parasit pak indra ii.1
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
1/15
Bab VII.
Sporozoa
Toxoplasma Gondii Pneumocystis carinii Sarcocytis Blastocystis
Sporozoa yang penting dalam kelompok ini adalah Toxoplasma gondiidan Pneumocystis carinii
karena dapat menimbulkan penyakit yang berat.
A. Toxoplasma gondiiProtozoa yang hidup di darah dan jaringan ini dapat menyebabkan penyakit
toksoplasmosis pada manusia dan hewan. Toxoplasma gondii hidup intra seluler di dalam sel-
sel system retikulo-endotel dan sel parenkim manusia maupun mamaliaterutama kucing dan
unggas. Parasit ini dapat menimbulkan radang dan pengerusakan pada kulit, kelenjar getah
bening, jantung, paru, mata,otak dan selaput otak.
1. Distribusi geografisToxoplasma gondii tersebar di seluruh dunia. Data serologi menunjukkan bahwa 30-40%
penduduk dunia terinfeksi Toxoplasma gondii, sehingga toksoplasmosis merupakan penyakit
yang paling banyak diderita penduduk bumi. Infeksi banyak terjadi di daerah dataran rendah
beriklim panas dibandingkan di daerah datarann tinggi beriklim dingin. Perancis dan Negara
Negara yang penduduknya mempunyai kebiasaan memakan daging mentah atau dimasak
kurang matang, menunjukkan prevalensi toksoplasmosis yang tinggi. Penelitian di USA pada
tahun 1994 menunjukkan prevalensi serologi toxoplasmosis 22,5% dan pada perempuan
berusia subur (child bearing age ) prevalensinya sebesar 15 %.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
2/15
2. Morfologi parasitBerdasar habitatnya toxoplasma gondii mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk intra seluler
dan bentuk ekstraseluler.
Intraseluler, parasit ini mempunyai bentuk yang bulat atau lonjong sehingga sulit
dibedakan morfologinya dari morfologi Lieshmania. Ekstraseluler, parasit ini mempunyai
bentuk seperti bulan sabit yang langsing dengan satu ujungnya runcing dan satu ujungnya
tumpul. Toxoplasma gondii ekstraseluler yang berukuran sekitar 2 x 5 mikron, mempunyai
sebuah inti parasit yang terletak dibagian ujung yang tumpul dari parasit.
3. Siklus hidupKeluarga kucing (Felidae) merupakan hospes definitive yang membawa stadium seksual
Toxoplasma gondii, sehingga hewan ini merupakan sumber utama infeksi parasit ini bagi
manusia. Didalam tubuh hewan yang menjadi hospes perantara, toxoplasma terdapat dalam
bentuk aseksual. Cara infeksi dari satu hewan penderita ke hewan lainnya terjadi sesudah
memakan daging yang mengandung parasit stadium infektif.
Gambar 43. Ookista Toxoplasma gondii.
(url:http//www.microbeworld.org)
Didalam usus kucing yang terinfeksi Toxoplasma, parasit akan berkembang baik dalam
bentuk siklus seksual maupun aseksual sehingga akan terbentuk stadium ookista(oocyst) yang
kemudian akan keluar dalam tinja kucing. Dalam waktu 1-5 hari ookista akan berkembang
menjadi infektif yang dapat menular ke manusia atau hewan lainnya. Di lingkungan di luarrumah misalnya ke dalam air atau tanah basah ookista dapat bertahan hidup lebih dari satu
tahun lamanya. Stadium tahan terhadap pengaruh disinfektan, pembekuan, kekeringan, akan
tetapi akan terbunuh bila dipanaskan pada suhu 70 Celcius selama 10 menit.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.microbeworld.orghttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.microbeworld.orghttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.microbeworld.orghttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.microbeworld.org -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
3/15
Gambar 44. Ookista Toxoplasma membentuk spora (merah) dan yang tidak berspora (biru)
(Sumber: Nolan, University of Pennysylvania)
4. Cara infeksi toxoplasmosisPada manusia cara infeksi toxoplasmosis dapat terjadi melalui cara dapatan (acquired)
pada anak maupun orang dewasa. Dan secara congenital cara infeksi dari ibu bayi ke
kandungan nya.
Cara infeksi secara dapatan terjadi secara oral maupun makanan, melalui udara dan
melalui kulit. Cara infeksi peroral terjadi melalui makanan mentah dalam bentuk daging , susu
sapi, atau telur unggas yang tercemar pseudokista parasit., cara infeksi melalui udara atau
Droplet Infection dengan bahan infektif berasal dari penderita pneumonitis toksoplasmosis dan
cara infeksi melalui kulit terjadi akibat sentuhan atau kontak dengan jaringan misalnya daging
yang infektif atau ekskreta hewan yang sakit misalnya kucing, anjing, babi atau rodensia. Selain
itu toksoplasmosis dapat ditularkan melalui transplantasi organ, transfuse darah atau masuknya
takizoit kedalam tubuh melalui lecet atau luka pada kulit.
Gambar 45. Siklus hidup dan cara infeksi Toxoplasma gondii
Gambar 46. Takizoit Toxoplasma Gondii
(URL :http://www.dpd.cdc.gov )
Pada toxoplasmosis congenital cara infeksi pada janin terjadi melalui plasenta dari ibu
hamil yang menderita toxoplasmosis. Cara infeksi yang terjadi di awal kehamilan, akan
menyebabkan terjadinya abortus pada janin, atau anak lahir dalam keadaan meninggal. Pada
infeksi toxoplasmosis yang terjadi pada Trimester akhir kehamilan, janin yang berada dalam
http://www.dpd.cdc.gov/http://www.dpd.cdc.gov/http://www.dpd.cdc.gov/http://www.dpd.cdc.gov/ -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
4/15
kandungan tidak menunjukkan kelainan. Gejala gejala klinis toxoplasmosis baru terlihat
setelah dua tiga bulan pasca kelahiran. Selain melalui plasenta, Toxoplasma gondii dapat
ditularkan dapat ditularkan dari ibu ke anak melalui air susu ibu (Asi ), jika ibu tertular parasit ini
pada masa nifas (puerperium).
5. Patogenesis dan gejala klinisTergantung pada stadium infektif yang memasuki tubuh penderita, masa inkubasi
toksoplasmosis berlangsung antara 5-23 hari. Melalui aliran darah parasit akan menyebar ke
berbagai organ, misalnya ke otak , sumsum tulang belakang, sumsum tulang, kelenjar limfe,
mata, paru, limpa, hati dan otot jantung.
Pada orang dewasa yang sehat dan tidak sedang hamil, karena system imun tubuhnya
mampu melawan infeksi parasit, gejala klinis toksoplasmosis. Umumnya tidak jelas dan tidak
ada keluhan penderita. Gejala klinis yang ringan mirip dengan gejala flu, antara lain berupa
pembengkakan ringan ringan kelenjar limfe dan nyeri ototyang hanya berlangsung selama
beberapa minggu. Meskipun demikian parasit masih tetap ada dalam bentuk tidak aktif didalam
jaringan dan organ tubuh penderita yang akan berubah kembali menjadi bentuk aktif saatdaya
tahan tubuh penderita menurun.
Gejala toksoplasmosis tampak jelas pada ibu hamil yang menderita toksoplasmosis karenamengalami abortus., bayi lahir mati atau bayi yang dilahirkan menunjukkan tanda tanda gejala
toksoplasmosis. Hal ini karena parasit menyebabkan kerusakan organ dan saraf system
penderita bayi dan anak. Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma gondii pada trimester pertama
kehamilan pada umunya akan mengalami abortus atau janin lahir mati. Infeksi toksoplasmosis
pada trimester terakhir menyebabkan bayi yang dilahirkan menunjukkan gejala toksplasmosis
misalnya , berupa ensefalomialitis, klasifikasi selebral, koriorenititis, hidrosefalus atau
mikrosefalus kelainan pada sitem limfatik yang terjadi pada anak dengan toksoplasmosiscongenital yang berusia 5 sampai 15 tahun, akan menyebabkan terjadinya demam disertai
limfadenitis.
Penyakit mata toksoplasmosis dapat terjadi akibat infeksi congenital atau infeksi sesudah
anak dilahirkan. Kelainan mata akibat infeksi congenital ini biasanya tidak terlihat pada waktu
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
5/15
dilahirkan, melainkan baru Nampak pada waktu usia dewasa. Kelainan ini dapat berupa
retinochoroditis dengan gejala dan keluhan antara lain seperti nyeri mata, fotofobi, penglihatan
kabur dankeluar air mata yang terus menerus. Penderita juga dapat mengalami kebutaan.
Toksoplasmosis kulit dapat menimbulkan ruam makulopapuler yang mirip ruam demam
tifus, sedangkan toksoplasmosis paru dapat menyebabkan pneumonia intersisital. Infeksi
toksoplasma pada jantung dapat menyebabkan miokarditis, sedangkan infeksi pada hati serta
limpa dapat menyebabkan terjadinya pembesaran organ-organ tersebut.
Penderita yang sedang mengalami gangguan system imun misalnya penderita AIDS/HIV
akan menunjukkan gejala klinis berupa demam, sakit kepala, gangguan kesadaran dan
gangguan koordinasi. Penderita akan sering mengalami kekambuhan dan re-infeksi yang
berulang ulang.
Gambar 47. Hidrosefalus toksoplasmosis
(URL:http//www.austincc.edu/microbiol)
6. Diagnosis toksoplasmosisGejal-gejala klinis dan keluhan yang dialami penderita dapat Juga ditimbulkan oleh
berbagai macam penyakit lain. Diagnosis banding toksoplasmosis yang harus diperhatikan adalh
mononucleosis, infeksiosa, tuberculosis, kriptokokokis, tularmenia, brosilosis, listerosis,
penyakit virus, sifilis, sistiserkosis, hidatidosis.
Pada pemeriksaan serologi titer imunoglobin G (IgG) menunjukkan bahwa seseorang
pernah terinfeksi dengan parasit ini sedangkan titer IgM yang tinggi menunjukkan bahwaseseorang sedang terinfeksi Toksoplasma gondii. Untuk menunjang diagnosis toksoplasmosis
pemeriksaan serologi yang sering dilakukan adalh uji serologi dengan Sabin-feldman dye test,
uji fiksasi komplemen, tes hemaglunitasi tak langsung (IHA), tes Toksoplasmin, uji netralisasi
antibody dan uji ELISA.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.austincc.edu/microbiolhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.austincc.edu/microbiolhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.austincc.edu/microbiolhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/http/www.austincc.edu/microbiol -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
6/15
Untuk menetapkan diagnosis pasti toksoplasmosis harus dilakukan pemeriksaan
mikroskopis histologist secara langsung atas hasil biopsi atau atau pungsi atau otopsi jaringan
organ penderita, atau pemiriksaan atas jaringan yang berasal dari hewan coba yang dinokulasi
dengan bahan infektif. Parasit juga mungkin dapat ditemukan pada pemeriksaan langsung atas
darah penderita, sputum, tinja, cairan serebrospinal, dan cairan amnion.
Pada pemeriksaan darah tepi terdapat limfositosis (lebih dari 33 %) monositosis lebih dari
(7%) dan ditemukan sel mononuklir yang atipik. pemeriksaan cairan serebrospinal
menunjukkan adanya xantrokimia, protein yang meningkat dan jumlah sel juga meningkat.
Untuk menetukan adanya infeksi toksoplasmosis dari ibu ke anak dapat dilakukan
pemeriksaan biomolekuler terhadap DNA parasit yang terdapat pada cairan amnion.
7. Pengobatan ToksoplasmosisBanyak penderita yang terinfeksi dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengoatan.
Pengobatan terutma di berikan pada ibu hamil yang terinfeksi di awal kehamilan, jika terjadi
Chorioretinitis aktif, miokarditis, atau jika terjadi gangguan pada organ-organ.
Penderita yang sedang menderita toksoplasmosis di obati dengan terapi anti parasit, yang
diberikan dalam bentuk kombinasi Pirimetamin dengan sulfadiasin, sebaiknya disertai
pemberian asam folat untuk mencegah terjadinya depresi sumsum tulang belakang. Padainfeksi yang berat pengobatan di berikan selama 2-4 minggu. Cara pemberian kombinasi obat
sebagi berikut, hari pertama pirimetamin diberikan 50 mg per oral diikuti 6 jam kemudian, 25
mg ditambah sulfadiasin 2 gram. Pada hari ke-2 sampai dengan hari ke 14: pirimetamin 25
mg/hari ditambah sulfadiasin 4x1 gram/hari.
Toksoplasmasosis dapat diobati dengan spiramisin sebagai obat tunggal dengan dosis 2-4
gram per hari selama 3 sampai 4 minggu.
Penderita toksoplasmosis mata sebaiknya diberi tambahan obat Klindamisisn danPrednisolon untuk mencegah kerusakan saraf mata dan gangguan pada macula. Selain itu
vitamin B kompleks dan asam folat diberikan sebagai obat penunjang. Penderita dengan
gangguan system imun seperti AIDS memerlukan pengobatan yang terus menerus selama
masih mengalami gangguan system imun.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
7/15
Pada perempuan hamil spiramisisn diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi melalui
plasenta. Jika pada pemeriksaan USG terdapat dugaan telah terjadi infeksi pada bayi maka
diberikan pirimetamin dan sulfadiazine sebagai obat tunggal.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita toksoplasmosis primer atau ibu yang menderita
HIV positif, diberi pengobatan pirimetamin sulfadiazine-asam folat selam tahun pertama
sampai terbukti bayi tidak menderita toksoplasmosis congenital.
8. PrognosisToksoplasmosis yang terjadi pada pada anak atau orang dewasa prognosis penyakitnya
tergantung pada organ yang terserang. Pada orang dewasa toksoplasmosis umumnya tidak
menimbulkan gejala. Pada bayi yang menderita toksoplasmosis akut umumnya fatal akibatnya,
meskipun ibu tidak menunjukkan gejala. Anak yang menderita infeksi toksoplasmosis prenatal,
meskipun jarang menimbulkan kematian tetapi akan mengalami cacat yang permanen sifatnya.
9. Pencegahan toksoplasmosisUntuk mencegah infeksi, makanan dan minuman harus dimasak dengan baik. Selain itu
harus dicegah terjadinya kontak langsung dengan daging atau jaringan organ hewan yang
sedang diproses, misalnya di tempat pemotongan hewan dan di tempat penjalan daging. Selainmengobati penderita dengan baik, lingkungan hidup harus dijaga kebersihan nya terutama
harus bebas dari tinja kucing atau hewan lainnya.
Toksoplasmosis congenital dapat di cegah dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil.
Jika ibu hamil belum mengetahui apakah ia mempunyai antibody terhadap toxoplasma gondii di
anjurkan untk tidak mengadakan kontak dengan kucing , tidak membersihakn tempat sampah,
selalu menggunakan sarung tangan jika berkebun, dan selalu mencuci tangan sesudah
berkebun, sesudah mencuci daging mentah dan sebelum makan.
B. Pneumocystis cariniPneumocystis carinii yang terbesar luas di seluruh dunia, ini menyebabkan infeksi yang
disebut pneumonica atipik, Pneumocystis carinii pneumonia (PCP) atau interstitial
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
8/15
plasmacellulair pneumonica PCP secara sporadis ditemukan pada penderita dengan
immunodefisiensi primer atau penderita yang sedang mendapatkan kemoterapi dan
transplantasi atau penderita AIDS.
1. Morfologi parasitParasit ini mempunyai bentuk yang bulat atau lonjong mirip kista, berukuran 1-2 mikron,
mempunyai 8 badan yng beriniti satu.
Gambar 48. Pneumocystis carinii, pewarnaan perak
(sumber:http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch05)
2. Siklus hidupBertindak sebagai hospes Peneumocystis carinii adalh manusia dan berbagai macam
hewan, misalnya anjing dan binatang mengerat. Parasit ditemukan didalam alveoli dalam
bentuk trofozoit dan kista. Tropozoit matang akan menjadi sporokista dengan 8 intracysticbodies dan berubah menjad troppozoit jika kista pecah. Infeksi terjadi jika sporokista tertelan
oleh hospes bersama makanan atau minuman, didalam usus sporokista akan pecah. Sporozoit
yang keluar kemudian akan menembus dinding usus, lalu masuk kedalam sel endotel.
3. Patogenesis dan gejala klinisPneumocystis carinii dapat menimbulkan kelainan paru yang menyebabkan organ ini
menjadi kenyal, dan udara menghilang dari jaringan paru. Warna paru berubah menjadi kelabudan terjadi penebalan Septum alveolar disertai infiltrasi sel-sel leukosit, histiosit, dan sel
plasma. Gambaran ini merupakan ciri khas gambaran interstitial plasma cellulai pneumonia.
Jaringan paru juga menunjukkan gambaran seperti pecahan kaca (ground glass) yang
merupakan eksudat alveolar yang membentuk jaringan ikat.
http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch05http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch05http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch05http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch05 -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
9/15
Masa inkubasi pneumocystis carinii pneumonia (PCP) yang lamanya 20-30 hari diikuti
oleh keluhan penderita berupa hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan,
kelemahan badan, batuk kering, sesak napas yang semakin berat dan sianosis. Penderita dapat
meninggal akibat terjadinya sumbatan oleh eksudat pada alveoli dan bronkioli.
4. Diagnosis PCPGejala klinis pcp adalah , demam, sesak napas dan batuk. Pada bayi yang mengalami
pneumonia (newborn pneumonia) atau pneumonia pada penderita dengan imunitas rendah
(imunocompromised) sering penyebabnya adalah pneumocystis carinii. Diagnosis pasti infeksi
pneumocystis carinii dapat ditegakkan jika parasit penyebabnya dapat ditemukan didalam
dahak penderita yang diperoleh dengan kumbah bronkoalveolar (bronkoalveolar lavage)
melalui pewarnaan GMS (Gomori methenamine silver stain) atau pewarnaan Giemsa.
Parasit dapat juga ditemukan melalui otopsi jaringan paru pada penderita yang
meninggal dunia. Pemeriksaan direct fluorescent antibody (DFA) dan imunohistokimia dapat
digunakan untuk menemukan parasit didalam jaringan atau sediaan sitologi. Pemeriksaan
radiologi menunjukkan gambaran ground glass yang khas.
5. Pengobatan dan pencegahanUntuk mengobati pneumonia atipik dapat diberikan pentamidin secara intramuskuler,
dengan diagnosis 4 mg per kilogram berat badan selama 14 hari pengobatan. Selain itu obat
lain yang dapat digunakan adalah kina, emetin, atau trimetoprim-sulfa metoksasol. Sesuai
dengan gejala klinis dan keluhan yang terjadi dan untuk menunjang pengobatan dapat
diberikan antibiotika, oksigen, dan perbaikan gizi penderita. Kortikosterid merupakan kontra
indikasi.Untuk mencegah penyakit ini dianjurkan untuk memasak semua makanan dn minuman
serta memperbaiki lingkungan hidup dan selalu menjaga hygiene perorangan dan keluarga.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
10/15
C. SarcocystisSarcocystis adalah parasit zoonosis yang pada manusia tidak menimbulkan banyak
keluhan, tetapi sering kali menimbulkan kematian pada kelinci. Parasit ini dilaporkan dari
berbagai tempat, misalnya Afrika, Amerika tengah dan Amerika Selatan, Asia tenggara dan
eropa.
1. Morfologi PenyakitSarcocystis ditemukan didalam otot bergaris dalam bentuk kelompok spora berinti satu
yang memanjang seperti pipa, disebut Miescher Tube yang ukuran nya sangat bervariasi antara
ukuran mikroskopik sampai 5 cm panjangnya. Masing-masing spora berukuran sekitar 1-2
mikron kali 10 mikron
Gambar 49. Sarcocystis Hominis(URL:http://www.k-state.edu/parasitologi/546tutorials)
2. Siklus hidupHospes alami sarcocystis adalah berbagai hewan ternak, misalnya sapi, kuda, domba,
babi, kelinci, dan bebek, sedangkan manusia merupakan hospes incidental. Pada manusia
infeksi diduga tercadi secara pra oral, melalui makanan atau minuman tercemar ekskretahewan penderita, terutama sapi dan babi.
http://www.k-state.edu/parasitologi/546tutorialshttp://www.k-state.edu/parasitologi/546tutorialshttp://www.k-state.edu/parasitologi/546tutorialshttp://www.k-state.edu/parasitologi/546tutorials -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
11/15
3. Gejala klinis dan diagnosisSarcocystis menghasilkan toksin yang disebut sarcocystin yang dapat menyebabkan
kematian pada kelinci, tetapi tidak menyebabkan keluhan atau gejala klinis pada manusia.
Infeksi intestinal pada manusia melalui makanan dapat menimbulkan nyeri perut, diare,
demam, takikardi, dan meningkatnya frekwensi pernapasan penderita.
Parasit dapat ditemukan dalam tinja yang diperiksa secara konsentrasi, atau temukan
pada otot jantung, otot lengan dan otot laring melalui biopsy pad penderita atau otopsi pada
jenazah. Untuk membantu menegakkkan diagnosis sarkosistosis dapat dilakukan pemeriksaan
serologi dengan antigen homolog.
4. Pengobatan dan pencegahanBelum ada obat yang spesifik dan efektif untuk siskosistosis. Cara infeksi penyakit dapat
dicegah dengan selalu memasak daging dengan sempurna sebelum dimakan. Daging yang akan
dijual harus diperiksa secara mikroskopis dan sebaiknya disimpan dalam keadaan beku.
Kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan harus selalu dijaga.
D. BlastocystisTaksonomi blascocystis masih belum jelas apakah organism ini termasuk kedalam
kelompok sporozooa atau golongan jamur. Blascocystis tersebar luas diseluruh dunia, namun
hanya blascocytis hominiis yang dapat menimbulkan gangguan ringan pada manusia.
Organisme yang polimorfik ini umumnya dijumpai dalam bentuk kista bulatyang
berdinding tebal, dengan ukuran antara 6-40 mikron. Blastocystis membentuk dua bentuk yaitu
bentuk multi vakuoler dan bentuk amuboid yang akan berkembang menjadi bentuk prakista
berdinding tipis yang dapat menyebabkan autoinfeksi.
Gambar 50. Blastocystis hominis
(URL:http://www.parasite-referencelab.co.uk/images)
http://www.parasite-referencelab.co.uk/imageshttp://www.parasite-referencelab.co.uk/imageshttp://www.parasite-referencelab.co.uk/imageshttp://www.parasite-referencelab.co.uk/images -
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
12/15
1. Siklus hidup blastocystis hominisManusia terinfeksi organisme ini karena tertelan kista berdinding tebal yang berisi dari
tinja penderita, kemudian kista menginfeksi sel epitel usus lalu memperbanyak diri secara
aseksusal dan tumbuh menjadi bentuk vacuolar. Sebagian dari bentuk valuolar akan
berkembang menjadi bentuk multi vacuolar yang kemudian akan berkembang menjadi bentuk
kista berdinding tipis yang berperan dalam siklus autoinfeksi didalam tubuh hospses.
Bentuk vacuolar lainnya akan memperbanyak diri menjadi amuboid. Yang akan
berkkembang menjadi bentuk prakista yang kemduian dengan proses skizogoni akan tumbuh
menjadi bentuk kista berdinding tebal yang keluar bersama tinja dan merupakan stadium
infektif pada cara infeksi selanjutnya.
Gambar 51. Siklus hidup Blastocystis hominis
2. Gejala klinis dan diagnosisPada manusia blastocystis hominis hanya menimbulkan gejala klinis ringan yang tidak
khas berupa diare cair, nyeri perut, pruritus perianal, dan flatulens yang berulang. Kadang-kadang penderita yang terinfeksi parasit ini tidak menunjukkan gejala atau keluhan yang jelas.
Untuk diagnosis pasti terjadinya infeksi parasit ini harus ditemukan kista parasit dalm
tinja melalui metoda konsentrasi. Pada pemeriksaan tinja, tinja tidak boleh dicampur dengan
air karena akan mengakibatkan terjadinya lisis organism sehingga memberikan hasil
pemeriksaan negative semu.
Pewarnaan yang terbaik adalah menggunakan pewarnaan trikrom yang dapat
menunjukkan adanya vakuol besar yang berwarna hijau atau abu-abu. Dengan pewarnaangiemsa adanya vakuol parasit ini sukar dibedakan dari vakuol Dientamoeba fragilis.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
13/15
3. Pengobatan dan pencegahanInfeksi blastocystis dapat diobati dengan metronidazol dan iodokuinolin. Untuk
mencegah terjadinya car infeksi secara fekal oral, maka makanan dan minuman yang akan
dikonsumsi harus dimasak dengan baik. Selain itu pencemaran sumber air oleh tinja harus
dicegah dan menjaga kebersihan perorangan maupun lingkungan haru selalu dijaga.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
14/15
Bab VIII.
Sporozoa
Plasmodium Malaria Malaria pernisiosa Blackwater Fever
Laporan tentang penyakit malaria sudah ada sejak tahun 1753 sedangkan penyebab
malaria (plasmodium) baru ditemukan pada tahun 1880 oleh laveran. Pada tahun 1883
Marchiafava dengan menggunakan metilen biru untuk mewarnai plasmodium mempelajari
morfologi parasit ini, sedangkan golgi menjelaskan siklus skizogoni eritrositik plasmodium, yang
disebut juga siklus golgi. Siklus plasmodium dalam tubuh nyamuk dipelajari oleh ross dan
bignami pada tahun 1989 dan Patrick manson pada tahun 1900 dapat membuktikan bahwa
nyamuk adalh vector penular malaria. Siklus skizogoni preeritrositik parasit plasmodium baru
dipelajari dengan lebih mendalam antara tahun 1948 sampai tahun 1954.
A. PlasmodiumPenyebab malaria pada manusia ada lima spesies plasmodium, yaitu plasmodium
falciparum, pl. malariae, pl. ovale, pl.vivax dan pl. knowlesi. Spesies plasmodium yang terkahir
ini merupakan parasit zoonosis yang hospes alaminya adalah kera.
1. Distribusi geografisMalaria adalah penyakit kosmopolit yang dilaporkan secara luas dari seluruh dunia, di
wilayah geografis yang terletak antara 40 lintang selatan dan 60 lintang utara. Banyak Negara
didaerah tropis yang merupakan daerah endemis malaria. Plasmodium ovale secara terbatas
dilaporkan dari Afrika timur, Afrika barat, Filipina dan Irian jaya.
-
7/23/2019 Parasit Pak Indra II.1
15/15
2. Siklus hidupSiklus hidup plasmodium berlangsung didalam tubuh manusia atau kera dan didalam
tubuh nyamuk Anopheles. Di dalam tubuh manusia berlangsung siklus hidup aseksual
sedangkan siklus hidup seksual terjadi di dalam tubuh nyamuk.
3. Siklus aseksualTerdapat empat tahapan siklus aseksual, yaitu tahapan skizogoni preeritsotik, tahap
skizogoni eksoeritrisitik, tahap skizogoni eritrositik dan tahap gametogoni. Di dalam sel-sel hati
berlangsung tahap skizogoni preeritrositik dan skizogoni eritrositik berlangsung dalam sel-sel
hati, sedangkan di dalam sel-sel eritosit berlangsung tahap skizogoni eritrositik dan tahap
gametogoni.
Skizogoni preeritrositik. Melalui gigitan nyamuk Anopheles, sporozoit plasmodium
akan memasuki jaringan sel-sel parenkim hati dan berkembang biak. Tahap skizogoni
preeritrositik plasmodium vivax berlangsung selama 8 hari, pl.falciparum selam 6 hari, dan pada
pl.ovale tahap ini berlangsung selama 9 hari. Pada pl. malariae lama tahap skizogoni
preeritrositik sukar ditentukan.
Di dalam jaringan hati siklus preeritrositik pada plasmodium falciparum hanya
berlangsung satu kali, sedangkan pada spesies lainnya seiklus ini dapat berlangsung berulang
kali.Skizogoni eksoeritrositik siklus ini yang disebut juga sebagai local liver cycle ini
menghasilkan parasit asekseual yang menyebabkan terjadinya kekambuhan (relaps) pada
malaria vivax, maria ovale dan malariae.
Skizogoni eritrositik proses skizogoni ini terjadi di dalam sel darah merah (eritrosit)
berlangsung selama 48 jam pada pl.vivax, pl.falciparum, dan pl. ovale, sedangkan pada pl.
malariae berlangsung selama 72 jam. Proses skizogoni eritrositik ini akan membentuk stadium
trofozoit, skizon dan merozoit yang mulai dijumpai 12 hari sesudah terinfeksi plasmodiumvivax. Pada pl.falciparum stadium-stadium tersebut beru dapat dijumpai pada 9 hari sesudah
terjadinya infeksi. Meningkatnya jumlah parasit malaria karena multiplikasi pada tahap
skizogoni eritrositik mengakibatkan sel eritrosit pecah yang menjadi penyebab terjadinya
demam pada malaria( overt malaria).