paper non logam alam fix klompok sarah

Upload: doder-nieenz

Post on 21-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    1/21

    MAKALAH BAHAN KONSTRUKSI

    ALAT PROSES DAN KOROSI

    BAHAN KONSTRUKSI NON LOGAM DARI ALAM

    Disusun Oleh:1. Dyah Mastika F. NIM: 13.14.044

    2. Khusnul Chotimah NIM: 13.14.066

    3. Rendi Gunawan NIM. 13.14.068

    4. Sarah Safhira Afkarina NIM: 13.14.070

    5. Fitria Nafiatul Mafula NIM: 13.14.

    INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    2015

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    2/21

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

    berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun dan

    menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan tepat waktu dengan judul Bahan

    Konstruksi Non Logam dari Alam.Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai bahan

    pembelajaran bagi kami untuk mata kuliah Bahan Konstruksi Alat Proses dan Korosi.

    Selama penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

    pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Ibu Faidliyah Nilna Minah, ST, MT, selaku dosen pengampu mata kuliah Bahan

    Konstruksi Alat Proses dan Korosi

    2. Temanteman yang telah membantu terselesainya makalah ini dan,

    3. Berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya serta turut berperan dalam

    menyelesaikan makalah ini.

    Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

    makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta

    kritik yang dapat membangun untuk kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

    harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

    Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

    Malang, September 2015

    Penyusun

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    3/21

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................................

    DAFTAR ISI .......................................................................................................................

    BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................

    1.1

    Latar Belakang Masalah

    1.2 Rumusan Masalah

    1.3 Tujuan

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1

    Batuan2.2

    Kayu

    2.3 Tanah Liat

    2.4 Karet Alam

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    4/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perkembangan industri-industri yang bergerak di biidang konstruksi semakin

    berkembang pesat seiring berkembangnya jaman. Perkembangan tersebut dibarengi

    dengan berbagai penemuan-penemuan yang inovatif terhadap material bangunan. Untuk

    mendukung pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang lebih maju maka

    diperlukan material bangunan yang lebih berkualitas. Oleh karenanya, perlu

    pengetahuan tentang jenis dan karakteristik dari material konstruksi.

    Bahan bangunan yang digunakan biasanya menggunakan bahan-bahan yang

    mudah ditemukan di sekeliling masyarakat. Bahan bangunan yang meliputi tanah, pasir,

    batuan, kayu, dan karet alam adalah sangat umum digunakan di bidang bangunan. Oleh

    karenanya, perlu mengetahui tentang bahan tersebut.

    1.2 Rumusan Masalah

    - Apa yang dimaksud dengan batu?

    -

    Jelaskan jenis-jenis dan macam-macam batu!

    - Jelaskan kegunaan batu!

    - Sebutkan cara pengolahan batu!

    -

    Kelebihan dan Kekurangan batu

    - Apa yang dimaksud dengan tanah?

    - Jelaskan pengklasifikasian tanah!

    - Jelaskan kegunaan dan pemanfaatan tanah!

    -

    Kelebihan dan kekurangan tanah

    -

    1.3 Tujuan

    - Dapat mengetahui pengertian batu

    -

    Dapat mengetahui dan membedakan jenis-jenis dan macam-macam batu

    - Dapat mengetahui kegunaan batu, kelebihan & kekurangan batu

    -

    Dapat mengetahui cara pengolahan batu

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    5/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Bahan konstruksi dari alam adalah bahan konstruksi yang didapatkan dari

    alam, dan tersedia dalam jumlah yang relatif banyak. Bahan konstruksi yang dimaksud

    bervariasi, diantaranya adalah:

    2.1. Batuan

    Batuan merupakan suatu produk alam gabungan dari hablur mineral yang

    menyatu dan memadat, hingga memiliki derajat kekerasan tertentu, yang terbentuk

    secara alamiah melalui proses pelelehan, pembekuan, pengendapan dan perubahan

    alamiah lainnya. Batuan alam berasal dari gunung sebagai akibat proses vulkanik.

    Batuan ini disebut dengan batu gunung, dalam proses berikutnya, aliran air sungai yang

    membawa batuan tersebut bergerak dan berpindah sejalan dengan kemampuan aliran air

    yang ada. Karena benturan dengan batuan lain atau benda-benda keras lainnya, batuan

    tersebut menjadi pecahan-pecahan dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ini yang

    disebut dengan batu sungai atau batu kali. Kelompok batuan ini merupakan batuan luar.

    Batuan-batuan akibat proses alamiah lainnya adalah batuan yang terbentuk dalam waktuyang lama dan menerima beban akibat tumpukan tanah, batuan ini disebut batuan

    metamorphose.

    2.1.1. Batuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Menurut proses kejadiannya

    -

    Batuan Beku, yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal

    dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar

    dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin,

    cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung

    yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah obsidian,

    perlit, Andesit, basalt, dll.

    -

    Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena pengerasan,

    pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan pada dasar

    sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah kapur (batu

    gamping), batu bara, batu karang, dll.

    -

    Batuan metamorf (batuan malihan/batuan ubahan), yaitu batuan sedimen

    yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    6/21

    perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah batu

    bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.

    -

    Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacammineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.

    b. Menurut tegangannya

    - Batu lunak (4 kg/cm28 kg/cm2), yaitu batu alam yang mudah digali dan

    dipatahkan dengan tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan

    banyak mengandung retakan.

    -

    Batu sedang (8 kg/cm2 18 kg/cm2), batuan alam ini sukar digali dengan

    peralatan tangan. Bagian pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan

    tangan tetapi mudah dihancurkan dengan palu.

    - Batu keras (16 kg/cm250 kg/cm2), yaitu batu alam yang hanya dapat digali

    dengan memakai bagan peledak. Batu ini tidak banyak mengandung retakan.

    2.1.2. Penggunaan batu pada konstruksi bangunan dibedakan menjadi:

    2.1.2.1.Batuan sedimen

    a.

    Batuan kapur/ batu gamping

    Batuan kapur merupakan bahan bangunan yang penting dikenal sejak

    zaman Mesir Kuno. Batuan kapur ini lebih bersifat sebagai pengikat

    apabila dicampur dengan bahan yang lain dengan perbandingan tertentu,

    sebagai contoh kapur dicampur dengan pasir dan Portland Cement (PC),

    kapur dicampur dengan semen merah dan pasir. Kelebihan kapur sebagai

    bahan pengikat ini sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat kapur sebagai

    berikut:

    - Kapur mempunyai sifat plastik yang baik, dalam arti tidak getas.

    -

    Sebagai bahan pengikat, kapur dapat mengeras dengan mudah dan

    cepat, sehingga memberikan kekuatan pengikat kepada dinding.

    - Mudah dikerjakan, tanpa harus melalui proses pabrik.

    Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit.

    Oleh sebab itu teknik penambangannya dilakukan dalam bentuk tambang

    terbuka. Seperti halnya gipsum yang dapat ditemukan dalam bentuk

    lembaran pipih, kristal dan serabut di daerah batu gamping. Gipsum hasil

    penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga berbentuk tepunggips. Penggunaan gips:

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    7/21

    - Dalam bentuk gips alam digunakan sebagai bahan baku pembuatan

    semen yang berguna untuk memperlambat proses pengerasan semen.

    Semen yang tidak dicampur dengan gips alam, pengerasan

    membutuhkan waktu 10 menit. Dengan ditambahkan gips alam,

    pengerasan semen menjadi kurang lebih 60 menit

    - Dalam bentuk gips hemihydrate, di bidang bangunan digunakan

    sebagai perekat untuk membuat papan gypsum yang dicampur

    dengan serat, biasanya digunakan untuk plafond.

    Pembuatan kapur merupakan proses pembakaran batu kapur yang

    mengandung kalsium karbonat (Ca.CO3), hingga karbondioksidanyakeluar. Akibat dari pemanasan dan keluarnya karbon dioksida tersebut

    maka unsur Ca.O atau kapurnya saja yang tertinggal. Batuan kapur,

    dengan proses pembakaran dengan suhu yang tinggi, menjadi batu

    gamping, selanjutnya diproses untuk campuran spesi atau mortar, sebagai

    perekat pasangan batu maupun dinding, atau untuk sebagai plesteran

    dinding.

    b.

    Batu pasir digunakan sebagai penggosok dan bahan bangunan

    c. Batu lempung digunakan sebagai membuat batu bata, tegel, periuk-

    belanga dan keramik

    2.1.2.2.Batuan yang mengandung silikat

    Batuan ini lebih bersifat batuan keras, mempunyai warna yang menarik

    dengan permukaan licin. Warna dari batuan ini banyak dipengaruhi oleh

    komposisi mineral pembentukan batuan tersebut yaitu:

    d. Felspar yaitu kombinasi silikat, aluminium dengan kapur dan

    potasium, berwarna merah, merah jambu, bahkan bening.

    e.

    Bornblende merupakan silikat aluminium yang dengan campuran

    kapur dan bijih besi, sebagai bahan mineral yang keras dan kuat,

    sebagai kristal berwarna hijau, coklat dan hitam.

    f. Mica merupakan mempunyai bahan dasar utama silikat aluminium,

    tetapi mempunyai kombinasi dari beberapa bahan mineral besi atau

    potasium, biasanya merupakan butiran kristal, yang mudah lepas

    sebagai lempengan-lempengan kecil.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    8/21

    g. Sepentine merupakan silikat magnesium, yang penampilannya selalu

    menjadi satu dengan kapur, berwarna hijau muda atau kuning, dan

    permukaannya berupa lempengan rata dan halus, serta mudah

    dipisahkan.

    Batuan berjenis silikat yang sering digunakan sebagai bahan bangunan,

    baik untuk lantai maupun sebagai pelapis dinding, yaitu:

    - Granit

    Granit merupakan bahan batuan murni, yang merupakan kombinasi

    dari bahan felspar, bornblende dan mika, umumnya sangat keras,

    kuat dan mampu dilakukan dengan pemolesan yang tinggi,sehingga mengkilap. Kandungan kimia yang utama merupakan

    silikon dioksida dan aluminium oksida, dengan variasi besi,

    potasium, dan kalsium oksida. Berat granit bervariasi antara 2643

    kg/m3 sampai dengan 3204 kg/m3 dengan batas tegangan hancur

    antara 1390 kg/cm2 sampai dengan 3090 kg/m2. Finishing granit

    dari penggergajian sampai menjadikan permukaannya licin seperti

    kaca yang halus dengan cara pemolesan permukaannya dengan

    mesin poles. Sedang warna granit umumnya merupakan merah,

    merah jambu, kuning, hijau, biru, putih, hitam dan coklat. Granit

    dapat digunakan sebagai pelapis lantai, pelapis dinding bagian luar

    maupun dalam, anak tangga dengan lebar yang bervariasi. Pada

    umumnya granit diproduksi dengan lebar 1800 mm, dan tebal

    antara 57 sampai 100 mm, dan untuk ukuran yang kecil biasanya

    dengan tebal 75 sampai 100 mm, atau sesuai dengan ukuran

    pemesan. Granit yang berupa potongan-potongan dapat digabung

    menjadi bentuk tertentu sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan

    yang lain dari granit merupakan sebagai pelapis kerb pada

    jembatan dan paving stones, atau sebagai bahan finishing

    bangunan.

    - Marmer

    Marmer atau batu pualam merupakan batu kapur bercampur dengan

    mineral silika yang mengalami rekristalisasi akibat pengaruh

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    9/21

    tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Marmer seperti pada granit

    digunakan untuk pelapis lantai dan bahan finishing dinding, dengan

    warna putih salju, merah jambu, kuning, kehijau-hijauan dengan

    tekstur tergantung mineral yang dominan dalam kandungannya.

    Bentuk marmer pada umumnya dipotong menjadi lempengan-

    lempengan dengan tebal 57 sampai dengan 200 mm, beratnya

    bervariasi antara 2000 kg/m3 sampai dengan 2880 kg/m3 dengan

    batas tegangan hancur antara 190 kg/cm2 sampai dengan 1930

    kg/cm2dan kemampuan serap air yang terendah merupakan 0,25 %

    dan yang tertinggi merupakan 0,75 % dari beratnya.2.1.2.3.

    Batuan beku

    Tak semua batuan beku dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan.

    Batuan yang mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya:

    - Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik

    untuk keperluan pekerjaan laut

    - Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam baik untuk digunakan di

    daerah industri.

    - Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan besar sesuai

    untuk digunakan sebagai fondasi bangunan, pengeras jalan juga bahan

    lantai. Misalnya andesit dan basal. Apabila dipecah/dihancurkan

    dengan palu atau crusher dengan ukuran tertentu menjadi batu pecah

    (kerikil) dan pasir yang digunakan untuk bahan campuran beton dan

    jalan.

    - Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk

    pelapis dinding atau lantai. Misalnya peridotit dan gabro

    - Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis < 2.6, baik untuk

    digunakan sebagai bahan pekerjaan teknik berat.

    2.1.2.4.Pemanfaatan lainnya dari batuan dalam proses konstruksi antara lain:

    - Pada butiran-butiran dengan ukuran besar, digunakan untuk struktur

    pondasi, dinding penahan dan lain-lainnya, dengan memakai perekat

    atau tanpa perekat.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    10/21

    - Pada butiran-butiran kecil, baik yang berasal dari alam, atau karena

    proses pemecahan, digunakan untuk agregat bahan kasar beton

    maupun campuran aspal.

    - Sedang batuan metamorfose, yaitu marmer, granit dan lain-lain

    banyak digunakan sebagai bahan lantai, dan pelapis dinding, atau

    ornamen lainnya.

    - Batu cadas/ padas adalah semacam batu lapisan yang terdiri dari

    bermacam mineral kontak, diantaranya adalah kuarsa, mika fesper,

    kapur, lempung. Menurut kekerasannya, batu cadas dikatagorikan

    sebagai batu lunak (4 kg/cm2

    8 kg/cm2

    ). Batu Cadas/ Padas

    digunakan orang-orang di daerah pegunungan yang bercadas sebagai

    pondasi rumah non permanen atau semi permanen.

    - Batu kali sangat banyak digunakan orang untuk talud dan pondasi

    bangunan.

    2.1.3.

    Kelebihan dan kerugian

    - Kelebihan

    - Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi

    - Keras dan tidak mudah hancur

    - Daya serap air relatif kecil

    - Tahan terhadap pengaruh cuaca

    - Tahan terhadap keausan

    - Kelemahan

    Dari segi karakteristik batu dan proses pengolahan yang rumit.

    2.2. Kayu

    Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan

    mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi.

    Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.

    Pengetian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-

    pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan

    bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan

    penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    11/21

    adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan

    termasuk vegetasi alam.

    Bagian batang pokok merupakan bagian pohon yang terpenting yang digunakan

    untuk konstruksi. Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan didasarkan

    atas sifat kayu itu sendiri yang berhubungan dengan pemakaiannya.

    2.2.1. Klasifikasi Kayu

    - Pengawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama yaitu serangga

    dan jamur.

    - Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis dari luar,

    antara lain : daya dukung, daya tarik, daya tahan dan sebagainya.

    - Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap

    serangan hama dinyatakan dalam kelas awet I, II, III. Makin besar angka

    kelasnya makin rendah keawetannya.

    - Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap

    kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V.

    Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya.

    Berdasarkan pemakaiannya kayu digolongkan menjadi:a. Kayu dengan tingkat pemakaian I dan II, jenis kayu yang dipakai untuk konstruksi

    berat, yang selalu terkena pengaruh tanah lembab, terpengaruh basah kering (hujan

    dan matahari).

    b. Tingkat pemakaian III, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang terlindung dari

    tanah lembab (di bawah atap).

    c. Tingkat pemakaian IV, kayu yang digunakan untuk konstruksi ringan yang

    terlindung dari tanah lembab (di bawah atap).

    d.

    Tingkat pemakaian V, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang tidak permanen

    (bangunan sementara).

    Keawetan kayu adalah daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor-faktor perusak

    kayu yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri. Keawetan kayu diselidiki pada bagian

    kayu terasnya. Pemakaian kayu akan menentukan umur keawetannya. Beberapa alasan

    dilakukan pengawetan kayu, yaitu:

    - Kayu yang memiliki kelas keawetan alami tinggi jumlahnya sangat sedikit sehingga

    menyebabkan harga kayu menjadi mahal.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    12/21

    - Kayu dengan kelas keawetan III sampai dengan V jumlahnya cukup banyak, mudah

    didapat, harganya murah dan mempunyai segi keindahan cukup tinggi. Hanya saja

    keawetannya kurang. Oleh karena itu lebih efisien apabila diawetkan terlebih

    dahulu.

    - Dengan pengawetan kayu, secara financial lebih menguntungkan.

    Adapun tujuan pengawetan kayu adalah:

    - Untuk memperbesar keawetan kayu sehingga kayu yang semula memiliki umur

    pakai pendek menjadi lebih panjang di dalam pemakaiannya.

    - Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu berkelas keawetan rendah.

    -Dengan adanya industri pengawetan kayu dapat membuka lapangan kerja baru.

    2.2.2. Kegunaan

    Dapat digunakan sebagai bahan bangunan, kayu lapis, mebel, lantai, papan

    dinding, bantalan, rangka pintu dan jendela, bahna pembungkus, dll.

    2.2.3. Keuntungan dan kerugian

    a.

    Keuntungan

    - Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah,

    -Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik,

    - Mudah didapatkan dan relative murah. Mudah didapatkan khususnya di

    Indonesia dan harganya pun relatif murah dibandingkan dengan beton atau

    baja.

    - Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah,

    sehingga sangat baik untuk patisi,

    - Memiliki sisi keindahan yang khas, dan seni yang tinggi,

    -Mudah Dikerjakan,

    - Tahan terhadap Gempa, karena struktur kayu tidak sekaku struktur beton

    dan relative ringan dimana besarnya gaya gempa yang bekerja pada suatu

    bangunan dipengaruhi oleh berat sendiri bangunan tersebut,

    - Mudah diganti dalam jangka waktu yang singkat atau tidak membutuhkan

    waktu yang lama bila dibandingkan dengan bahan bangunan lain seperti

    beton atau baja apabila ada perbaikan.

    -Mampu menahan gaya tarik, tekan (desak) serta lentur

    - Hasil Bongkaran atau sisa pemakaian masih mempunyai nilai ekonomis.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    13/21

    b. Kerugian

    - Rentan terhadap bahaya kebakaran, dikarenakan sifat kayu yang mudah

    terbakar. Berbeda dengan beton atau baja yang masih ada toleransi

    temperatur panas, sedangkan kayu tidak ada toleransi.

    - Mudah diserang rayap, serangga dan sejenis pengrusak kayu yang lainnya,

    - Pemuaian dan susut yang relatif besar.

    - Pembebanan untuk jangka panjang lendutannya sangat besar, balok kayu

    yang sudah lama dibebani akan mengakibatkan lendutan yang besar

    seiring dengan bertambahnya umur pemakaian kayu atau menurunnya

    kekutatan kayu.

    - Tidak bisa digunakan untuk bentang-bentang yang panjang.

    - Penggunaan kayu pada struktur bentang panjang seperti kuda-kuda yang

    panjang lendutan kayu yang dihasilkan sangat besar.

    - Kurang homogen dengan adanya cacat-cacat alami seperti arah serat yang

    membentuk penampang, spiral, diagonal, mata kayu dan sebagainya.

    - Perlu adanya perawatan khusus. Seperti pengecatan agar memperlambat

    lapuknya kayu dan yang perlu diperhatikan adalah menjaga kayu dari

    serangan serangga baik ia kumbang, rayap serta serangga-serangga lain

    yang dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan dari pada kayu terebut.

    - Beberapa jenis kayu kurang awet

    - Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan

    pengaruh waktu pembebanan.

    - Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur

    bangunan yang berskala besar dan tinggi.

    - Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan

    ketersediaan terbatas (langka). Seperti kayu Ulin misalnya yang memiliki

    mutu tinggi dan harganya pun jauh lebih mahal serta ketersediaannya

    terbatas.

    2.2.4. Bambu

    Bambu sudah sejak lama dikenal sebagai bahan bangunan. Pada daerah-

    daerah pedesaan bambu banyak digunakan penduduk untuk membuat rumahtinggal. Konstruksi dari bambu banyak digunakan di pedesaan karena

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    14/21

    mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: bambu mudah didapat dan harganya

    murah, dapat dikerjakan dengan alat-alat sederhana, pertumbuhannya cepat.

    Bambu merupakan jenis tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan

    subtropis. Bambu termasuk tumbuhan jenis graminae (suku rumput-rumputan)

    yang mempunyai ciri-ciri berdaun tunggal, berbentuk pita yang tersusun

    berselang seling pada rantingnya, batang beruas-ruas, berakar serabut dan

    mempunyai rimpang. Bambu tumbuh dimulai dari tunas. Tunas ini tumbuh

    secara perlahan pada awalnya, kemudian tumbuh cepat pada musim hujan

    sampai mencapai dari tingginya. Bambu mengalami masa pertumbuhan yang

    cepat selama 4 sampai 6 bulan. Segera setelah tinggi maksimum tercapai, terjadipengkayuan ranting (terbentuknya batang bambu) yang berlangsung selama 2

    sampai 3 tahun. Batang bambu akan masak setelah berumur 6 sampai 9 tahun.

    Dalam pertumbuhannya, bambu belum diusahakan secara perkebunan, tapi

    tumbuhnya masih dibiarkan secara liar di pekarangan maupun di hutan. Di

    daerah pedesaan, biasanya bambu ditanam hanya untuk keperluan membuat

    kerajinan rumah tangga atau untuk membuat rumah-rumah sederhana. Untuk

    mengembangkan bambu biasanya digunakan bibit berupa stek.

    Pengembangbiakan bambu dengan biji tidak efisien karena membutuhkan waktu

    yang lama.

    Bambu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan harus memenuhi

    syarat-syarat sebagai berikut:

    - Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua dalam hal terakhir,

    berbintik putih pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan yang

    mengkilap. Di tempat buku tidak boleh pecah.

    - Bambu yang telah direndam dalam air harus berwarna pucat tidak kuning,

    hijau atau hitam dan berbau asam yang khas, sedangkan bila dibelah di

    bagian dalam dari ruas tidak boleh terdapat rambut dalam yang baisanya

    terdapat pada bambu yang belum direndam.

    - Bambu untuk pelupuh dan barang anyaman seperti bilih, gendak, dll harus

    telah direndam dengan baik. Barang anyaman harus tahan lama dan terbuat

    dari bambu dengan jenis terbaik dan garis tengah minimum 4 cm serta harus

    terbuat dari bagian kulit dari bambu.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    15/21

    Bambu dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, terutama

    untuk bahan bangunan. Konstruksi bangunan yang terbuat dari bambu biasanya

    sangat tahan terhadap gempa bumi karena strukturnya ringan dan elastis.

    Penggunaan bambu pada bangunan antara lain:

    a.

    Untuk dinding rumah.

    Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya dibelah dan dibuat anyaman.

    Jenis bambu yang cocok untuk anyaman adalah bambu ater, bambu petung,

    bambu tutul, bambu talang dan bambu plymorpha.

    b. Untuk rangka bangunan.

    Biasanya bambu digunakan untuk membuat kudakuda, reng dan usuk(kasau). Sambungannya menggunakan sambungan pen bambu, tali ijuk atau

    kombinasi keduanya. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah

    bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu

    sembilang dan bambu polymorpha.

    c. Untuk tiang.

    Bambu digunakan untuk tiang-tiang yang berfungsi untuk menempelkan

    dinding dari anyaman bambu, untuk tiang-tiang panggung penyangga kuda-

    kuda. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan lubang dan pen

    bambu dikombinasikan dengan tali ijuk. Jenis bambu yang cocok adalah

    bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu

    sembilang, bambu balcoa dan bambu polymorpha.

    d. Untuk lantai.

    Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya dibelah saja kemudian

    dirapikan/ditata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai lantai.

    Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu

    ater, bambu talang, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu balcoa.

    e. Untuk langit-langit.

    Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman dinding. Jenis bambu yang

    cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu talang, bambu

    gombong.

    f. Untuk konstruksi bekesting, tangga, dll.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    16/21

    2.2.5. Keuntungan dan kerugian

    a. Keuntungan

    - Bambu dikenal sebagai bahan bangunan yang dapat diperbarui,

    - Tidak perlu menggunakan tenaga terdidik,

    - Cukup menggunakan alat-alat sederhana yang mudah didapat di sekitar

    kita,

    - Cukup nyaman tinggal di dalam rumah bambu,

    - Masa konstruksi sangat singkat, dan

    - Biaya konstruksi murah.

    2.3. Tanah

    Tanah merupakan bahan bangunan yang berasal dari alam, yang terdiri dari air,

    udara dan butir-butir tanah yang padat, dimana bagian yang berisi dengan air

    dan udara disebut dengan rongga atau pori.

    Tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Pasir

    Pasir merupakan tanah dengan butiran yang keras dan tajam, yang lolos pada

    ukuran saringan 0,07 mm sampai dengan 4,76 mm.

    b.

    Lanau

    Lanau merupakan tanah dengan butiran kecil dari 0,07 mm, dan bersifat

    mudah menyerap air. Sehingga apabila terendam air menjadi lumpur.

    c. Tanah liat

    Tanah liat merupakan tanah dengan butiran yang sangat halus, bersifat

    plastik, yaitu mudah dibentuk, dan mempunyai daya lekat.

    Berdasarkan atas tempat pengendapan dan asalnya, tanah liat (lempung)

    dapat dibagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut:

    - Lempung Residual, Lempung residual adalah lempung yang terdapat

    pada tempat di mana lempung tersebut terjadi, atau dengan kata lain

    lempung tersebut belum berpindah tempat sejak terbentuknya.

    - Lempung Illuvial, Lempung illuvial adalah lempung yang telah terangkut

    dan mengendap pada suatu tempat tidak jauh dari tempat asalnya,

    misalnya di kaki bukit. Lempung illuvial sifatnya mirip lempung

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    17/21

    residual, hanya saja pada lempung illuvial bagian dasarnya tidak

    diketemukan batuan asalnya.

    -Lempung Alluvial, Lempung alluvial adalah lempung yang diendapkan

    oleh air sungai di sekitar atau sepanjang sungai. Pada waktu banjir sungai

    akan meluap, sehingga lempung dan pasir yang dibawanya akan

    mengendap di sekitar atau sepanjang sungai. Pasir akan mengendap di

    tempat dekat sungai, sedangkan lempung akan mengendap jauh dari

    tempat asalnya. Letak sungai dapat berubah-ubah sehinggan hasil

    endapan lempung atau pasir juga akan berubah-ubah. Oleh karena itu

    endapan lempung alluvial dicirikan dengan selang-seling antara pasir danlempung, baik vertikal maupun horizontal. Bentuk endapan alluvial

    umumnya menyerupai lensa. Pada endapan alluvial muda, lapisan

    pasirnya terlihat masih segar, sedangkan pada endapan alluvial tua,

    lapisan pasirnya telah melapuk sebagian atau seluruhnya telah menjadi

    lempung.

    - Lempung Marin, Lempung marin adalah lempung yang endapannya

    berada di laut. Lempung yang dibawa oleh sungai sebagian besar

    diendapkan di laut. Hanya sebagian kecil saja yang diendapkan sebagai

    lempung alluvial. Lempung marin sangat halus dan biasanya tercampur

    dengan cangkang - cangkang foraminefera (kapur). Lempung marin

    dapat menjadi padat karena pengaruh beban di atasnya, oleh gaya

    geologi.

    - Lempung Rawa, Lempung rawa adalah lempung yang diendapkan di

    rawarawa. Jenis lempung ini dicirikan oleh warna yang hitam. Apabila

    terdapat dekat laut akan mengandung garam.

    Pemanfaatan tanah dalam bahan konstruksi diantaranya:

    a. Tanah tanpa pengolahan

    Yang dimaksud dengan bahan tanah tanpa diolah merupakan tanah dalam

    keadaan asli, yang digunakan sebagai bahan urugan maupun campuran

    mortar atau perekat, sebagai contoh adalah pasir yang merupakan tanah

    dengan butiran yang kasar, pasir merupakan bahan yang digunakan langsung

    menjadi bahan urugan. Sedangkan sebagai bahan yang melalui proses

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    18/21

    dicampur dengan bahan lain, misalnya dicampur dengan semen atau kapur,

    campuran tersebut akan menjadi spesi atau bahan perekat.

    b.

    Tanah dengan pengolahan

    Bahan yang diolah adalah bahan tanah yang digunakan sebagai bahan

    bangunan, yang memerlukan proses lanjutan dapat dibentuk sesuai dengan

    kebutuhannya. Tanah jenis ini umumnya merupakan tanah liat, dimana

    dalam keadaan aslinya dengan atau tanpa bahan tambahan perlu diproses.

    Karena sifat muai susutnya yang besar, sehingga tidak dapat langsung

    digunakan dalam keadaan aslinya.

    Contoh dari bahan ini merupakan:-

    Bata merah

    Bata merah adalah bahan bangunan yang digunakan sebagai bahan

    dinding bangunan. Proses pembuatannya adalah proses sederhana yang

    dikerjakan secara tradisional dari tanah liat yang dicampur dengan air,

    kemudian dicetak menjadi bentuk yang diinginkan setelah dijemur di

    panas matahari sampai kering. Setelah kering bata merah dibakar pada

    suhu yang tinggi, sehingga menjadi keras. Tingkat kekerasan bata merah

    ini tergantung dari proses pembakarannya.

    - Genteng

    Genteng dalam bangunan digunakan sebagai penutup atap. Genteng

    tanah merupakan tanah liat yang diproses seperti pembuatan bata merah,

    sehingga menjadi bahan yang keras.

    -

    Keramik

    Keramik merupakan tanah liat murni yang dicampur dengan kaolin,

    silikat. Bahan-bahan tersebut diaduk dengan ditambahkan air menjadi

    campuran. Selanjutnya campuran-campuran dicetak sesuai dengan

    bentuk yang dikendaki. Setelah kering udara dibakar pada suhu yang

    tinggi, sehingga menjadi produk setengah jadi. Kemudian dipoles,

    hingga menjadi produk jadi. Dalam proses pembakaran, bahan campuran

    tersebut akan bereaksi satu sama lain, sehingga menjadi bahan yang

    keras, licin dan bersifat sebagai isolator. Pemanfaatan bahan keramik

    antara lain: ubin, pelapis dinding, genteng, isolator dan lain-lain.

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    19/21

    2.4. Karet Alam

    2.5.

    Pasir

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    20/21

    BAB III

    PENUTUP

  • 7/24/2019 Paper Non Logam Alam Fix Klompok Sarah

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA