paper narkoba

Upload: ritma-yanti-x-einh-yoroshii

Post on 06-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    1/25

    PENGARUH PENYALAHGUNAAN NARKOBA TERHADAP

    SISTEM SARAF PADA MANUSIA

    Oleh :

    RITMAYANTI (13030184046)

    PENDIDIKAN FISIKA A 2013

    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN FISIKA

    2014

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    2/25

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan berkah,rahmat,dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Makalah yang berjudul PENGARUH PENYAAHGUNAAN NARKOBA

    TERHADAP SISTEM SARAF PADA MANUSIA ini untuk memenuhi tugas mata

    kuliah Ilmu Sosial dan Kebudayaan.

    Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

    penyusunan Makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

    baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca

    sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata

    semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

    Surabaya,03 Desember 2014

    Penulis

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    3/25

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang ............................................................................ 1

    1.2Permasalahan ............................................................................... 3

    1.3 Tujuan ......................................................................................... 3

    BAB II KAJIAN TEORI

    2.1 Narkoba

    2.1.1 Pengertian Narkoba............................................................. 4

    2.1.2 Jenis Narkoba ..................................................................... 5

    2.2 Sistem Saraf Manusia

    2.2.1 Pengertian Sistem Saraf.. 10

    2.2.2 Bagian-bagian sel saraf 10

    2.2.3 Cara kerja sistem saraf.... 11

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf Manusia... 13

    3.2. Pencegahan dan Pengobatan. 14

    BAB IV PENUTUP

    4.1 Kesimpulan .................................................................................. 20

    4.2 Saran ............................................................................................ 20

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    4/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Di dalam negara yang berkembang terdapat modernisasi sebagai proses

    kemajuan hidup manusia dengan ditandai perubahan-perubahan yang terjadi disegala

    aspek kehidupan. Era modernisasi yang bergerak begitu cepat dan penuh tekanan

    menyebabkan banyaknya orang yang mencari cara untuk menghindar dari tekanan-

    tekanan tersebut,dimana Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan budaya.

    Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan

    pengaruh budaya luar yang datang ke Indonesia mengakibatkan munculnya budayabaru di Indonesia, dimana budaya yang mampu membuat para remaja menuju hal

    yang negative.Banyak dari mereka yang akhirnya terlibat dalam pergaulan tidak

    sehat.Ditambah lagi, era globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan bahkan

    membuat nilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang diperhatikan lagi.

    Pergaulan bebas yang tidak sehat dapat mengarah ke banyak hal yang tidak baik ,

    salah satunya adalah narkoba. Selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya atau

    kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai efek samping atau akibat yang dapat

    ditimbulkan dari penggunaan obat terlarang tersebut.Perubahan budaya yang terjadi

    mengakibatkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia cenderung

    dilupakan.Dan nilai agama cenderung disisihkan.Para remaja yang terjebak

    kepergaulan yang rusak tersebut umumnya disebabkan oleh keluarga yang hancur dan

    kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.Tetapi sekarang

    ini banyak para remaja yang terjerumus berasal dari keluarga yang harmonis.

    Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda

    dewasa ini kian meningkat.Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,

    dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena

    pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari

    semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda

    tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    5/25

    dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah

    kaum muda atau remaja.

    Masalah pokok remaja berpangkal pada pencarian identitas diri. Mereka

    mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-

    anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok

    dewasa. Identitas diri adalah kepastian posisi sosial dalam lingkup pergaulan di mana

    seseorang berada. Sejauh mana remaja mampu meraih identitas dirinya, tergantung

    dari sejauh mana remaja mampu mengendalikan luapan emosi saat merasa

    tersinggung oleh seseorang di sekitarnya.

    Hambatan dalam proses sosialisasi merupakan manifestasi kelemahan fungsi

    kepribadian yang menyebabkan labilitas emosional sehingga tingkat toleransi stres

    pun relatif rendah. Ia mudah menyerah, kurang memiliki daya juang, dan rendah

    ketekunannya dalam belajar mengatasi masalah. Remaja tipe ini rentan terhadap

    pengaruh penyalahgunaan narkoba.

    Para remaja tersebut hanya ingin mengikuti sebuah metode yang lagi

    berkembang dan ingin disebut sebagai anak gaul. Sebab lainnya yaitu tipisnya iman

    para remaja dan kurangnya pengetahuan remaja tentang agama yan disebabkan

    kendala orang tua yang tak mengenalkan agama secara mendalam kepadapara remaja

    tersebut.Penggunaan obat terlarang tersebut mendorong maraknya penggunaan

    narkoba. Maraknya penggunaan narkoba saat ini tidak hanya trendy di kalangan

    parapemuda yang sudah tidak menduduki bangku sekolah lagi, saat ini

    penggunaannarkoba telah merajalela di kalangan para pelajar, orang dewasa dan

    bahkan pada usialanjut. Semua itu dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai

    bahaya narkoba dankurangnya sosialisasi dampak-dampak penggunaan narkoba bagi

    kesehatan. Olehkarena itu, penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai

    dampak penggunaannarkoba terhadap sistem saraf manusia.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    6/25

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah Pengertian Narkoba dan jenis-jenis narkoba?

    2. Apakah Pengertian Sistem Saraf?

    3. Bagaimanakah Pengaruh Narkoba Terhadap Sistem Saraf?

    4. Bagaimana Cara Mencegah dan Cara Pengobatannya?

    1.3 Tujuan

    1. Menjelaskan tentang pengertian Narkoba.

    2. Menjelaskan pengertian sistem saraf.

    3. Menjelaskan pengaruh narkoba terhadap sistem saraf.

    4. Menjelaskan bagaimana mencegah dan pengobatannya.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    7/25

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1 NARKOBA

    2.1.1 Pengertian Narkoba

    Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi

    muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda

    tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian

    hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,

    semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.Sehingga

    pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang

    tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

    Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain

    "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,

    Psikotropika dan Zat Adiktif.Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah

    keadaan psikologi seseorangseperti perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku

    seseorang jika masuk kedalamtubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,

    dihirup, disuntik, intravena danlain-lain sebagainya.Semua istilah ini, baik "narkoba"

    ataupun "napza", mengacu pada kelompoksenyawa yang umumnya memiliki risiko

    kecanduan bagi penggunanya. Menurutpakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah

    senyawa-senyawa psikotropika yangbiasa dipakai untuk membius pasien saat hendak

    dioperasi atau obat-obatan untukpenyakit tertentu.Namun, kini narkoba mengalami

    pergeseran arti dan umumnyamengacu pada pemakaian di luar peruntukan dan dosis

    yang semestinya.

    Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para

    pencandu narkoba itu pada umumnya masih berusia muda. Artinya usia tersebut ialah

    usia produktif atau usia pelajar. Seseorang yang mengonsumsi narkoba biasanya

    diawali dengan perkenalannya dengan rokok.Karena kebiasaan merokok ini

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    8/25

    sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.Dari kebiasaan

    inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam

    lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba,

    lalu kemudian mengalami ketergantungan.

    2.1.2 Jenis narkoba

    Adapun jenis-jenis narkoba yaitu:

    a. Berdasarkan bahannya, narkoba digolongkan atas:

    1. Narkoba Golongan 1, (Alam) terdiri dari :

    a. Tanaman Papaver Somniferum L.Kokainkokaina Heroin

    b. Morphine (Putaw)

    c. Ganja

    2. Narkoba Golongan 2 (Semisintetis) : Alfasetilmetadol,

    Benzetidin,Betametadol

    3. Narkoba Golongan 3 (Sisntetis) :Asetildihidrokodenia.

    b. berdasarkan efek yang ditimbulkan, narkoba dibedakan menjadi:

    A. OPIOID

    Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium,

    Papaversomniverum, yang mengandung 20 alkaloid opium, termasuk

    morfin.NamaOpioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari

    opium dannarkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan

    dari opium.Opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin,

    kodein, dan hydromorphone.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    9/25

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    10/25

    Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan adalah :

    1. Candu

    Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menggores buahyang hendakmasak.Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah inidibiarkan

    mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dansesudah

    diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah

    yangdinamakan candu mentah atau candu kasar.Candu kasar mengandung bermacam-

    macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan.Candu masak warnanya coklat tua

    atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalamkemasan kotak kaleng dengan

    berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burungelang, bola dunia, cap 999,

    cap anjing. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

    2. Morfin

    Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.Morfin merupaakan

    alkaloidautama dari opium.Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halusberwarna

    putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan caradihisap dan

    disuntikkan.

    3. Heroin ( putaw )

    Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan

    merupakanjenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada

    akhir-akhir ini.Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan

    orang menjadimengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.Walaupun

    pembuatan,penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin

    tetap tersediabagi pasien dengan penyakit kanker terminal.

    4. Codein

    Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah

    daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    11/25

    Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan

    disuntikkan.

    Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan

    ketergantungan opioid.Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis

    opioid danketergantungan opioid.Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah

    dibuat,termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin),

    danpropocyphene (Darvon).Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam

    pengobatan ketergantunganopioid.Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati

    overdosis opioid danketergantungan opioid.Kelas obat tersebut adalah nalaxone

    (Narcan), naltrxone(Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine.Sejumlah

    senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis,dan

    senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan

    buprenorphine(Buprenex).Beberapa penelitian telah menemukan bahwa

    buprenorphine adalah suatupengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid.

    B. KOKAIN

    Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalah gunakan dan merupakanzat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman

    belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari

    tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk

    mendapatkan efek stimulan.Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal,

    khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek

    vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu

    narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif dan efek

    merugikannya telah dikenali.

    Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain

    menghilang dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    12/25

    berlangsung sampai satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empat

    hari. Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.

    Orang yang mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri

    gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam (

    Valium ).

    C. GANJA

    Tanaman ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan

    digulung menjadi rokok disebut joints. Bentuk yang paling poten berasal dari

    tanaman yang berbunga atau dari eksudat resinyang dikeringkan dan berwarna coklat-

    hitam yang berasal dari daun.

    D. PSIKOTROPIKA

    Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetris, bukan

    narkotika, yang bersifatatau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada

    susunan syaraf pusat yangmenyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan

    perilaku. Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang

    susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya

    halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan

    dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang)

    bagi para pemakainya. Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa

    pengawasan dan pembatasan kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih

    buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai

    macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan

    menimbulkan kematian. Sebagaimana Narkotika, Psikotropika terbagi dalam empat

    golongan yaitu:

    a. Ecstasy

    Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang.

    Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    13/25

    Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang, dan timbul rasa mual.

    Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara

    segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul

    perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu

    menjadi hilang. Kepala terasa kosong dan rileks.

    b. Sabu-Sabu

    Sabu-sabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan

    cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah

    ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong

    (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter

    karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang

    memilih membakar Shabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang

    ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab

    paranoid (rasa takut yang berlebihan), Menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung),

    terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Masing-

    masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. Selain itu,

    pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah

    banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis.

    Hal itu merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan

    tidak lagi bertambah. Beberapa pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu

    makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang

    mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang

    drastis selama memakai Sabu.

    Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat

    manusia,Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :

    1) Depresantyaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan

    saraf pusat.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    14/25

    2) Hallusinogen yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau

    khayalan. Disamping itu Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari

    Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan

    alkohol atau minuman lain seperti air.

    2.2 SISTEM SARAF MANUSIA

    2.2.1 Pengertian Sistem Saraf

    Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-

    sel khusus dan dibedakan menjadi dua, sel neuron dan sel neoroglia. Sel neuron

    adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini bertugas

    melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan

    sebaliknya.

    2.2.2 Bagian-bagian sel saraf

    Sel neuron terdiri atas tiga bagian yaitu :

    a. Badan sel yang mengandung nukleus dannukleolus serta berwarna kelabu,

    b. Dendrit merupakan lanjutan plasma yangberfungsi menyampaikan impuls saraf

    (informasi) menuju ke badan sel dan

    c. akson,berfungsi meneruskan informasi dari badan sel ke sel lain.

    Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:

    a. Neuron sensorik (nouron aferen) yaitu sel saraf yang bertugas menyampaikan

    rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit

    yangberhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang

    berhubungandengan sel saraf lainnya.

    b. Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi

    untukmenyampaikan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    15/25

    Dendritmenerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan

    dengan efektor.

    c. Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara

    neuronyang satu dengan yang lainnya.

    d. Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik

    danneuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.

    2.2.3 Cara kerja sistem saraf

    Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi

    yang berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel

    Schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir

    dan sel penyokong (neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari

    sistem saaf pusat. Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh

    neuron dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susm-sum tulang

    belakang dibentuk oleh neuron dan neuroglia.Untuk mengetahui perubahan-

    perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulu sifat-sifat akson. Akson dari

    kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu didalam percobaan

    digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti cumi-cumi dan

    gurita. Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu

    otak, serabut saraf, plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari

    sejumlah sel saraf baik sejenis maupun tidak sejenis. Contoh serabut yang sejenis

    adalah serabut eferen, serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah

    akson dari sel saraf motorik dan sensorik. Apabila rangsangan dengan kekuatan

    tertentu diberikan kepada membran sels araf, membran akan mengalami perubahanelektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya

    perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap

    Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    16/25

    Depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang dinamakan

    depolarisasi lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan

    yang diberi cukup kuat, arus lokal yang timbul pada membran yang

    terdepolarisasiakan merangsang membran disebelahnya yang masih dalam keadaan

    istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini

    menunjukkan penjalaran impuls. Depolarisasi adalah nilai potensial aksi yang terjadi

    akibat adanya rangsangan. Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah

    mengalami perubahan sangat besar selama evolusi vertebrata. Pada ikan dan amphibi,

    telensefalon lebih dari sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima input dari

    bulbus olfaktori. Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa

    disadari.

    Terdapat dua macam refleks:

    a. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya

    refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.

    b. Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilkan dengan belajar.

    Rangkaian jalur saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut lengkung refleks,

    yang terdiri atas lima komponen dasar:

    i) reseptor

    ii) saraf eferen

    iii) pusatpengintegrasi

    iv) saraf eferen

    v) efektor.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    17/25

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf Manusia

    Pengaruh Narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang

    dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,

    dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

    Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf,

    misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan

    dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan

    penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan

    dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka

    gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena

    dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskan isinya ke celah

    sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran

    post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada

    membran post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa

    merambat ke sel saraf berikutnya. Pengaruh lainnya yaitu merusak organ-organ tubuh

    terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang meninggal karena

    sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena saraf yang mengendalikan

    pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga

    pernafasannya putus atau berhenti, paranoid, otak sulit digunakan untuk berpikir dan

    konsentrasi, nafsu makan menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan, denyut

    jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat ataumerasa dingin, sering mual atau muntah. Gangguan detak jantung, perdarahan otak,

    Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal.

    Hampir semua obat adiktif, secara langsung atau tidak langsung,

    menyerangsistem imbalan otak dengan membanjiri sirkuit dengan dopamin.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    18/25

    Akibatnya, dampak kimia di sirkuit pahala berkurang, mengurangikemampuan pelaku

    untuk menikmati hal-hal yang sebelumnya membawa kesenangan. Penurunan ini

    memaksa mereka kecanduan dopamin untuk meningkatkan konsumsi obat dalam

    rangka upaya untuk membawa hormon "merasa-baik" mereka ke tingkat normal, efek

    yang dikenal sebagai toleransi. Pengembangan toleransi dopamine akhirnya dapat

    mengakibatkan perubahan mendasar dalam neuron dan sirkuit otak, dengan potensi

    untuk sangat membahayakan kesehatan jangka panjang dari otak.

    Sebagai orang yang berkembang menjadi ketergantungan obat, ia memasuki

    keadaan allostatic baru, yang didefinisikan sebagai perbedaan dari tingkat normal

    perubahan yang bertahan dalam keadaan kronis. Kecanduan obat-obatan dapat

    menyebabkan kerusakan otak dan tubuh sebagai suatu organisme memasuki keadaan

    patologis.

    Setelah seseorang telah beralih dari penggunaan obat untuk kecanduan,

    perilaku menjadi benar-benar diarahkan mencari obat, meskipun pecandu laporan

    euforia ini tidak intens seperti dulu. Meskipun tindakan yang berbeda selama

    penggunaan obat akut, jalur akhir dari kecanduan adalah sama. Aspek lain dari

    kecanduan narkoba merupakan respon menurun menjadi rangsangan biologis normal,

    seperti makanan, seks, dan interaksi sosial. Melalui pencitraan otak fungsional pasien

    kecanduan kokain, para ilmuwan telah mampu memvisualisasikan aktivitas metaboli

    meningkat pada cingulate anterior dan korteks orbitofrontal (daerah korteks

    prefrontal) di otak subjek tersebut. Hiperaktifitas daerah ini dari otak pada subyek

    kecanduan terlibat dalam motivasi lebih intens untuk menemukan obat daripada

    mencari manfaat alami, serta kemampuan pecandu menurun untuk mengatasi

    dorongan ini. Brain imaging juga telah menunjukkan kecanduan kokain-subyek

    mengalami penurunan aktivitas, dibandingkan non-pecandu, di korteks prefrontal.

    3.2. Pencegahan dan Pengobatan

    Masalah pencegahan narkoba adalah masalah yang kompleks yang pada

    umumnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu: faktor individu, faktor lingkungan dan

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    19/25

    faktor ketersediaan, menunjukkan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkobayang

    efektif memerlukan pendekatan yang terpadu dan komprehensif. Oleh karena itu

    peranan semua sektor terkait, termasuk para orang tua, para guru, tokoh-tokoh

    masyarakat dan agama, kelompok remaja dalam pencegahan narkoba sangat penting.

    Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan

    narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada

    tigatingkat intervensi, yaitu:

    1. Primer

    sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,

    penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,

    teman sebaya, dan instansi pemerintah. Dalam hal ini sebelum penyalahgunaan

    narkoba terjadi hendaknya keluarga, teman sebaya dan suatu instansi pemerintah

    melakukan sosialisasi tentang dampak dari penggunaan narkoba, sehingga yang

    diberikan sosialisasi menjadi tahu dampaknya dan akan menghindari narkoba.

    2. Sekunder

    pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (Fase

    ini meliputi: Fase penerimaan awal antara 1-3 hari dengan melakukanpemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi

    medik, antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-

    bahan adiktif secara bertahap.

    3. Tersier

    yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam

    proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12

    bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase

    sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu

    mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya

    berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,

    mengembangkan kegiatan alternatif.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    20/25

    Dalam hal pencegahan penyalahgunaan narkoba, dapat mencegahnya melalui

    berbagai pihak, yaitu:

    1. Dari diri sendiri

    -Meningkatkan keimanan dan ketakwaan

    -Memilih lingkungan pergaulan yang sehat

    -Komunikasi yang baik

    -Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok

    2. Peran Keluarga

    - Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang

    dankomunikasi terbuka.

    - Mengasuh, mendidik anak yang baik.

    - Menjadi contoh yang baik bagi anaknya

    - Menjadi pengawas yang baik untuk anaknya

    - Keluarga atau orangtua memberitahu sedini mungkin kepada anaknya tentang

    bahayanya menggunakan narkoba..

    3. Peran Tokoh Masyarakat

    - Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan Undang-Undang.

    - Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.

    - Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan.

    - Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program pencegahan

    penyalahgunaan narkoba.

    Apabila yang mengkonsumsi narkoba adalah pelajar Adapun upaya-

    upaya lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    21/25

    pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau

    mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua

    siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.Pihak sekolah harus

    melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena

    biasanya penyebaran narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.

    Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih

    ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke

    dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang

    mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka terjerumus

    kedalam perbuatan seperti itu. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik,

    pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba

    yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya

    tersebut di atas, diharapkan para pendidik dapat menjaga dan mengawasi anak didik

    atau siswa dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan bangsa untuk meneruskan

    generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan

    dengan baik dan dapat terwujud.

    3.2 Pengobatan penyalahgunaan Narkoba:

    1. Pengobatan adiksi (detoks)

    2. Pengobatan infeksi

    3. Rehabilitasi

    4. Pelatihan mandiri

    a. Pertolongan Pertama

    Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak,

    makanmakanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya

    darinarkoba.Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan

    bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari

    akanhilang.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    22/25

    Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko terhadap Bahaya Narkoba

    1. Menggunakan jarum suntik sekali pakai

    2. Mensuci hamakan (sterilisasi) jarum suntik

    3. Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet

    4. Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba

    Cara penyembuhan terhadap pecandu narkoba:

    1. Detoksifikasi

    Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif

    lain) daritubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang

    dipakai ataudengan penurunan dosis obat pengganti.Detoksifikasi bisa dilakukan

    dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit.Biasanya proses detoksifikasi

    dilakukan terus menerus selama satu sampai tigaminggu, hingga hasil tes urin

    menjadi negatif dari zat adiktif.

    2. Rehabilitasi

    Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuhsecarafisik memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan

    kangenterhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang

    pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat besar kemungkinan kembali mencandu

    dan terjerumus lagi.Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi

    lingkungan danpergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan

    memasukkanmantan pecandu ke pusat rehabilitasi.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    23/25

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1.KESIMPULAN

    Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain

    "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,

    Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah

    keadaan psikologi seseorang seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku

    seseorang jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan,

    diminum, dihirup, disuntik, intravena dan lain-lain sebagainya.

    Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-

    sel khusus dan dibedakan menjadi dua sel, yaitu sel neuron dan sel neoroglia.

    Penggunaan narkoba memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya

    hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan

    neurotransmitter yang terdapat di otak yangberperan penting dalam merambatkan

    impuls saraf ke sel saraf lainnya

    Peranan semua sektor terkait, termasuk para orang tua, para guru, tokoh-tokoh

    masyarakat dan agama, kelompok remaja dalam pencegahan

    narkoba adalah sangat penting.

    4.2 SARAN

    1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.

    2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    24/25

    3 orang tua harus memberikan perhatian yang lebih pada anak jangan dan jalin

    komunikasi yang baik dengan anak agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan

    narkoba.

    4. Perlu peningkatan kerja sama antara masyarakat dengan aparat untuk

    memberantas peredaran narkoba.

    5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada

    penyalahgunaan narkoba.

  • 7/21/2019 Paper narkoba

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Aceng, Ugan T. 2008. Bahaya Napza bagi Remaja.Bandung: Alfarisi Putra.

    Martono, Lydia Harlina, dkk.2006.Pencegahan dan Penyalahgunaan PenyalahgunaanNarkoba Berbasis Sekolah.Jakarta : Balai Pustaka.

    Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.

    pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional

    Republik Indonesia.

    Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,

    Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di

    Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.