paper obstetri

Upload: tyaaael

Post on 23-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering mengenai wanita

    hamil. Hepatitis virus merupakan komplikasi yang mengenai 0,2 % dari seluruh

    kehamilan. Kejadian abortus, dan persalinan preterm merupakan komplikasi yang

    paling sering terjadi pada wanita hamil dengan infeksi hepatitis.(!Hepatitis dapat

    disebabkan oleh virus, obat"obatan dan bahan kimia toksik dengan gejala klinis

    yang hampir sama.(2!#nfeksi virus hepatitis dapat menimbulkan masalah baik pada

    kehamilan, persalinan, maupun pada bayi yang dilahirkan (vertikel transmission!

    yang nantinya dapat menjadi pengidap hepatitis kronis dengan kemungkinan

    terjadinya kanker hati primer atau sirosis hepatis setelah dewasa.($!ampai saat ini

    telah diidentifikasi & tipe virus hepatitis yaitu virus hepatitis ', , ), *, + dan .

    #nfeksi virus hepatitis yang paling sering menimbulkan komplikasi dalam

    kehamilan adalah virus hepatitis dan + (-H -H+!.

    #nfeksi virus hepatitis ' (-H'! jarang terjadi dalam kehamilan dan tidak

    menimbulkan infeksi kronis dengan resiko perinatal yang rendah. #nfeksi -H

    pada wanita hamil dapat ditularkan se/ara tranplasental dan 20 % dari anak yang

    terinfeksi melalui jalur ini akan berkembang menjadi kanker hati primer atau

    sirosis hepatis pada usia dewasa. leh karena itu bayi yang lahir dari ibu /arier

    Hs'g harus diimunisasi dengan memberikan immunoglobulin dan vaksin

    hepatitis . 1enularan perinatal virus hepatitis ) (-H)! telah dibuktikan dan

    sangat erat hubungannya dengan penyakit hati kronis. #nfeksi virus hepatitis *

    (-H*! hanya dapat ditularkan dari ibu ke anak bersamaan dengan -H karena

    -H* memerlukan -H untuk bereplikasi. edangkan infeksi virus hepatitis +

    (-H+! sering berat pada wanita hamil dengan angka mortalitas ibu $0 %. (3!

    #nfeksi -H+ pada wanita hamil dapat ditularkan pada janinya se/ara vertikel.

    -irus hepatitis masih dipelajari dan diteliti serta dihubungkan dengan infeksi

    -H). ejala klinik yang signifikan pada -H masih belum diketahui.(4!

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Hepatitis

    Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel! hati. 1eradangan ini

    ditandai dengan meningakatan kadar en5im hati. 1eningkatan ini disebabkan

    adanya gangguan atau kerusakan membran hati. 'da dua faktor penyebabnya

    yaitu faktor infeksi dan faktor non infeksi. 6aktor penyebab infeksi antara lain

    virus hepatitis dan bakteri. elain karena virus Hepatitis ', , ), *, + dan

    masih banyak virus lain yang berpotensi menyebabkan hepatitis misalnya

    adenoviruses , )7- , Herpes simple8 , H#- , rubella ,vari/ella dan lain"lain.

    edangkan bakteri yang menyebabkan hepatitis antara lain misalnya bakteri

    almonella typhi, almonella paratyphi , tuberkulosis , leptosvera. 6aktor non"

    infeksi misalnya karena obat. bet tertentu dapat mengganggu fungsi hati dan

    menyebabkan hepatitis.(!

    2.2 Hepatitis Virus A

    2.2.1 Seara!

    -H' pertamakali ditemukan tahum 9:$. -H' merupakan anenteric non

    enveloped RNA picornavirusdengan ukuran ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    3/26

    mengeksresikan -H' ini kedalam feses dan dalam periode viremia yang relatif

    singkat darah penderita juga bersifat infeksius. 1eriode inkubasi infeksi -H'

    adalah 2": minggu dimana darah dan feses penderita bersifat infeksius dalam

    periode ini.(,2!Keluhan dan gejala kliniknya tidak spesifik sekali sehingga dapat

    terjadi tanpa terdiagnosis. 7ayoritas kasus tanpa gejala ikterik.(! Keluhan yang

    sering terjadi dalam periode ikterik adalah kuning, demam, letih lesu, nyeri perut

    kanan atas, nafsu makan hilang, mual muntah dan diare. *ari penelitian

    ditemukan sampai 4 % pasien asimptomatik dan $0 % tanpa ikterik. Kasus fatal

    dilaporkan kurang dari ,4 % dari seluruh pasien yang dirawat karena ikterik.

    *eteksi dini -H' bisa melalui test serologik untuk mendeteksi #g7 antibody

    (anti"-H'! yang bisa terdeteksi 4"0 hari sebelum onset gejala dan dapat

    bertahan sampai & bulan setelah infeksi. edangkan #g anti -H' terbentuk dan

    predominan pada masa konvalessensi dan bertanggung jawab memberikan

    proteksi jangka panjang terhadap -H'.(&! *ilaporkan 4 % infeksi -H' rellaps

    dalam jangka waktu &"9 bulan.

    eberapa jalur penularan -H' adalah sbb =

    7elalui air yang terkontamiasi

    7akanan yang terkontamiasi oleh tangan yang mengandung virus.

    #kan yang tidak dimasak dari air yang telah terkontaminasi

    uah"buahan dan sayuran yang di/u/i dengan air yang terkontaminasi.

    1enggunaan obat"obatan injeksi dan non injeksi

    'ktifitas seksual baik anal maupun oral.

    Konsentrasi -H' dalam berbagai ma/am /airan tubuh adalah=

    2.2.$ Pengaru! Ter!a"ap Ke!a%ilan Dan Ba&i

    #nfeksi -H' dalam kehamilan tidak banyak dibi/arakan karena kasusnya

    yang jarang dan tidak menimbulkan infeksi pada janin. elum ditemukan bukti

    bahwa infeksi -H' bersifat teratogenik. ;esiko penularan pada janin tampaknya

    nol dan pada bayi baru lahir /ukup ke/il >etapi resiko kelahiran preterm /ukup

    $

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    4/26

    meningkat untuk kehamilan yang dipersulit hepatitis ' (teven,9?!. @anita

    hamil yang baru saja kontak dengan penderita infeksi -H' harus mendapatkan

    terapi profilaksis dengan gamma globulin ml.(!

    2.2.' Pen(ega!an

    @anita hamil yang akan mengadakan perjalanan ke negara endemis yang

    beresiko tinggi untuk terinfeksi -H' dianjurkan untuk vaksinasi. -aksinasi

    sebaiknya diberikan paling lambat 2 minggu sebelum perjalanan dan dapat

    bertahan sampai 2 bulan setelah dosis tunggal dan sampai 20 tahun setelah dosis

    kedua.(:!1rofilaksis infeksi -H' se/ara umum dapat dibagi 2 yaitu(&!=

    . 1rofilaksis pre ekposure

    *iberikan untuk yang beresiko tinggi untuk terinfeksi -H', yaitu=

    Aangka pendek = dengan #g 0,02 mlBkg

    Aangka panjang = dengan #g 0,0& mlBkg

    2. 1rofilaksis post eksposure

    Caitu dengan #g single dose #7 0,002 mlBkg diberikan tidak lebih dari

    2 minggu setelah tereksposure.

    Devel protektif antiobodi terhadap -H' berkembang 93"00 % pada orang yang

    divaksinasi dalam bulan setelah pemberian dosis pertama. 1emberian dosis

    kedua dapat menghasilkan level protektif terhadap -H' untuk jangka panjang

    lebih dari 20 tahun(?!. 'dapun efek samping pemberian vaksinasi adalah nyeri

    tempat suntikan, sakit kepala, lemah,letih dan lesu. 'dapun mengenai keamanan

    pada pemberian pada wanita hamil belum diketahui.(?!

    2.2.) Terapi

    1engobatan infeksi -H' bersifat simptomatik dan infeksi bisa sembuh

    dengan sendirinya sehingga tidak ada terapi yang dibutuhkan ke/uali mungkin

    /airan untuk rehidrasi. Aika infeksi terjadi dalam minggu awal dapat diberikan

    #munoglobulin hepatitis ' sebagai profilaksis post eksposure.(9!

    3

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    5/26

    2.$ HEPATITIS VI*US B

    2.$.1 Seara!

    -H ditemukan pertama kali tahun 9&4 oleh*r.lumberg ketika sedang

    mempelajari tentang hemophilia. -H merupakan double stranded DNAa32nm

    dari klass Hepadnaviridae. 1ermukaan paling luar dari membrannya mengandung

    antigen yang disebut Hs'g yang bersirkulasi dalam darah sebagai partikel

    spheris dan tubuler dengan ukuran 22 nm. #nti paling dalam dari virus

    mengandung H/'g. -H (partikel dane!, antigen inti (H/'g!, dan antigen

    permukaan (Hs'g! serta semua jenis antibodi yang bersesuaian dapat dideteksi

    melalui berbagai /ara pemriksaan.(:,9!

    2.$.2 Penularan"an #eala Klinik

    7asa #nkubasi infeksi hepatitis adalah 34"?0 hari (rata"rata &0"90

    hari !. nset penyakit ini sering tersembunyi dengan gejala klinik yang tergantungusia penderita. Kasus yang fatal dilaporkan di E' sebesar 0,4" %. ebagian

    infeksi akut -H pada orang dewasa menghasilkan penyembuhan yang sempurna

    dengan pengeluaran Hs'g dari darah dan produksi anti Hs yang dapat

    memberikan imunitas untuk infeksi berikutnya.

    *iperkirakan 2"0 % infeksi -H menjadi kronis dan sering bersifat

    asimptomatik dimana 4"24 % meninggal sebelum mun/ulnya sirosis hepatis atau

    kanker hati. ejala akut dapat berupa mual, muntah, nafsu makan menurun,

    demam, nyeri perut dan ikterik.(:,9!

    *ibawah ini grafik gambaran serologik infeksi akut -H

    4

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    6/26

    #a%+ar 1 Kur,a ser-l-gik ineksi akut VHB

    .

    Konsentrasi -H dalam berbagai /airan tubuh dapat dibagi dalam $

    kategori yaitu =

    konsentrasi tinggi (darah, serum, eksudat luka!

    sedang (semen, /airan vagina, saliva!

    rendah (urine, feses, keringat, air mata, air susu!.

    -H 00 kali lebih infeksius daripada H#- dan paling sering mengenai usia

    4"$9 tahun. 1enularan -H dapat melalui kontak seksual ( 24 %!, parenteral

    seperti jarum suntik, dan penularan perinatal melalui kontak darah ibu penderitakronis dengan membran mukus janin.(:,9!e/ara umum penularan -H melalui

    jalur sbb=

    Kontak seksual yang tidak aman baik pervaginal ataupun anal dengan

    penderita dengan Hbs'g positif.

    7elalui oral seks dengan penderita Hbs'g positif yaitu melalui saliva

    yang sama infeksiusnya dengan /airan alat genital.

    &

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    7/26

    Kontak darah dengan penderita Hbs'g positif sepertiF jarum suntik,

    tranfusi darah,dsb. >ransmisi #bu"anak baik selama kehamilan, saat persalinan maupun waktu

    menyusui. >ransmisi dapat diturunkan dengan memberikan vaksinasi,

    dimana bayi yang dilahirkan dari ibu yang infeksius diberikan

    imunoglobulin dalam 23 jam pertama sebelum disusui. Hanya bayi yang

    dapat vaksinasi yang boleh disusui oleh ibu yang infeksius(:,9!.

    2.$.$ Pengaru! Ter!a"ap Ke!a%ilan "an Ba&i

    *ilaporkan 0"20 % ibu hamil dengan Hs'g positif yang tidak

    mendapatkan imunoprofilaksis menularkan virus pada neonatusnya *an 90 %

    wanita hamil dengan seropositif untuk Hs'g dan He'g menularkan virus

    se/ara vertikel kepada janinnya dengan insiden 0 % pada trimester # dan ?0"90

    % pada trimester ###(9!. 'dapun faktor predisposisi terjadinya transmisi vertikal

    adalah(?!=

    . >iter *

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    8/26

    bulan pertama kehidupannya dan sampai 30 % menjadi karier jangka panjang

    dengan resiko sirosis dan kanker hepar dikemudian harinya.(9!

    -H dapat melalui '# sehingga wanita yang karier dianjurkan mendapat

    #munoglobulin hepatitis sebelum bayinya disusui.(0!1enelitian yang dilakukan

    Hill A,dkk (dipublikasikan tahun 2002! di E' mengenai resiko transmisi -H

    melalui '# pada ibu penderita kronis"karier menghasilkan kesimpulan dengan

    imunoprofilaksis yang tepat termasuk #g hepatitis dengan vaksin -H akan

    menurunkan resiko penularan(!. edangkan penelitian @angA, dkk

    (dipublikasikan 200$! mengenai resiko dan kegagalan imunoprofilaksis pada

    wanita karier yang menyusui bayinya menghasilkan kesimpulan tidak terdapat

    perbedaan yang bermakna antara '# dengan susu botol. Hal ini mengindikasikan

    bahwa '# tidak mempunyai pengaruh negatif dalam merespon anti Hs.(2!

    edangkan transmisi -H dari bayi ke bayi selama perawatan sangat rendah.(0!

    #bu hamil yang karier -H dianjurkan untuk memberikan bayinya

    #munoglobulin Hepatitis (H#g! sesegera mungkin setelah lahir dalam waktu 2

    jam sebelum disusui untuk pertama kalinya dan sebaiknya vaksinasi -H

    diberikan dalam : hari setelah lahir. #munoglobulin merupakan produk darah yang

    diambil dari darah donor yang memberikan imunitas sementara terhadap -H

    sampai vaksinasi -H memberikan efek. -aksin hepatitis kedua diberikan

    sekitar bulan kemudian dan vaksinasi ketiga setelah & bulan dari vaksinasi

    pertama.(0! 1enelitian yang dilakukan Dee *, dkk (dipublikasikan 9??!

    mengenai peranan eksio esarea dalam men/egah transmisi -H dari ibu

    kejanin menghasilkan kesimpulan bahwa ) yang dikombinasikan dengan

    imunisasi Hepatitis dianjurkan pada bayi yang ibunya penderita kronis"karier

    Hbs'g dengan level atau titer *etapi pemeriksaan rutin

    wanita hamil tua untuk skreening tidak dianjurkan ke/uali pada kasus"kasus

    tertentu seperti pernah menderita hepatitis akut, riwayat tereksposure dengan

    ?

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    9/26

    hepatitis, atau mempunyai kebiasaan yang beresiko tinggi untuk tertular seperti

    penyalahgunaan obat"obatan parenteral selama hamil, maka test Hbs'g dapat

    dilakukan pada trimester ### kehamilan. Hbs'g yang positif tanpa #g7 anti H/

    menunjukkan infeksi kronis sehingga bayinya harus mendapat H#g dan vaksin

    -H.(9!

    2.$.' Pen(ega!an

    1en/egahan penularan -H dapat dilakukan dengan melakukan aktifitas

    seksual yang aman, tidak menggunakan bersama obat"obatan yang

    mempergunakan alat seperti jarum, siringe, filter, spons, air dan tourniGuet, dsb,

    tidak memakai bersama alat"alat yang bisa terkontaminasi darah seperti sikat gigi,

    gunting kuku, dsb, memakai pengaman waktu kerja kontak dengan darah, dan

    melakukan vaksinasi untuk men/egah penularan.(:,9!

    1rofilaksis pada wanita hamil yang telah tereksposure dan rentan terinfeksi

    adalah sbb(9!=

    . Ketika kontak seksual dengan penderita hepatitis terjadi dalam 3 hari

    erikan vaksin -H kedalam m.deltoideus. >ersedia 2 monovalen

    vaksin -H untuk imunisasi pre"post eksposure yaitu ;e/ombiva8 H

    dan +ngeri8". *osis H#g yang diberikan 0,0& mlBkg #7 pada

    lengan kontralateral.

    Entuk profilaksis setelah tereksposure melalui perkutan atau luka

    mukosa, dosis kedua H#g dapat diberikan bulan kemudian.

    2. Ketika tereksposure dengan penderita kronis -H

    1ada kontak seksual, jarum suntik dan kontak nonseksual dalam rumah

    dengan penderita kronis -H dapat diberikan profilaksis post eksposure

    dengan vaksin hepatitis dengan dosis tunggal.

    @anita hamil dengan karier -H dianjurkan memperhatikan hal"hal sbb =

    >idak mengkonsumsi alkohol dan obat"obatan hepatotoksik seperti

    asetaminophen

    Aangan mendonorkan darah, organ tubuh, jaringan tubuh lain atau semen

    9

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    10/26

    >idak memakai bersama alat"alat yang dapat terkontaminasi darah seperti

    sikat gigi,dsb. 7emberikan informasi pada ahli anak, kebidanan dan laboratorium bahwa

    dirinya penderita hepatitis /arier.

    1astikan bayinya mendapatkan H#g saat lahir, vaksin hepatitis dalam

    minggu setelah lahir, bulan dan & bulan kemudian.

    Konsul teratur kedokter

    1eriksa fungsi hati.

    ;ekomendasi dari ) (>he o/iety bstetri/ and ynae/ologi/ of )anada!

    mengenai amniosintesis sbb(9!=

    ;esiko infeksi -H pada bayi melalui amniosintesis adalah rendah.

    1engetahuan tentang status antigen H/ pada ibu sangat berharga dalam

    konseling tentang resiko penularan melalui amniosintesis.

    Entuk wanita yang terinnfeksi dengan -H, -H) dan H#- yang

    memerlukan amniosintesis diusahakan setiap langkah"langkah yang

    dilakukan jangan sampai jarumnya mengenai plasenta.

    Pilihan persalinan

    1ilihan persalinan dengan eksio sesaria telah diusulkan dalam

    menurunkan resiko transmisi -H dari ibu kejanin. @alaupun dari penelitian para

    ahli /ara persalinan tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna dalam transmisi

    -H dari ibu ke janin yang mendapatkan imunoprofilaksis. ') tidakmerekomendasikan ) untuk menurunkan transmisi -H dari ibu ke janin. 1ada

    persalinan ibu hamil dengan titer -H tinggi ( $,4 pgBml atau Hbe'g positif!

    lebih baik ) sebagai pilihan /ara persalinan (urya,99:!.(9!

    2.$.) Terapi

    >erapi infeksi akut -H adalah supportif. >erdapat 3 jenis obat dalm

    mengobati hepatitis kronik yaitu interferon (#6

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    11/26

    Damivudin ($>)! dan 'defovir. bat"obatan ini efektif pada 30"34 % pasien. Aika

    infeksi terjadi dalam fase inisial dapat diberikan #munoglobulin hepatitis

    sebagai profilaksis post"eksposure. #nterferon tidak diketahui mempunyai efek

    samping terhadap embrio atau fetus. *ata yang ada sangat terbatas tapi

    penggunaan interferon dalam kehamilan mempunyai resiko yang lebih berat.

    >idak ada data yang mendukung fakta efek teratogenik lamivudin.

    Damivudin telah digunakan pada kehamilan lanjut sebagai usaha men/egah

    transmisi perinatal -H.(9!

    2.' HEPATITIS VI*US /

    2.'.1 Seara!

    -H) pertama kali ditemukan pada tahun 9??. 7erupakan *

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    12/26

    2. #nfeksi Kronis

    ekitar ?0 % penderita berkembang menjadi kronis dimana virus dapat

    tidur (dormant! selama bertahun"tahun. irosis terjadi karena hati berusaha

    terus mengadakan perlawanan terhadap -H) sehingga menimbulkan

    sikatrik (s/ar! pada hepar. ehingga terjadi gangguan fungsi hepar dan

    dapat berkembang menjadi kanker hati (hepatocellulare carcinoma!.

    1enyakit hepar kronis terjadi pada :0 % penderita yang terkena infeksi

    kronis. irosis hepar tejadi pada 20 % penderita yang mengalami infeksi

    kronis. Kematian akibat penyakit hepar kronis terjadi I $ % dari yang

    terinfeksi kronis(3!.

    *ibawah ini terdapat kurva serologik mengenai infeksi akut -H) yang

    berlanjut menjadi kronik(3!

    1ada wanita hamil terjadi peningkatan kadar alkali phosphatase ('D>!$"3

    8 normal karena plasenta juga menghasilkan 'D>. Kadar 'D> dapat juga

    meningkat jika terinfeksi -H), adanya kerusakan hepar oleh obat"obatan, batu

    empedu, muntah hebat, atau perlemakan hati.

    1enularan -H) biasanya terjadi kalau darah /airan tubuh penderita yang

    terinfeksi -H) seperti saliva, /airan seminal dan sekresi vagina memasuki tubuh

    orang yang tidak terinfeksi. -H) 00 kali lebih infeksius daripada H#-. e/ara

    umum penularan dapat terjadi pada keadaan sbb(3!

    . 'ktifitas seksual yang tidak aman baik vaginal, anal maupun oral dengan

    penderita -H) positif. @alaupun -H) lebih infeksius dari -H dan H#-

    tetapi jarang ditularkan melalui kontak seksual ke/uali adanya kontak

    darah.

    2. 7elalaui kontak darah seperti jarum suntik, tranfusi darah, dsb.

    $. 1enularan dari ibu keanak baik selama kehamilan maupun saat persalinan.

    Aanin mempunyai resiko 4 % terinfeksi dari ibu kejanin dan akan

    meningkat sampai $& % jika ibu juga terinfeksi H#-.

    2

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    13/26

    ampai saat ini belum ada vaksin untuk -H), untuk itu tindakan preventif

    sangat penting peranannya dalam men/egah infeksi -H). >indakan preventif

    dalam pen/egahan infeksi -H) adalah sbb(3,4!=

    7elakukan aktifitas seksual yang aman

    >idak menggunakan alat"alat yang bisa terkontaminasi virus seperti jarum

    suntik, filter, syringe dsb.

    >idak menggunakan alat"alat yang bisa terkontaminasi darah seperti sikat

    gigi dan gunting kuku.

    7enggunakan pengaman ketika bekerja dan kontak dengan darah

    penderita.

    Ko-infeksi VHC dengan HIV

    #stilah ko"infeksi ini digunakan jika sesorang terinfeksi -H) dan H#-

    se/ara bersamaan. ejak diketahui jalur penularan -H) dengan H#- yang hampir

    sama, penemuan ko"infeksi -H) dan H#- menjadi lebih sering. *i +ropa

    diperkirakan $$ % penderita H#- mengalami ko"infeksi dengan -H). 'ngka inimenjadi lebih besar lagi pada penderita hemophilia dan pengguna obat"obatan

    injeksi. ejak pertengahan tahun 90"an dengan dikenalkannya H'';> (Highly

    '/tive 'nti ;etroviral >herapy! sehingga memperpanjang angka harapan hidup

    pada penderita H#-, infeksi -H) pada penderita ini menjadi masalah kesehatan

    yang baru.ejak tahun 999 -H) telah dikenal sebagai virus yang menginfeksi

    penderita se/ara oppurtunistik (oppurtunisti/ infe/tion!(3,4!.

    *iagnosa dan penatalaksanaan yang /epat dapat mengurangi resiko

    penularan perinatal ibu dan janin oleh kedua virus, mengurangi progressifitas

    gangguan hepar, dan meningkatkan efektifitas pengobatan anti H#-.

    Pengaruh HIV terhadap infeksi VHC

    #nefeksi H#- sering menyebabkan pemeriksaan antibodi untuk -H)

    memberikan hasil yang negatif palsu terutama jika kadar )*3 nya rendah. ;esiko

    transmisi dari ibu ke janin yang menderita infeksi -H) meningkat jika ibu

    terinfeksi H#- dan sebaliknya jika ibu menderita H#- positif terinfeksi -H).

    $

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    14/26

    eberapa studi menunjukkan peningkatan resiko transmisi infeksi dari ibu kejanin

    sekitar &": % hingga 4"$& %. 1rogressifitas H#- dengan ko"infeksi -H) belum

    banyak diketahui. >api beberapa kasus menunjukkan akselerasi perjalanan H#-

    terutama jika terinfeksi -H) genotype , juga menurunkan toleransi terhadap

    terapi H#-.

    Skreening dan Uji Diagnostik Serologik VHC(19)

    >est yang hanya diakui pada saat ini oleh E. 6ood and *rug

    'dministration ( 6*' ! untuk diagnosis infeksi -H) adalah pemeriksaan antibodi

    terhadap -H). >est ini mampu mendeteksi anti -H) pada lebih 9: % pasien

    yang terinfeksi -H) tapi tidak bisa membedakan infeksi akut, kronik atau dalam

    perubahan akut ke kronik. ebagai test penyaring, nilai prediksi positif dari

    Enzym Immunoassay (EIA)untuk anti -H) sangat berharga dan tergantung pada

    prevalensi infeksi pada suatu populasi dan kurang berharga jika prevalensi infeksi

    kurang dari 0 %. >est penunjang yang lebih spesifik seperti Recombinant

    Immunoblot Assay (RIA!")pada spesimen dengan +#' yang positif dapat

    men/egah adanya hasil yang positif palsu terutama pada penderita yang

    asimptomatis. Hasil test penunjang ini dilaporkan sebagai hasil yang positif,

    negatif atau tidak dapat ditentukan. eseorang dikatakan positif anti -H) bila test

    serologik +#' positif dan test penunjang juga positif. eseorang dengan +#'

    negatif atau positif tapi hasil test penunjang menunjukkan hasil yang negatif,

    dikatakan tidak terinfeksi -H). Hasil test penunjang tidak dapat ditentukan bila

    sesorang yang terinfeksi dalam proses serokonversi atau dengan hasil yang positif

    palsu pada orang dengan resiko infeksi -H) yang rendah.

    Deteksi RNA-VHC Seara Kualitatif(19)

    *iagnosis infeksi -H) juga dapat dibuat se/ara #ualitatif dengan

    mendeteksi ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    15/26

    Aminotransferase(A!) atau sebelum anti -H) terbentuk. *eteksi ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    16/26

    mengukur tingkat keberhasilan terapi antivirus yang diberikan. ;esiko transmisi

    rendah (0"? %! jika ibunya H#- negatif dan tidak ada riwayat penggunaan obat

    suntik atau transfusi darah. >ransmisi -irus kepada janin sangat tinggi pada

    wanita dengan titer /;virus sampai 30 % pada genotipe dan hingga ?0 % pada genotip 2 dan $.

    enotipe virus menunjukkan perbedaan dalam infeksi -H). +fektifitas

    pengobatan sangat tergantung pada jenis genotipe -H) yang menginfeksinya(3!.

    1ada wanita usia reproduksi yang mendapatkan terapi hepatitis ) harus

    menyepakati untuk tidak hamil selama pengobatan dan & bulan sesudahnya

    dengan menggunakan konrasepsi yang efektif, karena terapi ;ibavirin bersifat

    teratogenik yang bisa menimbulkan defek pada janin saat lahir dan abortus

    spontan(3,4!@anita yang mendapat terapi kombinasi seharusnya tidak menyusui

    karena sangat potensial menimbulkan efek samping obat terhadap bayi(3,4!.

    1enatalaksanaan penderita dengan H#- dan ko"infeksi oleh -H) sangat

    komplek. angat perlu mempertimbangkan keuntungan dan resiko terapi hepatitis

    ) terhadap H#-. 7engenai pemilihan yang mana lebih dahulu diterapi sangat

    bergantung pada beberapa faktor, tapi indikator yang paling sering dipakai adalah

    kadar )*3 dan tingkat kerusakan hepar. Kadart )*3 yang tinggi (400!

    menunjukkan gangguan sistem imun yang masih ringan sehingga merupakan

    indikator untuk mendahulukan terapi hepatitis ),dan jika hasil biopsi

    menunjukkan gangguan yang berat, perlu penatalaksanaan yang /epat. 1enderita

    dengan kadar )*3 yang rendah menunjukkan gangguan fungsi imun yang /ukup

    berat sehingga terapi hepatitis )"nya harus diundur dulu. 1erlu terapi H#- dulu

    untuk meningkatkan sistem imun sehingga dapat men/egah infeksi yang

    &

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    17/26

    oppurtunistik. >erapi H#- dengan H'';> sering menimbulkan gangguan akut

    pada hepar karena bersifat hepatotoksik.(3,4!

    2.) HEPATITIS VI*US D

    2.).1 Seara!

    *isebut juga dengan delta virus merupakan small circular RNA virus.

    inge"stranded ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    18/26

    'lpha interferon digunakan pada pasien dengan hepatitis dan * kronik.

    eberapa penelitian menunjukkan penggunaan dosis yang lebih tinggi dari

    biasanya menunjukkan hasil yang lebih baik(4!

    2.0 HEPATITIS VI*US E

    2.0.1 #a%+aran VHE

    7erupakan single stranded ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    19/26

    >est diagnostik belum tersedia se/ara komersial. erum #g7 dan #g anti

    H+- dapat dideteksi dengan +D#'.#nfeksi -H+ didiagnosa jika anti -H+ #g7

    atau -H+ ;

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    20/26

    ampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk -H+.

    #munoprofilaksis untuk -H+ belum tersedia tapi mungkin saja dengan

    menggunakan darah donor dari penderita yang berasal dari negara dengan

    prevalensi hepatitis + yang tinggi. Entuk itu pe/egahan se/ara primer dengan

    meningkatkan higiene dan memastikan bahwa air yang digunakan bersih sangat

    penting.

    2.0.) Terapi

    ampai saat ini belum ada terapi yang khusus untuk -H+. @anita hamil

    yang menderita infeksi -H+ harus berobat dan diawasi oleh tenaga ahli sesegera

    mungkin disamping istirahat dan minum air yang lebih banyak untuk men/egah

    dehidrasi.(:!

    >abel . 1endekatan diagnosti/ yang disederhanakan pada pasien dengan hepatitis

    2. SI*SIS HEPATIS

    1enyakit hati kronis yang irreversibel dengan fibrosis dan nodul yang

    regeneratif adalah perjalanan akhir yang umum pada beberapa gangguan. Daene/

    /irrhosis dari pemajanan alkohol yang kronis adalah penyebab yang paling umum

    dalam populasi. >etapi pada wanita muda"termasuk wanita hamil, sebagian besar

    20

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    21/26

    kasus disebabkan oleh sirosis postnekrotik dari hepatitis dan ) yang kronis.

    anyak kasus dari sirosis kriptogenik yang sekarang diketahui disebabkan oleh

    penyakit perlemakan hati nonalkoholik. 7anifestasi klinis dari sirosis meliputi

    jaundi/e, oedem, koagulopathy, kelainan metabolik, dan hipertensi portal dengan

    varises gastroesofageal dan splenomegali. #nsiden dari tromboemboli vena dalam

    meningkat. 1rognosisnya buruk, dan :4% mempunyai progresivitas menuju ke

    kematian dalam "4 tahun.

    Sir-sis "an ke!a%ilan

    @anita dengan sirosis yang simptomatik sering infertile. 7ereka yang

    akhirnya hamil biasanya memiliki keluaran yang buruk. Komplikasi yang umum

    meliputi kegagalan hati transien, perdarahan varises, persalinan preterm,

    pertumbuhan janin terhambat dan kematian maternal. 1ada studi sebelumnya,

    keluaran biasanya buruk jika telah ada varises esophagus. /hreyer and asso/iates

    (9?2! meneliti &9 kehamilan dari &0 kehamilan dengan sirosis tanpa shunt

    hepati/ dan 2? kehamilan dari 2$ wanita lainnya yang telah menjalani dekompresi

    portal shunting. 1erdarahan varises yang parah telah meningkat : kali lipat pada

    wanita yang tidak dilakukan shunt dibandingkan dengan mereka yang telah

    menjalani prosedur ini" 23 versus $ %.

    Hipertensi p-rtal "an ,arises es-p!agus pa"a ke!a%ilan

    Hipertensi pada system portal hepati/ seiring dengan adanya varises

    esophagus akan berakibat dari sirosis atau dari obstruksi vena portal e8trahepatik.

    eberapa kasus ekstrahepatik diikuti oelh thrombosis vena portal berhubungan

    dengan sindrom trombofilia. *engan resistensi aliran baik intrahepatik maupun

    ekstrahepatik, tekanan vena portal meningkat dari kisaran normal antara 4"0

    mmHg, dan nilai dapat meningkat hingga $0 mmHg. irkulasi kolateral dapat

    2

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    22/26

    berkembang yang membawa darah portal ke sirkulasi sistemik. *rainase adalah

    via gaster, interkostal dan vena"vena lain menuju ke system esophageal, dimana

    varises berkembang. 1erdarahan biasanya berasal dari varises yang dekat dengan

    gastroesofageal jun/tion dan perdarahan dapat menjadi hebat. 1erdarahan selama

    kehamilan dari varises terjadi pada sepertiga sampai setengah dari wanita yang

    menderita penyakit ini dan penyebab terbesar dari kematian maternal. 1rognosis

    maternal bergantung pada adanya perdarahan dari varises. 'ngka mortalitas lebih

    tinggi jika varises berhubungan dengan sirosis dibandingkan dengan varises tanpa

    sirosis" ? versus 2 %. 'ngka kematian perinatal lebih tinggi pada wanita dengan

    varises esophagus. *an seperti keluaran maternal, keluaran neonatus akan

    memburuk jika sirosis yang menjadi penyebab varises

    Penatalaksanaan

    >erapi sama seperti pada wanita yang tidak hamil. e/ara preventif,

    pertimbangan harus diberikan untjuk menegakkan pentingnya dilakukan dilatasi

    varises dengan endoskopi atau multide/tor )> esophagography. bat"obatan J"

    blo/ker seperti propanolol diberikan untuk mengurangi tekanan portal dan lebih

    lanjut resiko terhadap perdarahan.

    Entuk perdarahan yang akut, ligasi endoskopi band dipilih menurut a/on

    (200?b!. eeman and 7oise (999! mendeskripsikan wanita hamil yang

    menjalani pemasangan band profilaksis pada 4, 2& dan $ minggu kehamilanuntuk men/egah perdarahan. kleroterapi juga dapat digunakan dan pada

    beberapa kasus dapat membantu pemasangan band. 1enatalaksanaan medis yang

    akut untuk perdarahan varises diverifikasi dengan endoskopi termasuk pemberian

    vasopressin intravena atau o/treotide and somatostatin. >amponade balon untuk

    perdarahan yang parah menggunakan triple"lumen tube dapat menyelamatkan

    nyawa jika endoskopi tidak tersedia. hunting darurat digunakan pada 0"20%

    dari pasien dengan perdarahan yang tidak bisa dikontrol dengan endoskopi.

    22

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    23/26

    1rosedur radiologi intervensi" transu$ular intrahepatic portosystemic stent

    shuntin$(!I&**)" dapat mengontrol perdarahan varises gaster juga. >#1 dapat

    dilakukan se/ara elektif pada pasien dengan perdarahan varises sebelumnya.

    2$

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    24/26

    BAB III

    KESI3PULAN

    Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering mengenai wanita

    hamil.

    Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel! hati. 1eradangan ini

    ditandai dengan meningakatan kadar en5im hati.

    #nfeksi virus hepatitis ' (-H'! jarang terjadi dalam kehamilan dan tidak

    menimbulkan infeksi kronis dengan resiko perinatal yang rendah.

    #nfeksi -H pada wanita hamil dapat ditularkan se/ara tranplasental dan

    20 % dari anak yang terinfeksi melalui jalur ini akan berkembang menjadi

    kanker hati primer atau sirosis hepatis pada usia dewasa.

    1enularan perinatal virus hepatitis ) (-H)! telah dibuktikan dan sangat

    erat hubungannya dengan penyakit hati kronis.

    #nfeksi virus hepatitis * (-H*! hanya dapat ditularkan dari ibu ke anak

    bersamaan dengan -H karena -H* memerlukan -H untuk

    bereplikasi.

    #nfeksi virus hepatitis + (-H+! sering berat pada wanita hamil dengan

    angka mortalitas ibu $0 %.(3!#nfeksi -H+ pada wanita hamil dapat

    ditularkan pada janinya se/ara vertikel.

    -irus hepatitis masih dipelajari dan diteliti serta dihubungkan dengan

    infeksi -H).

    23

  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    25/26

    *'6>'; 1E>'K'

    . )unningham 6, ant ransmission in reast"6ed #nfants

    of )hroni/ Hepatitis )arriers. in bstetri/ and yne/ologi/ Aournal.2002

    AuniF99(&!=039"42. diakses dari http=BBwww.greenjournal.org.

    24

    http://www/http://www/http://www/http://www/mailto:[email protected]://www/http://www/http://www/http://www.green/http://www/http://www/http://www/mailto:[email protected]://www/http://www/http://www.green/http://www/
  • 7/24/2019 Paper Obstetri

    26/26

    2. @ang A, hu N;, @ang OH. reast 6eeding *oes not 1ose 'ny 'dditional

    ;isk of #munoprophyla8is 6ailure on #nfants of H- )arriers 7others. #nt A

    )lin 1ra/t.200$ 7ar/hF4:(2!=00"2. diakses dari http=BBwww. 1ub.7ed.gov.

    $. Dee *. Do KA,et al. ;ole of )esarean e/tion in 1revention of 7others"

    #nfant >ransmission of Hepatitis -irus. Dan/et.99? /t ?F2(?&4!F?$$"3.

    diakses dari http=BBwww. 1ub.7ed.gov

    3.