paper om kelompok 6 - teorinya (scm_im)

16
 1 A. Landasan Teori 1. PERSEDIAAN a. Fungsi Fungsi Persediaan Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi  persediaan dengan pelayanan pelanggan. Keempat fungsi persediaan antara lain :  “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok  Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan  persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan ba gi pelanggan  Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah  besar dapat mengurangi biaya pengiriman b arang  Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan tersebut, perusahaan harus memelihara empat jenis persediaan yaitu pertama, Persediaan barang mentah ( raw material inventory) , persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan decaople (memisahkan ) pemasok dari proses produksi. Pendekatan yang dipilih adalah menghilangkan variabilitas pemasok akan kualiatas, kuantitas, atau waktu pengantaran sehingga tidak diperlukan pemisahan. Kedua, persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory), adalah komponen komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses  perubahan,tetapi belum sel esai. WIP adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk (disebut waktu siklus). mengurangi waktu siklus akan mengurangi  persediaan Ketiga, MRO (maintenance, repair, operating), persediaan persediaan yang disedikan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin mesin dan proses proses tetap produktif. MRO ada karena kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa perlengkapan tidak di ketahui. Keempat, persediaan barang jadi, adalah produk ynag telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke persediaan karena permintaan  pelanggan dimasa mendatang tidak d iketahui. b. Model-model Persediaan

Upload: fithra-wahidya

Post on 08-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 1/16

  1

A.  Landasan Teori

1. PERSEDIAAN

a.  Fungsi Fungsi Persediaan

Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi

 persediaan dengan pelayanan pelanggan. Keempat fungsi persediaan antara lain :

  “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai

contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan

mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok

  Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan

 persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan

  Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah

 besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang

  Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga

Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan tersebut, perusahaan harus

memelihara empat jenis persediaan yaitu pertama, Persediaan barang mentah ( raw

material inventory) , persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan decaople

(memisahkan ) pemasok dari proses produksi. Pendekatan yang dipilih adalah

menghilangkan variabilitas pemasok akan kualiatas, kuantitas, atau waktu pengantaran

sehingga tidak diperlukan pemisahan.

Kedua, persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory), adalah

komponen komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses

 perubahan,tetapi belum selesai. WIP adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

suatu produk (disebut waktu siklus). mengurangi waktu siklus akan mengurangi

 persediaan

Ketiga, MRO (maintenance, repair, operating), persediaan persediaan yang

disedikan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk

menjaga agar mesin mesin dan proses proses tetap produktif. MRO ada karena kebutuhan

serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa perlengkapan tidak di

ketahui. Keempat, persediaan barang jadi, adalah produk ynag telah selesai dan tinggal

menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke persediaan karena permintaan

 pelanggan dimasa mendatang tidak diketahui.

b.  Model-model Persediaan

Page 2: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 2/16

  2

  Permintaan Independen versus Permintaan Dependen

Model-model kontrol persediaan mengasumsikan bahwa permintaan untuk sebuah

 barang independen dari atau dependen pada permintaan akan barang lain. Sebagai contoh,

 permintaan untuk kopi independen terhadap permintaan untuk garam. Akan tetapi,

 permintaan gula dependen terhadap permintaan kopi.

  Biaya Penyimpanan, Pemesanan, dan Penyetelan

Biaya penyimpanan (holding cost ) mencakup biaya dengan menyimpan persediaan

selama waktu tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga mencakup biaya barang

usang dan biaya yang terkait dengan penyimpanan, seperti asuransi, pegawai tambahan,

dan pembayaran bunga. Tabel di bawah ini akan menunjukkan jenis-jenis biaya yang

harus dievaluasi untuk menentukan besarnya biaya penyimpanan. Banyak perusahaan

yang tidak berhasil menyertakan semua biaya penyimpanan persediaan. Akibatnya, biaya

 penyimpanan persediaan sering ditetapkan kurang dari sebenarnya.

Biaya pemesanan(ordering cost ) mencakup biaya dari persediaan, formulir, proses

 pesanan, pembelian, dukungan administrasi, dan seterusnya. Ketika pesanan sedang

diproduksi, biaya pesanan juga ada, tetapi mereka adalah bagan dari biaya penyetelan.

Biaya penyetelan( setup cost ) adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau

 proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk

membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Manajer operasi dapat

menurunkan biaya pemesanan dengan mengurangi biaya penyetelan serta menggunakan

 prosedur yang efisien, seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.

Dalam banyak lingkungan kerja, biaya penyetelan sangatlah berkatan dengan waktu

 penyetelan (setup time). Penyetelan biasanya memerlukan sejumlah pekerjaan yang harus

dilakukan sebelum penyetelan benar-benar dimulai di pusat kerja. Dengan perencanaanyang tepat, banyak persiapan yang diperlukan untuk melakukan sebuah penyetelan dapat

dilakukan tanpa harus mematikan mesin atau proses. Dengan demikian, waktu penyetelan

cukup banyak yang dikurangi. Mesin-mesin dan proses-proses yang secara tradisional

akan memakan waktu berjam-jam untuk dipasang, sekarang dapat dipasang dalam waktu

kurang dari satu menit seiring dengan semakin imajinatifnya pabrik-pabrik kelas dunia.

Mengurangi waktu penyetelan adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi investasi

 persediaan dan meningkatkan produktivitas.

c.  Model-Model Persediaan Untuk Permintaan Independen

Page 3: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 3/16

  3

Berikut ini adalah tiga model permintaan independen:

1.  Model kuantitas pesanan ekonomis yang mendasar.

2.  Model kuantitas pesanan produksi.

3.  Model diskon kuantitas.

  Model Kuantitas Pesanan Ekonomis

Adalah salah satu teknik control persediaan yang tertua dan paling dikenal. Teknik

ini relatif mudah digunakan, tetapi berdasarkan pada beberapa asumsi:

-  Jumlah permintaan diketahui, konstan, dan independen.

-  Waktu tunggu diketahui dan konstan.

-  Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.

-  Tidak tersedia diskon kuantitas.

-  Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapakan atau melakukan pemesanan dan

 biaya menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.

-  Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan

 pada waktu yang tepat.

Gambar: Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu

Kuantitas Tingkat penggunaan

 pesanan = Q

Persediaan rata-rata

yang tersedia  

Persediaan

minimum

0

Waktu

Pada gambar diatas, Q mempresentasikan jumlah yang dipesan. Jika jumlah ini

sebanyak X buah, maka sejumlah X buah itu tiba pada satu waktu (ketika pesanan

Page 4: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 4/16

  4

diterima). Jadi, tingkat persediaan melompat dari 0 ke X buah dalam waktu sesaat. Secara

umum, sebuah tingkat persediaan meningkat dari 0 ke Q unit ketika suatu pesanan tiba.

Karena permintaan bersifat konstan sepanjang waktu, persediaan menurun pada laju

yang sama sepanjang waktu. Setiap kali persediaan mencapai 0, pesanan varu dibuat serta

diterima, dan tingkat persediaan melompat lagi ke Q unit. Proses ini terus berputar

sepanjang waktu.

  Meminimalkan Biaya

Model persediaan umumnya meminimalkan biaya total. Biaya paling signifikan

adalah biaya penyetelan dan biaya penyimpanan. Jadi, jika kita meminimalkan biaya

 penyetelan dan biaya penyimpanan maka biaya total akan menjadi minimal. Seiringdengan meningkatnya kuantitas yang dipesan, maka jumlah pemesanan per tahunnya

akan menurun. Namun, seiring dengan meningkatnya kuantitas pesanan, biaya

 penyimpanan akan meningkat karena jumlah persediaan rata-rata yang harus diurus lebih

 banyak.

Dengan model EOQ, kuantitas pesanan optimal akan muncul pada satu titik dimana

 biaya penyetelan totalnya sama dengan biaya penyimpanan total. Dengan menggunakan

variabel-variabel berikut kita dapat menentukan biaya penyetelan dan penyimpanan dan

menyelesaikan untuk Q*.

Q = Jumlah unit per pesanan

Q* = Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ)

D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan

S = Biaya penyetelan atau pemesanan untuk setiap pesanan

H = Biaya penyimpanan atau penyimpana per unit per tahun

1.  Biaya penyetelan per tahun

= ( ) ( ) 

= ( ) 

= (S) =   

Page 5: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 5/16

  5

2.  Biaya penyimpanan tahunan

= (Tingkat persediaan rata-rata)  (Biaya penyimpanan per unit per tahun)

=  (Biaya penyimpanan per unit per tahun)

= (H) =   

3.  Kuantitas pesanan optimal ditemukan saat biaya penyetelan tahunan sama dengan

 biaya penyimpanan tahunan, yaitu:

(S) =   

4.  Untuk menyelesaikan Q*

2DS =  

  =  

  =    

  Model Robust

Salah satu keuntungan model EOQ adalah model Robust. Model ini memberikan

 jawaban yang memuaskan, bahkan dengan variasi yang cukup besar dalam parameter-

 parameternya. Dalam model ini, biaya total dari EOQ hanya mengalami sedikit

 perubahan di sekitar nilai minimumnya. Variasi dalam biaya penyetelan, biaya

 penyimpanan, permintaan atau bahkan EOQ menghasilkan selisih yang relatif kecil

dalam biaya total.

  Titik-titik Pemesanan Ulang

Waktu antara penempatan dan penerimaan sebuah pesanan, disebut waktu tunggu

atau waktu pengantaran, bisa selama beberapa jam atau beberapa bulan. Jadi keputusankapan harus memesan biasanya dinyatakan dengan sebuah titik pemesanan ulang (reoder

Page 6: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 6/16

Page 7: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 7/16

  7

  Model Diskon Kuantitas

Diskon kuantitas adalah potongan harga untuk barang yang dibeli dalam jumlah

 besar. Pertukaran utama ketika mempertimbangkan diskon kuantitas adalah antara biaya produk yang berkurang dan biaya penyimpanan yang bertambah.

Biaya total = Biaya penyetelan + Biaya penyimpanan + Biaya produk

TC =S +

 + PD

Q = kuantitas yang dipesan

D = permintaan tahunan dalam unit

S = biaya pemesanan atau penyetelan per pesanan atau per penyetelan

P = biaya per unit

H = biaya penyimpanan per unit per tahun

d.  Model Probabilistik dan Persediaan Pengaman

Model probabilistik adalah sebuah model statistik yang dapat digunakan ketika

 permintaan produk atau variabel lainnya tidak dikietahui, tetapi dapat di spesifikasikan

dengan menggunakan sebuah distribusi probabilitas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen adalah menjaga tingkat pelayananyang cukup dalam menghadapi permintaan yang tidak pasti. Tingkat pelayanan adalah

komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan. Permintaan yang tidak pasti

meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan. Salah satu metode untuk mengurangi

kehabisan persediaan adalah menyimpan unit-unit tambahan dalam persediaan.

Persediaan seperti ini biasanya disebut persediaan pengaman. Ini melibatkan penambahan

sejumlah unit sebagai penyangga sampai ROP.

Disertakannya persediaan pengaman (ss) mengubah persamaannya menjadi :

ROP = d xL + ss

d = permintaan harian

L = waktu tunggu pesanan, atau jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk

mengantarkan sebuah pesanan

Jumlah persediaan pengaman yang dijaga bergantung pada biaya yang ditimbulkan

 jika terjadi kehabisan persediaan dan biaya penyimpanan persediaan tambahan. Biaya

kehabisan persediaan tahunan dihitung sebagai berikut.

Page 8: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 8/16

  8

Biaya kehabisan persediaan tahunan = Jumlah kekurangan unitnya untuk

setiap tingkat permintaan x Probabilitas tingkat permintaan tersebut x Biaya

kehabisan persediaan/unit x Jumlah pesanan per tahun

Ketika kita sulit atau tidak mungkin menentukan biaya karena kehabisan

 persediaan, seorang manajer mungkin memutuskan untuk mengikuti kebijakan menjaga

 persediaan pengaman yang cukup untuk memenuhi tingkat pelayanan pelanggan yang

telah ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa permintaan selama waktu tunggu

(periode pemesanaan ulang) mengikuti kurva normal, hanya mean dan standar deviasi

yang diperlukan untuk menentukan kebutuhan persediaan untuk tingkat pelayanan yang

ditentukan. Data penjualan biasanya cukup untuk menghitung mean dan standar

deviasinya.

ROP = permintaan yang diperkirakan selama waktu tunggu + Z 

Z = jumlah standar deviasi

 = standar deviasi dari permintaan selama waktu minggu

e.  Model-model Probabilistik Lainnya

Jika data pada waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak dapat

digunakan. Walaupun demikian, ada tiga model yang dapat digunakan. Kita perlu

menentukan model yang harus digunakan untuk tiga situasi :

1.  Permintaannya variabel dan waktu tunggunya konstan

2.  Waktu tunggunya variabel dan permintaannya konstan

3.  Permintaan dan waktu tunggunya variabel

Rumus :

1. Permintaan Variabel dan Waktu Tunggunya Konstan (ketika hanya ppermintaannya

yang bersifat variabel), maka:

ROP = (Permintaan harian rata-rata x Waktu tunggu dalam hari) + Z 

 = Standar deviasi dari permintaan selama waktu tunggu

= √   

=  Waktu tunggu

  = Standar deviasi dari permintaan perhari

2. Waktu Tunggunya Variabel dan Permintaannya Konstan (ketika permintaannyakonstan dan hanya waktu tunggunya yang variabel), maka :

Page 9: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 9/16

  9

ROP = (Permintaan harian x Waktu tunggu rata-rata dalam hari) + Z

(Permintaan hari) x  

  = Standar deviasi dari waktu tunggu dalam hari

3. Permintaan dan Waktu Tunggunya Variabel (ketika permintaan dan waktu tunggunya

variabel), maka :

ROP = (Permintaan harian rata-rata x Waktu tunggu rata-rata) + Z 

  = Standar deviasi dari permintaan per hari

  = Standar deviasi dari waktu tunggu dalam hari

 =

√ 

 

f.  Sistem Periode Tetap

Model-model persediaan yang telah kita pertimbangkan sejauh ini adalah sistem

kuantitas tetap atau sistem Q. Artinya, jumlah tetap yang sama ditambahkan pada

 persediaan setiap kali sebuah pesanan untuk sebuah barang ditempatkan.

Untuk menggunakan model kuantitas tetap, persediaan harus dipantau secara

 berkelanjutan. Ini disebut sistem persediaan perpetual. Setiap kali barang ditambahkan

atau diambil dari persediaan, catatan harus diperbarui untuk menjamin ROPnya belum

tercapai.

Pada sistem periode tetap atau sistem P, di lain pihak, persediaan di pesan pada

akhir periode tertentu. Barulah dan hanya jika demikian, persediaan yang akan dihitun.

Jumlah yang dipesan hanyalah sebanyak yang diperlukan untuk mencapai tingkat target

yang telah ditentukan.

Sistem-sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem

kuantitas tetap EOQ dasar.

  Biaya biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan

  Waktu tunggu diketahui

  Barang-barang saling independen

2.  RANTAI PASOKAN

a.  Pengertian SCM

Page 10: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 10/16

  10

Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk

entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari

 bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak

dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan

 baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan

setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan

 perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.

Dalam supply chain ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan yang

mempunyai kepentingan yang sama, yaitu: Supplies, Manufacture, Distribution, Retail

Outlet, dan Customers. 

a.  Chain 1: Supplier

Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan

 pertama, dimana rantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertama ini bisa dalam

 bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, barang dagangan, suku cadang

dan lain-lain.

b.  Chain 1-2-3: Supplier-Manufactures-Distribution

Barang yang sudah dihasilkan oleh manufactures sudah mulai harus disalurkankepada pelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang

kepada pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh

oleh sebagian besar supply chain.

c.  Chain 1-2-3-4: Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga

menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum

disalurkan lagi ke pihak pengecer. Disini ada kesempatan untuk memperoleh

 penghematan dalam bentuk jumlah inventoris dan biaya gudang dengan cara

melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture

maupun ke toko pengecer.

d.  Chain 1-2-3-4-5: Supplier-ManufacturesDistribution-Retail Outlet-Customer.

Para pengecer atau retailer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan

atau pembeli atau pengguna barang langsung. Yang termasuk retail outlet adalah

toko kelontong, supermarket, warung-warung, dan lain-lain.

Page 11: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 11/16

  11

Secara sederhana pemain utama dalam proses SCM dapat digambarkan dibawah ini:

Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu:

1.  Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari

supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer,

kemudian ke pemakai akhir.

2.  Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan

3.  Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

Secara sederhana sebuah model struktur Supply Chain dapat disederhanakan seperti

nampak dalam Gambar dibawah ini:

Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu

yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan

 barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk

menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara

Page 12: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 12/16

  12

optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan prosesnya, pengadaan

 bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif,

 pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan pengembangan produk baru.

b.  Perkembangan SCM

Yang melatarbelakangi berkembangnya konsep SCM adalah akselerasi perubahan

lingkungan bisnisdisebabkan berkembangnya secara cepat faktor-faktor penting, antara

lain:

a.  Tuntutan konsumen yang semakin kritis.

 b.  Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan perbankan yang semakin

canggih memungkinkan berkembangnya model baru dalam aliran material / produk.

c.  Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam lingkungan pasar.

d.  Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam

kehidupan, menuntut industri manufaktur memasukkan konsep-konsep ramah

lingkungan mulai dari proses perancangan produk, proses produksi maupun proses

distribusinya.

Supply Chain mencakup 3 bagian:

1.  Upstream Supply Chain

Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan

manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang didalamnya telah terbina suatu

hubungan/relasi.

2.  Internal Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam

mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu

material tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk tersebut

didistribusikan, diluar perusahaan tersebut.

3.  Downstream Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada

customer akhir.

Page 13: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 13/16

  13

Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan:

1.  Meramalkan permintaan pelanggan2.  Membuat jadwal produksi

3.  Menyiapkan jaringan transportasi

4.  Memesan persediaan pengganti dari para pemasok

5.  Mengelola persediaan: bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi

6.  Menjalankan produksi

7.  Menjamin kelancaran transportasi sumber daya kepada pelanggan

8.  Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan dari pemasok,

di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.

c.  Tujuan Utama SCM

1.  Penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen.

2.  Mengurangi biaya.

3.  Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan).

4.  Mengurangi waktu.

5.  Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.

d.  Manfaat SCM

Apabila SCM diterapkan maka dapat memberi manfaat antara lain:

1.  Kepuasan pelanggan.

Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses

 produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang

dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu

yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen

harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.

2.  Meningkatkan pendapatan.

Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan

turut pula meningkatkanpendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang

dihasilkan perusahaan tidak akan „terbuang‟ percuma, karena diminati konsumen. 

Page 14: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 14/16

  14

3.  Menurunnya biaya.

Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula

mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.

4.  Pemanfaatan asset semakin tinggi.

Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi

 pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan

 penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.

5.  Peningkatan laba.

Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna

 produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.

6.  Perusahaan semakin besar.

Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat

laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

e.  Hambatan dalam SCM

1.  Incerasing Variety of Products.

Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin

 beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi

 perusahan yang selalu berfokus pada customer (customer oriented). Jika dahulu

 produsen melakukan strategi dengan melakukan pembagian segment pada customer,

maka sekarang konsumenlebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut

keinginan setiap individu bukan menurut keinginan segment tertentu. Banyaknya

 jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produkmembuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari

konsumen.

2.  Decreasing Product Life Cycles.

Menurunnya daur hidup sebuah produk membuat perusahan semakin kerepotan

dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang

tertentu maka perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidup

 produk diartikan sebagai umur produk tersebut dipasaran.

3.  Increasingly Demand Customer.

Page 15: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 15/16

  15

Supply chain management berusaha mengatur (manage) peningkatan permintaan

secara cepat, karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan permintaan

yang secara cepat walaupun permintaan itu sangat mendadak dan bukan produk

yang standart (customize).

4.  Fragmentation of Supply Chain Ownership.

Hal ini menggambarkan supply chain itu melibatkan banyak pihak yang mempunyai

masing-masing kepentingan, sehingga hal ini mebuat Supply chain mangement

semakin rumit dan kompleks.

5.  Globalization.

Globalisasi membuat supply chain semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak

yang terlibat dalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihak di berbagai negara

yang mungkin mempunyai lokasi diberbagai pelosok dunia.

f.  Solusi untuk Masalah SCM

a)  Melakukan outsourcing (dengan menggunakan sumber dari pihak luar) daripada

dilakukan sendiri selama ada permintaan yang meningkat.

 b)  Membeli input secara langsung daripada harus memproduksi lebih dahulu.

c)  Menciptakan ”strategic partnership” dengan supplier. 

d)  Menggunakan pendekatan ”just in time” dalam melakukan  pembelian, yang mana

supplier mengirimkan kuantitas / dalam jumlah kecil material yang dibutuhkan.

e)  Mengurangi waktu tunggu selama pembelian dan penjualan.

f)  Menggunakan supplier sedikit/seminimum mungkin.

g)  Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer.

h)  Melakukan proses produksi setelah ada order.

i)  Mencapai permintaan yang akurat melalui kerjasama yang lebih dekat dengan

supplier.

g.  Membangun SCM

Page 16: Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

7/22/2019 Paper OM Kelompok 6 - TEORInya (SCM_IM)

http://slidepdf.com/reader/full/paper-om-kelompok-6-teorinya-scmim 16/16

16

Untuk membangun suatu sistem manajemen rantai pasokan yang optimal, kita

harus perhatikan lima hal dasar sebagai-berikut:

1.  Perencanaan –  ini merupakan proses awal yang strategis, harus dipikirkan mulai dari

awal bagaimana membuat suatu tolok ukur untuk menentukan tingkat efisiensi,

harga, kualitas, dan nilai pada pelanggan

2.  Pemasokan –  pilihlah pemasok-pemasok yang paling baik, dan tentukan tolok ukur

untuk menjaga kualitas, komitmen, penerimaan barang, pemeriksaan, pemindahan

ke pabrik, serta pembayaran

3.  Pembuatan  –   yang ini merupakan langkah pabrikasi, tentukan langkah2 yang

diperlukan untuk pembuatan, pemeriksaan, pemaketan, dan persiapan pengiriman.

Tentukan tolok ukur yang jelas tentang tingkat kualitas, tingkat produksi, dan

 produktivitas karyawan.

4.  Pengantaran –  bagian ini disebut juga logistik.

Atur penerimaan pesanan dari pelanggan, buat jaringan pergudangan, pilih ekspedisi

 pengiriman barang ke arah pelanggan, dan juga masalah pembayaran.

5.  Pengembalian  –   bagian ini menangani masalah pengembalian barang cacat atau

 produksi berlebih dari pelanggan