronat" kolagen dan proteoglikan sedang

hydrogen pero9yde dapat merusak kondroitin secara langsung.

&alam percobaan klinis dilaporkan bah#a pemberian supero9ide

dismutase dapat mengurangi keluhan+keluhan pada pasien OA.

(


22/29

B. O0at topi#a

1. rim rube0acients dan capsaicin.

Beberapa sediaan telah tersedia di 'ndonesia dengan cara kerja pada

umumnya bersi0at counter irritant.

2. rim 6A'&s

elain Gat berkhasiat yang terkandung didalamnya" perlu diperhatikan

campuran yang dipergunakan untuk penetrasi kulit. alah satu yang

dapat digunakan adalah gel piro9icam" dan sodium diclo0enac.

5. Ine#si intraarti#-ar6intra esi

'njeksi intra artikular ataupun periartikular bukan merupakan

pilihan utama dalam penanganan osteoartritis. &iperlukan kehati+hatian

dan selekti0itas dalam penggunaan modalitas terapi ini" mengingat e0ek

merugikan baik yang bersi0at lokal maupun sistemik. ada dasarnya ada 2

indikasi suntikan intra artikular yakni penanganan simtomatik dengan

steroid" dan ,iskosuplementasi (&AO&s) dengan hyaluronan untuk

modi0ikasi perjalanan penyakit. &engan pertimbangan ini yang sebaiknya

melakukan tindakan" adalah dokter yang telah melalui pendidikan

tambahan dalam bidang reumatologi.

1. teroid 'ntra+artikuler (triamsinolone he9acetonide dan methyl

prednisolone)

ada penyakit arthritis rhematoid menunjukan hasil yang baik.

ejadian in0lamasi kadang+kadang dijumpai pada pasien OA" oleh

karena itu obat ini dipakai dan obat ini mampu mengurangi rasa sakit

#alaupun hanya dalam #aktu singkat. enelitian selanjutnya tidak

menunjukan keuntungan yang nyata pada pasien OA" sehingga hal ini

masih kontro,ersial.

Hanya diberikan jika ada satu atau dua sendi yang mengalami

nyeri dan in0lamasi yang kurang responsi0 terhadap pemberian

6A'&s" tak dapat mentolerir 6A'&s atau ada komorbiditas yang

merupakan kontra indikasi terhadap pemberian 6A'&s. %eknikpenyuntikan harus


23/29

aseptik" tepat dan benar untuk menghindari penyulit yang timbul.

ebagian besar literatur tidak menganjurkan dilakukan penyuntikan

lebih dari sekali dalam kurun / bulan atau setahun / kali terutama

untuk sendi besar penyangga tubuh.

&osis untuk sendi besar seperti lutut !+$ mg=injeksi"

sedangkan untuk sendi+sendi kecil biasanya digunakan dosis 1 mg.

2. Asam hialuronat

&isebut juga vicosupplement oleh karena salah satu man0aat

obat ini adalah memperbaiki ,iskositas cairan syno,ial. Obat ini

diberikan intra+artikuler. Obat ini memegang peranan penting dalam

pembentukan matriks tulang ra#an melalui agregasi dengan

proteoglikan.

&i 'ndonesia terdapat / sediaan injeksi Hyaluronan.

enyuntikan intra artikular biasanya untuk sendi lutut (paling sering)"

sendi bahu dan koksa. &iberikan berturut+turut $ sampai ? kali dengan

inter,al satu minggu masing+masing 2 sampai 2"$ ml Hyaluronan.

%eknik penyuntikan harus aseptik" tepat dan benar. alau tidak dapat

timbul berbagai penyulit seperti artritis septik" nekrosis jaringan dan

abses steril. erlu diperhatikan 0aktor alergi terhadap unsur=bahan dasar

hyaluronan misalnya harus dicari ri#ayat alergi terhadap telur. (ada /

sediaan di 'ndonesia diantaranya adalahHalgan" dan sfle*.

/. tem sells

Akhir+akhir ini banyak penelitian baru mengenai penggunaan

stem sel untuk terapi OA terutama OA pada lutut" salah satunya di 'ran.

&ilakukan penelitian selama periode satu tahun" dengan menyuntikan

stem sel intraartikular kepada pasien dengan OA lutut yang berat.

&idapatkan hasil ysng puas dan tidak ditemukan e0ek samping lokal

atau sistemik. 6yeri" status 0ungsional lutut" dan berjalan kaki

cenderung ditingkatkan hingga enam bulan pasca injeksi" setelah itu

rasa sakit tampaknya sedikit meningkat dan kemampuan pasienberjalan sedikit menurun. erbandingan gambar resonansi magnetik

(7') pada a#al


24/29

dan enam bulan pasca+suntikan sel didapatkan peningkatan ketebalan

tulang ra#an" perluasan jaringan perbaikan atas tulang subchondral dan

penurunan yang cukup besar dalam ukuran patch pembengkakan

subchondral dalam tiga dari enam pasien.

elanjutnya" terapi ini memiliki potensi regenerasi kartilago

artikular yang hancur dalam lutut osteoarthritic. enurut hasil

penelitian ini" disimpulkan bah#a semua parameter die,aluasi muncul

semakin meningkatkan hingga enam bulan pasca injeksi. 6ilai ini

sedikit berkurang sampai 12 bulan pasca injeksi. 5ntuk alasan ini"

dapat disimpulkan bah#a suntikan kedua akan membutuhkan enam

bulan setelah injeksi pertama. (4madedin" 212)

D. Pem0eda'an

ebelum diputuskan untuk terapi pembedahan" harus dipertimbangkan

terlebih dahulu risiko dan keuntungannya.

ertimbangan dilakukan tindakan operati0 bila 3

1. &e0ormitas menimbulkan gangguan mobilisasi

2. 6yeri yang tidak dapat teratasi dengan penganan medikamentosa dan

rehabilitati0

Ada 2 tipe terapi pembedahan 3 7ealignment osteotomi dan replacement joint

1) 7ealignment osteotomi

ermukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan

merubah sudut dari #eightbearing. %ujuan 3 embuat karilago sendi

yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh. &apat pula

dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair (8hapman"

21).

2) Arthroplasty

ermukaan sendi yang arthritis dipindahkan" dan permukaan sendi

yang baru ditanam. ermukaan penunjang biasanya terbuat dari logam

yang berada dalam high+density polyethylene (%homas" 2).


25/29

acam+macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis 3

a) artial replacement=unicompartemental

b) High tibial osteotmy3 orang muda

c) atella Lcondyle resur0acing

d) inimally constrained total replacement 3 stabilitas sendi dilakukan

sebagian oleh ligament asli dan sebagian oelh sendi buatan.

e) 8instrained joint 3 0i9ed hinges 3 dipakai bila ada tulang hilangLse,ere

instability (olomon" 21).

'ndikasi dilakukan total knee replacement apabila didapatkan nyeri"

de0ormitas" instability akibat dari 7heumatoid atau osteoarthritis. edangankan

kontraindikasi meliputi non 0ungsi otot ektensor" adanya neuromuscular

dsfunction, 'n0eksi" europathic 0oint, Prior Surgical fusion. omplikasinya

antara lain" &eep ,ein thrombosis" 'n0eksi" oosening" roblem patellaD

rekuren subluksasi=dislokasi" loosening prostetic component" 0raktur" catching

so0t tissue. edangkan keuntungan dari %otal nee 7eplacement adalah

mengurangi nyeri" meningkatkan mobilitas dan gerakan" koreksi de0ormitas"

menambah kekuatan kaki" meningkatkan kualitas hidup. (olomon" 21)

2.1.17 Pro!nosis Osteoartritis

rognosis osteoartritis umunya baik. ebagian besar nyeri dapat

diatasi dengan obat+obatan konser,ati0. Hanya pada kasus+kasus berat yang

memerlukan operasi.


26/29


27/29

BAB III

KESI*PULAN

Osteoarthrosis (OA) atau yang lebih banyak dikenal dengan Osteoarthritis

juga dikenal sebagai artritis degenerati0 atau penyakit sendi degenerati0" adalah

sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan s e ndi" termasuk tu l a ng

r a # a n a rtikul a rdan tu la n g sub c hon d r a l .

4tiopatogenesis OA sampai saat ini belum dapat dijelaskan melalui satu

teori yang pasti. OA diduga merupakan interaksi antara 0aktor intrinsik dan

ekstrinsik. &engan diagnosis dan terapi yang tepat" termasuk edukasi pasien" dapat

meminimalkan gejala dan membantu pasien mempertahankan kualitas hidup.

5ntuk mengerti tujuan ini" dokter harus mengerti pato0isiologi degenerasi sendi

dan hubungan antara degenerasi sendi dan sindroma klinis OA kerusakan tulang

ra#an sendi disebabkan oleh gangguan intergritas struktur kartilago sendi disertai

ketidakseimbangan akti,itas anabolik dan katabolik jaringan.

ebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri

sendi. Banyak pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan"

krepitasi dengan gerakan" dan e0usi sendi. ebanyakan pasien dengan OA mencariperhatian medis karena nyeri. endekatan a#al yang paling aman adalah dengan

menggunakan analgesik sederhana seperti acetamino0en (mungkin dalam

hubungannya dengan terapi topikal). @ika pereda nyeri tidak memadai" oral obat

anti+in0lamasi nonsteroid atau injeksi intra+artikular produk acidlike hialuronat

harus dipertimbangkan. 'njeksi intraartikular kortikosteroid dapat menyediakan

bantuan jangka pendek nyeri pada penyakit. elain itu metode baru injeksi intra+

artikular dengan stemsel sedang dikembangkan dan menghasilkan kepuasan

terhadap penggunaannya. 6amun metode tersebut masih dalam penelitian.

enanggulangan nyeri tidak mengubah penyakit yang mendasarinya. erhatian

juga harus diberikan kepada tindakan nonpharmacologic seperti pendidikan

pasien" penurunan berat badan dan melaksanakan 0ungsi. engurangan rasa

sakit dan pemulihan dapat dicapai pada beberapa pasien dengan osteoarthritis

a#al" terutama jika pendekatan terpadu digunakan.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Joint&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjGFAPHeFib7sb6jQeX5v0fPMRBDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Articular_cartilage&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhou_Bg-UuoaxCDBWYIPv0ko9USDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Articular_cartilage&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhou_Bg-UuoaxCDBWYIPv0ko9USDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Subchondral_bone&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi3cCNt32cgg24O00qP5X7LZhOrzwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Subchondral_bone&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi3cCNt32cgg24O00qP5X7LZhOrzwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Articular_cartilage&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhou_Bg-UuoaxCDBWYIPv0ko9USDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Articular_cartilage&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhou_Bg-UuoaxCDBWYIPv0ko9USDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Articular_cartilage&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhou_Bg-UuoaxCDBWYIPv0ko9USDghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Subchondral_bone&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi3cCNt32cgg24O00qP5X7LZhOrzwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Joint&prev=/search%3Fq%3Dosteoarthritis%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjGFAPHeFib7sb6jQeX5v0fPMRBDg


28/29

DA%TA& PUSTAKA

1. 6asution A7" umariyono. 'ntroduksi 7eumatologi. &alam3 udoyo AW"

etiyohadi B" Al#i '" imadibrata " etiadi " editor. Buku ajar ilmu

penyakit dalam. 4disi ke+!. @akarta3 Balai enerbit


29/29

osteoarthtritis word

Documents